refrat trali

Upload: prabuwinoto-setiawan

Post on 02-Jun-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Refrat TRALI

    1/9

    PR UJIAN

    Transfusion Related Acute Lung Innjury (TRALI)

    Disusun oleh :

    ndi!a Rach"a#ati

    $%%&&&&'*

    Penguji :

    dr+ ,u-riyanto .u!tiat"odjo/ ,-+PD

    0PANITRAAN 0LINI0 ,.1 IL.U PN2A0IT DALA.

    1A0ULTA, 0D30TRAN UN, 4 R,UD DR .35ARDI

    ,URA0ARTA

    '&'

    1

  • 8/10/2019 Refrat TRALI

    2/9

    6A6 I

    PNDA7ULUAN

    Transfusi merupakan salah satu bentuk transplantasi dimana seluruh atau

    sebagian komponen darah seseorang (donor) diberikan kepada orang lain (resipien).

    Transfusi darah bertujuan untuk mengganti darah yang hilang, untuk meningkatkan laju

    aliran jantung, meningkatkan jumlah sel-sel darah, untuk menggantikan faktor

    pembekuan yang hilang dan elemen sistem kekebalan tubuh. 1,2 Saat ini kebutuhan

    akan transfusi darah semakin meningkat karena adanya peningkatan beban penyakit

    kronis, peningkatan keparahan penyakit, serta perkembangan teknologi yang

    mendukung tindakan operasi. Di merika Serikat hampir 1! juta unit darah yang

    didonorkan dan 12 juta unit darah ditransfusikan setiap tahunnya. "

    Transfusi darah dan komponen darah adalah hal yang serius. #leh karena itu,

    transfusi darah atau komponen darah harus dilakukan untuk indikasi yang tepat setelah

    e$aluasi seksama status klinis. %enilaian manfaat dan risiko harus selalu dilakukan.

    &omplikasi yang mungkin terjadi akibat transfusi juga harus selalu diperhatikan.

    &omplikasi transfusi terdiri dari komplikasi infeksi dan komplikasi non infeksi.1

    Dalam dekade terakhir ini perhatian mengenai komplikasi transfusi darah berpindah

    dari komplikasi infeksi menjadi komplikasi non infeksi.! Seiring dengan adanya

    perkembangan dalam tes skrining darah donor untuk penyakit infeksi, maka risiko

    terjadinya penularan penyakit infeksi semakin berkurang. kibatnya, saat ini

    komplikasi non infeksi dari transfusi menjadi lebih jelas. 'alaupun jarang terjadi,

    komplikasi noninfeksi merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas akibat

    transfusi di beberapa negara maju.

    aporan dari Food and Drug Administration (*D) menunjukkan bah+a

    Transfusion Related Acute Lung Injury (T) merupakan penyebab utama

    morbiditas dan mortalitas akibat transfusi." &arena kemiripannya dengan gejala

    penyakit lain, sering terjadi underrecognition dan underdiagnosis T. %adahal,

    pemberian terapi yang salah dapat semakin memperburuk kondisi penderita./

    %ada makalah ini akan dibahas mengenai patogenesis, diagnosis klinis,

    pen0egahan, serta penatalaksanaan dari T.

    2

  • 8/10/2019 Refrat TRALI

    3/9

    6A6 II

    I,I

    A+ D1INI,I

    stilah T (Transfusion Related Acute Lung Injury) digunakan pertama

    kali oleh %opo$sky et al. yang merujuk pada edema paru sebagai komplikasi

    transfusi darah." &elompok kerja yang membahas S#T (Serious Hazards of

    Transfusion) mendefinisikan T sebagai dispnea akut dengan hipoksia dan

    infiltrat paru bilateral yang terjadi selama atau / jam setelah transfusi, yang bukan

    karena kelebihan beban sirkulasi (circulatory overload) atau penyebab lain3.

    Definisi ini tidak termasuk pasien dengan 0edera paru akut () yang sudah ada

    sebelumnya serta kasus yang terjadi setelah / jam.4

    6+ PID.I3L3$I

    5umlah insidensi T yang sebenarnya tidak diketahui. al tersebut

    disebabkan oleh berbagai hal. Di antaranya karena belum tersedianya standar

    definisi yang jelas untuk T sebelum tahun 266! dan sebagian kasus tidak

    didiagnosis sebagai T karena kemiripannya dengan penyakit lain.

    7erdasarkan program 8uebe0 emo$igilan0e, insidensi T ber$ariasi sesuai

    dengan jenis komponen darah. %ada tahun 266 T ditemukan pada 1 dari

    1.92! **%, 1 dari !!.692 %:, 1 dari !6.!2 +hole blood, serta 1 dari !.666

    apheresis platelet.7erdasarkan laporan dari *D dan ;nited &ingdom, transfusi

    **% paling sering menyebabkan T dan kematian akibat T./

    Di antara reaksi transfusi, T adalah penyebab kematian yang paling

    sering di merika Serikat. Tingkat kematian yang dilaporkan adalah antara -2!

  • 8/10/2019 Refrat TRALI

    4/9

    =ekanisme yang tepat dari T tidak sepenuhnya dipahami, tetapi

    mungkin multifaktorial dan dapat ber$ariasi dari pasien ke pasien lain. Immune

    antibody-mediated mecanismlebih sering terlibat, yaitu sampai 4< kasus. %adasebagian ke0il kasus antibodi tidak ditemukan, sehingga timbullah hipotesis t!o

    it mecanism. Data dari he+an uji dan data klinis terbaru menunjukkan bah+a

    kedua mekanisme tersebut dapat terjadi. T mungkin merupakan hasil akhir

    dari priming neutrofil, akti$asi neutrofil, 0edera endotel, serta kebo0oran kapiler,

    yang dapat dipi0u oleh antibodi dan atau faktor biologis lain pada pasien dengan

    atau tanpa faktor yang mendasarinya./,4

    1. Anti9ody.ediated TRALI

    Antibody-mediated mecanism menyatakan bah+a transfer pasif dari

    leukoagglutinating antibody melalui plasma yang berisi komponen darah

    menyebabkan terjadinya ikatan antigen-antibodi pada neutrofil resipien. katan

    antigen-antibodi tersebut mengakibatkan agregasi neutrofil di kapiler paru. al

    ini menyebabkan akti$asi neutrofil yang selanjutnya menyebabkan pelepasan

    produk bioaktif neutrofil, yang terdiri dari ea0ti$e #>ygen Spe0ies (#S) dan

    protease yang dapat merusak endotelium $askular paru dan mengakibatkan

    kebo0oran kapiler, edema paru, dan T./,9

    %ada /-96< kejadian T, antibodi leukosit dapat ditemukan pada

    darah donor. "ognate antigendapat ditemukan pada neutrofil resipien pada

    sebagian besar kasus. ntibodi yang terlibat dalam T umumnya adalah

    0lass , 0lass , dan neutrofil-spe0ifi0 antibody. Sebagian besar

    antibodi tersebut berasal dari +anita multipara yang mengalami alloimunisasi

    selama kehamilannya. ntibodi 0lass dan 0lass pada +anita akan

    meningkat sebanding dengan jumlah paritas. Sedangkan alloimunisasi pada

    neutrophil-spe0ifi0 antigen lebih jarang terjadi. 0lass antigen juga

    didapatkan pada monosit dan ikut menyebabkan terjadinya T./

    2. T#o 7it .echanis"

    =eskipun ada bukti eksperimental maupun klinis yang mendukung

    antibody mediated TRALI, tetapi ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan

    teori tersebut, yaitu ?

    - ntibodi tidak ditemukan pada sekitar 1 < kasus.

    !

  • 8/10/2019 Refrat TRALI

    5/9

    - =eskipun antibody biasa ditemukan pada pendonor +anita, tetapi

    hanya sebagian ke0il yang menyebabkan timbulnya T.

    - Tidak semua pasien yang mendapat transfusi dari donor dengan antibodi

    mengalami T.

    - %asien yang mengalami T tidak selalu memiliki cognate antigen

    terhadap antibodi leukosit yang ditemukan pada donor.

    ;ntuk menja+ab ketidaksesuaian tersebut, mun0ullah teori t!o it mecanism#/

    ipotesis t!o it mecanism yang diusulkan oleh Silliman et al,

    menyebutkan bah+a T terjadi karena dua proses yang saling berurutan.

    %roses pertama adalah kondisi klinis yang menjadi faktor predisposisi, misalnya

    infeksi berat, operasi, atau trauma. &ondisi tersebut akan menyebabkan akti$asipada endotel $askular paru, yang selanjutnya menyebabkan pelepasan sitokin

    dan peningkatan jumlah molekul adhesi pada permukaan endotel. asilnya

    adalah terbentuknya primed neutrofil yang berikatan dengan endotel. Sedangkan

    proses kedua adalah transfusi lipid biologis aktif, sitokin, maupun

    leu$oagglutinating antibody. %roses tersebut akan mengakibatkan akti$asi

    neutrofil yang terdapat pada endotel dan menyebabkan pelepasan #S serta

    protease yang selanjutnya dapat menyebabkan kebo0oran kapiler paru, edema

    paru, dan T./,4,9

    D+ .ANI1,TA,I 0LINI,

    =anifestasi klinis T terjadi selama / jam setelah transfusi. %ada

    sebagian besar kasus gejala mulai timbul pada 1-2 jam pertama setelah transfusi.

    @ejala yang sering timbul adalah dispnea, takipnea, sianosis, hipotensi dan demam.

    Dari auskultasi paru didapatkan suara nafas $esikuler yang menurun dan ronkhi

    basah./,16 Aang perlu diperhatikan adalah tidak terdapatnya tanda 0ir0ulatory

    o$erload, misalnya peningkatan 5B% dan gallop S"./ @ambaran radiologis

    umumnya menunjukkan adanya edema paru dengan infiltrat difus.16

    + DIA$N3,I,

  • 8/10/2019 Refrat TRALI

    6/9

    %ada tahun 266!, kriteria diagnosis T dikembangkan pada sebuah

    konsensus internasional. Disebut T apabila terdapat hal berikut, yaitu ?

    1. #nset yang mendadak yang berhubungan dengan transfusi2. ipoksemia berat, misalnya saturasi oksigen kurang dari 96