referat tuberculin-tb.doc
TRANSCRIPT
-
8/14/2019 REFERAT TUBERCULIN-TB.doc
1/30
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1. LATAR BELAKANG
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi penyebab kematian terbanyak di seluruh
dunia. Pada tahun 1993, WH menyatakan TB seba!ai masalah kedaruratan !lobal, karena
pada seba!ian besar ne!ara di duniapenyakit TB tidak terkendali dan banyak penderita yan!
tidak berhasil disembuhkan, terutama penderita menular atau BT" positif.1#
$e%asa ini seperti!a penduduk dunia telah terinfeksi tuberkulosis. "da sekitar delapan
&uta penderita baru tuberkulosis di seluruh dunia dalam setahunnya, dan hampir ti!a &uta
oran! yan! menin!!al setiap tahunnya akibat penyakit ini. Palin! sedikit satu oran! akan
terinfeksi tuberkulosis setiap detik, dan setiap sepuluh detik ada satu oran! yan! menin!!al
akibat tuber'ulosis.1
$i ndonesia TB kembali mun'ul seba!ai penyebab kematian utama setelah penyakit
&antun! dan saluran pernafasan. Penyakit TB paru, masih men&adi masalah kesehatan
masyarakat. Hasil sur*ey kesehatan rumah tan!!a (+-T) tahun 199 menun&ukkan bah%a
tuberkulosis merupakan penyebab kematian nomor ti!a setelah penyakit kardio*askuler dan
penyakit saluran pernapasan pada semua !olon!an usia dan nomor satu dari !olon!an
infeksi.1
+etelah ditemukan basil TB, -obert o'h men!ambil konsentrat steril dari biakan 'air
yan! sudah mati disebut den!an nama tuberculin. /&i tuberkulin adalah salah satu metode
yan! di!unakan untuk mendia!nosis infeksi TB. ni serin! di!unakan untuk skrinin! indi*idu
dari infeksi laten dan menilai rata0rata infeksi TB pada populasi tertentu. /&i tuberkulin
dilakukan untuk melihat kekebalan seseoran! terhadap basil TB, sehin!!a san!at baik untuk
mendeteksi infeksi TB. Tetapi u&i tuberkulin ini tidak dapat untuk menentukan .tb tersebut
1
-
8/14/2019 REFERAT TUBERCULIN-TB.doc
2/30
aktif atau tidak aktif (latent). leh sebab itu harus dikonfirmasi den!an ada tidaknya !e&ala
dan lesi pada foto thorak untuk men!etahui seseoran! tersebut terdapat infeksi TB atau sakit
TB.2
I. 2. TUJUAN PENULISAN
1. en!etahui dan memahami penyakit tuberkulosis dari definisi, epidemiolo!i, Tu&uan
penulisan referat ini adalah untuk men!etahui definisi, epidemiolo!i, etiolo!i, klaisfikasi,
'ara penularan, faktor resiko, pato!enesis, dan pene!akan dia!nosis
. en!etahui dan memahami u&i tuberkulin seba!ai salah satu pemeriksaan pada
tuber'ulosis, beserta imunolo!i, 'ara pemba'aan dan pemba'aan, serta interpretasi u&i
tuberkulin.
3. emenuhi seba!ian syarat untuk u&ian stase anak -+$ Panembahan +enopati
abupaten Bantul
.
-
8/14/2019 REFERAT TUBERCULIN-TB.doc
3/30
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1. DEFINISI
Tuber'ulosis (TB4) adalah penyakit menular yan! disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis. /mumnya TB menyeran! paru0paru, sehin!!a disebut den!anPulmonary TB.
Tetapi kuman TB &u!a bisa menyebar ke ba!ian atau or!an lain dalam tubuh, dan TB &enis
ini lebih berbahaya dari pulmonary TB. Bila kuman TB menyeran! otak dan sistem saraf
pusat, akan menyebabkan meningeal TB. Bila (kuman TB) men!infeksi hampir seluruh
or!an tubuh, seperti !in&al, &antun!, saluran ken'in!, tulan!, sendi, otot, usus, kulit, disebut
miliary TB atau extrapulmonary TB. 4
II. 2. EPIDEMIOLOGI
Tuberkulosis anak merupakan faktor pentin! di ne!ara0ne!ara berkemban!, karena
¨ah anak berusia di ba%ah 1 tahun adalah #0# 5 dari ¨ah seluruh populasi.
Pada sur*ei nasional di n!!ris dan Wales yan! berlan!sun! selama setahun pada
tahun 1923 didapatkan bah%a anak usia 6 1 tahun menderita TB. $i "labama,
"merika, dilaporkan bah%a selama 11 tahun (192301993), didapatkan 171 kasus TB anak
usia 6 1 tahun. Pada tahun 1929, WH memperkirakan bah%a setiap tahun terdapat 1,3 &uta
kasus baru TB anak dan #.### anak usia di ba%ah 1 tahun menin!!al dunia karena TB.1#
Pada tahun 199#, ¨ah kematian karena TB di dunia diperkirakan hampir 3 &uta dan
hampir 9# 5 kematian tersebut ter&adi di ne!ara berkemban!. +edan!kan pada tahun ###,
¨ah kematian diperkirakan sebesar 3, &uta.
3
-
8/14/2019 REFERAT TUBERCULIN-TB.doc
4/30
Berdasarkan data WH (1997), ¨ah kasus baru di seluruh dunia diperkirakan sekitar
7,98 &uta, den!an kasus TB paru sekitar 3, &uta. "n!ka kematian akibat tuberkulosis pada
tahun 1997 sekitar 1,27 &uta.
$ye (###) melaporkan bah%a ndonesia menduduki perin!kat keti!a penyakit
tuberkulosis (#, &uta kasus baru) setelah ndia (,1 &uta kasus) dan 4ina (1,1 &uta kasus).
umlah seluruh kasus TB anak dari 7 -umah +akit Pusat Pendidikan di ndonesia selama
tahun (19920##) adalah 1#28 penderita TB den!an an!ka kematian ber*ariasi dari #01,1
5. elompok usia terbanyak adalah 108# bulan (,9 5), sedan!kan untuk bayi kuran! dari
1 bulan didapatkan 18, 5.1#,1
II. 3. ETIOLOGI
y'oba'terium tuber'ulosis ditemukan oleh -obert o'h pada tahun 122. Basil
tuberkel termasuk ke dalam famili y'oba'teria'eae. tuber'ulosis adalah kuman aerob,
tidak berspora, tidak motil, pertumbuhannya lambat, berbentuk batan!, mempunyai sifat
khusus yaitu tahan terhadap asam pada pe%arnaan. leh karena itu disebut &u!a seba!ai basil
tahan asam (BT"). Basil tuberkulosis tidak membentuk toksin (baik endotoksin maupun
eksotoksin). Basil tuberkulosis dapat hidup dan tetap *irulen beberapa min!!u dalam keadaan
kerin!, tetapi dalam 'airan mati pada suhu 8#: 4 dalam 10# menit. ;raksi protein basil
tuberkulosis menyebabkan nekrosis &arin!an, sedan!kan lemaknya menyebabkan sifat tahan
asam dan merupakan faktor penyebab ter&adinya fibrosis dan terbentuknya sel epiteloid dan
tuberkel. uman TB 'epat mati den!an sinar matahari lan!sun!, tetapi dapat bertahan hidup
beberapa &am di tempat yan! !elap dan lembab. $alam &arin!an tubuh, kuman ini dapat
dormant, tertidur lama selama beberapa tahun.1,4,10,13
-
8/14/2019 REFERAT TUBERCULIN-TB.doc
5/30
II. 4. KLASIFIKASI
-anke memba!i tuberkulosis dalam 3 stadium, yaitu< 13
+tadium pertama < kompleks primer den!an penyebaran limfo!en
+tadium kedua < pada %aktu ter&adi penyebaran hemato!en
+tadium keti!a < tuberkulosis paru menahun (chronic pulmonary tuberculosis)
lasifikasi lain dari tuberkulosis ialah < 13
Tuberkulosis primer < merupakan infeksi pertama dari tuberkulosis
Tuberkulosis subprimer < merupakan komplikasi tuberkulosis primer
Tuberkulosis pas'aprimer < merupakan reinfeksi yan! dapat ter&adi endo!en dan
ekso!en setelah infeksi primer sembuh
+ekaran! dipakai klasifikasi yan! memba!i tuberkulosis men&adi dua stadium,yaitu<
1. Tuberkulosis primer
. Tuberkulosis pas'a primer
II. 5. CARA PENULARAN
Bakteri TB menyebar bila oran! de%asa penderita TB aktif yan! tidak tertan!ani
den!an baik (memperoleh pen!obatan), bersin atau batuk sehin!!a men!eluarkan sputum
roplet (per'ikan dahak) yan! men!andun! kuman TB. Bila kuman terhirup oleh oran!
de%asa lain, anak atau bayi yan! sehat, menyebabkan mereka terinfeksi M. tuberculosis.
+e'ara umum, hanya TB4 paru0paru (pulmonary TB) yan! menular. =amun oran! yan!
tertular tidak selalu akan sakit TB4 paru0paru &u!a, ter!antun! ba!ian tubuh (or!an) mana
yan! diseran! oleh bakteri TB. +elain dari droplet dahak penderita TB4 aktif, kuman TB
&u!a dapat masuk ke tubuh manusia dari susu sapi murni yan! tidak diolah (dimasak) den!an
sempurna.1
-
8/14/2019 REFERAT TUBERCULIN-TB.doc
6/30
eskipun menular, tetapi oran! tertular tuber'ulosis tidak semudah tertular flu.
Penularan penyakit ini memerlukan %aktu pemaparan yan! 'ukup lama dan intensif den!an
sumber penyakit (penular). enurut ayo'lini', seseoran! yan! kesehatan fisiknya baik,
memerlukan kontak den!an penderita TB aktif setidaknya 2 &am sehari selama 8 bulan, untuk
dapat terinfeksi. +ementara masa inkubasi TB sendiri, yaitu %aktu yan! diperlukan dari mula
terinfeksi sampai men&adi sakit, diperkirakan sekitar 8 bulan. Tidak semua oran! yan!
terinfeksi bakteri TB, lalu men&adi sakit TB. enurut TB!"#$ %linical Manualhanya sekitar
1#5 dari yan! terinfeksi, berlan&ut men&adi penderita TB (TB aktif). elompok yan! palin!
ra%an terinfeksi bakteri TB adalah bayi dan anak usia kuran! dari 1 tahun. +etelah itu,
tin!kat kera%anannya menurun. Bahkan pada kisaran usia 09 tahun, anak0anak memiliki
tin!kat resiko terinfeksi yan! palin! rendah. /sia 1# tahun ke atas, tin!kat kera%anan infeksi
itu kemudian akan menin!kat kembali, meskipun tidak setin!!i kelompok usia #01 tahun.7
Bakteri ini masuk kedalam paru0paru dan berkumpul hin!!a berkemban! men&adi
banyak (terutama pada oran! yan! memiliki daya tahan tubuh rendah), Bahkan bakteri ini
pula dapat men!alami penyebaran melalui pembuluh darah atau kelen&ar !etah benin!
sehin!!a menyebabkan terinfeksinya or!an tubuh yan! lain seperti otak, !in&al, saluran 'erna,
tulan!, kelen&ar !etah benin! dan lainnya meski yan! palin! banyak adalah or!an paru.7
asuknya ikobakterium tuberkulosa kedalam or!an paru menyebabkan infeksi pada
paru0paru, dimana se!eralah ter&adi pertumbuhan koloni bakteri yan! berbentuk bulat
(!lobular). $en!an reaksi imunolo!is, sel0sel pada dindin! paru berusaha men!hambat
bakteri TB4 ini melalui mekanisme alamianya membentuk &arin!an parut. "kibatnya bakteri
TB4 tersebut akan berdiam>istirahat (dormant) seperti yan! tampak seba!ai tuberkel pada
pemeriksaan ?0ray atau photo ront!en. 1#
8
-
8/14/2019 REFERAT TUBERCULIN-TB.doc
7/30
@ambar 1. Penyebaran Bakteri TB4
+eseoran! den!an kondisi daya tahan tubuh (mun) yan! baik, bentuk tuberkel ini
akan tetap dormant sepan&an! hidupnya. Aain hal pada oran! yan! memilki sistem kekebalan
tubuh rendah atau kuran!, bakteri ini akan men!alami perkemban!biakan sehin!!a tuberkel
bertambah banyak. +ehin!!a tuberkel yan! banyak ini berkumpul membentuk sebuah ruan!
didalam ron!!a paru, -uan! inilah yan! nantinya men&adi sumber produksi sputum
(riak>dahak). aka oran! yan! ron!!a parunya memproduksi sputum dan didapati mikroba
tuberkulosa disebut sedan! men!alami pertumbuhan tuberkel dan positif terinfeksi TB4.
Berkemban!nya penyakit TB4 di ndonesia ini tidak lain berkaitan den!an memburuknya
kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat,
menin!katnya ¨ah penduduk yan! tidak mempunyai tempat tin!!al dan adanya epidemi
dari infeksi H. Hal ini &u!a tentunya mendapat pen!aruh besar dari daya tahan tubuh yan!
lemah>menurun, *irulensi dan ¨ah kuman yan! meme!an! peranan pentin! dalam
ter&adinya infeksi TB4.
7
-
8/14/2019 REFERAT TUBERCULIN-TB.doc
8/30
II. 6. FAKTOR RISIKO
;aktor0faktor yan! mempermudah ter&adinya infeksi TB maupun timbulnya penyakit
TB pada anak diba!i men&adi faktor risiko infeksi dan faktor risiko pro!resi infeksi men&adi
penyakit (risiko penyakit).
-isiko nfeksi TB
;aktor risiko ter&adinya infeksi TB adalah seba!ai berikut < anak yan! memiliki kontak
den!an oran! de%asa den!an TB aktif, daerah endemis, kemiskinan, serta lin!kun!an yan!
tidak sehat (tempat penampun!an atau panti pera%atan). emun!kinan seseoran! terinfeksi
TB &u!a ditentukan oleh konsentrasi droplet dalam udara dan lamanya men!hirup udara
tersebut.1, 1#
;aktor risiko TB pada anak yan! terpentin! adalah pa&anan dari oran! de%asa yan!
infeksius. Bayi dari seoran! ibu den!an BT" sputum positif memiliki risiko tin!!i terinfeksi
TB. +emakin dekat bayi tersebut den!an ibunya, makin besar pula kemun!kinan bayi tersebut
terpa&an per'ik renik (roplet nuclei)yan! infeksius.1#
-isiko timbulnya transmisi kuman dari oran! de%asa ke anak0anak akan lebih tin!!i
&ika pasien de%asa tersebut mempunyai BT" sputum yan! positif, terdapat infiltrat luas pada
lobus atau ka*itas, produksi sputum yan! banyak dan en'er, batuk produktif dan kuat, serta
terdapat lin!kun!an yan! kuran! sehat, terutama sirkulasi udara yan! tidak baik.
-isiko Penyakit TB
ran! yan! telah terinfeksi kuman TB tidak selalu akan men!alami sakit TB. ;aktor0
faktor yan! dapat menyebabkan pro!resi infeksi TB men&adi sakit TB adalah < 1#
1. /sia
"nak C tahun mempunyai risiko lebih besar men!alami pro!resi infeksi men&adi
sakit TB, mun!kin karena imunitas selulernya belum berkemban! sempurna (imatur). -esiko
2
-
8/14/2019 REFERAT TUBERCULIN-TB.doc
9/30
tertin!!i ter&adinya pro!resi*itas TB adalah pada dua tahun pertama setelah infeksi. =amun,
risiko sakit TB ini akan berkuran! se'ara bertahap seirin! pertambahan usia. Pada bayi 6 1
tahun yan! terinfeksi TB, 3 5 akan men&adi sakit TB. +edan!kan pada anak usia 10 tahun,
yan! men&adi sakit TB hanya 5, pada usia rema&a 1 5, dan pada de%asa 01# 5. "nak 6
tahun &u!a memiliki risiko lebih tin!!i men!alami TB diseminata (misal TB milier dan TB
menin!itis), den!an an!ka kesakitan dan kematian yan! tin!!i.
. on*ersi tes tuberkulin dalam 10 tahun terakhir
3. alnutrisi
. eadaan imunocompromise (misal pada infeksi H, transplantasi or!an, ke!anasan,
pen!obatan imunosupresi)
. ;aktor yan! tidak kalah pentin! adalah status sosioekonomi yan! rendah, pen!hasilan yan!
kuran!, kepadatan hunian, pen!an!!uran dan pendidikan yan! rendah, dan kuran!nya dana
untuk pelayanan masyarakat.
II. 7. PATOGENESIS
asuknya basil tuberkulosis tidak selalu menimbulkan penyakit. Ter&adinya infeksi
dipen!aruhi oleh *irulensi dan banyaknya basil tuberkulosis, serta daya tahan tubuh manusia.
13
Paru merupakan port &entr'e lebih dari 92 5 kasus infeksi TB. uman TB dalam
per'ik renik (roplet nuclei) yan! terhirup san!at ke'il ukurannya (6 Dm), sehin!!a dapat
mele%ati sistem pertahanan mukosilier bronkus, dan terus ber&alan sehin!!a sampai di
al*eolus dan menetap di sana. asuknya kuman TB ini akan se!era diatasi oleh mekanisme
imunolo!is nonspesifik. akrofa! al*eolus akan memfa!osit kuman TB, dan biasanya
mampu men!han'urkan seba!ian besar kuman TB. "kan tetapi, pada seba!ian ke'il kasus,
makrofa! tidak mampu men!han'urkan kuman TB, kemudian kuman akan bereplikasi dalam
9
-
8/14/2019 REFERAT TUBERCULIN-TB.doc
10/30
makrofa!. uman TB dalam makrofa! yan! terus berkemban! biak, akhirnya akan
menyebabkan makrofa! men!alami lisis, dan kuman TB membentuk koloni di tempat
tersebut.1,
nfeksi Primer
nfeksi primer ter&adi saat seseoran! terpapar pertama kali den!an kuman TB. nfeksi
primer biasanya ter&adi dalam paru. Aokasi pertama koloni kuman TB di &arin!an paru
disebut fo!" #$%&'$ G(o).@hon dan udli'h (193#) menemukan bah%a 9,93 5 dari
11 kasus mereka mempunyai fokus primer di dalam paru. Hal ini disebabkan penularan
seba!ian besar melalui udara dan mun!kin &u!a karena &arin!an paru mudah kena infeksi
tuberkulosis (susceptible).1,1#,13
nfeksi dimulai saat kuman TB berhasil berkemban!biak den!an 'ara pembelahan diri
di paru, yan! men!akibatkan peradan!an di dalam paru. +etelah itu, kuman TB menyebar
melalui saluran limfe menu&u ke kelen&ar limfe re!ional, yaitu kelen&ar limfe yan!
mempunyai saluran limfe ke lokasi fokus primer. Penyebaran ini menyebabkan ter&adinya
inflamasi di saluran limfe (limfan!itis) dan di kelen&ar limfe (limfadenitis) yan! terkena. ika
fokus primer terletak di lobus ba%ah atau ten!ah, maka kelen&ar limfe yan! terlibat adalah
kelen&ar limfe parahilus. +edan!kan &ika fokus primer terletak di apeks paru, maka kelen&ar
limfe yan! terlibat adalah kelen&ar paratrakeal. Ko*'" #$%&'$adalah !abun!an antara
fokus primer, kelen&ar limfe re!ional yan! membesar (limfadenitis) dan saluran limfe yan!
meradan! (limfan!itis).1,1#
M+"+ %)!,+"% TBadalah %aktu yan! diperlukan se&ak masuknya kuman TB hin!!a
terbentuknya kompleks primer se'ara len!kap. Hal ini berbeda den!an pen!ertian masa
inkubasi pada proses infeksi lain, yaitu %aktu yan! diperlukan se&ak masuknya kuman hi!!a
timbulnya !e&ala penyakit. asa inkubasi TB biasanya berlan!sun! dalam %aktu 02
min!!u den!an rentan! %aktu antara 01 min!!u. $i dalam masa inkubasi tersebut, kuman
1#
-
8/14/2019 REFERAT TUBERCULIN-TB.doc
11/30
tumbuh hin!!a men'apai ¨ah 1#301#, yaitu ¨ah yan! 'ukup untuk meran!san!
respons imunitas seluler.1#
Pada min!!u0min!!u a%al proses infeksi ter&adi pertumbuhan lo!aritmik kuman TB,
sehin!!a &arin!an tubuh yan! a%alnya belum tersensitisasi terhadap tuberkulin, akan
men!alami perkemban!an sensiti*itas. Pada saat terbentuknya kompleks primer inilah,
dinyatakan telah ter&adi %)f'"% TB #$%&'$. Hal tersebut ditandai oleh terbentuknya
hipersensiti*itas terhadap tuberkuloprotein, yaitu timbulnya respons positif terhadap u&i
tuberkulin. +elama masa inkubasi, u&i tuberkulin masih ne!atif. +etelah kompleks primer
terbentuk, imunitas seluler tubuh terhadap TB telah terbentuk. Pada seba!ian besar indi*idu
den!an sistem imun yan! berfun!si baik, saat sistem imun seluler berkemban!, maka
proliferasi kuman TB akan berhenti. =amun, se¨ah ke'il kuman TB tetap dapat hidup
dalam !ranuloma.1#
elan&utan setelah infeksi primer ter!antun! dari banyaknya kuman yan! masuk dan
besarnya respon daya tahan tubuh (imunitas seluler). Pada umumnya reaksi daya tahan tubuh
tersebut dapat men!hentikan perkemban!an kuman TB. eskipun demikian, beberapa
kuman akan menetap seba!ai kuman persisten atau ormant (tidur). adan!0kadan! daya
tahan tubuh tidak mampu men!hentikan perkemban!an kuman, akibatnya dalam beberapa
bulan, yan! bersan!kutan akan men&adi penderita TB.1
"pabila imunitas seluler telah terbentuk, kuman TB yan! masuk ke dalam al*eolus
akan se!era dimusnahkan. emudian, fokus primer di &arin!an paru biasanya men!alami
resolusi se'ara sempurna membentuk fibrosis atau kalsifikasi setelah men!alami nekrosis
perke&uan dan enkapsulasi. elen&ar limfe re!ional &u!a akan men!alami fibrosis dan
enkapsulasi, tetapi proses penyembuhannya tidak sesempurna fokus primer di &arin!an paru.1#
ompleks primer dapat men!alami komplikasi. omplikasi yan! ter&adi dapat
disebabkan oleh fokus di paru atau di kelen&ar limfe re!ional. ;okus primer di paru dapat
11
-
8/14/2019 REFERAT TUBERCULIN-TB.doc
12/30
membesar dan menyebabkan pneumonitis atau pleuritis lo'al. ika ter&adi nekrosis perke&uan
yan! berat, ba!ian ten!ah lesi akan men'air dan keluar melalui bronkus, sehin!!a
menin!!alkan ka*itas paru. elen&ar limfe hilus atau paratrakeal yan! mulanya berukuran
normal saat infeksi, akan membesar karena reaksi inflamasi yan! berlan&ut, sehin!!a bronkus
akan ter!an!!u. bstruksi parsial pada bronkus akibat tekanan eksternal menimbulkan
hiperinflasi di se!men distal paru. bstruksi total dapat menyebabkan atelektasis. elen&ar
yan! men!alami inflamasi dan nekrosis perke&uan dapat menimbulkan erosi dan merusak
dindin! bronkus, sehin!!a menyebabkan TB endobronkial atau membentuk fistula. asa
perke&uan dapat menimbulkan obstruksi komplit pada bronkus, sehin!!a menyebabkan
!abun!an pneumonia dan atelektasis, yan! serin! disebut seba!ai lesi se!mental kolaps0
konsolidasi.1#
Penyebaran limfo!en dan hemato!en dapat ter&adi selama masa inkubasi, sebelum
terbentuknya imunitas seluler. Pada penyebaran limfo!en, kuman menyebar ke kelen&ar limfe
re!ional membentuk kompleks primer. +edan!kan pada penyebaran hemato!en, kuman
masuk ke dalam sirkulasi darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Penyebaran hemato!en
inilah yan! membuat penyakit TB disebut penyakit sistemik. Penyebaran hemato!en yan!
palin! serin! ter&adi adalah dalam bentuk penyebaran hemato!enik tersamar (occult
hematogenic sprea), dan melalui 'ara inilah kuman TB menyebar se'ara sporadik dan
sedikit demi sedikit, sehin!!a tidak menimbulkan !e&ala klinis. uman TB kemudian akan
men'apai berba!ai or!an di seluruh tubuh. r!an yan! biasanya ditu&u adalah or!an yan!
mempunya *askularisasi baik, misalnya tulan!, !in&al, dan paru sendiri, terutama apeks paru
atau lobus atas paru. $i berba!ai lokasi tersebut, kuman TB akan bereplikasi dan membentuk
koloni kuman sebelum terbentuk imunitas seluler yan! akan membatasi pertumbuhannya. $i
dalam koloni yan! terbentuk dan kemudian dibatasi pertumbuhannya oleh imunitas seluler,
kuman tetap hidup dalam bentuk dorman. ;okus ini umumnya tidak lan!sun! berlan&ut
1
-
8/14/2019 REFERAT TUBERCULIN-TB.doc
13/30
men&adi penyakit, tetapi berpotensi untuk men&adi fokus reakti*asi. ;okus potensial ini
disebut fo!" S%&o). Bertahun0tahun kemudian, bila daya tahan tubuh pe&amu menurun,
fokus +imon ini dapat men!alami reakti*asi dan men&adi penyakit TB di or!an terkait,
misalnya menin!itis, TB tulan! dan lain0lain.1#
Bentuk penyebaran hemato!en yan! lain adalah penyebaran hemato!enik !eneralisata
akut (acute generalie hematogenic sprea). Pada bentuk ini, se¨ah besar kuman TB
masuk dan beredar di dalam darah menu&u ke seluruh tubuh. Hal ini dapat menyebabkan
timbulnya manifestasi klinis penyakit TB se'ara akut, yan! disebut TB -%"'&%)++. TB
diseminata ini timbul dalam %aktu 08 bulan setelah ter&adi infeksi. Timbulnya penyakit
ber!antun! pada ¨ah dan *irulensi kuman TB yan! beredar, serta frekuensi berulan!nya
penyebaran. TB diseminata ini ter&adi karena tidak adekuatnya sistem imun pe&amu (host)
dalam men!atasi infeksi TB, misalnya pada balita.1#
Tuberkulosis milier merupakan hasil dari acute generalie hematogenic sprea
den!an ¨ah kuman yan! besar. +emua tuberkel yan! dihasilkan melalui 'ara ini akan
mempunyai ukuran yan! lebih kuran! sama. stilah milier berasal dari !ambaran lesi
diseminata yan! menyerupai butir padi0padian (millet see). Aesi ini se'ara patolo!i anatomik
berupa nodul kunin! berukuran 103 mm, yan! se'ara histolo!ik merupakan !ranuloma.1#
Bentuk penyebaran hemato!en yan! &aran! ter&adi adalah protracte hematogenic
sprea. Bentuk penyebaran ini ter&adi bila suatu fokus perke&uan menyebar ke saluran
*askular di dekatnya, sehin!!a se¨ah kuman TB akan masuk dan beredar di dalam darah.
+e'ara klinis, sakit TB akibat penyebaran tipe ini tidak dapat dibedakan den!an acute
generalie hematogenic sprea. Hal ini dapat ter&adi se'ara berulan!.1#
enurut Wall!ren, ada 3 bentuk dasar TB paru pada anak, yaitu penyebaran
limfohemato!en, TB endobronkial, dan TB paru kronik. +ebanyak #,03 5 penyebaran
limfohemato!en akan men&adi TB milier atau menin!itis TB. Hal ini biasanya ter&adi 308
13
-
8/14/2019 REFERAT TUBERCULIN-TB.doc
14/30
bulan setelah infeksi primer. Tuberkulosis endobronkial (lesi se!mental yan! timbul akibat
pembesaran kelen&ar re!ional) dapat ter&adi dalam %aktu yan! lebih lama (309 bulan).
enuirut Wall!ren, komplikasi berupa penyebaran milier dan menin!itis tuberkulosa dapat
ter&adi dalam 3 bulan, pleuritis dan penyebaran bronko!en dalam 8 bulan dan tuberkulosis
tulan! dalam 10 tahun setelah terbentuknya kompleks primer.1#,13
Time Table of Wallgren/ E0o*!"% I)f'"% TB P$%&'$ +) T%-+ D%o,+%10,13,14
ompleks primer Efusi pleura Erosi bronkus enin!itis TB Tuberkulosis Tuberkulosis
+eba!ian besar (308 bulan) (309 bulan) milier (dalam tulan! !in&al, kulit
sembuh sendiri 1 bulan) (dalam (setelah
(30 bulan) 3 tahun) tahun)
=;E+
HPE-+E=+TT"+ F EEB"A"= $$"P"T
/ T/BE-/A= P+T;
01 min!!u 1 tahun
-isiko tertin!!i untuk -isiko menurun
omplikasi lokal dan diseminata
Tabel 1. E*olusi TB Primer yan! Tidak $iobati
Tuberkulosis Pas'a Primer (Post Primary TB)1#
Tuberkulosis pas'a primer biasanya ter&adi setelah beberapa bulan atau beberapa tahun
sesudah infeksi primer, misalnya karena daya tahan tubuh yan! menurun akibat terinfeksi
H atau status !iGi yan! buruk. 4iri khas tuberkulosis pas'a primer adalah kerusakan paru
yan! luas den!an ter&adinya ka*itas atu efusi pleura.
1
-
8/14/2019 REFERAT TUBERCULIN-TB.doc
15/30
II. . PENEGAKAN DIAGNOSIS
Pada uraian di atas, terlihat bah%a tidak ada satupun data klinis maupun penun&an!
selain pemeriksaan bakteriolo!is yan! dapat memastikan pemeriksaan dia!nosis TB.
$ia!nosis TB tidak dapat dite!akkan hanya dari anamnesis, pemeriksaan fisik atau
pemeriksaan penun&an! tun!!al. leh karena sulit mene!akkan dia!nosis TB pada anak,
banyak usaha membuat pedoman dia!nosis den!an sistem skorin! dan alur dia!nostik.
T+,'* 2. S%"'& So$%) D%+)o"%" T!,'$!*o"%" A)+ 4
P+$+&''$ 1 2 3
ontak TB tidak &elas laporan keluar!a, BT"(0) ka*itas () BT" ()
atau tidak tahu
/&i tuberkulin ne!atif positif (I1# mm
atau I mm
pada keadaan
imunosupresi)
Berat badan > BB > TB 6 9# 5 atau klinis !iGi bu0
keadaan !iGi BB> / 6 2# 5 ruk atau BB>TB
6 7# 5 atau
BB>/ 6 8# 5
$emam tanpa I min!!u
sebab yan! &elas
Batuk I 3 min!!u
Pembesaran I 1 'm, ¨ah J 1,
kelen&ar limfe tidak nyeri
kolli, aksila,
in!uinal
1
-
8/14/2019 REFERAT TUBERCULIN-TB.doc
16/30
P+$+&''$ 1 2 3
Pemben!kakan ada pemben!kakan
tulan!>sendi
pan!!ul, lutut,
falan!
;oto ront!en normal > 0 infiltrat 0 kalsifikasi infil0
toraks tidak &elas 0 pembesaran kelen&ar trat
0 konsolidasi se!mental> 0 pembesaran
lobular kelen&ar infil0
0 atelektasis trat
4atatan #,1 ml PP$0+. $osis
lain yan! pernah dilaporkan adalah dosis 1 dan # T/, tetapi dosis ini tidak di!unakan
#
-
8/14/2019 REFERAT TUBERCULIN-TB.doc
21/30
karena akan men!hasilkan reaksi yan! ke'il dan membutuhkan dosis yan! besar. PP$ &ika
dien'erkan dapat diabsorsi oleh !elas dan plastik dalam ¨ah yan! ber*ariasi, sehin!!a
untuk men!hindarinya didalam sediaan PP$ ditambah den!an T%een 2# untuk men!hindari
sediaan tersebut terabsorbsi. +tandart tuberkulin ada yaitu PP$0+ dan PP$ -T 3, dibuat
oleh Biolo!i'al +tandards +taten, +erum nstitute, 4openha!en, $enmark. $osis standart
T/ PP$0+ sama den!an dosis L T/ PP$ -T 3. WH merekomendasikan pen!!unaan 1
T/ PP$ -T 3 T%een 2# untuk pene!akan dia!nosis TB !una memisahkan terinfeksi TB
den!an sakit TB.
/&i tuberkulin merupakan alat dia!nosis TB yan! sudah san!at lama dikenal, tetapi
hin!!a saat ini masih mempunyai nilai dia!nostik yan! tin!!i, terutama pada anak, den!an
sensiti*itas dan spesifisitas di atas 9# 5. /&i tuberkulin adalah peran!kat dia!nosis untuk
men!etahui adanya infeksi TB berdasarkan aspek imunitas seluler.
Pemba'aan dilakukan 207 &am setelah penyuntikan.Man! diukur adalah indurasi yan!
timbul, bukan hiperemi. ndurasi diperiksa den!an 'ara palpasi untuk menentukan tepi
indurasi, kemudian ditandai dan diukur diameter trans*ersal indurasi yan! timbul dan
dinyatakan hasilnya dalam milimeter.
ika tidak timbul indurasi sama sekali, hasilnya dilaporkan seba!ai # mm, &an!an hanya
dilaporkan seba!ai ne!atif. "pabila diameter indurasi #0 mm, dinyatakan u&i tuberkulin
ne!atif. $iameter 09 mm dinyatakan positif mera!ukan, karena dapat disebabkan oleh .
atipik dan B4@, atau meman! karena infeksi TB. /ntuk hasil yan! mera!ukan ini, &ika perlu
diulan! min!!u kemudian. $iameter indurasi I 1# mm dinyatakan positif tanpa melihat
status B4@ pasien. Pada anak balita yan! telah mendapat B4@, diameter indurasi 1#01 mm
masih mun!kin disebabkan oleh B4@ selain oleh infeksi TB alamiah. +edan!kan bila ukuran
indurasi I 1 mm, hasil positif ini lebih mun!kin karena infeksi TB alamiah dibandin!kan
karena B4@. Pen!aruh B4@ terhadap reaksi positif tuberkulin palin! lama berlan!sun!
1
-
8/14/2019 REFERAT TUBERCULIN-TB.doc
22/30
hin!!a tahun setelah penyuntikan. leh karena itu &ika memba'a tuberkulin pada anak0anak
J tahun, faktor B4@ dapat diabaikan.
Pada anak, kontak erat den!an pasien tuberkulosis de%asa aktif dan BT" positif, atau
anak den!an imunocompromise, misal !iGi buruk, ke!anasan, diameter indurasi I mm
harus di'uri!ai telah terinfeksi TB. Pada anak tanpa risiko, tetapi tin!!al di daerah endemis
TB, u&i tuberkulin perlu dilakukan pada umur 1 tahun, 08 tahun, dan 11018 tahun. Tetapi
pada anak den!an risiko tin!!i didaerah endemis TB, u&i tuberkulin perlu dilakukan setiap
tahun.
/&i tuberkulin positif dapat di&umpai pada 3 keadaan seba!ai berikut M. leprae
/&i tuberkulin ne!atif pada 3 kemun!kinan seba!ai berikut Aan!erhans ke sel T melalui
molekul H40. +itokin yan! diproduksi oleh sel T, akan membentuk molekul adhesi
endotel. onosit keluar dari pembuluh darah dan masuk ke tempat suntikan yan!
berkemban! men&adi makrofa!. Produk sel T dan makrofa! menimbulkan edema dan
ben!kak. Test kulit positif maka akan tampak edema lokal atau infiltrat maksimal 207 &am
setelah suntikan.
3
-
8/14/2019 REFERAT TUBERCULIN-TB.doc
24/30
CARA PEMBERIAN DAN PEMBACAAN UJI TUBERKULIN
/&i tuberkulin dilakukan den!an in&eksi #,1 ml PP$ se'ara intradermal (den!an metode
antouO) di *olar > permukaan belakan! len!an ba%ah. n&eksi tuberkulin men!!unakan
&arum !au!e 7 dan spuit tuberkulin, saat melakukan in&eksi harus membentuk sudut 3#:
antara kulit dan &arum. Penyuntikan dian!!ap berhasil &ika pada saat menyuntikkan
didapatkan indurasi diameter 801# mm. /&i ini diba'a dalam %aktu 207 &am setelah
suntikan. Hasil u&i tuberkulin di'atat seba!ai diameter indurasi bukan kemerahan den!an 'ara
palpasi. +tandarisasi di!unakan diameter indurasi diukur se'ara trans*ersal dari pan&an! aOis
len!an ba%ah di'atat dalam milimeter.
INTERPRETASI UJI TUBERKULIN
/ntuk men!interpretasikan u&i tuberkulin den!an tepat, harus men!etahui sensiti*iti
dan spesi*isiti &u!a u&i ramal positif dan u&i ramal ne!atif. +eperti pada u&i dia!nostik lain, u&i
tuberkulin mempunyai sensiti*iti 1##5 dan spesi*isiti 1##5. /&i tuberkulin dilaporkan
mempunyai u&i ramal positif dan ne!atif 1#05.
;aktor0faktor yan! dapat menyebabkan hasil false positif dan false ne!atif.
0 ;aktor yan! berhubun!an den!an oran! yan! dilakukan pemeriksaan
nfeksi *irus, bakteri, &amur
aksinasi *irus hidup
etidakseimban!an metabolik seperti 4-;
-endahnya status protein
bat
0 ;aktor yan! berhubun!an den!an tuberkulin yan! di!unakan
Terkontaminasi
-
8/14/2019 REFERAT TUBERCULIN-TB.doc
25/30
-
8/14/2019 REFERAT TUBERCULIN-TB.doc
26/30
-
8/14/2019 REFERAT TUBERCULIN-TB.doc
27/30
meskipun tidak dapat mela%an TB pada anak dan de%asa. munisasi B4@ dapat
menyebabkan reaksi u&i tuberkulin men&adi positif tetapi keadaan ini berlan!sun! selama
beberapa tahun setelah B4@ diberikan. -eaksi ini umumnya ke'il (6 8mm). ika reaksi u&i
tuberkulin den!an ukuran yan! lebih besar dapat men!!ambarkan positif atau abnormal, yan!
diartikan seba!ai seeoran! tersebut terpapar den!an basil TB, terdapat antibodi terhadap basil
TB dan se%aktu0%aktu dapat men&adi aktif.
7
-
8/14/2019 REFERAT TUBERCULIN-TB.doc
28/30
BAB III
KESIMPULAN
1. TB4 adalah penyakit infeksi yan! disebabkan oleh bakteriMycobacterium tuberculosis.
. Bah%a u&i tuberkulin bukan se!alanya dalam pene!akan dia!nosis penyakit tb', tetapi
selain dilihat dari !e&ala &u!a pemeriksaan penun&an! lain seperti foto thorak, tes darah
serta u&i bakteriolo!i (sputum) san!at diperlukan.
2
-
8/14/2019 REFERAT TUBERCULIN-TB.doc
29/30
DAFTAR PUSTAKA
1. "nonim. (##3). Peoman -asional Penanggulangan Tuberulosis, 4etakan ke02,
$epartemen esehatan -epublik ndonesia, akarta.
. "nonim. (##). Tuberculosis. akarta< -+P Prof. $r. +ulianti +aroso. $iakses pada
tan!!al anuari #1# darihttp>%%%.infeksi.'om
3. "nonim. (##8). TB% paa ana. $iakses pada tan!!al anuari #1# dari
http>%%%.dinkes0dki.!o.id>tb'1.html
. Batra, ananda, $. (##9). Tuberculosis.$iakses anuari #1# dari
http>%%%.emedi'ine.'om>ped>topi'31.htm
. 4atanGano, Tara, $. (##)./ung, Primary Tuberculosis.
http>%%%.emedi'ine.'om>radio>topi'11.htm
8. 4hon, A. $a*id et al. (###). Targete Tuberculin Testing an Treatment o /atent
Tuberculosis #nection. $iakses anuari #1# dari http>%%%.'d'.!o*>mm%r>pre*ie%>mm%rhtml>rr9#8a1.htm
7. Hudoyo, "hmad dr, +p.P, -usmiati, A-': -$: S#.P: -. ;26%%%.infopenyakit.'om
9. +aiman, Aisa. (##). Targete Tuberculin in Testing an Treatment o /atent
Tuberculosis #nection in %hilren an olescent. $iakses anuari #1# dari
http>%%%.pediatri's.or!>'!i>'ontent>full>11>>+>117
9
http://www.infeksi.com/http://www.dinkes-dki.go.id/tbc1.htmlhttp://www.emedicine.com/ped/topic2321.htmhttp://www.emedicine.com/radio/topic411.htmhttp://www.infopenyakit.com/http://www.infeksi.com/http://www.dinkes-dki.go.id/tbc1.htmlhttp://www.emedicine.com/ped/topic2321.htmhttp://www.emedicine.com/radio/topic411.htmhttp://www.infopenyakit.com/ -
8/14/2019 REFERAT TUBERCULIN-TB.doc
30/30
1#. -aha&oe, =.=., Basir, $., akmuri, artasasmita, 4.B. (##). Peoman -asional
Tuberulosis na, /nit oordinasi Pulmonolo!i katan $okter "nak ndonesia,
akarta.
11. -eGnik, arina and Guah, . Philip. (##8). Tuberculin in Testing in %hilren. .
$iakses anuari #1# dari http2!!%%%.'d'.!o*>='idod>E$>*ol1no#>#0
#92#.htm l
1. +alaGar, et al.( ##1). Pulmonary tuberculosis in chilren in e*eloping country.
$iakses anuari #1# dari http2!!%%%.n'bi.nlm.nih.!o*>pubmed>112321
13. +taf Pen!a&ar lmu esehatan "nak ;akultas edokteran /ni*ersitas ndonesia.
(192). Buu uliah #lmu esehatan na. Ba!ian lmu esehatan "nak ;akultas
edokteran /ni*ersitas ndonesia, akarta.
1. Widodo, Eddy. (##3). Tuberulosis paa na 2 iagnosis an Tata /asana.
Peiatrics /pdate, akarta. 87078.
http://www.cdc.gov/Ncidod/EID/vol12no05/05-0980.htmlhttp://www.cdc.gov/Ncidod/EID/vol12no05/05-0980.htmlhttp://www.cdc.gov/Ncidod/EID/vol12no05/05-0980.htmlhttp://www.cdc.gov/Ncidod/EID/vol12no05/05-0980.htmlhttp://www.cdc.gov/Ncidod/EID/vol12no05/05-0980.htmlhttp://www.cdc.gov/Ncidod/EID/vol12no05/05-0980.html