referat tatalaksana pioderma

Upload: nona-dhe-lia

Post on 13-Jan-2016

33 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pioderma

TRANSCRIPT

Slide 1

Refangga Lova Nusantara EfendiH2A011038

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang2015

Presentasi ReferatTatalaksana Pioderma Berdasarkan Bakteri Penyebabnya

Disusun untuk memenuhi tugas Kepaniteraan klinik Bagian Ilmu Kulit dan Kelamin RSU PKU Muhammdiyah DelangguPembimbing : dr. Melok M.Kes, Sp.KK

Identitas, UKK, diagnosis, Pembahasan1PENDAHULUANPioderma adalah terminologi umum untuk penyakit-penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh kuman (bakteri). paling sering adalah Staphylococcus, Streptococcus, atau oleh kedua-duanya. Sering terjadi pada anak-anak

Pengobatan PiodermaAntibiotik Simptomatik Non-medikamentosamedikamentosa Perawatan luka EdukasiTINJAUAN PUSTAKAA. Pengobatan berdasarkan bentuk piodermaSistemikPengobatan sistemik digunakan apabila lesi piderma luas, tersebar diseluruh tubuh dan disertai gejala sistemik.topikalPemberian obat topical apabila lesi terlokalisir pada bagian tubuh tertentu dan lesi tidak luasImpetigo krustosa

Terapi antibiotik yang disarankan jika lesi banyak dan disertai gejala konstitusi (demam,dll) adalah dengan diberikan antibiotik sistemik, misalnya ampisilin diberikan satu jam sebelum makan, atau sefalosporin. Untuk antibiotik topikal dapat menggunakan salap asam fusidat 2%, mupirosin 2% atau neomisin dioleskan 2 kali sehari.

Impetigo bulosa Terapi antibiotik yang digunakan adalah diberi salep antibiotik (kloramfenikol 2% atau eritromisin 3%). Jika ada demam, sebaiknya diberi antibiotik sistemik, misalnya penisilin 30-50 mg/kgBB per hariFOLIKULITISTerapi antibiotik yang disarankan ialah antibiotik sistemik jika luas eritromisin Dosis dewasa 500 mg tiap 6 jam pada anak 30 50 mg/kgBB/hari terbagi tiap 6 jam selama 7 14 hari atau penisilin 600.000 1,5 juta IU intramuscular selama 7 14 hari. Antibiotik topical, misalnya kemicetin salep 2% FURUNKEL/KARBUNKELTerapi antibiotik untuk furunkel yang disarankan adalah antibiotik sistemikeritromisin 250 mg tiap 6 jam pada anak 30 50 mg/kgBB/hari terbagi tiap 6 jam jika lesi matang, lakukan insisi dan aspirasi dan selanjutnya dikompres dan diberi salep kloramfenikol 2%. Sedangkan antibiotik yang diberikan pada karbunkel adalah eritromisin 500 mg tiap 6 jam pada anak 30 50 mg/kgBB/hari selama 7 - 14 hariEKTIMATerapi antibiotik yang diberikan jika lesi sedikit : salep kloramfenikol 2% ; jika luas diberikan antibiotik sistemik klindamisin dewasa yaitu 150 mg tiap 6 jam pada anak 5 10 mg/kgBB/hari terbagi tiap 6 jam selama 7 hariPIONIKARadang sekitar kuku oleh piokokus. Penyebabnya biasanya Staphylococcus dan/atau Streptococcus B hemolyticus Pengobatan kompres dengan larutan antiseptic dan berikan antibiotik sistemik. Jika terjadi abses subungual, kuku diekstraksi. 1

ERISIPELASErisipelas ialah penyakit infeksi akut, biasanya disebabkan oleh Streptococcus B hemolyticus. Terapi antibiotik yang diberikan adalah Terapi antibiotik yang diberikan adalah penisilin 0,6 - 1,5 mega unit selama 5 - 10 hari, sefalosporin dosis dewasa dan anak 40 kg 1-2 gram tiap 12 jam, anak < 40 kg 25 mg/kgBB/hari terbagi tiap 12 jam selama 5 hariSELULITISRekomendasi untuk pengobatan selulitis adalah flucloxacilin 500 mg tiap 8 jam pada anak 20 40 mg/kgBB/hari terbagi tiap 8 jam Terapi ini diberikan selama 5-7 hari. Pada kondisi yang berat dapat ditambahkan clindamycin per oral . Apabila pasien alergi terhadap penicillin dapat diberikan doxycycline dosis dewasa 200 mg per oral 1 x 1 pada hari pertama lalu dilanjutkan dengan 100 mg 1 x 1 per oral, pada anak 2,2 mg/kgBB hari pertama , dilanjutkan 4,4 mg/kgBB

HIDRADENITISPengobatan yang digunakan adalah antibiotik sistemik, jika telah terbentuk abses, diinsisi. Jika belum melunak diberi kompres terbuka. Terapi kombinasi yang disarankan adalah klondamycin dan rifampicin, 300 mg 2 kali sehari selama 6 bulan.

ULKUS PIOGENIKAntibiotik yang disarankan untuk pengobatan secara sistemik eritromisin Dosis dewasa 500 mg tiap 6 jam pada anak 30 50 mg/kgBB/hari terbagi tiap 6 jam. Siprofloksasin atau sefalosporin memberi hasil yang baikS4 (STAPHYLOCOCCAL SCALDED SKIN SYNDROME)Obat yang dapat diberikan ialah golongan penisilin dapat melalui Intra Muskular jika kondisinya sudah parah, kloksasilin dengan dosis 3 x 250 mg untuk orang dewasa sehari per oral, pada neonates (penyakit ritter) dosisnya 10 -15 mg/kgBB/hari diberikan tiap 8 jam per oral. Obat lain yang dapat diberikan ialah klindamisin dan sefalosporin generasi I. topical dapat diberikan sufratulle, atau krim antibiotik. Diperhatikan juga keseimbangan cairan dan elektrolit.B. Tatalaksana simptomatik pada piodermagejala penyerta akibat dari infeksi seperti demam dan nyeri, dapat diberikan paracetamol, ibuprofen. Apabila terdapat gejala gatal dapat diberikan antihistamin seperti cetrizine atau chlorpheniramine maleat (CTM) C. Tatalaksana Non-medikamentosaperawatan luka dan edukasi mengenai pioderma. Pengobatan luka dapat dilakukan dengan kompres terbuka larutan permanganas kalikulus 1/5000, larutan rivanol 1 % diberikan pada keadaan akut dan krusta tebal serta lekat. menyarankan agar menjaga kebersihan lingkungan terutama pada anak- anak agar menjaga kebersihan diri, tidak main di sembarang tempat, apabila lesi luas dan berbentuk krusta yang tebal menyarankan untuk perawatan luka dengan benar, menyarankan untuk menjaga nutrisi agar sistem imun baik sehingga dapat mencegah infeksi sekunder.

KESIMPULANKetepatan diagnosis mempengaruhi pemberian terapi piodermaTerapi antibiotik yang diberikan harus sesuai dengan jenis pioderma dan penyebabnyaSelain pemberian antibiotik, pemberian obat yang bersifat simptomatik perlu diberikan jika gejala tersebut menggaggutatalaksana non-medikamentosa seperti edukasi penting untuk meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pioderma sehingga dapat mempercepat kesembuhan dan mencegah timbul kembali.