refreshing pioderma

62
Refreshing PIODERMA Oleh : Ria Astria 2005730058 Pembimbing : dr.Heryanto Sp.KK

Upload: nurul-zakiah

Post on 20-Jul-2016

135 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Pioderma

TRANSCRIPT

Page 1: Refreshing Pioderma

Refreshing

PIODERMAOleh : Ria Astria

2005730058

Pembimbing : dr.Heryanto Sp.KK

Page 2: Refreshing Pioderma

PENDAHULUAN

Page 3: Refreshing Pioderma

DEFINISI

Penyakit kulit yang disebabkan oleh Staphylococcus,

Streptococcus, atau oleh keduanya.

PIODERMA

Page 4: Refreshing Pioderma

ETIOLOGI

Page 5: Refreshing Pioderma

Faktor Predisposisi

Page 6: Refreshing Pioderma

KLASIFIKASI

Page 7: Refreshing Pioderma

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Page 8: Refreshing Pioderma

Pengobatan umum

SISTEMIK

• Penisilin G prokain dan semisintetiknya

– Penisilin G prokain

Dosis : 1,2 juta per hari i.m.

Tidak dipakai lagi (tidak praktis), diberikan i.m dengan dosis tinggi,

dan makin sering terjadi syok anafilaktik

– Ampisilin

Dosis : 4x500 mg, diberikan 1 jam sebelum makan

Page 9: Refreshing Pioderma

Pengobatan umum– Amoksisilin

Dosis = Ampisilin,

Lebih praktis (setelah makan), cepat diabsorbsi dibandingkan dengan

Ampisilin sehingga konsentrasi dalam plasma lebih tinggi.

– Golongan obat penisilin resisten-penisilinase

Oksasilin, kloksasilin, dikloksasilin, flukloksasilin.

Dosis kloksasilin 3x250 mg per hari sebelum makan.

Kelebihan : juga berkhasiat bagi Staphylococcus aureus yang telah

membentuk penisilinase

Page 10: Refreshing Pioderma

PENGOBATAN UMUMSISTEMIK

• Linkomisin dan Klindamisin

Dosis Linkomisin 3x500mg sehari.

Klindamisin diabsorbsi lebih baik karena itu dosisnya lebih

kecil, yakni 4x150mg sehari. Pada infeksi berat dosisnya

4x300-450mg sehari. Obat ini efektif untuk pioderma di

samping golongan obat penisilin resisten-penisilinase.

Page 11: Refreshing Pioderma

PENGOBATAN UMUM SISTEMIK Eritromisin

Dosis : 4x500mg sehari. Efektivitasnya kurang dibandingkan dengan

linkomisin/klindamisin dan obat golongan penisilin resisten-penisilinase. Obat ini

cepat menyebabkan resistensi. Sering memberi rasa tak enak di lambung.

Sefalosporin

Pada pioderma yang berat atau yang tidak memberi respons dengan obat-obat

tersebut di atas.

Yang berkhasiat untuk kuman positif-Gram ialah generasi I (contoh: sefadroksil

dengan dosis dewasa 2x500mg atau 2x1000mg sehari) dan generasi IV.

Page 12: Refreshing Pioderma
Page 13: Refreshing Pioderma

BENTUK

PIODERMA

Page 14: Refreshing Pioderma
Page 15: Refreshing Pioderma

IMPETIGO

Page 16: Refreshing Pioderma

IMPETIGO KRUSTOSA IMPETIGO BULLOSA

Sinonim Impetigo kontagiosa, impetigo vulgaris, impetigo Tilbury fox

Impetigo vesiko-bulosa, cacar monyet

Etiologi Streptokokus B hemolitikus Staphylococcus aureus

Gambaran Khas Krusta khas berwarna kuning kecoklatan seperti madu, mudah diangkat.

Lepuh berisi cairan kekuningan berdidnding tegang, kadang tampak hipopion

Os Anak Anak, dewasa

Predileksi Sekitar lubang hidung, mulut, tangan, leher, dan ekstremitas

Aksila, dada, punggung, ekstremitas.

Efloresensi Eritema vesikel, bulla krusta kuning kecoklatan, erosi.

Eritema, bula, bula hipopion koleret.

DD/ Varisella, ektima, impetigenisasi Pemfigus, Impetigenisasi, Tinea sirsinata

Page 17: Refreshing Pioderma

Gambar (Impetigo Krustosa)

Page 18: Refreshing Pioderma

Impetigo Bulosa

Page 19: Refreshing Pioderma

Penatalaksanaan

Impetigo Krustosa : Menjaga kebersihan kulit mandi pakai sabun 2x sehari

Jika krusta banyak, dilepas dengan mencuci dengan H2O2 dalam air,

lalu diberi salep antibiotik (seperti kloramfenikol 2% dan teramisin 3%)

Jika lesi banyak disertai gejala tambahan (ex: demam dan lain-lain)

berikan antibiotic sistemik, misalnya penisilin, kloksasilin atau

sefalosporin.

Jika krusta sedikit, dilepaskan dan diberi salap antibiotik.

Page 20: Refreshing Pioderma

Impetigo Bulosa :

› Menjaga kebersihan

› menghilangkan faktor-faktor predisposisi

› Jika bula banyak, sebaiknya dipecahkan, selanjutnya dibersihkan

dengan antiseptik dan diberi salep antibiotik (kloramfenikol 2% atau

eritromisin 3%).

› Jika ada gejala konstitusi (demam) sebaiknya diberi antibiotik

sistemik.

› Jika terdapat hanya beberapa vesikel/bula, dipecahkan lalu diberi

salap antibiotic atau cairan antiseptik.

Page 21: Refreshing Pioderma

Impetigo Neonatorum

• Definsi : Penyakit ini merupakan varian impetigo

bulosa yang terdapat pada neonatus

• Gejala Klinis : Kelainan kulit serupa impetigo bulosa

hanya lokasinya menyeluruh,dapat disertai demam.

• Penatalaksanaan : Antibiotik harus diberikan secara

sistemik. Topikal dapat diberikan bedak salisil.

Page 22: Refreshing Pioderma

EKTIMA• Definisi : pioderma yang menyerang epidermis dan dermis,

membentuk ulkus superfisial dengan krusta berlapis di atasnya.

• Etiologi : Streptococcus B hemolyticus• GK : Gatal, Lesi awal berupa vesikel/vesikopustula di atas kulit yang

eritematosa, membesar dan pecah. Kemudian tampak sebagai Krusta tebal berwarna kuning, lokasi d tungkai bawah, dengan dasar ulkus yang dangkal.

• DD : impetigo krustosa• Penatalaksanaan :

o Bila lesi sedikit beri salep kloramfenikol 2%, bila luas beri AB sistemik.o Terapi topikal dengan kompres terbuka untuk melunakkan krusta dan

debris.

Page 23: Refreshing Pioderma

Gambar (Ektima)

Page 24: Refreshing Pioderma

FOLIKULITIS• Definisi : Folikulitis merupakan peradangan folikel rambut.

• Etiologi : Biasanya Staphylococcus aureus

• Epidemiologi :

• Terjadi pada semua umur, namun lebih sering dijumpai pada anak-anak.

Frekuensi terjadinya antara pria dan wanita adalah sama. Terjadi lebih

sering pada daerah tropis, dan sering pada iklim panas.

Page 25: Refreshing Pioderma

KLASIFIKASI

Page 26: Refreshing Pioderma

FOLIKULITIS

Page 27: Refreshing Pioderma

Folikulitis

Page 28: Refreshing Pioderma

• Diagnosis Banding:

Tiinea barbe, lokalisasinya di mandibula/submandibula, unilateral.

Pada tinea barbe sediaan dengan KOH positif

• Penatalaksanaan:

– Menjaga kebersihan umum terutama kulit.

– Diberikan antibiotic sistemik seperti eritromisin 3x250 mg selama

7-14 hari atau antibiotic topical misalnya kemicetin 2%.

• Prognosis: Baik

Page 29: Refreshing Pioderma

Furunkel/Karbunkel• Definisi :

Furunkel ialah radang folikel rambut dan sekitarnya. Jika lebih dari satu disebut

furunkulosis. Sedangkan karbunkel adalah kumpulan furunkel.

• Etiologi : Biasanya Staphylococcus aureus

• Epidemiologi :

Dapat terjadi pada anak-anak, dan dewasa, insidens pria dan wanita sama. Lebih

serinig ppada musim panas, karena banyak mengeluarkan keringat, serta pada

kebersihan dan hygiene yang kurang dan lingkungan yang kurang bersih.

Page 30: Refreshing Pioderma

• Gejala Klinis :– Keluhannya nyeri pada daerah lesi.

– Kelainan berupa nodus eritematosa berbentuk

kerucut, di tengahnya terdapat pustul.

– Kemudian melunak menjadi abses yang berisi pus

dan jaringan nekrotik, lalu memecah membentuk

fistel.

– Tempat predileksi ialah pada bagian tubuh yang

berambut dan mudah terkena iritasi, gesekan atau

tekanan atau daerah yang lembab seperti aksila

dan bokong

Page 31: Refreshing Pioderma

Karbunkel

Page 32: Refreshing Pioderma

• Penatalaksanaan:– Higiene kulit harus ditingkatkan

– Jika masih berupa infiltrate, topical dapat diberikan kompres salep iktiol 5%,

atau salep antibiotic.

– Antibiotik sistemik: eritromisin 4x250mg atau antibiotic berspektrum luas.

– Jika lesi matang, lakukan insisi dan aspirasi, slanjutnya di kompres atau

diberi salep kloramfenikol 2%.

– Bila berulang-ulang mendapatkan furunkolosis atau karbunkel, cari factor

predisposisi lain.

Page 33: Refreshing Pioderma

PIONIKIA

Definisi :

Pionikia merupakan radang di sekitar kuku oleh piokokus

Etiologi :

Staphylococcus aureus dan/atau Streptococcus B hemolyticus

Page 34: Refreshing Pioderma

• Gejala klinis:

Penyakit ini didahului trauma.

Mulainya infeksi pada lipat kuku,

terlihat tanda-tanda radang,

kemudian menjalar ke matriks dan

lempeng kuku (nail plate), dapat

terbentuk abses subungual.

cont..

Page 35: Refreshing Pioderma

• Pengobatan:

Kompres dengan larutan antiseptic dan

berikan antibiotic sistemik. Jika terjadi abses

subungual kuku diekstraksi.

cont..

Page 36: Refreshing Pioderma

ERISEPELAS• Definisi :

Erisepelas ialah penyakit infeksi akut yang biasanya disebabkan oleh Streptococcus

dengan gejala utama eritma berwarna merah cerah dan berbatas tegas serta

disertai gejala konstitusi.

• Etiologi : biasanya Streptococcus B hemolyticus

• Epidemiologi :

Banyak pada anak-anak dan dewasa dengan perbandingan antara pria dan wanita

sama. Terjadi lebih sering pada daerah tropis dan subtropis.

Page 37: Refreshing Pioderma

Gejala klinis• Terdapat gejala konstitusi (demam dan malaise).

• Lapisan kulit yang diserang ialah epidermis dan dermis.

• Penyakit ini di dahului trauma, karena itu biasanya tempat predileksinya di

tungkai bawah.

• Lesi dimulai dengan luka-luka kecil di kulit, menjadi merah. Kelainan kulit

yang utama ialah eritema yang berwarna merah cerah, berbatas tegas, dan

pinggirnya meninggi dengan tanda-tanda radang akut. Dapat disertai edema,

vesikel dan bula.

• Terasa panas pada perabaan dan nyeri tekan.

• Terdapat leukositosis.

Page 38: Refreshing Pioderma

• Pemeriksaan kulit :– Lokalisasi: biasanya di tungkai bawah namun

bisa juga terdapat di wajah

– Efloresensi/sifat-sifatnya: Makula erimatosa

nummular hingga plakat, berbatas tegas,

edematosa, panas pada perabaan dan nyeri

tekan. Pada bagian tengah ditemukanvesikel

miliar atau bula lentikular.

cont..

Page 39: Refreshing Pioderma

• Diagnosis banding :

Selulitis, pada penyakit ini terdapat infiltrat di

subkutan

cont..

Page 40: Refreshing Pioderma

• Penatalaksanaan :– Istirahat, tungkai bawah dan kaki yang diserang ditinggikan (elevasi

– Pengobatan sistemik: antibiotik seperti sefalosporin 4x400mg

selama 5 hari

– Pengobatan topical diberikan kompres terbuka dengan larutan

antiseptic.

– Untuk gejala konstitusi, dapat diberikan antipiretik dan analgetik.

cont..

Page 41: Refreshing Pioderma

SELULITIS• Definisi:

Selulitis ialah radang kulit dan subkutis yang cenderung meluas ke arah samping dan ke

dalam

• Etiologi:

Biasanya Streptococcus B hemolyticus.

• Epidemiologi:

Biasanya terjadi pada anak-anak dan orang tua. Insidens sama banyak pada pria dan

wanita.

Page 42: Refreshing Pioderma

• Gambaran klinis:

– Terdapat gejala konstitusi seperti demam dan malaise. Lesi bermula

sebagai makula eritematosa yang terasa panas, selanjutnya meluas

ke samping dan ke bawah sehingga terbentuk benjolan berwarna

merah dan hitam yang mengeluarkan sekret seropurulen.

– Kelainan kulit berupa infiltrar yang difus di subkutan dengan tanda-

tanda radang akut.

cont..

Page 43: Refreshing Pioderma

• SELULITISPemeriksaan kulit :

– Lokalisasi: biasanya di tungkai bawah namun bisa juga terdapat di wajah

– Efloresensi/sifat-sifatnya:

Makula eritematosa atau kehitaman menonjol di atas permukaan kulit, ukurannya besar dan dapat mencapai plakat. Di atasnya terdapat fistel-fistel yang mengeluarkan sekret mukopurulen.

• FLEGMONFlegmon merupakan selulitis yang mengalami supurasi. Terapinya sama dengan selulitis, hanya ditambah insisi

Page 44: Refreshing Pioderma

• Penatalaksanaan:

– Istirahat, tungkai bawah dan kaki yang diserang ditinggikan

(elevasi

– Pengobatan sistemik: antibiotik seperti sefalosporin 4x400mg

selama 5 hari

– Pengobatan topical diberikan kompres terbuka dengan larutan

antiseptic.

– Untuk gejala konstitusi, dapat diberikan antipiretik dan analgetik.

Page 45: Refreshing Pioderma

ULKUS PIOGENIK• Definisi:

Ulkus piogenik adalah infeksi kulit yang menimbulkan ulkus tidak khas, yang disebabkan oleh streptokok dan stafilokok.

• Etiologi: streptokok dan stafilokok. • Epidemiologi:

Lebih sering terjadi pada anak-anak dengan frekuensi sama antara pria dan wanita. Lebih sering terjadi pada daerah tropis, dengan musim panas dan daerah lembab. Higiene yang buruk dan gizi yang kurang menimbulkan penyakit lebih berat.

• Gambaran klinis:• Timbul ulkus dengan tanda-tanda radang di sekitarnya, secara lambat

mengalami nekrosis dan menyebar secara serpiginosa.

Page 46: Refreshing Pioderma

• Pemeriksaan kulit:

– Lokalisasi: ekstremitas

– Efloresensi/sifat-sifatnya: ulkus

berukuran kecil, pinggir tidak

meninggi, teratur, dinding tidak

menggaung, sekitar ulkus ada

tanda radang sekret serosa

kekuningan.

cont..

Page 47: Refreshing Pioderma

• Penatalaksanaan:– Umum: Bersihkan (debridement) ulkus– Khusus: • sistemik: dengan memberikan antibiotic seperti

eritromisin 4x500mg selama 7 hari. Dengan ,memberikan siprofloksasin atau sefalosporin memberi hasil yang baik.• Topikal: dengan menggunakan salep salisil 2%; jika

berat, dengan kompres PK 1/10000 atau AgNO3 1-2%

cont..

Page 48: Refreshing Pioderma

ABSES MULTIPEL KELENJAR KERINGAT

• Definisi:

Abses multiple kelenjar keringat ialahh infeksi yang biasanya disebabkan oleh

Staphylococcus aureus pada kelenjar keringat, berupa abses multiple tidak nyeri

berbentuk kubah.

• Etiologi: Biasanya Staphylococcus aureus

• Epidemiologi:

Penyakit ini ditemui pada anak-anak. Faktor predisposisi ialah daya tahan yang

menurun (misalnya malnutrisi, morbili), juga banyak keringat, karena itu sering

bersama-sama miliria

Page 49: Refreshing Pioderma

• Gejala klinis: gambaran klinisnya berupa nodus eritematosa, multiple,

tidak nyeri, berbentuk kubah dan lama memecah. Lokasinya di tempat

yang banyak keringat.

cont..

Page 50: Refreshing Pioderma

• Diagnosis banding:

Furunkulosis, pada penyakit ini terasa nyeri, bentuknya

seperti kerucut denganpustul di tengah dan relatif lebih cepat

memecah.

• Pengobatan:

Diberikan antibiotic sistemik dan topikal. Ingat faktor

predisposisi.

cont..

Page 51: Refreshing Pioderma

HIDRAADENITIS

• Definisi:

Hidradenitis ialah infeksi kelenjar apokrin,

biasanya oleh Staphylococcus aureus.

• Etiologi: Staphylococcus aureus.

Page 52: Refreshing Pioderma

Gejala klinis : • Infeksi terjadi pada kelenjar apokrin,

• Sering didahului oleh trauma/mikrotrauma,

• Penyakit ini disertai gejala konstitusi: demam,

malaise.

• Ruam berupa nodus dengan kelima tanda

radang akut.

• Kemudian dapat melunak menjadi abses, dan

memecah membentuk fistel dan disebut

hidraadenitis supurativa.

• Pada yang menahun dapat terbentuk abses,

fistel, dan sinus yang multiple.

• Terbanyak berlokasi di ketiak, juga di

perineum, jadi tempat-tempat yang banyak

kelenjar apokrin. Terdapat leukositosis.

Page 53: Refreshing Pioderma

Hidraadenitis supuratif

Page 54: Refreshing Pioderma

• Dagnosis banding:Skofuloderma

cont..

Page 55: Refreshing Pioderma

• Pengobatan:

Antibiotik sistemik. Jika telah terbentuk abses,

diinsisi. Kalau belum melunak diberi kompres

terbuka. Pada kasus yang kronik, residif,

kelenjar apokrin dieksisi.

cont..

Page 56: Refreshing Pioderma

STAPHYLOCOCCAL SCALDED SKIN SYNDROME

(SSSS)• SINONIM

Penyakit Ritter

• DEFINISISSSS ialah infeksi kulit yang disebabkan S. aureus tipe tertentu dengan gambaran klinis khas yaitu terdapat epidermolisis

Page 57: Refreshing Pioderma

• ETIOLOGI

S. aureus grup II faga 52, 55, dan/atau 71

• PATOGENESIS

– sumber infeksi pada mata, hidung, tenggorok, telinga

– eksotoksin bersifat epidermolitik (epidermolin,eksfoliatin)

beredar di seluruh tubuh epidermis

– ginjal anak tidak dapat mengekskresikan eksfoliatin

– pada orang dewasa terdapat kegagalan fungsi ginjal,

– gangguan imunologik, penggunaan imunosupresif

Page 58: Refreshing Pioderma

• GEJALA KLINIS

– demam tinggi, infeksi saluran napas atas

– kulit eritema mendadak di wajah, leher, ketiak, ipat paha,

kemudian seluruh tubuh

– timbul bulabula besar, dinding kendur

– Tanda Nikolskiy (+)

– eksfoliasi, erosi, deskuamasi

– mukosa jarang terkena

cont..

Page 59: Refreshing Pioderma
Page 60: Refreshing Pioderma

• KOMPLIKASISelulitis, pneumonia, septikemia

• DIAGNOSIS BANDINGNekrolis epidermal toksik

cont..

Page 61: Refreshing Pioderma

• TERAPI

– antibiotik sistemik: kloksasilin pada dewasa 3x250mg/hari, pada

neonatus 3x50mg/hari, klindamisin, atau sefalosporin

– antibiotik topikal

– keseimbangan cairan dan elektrolit

• Prognosis

– angka kematian rendah, pada bayi < 1 tahun, 1-10% penyebab:

gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, sepsis

cont..

Page 62: Refreshing Pioderma