ppt referat kulit pioderma
DESCRIPTION
PPT KULIT PIODERMATRANSCRIPT
REFERAT PIODERMA DISUSUN OLEH :
Galih Arief Harimurti
1102011110
PEMBIMBING:
dr. Dian Andriani, Sp. KK, M.Biomed, MARS
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT MOHAMMAD RIDWAN MEURAKSA JAKARTA
2015
PENDAHULUAN
Pioderma adalah terminologi umum untuk penyakit-penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh kuman (bakteri), terutama Streptococcus beta hemolyticus atau Staphylococcus aureus.
kerap dijumpai, terutama pada anak-anak. Atau bisa jadi dikarenakan infeksi kuman oleh garukan
akibat dari gigitan serangga atau sebab lain yang menimbulkan rasa gatal
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Pioderma ialah penyakit kulit yang disebabkan oleh Staphylococcus, Streptococcus, atau oleh kedua-duanya. Etiologi
Penyebab yang utama dari pioderma adalah Staphylococcus B hemolyticus, Streptococcus aureus. Etiologinya kebanyakan oleh Staphylococcus aureus
Faktor Predisposisi
Higiene yang kurang Menurunnya daya tahan tubuh Telah ada penyakit lain di kulit
KLASIFIKASI
Pioderma Primer
Infeksi terjadi pada kulit yang normal.
Gambaran klinisnya tertentu,
penyebabnya biasanya satu macam mikroorganisme. Pioderma Sekunder
Pada kulit telah ada penyakit kulit yang lain. Gambaran klinisnya tak khas dan mengikuti penyakit yang telah ada.
PENGOBATAN
Penisilin G prokain dan semi-sintetiknya Linkomisin dan Klindamisin Eritromisin Sefalosporin Topikal basitrasin, neomisin, mupirosin.
IMPETIGO Pioderma terbatas di epidermis (pioderma
superfisialis)
Klasifikasi Impetigo krustosa (impetigo kontagiosa, impetigo
vulgaris) Impetigo vesikobulosa (cacar monyet) Impetigo neonatorum
IMPETIGO KRUSTOSA
Sinonim : Impetigo kontagiosa, impetigo vulgaris, impetigo Tillbury FoX.
Etiologi : Biasanya Streptococcus B hemolyticus Gejala klinis:
Tempat predileksi di muka, yakni disekitar lubang hidung dan mulut karena dianggap sumber infeksi dari daerah tersebut. Kelainan kulit berupa eritema dan vesikel yang cepat memecah sehingga jika penderita datang berobat yang terlihat ialah krusta tebal
Diagnosa banding : Ektima Pengobatan:
Jika krusta sedikit, dilepaskan dan diberi salep antibiotic, kalau banyak diberi pula antibiotic sistemik.
Impetigo vesikobulosa
Sinonim : Impetigo vesiko-bulosa, cacar monyet. Etiologi : Biasanya karena Staphylococcus aureus.
Gejala klinis :
Keadaan umum tidak dipengaruhi. Tempat predileksi di ketiak, dada, punggung. Sering bersama-sama merialia. Terdapat pada anak dan orang dewasa. Kelainan kulit berupa eritema, bula dan bula hipopin. Kadang-kadang waktu penderita dating berobat, vesikel/bula telah memecah sehingga yang tampak hanya koleret dan dasarnya masih eritematosa. Diagnosa banding :
Jika vesikel/bula telah pecah dan hanya terdapat koleret dan eritema, maka mirip dermafitosis. Pada anamnesa hendaknya ditanyakan, apakah sebelumnya terdapat lumpuh. Jika ada, diagnosanya adalah impetigo bulosa
Pengobatan :Jika terdapat hanya beberapa vesikel/bula, dipecahkan lalu diberi salap antibiotic atau cairan antiseptic. Kalau banyak diberi pula antibiotic sitemik. Faktor predisposisi dicari, jika karena banyak keringat, ventilasi diperbaiki.
Impetigo neonatorum
Varian impetigo vesikobulosa pada neonatus
Lesi seperti impetigo vesikobulosa tetapi generalisata
Demam
DD/ Sifilis kongenital
Pengobatan :
Antibiotic harus diberika secara sistemik. Topical dapat diberikan bedak salisil 2%.
Folikulitis
Radang folikel rambut
Biasanya disebabkan Staphylococcus aureus
Folikulitis superfisialis (impetigo Bockhart): tungkai bawah; papul/pustul eritematosa dgn rambut di tengah; multipel
Folikulitis profunda: ada infiltrat subkutis, mis. sikosis barbe
DD/ Tinea lokasinya di mandibula/ submandibula, unilateral. Pada tenia barbe sediaan dengan KOH positif
Pengobatan: Antibiotic sistemik/ topical.
Folikulitis superfisialis Folikulitis profunda
Furunkel/Karbunkel
Radang folikel rambut dan jaringan di sekitarnya
Multipel = furunkulosis
Karbunkel = furunkel yang menjadi satu
Biasanya disebabkan oleh S. aureus
Nodus eritematosa yg nyeri dengan pustul di tengah abses pecah fistula
Aksila, bokong
Karbunkel Furunkel
Ektima
Ulkus superfisial dg krusta di atasnya
Streptococcus ß haemolyticus
Krusta tebal kuning dg ulkus dangkal di bawahnya
Tungkai bawah
DD Impetigo krustosa sering terjadi pada anak anak, dasar erosi.
Krusta diangkat. Dan diberi salep antibiotik. Jika banyak gunakan antibiotik sistemilk
PIONIKA
Radang sekitar kuku oleh piokokus. Penyebabnya biasanya Staphylococcus dan/atau Streptococcus B hemolyticus.
Gejala klinis dari penyakit ini adalah didahului trauma, mulai infeksi pada lipatan kuku, terlihat tanda-tanda radang dan menjalar ke matriks dan lempeng kuku, dapat terbentuk abses subungual.
Pengobatan kompres dengan larutan antiseptic dan berikan antibiotic sistemik. Jika terjadi abses subungual, kuku diekstraksi.
Erisipelas
Infeksi akut streptokokus di epidermis & dermis
Gejala konstitusi
Tungkai bawah (trauma)
Eritema merah cerah, batas tegas, tepi meninggi, tanda-tanda radang akut
Dapat timbul edema, vesikel, bula
Leukositosis
Selulitis
Serupa dgn erisipelas tetapi juga mengenai subkutis
Infiltrat difus di subkutis dg tanda radang akut
Bila mengalami supurasi menjadi flegmon
Abses multipel kelenjar keringat
Infeksi kelenjar keringat oleh S. aureus
Anak
Nodus eritematosa, multipel, bentuk kubah, indolen
Predisposisi: keringat , imunitas
DD/ furunkulosis
Hidradenitis supurativa
Infeksi kelenjar apokrin
Biasanya oleh S. aureus
Pubertas, dewasa muda
Ketiak, perineum
Predisposisi: trauma/mikrotrauma, hiperhidrosis, deodoran
Gejala konstitusi, leukositosis
Nodus meradang abses fistula sinus multipel
DD/ skrofuloderma
Hidradenitis
S4 (STAPHYLOCOCCAL SCALDED SKIN SYNDROME)
Patogenesis. Sebagai sumber infeksi ialah infeksi pada mata, hidung, tenggorok, dan telinga. Eksotoksin yang dikeluarkan bersifat epidermolitik (epidermolin, eksofoliatin) yang beredar di seluruh tubuh sampai pada epidermis dan menyebabkan kerusakan.
pada bayi diduga fungsi ginjal belum sempurna sehingga penyakit ini terjadi pada golongan usia tersebut.
Gejala Klinis. Pada umumnya terdapat demam yang tinggi disertai infeksi disaluran nafas bagian atas. Kelainan kulit yang pertama timbul adalah eritema, yang timbul mendadak pada muka, leher, ketiak dan lipat paha, kemudian menyeluruh dalam waktu 24 jam. Dalam waktu 1-2 hari akan muncul bula-bula berdinding kendur, tanda nikolsky positif.
Akibat epidermolisis tersebut gambarannya mirip dengan kambustio. Daerah-daerah tersebut akan mongering dalam beberapa hari dan terjadi deskuamasi. Penyembuhan penyakit akan terjadi setelah 10-14 hari tanpa disertai sikatriks.
Komplikasi. Meskipun dapat sembuh spontan, dapat pula terjadi komplikasi seperti selulitis, pneumonia dan septicemia.
Pemeriksaan bakteriologi. Jika terdapat infeksi ditempat lain maka dapat dilakukan pemeriksaan bakteriologi. Juga dilihat tipe kuman karena tidak semua Satphylococcus aureus dapat menyebabkan penyakit ini.
Histopatologi. Terdapat gambaran yang khas yaitu terlihat lepuh intraepidermal, celah terdapat di stratum granulosum, meskipun ruang lepuh sering mengandung sel-sel akantolitik, epidermis sisanya tampaknya utuh tanpa disertai nekrosis sel.
Diagnosis banding. Penyakit ini mirip N.E.T (Nekrolisis Epidermal Toksik, bahkan pada awalnya disebut N.E.T sebelum dilaporkan oleh Ritter). Perbedaannya S4 umumnya menyerang anak-anak dibawah usia 5 tahun, mulainya kelainan kulit didaerah muka, leher, dan lipat paha, mukosa umumnya tidak diserang dan angka kematian lebih rendah (meskipun begitu penyakit ini adalah pioderma penyebab kematian paling mungkin).
Perbedaan terletak pada celah, S4 di stratum granulosum, N.E.T di sub epidermal. Perbedaan lain pada N.E.T terdapat nekrosis disekitar celah dan terdapat sel radang.
Pengobatan. Pengobatan antibiotic, kortikosteroid tidak perlu. Penisilin cukup efektif, misalnya kloksasillin dengan dosis 3x250 mg untuk orang dewasa/hari/os. Pada neonatus, dosisnya 3x50 mg/hari/os. Perhatikan cairan
TERIMAKASIH….