referat pioderma

22
BAB I PENDAHULUAN Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasi dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dankehidupan. Salah satu kelainan kulit adalah eritroderma.(1) Eritroderma berasal dari bahasa Yunani, yaitu erythro-(red = merah) dan derma, dermatos( skin= kulit), merupakan keradangan kulit yang mengenai 90% atau lebih pada permukaan kulit yang biasanya disertai skuama. Pada beberapa kasus, skuama tidak selalu ditemukan, misalnya pada eritroderma yang disebabkan oleh alergi obat secara sistemik, padamulanya tidak disertai skuama. Pada eritroderma yang kronik, eritema tidak begitu jelas karena bercampur dengan hiperpigmentasi. Nama lain penyakit ini adalah dermatitis eksfoliativa generalisata, meskipun sebenarnya mempunyai pengertian yang agak berbeda. Kata “eksfoliasi” berdasarkan pengelupasan skuamayang terjadi, walaupun kadang-kadang tidak begitu terlihat, dan kata “dermatitis”digunakan berdasarkan terdapatnya reaksi eksematus.Diagnosis eritroderma ditegakkan berdasarkan anamnesis, gambaran klinis, dan pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan histopatologi dapat membantu menentukan penyakit yang mendasarinya. Diagnosis yang akurat dari penyakit ini merupakan suatu proses yang sistematis di mana dibutuhkan pengamatan yang seksama, evaluasi serta pengetahuan tentang terminology, dermatologi, morfologi serta diagnosis banding. Pengobatannya disesuaikan dengan penyakit yang mendasarinya,

Upload: silvie-nurlia-dewi

Post on 30-Nov-2015

194 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasi dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dankehidupan. Salah satu kelainan kulit adalah eritroderma.

TRANSCRIPT

Page 1: referat pioderma

BAB I

PENDAHULUAN

Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasi dari lingkungan hidup

manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan

dankehidupan. Salah satu kelainan kulit adalah eritroderma.(1)

 Eritroderma berasal dari bahasa Yunani, yaitu erythro-(red = merah) dan derma,

dermatos( skin= kulit), merupakan keradangan kulit yang mengenai 90% atau lebih

pada permukaan kulit yang biasanya disertai skuama. Pada beberapa kasus, skuama tidak

selalu ditemukan, misalnya pada eritroderma yang disebabkan oleh alergi obat secara

sistemik, padamulanya tidak disertai skuama. Pada eritroderma yang kronik, eritema tidak

begitu jelas karena bercampur dengan hiperpigmentasi. Nama lain penyakit ini adalah

dermatitis eksfoliativa generalisata, meskipun sebenarnya mempunyai pengertian yang agak

berbeda. Kata “eksfoliasi” berdasarkan pengelupasan skuamayang terjadi, walaupun kadang-

kadang tidak begitu terlihat, dan kata “dermatitis”digunakan berdasarkan terdapatnya reaksi

eksematus.Diagnosis eritroderma ditegakkan berdasarkan anamnesis, gambaran klinis,

dan pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan histopatologi dapat membantu menentukan

penyakit yang mendasarinya. Diagnosis yang akurat dari penyakit ini merupakan suatu

proses yang sistematis di mana dibutuhkan pengamatan yang seksama, evaluasi serta

pengetahuan tentang terminology, dermatologi, morfologi serta diagnosis banding.

Pengobatannya disesuaikan dengan penyakit yang mendasarinya, namun tetap

memperhatikan keadaan umum seperti keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh,

memperbaiki hipoalbumin dan anemia, serta pengendalian infeksi sekunder. Eritroderma

bukan merupakan kasus yang sering ditemukan, namun masalah yang ditimbulkannya cukup

parah. Diagnosis yang ditegakkan lebih awal, cepat dan akurat serta penatalaksanaan yang

tepat sangat memengaruhi prognosis penderita.

BAB II

ERITRODERMA

2.1. DEFINISI

Definisi Eritroderma adalah kelainan kulit yang ditandai dengan adanya kemerahan atau

eritema yang bersifat generalisata maupun universal yang mencakup 90% permukaan tubuh

Page 2: referat pioderma

yang berlangsung dalam beberapa hari sampai beberapa minggu dan biasanya disertai

pembentukan skuama. Dermatitis eksfoliativa dianggap sinonim dengan eritroderma.(2). Bila

lesi eritema hanya berkisar antara 50%-90% dapat digolongkan kedalam pre-eritroderma.

Erithroderma dapat disertai dengan gejala demam, malaise, dan limfadenopati.(1)

Terdapat dua tahapan pada erithroderma yaitu akut dan kronis. Pada fase akut dan subakut

timbul gejala yang umumnya berlangsung cepat, berawal dari munculnya gambaran klinis

berupa eritema dan skuama halus disertai dengan adanya gejala prodromal seperti, panas dan

dingin, menggigil, dan demam. Pada erithroderma yang kronis, eritema tidak begitu jelas,

karena bercampur dengan hiperpigmentasi. Pada definisi tersebut yang mutlak harus ada

adalah gambaran klinis berupa lesi erithema, sedangkan skuama tidak selalu ada pada

erithroderma. Misalnya pada erithroderma karena alergi obat secara sistemik, pada mulanya

tidak disertai skuama, baru kemudian pada stadium penyembuhan akan terlihat adanya

skuama.

Penyebab erithroderma terbanyak adalah karena adanya kelainan kullit sebelumnya

diantaranya adalah, (dalam urutan frekuensi) psoriasis, dermatitis atopik, reaksi obat yang

merugikan kulit, limfoma, dermatitis kontak alergi, dan pityriasis rubra.

2.2. ETIOLOGI

Etiologi Eritroderma dapat disebabkan oleh akibat alergi obat secara sistemik, perluasan

penyakit kulit, dan penyakit sistemik termasuk keganasan.(3)

a. Eritroderma yang disebabkan oleh alergi obat biasanya secara sistemik.

Untuk menentukan apakah keakuratan diagnosa erithroderma akibat obat perlu

dilakukan anamnesa yang teliti. Yang dimaksud alergi obat secara sistemik adalah masuknya

obat-obatan ke dalam tubuh dengan cara suntikan, melalui rektum dan vagina. Selain itu

alergi juga dapat karena obat mata, obat kumur, dan melalui kulit sebagai obat topikal.

Berikut ini adalah beberapa contoh obat-obatan yang dapat menyebabkan erithroderma:

Page 3: referat pioderma

Allopurinol Codeine Mercurials Sulfasalazine

Page 4: referat pioderma

Aminoglycosides Cyanamide Mesna Sulfonamides

Aminophylline Dapsone Methylprednisolone Sulfonylureas

Amiodarone Dideoxyinosine Minocycline Tar preparations

Amonafide Diflunisal Mitomycin C Terbinafine

Ampicillin Diphenylhydantoin Omeprazole Terbutaline

Antimalarials Ephedrine Penicillin Thalidomide

Arsenicals Ethambutol Pentostatin Thiacetazone

Aspirin Ethylenediamine Peritrate and glyceryl

trinitrate

Thiazide diuretics

Aztreonam Etretinate Pheneturide Ticlopidine

Bactrim Fluorouracil Phenolphthalein Timolol maleate

eyedrops

Barbiturates GM-CSF Phenothiazines Tobramycin

Bromodeoxyuridine Gold Phenylbutazone Tocainide

Budenoside Herbal medications Phenytoin Trimetrexate

Calcium channel

blockers

Indeloxazine

hydrochloride

Phototherapy Trovafloxacin

Captopril Indinavir Plaquenil Tumor necrosis

factor α

Carbamazepine Interleukin 2 Practolol Vancomycin

Carboplatin Iodine Quinidine Yohimbine

Cefoxitin Isoniazid Ranitidine Zidovudine

Cephalosporins Isosorbide dinitrate Retinoids

Cimetidine Lansoprazole Ribostamycin

Cisplatin Lidocaine Rifampicin

Clodronate Lithium St. John’s wort

Clofazamine Mefloquine Streptomycin

Waktu mulainya obat ke dalam tubuh hingga timbul penyakit bervariasi, dapat segera sampai

2 minggu. Bila ada obat yang masuk lebih dari satu yang masuk ke dalam tubuh, maka yang

diduga sebagai penyebabnya ialah obat yang paling sering menyebabkan alergi.(1)

Page 5: referat pioderma

b. Eritroderma yang disebabkan oleh perluasan penyakit kulit atau Eritroderma et causa

psoriasis.

Psoriasis dapat menjadi erithroderma karena 2 hal: disebabkan oleh penyakitnya itu

sendiri atau karena pengobatan yang terlalu kuat, misalnya pengobatan dengan ter dengan

konsentrasi tinggi. Sangat sulit membedakan antara psoriasis dengan erithroderma karena

kedua penyakit ini memiliki gejala klinis yang hampir sama.Maka dari itu perlu dilakukan

anamnesa dan pemeriksaan fisik yang cermat untuk menegakkan diagnosis erithroderma.

Pada anamnesa perlu ditanyakan apakah ada riwayat penyakit psoriasis sebelumnya.

Dermatitis seboroik pada bayi juga dapat menyebabkan eritroderma yang juga dikenal

sebagai penyakit Leiner. Etiologinya belum diketahui pasti. Usia penderita berkisar 4-20

minggu.(3)

Ptiriasis rubra pilaris yang berlangsung selama beberapa minggu dapat pula menjadi

eritroderma. Selain itu yang dapat menyebabkan eritroderma adalah pemfigus foliaseus,

dermatitis atopic dan liken planus.(4)

PENYEBAB PERSENTASE

Undetermined or unclassified 23

Psoriasis 23

Atopic dermatitis, eczema 16

Drug allergy 15

Lymphoma, leukemia 11

Allergic contact dermatitis 5

Seborrheic dermatitis 5

Stasis dermatitis with “id” reaction 3

Pityriasis rubra pilaris 2

Pemphigus foliaceus 1

*Berikut adalah beberapa penyakit yg bisa menjadi penyebab erithroderma

c. Eritroderma akibat penyakit sistemik termasuk keganasan

Berbagai penyakit atau kelainan organ dalam, termasuk infeksi fokal dapat memberi

kelainan kulit berupa eritroderma. Jadi setiap kasus eritroderma yang tidak termasuk akibat

Page 6: referat pioderma

alergi obat dan akibat perluasan penyakit kulit harus dicari penyebabnya, yang berarti perlu

pemeriksaan menyeluruh (termasuk pemeriksaan laboratorium dan foto toraks), untuk

melihat adanya infeksi penyakit pada alat dalam dan infeksi fokal. Ada kalanya terdapat

leukositosis namun tidak ditemukan penyebabnya, jadi terdapat infeksi bacterial yang

tersembunyi (occult infection) yang perlu diobati.(1)

Harus lebih diperhatikan komplikasi sistemik akibat eritroderma seperti hipotermia, edema

perifer, dan kehilangan cairan dan albumin, dengan takikardia dan kelainan jantung harus

mendapatkan perawatan yang serius. Pada eritroderma kronik dapat mengakibatkan kakesia,

alopesia, palmoplantar keratoderma, kelainan pada kuku dan ektropion. Salah satu

penyebabnya adalah sindrom sezary. Penyakit ini termasuk limfoma, diduga berhubungan

dengan infeksi virus HTLV-V dan dimasukkan ke dalam CTCL ( Cutaneus T-Cell

Lymphoma). Yang diserang adalah orang dewasa, pada pria rata-rata berumur 64 tahun,

sedangkan pada wanita 53 tahun.

2.3. Epidemiologi

Insidens eritroderma sangat bervariasi. Penyakit ini dapat mengenai pria ataupun wanita,

namun paling sering pada pria dengan rasio 2: 1 sampai 4 : 1, dengan onset usia rata-rata > 50

tahun, meskipun eritroderma dapat terjadi pada semua usia. Insiden eritroderma makin

bertambah. Penyebab utamanya adalah psoriasis. Hal tersebut seiring dengan meningkatnya

insiden psoriasis.(1)

Penyakit kulit yang sedang diderita memegang peranan lebih dari setengah kasus dari

eritroderma. Identifikasi psoriasis mendasari penyakit kulit lebih dari seperempat kasus.

Didapatkan laporan bahwa terdapat 87 dari 160 kasus adalah psoriasis berat.(4)

Pada anak-anak erithroderma biasanya disebabkan oleh pitiriasis rubra pilaris ataupun

dermatitis atopik.

2.4. Patofisiologi

Mekanisme terjadinya eritroderma belum diketahui dengan jelas. Pathogenesis eritroderma

berkaitan dengan pathogenesis penyakit yang mendasarinya, dermatosis yang sudah ada

sebelumnya berkembang menjadi eritroderma. Penelitian terbaru imuno patogenesis infeksi

yang dimediasi toksin menunjukkan bahwa lokus patogenesitas staphylococcus mengkodekan

Page 7: referat pioderma

superantigen. Lokus-lokus tersebut mengandung gen yang mengkodekan toksin dari toxic

shock syndrome dan staphylococcol scalded-skin syndrome. Kolonisasi S. aureus atau

antigen lain merupakan teori yang mungkin saja seperti toxic shock syndrome toxin-1,

mungkin meminkan peranan pada pathogenesis eritroderma. Pasien-pasien dengan

eritroderma biasanya mempunyai kolonisasi S. aureus sekitar 83% dan pada kulit sekitar

17%, bagaimanapun juga hanya ada satu dari enam pasien yang memiliki toksin S. aureus

yang positif.(4)

Dapat diketahui bahwa akibat suatu agen dalam tubuh baik itu obat-obatan, perluasan

penyakit kulit dan penyakit sistemik maka tubuh memberikan reaksi berupa pelebaran

pembuluh darah kapiler (eritema) yang universal. Eritema berarti terjadi pelebaran pembuluh

darah yang menyebabkan aliran darah ke kulit meningkat sehingga kehilangan panas

bertambah. Akibatnya pasien merasa dingin dan menggigil. Pada eritroderma kronis dapat

terjadi gagal jantung. Juga dapat terjadi hipotermia akibat peningkatan perfusi kulit.

Penguapan cairan yang makin meningkat dapat menyebabkan dehidrasi. Bila suhu badan

meningkat, kehilangan panas juga meningkat. Pengaturan suhu terganggu. Kehilangan panas

menyebabkan hipermetabolismekompensator dan peningkatan laju metabolisme basal.

Kehilangan cairan oleh transpirasi meningkat sebanding laju metabolisme basal.(1)

Kehilangan skuama dapat mencapai 9 gram/m2 permukaan kulit atau lebih sehari

sehingga menyebabkan kehilangan protein (hipoproteinemia) dengan berkurangnya albumin

dengan peningkatan relatif globulin terutama gamma globulin merupakan kelainan yang

khas. Edema sering terjadi, kemungkinan disebabkan oleh pergeseran cairan ke ruang

ekstravaskuler.(1)

Eritroderma akut dan kronis dapat mengganggu mitosis rambut dan kuku yang

menimbulkan gejala berupa kerontokan rambut difus dan kehilangan kuku. Pada eritroderma

yang telah berlangsung berbulan-bulan, dapat terjadi perburukan keadaan umum yang

progresif.(1)

2.5. Gambaran Klinis

Mula-mula timbul bercak eritema yang dapat meluas ke seluruh tubuh dalam waktu 12-48

jam. Deskuamasi yang difus dimulai dari daerah lipatan, kemudian menyeluruh. Dapat juga

mengenai membrane mukosa, terutama yang disebabkan oleh obat. Bila kulit kepala sudah

Page 8: referat pioderma

terkena, dapat terjadi alopesia, perubahan kuku, dan kuku dapat terlepas. Dapat terjadi

limfadenopati dan hepatomegali. Skuama timbul setelah 2-6 hari, sering mulai di daerah

lipatan.Skuamanya besar pada keadaan akut, dan kecil pada keadaan kronis. Warnanya

bervariasi dari putih sampai kuning. Kulit merah terang, panas, kering dan kalau diraba terasa

tebal. Pasien terkadang mengeluh kedinginan.(5)

Pengendalian regulasi suhu tubuh menjadi hilang, sehingga sebagai kompensasi terhadap

kehilangan panas tubuh, sekujur tubuh pasien menggigil untuk dapat menimbulkan panas

metabolik.

Dahulu eritroderma dibagi menjadi primer dan sekunder. Pendapat sekarang semua

eritroderma ada penyebabnya, jadi eritroderma selalu sekunder. Eritroderma akibat alergi

obat secara sistemik diperlukan anamnesis yang teliti untuk mencari obat penyebabnya.

Umumnya alergi timbul akut dalam waktu 10 hari. Pada mulanya kulit hanya eritem saja,

setelah penyembuhan barulah timbul skuama.(3)

Eritroderma akibat perluasan penyakit kulit seringkali pada psoriasis dan dermatitis seboroik

pada bayi. Psoriasis dapat menjadi eritroderma karena dua hal yaitu: karena penyakitnya

sendiri atau karena pengobatan yang terlalu kuat.(3)

Psoriasis yang menjadi eritroderma tanda khasnya akan menghilang. Eritroderma et causa

psoriasi merupakan eritroderma yang disebabkan oleh penyakit psoriasis atau karena

pengobatan kortikosteroid sistemik atau steroid topikal, komplikasi fototerapi, stress

emosional yang berat, penyakit terdahulunya misalnya infeksi.

Page 9: referat pioderma

Gambar 1. Eritroderma psoriasis

Dermatitis seboroik pada bayi (penyakit Leiner) terjadi pada usia penderita berkisar 4-

20minggu. Kelainan berupa skuama berminyak dan kekuningan di kepala. Eritema dapat

padaseluruh tubuh disertai skuama yang kasar.(3)

Gambar 2. Dermatitis seboroik

Ptiriasis rubra pilaris yang berlangsung selama beberapa minggu dapat pula

menjadieritroderma. Mula-mula terdapat skuama moderat pada kulit kepala diikuti perluasan

ke dahi dantelinga; pada saat ini akan menyerupai gambaran dermatitis seboroik. Kemudian

timbulhiperkeratosis palmoplantaris yang jelas. Berangsur-angsur menjadi papul folikularis

disekeliling tangan dan menyebar ke kulit berambut.(3)

Pemfigus foliaseus bermula dengan vesikel atau bula berukuran kecil, berdinding kendur

yang kemudian pecah menjadi erosi dan eksudatif. Yang khas adalah eritema menyeluruh

yangdisertai banyak skuama kasar, sedangkan bula kendur hanya sedikit. Penderita mengeluh

gataldan badan menjadi bau busuk.(3)

Page 10: referat pioderma

Dermatitis atopi dimulai dengan eritema, papul-papul, vesikel sampai erosi danlikenifikasi.

Penderita tampak gelisah, gatal dan sakit berat.

Permukaan timbulnya liken planus dapat mendadak atau perlahan-lahan; dapat berlangsung

berminggu-minggu atau berbulan-bulan dan mungkin kambuh lagi. Kadang-kadangmenjadi

kronik. Papul dengan diameter 2-4 mm, keunguan, puncak mengkilat, polygonal.

Papulamungkin terjadi pada bekas garukan (fenomena Koebner). Bila dilihat dengan kaca

pembesar, papul mempunyai pola garis-garis berwarna putih (³Wickham¶s striae´). Lesi

simetrik, biasanya pada permukaan fleksor pergelanagna tangan, menyebar ke punggung dan

tungkai. Mukosamulut terkena pada 50% penderita. Mungkin pula mengenai glans penis dan

mukosa vagina.Kuku kadang-kadang terkena, kuku menipis dan berlubang-lubang. Anak-

anak jarang terkenatetapi bila terdapat bercak kemerahan mungkin tidak khas dan dapat

keliru dengan psoriasis.Sering sangat gatal. Cenderung menyembuh dengan sendirinya.(3)

Gambar 6. Liken planus

Eritroderma akibat penyakit sistemik termasuk keganasan, yang tidak termasuk

golonganakibat alergi dan akibat perluasan penyakit kulit, harus dicari penyebabnya dan

diperiksa secaramenyeluruh, termasuk dengan pemeriksaan laboratorium dan foto toraks.

Termasuk dalamgolongan ini adalah sindrom Sezary.Sindrom SezaryPenyakit ini termasuk

limfoma. Penyebabnya belum diketahui, diduga berhubungandengan infeksi virus HTLV-V

dan dimasukkan ke dalam CTCL (C utaneus T -Cell Lymphoma).

Yang diserang adalah orang dewasa, mulanya penyakit pada pria rata-rata berusia 64

tahun,sedangkan pada wanita berusia 53 tahun.Sindrom ini ditandai dengan eritema berwarna

merah membara yang universal disertaiskuama dan rasa sangat gatal. Selain itu terdapat

infiltrat pada kulit dan edema. Pada sepertigahingga setengah pada pasien didapati

splenomegali, limfadenopati superfisial, alopesia,hiperpigmentasi, hiperkeratosis palmaris et

plantaris, serta kuku yang distrofik.(1)

Gambar 7. Sindrom Sezary

2.6. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan LaboratoriumPada pemeriksaan darah didapatkan

albumin serum yang rendah dan peningkatangammaglobulin, ketidakseimbangan elektrolit,

protein fase akut meningkat, leukositosis, maupunanemia ringan.(4

Histopatologi

Page 11: referat pioderma

Pada kebanyakan pasien dengan eritroderma histopatologi dapat membantumengidentifikasi

penyebab eritroderma pada sampai dengan 50% kasus, biopsi kulit dapatmenunjukkan

gambaran yang bervariasi, tergantung berat dan durasi proses inflamasi. Padatahap akut,

spongiosis dan parakeratosis menonjol, terjadi edema. Pada stadium kronis, akantosisdan

perpanjangan rete ridge lebih dominan.Eritroderma akibat limfoma, yang infiltrasi bisa

menjadi semakin pleomorfik, danmungkin akhirnya memperoleh fitur diagnostik spesifik,

seperti bandlike limfoid infiltrate didermis-epidermis, dengan selcerebriformmononuclear

atipikal dan Pautrier¶s micro abscesses

.Pada pasien dengan Sindrom Sezary ditemukan limfosit atipik yang disebut sel Sezary.

Biopsi pada kulit juga memberi kelainan yang agak khas, yakni terdapat infiltrat pada dermis

bagianatas dan terdapatnya sel Sezary. Disebut sindrom Sezary, jika jumlah sel Sezary yang

beredar 1000/mm3 atau lebih atau melebihi 10% sel-sel yang beredar. Bila jumlah sel

tersebut di bawah1000/mm3 dinamai sindrom pre-Sezary.(1)

Pemeriksaan immunofenotipe infiltrate limfoid juga mungkin sulit menyelesaikan

permasalahan karena pemeriksaan ini umumnya memperlihatkan gambaran sel T matang

padaeritroderma jinak maupun ganas. Pada psoriasis papilomatosis dan gambaran clubbing

lapisan papiler dapat terlihat, dan pada pemfigus foliaseus, akantosis superfisial juga

ditemukan. Padaeritroderma ikhtisioform dan ptiriasis rubra pilaris, biopsi diulang dari

tempat-tempat yangdipilih dengan cermat dapat memperlihatkan gambaran khasnya.

2.7. Diagnosis

Diagnosis agak sulit ditegakkan, harus melihat dari tanda dan gejala yang sudah ada

sebelumnya misalnya, warna hitam-kemerahan di psoriasis dan kuning-kemerahan di pilaris

rubra pitiriasis; perubahan kuku khas psoriasis; likenifikasi, erosi dan ekskoriasi di dermatitis

atopik dan eksema; menyebar, relatif hiperkeratosis tanpa skuama, dan pitiriasis rubra;

ditandai bercak kulit dalam eritroderma di pilaris rubra pitiriasis; hiperkeratotik skala besar

kulit kepala, biasanya tanpa rambut rontok di psoriasis dan dengan rambut rontok di CTCL

dan pitiriasis rubra, ektropion mungkin terjadi. Dengan beberapa biopsi biasanya dapat

menegakkan diagnosis.

2.8. Diagnosis Banding

Ada beberapa diagnosis banding pada eritroderma:

Page 12: referat pioderma

1.Dermatitis atopik

Dermatitis atopik adalah peradangan kulit kronis yang terjadi di lapisan epidermis

dan dermis, sering berhubungan dengan riwayat atopik pada keluarga, asma bronkial,rhinitis

alergi, konjungtivitis. Atopik terjadi di antara 15-25% populasi, berkembang dari satu

menjadi banyak kelainan dan memproduksi sirkulasi antibodi IgE yang tinggi, lebih banyak

karena alergi inhalasi.(8)

Dermatitis atopik adalah penyakit kulit yang mungkinterjadi pada usia berapapun, tetapi

biasanya timbul sebelum usia 5 tahun. Biasanya ada tiga tahap: balita, anak-anak, dan

dewasa.Dermatitis atopik merupakan salah satu penyebab eritroderma pada orang dewasa, di

mana didapatkan gambaran klinisnya terdapat lesi pra-existing, pruritus yang

parah,likenifikasi dan prurigo nodularis, sendangkan pada gambaran histologi terdapat

akantosis ringan, spongiosis variabel, derma eosinofil dan parakeratosis.(3)

Gambar 8. Dermatitis atopik

2. Psoriasis

Eritroderma psoriasis dapat disebabkan oleh karena pengobatan topikal yangterlalu

kuat atau oleh penyakitnya sendiri yang meluas. Ketika psoriasis menjadi eritroderma

biasanya lesi yang khas untuk psoriasi tidak tampak lagi karena dapat menghilang, plak-plak

psoriasis menyatu, eritema dan skuama tebal universal.(2)

Psoriasis mungkin menjadi eritroderma dalam proses yang berlangsung lambat dan tidak

dapatdihambat atau sangat cepat. Faktor genetic berperan. Bila orangtuanya tidak menderita

psoriasi, resiko mendapat psoriasi 12%, sedangkan jika salah seorang orang tuanya menderita

psoriasis, resikonya mencapai 34-39%.(1)

Psoriasis ditandai dengan adanya bercak-bercak, eritema berbatas tegas dengan skuama yang

kasar, berlapis-lapis dan transparan disertai fenomena tetesan lilin, tanda-tanda Auspitz,dan

Koebner. (1)

Gambar 9. Psoriasis

3.Dermatitis seboroik

Dermatitis seboroik adalah peradangan kulit yang kronis ditandai dengan plak eritema

yang sering terdapat pada daerah tubuh yang banyak mengandung kelenjar sebasea seperti

Page 13: referat pioderma

kulit kepala, alis, lipatan nasolabial, belakang telinga, cuping hidung, ketiak, dada, antara

skapula. Dermatitis seboroik dapat terjadi pada semua umur, dan meningkat pada usia 40

tahun.(8)

Biasanya lebih berat apabila terjadi pada laki-laki daripada wanita dan lebih sering pada

orang-orang yang banyak memakan lemak dan minum alkohol.(1)

Biasanya kulit penderita tampak berminyak, dengan kuman pityrosporum ovale yang hidup

komensal di kulit berkembang lebih subur. Pada kepala tampak eritema dan skuama halus

sampai kasar (ketombe). Kulit tampak berminyak dan menghasilkan skuama putih yang

berminyak pula. Penderita akan mengeluh rasa gatal yang hebat.(1)

Dermatitis seboroik dapat diakibatkan oleh proliferasi epidermis yang meningkat seperti pada

psoriasi. Hal ini dapat menerangkan mengapa terapi dengan sitostisk dapat memperbaikinya.

Pada orang yang telah mempunyai faktor predisposisi, timbulnya dermatitis seboroik dapat

disebabkan oleh faktor kelelahan, stress emosional, infeksi,atau defisiensi imun.

Gambar 10. Dermatitis seboroik

2.9. Penatalaksanaan

Pada eritroderma golongan I, obat tersangka sebagai kausanya segera dihentikan.Umumnya

pengobatan eritroderma dengan kortikosteroid. Pada golongan I, yang disebabkanoleh alergi

obat secara sistemik, dodsis prednisone 4 x 10 mg. penyembuhan terjadi cepat,umumnya

dalam beberapa hari sampai beberapa minggu.Pada golongan II akibat perluasan penyakit

kulit juga diberikan kortikosteroid. Dosismula prednisone 4 x 10 mg sampai 15 mg sehari.

Jika setelah beberapa hari tidak tampak perbaikan, dosis dapat dinaikkan. Setelah tampak

perbaikan, dosis diturunkan perlahan-lahan.Jika eritroderma terjadi akibat pengobatan dengan

ter pada psoriasis, makan obat tersebut harusdihentikan. Eritroderma karena psoriasis dapat

pula diobati dengan asetretin. Lama penyembuhan golongan II ini bervariasi beberapa

minggu hingga beberapa bulan, jadi tidak secepat seperti golongan I.

Pada pengobatan dengan kortikosteroid jangka lama (long term), yakni jika melebihi 1 bulan

lebih baik digunakan metilprednisolon darpiada prednison dengan dosis ekuivalen

karenaefeknya lebih sedikit.Pengobatan penyakit Leiner dengan kortikosteroid memberi hasil

yang baik. Dosis prednisone 3 x 1-2mg sehari. Pada sindrom Sezary pengobatan terdiri atas

kortikosteroid(prednisone 30 mg sehari) atau metilprednisolon ekuivalen dengan sitostatik,

Page 14: referat pioderma

biasanya digunakan klorambusil dengan dosis2-6 mg sehari.Pada eritroderma kronis

diberikan pula diet tinggi protein, karena terlepasnya skuama mengakibatkan kehilangan

protein. Kelainan kulit perlu pula diolesi emolien untuk mengurangi radiasi akibat

vasodilatasi oleh eritema misalnya dengan salep lanolin 10% atau krim urea10%.(1)

2.10. Komplikasi

1. Abses

2. Furunkulosis

3. Konjungtivitis

4. Stomatitis

5. Bronkitis

6. Limfadenopati

7. Hepatomegali

8. Rhinitis

9. Kolitis

2.11. Prognosis

Prognosis eritroderma tergantung pada proses penyakit yang mendasarinya. Kasus

karena penyebab obat dapat membaik setelah penggunaan obat dihentikan dan diberi terapi

yang sesuai.Penyembuhan golongan ini ialah yang tercepat dibandingkan dengan golongan

yang lain.(1)

Pada eritroderma yang belum diketahui sebabnya, pengobatan dengan kortikosteroidhanya

mengurangi gejalanya, pasien akan mengalami ketergantungan kortikosteroid(corticosteroid

dependence).Eritroderma disebabkan oleh dermatosa dapat diatasi dengan pengobatan, tetapi

mungkinakan timbul kekambuhan. Kasus idiopatik adalah kasus yang tidak terduga, dapat

bertahan dalamwaktu yang lama, seringkali disertai dengan kondisi yang lemah.(8)

Page 15: referat pioderma

Sindrom Sezary prognosisnya buruk, pasien pria umumnya akan meninggal setelah 5 tahun,

sedangkan pasien wanita setelah 10 tahun. Kematian disebabkan oleh infeksi atau penyakit

berkembang menjadi mikosis fungoides.

BAB III

KESIMPULAN

Eritroderma adalah kelainan kulit yang ditandai dengan eritema di seluruh atau hampir

seluruh tubuh dan biasanya disertai skuama. Kelainan ini lebih banyak didapatkan pada pria,

terutama pada usia rata-rata 40-60 tahun. Penyebab tersering eritroderma adalah akibat

perluasan penyakit kulit sebelumnya, reaksi obat, alergi obat dan akibat penyakit sistemik

termasuk keganasan.Gambaran klinik eritroderma berupa eritema dan skuama yang bersifat

generalisata. Penatalaksanaan eritroderma yaitu pemberian kortikosteroid dan pengobatan

topikal dengan pemberian emolien serta pemberian cairan dan perawatan di ruangan yang

hangat. Prognosis eritroderma yang disebabkan obat-obatan relative lebih lama, sedangkan

eritroderma yang disebabkan oleh penyakit idiopatik, dermatitis dapat berlangsung berbulan-

bulan bahkan bertahun-tahun dan cenderung untuk kambuh.

DAFTAR PUSTAKA

1. Djuanda, Adhi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi kelima. Jakarta: Fakultas

KedokteranUniversitas Indonesia,2007.

2. Umar, H Sanusi. Erythroderma (generalized exfoliative dermatitis), diunduh

dari:www.emedicine.com, pada28 Januari2012

3. Siregar, RS. Saripati Penyakit Kulit. Jakarta: EGC,2004.

4. Fitzpatrick¶s Dermatology in General Medicine 7theds. New York: McGraw-Hill,2001.

5. Harahap, M. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta: Hipokrates,2008.

6. Ekm. Itraconazole Oral untuk Terapi Dermatitis Seboroik, diunduh dari: www.kalbe.co.id,

pada 28 Januari2012.

7. Hierarchical. Pytiriasis Rubra Pilaris, diunduh dari: www.lookfordiagnosis.com, pada

tanggal 28 Januari 2012.

Page 16: referat pioderma

8. Bandyopadhyay debabrata, Associate Professor and Head Department of

Dermatology,diunduh dari: www.tripodindonesia.com, pada tanggal 28 Januari 2012