referat malingering
DESCRIPTION
Referat MalingeringTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut PPDGJ III, malingering didefinisikan sebagai kesengajaan atau
berpura-pura membuat gejala atau disabilitas, baik fisik maupun psikologis, yang
dimotivasikan oleh stress eksternal atau intensif. Motif yang berkaitran dengan
stress eksternal tersebut dapat berupa penghindaran diri dari tuntutan hukuman
kriminal, untuk memperoleh obat terlarang, menghindari wajib militer atau tugas
militer yang berbahaya, dan upaya untuk memperoleh keuntungan karena sakit
atau mendapatkan perbaikan taraf hidup.
Epidemiologi malingering agar mendapatkan kompensasi kecacatan
merupakan hal yang umum dalam pemeriksaan Jaminan Sosial Kecacatan, sebesat
45,8%-59,7% dalam kasus dewasa. Di tahun 2011, diperkirakan biaya
malingering dalam kasus medikolegal memiliki total $20.02 miliar
Malingering bertahan selama melingerer percaya keinginannya akan
berhasil. Ketika tujuan mereka telah tercapai, maka gejala malingering akan
hilang. Dalam beberapa pengaturan terstruktur, seperti unit militer atau penjara,
perilaku tidak menghiraukan malingerer pada akhirnya dapat membuat gejalanya
menghilang, biasanya jika harapan untuk kelanjutannya jelas. Pada anak-anak,
malingering lebih dikaitkan dengan predisposisi ansietas atau gangguan konduksi.
Perhatian yang baik pada masalah yang sedang berkembang ini dapat mengurangi
kecenderungan anak untuk mengalami malingering.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. DEFINISI
Menurut PPDGJ III, malingering didefinisikan sebagai kesengajaan atau
berpura-pura membuat gejala atau disabilitas, baik fisik maupun psikologis, yang
dimotivasikan oleh stress eksternal atau intensif. Motif yang berkaitran dengan
stress eksternal tersebut dapat berupa penghindaran diri dari tuntutan hukuman
kriminal, untuk memperoleh obat terlarang, menghindari wajib militer atau tugas
militer yang berbahaya, dan upaya untuk memperoleh keuntungan karena sakit
atau mendapatkan perbaikan taraf hidup.1, 2
2.2. ETIOLOGI
Malingering sering ditemukan dalam konteks gangguan kepribadian
antisocial. Konteks umum yang dapat memicu perilaku malingering termasuk
dibawah ini:
1. Tuntutan pidana
2. Wajib militer
3. Klaim kompensasi pekerja
4. Keinginan untuk memperoleh obar.3
Dalam beberapa kasus, pasien mungkin mencari keuntungan (cuti atau
keuntungan finansial); pada orang lain, pasien mungkin memalsukan gejala
mereka karena mereka berpikir bahwa gejala pasti akan timbul suatu saat nanti,
sebagai contoh, seorang individu mungkin menyatakan bahwa mereka memiliki
gejala infeksi bila tidak hadir, sementara mereka dapat menerima kompensasi,
akrena mereka percaya bahwa mereka mungkin akan mengembangkan infeksi di
beberapa titik di masa depan.4
2.3. EPIDEMIOLOGI
2
Epidemiologi malingering agar mendapatkan kompensasi kecacatan
merupakan hal yang umum dalam pemeriksaan Jaminan Sosial Kecacatan, sebesat
45,8%-59,7% dalam kasus dewasa. Di tahun 2011, diperkirakan biaya
malingering dalam kasus medikolegal memiliki total $20.02 miliar.5
2.4. GEJALA KLINIS
Malingering sering dikaitkan dengan gangguan kepribadian antisocial dan
gaya kepribadian histrionik. Menurut DSM-V, malingering harus harus dicurigai
dengan kombinasi dari hal-hal berikut ini:
1. Presentasi medikolegal (misalnya, seorang pengacara merujuk seorang
pasien yang mencari kompensasi untuk cedera.
2. Ditandai dengan perbedaan antara kesulitan mengklaim dan temuan
yang kurang objektif.
3. Kurangnya kerjasama selama evaluasi dan dalam mematuhi
pengobatan yang diresepkan.
4. Adanya gangguan kepribadian antisocial.3
2.5. DIAGNOSIS
Berdasarkan temuan dalam Pemeriksaan Status Mental, pasien
malingering dapat didiagnosis berdasarkan hal dibawah ini:
1. Sikap pasien terhadap dokter yang memeriksa sering kabur atau
mengelak.
2. Suasana hati mungkin mudah tersinggung dan mudah bermusuhan.
3. Ancaman bunuh diri dapat mengikuti setiap tantangan untuk
membenarkan klaim, atau respon yang dianggap oleh malingerer
(psien malingering) tidak memadai.
4. Sebagaimana yang tercatat dalam sejarah, orang dengan malingering
yang memiliki gangguan psikotik sering membesar-besarkan halusinasi
dan delusi tetapi tidak dpat meniru gangguan pikiran formal. Mereka
biasanya tidak bisa berpura-pura tumpul dalam mempengaruhi,
pemikiran konkret, atau gangguan keterkaitan interpersonal. Mereka
sering menganggap bahwa amnesia padat dan disorientasi fitur
3
psikosis. Deskripsi ini juga berlaku untuk beberapa pasien dengan
gangguan kejiwaan asli. Sebagai contoh, individu dengan gangguan
delusional dapat memiliki keyakinan yang tak tergoyahkan dan ide-ide
aneh tanpa tergoyahkan dan ide-ide aneh tanpa gangguan pikiran
formal maupun menumpulkan afektif.
5. Individu dengan malingering mungkin mencoba untuk berpura-pura
mengalami kelainan mental lainnya, ettapi biasanya melakukannya
dengan cara yang salah atau terlalu berlebihan.3
2.6. DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding untuk malingering adalah sebagai berikut:
1. Gangguan konversi
2. Gangguan buatan yang dikenakan pada diri sendiri
3. Hipokondriasis
4. Gangguan gejala somatic.6
2.7. PENATALAKSANAAN
Jangan langsung menuduh pasien malingering. Perumusahan, kerusakan
hubungan dokter-pasien, gugatan terhdap dokter, dan dalam kasus yang jarang,
yaitu kekerasan, dapat terjadi.7
Pendekatan yang lebih dianjurkan adalah untuk menghadapi orang yang
tidak langsung menyatakan bahwa temuan objektid tidak memenuhi kriteria
objektif dokter untuk mendiagnosis. Biarkan pasien malingering memiliki
kesempatan untuk menyelamatkan muka.7
Atau, dokter dapat menginformasikan malingerer bahwa mereka diminta
untuk menjalani tes invasive, dan perawatan tidak nyaman (asalkan, tenty saja,
bahwa peringatan tersebut benar.7
Manuver diagnostik invasive lebih banyak berbahaya daripada yang baik.
Rawat inap hampir tidak pernah dilakukan sejak individu berniat tidak
membahayakan diri mereka sendiri dan tinggal di rumah sakit memberikan
penghargaan terhadap perilaku yang tidak diinginkan.7
4
Kemungkinan keberhasilan dengan pendekatan tersebut berbanding
terbalik dengan imbalan untuk perilaku malingering.7
2.8. PROGNOSIS
Malingering bertahan selama melingerer percaya keinginannya akan
berhasil. Ketika tujuan mereka telah tercapai, maka gejala malingering akan
hilang. Dalam beberapa pengaturan terstruktur, seperti unit militer atau penjara,
perilaku tidak menghiraukan malingerer pada akhirnya dapat membuat gejalanya
menghilang, biasanya jika harapan untuk kelanjutannya jelas. Pada anak-anak,
malingering lebih dikaitkan dengan predisposisi ansietas atau gangguan konduksi.
Perhatian yang baik pada masalah yang sedang berkembang ini dapat mengurangi
kecenderungan anak untuk mengalami malingering.8
5
DAFTAR PUSTAKA
1. Maslim R. 2013. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ – III. Jakarta:
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya.
2. Tomb DA. 1999. Buku Saku Psikiatri, Edisi 6. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
3. Bienenfeld D. 2015. Malingering Clinical Presentation. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/293206-clinical#b5. Accessed 10
November 2015.
4. Psychology Today. 2015. Malingering. Available from:
https://www.psychologytoday.com/conditions/malingering. Accessed 10
November 2015.
5. Bienenfeld D. 2015. Malingering. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/293206-overview#a6. Accessed 10
November 2015.
6. Bienenfeld D. 2015. Malingering Differential Diagnoses. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/293206-differential. Accessed 10
November 2015.
7. Bienenfeld D. 2015. Malingering Treatment & Management. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/293206-treatment. Accessed 10
November 2015.
8. Sadock JB, Sadock VA. 2007. Kaplan Sadock Psychiatry. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
6