referat kepanitereferat kepaniteraan klinik ilmu kesehatan anak

21
Pemberian Nutrisi Parenteral Pada Bayi Prematur Disusun Oleh : Muhammad Asydad Bin Azaharrudin 11.2012.251 Dokter Pembimbing: Dr. Edi Pasaribu Sp.A, MKes. BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN ANAK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN JAKARTA 2014 1

Upload: tabita-jane-siburian

Post on 07-Feb-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Referat Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak

TRANSCRIPT

Page 1: Referat KepaniteReferat Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak

Pemberian Nutrisi Parenteral PadaBayi Prematur

Disusun Oleh :

Muhammad Asydad Bin Azaharrudin11.2012.251

Dokter Pembimbing:

Dr. Edi Pasaribu Sp.A, MKes.

BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN ANAKRUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN

JAKARTA2014

PERIODE 12 MEI 2014 – 19 JULI 2014

1

Page 2: Referat KepaniteReferat Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak

BAB I : Pendahuluan

Perkembangan nutrisi bayi setelah lahir sangat tergantung pada keadaan maturitas dan

berat badan lahir.1 Pada bayi prematur dengan berat badan lahir rendah atau sangat rendah,

pemberian nutrisi dini sangat penting. Kebutuhan nutrisi pada bayi prematur ini biasanya

bergantung pada nutrisi parenteral selama kehidupan awal pasca lahir, khususnya untuk bayi

dengan berat lahir sangat rendah. 1-3

Pemberian nutrisi bayi berat lahir rendah (BBLR) dan bayi berat lahir sangat rendah

(BBLSR) tidak sama dengan pemberian pada bayi cukup bulan, hal ini karena kematangan

fungsi saluran cerna, enzim serta kemampuan pengosongan lambung yang berbeda dengan

bayi cukup bulan. 4

Sebagai akibatnya, kebutuhan nutrisi bayi BBLSR jarang terpenuhi dengan pemberian

makanan enteral pada 2 minggu pertama setelah lahir. Nutrisi yang tidak adekuat pada

minggu-minggu pertama kehidupan bayi prematur dapat mengakibatkan kegagalan

pertumbuhan yang seringkali sulit dikoreksi dan dapat menyebabkan efek merugikan yang

sifatnya permanen.2

Berbasis kepada kenyataan itu, pada bayi BBLSR pemberian nutrisi parenteral harus

diberikan sebelum pemberian makanan secara enteral dapat diberikan dengan baik. Pemberian

nutrisi parenteral baik secara total (NPT) atau nutrisi parenteral parsial (NPP), merupakan

sarana penunjang utama dalam perawatan.1,2

Tujuan pemberian NP adalah untuk memberikan nutrisi yang cukup untuk menyokong

pertumbuhan tanpa menyebabkan efek yang merugikan terhadap pertumbuhan dan fungsi

sistem organnya. Nutrisi parenteral harus diberikan untuk pasien yang tidak mampu

memenuhi kebutuhan nutrisi dengan adekuat secara enteral.1,2

Pada referat ini akan dibahas mengenai pemberian nutrisi parenteral, indikasi dan cara

pemberian serta komponen nutrisi yang diberikan.

2

Page 3: Referat KepaniteReferat Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak

BAB II : Tinjauan Pustaka

Bayi Prematur

Prematur atau bayi kurang bulan merupakan bayi dengan kehamilan kurang dari 37

minggu atau 259 hari. Bayi berat lahir rendah didefinisikan berat 1500 gram sampai 2500

gram. Bayi berat lahir sangat rendah didefinisikan dengan berat lahir antara 1000 gram

sampai 1500 gram. Bayi lahir amat sangat rendah didefinisikan dengan bayi berat lahir <1000

gram. Berat lahir yaitu berat bayi yang ditimbang dalam waktu 1 jam pertama setelah lahir. 1-4

Permasalahan Pada Bayi Prematur

1. Suhu tubuh tidak stabil. Karena kesulitan mempertahankan suhu tubuh yang

disebabkan oleh penguapan yang bertambah akibatnya kurangnya jaringan lemak

bawah kulit, permukaan tubuh yang relatif lebih luas dibandingkan dengan berat

badan, otot yang tidak aktif, produksi panas yang berkurang oleh karena lemak coklat

yang sedikit, serta pusat pengaturan suhu yang belum sempurna fungsinya. 1-4

2. Gangguan pernapasan. Disebabkan oleh kurangnya jumlah surfaktan (rasio

lesitin/sfingomielin kurang dari 2), pertumbuhan dan pengembangan paru yang belum

sempurna, otot pernapasan yang masih lemah dan tulang iga yang mudah melengkung.

Penyakit gangguan pernapasan yang sering diderita bayi prematur adalah penyakit

membrane hialin dan pneumonia aspirasi. Disamping itu sering timbul pernapasan

periodik dan apnea yang disebabkan oleh pusat pernapasan di medulla oblongata

belum matur. 1-4

3. Gangguan pencernaan dan nutrisi. Terjadi distensi abdomen akibat dari motilitas usus

kurang, volume lambung berkurang sehingga waktu pengosongan lambung

bertambah, daya untuk mencerna dan mengabsorbsi lemak, laktosa, vitamin yang larut

lemak dan beberapa mineral tertentu berkurang. Kerja dari sfingter kardio-esofagus

yang belum sempurna memudahkan terjadinya regurgitasi isi lambung ke esofagus

dan mudah terjadi aspirasi.1-4

4. Hati imatur. Memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan defisiensi vitamin K.

Hiperbilirubinemia disebabkan faktor kematangan hepar kurang, sehingga konjugasi

bilirubin indirek menjadi bilirubin direk belum sempurna.1-4

5. Ginjal imatur. Baik secara anatomis maupun fungsinya. Produksi urin yang sedikit,

urea clearance yang rendah, tidak sanggup mengurangi kelebihan air tubuh dan

elektrolit dari badan dengan akibat mudah terkadi edema dan asidosis metabolik.1-4

3

Page 4: Referat KepaniteReferat Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak

6. Perdarahan. Mudah terjadi perdarahan karena pembuluh darah yang rapuh,

kekurangan faktor pembekuan seperti protrombin, faktor VII dan faktor Chrismast.1-4

7. Gangguan imunologik. Daya tahan tubuh terhadap infeksi kurang, karena rendahnya

kadar IgG gamma globulin. Bayi prematur relatif belum mampu membentuk antibodi

dan daya fagositosis serta reaksi terhadap peradangan masih belum baik. 1-4

8. Perdarahan intraventrikuler. Lebih dari 50% bayi prematur menderita perdarahan

intraventrikuler. Hal ini disebabkan oleh karena bayi prematur sering menderita apnea,

asfiksia berat dan sindroma gangguan pernapasan. Akibatnya bayi menjadi hipoksia,

hipertensi, dan hiperkapnia. Keadaan ini menyebabkan aliran darah ke otak

bertambah. Penambahan aliran darah ke otak akan lebih banyak lagi karena tidak

adanya autoregulasi serebral pada bayi premature, sehingga mudah terjadi perdarahan

dari pembuluh darah kapiler yang rapuh dan iskemia di lapisan germinal yang terletak

di dasar ventrikel lateralis antara nukleus kaudatus dan ependim. Luasnya perdarahan

intraventrikuler dapat didiagnosis dengan USG atau CT-Scan. 1-4

9. Fibroplasia retrolental. Penyakit ini ditemukan pada bayi prematur dan disebabkan

oleh penggunaan oksigen dengan konsentrasi tinggi (PaO2 lebih dari 115 mmHg = 15

kPa), maka akan terjadi vasokonstriksi pembuluh darah retina yang diikuti oleh

proliferasi kapiler-kapiler baru ke daerah yang iskemia sehingga terjadi perdarahan

fibrosis, distorsi dan parut retina sehingga bayi menjadi buta. Stadium akut penyakit

ini dapat terlihat pada umur 3 – 6 minggu dalam bentuk dilatasi arteri dan vena retina.

Kemudian dikuti oleh pertumbuhan kapiler baru secara tidak teratur pada ujung vena.

Kumpulan pembuluh darah baru ini tampak sebagai perdarahan. Akhirnya sebagian

kapiler baru ini tumbuh kea rah korpus vitreum dan lensa. Selanjutnya akan terjadi

edema pada retina dan retina dapat terlepas dari dasarnya dan keadaan ini merupakan

keadaan yang irreversible. Pada stadium akhir akan terdapat massa retrolental yang

terdiri dari jaringan ikat. Keadaan ini dapat terjadi bilateral dengan mikroftalmus,

kamar depan menyempit, pupil mengecil dan tidak teratur, serta visus menghilang.

Selain itu dapat pula disertai retardasi mental dan cerebral palsy.1-4

4

Page 5: Referat KepaniteReferat Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak

Fisiologi Saluran Cerna Pada Bayi Prematur

Kematangan fungsi organ khususnya saluran cerna, sangat menentukan jenis dan cara

pemberian nutrisi pada bayi prematur. Kondisi klinis seringkali merupakan faktor penentu,

nutrisi enteral atau parenteral yang akan diberikan.1,3

Saluran cerna merupakan organ pertama yang berhubungan dengan proses digesti dan

absorpsi makanan. Ketersediaan enzim pencernaan baik untuk karbohidrat, protein, maupun

lemak sangat berkaitan dengan masa gestasi. Umumnya pada neonatus cukup bulan (NCB)

enzim pencernaan sudah mencukupi kecuali laktase dan diperkirakan sekitar 25% NCB

sampai usia 1 minggu menunjukkan intoleransi laktosa. Aktivitas enzim sukrase dan laktase

lebih rendah pada BBLR dan sukrase lebih cepat meningkat daripada laktase.1,3

Di samping masalah enzim, kemampuan pengosongan lambung (gastric emptying

time) bayi BBLR lebih lambat daripada bayi cukup bulan. Fungsi menghisap dan menelan

(suck and swallow) masih belum sempurna, terlebih bila bayi dengan masa gestasi kurang dari

34 minggu. Toleransi terhadap osmolaritas formula yang diberikan masih rendah, sehingga

kemungkinan terjadinya komplikasi necrotizing enterocolitis (NEC) atau diare lebih

besar.Perkembangan anatomis dan fisiologis saluran cerna sudah terbentuk dengan sempurna

mulai usia kehamilan 37 minggu.1,4

Tabel 1. Petanda awal perkembangan traktus gastrointestinal janin 1

Organ Petanda awal Usia gestasi (minggu)

Esofagus Kelenjar superfisial berkembang 20

Lambung Terbentuk kelenjar pada gaster, pilorus dan fundus 28

Pankreas Diferensiasi jaringan endokrin dan eksokrin 14

Hepar Lobus terbentuk 11

Usus Halus Perkembangan vilus dan kripta kelenjar limfe 14

Kolon Diameter bertambah, vilus menghilang 20

FUNGSI

Menghisap Hanya mulut/bibir 28

Menelan Hisap-telan masih imatur 33-36

Lambung Motilitas dan sekresi gaster 20

Pankreas Granul zimogen 20

Hepar Metabolisme empedu, sekresi empedu 11

Usus Halus Transpor aktif asam amino, glukosa 14

Enzim a-glukosidase, dipeptidase, laktase, enterokinase 10

5

Page 6: Referat KepaniteReferat Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak

Nutrisi Parenteral

Nutrisi Parenteral (NP) bertujuan untuk memberikan nutrisi yang diperlukan untuk

pertumbuhan dan maturasi yang optimal bagi bayi baru lahir. Nutrisi parenteral adalah suatu

bentuk pemberian nutrisi yang diberikan langsung melalui pembuluh darah tanpa melalui

saluran pencernaan. Nutrisi parenteral diberikan apabila saluran cerna tidak dapat berfungsi

oleh karena gangguan absorbsi.5-7

Nutrisi parenteral dibagi menjadi dua yaitu Nutrisi Parenteral Total (NPT) dan nutrisi

parenteral parsial (NPP). Nutrisi parenteral total adalah pemberian nutrisi melalui jalur

intravena ketika kebutuhan nutrisi sepenuhnya harus dipenuhi melalui cairan infus. Nutrisi

parenteral parsial adalah pemberian sebagian kebutuhan nutrisi melalui intravena. Sebagian

kebutuhan nutrisi harian pasien masih dapat dipenuhi melalui enteral. 5-7

Terapi nutrisi parenteral mengandung nutrisi seperti dextrose, asam amino, elektrolit,

vitamin, mineral, lemak emulsi, dan menyediakan kalori dan nitrogen yang cukup untuk

memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Komponen ini diperlukan untuk metabolisme dan

pertumbuhan bayi baru lahir yang mempunyai masalah klinik yang berat, terutama pada

BBLSR yang belum atau tidak memungkinkan untuk diberikan nutrisi enteral. 3,5-8

Indikasi Pemberian Nutrisi Parenteral

Indikasi NPT : 1,3,5

Bayi prematur dengan masa gestasi < 30 minggu dan atau < 1000g

Masa gestasi > 30 minggu tetapi tidak dapat mencapai pemberian makan secara

enteral pada hari ke-5

Bayi dengan resiko tinggi NEC4

< 30 minggu

> 30 minggu dengan aliran arteri umbilical yang berbalik atau tiada

Necrotising enterocolitis

Anomali saluran cerna

6

Page 7: Referat KepaniteReferat Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak

Kebutuhan Nutrisi Pada Bayi Prematur

Untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan bayi prematur yang optimal maka

bayi harus mendapat cairan, elektrolit, kalori, lemak, vitamin dan mineral yang sesuai dengan

kebutuhannya. 1-3,9

Kebutuhan nutrisi pada neonatus diketahui bervariasi menurut berat lahir dan usia

kehamilan. Bayi prematur hanya mempunyai sedikit cadangan energi karena kurangnya

cadangan glikogen di bawah kulit. Kebutuhan energi bayi prematur dibagi menjadi dua

komponen penting yaitu kebutuhan untuk pemeliharaan fungsi tubuh dan kebutuhan untuk

tumbuh. Kebutuhan untuk pemeliharaan fungsi tubuh antara lain meliputi metabolisme basal,

aktivitas otot regular suhu tubuh (specific dynamic action), dan ekskresi. 1-3,9

1. Kebutuhan cairan

Bayi prematur pada minggu pertama sesudah lahir akan kehilangan cairan

ekstraseluler dengan cepat yang menyebabkan penurunan berat badannya. Kebutuhan cairan

pada bayi prematur dapat meningkat pada keadaan seperti pada bayi yang memerlukan

perawatan dengan radiant warmer, inkubator, fototerapi mengalami distress pernapasan, dan

diare. Kebutuhan menurun pada keadaan bayi dirawat dengan double walled incubator, di

ruangan dengan kelembaban tinggi, atau mengalami oliguria. Penelitian pada bayi prematur

dengan berat lahir sangat rendah (BLSR) 26-29 minggu menyatakan bahwa kehilangan berat

badan rata-rata pada minggu pertama berkisar 12%-15% dari berat lahir. 3

Cairan dimulai dari 60–80 ml/kgBB/hari pada bayi cukup bulan dan 80–100

ml/kg/hari pada bayi prematur, kemudian dinaikan 10–20 ml/hari hingga maksimal tergantung

maturitas dan kondisi lingkungan yang mempengaruhi kehilangan cairan dari kulit. Kenaikan

cairan pada akhir minggu berturut-turut 120–150 ml/kg/hari pada bayi cukup bulan dan 130–

180 m/kg/hari pada bayi prematur. 3

Tabel 2. Kebutuhan cairan pada minggu pertama kelahiran 9

Usia (hari) 1 2 3 4 5 6Bayi cukup bulanBayi prematur >1.500 gBayi prematur <1.500 g

60–12060–8080–90

80–12080–100100–110

100–130100–120120–130

120–150120–150130–150

140–160140–160140–160

140–180140–180160–180

Rekomendasi Na+, K+, Cl− (meq/kgBB/hr)Na+: 0–3, K+:0–2, Cl−:0–5Kehilangan berat badan yang diharapkan bergantung pada kondisi pengobatan (asupan cairan) dan kelembaban

7

Page 8: Referat KepaniteReferat Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak

Tabel 3. Kebutuhan elektrolit pada neonatus 9

Usia KehamilanBerat Badan

Asupan(ml/kg/hr)

Asupan Na+

(meq/kg/hari)Asupan K+

(meq/kg/hari)Asupan Cl-

(meq/kg/hari)

BCBBKB>1500 g<1500 g

140–170

140–160140–160

2–5

3–52–3

1–3

1–31–2

2–3

3–52–3

2. Kebutuhan Kalori

Pembagian sumber kalori yang ideal adalah: karbohidrat: 50−55%, protein : 10−15%,

lemak : 30−35%.

Jumlah asupan kalori harian adalah 90 -100 kkal/kg/hari.

Untuk bayi dengan berat lahir sangat rendah, kalori harus ditingkatkan perlahan-lahan

mulai :

- Hari 1-3 50-55 kkal/kg/hari

- Hari 3-5 65-75 kkal/kg/hari

- Hari 5-7 85-90 kkal/kg/hari

Kalori yang berasal dari protein tidak boleh melebihi 15% dan kalori dari lipid tidak

boleh melebihi 50% dari total asupan kalori.

Kebutuhan energi untuk tumbuh berhubungan dengan kandungan energi dari jaringan

dan tergantung pada komposisi jaringan baru yang disintesa. Pemberian energi parenteral 50

kkal/hari telah cukup untuk memenuhi kebutuhan pemeliharaan. Untuk sintesa jaringan,

diperlukan 10-35 kkal/kgbb/hari, sedangkan untuk cadangan nutrien jaringan 20-30

kkal/kgbb/hari. 3

3. Kebutuhan Karbohidrat

Sumber utama karbohidrat berasal dari glukosa. Kecepatan pemberian glukosa pada

bayi prematur 4–6 mg/kg/menit, 8–12 mg/kg/menit pada BBLASR dan 8 mg/kg/menit pada

bayi cukup bulan, kemudian kecepatan ditingkatkan perharinya hingga 12–15 mg/kg/menit

untuk 2–3 minggu setelah lahir hingga tercapai euglikemia. Harus diperhatikan dalam

pemberian glukosa yang berlebihan dapat menghasilkan hiperglikemi. Tindakan terhadap

hiperglikemi adalah menurunkan laju infuse glukosa dan konsentrasi glukosa yang diberikan.

Komplikasi dan resiko pemberian karbohidrat :1,3,9

Hiperglikemia atau hipoglikemia

Glikosuria

8

Page 9: Referat KepaniteReferat Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak

4. Kebutuhan Protein

Pemberian protein dimulai pada hari pertama kelahiran bagi memenuhi kebutuhan

protein pada bayi-bayi prematur. Jumlah kebutuhan protein dihitung berdasarkan estimasi

kebutuhan nitrogen pada kehidupan fetus intrauterin. Fetus dengan kehamilan 28 minggu

membutuhkan 350mg/kgbb/hari nitrogen, sedangkan fetus matur membutuhkan

150mg/kgbb/hari. Pemberian asam amino dimulakan dengan 2-3 g/kgBB/hari berdasarkan

kepada jenis cairan asam amino yang diberikan. Pemberian dinaikkan sebanyak 0.5

mg/kg/hari sehingga target tercapai. Maksimum pada bayi prematur adalah 3.0-3.5 g/kg/hari.

Pemberian yang berlebihan akan menyebabkan hiperamonemia. 3

Komplikasi dan resiko pemberian protein :

Asidosis

Peningkatan blood urea nitrogen (BUN)

Hiperammonemia

5. Kebutuhan Lipid

Pemberian lemak dapat menggunakan emulsi lemak 10% yang mengandung 10g

trigliserida dan 1,1 kkal/ml atau 20% yang mengandung 20 g trigliserida dan 2 kkal/ml.

Kebutuhan lemak pada pemberian NPT adalah sebagai berikut :

Neonatus dengan BB < 1500 g = Pemberian awal 0,5 g/kg BB/hari, kemudian

ditingkatkan 0,25-0,5 g/kg BB/hari sampai mencapai 2-2,5 g/kg BB/hari.

Neonatus dengan BB > 1500 g = Pemberian awal di mulai dengan dosis 1 g/kg

BB/hari, kemudian ditingkatkan 1 g/kg BB/hari sampai mencapai 3 g/kg BB/hari.

Pemberian emulsi lemak dimulai setelah 5-dekstrosa dan asam amino dapat di

toleransi dengan baik oleh neonatus dan pemberian emulsi lemak sebaiknya dalam 72 jam.

Pada bayi kurang bulan dan bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) sering mengalami

defisiensi asam lemak. Manifestasi klinis defisiensi asam lemak antara lain : dermatitis,

pertumbuhan rambut yang buruk, trombositopenia, gagal tumbuh dan mudah terjadi infeksi.1-3

Pada pemberian lemak, harus dilakukan monitoring terhadap kadar trigliserida darah,

pemberian harus dikurangi jika kadar trigliserida > 150 mg/dl. Hati-hati pemberian lemak

pada bayi dengan penyakit paru atau hati. 1-3

Tabel 4. Panduan pemberian IV emulsi lemak berdasarkan status klinik 6

9

Page 10: Referat KepaniteReferat Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak

Masa Gestasi Berat/Diagnosa Inisiasi

0.5g/kgBB/day

Tingkatkan

0.5g/kgBB/day

Tujuan

3g/kgBB/hari

Prematur <1500g, stabil Hari ke-3 Hari ke-7 Hari ke-11

>1500g, stabil Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-9

Tidak stabil Hari ke-3 Stabil

6. Kebutuhan Vitamin

Kebutuhan vitamin pada bayi prematur, dapat diberikan multivitamin intravena yaitu

MVI-Pediatrics (Armour) yang merupakan gabungan vitamin yang larut dalam lemak dan air.

Sediaan yang hanya larut dalam air, yaitu Soluvito-N dapat ditambahkan pada larutan glukosa

dan yang larut dalam lemak, yaitu Vitilipid-N dapat ditambahkan pada larutan lemak.

Pemberian Vitamin A dapat diberikan sejak awal, karena Vitamin A penting untuk

pertumbuhan jaringan, sintesa protein, dan kerusakan epitel. Walaupun unsur mineral didalam

tubuh jumlahnya sangat sedikit (<0,01%), tetapi diperlukan untuk pertumbuhan dan

perkembangan. The American Society for Clinical Nutrition menganjurkan pemberian unsur

mineral setelah pemberian NPT selama 4 minggu, tetapi unsur seng dapat diberikan lebih

awal.1-3

Bayi prematur mempunyai kemampuan adaptasi yang lebih rendah terhadap vitamin

parenteral dibandingan bayi cukup bulan, sehingga resiko keracunan dan defisiensi lebih

tinggi. Pada bayi prematur diperlukan formulasi khusus. Preparat MVI-Pediatric dengan dosis

2 ml/kgbb/hari sampai maksimum 5 ml/kgbb/hari dianggap cukup. Penambahan preparat

MVI-Pediatric ke dalam emulsi lemak akan menurunkan kehilangan retinol sehingga

konsentrasi retinol plasma pada bayi prematur akan meningkat.1-3

7. Kebutuhan Mineral

Bayi prematur yang menerima NPT jangka panjang akan meningkatkan resiko

gangguan pada tulang yaitu dimineralisasi dan fraktur. Kalsium dan fosfor harus diberikan

kepada semua bayi yang menggunakan NPT.1-3

Kalsium hanya dibenarkan apabila NPT sentral. Jika hanya menggunakan NPT perifer,

maka tambahkan fosfor pada NPT dan berikan Ca glukonas berasingan. Rasio Ca:P harus 2:1.

Tabel 5. Kebutuhan Kalsium dan Fosfor 6

10

Page 11: Referat KepaniteReferat Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak

Kalsium (mEq/kg) Fosfor (mmol/kg)

Inisiasi 2 mEq/kg 1 mmol/kg

Tingkatkan setiap 1-2 hari 0.5 mEq/kg 0.3-0.5 mmol/kg

Tujuan 3 mEq/kg (preterm)

2 mEq/kg

1.5 mmol/kg (preterm)

1.2 mmol/kg

Trace Element

Pemberian trace element solution dianjurkan diberi 0.2mL/kg/hari yang mengandungi seng,

mangan, copper dan kromium. Bayi prematur memerlukan tambahan seng (300mcg/kg/hari)

dan selenium (2mcg/kg/hari).1-3

Pada bayi dengan kolestasis hentikan pemberian trace element solution dan berikan :

Seng 400 mcg/kg/hari Total

Kromium 0.2 mcg/kg/hari

Selenium 2 mcg/kg/hari

Cara Pemberian Nutrisi Parenteral

Nutrisi Parenteral Perifer5-8

Pada pemberian melalui rute perifer, bisa digunakan vena di tungkai atau di kepala.

Jalur ini dipilih bila pemberian dalam waktu singkat (<2 minggu), osmolalitas cairan

yang diberikan tidak tinggi dan tidak ada pembatasan pemberian cairan.

Pada bayi, pemberian melalui rute perifer sulit untuk memenuhi kebutuhan kalori

karena cairan dibatasi tidak melebihi 130 ml/kgbb/hari.

Osmolaritas cairan yang diberikan antara 300-900 mosm/L. Maksimum konsentrasi

dekstrose yang digunakan adalah 12,5%, asam amino 2% dan 400 mg/dl kalsium

glukonas.

Gambar 1 : Akses vena perifer

Nutrisi Parenteral Sentral 5-8

11

Page 12: Referat KepaniteReferat Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak

Untuk mendapatkan masukan kalori yang tinggi harus digunakan cairan infus dengan

konsentrasi yang tinggi dan osmolalitas yang tinggi, lebih dari 900 mmol osmol/l.

Untuk mencapai vena sentral dapat dengan cara perkutan atau dengan cara

pemotongan vena. Vena jugularis dan vena subclavia adalah yang paling sering

digunakan. Cara jalur vena melalui vena subklavia tidak dianjurkan pada bayi karena

sering terjadi komplikasi.

Perawatan yang teratur dan berhati-hati sangat penting pada pemakaian keteter vena

sentral agar terhindar dari komplikasi, dan dapat digunakan dalam jangka panjang.

Tidak dibolehkan memberikan selain cairan nutrien melalui kateter ini seperti

memberikan darah, atau mengambil sampel darah.

Gambar 2 : Akses vena sentral

Arteri umbilikalis5-8

Pemakaian jalur arteri umbilikal masih kontroversial, sebagian setuju dan sebagian

tidak.

Pada kelompok yang setuju, penggunaannya praktis karena lebih mudah

melakukannya, terutama pada bayi prematur dengan kecil masa kehamilan.

Pada kelompok yang tidak setuju, mengemukakan alasan karena banyak terjadi

thrombosis aorta dan arteri iliaka, trombosis pada vena sentral serta perifer.

Pada prematur dengan BLSR dapat diberikan NPT secara lengkap mulai dari hari

pertama, tanpa menimbulkan efek samping dan peningkatan berat badan yang dicapai

sesuai dengan pertumbuhan intrauterin.

Penghentian Nutrisi Parenteral

Bila nutrisi enteral sudah dapat diberikan dan ditoleransi maka NP secara bertahap

dapat dikurangi seiring bertambahnya jumlah nutrisi enteral. Sebaiknya NP parenteral tidak

dihentikan secara mendadak. Nutrisi parenteral baru dihentikan seluruhnya bila asupan nutrisi

enteral sudah mencapai 2/3 kebutuhan yang diperlukan.1,3

Komplikasi

12

Page 13: Referat KepaniteReferat Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak

Mekanik

Pada kateter vena sentral dapat terjadi : sindroma vena cava superior, aritmia atau tamponade

jantung, trombus intrakardial, efusi pleura atau kilotorak, emboli paru dan hidrosefalus

sekunder terhadap trombosis vena jugularis.5-8

Infeksi

Sepsis sering disebabkan oleh Staphylococcus epidermis, Stretococcus viridans, Escherichia

Coli, Pseudomonas spp dan Candida albicans. Infeksi ditanggulangi dengan pemberian

antibiotik. Kejadian sepsis dapat berkurang dengan digunakannya kateter karet silikon

perkutaneus.5-8

Metabolik

Pada bayi berat lahir amat sangat rendah sering terjadi hiperglikemia, karena produksi insulin

yang tidak adekuat dan berkurangnya sensitivitas terhadap insulin. Hipoglikemia terjadi

karena penghentian infus glukosa atau kelebihan pemberian insulin. Pada bayi kurang bulan

kelebihan beban protein akan menimbulkan azotemia, hiperammonia. Resiko terjadi

hiperbilirubinemia meningkat pada bayi cukup bulan dan pemberian NPT yang lama tanpa

disertai enteral feeding. 5-8

Pemantauan

Bayi yang mendapat NPT perlu perawatan dengan pemantauan yang ketat sehingga

mereka dirawat di ruang intensif.3

Berat badan tidak naik adalah efek awal asupan kalori yang tidak adekuat. Kenaikan

berat badan setiap minggu adalah standar yang dipakai untuk menentukan pertumbuhan

pascanatal yang adekuat. 3

Nutrisi yang adekuat mungkin lebih baik ditaksir dari adanya lemak di bawah kulit dan

perkembangan otot. Ketebalan lemak kulit triceps digunakan untuk estimasi pertumbuhan

lemak, dan lingkar atas untuk perkiraan pertumbuhan otot. 3

Monitoring pertumbuhan minimal antara lain berat badan setiap hari, panjang badan

setiap minggu, dan lingkar kepala setiap minggu. Pengukuran ini harus dicatat setiap minggu

pada kurva pertumbuhan yang sesuai pada bayi prematur untuk meyakinkan pertumbuhan

yang adekuat. 3

Bab III : Penutup

13

Page 14: Referat KepaniteReferat Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak

Pemberian NPT pada bayi prematur merupakan suatu tindakan yang rutin dilakukan.

Pada prematur, diberikan NPT selama pemberian peroral belum dapat ditoleransi oleh bayi.

Tindakan ini dapat menurunkan angka mortalitas pada bayi baru lahir prematur dan kurang

berat. Pemberian NPT dapat dilakukan secara perifer atau sentral sesuai kondisi klinis bayi.

Larutan nutrisi parenteral yang diberikan harus mengandung glukosa, protein, emulsi lemak,

dan multivitamin yang optimal, sehingga tujuan dari pemberian NPT itu dapat tercapai.

Pemantauan yang ketat harus dilakukan secara periodik dan berkala untuk menghindari

komplikasi, baik mekanik, metabolik ataupun infeksi. 1-3

BAB IV : Daftar Pustaka

14

Page 15: Referat KepaniteReferat Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak

1. Widiasa, Suandi, I. Wayan Retayasa. Nutrisi Parenteral Total pada Bayi Prematur.

Sari Pediatri, Vol. 9, No. 1, Juni 2007: p39-43

2. Pemberian Nutrisi Parenteral Dini pada Bayi Prematur. CDK-202/ vol. 40 no. 3, th.

2013: p224

3. Sri Sudaryati Nasar. Tata laksana Nutrisi pada Bayi Berat Lahir Rendah. Sari Pediatri,

Vol. 5, No. 4, Maret 2004: p165 – 170

4. Beeby PJ, Jeffery H. Risk factors for necrotising enterocolitis: the influence of

gestational age. Arch Dis Child. 1992;67:432-5.

5. Prof David Osborn. Total Parenteral Nutrition. May 2011 : p1-9

6. Intensive Care Nursery House Staff Manual. Neonatal Parenteral Nutrition. The

Regents of the University of California. 2004-2006 : p136-42

7. Berthold Koletzko, Olivier Goulet, Joanne Hunt, Kathrin Krohn, and Raanan Shamir.

1. Guidelines on Paediatric Parenteral Nutrition of the European Society of Paediatric

Gastroenterology, Hepatology and Nutrition (ESPGHAN) and the European Society

for Clinical Nutrition and Metabolism (ESPEN), Supported by the European Society

of Paediatric Research (ESPR). Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition.

November 2005 : S1-4

8. Nelson Textbook Pediatric. Parenteral Nutrition In ; Nelson Textbook Pediatric, 17th

Ed, Philadelphia WB Saunders, Co, 2004 : 554-556

9. Herry Garna, Heda M.P. Nutrisi parenteral pada neonatus. Pedoman Diagnosis dan

Terapi Ilmu Kesehatan Anak. 2012 ; 4 : p640-4

15