referat bronkopneumonia.ppt

Upload: risyadtorresalamsyah

Post on 02-Mar-2016

75 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • Bronkopneumonia

    Disusun Oleh : Putri HumairohNPM : 1102008197Pembimbing: dr. H. Ari Johari, SpA.

  • DefinisiBronkopneumonia merupakan satu bentuk pneumonia, yaitu pneumonia lobularisBronkopneumonia peradangan akut dari parenkim paru pada bagian distal bronkiolus terminalis dan meliputi bronkiolus respiratorius, duktus alveolaris, sakus alveolaris dan alveoli

  • EpidemiologiPneumonia hingga saat ini masih tercatat sebagai masalah kesehatan utama pada anak di negara berkembang. Pneumonia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak berusia di bawah lima tahun. Hampir seperlima kematian anak di seluruh dunia, lebih kurang 2 juta anak balita, meninggal setiap tahun akibat pneumonia, sebagian besar terjadi di afrika dan asia tenggaraSurvei kesehatan nasional tahun 2001, 27% kematian bayi 22,8 % kematian balita di indonesia disebabkan oleh penyakit sistem respiratorius, terutama pneumoniaInsidensi pneumonia pada anak < 5 tahun di negara maju adalah 2-4 kasus/100 anak/tahun, sedangkan dinegara berkembang 10-20 kasus/100 anak/tahun

  • Klasifikasi

  • EtiologiPatogen penyebab pneumonia pada anak bervariasi bergantung pada :usiastatus imunologiskondisi lingkunganstatus imunisasifaktor penjamu (penyakit penyerta, malnutrisi)

  • Daftar etiologi pneumonia pada anak sesuai dengan kelompok usia di Negara maju :

  • Patogenesis

  • Manifestasi klinisGambaran klinis pneumonia pada bayi dan anak bergantung pada berat ringannya infeksi, tetapi secra umum adalah sebagai berikut:Gambaran infeksi umum : Demam, sakit kepala, gelisah, malaise, penurunan nafsu makan, keluhan gastrointestinal seperti mual, muntah, atau diare. Gambaran gangguan respiratorius: Batuk, sesak nafas, retraksi dada, takipneu, nafas cuping hidung, merintih, sianosis.

  • Pemeriksaan FisikDalam pemeriksaan fisik penderita bronkhopneumoni ditemukan hal-hal sebagai berikut :Pada setiap nafas terdapat retraksi otot epigastrik, interkostal, suprasternal, dan pernapasan cuping hidung. Pada palpasi ditemukan vokal fremitus yang simetris. Konsolidasi yang kecil pada paru yang terkena tidak menghilangkan getaran fremitus selama jalan napas masih terbuka, namun bila terjadi perluasan infeksi paru (kolaps paru/atelektasis) maka transmisi energi vibrasi akan berkurang. Pada perkusi tidak terdapat kelainanPada auskultasi ditemukan crackles sedang nyaring. Crackles dihasilkan oleh gelembung-gelembung udara yang melalui sekret jalan napas/jalan napas kecil yang tiba-tiba terbuka.

  • Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan radiologiPemeriksaan laboratorium

  • DiagnosisDiagnosis ditegakkan bila ditemukan 3 dari 5 gejala berikut :Sesak nafas disertai dengan pernafasan cuping hidung dan tarikan dinding dada Kriteria takipneu menurut WHO : Anak umur < 2bulan : 60 x/menit Anak umur 2-11 bulan : 50 x/menit Anak umur 1-5 tahun : 40 x/menit Anak umur 5 tahun : 30 x/menitPanas badan Ronkhi basah sedang nyaring (crackles) Foto thorax. Menunjukkan gambaran infiltrat difus

  • Leukositosis : Pada infeksi virus tidak melebihi 20.000/mm3 dengan limfosit predominan, dan bakteri 15.000-40.000/mm3 neutrofil yang predominan. Kadar leukosit berdasarkan umur:Anak umur 1 bulan : 5000 19500 Anak umur 1-3 tahun : 6000 17500 Anak umur 4-7 tahun : 5500 15500 Anak umur 8-13 tahun : 4500 13500

  • Pedoman diagnosis dan tatalaksana sederhana berdasarkan WHO : Bayi berusia di bawah 2 bulan Pneumonia Bila ada napas cepat (> 60 x/menit) atau sesak napas Harus dirawat dan diberikan antibiotikBukan pneumoniaTidak ada napas cepat atau sesak napas Tidak perlu dirawat, cukup diberikan pengobatan simptomatis

  • Bayi dan anak usia 2 bulan 5 tahunPneumonia sangat beratBila ada sesak napas, sianosis sentral dan tidak sanggup minum Harus dirawat dan diberikan antibiotikPneumonia beratBila ada sesak napas, tanpa sianosis, dan masih sanggup minumHarus dirawat dan diberikan antibiotikPneumonia ringan Bila tidak ada sesak napasAda napas cepat dengan laju napasTidak perlu dirawat, diberikan antibiotik oral.Bukan pneumoniaBila tidak ada napas cepat dan sesak napasTidak perlu dirawat dan antibiotik, hanya diberikan pengobatan simptomatis.Tanda bahaya pada anak usia 2 bulan 5 tahun adalah tidak mau minum, kejang, kesadaran menurun, stridor, dan gizi buruk.Tanda bahaya untuk bayi usia < 2 bulan adalah malas minum, kejang, kesadaran menurun, stridor, mengi, dan demam/badan terasa dingin.

  • Diagnosis bandingBronkiolitisEpisode pertama wheezing pada anak umur < 2 tahunHiperinflasi dinding dadaEkspirasi memanjangGejala pada pneumonia juga dapat dijumpaiTidak ada respon dengan bronkodilatorAspirasi pneumoniaRiwayat tiba-tiba tersedakStridor atau distres pernafasan tiba-tibaWheeze atau suara pernafasan menurun yang bersifat fokalTb paru primerRiwayat kontak dengan pasien TB dewasa positifUji tuberkulin positif (>10mm, pada keadaan imunosupresi > 5mm)Penurunan berat badanDemam (>2minggu) tanpa sebab yang jelasBatuk kronis > 3 mingguPembesaran KGB

  • PenatalaksanaanPenatalaksaan umumPemberian oksigen lembab 2-4 L/menit sampai sesak nafas hilang atau PaO2 pada analisis gas darah 60 torrPemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi elektrolit.

    Penatalaksanaan khususmukolitik, ekspektoran dan obat penurun panas sebaiknya tidak diberikan pada 72 jam pertama karena akan mengaburkan interpretasi reaksi antibiotik awal.Obat penurun panas diberikan hanya pada penderita dengan suhu tinggi.Pemberian antibiotika berdasarkan mikroorganisme penyebab dan manifestasi klinis

  • Antibiotik :Bila tidak ada kuman yang dicurigai, berikan antibiotik awal (24-72 jam pertama) menurut kelompok usia.Neonatus dan bayi muda (< 2 bulan)Bayi dan anak usia pra sekolah (2 bl-5 thn)Anak usia sekolah (> 5 thn)Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan terapi :Kuman yang dicurigai atas dasas data klinis, etiologis dan epidemiologisBerat ringan penyakitRiwayat pengobatan selanjutnya serta respon klinisAda tidaknya penyakit yang mendasari

  • NutrisiPada anak dengan distres pernafasan berat, pemberian makanan peroral harus dihindari. Makanan dapat dberikan lewat NGT atau intravena. Jika memang dibutuhkan sebaiknya menggunakan ukuran yang terkecil. Perlu dilakukan pemantauan cairan agar anak tidak mengalami overhidrasi karena pada pneumonia berat terjadi peningkatan sekresi hormon antidiuretik.

  • Kriteria rawat inap:Bayisaturasi oksigen 92%, sianosisfrekuensi nafas > 60 x/ menitdistres pernafasan, apneu intermitentidak mau minum atau menetekkeluarga tidak bisa merawat dirumahAnaksaturasi oksigen 92%, sianosisfrekuensi nafas > 50 x/ menitdistres pernafasanterdapat tanda dehidrasikeluarga tidak bisa merawat dirumah

  • Kriteria pulang:gejala dan tanda pneumonia menghilangasupan peroral adekuatpemberian antibiotik dapat diteruskan dirumahkeluarga mengerti dan setuju untuk pemberian terapi dan rencana kontrolkondisi rumah memungkinkan untuk perawatan lanjutan dirumah

  • KomplikasiKomplikasi biasanya sebagai hasil langsung dari penyebaran bakteri dalam rongga thorax (seperti efusi pleura, empiema dan perikarditis) atau penyebaran bakteremia dan hematologi. Meningitis, artritis supuratif, dan osteomielitis adalah komplikasi yang jarang dari penyebaran infeksi hematologi.

  • PrognosisSembuh total, mortalitas kurang dari 1 %, mortalitas bisa lebih tinggi didapatkan pada anak-anak dengan keadaan malnutrisi energi-protein dan datang terlambat untuk pengobatan. Interaksi sinergis antara malnutrisi dan infeksi sudah lama diketahui. Malnutrisi bersama-sama dengan infeksi memberi dampak negatif yang lebih besar dibandingkan dengan dampak oleh faktor infeksi dan malnutrisi apabila berdiri sendiri.

  • PencegahanMenghindari kontak dengan penderita atau mengobati secara dini penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya bronkopneumonia ini. Meningkatkan daya tahan tubuh kita terhadap berbagai penyakit saluran nafas seperti : cara hidup sehat, makan makanan bergizi dan teratur ,menjaga kebersihan ,beristirahat yang cukup, rajin berolahraga, dll. vaksinasi juga diharapkan dapat mengurangi kemungkinan terinfeksi antara lain:Vaksinasi PneumokokusVaksinasi H. InfluenzaVaksinasi Varisela yang dianjurkan pada anak dengan daya tahan tubuh rendahVaksin influenza yang diberikan pada anak sebelum anak sakit.

  • Terima Kasih