ra dederianty

Upload: nurijal-djalil

Post on 08-Mar-2016

237 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

wewwdwdwdw

TRANSCRIPT

  • RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

    PARAMEDIS RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN

    PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

    DISUSUN OLEH:

    NAMA PESERTA : DEDERIANTY

    ANGKATAN/KELOMPOK : 38/ 3

    JABATAN : PARAMEDIS

    UNIT KERJA : RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN

    SUMBER PENUGASAN : SKP

    COACH : MISKUINDU AS, S.Pd., M.Pd.

    MENTOR : Dr. WERNA NONTJI, S.Kp., M.Kep.

    PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    TAHUN 2015

  • i

    LEMBAR PENGESAHAN

    JUDUL : Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS

    Paramedis di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin

    Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III

    NAMA : Dederianty

    NIP : 198902182014042001

    UNIT KERJA : Rumah Sakit Universitas Hasanuddin

    ANGKATAN : 38

    KELOMPOK : 3

    Menyetujui

    Coach

    Miskuindu, S.Pd., M.Pd.

    NIP. 196501281995031004

    Mentor

    Dr. Werna Nontji, S.Kp., M.Kep.

    NIP. 195001141972072001

    Penguji/ Penyelenggara

    Muktasim, S.Pd., M.Si.

    NIP. 195805201979031003

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

    karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat

    menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul Nilai Nilai Dasar

    Profesi PNS Paramedis di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin. Adapun

    maksud dari penulisan ini yaitu sebagai salah satu syarat kelulusan pada

    pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan III di lingkungan

    Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi serta untuk

    mengaktualisasikan nilai nilai dasar profesi PNS yang telah didapatkan

    selama proses prajabatan.

    Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih

    kepada semua pihak yang telah memberikan doa, dukungan, bimbingan,

    bantuan, dan semangat kepada penulis sehingga rencana aktualisasi ini

    dapat terselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan. semoga Allah

    SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.

    Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada;

    1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan kepada penulis untuk

    meyelesaikan rancangan aktualisaasi ini

    2. Bapak Dr. Bambang Winarji selaku Kepala Pusat Pendidikan dan

    Pelatihan Pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

    3. Bapak Prof. Dr. Alimin Maidin, MPH selaku direktur RS Universitas

    Hasanuddin

  • iii

    4. Ibu Dr. Werna nontji, S.Kp., M. Kep selaku Kepala Bidang

    Keperawatan RS Universitas Hasanuddin sekaligus mentor yang

    telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan

    rancangan aktualisasi

    5. Bapak Miskuindu, S.Pd., M.Pd. selaku coach yang telah

    memberikan bimbingan dan arahan dalam proses penyusunan

    rancangan aktualisasi ini

    6. Orang tua yang telah memberikan doa dan semangat selama diklat

    Prajabatan Golongan III berlangsung

    7. Rekan-rekan Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan 38 yang

    telah memberikan saran yang membangun dalam proses

    penyusunan.

    Rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan

    sehingga penulis meminta saran dan kritik yang membangun demi

    kesempurnaan penyusunan rancangan aktualisasi ini. Akhir kata, semoga

    apa yang tertuang dalam rancangan aktualisasi ini bisa bermanfaat bagi

    semua pihak yang membacanya.

    Depok, Desember 2015

    Penulis

  • iv

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... i

    KATA PENGANTAR .............................................................................. ii

    DAFTAR ISI ........................................................................................... iv

    DAFTAR TABEL ................................................................................... v

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vi

    I. PENDAHULUAN .................................................................. 1

    A. Latar Belakang ............................................................. 1

    1. Rumah Sakit Universitas Hasanuddin ....................... 3

    2. Visi Misi Rumah Sakit Universitas Hasanuddin ........... 4

    3. Struktur Organisasi ................................................... 7

    4. Uraian Tugas ............................................................. 8

    B. Tujuan Aktualisasi ......................................................... 9

    II. NILAI - NILAI DASAR PROFESI PNS ................................. 10

    A. Rancangan aktualisasi ................................................... 10

    III. RENCANA AKSI .................................................................... 27

    A. Jadwal Implementasi ..................................................... 27

    B. Jadwal Konsultasi dengan Coach .................................. 29

    C. Jadwal Konsultasi dengan Mentor ................................ 31

    IV. PENUTUP .............................................................................. 31

    DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 34

  • v

    DAFTAR TABEL

    TabeI 1. Identifikasi Nilai Nilai Dasar .................................................. 10

    Tabel 2. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS ............. 13

    Tabel 3. Jadwal Implementasi ............................................................... 27

    Tabel 4. Jadwal Konsultasi dengan Coach ........................................... 30

    Tabel 5. Jadwal konsultasi dengan Mentor .......................................... 31

  • vi

    DAFTAR TABEL

    Gambar 1. Struktur Organisasi RS Universitas Hasanuddin ............ 7

  • 1

    RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

    PARAMEDIS RS UNIVERSITAS HASANUDDIN

    PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

    Nama Peserta : Dederianty

    Angkatan/Kelompok : 38

    Jabatan : Paramedis

    Unit Kerja : RS Universitas Hasanuddin

    Sumber Kegiatan

    :

    SKP/Penugasan Atasan Langsung/Inisiatif Sendiri

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pengertian tentang Aparatur Sipil Negara tidak terlepas

    dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun

    2014. Undang-undang tersebut menjabarkan bahwa Pegawai

    Aparatur Sipil Negara (Pegawai ASN) adalah pegawai negeri

    sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang

    diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi

    tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas

    negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-

    undangan. Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara

    Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai

    Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina

    kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.

    Masyarakat baik pegawai negeri sipil maupun pejabat

  • 2

    pemerintahan dengan perjanjian kerja diberikan kesempatan

    untuk menduduki suatu jabatan dalam suatu instansi

    pemerintahan.

    Pegawai ASN bertugas melaksanakan kebijakan publik

    yang dibuat oleh pejabat pembina Kepegawaian sesuai

    dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,

    memberikan pelayanan publik yang profesional dan

    berkualitas, serta mempererat persatuan dan kesatuan

    Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, juga

    berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas

    penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan

    pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan

    pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi

    politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

    ASN yang profesional dan mampu melaksanakan tugas

    serta perannya sebagai pelayan masyarakat dibentuk melalui

    pembentukan karakter yang didasarkan pada nilai-nilai dasar

    profesi PNS sesuai dengan standar kompetensi jabatannya,

    sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara

    efektif dan efisien. Pembentukan karakter dapat dilakukan

    melalui diklat prajabatan sesuai dengan yang tertuang dalam

    peraturan pemerintah nomor 101 tahun 2000 melalui

    penanaman nilai nilai dasar profesi PNS yang terdiri dari

  • 3

    akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan

    anti korupsi (ANEKA). Nilai-nilai dasar ini kemudian akan

    diaktualisasikan di unit kerja masing- masing agar manfaatnya

    dapat dirasakan secara langsung.

    1. Rumah Sakit Universitas Hasanuddin

    Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (Rumah Sakit

    Unhas) merupakan Rumah Sakit Umum Pendidikan milik

    Kemdikbud yang terletak di Jl. Perintis Kemerdekaan Km.

    11 Tamalanrea tepat di pintu II kampus Universitas

    Hasanuddin. Rumah sait ini berdampingan dengan

    Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo milik Kemenkes.

    Rumah Sakit Unhas memiliki nilai dasar yaitu trustfulness

    yaitu teguh terpercaya dan jujur dalam mengembangkan

    ilmu dan keprofesian, togetherness yaitu bekerjasama

    dalam kebersamaan, dan compassion yaitu tulus

    melayani dengan penuh perhatian dan kasih sayang.

    Rumah Sakit Unhas ini juga memiliki sasaran budaya

    kerja yang biasa disebut dengan 7C, yaitu cepat tanggap,

    cerdas berinovasi, cermat menilai, ceria melayani,

    cekatan bertindak, canggih teknologi, dan curahan hati

    pelanggan.

  • 4

    2. Visi Misi Rumah Sakit Universitas Hasanuddin

    Visi Rumah Sakit Universitas Hasanuddin yaitu

    menjadi pelopor terpercaya dalam memadukan

    pendidikan, penelitian, dan pemeliharaan kesehatan

    yang bertaraf internasional.

    Misi Rumah Sakit disusun untuk mencapai visi rumah

    sakit. Adapun misi Rumah Sakit Universitas Hasanuddin

    terdiri dari:

    a. Menciptakan tenaga profesional yang berstandar

    international dalam pendidikan, penelitian

    dan pemeliharaan kesehatan. Maksud dari tenaga

    professional adalah tenaga yang mempunyai

    pengetahuan teoritis yang ekstensif dan memiliki

    keterampilan yang berdasar pada pengetahuan

    tersebut dan menerapkannya dalam praktek, yang

    dibuktikan dengan memiliki sertifikasi dan lisensi

    yang khusus untuk bidang profesi tersebut,

    sedangkan maksud dari pemeliharaan kesehatan

    adalah suatu proses yang berhubungan dengan

    pencegahan, perawatan dan manajemen penyakit

    dan juga promosi kesehatan meliputi kemakmuran

    fisik, mental dan spiritual melalui pelayanan yang

    ditawarkan oleh profesional kedokteran.

  • 5

    b. Menciptakan lingkungan akademik yang optimal

    untuk mendukung pendidikan, penelitian, dan

    pemeliharaan kesehatan. Maksud dari lingkungan

    akademik yang optimal adalah terciptanya suasana

    keilmuan dan kecendekiakawanan (akademik) yang

    sinergis diantara seluruh komponen yang ada, yaitu :

    mahasiswa, dosen, maupun komponen lain yang

    terkait.

    c. Mempelopori inovasi pemeliharaan kesehatan

    melalui penelitian yang unggul dan perbaikan mutu

    yang berkesinambungan. Maksud dari mempelopori

    inovasi adalah sebagai pelopor dalam hal proses

    hasil pengembangan dan atau pemanfaatan

    /mobilisasi pengetahuan dan keterampilan (termasuk

    keterampilan teknologi) dan pengalaman untuk

    menciptakan atau memperbaiki produk barang/jasa).

    Inovasi juga diartikan sebagai suatu penciptaan

    sistem yang baru yang memberikan nilai yang berarti

    atau secara signifikan.

    d. Memberikan pemeliharaan kesehatan secara

    terpadu dengan pendidikan, penelitian yang

    berstandard international tanpa melupakan fungsi

    sosial. Maksud dari pemeliharaan kesehatan adalah

  • 6

    sebagai pemberian pelayanan preventif, kuratif,

    rehabilitatif dan wellness yang meliputi fisik, mental

    dan spiritual pasien, sedangkan maksud dari fungsi

    sosial adalah memberikan keringanan atau

    pembebasan pelayanan bagi masyarakat kurang

    mampu dan pelayanan gawat darurat 24 jam tanpa

    mempersyaratkan uang muka, tetapi mengutamakan

    kesehatan.

    e. Mengembangkan jejaring dengan rumah sakit

    lain baik regional maupun internasional. Maksud dari

    jejaring dengan rumah sakit adalah bahwa jalinan

    kerjasama secara mutualisme dengan rumah sakit

    lain dalam mendukung pelaksanaan operasional RS.

  • 7

    3. Struktur Organisasi

    Gambar 1. Struktur Organisasi Rumah Sakit Universitas

    Hasanuddin

    Direktorat

    Administrasi

    Umum, SDM, dan

    Keuangan

    Rektor

    Dewan

    Pengawas

    Direktur Utama

    Komite Medik

    Komite Hospital

    Safety

    Satuan Pengawas

    Internal

    Direktorat

    Pendidikan,

    Penelitian &

    Pelatihan

    Direktorat

    Pelayanan

    Penunjang dan

    Sarana Medik

    Direktorat

    Pelayanan Medik &

    Keperawatan

    Bidang Pelayanan

    Medik

    Bidang

    Keperawatan

    Instalasi Rawat

    Jalan

    Kepala Ruangan

    Kepala Instalasi

    Perawat Pelaksana

    1. Perawat

    2. Dederianty

  • 8

    4. Uraian Tugas

    a. Melakukan pengkajian keperawatan terhadap pasien

    b. Menentukan diagnosa keperawatan berdasarkan

    pengkajian keperawatan

    c. Membuat rencana asuhan keperawatan (renpra)

    berdasarkan diagnosa yang telah ditetapkan

    d. Melakukan tindakan keperawatan (Implementasi)

    kepada pasien berdasarkan renpra

    e. Menerima pasien baru dan memberikan informasi

    berdasarkan format orientasi pasien dan keluarga

    f. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik,

    laboratorium, pengobatan dan tindakan

    g. Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien

    dan keluarga

    h. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah

    dilakukan dan mendokumentasikannya pada format

    yang tersedia

    i. Membuat laporan pergantian dinas

    j. Melakukan inventarisasi fasilitas dan alat kesehatan

    yang ada di ruangan

    k. Mengikuti supervisi keperawatan

    l. Mengikuti rapat rutin

  • 9

    m. Membuat perencanaan pulang/pindah (resume

    keperawatan) pasien

    n. Membuat perencanaan pengadaan fasilitas, sarana,

    dan prasarana yang menjadi kebutuhan pelayanan

    keperawatan

    o. Membuat laporan KPI mutu dan pasien safety

    p. Membuat laporan bulanan rekapitulasi pasien

    q. Mendampingi visite dokter pasien

    B. Tujuan Aktualisasi

    Mampu mengaktualisasikan Nilai-nilai Dasar Profesi

    PNS meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

    Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi pada setiap tindakan yang

    dilakukan di lingkungan Rumah Sakit Universitas

    Hasanuddin. Selain itu, diharapkan pula perawat mampu

    menganalisis dampak apabila kelima nilai dasar tersebut

    tidak diimplementasikan di dalam lingkungan Rumah Sakit

    Universitas Hasanuddin

  • 10

    II. NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

    A. Rancangan Aktualisasi

    Nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen

    mutu, dan anti korupsi merupakan prinsip yang menjadi

    landasan dalam menjalankan profesi Perawat pada instalasi

    Hemodialisa dalam menjalankan tugasnya. Adanya keterkaitan

    antara kelima dasar tersebut dalam lingkungan kerja

    diidentifikasi dan dituangkan ke dalam tabel sebagai berikut

    Tabel 1 Nilai Dasar PNS dan Indikatornya

    NO. NILAI DASAR INDIKATOR

    1. AKUNTABILITAS Tanggung jawab

    Jujur

    Kejelasan Target

    Netral

    Mendahulukan kepentingan publik

    Adil

    Transparan

    Konsisten

    Partisipatif

    2 NASIONALISME Religius (patuh ajaran agama)

    Hormat menghormati

    Kerjasama

    Tidak memaksakan kehendak

    Jujur

    Amanah (dapat dipercaya)

    Adil

    Persamaan derajat

    Tidak diskriminatif

    Mencintai sesama manusia

    Tenggang Rasa

    Membela kebenaran

  • 11

    NO. NILAI DASAR INDIKATOR

    Persatuan

    Rela berkorban

    Cinta tanah air

    Memelihara ketertiban

    Disiplin

    Musyawarah

    Kekeluargaan

    Menghormati keputusan

    Tanggungjawab

    Kepentingan bersama

    Gotong royong

    Sosial

    Tidak menggunakan hak yang bukan

    miliknya

    Hidup sederhana

    Kerja keras

    Menghargai karya orang lain

    3. ETIKA PUBLIK Jujur

    Bertanggungjawab

    Integritas tinggi

    Cermat

    Disipilin

    Hormat

    Sopan

    Taat pada peraturan perundang-undangan

    Taat perintah

    Menjaga rahasia

    4. KOMITMEN

    MUTU

    Efektivitas

    Efisiensi

    Inovasi

    Berorientasi mutu

    5. ANTI KORUPSI Jujur

    Disiplin

    Tanggung jawab

    Kerjakeras

    Sederhana

    Mandiri

  • 12

    NO. NILAI DASAR INDIKATOR

    Adil

    Berani

    Peduli

    Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagai perawat di

    Ruang Poliklinik Rumah Sakit Universitas Hasanuddin, maka

    aktualisasi nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

    Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) harus

    diterapkan. Nilai-nilai tersebut harus diidentifikasikan melalui

    indikator, identifikasi nilai-nilai dasar terkait dengan kebutuhan

    stakeholder, tugas organisasi, tugas unit, tugas pegawai dan

    daftar kegiatan yang mengandung aktualisasi nilai-nilai dasar

    profesi PNS, yang dapat diamati pada tabel 2 berikut ini:

  • 13

    Tabel 2 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS

    NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN

    OUTPUT/HASIL KEGIATAN (MENGGAMBARKAN PROSES KEGIATAN SAMPAI OUTPUT)

    NILAI-NILAI DASAR DAN

    INDIKATORNYA

    KONTRIBUSI TERHADAP VISI

    DAN MISI ORGANISASI

    (Manfaat)

    PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI

    (Dampak Positif)

    DAMPAK APABILA NILAI-NILAI

    DASAR TIDAK DIAKTUALISASIK

    AN

    1 2 3 4 5 6 7 8

    1. Melakukan pengkajian keperawatan kepada pasien

    Dalam melakukan pengkajian keperawatan kepada pasien, ada beberapa tahapan kegiatan yang harus dilakukan, meliputi : 1. Membina

    hubungan saling percaya antara perawat dan pasien

    2. Meminta

    kesediaan/ persetujuan pasien sebelum dilakukan pengkajian

    Input : 1. Format pengkajian keperawatan 2. Berkas rekam medis pasien Proses kegiatan : 1. Perawat membina hubungan

    saling percaya melalui komunikasi terapeutik dengan cara yang santun dengan mengucapkan salam, memperkenalkan nama, dan menggunakan bahasa yang dipahami oleh pasien.

    2. Perawat meminta kesediaan/ persetujuan pasien sebelum dilakukan pengkajian. Perawat tidak memaksakan kehendak kepada pasien jika pada saat itu pasien belum bersedia untuk dilakukan pengkajian keperawatan. Perawat memperlakukan pasien dengan adil tanpa memandang status ataupun kedudukan pasien selama pengkajian berlangsung. Perawat kemudian memberikan kejelasan target kepada pasien

    ETIKA PUBLIK (Santun) NASIONALISME (Tidak memaksakan kehendak) Nasionalisme (Adil) AKUNTABILITAS (Kejelasan target)

    Proses pengkajian keperawatan jika diterapkan dengan nilai dasar ANEKA mendukung visi Rumah Sakit Unhas yaitu menjadi pelopor terpercaya dalam memadukan pendidikan, penelitian, dan pemeliharaan kesehatan yang bertaraf internasional. Tindakan ini juga mendukung misi Rumah Sakit Unhas, khususnya memberikan pemeliharaan kesehatan secara terpadu dengan pendidikan, penelitian yang berstandard international tanpa melupakan fungsi sosial

    Proses pengkajian keperawatan dengan nilai dasar ANEKA dapat membawa dampak positif terhadap nilai organisasi yaitu nilai trustfulness dimana pada proses pengkajian perawat menggunakan format yang jelas dan hasil yang disampaikan transparan serta dapat dipertanggungjawabkan. Proses pengkajian keperawatan juga mendukung salah satu budaya kerja rumah sakit yaitu cermat menilai karena melalui proses pengkajian perawat akan menggali informasi kesehatan yang dimiliki pasien dan menghubungkannya dengan data objektif

    Proses pengkajian yang tidak dilakukan sesuai nilai dasar ANEKA akan membawa dampak yang negatif terhadap organisasi dalam hal ini RS Unhas antara lain 1. Program

    asuhan keperawatan yang diterima pasien tidak maksimal, hal ini dapat memperburuk kondisi kesehatan pasien.

    2. Kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit dan kepercayaan pasien terhadap profesionalitas perawat akan menurun.

    3. Meningkatnya

  • 14

    3. Melakukan

    pengkajian dengan berpedoman pada format pengkajian yang telah disediakan

    4. Mendokumen

    tasikan hasil pengkajian

    dengan menjelaskan tujuan yang ingin dicapai melalui tindakan pengkajian. Perawat juga melakukan kontrak waktu berkaitan dengan lamanya kegiatan berlangsung dan berusaha mematuhinya dengan disiplin tanpa melewati kontrak yang telah disepakati.

    3. Perawat melakukan pengkajian dengan berpedoman pada format pengkajian yang telah disediakan untuk mengefisienkan waktu yang digunakan. Hasil yang diperoleh harus dituliskan pada format pengkajian dengan cermat, meliputi setiap item yang tercakup pada format pengkajian yang digunakan dan berorientasi pada mutu untuk menghindari terjadinya kesalahan data. Perawat menginformasikan hasil pengkajian yang diperoleh kepada pasien secara transparan tanpa menutup-nutupi hasil yang diperoleh.

    4. Perawat mendokumentasikan hasil pengkajian secara mandiri pada berkas rekam medis pasien dan mampu mempertanggungjawabkan hasil pengkajian tersebut.

    Output : Terlaksananya pengkajian keperawatan kepada pasien yang dapat dipertanggungjawabkan.

    ANTI KORUPSI (Disiplin) KOMITMEN MUTU (Efisien) ETIKA PUBLIK (Cermat) KOMITMEN MUTU (Orientasi Mutu) AKUNTABILITAS (Transparan) ANTI KORUPSI (Mandiri) AKUNTABILITAS (Bertanggung jawab)

    yang ada.

    biaya perawatan yang harus ditanggung oleh rumah sakit akibat lama perawatan yang memanjang.

  • 15

    Bukti fisik : 1. Surat pernyataan melaksanakan

    kegiatan yang ditandatangani oleh mentor

    2. Foto kegiatan pengkajian kepada pasien

    3. Fotokopi lembar hasil pengkajian pasien

    2. Melakukan tindakan perawatan luka

    Dalam melakukan tindakan perawatan luka, ada beberapa tahapan kegiatan yang harus dilakukan, meliputi : 1. Menyiapkan

    peralatan yang akan digunakan untuk tindakan perawatan luka

    Input : 1. Set perawatan luka 2. Sarung tangan steril 3. Kasa steril 4. NaCl 0,9% 5. Sampiran 6. Perlak 7. Sarung tangan bersih 8. Tempat sampah medis 9. Dressing sesuai jenis luka 10. Lembar pengendalian infeksi

    terkait proses perawatan luka 11. Berkas rekam medis pasien Proses kegiatan : 1. Perawat menyiapkan peralatan

    yang akan digunakan untuk melakukan tindakan perawatan luka dengan cermat dan memastikan seluruh peralatan yang akan digunakan telah disediakan. Peralatan yang digunakan dalam tindakan perawatan luka harus sesuai dengan standar operasional yang berorientasi pada mutu agar tujuan kegiatan tercapai.

    ETIKA PUBLIK (Cermat) KOMITMEN MUTU (Orientasi Mutu)

    Tindakan perawatan luka yang dilakukan dengan menerapkan nilai dasar ANEKA sangat mendukung visi Rumah Sakit Unhas yaitu menjadi pelopor terpercaya dalam memadukan pendidikan, penelitian, dan pemeliharaan kesehatan yang bertaraf internasional. Tindakan ini juga mendukung misi Rumah Sakit Unhas, yaitu memberikan pemeliharaan kesehatan secara terpadu dengan pendidikan, penelitian yang berstandard international tanpa

    Tindakan merawat luka dengan menerapkan nilai dasar ANEKA dapat membawa dampak positif terhadap nilai organisasi yaitu nilai togetherness dimana seluruh petugas kesehatan yang ada di Rumah Sakit ikut terlibat dan bekerja sama dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Tindakan perawatan luka juga mendukung budaya kerja yang dimiliki RS Unhas yaitu cerdas berinovasi karena perawat dituntut untuk mampu menemukan solusi terbaik untuk mendukung proses penyembuhan luka pasien. Selain itu,

    Tindakan perawatan luka yang tidak diterapkan dengan prinsip ANEKA akan memiliki dampak antara lain 1. Proses

    penyembuhan luka akan menjadi lebih lama, hal ini akan menyebabkan biaya perawatan yang ditanggung oleh rumah sakit maupun pasien akan meningkat.

    2. Kepercayaan pasien maupun tenaga kesehatan lain terhadap perawat akan berkurang.

    3. Kepuasan

  • 16

    2. Menjelaskan tujuan tindakan perawatan luka

    3. Melakukan

    prosedur perawatan luka

    4. Melakukan

    evaluasi hasil tindakan perawatan luka

    5. Mendokumen

    tasikan hasil tindakan merawat luka pada format

    2. Perawat memperkenalkan diri dengan sopan dan santun dan menjelaskan tujuan dari tindakan perawatan luka yang akan dilakukan. Perawat juga bertanggung jawab untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial dengan cara mencuci tangan sebelum melakukan tindakan.

    3. Perawat melakukan proses perawatan luka sesuai dengan SOP yang tersedia dengan penuh tanggung jawab dan memperhatikan respon yang ditimbulkan pasien selama tindakan berlangsung. Perawat dapat melakukan kolaborasi dan kerja sama dengan petugas kesehatan lain berkaitan dengan kondisi pasien, meliputi kondisi luka maupun proses penyembuhan luka dengan tetap saling hormat menghormati pendapat ataupun saran yang diberikan.

    4. Perawat melakukan evaluasi terhadap tindakan perawatan luka yang telah dilakukan dan dapat melakukan inovasi untuk memilih jenis balutan/ dressing lain yang akan digunakan untuk mendukung proses penyembuhan luka.

    5. Perawat mendokumentasikan hasil tindakan yang telah dilakukan pada berkas rekam medis pasien dengan disiplin dan menuliskan jumlah bahan

    ETIKA PUBLIK (Sopan Santun) AKUNTABILITAS (Tanggung jawab) AKUNTABILITAS (Tanggung jawab) NASIONALISME (Kerja Sama) NASIONALISME (Hormat Menghormati) KOMITMEN MUTU (Inovasi) ANTI KORUPSI (Disiplin)

    melupakan fungsi sosial.

    tindakan ini juga mendukung budaya cepat tanggap dimana perawat harus mengidentifikasi respon yang ditimbulkan pasien selama tindakan perawatan luka berlangsung.

    pasien terhadap pelayanan rumah sakit akan menurun dan berdampak pada penurunan kuantitas pasien yang akan merugikan rumah sakit.

  • 17

    yang tersedia

    habis pakai yang digunakan dengan jujur. Perawat menjaga kerahasiaan hasil dokumentasi yang dimiliki pasien agar tidak diketahui oleh pihak lain yang tidak berkepentingan.

    Output : Terlaksananya proses perawatan luka yang inovatif Bukti fisik : 1. Surat pernyataan melaksanakan

    kegiatan yang ditandatangani oleh mentor

    2. Foto tindakan merawat luka 3. Fotokopi lembar pengendalian

    infeksi 4. Fotokopi berkas rekam medik

    pasien

    ANTI KORUPSI (Jujur) ETIKA PUBLIK (Menjaga Rahasia)

    3. Melakukan tindakan pemeriksaan EKG

    Dalam melakukan pemeriksaan EKG, ada beberapa tahapan kegiatan yang harus dilakukan, meliputi : 1. Menyiapkan

    alat yang akan digunakan untuk pemeriksaan EKG

    Input : 1. Mesin EKG 2. Sarung tangan bersih 3. Kasa 4. Aquadest 5. Berkas rekam medis pasien Proses kegiatan : 1. Perawat menyiapkan peralatan

    dan mesin EKG yang akan digunakan untuk melakukan tindakan dengan penuh tanggung jawab dan memastikan mesin berfungsi dengan baik.

    AKUNTABILITAS (Tanggung jawab)

    Tindakan pemeriksaan EKG yang dilakukan dengan menerapkan nilai dasar ANEKA sangat mendukung visi Rumah Sakit Unhas yaitu menjadi pelopor terpercaya dalam memadukan pendidikan, penelitian, dan pemeliharaan kesehatan yang bertaraf

    Tindakan pemeriksaan EKG dengan menerapkan nilai dasar ANEKA dapat membawa dampak positif terhadap nilai organisasi yaitu nilai compassion yaitu tulus melayani dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Tindakan pemeriksaan EKG juga mendukung budaya kerja yang

    Tindakan pemeriksaan EKG yang tidak menerapkan nilai dasar ANEKA akan mengakibatkan rencana asuhan keperawatan yang akan diberikan kepada pasien tidak akan optimal karena hasil pemeriksaan EKG merupakan salah satu pemeriksaaan diagnostik yang diperlukan untuk

  • 18

    2. Menyiapkan pasien untuk tindakan pemeriksaan EKG

    3. Melakukan

    pemeriksaan EKG kepada pasien

    4. Mendokumen

    tasikan tindakan yang telah dilakukan pada rekam medis pasien

    2. Perawat menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan EKG kepada pasien secara jelas (Kejelasan target) dengan menggunakan bahasa yang santun dan memperkenalkan diri kepada pasien.

    3. Perawat melakukan pemeriksaan EKG sesuai dengan standar operasional prosedur yang ada tanpa membeda-bedakan latar belakang pasien (persamaan derajat). Perawat memastikan elektroda terpasang dengan tepat dan rekaman EKG dapat terbaca agar tidak dilakukan perekaman ulang sehingga waktu yang digunakan lebih efisien

    4. Perawat mendokumentasikan pemeriksaan EKG secara jujur dengan menuliskan identitas pasien, tanggal dan jam tindakan berlangsung, serta nama perawat yang melakukan tindakan.

    Output : Terlaksananya pemeriksaan EKG yang efisien Bukti fisik : 1. Surat pernyataan melaksanakan

    kegiatan yang ditandatangani oleh mentor

    2. Foto proses pemeriksaan EKG 3. Fotokopi hasil pemeriksaan EKG

    AKUNTABILITAS (Kejelasan Target) ETIKA PUBLIK (Santun) NASIONALISME (Persamaan Derajat) KOMITMEN MUTU (Efisien) ANTIKORUPSI (Jujur)

    internasional. Tindakan ini juga mendukung misi Rumah Sakit Unhas, yaitu memberikan pemeliharaan kesehatan secara terpadu dengan pendidikan, penelitian yang berstandard international tanpa melupakan fungsi sosial

    dimiliki RS Unhas yaitu canggih teknologi karena perawat menggunakan mesin EKG yang terstandar dan sesuai dengan standar rumah sakit.

    mendukung diagnosa keperawatan.

    4 Melaksanakan kegiatan rapat evaluasi

    Dalam melaksanakan kegiatan rapat

    Input : 1. Daftar hadir kosong 2. Lembar notulensi rapat

    Kegiatan rapat evaluasi bulanan di ruang poliklinik

    Mengikuti kegiatan rapat evaluasi bulanan di ruang

    Kegiatan evaluasi bulanan yang tidak dilakukan sesuai

  • 19

    bulanan ruang poliklinik

    evaluasi bulanan ruang poliklinik, ada beberapa tahapan kegiatan yang harus dilakukan, meliputi : 1. Menghadiri

    rapat evaluasi bulanan

    2. Melaksanakan kegiatan rapat evaluasi bulanan

    3. Melakukan

    evaluasi dan membuat notulensi

    Proses kegiatan : 1. Perawat menghadiri rapat

    evaluasi bulanan dengan disiplin, sesuai waktu yang telah disepakati kemudian mengisi daftar hadir.

    2. Perawat memulai kegiatan evaluasi bulanan dengan mengucapkan salam (religius) dan menjelaskan tujuan dan agenda evaluasi yang akan dibahas agar target yang ingin dicapai lebih jelas (Kejelasan target). Perawat menyampaikan pendapat berupa kendala yang dihadapi terkait pelayanan maupun saran untuk perbaikan pelayanan selama rapat evaluasi berlangsung dengan menggunakan bahasa yang santun, tidak memaksakan kehendak ataupun pendapatnya kepada perawat lain jika terdapat perbedaan. Perawat menggunakan waktu secara efisien dalam menyampaikan pendapatnya, tidak berbelit-belit, dan fokus pada topik permasalahan.

    3. Perawat melakukan evaluasi terhadap kegiatan rapat yang telah dilakukan dan membuat kesimpulan hasil rapat dari

    ANTIKORUPSI (Disiplin) NASIONALISME (Religius) AKUNTABILITAS (Kejelasan Target) ETIKA PUBLIK (Santun) KOMITMEN MUTU (Efisien)

    yang dilakukan dengan menerapkan nilai dasar ANEKA sangat mendukung visi Rumah Sakit Unhas yaitu menjadi pelopor terpercaya dalam memadukan pendidikan, penelitian, dan pemeliharaan kesehatan yang bertaraf internasional. Tindakan ini juga mendukung misi Rumah Sakit Unhas, yaitu memberikan pemeliharaan kesehatan secara terpadu dengan pendidikan, penelitian yang berstandard international tanpa melupakan fungsi social dan menciptakan tenaga profesional yang berstandar international dalam pendidikan, penelitian dan pemeliharaan kesehatan

    poliklinik dengan menerapkan nilai dasar ANEKA dapat membawa dampak positif terhadap nilai organisasi yaitu nilai togetherness dimana seluruh perawat yang terlibat di ruang poliklinik secara bersama-sama menemukan masalah pelayanan yang terjadi serta solusinya. Mengikuti kegiatan evaluasi bulanan juga mendukung budaya kerja yang dimiliki RS Unhas yaitu cermat menilai karena untuk mengikuti kegiatan evaluasi bulanan, perawat akan melakukan identifikasi masalah ataupun kendala terkait pelayanan poliklinik.

    nilai dasar ANEKA akan membawa dampak yang negatif terhadap organisasi dalam hal ini RS Unhas antara lain a. Menghambat

    proses keperawatan yang akan dilakukan selanjutnya

    b. Kepuasan pasien terhadap pelayanan poliklinik akan menurun yang pada akhirnya aka berdampak pada kualitas pelayanan rumah sakit secara umum.

  • 20

    hasil rapat

    seluruh pendapat yang telah diberikan. Hasil rapat evaluasi disampaikan kepada seluruh perawat poliklinik secara transparan tanpa ada yang ditutup-tutupi dan membuat notulensi kegiatan.

    Output : Terlaksananya kegiatan evaluasi bulanan yang disiplin Bukti fisik : 1. Surat pernyataan melaksanakan

    kegiatan yang ditandatangani oleh mentor

    2. Foto kegiatan rapat evaluasi bulanan

    3. Fotokopi daftar hadir peserta rapat

    4. Fotokopi notulensi hasil rapat

    AKUNTABILITAS (Transparan)

    5 Melakukan inventarisasi alat kesehatan ruang poliklinik

    Dalam melakukan inventarisasi alat kesehatan ruang poliklinik, ada beberapa tahapan kegiatan yang harus dilakukan, meliputi : 1. Menyiapkan

    format inventarisasi alat kesehatan

    Input : 1. Format inventarisasi alat

    kesehatan 2. Laporan inventarisasi alat

    kesehatan bulan November Proses Kegiatan : 1. Perawat menyiapkan format

    inventarisasi alat kesehatan secara lengkap dan terstruktur sehingga proses inventarisasi dapat dilaksanakan secara efektif dan tidak membutuhkan waktu lama.

    KOMITMEN MUTU (Efektif)

    Inventarisasi alat kesehatan yang dilakukan dengan menerapkan nilai dasar ANEKA sangat mendukung visi Rumah Sakit Unhas yaitu menjadi pelopor terpercaya dalam memadukan pendidikan, penelitian, dan pemeliharaan kesehatan yang bertaraf internasional.

    Inventarisasi alat kesehatan yang dilakukan dengan menerapkan nilai dasar ANEKA dapat membawa dampak positif terhadap nilai organisasi yaitu nilai togetherness yaitu bekerjasama dalam kebersamaan. Tindakan ini juga mendukung budaya kerja yang dimiliki RS Unhas yaitu cermat menilai.

    Inventarisasi alat kesehatan yang tidak dilakukan sesuai nilai dasar ANEKA akan membawa dampak yang negatif terhadap organisasi dalam hal ini RS Unhas antara lain menghambat proses pelayanan yang akan diberikan kepada pasien sehingga kepuasan pasien

  • 21

    2. Melakukan pengecekan kondisi alat kesehatan yang ada di ruangan

    3. Membuat laporan inventarisasi alat kesehatan bulan Desember

    4. Melakukan tindak lanjut terhadap kondisi alat kesehatan

    2. Perawat melakukan pengecekan alat kesehatan dan melakukan pengelompokan secara cermat, memisahkan antara alat yang masih berfungsi dengan baik dan alat kesehatan yang rusak.

    3. Perawat membuat laporan inventarisasi alat kesehatan dan melaporkan jumlah alat kesehatan yang rusak secara transparan. Perawat juga harus berani melaporkan jika ada alat kesehatan yang ternyata hilang.

    4. Perawat melakukan tindak lanjut terhadap alat kesehatan yang rusak melalui kerja sama dengan tim teknisi alat kesehatan yang ada di rumah sakit.

    Output : Terlaksananya inventarisasi alat kesehatan yang transparan Bukti fisik : 1. Surat pernyataan melaksanakan

    kegiatan yang ditandatangani oleh mentor

    2. Fotokopi laporan inventarisasi alat kesehatan bulan Desember

    ETIKA PUBLIK (Cermat) AKUNTABILITAS (Transparan) ANTIKORUPSI (Berani) NASIONALISME (Kerja sama)

    Tindakan ini juga mendukung misi Rumah Sakit Unhas, yaitu memberikan pemeliharaan kesehatan secara terpadu dengan pendidikan, penelitian yang berstandard international tanpa melupakan fungsi social

    akan pelayanan rumah sakit akan menurun.

    6 Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga tentang perawatan kaki diabetik

    Dalam melakukan pemberian pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga tentang perawatan kaki

    Input : 1. SAP pendidikan kesehatan 2. Lembar kebutuhan edukasi

    pasien 3. Leaflet tentang perawatan kaki

    diabetik 4. Berkas rekam medis pasien

    Pemberian pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan menerapkan nilai dasar ANEKA sangat mendukung visi Rumah Sakit

    Pemberian pendidikan kesehatan dengan menerapkan nilai dasar ANEKA dapat membawa dampak positif terhadap nilai organisasi yaitu nilai

    Pemberian pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga yang tidak dilakukan sesuai nilai dasar ANEKA akan membawa

  • 22

    diabetik, ada beberapa tahapan kegiatan yang harus dilakukan, meliputi : 1. Menyiapkan

    SAP pendidikan kesehatan tentang perawatan kaki diabetik

    2. Membina

    hubungan saling percaya antara perawat dan pasien

    3. Menyiapkan

    leaflet tentang perawatan kaki diabetik

    4. Mengkaji kebutuhan edukasi pasien dan keluarga

    5. Memberikan

    pendidikan kesehatan

    Proses kegiatan : 1. Perawat menyiapkan SAP

    pendidikan kesehatan tentang perawatan kaki diabetik dan bertanggung jawab terhadap isi pembelajaran yang ada di dalamnya. Perawat harus cermat dalam memilih topik dan metode pembelajaran yang akan diberikan pada pasien.

    2. Perawat membina hubungan saling percaya serta meminta persetujuan dari pasien dan keluarga untuk mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan. Perawat tetap menghormati keputusan pasien dan keluarga, serta tidak memaksakan kehendaknya jika pasien dan keluarga tidak bersedia untuk menerima pendidikan kesehatan.

    3. Perawat menyiapkan leaflet tentang perawatan kaki diabetik untuk menunjang kegiatan pemberian pendidikan kesehatan agar lebih efektif.

    4. Perawat mengkaji kebutuhan edukasi pasien dan keluarga untuk menentukan kejelasan target dari materi pendidikan kesehatan yang diberikan guna mencapai efisiensi waktu

    5. Perawat memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga tentang perawatan kaki

    AKUNTABILITAS (Tanggung jawab) ETIKA PUBLIK (Cermat) NASIONALISME (Menghormati keputusan, Tidak memaksakan kehendak) KOMITMEN MUTU (Efektif) AKUNTABILITAS (Kejelasan target) KOMITMEN MUTU (Efisien)

    Unhas yaitu menjadi pelopor terpercaya dalam memadukan pendidikan, penelitian, dan pemeliharaan kesehatan yang bertaraf internasional. Tindakan ini juga mendukung misi Rumah Sakit Unhas, yaitu memberikan pemeliharaan kesehatan secara terpadu dengan pendidikan, penelitian yang berstandard international tanpa melupakan fungsi sosial

    compassion dimana perawat yang melakukan pendidikan kesehatan memberikan pelayanan yang tulus, penuh perhatian dengan berdasar pada kebutuhan pasien. Tindakan ini juga mendukung budaya kerja Rumah Sakit Unhas yaitu cermat menilai karena dalam pemberian pendidikan kesehatan, perawat menentukan tema maupun metode yang akan digunakan berdasarkan hasil pengkajian kebutuhan edukasi pasien.

    dampak yang negatif terhadap organisasi dalam hal ini RS Unhas antara lain 1. Kurangnya

    pengetahuan pasien terhadap penyakit yang dideritanya yang akan menyebabkan menurunnya partisipasi pasien maupun keluarga dalam proses perawatan.

    2. Tidak terlaksananya peran perawat sebagai edukator yang berpengaruh terhadap menurunnya kualitas pelayanan rumah sakit.

  • 23

    kepada pasien dan keluarga tentang perawatan kaki diabetik

    6. Melakukan evaluasi hasil pemberian pendidikan kesehatan

    7. Mendokumen

    tasikan hasil evaluasi pada format yang tersedia dan berkas rekam medis pasien

    diabetik dengan cara yang santun menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan dengan tetap melibatkan pasien dan keluarga.

    6. Perawat melakukan evaluasi hasil pemberian pendidikan kesehatan yang telah dilakukan dengan cermat. Hasil evaluasi ini dapat menjadi pedoman untuk melakukan pemberian pendidikan kesehatan berikutnya.

    7. Perawat mendokumentasikan hasil evaluasi dengan jujur pada format yang tersedia dan berkas rekam medis pasien.

    Output : Terlaksananya pemberian pendidikan kesehatan kepada pasien yang efektif Bukti fisik : 1. Surat pernyataan melaksanakan

    kegiatan yang ditandatangani oleh mentor

    2. Foto kegiatan pendidikan kesehatan

    3. Fotokopi leaflet 4. Fotokopi SAP 5. Fotokopi lembar kebutuhan

    edukasi pasien 6. Fotokopi berkas rekam medis

    pasien

    ETIKA PUBLIK (Santun) ETIKA PUBLIK (Cermat) ANTIKORUPSI (Jujur)

  • 24

    7 Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital

    Dalam melakukan tindakan keperawatan yaitu pemeriksaan tanda-tanda vital kepada pasien, ada beberapa tahapan kegiatan yang harus dilakukan, meliputi : 1. Menyiapkan

    alat yang akan digunakan

    2. Menyiapkan

    pasien untuk pemeriksaan tanda-tanda vital

    3. Melakukan

    pemeriksaan tanda-tanda vital

    Input : 1. Berkas rekam medis pasien 2. Stetoskop 3. Spygmomanometer 4. Termometer 5. Jam tangan dengan jarum detik 6. Sarung tangan bersih Proses Kegiatan : 1. Perawat menyiapkan alat yang

    akan digunakan untuk melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital secara mandiri tanpa meminta bantuan dari perawat lain dan memastikan alat yang akan digunakan berfungsi dengan baik agar pelayanan yang diberikan lebih efektif.

    2. Perawat menyapa pasien, memperkenalkan diri, dan menjelaskan tujuan tindakan pemeriksaan tekanan darah (kejelasan target) dengan menggunakan kata-kata yang santun dan bahasa yang mudah dipahami pasien dan keluarga.

    3. Perawat melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku di RS Unhas (Taat pada peraturan). Sebelum melakukan tindakan, perawat mencuci tangan dengan mengikuti tujuh langkah mencuci tangan sebagai bentuk tanggung jawab untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial.

    ANTIKORUPSI (Mandiri) KOMITMEN MUTU (Efektif) AKUNTABILITAS (Kejelasan target) ETIKA PUBLIK (Santun) ETIKA PUBLIK (Taat pada peraturan) AKUNTABILITAS (Tanggung jawab)

    Tindakan pemeriksaan tanda-tanda vital yang dilakukan dengan menerapkan nilai dasar ANEKA sangat mendukung visi Rumah Sakit Unhas yaitu menjadi pelopor terpercaya dalam memadukan pendidikan, penelitian, dan pemeliharaan kesehatan yang bertaraf internasional. Tindakan pemeriksaan tanda-tanda vital mendukung misi Rumah Sakit Unhas, yaitu memberikan pemeliharaan kesehatan secara terpadu dengan pendidikan, penelitian yang berstandard international tanpa melupakan fungsi sosial

    Pemeriksaan tanda-tanda vital dengan menerapkan nilai dasar ANEKA dapat membawa dampak positif terhadap nilai organisasi yaitu nilai compassion yaitu tulus melayani dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Tindakan pemeriksaan tanda-tanda vital juga mendukung budaya kerja yang dimiliki RS Unhas yaitu ceria melayani dan cekatan bertindak.

    Pemeriksaan tanda-tanda vital yang tidak dilakukan sesuai nilai dasar ANEKA akan membawa dampak yang negatif terhadap organisasi dalam hal ini RS Unhas antara lain 1. Perawat akan

    sulit menentukan rencana asuhan keperawatan kepada pasien karena hasil pemeriksaan tanda-tanda vital merupakan salah satu data yang dibutuhkan untuk menentukan program pengobatan pasien.

    2. Pasien tidak akan menerima pelayanan kesehatan secara optimal yang akan memperlambat proses penyembuhannya.

  • 25

    4. Perawat

    melakukan evaluasi hasil pemeriksaan tanda-tanda vital

    5. Mendokumen

    tasikan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital pada berkas rekam medis pasien

    Perawat menginformasikan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital yang telah dilakukan kepada pasien secara transparan.

    4. Perawat melakukan evaluasi terhadap hasil pemeriksaan tanda-tanda vital pasien dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain jika diperlukan, sebagai bentuk kerja sama dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

    5. Perawat mendokumentasikan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital pada berkas rekam medis pasien dengan jujur sesuai dengan data yang diperoleh.

    Output : Terlaksananya pemeriksaan tanda-tanda vital yang taat pada aturan Bukti fisik : 1. Surat pernyataan melaksanakan

    kegiatan yang ditandatangani oleh mentor

    2. Foto proses pemeriksaan tanda-tanda vital

    3. Fotokopi berkas rekam medis pasien

    AKUNTABILITAS (Transparan) NASIONALISME (Kerja sama) ANTIKORUPSI (Jujur)

    3. Tingkat kepercayaan pasien dan tenaga kesehatan lain terhadap profesionalitas perawat akan menurun.

    4. Lama hari perawatan pasien akan bertambah sehingga menimbulkan kerugian bagi rumah sakit.

    8 Membuat media pembelajaran berupa leaflet tentang perawatan kaki diabetik

    Dalam membuat media pembelajaran berupa leaflet tentang perawatan kaki diabetik, ada beberapa tahapan kegiatan yang

    Input : 1. Materi tentang perawatan kaki

    diabetik 2. Jurnal ataupun hasil penelitian

    terkait perawatan kaki diabetik

    Pembuatan media pembelajaran berupa leaflet tentang perawatan kaki diabetik yang dilakukan dengan menerapkan nilai dasar ANEKA sangat mendukung

    Pembuatan media pembelajaran berupa leaflet dengan menerapkan nilai dasar ANEKA dapat membawa dampak positif terhadap nilai organisasi yaitu nilai trustfulness dimana

    Pembuatan media pembelajaran berupa leaflet yang tidak dilakukan sesuai nilai dasar ANEKA akan membawa dampak yang negatif terhadap

  • 26

    harus dilakukan, meliputi : 1. Mengumpulka

    n materi tentang perawatan kaki diabetik

    2. Membuat

    leaflet tentang perawatan kaki diabetik

    3. Melakukan

    editing

    4. Mencetak leaflet

    Proses Kegiatan : 1. Perawat mengumpulkan materi

    tentang perawatan kaki diabetik dari sumber-sumber terbaru secara konsisten agar isi leaflet yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pasien dan berorientasi pada mutu.

    2. Perawat membuat leaflet tentang perawatan kaki diabetik dari sumber yang ada dan bertanggung jawab terhadap isi leaflet tersebut. Perawat meminta saran dan masukan dari kepala ruangan mengenai leaflet yang telah dibuat sebagai bentuk kerja sama.

    3. Perawat melakukan editing pada leaflet yang telah dibuat dengan cermat untuk memastikan isi leaflet sesuai dengan tema perawatan kaki diabetik.

    4. Perawat mencetak leaflet yang telah dibuat secara mandiri tanpa melimpahkannya kepada perawat lain.

    Output : Tersedianya media pembelajaran berupa leaflet tentang perawatan kaki diabetik yang berorientasi mutu Bukti fisik : 1. Surat pernyataan melaksanakan

    kegiatan yang ditandatangani oleh mentor

    2. Fotokopi leaflet perawatan kaki diabetik yang telah dibuat

    AKUNTABILITAS (Konsisten) KOMITMEN MUTU (Orientasi Mutu) ETIKA PUBLIK (Bertanggung jawab) NASIONALISME (Kerja Sama) ETIKA PUBLIK (Cermat) ANTIKORUPSI (Mandiri)

    visi Rumah Sakit Unhas yaitu menjadi pelopor terpercaya dalam memadukan pendidikan, penelitian, dan pemeliharaan kesehatan yang bertaraf internasional. Tindakan ini juga mendukung misi Rumah Sakit Unhas, yaitu mempelopori inovasi pemeliharaan kesehatan melalui penelitian yang unggul dan perbaikan mutu yang berkesinambungan

    perawat membuat leaflet yang isinya dapat dipertanggungjawabkan karena menggunakan sumber-sumber pengetahuan maupun penelitian terbaru. Tindakan ini juga mendukung budaya kerja Rumah Sakit Unhas yaitu cerdas berinovasi karena perawat menciptakan media pembelajaran berupa leaflet secara mandiri untuk kepentingan pembelajaran/ berbagi informasi kepada pasien.

    organisasi dalam hal ini RS Unhas antara lain 1. Perawat sulit

    menyampaikan informasi pada pasien maupun keluarganya

    2. Tidak ada media komunikasi antara pasien dan perawat yang menyebabkan pasien sulit menerima dan menangkap informasi yang diberikan oleh perawat.

  • 27

    III. RENCANA AKSI

    A. Jadwal Implementasi

    Kegiatan yang telah direncanakan akan diaktualisasikan di

    Poliklinik Rumah Sakit Universitas Hasanuddin dengan jadwal

    implementasi sesuai yang disajikan pada tabel berikut

    Tabel 3 Jadwal Implementasi

    Nama Peserta : Dederianty

    Instansi : Universitas Hasanuddin

    Tempat Aktualisasi : Poliklinik RS Universitas Hasanuddin

    No Kegiatan Nilai Dasar Tanggal

    Pelaksanaan Output

    1 Melakukan

    pengkajian

    keperawatan

    kepada pasien

    Akuntabilitas

    (Kejelasan target, Transparan,

    Bertanggung jawab)

    Nasionalisme

    (Tidak memaksakan

    kehendak, Adil)

    Etika Publik

    (Santun, Cermat)

    Komitmen Mutu

    (Efisien, Orientasi Mutu)

    Antikorupsi

    (Disiplin, Mandiri)

    9 16

    Desember

    2015

    Terlaksananya pengkajian

    keperawatan kepada pasien

    yang dapat

    dipertanggungjawabkan

    Bukti fisik :

    1. Surat pernyataan

    melaksanakan kegiatan

    yang ditandatangani oleh

    mentor

    2. Foto kegiatan pengkajian

    kepada pasien

    3. Fotokopi lembar hasil

    pengkajian pasien

    2 Melakukan

    tindakan

    perawatan luka

    Akuntabilitas

    (Tanggung jawab)

    Nasionalisme

    (Kerja Sama, Hormat

    Menghormati)

    Etika Publik

    (Cermat, Sopan Santun,

    Menjaga Rahasia)

    Komitmen Mutu

    (Orientasi Mutu, Inovasi)

    Antikorupsi

    (Disiplin, Jujur)

    9 16

    Desember

    2015

    Terlaksananya proses

    perawatan luka yang inovatif

    Bukti fisik :

    1. Surat pernyataan

    melaksanakan kegiatan

    yang ditandatangani oleh

    mentor

    2. Foto tindakan merawat

    luka

    3. Fotokopi lembar

    pengendalian infeksi

    4. Fotokopi berkas rekam

    medik pasien

    3 Melakukan

    tindakan

    pemeriksaan

    EKG

    Akuntabilitas

    (Tanggung jawab, Kejelasan

    Target)

    9 16

    Desember

    2015

    Terlaksananya pemeriksaan

    EKG yang efisien

  • 28

    Nasionalisme

    (Persamaan Derajat)

    Etika Publik

    (Santun)

    Komitmen Mutu

    (Efisien)

    Antikorupsi

    (Jujur)

    Bukti fisik :

    1. Surat pernyataan

    melaksanakan kegiatan

    yang ditandatangani oleh

    mentor

    2. Foto proses pemeriksaan

    EKG

    3. Fotokopi hasil

    pemeriksaan EKG

    4 Melaksanakan

    kegiatan rapat

    evaluasi

    bulanan ruang

    poliklinik

    Akuntabilitas

    (Kejelasan Target,

    Transparan)

    Nasionalisme

    (Religius)

    Etika Publik

    (Sopan)

    Komitmen Mutu

    (Efisien)

    Antikorupsi

    (Disiplin)

    9 16

    Desember

    2015

    Terlaksananya kegiatan

    evaluasi bulanan yang

    disiplin

    Bukti fisik :

    1. Surat pernyataan

    melaksanakan kegiatan

    yang ditandatangani oleh

    mentor

    2. Foto kegiatan rapat

    evaluasi bulanan

    3. Fotokopi daftar hadir

    peserta rapat

    4. Fotokopi notulensi hasil

    rapat

    5 Melakukan

    inventarisasi

    alat kesehatan

    ruang poliklinik

    Akuntabilitas

    (Transparan)

    Nasionalisme

    (Kerja sama)

    Etika Publik

    (Cermat)

    Komitmen Mutu

    (Efektif)

    Antikorupsi

    (Berani)

    9 16

    Desember

    2015

    Terlaksananya inventarisasi

    alat kesehatan yang

    transparan

    Bukti fisik :

    1. Surat pernyataan

    melaksanakan kegiatan

    yang ditandatangani oleh

    mentor

    2. Fotokopi laporan

    inventarisasi alat

    kesehatan bulan

    Desember

    6 Memberikan

    pendidikan

    kesehatan

    kepada pasien

    dan keluarga

    tentang

    perawatan kaki

    diabetik

    Akuntabilitas

    (Tanggung jawab, Kejelasan

    target)

    Nasionalisme

    (Menghormati keputusan,

    Tidak memaksakan kehendak)

    Etika Publik

    (Cermat) (Santun)

    Komitmen Mutu

    (Efektif, Efisien)

    Antikorupsi

    (Jujur)

    9 16

    Desember

    2015

    Terlaksananya pemberian

    pendidikan kesehatan

    kepada pasien yang efektif

    Bukti fisik :

    1. Surat pernyataan

    melaksanakan kegiatan

    yang ditandatangani oleh

    mentor

    2. Foto kegiatan pendidikan

    kesehatan

    3. Fotokopi leaflet

    4. Fotokopi SAP

  • 29

    5. Fotokopi lembar

    kebutuhan edukasi

    pasien

    6. Fotokopi berkas rekam

    medis pasien

    7. Video pemberian

    pendidikan kesehatan

    7 Melakukan

    pemeriksaan

    tanda-tanda

    vital

    Akuntabilitas

    (Kejelasan target, Tanggung

    jawab, Transparan)

    Nasionalisme

    (Kerja sama)

    Etika Publik

    (Santun, Taat pada peraturan)

    Komitmen Mutu

    (Efektif)

    Antikorupsi

    (Mandiri, Jujur)

    9 16

    Desember

    2015

    Terlaksananya pemeriksaan

    tanda-tanda vital yang taat

    pada aturan

    Bukti fisik :

    1. Surat pernyataan

    melaksanakan kegiatan

    yang ditandatangani oleh

    mentor

    2. Foto proses pemeriksaan

    tanda-tanda vital

    3. Fotokopi berkas rekam

    medis pasien

    4. Video pemeriksaan

    tanda-tanda vital

    8 Membuat

    media

    pembelajaran

    berupa leaflet

    tentang

    perawatan kaki

    diabetik

    Akuntabilitas

    (Konsisten)

    Nasionalisme

    (Kerja Sama)

    Etika Publik

    (Bertanggung jawab, Cermat)

    Komitmen Mutu

    (Orientasi Mutu)

    Antikorupsi

    (Mandiri)

    9 16

    Desember

    2015

    Tersedianya media

    pembelajaran berupa leaflet

    tentang perawatan kaki

    diabetik yang berorientasi

    mutu

    Bukti fisik :

    1. Surat pernyataan

    melaksanakan kegiatan

    yang ditandatangani oleh

    mentor

    2. Fotokopi leaflet

    perawatan kaki diabetik

    yang telah dibuat

    B. Jadwal Konsultasi Dengan Coach

    Dalam melaksanakan rencana aktualisasi, dilakukan pula

    konsultasi dengan coach untuk agar kegiatan yang bisa berjalan

    dengan sesuai yang diharapkan. Berikut rencana konsultasi dengan

    coach yang disajikan pada tabel di bawah ini

  • 30

    Tabel 4. Jadwal Konsultasi dengan Coach

    Nama Peserta :Dederianty

    Instansi : Universitas Hasanuddin

    Tempat Aktualisasi : Poliklinik RS Universitas Hasanuddin

    No Tanggal/Waktu Catatan Bimbingan Tindak Lanjut Paraf Coach

    1 27 November

    2015

    Persamaan persepsi format Rancangan Aktualisasi, konfirmasi mengenai rancangan kegiatan aktualisasi

    Revisi konten rancangan aktualisasi

    2 28 November

    2015

    Bimbingan penulisan dan pemilihan indikator ANEKA yang tepat dengan kegiatan

    Revisi konten rancangan aktualisasi

    3 29 November

    2015

    Bimbingan penulisan dan pemilihan indikator ANEKA yang tepat dengan kegiatan

    Revisi konten rancangan aktualisasi

    4 1 Desember 2015 Bimbingan penulisan dan pemilihan indikator ANEKA yang tepat dengan kegiatan

    Revisi konten rancangan aktualisasi

    5 2 Desember 2015 Finalisasi rancangan aktualisasi

    Revisi konten rancangan aktualisasi

    6 3 Desember 2015 Finalisasi rancangan aktualisasi

    Print out rancangan aktualisasi

    7 6 Desember 2015 Bimbingan revisi rancangan aktualisasi

    Revisi konten rancangan aktualisasi

    8 10 Desember

    2015

    Bimbingan pembuatan laporan aktualisasi untuk kegiatan pengkajian keperawatan dan tindakan perawatan luka

    9 11 Desember

    2015

    Bimbingan pembuatan laporan aktualisasi untuk kegiatan rapat evaluasi bulanan ruang poliklinik dan kegiatan inventarisasi alat kesehatan

    10 13 Desember

    2015

    Bimbingan pembuatan laporan aktualisasi untuk kegiatan pemberian pendidikan kesehatan kepada pasien dan kegiatan pemeriksaan tanda-tanda vital

    11 14 Desember

    2015

    Bimbingan pembuatan laporan aktualisasi untuk kegiatan pembuatan media pembelajaran berupa leaflet tentang perawatan kaki diabetik dan pemeriksaan EKG

    12 16 Desember

    2015 Finalisasi laporan aktualisasi

  • 31

    C. Jadwal Konsultasi Dengan Mentor

    Selain melakukan konsultasi dengan coach, diperlukan pula

    konsultasi dengan mentor sebagai pembimbing di unit kerja. Jadwal

    konsultasi dengan mentor disajikan dalam tabel berikut

    Tabel 5. Jadwal Konsultasi dengan Mentor

    Nama Peserta :Dederianty

    Instansi : Rumah Sakit Universitas Hasanuddin

    Tempat Aktualisasi : Poliklinik RS Universitas Hasanuddin

    No Tanggal/Waktu Catatan Bimbingan Tindak Lanjut Paraf Mentor

    1 10 Desember 2015

    Bimbingan pembuatan laporan

    aktualisasi untuk kegiatan

    pengkajian keperawatan dan

    tindakan perawatan luka

    2 11 Desember 2015

    Bimbingan pembuatan laporan

    aktualisasi untuk kegiatan

    rapat evaluasi bulanan ruang

    poliklinik dan kegiatan

    inventarisasi alat kesehatan

    3 13 Desember 2015

    Bimbingan pembuatan laporan

    aktualisasi untuk kegiatan

    pemberian pendidikan

    kesehatan kepada pasien dan

    kegiatan pemeriksaan tanda-

    tanda vital

    4 14 Desember 2015

    Bimbingan pembuatan laporan

    aktualisasi untuk kegiatan

    pembuatan media

    pembelajaran berupa leaflet

    tentang perawatan kaki

    diabetik dan pemeriksaan EKG

    5 16 Desember 2015 Finalisasi laporan aktualisasi

    IV. PENUTUP

    Rancangan aktualisasi adalah salah satu cara untuk mewujudkan nilai

    profesi PNS dalam menjalankan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan

    ataupun pengambil kebijakan. Melalui rancangan ini diharapkan pelayanan

    kesehatan sejalan terhadap nilai profesi PNS dan kelak dapat terus

    diaplikasikan untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari sebagai PNS dan

    diharapkan selalu terkait dengan nilai-nilai dasar ANEKA. Nilai Akuntabilitas

  • 32

    pada delapan kegiatan muncul sebanyak 15 kali dengan indikator kejelasan

    target, transparan, tanggung jawab, dan konsisten. Nilai Nasionalisme pada

    delapan kegiatan muncul sebanyak sembilan kali dengan indikator tidak

    memaksakan kehendak, adil, persamaan derajat, religius, kerja sama, dan

    menghormati keputusan. Nilai etika publik pada delapan kegiatan muncul

    sebanyak sebelas kali dengan indikator sopan santun, cermat, menjaga

    rahasia, dan taat pada aturan. Nilai komitmen mutu pada delapan kegiatan

    muncul sebanyak sembilan kali dengan indikator efisien, orientasi mutu

    efektif, dan inovasi. Sedangkan nilai antikorupsi pada delapan kegiatan

    muncul sebanyak sembilan kali dengan indikator disiplin, jujur, mandiri, dan

    berani. Rancangan aktualisasi ini akan dilaksanakan selama delapan hari

    kerja dari tanggal 9 16 Desember 2015. Rancangan ini akan

    diaktualisasikan pada RS Universitas Hasanuddin dalam bentuk delapan

    kegiatan, yaitu:

    1. Melakukan pengkajian keperawatan kepada pasien

    2. Melakukan tindakan perawatan luka

    3. Melakukan tindakan pemeriksaan EKG

    4. Melaksanakan kegiatan rapat evaluasi bulanan ruang poliklinik

    5. Melakukan inventarisasi alat kesehatan ruang poliklinik

    6. Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga tentang

    perawatan kaki diabetik

    7. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital

    8. Membuat media pembelajaran berupa leaflet tentang perawatan kaki

    diabetik

  • 33

    Demikianlah rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS

    paramedis di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin yang dibuat penulis,

    semoga dengan adanya rancangan aktualisasi ini, kita mampu

    menginternalisasikan nilai nilai dasar profesi PNS di lingkungan kerja

    masing-masing. Bukan hanya pada tahap internalisasi, tetapi sampai pada

    tahap aktualisasi sehingga dengan sendirinya, kita akan terbiasa

    mengaktualisasikan nilai dasar tersebut.

  • 34

    DAFTAR PUSTAKA

    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

    Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Jakarta: PUSDIKLAT KEMDIKBUD.

    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Panduan Aktualisasi Golongan III.

    Jakarta: PUSDIKLAT KEMDIKBUD.

    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Panduan Peserta Golongan III.

    Jakarta: PUSDIKLAT KEMDIKBUD.

    Rumah Sakit Universitas Hasanuddin. Profil Rumah Sakit Universitas Hasanuddin,

    diakses dari https://www.rs.unhas.ac.id