r5 h kel 4 teori bil 2
TRANSCRIPT
5
4
3
2
1
pendidikan
Bunga Dara Sangadji
(201013500)
Desy Wulandari
(201013500704)
Neneng Fitriyanah
(201013500738)
Wijy Suryani
(201013500725)
Teori bilangan adalah cabang
dari matematika murni yang
mempelajari sifat-sifat bilangan
bulat dan mengandung berbagai
masalah terbuka yang dapat mudah
dimengerti sekalipun bukan oleh ahli
matematika.
Bukti dengan
Induksi
Keterbagian
Kongruensi Zn
Faktorisasi
TunggalAlogoritma
EuclidFungsi Bilangan
Teoritik
Aksioma untuk
Zn
Dalam teori
bilangan
itu, ada...
“Algoritma
pembagian”
“Keterbagian
elementer”
“Identitas
Aljabar”
Keterbagian
3.
Kongruensi Zn
“Kongruensi”
“Persamaan
Kongruensi”
“Uji
Keterbagian”
Apa saja
kongruensi
Zn
itu?
3.
Faktorisasi Tunggal
Bilangan Prima &
Faktorisasi
Teorema Fermat &
Teorema Euler
KPK & FPB
Algoritma Euclid
Sistem
Kongruensi
Linear
Beberapa aksioma dasar untuk Z:
1. Jika , maka (dikatakan
tertutup terhadap operasi penjumlahan,
pengurangan, dan perkalian)
2. Jika maka tidak ada sedemikian
sehingga
3. Jika dan maka atau
4. Hukum eksponen: Untuk dan
berlaku:
Aturan-aturan diatas berlaku untuk semua
jika
abbaba ,,ba,
ba,
a x
1axa
,,mn
1ba 1ba1ab
Rba,
nnn baab)(mnmn aaa
nmmn aa )(
5. Sifat ketaksamaan: Untuk berlaku:d
(a)Transitif: Jika dan maka
(b) Jika maka
(c) Jika dan maka
(d) Jika dan maka
(e)Taksonomi: Diberikan dan , hanya
berlaku salah satu dari:
6. Sifat terurut baik untuk : setiap himpunan
bagian tak kosong dari memuat suatu elemen
terkecil atau minimal. Suatu elemen
terkecildari suatu himpunan bagian adalah
suatu elemen dimana untuk setiap
Rcba ,,
ba cb ca
ba cbca
ba c0 bcac
ba 0c acbc
a b
,ba ,ca ab
S SS0Ss
7.Prinsip iduksi matematis: diambil
sebagai suatu pernyataan menyangkut
variabel bilangan asli Diambil adalah
suatu bilangan asli. adalah benar
untuk semua bilangan asli jika
kedua pernyataan ini berlaku:
(a) benar untuk
(b) Jika benar untuk maka
benar untuk
2. Bukti dengan Induksi
Jika maka
Disini digunakan prinsip induksi matematis
(a) Diambil adalah pernyataan . Untuk
diambil Secara sederhana dapat
dituliskan:
dan
(b)Sekarang jika maka menjadi
pernyataan yang adalah salah. Tetapi
jika adalah pernyataan atau
yang adalah benar. Jadi benar untuk
5n nn 52
nn 52 0n
nnP n 52:)( 50n
4n )(nP
5.5252532
)(nP
5n )(nP
.5n
3.1. Sifat Keterbagian Elementer n|n (sifat refleksif)
d|n dan n|m → d|m (sifat transitif)
d|n dan d|m → d|an + bm untuk setiap bilangan
bulat a dan b
(sifat linier)
d|n → ad|an untuk a ≠ 0 (sifat perkalian)
ad |an dan a ≠ 0 → d|n (sifat penghapusan)
1|n (1 membagi sembarang bilangan)
n|1 → n = ±1 (hanya 1 dan -1 yang merupakan
pembagi dari 1)
d|0 (sembarang nilai membagi 0)
0|n → n = 0 (nol hanya membagi nol)
d, n adalah positif dan d|n → d n (sifat
perbandingan)
d|n dan d|(n+m) → d|m
Pernyataan d|n dapat dibaca seperti berikut
ini :
d membagi n
d adalah pembagi dari n
d adalah suatu faktor dari n
n adalah kelipatan dari d
Contoh : 2|6, dibaca :
2 membagi 6
2 adalah pembagi dari 6
2 adalah suatu factor dari 6
6 adalah kelipatan dari 2
3.2. Algoritma PembagianTeorema 1 : Untuk sembarang bilangan
bulat a dan d, dimana d ≠ 0. Pasti ada
bilangan bulat q dan r yang memenuhi a =
qd+r dimana 0r < |d|
Secara Matematis : Untuk a,d € Z, dimana d ≠
0. Pasti ada q,r € Z yang memenuhi a = qd +
r dimana 0r < |d|
a disebut dividend (bilangan yang dibagi)
d disebut divisor (bilangan
pembagi/faktor)
q disebut quotient (hasil bagi)
r disebut remainder (sisa bagi)
Teorema 2 : dinyatakan habis
membagi jika dan hanya jika.
Sebaliknya, dinyatakan tidak habis
membagi jika dan hanya jika.
Secara Matematis:
sebaliknya
Contoh 1 :
„ 2 | 6 , dibaca 2 habis membagi 6
„ -9 | 36 , dibaca -9 habis membagi
36
„ 25| -100 , dibaca 25 habis membagi
-100
0| rad
0| rad
Teorema 3 : Untuk bilangan bulat dan .
Jika habis membagi dan habis
membagi , maka habis membagi
Secara matematis : Untuk Jika
dan maka
Teorema 4 : Untuk bilangan bulat
dan . Jika habis membagi dan habis
membagi , maka habis membagi
Secara matematis : Untuk jika
dan
ba, c
a b b c
cba ,, ba | cb |
ca |
a c
mba ,, n
c a c b
c nbma
nmba ,,, ac | bc |
)(| nbmac
Dalam algoritma
pembagian perhatikan bahwa sisa
bagi/remainder (r) BUKAN hal yang sama
dengan fungsi pada ilmu komputasi.
Memang ada hubungannya, tetapi kedua
hal ini adalah hal yang berbeda. Serupa
dengan algoritma pembagian, dikatakan
habis membagi jika dan hanya jika
Contoh 1 :
„ 6 = 3 . 2 + 0
„ 36 = -4 . -9 + 0
„ -100 = -4 . 25 + 0
Contoh 2 :
14 = 4 . 3 + 2
-53 = -7 . 8 + 3
37 = -4 . -9 + 1
rqda
),mod( da
d
a 0),mod( da
3.3. Identitas Aljabar
Pada bagian ini diberikan beberapa
contoh di mana penyelesaiannya
tergantung pada penggunaan beberapa
identitas aljabar elementer.Contoh :
Tentukan bilangan prima berbentuk n3 - 1,
untuk bilangan bulat n > 1!
Penyelesaian : n3 - 1 (n - 1) (n2 + n + 1) Jika
pernyataan tersebut merupakan bilangan
prima, karena (n2 + n + 1) > 1, pasti dipunyai n ‟
1 = 1, yang berarti n = 2. Jadi bilangan prima
yang dimaksud adalah 7.
4.1. Kongruensi
Misalnya 28 mod 5 = 3 dan 18 mod 5
= 3, maka kita katakan 28 18 (mod 5)
(baca: 28
kongruen dengan 18 dalam
modulo 5).
Misalkan a dan b adalah
bilangan bulat dan madalah bilangan >
0, maka a b (mod m) jika m habis
membagi a ‟ b. Jika a tidak kongruen
dengan b dalam modulus m, maka
ditulis a ≢ b (mod m).
Definisi : ditentukan p, q, m
adalah bilangan-bilangan bulat dan m
≠ 0. Pp disebut kongruen dengan q
modulo m, ditulis p ≡ q (mod m), jika
dan hanya jika m ∣ p ‟ q
Contoh :
„ 22 2 (mod 5) ( 5 habis membagi 22 ‟ 2 =
20)
„ ‟6 14 (mod 10) (10 habis membagi ‟6 ‟ 14 =
‟20)
Kekongruenan a b (mod m) dapat
pula dituliskan dalam
hubungan a = b + km dengan k adalah
bilangan bulat.
Contoh :
„ 17 2 (mod 3) dapat ditulis sebagai 17 = 2 +
5 3
„ ‟7 15 (mod 11) dapat ditulis sebagai ‟7 = 15 +
(‟2)11
a) Sifat Kongruensi
m adalah bilangan bulat positif.
Kongruensi modulo m memenuhi sifat-sifat
berikut:
• Sifat refleksif
Jika p adalah suatu bilangan bulat, maka p ≡ p
(mod m)
• Sifat simetris
Jika p dan q adalah bilangan-bilangan bulat
sehingga p ≡ q (mod m), maka q ≡ p (mod m)
• Sifat transitif
Jika p, q dan r adalah bilangan-bilangan
bulat sehingga p ≡ q (mod m) dan q ≡ r (mod
b) Teorema
Misalkan m adalah bilangan bulat
positif.
Jika a b (mod m) dan c adalah sembarang
bilangan bulat maka:
1) (a + c) (b + c) (mod m)
2) ac bc (mod m)
Jika a b (mod m) dan c d (mod m), maka:
1) (a + c) (b + d) (mod m)
2) ac bd (mod m)
4.4. Sisa Lengkap
Suatu himpunan x1; x2; :::; x dinamakan
sistem sisa lengkap (complete residue
system) modulo n jika untuk setiap bilangan
bulat y terdapat secara tepat satu indeks j
sedemikian sehingga y = xj (mod n).
contoh :
Diambil n = 3 sehingga dipunyai Z3 = f0; 1;
2g. Elemen 0 menyatakan semua semua
bilangan bulat yang dapat dibagi oleh 3,
sedangkan 1 dan 2 berturut-turut
menyatakan semua bilangan bulat yang
mempunyai sisa 1 dan 2 ketika dibagi oleh 3.
Dari dan , dinotasikan dengan Dicatat bahwa jika
dan maka
Sebagai contoh: (68,-8) = 2, (1998,1999) = 1.
Jika , maka dan dikatakan prima relative
(relatively prime) atau koprima (coprime).
Jika keduanya tidak nol, bilangan bulat positif
terkecil yang merupakan kelipatan dari dan dinamakan
kelipatan persekutuan terkecil.
Jika: dan maka
ba,a b
ca | cb | cba |],[
a b ),( ba ad |
bd | ),(| bad
1),( ba a b
( Teorema Bachet-Bezout)
faktor persekutuan terbesar ( FPB), yaitu terdapat bilangan
bulat dimana
Bukti: Dimisalkan . Berdasarkan
Algoritma pembagian, dapat dicari bilangan bulat dengan
sedemikian sehingga
Karena itu:
Jika , maka lebih kecil dari pada elemen terkecil
di
yx,byaxba ),(
},;0{ yxbyaxf
rq, dr0rdqa
byqxbyaxqdqr )1()(
Jika r
0r fr d f
( Lemma Euclid)
Jika dan maka
Bukti: Untuk berdasarkan Teorema Bachet-
Bezout, terdapat bilangan bulat dimana
(Teorema) : Jika maka
Bukti : Berdasarkan Teorema Bachet-Bezout, terdapat
bilangan bulat karena itu diperoleh
dimana adalah bilangan-bilangan bulat.
Disimpulkan bahwa
bca | 1),( ba ca |
1),( ba
yx, 1byax
dba ),( 1),(d
b
d
a
yx, 1)()( yd
bx
d
a
d
b
d
a,
1),(d
b
d
a
Teorema: Jika adalah suatu bilangan positif, maka:
Bukti : Diambil d1 dan d2 Akan di buktikan
bahwa d1 | cd2 dan cd2 | d1. Karena itu terdapat suatu
bilangan bulat sedemikian sehingga :
Lemma untuk bilangan-bilangan bulat tak nol a,b,c berlaku
Bukti : karena membagi dan membagi
sehingga disimpulkan :
c ),(),( baccbca
),( cbca ),( ba
)),(,(),( cbaabca
)),(,( cbaa cba ),( cba ),( bc)),(,(),( cbaabca
s byaxsd 2
yaitu suatu bilangan bulat positif lebih besar dari satu.
Contoh:
n adalah suatu bilangan bulat positif. Buktikan bahwa 32n+1
dapat dibagi oleh 2, tetapi tidak dapat dibagi oleh 4.
Bukti : jelas bahwa 32n adalah ganjil dan 32n+1 adalah genap.
Dicatat bahwa 32n = (32)2n-1 =92n-1 = (8+1)2n-1
mempunyai rumus binomial:
Bilangan PRIMA
Adalah cara memperoleh faktor persekutuan
terbesar (FPB) dengan menghindari pemfaktoran
dua bilangan bulat positif.
Dapat dinyatakan sebagai suatu kombinasi linier
dari dan Berdasarkan Teorema Bachet-Bezout,
disimpulkan bahwa adalah FPB dari dan . Jadi,
suku sisa tak nol berakhir yang dihasilkan oleh
algoritma Euclid adalah
Selanjutnya, FPB dari dua bilangan bulat boleh
dinyatakan sebagai suatu kombinasi linier dari
dua bilangan bulat tersebut dengan menggunakan
metode subsitusi balik.
Algoritma Euclid
a b
),( ba
(a) Diambil a = 84 dan b = 60, maka:
Penyelesaian:
84 = 1.60 + 24 24 = 84+(-1).60
60 = 2.24 + 12 12 = 60+(-2).24
24 = 1.12 12 =(84.60)
Selanjutnya dikerjakan secara mundur untuk
mendapatkan
12 = 60+(-2).24
12 = 60+(-2).(84+60.(-1)
12 = (-2).84+3.60
Jadi, (84.60) = 12 = (-2).84 + 3.60
(b) Duplikasi Algoritma euclid:
446 = 2.206 + 34 206 = 6.36 + 2 32 = 2.17
Karena (206,446) = 2 dan 2|40, maka terdapat
penyelesaian-penyelesaian bilangan bulat.
Selanjutnya disubstitusi balik untuk memperoleh
2 =206-6.34 = 206-6.(446-206) = 13.206-6.446
Sekarang karena 40 = 20.2, maka dapat
dituliskan:
40 = 20. (13.206-6.446) 260.260-120.446
Jadi penyelesaiannya adalah x = 260 dan y = -120
Diambil a=84 dan b=60 maka:
Penyelesaian:
84 = 1 . 60 + 24 24 = 84 + (-1) . 60
60 = 2 . 24 + 12 12 = 60 + (-2) . 24
24 = 1 . 12 12 = (84,60)
Selanjutnya dikerjakan secara mundur untuk mendapatkan
12 = 60 + (-2) . 24
12 = 60 + (-2) . (84 + 60 . (-1))
12 = (-2) . 84 + 3 . 60
Jadi, (84,60) = 12 = (-2) . 84 + 3 . 60
Suatu pernyataan yang meminta penyelesain-penyelesain
bilangan bulat dinamakan persamaan diophantine.
Berdasarkan Teorema Bachet-Bezout, diperhatikan bahwa
persamaa diophantine linier
Mempunyai suatu penyelesain bilangan bulat jika dan hanya
jika Algoritma euclid merupakan suatu cara yang efisien
untuk mencari suatu penyelesaian bagi persamaan tersebut.
Sebagai contohnya adalah:
Adalah
cbyax
cba |),(
272190 yx
29,11 yx
Suatu bilangan rill yaitu dimana terdapat diantara dua
bilangan bulat sehingga . Dimana adalah bilangan
bulat terbesar yang lebih kecil atau sama dengan
dinamakan adalah floor dari dinotasikan dengan .
Sedangkan adalah bilangan bulat terkecil yang lebih
besar atau sama dengan x, dinamakan n adalah ceiling dari xdinotasikan dengan .
Contoh soal:
dan
dan
x x1nxn n
x nn
TERIMA KASIH