pt.kimia farma

Upload: smandadesign

Post on 11-Feb-2018

260 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    1/31

    Senin, 29 Juni 2009

    Contoh Proposal Skripsi Manajemen Keuangan "Analisis Kinerja

    Keuangan Pada PT. Kimia Farma (Persero). Tbk"

    PROPOSAL SKRIPSI

    ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. KIMIA FARMA

    (PERSERO). TBK

    OLEH:

    ADITYA RIEZKAN WAHDINE

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

    TAHUN 2009

    PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang Masalah

    Indonesia sebagai salah satu negara sedang berkembang dituntut untuk senantiasa

    meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan pilar ekonomi

    yang dianggap mampu menopang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara

    adil dan merata. Selain Koperasi, Swasta, maka salah satu pilar ekonomi yang dianggap

    mampu untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia adalah Badan Usaha

    Milik Negara (BUMN). Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa setelah bangsa ini

    terkena imbas dari krisis global pada akhir tahun 2008 menyebabkan perekonomian dunia

    http://buabuazone88.blogspot.com/2009/06/contoh-proposal-skripsi-manajemen_4793.htmlhttp://buabuazone88.blogspot.com/2009/06/contoh-proposal-skripsi-manajemen_4793.htmlhttp://buabuazone88.blogspot.com/2009/06/contoh-proposal-skripsi-manajemen_4793.htmlhttp://buabuazone88.blogspot.com/2009/06/contoh-proposal-skripsi-manajemen_4793.html
  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    2/31

    mengalami keterpurukan di sektor keuangan. Berbagai bidang usaha yang dengan susah

    payah dibangun oleh pemerintah kepada perusahaan yang satu persatu mengalami

    kebangkrutan dan bahkan tidak cukup hanya sampai disitu para karyawan pun menuai

    dampak lebih parah dengan PHK secara besar-besaran. Dalam kondisi yang semakin

    terpuruk tersebut, pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan

    pembenahan, meski belum menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan, akan tetapi

    Badan Usaha Milik Negara merupakan salah satu pelaku ekonomi yang diangap mampu

    dan dapat diandalkan untuk menjadi lokomitif ekonomi Indonesia dalam kompetisi

    ekonomi Nasional maupun Internasional. Dalam upaya perbaikan ekonomi pasca krisis

    tersebut, pemerintah pun melakukan kegiatan restrukturisasi yang dilakukan dengan

    memasukkan - swasta beserta seluruh jaminan kreditnya menjadi milik pemerintah,

    sehingga dengan demikian 80% aset produktif bangsa Indonesia berada dalam

    manajemen BUMN.

    Penilaian kinerja keuangan swasta umumnya menggunakan anaslisis likuiditas,

    solvabilitas, dan rentabilitas. Hasil penilaian kinerja keuangan swasta tidak diatur secara

    baku dengan peraturan pemerintah, sedangkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

    dinilai kesehatannya dengan menggunakan peraturan yang sudah dibakukan. Penilaian

    meliputi aspek keuangan, operasional dan administrasi yang diberikan suatu bobot

    tertentu, meliputi yang bergerak dibidang infrastruktur dan non infrastruktur. Penilaian

    Tingkat Kesehatan BUMN berlaku bagi selur BUMN non jasa keuangan maupun BUMN

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    3/31

    jasa keuangan kecuali Persero Terbuka dan BUMN yang dibentuk dengan Undang-

    Undang tersendiri. (Arifin, 2003: 91)

    Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pelaku ekonomi terbesar di

    Indonesia diharapkan untuk mampu terus tumbuh dan berkembang agar mampu

    melakukan kompetisi di era yang semakin terbuka. Dengan aset yang begitu besar dan

    bergerak pada dua jenis BUMN yakni BUMN Infra struktur dan Non Infrastruktur

    hampir semua bidang ekonomi seperti : Industri dan perdagangan, Kawasan Industri dan

    Jasa Konstruksi, dan Konsultasi, Perhubungan telekomunikasi dan Pariwisata, pertanian

    dan perkebunan, pelayanan umum, dan lain-lain. Sehingga dengan demikian kinerja

    BUMN dianggap sangat berpengaruh terhadap kinerja perekonomian Indonesia pada

    umumnya.

    PT. Kimia Farma (Persero). Tbk. Merupakan sebuah perusahaan pelayanan

    kesehatan yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir, yaitu : industri, marketing,

    distribusi, ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan. Sebagai perusahaan publik

    sekaligus BUMN, Kimia Farma berkomitment penuh untuk melaksanakan tata kelola

    perusahaan yang baik sebagai suatu kebutuhan sekaligus kewajiban sebagaimana

    diamanatkan Undang-undang No. 19/2003 tentang BUMN.

    Dengan dukungan kuat Riset dan Pengembangan, segmen usaha yang dikelola

    oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina dan

    produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas produksi yang tersebar di

    kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang punggung dari segmen industri, dimana

    kelimanya telah mendapat sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    4/31

    sertifikat ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 14001 dari institusi luar negeri. (Llyod's, SGS,

    TUV).

    Hasil produksi yang di buat oleh Pabrik Farmasi perusahaan baik produk obat-

    obat kimia, Formulasi dan herbal, dibagi dalam 6 (enam) lini produksi yaitu etikal, obat

    bebas, generik, narkotika, lisensi dan bahan baku. Hampir semua kelas terapi

    diakomodasi oleh produk perusahaan yang terdiri lebih dari 260 item produk dan

    dipasarkan keseluruh Indonesia serta di ekspor ke beberapa negara melalui jaringan

    distribusi perseroan atau yang memiliki perjanjian dengan perseroan. Sebagai bagian dari

    tanggung jawab sosialnya Kimia Farma berkomitmen untuk memastikan pasokan obat

    generik yang tetap ke pasar dalam negeri sesuai dengan misi perusahaan. (Sumber :

    www.kimiafarma.co.id)

    Keadaan keuangan PT. Kimia Farma. Tbk adalah sebagai berikut yang tertera di

    bawah ini :

    Tabel 1

    Ringkasan Laporan Keuangan PT. Kimia Farma. Tbk

    http://www.kimiafarma.co.id/http://www.kimiafarma.co.id/
  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    5/31

    Tahun 2006-2007

    KETERANGAN 2006 2007 %

    Aktiva 1,261,224,634,982 1,386,739,149,721 9.95

    Hutang 390,570,748,341 478,711,551,186 22.57

    Ekuitas 870,653,886,641 908,027,598,535 4.29

    Laba/Rugi Sebelum PPh

    Badan 67,628,693,155 82,469,927,042 21.95

    Sumber : Laporan Keuangan PT. Kimia Farma (Persero). Tbk (diolah, 2008)

    Tabel 2

    Ringkasan Laporan Keuangan PT. Kimia Farma. Tbk

    Tahun 2007-2008

    KETERANGAN 2007 2008 %

    Aktiva 1,386,739,149,721 1,445,669,799,639 4.25

    Hutang 478,711,551,186 497,905,256,839 4.01

    Ekuitas 908,027,598,535 947,764,542,800 4.38

    Laba/Rugi Sebelum PPhBadan 82,469,927,042 96,105,856,142 16.53

    Sumber : Laporan Keuangan PT. Kimia Farma (Persero). Tbk (diolah, 2009)

    PT. Kimia Farma (Persero). Tbk pada tahun 2007 ,mengalami kenaikan aktiva

    sebesar 9,95%, kenaikan hutang sebesar 22,57%, ekuitas naik 4,29%. Laba sebelum PPh

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    6/31

    Badan naik sebesar 21,95% dibandingkan tahun 2006. Tahun 2006 PT. Kimia Farma

    memperoleh laba sebesar Rp. 67.628.693.155 dan tahun 2007 memperoleh laba sebesar

    Rp. 82.469.927.042.

    PT. Kimia Farma (Persero). Tbk pada tahun 2008 ,mengalami kenaikan aktiva

    sebesar ,25%, kenaikan hutang sebesar 4,01%, ekuitas naik 4,38%. Laba sebelum PPh

    Badan mengalami kenaikan sebesar 16,53% dibandingkan tahun 2007.

    Sebagai BUMN yang mempunyai tujuan mengembangkan industri kimia dan

    farmasi dengan melakukan penelitian dan pengembangan produk yang inovatif dan

    mengembangkan bisnis pelayanan kesehatan terpadu (health care provider) yang berbasis

    jaringan distribusi dan jaringan apotek. Dan juga meningkatkan kualitas Sumber Daya

    Manusia dan mengembangkan sistem informasi perusahaan. Selain itu perusahaan juga

    mempunyai tujuan untuk memperoleh laba. PT. Kimia Farma (Persero). Tbk harus

    menempuh langkah langkah yang diperlukan sehingga perusahaan dapat memaksimalkan

    laba.

    Berdasarkan uraian diatas peneliti tertaik untuk melakukan penelitian mengenai

    kondisi keuangan PT. Kimia Farma (Persero). Tbk dan bagaiman kinerja keuangan tahun

    kedepan. Karena Menteri Badan Usaha Milik Nomor. KEP-100MBU/2002 mulai berlaku

    sejak tahun 2002.

    2. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalh maka rumusan masalah dalam peneltian ini

    adalah :

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    7/31

    Bagaimana kinerja keuangan pada PT. Kimia Farma (Persero). Tbk berdasarkan

    Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002.

    3. Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah:

    Untuk mengetahui kinerja keuangan pada PT. Kimia Farma (Persero). Tbk

    berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-

    100/MBU/2002.

    4. Manfaat Penelitian

    Manfaat penelitian adalah

    1. Bagi perusahaan, (PT. Kimia Farma (Persero). Tbk ), diharapkan dapat

    member masukan kepada perusahaan tentang kinerja keuangan

    berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-

    100/MBU/2002.

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    8/31

    2. Bagi Akademis, diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

    mengenai bagaiman cara menilai tingkat kesehatan BUMN dengan

    menggunakan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor:

    KEP-100/MBU/2002 dan sebagai bahan referensi untuk penelitian yang

    berikutnya dimasa yang akan datang.

    3. Bagi pemrintah atau pihak lain yang berwenang diharapkan dapat

    memberi masukan untuk pengambilan keputusan dan membuat kebijan

    yang akan diambil mengenai PT. Kimia Farma (Persero).Tbk sehingga

    kinerja perusahaan dapat semakin meningkat yang dampaknya akan

    dirasakan masyarakat.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Landasan Teori

    2.1.1. Laporan Keuangan

    Menurut Munawir (2002: 2) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah hasil

    dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat berkomunikasi antara data

    keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan

    dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Sedangkan Dwi Prastowo D. dan Rifka

    Julianty (2002: 3) menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan obyek dari analsis

    terhadap laporan keuangan. Oleh karna itu memahami latar belakang penyusunan dan

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    9/31

    penyajian laporan keuangan merupakan langkah yang sangat penting sebelum

    menganalisis laporan keuangan itu sendiri.

    Menurut Eugne F, Brigham dan Joel F. Houston (2001: 78), laporan keuangan

    melaporkan posisi perusahaan pada suatu waktu tertentu dan operasinya selama beberapa

    periode yang lalu. Akan tetapi riil dari laporan keuangan adalah fakta bahwa laporan

    keuangan dapat digunakan untuk membantu memprediksi laba dan dividen masa depan.

    Pemakai laporan keuangan meliputi berbagai macam pihak seperti investor dan

    calon investor, kreditor, pemasok, kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah,

    karyawan, masyarakat, dan para pemengang saham. M,anajemen juga berkepentingan

    terhadap informasi yang disajikan pada laporan keuangan. Laporan keuangan disusun

    dengan tujuan untuk informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan

    posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam

    pengambilan keputusan ekonomi. (Prastowo, Juliaty, 2002 : 5)

    Ada tiga laporan keuangan dasar yang bias digunakan untuk menggambarkan

    kondisi keuangan dan kinerja perusahaan yaitu neraca, laporan laba rugi da laporan arus

    kas. Neraca memberikan gambaran mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas para pemilik

    perusahaan untuk periode trertentu. Laporan laba rugi menggambarkan pendapatan

    bersigh dari kegiatan operasi perusahaan selam periode tertentu. Laporan arus kas

    menggabungkan informasi dari neraca dan laporan laba rugi utnuk menggambarkan

    sumber penggunaan kas selama periose tertentu dalam sejarah hidup perusahaan (Keown,

    2001 : 107)

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    10/31

    Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi,

    laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta m,ateri penjelasan yang

    merupakan bagian integral dari laporan keuangan, termasuk juga skedul dan informasi

    tambahan yang berkaitan dengan laporan keuangan. Dua jenis laporan keuangan yang

    dibuat umumnya oleh setiap perusahaan adalah neraca dan laporan laba rugi (biasanya

    deilengkapi dengan laporan perubahan modal). Neraca adalah laporan keuangan yang

    memberikan informasi mengenai posisi keuangan (aktiva, kewajiban, dan ekuitas)

    perusahaan pada saat tertentu. Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang

    memberikan informasi mengenai kemampuan (potensi) perusahaan dalam menghasilakn

    laba (kinerja) selama periode tertentu. Meskipun neraca dan laporan laba rugi merupakan

    dua dokumen yang terpisah, akan tetapi keduanya mempunyai hubungan yan erat dan

    saling terkait, serta merupakan suatu siklus. Antara laporan neraca dan laporan laba rugi

    sering dihubungkan dengan suatu laporan yang disebut laporan perubahan modal (laba

    Ditahan) yang memberikan mengenai perubahan modal (laba ditahan)n selanm periode

    tertentu. (Prasotowo, Julianty, 2002 : 16)

    2.1.2. Analsis Laporan Keuangan

    Sofyan Syafri Harahap (1998: 189) berpendapat bahwa analisis laporan keuangan

    dijelaskan melalui arti masing-masing kata. Analisis yaitu menguraikan suatu unit

    menjadi berbagai unit yang lebih kecil. Sedangkan laporan keuangan adalah neraca,

    laporan laba, arus kas, dan dana. Dengan menggabungkan dua pengertian ini, maka analis

    laporan keuangan berarti menguraikan pos-pos laporan keuangan mejadi unit informas

    yang lebih kecil dan melihat hubungannya bersifat signifikan atau mempunyai makna

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    11/31

    antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif

    dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting

    dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.

    Menurut S. Munawir (2002: 36) ada dua metode analisis yang dapat digunakan

    yaitu :

    1. Anaslis horizontal, yaitu analsis dengan mengadakan perbandingan laporan

    keuangan untuk beberpa peride sehinggga dapat diketahui perkembangannya.

    2. Analisis vertical, dilakukan apabila laporan keuangan yang dianalsis hanya

    meliputi satu periode, yaitu dengan cara membandingkan antara pos yang satu

    dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut sehuingga hanya akan

    diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada periode itu saja.

    Metode analsis horizontal adalah metode analsis yang dilakukan dengan cara

    membadingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode) sehingga dapat

    diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Disebut analisis horizontal karena nalais

    ini membandingkan pos yang sama untuk periode berbeda. Teknik analsis yang termasuk

    pada metode ini antara lain analsis perbandingan, analiss trend (index), analisis sumber

    dan penggunaan dana, analisis perubahan laba kotor. (Prastowo, Julianty, 2002 : 54)

    Metode anasisli vertical adalah metode analiss yang dilakukan denga cara

    menganaslisi laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan

    membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    12/31

    yang sama untuk tahun (periode) yang sama. Teknuik nalsis yang termasuk pada

    klasifikasi metode ini antara lain analsis prosentase per komponen (Common Size),

    analisis rasio dan analisis impas. (Prastowo, Julianty, 2002 : 55)

    Analisis keuangan akan membantu dalam menilai prestasi manajemen dimasa lalu

    dan prosepeknya dimasa depan. Dengan menganalsis prestasi keuangan, seorang analis

    keuangan akan dapat menilai apakah manajer keuangan dapat merencanakan dan

    mengimplementasikan ke dalam setiap tindakan secara konsisten dengan tujuan

    memaksimjumkan kemakmuran pemegang saham. Disamping itu, analisis semacam ini

    juga dapat dipergunakan oleh pihak lain seperti bank, untuk menilai cukup beralasan

    (layak) untuk memberikan tambahan dana atau kredit. Sedangkan bagi calon investor

    untuk memproyeksikan prospek perusahaan di masa depan. (Sartono, 2001 : 114)

    Dari sudut pandang investor, analsis laporan keuangan digunakan untuk

    memprediksi masa depan. Sedangkan dari sudut pandang manajemen, analisis laporan

    keuangan digunakan untuk membantu mengantisipasi kondisi masa depan sebagai titik

    awal utnuk perencanaan tindakan yang akan mempengaruhi peristiwa dimasa depan.

    (Brigham, Houston, 2001 : 114)

    2.1.3. Analisis Kinerja Keuangan BUMN Sesuai KEPMEN BUMN Nomor: KEP-

    100/MBU/2002

    Pasal 2 keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-

    100/MBU/2002: penilaian tingkat kesehatan BUMN berlaku bagi seluruh BUMN non

    jasa keuangan maupun maupun BUMN jasa keuangan kecuali persero terbuka dan

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    13/31

    BUMN yang dibentuk dengan undang-undang tersendiri. BUMN non jasa keuangan

    adalah BUMN yang bergerak dalam bidang usaha perbankan, asuransi, jasa pembiayaan

    dan jasa penjaminan.

    Pasal 3 keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-

    100/MBU/2002: tingkat kesehatan BUMN diglongkan menjadi:

    1. Sehat, yang terdiri dari:

    AAA apabila skor (TS) lebih besar 95

    AA apabila 80

    A apabila 65

    2. Kurang sehat, yang terdiri dari :

    BBB apabila 50

    BB apabila 40

    B apabila 30

    3. Tidak sehat, yang terdiri dari :

    CCC apabila 20

    CC apabila 10

    C apabila TS

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    14/31

    Aspek dan bobot nilai yang digunakan dalam penilaian tingkat kesehatan BUMN

    yaitu aspek keuangan, aspek opersional, dan aspek administrasi.

    Pasal 4 keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-

    100/MBU/2002: Penilaian tingkat kesehatan BUMN yang bergerak dibidang non jasa

    keuangan dibedakan antara BUMN yang bergerak dalam bidang infrastruktur selanjutnya

    disebut BUMN infrastruktur dan BUMN yang bergerak dalam bidang non infrastruktur

    dan BUMN yang bergerak dala bidang non infrastruktur yang seklanjutnya disebut

    BUMN non infrastruktur.

    Pasal 5 Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-

    100/MBU/2002: BUMN infrastruktur adalah BUMN yang kegiatannya menyediakan

    barang dan jasa untuk kepentingan masyarakat luas, yang bidang usahanya meliputi:

    1. Pembagnkitan, transmisis atau pendistribusian tenaga listrik.

    2. Pengadaan dan atau pengoperasian sarana pendukung pelayanan andkutan barang

    atau penumpang baik laut, udara, atau kereta api.

    3. Jalan dan jembatan tol, dermaga pelabuhan laut atau danau, lapangan terbang dan

    bandara.

    4. Bendungan dan irigasi

    BUMN non infrastruktur adalah BUMN yang bidang usahanya selain bidang usaha

    tersebut diatas.

    Pasal 9 keputusan MEnteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-

    1--/MBU/2002: BUMN wajib menerapkan penilain tingkat kesehatan berdasarkan

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    15/31

    keputusan ini kepada anak perusahaan BUMN sesuai dengan bidang usaha anak BUMN

    yang bersangkutan.

    Indikator yang dinilai dan bobot dapat dinilai dibawah ini :

    1. Imbalan kepada pemengan saham atau Return on Equity (ROE)

    ROE

    =

    Laba Setelah Pajak

    X 100%

    Modal Sendiri

    Keterangan

    1. Laba setelah pajak adalah laba setalah pajak dikurangi dengan laba hasil

    penjualan dan aktiva tetap, non produktif, dan lain-lain serta saham penyertaan

    langsung.

    2. Modal sendiri adalah seluruh komponen modal sendiri dalam neraca perusahaan

    pada posisi akhir tahun buku dikurangi dengan komponen modal sendiri yang

    digunakan untuk membiayai aktiva tetap dalam pelaksanaan dan laba tahun

    berjalan. Aktiva tetap dalam pelaksanaan adalah posisis akhir tahun buku aktiva

    tetap yang sedang dalam pelaksanaan.

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    16/31

    Setelah ROE dihitung, selanjutnya diberi nilai skor.

    2. Imbalan Investasi atau Return on Invesment (ROI) dihitung dengan rumus

    ROI =

    EBIT + Penyusutan

    X 100%

    Capital Employed

    Keterangan

    1. EBIT adalah laba sebelum bunga dan pajak dikurangi laba dari ahsil penjualan

    dari: aktiva tetap, aktiva lain-lain, aktiva non produktif, dan saham penyertaan

    langsung.

    2. Penyusutan adalah depresiasi, amortisasi dan deplasi.

    3. Capital Employed = Total aktiva Aktiva dalam kontruksi atau pelaksanaan.

    Setelah ROI dihitung selanjutnya diberi nilai skor.

    3. Rasio kas atau cash ratio dihitung dengan rumus

    Cash Ratio

    =

    Kas + Bank + Surat berharga jangka pendek

    X 100%

    Kewajiban Lancar

    Keterangan:

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    17/31

    1. Kas, Bank, dan Surat Berharga Jangka Pendek adalah posisi masing-masing pada

    akhir tahun buku.

    2. Kewajiban Lancar adalah posisi seluruh kewajiban lancer pada akhir tahun buku.

    Setelah dihitung selanjutnya diberi nilai skor.

    4. Current Ratio atau rasio lancer dihitung dengan rumus sebagai berikut:

    Current Ratio =

    Aktiva Lancar

    X 100%

    Kewajiban Lancar

    Keterangan:

    1. Aktiva lancar adalah posisi total aktiva lancer pada akhir tahun buku

    2. Kewajiban lancer adalah posisi total kewajiban lancer pada akhir tahun buku.

    Selanjutnya hasil Current Ratio diberi nilai skor sebagai berikut:

    5. Collection Periods (CP) dihitung dengan rumus berikut:

    Collection Periods =

    Total Piutang Usaha

    X 365 hari

    Total Pendapatan Usaha

    Keterangan:

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    18/31

    1. Total Piutang Usaha adalah posisi piutang usaha setelah dikurangi cadangan

    penyisihan piutang pada akhir tahun buku.

    2. Total Pendapatan Usaha adalah jumlah pendapatan usaha selama satu tahun buku.

    Selanjutnya hasil Collection Periods diberi nilai skor.

    6. Perputaran Persediaan (PP) atau inventory Turnover dengaqn rumus sebagai

    berikut :

    PP =

    Total Persediaan

    X 365 hari

    Total Pendapatan Usaha

    Keterangan :

    1. Total Persediaan adalah seluruh persediaan yang digunakan untuk proses produksi

    pada akhir tahun buku yang terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan barang

    setenganh jasi, dan persediaan barang jadi ditambah persediaan peralatan dari

    suku cadang.

    2. Total Pendapatan Usaha adalah total pendapatan usaha dalam tahun buku yang

    bersangkutan.

    Selanjutnya hasil Perputaran Persediaan diberi nilai skor.

    7. Perputaran Total Aset atau Total Aset Turnover (TATO) dihitung dengan rumus

    berikut :

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    19/31

    TATO =

    Total Peendapatan

    X 100%

    Capital Employed

    Keterangan :

    1. Total Pnedapatan adalah total usaha dan non usaha tidak termasuk pendapatan

    dari hasil penjualan aktiva tetap.

    2. Capital Employed adalah posisi pada akhir tahun buku total aktiva dikurangi

    aktiva tetap dalam pelaksanaan.

    Selanjutnya hasil Total Aset Turnover (TATO) diberi nilai skor.

    8. Rasio total modal sendiri terhadap total asset. TMS (total modal sendiri) terhadap

    TA (total aser) dihitung dengan rumus sebagai berikut ini :

    TMS terhadap TA =

    Total Modal Sendiri

    X 100%

    Total Asset

    Keterangan :

    1. Total modal sendiri adalah seluruh komponen modal sendiri pada akhir tahun

    buku diluar dana-dana yang belum ditetapkan statusnya.

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    20/31

    2. Total asset adalah asset dikurangi degnan dana-danan yang belum ditetapkan

    statusnya pada posisi akhir tahun buku bersangkutan.

    2.2. Penelititan Terdahulu

    1. Aay Muhaimin (2006): Analisa tingkat Kesehatan dari Aspek Keuangan Pada PT

    DOK dan Perkapalan Kodja Bahari (persero) Cabang Banjarmasin. Hasil

    penelitian menunjukan tingkat kesehatan pada aspek keuangan PT DOK dan

    Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Cabang Banjarmasin dati tahun 2002-2004.

    Pada tahun 2002 skor diperoleh 32,5 digolongkan menjadi kurang sehat (BB).

    Pada tahun 2003 mengalami kenaikan skor menjadi 42,5 digolongkan menjadi

    kurang sehat (BBB). Tahun 2004 mengalami penurunan menjadi 28,5

    digolongkan menjadi kurang sehat (BB). Persamaan dengan penelitian yang

    dilakukan adalah analisis dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha

    Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 pada aspek keuangan. Perbedaannya

    adalah objek penelitian dan tahun penelitian.

    2. Heny Rosana (2005): Analisis Kinerja Keuangan Pada PT (Persero) Pelabuhan

    Indonesia III Cabang Banjarmasin. Penelitian dilakukan selama lima tahun dari

    tahun 2002004. Hasil penelitian menunjukan pada tahun 2001 mengalami

    peningkatan dari kurang sehat atau predikat BBB (dengan skor 54) pada tahun

    2000 menjadi sehat atau predikat A (dengan skor 76), yang disebabkan adanya

    peningkatan pada ROE, ROI, dan TATO. Pada tahun 2002 kinerja keuangan tidak

    mengalami perubahan dibandingkan 2001 yaitu sehat atau predikat A (dengan

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    21/31

    skor 74). Pada tahun 2003 kinerja keuangan mengalami penurunan menjadi sehat

    atau predikat BBB (dengan skor 55), yang disebabkan adanya penurunan ROE.

    Sedangkan tahun 2004 kinerja keuangan kembali mengalami peningkatan menjadi

    sehat atau predikat AA (dengan skor 43,5), yang disebakan adanya peningkatan

    pada ROE, ROI, Collection Period, dan TATO. Persamaan dengan penelitian

    yang dilakukan adalah analisis dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Badan

    Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 pada aspek keuangan.

    Perbedaannya adalah objek penelitian dan tahun penelitian serta penelititan ini

    menganalisis kinerja keuangan untuk trend kedepan.

    3. Kerangka Pikir

    Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan laporan keuangan PT. Kimia

    Farma (Persero). Tbk. Untuk mendapatkan data keuangan tahun 2006, 2007, 2008

    (laba/rugi) dengan menggunakan metode trend. Kemudian dihitung kinerja keuangan dari

    tahun 2006-2008 dengan menggunakan delapan indicator sesuai dengan Keputusan

    Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002. Hasil dari perhitungan

    akan menunjukan tingkat kesehatan dinilai dari aspek keuangan.

    Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

    Bagan 1

    Kerangka Pikir

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    22/31

    PT. Kimia Farma (Persero). Tbk

    Laporan Keuangan Tahun

    2006-2008

    Analisis Rasio

    (8 Indikator) Tahun 2006-2008

    Analisis Kinerja Tahun

    2006-2008 Bedasarkan KEPMEN

    BUMN No. KEP-100/MBU/2002

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

    Objek dari penelitian adalah PT. Kimia Farma (Persero). Tbk yang beralamat Jl.

    Veteran No. 9 Jakarta. Periode penelitian dari tahun 2006-2008 dan penelitian ini adalah

    penelitian deskriptif.

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    23/31

    3.1.1 Sejarah Perusahaan

    Kimia Farma merupakan pioner dalam industri farmasi Indonesia. Cikal bakal

    perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien Handle Rathkamp

    & Co., perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur, didirikan. Sejalan dengan kebijakan

    nasionalisasi eks perusahaan-perusahaan Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur

    sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF Bhinneka Kimia Farma. Selanjutnya pada

    tanggal 16 Agustus 1971 bentuk hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas, menjadi

    PT Kimia Farma (Persero). Sejak tanggal 4 Juli 2001 Kimia Farma tercatat sebagai

    perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

    Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan nama yang

    identik dengan mutu, hari ini Kimia Farma telah berkembang menjadi sebuah perusahaan

    pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang kian memainkan peranan penting dalam

    pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat.

    Dengan dukungan kuat Riset & Pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh

    perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina dan

    produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas produksi yang tersebar di

    kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang punggung dari segmen industri.

    Unit Distribusi yang direpresentasikan oleh PT. Kimia Farma Trading &

    Distribution sangat berperan penting dalam upaya peningkatan penjualan produk-produk

    Kimia Farma.

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    24/31

    PT. Kimia Farma Apotek, adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh Kimia

    Farma untuk mengelola Apotek-apotek milik perusahaan yang ada, dalam upaya

    meningkatkan kontribusi penjualan untuk memperbesar penjualan konsolidasi PT. Kimia

    Farma Tbk.

    Menangkap peluang dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya

    arti Kesehatan, pembentukan unit usaha baru ini terutama ditujukan untuk memberikan

    layanan pemeriksaan Laboratorium Klinik dan Pemeriksaan Mikrobiologi Industri.

    Layanan yang diberikan, yaitu :

    Pemeriksaan Atas Permintaan Sendiri (APS)

    Pemeriksaan Atas Permintaan Dokter(APD)

    Medical Check Up

    Pemeriksaan Mikrobiologi Industri

    Pemeriksaan Rujukan

    PT. Kimia Farma juga telah melakukan ekspansi bisnisnya tidak hanya di tingkat

    nasional tapi juga mulai memasuki tingkat perdagangan internasional. Produk-produk

    Kimia Farma yang mencakup produk obat jadi dan sediaan farmasi serta bahan baku obat

    seperti Iodine dan Quinine telah memasuki pasar dinegara : Erope, India, Jepang, Taiwan

    and New Zealand. Produk Jadi dan Kosmetik telah dipasarkan ke Yemen, Korea Selatan,

    Singapura, Malaysia, Vietnam, Sudan, and Papua New Guinea. Demikian juga untuk

    produk-produk herbal yang berasal dari bahan alami juga telah dipersiapkan proses

    registrasinya untuk memasuki pasar baru seperti : Filipina, Myanmar, Pakistan, Uni

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    25/31

    Emirat Arab, Oman, Bahrain and Bangladesh. Produk Herbal merupakan target utama

    korporasi untuk periode mendatang mengingat banyaknya peminat dan pembeli potensial

    yang telah menunjukkan minat untuk melakukan hubungan bisnis dengan perusahaan.

    Isu tentang akan mergernya Kimia Farma dengan BUMN Farmasi lainnya sudah

    dimulai dari tahun 2001. Namun sampai saat ini merger tersebut belum terealisasi. Saat

    ini sedang dirancang merger antara Kimia Farma dan Indofarma yang diharapkan selesai

    plaing lambat Quarter I tahun 2010.

    3.2. Jenis Sumber Data

    Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

    1. Data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka yang menunjukan jumlah

    atau banyaknya sesuatu, yaitu laporan keuangan perusahaan (neraca dan laporan

    laba rugi).

    2. Data kualitatif, yaitu data yang tidak dinyatakan dalam bentuk angka, seperti

    sejarah singkat perusahaan dan bidang usaha perusahaan.

    Adapun sumber data dalam penelititan ini adalah data sekunder, yaitu data yang

    diperoleh tidak langsung atau melalui perantara (dicatat dan diolah oleh pihak lain)

    3.3. Teknik Pengumpulan Data

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    26/31

    Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam melakukan

    penelitian ini adalah Penelitian kepustakaan, yaitu pengumpulan dasar-dasar teori dan

    penelitian terdahulu, serta segala informasi yang berkaitan dengan peneltian yang

    berhubungan dengan masalah yang akan dibahas, seperti informasi didapat di internet

    maupun lainnya.

    3.4. Definisi Operasional variabel

    Variabel yang digunakan adalah:

    1. Return on Equity (ROE) atau umbalan kepada pemegang saham merupakan

    imbalan atau bagian yang diberikan oleh perusahaan kepada para pemegangn

    sahamnya. ROE merupakan perbandingan antara laba setelah pajak dibagi dengan

    modal sendiri.

    2. Return on Investment (ROI) atau imbalan investasi ROI merupakan hasil

    pendapatan sebelum bungan dan pajak ditambah penyusutan dibagi capital

    employed dikali seratus persen untuk tahun 2006-2008.

    3. Cash Ratio atau rasio kas adalah hasil dari kas ditambah bank ditambah surat

    berharga jangka pendek dibagi dengan kewajiban lancer dikali seratus persen

    untuk tahun 2006-2008.

    4. Current Ratio atau rasio lancer adalah kas lancer dibagi dengan kewajiban lancer

    dikali seratus persen untuk tahun 2006-2008.

    5. Collection Periods (CP) atau perputaran piutang merupakan total piutang usaha

    dibagi total pendapatan usaha dikali 365 hari untuk tahun 2006-2008.

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    27/31

    6. Inventory Turnover atau perputaran persediaan adalah total persediaan dibagi

    total pendapatan usaha dikali 365 hari untuk tahun 2006-2008.

    7. Total Asset Turnover (TATO) atau perputaran total asset adalah total pendapatan

    dibagi dengan capital employed dikali seratus persen untuk tahun 2006-2008.

    8. Rasio Total Modal sendiri terhadap total asset merupakan total modal sendiri

    dibagi total aset dikali seratus persen utnuk tahun 2006-2008.

    3.5. Teknik Analisis Data

    9. Imbalan kepada pemengan saham atau Return on Equity (ROE)

    ROE

    =

    Laba Setelah Pajak

    X 100%

    Modal Sendiri

    10. Imbalan Investasi atau Return on Invesment (ROI) dihitung dengan rumus

    ROI =

    EBIT + Penyusutan

    X 100%

    Capital Employed

    11. Rasio kas atau cash ratio dihitung dengan rumus

    Cash Ratio Kas + Bank + Surat berharga jangka pendek X 100%

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    28/31

    = Kewajiban Lancar

    12. Current Ratio atau rasio lancer dihitung dengan rumus sebagai berikut:

    Current Ratio =

    Aktiva Lancar

    X 100%

    Kewajiban Lancar

    13. Collection Periods (CP) dihitung dengan rumus berikut:

    Collection Periods =

    Total Piutang Usaha

    X 365 hari

    Total Pendapatan Usaha

    14. Perputaran Persediaan (PP) atau inventory Turnover dengaqn rumus sebagai

    berikut :

    PP =

    Total Persediaan

    X 365 hari

    Total Pendapatan Usaha

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    29/31

    15. Perputaran Total Aset atau Total Aset Turnover (TATO) dihitung dengan rumus

    berikut :

    TATO =

    Total Peendapatan

    X 100%

    Capital Employed

    16. Rasio total modal sendiri terhadap total asset. TMS (total modal sendiri) terhadap

    TA (total aser) dihitung dengan rumus sebagai berikut ini :

    TMS terhadap TA =

    Total Modal Sendiri

    X 100%

    Total Asset

    Tingkat kesehatan BUMN sesuai Pasal 3 keputusan Menteri Badan Usaha Milik

    Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002: tingkat kesehatan BUMN digolongkan menjadi:

    4. Sehat, yang terdiri dari:

    AAA apabila skor (TS) lebih besar 95

    AA apabila 80

    A apabila 65

    5. Kurang sehat, yang terdiri dari :

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    30/31

    BBB apabila 50

    BB apabila 40

    B apabila 30

    6. Tidak sehat, yang terdiri dari :

    CCC apabila 20

    CC apabila 10

    C apabila TS

    DAFTAR PUSTAKA

    Eugene F. Brigham dan Joel F.Houston. 2001.Manajemen

    Keuangan Buku ke-1. Jakarta: Eralangga

    John J. Wild, K. R Subramanyam dam Robert F. Halsey. 2005.

    FinancialStatement Analysis Buku ke-2. Salemba Empat

    Munawir. S. 2004.Analisa Laporan Keuangan Edisi keempat.

    Liberty. Yogyakarta

    Harahap.2006. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT

    Raja Grafindo Persada. Jakarta

  • 7/22/2019 Pt.kimia Farma

    31/31

    http//:www.kimiafarma.co.id

    Sugiyono.2005. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung