kimia farma submit fs1

39
Kondisi Yang Semakin Sehat Untuk Ekspansi PROFIL PERSEROAN PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF), adalah sebuah perusahaan farmasi terbuka yang didirikan pada tahun 1871. Pada saat itu, KAEF adalah satu-satunya perusahaan farmasi di Indonesia, yang dimiliki oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan nama NV Chemicallen Handle Rathkamp & Co. Pada tahun 1958, Pemerintah Indonesia menasionalisasi Perusahaan, dan menggabungkan beberapa perusahaan farmasi menjadi PNF Bhineka Kimia Farma. Pada tahun 1971, badan hukumnya berubah menjadi Perseroan Terbatas, dan namanya diubah menjadi PT Kimia Farma (Persero). Pada tanggal 4 Juli 2001, KAEF menjadi perusahaan terbuka saat tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Sekarang, Pemerintah Indonesia memiliki persentase terbesar dari kepemilikan saham (90,025%). Dengan semangat inovasi, saat ini KAEF memantapkan dirinya sebagai perusahaan farmasi terintegrasi yang aktif dalam pembuatan obat- obatan, penelitian dan pengembangan, farmasi ritel, klinik kesehatan, laboratorium klinik, perdagangan dan distribusi.Hasil produksi entitas saat ini dipasarkan di dalam negeri dan di luar negeri, yaitu ke Asia, Eropa, Australia, Afrika dan Selandia Baru. Alamat Perusahaan : PT Kimia Farma (Persero) Tbk Jl. Veteran No. 9 Jakarta Pusat 10110 Telp. (021) 3847709 (hunting) Fax. (021) 3814441 Email: [email protected] Website: www.kimiafarma.co.id Perseroan telah menetapkan budaya perusahaan yang merupakan nilai- nilai inti Perseroan (corporates value) yaitu I C A R E yang menjadi acuan/pedoman bagi Perseroan dalam menjalankan usahanya, untuk 1

Upload: bry-ka

Post on 19-Jan-2016

186 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Kimia Farma Submit FS1

TRANSCRIPT

Page 1: Kimia Farma Submit FS1

Kondisi Yang Semakin Sehat Untuk EkspansiPROFIL PERSEROAN

PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF), adalah sebuah perusahaan farmasi terbuka yang didirikan pada tahun 1871. Pada saat itu, KAEF adalah satu-satunya perusahaan farmasi di Indonesia, yang dimiliki oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan nama NV Chemicallen Handle Rathkamp & Co. Pada tahun 1958, Pemerintah Indonesia menasionalisasi Perusahaan, dan menggabungkan beberapa perusahaan farmasi menjadi PNF Bhineka Kimia Farma. Pada tahun 1971, badan hukumnya berubah menjadi Perseroan Terbatas, dan namanya diubah menjadi PT Kimia Farma (Persero). Pada tanggal 4 Juli 2001, KAEF menjadi perusahaan terbuka saat tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Sekarang, Pemerintah Indonesia memiliki persentase terbesar dari kepemilikan saham (90,025%).

Dengan semangat inovasi, saat ini KAEF memantapkan dirinya sebagai perusahaan farmasi terintegrasi yang aktif dalam pembuatan obat-obatan, penelitian dan pengembangan, farmasi ritel, klinik kesehatan, laboratorium klinik, perdagangan dan distribusi.Hasil produksi entitas saat ini dipasarkan di dalam negeri dan di luar negeri, yaitu ke Asia, Eropa, Australia, Afrika dan Selandia Baru.

Alamat Perusahaan :PT Kimia Farma (Persero) TbkJl. Veteran No. 9Jakarta Pusat 10110Telp. (021) 3847709 (hunting)Fax. (021) 3814441Email: [email protected]: www.kimiafarma.co.id

Perseroan telah menetapkan budaya perusahaan yang merupakan nilai-nilai inti Perseroan (corporates value) yaitu I C A R E yang menjadi acuan/pedoman bagi Perseroan dalam menjalankan usahanya, untuk berkarya meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Berikut adalah budaya perusahaan (corporates culture) Perseroan:

InnovativeBudaya berpikir out of the box, smart, dan kreatif untuk membangun produk unggulanCustomer FirstMengutamakan pelanggan sebagai mitra kerjaAccountabilityDengan senantiasa bertanggung jawab atas amanah yang dipercayakan oleh perusahaan dengan memegang teguh profesionalisme, integritas dan kerja samaResponsibility

1

Page 2: Kimia Farma Submit FS1

Memiliki tanggung jawab pribadi untuk bekerja tepat waktu, tepat sasaran dan dapat diandalkan, serta senantiasa berusaha untuk tegar dan bijaksana dalam menghadapi setiap masalah.Eco - FriendlyMenciptakan dan menyediakan baik produk maupun jasa layanan yang ramah lingkungan.

VISI PERUSAHAANMenjadi korporasi bidang kesehatan terintegrasi dan mampu menghasilkan pertumbuhan nilai yang berkesinambungan melalui konfigurasi dan koordinasi bisnis yang sinergis.

MISI PERUSAHAANMenghasilkan pertumbuhan nilai korporasi melalui usaha di bidang-bidang :1. Industri kimia dan farmasi dengan basis penelitian dan pengembangan produk yang inovatif.2. Perdagangan dan jaringan distribusi.3. Pelayanan kesehatan yang berbasis jaringan ritel farmasi dan jaringan pelayanan kesehatan

lainnya.4. Pengelolaan aset-aset yang dikaitkan dengan pengembangan usaha perusahaan.

MAKSUD DAN TUJUAN PERUSAHAANMaksud dan tujuan Perseroan adalah turut melaksanakan dan menunjang program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya kegiatan usaha di bidang industri kimia, farmasi, biologi dan kesehatan serta industri makanan dan minuman dengan menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha, baik dilakukan sendiri atau pun kerjasama dengan pihak lain, sebagai berikut:1. Mengadakan, menghasilkan, mengolah bahan kimia, farmasi, biologi dan lainnya yang diperlukan

guna pembuatan sediaan farmasi, kontrasepsi, kosmetik, obat tradisional, alat kesehatan, produk makanan/minuman dan produk lainnya termasuk bidang perkebunan dan pertambangan yang ada hubungannya dengan produksi sebagaimana disebutkan di atas.

2. Memproduksi produk unggulan baik dari pengembangan sendiri maupun kerja sama dengan pihak luar.

3. Menyelenggarakan kegiatan pemasaran, perdagangan dan distribusi dari hasil produksi seperti pada poin 1, baik hasil produksi sendiri maupun hasil produksi pihak ketiga, termasuk barang umum, baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan usaha Perseroan.

4. Berusaha di bidang jasa, yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan, serta upaya dan sarana pemeliharaan dan pelayanan kesehatan pada umumnya, termasuk jasa konsultasi kesehatan.

5. Jasa penunjang lainnya termasuk pendidikan, penelitian dan pengembangan sejalan dengan maksud dan tujuan Perseroan, baik yang dilakukan sendiri maupun kerja sama dengan pihak lain.

BIDANG DAN KEGIATAN USAHAPerseroan memiliki bidang usaha di bidang industri farmasi, yang didukung oleh manufaktur, riset dan pengembangan, pemasaran, distribusi, ritel, dan laboratorium klinik serta klinik kesehatan.

2

Page 3: Kimia Farma Submit FS1

PT Kimia Farma Tbk (Holding) - Perusahaan Induk PT. Kimia Farma (Persero) Tbk merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir. Kimia Farma memiliki bidang usaha utama, yaitu : Industri, yang didukung oleh Riset dan Pengembangan, Pemasaran, Distribusi, Ritel Farmasi, Laboratorium Klinik dan Klinik Kesehatan.

Dengan dukungan kuat Riset dan Pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas produksi yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang punggung dari segmen industri, dimana kelimanya telah mendapat sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan sertifikat ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 14001 dari institusi luar negeri. (Llyod's, SGS, TUV)

Hasil produksi yang di buat oleh Pabrik Farmasi perusahaan baik produk obat-obat kimia, Formulasi dan herbal, dibagi dalam 6 (enam) lini produksi yaitu etikal, obat bebas, generik, narkotika, lisensi dan bahan baku.

Fasilitas produksi yang tersebar di beberapa kota Indonesia dan Pabrik-pabrik ini memproduksi 280 jenis produk sebagai berikut:

Dilengkapi dengan laboratorium formulasi dan analisis laboratorium, ekstraksi bahan alami, dan perkebunan percobaan, PT Kimia Farma Tbk (Holding) juga melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan produk baru Perusahaan. Perusahaan Induk ini juga mengekspor produk-produknya untuk memenuhi permintaan obat di negara-negara Asia, Eropa dan Afrika. Kegiatan pemasaran yang didukung oleh sekitar 453 tenaga lapangan, 13.497 dokter dan 1.304 rumah sakit.

3

Page 4: Kimia Farma Submit FS1

PT Kimia Farma Apotek (“KFA”) Melalui anak perusahaan ini, KAEF sekarang menjadi pemimpin di pasar ritel farmasi dengan 512 apotek. Penambahan outlet farmasi menjadi salah satu strategi KAEF untuk meningkatkan penetrasi pasar selain melalui program franchise. Sejak tahun 2011, KFA telah melakukan program transformasi dan mengubah visi perusahaan dari jaringan ritel farmasi menjadi jaringan layanan kesehatan yang terkemuka dan mampu memberikan solusi kesehatan masyarakat di Indonesia. Pada tahun 2013 telah dilakukan beberapa hal untuk mengimplementasikan visi KFA yaitu dengan mengembangkan layanan klinik terintegrasi dan meningkatkan pelayanan apotek, laboratorium klinik dan optik. Klinik dan Laboratorium menyediakan layanan pengobatan kuratif, penanganan darurat tingkat pertama, bedah minor, imunisasi, layanan pemeriksaan kesehatan berkala, pemeriksaan kehamilan dan bayi, dan lain-lain dengan konsep One Stop Health Care Solution (OSHcS) sehingga semakin memudahkan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan berkualitas. Pelayanan farmasi menggunakan standar Good Pharmacy Practice (GPP) yaitu standar internasional yang diterbitkan oleh The International Pharmaceutical Federation serta standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

Sedangkan pelayanan klinik menggunakan standar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tentang Klinik dan pelayanan laboratorium klinik menggunakan standar Good Laboratory Practice (GLP) dan prinsip-prinsip akreditasi dari Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan (KALK) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pada tahun 2013 terdapat 200 klinik dan 36 laboratorium klinik

PT Kimia Farma Diagnostika (KFD), merupakan anak perusahaan KFA yang dibentuk sejak tahun 2008 dan mulai beroperasi secara mandiri pada awal tahun 2010 dimana ruang lingkup bisnis usaha KFD meliputi pengelolaan dan pengembangan laboratorium klinik dengan visi menjadi perusahaan jaringan layanan laboratorium terbaik di Indonesia untuk mendukung kehidupan yang lebih sehat.

Saat ini KFD memiliki 33 cabang yang tersebar di beberapa kota di Indonesia, didukung 206 karyawan yang kompeten. Pelanggan KFD meliputi pasien umum, pasien atas rujukan dokter, pasien yang berasal dari instansi dan perusahaan yang melakukan Medical Check Up (MCU) bagi karyawannya.

PT Kimia Farma Trading & Distribution (“KFTD”) PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) adalah anak perusahaan Perseroan yang didirikan pada tanggal 4 Januari 2003, bergerak di bidang layanan distribusi dan perdagangan produk kesehatan dan memiliki wilayah layanan yang luas mencakup 33 Propinsi dan 466 Kabupaten atau Kota. Anak perusahaan ini memainkan peran penting dalam mendistribusikan produk Perusahaan. Sebagai penyedia Jasa Layanan Distribusi, KFTD menyalurkan aneka produk dari perusahaan induk, produk dari prinsipal lainnya, serta produk-produk non-prinsipal. KFTD mendistribusikan produk-produk tersebut melalui penjualan reguler ke Apotek (Apotek Kimia Farma dan Apotek non Kimia Farma), Rumah Sakit, Toko Obat, Supermarket, Restoran dan Cafe. Saat ini KFTD memiliki 44 cabang di seluruh Indonesia.

Di bidang Jasa Perdagangan atau Trading, KFTD melayani dan membantu program-program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan bagi rakyat di seluruh Indonesia, misalnya

4

Page 5: Kimia Farma Submit FS1

Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan, BKKBN, dan lain-lain.

Fasilitas dan layanan dalam menjaga kualitas layanan dan kelancaran operasional secara menyeluruh, PT Kimia Farma Trading & Distribution diperkuat dengan fasilitas pergudangan seluas 23.515 m2 yang dikelola secara profesional. Gudang juga dilengkapi peralatan yang mendukung efektivitas dan efisiensi kerja. Armada transportasi yang terintegrasi dengan sistem informasi, juga merupakan bagian yang penting dalam mendukung kelancaran aktivitas KFTD. Kini tercatat lebih dari 477 mobil boks dan 292 sepeda motor boks, siap mendistribusikan produkproduk yang dipercayakan pengirimannya kepada KFTD.

Dalam rangka memberikan layanan yang profesional dan lebih baik, KFTD terus mengembangkan Sistem Teknologi Informasi perusahaan yang dapat melayani permintaan layanan Trading maupun Distribusi dari seluruh penjuru Nusantara. Layanan pengiriman yang cepat dan tepat, sesuai dengan standar CDOB atau Cara Distribusi Obat yang Baik sesuai ketentuan Badan POM, serta layanan garansi dan klaim atas produk-produk yang dipercayakan para prinsipal.

PT Sinkona Indonesia Lestari (“SIL”) Pada tahun 2011, KAEF mengakuisisi SIL yang memiliki kegiatan usaha sebagai produsen kina dan produk turunannya. Pada tahun 2012, SIL meningkatkan kapasitas produksi dari 100 ton menjadi 150 ton per tahun. Pada tahun 2013, SILL menjual 120 ton dan menghasilkan 115 ton produk jadi dengan standar pharmacopoeia atau sesuai dengan spesifikasi pembeli. Produk yang dihasilkan terdiri dari : quinine sulphate, quinine hydrochloride, quinine di hydrochloride, qunine base anhydrous, quinine bisulphate, quinidine sulphate, quinidine  base, chinchonine, chinchonidine. Produk SIL menguasai setidaknya sekitar 25% kebutuhan garam kina dunia dan SIL merupakan produsen terbesar kedua di dunia. Pada  tahun 2012, volume produk SIL diserap Asia sebesar 45,5%, Eropa 36,2%, Amerika 14,8%, Australia 1,8% dan Afrika 1,7%. Seiring dengan akuisisi SIL oleh Perseroan, mulai pada tahun 2012 kapasitas terpasang ditingkatkan menjadi 150 ton.

Peningkatan kapasitas tentunya perlu diantisipasi menyangkut aspek lingkungan, sehingga sebagai bentuk tanggung jawab lingkungan, SIL terus mengembangkan pengkajian pemanfaatan ampas produksi menjadi pupuk organik, briket dan pemanfaatan lahan penimbunan ampas menjadi kebun palawija.

5

Page 6: Kimia Farma Submit FS1

Daerah Operasi dan PemasaranDaerah operasional dari seluruh kegiatan usaha Perseroan tersebar di seluruh Indonesia.

PT. Kimia Farma juga telah melakukan ekspansi bisnisnya tidak hanya di tingkat nasional tapi juga mulai memasuki tingkat perdagangan internasional sesuai dengan visi dan misi perusahaan ke depan menjadi pemain di tingkat global.

Produk-produk Kimia Farma yang mencakup produk obat jadi dan sediaan farmasi serta bahan baku obat seperti Iodine dan Quinine telah memasuki pasar dinegara : Erope, India, Jepang, Taiwan and New Zealand. Produk Jadi dan Kosmetik telah dipasarkan ke Yemen, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Vietnam, Sudan, and Papua New Guinea. Demikian juga untuk produk-produk herbal yang berasal dari bahan alami juga telah dipersiapkan proses registrasinya untuk memasuki pasar baru seperti : Filipina, Myanmar, Pakistan, Uni Emirat Arab, Oman, Bahrain and Bangladesh.

Struktur Organisasi Perseroan

6

Page 7: Kimia Farma Submit FS1

SUMBER DAYA MANUSIATransformasi juga dilakukan pada pengelolaan sumber daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan loyalitas karyawan serta meningkatkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.Pada tahun 2013, jumlah karyawan Holding dan KFA berkurang sebanyak 128 karyawan karena memasuki usia pensiun dan mengundurkan diri. Secara keseluruhan, jumlah karyawan Perseroan pada 2013 sebanyak 5.332 karyawan. Komposisi SDM Perseroan adalah sebagai berikut:

7

Page 8: Kimia Farma Submit FS1

Profil Dewan Komisaris / Board of Commissioners

dr. Supriyantoro, Sp.P., MARSKomisaris Utama/President CommissionerProf. Dr. Dewi Fortuna Anwar, MA.Komisaris/CommissionerProf. Dr. Wahono Sumaryono, Apt, APUKomisaris/Commissionerdr. Farid Wadjdi Husain, Sp.B., KBDKomisaris Independen/Independent CommissionerDr. Basuki RantoKomisaris Independen/Independent Commissioner

Profil Direksi / Board of Directors

Rusdi RosmanDirektur Utama/President DirectorArief BudimanDirektur Keuangan/Finance DirectorJisman SiagianDirektur Operasi & Supply Chain/Operation & Supply Chain DirectorM. Wahyuli SyafariDirektur Riset & Pengembangan Bisnis/Research & Business Development DirectorPujiantoDirektur Umum & Human Capital/General Affair & Human Capital Director

PROFIL SAHAM

8

Page 9: Kimia Farma Submit FS1

Perseroan telah menjadi perusahaan publik sejak tanggal 4 Juli 2001. Nama perusahaan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (sekarang merger menjadi Bursa Efek Indonesia).Saham Perseroan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dengan simbol saham KAEF. Saham dijual ke masyarakat dengan harga perdana Rp200 dan ke karyawan/manajemen seharga Rp180.

Kronologis Pencatatan SahamKetika menjadi perusahaan publik tahun 2001, jumlah saham yang beredar adalah 5.554.000.000 dengan komposisi terbanyak dimiliki oleh pemerintah RI, yakni sekitar 90,025%. Jumlah saham beredar tersebut masih sama hingga saat ini. Pada tahun 2012 jumlah sebanyak 9,809% saham yang dimiliki publik dan 0,166% dimiliki oleh Manajemen dan karyawan.

TINJAUAN SEGMEN USAHAManufakturKegiatan usaha manufaktur ini dikelola oleh perusahaan induk yang memproduksi obat jadi dan obat herbal, yodium, kina serta produk-produk turunannya dan minyak nabati, terdapat 5 (lima) fasilitas produksi (Plant) yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.

9

Page 10: Kimia Farma Submit FS1

Plant Jakarta, DKI Jakarta: Satu-satunya pabrik di Indonesia yang ditugaskan pemerintah untuk memproduksi obat golongan narkotika dan ARV (Antiretroviral). Memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) untuk semua jenis sediaan yang diproduksi, serta menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001:2008 serta mendapatkan Proper Biru dalam pengolahan limbah dari Kementerian Lingkungan Hidup dan penghargaan Gubernur DKI untuk Ketaatan & Kinerja Pengelolaan Lingkungan.

Plant Bandung, Jawa Barat: Memproduksi bahan baku kina dan turunannya, serta Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) yang telah mendapatkan US-FD Approval. Memperoleh sertifikat CPOB untuk produksi tablet, tablet salut, sirup, serbuk, Pil KB serta bahan baku kina & turunannya. Menerapkan system manajemen mutu ISO-9001:2008. Mendapat Kosher Certificate dari Court of the Chief Rabbi Beth Din London, Sertifikat dari European Directorate for the Quality of Medicines (EDQM), Sertifikat Halal MUI Jabar serta Sertifikat Food Safety System Certification (FSSC) 22000:2010 untuk produk garam kina dari SGS United Kongdom Ltd.

Plant Semarang, Jawa Tengah: Khusus memproduksi minyak jarak, minyak nabati, dan kosmetika (bedak). Telah menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001:2008 dan mendapatkan sertifikat Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB) serta memperoleh sertifikat HACCP untuk memproduksi minyak nabati.

Plant Watudakon, Jombang, Jawa Timur : Satu-satunya pabrik pengolah tambang yodium di Indonesia. Memproduksi bahan baku ferro sulfat sebagai bahan utama pembuatan tablet besi untuk obat penambah darah. Menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001:2008 dan ISO-14001 serta mendapatkan sertifikat CPOB dalam memproduksi sediaan kapsul lunak, tablet, tablet salut, salep dan cairan obat luar.

Plant Medan, Sumatera Utara : Memproduksi obat dalam sediaan tablet, krim dan kapsul. Mendapatkan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) untuk seluruh jenis sediaan yang diproduksi serta menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001:2008.

10

Page 11: Kimia Farma Submit FS1

Perseroan telah melakukan beberapa peningkatan fasilitas produksi pada tahun 2013, seperti upaya efektivitas dan efisiensi dari 5 pabrik untuk memperoleh hasil yang maksimal. Realisasi produksi mencerminkan hasil produksi yang memang tergantung dari kekuatan pasar.

Beberapa bentuk sediaan mengalami kenaikan seperti : tablet betalaktam, tablet ARV, kapsul ARV, sirup kering non betalaktam, cairan obat luar, fitofarmaka, bedak, Pil KB, garam yodium, serta garam lainnya.Sedangkan yang lainnya mengalami penurunan, disebabkan antara lain karena permintaan pasar yang berubah dan tingginya persaingan di pasar itu sendiri, serta dikarenakan adanya proses renovasi dalam rangka sertifikasi fasilitas produksi.Pengaturan produk-produk yang diproduksi pada tiap pabrik diatur ulang yang mengarah pada optimalisasi penggunaan mesin-mesin sehingga dapat dicapai utilisasi yang optimal, dengan sasaran tepat mutu, tepat jumlah, tepat waktu, dan tepat biaya.

11

Page 12: Kimia Farma Submit FS1

Koordinasi telah ditingkatkan dengan unit-unit terkait misalnya marketing, keuangan, pengadaan, perencanaan dan pengendalian logistik, unit bisnis logistik serta distribusi. Koordinasi ini diharapkan dapat meningkatkan pengendalian dan perencanaan produksi produk-produk Perseroan sehingga secara signifikan dapat menekan harga pokok produksi.

Upaya-upaya Perseroan lainnya yang secara berkesinambungan ditingkatkan adalah :a. Mencari bahan baku dan bahan kemas alternatif dengan kualitas yang sama dan harga yang lebih

kompetitif.b. Melakukan reformulasi dengan menggunakan bahan baku alternatif.c. Melakukan penghematan biaya produksi langsung dan biaya umum.d. Melakukan pengendalian hasil produksi, melalui peningkatkan rendemen hasil serta mengurangi

terjadinya proses ulang.

Hal lain yang telah dilakukan dan mempunyai dampak signifikan adalah perbaikan fasilitas produksi dengan mengacu pada ketentuan persyaratan current Good Manufacturing Practice (c-GMP) yang merupakan standar yang diwajibkan oleh Badan POM menuju ASEAN Free Trade Area (AFTA).Pada akhir tahun 2011 Perseroan mengakuisisi PT Sinkona Indonesia Lestari (SIL) yang memiliki kegiatan usaha sebagai produsen untuk bahan baku kina dan turunannya. SIL juga melakukan serangkaian kegiatan pengembangan di tahun2012 dengan melaksanakan proyek revitalisasi peningkatan kapasitas produksi dari 100 ton menjadi 150 ton per tahun. Pada tahun 2013, SIL telah melakukan penjualan sebanyak 68 ton dan produksi sebanyak 78 ton bahan baku dengan kualitas produk yang sesuai dengan standar farmakope atau sesuai dengan spesifikasi dari pembeli. Dalam rangka pencapaian target kinerja di tahun 2013, SIL juga melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) antara lain sebagai berikut :1. Meningkatkan kompetensi SDM untuk menunjang kebutuhan kompetensi perusahaan.2. Menetapkan Key Performance Indicator (KPI) unit dan individu karyawan.3. Membangun budaya kerja perusahaan.4. Menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitar pabrik untuk menjamin ketenangan

dan kenyamanan dalam kegiatan operasional perusahaan.

DistribusiPT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) telah melakukan beberapa kegiatan yang mendukung operasional perusahaan, di antaranya adalah pembuatan blue print distribusi yang mengarah pada Good Distribution Practice (GDP), pengembangan sistem informasi, menambahan prinsipal baru, dan penataan ulang organisasi perusahaan.Total penjualan KFTD tahun 2013 diperoleh sebesar Rp2,03 triliun, meningkat sebesar 18,92% dari tahun 2012 yang sebesar Rp1,70 triliun. Kenaikan ini di antaranya disebabkan oleh kenaikan penjualan Reguler sebesar Rp949,68 miliar naik 15,38%, penjualan Institusi sebesar Rp985,33 miliar naik 25,46%, penjualan ke KFA sebesar Rp87,87 miliar naik 6,28% dan penjualan Unit Bisnis Logistik ke Pihak-III sebesar Rp38,02 miliar naik 78,84%.Saat ini KFTD memiliki 44 cabang di seluruh Indonesia. Jaringan distribusi ini melayani lebih dari 23 keagenan yang menjadi rekanan, memenuhi kebutuhan sekitar 14.123 apotek, 724 KFTD sub distribusi, 2.794 toko obat, 550 grosir, 1.803 rumah sakit, dan 1.890 pasar modern.KFTD didukung oleh kekuatan tenaga lapangan yang menjangkau seluruh jalur distribusi. Tahun 2013, sales forces yang dimiliki KFTD berjumlah lebih dari 610 orang, mereka terdiri dari salesman dan petugas ekspedisi. Jumlah ini akan terus ditingkatkan sesuai tuntutan pekerjaan di lapangan.

12

Page 13: Kimia Farma Submit FS1

Selama ini, KFTD mampu menjalankan CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik), karena adanya kerja tim yang baik antara seluruh bagian, partisipasi seluruh karyawan, dan juga fungsi pengawasan yang baik.Karyawan yang bergabung dengan KFTD secara keseluruhan mencapai 1.001 orang. Berbagai upaya peningkatan kualitas SDM rutin dilaksanakan, demi tercapainya Visi dan Misi Perusahaan. Misalnya melalui program peningkatan produktivitas pegawai, pemberian motivasi, serta pemberian reward and recognition yang jelas. KFTD juga selalu memberikan pelatihan dan pengembangan kompetensi sales forces, dan pelatihan salesmanship.

Ritel FarmasiPada tahun 2013 usaha Perseroan di bidang ritel semakin berkembang dan tetap menjadi pemimpin pasar di sektor ini. Kegiatan usaha Perseroan di bidang ritel ini dikelola melalui anak perusahaan yaitu PT Kimia Farma Apotek dengan penjualan pada tahun 2013 mencapai Rp2,26 triliun, mengalami pertumbuhan 17,24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang berjumlah Rp1,93 triliun.Jumlah apotek PT Kimia Farma Apotek pada tahun 2013 sebanyak 512 apotek, dan telah dibuka apotek baru sebanyak 102 apotek, termasuk 29 apotek kerja sama operasi (KSO) dan 2 apotek waralaba (franchise).Dengan visi baru PT Kimia Farma Apotek yaitu menjadi jaringan layanan kesehatan terkemuka dan memberikan solusi kesehatan bagi masyarakat serta untuk menyongsong era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dimulai tahun 2014, maka Perseroan melalui anak perusahaan ini telah mengembangkan layanan baru berupa jaringan klinik kesehatan. Klinik kesehatan merupakan produk layanan yang terintegrasi dengan layanan apotek dan laboratorium klinik serta jasa kesehatan lainnya milik Perseroan dengan konsep One Stop Healthcare Solution (OSHcS) yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara berkualitas.

Riset dan PengembanganUnit Riset dan Pengembangan melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan produk baru Perseroan, yang dilengkapi dengan laboratorium formulasi dan laboratorium analisis (skala laboratorium dan skala pilot), fasilitas ekstraksi dan kebun percobaan tanaman obat seluas 5 Ha di Banjaran, Bandung dan 1.060 Ha di Bintang, Cianjur Selatan, Jawa Barat. Unit Riset dan Pengembangan melakukan penelitian formulasi, baik untuk sediaan modern maupun herbal

13

Page 14: Kimia Farma Submit FS1

medicine, sintesa kimia sederhana dan pengembangan tanaman obat. Saat ini, Perseroan mengembangkan obat atau produk farmasi yang berbasis knowledge yaitu produk bioteknologi dan radiofarmasi.Sejalan dengan perkembangan teknologi kedokteran di bidang terapi, Perseroan senantiasa mengantisipasi dan menyiapkan diri untuk memanfaatkan peluang yang ada dengan merencanakan pengembangan bisnis dan produk ke depan, diantaranya bisnis rumah sakit, penelitian dan pengembangan sel punca, jasa penyimpanan sel punca, kultur jaringan, radio farmaka, produk kimia seperti : yodium dan turunannya, ferro sulfat, minyak jarak dan turunannya serta ekspansi jaringan apotek di luar negeri. Upaya dan rencana pengembangan bisnis dan produk tersebut diharapkan dapat mendukung peningkatan value Perseroan serta tercapainya tujuan transformasi.

Produk BaruPerusahaan memperbaiki fasilitas Riset dan Pengembangan sesuai c-GMP (current Good Manufacturing Practice) dan terus mengembangkan produk baru. Kimia Farma saat ini memproduksi sebanyak 280 item produk dengan rincian sebagai berikut:

PemasaranPerseroan tidak hanya memasarkan produk di dalam negeri saja, namun juga melakukan ekspor guna memenuhi permintaan obat-obatan di negara-negara Asia, Eropa, dan Afrika. Kegiatan pemasaran didukung oleh sekitar 453 field forces untuk seluruh lini yang tersebar di wilayah Indonesia, terdiri dari Product Manager, Regional Sales Manager dan Area Supervisor. Pada tahun 2013, Perseroan dapat menjaring lebih dari 13.497 orang dokter dan 1.304 buah rumah sakit. Di tahun 2013, telah diselenggarakan berbagai kegiatan pemasaran dalam rangka peningkatan penjualan.

Klinik KesehatanSebagai perwujudan visi menjadi korporasi di bidang kesehatan terintegrasi, Perseroan mengembangkan produk layanan klinik kesehatan terintegrasi dengan apotek dan laboratorium klinik. Unit usaha yang sejak Maret 2009 dikelola oleh KFA ini menyediakan jasa pengobatan kuratif, penanganan gawat darurat tingkat pertama, bedah minor, pelayanan imunisasi, pemeriksaan kesehatan berkala, tumbuh kembang dan pemeriksaan kehamilan, keluarga berencana, deteksi dini, rehabilitasi medik terbatas, penyuluhan kesehatan, pelayanan K3 tingkat primer, kunjungan ke rumah (home care service) dan rujukan. Pada tahun 2013 terdapat 200 klinik yang tersebar di seluruh Indonesia dalam bentuk klinik pratama dan utama.

Laboratorium KlinikLaboratorium klinik yang dibangun untuk melengkapi portofolio bisnis Perseroan ini, bergerak dalam bidang jasa layanan pemeriksaan kesehatan (medical check up – MCU). Sejak Januari 2010

14

Page 15: Kimia Farma Submit FS1

pengelolaannya telah diserahkan kepada KFA dalam bentuk anak perusahaan bernama PT Kimia Farma Diagnostika (KFD). Pada tahun 2013 KFD memiliki 36 cabang yang terdiri dari 3 laboratorium kelas utama dan 33 laboratorium kelas madya yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.

Program Kerja PrioritasPengembangan Usaha● Penambahan jumlah apotek baru melalui kepemilikan sendiri, sewa dan Kerja Sama Operasional (KSO) serta waralaba sesuai dengan target pasar yang dituju.● Pengembangan produk layanan berupa klinik pratama dan utama.● Intensifikasi fee based income terutama melalui space management, listing fee produk, dan peningkatan utilisasi aset.● Pengembangan sistem dan infrastruktur teknologi informasi yang terintegrasi dan efektif serta efisien.● Peningkatan loyalitas pelanggan dan peningkatan market share dengan peluncuran program member card.

Efektifitas dan Efisiensi Biaya● Pemusatan pembelian, peningkatan perolehan diskon, dan pengelolaan serta standarisasi

persediaan untuk menurunkan beban pokok penjualan.● Standarisasi, efisiensi, dan efektifitas biaya.● Optimalisasi modal kerja melalui pengelolaan piutang dan persediaan

Dengan program prioritas di atas, KFA meneguhkan misi yang diembannya dan mewujudkan visinya untuk menjadi perusahaan jaringan layanan kesehatan yang terkemuka dan mampu memberikan solusi kesehatan masyarakat di Indonesia.

Klinik KesehatanKlinik Kesehatan merupakan pengembangan produk layanan Perseroan dibawah pengelolaan anak perusahaan yaitu PT Kimia Farma Apotek. Pada tahun 2013 terdapat sebanyak 200 klinik pratama dan utama yang tersebar di seluruh Indonesia. Pengembangan produk layanan berupa klinik kesehatan ini sejalan dengan rencana pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Pemerintah.

Laboratorium KlinikLaboratorium Klinik merupakan kegiatan usaha yang dijalankan secara mandiri oleh Kimia Farma Diagnostika, anak perusahaan KFA, sejak tahun 2010. Jumlah cabang laboratorium klinik pada tahun 2013 adalah sebanyak 36 buah. Dalam menjalankan kegiatan usaha selama tahun 2013, PT Kimia Farma Diagnostika telah melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan untuk memberikan layanan pemeriksaan kesehatan (Medical Check Up-MCU) bagi karyawan dan calon karyawannya, intensifikasi pemasaran serta penerapan sistem manajemen mutu dengan mengikuti akreditasi sesuai prinsip-prinsip dari Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan–Kementerian Kesehatan. Selain itu dilakukan pula pengembangan pemeriksaan untuk PCR (Polymerase Chain Reaction) HBV DNA Kuantitatif dan pemeriksaan Kultur & Resistensi Fully Automatic, yang dioperasikan di Laboratorium Klinik Kimia Farma Cabang Jl. Garuda No. 47 Kemayoran Jakarta Pusat.

15

Page 16: Kimia Farma Submit FS1

TINJAUAN KEGIATAN USAHA PENDUKUNGPengembangan Bisnis StrategisPerseroan telah melakukan beberapa pengembangan bisnis dan produk baru di tahun 2013 untuk mendukung peningkatan kinerja Perseroan yaitu:

Pengembangan Bioteknologia. Skin Culture: Digunakan untuk pengobatan luka bakarb. Stem Cell: Digunakan untuk pengobatan dengan pemanfaatan sel punca, termasuk pelayanan bank

cell.

Kedua pengembangan bioteknologi tersebut bekerja sama dengan RS Cipto Mangunkusumo Jakarta dan menempati Gedung Central Medical Unit lantai 2, Teknologi Kedokteran Sel Punca.

Pengembangan RadiofarmakaDalam pemanfaatan teknologi radioisotop guna mendiagnosa dan pengobatan penyakit kanker, Perseroan bekerja sama dengan Pusat Radioisotop dan Radiofarmasi (PRR) Batan untuk memproduksi sediaan radiofarmasi, untuk kebutuhan pasar dalam dan luar negeri.

Fasilitas produksi sediaan injeksi radiofarmasi di PRR Batan telah memperoleh sertifikat CPOB dari Badan POM dan sedang dalam proses registrasi 10 produk radiofarmasi yang akan dipasarkan di tahun 2013, yaitu :a. Kit DTPA (Diethyl Thiamin Penta Acetate)b. Kit Mibi (Tetra(2-methoxy isobyl isonitrile) Copper (1-tetrafluoroborate))c. Kit MDP (Methylen Diphosphonicum)d. Sm-EDTMPe. I-MIBG (131I-Metaiodobenzyl guanidine)f. I-MIBG (therapy) – Pra Registrasi

Pembangunan Rumah SakitSudah tersusun studi kelayakan untuk pembangunan Rumah Sakit (RS) Kimia Farma, berlokasi di Jl. Saharjo 199, Jakarta. Rumah sakit tersebut rencananya akan dibangun dengan 8 lantai.

Pendirian Apotek Kimia Farma di MalaysiaBekerja sama dengan Averroes Pharmaceutical, Sdn, Bhd. Akan mendirikan Apotek KF-verroes di Malaysia.Apotek Kimia Farma-Averroes sudah beroperasi sejak 4 Juli 2013. Direncanakan akan menambah 2 apotek di Malaysia, sehingga Perseroan mempunyai 3 apotek di Malaysia di tahun 2015.

Research & DevelopmentPengembangan produk diarahkan untuk melengkapi kelas terapi yang sudah ada maupun kelas terapi baru yang belum dimiliki Perseroan, sehingga Perseroan bisa meluncurkan produk baru dan produk copy yang pertama yang diharapkan menjadi produk unggulan.Kegiatan R&D dilakukan dengan cara mandiri, bekerja sama dengan perguruan tinggi dan lembaga riset serta under licenses scheme.

16

Page 17: Kimia Farma Submit FS1

Pengembangan produk tahun 2013 sebagai berikut :a. ARV lini 2 sejumlah 6 produkb. FDC for TB lini 2 sejumlah 4 produkc. Generik sejumlah 15 produkd. Etikal sejumlah 16 produke. OTC sejumlah 9 produk

Pengembangan Produk KimiaSelain mengembangkan produk farmasi, Perseroan juga mengembangkan produk kimia di tahun 2013 yaitu :a. Yodium dan turunannya, bekerja sama dengan 3 perusahaan Jepang (Mitsui, Gohdo dan Kanto)

untuk pengembangan eksplorasi dan eksploitasi tambang yodium di Jombang dan Mojokerto, sehingga mampu menghasilkan yodium 500 ton per tahun.

b. Ferro Sulfatc. Sebasic Acid, bekerja sama dengan Evonik, Jermand. Castor Oile. Vegetable Oil.

PemasaranPerseroan melakukan kegiatan pemasaran di dalam negeri dan luar negeri. Selain KFTD selaku distributor utama Perseroan, untuk lebih meningkatkan cakupan pasar dalam negeri Perseroan juga menunjuk distributor lain yaitu PT. Anugerah Pharmindo Lestari (APL) yang fokus pada modern channel seperti Alfamart, AlfaMidi, Carrefour, Century, Hypermart, Matahari, Watson, Giant, Guardian, Hero, Indogrosir, Indomaret serta PT Merapi dan Parazelsus sebagai distributor pelengkap.

Produk-produk yang dipasarkan oleh Perseroan terdiri dari produk Generik, Etikal, OTC, Kosmetik, Narkotika dan obat-obat khusus untuk menunjang program Pemerintah.Sedangkan pemasaran ke luar negeri, pada saat ini masih terbatas pada produk yodium dan kina serta produk farmasi dengan negara tujuan ekspor antara lain negara China, India, Afganistan, Myanmar, Filipina, Dubai dan Timor Leste.Kegiatan pemasaran di dalam negeri didukung oleh field force sebanyak 453 orang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terdiri dari medical representatitive, area manager, sales manager, dan product manager, yang pada tahun 2012 dengan kekuatan jaringan 13.497 dokter dan 1.304 rumah sakit di wilayah Indonesia.

Aktifitas pemasaran tahun 2013, antara lain:1. Pemasaran Produk OTC dan Kosmetik :

a. Melakukan intensifikasi Brand Building melalui strategi komunikasi dengan konsep Integrated Marketing Communicationyang mana pada tahun 2013 telah dilakukan penunjukkan beberapa Brand Ambasador baru, yaitu Syahrini sebagai Brand Ambasador produk kosmetik Venus dan Ersa Mayori sebagai Brand Ambasador produk Enkasari di samping itu juga telah dilakukan perpanjangan kontrak beberapa Brand Ambasador.

b. Melakukan intensifikasi kegiatan promosi produk CHP melalui above the line dan below the line.

17

Page 18: Kimia Farma Submit FS1

• Aktivitas above the line melalui pemasangan iklan untuk beberapa produk ungulan di stasiun TV nasional, radio, majalah, serta pemasangan billboard di beberapa kota.

• Aktivitas below the line antara lain menyelenggarakan seminar bekerja sama dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) di beberapa kota, melakukan kegiatan promosi dengan melibatkan 200 Sales Promotion Girl.

2. Pemasaran Produk Etikal dan Generik :a. Kegiatan promosi dijalankan dengan melakukan kunjungan ke dokter serta rumah sakit.b. Berperan aktif dalam simposium, seminar ilmiah, kongres ilmiah pada asosiasi profesi dokter

dan rumah sakitc. Pemasangan Iklan di majalah kedokteran seperti MKI, Medika, IIMS, BIDI , Ethical Digest

3. Kegiatan-kegiatan Pemasaran lainnya :a. Launching produk, baik generik maupun etikal antara lain Clopidogrel, Glimepiride 1 mg,

Glimepiride 2 mg, Glimepiride 3 mg, Glimepiride 4 mg, Haemoctin dan Clopedin serta produk-produk onkologi (4-Epeedo, Abingem, Cisteen, Napro-Tax, Naprodox dan Taceedo).

b. Melakukan pelatihan untuk menambah pengetahuan dan soliditas tenaga pemasaran di lapangan.

Sumber Daya ManusiaSecara keseluruhan, program pengembangan SDM tahun 2013 menjabarkan program yang sudah disusun dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), yaitu:

Pengembangan Manajemen SDMPerseroan telah melaksanakan program bagi pengembangan manajemen SDM antara lain:

a. Melakukan analisis organisasi Perseroan.b. Melakukan analisis jabatan, evaluasi jabatan dan penetapan grading untuk seluruh level

jabatan.c. Melakukan pemetaan potensi untuk seluruh level jabatan.d. Menata ulang Sistem Informasi SDM.e. Menyempurnakan Sistem Penilaian Kinerja Pegawai.f. Menyempurnakan sistem dan prosedur di Divisi Human Capital.

Pengembangan Kompetensi SDMPengembangan kompetensi SDM yang diawali dengan penetapan Competency Level Index (CLI) kemudian pengembangan SDM dilakukan berdasar kompetensi dan job requirement mulai dari rekrutmen, pendidikan & pelatihan, jenjang karir dan sistem remunerasi dan diharapkan akan tercipta SDM yang berkualitas & profesional sesuai dengan strategi bisnis Perseroan.

Pendidikan dan PelatihanPerseroan mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) internal terkait dengan jenjang karir untuk promosi dan mutasi serta penambahan kompetensi SDM melalu program Pendidikan dan Pelatihan. Pada tahun 2013, telah dilaksanakan In House Trainning untuk Diklat Manajemen Utama dan Manajemen Madya. Peserta Diklat Manajemen Utama sebanyak 50 orang Manajer sedangkan peserta Diklat Manajemen Madya sebanyak 306 Asisten Manajer yang dibagi menjadi 8 angkatan Diklat.Sedangkan untuk In House Trainning, telah dilaksanakan program Diklat Reguler sebagai berikut:

a. Customer Service Oriented

18

Page 19: Kimia Farma Submit FS1

b. Integrated Marketing Communicationc. Risk Managementd. Audit Berbasis Risikoe. Kamus Kompetensif. Supervisory Managementg. Seminar motivasi karyawan: Seminar Otak Kananh. Self Motivation: “Managing With Love”i. Diklat Purna Bhakti untuk karyawan yang akan memasuki masa pensiun.

Program pengembangan lainnya adalah bantuan beasiswa S1 dan S2 untuk beberapa Divisi dan Unit Kerja . Total biaya yang telah dikeluarkan untuk program pendidikan dan pelatihan untuk peningkatan kompetensi SDM Perseroan selama tahun 2013 sebesar Rp3,48 miliar dari total anggaran sebesar Rp5,71 miliar atau sebesar 60,95% dari total anggaran pendidikan dan pelatihan SDM Perseroan.

TINJAUAN KEUANGANIkhtisar KeuanganSeluruh angka dalam tabel Ikhtisar Keuangan ini menggunakan notasi Bahasa Indonesia (dalam Juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19

Page 20: Kimia Farma Submit FS1

Analisa SWOT

Kekuatan (Strengths) Pengalaman yang panjang di industri farmasi. Aktif di bisnis hulu hingga hilir. Dianugrahi sebagai Top Brand of Pharmacies untuk lima tahun berturut-turut. Satu-satunya perusahaan farmasi yang memproduksi narkotika untuk obat-obatan. Pemimpin dalam jumlah apotek. Kimia Farma merupakan perusahaan yang mengeluarkan produk-produk kesehatan untuk masyarakat. Banyak produk-produk kimia farma yang menjadi inovator dengan mengembangkan obat-obatan serta rumusan kimia baru baik dengan kemampuan sendiri ataupun melalui aliansi strategis dengan mitra internasional. Serta banyak menghasilkan produk-produk baru yang berbasis teknologi tinggi.Obat generik merupakan salah satu produk farmasi yang kompetitif karena memiliki keunggulan harga lebih murah 2 – 8 kali harga obat paten/merek dagang pertamanya dan memiliki kualitas yang sama dengan obat merek dagang pertamanya. Kebijakan memasyarakatkan dan memasarkan obat generik yang dilakukan oleh perusahaan juga sejalan dengan meningkatnya jumlah permintaan konsumen akan obat secara keseluruhan yang mencapai 9,93% per kapita, serta 92% potensi pasar bisnis industri farmasi di Indonesia masih belum terpenuhi.Hal tersebut menjadi peluang bisnis yang kompetitif bagi 200 industri farmasi yang ada di Indonesia termasuk PT. Kimia Farma Tbk. untuk lebih mengembangkan obat generik sehingga mampu memiliki daya saing strategis dan dapat meningkatkan kemampu labaan. Guna mengantisipasi persaingan bisnis yang kompetitif di pasar industri farmasi khususnya dalam memasarkan maka pihak manajemen PT. Kimia Farma Tbk. harus mengupayakan untuk menerapkan strategi bersaing.Faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan oleh PT. Kimia Farma Tbk. dalam menghadapi persaingan bisnis obat generik meliputi; pengetahuan dan persepsi masyarakat terhadap kualitas obat generik, faktor peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta faktor kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan, merupakan keseluruhan faktor yang menjadi dasar pertimbangan dalam memasarkan obat generik.

Kelemahan (Weaknesses) Sebagian bahan bakunya masih diimpor dari luar negeri. Kinerja atribut/variabel obat generik sebagai berikut ; kinerja atribut kemasan dan variasi (keragaman) obat generik memiliki penilaian yang negatif, sehingga pihak manajemen perusahaan perlu menetapkan upaya/tindakan untuk lebih meningkatkan kemasan produk agar lebih menarik perhatian dan meyakinkan konsumen serta menambah varianvarian baru agar konsumen memiliki pilihan alternatif dalam mengkonsumsi obat generik.

Peluang (Opportunities) Diberlakukannya program SJSN. Peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Permintaan klinik kecantikan meningkat. Besarnya penduduk Indonesia dan masih rendahnya konsumsi obat perkapita menyebabkan pasar potensial yang bisa dikembangkan.Kecenderungan berkembangnya sistem penanganan kesehatan yang wajar yang dapat menyalurkan tenaga dokter termasuk dokter spesialis yang dibutuhkan.

20

Page 21: Kimia Farma Submit FS1

Ancaman (Threats) Volatilitas nilai tukar. Kompetisi yang ketat di Industri farmasi.

Adanya kompetisi internal yang cukup keras. Adanya krisis ekonomi telah membuat daya beli obat rakyat Indonesia menurun sehingga mengancam kelangsungan hidup industri farmasi nasional terutama untuk pasar lokal.Legal sistem belum dapat menanggulangi obat palsu secara efektif sehingga harga obat menjadi lebih sulit dikontrol. Semakin luasnya pasar yang ingin dicapai, yaitu menembus pasar internasional akan semakin meningkat pula pesaing-pesaing bisnis farmasi.

Growth-Value Map memberikan gambaran akan ekspektasi pasar untuk perusahaan-perusahaan yang tercatat di BEI. Metrik Current Performance (“CP”), sumbu horisontal, adalah bagian dari nilai pasar saham saat ini yang dapat dihubungkan dengan nilai perpetuitas dari kinerja profitabilitas perusahaan. Metrik Growth Expectations (“GE”), sumbu vertikal, merupakan perbedaan antara nilai pasar saham saat ini dengan nilai current performance. Kedua metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan. Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat klaster, yaitu: Excellent Value Managers (Q-1)

Pasar memiliki ekspektasi terhadap perusahaan-perusahaan di Q-1 melebihi benchmark mereka dalam hal profitabilitas dan pertumbuhan. Expectation Builders (Q-2)

Pasar memiliki ekspektasi yang relatif rendah terhadap profitabilitas perusahaan-perusahaan di Q-2 dalam jangka pendek, tetapi memiliki ekspektasi pertumbuhan yang melebihi benchmark. Traditionalists (Q-3)

Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-3, walaupun mereka menunjukkan profitabilitas yang baik dalam jangka pendek. Asset-Loaded Value Managers (Q-4)

Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-4.

21

Page 22: Kimia Farma Submit FS1

KAEF saat ini terletak di klaster Expectation Builders (Q-2). KAEF terletak di klaster di mana kinerja Perseroan saat ini lebih rendah dari ekspektasi pasar, tetapi ekspektasi pasar akan pertumbuhan KAEF di masa depan berada di atas benchmark. Kami percaya bahwa dengan mengoptimalkan kemampuan internal mereka, dan melakukan tindakan yang mendorong persepsi pasar akan keberhasilan kinerjanya, KAEF akan segera melompat ke Excellent Value Managers (Q-1) klaster.

Gambaran Makro Ekonomi Indonesia: Fajar Baru di 2014 Pada 12 November 2013, Bank Indonesia (“BI”) memutuskan untuk meningkatkan suku bunga acuan (“BI Rate”) sebesar 25 basis poin (“bps”) menjadi 7,5%, sejalan dengan tariff Lending Facility dan Deposit Facility yang naik menjadi 7,5% dan 5,75%. Hal ini menandai kelima kalinya BI menaikkan suku bunga acuan dari titik terendah 5,75 % pada bulan Mei 2013. Antisipasi ini bergerak dibuat untuk mencegah jatuh bebasnya perekonomian Indonesia pada tahun 2013 karena pengurangan quantitative easing di Amerika Serikat, dan juga untuk mempersempit kesenjangan defisit neraca berjalan Indonesia saat ini. Akibatnya, ekonomi Indonesia pada 2013 melambat menjadi 5,8% YoY. Pada tahun 2014, kami memperkirakan bahwa konsumsi rumah tangga akan tetap menjadi mesin utama pertumbuhan ekonomi Indonesia di samping kegiatan Pemilihan Umum Nasional yang akan berlangsung sampai Juli 2014. Oleh karenanya, perekonomian Indonesia diperkirakan mencapai 5,9% YoY pada tahun 2014. Inflasi diperkirakan akan mencapai 5,5%, karena permintaan produk akan melandai dengan peningkatan BI Rate. Kami berharap bahwa Rupiah akan menguat dalam jangka menengah, dibantu oleh euforia Pemilu serta FDI, suku bunga domestik dan ekspor yang lebih tinggi. BI juga telah merilis beberapa upaya untuk mengurangi volatilitas rupiah, dengan menandatangani perjanjian swap bilateral sebanyak USD25,5 miliar untuk mengurangi guncangan eksternal ke depan.

22

Page 23: Kimia Farma Submit FS1

Industri Farmasi yang Menjanjikan di Masa Datang Kami berpandangan bahwa industri farmasi memiliki prospek yang sangat menjanjikan di masa datang. Jumlah penduduk yang besar diikuti dengan meningkatnya jumlah penduduk kelas menengah (diproyeksikan menjadi 150 juta orang pada tahun 2014) menyiratkan kebutuhan yang lebih besar dari produk farmasi yang berkualitas dan pelayanan kesehatan khususnya obat resep. Belanja pemerintah untuk industri farmasi diperkirakan akan lebih tinggi pada tahun 2014, karena dilaksanakannya sistem jaminan sosial nasional (atau Sistem Jaminan Sosial Nasional - SJSN) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial - "BPJS". Dengan program baru ini, industri farmasi di Indonesia akan semakin cerah, karena lebih banyak orang yang sudah di atas 65 berhak untuk menerima perawatan kesehatan, selama mereka adalah anggota dari BPJS. Sehingga, pasar farmasi Indonesia diperkirakan akan mencapai USD6,61 miliar pada tahun 2014.

Kami memperkirakan bahwa banyak faktor mendukung pertumbuhan KAEF di masa depan, seperti: Jumlah penduduk yang besar dengan semakin banyak orang kelas menengah, memicu permintaan untuk perawatan kesehatan dan kualitas produk farmasi yang lebih baik. Peningkatan kesejahteraan juga mengerek permintaan untuk jenis pelayanan lainnya, seperti perawatan kecantikan, dimana KAEF juga memberikan jasa tersebut. Program perawatan kesehatan baru dari Pemerintah yang dilaksanakan pada tahun 2014, yaitu Sistem Jaminan Sosial Nasional - "SJSN"). Program ini akan menambah jumlah orang dengan usia di atas 65 tahun untuk industri kesehatan, karena perawatan kesehatan mereka kini ditanggung Pemerintah, asalkan mereka adalah anggota dari program ini. Mempertimbangkan hal ini, kami melihat bahwa penjualan di industri farmasi akan mencapai USD6,61 miliar pada tahun 2014.

Dipercaya Karena Luasnya Jaringan Pemasaran Kami percaya bahwa KAEF bukan perusahaan farmasi biasa, karena mereka tidak hanya aktif dalam pembuatan obat-obatan, tetapi juga aktif dalam mendistribusikan obat-obatan Perusahaan atau pihak ketiga. Dengan sekitar 500 apotek yang tersebar di seluruh Indonesia, KAEF adalah pemimpin dalam pasar ritel farmasi di Indonesia. Dengan jaringan yang luas tersebut, banyak perusahaan farmasi mempercayai KAEF dalam mendistribusikan produk mereka. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi yang tinggi dari penjualan obat-obatan pihak ketiga hingga 9M13 (68%).Memiliki Keunggulan Kompetitif di Bisnis Pembuatan Obat-Obatan KAEF menghasilkan banyak obat-obatan melalui pabrik-pabriknya, termasuk diantaranya narkotika dan Antiretroviral ("ARV") untuk obat-obatan. Dengan sistem manajemen mutu seperti dibuktikan dengan standar ISO 9001:2008 yang diterima, pabrik-pabrik KAEF di Jakarta dinilai oleh Pemerintah Indonesia, sebagai satu-satunya pabarik yang dapat menghasilkan narkotika dan ARV. Selain itu, pabrik KAEF di Watudakan, dikenal sebagai satu-satunya pabrik pengolahan tambang yodium di Indonesia. Pabrik ini memproduksi besi sulfat sebagai bahan utama dalam produksi tablet suplemen darah. Kami percaya bahwa masih ada ruang besar untuk tumbuh untuk produk ini, karena rasio utilisasi untuk ARV hanya 42% pada tahun 2012, dan KAEF baru saja menandatangani perjanjian dengan tiga perusahaan Jepang (Mitsui, Gohdo dan Kanto) untuk mengembangkan tambang yodium di Jombang dan Mojokerto, dalam rangka meningkatkan produksinya menjadi 500 ton per tahun.

Terus Berekspansi Untuk Mengantisipasi Permintaan Dengan penerapan SJSN, kami percaya bahwa permintaan untuk obat-obatan, terutama obat generik, akan semakin banyak. Hal ini dikarenakan sebagian besar obat yang digunakan dalam program ini

23

Page 24: Kimia Farma Submit FS1

adalah obat generik. Saat ini, kapasitas produksi KAEF untuk obat generik adalah 1,4 miliar lembar tablet dan 249,7 juta kapsul per tahun. Selain itu, kami percaya bahwa rencana KAEF untuk mendirikan 100 klinik lain pada tahun 2014 adalah tepat, karena program SJSN tidak hanya untuk mengganti obat yang dibutuhkan untuk menyembuhkan penyakit, tetapi juga biaya untuk konsultasi dokter. Pada akhir tahun 2013, KAEF sudah memiliki sekitar 200 klinik di Indonesia.

Pilihan Utama Masyarakat Pada 2013, KAEF sekali lagi mendapat penghargaan sebagai Top Brand untuk kategori Drugstore sebagai pengakuan atas prestasinya yang luar biasa dalam membangun merk untuk ke lima kali berturut-turut. Penghargaan ini didasarkan pada survei yang dilakukan oleh Frontier Consulting Group bekerjasama dengan majalah Marketing. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas upaya KAEF untuk membangun rantai apotek di seluruh Indonesia, dan tidak hanya menjadi pemimpin pasar dalam hal jumlah apotek tetapi juga merek nomor satu dalam pikiran masyarakat untuk apotek.

Terus Mencatat Pertumbuhan Pendapatan Secara keseluruhan, kinerja KAEF terus menunjukkan tren membaik. Dari Rp6,3 triliun pendapatan tahun 2010, pendapatan KAEF membaik menjadi Rp7,3 triliun pada 2012. Hal ini terus berlanjut di 9M13 dimana pendapatannya mencapai Rp5,5 triliun, lebih baik dari 9M12 yaitu Rp5,4 triliun. Kinerja tersebut berkaitan dengan penjualan KAEF untuk pasar domestik, yang juga menunjukkan kinerja yang membaik dari Rp3,1 triliun di tahun 2010 menjadi Rp3,6 triliun pada tahun 2012, dan pada 9M13 terus tumbuh sebesar 2% YoY. Sementara itu, penjualan KAEF untuk pasar luar negeri menunjukkan tren yang turun-naik. Dari Rp51,8 miliar pendapatan pada tahun 2010, turun menjadi Rp49 miliar pada tahun 2011 kemudian rebound ke Rp145,2 miliar pada tahun 2012. Pada 9M13, pendapatan dari penjualan di luar negeri turun sebesar (6%) YoY menjadi Rp101 miliar

Kas yang Cukup Untuk Ekspansi Pada tahun 2014, KAEF berencana untuk meningkatkan jumlah apotek dan klinik sebanyak 100 unit masing-masing, dan meningkatkan kapasitas obat generik untuk mengantisipasi permintaan. Rencana tersebut diperkirakan menelan biaya sekitar Rp250 miliar dari belanja modal. Kami melihat kas internal KAEF cukup untuk rencana tersebut. Dengan sekitar Rp170 miliar kas di tangan dan sekitar Rp667,2 miliar piutang, kami percaya bahwa KAEF memiliki uang tunai yang cukup.

Dengan dimulainya program SJSN di tahun 2014, kami percaya bahwa permintaan untuk obat-obatan akan meningkat. Sebagai akibatnya, KAEF berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka untuk obat generik, dan menambah 100 klinik dan apotek di seluruh Indonesia. Mengingat hal ini, dibutuhkan sekitar Rp250 miliar belanja modal. Namun, kami berpandangan bahwa KAEF memiliki saldo kas yang cukup, karena mereka sudah memiliki sekitar Rp170 miliar kas di tangan, dan sekitar Rp667,2 miliar dari piutang pada 9M13, yang dapat digunakan untuk membiayai ekspansi tersebut.

Peningkatan Upah Minimum Regional Mengikis Marjin KAEF Selama 9M13 kami melihat bahwa meningkatnya Upah Minimum Regional ("UMR") memberikan efek terhadap marjin KAEF itu. Biaya upah selama 9M13 naik hingga Rp391 miliar, sedangkan pada 9M12 biaya tersebut hanya Rp341 miliar. Oleh karenanya, marjin laba operasi KAEF terkikis dari 7,8% di 9M12 menjadi 6,1% di 9M13. Untuk mengatasi masalah ini, kami melihat bahwa strategi

24

Page 25: Kimia Farma Submit FS1

KAEF untuk pindah ke layanan yang memberikan marjin yang lebih tinggi, seperti klinik kecantikan, benar-benar tepat.

Prospek Usaha Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar (sekitar 250 juta orang) ditambah kelas menengah yang terus tumbuh, adalah tempat yang baik untuk industri farmasi. Meningkatnya jumlah penduduk kelas menengah sejalan dengan peningkatan kesadaran kesehatan membuat permintaan untuk kualitas obat-obatan dan pelayanan kesehatan yang lebih baik (seperti klinik kecantikan) meningkat. Perhatian Pemerintah seperti yang dibuktikan dengan berlakunya program jaminan pemeliharaan kesehatan, yang dikenal sebagai SJSN pada tahun 2014, memberikan kesempatan yang lebih baik untuk perusahaan farmasi, seperti KAEF untuk tumbuh. Hasilnya, kami melihat bahwa prospek KAEF dalam jangka panjang akan lebih menarik, dan membuat kami percaya bahwa pendapatan KAEF akan tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate ("CAGR") 14%.

Dibandingkan dengan negara-negara tetangga, pasar industri kesehatan Indonesia masih relative kecil. Di antara negara-negara ASEAN, Indonesia merupakan salah satu negara dengan biaya kesehatan terkecil, rata-rata hanya sebesar 2,6%-2,7% dari total PDB. Namun demikian, didukung oleh besarnya jumlah penduduk dan makin tumbuhnya segmen kelas menengah, Indonesia memiliki potensi menjadi pasar yang menarik bagi industri kesehatan dan farmasi serta keputusan Pemerintah untuk mulai menerapkan kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional di tahun 2014 akan meningkatkan akses masyarakat ke layanan kesehatan, dan meningkatkan prospek industri kesehatan ke depan.

25

Page 26: Kimia Farma Submit FS1

Di sektor industri farmasi, perusahaan farmasi masih sangat tergantung kepada transaksi impor untuk memenuhi kebutuhan bahan bakunya. Impor bahan baku mencapai 90% dari total kebutuhan bahan baku industri. Mengingat masih tingginya ketergantungan pada impor, terjadinya gejolak mata uang Rupiah telah mempengaruhi industri farmasi. Ke depan, perusahaan-perusahaan farmasi perlu mewujudkan kemandirian bahan baku obat, sebagaimana telah dicanangkan oleh Departemen Kesehatan R.I. mengingat Sumber Daya Alam Indonesia yang sangat beragam akan tanaman berkhasiat obat.Berdasarkan data IMS 4Q 2013 total pasar farmasi Indonesia mencapai Rp53,81 triliun meningkat sebesar 12,93% dibandingkan dengan tahun 2012, di mana perusahaan farmasi dalam negeri mencatat penjualan sebesar Rp39,45 triliun atau 73,32% dari total pasar farmasi. Dan bila dilihat dari jenis obatnya penjualan obat Branded mencapai Rp48,32 triliun atau mencapai 89,81% sedangkan obat Unbranded mencapai Rp5,49 triliun atau hanya 10,19% dari total pasar farmasinya. Posisi Kimia Farma group terhadap total pasar farmasi berada diurutan ke 13 dari 100 Top Perusahaan Farmasi yang dirilis data IMS 4Q 2013 dengan market share sebesar 1,96% terhadap total pasar farmasi dengan nilai penjualan sebesar Rp1,06 triliun dan bertumbuh sebesar 15,32% dibandingkan periode sebelumnya.

Sepanjang tahun 2013 Perseroan mampu memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi nasional dengan baik melalui optimalisasi kegiatan usaha di setiap segmen usaha utama dan kegiatan usaha pendukung lainnya.Segmen usaha adalah komponen perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menyediakan produk atau jasa individual, maupun kelompok produk atau jasa yang terkait. Perseroan memilki segmen usaha yaitu manufaktur, distribusi, ritel dan segmen lainnya yaitu layanan klinik dan laboratorium klinik

Peluang dan Strategi Perseroan Tahun 2014Pertumbuhan ekonomi dunia yang lebih rendah daripada Indonesia membuat pangsa pasar Indonesia, termasuk pasar farmasi menjadi incaran perusahaan multi nasional. Perusahaan multi nasional akan berusaha melakukan penetrasi pasar Indonesia melalui pembentukan perusahaan patungan dengan pengusaha lokal atau mengakuisisi perusahaan farmasi yang sudah berdiri cukup lama di Indonesia.Ketidakpastian global yang telah medorong terjadinya gejolak mata uang Rupiah dapat berlanjut dan karenanya perlu dicermati secara seksama, mengingat tingginya ketergantungan pada impor bahan baku. Selain itu, seiring dengan makin tersebarnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, serta luasnya

26

Page 27: Kimia Farma Submit FS1

daerah kepulauan Indonesia dan ketersediaan infrastruktur yang belum memadai, akan menimbulkan tantangan logistik yang signifikan bagi kegiatan distribusi produk yang harus dapat melayani konsumen di seluruh Indonesia.Indonesia tetap menjadi pasar yang paling optimis. Menurut Survey Online Global Nielsen Consumer Confidence and Spending Intentions, Indonesia, dengan semakin dekatnya pemilu presiden, kekhawatiran mengenai stabilitas politik meningkat. “Konsumen Indonesia memiliki kekhawatiran mengenai stabilitas politik menjelang pemilu presiden, dan hal ini kemungkinan akan terus berlangsung sepanjang 2014. Namun demikian, tampaknya kekhawatiran tersebut tidak berdampak pada kepercayaan diri konsumen dan niat mereka untuk berbelanja. Karena itu kami yakin bahwa prospek bisnis dan industri di 2014 akan tetap cerah.”Trend pertumbuhan sektor farmasi dan alat kesehatan selama beberapa tahun terakhir memang didukung oleh kondisi makro yang baik. Perekonomian Indonesia yang terus bertumbuh, peningkatan daya beli dan tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan yang meningkat, memberikan peluang bagi industri untuk dapat terus meningkatkan pangsa pasarnya, perusahaan akan terus berinovasi untuk meluncurkan produk-produk baru.Jumlah penduduk yang besar dengan meningkatnya jumlah penduduk kelas menengah (diproyeksikan menjadi 150 juta orang pada tahun 2014) menyiratkan kebutuhan yang lebih besar dari produk farmasi yang berkualitas dan pelayanan kesehatan khususnya obat resep. Belanja pemerintah untuk industri farmasi diperkirakan akan lebih tinggi pada tahun 2014, sebagai Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional - SJSN atau yang dilaksanakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan). BPJS Kesehatan adalah salah satu system asuransi kesehatan terbesar di dunia, di mana peserta mandiri - yang mendaftar dan membayar iurannya preminya sendiri - sepanjang Januari telah mencapai lebih dari 460 ribu jiwa dengan target akhirnya menjamin layanan kesehatan bagi 235 juta penduduk Indonesia pada tahun 2019 dilindungi dengan skema kesehatan ini.Pengembangan Bisnis Perseroan ke depan sesuai dengan program Transformasi Perseroan dan Road Map to be Healthcare Company, Perseroan melakukan investasi pada beberapa sektor bisnis baik core business maupun non core business khususnya pada sektor core business yang bersinggungan secara langsung dengan potensi pasar. Guna menangkap peluang–peluang tersebut, Perseroan melakukan investasi pengembangan usaha di beberapa sektor sebagai berikut:• Pengembangan Bisnis Investasi New Facility Manufacture• Pengembangan Bisnis Investasi Portfolio Produk Baru• Pengembangan Bisnis Investasi Produk Bioteknologi• Pengembangan Bisnis Investasi Radiofarmasi• Pengembangan Bisnis Pendirian Apotek Kimia Farma di Malaysia• Pengembangan Bisnis Pembangunan Rumah Sakit• Pengembangan Binis Investasi Healthcare dengan membuka konsep layanan kesehatan One Stop Healthcare Solutions dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)• Pengembangan Bisnis Penyertaan Saham pada PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia.• Pengembangan Bisnis Investasi Pabrik Bahan Baku Garam Farmasetis• Pengembangan Bisnis Investasi Pengembangan Produk Kimia

27