ptk
TRANSCRIPT
TATANG SUKENDARNIP 19600921 198403 1003PEMBINA UTAMA MADYA - IV/d WIDYAISWARA UTAMAP4TK BMTI BANDUNG
Telp. (022) 6650365HP. 08156071270
PENELITIAN
Proses pembuktian dari sebuah teori yang diajukan Proses mencari atau menemukan jawaban secara
cermat dan sistematik, dari pertanyaan atau hal-hal yang ingin diketahui jawabannya.
Proses mencari jawaban secara ilmiah dari pertanyaan yang diajukan secara deduktif, induktif atau verifikatif.
Proses mencari jawaban secara ilmiah melalui kegiatan kajian pustaka, pengumpulan data, pengolahan data, analisis dan penyimpulan.
Kegiatan ilmiah untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
Kegiatan ilmiah guna menemukan pengetahuan baru, prinsip-prinsip umum, serta mengadakan ramalan generalisasi.
Pemahaman Penting
Penelitian dikatakan berhasil atau selesai apabila pertanyaan yang diajukan pada saat dimulainya penelitian telah terjawab.
Penelitian merupakan proses yang berjalan secara terus-menerus dan tidak akan pernah merupakan hasil yang bersifat final karena seringkali hasil penelitian seseorang harus tunduk pada penelitian orang lain di kemudian hari yang mampu membantah kebenaran hasil penelitian sebelumnya.
4
Jenis PenelitianDitinjau dari bidang ilmu : Penelitian Pendiklatan Penelitian Sosial Penelitian Ekonomi Penelitian KedokteranDitinjau dari tujuannya : Penelitian Eksploratif Penelitian Developmental Penelitian Verifikatif Penelitian EvaluatifDitinjau dari pendekatannya : Penelitian kuantitatif Penelitian kualitatifMenurut caranya : Penelitian Non Eksperimen Penelitian EksperimenPenelitian Tindakan
Ditinjau dari tempatnya : Penelitian Laboratorium Penelitian Perpustakaan Penelitian LapanganDitinjau dari sasaran : Penelitian kebijakan Penelitian tenaga edukatifMenurut teknik samplingnya : Penelitian Populasi Penelitian Sampel Penelitian KasusMenurut model pengembangan : Model satu kali pendataan
(one shot) Model longitudinal Model cross-sectional
Penelitian Non Eksperimen dan EksperimenNon Eksperimen
DeskriptifPenelitian DeskriptifPenelitian KasusPenelitian SurvaiPenelitian KomparatifPenelitian Korelasi
Non Eksperimen Non Deskriptif
Penelitian HistorisPenelitian Filosofis
Quasi Experiment One shot case study Pre-test and post-test group Statis group comparison
True Experiment Control group pre-test post
test Random group Matched Group Random pre-test post-test Random pre-test control
group, post-test experiment group
Bentuk tiga kelompok eksperimen dan kontrol
Penelitian Deskriptif
Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi pada daerah tertentu.
Secara harfiah, penelitian deskrpitif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat penjelasan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian yang telah lalu.
Penelitian deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan, komparasi atau implikasi, walaupun penelitian yang bertujuan untuk menemukan hal-hal tersebut dapat mencakup juga metode-metode deskritif.
Penelitian deskriptif dapat disebut dengan menggabungkan berdasarkan cara menganalisisnya (deskriptif kualitatif) atau tujuannya (deskriptif evaluatif)
Penelitian Survai
Penelitian yang dilakukan untuk meneliti sampel yang besar dengan karakteristik yang dangkal
Untuk mencari informasi faktual tentang variabel/gejala/ karakteristik yang ada
Untuk mengidentifikasikan masalah-masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan praktek-praktek yang sedang berlangsung
Untuk membuat komparasi dan evaluasiPenelitian survai yang dilakukan terhadap
seluruh populasi disebut Sensus
Penelitian Kasus
Penelitian yang dilakukan untuk meneliti sampel yang kecil dengan karakteristik yang mendalam
Tujuan penelitian kasus adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial : individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat.
Penelitian kasus adalah penelitian mendalam mengenai unit sosial tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisasi baik mengenai unit tersebut.
Tergantung kepada tujuannya, ruang lingkup penelitian itu mungkin mencakup keseluruhan siklus kehidupan/hanya segmen-segmen tertentu saja, studi demikian itu mungkin mengkonsentrasikan diri pada faktor-faktor khusus tertentu atau dapat pula mencakup keseluruhan faktor-faktor dan kejadian-kejadian.
Penelitian Perkembangan (developmental research)
Penelitian perkembangan dilakukan untuk meneliti pola dan urutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.
Peneliti memusatkan perhatian pada studi mengenai variabel-variabel dan perkembangannya selama beberapa bulan atau beberapa tahun.
Biasanya dilakukan untuk meneliti perkembangan anak atau gejala alam dengan karakteristik tertentu
Penelitian Historis (historical research)
Penelitian historis bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematik dan obyektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasikan, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.
“Penelitian historis” tergantung kepada dua macam data, yaitu data primer (peninggalan) dan data sekunder (dokumen).
PENELITIAN KORELASIONAL
Tujuan “penelitian korelasional” adalah untuk menyelidiki sejauh mana variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.
Penelitian ini cocok dilakukan bila variabel-variabel yang diteliti rumit dan/atau tak dapat diteliti dengan metode eksperimental atau tak dapat dimanipulasikan.
Studi macam ini memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling hubungannya secara serentak dalam keadaan realistiknya.
Apa yang diperoleh adalah taraf atau tinggi rendahnya saling hubungan dan bukan ada atau tidaknya saling hubungan tersebut.
Hal ini berbeda misalnya dengan pada penelitian eksperimental, yang dapat memperoleh hasil mengenai ada atau tidak adanya efek tertentu.
PENELITIAN KOMPARATIF
Penelitian komparatif dilakukan untuk membandingkan dua macam kondisi yang berbeda pada masa lalu terhadap subyek yang sama karakteristiknya
Penelitian komparatif bersifat expost facto artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (lewat).
Penelitian komparatif dilakukan ketika tidak mungkin meneliti pengaruh perlakuan tertentu yang tidak mungkin dilakukan dengan penelitian eksperimen (karena perlakuannya bersifat alami)
13
PENELITIAN TINDAKAN KELASPenelitian + Tindakan + KelasPenelitian = Proses mencari atau menemukan
jawaban secara cermat dan sistematik, dari pertanyaan atau hal-hal yang ingin diketahui jawabannya.
Tindakan = kegiatan yang disengaja untuk tujuan tertentu
Kelas = sekumpulan peserta diklat yang sedang belajar dalam mata pelajaran dan waktu yang sama dengan bimbingan pengajar
PTK adalah penelitian mengenai suatu tindakan yang dilakukan pada sebuah kelas dengan tujuan memperbaiki mutu pembelajaran
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)Penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas
untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut.
Penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik
15
Pengembangan
PENELITIANTINDAKAN KELAS
PTK merupakan gabungan antarapenelitian eksperimen dan pengembangan
Eksperimen
Penggagas
Kurt Lewin (1946)Stephen KemmisRobin Mc TaggartJohn ElliotDave Ebbutt
TUJUAN PTK
Memperbaiki dan atau meningkatkan praktik pembelajaran secara berkesinambungan (Tim Pelatih Proyek PGSM : 1999).
Untuk memecahkan masalah, memperbaiki kondisi, mengembangkan dan meningkatkan mutu pembelajaran. Karena tujuan penelitian adalah memecahkan masalah
KARAKTERISTIK PTK
didasarkan atas masalah yang dihadapi pengajar dalam pembelajaran
dilakukan secara kolaboratif melalui kerja sama dengan pihak lain
peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi
bertujuan memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran
dilaksanakan dalam rangkaian langkah yang terdiri dari beberapa siklus
yang diteliti adalah tindakan yang dilakukan, meliputi efektifitas metode, teknik, atau proses pembelajaran (termasuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian)
tindakan yang dilakukan adalah tindakan yang diberikan oleh pengajar kepada peserta diklat.
Karakteristik PTK (Winter: 1996) kritik refleksi, yaitu adanya refleksi yang bersifat evaluasi
pelaksanaan pembelajaran kritik dialektis, yaitu adanya pandangan kritis dan obyektif
terhadap kelemahan atau hambatan dalam pelaksanaan kolaboratif, yaitu adanya kerjasama dengan pihak lain untuk
mengamati atau sumber data atas masalah yang dihadapi dalam pembelajaran;
resiko, berarti peneliti atau pengajar sendiri harus berani mengambil resiko bahwa hipotesisnya meleset atau beresiko untuk melakukan perubahan yang bersifat perbaikan;
susunan jamak, yaitu bersifat reflektif, dialektis, partisipatif dan kolaboratif; dan
internalisasi teori dan praktik, artinya teori dan praktik bukanlah hal yang terpisah, tetapi hanya merupakan satu hal yang memiliki tahapan berbeda, yang saling bergantung satu sama lain
Prinsip PTK
tidak mengganggu komitmen sebagai pengajar metode pengumpulan data tidak menuntut waktu yang berlebihan metodologi yang digunakan harus reliable sehingga memungkinkan
pengajar mengidentifikasi serta merumuskan hipotesis secara meyakinkan
masalah berawal dari kondisi nyata di kelas yang dihadapi pengajar dalam penyelenggaraan penelitian, pengajar harus memperhatikan
etika profesionalitas pengajar meskipun yang dilakukan adalah di kelas, tetapi harus dilihat dalam
konteks sekolah secara menyeluruh tidak mengenal populasi dan sampel tidak mengenal kelompok eksperimen dan control; dan tidak untuk digeneralisasikan.
Kesalahan Umum PTK
Penonjolan tindakan yang dilakukan oleh pengajar
Melakukan pembelajaran biasa
22
CIRI-CIRI CIRI-CIRI PENELITIAN TINDAKANPENELITIAN TINDAKAN1. Permasalahan PRAKTIS DI KELAS2. KOLABORASI sesama peneliti3. Ada upaya PERBAIKAN/PENINGKATAN4. EFEKTIFITAS metode/teknik/proses5. TIDAK untuk DIGENERALISASIKAN6. TIDAK MENGENAL populasi dan sampel7. Merupakan KEGIATAN NYATA, hasil pemikiran
yang dirancang pengajar untuk MENINGKATKAN MUTU KBM
8. Merupakan TINDAKAN yang diberikan OLEH pengajar KEPADA peserta diklat
9. Terjadi dalam SIKLUS sebagai eksperimen berkesinambungan, MINIMUM DUA SIKLUS
23
1. Tindakan harus tampak nyata BERBEDA DARI SEBELUMNYA
2. Harus ada PEDOMAN YANG JELAS SECARA TERTULIS, yang akan digunakan sebagai acuan/pedoman tindakan
3. Terlihat adanya UNJUK KERJA peserta diklat sesuai pedoman
4. Ada penelusuran terhadap proses, dengan menggunakan LEMBAR PENGAMATAN
5. Ada evaluasi terhadap HASIL dengan INSTRUMEN YANG RELEVAN
6. Keberhasilan tindakan dilakukan dalam bentuk REFLEKSI7. MELIBATKAN peserta diklat YANG DIKENAI TINDAKAN8. HASIL REFLEKSI harus TERLIHAT DALAM
PERENCANAAN SIKLUS BERIKUTNYA
FAKTOR YANG DIPERHATIKAN
24
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PTKKelebihan :Sebagai upaya meningkatkan mutu
pembelajaran secara berkelanjutan
Kelemahan :Menerapkan tindakan yang sama pada
peserta diklat yang memiliki latar belakang dan karakteristik yang mungkin berbeda
JENIS PTK
Jenis DiagnostikPenelitian dilakukan untuk menuntun peneliti ke arah suatu tindakan karena suatu masalah yang terjadi, misalnya adanya konflik antar siswa di kelas, adanya pertengkaran di antara siswa dan sejenisnya.
Jenis PartisipanPenelitian dilakukan dengan keterlibatan langsung peneliti dari awal sampai akhir proses.
Jenis EmpirikPenelitian dilakukan dengan cara merencanakan, mencatat pelaksanaan dan mengevaluasi pelaksanaan dari luar arena kelas, jadi dalam penelitian jenis ini peneliti harus berkolaborasi dengan pengajar yang melaksanakan tindakan di kelas.
Jenis Eksperimental.Penelitian dilakukan sebagai upaya menerapkan berbagai teknik, metode atau strategi dalam pembelajaran secara efektif dan efisien.
Pelaksanaan
Perencanaan Pengamatan
Refleksi
SIKLUS 1
Pelaksanaan
Perencanaan Pengamatan
Refleksi
SIKLUS 2
SIKLUS SELANJUTNYA
Gbr : Alur Penelitian Tindakan Kelas dengan 4 tahap kegiatan
27
Terdapat masalah
Ingin memecahkanmasalah
Mencari tindakan tepat berdasarkan kajian teori
Merencanakan tindakan Melaksanakan tindakan
MengamatiRefleksi
Tindakan lanjutan
Awal pemikiran danpenerapan tindakan
Tahap 1: Perencanaan tindakan
Peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Secara ideal dilakukan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses
Bila dilaksanakan sendiri oleh pengajar sebagai peneliti maka instrumen pengamatan harus disiapkan disertai lembar catatan lapangan.
Yang perlu diingat bahwa pengamatan yang diarahkan pada diri sendiri biasanya kurang teliti dibanding dengan pengamatan yang dilakukan terhadap hal-hal yang berada di luar diri, karena adanya unsur subjektivitas yang berpengaruh, yaitu cenderung mengunggulkan dirinya.
Dalam pelaksanaan pembelajaran rencana tindakan dalam rangka penelitian dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan
Implementasi atau penerapan isi rencana tindakan di kelas yang diteliti.
Pelaksana pengajar harus ingat dan berusaha mentaati apa yang sudah dirumuskan dalam rencana tindakan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak kaku dan tidak dibuat-buat.
Tahap 3: Pengamatan
Kegiatan pengamatan ini tidak terpisah dengan pelaksanaan tindakan karena pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan.
pengajar pelaksana yang berstatus sebagai pengamat melakukan "pengamatan balik" terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung.
Sambil melakukan pengamatan balik ini pengajar pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi.
Tahap 4: Refleksi
Merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.
Kegiatan refleksi ini sebetulnya lebih tepat dikenakan ketika pengajar pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.
Ketika pengajar pelaku tindakan mengatakan kepada peneliti pengamat tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dn bagian mana yang belum.
Apabila pengajar pelaksana juga berstatus sebagai pengamat, maka refleksi dilakukan terhadap diri sendiri. Dengan kata lain pengajar tersebut melihat dirinya kembali, melakukan "dialog" untuk menemukan hal-hal yang sudah dirasakan memuaskan hati karena sudah sesuai dengan rancangan dan mengenali hal-hal yang masih perlu diperbaiki.
Self evaluation dilakukan secara obyektif. Untuk menjaga obyektifitas tersebut seringkali hasil refleksi ini
diperiksa ulang atau divalidasi oleh orang lain
Metode Pengumpulan Data
Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, observasi non sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan dan observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamatan dengan menggunakan pedoman sebagai pengamatan.
Wawancara atau Interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer)
Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Jadi dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti mengumpulkan dan mencermati benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memproleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.
VARIABEL PTK
Variabel tindakanVariabel masalahDalam judul penelitian ”Penerapan Metode
Proyek untuk Meningkatkan Aktifitas Siswa dalam Pembelajaran Fisika pada Kelas XI SMA Bonafide Tahun Ajaran 2008/2009”, maka variabel tindakannya adalah ”Penerapan Metode Proyek”, sedangkan variabel masalahnya adalah ”Aktifitas Siswa”.
HIPOTESIS
Hipotesis Tindakan. Contoh Hipotesis Tindakan : ”Penerapan
metode proyek dapat meningkatkan aktifitas siswa pada pembelajaran Fisika kelas XI SMA Bonafide Tahun Ajaran 2008/2009”.
Sasaran PTK
Metode/model pembelajaranTeknik evaluasi belajarPenggunaan sarana praktekLingkungan belajar
Persiapan PTK
Perjelas lebih dulu latar belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan penelitian.
Adanya kesinkronan antara masalah dan tujuan penelitian.
37
TERJADINYA MASALAH
Masalah menampakan diri sebagai tantangan oleh sebab itu dapat pula dikatakan bahwa masalah yang benar-benar dapat “dimasalahkan” dalam penelitian perlu memiliki unsur-unsur yang menggerakan kita untuk membahasnya yaitu penting, bermanfaat, dan realistik.
Masalah atau permasalahan terjadi karena ada kesenjangan (gap) antara das sollen dengan das sein, ada perbedaan antara apa yang seharusnya dan apa yang ada dalam kenyataan, antara apa yang diperlukan dan apa yang tersedia, antara harapan dan kenyataan, dan sejenisnya.
Masalah dapat dicermati dari sumber-sumber materi masalah
38
MASALAH DALAM PTK
Setiap kesulitan yang terjadi dalam pembelajaran di kelas
Sesuatu yang menghambat pencapaian tujuan pembelajaran
Kesenjangan antara yang seharusnya dengan kenyataan yang ada
39
SUMBER MATERI MASALAH
BacaanDiskusi, Seminar, Pertemuan IlmiahPernyataan Pemegang OtoritasPengamatan langsungPengalaman pribadiPerasaan Intuitif
40
Kriteria Dalam Menentukan Masalah Besarnya sumbangan untuk pengembangan teorI atau pemecahan
masalah praktis. Kemanfaatan bagi masyarakat. Tingkat penting atau urgennyanya masalah. Relevansi dengan bidang yang ditekuni dan dikuasai Kelayakan sesuatu masalah untuk diteliti. Keterlaksanaan, dilihat dari segi :
- Biaya yang tersedia- Waktu yang dapat ditentukan- Alat-alat dan perlengkapan yang tersedia- Bekal kemampuan teroritis, dan- Penguasaan metode yang diperlukan
41
PERUMUSAN MASALAH
Masalah sebaiknya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, atau bila berupa pernyataan harus jelas hal yang menjadi pokok masalah dan dinyatakan secara padat dan jelas
Rumusan hendaklnya memberi petunjuk tentang kemungkinnya untuk mengumpulkan data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan itu.
Dalam pembatasan masalah, harus jelas berapa banyak masalahnya, apa saja masalahnya, dan selanjutnya dibatasi hanya berapa dan apa yang diteliti.
Dalam PTK masalah berkisar kesulitan atau hambatan dalam pembelajaran. Seringkali masalahnya adalah rendahnya motivasi, kreatifitas atau prestasi belajar
42
KRITERIA UNTUK MENILAI KELAYAKAN RUMUSAN MASALAH
Apakah masalah itu telah dibatasi dalam arti kata tenaga, uang, waktu, serta kecakapan melaksanakannya.
Apakah terdapat alat yang sesuai untuk pencapaian itu misalnya test, skala, penilaian dan sebagainya
Apakah jenis data yang akan dikumpulkan dapat dianalisa dan dipergunakan dengan ukuran kecermatan.
Apakah terhadap lapangan masalah yang dipilih itu telah disusun rencana yang cukup dalam dan terurai.
Keterangan apakah yang diharapkan akan dihasilkan oleh peneliti masalah tersebut? Apakah jenis keterangan itu berguna untuk diteliti?.
43
CONTOH RUMUSAN MASALAH
Apakah metode pembelajaran simulasi dapat meningkatkan prestasi belajar peserta diklat?
Apakah metode penilaian portofolio yang dilakukan mampu mengukur hasil kerja peserta diklat secara akurat?
44
Menentukan Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dirumuskan dalam kalimat pernyataan.Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang
menunjukan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai.
Tujuan penelitian sama dengan jawaban yang ingin diketahui atau dikehendaki dalam permasalahan penelitian, yang berbeda adalah rumusannya.
Dalam PTK, seringkali tujuannya adalah untuk mengetahui efektifitas tindakan dalam meningkatkan motivasi, kreatifitas atau prestasi belajar.
45
CONTOH TUJUAN PENELITIANUntuk mengetahui, apakah metode
pembelajaran simulasi dapat meningkatkan prestasi belajar peserta diklat. (Untuk mengetahui efektifitas metode pembelajaran simulasi dalam meningkatkan prestasi belajar peserta diklat)
Masalah penelitian dirumuskan dengan mendefinisikan masalah nyata di kelas, misalnya : siswa kurang aktif pada pembelajaran Fisika.
Masalah kurang aktifnya siswa ini kemudian dipecahkan dengan upaya menerapkan metode pemberian tugas proyek.
Gabungan dari masalah nyata di kelas dan pemecahannya selanjutnya ditulis dalam bentuk hipotesis, yaitu :
”Penerapan metode pemberian tugas proyek dalam pembelajaran mampu meningkatkan aktifitas siswa”.
(ingat : hipotesis adalah jawaban sementara dari masalah yang ada)
Karena tujuan penelitian adalah memecahkan masalah maka rumusan masalah penelitian disusun dengan mempertanyakan hipotesis, yaitu :”Apakah penerapan metode pemberian tugas proyek dalam pembelajaran mampu meningkatkan aktifitas siswa pada pembelajaran Fisika kelas XI SMA Bonafide Tahun Ajaran 2008/2009?”.
Maka tujuan penelitian yang sesuai adalah :”Untuk mengetahui keberhasilan penerapan metode pemberian tugas proyek dalam pembelajaran guna meningkatkan aktifitas siswa pada pembelajaran Fisika kelas XI SMA Bonafide Tahun Ajaran 2008/2009”.
49
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan dalam menuliskan tujuan Tujuan penelitian adalah untuk memenuhi tugas
dalam mencapai gelar sarjana muda/sarjana.
(Ini bukan tujuan penelitian tetapi tujuan penyusunan skripsi atau tesis)
Tujuan penelitian adalah untuk mencari data.
(mengumpulkan data bukanlah tujuan penelitian karena mencari data adalah bagian dari kegiatan penelitian itu sendiri)
50
HIPOTESIS
Suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul, diolah dan dianalisis.
Hipotesis hendaklah dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau pernyataan.
Dalam PTK hanya dikenal Hipotesis Tindakan (tidak ada Ho dan Ha, dan beberapa pakar mengatakan : dalam PTK tidak perlu hipotesis)
51
PENGERTIAN VARIABEL
Variabel adalah sebuah konsep (F.N. Kerlinger) (seperti laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran).
Variabel adalah gejala yang bervariasi (Sutrisno Hadi), misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai variasi laki-laki perempuan; berat badan, karena ada berat 40 kg, 50 kg dan sebagainya.
52
JENIS VARIABEL DITINJAU DARI JENIS DATAMenurut jenis data, ada 2 variabel, yaitu kuantitatif dan
kualitatif. Menurut sifat hubungan, ada 2 variabel, yaitu variabel
bebas (yang mempengaruhi) dan variabel terikat (yang dipengaruhi)
Dalam PTK terdapat 2 jenis variabel, yaitu variabel tindakan (variabel bebas) dan variabel masalah (variabel terikat)
53
Variabel Tindakan
Variabel Masalah
Jenis variabel dan hipotesis tindakan pada PTK
Hipotesis Tindakan = Pemecahan Masalah
Masalah : Siswa kurang memiliki motivasi belajarPemecahan Masalah : Menggunakan metode belajar sambil menyanyi
Hipotesis Tindakan :Penerapan metode belajar sambil menyanyi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
54
POPULASI DAN SAMPEL
Sampel diambil dari populasi dan memiliki setting (latar) yang sama antara populasi dan sampel
Populasi adalah keseluruhan obyek yang diteliti.Sampel adalah obyek yang diambil untuk diteliti,
merupakan bagian dari populasi dan memiliki karakteristik sama dengan populasi
Dalam PTK tidak dikenal adanya populasi dan sampling karena yang diteliti berupa kasus, sehingga tindakan yang diambil hanya berlaku untuk kasus yang dipermasalahkan pada suatu tempat tertentu.Latar penelitian harus jelas apa masalahnya, mengapa terjadi masalah, dimana, kapan, bagaimana tindakannya dan dilakukan oleh siapa kepada siapa.
Masalah : ”Apakah penerapan metode proyek mampu meningkatkan aktifitas siswa
Tujuan : Untuk mengetahui keberhasilan penerapan metode proyek dalam meningkatkan aktifitas siswa
Apakah penerapan metode proyek mampu mendorong siswa untuk lebih banyak bertanya
Apakah penerapan metode proyek mampu mendorong siswa untuk lebih mencari jawaban melalui kajian pustaka
Mengetahui keberhasilan penerapan metode proyek dalam mendorong siswa untuk lebih banyak bertanya
Mengetahui keberhasilan penerapan metode proyek dalam mendorong siswa untuk lebih mencari jawaban melalui kajian pustaka
UTAMA
RINCIAN
PENGURAIAN MASALAH DAN TUJUAN
Setelah jelas masalah dan tujuannya maka ditentukan Indikator Keberhasilan penerapan Metode Pemberian Tugas Proyek, yang selanjutnya juga dibuat Indikator Proses dan Urutan Kegiatan sesuai tabel kisi-kisi di atas.
KISI2 INDIKATOR KEBERHASILAN
Masalah Rincian Masalah
Tujuan Khusus
Indikator Keberha-
silanApakah penerapan metode proyek mampu meningkat-kan aktifitas siswa
Apakah penerapan metode proyek mampu mendorong siswa untuk lebih banyak bertanya
Mengetahui keberhasilan penerapan metode proyek dalam mendorong siswa untuk lebih banyak bertanya
siswa lebih banyak bertanya
Apakah penerapan metode proyek mampu mendorong siswa untuk lebih mencari jawaban melalui kajian pustaka
Mengetahui keberhasilan penerapan metode proyek dalam mendorong siswa untuk lebih aktif mencari jawaban melalui kajian pustaka
siswa lebih aktif mencari jawaban melalui kajian pustaka
KISI2 INDIKATOR PROSES
Variabel Tindakan
Indikator Proses
Urutan Kegiatan
Instrumen Pengum-
pulan DataPenerapan metode proyek
Pemberian tugas berupa proyek yang dikerjakan bersama
1. Pembagian kelompok
2. Penjelasan tugas
3. Pemberian tugas proyek
Pengerjaan proyek
1. Pembagian tugas antar individu
2. Pengerjaan tugas per bagian
3. Perakitan hasil per bagian
Penilaian proses dan hasil proyek
1. Penilaian proses
2. Penilaian hasil
Urutan kegiatan itulah yang dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Berdasarkan urutan kegiatan tersebut dapat ditentukan instrumen yang diperlukan yakni berupa lembar pengamatan atau lainnya
Apabila dirasakan perlu mengorek keterangan lebih jauh maka dapat disiapkan pedoman wawancara atau bahkan disiapkan angket bagi siswa sekolah menengah (bagi siswa SD tentunya tidak cocok bila menggunakan angket).
Setelah instrumen penelitian disiapkan maka disiapkan segala keperluan yang akan digunakan dalam pembelajaran, misalnya lembar materi, lembar tes, alat peraga dan sebagainya.
CONTOH PERENCANAANPENGGUNAAN METODE MENGHAFAL CEPAT YANG BARU
Merencanakan tindakan metode menghafal cepat yang baru
Membuat RPPMembuat lembar latihan menghafal cepatMembuat soal tes awal dan tes akhirMembuat lembar pengamatan kegiatan
peserta diklatMembuat angket pendapat peserta diklat
tentang metode yang digunakan
TINDAKAN PENGAJAR
TINDAKAN PESERTA
diklat
INSTRUMEN
Memberi tes awal Mengerjakan tes awal
Soal tes awal
Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
Menyimak - RPP
Melakukan tindakan, misal menggunakan metode menghafal baru
Melakukan penghafalan dengan metode menghafal baru
- Lembar latihan menghafal yang baru
- Lembar pengamatan
- Melakukan tes akhir
- Memberi angket ke peserta diklat
- Mengerjakan tes
- Menjawab angket
- Soal tes akkhir
- Angket pendapat peserta diklat
CONTOH RENCANA PELAKSANAAN DAN PENGAMATAN DI KELAS
Aspek perilaku siswa Ya Td Ketr.
1. Memperhatikan penjelasan pengajar
2. Mencatat penjelasan pengajar
3. Bertanya kepada pengajar
4. Bertanya kepada teman
5. Mengerjakan tugas dengan tekun
6. Mengerjakan tugas secara mandiri
CONTOH LEMBAR PENGAMATAN
Pelaksanaan
Apabila sudah siap maka dimulailah penerapan tindakan dalam kelas yang diajar oleh pengajar.
Penerapan tindakan mungkin saja dilakukan dalam beberapa kali tatap muka.
Setiap kali tatap muka maka sekaligus dilakukan pengamatan oleh rekan mitra kerja atau oleh pengajar sendiri.
Selesai satu tindakan, selanjutnya pengajar melakukan refleksi pelaksanaan pembelajaran atas dasar pengamatan yang sudah dilakukan.
Dalam hal ini pengajar mengkaji isi lembar observasi, hasil tes, catatan lapangan, atau hasil angket bila ada. Yang perlu diingat adalah, sejauh mana penerapan tindakan tersebut telah mencapai keberhasilan sebagaimana ditunjukkan dalam Indikator Keberhasilan dan sejauh mana prosesnya telah sesuai dengan Indikator Proses yang direncanakan.
Dari hasil refleksi yang berupa evaluasi pelaksanaan pembelajaran ini maka pengajar merencanakan tindakan lanjutan yang berupa perbaikan atas kekurangan yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan pemberian tindakan yang telah direncanakan.
CONTOH REFLEKSI PELAJARI : Hasil pengamatan (dari Lembar Pengamatan) dan hasil angket Catatan kejadian di kelas Hasil tes
RENUNGKAN : Bagaimana hasil tes awal? Bagaimana sikap dan perilaku peserta diklat pada saat melakukan
penghafalan cepat metode baru? Bagaimana hasil tes akhir (setelah melakukan penghafalan dengan
metode baru)? Bagaimana hasil angket tentang pendapat peserta diklat terhadap
metode menghafal yang baru? Apa ada perbedaan hasil antara tes awal dan tes akhir? Apa peserta diklat tertarik? Apa peserta diklat lebih aktif? Apa tindakan berikutnya untuk menguji apakah metode baru
tersebut lebih kelihatan efeknya?
CATATAN REFLEKSI DAN TRIANGULASI
BUAT CATATAN PADA SAAT MELAKUKAN REFLEKSI, TUANGKAN BUAH PIKIRAN MENJADI TULISAN
DISKUSIKAN HASIL REFLEKSI DENGAN TEMAN SEJAWAT ATAU PAKAR
BUAT DRAFT SINGKAT UNTUK BAHAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam sebuah laporan penelitian, maka bagian yang memaparkan tentang hasil penelitian merupakan inti dari laporan tersebut.
Bagian tersebut harus menjadi perhatian utama karena sederet apapun latar belakang masalah, landasan teori dan uraian metodologi penelitian, tidak akan ada artinya tanpa paparan hasil penelitian yang kemudian dibahas atau dianalisis untuk selanjutnya disimpulkan.
Dalam paparan hasil penelitian, pertama kali harus diuraikan tentang :
latar penelitian yang meliputi di mana dan kapan penelitian dilakukan, sehingga pembaca dibawa ke suasana di mana penelitian dilakukan. Kalau perlu bagian ini dilengkapi dengan foto sekolah dan kelas di mana penelitian di lakukan.
langkah-langkah demi langkah yang dilakukan tiap siklus mulai dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, bagaimana pengamatan dilakukan dan hasil refleksi yang telah dilakukan.
Urutan kegiatan sebagaimana telah dituliskan dalam tabel kisi-kisi indikator proses harus diuraikan sehingga jelas apa tindakannya dan bagaimana tindakan itu dilakukan.
Dengan berdasarkan refleksi siklus pertama, maka harus jelas pula upaya apa yang dilakukan untuk memperbaiki tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus ke dua dan seterusnya.
Harus jelas perbedaan urutan kegiatan pada siklus pertama dan kedua sebagai wujud ”perbaikan tindakan pertama”, kalau perlu uraikan keunggulan dari tindakan yang dilakukan pada siklus kedua dibandingkan dengan tindakan pada siklus pertama.
PEMBAHASAN ditulis dengan mengacu pada hambatan dan keberhasilan tiap siklus, cara mengatasi masalah dalam penerapan serta pembandingan dengan landasan teori
72
KERANGKA PROPOSAL PTK Halaman Judul Halaman Persetujuan (kalau perlu) Kata Pengantar Daftar Isi A. Judul Penelitian B. Pendahuluan
Latar belakang masalah, perumusan/pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian
C. Landasan TeoriDiuraikan teori yang relevan dengan permasalahan, dan hipotesis tindakan.
D. Metode PenelitianDiuraikan tentang prosedur penelitian, metode pengumpulan data, tindakan yang dilakukan tiap siklus
E. Jadwal PenelitianTuliskan jadwal penelitian, sesuai waktu yang disediakan
F. Personil PenelitiTuliskan identitas ketua dan anggota peneliti, nama, instansi dsb.
G. Anggaran yang dibutuhkanTuliskan rancangan dana yang dibutuhkan untuk penelitian
H. Daftar PustakaTuliskan judul buku yang dijadikan acuan (seperlunya saja)
I. LampiranInstrumen penelitian dll.
73
LAPORAN PTK
BAGIAN AWALHalaman judulHalaman PengesahanMinimal yang harus mengesahkan karya tulis ilmiah hasil
penelitian ini adalah kepala sekolah dan kepala bagian perpustakaan sekolah yang bersangkutan.
AbstrakPada bagian ini dituliskan dengan ringkas dan jelas hal-
hal pokok tentang (a) permasalahan khususnya rumusan masalah, (b) tujuan penelitian, (c) prosedur pelaksanaan PTk dan (d) hasil penelitian .
Kata PengantarDaftar Isi dan lampiran-lampiran
BAB I : PENDAHULUANLatar Belakang (diskripsi masalah, data awal
yang mendukung adanya masalah dan akar timbulnya masalah dengan menunjukkan pada lokasi penelitian dan waktu serta penjelasan pentingnya masalah itu dipecahkan
Rumusan Masalah (diharapkan kalimat Tanya);Tujuan Penelitian; (sesuaikan dengan rumusan
masalah)Manfaat Penelitian; (sesuaikan dengan apa
yang direncanakan pada proposal, namun peneliti dapat mengembangkan)
BAB II : LANDASAN TEORIKemukakan teori dan pustaka yang relevan, dan
memberi arah serta petunjuk pada pelaksanaan PTK. Diperlukan adanya usaha untuk membangun
argumentasi teoritis yang menunjukkan bahwa tindakan yang diberikan dimungkinkan dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran di klas.
Pada akhir bab ini dapat ikemukakan hipotesis tindakan. Uraian pada bab ini harus lebih lengkap dan rinci dibanding dengan uraian yang ada pada bab yang sama di usulan penelitian.
BAB III : METODE PENELITIANDeskripsikan tiap siklus penelitian yang memuat:
rencana, pelaksanaan/tindakan, pemantauan dan evaluasi beserta jenis instrument yang digunakan, dan cara refleksi. (perlu dibedakan pada usulan, isi apa yang akan dilaksanakan, sedang pada laporan berisi apa yang sudah dilaksanakan). Pada tiap siklus harus dikemukakan tindakan secara jelas, serta semua jenis instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data. Tindakan yang dilakukan bersifat rasional, feasible serta collaborative.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Menyajikan uraian masing-masing siklus dengan data lengkap, menyangkut
berbagai aspek yang terjadi akibat tindakan yang dilakukan. Tunjukkan adanya perbedaan tindakan dengan kegiatan pelajaran yang
biasa atau sering dilakukan. Pada refleksi diakhir setiap siklus berisi penjelasan tentang aspek
keberhasilan grafik, dan kelemahan yang terjadi. Kemukakan ada perubahan/ kemajuan/ perbaikan yang terjadi pada diri
siswa, lingkungan kelas, pengajar sendiri, motivasi/minat belajar, dan hasil belajar.
Kemukakan hasil dari keseluruhan siklus ke dalam ringkasan untuk bahan dasar analisis dan pembahasan.
Bahan/data tersebut ditulis dalam bentuk tabel atau bagan sehingga akan memperjelas adanya perubahan yang terjadi
Disertai PEMBAHASAN secara sistematik dan jelas dihubungkan dengan teori.
BAB V : SIMPULAN DAN SARANSajikan simpulan hasil penelitian (potret
kemajuan) sesuai dengan tujuan/masalah penelitian yang telah disampaikan sebelumnya.
Berikan saran tindak lanjut berdasarkan simpulan yang diperoleh baik yang menyengkut segi positif maupun negatifnya.
DAFTAR PUSTAKAMemuat semua sumber pustaka yang digunakan dalam
penelitian dengan menggunakan system yang telah dibakukan secara konsisten.
LAMPIRAN-LAMPIRAN:Berisi :RPP Instrument penelitian, Sampel jawaban siswa, Dokumen/foto kegiatan, Ijin penelitian, serta bukti lain yang dipandang perlu.
PERKIRAAN JUMLAH HALAMAN MINIMAL PADA PTK YANG DITERIMA
Bab I : Pendahuluan = 4 hlm Bab II : Landasan Teori = 10 hlm Bab III : Metode Penelitian = 6 hlm Bab IV : Hasil Penelitian dan
Pembahasan = 16 hlm Bab V : Kesimpulan dan Saran = 3 hlm Daftar Pustaka = 1 hlmTOTAL +/- 40 HALAMAN