psikologi agama

38
Psikologi Agama " Psikoterapi dalam Al-Qur'an" BAB I PENDAHULUAN Islam adalah agama yang sangat agung, yang memberikan pencerahan kepada manusia dalam berbagai aspek terkait dengan alam semesta, manusia dan kehidupan, tentang Dzat yang ada sebelum kehidupan dunia dan alam yang ada sesudahnya serta hubungan ketiga unsur tadi dengan Dzat yang menciptakannya. Dengan kata lain Islam adalah sebuah ideologi (tidak sekedar agama ritual) yang mampu menjawab setiap problematika umat manusia. Semenjak ribuan tahun yang lalu konsep tentang manusia banyak dirumuskan oleh para ahli dari mulai filsuf, ilmuwan dan agamawan. Manusia moncoba untuk mengetahui hakikat atau esensi dirinya. Seiring berjalannya waktu sejarah mencatat bahwa teori- teori mengenai hakikat atau esensi manusia terus berkembang. Hal inilah yang kemudian memicu lahirnya berbagai disiplin ilmu dengan manusia sebagai subjek dan atau objek kajiannya, dan psikologi adalah salah-satu disiplin ilmu yang termasuk di dalamnya. Psikoterapi merupakan salah satu modalitas terapi yang terandalkan dalam tatalaksana pasien psikiatri disamping psikofarmaka dan terapi fisik. Sebetulnya dalam kehidupan sehari- hari, prinsip-prinsip dan beberapa kaidah yang ada dalam psikoterapi ternyata juga digunakan, antara lain dalam konseling, pendidikan dan pengajaran, atau pun pemasaran.

Upload: iwan-kurnia

Post on 01-Dec-2015

97 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Psikologi Agama

TRANSCRIPT

Page 1: Psikologi Agama

Psikologi Agama " Psikoterapi dalam Al-Qur'an"

BAB I

PENDAHULUAN

Islam adalah agama yang sangat agung, yang memberikan pencerahan kepada manusia

dalam berbagai aspek terkait dengan alam semesta, manusia dan kehidupan, tentang Dzat yang

ada sebelum kehidupan dunia dan alam yang ada sesudahnya serta hubungan ketiga unsur tadi

dengan Dzat yang menciptakannya. Dengan kata lain Islam adalah sebuah ideologi (tidak

sekedar agama ritual) yang mampu menjawab setiap problematika umat manusia.

Semenjak ribuan tahun yang lalu konsep tentang manusia banyak dirumuskan oleh para

ahli dari mulai filsuf, ilmuwan dan agamawan. Manusia moncoba untuk mengetahui hakikat atau

esensi dirinya. Seiring berjalannya waktu sejarah mencatat bahwa teori-teori mengenai hakikat

atau esensi manusia terus berkembang. Hal inilah yang kemudian memicu lahirnya berbagai

disiplin ilmu dengan manusia sebagai subjek dan atau objek kajiannya, dan psikologi adalah

salah-satu disiplin ilmu yang termasuk di dalamnya.

Psikoterapi merupakan salah satu modalitas terapi yang terandalkan dalam tatalaksana pasien psikiatri disamping psikofarmaka dan terapi fisik. Sebetulnya dalam kehidupan sehari-hari, prinsip-prinsip dan beberapa kaidah yang ada dalam psikoterapi ternyata juga digunakan, antara lain dalam konseling, pendidikan dan pengajaran, atau pun pemasaran.

Dalam praktek, psikoterapi dilakukan dengan percakapan dan observasi. Percakapan dengan seseorang dapat mengubah pandangan, keyakinan serta perilakunya secara mendalam, dan hal ini sering tidak kita sadari. Beberapa contohnya, antara lain seorang penakut, dapat berubah menjadi berani, atau, dua orang yang saling bermusuhan satu sama lain, kemudian dapat menjadi saling bermaafan, atau seseorang yang sedih dapat menjadi gembira setelah menjalani percakapan dengan seseorang yang dipercayainya. Bila kita amati contoh-contoh itu, akan timbul pertanyaan, apakah sebenarnya yang telah dilakukan terhadap mereka sehingga dapat terjadi perubahan tersebut? Pada hakekatnya, yang dilakukan ialah pembujukan atau persuasi. Caranya dapat bermacam-macam, antara lain dengan memberi nasehat, memberi contoh, memberikan pengertian, melakukan otoritas untuk mengajarkan sesuatu, memacu imajinasi, melatih, dsb. Pembujukan ini dapat efektif asal dilakukan pada saat yang tepat, dengan cara yang tepat, oleh orang yang mempunyai cukup pengalaman. Pada prinsipnya pembujukan ini terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dalam berbagai bidang, dan dapat dilakukan oleh banyak orang.

Dalam dunia kedokteran, komunikasi antara dokter dengan pasien merupakan hal yang

penting oleh karena percakapan atau pembicaraan merupakan hal yang selalu terjadi diantara

mereka. Komunikasi berlangsung dari saat perjumpaan pertama, yaitu sewaktu diagnosis belum

Page 2: Psikologi Agama

ditegakkan hingga saat akhir pemberian terapi. Apa pun hasil pengobatan, berhasil atau pun

tidak, dokter akan mengkomunikasikannya dengan pasien atau keluarganya; hal itu pun

dilakukan melalui pembicaraan. Dalam keseluruhan proses tatalaksana pasien, hubungan dokter-

pasien merupakan hal yang penting dan sangat menentukan, dan untuk dapat membentuk dan

membina hubungan dokter-pasien tersebut, seorang dokter dapat mempelajarinya melalui

prinsip-prinsip psikoterapi.

Pada kenyataannya teknik psikoterapi sendiri cukup beragam dan hal ini tidak terlepas

dari konsep teori psikologi mana yang menjadi landasannya. Di dalam makalah ini penulis

mencoba untuk menelaah lebih dalam mengenai psikoterapi yang berwawasan Islam, namun

tentu saja sebelum menginjak kepada pembahasan mengenai psikoterapi yang berwawasan Islam

kita harus terlebih dahulu membahas mengenai pengertian psikoterapi yang berwawasan Islam

sesuai dalam Al-Qur’an.

BAB II

PEMBAHASAN

PSIKOTERAPI DALAM AL-QUR’AN

1.      PENGERTIAN PSIKOTERAPI

Psikoterapi adalah pengobatan dengan secara psikologis untuk masalah yang berkaitan

dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu

"Psyche" yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan "Therapy" yang artinya penyembuhan,

pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi

kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran. Istilah ini mencakup berbagai teknik yang bertujuan

untuk membantu individu dalam mengatasi gangguan emosionalnya, dengan cara memodifikasi

perilaku, pikiran, dan emosinya, sehingga individu tersebut mampu mengembangkan dirinya

dalam mengatasi masalah psikisnya.

Orang yang melakukan psikoterapi disebut Psikoterapis (Psychotherapist). Seorang

psikoterapis bisa dari kalangan dokter, psikolog atau orang dari latar belakang apa saja yang

mendalami ilmu psikologi dan mampu melakukan psikoterapi. Psikoterapis merupakan istilah

Page 3: Psikologi Agama

umum untuk menyebut semua orang yang melakukan psikoterapi. Psikoterapi bisa diartikan

sebagai suatu interaksi antara dua orang atau lebih yang hasilnya adalah mengubah pikiran,

perasaan atau perilaku seseorang menjadi lebih baik.

Psikoterapi merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara

klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang

psikoterapis dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya akan membantu klien mengatasi

keluhan secara profesional dan legal.

James P.Chaplin lebih jauh membagi pengertian psikoterapi dalam dua sudut pandang.

Secara khusus, psikoterapi diartikan sebagai penerapan teknik khusus pada penyembuhan

penyakit mental atau pada kesulitan-kesulitan penyesuaian diri setiap hari. Secara luas,

psikoterapi mencakup penyembuhan lewat keyakinan agama melalui pembicaraan informal atau

diskusi personal dengan guru atau teman. Pada pengertian di atas, psikoterapi selain digunakan

untuk penyembuhan penyakit mental, juga dapat digunakan untuk membantu, mempertahankan

dan mengembangkan integritas jiwa, agar ia tetap tumbuh secara sehat dan memiliki kemampuan

penyesuaian diri lebih efektif terhadap lingkungannya. Tugas utama psikiater adalah memberi

pemahaman dan wawasan yang utuh mengenai diri pasien serta memodifikasi atau bahkan

mengubah tingkah laku yang dianggap menyimpang. Oleh karena itu, boleh jadi psikiater yang

dimaksudkan di sini adalah para guru, orang tua, saudara dan teman dekat yang biasa digunakan

sebagai tempat curahan hati serta memberi nasihat-nasihat kehidupan yang baik.

Menurut Carl Gustav Jung, psikoterapi telah melampaui asal-usul medisnya dan tidak lagi

merupakan suatu metode perawatan orang sakit. Psikoterapi kini digunakan untuk orang yang

sehat atau pada mereka yang mempunyai hak atas kesehatan psikis yang penderitaannya

menyiksa kita semua. Berdasarkan pendapat Jung ini, bangunan psikoterapi selain digunakan

untuk fungsi kuratif (penyembuhan), juga berfungsi preventif (pencegahan), dan konstruktif

(pemeliharaan dan pengembangan jiwa yang sehat). Ketiga fungsi tersebut mengisyaratkan

bahwa usaha-usaha untuk berkonsultasi pada psikiater tidak hanya ketika psikis seseorang dalam

kondisi sakit. Alangkah lebih baik jika dilakukan sebelum datangnya gejala atau penyakit

mental, karena hal itu dapat membangun kepribadian yang sempurna.

Pengetahuan tentang psikoterapi sangat berguna untuk :

Page 4: Psikologi Agama

(1) membantu penderita dalam memahami dirinya, mengetahui sumber-sumber psikopatologi

dan kesulitan penyesuaian diri, serta memberikan perspektif masa depan yang lebih cerah dalam

kehidupan jiwanya;

(2) membantu penderita dalam mendiagnosis bentuk-bentuk psikopatologi; dan (3) membantu

penderita dalam menentukan langkah-langkah praktis dan pelaksanaan terapinya.

Diakui atau tidak, banyak seseorang yang sebenarnya telah mengidap penyakit jiwa,

namun ia tidak sadar akan sakitnya, bahkan ia tidak mengerti dan memahami bagaimana

seharusnya yang diperbuat untuk menghilangkan penyakitnya. Karenanya dibutuhkan

pengetahuan tentang psikoterapi.

Psikoterapi berbeda dengan pengobatan tradisional yang sering memandang gangguan

psikologis sebagai gangguan karena sihir, kesurupan jin atau karena roh jahat. Anggapan-

anggapan yang kurang tepat tersebut karena sebagian masyarakat terlalu mempercayai tahayul

dan kurang wawasan ilmiahnya.

Dalam psikoterapi, gangguan psikologis diidentifikasi secara ilmiah dengan standar

tertentu. Kemudian dilakukan proses psikoterapi menggunakan cara-cara modern yang terbukti

berhasil mengatasi hambatan psikologis. Dalam psikoterapi tidak ada hal-hal yang bersifat

mistik. Klien psikoterapi juga tidak diberi obat, karena yang sakit adalah jiwanya, bukan

fisiknya.

Psikoterapi bukan untuk menangani orang gila (orang yang rusak otaknya).  Justru

psikoterapi  hanya digunakan untuk menangani orang waras yang sedang mengalami masalah

psikologis, atau untuk membantu orang normal yang ingin meningkatkan kemampuan

pikirannya. Sedangkan penanganan orang gila adalah urusan Rumah Sakit Jiwa (RSJ).

Dalam sesi Psikoterapi, akan membahas dan menganalisa hambatan psikologis yang ada

dalam diri klien, kemudian mencari pemecahannya dengan cara menerapkan metode psikoterapi

yang paling cocok. Psikoterapi hanya bisa dilakukan apabila klien ingin disembuhkan atau ingin

berubah. Psikoterapi tidak bisa dipaksakan kepada orang yang tidak mau dibantu.

2.      TERAPHY MENURUT AL-QUR’AN

Banyak ayat Al Qur'an yang mengisyaratkan tentang pengobatan karena Al Qur'an itu

sendiri diturunkan sebagai penawar dan Rahmat bagi orang-orang yang mukmin . Segala bentuk

Page 5: Psikologi Agama

terapi yang menggunakan media atau digali dari Al-Qur’an misalnya seperti : ruqyah, dzikir, doa

dan sholat.

2.1  Ruqyah

Kata “therapy” (dalam bahasa Inggris) berarti makna pengobatan dan penyembuhan,

sedangkan dalam bahasa Arab kata therapy sepadan dengan Syifa’un yang artinya penyembuh.

Sedangkan Ruqyah adalah berasal dari bahasa Arab yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia

adalah jampi atau mantra.

Definisi psikoterapi ruqyah adalah proses pengobatan dan penyembuhan suatu penyakit,

apakah mental, spiritual, moral maupun fisik dengan melalui bimbingan Al-Qur’an dan As-

Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan kata lain psikoterapi ruqyah berarti suatu

terapi penyembuhan dari penyakit fisik maupun gangguan kejiwaan dengan psikoterapi dan

konseling Islami dan menggunakan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an dan do’a-do’a Rasulullah

shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Menurut Ibnul Qayyim Al Jauziyah terapi ruqyah merupakan terapi dengan melafadzkan

doa baik dari Al Qur’an maupun As Sunnah untuk menyembuhkan suatu penyakit (Agil, 1994:

41). Menurut Ibnul Qayyim Al Jauziyah terapi ruqyah tidak terbatas pada gangguan jin, tetapi

juga mencakup terapi fisik dan gangguan jiwa.

Terapi ruqyah, menurut Ibnul Qayyim Al Jauziyah, merupakan salah satu metode

penyembuhan yang digunakan oleh Rasulullah saw. Di samping metode ruqyah Rasulullah saw.

juga menggunakan metode pembekaman, pemanasan, makanan, minuman, harum-haruman,

lingkungan, dsb. (Agil, 1994: 2-22).

Terapi ruqyah ini secara syariat dibagai menjadi dua, yaitu Ruqyah Syar’iyyah dan Ruqyah

Syirkiyyah. Ruqyah Syar’iyyah mempunyai tiga syarat, yaitu :

a.       menggunakan ayat-ayat Al Qur’an atau Hadis dengan tanpa mengubah susunan kalimatnya.

b.      menggunakan bahasa Arab yang fasih, dibaca denagn jelas, sehingga tidak berubah dari makna

aslinya.

c.       meyakini bahwa bacaan ayat-ayat Al Quran dan Hadis tersebut hanyalah merupakan sarana atau

wasilah untuk penyembuhan, sedangkan yang menyembuhkan pada hakikatnya adalah Allah

SWT sendiri.

Oleh karena hendaklah memperbagus sarana tersebut sehingga dapat lebih mendekatkan

diri kepada Allah SWT. Adapun Ruqyah Syirkiyyah adalah ruqyah dengan memohon bantuan

Page 6: Psikologi Agama

kepada selain Allah atau memohon kepada Allah sekaligus juga memohon kepada yang lain.

Bacaannya pun tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya, meskipun kadang-

kadang caranya mirip dengan ruqyah syar’iyyah (Bishri, 2005: 21-22). Misalnya Al Quran

dibaca dari huruf yang terakhir (dibolak balik), atau membaca mantra-mantra dengan

mengagungkan syetan atau jampi-jampi buatan seseorang dengan bahasa tertentu (Majalah

Ghaib, No.3/Tahun 1/ 2003: 45).

2.1.1                    Dasar-dasar Terapi Ruqyah

Dasar-dasar terapi ruqyah terdapat di dalam Al Qur’an maupun As Sunnah. Dasar-dasar

tersebut antara lain:

Di dalam Surat Al Israa’ ayat 82 Allah berfirman:

Artinya : “Dan Kami turunkan Al-Qur’an menjadi obat penawar dan rahmat bagi orang-orang

yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zhalim selain

kerugian” (Q.S. Al-Israa’: 82).

Di dalam beberapa Hadis disebutkan:

" : الَّد�َو�اِء� �ُر ْي َخ� �َم� َّل َو�َس� �ِه� �ْي َع�َّل الَّلِهُ َص�َّل�ى الَّلِه� ْو�ُل َس َر� َق�اُل� َق�اُل� َط�ال�ٍب� �ى �ِب ا �ِن� ِب �ِّي َع�َّل َع�ِن�

.( ماجِه ( اِبِن َرَواه آُن الُقُر�

Artinya : “Dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda: “Sebaik-baik

pengobatan adalah (dengan) Al-Qur’an.” (H. R. Ibnu Majah).

Psikoterapi ruqyah dapat dikatakan sebagai komunikasi Ilahiyah yang antara lain aspeknya berupa dzikir dan doa.

a.      Dzikir.Secara harfiah dzikir berarti ingat. Dalam hal ini yang dimaksud adalah ingat pada

Allah.Ada banyak bentuk amalan dzikir, salah satunya adalah membaca ayat-ayat suci Ak-

Qur’an. Dengan berdzikir hati menjadi tenang sehingga terhindar dari kecemasan . Al-Qur’an

sendiri menerangkan hal ini dalam surat Ar Ra’d ayat 28 yang berbunyi:

Page 7: Psikologi Agama

Artinya : “Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat

Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.” (QS.Ar Ra’d : 28)

b.      Do’a.Dalam Al-Qur’an juga terdapat bacaan yang mengandung ayat-ayat berupa do’a yang

disebut dengan do’a Qur’ani. Hawari (dalam perkawinan dan keluarga,1997) mengatakan do’a

dalam kehidupan seseorang muslim menempati posisi psikologis yang strategis sehingga bisa

memberi kekuatan jiwa bagi yang membacanya. Do’a mengandung kekuatan spiritual yang dapat

membangkitkan rasa percaya diri dan optimisme yang keduanya merupakan hal yang mendasar

bagi penyembuhan suatu penyakit. Dengan berdo’a, ibadah mempunyai roh dan kerja atau amal

memiliki nilai modal spiritual.

Melakukan psikoterapi ruqyah secara teratur adalah salah satu manifestasi dari menjalani

kehidupan secara reigius dan banyak mengandung aspek psikologis didalamnya. Bahkan bagi

seorang muslim, ini tidak hanya sebagai amal dan ibadah, namun juga menjadi obat dan penawar

bagi seseorang yang gelisah jiwanya dan tidak sehat secara mental.

Dalam Al-Qur’an banyak diutarakan ayat-ayat mengenai obat (syifa’un) bagi manusia

yang disebut dalam Al-Qur’an, diturunkan untuk mengobati jiwa yang sakit, seperti pada ayat-

ayat Al-Qur’an berikut :

Artinya : “Hai manusia!Telah datang nasihat dari Tuhanmu sekaligus sebagai obat bagi hati

yang sakit ,petunjuk serta rahmat bagi yang beriman.” (QS.Yuunus : 57)

Artinya : “Kami turunkan dari Al-Qur’an ini, yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang

yang mukmin.” (Al Israa’ : 82)

Page 8: Psikologi Agama

Artinya : “Mereka itu orang yang beriman, yang berhati tenang karena ingat kepada Allah.

Ketahuilah, dengan ingat kepada Allah hati menjadi tenang.” (QS.Ar Ra’d : 28)

2.2  Sholat

Obat-obatan memang bukanlah jalan satu-satunya untuk menyembuhkan suatu penyakit,

meskipun demikian, bukan berarti kita meremehkan peranan obat-obatan tersebut. Akan tetapi

kesembuhan suatu penyakit seringkali malah ditentukan oleh faktor dari dalam diri pasien itu

sendiri.

Memang usaha untuk mencegah terjadinya penyakit kejiwaan tidak selamanya berhasil.

Memang bagi mereka yang tidak memahami semua itu, hidup mereka akan selalu dilanda

kegelisahan dan kecemasan yang berlarut-larut padahal bila mereka memahami apa yang

menimpa pada diri mereka merupakan suatu batu ujian yang akan mengantar dirinya mampu

meraih kedudukan mulia, insya Allah hati mereka bisa kembali tenang dan gembira. Adapun

untuk memperoleh ketenangan jiwa atau kegelisahan tersebut salah satu caranya adalah dengan

mendirikan shalat.

Menurut al-Qur'an al-Karim, shalat adalah satu-satunya cara untuk membersihkan jiwa

dan raga manusia. Shalat adalah merupakan salah satu ibadah yang menuntut gerakan fisik. Di

dalam shalat ada 3 aspek yaitu fikiran, perkataan dan tindakan. Melaksanakan shalat tepat waktu

dan ikhlas dapat menumbuhkan kedisiplinan. Sebelum melakukan shalat, terlebih darhulu harus

dibersihkan dari kotoran jasmani dan dapat mengkonsentrasikan pikiran pada Allah, selain itu,

dalam gerakan shalat juga dapat membantu menyehatkan tubuh (fisik), karena sama dengan

senam, sehingga dapat mencegah dan dapat sebagai penyembuh.

Shalat bukan hanya sebuah kewajiban yang harus dikerjakan dan dipatuhi oleh setiap

muslim, tapi juga perlu dilakukan secara sungguh- sungguh sehingga mereka bisa merasakan

manfaat positif dari shalat.

Prof. Dr. H.A. Saboe dalam bukunya "Hikmah Kesehatan dalam Shalat", mengatakan

bahwa hikmah yang diperoleh dari gerakan-gerakan shalat tidak sedikit artinya bagi kesehatan

jasmaniah dan sengan sendirinya akan membawa efek pula pada kesehatan rohaniah atau

kesehatan mental jiwa seseorang. Ditinjau dari ilmu kesehatan, setiap gerakan, sikap, serta setiap

perubahan dalam gerak dan sikap tubuh pada waktu melaksanakan shalat adalah yang paling

sempurna dalam memelihara kondisi kesehatan tubuh.

Page 9: Psikologi Agama

Shalat sering dipandang hanya dalam bentuk formal ritual, mulai dari takbir, ruku', sujud

dan salam, sebuah gerakan-gerakan fisik yang terkait erat dengan tatanan fiqh. Padahal bila kita

mau merenung sejenak, di dalamnya terdapat simbol yang tidak sedikit. Banyak simbol hikmah

yang dapat diambil dari postur, irama dan gerak ritmik tubuh ketika kita shalat. Mulai dari

berdiri, mengucapkan takbir, ruku', menunduk, sujud hingga terakhir salam, semuanya menjadi

simbol dari siklus kehidupan yakni daur kehidupan yang dinamis.

Shalat ternyata tidak hanya menjadi amalan utama di akhirat nanti, tetapi gerakan-

gerakan shalat paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Bahkan dari sudut medis, shalat

adalah gudang obat dari berbagai jenis pnyakit.

3.      DASAR-DASAR PSIKOTERAPI

Manusia pada dasarnya bisa dan mungkin untuk dipengaruhi / diubah melalui intervensi

psikologi yang direncanakan. Kelengkapan ketrampilan yang perlu dimiliki oleh seseorang yang

ingin melakukan psikoterapi ialah:

a.    Mempunyai pengetahuan mengenai dasar-dasar ilmu psikologi dan psikopatologi serta proses-

proses mental. Hal ini dapat diperoleh dari mengikuti kuliah, kursus, maupun membaca sendiri.

b.    Dapat menarik suatu konklusi tentang keadaan mental pasien yang telah diperiksa. Hal ini

didapat dari latihan intensif dan supervisi, untuk mempertajam fungsi pemeriksaan, terutama

dalam hal mendengar dengan cermat (listening).(A healer is one who listens in order to listen

and to understand). Dengan mendengar dengan teliti dan cermat, dibekali oleh pengetahuan yang

cukup, kita akan mendapat gambaran tepat tentang pasien-pasien yang diwawancarai. Fungsi

mendengar ini amat penting; dari fungsi ini sedapat-dapatnya kita memperoleh apa yang

dimaksud oleh pasien, yang belum tentu sesuai dengan apa yang dikatakannya.

c.    Terampil dan berpengalaman dalam menerapkan teknik dan metode penanganan fungsi-fungsi

mental pasien. Terdapat teknik-teknik yang biasanya digunakan, antara lain persuasi,

desensitisasi, pemberian nasihat, pemberian contoh (modelling), empati, penghiburan,

interpretasi, reward & punishment, dll. Pada dasarnya, terdapat manipulasi dasar yang dapat kita

lakukan, yaitu :

> Cara mengontrol ansietas

> Cara mengatasi depresi

Page 10: Psikologi Agama

> Cara menghadapi psikosis

d.   Kepribadian: Merupakan variabel yang penting dalam psikoterapi (selain variabel pasien dan

teknik yang digunakan) yang berpengaruh penting dalam menentukan arah dan hasil terapi.

Seseorang yang ingin melakukan psikoterapi hendaknya memiliki kepribadian dengan kualitas

khusus yang memungkinkan untuk membentuk dan memupuk hubungan yang tepat dan patut

dengan pasien-pasiennya, dengan ciri-ciri :

-                     Sensitif / sensibel

-                     Obyektif dan jujur

-                     Fleksibel

-                     Dapat berempati

-                     Relatif bebas dari problem emosional atau problem kepribadian, yang serius.

e.    Pengalaman : pengalaman yang diperoleh dalam menangani pasien, kekayaan pengalaman dalam

kehidupan sehari-hari, luasnya wawasan dalam pengetahuan, budaya, agama, hal-hal spiritual,

merupakan bekal yang penting. Problem pribadi yang dialami tidak dapat menjadi ukuran dalam

menangani pasien. Yang menarik ialah bahwa tidak ada seorang pasien pun yang sama, setiap

pasien adalah unik. Pengalaman yang dimiliki akan berguna dalam mengatur strategi dan teknik

untuk mencapai tujuan terapi.

4.      BENTUK-BENTUK DAN TEKNIK PSIKOTERAPI

Muhammad Abd al-‘Aziz al-Khalidi membagi obat (syifa’) ke dalam dua bagian:

Pertama, obat hissi, yaitu obat yang dapat menyembukan penyakit fisik, seperti berobat dengan

madu, air buah-buahan yang disebutkan dalam al-Quran. Sunnahnya digunakan untuk

menyembuhkan kelainan jasmani. Kedua, obat ma’nawi, obat yang sunnahnya menyembuhkan

penyakit ruh dan kalbu manusia, seperti doa-doa dan isi kandungan dalam al-Quran.

Kepribadian merupakan produk fitrah nafsani (jasmani-ruhani). Aspek ruhani menjadi

esensi kepribadian manusia, sedang aspek jasmani menjadi alat aktualisasi. Oleh karena itu maka

kelainan kepribadian disembuhkan dengan pengobatan ma’nawi. Demikian juga kelainan

jasmani sering kali disebabkan oleh kelainan ruhani maka cara pengobatannya pun harus dengan

sunnah pengobatan ma’nawi.

Al-Razi, dokter sekaligus filosof muslim mengatakan bahwa, tugas seorang dokter

disamping mengetahui kesehatan jasmani dituntut juga mengetahui kesehatan jiwa. Hal itu

Page 11: Psikologi Agama

menurutnya dilakukan untuk menjaga keseimbangan jiwa dalam melakukan aktivitas-

aktivitasnya, agar tidak terjadi keadaan yang minus atau berlebihan. Hal ini menunjukkan

urgensinya suatu pengetahuan tentang psikis. Pengetahuan psikis tidak sekedar berfungsi untuk

memahami kepribadian manusia, tetapi juga untuk pengobatan penyakit jasmaniah dan ruhaniah.

Banyak diantara kelainan jasmani diakibatkan oleh kelainan jiwa manusia. Penyakit jiwa seperti

stress, dengki, iri hati, dan lainnya sering kali menjadi penyebab utama penyakit jasmani.

Muhammad Mahmud, seorang psikolog muslim ternama, membagi psikoterapi Islam

dalam dua kategori; Pertama, bersifat duniawi, berupa pendekatan dan teknik-teknik pengobatan

psikis setelah memahami psikopatologi dalam kehidupan nyata. Kedua, bersifat ukhrawi, berupa

bimbingan mengenai nilai-nilai moral, spiritual dan agama.

Sampai saat ini, sebagaimana dikemukakan Atkinson, terdapat enam teknik psikoterapi

yang digunakan oleh para psikiater atau psikolog, antara lain:

1.                   Teknik Terapi Psikoanalisa

Bahwa di dalam tiap-tiap individu terdapat kekuatan yang saling berlawanan yang

menyebabkan konflik internal tidak terhindarkan. Konflik ini mempunyai pengaruh kuat pada

perkembangan kepribadian individu, sehingga menimbulkan stres dalam kehidupan. Teknik ini

menekankan fungsi pemecahan masalah dari ego yang berlawanan dengan impuls seksual dan

agresif dari id. Model ini banyak dikembangkan dalam Psiko-analisis Freud. Menurutnya, paling

tidak terdapat lima macam teknik penyembuhan penyakit mental, yaitu dengan mempelajari

otobiografi, hipnotis, chatarsis, asosiasi bebas, dan analisa mimpi. Teknik freud ini selanjutnya

disempurnakan oleh Jung dengan teknik terapi Psikodinamik.

2. Teknik Terapi Perilaku

Teknik ini menggunakan prinsip belajar untuk memodifikasi perilaku individu, antara

lain desensitisasi, sistematik, flooding, penguatan sistematis, pemodelan, pengulangan perilaku

yang pantas dan regulasi diri perilaku.

3. Teknik Terapi Kognitif Perilaku

Page 12: Psikologi Agama

Teknik modifikasi perilaku individu dan mengubah keyakinan maladatif. Terapis

membantu individu mengganti interpretasi yang irasional terhadap suatu peristiwa dengan

interpretasi yang lebih realistik.

4. Tenik Terapi Humanistik

Teknik dengan pendekatan fenomenologi kepribadian yang membantu individu

menyadari diri sesunguhnya dan memecahkan masalah mereka dengan intervensi terapis yang

minimal (client-centered-therapy). Gangguan psikologis diduga timbul jika proses pertumbuhan

potensi dan aktualisasi diri terhalang oleh situasi atau orang lain.

5. Teknik Terapi Eklektik atau Integratif

Yaitu memilih teknik terapi yang paling tepat untuk klien tertentu. Terapis

mengkhususkan diri dalam masalah spesifik, seperti alkoholisme, disfungsi seksual, dan depresi.

6. Teknik Terapi Kelompok dan Keluarga

Terapi kelompok adalah teknik yang memberikan kesempatan bagi individu untuk

menggali sikap dan perilakunya dalam interaksi dengan orang lain yang memiliki masalah

serupa. Sedang terapi keluarga adalah bentuk terapi khusus yang membantu pasangan suami-

istri, atau hubungan arang tua-anak, untuk mempelajari cara yang lebih efektif, untuk

berhubungan satu sama lain dan untuk menangani berbagai masalahnya.

Berbagai teknik terapi di atas, tidak satupun menyebutkan teknik terapi ukhrawi. Freud

bahkan dalam The Future of an Ilusion mengaggap bahwa orang yang memeluk suatu agama

berarti ia telah menderita delusi, ilusi dan obsessional neurosis yang berasal dari

ketidakmampuan manusia dalam menghadapi kekuatan alam di luar dirinya dan juga kekuatan

insting dari dalam dirinya sendiri. Agama merupakan kumpulan neurosis yang disebabkan oleh

kondisi serupa dengan kondisi yang menimbulkan neurosis pada anak-anak.

5.      TUJUAN DAN MANFAAT PSIKOTERAPI

A.    Tujuan PsikoterapiTujuan terapi adalah memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar,

mengurangi tekanan emosional, mengembangkan potensi klien, mengubah kebiasaan,

memodifikasi struktur kognisi, memperoleh pengetahuan tentang diri, mengembangkan

Page 13: Psikologi Agama

kemampuan berkomunikasi dan hubungan interpersonal, meningkatkan kemampuan mengambil

keputusan, mengubah kondisi fisik, mengubah kesadaran diri dan mengubah lingkungan social.

B.     Manfaat PsikoterapiManfaat Psikoterapi secara non spesifik, psikoterapi dapat menambah efektivitas terapi

lain yaitu sebagai suatu yang spesifik atau khusus. Psikoterapi merupakan rangkaian teknik yang

digunakan untuk mengubah perilaku (teknik merupakan rangkaian tindakan yang dibakukan

untuk mendapatkan perubahan tertentu, bukan urutan perubahan alamiah, sehingga harus dilatih

untuk mencapai ketrampilan optimal). Dengan psikoterapi, seorang psikoterapis akan dapat

memanfaatkan teknik-teknik untuk meningkatkan hasil yang ingin dicapainya. Bila seorang

psikoterapis tidak mengerti atau memahaminya, sebetulnya bukan hanya tidak akan menambah

efektivitas terapinya, melainkan setidaknya dapat menghindarkan hal-hal yang dapat merugikan

pasiennya.

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, psikoterapi dibedakan atas:

1)      Psikoterapi Suportif:

Tujuan:

Mendukung funksi-funksi ego, atau memperkuat mekanisme defensi yang ada

Memperluas mekanisme pengendalian yang dimiliki dengan yang baru dan lebih baik.

Perbaikan ke suatu keadaan keseimbangan yang lebih adaptif.

Cara atau pendekatan melalui : bimbingan, reassurance, katarsis emosional, hipnosis,

desensitisasi, eksternalisasi minat, manipulasi lingkungan, terapi kelompok.

2)      Psikoterapi Reedukatif:

Tujuan:

  Mengubah pola perilaku dengan meniadakan kebiasaan (habits) tertentu dan membentuk

kebiasaan yang lebih menguntungkan.

Cara atau pendekatan melalui : Terapi perilaku, terapi kelompok, terapi keluarga,

psikodrama, dll.

3)      Psikoterapi Rekonstruktif:

Tujuan :

  Dicapainya tilikan (insight) akan konflik-konflik nirsadar, dengan usaha untuk mencapai

perubahan luas struktur kepribadian seseorang.

Page 14: Psikologi Agama

Cara atau pendekatan dengan : Psikoanalisis klasik dan Neo-Freudian (Adler, Jung,

Sullivan, Horney, Reich, Fromm, Kohut, dll.), psikoterapi berorientasi psikoanalitik atau

dinamik.

6.      MASALAH-MASALAH YANG BISA DI TERAPHY

Psikoterapi bisa digunakan untuk mengatasi berbagai masalah psikologis. Setiap masalah,

tentu saja berbeda cara penanganannya. Psikoterapis yang baik adalah psikoterapis yang

menguasai cukup banyak metode terapi dan mampu mengaplikasikan metode yang tepat kepada

klien. Ada beberapa gangguan psikologis yang sudah terbukti bisa disembuhkan atau paling

tidak bisa diringankan dengan psikoterapi. Masalah psikologis yang bisa dibantu dengan

psikoterapi:

1. Berhenti Merokok. Salah satu kebiasaan buruk yang paling banyak dilakukan adalah

merokok. Untuk bisa berhenti merokok selamanya memang tidak mudah, tapi tetap bisa

dilakukan apabila Anda punya keinginan. Ilmu psikologi modern punya strategi khusus

yang terbukti efektif untuk membantu berhenti merokok selamanya. Syaratnya cuma satu,

yaitu Anda ingin berhenti merokok atas kemauan Anda sendiri, bukan paksaan orang

lain.

2. Bingung Menentukan Pilihan. Apabila Anda dihadapkan pada pilihan-pilihan penting

dalam hidup Anda yang mana pilihan itu saling bertentangan, mungkin akan terjadi

kebingungan yang membuat Anda stress dan tidak tahu harus berbuat apa. Kebingungan

ini bisa berlangsung sebentar, kemudian Anda mendapatkan jawaban setelah berpikir.

Namun pada beberapa orang, kebingungan ini berlangsung begitu lama, sehingga

membuat dia tambah stress. Psikoterapi menawarkan sebuah cara untuk memahami diri

kita sendiri dari level sadar sampai bawah sadar, agar bisa menentukan pilihan yang

terbaik untuk sekarang dan masa depan Anda.

3. Depresi. Gejala depresi antara lain perasaan sedih, murung, suka menyendiri, perasaan

putus asa, tidak ada semangat, rasa malas, tidak bisa konsentrasi, perasaan lemah dan

kadang disertai kecemasan serta gangguan tidur.

4. Fobia. Ketakutan berlebihan terhadap suatu benda / binatang / situasi tertentu. Seorang

yang menderita fobia bisa merasakan kecemasan atau ketakutan yang amat sangat apabila

Page 15: Psikologi Agama

melihat sesuatu yang menjadi obyek fobianya. Dalam beberapa kasus, bahkan hanya

melihat gambarnya saja (misalnya gambar ular) seseorang bisa ketakutan setengah mati.

5. Frigiditas & Impotensi Karena Sebab Psikologis. Biasanya terjadi dalam suatu ikatan

suami istri. Suami mengalami impotensi atau si wanita menjadi dingin dalam hubungan

seks. Setelah di telusuri dengan metode tertentu, akar penyebabnya sering kali adalah

karena pernah terjadi pertengkaran atau ada kecurigaan, kemarahan, kecewaan dan sakit

hati yang dipendam. Mungkin suami-istri sudah berdamai dan tidak pernah ribut lagi dan

sudah saling memaafkan, tapi ternyata “luka” yang sudah terlanjur kadang tidak bisa

sembuh begitu saja. Butuh cara-cara tertentu agar “luka” itu bisa dihilangkan.

6. Frigiditas. Hilang atau berkurangnya dorongan seksual wanita padahal masih dalam usia

produktif. Bahkan merasa risih ketika diajak berhubungan seks oleh pasangannya.

Banyak pria salah paham ketika istrinya menderita frigiditas, dikira istrinya sudah tidak

mau melayani atau punya selingkuhan. Ketahuilah bahwa itu adalah gangguan psikologis

yang bisa disembuhkan. Frigitas bisa disebabkan oleh berbagai faktor psikologis yang

sering kali tidak disadari oleh penderita.

7. Gangguan Bicara. Dalam hal ini termasuk gagap, sulit bicara dan kata-kata yang tidak

lancar atau terselip pengucapannya. Penderita gangguan bicara biasanya hanya

mengalami gangguan ketika dalam kondisi yang membuatnya tegang, sementara dia bisa

bicara lancar ketika ngomong sendiri atau berbicara dengan orang yang membuatnya

nyaman. Gangguan bicara biasanya berhubungan dengan kecemasan dan perasaan kurang

percaya diri.

8. Gangguan Tidur. Gangguan tidur bisa berupa insomnia, siklus tidur tidak teratur, tidur

tidak pernah nyenyak, mudah terbangun, mimpi buruk, sering tindihan (tubuh kaku tidak

bisa digerakkan padahal sadar) atau malah penyakit tidur berlebihan dan tidak mampu

menahan rasa kantuk.

9. Halusinasi. Apabila Anda sering melihat sesuatu atau mendengar suara yang tidak nyata,

maka itu pertanda Anda mengalami gangguan psikologis. Keadaan tersebut bisa terpicu

karena stress, trauma, depresi atau muncul tanpa sebab yang jelas. Beberapa orang

mengira gangguan halusinasi adalah karena diganggu makhluk halus, padahal sebenarnya

halusinasi merupakan “penyakit pikiran” yang bisa disembuhkan dengan psikoterapi

modern.

Page 16: Psikologi Agama

10. Kebiasaan Buruk. Banyak orang menyerah dengan kebiasaan buruknya karena mengira

kebiasaan buruknya tidak bisa diubah. Mungkin Anda pun sudah mencoba menghentikan

kebiasaan buruk dengan cara Anda sendiri dan gagal. Tahukah Anda, para pakar

psikologi punya cara yang terbukti efektif untuk mengubah kebiasaan buruk, yang mana

cara ini belum banyak diketahui oleh masyarakat luas karena merupakan bagian dari

psikoterapi. Apapun kebiasaan buruk Anda, selama Anda masih ada keinginan untuk

berubah, maka Anda bisa berubah total. Psikoterapi akan membantu Anda berubah

dengan lebih mudah dan lebih cepat.

11. Kecemasan Berlebihan. Mudah cemas hanya karena masalah-masalah kecil. Kecemasan

berlebihan terhadap segala hal. Jika memiliki anak, maka terlalu protektif dalam

mengasuh anak. Karena kecemasan berlebihan, maka biasanya disertai dengan sering

sakit kepala, sakit leher dan tekanan darah naik. Orang yang mengalami kecemasan

biasanya juga menderita hipertensi, maag dan IBS (Irritable Bowel Sindrom).

12. Kemalasan & Kebiasaan Menunda. Anda mungkin orang yang ingin sukses dan lebih

maju dalam segala bidang kehidupan. Anda juga punya cita-cita dan rencana besar dalam

hidupnya. Namun entah mengapa, setiap kali Anda mencoba untuk melakukan sesuatu

yang berguna bagi diri Anda, muncul perasaan malas yang luar biasa dan kemudian Anda

menunda-nunda. Banyak kesempatan Anda lewatkan hanya karena kemalasan dan

penundaan. Kemalasan dan kebiasaan menunda bisa diatasi dengan hipnoterapi.

13. Kesulitan Diet / Menurunkan Berat Badan. Anda mungkin sudah mencoba berbagai

macam cara diet tapi gagal. Setelah mendalami Ego State Anda selama proses

psikoterapi, kita akan menemukan mengapa semua cara diet gagal untuk Anda. Setelah

itu, kita akan membuat diet Anda menjadi mudah, sukses dan hasilnya permanen.

14. Kesulitan Mencapai Orgasme Pada Wanita. Tidak pernah atau jarang sekali

merasakan kepuasan seksual. Pria hanya membutuhkan stimulasi fisik untuk mencapai

orgasme, sedangkan wanita butuh stimulasi fisik dan psikologis untuk bisa mencapai

orgasme. Untuk itu, psikoterapi bisa meningkatkan sensitivitas mental agar lebih mudah

mencapai orgasme.

15. Ketegangan. Anda beberapa orang yang sulit rileks dalam kesehariannya, ia senantiasa

tegang. Seolah-olah, tegang adalah sifatnya. Padahal itu ketegangan hanyalah kebiasaan

Page 17: Psikologi Agama

yang bisa diubah. Psikoterapi menawarkan kemampuan untuk relaksasi yang mendalam,

baik secara fisik dan mental.

16. Ketergantungan / Kecanduan. Karena perilaku yang diulang-ulang disertai motivasi

emosional, seseorang tanpa sadar bisa menjadi ketergantungan atau kecanduan terhadap

sesuatu. Misalnya kecanduan coklat, kecanduan permen, kecanduan kopi, kecanduan

minuman cola, kecanduan berjudi, kecanduan belanja yang tidak penting, kecanduan

makan makanan yang tidak wajar dan kecanduan yang lainnya. Psikoterapis bisa

membantu menangani berbagai macam kecanduan. Namun khusus untuk kecanduan

narkotika, sebaiknya ditangani oleh dokter atau psikiater karena untuk kasus kecanduan

narkotika, yang ketergantungan bukan pikirannya saja, tapi memang tubuh yang sudah

ketergantungan.

17. Konflik Diri. Kebingungan pada diri sendiri dalam menentukan sikap atau mengambil

keputusan. Keraguan mengenai berbagai macam pilihan hidup yang akan diambil. Sulit

maju karena sering ada pertentangan dalam diri. Seolah-olah dalam dirinya ada beberapa

"suara" yang saling bertentangan satu sama lainnya.

18. Luka Batin. Pernah punya pengalaman pahit dengan orang lain misalnya pasangan

selingkuh atau dikhianati teman, ditipu kolega, dicaci, pertengkaran atau pengalaman

pahit lain yang menimbulkan luka batin. Ciri adanya luka batin adalah ketika kita

mengingat orang atau peristiwa, maka masih muncul perasaan marah, dendam, sebel,

kecewa, sakit, atau perasaan tidak tenang.

19. Menaikkan Berat Badan. Mungkin Anda sudah mencoba segala macam cara untuk

menaikkan berat badan Anda, namun selalu gagal. Tubuh Anda tetap saja kurus, padahal

Anda tidak menderita suatu penyakit tertentu dan Anda cukup makan. Jika demikian

persoalannya, maka psikoterapi bisa membantu Anda. Masalah kurusnya tubuh Anda

sebenarnya disebabkan oleh faktor-faktor psikologis yang selama ini tidak Anda pahami.

20. Menambah Nafsu Makan. Psikoterapi selain bisa membantu Anda diet (mengendalikan

nafsu makan), juga bisa membantu Anda untuk menambah nafsu makan tanpa obat. Jika

Anda punya kebiasaan pilih-pilih makanan, tidak bisa makan di sembarang tempat,

mudah jijik dengan makanan, jarang punya nafsu untuk makan, mual terhadap makanan,

makan sedikit sudah kenyang dan sebagainya, maka itu pertanda gangguan psikologis

Page 18: Psikologi Agama

Eating Disorder. Psikoterapi bisa membantu Anda mendapatkan nafsu makan yang

normal dan sehat, tanpa perlu takut kelebihan berat badan.

21. Menghilangkan Pikiran Negatif. Beberapa orang ingin maju dalam hidup, tapi ketika

dia mau melangkah maju, selalu muncul pikiran-pikiran negatif yang membuatnya takut

untuk melangkah maju. Dengan psikoterapi, pola pikiran bisa diubah sehingga seseorang

punya pikiran yang lebih positif.

22. Menyembuhkan / Meringankan Alergi. Dari hasil pengalaman praktek psikoterapi

yang saya lakukan, ternyata hampir 90% alergi bisa disembuhkan atau paling tidak

diringankan dengan psikoterapi. Karena ketika saya melakukan psikoanalisa kepada

klien-klien yang menderita alergi, ternyata saya temukan alergi juga bisa disebabkan atau

diperparah oleh keadaan perasaan, cara berpikir dan keyakinan seseorang.

23. Migraine. Tahukah Anda menurut penelitian seorang dokter, sekitar 80% penderita

migrain yang sering kambuh disebabkan oleh otak yang overload karena tidak mampu

menangani beban pikiran yang mendera. Psikoterapi bisa membantu seseorang dalam

meningkatkan kemampuan pikirannya dalam menerima beban, sehingga otak kita bisa

bekerja lebih efektif tanpa menimbulkan rasa sakit seperti migrain, sakit leher dan sakit

kepala.

24. Paranoid. Perasaan cemas dan takut yang tidak rasional. Merasa selalu diawasi oleh

seseorang yang berniat mencelakai. Merasa tidak aman berada di tempat umum karena

takut ada orang yang akan menyakiti atau membunuh. Dalam benak penderita selalu

muncul pikiran-pikiran negatif atau terbayang kejadian buruk yang mungkin bisa terjadi

padanya.

25. Perilaku Obsesif Kompulsif. Gejalanya berupa adanya dorongan untuk melakukan

sesuatu secara berulang, apabila dorongan itu tidak dituruti, maka timbullah perasan

cemas atau tidak tenang. Setiap penderita biasanya punya obsesi yang berbeda-beda,

diantaranya: Obsesi akan kebersihan, Takut terkena penyakit, Obsesi harus rapi, Obsesi

untuk bersuci dari najis, Mengulang-ulang wudlu dan salat karena merasa batal,

Memeriksa kunci pintu berulang-ulang, Mengecek kompor gas berkali-kali, Obsesi akan

penampilan sempurna dan sebagainya.

26. Psikosomatis. Jika Anda merasakan adanya suatu penyakit di tubuh Anda, tapi setelah

diperiksa oleh dokter atau laboratorium tidak menemukan penyebabnya, maka penyakit

Page 19: Psikologi Agama

Anda disebut psikosomatis. Penyebab dari sakit yang Anda derita sebenarnya ada di

pikiran Anda. Itu bukan santet atau penyakit karena sihir, sebagaimana keyakinan

masyarakat selama ini.

27. Sakit Hati. Hidup tidak tenang karena masalah cinta, putus cinta, pasangan selingkuh,

perceraian, penghianatan dan sebagainya. Umumnya sakit hati bisa sembuh dengan

sendirinya setelah beberapa bulan. Namun sebagian sakit hati berlanjut selama bertahun-

tahun sehingga menghambat kemajuan hidup. Dalam hal ini psikoterapi bisa membantu

menyembuhkan sakit hati dengan sangat cepat.

28. Serangan Panik. Apabila berada di keramaian atau tempat umum, sering mengalami

perasaan panik, sempoyongan, pusing, berputar, jantung berdebar, cemas, takut, nafas

tersengat-sengal, berkeringat dan merasa seperti mau pingsan atau seolah-olah terjadi

serangan jantung.

29. Stress. Masalah pribadi dan beban pekerjaan bisa menyebabkan stress. Ciri-ciri Anda

menderita stress adalah mood tidak stabil, emosional, mudah tersinggung, susah

konsentrasi, susah berpikir jernih, pikiran kacau, perasaan tidak nyaman, sakit kepala,

ketegangan tubuh, ketegangan pikiran dan perasaan muak terhadap pekerjaan atau orang

lain. Beberapa orang yang mengalami stress melampiaskannya dengan banyak makan,

minum alkohol atau hal-hal kurang baik lainnya.

30. Suka Sesama Jenis. Dalam psikologi, homoseks, gay atau lesbian hanya dianggap

sebagai masalah apabila orang yang mengalaminya tidak menerima keadaan dirinya.

Apabila yang bersangkutan bisa menerima kondisinya, maka tidak dibutuhkan terapi

apapun. Nanum bagi yang ingin berubah, psikoterapi memberikan kesempatan bagi Anda

untuk mengubah pola pikiran, pola perasaan dan pola nafsu yang menyebabkan Anda

menjadi homoseks atau lesbian. Syaratnya adalah Anda memang ingin berubah atas

keinginan Anda sendiri, bukan karena paksaan keluarga.

31. Takut Berbicara Di Depan Umum. Meskipun sudah latihan pidato atau presentasi

dengan baik, tiba-tiba mulut menjadi kaku, suara terbata-bata, nafas tersengal, jantung

berdebar, keringat keluar, tubuh bergetar dan mungkin disertai mulas serta tubuh menjadi

panas, itu adalah gejala demam panggung yang merupakan manifestasi dari rasa takut

berbicara di depan umum.

Page 20: Psikologi Agama

32. Takut Gagal. Banyak orang memilih tidak melakukan apapun karena takut gagal.

Beberapa klien saya dulunya adalah orang yang bersemangat, tapi karena pernah trauma

dengan kegagalan, akhirnya dia menjadi takut gagal dan selalu terbayang dengan

kegagalan yang pernah dialaminya.

33. Takut Gemuk. Penderita tidak mau kelebihan berat badan sehingga melakukan segala

cara untuk tetap kurus atau langsing, misalnya dengan hanya makan sedikit,

memuntahkan makanan, olah raga berlebihan dan menjalani diet yang ketat. Kadang

berat badan penderita sudah sangat kurus, tapi tetap diet karena merasa tubuhnya belum

ideal.

34. Takut Penyakit. Gejalanya adalah sering melakukan cek ke laboratorium atau rumah

sakit untuk memeriksakan kesehatan, padahal tidak ditemukan gangguan yang serius.

Tidak pernah puas atau ragu dengan tes kesehatan yang pernah dilakukan, sehingga dia

melakukan cek kesehatan lagi dan lagi.

35. Takut Serangan Jantung atau takut terkena penyakit jantung. Sering cemas jangan-

jangan akan terjadi serangan jantung yang mendadak. Penderita biasanya merasa

terdorong untuk sering-sering memeriksa tekanan darah, kadar kolesterol dan

memeriksakan jantungnya ke spesialis, padahal pada kenyataannya tidak ada masalah

yang serius pada jantung.

36. Tidak Bisa Mengendalikan Diri. Banyak orang menyadari dirinya punya sifat mudah

marah, mudah tersinggung dan sulit mengendalikan amarah. Ketika marahnya meledak,

dia bisa melakukan sesuatu yang sangat kasar kepada orang lain atau keluarganya.

Namun beberapa saat kemudian dia menyesalinya, bahkan sampai menangis karena

perbuatannya. Namun di lain waktu, dia bisa emosional lagi.

37. Tidak Percaya Diri. Kurang kepercayaan bisa muncul dalam segala bidang, termasuk

diantaranya tidak percaya diri dalam membuat keputusan, tidak percaya diri dalam

bertindak, kurang keberanian, merasa minder, merasa tidak berharga,  merasa lemah,

harga diri rendah atau tidak berani melakukan sesuatu yang beresiko. Termasuk tidak

berani menyatakan cinta atau mendekati orang yang disukainya secara terang-terangan.

Tahukah Anda, dunia ini adalah milik orang yang percaya diri. Jika Anda percaya diri,

maka Anda punya lebih banyak kesempatan untuk sukses dalam segala hal.

Page 21: Psikologi Agama

38. Trauma. Pernah mengalami kejadian yang mengguncang jiwa misalnya kecelakaan,

bencana alam, kematian orang yang dicintai, diancam mau dibunuh, tersangkut kasus

hukum dan sebagainya. Seorang yang menderita trauma masih sering teringat dengan

kejadian yang pernah menimpanya, walaupun kejadian itu sudah berlangsung puluhan

tahun silam. Apabila tidak disembuhkan, maka penderitaan akan terus berlangsung.

39. Trauma Patah Hati. Ini adalah masalah yang sering dialami wanita atau pria muda.

Gejalanya adalah selalu teringat dengan mantan kekasih yang telah meninggalkannya,

perasaan dendam yang mendalam, enggan untuk menjalin hubungan dengan orang baru,

takut jatuh cinta, takut patah hati lagi, pendiam, suka melamun, perasaan putus asa dan

emosinya naik ketika orang lain menyinggung soal orang yang pernah menyakiti hatinya.

7.      MUKJIZAT PSIKOLOGI AL-QUR’AN SEBAGAI TERAPHY JIWA

Secara umum, mukjizat dikenal sebagai kejadian ajaib yang sulit dijangkau kemampuan

akal manusia. Dalam Islam, mukjizat berarti melemahkan atau menjadikan tidak mampu. Dan al-

Qur`an merupakan mukjizat besar Islam yang terbentang sepanjang masa. Tak akan ada

seorangpun mampu membuat tandingannya hingga akhir zaman nanti.

Al-Qur`an memiliki banyak aspek keistimewaan dan kemukjizatan. Salah satunya adalah

mukijzat psikologis. Al-Qur`an diyakini sebagai satu-satunya kitab suci yang memiliki energi

daya gubah dan gugah yang luar biasa, serta semacam pengaruh yang dapat melemahkan dan

menguatkan jiwa seseorang. Peristiwa keislaman Umar ibn Khaththab RA setelah membaca

lembaran ayat-ayat al-Qur`an, menjadi bukti kemukjizatan al-Qur`an secara psikologis ini.

Allah berfirman :

Artinya : ”Sesungguhnya orang-orang mukmin (yang sempurna) adalah mereka yang apabila disebut

nama Allah, bergetar hati mereka. Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah,

bertambah iman mereka.” (Qs.al-Anfâl : 2)

Bukti lain misalnya, penelitian yang dilakukan DR. Ahmad al-Qadhi mengenai pengaruh

ayat-ayat al-Qur`an terhadap kondisi psikologis dan fisiologis manusia. Ia buktikan, al-Qur`an

mampu menciptakan ketenangan batin (psikologis) dan mereduksi ketegangan-ketegangan saraf

(fisiologis). Penelitian ini dilakukan terhadap lima sukarelawan non-muslim, berusia antara 17-

Page 22: Psikologi Agama

40 tahun, menggunakan alat ukur stres jenis MEDAQ 2002 (Medical Data Quetient), yang

dilengkapi software dan sistem detektor elektronik hasil pengembangan Pusat Kedokteran

Universitas Boston, Amerika Serikat.

Sebelum penelitian dimulai, setiap responden dipasangi empat jarum elektrik di tubuh

masing-masing, yang dikoneksikan ke mesin pengukur berbasis komputer. Ini dilakukan untuk

mendeteksi gelombang elektromagnetik, dan mengukur reaksi urat saraf reflektif pada masing-

masing organ tubuh responden.

Pada uji coba pertama, kelima responden diperdengarkan 85 kali ayat-ayat al-Qur`an

secara mujawwad (tanpa lagu). Pada percobaan kedua, 85 kali diperdengarkan kalimat-kalimat

biasa berbahasa Arab secara mujawwad. Dan pada percobaan ketiga, 40 kali responden dibiarkan

duduk membisu sambil menutup mata, tanpa dibacakan apa-apa. Hasilnya, 65% responden yang

mendengarkan ayat-ayat al-Qur`an mendapat ketenangan batin dan ketegangan sarafnya turun

hingga 97%.

Begitulah kemukjizatan al-Qur`an yang bukan sekedar kitab bacaan, namun mampu

memotret jiwa dan raga manusia. Tapi, untuk menyingkap tabir dan rahasia al-Qur`an, tidak akan

mampu dilakukan menggunakan cara-cara sombong, sebagaimana firman Allah :

Artinya : “Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi

tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. mereka jika melihat tiap-tiap

ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya. dan jika mereka melihat jalan yang membawa

kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan,

mereka terus memenempuhnya. yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat

Kami dan mereka selalu lalai dari padanya”. (Qs. al-A’râf : 146).

Seperti diungkap Prof. DR. Jeffrey Lang, guru besar Matematika Amerika dari

Universitas Kansas yang kini telah masuk Islam, ”Anda tidak dapat membaca al-Qur`an begitu

saja, kecuali jika Anda bersungguh-sungguh memberi perhatian dengan penghayatan mendalam.

Page 23: Psikologi Agama

Anda tinggal memilih, menyerahkan sepenuhnya, seluruh jiwa dan raga, kepada al-Qur`an, atau

Anda akan memeranginya dengan akal dan nalar Anda. Maka al-Qur`an akan menyerang Anda

lebih kuat dari yang Anda bayangkan, mendebat, mengkritik dan membuat malu para

penantangnya.”

Selain sebagai potret jiwa dan raga, al-Qur`an juga berfungsi sebagai obat/terapi

psikologis. Efek penyembuhan dengan memperdengarkan ayat-ayat al-Qur`an atau meminta

pasien untuk membacanya, terbukti sangat luar biasa.

BAB IIIPENUTUP

1.      Kesimpulan

Telah diuraikan dasar-dasar psikoterapi secara singkat dan terbatas. Psikoterapi memang

merupakan ilmu dan ketrampilan tersendiri yang bermanfaat untuk pasien-pasien dengan

problem kejiwaan khususnya dan problem kesehatan pada umumnya. Ilmu dan ketrampilan ini

dapat diajarkan dan dipelajari namun memerlukan waktu yang tidak sedikit, ketekunan serta

kepribadian terapis yang juga tidak kalah pentingnya.

Untuk dokter umum yang bertugas sebagai ujung tombak dalam sistem pelayanan

kesehatan di tanah air, psikoterapi penting untuk dipelajari, walaupun memerlukan waktu yang

khusus dan cukup lama untuk mempelajari kembali karena terdiri atas teknik-teknik dan metode

tertentu. Oleh karena itu, minimal konseling dan psikoterapi suportif hendaknya dapat dipahami

dengan baik. Psikoterapi dapat menambah efektivitas terapi lain; bila serang dokter tidak

memahaminya, bukan hanya tidak akan menambah efektivitas terapinya, melainkan setidaknya

diharapkan dapat menghindarkan hal-hal yang dapat merugikan pasiennya.

Ketrampilan yang perlu dilatih terus-menerus ialah dalam mendengarkan dengan

cermat (empathic listening). Dengan mendengar dengan teliti, disertai observasi yang cermat,

serta didasari oleh pengetahuan yang memadai tentang psikologi, psikopatologi dan proses-

proses kejiwaan, kita akan mendapat gambaran yang tepat dan menyeluruh tentang pasien.

Setelah melakukan wawancara dengan pasien, hendaknya kita dapat membuat konklusi

tentang keadaan mental pasien {seberapa cemas, apakah ia dalam keadaan depresi, bingung

Page 24: Psikologi Agama

(confuse), marah, atau bahkan tidak mengerti harus berbuat apa}; setelah itu tentunya kita harus

mengetahui langkah apa yang harus kita perbuat untuk menolongnya.

DAFTAR PUSTAKA

     Kaplan H.I. & Sadock BJ Psychotherapies, in Comprehensive Textbook of Psychiatry, Chapter 31, Eight Edition, Vol.2, William & Wilkins, Baltimore, 2004, 1767-70.

     Gabbard G.O. Individual Psychotherapy, in Psychodynamic Psychiatry Clinical Practice - The DSM - IV Edition, American Psychiatric Press, 2000, 91-5.

     Lubis DB & Elvira SD. Penuntun Wawancara Psikodinamik dan Psikoterapi. Balai Penerbit FKUI, 2005: 10-12

     Elvira SD. Kumpulan Makalah Psikoterapi, Balai Penerbit FKUI, 2005: 5,7, 9.     Jackson SW. The Listening Healer in the History of Psychological Healing. Am J of Psychiatry:

Dec. 1992     Green B. Psychotherapy, in Problem-based Psychiatry, Churchill Livingstone, Medical Division

of Pearson Professional Ltd., 1996, 140-3.     Lubis D.B. Wawancara Psikiatrik, dalam Pengantar Psikiatri Klinik, Balai Penerbit FKUI,

1989, 58-9, 97, 106, 112.     Karasu T.B. Psychotherapies: An Overview, American J. Psychiatry, 134 : 8, 1977, 857- 8.     Weissman M.M. & Markowitz, J.C., Interpersonal Psychotherapy, Current status, Arch. Gen.

Psychiatry, 51, 1994, 599 - 601.     http://bersukacitalah.wordpress.com/tag/bentuk-psikoterapi/     H.B. Adz-Dzakiey, Konseling dan Psikoterapi Islam; Penerapan Metode Sufistik, Jogjakarta:

Fajar Pustaka Baru, 2003.     I. Mirza dan G Iful, Holistic HSQ; Metode Menemukan Karakter Diri Berdasarkan Simbolisasi

al-Qur`an, Bandung: Dzikir Press, 2007.     A. Mujib, Kepibadian dalam Psikologi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006.     http://www.mta-al-amien.com/mukjizat-psikologis-al-quran.html     http://www.psikoterapis.com/?en_apa-itu-psikoterapi-,6 http://www.tanjungbunut.web.id/2011/05/teknik-teknik-dalam-konseling-dan.html     Abu Umar Basyir Al-Maidani (trans.). Metode Pengobatan Nabi SAW. Jakarta: Griya Ilmu,

2005.     Bishri, Hasan. 53 Penjelasan Lengkap tentang Ruqyah Terapi Gangguan Sihir dan Jin Sesuai

Syariat Islam. Jakarta: Ghaib Pustaka, 2005.     Hawari, Dadang. Do’a dan Dzikir Sebagai Pelengkap Terapi Medis. Jakarta: PT Dana Bhakti

Primayasa, 1997.

http://pencaribakatkreatif.blogspot.com/2012_04_01_archive.html