sejarah psikologi agama
Embed Size (px)
DESCRIPTION
TRANSCRIPT

Psikologi agama sebagai cabang ilmu psikologi kelahirannya dapat dikatakan terlambat dibandingkan dengan cabang-cabang lainnya.Hal ini terjadi terkait dengan sejarah psikologi yang panjang.

Sejarah Psikologi : Sebelum tahun 1879, psikologi
merupakan bagian dari filsafat.Pada masa ini psikologi erat dengan agama.
Ilmu agama (pneumatologi) :a. Ilmu tentang tuhan.(teologi)b. Ilmu tentang ruh-ruh perantara
(angeologi).c. Ilmu tentang ruh manusia (psikologi)

Cossman : Antropobiologia:a. Psychologia : ilmu tentang jiwa.b. Somatologia : ilmu tentang tubuh
manusia.

Augustine : Manusia memiliki dua dorongan :a. Dorongan yang jahat.b. Dorongan yang baik Dorongan yang baik harus
dirangsang untuk mencapai kesempurnaan kepribadian, oleh karena itu takut dosa ditimbulkan.

Setelah tahun 1879/setelah psikologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri :
Psikologi bukan bagian ilmu filsafat.Psikologi bukan ilmu jiwa.Psikologi dikembangkan sebagaimana
ilmu alam, bersifat empiris dan objektif.Psikologi merupakan ilmu yang
mempelajari gejala jiwa/perilaku.Tuhan tidak mendapatkan tempat.Freud menjadi atheis dan menjadikan
psikoanalisa sebagai agamanya.Watson keluar dari kristen dan menjadi
nabi behavioristik.

Mengapa psikologi bermusuhan dengan agama?Keduanya telah menjadi pesaing satu sama
lain. Dahulu agama memiliki makna baku kepada manusia dalam menjelaskan alam dan kehidupan.Beberapa abad kemudian posisi itu diambil alih oleh sains. Agama digantikan oleh Ilmu pengetahuan.
Pandangan ahli psikologi yang negatif terhadap agama, yaitu pandangan paham dominan dikalangan ahli psikologi yang melecehkan agama. Misalnya : agama sebagai ilusi, agama adalah keinginan kanak-kanak, beragama sebagai patologi dsb.

Lanjut…….Pandangan agama yang negatif
terhadap psikologi. Arogansi psikologi mengundang reaksi keras dari pihak agama. Tidak ada kompromi antara agama kristen dengan psikologi.

Ahli Psikologi pro agama :William James: melihat agama bukan dari asal
usulnya, tetapi dari buahnya, yakni hasilnya dalam kehidupan seseorang yang menjalankan agamanya secara mendalam.
Agama bukanlah “dull habit” tetapi “acut fever”Pandangan ini ditulis dalam sebuah buku yang
berjudul: The variaties of religiouse experience yang diterbitkan tahun 1903.Inilah titik tolak lahirnya psikologi agama.
Religion is basically an individual not a social phenomenon.
William James disebut sebagai Bapak Psikologi Agama.

Sejak itu banyak buku-buku psikologi agama diterbitkan :The Journal of religouse psychology, tahun 1904.The American journal of religiouse psychology and
education, tahun 1915.The psychology of religiouse experience, Ames, tahun
1910.GW Stratton, 1911, “Psychologi of the religiouse life”James H Leuba, A Psychology study of religion,1912.J.B Pratt’s,The Religious Consciusness,1920.Robert H Thoules, An introduction to the psychology of
religion.1927The psychology of religiouse of awakeing,1929.H.N and RW. Wieman, the normative psychology of
religion.Ernest M. Lison, the psychology of christian personality.

Perkembangan Psikologi agama di Indonesia. Dipelopori oleh :a. Ilmuwan.b. Agamawan.c. Ahli kedokteran. Karya awal :a. Prof dr. H. Aulia, 1965, Agama dan
kesehatan badan/jiwa.b. K.H.Djami’an, 1975, Islam dan
psikosomatik.c. Dr.Nici Syukur Dister, Pengalaman dan
motivasi beragama.

Khusus di PTAIN : Prof. Dr. H.A Mukti Ali Prof.Dr.Zakiyah Daradjata. 1970, Ilmu Jiwa Agama.b. 1970,Peranan Agama dalam kesehatan
mental.c. 1988, Sholat menjadikan hidup bermakna.d. 1989, Puasa meningkatkan kesehatan
mental.

Jamaluddin Ancok : Perkembangan psikologi agama di
Indonesia dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori :
Islam sebagai pisau analisis bagi psikologi. Psikologi sebagai pisau analisis bagi
pemecahan persoalan umat islam. Menciptakan pola baru yang digali dari
ajaran agama.

Abdul Mudjib mengelompokkan:Kategori I,II,III karya Zakiyah Daradjat.Kategori II, Karya Djamaluddin Ancok &
Fuad Nashori Suroso (1994), Hanna Djumhana Bastaman, Integrasi psikologi dan islam menuju psikologi Islami (1995).
Kategori III,karya Sukanto Mulyo Martono, Nafsiologi, suatu pendekatan alternatif atas psikologi (1986),Zuardin Azzaino, asas-asas psikologi ilahiyah,sistem mekanisme hubungan ruh dan jasad (1990).