sejarah dan aliran psikologi

41
SEJARAH DAN ALIRAN PSIKOLOGI A. Dian Savitri

Upload: edward-thomas

Post on 03-Jan-2016

497 views

Category:

Documents


85 download

DESCRIPTION

aliran-aliran dalam psikologi

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah Dan Aliran Psikologi

SEJARAH DAN ALIRAN PSIKOLOGI

A. Dian Savitri

Page 2: Sejarah Dan Aliran Psikologi

WILHELM WUNDT

Page 3: Sejarah Dan Aliran Psikologi

STRUKTURALISME

Tokoh : WILHELM WUNDTPendapatnya : Untuk mempelajari gejala-gejala kejiwaaan kita harus mempelajari isi dan struktur jiwa seseorang.

Metode : Instrospeksi / mawas diri

Obyek : Kesadaran

Elemen mental / elemen-elemen yang lebih kecil1. Jiwa2. Kesadaran

Page 4: Sejarah Dan Aliran Psikologi

STRUKTURALISME........

Penginderaaan = penangkapan terhadap rangsang yang datang dari luar dan dapat dianalisa sampai elemen-elemen yang terkecilPerasaaan sesuatu yang dimiliki dalam diri kita, tidak terlalu di pengaruh rangsangan dari luar.

Aliran Strukturalisme Tokoh WILHELM WUNDT berpendapat: a. Untuk mempelajari gejala kejiwaan kita harus mempelajari isi dan struktur dari jiwa seseorangb. Objek utama dalam psikologi adalah kesadaranc. Pengalaman -pengalaman kesadaran di bagi atas 2 bagian yaitu pengindraan dan perasaan

Page 5: Sejarah Dan Aliran Psikologi

WILLIAM JAMES

Page 6: Sejarah Dan Aliran Psikologi

FUNGSIONALISME

Tokoh : WILLIAM JAMES (1842-1910)Pendapatnya :• Mempelajari fungsi / tujuan akhir aktivitas• Semua gejala psikis berpangkal pada pertanyaan dasar yaitu apakah gunanya aktivitas itu• Jiwa seseorang diperlukan untuk melangsungkan kehidupan dan berfungsi untuk menyesuaikan diri

Lebih menekankan apa tujuan atau akhir dari suatu aktivitas

Page 7: Sejarah Dan Aliran Psikologi

THOMAS HOBBES

Page 8: Sejarah Dan Aliran Psikologi

ASOSIASISME

Tokoh : THOMAS HOBBES (1588-1679)Pendapatnya : Jiwa terdiri 3 bagian

1. Sensation Proses seseorang menerima rangsang

2. RecallProses seseorang memproduksi kembali yang dialami

3. AssociationPenggabungan rangsang satu dengan rangsang yang

lain lahirlah berpikir

Page 9: Sejarah Dan Aliran Psikologi

THORNDIKE

Page 10: Sejarah Dan Aliran Psikologi

ASOSIASISME

Metode : Eksperimen1. Thorndike, dalam law of readiness untuk mengajarkan sesuatu dengan baik kepada seseorang, maka orang tersebut harus ada kesiapan tentang hal-hal yang akan diajarkan (Hukum Pertautan)2. Law of effect, suatu laku yang dalam situasi tertentu memberi kepuasan akan selalu di assosiasikan (di ulang lagi kalau ada kesempatan)

Page 11: Sejarah Dan Aliran Psikologi

SIGMUND FREUD

Page 12: Sejarah Dan Aliran Psikologi

PSIKOANALISA

Tokoh : SIGMUND FREUD (1856-1939)Pendapatnya : Kehidupan manusia di kuasai oleh alam ketidaksadaranMetode : Eksperimen

Psikoanalisa sebagai teori kepribadian (gunung es)Id = libido (dorongan seksual)Ego = melaksanakan dorongan-doronganSuper ego = penyaring / kontrol (kata hati)

Page 13: Sejarah Dan Aliran Psikologi

PSIKOANALISA

Aliran ini pertama kali muncul pada sekitar abad 19, yang dipelopori oleh Sigmund Freud (1856-1939) ketika dia sedang menangani seorang pasien Neurotik atau pasien yang mempunyai ciri mudah cemas, disebabkan oleh konflik yang terjadi pada saat seseorang masih amat kecil, kemudian direpresi/ditekan (didorong masuk dari kesadaran ke alam tak sadar) seorang tokoh yang mungkin lebih tepat dikatakan sebagai pencetus psikodinamik.

Namun demikian konsep pemikirannya tentang ketidak sadaran telah banyak mengilhami para ahli psikologi Analisis yang hidup setelahnya.

Page 14: Sejarah Dan Aliran Psikologi

PSIKOANALISA

Freud adalah seoarang psikiatris yang menaruh perhatian besar pada pengertian dan pengobatan gangguan mental. ia sedikit sekali menaruh minat terhadap problem-problem tradisional Psikologi Akademis seperti; Sensasi, Persepsi, Berpikir dan Kecerdasan

Mengabaikan problem kecerdasan dan mengarahkan usahanya untuk memahami dan menerangkan apa yang diistilahkannya sebagai ketidak sadaran.

Page 15: Sejarah Dan Aliran Psikologi

PSIKOANALISA

Menurut Freud Kepribadian manusia berisi tiga komponen penting: id, ego, super-ego.

Ketiga komponen ini salalu bersaing memperebutkan

energi psikis, Id terletak pada inti kepribadian yang primitif, tempat tinggal dorongan-dorongan yang oleh Freud disebut “kekacauan, kancah kenikmatan yang meluap”

Id tidak mempunyai organisasi yang logis sehingga dorongan yang saling bertentangan dapat hidup berdampingan secara terus menerus, pun demikian Id juga tidak memiliki nilai-nilai moral dan gantinya itu sangat dikuasai oleh prinsip-prinsip kenikmatan.

Page 16: Sejarah Dan Aliran Psikologi

PSIKOANALISA

Ego timbul pada diri anak- anak yang sedang berkembang, sebenarnya Ego ini adalah bagian dari Id namun sudah dimodifikasi sedemikian rupa, karena sudah sedemikian dekat dengan dunia luar individu.

Salah satu tugas penting Ego adalah mencari dan menemukan objek yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan Id. Selain itu Ego juga berfungsi menurut prinsip-prinsip realitas, mendahulukan pemuasan keinginan Id sampai suatu situasi atau obyek yang tepat telah ditemukan. Perbedaannya Ego sangat terkendali, realistic, logis, dan berfikir proses skunder. misalnya saat kita lapar maka yang bertindak untuk berfikir bagaimana rasa lapar itu hilang adalah Ego sedang yang menimbulkan rasa lapar itu sendiri adalah Id

Page 17: Sejarah Dan Aliran Psikologi

PSIKOANALISA

Superego menurut Freud terbentuk dari ego saat anak-anak mengidentifikasi dirinya dengan orang tua dan menginternalisasi kedalam dirinya segala aturan, nilai dan adat-istiadat lingkungannya.

Meskipun superego adalah bagian dari ego namun fungsinya sangat berbeda sekali dengan ego, dan berfungsi independen. Superego sangat mendambakan kesempurnaan, idealisme, pengorbanan diri dan kepahlawanan

Page 18: Sejarah Dan Aliran Psikologi

PSIKOANALISA

Menurut teori ini sumber utama konflik dan gangguan mental terletak pada ketidak sadaran, karena itu untuk mempelajari gejala-gejala ini, Freud mengembangkan teori Psikoanalisis yang sebagian besar di dasarkan pada interpretasi “arus pikiran pasien yang diasosiasikan secara bebas” dan analisis mimpi

Menurut Freud “Dorongan-dorongan, komponen-komponen kepribadian, ingatan akan pengalaman masa kanak-kanak dan konflik psikologis yang mengerikan cenderung tidak disadari”

Page 19: Sejarah Dan Aliran Psikologi

NEO FREUDIAN

Selain Sigmund Freud banyak tokoh-tokoh lain dalam aliran psikoanalisis ini yang seringkali disebut sebagai Neo Freudian

Carl Gustav Jung (1875-1961) yang memisahkan diri Freud Karena tidak setuju dengan pendapat Freud bahwa libido itu sepenuhnya diwarnai oleh kenikmatan seksual dan juga penekanan terhadap perkembangan anak, tokoh ini seringkali dihubungkan dengan dengan pandangan manusia pada dasarnya mewarisi ketidak sadaran kolektif .

Page 20: Sejarah Dan Aliran Psikologi

Carl Gustav Jung

Page 21: Sejarah Dan Aliran Psikologi

NEO FREUDIAN

Alfred Adler (1870-1937) salah satu murid Freud yang memisahkan diri dari Freud. sama seperti Carl Gustav Jung, Adler juga perpendapat bahwa penekanan terhadap faktor seksualitas agak berlebihan.

Adler menekankan pentingnya peranan lingkungan terhadap perilaku seseorang. Dia berpendapat bahwa kepribadian pada dasarnya adalah kepribadian sosial dan bahwa perasaan rendah diri itu sebetulnya pusat motivasi pada manusia.

Page 22: Sejarah Dan Aliran Psikologi

ALFRED ADLER

Page 23: Sejarah Dan Aliran Psikologi

NEO FREUDIAN

Karen Horney (1885- 1952) yang juga memisahkan diri dari Freud Karena tidak sependapat dengan Freud tentang teori energi.

Horney berpendapat bahwa pengalaman yang bermacam-macam selama masa kanak-kanak memberikan pola/ciri kepribadian dan konflik-konflik yang berbeda pula. Dia sangat menekankan efek perasaan yang mengganggu dari keterasingan dan ketidak berdayaan

Page 24: Sejarah Dan Aliran Psikologi

KAREN HORNEY

Page 25: Sejarah Dan Aliran Psikologi

NEO FREUDIAN

Harry Stack Sullivan (1892-1949) tokoh ini berpendapat bahwa prilaku yang dapat diterima atau prilaku yang menyimpang sebetulnya dibentuk oleh pola interaksi yang terjadi antara anak dan orang tua

Page 26: Sejarah Dan Aliran Psikologi

HARRY STACK SULLIVAN

Page 27: Sejarah Dan Aliran Psikologi

NEO FREUDIAN

Erik Erikson (lahir 1902) tokoh inilah yang mengembangkan teori Freud dalam hal perkembangan. Rumusan-rumusannya menekankan implikasi sosial dan psikologis serta meneropong masa dewasa

Page 28: Sejarah Dan Aliran Psikologi

ERICK ERIKSON

Page 29: Sejarah Dan Aliran Psikologi

BEHAVIORISME

Tokoh : JOHN BROADUS WATSON (1878-1958)Pendapatnya : Mempelajari tingkah laku, tingkah laku yang nyata, yang terbuka, yang dapat di ukur secara obyektif.Ilmu tentang tingkah laku, rangsang, kebiasaan, belajar.

Tingkah laku Tertutup : Tingkah laku, kontraksi otot-otot sekresu kelenjar (gerakan-gerakan yang lemah), berpikir (tidak bergerak-gerak secara halus sekali selama kita berpikir)

Page 30: Sejarah Dan Aliran Psikologi

JB WATSON

Page 31: Sejarah Dan Aliran Psikologi

BEHAVIORISME

Tidak mengakui adanya kesadaran yang hanya dapat diteliti melalui metode instrospeksi yang dianggap tidak objektif dan tidak ilmiah.

Aliran ini digerakkan oleh Burrhus Frederic Skinner (1904-1968) yang terkenal dengan eksperimen operant conditioning dengan tikus .

Page 32: Sejarah Dan Aliran Psikologi

BF SKINNER

Page 33: Sejarah Dan Aliran Psikologi

BEHAVIORISME

Aliran ini mengemukakan bahwa objek psikologi hanyalah perilaku yang kelihatan nyata dan menolak pendapat sarjana psikologi lain yang mempelajari tingkah laku yang tidak tampak dari luar atau tentang alam bawah sadar (Psikoanalis) dan menentang aliran lain yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif (Introspeksionisme).

Belakangan kaum behavioris lebih dikenal dengan teori belajar, karena menurut mereka, seluruh perilaku manusia -kecuali instink- adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan.

Page 34: Sejarah Dan Aliran Psikologi

Teori Pavlov

Ada empat komponen dasar yang membangun Teori Kondisioning Pavlov. Keempatnya adalah (1) unconditioned stimulus (UCS) (2) unconditioned response (UCR), (3) conditioned stimulus (CS), dan (4) conditioned response (CR).

Pavlov sendiri, sesungguhnya menggunakan kata unconditioned reflex dan conditioned reflex

Page 35: Sejarah Dan Aliran Psikologi

PAVLOV

Page 36: Sejarah Dan Aliran Psikologi

Teori Pavlov

Masing-masing komponen di atas bisa diidentifikasi dari percobaan Pavlov terhadap anjing. Awalnya Pavlov meletakkan daging dihadapan anjing. Seketika anjing mengeluarkan air liurnya. Dalam konteks komponen kondisioning, daging tadi adalah unconditioned stimulus (UCS) dan keluarnya air liur karena daging itu adalah unconditioned response (UCR). Selanjutnya, pavlov menghadirkan stimulus baru berupa lampu yang dinyalakan beberapa saat sebelum ia memperlihatkan daging pada anjing.

Page 37: Sejarah Dan Aliran Psikologi

Teori Pavlov

Hal ini dilakukan berulang-ulang, hingga pada akhirnya, hanya dengan menyalakan lampu tanpa diikuti dengan memperlihatkan daging, anjing itu mengeluarkan air liurnya. Nyala lampu, sebelum dipasangkan dengan daging disebut neutral stimuli, tapi setelah berpasangan dengan daging disebut conditioned stimuli. Sedangkan keluarnya air liur oleh CS disebut conditioned response. Proses untuk membuat anjing memperoleh CS disebut conditioning.

Page 38: Sejarah Dan Aliran Psikologi

GESTALT

Tokoh : MAX WERTHEIMER (1880-1943)Pendapatnya : Bahwa dalam alat kejiwaan tidak terdapat jumlah unsur-unsurnya melainkan Gestalt (keseluruhan) dan tiap-tiap bagian tidak berarti dan bisa mempunyai arti kalau bersatu dalam hubungan kesatuan.

Page 39: Sejarah Dan Aliran Psikologi

MAX WERTHEIMER

Page 40: Sejarah Dan Aliran Psikologi

GESTALT

Menurut Wertheimer ketika sebuah melodi terdengar (dipersepsi), sebuah kesatuan dinamis atau keutuhan muncul dalam persepsi, akan tetapi nada tersebut dalam dirinya sendiri menyebar dan saling bergantian dalam urutan waktu tertentu jadi menurut aliran ini yang utama bukanlah elemen akan tetapi keseluruhan.

Kesadaran dan jiwa manusia tidak mungkin dianalisis kedalam elemen-elemen.

Page 41: Sejarah Dan Aliran Psikologi

GESTALT

Gejala kejiwaan harus dipelajari sebagai suatu keseluruhan atau totalitas. Keseluruhan adalah lebih dari sekadar penjumlahan unsur-unsurnya, lebih dahulu diatanggapi dari bagian-bagiannya, dan bagian-bagian itu harus memperoleh makna dari keseluruhan. arti dari gestalt tergantung pada unsur-unsurnya, sebaliknya arti unsur-unsur tergantung pada gestalt