proposal studi kelayakan apotek (iin solihati g1f011013)
Post on 31-Dec-2015
866 views
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kwuTRANSCRIPT
TUGAS TERSTRUKTUR KEWIRAUSAHAAN
PROPOSAL STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK
Disusun oleh :
Nama : Iin Solihati
NIM : G1F011013
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN FARMASI
PURWOKERTO
2014
PROPOSAL STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK
I. LATAR BELAKANG
Apotek merupakan suatu bentuk usaha yang mempunyai dua fungsi, fungsi
sosial (pelayanan kesehatan) dan fungsi ekonomi (instansi bisnis). Dalam
fungsinya sebagai unit pelayanan, fungsi apotek adalah menyediakan obat-obatan
yang dibutuhkan oleh masyarakat, apoteker mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki dalam memberikan pelayanan kefarmasian yang
berorientasi kepada pasien dalam pengobatan yang rasional. Sedangkan fungsinya
yang kedua sebagai instansi bisnis, apotek selayaknya mendapatkan keuntungan
mengingat investasi yang ditanam pada pendirian operasionalnya juga tidak
sedikit. Namun apotek bukan hanya suatu badan usaha yang hanya ingin
mengejar keuntungan saja tetapi juga mempunyai fungsi sosial yang
menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu
baik serta terjamin kualitasnya (Yuliana,2013).
Adapun motivasi pendirian apotek Sehat Farma di daerah Kesenden,
Cirebon yaitu melihat adanya peluang bisnis karena belum adanya apotek di
daerah tersebut. Selain itu letaknya yang tergolong strategis yaitu dekat dengan
sekolah, swalayan, balai pengobatan dan rumah makan yang memungkinkan
untuk memperoleh keuntungan yang besar. Dengan adanya apotek tersebut juga
dapat membantu masyarakat untuk memperoleh obat dengan jarak yang lebih
dekat dan masyarakat akan memperoleh informasi yang tepat mengenai obat yang
mereka gunakan.
II. NAMA DAN ALAMAT APOTEK
Nama Apotek : Apotek Sehat Farma
Alamat :Jalan Diponegoro , Kelurahan Kesenden, Kecamatan
Kejaksan, Cirebon.
III. TUJUAN PENDIRIAN APOTEK
1. Memberikan pelayanan kepada masyarakat demgam menjalankan fungsi
sebagai tempat pelayanan informasi kesehatan dan meningkatkan pemahaman
masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional dalam praktek
pengobatan sendiri (swamedikasi)
2. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya dan masyarakat
pada umumnya
3. Memperkenalkan profesi apoteker kepada masyarakat dengan menerapkan
Pharmaceutical Care
4. Menerapkan nila-nilai enterpreneurship dalam bidang kefarmasian
5. Membuka lapangan kerja bagi masyarakat dan berupaya meningkatkan
kesejahteraan karyawan\
IV. VISI DAN MISI
Visi : menjadi pilihan utama masyarakat sekitar apotek dalam pemenuhan
kebutuhan kesehatan melalui penerapan pelayanan kefarmasian yang berkualitas
dan terpercaya serta menguntungkan bagi konsumen dan karyawan
Misi apotek meliputi :
1. Menyediakan obat yang bermutu, asli serta tidak ilegal dengan harga yang
terjangkau untuk masyarakat
2. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat, dan informatif
dengan konsep mengutamakan konsumen
3. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja apotek dan pemilik modal
V. PENGELOLAAN DAN FUNGSI APOTEK
Faktor yang harus diperhatikan dalam pendirian suatu apotek meliputi :
1. Pemilihan lokasi
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi apotek :
a. Letaknya strategis
b. Penduduk yang cukup padat
c. Daerah yang ramai
d. Dekat dengan tempat praktek dokter
e. Keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.
2. Syarat pendirian apotek berdasar Kepmenkes meliputi:
a. Fotokopi SIK atau SP
b. Fotokopi KTP dan surat Pernyataan tempat tinggal secara nyata
c. Fotokopi denah bangunan surat yang menyatakan status bangunan dalam
bentuk akte hak milik
d. Daftar Asisten Apoteker (AA) dengan mencantumkan nama, alamat,
tanggal lulus dan SIK
e. Asli dan fotokopi daftar terperinci alat perlengkapan apotek
f. Surat Pernyataan APA tidak bekerja pada perusahaan farmasi dan tidak
menjadi APA di Apotek lain
g. Asli dan fotokopi Surat Izin atas bagi PNS, anggota ABRI dan pegawai
instansi pemerintah lainnya
h. Akte Perjanjian kerjasama APA dan PSA
i. Pernyataan PSA tidak terlibat pelanggaran PerUndang-Undangan farmasi.
(Kumanireng, 2012)
Menurut KepMenKes RI No.1332/Menkes/SK/X/2002, disebutkan
bahwa persyaratan-persyaratan apotek adalah sebagai berikut:
a) Untuk mendapatkan izin apotek, apoteker atau apoteker yang bekerjasama
dengan pemilik sarana yang telah memenuhi persyaratan harus siap dengan
tempat, perlengkapan termasuk sediaan farmasi dan perbekalan farmasi yang
lain yang merupakan milik sendiri atau milik pihak lain.
b) Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan pelayanan
komoditi yang lain di luar se
c) Apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi yang lain di luar
sediaan farmasi.
Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam pendirian apotek
adalah:
a)Lokasi dan Tempat, Jarak antara apotek tidak lagi dipersyaratkan, namun
sebaiknya tetap mempertimbangkan segi penyebaran dan pemerataan
pelayanan kesehatan, jumlah penduduk, dan kemampuan daya beli penduduk
di sekitar lokasi apotek, kesehatan lingkungan, keamanan dan mudah
dijangkau masyarakat dengan kendaraan.
b).Bangunan dan Kelengkapan, Bangunan apotek harus mempunyai luas
dan memenuhi persyaratan yang cukup, serta memenuhi persyaratan teknis
sehingga dapat menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi apotek
serta memelihara mutu perbekalan kesehatan di bidang farmasi. Bangunan
apotek sekurang-kurangnya terdiri dari : ruang tunggu, ruang administrasi
dan ruang kerja apoteker, ruang penyimpanan obat, ruang peracikan dan
penyerahan obat, tempat pencucian obat, kamar mandi dan toilet. Bangunan
apotek juga harus dilengkapi dengan : Sumber air yang memenuhi syarat
kesehatan, penerangan yang baik, Alat pemadam kebakaran yang befungsi
baik, Ventilasi dan sistem sanitasi yang baik dan memenuhi syarat higienis,
Papan nama yang memuat nama apotek, nama APA, nomor SIA, alamat
apotek, nomor telepon apotek.
c) Perlengkapan Apotek, Apotek harus memiliki perlengkapan, antara lain:
Alat pembuangan, pengolahan dan peracikan seperti timbangan, mortir, gelas
ukur dll.
Perlengkapan dan alat penyimpanan, dan perbekalan farmasi, seperti lemari
obat dan lemari pendingin.
Wadah pengemas dan pembungkus, etiket dan plastik pengemas.
Tempat penyimpanan khusus narkotika, psikotropika dan bahan beracun.
Buku standar Farmakope Indonesia, ISO, MIMS, DPHO, serta kumpulan
peraturan per-UU yang berhubungan dengan apotek.
Alat administrasi, seperti blanko pesanan obat, faktur, kwitansi, salinan resep
dan lain-lain
VI. STRATEGI
Strategi yang pertama kali dilakukan adalah strategi pemasaran apotek agar
masyarakat luas tahu tentang berdirinya apotek ini dengan cara menyebarkan
brosur, memasang iklan, dan spanduk. Kemudian dilakukan strategi khusus,
seperti:
1. Menyediakan jasa konseling secara gratis oleh apoteker pengelola apotek
(APA)
2. Menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan pasien. Jika obat yang
dibutuhkan pasien tidak ada maka berusaha mengambil di apotek lain.
3. Monitoring pasien, bisa dilakukan via telpon maupun sms, terutama untuk
pasien dengan penyakit kronis. Hal ini dilakuuntuk mengontrol keadaan
pasien dan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap apotek.
4. Fasilitas yang menarik, seperti ruang tunggu yang nyaman, TV, tempat
duduk nyaman, bahan bacaan (koran, majalah), serta tempat parkir yang
luas.
5. Kerjasama dengan praktek dokter dan apotek lain
6. Menerima pelayanan resep dengan sistem antar jemput ( dengan catatan
masih dalam wilayah sekitar apotek)
7. Menjamin bahwa seluruh proses terapi obat pasien yang diberikan
merupakan terapi yang rasional dan nyaman bagi pasien
8. Merancang SOP (Standard Operating Procedure) dan standar organisasi
kerja
9. Melakukan efisiensi biaya kesehatan masyarakat
10. Memberlakukan sistem reward and punishment bagi karyawan apotek
VII. ASPEK LOKASI
Apotek Sehat Farma yang akan didirikan terletak di lokasi Jl P.Diponegoro
Kel. Kesenden Kec.Kejaksan, Kota Cirebon. Lokasi apotek tergolong sangat
strategis yang dapat mendorong keberhasilan dan penghasilan dari apotek
nantinya.
1. Denah Lokasi
= Apotek Sehat Farma
Denah ruang apotek
2. Data-data pendukung
a. Kepadatan penduduk
Apotek Sehat Farma berada di daerah dengan kepadatan penduduk yang
tinggi, dekat dengan perumahan warga, sekolah, pasar, rumah makan,
serta tempat perbelanjaan.\
b. Tingkat sosial dan ekonomi
Tingkat kesadaran akan kesehatan masyarakat di sekitar apotek yang akan
didirikan ini cukup tinggi. Tingkat ekonomi dan konsumsi penduduk
secara umum cenderung menengah kebawah.
c. Pelayanan kesehatan lain
Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek yaitu terdapat 2 tempat
praktek dokter umum dan 1 dokter spesialis jantung.
d. Jumlah apotek
Di jalan p. Diponegoro sendiri belum ada apotek yang didirikan, makan
jika akan didirikan apotek sehat farma ini m