tugas khusus uji kelayakan apotek kf melati mas
Post on 06-Nov-2015
186 views
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Uji kelayakan ApotekTRANSCRIPT
TUGAS KHUSUS
STUDI KELAYAKAN APOTEK
DI KAWASAN VILLA MELATI MAS SERPONG
TANGERANG SELATAN
Oleh:
Eka Putri Septiyanti, S.Farm 3351141154
Novia Kurniasih, S.Farm 2014000108
Rani Purwati, S.Farm 2014000121
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI DAN UNIVERSITAS PANCASILA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
yang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk
pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan
pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat. Tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan disebut sarana kesehatan.
sarana kesehatan meliputi pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), rumah
sakit, balai pengobatan, praktik dokter, praktik dokter gigi, apotek, pabrik
farmasi, laboratorium kesehatan, dan lain-lain. Salah satu dari sarana
kesehatan tersebut adalah apotek.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51
Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian definisi apotek adalah sarana
pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh apoteker.
Apotek merupakan suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya
(barang yang diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan
obat) dan perbekalan kesehatan (alat kesehatan). Sebagai perantara, apotek
dapat mendistribusikan perbekalan farmasi dan perbekalan kesehatan dari
supplier kepada konsumen, memiliki beberapa fungsi kegiatan yaitu
pembelian, gudang, pelayanan dan penjualan, keuangan, dan pembukuan. Agar
dapat di kelola dengan baik, seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA)
disamping menguasai ilmu kefarmasian juga perlu menguasai ilmu lainnya
seperti ilmu pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi (accounting). Apotek
bukanlah suatu badan usaha yang semata-mata hanya mengejar keuntungan
saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang menyediakan, menyimpan dan
menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik dan terjamin
keabsahannya.
Apotek dengan fungsinya yang tidak hanya sebatas tempat penyediaan
obat sebagai komoditi melainkan tempat pelayanan kefarmasian yang
komprehensif, memerlukan pengelolaan yang professional yang dilaksanakan
oleh apoteker yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan perilaku untuk
dapat berinteraksi langsung dengan pasien. Oleh karena itu, kemampuan dari
segi teknis kefarmasian saja tidaklah cukup untuk memberikan pelayanan yang
optimal, melainkan perlu dilengkapi dengan penguasaan manajerial meliput i
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi kinerja yang
diselenggarakan untuk mengelola setiap investasi dan sumber daya yang ada.
Sedangkan kemampuan berkomunikasi diperlukan dalam upaya memberikan
pelayanan kefarmasian yang berorientasi pada kualitas hidup pasien.
Studi kelayakan perlu dilakukan sebelum menjalankan suatu usaha,
karena studi kelayakan dapat dijadikan acuan dalam proses pengambilan
keputusan yang mengandung resiko yang belum jelas untuk menghindari
kegagalan dan kerugian.
Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu kota berkembang di
Indonesia, disamping ibukota Jakarta. Kota ini memiliki jumlah penduduk
yang padat yaitu sebesar 1.443.403 jiwa dengan luas wilayah 17,84 km2 dan
kepadatan penduduk 9.806 jiwa per km2. Kota Tangerang Selatan dibagi
menjadi 7 kecamatan yaitu: Setu, Serpong, Pamulang, Ciputat, Ciputat
Timur, Pondok Aren, dan Serpong Utara. Salah satu lokasi yang memiliki
penduduk padat adalah Kecamatan Serpong Utara dengan Jumlah penduduk
142.328 jiwa (2013, BPS Kota Tangerang Selatan).
Apotek yang akan didirikan berlokasi di Kecamatan Serpong Utara,
tepatnya di Jalan Villa Melati Mas Blok B, Kelurahan Jelupang. Daerah ini
berada dipinggir jalan raya dengan lalu lintas yang padat dan dilalui oleh
angkutan umum maupun kendaraan pribadi. Jumlah pusat pelayanan kesehatan
di sekitar apotek yang akan didirikan juga memiliki potensi untuk mendukung
berkembangnya apotek. Beberapa dokter praktek seperti dokter gigi, dokter
spesialis anak, dan dokter kecantikan serta bidan sekitar memberikan peluang
masuknya resep sehingga diharapkan menambah omzet apotek. Jika
memungkinkan apotek dapat menjalin ikatan kerja sama dengan dokter praktek
maupun bidan praktek sekitar dalam menyediakan obat-obat yang diresepkan,
sehingga lebih banyak pasien yang mengambil obatnya di apotek yang akan
didirikan. Selain itu, fasilitas pelayanan lain seperti klinik dan rumah sakit juga
berpeluang untuk memberikan omzet. Dari hal tersebut diatas, maka pendirian
apotek di. Jalan Villa Melati Mas Blok B, Kelurahan Jelupang, Kecamatan
Serpong Utara, Tangerang Selatan dapat dipertimbangkan.
1.2 Tujuan Pendirian Apotek
Studi kelayakan ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan suatu
apotek yang akan didirikan di Jl. Villa Melati Mas, Kelurahan Jelupang,
Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Apotek
2.1.1. Definisi
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 51 Tahun 2009. Apotek
didefinisikan sebagai sarana pelayanan kesehatan tempat dilakukan praktek
kefarmasian oleh apoteker.(1)
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No.1332/MENKES/ SK/X/2002 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No.922/MENKES/PER/X/1993, Apotek adalah
tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan
farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Menurut Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, perbekalan kesehatan
adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan.(2)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian, yang dimaksud dengan pekerjaan kefarmasian adalah
pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan
obat atas dasar resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat,
bahan obat, dan obat tradisional. Sediaan farmasi meliputi obat, bahan obat,obat
tradisional dan kosmetika.(1)
2.1.2 Tugas dan Fungsi (1)
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian, tugas dan fungsi apotek adalah :
i) Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah
jabatan.
ii) Sarana yang digunakan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian.
iii) Sarana yang digunakan untuk memproduksi dan distribusi sediaan farmasi,
antara lain obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
iv) Sarana pembuatan dan pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,
pengadaan, penyimpanan, pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan
obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, bahan obat dan
obat tradisional.
2.2 Studi Kelayakan
2.2.1 Definisi
Studi kelayakan (Feasibility Study) apotek adalah suatu rancangan secara
komprehensif mengenai rencana pendirian apotek baru untuk melihat kelayakan
usaha baik dari pengabdian profesi maupun sisi bisnis ekonominya.(3)
2.2.2. Tujuan (3)
Tujuannya adalah untuk menghindari penanaman modal yang tidak efektif dan
berguna untuk mengetahui apakah apotek yang akan didirikan cukup layak atau
dapat bertahan dan memberi keuntungan secara bisnis. Dalam studi kelayakan
diperlukan perhitungan yang matang sehingga apotek yang akan didirikan nanti tidak
mengalami kerugian.
Sebelum melakukan pendirian dan pengelolaan apotek, perlu dilakukan perencanaan
terlebih dahulu, maka setelah melakukan survei mengenai lokasi dan banyaknya
sarana penunjang (dokter, rumah sakit, poliklinik, dan lain-lain termasuk banyaknya
penduduk dengan kemampuan berbeda-beda) harus dilakukan studi kelayakan.
2.2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi (4)
Beberapa faktor yang harus diperhatikan sebelum mendirikan apotek ialah:
a. Lokasi
Banyak faktor yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan
lokasi suatu usaha. Sebagai faktor yang digunakan sebagai dasar pertimbangan
pada umumnya Pasar, sebab merupakan masalah yang tidak boleh diabaikan,
selain itu faktor pembeli harus diperitungkan dahulu. Oleh karenanya hendaknya
diperhitungkan lebih dulu :
1) Ada tidaknya apotek lain
2) Letak apotek yang akan didirikan, mudah tidaknya pasien untuk parkir
kendaraannya
3) Jumlah penduduk
4) Jumlah Dokter
5) Keadaan sosial ekonomi rakyat setempat untuk diketahui
6) Selain keadaan tersebut perlu dipertimbangkan ada tidaknya fasilitas
kesehatan lain seperti : rumah sakit, puskesmas, poliklinik. Sebab tempat-
tempat tersebut juga memberi obat langsung pada pasien.
b. Perundang-undangan farmasi dan ketentuan lainnya.
c. Pembelian.
d. Penyimpanan barang/pergudangan.
e. Penjualan, yang terpenting ialah kalkulasi harga atas resep Dokter.
f. Administrasi,