study kelayakan apotek
Embed Size (px)
DESCRIPTION
farmasiTRANSCRIPT
STUDI KELAYAKAN APOTEK BARUAPOTEK B.J. FARMA
Alamat : Jl. Kadilangon Gondangmanis Bae kudus, 59352
Disusun Oleh
Asih Setiyo Riwayati S.Farm.,Apt
STUDI KELAYAKAN APOTEK BARU
APOTEK B.J. FARMAAlamat : Jl. Kadilangon Gondangmanis Bae kudus, 59352
I. Latar Belakang Pendirian Apotek
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2003, maka definisi apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur sediaan, dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Dalam peraturan ini seorang apoteker bertanggungjawab atas pengelolaan apotek, sehingga pelayanan obat kepada masyarakat akan lebih terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya.
Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam pelaksanaanya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis (profit oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi apotik adalah menyediakan obatobatan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Sedangkan fungsi apotek sebagai institusi bisnis, apotek bertujuan untuk memperoleh keuntungan, dan hal ini dapat dimaklumi mengingat investasi yang ditanam pada apotek dan operasionalnya juga tidak sedikit. Pada saat ini kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang berfokus pada pasien yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Peran apoteker diharapkan dapat menyeimbangkan antara aspek klinis dan aspek ekonomi demi kepentingan pasien.Melalui apotek perbekalan farmasi seperti obat dapat disalurkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara resmi , dewasa ini dengan berubahnya fungsi apotek yang awalnya hanya tempat meracik obat menjadi pelayanan produk kepada masyarakat.
II. Visi Misi Apotek 1. Visi
Menjadi apotek yang menerapkan pelayanan kefarmasian yang bermutu, berkualitas dan terpercaya serta menguntungkan bagi konsumen dan karyawan.
2. Misi
Misi dari apotek adalah:
a) menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan kefarmasian lainnya yang bermutu, berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat,
b) Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat, ramah, informatif dengan memerapkan konsep Pharmaceutical care secara profesional,
c) Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup seluruh karyawan dan pemilik modal.
3. Strategi
Strategi dari apotek adalah :
a) Menjamin bahwa seluruh proses terapi obat yang diberikan merupakan terapi obat yang tepat, efektif, nyaman dan aman bagi pasien, b) Mengatasi masalah baru yang timbul dalam terapi obat dan mencegah timbulnya masalah lain di masa yang akan datang,
c) Memberikan pelayanan kepada pasien atau masyarakat yang ingin melakukan pegobatan mandiri,
d) Melakukan efisiensi biaya kesehatan masyarakat,
e) Memberikan informasi dan konsultasi obat,
f) Melakukan monitoring obat dan evaluasi penggunaan obat,
g) Merancang SOP (standart operating procedure) dan standar organisasi kerja,
h) Memberlakukan sistam reward dan punishment bagi seluruh karyawan.III. Tujuan Pendirian Apotek
1. sebagai tempat pengabdian profesi apoteker.
2. melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi lainnya sesuai dengan kebutuhan masyrakat dengan berorientasi kepada kepentingan dan kepuasan pasien sebagai implementasi kompetensi profesi farmasis.
3. memberikan dan menyediakan informasi, edukasi dan konsultasi kesehatan kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, khususnya obat dan cara pengobatan yang tepat.IV. Nama Apotek
Nama Apotek yang didirikan Adalah B.J. Farma yang terleta di jl. Kadilango Gondangmanis Bae Kudus, Jawa Tengah.
Apoteker Pengelola Apotek (APA) yang juga bertindak sebagai pemilik sarana Apotek ( PSA )Nama : Asih Setiyo Riwayati. S.Farm.,Apt.
Alamat : Jl. Kadilangon Gondangmanis Bae Kudus,
V. Slogan Pelayanan
Slogan Pelayanan yang sekaligus menjadi Ungulan Apotek BJ Farma adalah Pelayanan yang nyaman, cepat dan tepat adalah tanggung jawab kami .VI. Analisa SWOTBerdasarkan datadata yang diperoleh dari survey pendahuluan terhadap posisi strategis daerah/ peta lokasi dan keberadaan kompetitor, dapat diterangkan beberapa hal yang penting. Hal ini dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap apotek baru yang akan didirikan (SWOT ANALISIS).
A. Kekuatan/StrengthYang menjadi kekuatan kompetitif apotek baru yang akan didirikan adalah sebagai berikut :
1. Apotek dengan konsep layanan patient oriented yang berbasis layanan kefarmasian pharmaceutical care.2. Letak/lokasi apotek berada di Jl. Kadilangon Gondangmanis yang cukup ramai dilalui arus kendaraan .3. Lokasi dekat dengan praktek dokter.4. Petugas apotek yang handal dan loyal, terdiri dari tenaga yang sudah berpengalaman dan tenagatenaga muda yang penuh semangat dan kreatif.
5. Apoteker yang selalu standby di apotek, siap memberikan layanan dan konsultasi seputar obat.B. Kelemahan/Weakness1. Merupakan apotek baru, belum dikenal oleh masyarakat, dan belum mempunyai langganan yang loyal.
2. Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri dan bukan suatu apotek jaringan atau waralaba,
3. Lokasi terletak di area jalan raya pedesaan sehingga hanya warga sekitar yang melewati jalan saja yang mengetahui keberadaan Apotek.Untuk menutupi kelemahan tersebut maka:
1. Nama apotek harus dibuat besar begitu juga dengan tulisan pada papan nama tersebut dan neon box, tanda/marka apotik di tepi jalan,
2. Disediakan ruang tunggu yang nyaman.
3. Disediakan parkir yang luas dan gratis.
C. Peluang/Opportunity1. Potensi Daerah
a. Jumlah Penduduk, terutama daerah Gondangmanis (sekitar lokasi apotek), cukup padat, sehingga menjadi sumber pelanggan apotek yang potensial,
b. Penduduk dengan latar belakang sosial yang beragam, sangat memungkinkan untuk menjadi pelanggan. Masyarakat golongan ini mempunyai daya beli lebih tinggi, karena itu apotek harus dikonsep sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi keinginan pelanggan seperti mereka. Sebagai contoh apotek ditata agar bersih, nyaman, elegan, tanpa menimbulkan konsep mahal, sehingga tetap dapat menarik pelanggan dari kelas sosial menengah ke bawah.
c. Penduduk dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi. Golongan masyarakat ini lebih kritis, lebih bisa menerima pikiran logis, dan mungkin lebih peduli dengan pola hidup sehat. Untuk menarik pelanggan dari golongan ini, salah satu kegiatan apotek bisa mengarah pada mereka (khususnya), contohya melalui progam konsultasi obat melalui telepon, penerbitan buletin kesehatan secara berkala, dll.
d. Penduduk golongan geriatri cukup banyak. Kaum geriatri banyak mengalami masalah kesehatan, terutama penyakitpenyakit degeneratif. Apotek dapat menerbitkan brosur, melakukan komunikasi telepon/telefarma untuk menarik simpati mereka.
2. Jumlah dokter yang membuka praktek di sekitar lokasi apotek ada 1 dokter dan 1 mantri sehingga dirasa cukup dan diharapkan pasien yang datang ke apotek juga banyak.
3. Karena merupakan satu-satunya Apotek yang ada di desa tersebut dan jauh dari lokasi apotek lainnya.D. Ancaman/Threaths
Ancaman terutama datang dari kompetitor/pesaing, yaitu apotek lain meski lumayan jauh dari sekitar lokasi. Berikut diuraikan fasilitas masingmasing apotek pesaing.
1. Apotek Wijaya FarmaAreal parkir luas lokasi strategis, dekat dengan jalan raya, Sekolah.2. Apotek .Areal parkir luas dan gratis, lokasi strategis di area penduduk, ruang tunggu nyaman dekat dengan lokasi prakter dokter.VII. Pengelolaan Sumber Daya ManusiaUntuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan tenag kerja yang sesuai bidangnya, oleh karena itu diperlukan sumber daya manusia yang efektif dan efisian sehingga tujuan organisasi tercapai. Apotek B.J. Farma merekrut 5 karyawan
dengan susunan sebagai berikut :
- Apoteker Pengelola Apotek : 1 orang
- Apoteker Pendamping : 1 orang
- Asisten Apoteker : 2 orang
- Administrasi: 1 orangDasar pertimbangan perekrutan karyawan tersebut adalah :
1. jam kerja :08.0022.00, dibagi menjasi 2 shift (masingmasing 7 jam), yaitu jam 08.0015.00 dan jam 15.0022.00 (hari minggu dan hari libur tutup)
2. volume pekerjaanjumlah pasien setiap hari : 15 pasiensetiap pasien membutuhkan waktu : 20 menit3. dana yang tersedia (bagian aspek modal dan biaya)
4. sumber daya manusia merupakan aset terbesar dari apotek itu sendiri.
Kerjasama antar karyawan harus dijaga sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif serta mampu memberikan kenyamanan pada pasien. Karenanya diperlukan adanya pembagian tugas, wewenang, hak dan kewajiban serta rasa memiliki terhadap apotek dari para karyawan. Untuk itu kemampuan manajerial dari apoteker sangat diperlukan.1) Job Description
A. Apoteker Pengelola Apotek
Tugas dan kewajiban pengelola apotek antara lain :
1. memimpin seluruh kegiatan apotek
2. berkewajiban serta bertanggungjawab penuh untuk mengelola apotek yang meliputi beberapa bidang antara lain :
a) Pelayanan Kefarmasian
b) Adsministrasi dan Keuangan
c) Ketenangan atau Personalia
d) Bidang lainnya yang berkaitan dengan tugas dan fungs apotek
e) Melakukan langkahlangkah untuk mengembangkan hasil dan kualitas apotekTanggungjawab pengelola apotek yaitu :
APA bertanggungjawab atas kelancaran segala bidang dalam apotek serta bertanggungjawab terhadap kelancaran hidup apotek yang dipimpinnya.B. Apoteker Pendamping
Tugas dan kewajiban :
Melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban APA, bilamana APA berhalangan selam jam kerja apotek.
Dalam melaksanakan segala tindakan, terutama dalam halhal penting yang mendasar dan strategis, harus mendapat persetujuan dari APA.
Tanggungjawab dan wewenang :
Apoteker Pendamping bertanggungjawab penuh kepada APA dan melaksanakan tugas dan fungsi sebagai apoteker pendamping sesuai dengan petunjuk dan atau instruksi dari APA.C. Asisten ApotekerTugas dan kewajiban :
1) Melaksanakan pekerjaan yang seusai dengan profesinya sebagai asisten apoteker, yaitu meliputi :
a. pelayanan kefarmasian (pelayanan obat bebas dan obat dengan resep) sesuai petunjuk pimpinan apotek.
b. Mengerjakan pengubahan bentuk pembuatan sedan racikan dan meracik.
c. Menyusun, membendel dan menyimpan resep dengan baik.
d. Mencatat laporan penggunaan obat dan perbekalan farmasi (narkotik, psikotropik, statistik resep dan OGB, OWA) dan waktu kadaluarsa.
e. Mendata kebutuhan obat dalam defekta dan membantu kelancaran kegiatan pembelian.
f. Menerima barang pesanan, memeriksa dan menandatangani faktur, mencatat ke dalam buku pembelian (komputer) dan menjaga agar daftar harga tetap up to date.
g. Memelihara kebersihan, kerapihan serta keteraturan ruang pelayanan dan peracikan obat.
h. Mengelompokkan dan menata obat sesuai abjadnya.
2) Dalam keadaan tertentu dapat menggantikan tugas kasir, reseptir dan lain sebagainya.
Tanggungjawab dan wewenang :
Bertanggungjawab kepada pimpinan apotek atas segala kebenaran tugas yang diselesaikannya. Berwenang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai petunjuk dan atau instruksi pimpinan apotek.
D. Kasir / AdminTugas dan kewajiban :
a. Bertanggung jawab secara langsung kepada Apoteker Pengelola Apotek dalam bidang Keuangan.
b. Bertanggung jawab atas kebenaran laporan keuangan termasuk dalam pelaksanaan teknisnya.
c. Bertanggung jawab dalam pengembangan dan efisiensi dibidang keuangan.2) Standar Operating Procedure (SOP)
A. SOP Pelayanan OTC
1) Pasien datang,
2) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang dibutuhkan,
3) Tanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita pasien, kemudian bantu pasien untuk mendapatkan obat yang tepat,
4) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga,
5) Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat yang diminta pasien sesuai dengan permintaan meliputi : nama obat dan jumlah obat,
6) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat, dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan.B. SOP Pelayanan OWA1. Pasien datang,
2. Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang dibutuhkan,
3. Tanyakan pada pasien apa keluhan yang dialamlinya dan gejala penyakitnya,
4. Tanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah menggunakan obat tertentu dan bagaimana hasilnya (kondisi membaik atau bertambah parah),
5. Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya tidak memuaskan maka pilihkan obat lain yang sesuai dengan kondisi pasien, begitu juga untuk pasien yang sama sekali belum pernah minum obat,
6. Menghitung harga dan minta persetujuan terhada nominal harga,
7. Setelah pasien setuju dengan harga obat, ambilkan obat diatas,8. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi : dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat dan dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan,9. Catat nama pasien, alamat, dan no telp pasien.10. Buat catatan khusus tentang pasien yang nantinya sebagai patien data record.C. SOP Pelayanan Resep1. menerima resep pasien, 2. Lakukan skrining resep meliputi adsministrasi, pharmaceutical dan klinik,
3. Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga,
4. Pasien diberi no antrian,
5. Tulis no struk (print out) pada resep dan satukan resep dengan printout
6. Cocokkan nama, jumlah dan kekuatan obat dalam resep dengan print out,
7. Siapkan obat sesuai dengan resep,
8. Jika obat racikan maka patuhi SOP meracik,
9. Buat etiket dan cocokkan dengan resep,
10. Teliti kembali resep sebelum diserahkan pada pasien termasuk salinan resep dan kuitansi (jika diminta oleh pasien),
11. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan,
12. Catat nama pasien, alamat dan no telp pasien.
13. Buat catatan khusus tentang pasien.D. SOP Meracik Obat1. Siapkan alat yang akan digunakan dan bersihkan meja untuk meracik
2. Buatlah instruksi meracik meliputi : no resep, nama pasian, jumlah dan cara mencampur.
3. Siapkan etiket dan wadah obat sertakan bersam obat dan instruksinya untuk diracik.
4. Cucilah tangan bila perlu gunakan sarung tangan, masker.
5. Siapkan bat sesuai resep dan ccocokkan dengan yang tertera pada struknya
6. Jika ada bahan yang harus ditimbang makapersiapkan lebih dahulu.
7. Bacalah instruksi meracik dengan seksama dan lakukanlah hatihati.
8. Pastikan hasil racikan sesuai dengan instruksinya.
9. Masukkan dalam wadah yang telah disediakan dan beri etiket, kemudian serahkan pada petugas lain untuk diperiksa dan diserahkan.
10. Bersihkan peralatan dan meja meracik setelah selesai.
11. Cucilah tangan sampai bersih.E. SOP Menimbang
1. Bersihkan timbangan,
2. Setarakan timbangan terlebih dahulu sebelum mulai menimbang
3. Ambil bahanbahan sesuai dengan permintaan resep, 4) Ambil anak timbangan sesuai berat yang diminta dan letakkan pada ring timbangan sebelah kiri (timbangan dalam keadaan off),
4. Bahan baku yang dikehendaki diletakkan secukupnya pada piring timbangan sebelah kanan,
5. Buka dan on kan timbangan kemudian dilihat apakah timbangan sudah seimbang atau belum,
6. Bahan ditambah atau dikurangi sampai diperoleh timbangan yang seimbang yang ditunjukkan ole letak jarum pada posisi nol,
7. Ambil bahan yang sudah ditimbang kemudian diberi nama sesuai nama yang tertera pada botol persediaan bahan,
8. Cek ulang anak timbangan apakah berat yang diminta sesuai dengan resep kemudian dikembalikan ketempatnya,
9. Cek ulang apakah bahan yang diambi sudah sesuai dengan resep kemudian dikembalikan ketempatnya.F. SOP Konseling OTC
1. menanyakan keluhan pasien dan mengapa menggunakan obat tersebut dan sudah berapa lama pasien mengalami keluhan tersebut,
2. menanyakan bagaiman kondisi pasien setelah menggunakan obat tersebut
3. apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan memberikan efek seperti yang diharapkan maka obat boleh diberikan,
4. apabila obat yang diminta tidak sesuai dengan kondisi pasien maka pasien dipilihkan obat yang tepat untuk kondisinya,
5. menanyakan tentang bagaiman pasien menggunakan obat tersebut, bila ada yang kurang atau salah maka farmasi wajib membenarkan dan melengkapinya,G. SOP Konseling OWA
1. Menanyakan keluhan pasien sehingga pasien menggunakan obat tersebut dan sudah berapa lama pasien mengalami gejala tersebut,
2. Cocokkan kondisi pasien dengan obat yang diminta, bila obat kurang sesuai untuk pasein maka rekomendasikan obat yang tepat untuk pasien,
3. Menanyakan tentang bagaimana pasien menggunakan obta tersebut meliputi dosis, frekuensi, durasi,dan cara penggunaan; bila ada yang kurang atau salah mak farmasis wajib membenarkan dan melengkapinya,
4. Menanyakan bagaimana kondisi pasien setelah menggunakan obat tersebut,5. Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan memberikan efek seperti yang diharapkan maka obat boleh diberikan,
6. Apabila kondisi pasien tidak membaik atau semakin memburuk makan sebaiknya dirujuk ke dokter,
7. Informasikan kepada pasien bahwa pasien diperbolehkan konsultasi dengan apoteker untuk berdiskusi tentang terapi yang dijalani pasien.H. SOP Konseling resep
1) Obat diserahkan pada pasien sekaligus dicocokkan dengan data pasien,
2) Mencocokkan obat dengan kondisi pasien dengan cara menanyakan pad pasien tentang keluhan yang dialaminya,
3) Memberitahukan pada pasien tentang obat yang diberikan dan tujuan penggunaan obat tersebut,
4) Memberikan innformasi pada pasien tentang aturan penggunaan obat (dosis, frekuensi, durasi, cara penggunaan),
5) Menanyakan kembali tentang semua informasi yang telah disampaikan untuk memastikan bahwa pasien telah paham dan mengerti tentang aturan penggunaan obat,
6) Memberitahukan pada pasien tentang ESO obat yang mungkin terjadi dan cara penanganan yang mungkin bisa dilakukan oleh pasien terhadap efek samping yang terjadi,
7) Menyarankan pasien untuk pergi ke dokter bila dirasa ESO cukup berat dan mengganggu,
8) Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu dihindari atau yang perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan riset,
9) Catat nama pasien dan no telp pasein,
10) Buat catatan khusus tentang pasien sebagai.I. SOP Penerimaan dan Penyimpanan Barang
1. Saat barang datang dari PBF,
2. Cek kesesuaian antara SP dengan faktur dan barangnya (kecocokan tentang nama barang, bentuk, jumlah sediaan, no batch dan tanggal ED),
3. Cek kondisi barang (rusak, pecah, tersegel atau tidak),
4. Faktur ditandatangani oleh apoteker atau asisten apoteker dilengkapi dengan no SIK/SIA/NIP seta dibubuhi stempel apotek,
5. Faktur diambi 1 lambar untuk arsip apotek,
6. Serahkan faktur kapada bagian adsministrasi untuk diedit di komputer,
7. Ccocokkan harga yang sudah ada di computer dengan harga yang tertera pada faktur baru, apakah ada kenaikan atau tidak,
8. Tandatangani faktur yang telah diedit di komputer, 9. Hargai barangbarang/obat bebas dan letakkan sesuai dengan spesifikasinya. Untuk obat keras langsung disimpan dalam almari sesuai dengan efek farmakologinya atau berasarkan abjad,
10. Arsip faktur sesuai dengan nama PBF masingmasing.VIII. Alat dan Perbekalan Farmasi yang Diperlukan
Bangunan :
- Tanah dan bangunan : milik sendiri
- Luas bangunan : 10 x15 m2Perlengkapan :
Alat pembuatan, pengolahan, dan peracikan
- gelas ukur
- labu erlenmeyer
- beker glass
- literan plastik 1 dan 2 liter
- corong
- timbangan dan anak timbangan (g/mg)
- termometer
- mortir dan stamper
- spatel logam/tanduk plastik atau porselen
- batang pengaduk
- penangas air
- kompor atau alat pemanas yang sesuai
- panci
- rak tempat pengeringan alatAlat Perbekalan farmasi
Botol berbagai ukuran
Pot plastik berbagai ukuran
Lemari pendingin
Lemari dan rak untuk penyimpanan obat
Lemari untuk penyimpangan racun, narkotika, psikotropika dan bahan obat yang berbahaya lainnya.Wadah Pembungkus dan pengemas :
- etiket
- kertas puyer
- streples
- wadah pengemas, dan membungkuk untuk penyerahan obat
(tas plastik)
Alat Administrasi
- blanko pesanan obat
- blanko kartu stock obat
- blanko salinan resep
- blanko faktur dan blanko nota penjualan
- buku defecta
- buku ED
- buku Farmakope
- buku ISO atau MIMS
- buku pembelian
- buku penerimaan
- buku pembukuan keuangan
- buku pencatatan narkotik
- buku pesanan obat narkotik
- buku laporan obat narkotik
- buku pencatan penyerahan resep
- buku resep jika dokter akan beli obat
- kwitansi
- alatalat tulis dan kertasPerlengkapan Lainnya
- alat pemadam kebakaranPerbekalan farmasi yang diperlukan
- Obat Keras (Obat dengan resep dan OWA)
- Obat Bebas (OTC) dan bebas terbatas
- Alat kesehatan : master, perban, termometer, sarung tangan, perban, alkes steril, perbekalan rumah sakit.
- Bahan baku
- Perlengakapan bayiIX. Tenaga Kerja
Struktur Organisasi :
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 7 orang, dengan rincian sbb :
APA
: 1 orang
Apoteker Pendamping
: 1 orang
AA
: 2 orang
Akuntan
: 1 orangIX. Perhitungan
Aspek Modal dan Biaya
1. MODAL
Rp 140.000.000,00
1) Perlengkapan Apotek
a. TETAPNama barangJumlahJumlah (RP)
Desain interior dan furniture ( lampu, meja, Cat rungan dll )1 paket 20.000.000
Lemari Es1 2.500.000
Almari narkotika Psiktropika1 1.000.000
Mesin Telp1 500.000
Timbangan mg1 850.000
Timbangan gram1 800.000
Komputer LCD + Program1 4.500.000
AC 2 1.000.000
Erlenmeyer 500 ml
Erlenmeyer 250 ml
Erlenmeyer 100 ml11
1 21.000 18.000
14.000
Cawan Porselin 100 ml1 85.000
Spatulla 1 10.000
Gelas Ukur 10 ml
Gelas Ukur 25 ml
Gelas Ukur 100 ml11
1 10.000 15.000
25.000
Mortir Stamper sedang2 80.000
Batang Pengaduk2 12.000
Beacker Glass 100 ml2 10.000
TV 211 2.000.000
Timbangan1 65.000
Alat Makan1 paket 20.000
Perlengkapan Ibadah1 paket 100.000
Tensimeter1 675.000
TOTAL 34.309.000
Perlengkapan Penunjang 8.691.000
Biaya perizinan 2.000.000
Modal operasional 65.000.000
Modal cadangan 30.000.000
TOTAL140.0000.000
Modal Investasi
Rp. 140.000.0002. Rencana anggaran pendapatan dan belanja tahun ke 1 (RAPB tahun ke 1)
a. biaya rutin perbulan tahun ke 1
a) APA
Rp 1.750.000,00b) Apoteker pendamping
Rp 900.000,00c) Asisten apoteker (2)
@Rp 600.000
Rp 1.200.000,00d) Admin
Rp 450.000,00e) Pemeliharaan dan ATK
Rp 250.000,00f) Listrik dan Air
Rp 750.000,00
Jumlah Rp 5.300.000,00b. Biaya rutin tahun ke- 1
Biaya rutin bulanan x 12
Rp 63.600.000,00
THR
Rp 4.300.000,00
JumlahRp 67.900.000,00
c. Proyeksi pemasukan tahun ke-1 Resep 2 Lembar @ 25.000
Rp 50.000,00
Penjualan HV
Rp500.000,00
Penjualan OWA
Rp.250.000,00JumlahRp800.000,00800.000,00 X 25 hari X 12 bulan
Rp240.000.000,00d. Pengeluaran rutin tahun ke1
Pembelian obat keras
Rp 20.000.000,00
Pembelian HV
Rp 35.000.000,00 Pembelian OWA
Rp 10.000.000,00
Biaya rutin tahun ke-1
Rp 67.900.000,00
JUMLAH Rp 132.900.000,00
e. Perkiraan laba rugi tahun ke1
1) Pemasukan tahun ke1
Rp 240.000.000,00
2) Pengeluaran tahun ke1
Rp 132.900.000,00-Laba kotor Rp 107.100.000,00
Pendapatan pajak (15%)15% x Rp 107.100.000,00
Rp 16.065.000,00-
Laba bersih Rp 91.035.000,000f. Perhitungan BEP tahun ke1
1) Pay Back Period
total investasi
Pay back Period = --------------------
Laba bersih ] Rp 140.000.000,00Pay back Period = ----------------------- Rp 91.035.000,00 1,53tahun (1 tahun 5 bulan)2) ROI (return On Investment)
Laba bersih
ROI = -------------------- x 100%
total investasiRp 91.035.000,00ROI = -------------------- x 100%
Rp 140.000.000,00 = 65,025%3) BEP (Break Even Point)
1
BEP = -------------------- x biaya tetap
Biaya pengeluaran1 --------------------
total pendapatan1
BEP = -------------------- x Rp 67.900.000,00 Rp 132.900.000,001 -----------------------
Rp 240.000.000,00 = 152.157.000,00 / tahun = 12.679.000,00 / bulan
= 507.000,00 / hariX. Kesimpulan
Dengan adanya apotek ini maka apoteker dapat melaksanakan kerja profesinya. Dari hasil study kelayakan menunjukkan Apotik B.J. Farma layak didirikan di Jl.Kadilangon Gondangmanis Bae Kudus.LAMPIRAN
LAY OUT APOTEK
DENAH LOKASI PENDIRIAN APOTEK B.J FARMA
APING
APA
AKUNTAN
AA