proposal skripsi fix (indrabayu)
DESCRIPTION
contoh proposal skripsi milik indrabayuTRANSCRIPT
PROPOSAL SKRIPSI
(ME 091329)
MODIFIKASI DESAIN COLD STORAGE PENDINGIN IKAN
KAPASITAS 10 TON
USULAN BIDANG
MARINE MACHINERY AND SYSTEM
(MMS)
Oleh :
M. INDRABAYU S.K
NRP. 4208 100 077
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2013
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2013
USULAN SKRIPSI
(ME 091329)
A. RINGKASAN
1. PENGUSUL
1.1 Nama : M. Indrabayu S.K
1.2 NRP : 4208100077
2. CALON DOSEN PEMBIMBING
2.1 Calon Dosen Pembimbing 1:
Nama : Sutopo Purwono F. ST, M.Eng, Ph.D
NIP : 1975 1006 2002 12 1003
2.2 Calon Dosen Pembimbing 2:
Nama : Beni Cahyono, ST, MT
NIP : 1979 0319 2008 01 1008
3. MATERI SKRIPSI
3.1 Judul Skripsi
Modifikasi Desain Cold Storage Pendingin Ikan Kapasitas 10 Ton
3.2 Bidang Studi
Bidang Studi yang diusulkan adalah mengenai bidang Marine Machinery and
System.
3.3 Ikhtisar Skripsi
Memodifikasi rancangan Cold Storage untuk ikan dengan kapasitas 10 ton dengan
metode kompresi uap (vapor compression), absorbsi, atau cascade. Dalam
pembahasan ini melakukan pembaharuan pada Cold Storage tradisional yang
kemampuan untuk mendinginkan masih membutuhkan waktu yang lama. Dimana
dilakukan penganalisaan pada tiap – tiap komponen Cold Storage seperti isolator,
dinding cold store, dan perangkat lain yang ada dalam Cold Storage. Dan akan di
komparasi hasil dari desain yang baru dengan Cold Storage yang ada di lokasi.
3.4 Tempat Pelaksanaan
Laboratorium Mesin Fluida dan Sistem Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK-
ITS.
B. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak kekayaan laut
didalamnya. Dari segi sumber daya laut, Indonesia merupakan negara yang sangat
unggul dibandingkan dengan Negara-negara lain. Dengan letak yang strategis di
daerah khatulistiwa , di antara 2 benua, dan 2 samudera. ditambah iklim tropis yang
sejuk melengkapi keunggulan Negara tersebut. sekitar 16.777 pulau, yang memiliki
garis pantai sepanjang 95.181 km2, menjadikan Indonesia memiliki kekayaan laut
yang melimpah. Tidak hanya berbagai jenis ikan, atau binatang laut, namun juga
mutiara dan minyak. Dengan adanya kekayaan laut yang besar, Indonesia kemudian
menjadi salah satu negara pengekspor hasil laut.
Salah satu penghasil ikan terbesar adalah kalimantan, namun pada beberapa
daerah di kalimantan tekhnologi perikanan masih tradisional. Salah satunya pada
cold store, dimana untuk mendinginkan ikan masih membutuhkan waktu yang sangat
lama. Sehingga proses pengiriman ikan akan menjadi terlambat. Hal tersebut akan
berakibat menurunya nilai jual ikan, dikarenakan kualitas ikan yang menurun akibat
lamanya pengiriman. Karena hal tersebut dengan mengoptimalkan sistem kerja dari
cold store diharapkan dapat meningkatkan proses pendinginan ikan dan
meningkatkan nilai jual ikan.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian penjelasan di atas, maka dapat dirumuskan berbagai
permasalahan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Apakah kinerja Cold Storage yang dirancang dapat bekerja lebih optimal dan efisien dari Cold Storage yang ada ?
2. Bagaimana distribusi temperature pada Cold Storage?
3. Bagaimana distribusi aliran udara pada Cold Storage?
3. Batasan Masalah
Dari permasalahan yang harus diselesaikan seperti di atas, maka perlu adanya
batasan masalah. Hal ini bertujuan agar pembahasan pada skripsi ini tidak melebar
terlalu luas dan mempermudah dalam melakukan analisa. Batasan masalah pada
skripsi ini yaitu :
1. Tidak menganalisa kinerja atau performance dari refrigerant.
2. Tidak melakukan analisa ekonomis
4. Tujuan
Adapun tujuan dari pengerjaan skripsi ini adalah
1. Melakukan modifikasi rancangan Cold Storage kapasitas 10 ton dengan waktu
pendinginan kurang dari 8 jam menggunakan metode kompresi uap ( vapor
compression ) dan vertical ducting di dalam cold storage.
2. Untuk mengetahui efisiensi kinerja dari storage system yang akan dirancang,
yaitu :
- Efisiensi sistem refrigerasi kompresi uap ( vapor compression )
- Distribusi aliran udara pada vertical ducting
- Insulasi pada ruang cold storage
C. TINJAUAN PUSTAKA
1. Perpindahan Panas
Panas merupakan energi yang berpindah karena perbedaan suhu. Panas
berpindah dari suhu yang tinggi ke suhu rendah. Selain suhu berubah, atau dengan
kata lain berubah fasa, panas ini nantinya akan merambat pada daerah lain. Hal ini
disebut sebagai perpindahan panas. Cara perpindahan panas terdiri dari tiga macam,
yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
2. Cold Storage
Semakin tinggi permintaan masyarakat akan ikan hasil tangkapan nelayan
tradisional, akan berakibat semakin tinggi pula waktu yang harus dikeluarkan untuk
menangkap ikan di laut. Hal ini akan berakibat pula pada baik buruknya proses
penyimpanan ikan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, masalah yang terjadi
adalah kondisi ikan dipasaran sudah mengalami beberapa perubahan, kemudian akan
berimbas pada nilai jual yang rendah. Hanya ikan yang bermutu bagus dan segar
akan memiliki nilai jual tinggi. Oleh karena itu, cara penyimpanan ikan harus benar
dan tempat penyimpanan ikan memiliki insulasi yang bagus. Penyimpanannya pun
biasanya menggunakan media pendingin sehingga disebut coolbox/Cold Storage.
Cold Storage merupakan perlengkapan yang harus dipenuhi pada kapal
penangkap ikan maupun di pelabuhan. Alat ini digunakan untuk tempat
penyimpanan ikan segar agar terhindar dari kerusakan ataupun kebusukan sehingga
memiliki nilai jual tinggi. Cold Storage dengan insulasi yang bagus memiliki
beberapa manfaat diantaranya :
1. Menghemat waktu pendinginan
2. Mengurangi resiko pembusukan
3. Dapat meningkatkan pendapatan nelayan
4. Mengurangi penyusutan hasil
5. Dapat mempercepat waktu distribusi ikan ke daerah yang lainnya.
3. Sistem Refrigerasi
3.1. Sistem Refrigerasi Kompresi Uap ( Vapor Compression )
Sistem refrigerasi yang akan digunakan pada modifikasi ini ialah sistem
refrigerasi kompresi uap (vapor compression) yang umum dan mudah dijumpai pada
aplikasi sehari-hari. Pada sistem ini terdapat refrigerant, yakni suatu senyawa yang
dapat berubah fase secara cepat dari uap ke cair dan sebaliknya. Pada saat terjadi
perubahan fase dari cair ke uap, refrigerant akan mengambil kalor (panas) dari
lingkungan. Sebalikya, saat berubah fase dari uap ke cair, refrigerant akan membuang
kalor (panas) ke lingkungan sekitarnya. Jadi konsep yang dipakai dari sistem ini tidak
berbeda jauh dari konsep perpindahan kalor (panas).
Sumber : http://www.slideshare.net/fanoja/pemahaman-tentang-sistem-refrigerasi
Gambar 1. Sistem refrigerasi kompresi uap (vapor compression)
Refrigerasi kompresi uap ideal mengacu kepada konsep system carnot dimana
pada system ini akan diperoleh sejumlah energi masuk yang digunakan sama dengan
energi yang diperoleh untuk dimanfaatkan. Pada kondisi semacam ini tidak ada
perubahan berarti yang mempengaruhi unjuk kerja sistem. Akan tetapi kondisi yang
akan diraih dengan konsep ideal ini tidak dapat tercapai. Jumlah energi yang masuk
tidak dapat diubah seluruhnya diubah menjadi energi yang diperoleh untuk
dimaanfaatkan. Secara matematis dihitung melalui koefisien unjuk kerja atau COP
(Coefficient of Performance). Siklus refrigerasi kompresi uap sederhana memiliki
empat komponen utama yaitu kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator.
Proses yang terjadi pada keempat komponen tersebut adalah sebagai berikut :
Kompresi
Kompresi merupakan proses yang terjadi pada kompresor yang menekan
refrigeran atau freon secara reversibel dan isentropik. Kerja atau usaha yang
diberikan pada refrigeran akan menyebabkan kenaikan pada tekanan sehingga
temperatur refrigeran akan lebih besar dari temperatur lingkungan atau refrigeran
mengalami fasa superheat. Kompresor memompa refrigeran ke seluruh komponen
melalui sistem pemipaan. Jenis kompresor berdasarkan cara kerja tekanannya yaitu
kompresor torak (reciprocating), putar (rotary), screw, centrifugal, dan scroll.
Sedangkan jenis kompresor berdasarkan pengaturan motornya dibedakan menjadi
jenis terbuka (open type), semi hermetik dan hermetik.
Kondensasi
Kondensasi merupakan proses pelepasan kalor refrigeran superheat ke
lingkungan sehingga fasanya berubah dari uap menjadi cair jenuh tetapi tekanan dan
temperaturnya masih tetap tinggi. Media pengembun refrigeran pada kondensor bisa
berupa udara (air cooled condenser), air (water-cooled condenser) atau campuran
udara dan air (evaporative condenser). Untuk media pendingin udara bisa terjadi
secara konveksi alami maupun konveksi paksa (forced konvection). Pada sistem AC
split, kondensor dan kompresor tergabung dalam condensing unit.
Ekspansi
Ekspansi merupakan proses penurunan secara adiabatis pada tekanan dan
temperatur sehingga nilainya lebih rendah dari temperatur lingkungan. Beberapa alat
ekspansi diantaranya pipa kapiler, katup ekspansi manual, Thermostatic Expansion
Valve (TXV), Automatic Expansion Valve (AXV), Electronic Expansion Valve
(EXP), dan lain sebagainya.
Evaporasi
Setelah refrigeran diekspansikan secara irreversibel adiabatik menjadi cairan
jenuh, refrigeran akan memiliki tekanan dan temperatur rendah sehingga akan
menerima sejumlah kalor dari lingkungan yang didinginkan dan refrigeran berubah
seluruhnya menjadi uap jenuh yang kemudian masuk ke kompresor untuk
disirkulasikan kembali. Komponen evaporator ini yang secara langsung berhubungan
dengan produk yang akan didinginkan. Pembagian evaporator berdasarkan bentuk
koilnya yaitu pipa telanjang (bare tube), permukaan pelat (Plate Surface), dan bersirip
(finned). Berdasarkan konstruksinya dibedakan menjadi shell & tube, Shell & coil,
dan Bondelot. Sedangkan pembagian evaporator berdasarkan ekspansi langsung yaitu
Tipe ekspansi kering (dry expansion type) dan tipe banjir (flooded type).
Sumber : http://teachintegration.wordpress.com/hvac-forum/basic/siklus-refrigerasi
Gambar 2. Refrigerasi Cycle on Pressure-Enthalpy Diagram
Disamping keempat komponen utama tersebut di dalam sistem ini tedapat
refrigeran yang merupakan fluida penyerap dan pelepas kalor. Refrigeran digunakan
pada saat sistem refrigerasi ekspansi langsung, dimana pada sistem ini refrigeran
berekspansi dan menguap di dalam pipa yang ditempatkan pada material yang
didinginkan dan menyerap kalor laten penguapan dari material tersebut. Refrigeran
yang digunakan dalam sistem refrigerasi harus sesuai dengan jenis kompresor yang
digunakan. Hal lain yang harus diperhatikan adalah karakteristik termodinamik yang
antara lain meliputi temperatur dan tekanan penguapan serta temperatur dan tekanan
pengembunan. Refrigeran yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat seperti tidak
beracun, tidak berwarna, tidak berbau , tidak mudah terbakar, tidak korosif, memiliki
titik didih dan titik beku yang rendah, dan lain sebagainya. Selain itu juga refrigeran
harus ramah lingkungan seperti tidak merusak ozon ketika terjadi kebocoran ke udara.
D. METODOLOGI
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
metode berbasis analisa dengan membuat perancangan sistem peralataan ini kemudian
dilakukan perhitungan pada sistem tersebut. Metodologi penulisan skripsi ini
mencakup semua kegiatan yang akan dilaksanakan untuk memecahkan masalah atau
melakukan proses analisa terhadap permasalahan skripsi. Untuk lebih jelasnya akan
dijabarkan sebagai berikut :
1. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Awal tahapan dalam perngerjaan skripsi ini adalah dengan mengidentifikasi
permasalahan yang ada. Perlu juga perumusan masalah yang nantinya akan
diselesaikan selama pengerjaan skripsi ini. Selain itu, juga terdapat batasan masalah.
Hal ini dimaksudkan agar topik bahasan lebih mendetail dan tidak terlalu meluas.
Juga akan memudahkan penulis dalam melakukan analisa masalah.
2. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai referensi guna
menunjang penulisan skripsi ini. Referensi yang diperlukan mengenai pembuatan
ruang pendingin dapat dicari melalui berbagai media, antara lain:
Buku
Jurnal
Artikel
Paper
Tugas akhir
Internet
Untuk pencarian berbagai referensi dan literatur dilakukan dibeberapa tempat,
antara lain :
Perpustakaan Pusat ITS
Ruang Baca FTK
Laboratorium Mesin Fluida dan Sistem Jurusan Teknik Sistem Perkapalan
FTK
Berbagai referensi dan literatur guna mendukung dalam pengerjaan skripsi
ini.Utamanya berkaitan dengan pendinginan dan pengolahan ikan, kualitas ikan,
sistem refrigerasi pada tempat penyimpanan/Cold Storage, perpindahan panas,
isolasi panas, refrigeration system apparatus, media pendinginan, dan berbagai
literatur yang saling mendukung.
3. Studi Lapangan dan Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan guna menunjang dalam pengerjaan skripsi ke
depannya. Pengumpulan data-data dilakukan secara langsung di Tarakan,
Kalimantan, yang diperlukan untuk merancang Cold Storage yaitu data macam
insulasi, konduktivitas termal, desain Cold Storage yang ada dan data-data yang
diperlukan demi menunjang pengerjaan tugas akhir, yaitu :
- Data dari sistem existing cold storage.
- Sistem insulasi ruang pada existing cold storage.
- Distribusi temperature pada ruang existing cold storage.
4. Perancangan Cold Storage
Setelah data-data yang dikumpulkan cukup memadai maka selanjutnya adalah
membuat desain sistem. Pada tahapan ini, dilakukan sebuah perancangan Cold
Storage. Adapun rancangan umum yang biasa dipakai untuk Cold Storage.
Sumber : http://www.fao.org/docrep/003/V3630E/V3630E08.htm
Gambar 3. Existing type Cold Storage
Kemudian dari contoh yang ada, akan dikembangkan lagi rancangannya.
Metode yang dipakai dalam perancangan ini dapat menggunakan metode kompresi
uap ( vapor compression ). Di bawah ialah contoh penggambaran draft layout
drawingnya.
Gambar 4. Draft rancangan Cold Storage
5. Analisa Data dan Pembahasan
Pada tahap ini, dilakukan analisa hasil penggunaan Cold Storage yang sudah
dirancang. Outputnya adalah nantinya apakah desain ini dapat lebih efisien dan
optimal dan akan dikomparasi dengan data dari Cold Storage yang ada. Pada intinya,
akan menjawab permasalahan yang ada.
6. Penarikan Kesimpulan dan Saran
Tahap ini merupakan tahapan akhir dimana dilakukan penarikan kesimpulan
mengenai keseluruhan proses yang telah dilakukan. Selain itu, juga memberikan
saran terkait dengan penelitian selanjutnya.
7. Flow Chart Pengerjaan Skripsi
Gambar 5. Flow Chart Pengerjaan Skripsi
Selesai
Kesimpulan dan Saran
Analisa Data dan Pembahasan
- Efisiensi sistem refrigerasi kompresi uap
( vapor compression )
- Distribusi aliran udara pada vertical
ducting
- Insulasi pada ruang cold storage
Mulai
1. Buku
2. Journal
3. Internet
4. Artikel
5. Paper
Studi Lapangan dan Pengumpulan Data
- Data dari sistem existing cold storage.
- Sistem insulasi ruang pada existing cold storage.
- Distribusi temperature pada ruang existing cold storage.
Identifikasi dan Perumusan Masalah
Studi Literatur
Perancangan Cold Storage System
“Metode kompresi uap ( vapor compression )”
E. JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal kegiatan pelaksanaan penelitian dilaksanakan di semester genap tahun ajaran 2012-2013, diperkirakan terjadi antara awal
januri sampai akhir juni perancangan dan penelitian ini dilakukan.
No Rencana Kegiatan
Bulan
Januari Februari Maret April Mei
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 Identifikasi dan Perumusan Masalah
2 Studi Literatur
3 Studi Lapangan dan Pengumpulan Data
4 Perancangan Cold Storage System
No Rencana Kegiatan
Bulan Maret April Mei Juni I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
5 Analisa Cold Storage System
6 Kesimpulan 7 Pembuatan Laporan
F. DAFTAR PUSTAKA
Sayogyo, Adi. 2006. “Studi Media Pendingin Ikan Pada Kapal Ikan Tradisional”, Tugas
Akhir S-1, Teknik Sistem Perkapalan FTK-ITS, Surabaya
Ardianto, Rizki. 2013. “Desain Sistem Pendingin Ruang Muat Kapal Ikan Tradisional
Menggunakan Es Kering Dengan Penambahan Eutatic Gel”, Tugas Akhir S-1,
Teknik Sistem Perkapalan FTK-ITS, Surabaya.
Asy’ari Aziz, Alwi. 2013. “Desain Sistem Pendingin Ruang Muat Kapal Ikan Tradisional
Dengan Memanfaatkan Es Kering”, Tugas Akhir S-1, Teknik Sistem Perkapalan
FTK-ITS, Surabaya.
Holman, J. P. 1997. Perpindahan Kalor. Jakarta. Erlangga
Moh. Aris As’ari, Drs. Jaya. 2011. “Refrigeration System”, Refrigeration and Air
Conditioning Technical Skill Program.
Melinder, Ake. Handbook on indirect refrigeration and heat pump system. Dept of
Energy Technology, KTH
Setiawan, hidayat. 2006. “Analisa Pengaruh Pemanfaatan Es Kering Pada Cold Storage
Kapal Ikan Tradisional Terhadap Kualitas Ikan”, Tugas Akhir S-1, Teknik Sistem
Perkapalan FTK-ITS, Surabaya.
Agnelli, M.E, R.H. Mascheroni. 2002. “Quality Evaluation Of Foodstuffs Frozen In A
Cryomhecanical Freezer”, Journal of Food Engineering, 257-263
Admin of fao.org, 7.Cold Storage, Fisheries and Aquaculture Department, diunduh pada
tanggal 20 Januari 2013 http://www.fao.org/docrep/003/V3630E/V3630E08.htm