proposal usaha fix

26
PENDAHULUAN Dalam dunia kewirausahaan, tentu erat dengan adanya persaingan. Persaingan dalam dunia usaha sangat ketat, para wirausahawan berlomba-lomba menciptakan berbagai produk dengan aneka bentuk dan beragam makanan dari yang kecil hingga yang besar, dari yang murah hingga yang mhal. Untuk kebutuhan sehari- hari banyak sekali aktivitas yang dijalani setiap orang. Dengan aktivitas yang semakin padat, membuat banyak orang membutuhkan asupan makanan tambahan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Salah satu produk yang potensial, sederhana, dan istimewa adalah “MARTABAK MINI”. Karena pembuatan makanan ini dilakukan dengan cara yang sangat sederhana dengan lebih baik dan higienis, bahan aku mudah didapat, tanpa bahan pengawet, harga yang terjamgkau, juga dengan rasa yang enak, nikmat, mengandung protein dan juga lezat, sehingga usaha ini memang layak dikembangkan menjadi salah satu usaha kuliner alternative di Indonesia. PERUMUSAN VISI USAHA · Menjadikan usaha ini mampu memenuhi kebutuhan konsumen dan mengembangkan usaha ini menjadi usaha yang memiliki produk bernilai tambahn, nerkualitas, sehat dan bergizi. TUJUAN USAHA

Upload: pratama-danang-mahesha

Post on 08-Dec-2015

15 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

usaha

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Usaha Fix

PENDAHULUAN

   Dalam dunia kewirausahaan, tentu erat dengan adanya persaingan. Persaingan dalam dunia

usaha sangat ketat, para wirausahawan berlomba-lomba menciptakan berbagai produk dengan

aneka bentuk dan beragam makanan dari yang kecil hingga yang besar, dari yang murah hingga

yang mhal. Untuk kebutuhan sehari-hari banyak sekali aktivitas yang dijalani setiap orang.

Dengan aktivitas yang semakin padat, membuat banyak orang membutuhkan asupan makanan

tambahan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Salah satu produk yang potensial, sederhana,

dan istimewa adalah “MARTABAK MINI”. Karena pembuatan makanan ini dilakukan dengan

cara yang sangat sederhana dengan lebih baik dan higienis, bahan aku mudah didapat, tanpa

bahan pengawet, harga yang terjamgkau, juga dengan rasa yang enak, nikmat, mengandung

protein dan juga lezat, sehingga usaha ini memang layak dikembangkan menjadi salah satu usaha

kuliner alternative di Indonesia.

PERUMUSAN VISI USAHA

·    Menjadikan usaha ini mampu memenuhi kebutuhan konsumen dan mengembangkan usaha

ini menjadi usaha yang memiliki produk bernilai tambahn, nerkualitas, sehat dan bergizi.

TUJUAN USAHA

Usaha ini bergerak dalam penjualan Martabak Mini dengan aneka rasa . Usaha  ini dilakukan

untuk menambah penghasilan. Selain itu juga untuk melatih jiwa seorang wirausaah agar mampu

menjalankan usaha dengan baik.

Page 2: Proposal Usaha Fix

no item spec harga satuan jumlah Harga ttl umur ekonomis Depresiasi1 Tempat 2 m2 3.000.000 1 3.000.000 5 600.000 2 stand m2 5.000.000 2 10.000.000 5 2.000.000

kompor portable 250.000 2 500.000 5 100.000 topless plastic 5.000 8 40.000 10 4.000 kain lap 20 x 20 cm 5.000 2 10.000 5 2.000 alat pemotong stainless 36.000 3 108.000 5 21.600 kotak sampah plastic 15.000 2 30.000 5 6.000 bola lampu 5 watt 7.000 2 14.000 5 2.800 kabel 1 m 50.000 1 50.000 5 10.000 saklar lampu plastic 40.000 1 40.000 5 8.000 banner 1 x 1 m 90.000 1 90.000 5 18.000

8.498.000 25 13.882.000 2.772.400

Tabel kebutuhan investasi

jumlah

no item jml harga satuan biayaBiaya Tetap

1 gas 3kg 1 210.000 210.000 2 pulsa 2 300.000 600.000 3 air 250 60.000 15.000.000 4 Wi-fi 1 -

Alat-alat - 1 kompor 1 250.000 250.000 2 booth 1 3.200.000 3.200.000 3 palat pemotong 3 81.000 243.000 4 topless 8 120.000 960.000 5 lap 2 20.000 40.000

Gaji1 pegawai 1 300.000 300.000

270 4.541.000 20.803.000

tabel biaya rutin

no Nama jml Harga jml diterima1 martabak 700 5000 35000002 sponsorship 2 500000 1000000

Benefit

jumlah 702 505000 4500000

Page 3: Proposal Usaha Fix

Th ke Investasi cost benefit Net benefit df(15%) nb 15% DF(25%) nb 25%0 8.329.200,0 20.803.000 4500000 (24.632.200,0) 1 -Rp24.632.200 1 -Rp24.632.2001 5.552.800,0 20.803.000 4500000 (21.855.800,0) 0,869565 -Rp19.005.043 0,8 -Rp17.484.6402 20.803.000 4500000 (16.303.000,0) 0,756144 -Rp12.327.410 0,64 -Rp10.433.9203 20.803.000 4500000 (16.303.000,0) 0,657516 -Rp10.719.487 0,512 -Rp8.347.1364 20.803.000 4500000 (16.303.000,0) 0,571753 -Rp9.321.293 0,4096 -Rp6.677.7095 20.803.000 4500000 (16.303.000,0) 0,497177 -Rp8.105.472 0,32768 -Rp5.342.167

13.882.000 83.212.000 18000000 (65.212.000,0) 4,352155 Rp84.110.906 3,68928 -Rp72.917.772

Cash in and out flow

PEMBAHASAN DAN ANALISA

Rencana Usaha

Adapun rencana usaha yang akan dijalankan dalam usaha ini ialah sebagai berikut :

                     a.      Rencana Jangka Pendek

Usaha Martabak Mini yang kami rintis ini bertujuan untuk menambah pengalaman kerja di

dalam usaha bisnis bagi kalangan sesame pelajar/mahasiswa maupun bagi umum, selain dapat

meningkatkan kreativitas, juga dapat dijadikan sebagai usaha yang menjanjikan untuk kehidupan

masa depan.

                     b.      Rencana Jangka Menengah

Usaha yang kami rintis ini pastinya akan kami kembangkan demi mewujudkan impian kami,

yaitu ingin menjadi seorang pengusaha muda yang sukses. Strategi pasar dan pemasaran menjadi

kunci awal untuk keberlanjutan usaha kami kedepan. Pelanggan ialah raja, maka dari tu

kepuasan pelanggan menjadi yan utama dan segalanya, karena tanpa pelanggan usaha ini tidak

akan bertahan lama. Tidak lupa kami rajin melakukan promosi usaha, baik dari mulut ke mulut,

media online, brosur, dan media lainnya.

Page 4: Proposal Usaha Fix

                     c.      Rencana Jangka Panjang

Setelah berhasil mendapatkan pelanggan, kami akan lebihj meningkatkan mutu dan kualitas dari

usaha kami. Tidak lupa kami akan membangun jaringan dengan pabrik roti maupun tok oroti

untuk mendapatkan bahan baku dan tanpa mengalami hambatan.

Aspek Pemasaran

         1.      Segmen Pasar

Dalam segmen ini yang akan kami jadikan sasaran utama adalahsemua umur, mulai dari anak-

anak sampai orang dewasa yang gemar makanan ini serta semua kalangan mulai dari kalangan

bawah sampai kalangan atas, mulai dari pelajar sampai petinggi negara juga banyak yang

menyukai makanan ini.. Dengan demikian akan mempermudah dalam penjualan dan

meningkatkan omset dalam penjualan.

         2.      Strategi pemasaran

Strategi pemasaran yang dilakukan pada tahap awal adalah menjual martabak mini “mami”

kepada masyarakat sekitar sebagai konsumen di Kecamatan Bekasi Utara. Tahap berikutnya saya

akan menjualkan di kecamatatn Medan Satria dan tahap ke-3 saya sudah bias menguasai pasar di

seluruh Kota Bekasi.

         3.      Strategi promosi

Agar produk lebih dikenal masyarakat, promosi yang akan dilakukan adalah :

·      Membuat papan nama didepan usaha

Papan nama memudahkan calon konsumen dalam memesan produk dan mengenal produk yang

ditawarkan

·      Informasi dari orang ke orang

Dengan adanya masyarakat di sekitar produsen yang mengetahui usaha ini, akan lebih cepat

tersebarnya informasi mengenai usaha ini. Mulai dari mulut ke mulut, melalui internet

(facebook, twitter, blogger, dll).

Page 5: Proposal Usaha Fix

         5.      Sistem penjualan

Penjualan produk ini dipasakan langsung kepada konsumen, sehingga konsumen dapat langsung

datang ketempat usaha ada juga yang dititipkan di kantin-kantin sekolah.

C.  Aspek Manajemen

         1.      Tim Manajemen

Usaha dagang ini dijalankan sendiri oleh usaha dengan dibantu oleh keluarga dalam mengelola

usaha

         2.      Analisis SWOT

                     a.      Strength (Kekuatan)

ü Menjual produk untuk semua kalangan

ü Bahan produk yang terjamin, higienis dan sehat

ü Harga terjangkau

ü Penampilan menarik dan kecil, sehingga pembeli tak perlu memotong lagi

ü Bentuknya kecil dan sesuai kebutuhan

ü Penyajian sederhana tanpa memerlukan banyak waktu dan cepat saji

ü Terdiri dari banyak rasa dan topping, sehingga konsumen dapat memilih topping sesuai selera.

                     b.      Weakness (Kelemahan)

ü Produk tidak tahan lama

ü Produk mudah ditiru

ü Faktor tempat juga mempengaruhi, jika kurang ramai maka permintaan sedikit

ü Jika cuaca sedang buruk, permintaan konsumen akan menurun

Page 6: Proposal Usaha Fix

ü Faktor kenaikan harga sembako juga dapat mengurangi permintaan dari konsumen

                     c.      Opportunity (Peluang)

ü Bisa menjadi alternative sebagai makanan pengganti cemilan

ü Karena martabak mini bisa dinikmati oleh semua usia dari yang muda sampau tua, maka pasar

sasarannya mencakup semua kalangan masyarakat.

                     d.      Threath (Ancaman)

J Adanya pesaing yang menjual produk dengan harga lebih murah

         3.      Tindakan Alternatif

v Berusaha memproduksi makanan yang enak dan lezat

v Menjaga kebersihan makanan

v Mencari alternative bahan baku/ bahan penolong yang lebih murah tetapi menjaga kualitas

produk

Page 7: Proposal Usaha Fix

PENUTUP

Dengan ini dapat disimpulkan bahwa suatu usaha dapat berjalan dengan baik apabila manajemen

dan perencanaannya disajikan dengan baik dan matang. Begitu pula aspek permodalannaya

menjadi hal yang sangat baik. Kita harus dapat menggunakan modal yang kita punya dengan

baik supaya kita bisa mendapatkan laba yang maksimal dan yang kita inginkan. Jadi,  segala

sesuatu yang berhubungan dengan usaha, baik manajemen maupun ketersediaan modal sangat

erat kaitannya antara satu dengan yang lain.

Buku: Bab-1 (sambungan) - Perusahaan EPC

Ditulis pada Minggu, Oktober 19, 2008 oleh Donny

Berikut ini adalah sambungan dari Summary Bab 1: Sistim Pemipaan dan Perusahaan EPC. Pada

postingan sebelumnya sudah dibahas tentang Sistim Pemipaan dalam dunia industri, maka

selanjutnya akan diteruskan dengan membahas tentang perusahaan yang melakukan disain dari

sistim pemipaan tersebut, yaitu Perusahaan EPC (Engineering Procurement Construction ).

=====================================================================

=======

Sistim pemipaan yang terdapat di Pabrik pengolahan minyak misalnya, atau di Pabrik Petrokimia

adalah hasil disain dari sebuah tim yang bekerja pada sebuah Perusahaan Engineering.

Perusahaan Engineering yang melakukan proses disain ini dikenal dengan nama: Perusahaan

Engineering Procurement dan Construction (EPC).Perusahaan EPC adalah suatu perusahaan

yang bertanggung jawab dalam hal disain dari sebuah pabrik atau plant yang akan dibangun,

termasuk pembelian barang-barang untuk keperluan pembangunanya, serta tak lupa membangun

plant yang sudah didisain tersebut, dan setelah selesai dibangun diserahkan kepada pemilik atau

Client.

Di Indonesia saat ini sudah cukup banyak berdiri Perusahaan EPC yang berpengalaman dan

berkemampuan yang tidak kalah dengan Perusahaan EPC kelas dunia.

Perusahaan tersebut banyak diisi oleh tenaga insinyur yang berpengalaman dan berkualitas yang

merupakan produk dari Universitas-universitas yang berada di Indonesia.

Perusahaan EPC inilah yang menjadi pemain utama di dalam proses disain sebuah Pabrik,

disamping pemain penunjang lainnya, seperti vendor (penjual barang atau peralatan keperluan

pembangunan Pabrik), fabricator (perusahaan pembuat peralatan equipment, pipa), dan sub-

Page 8: Proposal Usaha Fix

contractor lainnya.

Sesuai dengan namanya, Perusahaan EPC, maka tulang punggung dari perusahaan ini adalah tiga

divisi, yaitu:

Divisi Engineering

Divisi Procurement

Divisi Construction

Disamping ketiga divisi utama diatas, maka umumnya perusahaan EPC juga mempunyai divisi-

divisi lainnya yang bersifat pendukung seperti:

Divisi Project Control (Project Control Division)

Divisi Quality Control dan Quality Assurance (Quality Control and Quality Assurance Divison)

Divisi Keuangan (Finance Division)

Divisi Hukum (Legal Division)

Divisi Personalia atau HRD

Divisi Informasi dan Teknologi (IT or Computer System Division)

Perusahaan EPC mempunyai sifat dan kultur yang berbeda dengan perusahaan lainnya. Hal ini

lebih disebabkan karena jenis dan sifat pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan EPC tersebut.

Perusahaan EPC mempunyai bisnis inti yaitu dalam hal membangun pabrik-pabrik yang

berhubungan dengan dunia perminyakan, pertambangan, petrokimia, dan gas alam.

Proses pembanguan sebuah pabrik mulai dari tahap proposal, disain, sampai proses konstruksi

dan penyerahan kepada pemilik pabrik adalah mempunyai jangka waktu tertentu.

Selama jangka waktu tertentu tersebut, misalnya, selama tiga tahun, maka perusahaan EPC

tersebut akan mengalami kesibukan yang luar biasa. Kesibukan tersebut tentu saja akan

membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah yang cukup banyak.

Tetapi, perusahaan EPC tidak bisa begitu saja merekrut orang untuk menjadi pegawainya dalam

jumlah banyak sekaligus. Hal ini karena beban pekerjaan di EPC adalah bervariasi, dimana

kesibukan di awal project belumlah begitu tinggi sehingga tidak memerlukan banyak tenaga

kerja.

Kebutuhan baru akan meningkat dengan pesat ketika project sudah mulai memasuki tahapan

detil disain. Pasa saat itulah, biasanya Perusahaan EPC akan melakukan perekrutan dalam jumlah

yang cukup signifikan.

Satu hal yang juga harus diperhatikan adalah kemungkinan perusahaan mengerjakan project

Page 9: Proposal Usaha Fix

lebih dari satu pada waktu yang bersamaan.

Pada saat tersebut, akan timbul permintaan yang tinggi terhadap tenaga kerja dan tentu saja

dalam hal ruangan dan tempat untuk bekerja.

Sehingga akan timbul kesibukan yang luar biasa baik dari sisi perekrutan karyawan baru,

penyediaan infrastruktur seperti ruangan, meja, telepon, komputer dan lain sebagainya, maupun

ketika proyek sudah berjalan yang pasti saja membutuhkan penanganan dan pengaturan yang

baik.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka sudah menjadi kebiasaan dalam perusahaan EPC untuk

memisahkan manajemen suatu proyek dengan manajemen perusahaan secara umum, demi

memudahkan dalam hal tertib administrasi perusahaan.

Dengan demikian, maka pada sebuah perusahaan EPC, dikenal ada dua struktur organisasi, yaitu

sebagai berikut:

Kantor Pusat atau Home Office

Home Office pada prinsipnya berarti Kantor Pusat. Sebagaimana jamaknya Kantor Pusat, maka

disini berkantornya para management perusahaan serta badan pendukung lainnya.

Ini adalah bentuk utama dari Perusahaan EPC. Dalam hal sifatnya, maka struktur ini adalah

bersifat permanen.

Home Office terdiri dari divisi-divisi seperti disebutkan diatas. Adapun tugas utama nya adalah

lebih kearah pengembangan internal perusahaan, seperti membuat dan menyiapkan rencana

pengembangan personil baik berupa pemberian training didalam perusahaan maupun mengirim

ke luar perusahaan.

Disamping itu, Home Office juga bertanggung jawab didalam menyiapkan dan mengembangkan

standard-standard atau prosedur-prosedur teknis yang nantinya akan digunakan untuk keperluan

proyek.

Pada zaman sekarang ini, dimana semakin ketatnya persaingan untuk mendapatkan Proyek,

maka sudah ada kecenderungan untuk memaksimalkan dan pendayagunaan personil yang berada

di Home Office untuk membantu beberapa project Task Force sekaligus.

Ini adalah suatu upaya yang kreatif karena mampu menekan biaya operasional, baik pada level

perusahaan maupun pada level project, yang pada giliran nantinya, dari penghematan yang

didapat, akan memberikan peluang untuk meningkatkan kesejahterahan karyawan.

Kantor Proyek atau Project Office

Page 10: Proposal Usaha Fix

Project Office atau dalam bahasa Indonesianya adalah Kantor Proyek, mempunyai sifat yang

temporer atau sementara sesuai dengan kebutuhan sebuah proyek atau lamanya proyek tersebut

berlangsung.

Project Office, atau juga dikenal dengan nama Project Task Force, mempunyai divisi-divisi yang

sama dengan Home Office, tapi dengan tujuan yang berbeda.

Tujuan utama dari Project Task Force adalah bagaimana caranya agar tim yang tergabung

diadalamnya mampu menyelesaikan sebuah proyek sesuai pada waktu yang telah ditetapkan dan

sesuai dengan dana yang telah dianggarkan, dengan tetap menjaga mutu dan kualitas pekerjaan

yang sesuai dengan code dan standard internasional yang berlaku.

Project Office tidak mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam hal menyiapkan program

training bagi karyawan.

Bahkan, dalam pelaksanaanya, Project Office akan meminta kepada Home Office untuk

menyiapkan dan memberikan karyawan yang diharapkan sudah mampu untuk menjalankan tugas

utama dari Proejct Office tadi.

Dalam hal standard dan procedure, Project Office akan menggunakan standard dan procedure

yang sudah disiapkan oleh Home Office, dan kemudian melakukan perubahan seperlunya sesuai

dengan kebutuhan dan persyaratan dari project yang sedang dijalankan.

Dengan demikian dapat kita lihat sekarang perbedaan dalam hal fungsi dan tugas antara struktur

organisasi Home Office dengan struktur organisasi Project Office.

Kalau melihat dari sisi kedudukan, maka Organisasi Home Office mempunyai kedudukan yang

lebih tinggi dari Organisasi Project Office. Bahkan, Project Office dibentuk atas persetujuan dan

keputusan Home Office, termasuk didalam memilih personal yang akan bergabung dalam satu

Project Office.

Pada perusahaan EPC yang besar, maka bisa saja ditemukan adanya dua atau tiga Project Office

yang berbeda, dan yang berkantor di satu gedung yang sama

Project Office dipimpin oleh seorang Project Manager. Project Manager ini dipilih dan diangkat

oleh Direktur di Home Office. Ada kalanya juga dibentuk suatu posisi yang bernama Project

Director atau Direktur Proyek.

Project Director ini mempunyai fungsi sebagai perpanjangan tangan Direktur di Project tersebut,

yang bertugas mengawasi jalannya Project.

Sehingga bisa dimengerti bahwa Project Manager mengirimkan laporan kepada Project Director

Page 11: Proposal Usaha Fix

mengenai perkembangan Projectnya.

Pada Perusahaan EPC yang tidak membentuk atau tidak melantik seseorang untuk menjadi

Project Director, maka Project Manager memberikan laporan perkembangan Project langsung

kepada Direktur.

Demikian juga divisi-divisi dan departemen-departemen dibawah Project Manager, juga

memberikan laporannya kepada manager mereka masing-masing di Home Office, disamping

juga memberikan laporan kepada manager mereka di Project Office.

Engineering

Dalam perusahaan EPC, divisi Engineering adalah sebuah divisi yang memegang peranan sangat

penting didalam keberhasilan dan kemajuan perusahaan. Divisi Engineering adalah divisi yang

menghasilkan produk berupa disain dan perhitungan atau kalkulasi atas sebuah Proyek

Petrokimia, LNG atau proyek lainnya, untuk kemudian dilakukan pembangunan fisiknya.

Disamping meghasilkan dokumen dalam bentuk gambar dan perhitungan, Divisi Engineering

juga menghasilkan produk berupa dokumen yang berisi perintah pembelian barang-barang

keperluan pembangunan Pabrik yang direncanakan atau juga disebut Material Requisition.

Barang-barang tersebut bisa berupa barang-barang material pipa dan komponennya, mesin-mesin

atau machinery, pressure vessel, eletrical, instrument, steel structure dan lain sebagainya yang

berhubungan dengan proses pembangunan proyek yang sedang dikerjakan dan perintah

pembelian tersebut akan diberikan kepada Divisi Procurement.

Untuk Home Office, Divisi Engineering dikepalai oleh seorang Engineering Manager.

Sedangkan untuk Project Office, dikepalai oleh Project Engineering Manager.

Seorang Project Engineering Manager biasanya dipilih oleh Home Office Engineering Manager,

sehingga wajar saja dia mesti memberikan laporan perkembangan tugasnya kepada Home Office

Engineering Manager, dan ke Project Manager.

Didalam organisasi Divisi Engineering biasanya terdiri atas beberapa Engineering grup yang

juga sering disebut dengan Engineering Discipline.

Sekali lagi, untuk Home Office, setiap Disiplin Engineering akan dikepalai oleh seorang Head

Department. Sedangkan untuk Project Office, setiap disiplin Engineering akan dikepalai oleh

seorang Lead Engineer, dengan mempunyai beberapa orang Engineer dan Designer, tergantung

kepada besarnya Project yang sedang dikerjakan.

Sebagai contoh, Process Engineering akan mempunyai seorang Head Process Engineering

Page 12: Proposal Usaha Fix

Department untuk Home Office, dan akan mempunyai seorang Lead Project Process Engineer,

dengan dibantu oleh beberapa orang Process Engineer dan CAD Drafter, sesuai dan tergantung

kepada besarnya sebuah Project.

Secara organisasi, Divisi Engineering terdari atas beberapa Disiplin Engineering, yaitu:

Process Engineering:Departemen Process Engineering dipimpin oleh seorang Head Department,

untuk Home Office. Sedangkan untuk Project Office, biasanya sang Head Department akan

menunjuk salah seorang Process Engineer yang sudah berpengalaman untuk menjadi Lead

Process Engineer. Dibeberapa perusahaan juga disebut dengan nama Job Leader.

Lead Process Engineer melaporkan hasil pekerjaanya kepada Project Engineering Manager,

dismaping juga secara berkala melakukan komunikasi dan diskusi dengan Head Department

Process Engineering di Home Office.

Process Engineering biasanya merupakan grup yang keberadaanya lebih awal dibandingkan

dengan disiplin lain.

Hal ini karena Lead Process engineer perlu mempelajari terlebih dahulu persyaratan-persyaratan

dari process yang diperlukan pada Plant yang akan dikerjakan tersebut untuk kemudian

dituangkan dalam bentuk yang lebih konkret, seperti menampilkan dalam bentuk Process Flow

Diagram (PFD), Utility Flow Diagram (UFD) dan Piping and Instrumentation Diagram (P&ID),

yang akan diperlukan oleh grup atau disiplin lainnya.Didalam menyiapkan PFD, UFD, dan

P&ID, Process Engineer akan menggunakan data dari Client atau dari pemegang Lisensi sebuah

process dari Plant yang akan dibangun, yang biasanya didapat dan tercantum didalam dokumen

project.Dokumen dalam bentuk gambar dan diagram tadi adalah bagian dari Deliverable nya

Process Engineering Department.

Selain itu, Process Engineer juga akan menghasilkan dokumen yang akan banyak digunakan oleh

grup lain seperti Static Equipment grup dalam bentuk data sheet, serta untuk Instrumentasi grup,

juga dalam bentuk data sheet untuk barang-barang Instrument yang kritis dan penting.

Process grup juga sangat erat hubungannya dengan Piping grup, karena Process grup sangat

mentukan dalam hal penentuan ukuran pipa dan memberikan saran dalam hal pemilihan material

pipa.

Civil Engineering:Untuk Home Office, Departemen Civil Engineering dipimpin oleh seorang

Head Department, sedangkan untuk Project Office dipimpin oleh Lead Civil

Engineer.Penggabungan antara Civil dan Structural Engineering kadang dilakukan oleh beberapa

Page 13: Proposal Usaha Fix

perusahaan tergantung kepada kebiasaan suatu perusahaan tersebut. Namun dalam prakteknya,

selalu saja seorang Lead Civil Engineer atau Job Leader akan mempunyai beberapa sub-grup,

diantaranya Structural yang akan membantu pekerjaanya.

Sama halnya dengan Lead Process Egnieer, Lead Civil Engineer juga melaporkan hasil

pekerjaanya kepada Project Engineering Manager, sambil tetap melakukan komunikasi dengan

Head Department Civil Engineering di Home Office.

Secara umum, Civil Engineering ini bertanggung jawab akan semua disain, gambar dan kalkulasi

mulai dari pondasi bangunan Plant secara keseluruhan, baik pondasi dari Pipe Rack, pondasi

equipment, dan pondasi untuk bangunan struktur lainnya, sampai ke pembangunan struktur

bangunan, baik yang ada diatas tanah (aboveground) maupun di bawah tanah (underground).

Dalam menjalankan tugasnya, satu hal yang perlu dicatat dari grup Civil Engineering ini adalah

bahwa mereka mempunyai ketergantungan yang sangat besar terhadap disiplin lain, utamanya

dalam hal mendapatkan inputan mengenai lokasi, ukuran, bentuk dan juga serta beban yang

bekerja pada lokasi tersebut.

Piping grup adalah salah satu mitra kerja utama dari Civil grup ini karena begitu banyaknya

persinggungan yang akan terjadi diantara mereka dan begitu dekatnya hubungan yang akan

mempengaruhi suskes tidaknya sebuah pekerjaan pembangunan plant.

Salah satu tugas penting lainnya dari Civil grup adalah menyiapkan gambar rincian termasuk

perhitungan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanah, paving, dan juga melakukan

perencanaan sistem drainasi dari project.

Static Equipment/Rotating Machinery:Departemen Mechanical Engineering adalah departemen

yang bertanggung jawab atas pemilihan, disain dan kalkulasi serta fabrikasi dari equipment

seperti pompa, compressors, turbine, pressure vessel, Tank, serta semua jenis equipment yang

digunakan dan diperlukan untuk project.

Seperti halnya disiplin lainnya, Mechanical Engineering grup juga dipimpin oleh Head

Departmen untuk Home Office, dan seorang Lead Mechanical Engineering untuk Project Office.

Dalam pelaksaan tugasnya, Lead Mechanical Engineer akan dibantu oleh beberapa tenaga

specialis seperti:

Specialist Compressors Specialist Heat Transfer Equipment Specialist Boiler dan Fired

Heater Specialist Water Treatment Dan Specialist lainnya.

Berbekal data sheet yang berisi data yang penting seperti kriteria performance untuk setiap

Page 14: Proposal Usaha Fix

equipment, dan selanjutnya akan dibuat spesifikasi untuk setiap equipment tersebut.

Setelah itu, mereka akan menghubungi beberapa vendor yang sudah terdaftar dalam daftar

vendor yang disetujui oleh client ataupun vendor yang memang mereka sudah sering bekerja

sama, untuk menentukan disain akhir sebuah equipment.Selanjutnya, Lead Mechanical Engineer,

biasanya akan memilih vendor yang paling murah dan tentu saja memenuhi persyaratan

spesifikasi.

Didalam melakukan tugasnya, Mechanical Engineer bekerja sama secara erat dengan grup Piping

dan Structural demi tercapainya suatu solusi yang tepat dan murah bagi project.

Piping Engineering:Departemen Piping Engineering adalah departemen yang paling banyak

anggotanya didalam sebuah organisasi Perusahaan EPC. Hal ini karena besar dan luasnya ruang

lingkup pekerjaan atau Scope of Work dari Piping Engineering ini lah yang membuat banyaknya

anggota dari Departemen ini.Untuk Home Office, Departemen Piping Engineering dipimpin oleh

Head Departement, sedngkan untuk Project Office akan ditunjuk salah seorang dari anggota

Piping Engineer yang berpengalaman untuk menjadi Lead Piping Engineer.

Karena luas nya skop pekerjaan dari Piping Engineering, maka didalam pekerjaannya seorang

Lead Piping Engineer akan dibantu oleh paling tidak empat orang Unit Lead Engineer atau juga

Area Lead Engineer.

Keempat Unit Lead Engineer tersebut adalah:

Unit Lead Piping Material Engineer Unit Lead Piping Design Engineer Unit Lead Piping

Stress Engineer dan Pipe Support Unit Lead Piping Material Control

Namun perlu dicatat bahwa pengkategorian diatas adalah pengkategorian yang umum berlaku.

Namun bisa saja pengkategorian tersebut akan berbeda untuk setiap perusahaan EPC, tergantung

kepada besarnya project yang sedang dilaksanakan dan juga tergantung kepada type Perusahaan

EPC tersebut.

Tapi pada prinsipnya tiga unit atau area pekerjaan tersebut adalah sangat mutlak diperlukan,

hanya saja apakah harus dipimpin oleh tiga orang Unit Leader atau tidak, hal itu tidak lah perlu

dipermasalahkan.

Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing Area atau Unit Lead Engineer serta apa

ruang lingkup pekerjaan Piping Engineering akan kita bahas lebih detil pada pembahasan

berikutnya.

Electrical Engineering:Departemen Electrical Engineering, seperti halnya departemen lainnya,

Page 15: Proposal Usaha Fix

untuk Home Office akan dipimpin oleh seorang Head Departemen, sedangkan untuk Project

Office akan dipimpin oleh Lead Electrical Engineer.

Tugas dan tanggung jawab seorang Lead Electrical Engineer adalah memastikan bahwa segala

macam keperluan dan kebutuhan project akan tenaga listrik, lampu dan keperluan alat

komunikasi dapat tersedia sesuai dengan spesifikasi project dan memenuhi code dan standard

yang sudah dikenal dan diakui.

Instrumentasi/Control System Engineering

Departemen Instrumentasi atau ada juga disebut Departemen Control System Engineering

dikepalai oleh Head Department,untuk Home Office.

Sedangkan tim Instrumentasi di Proejct Office akan dipimpin oleh seorang Lead Instrument

Engineer. Tugas utamanya adalah menyiapkan layout dari setiap Control Room yang diperlukan

untuk project tersebut, lengkap dengan jenis software dan hardware yang dibutuhkan.Disamping

itu Instrument grup juga menyiapkan semua in-line dan on-line Instrument seperti Pressure

Gauge, Pressure Transmitter, Temperature Indicator, dan indicator local lainnya.

Departemen Pendukung:

Pada beberapa perusahaan EPC, juga terdapat Departemen Arsitektur. Tapi khusus pada project

Petrokimia dan project-project lainnya, hampir bisa dikatakan peran dan ruang lingkup kerja dari

Departemen Arsitektur adalah sangat kecil, kalaupun ada hanyalah untuk perencanaan gedung-

gedung yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan proses pabrik atau project tersebut.

Grup lainnya yang juga cukup penting adalah Technical Document Control (TDC) grup.

Seperti yang mungkin sudah kita ketahui bersama bahwa didalam sebuah Project Pembangunan

Kilang Minya, atau Pupuk Urea, maka akan banyak sekali dibuat dan dihasilkan dokumen-

dokumen seperti project spesifikasi, data sheet, gambar-gambar, baik gambar dari masing-

masing departemen maupun gambar dari vendor (vendor drawings).

Semua dokumen tersebut yang harus disitribusikan internal Engineering maupun didistribusikan

ke Divisi lain seperti Procurement, Construction, Quality Control, harus lah melalui sebuah grup

yang disebut dengan Technical Document Control ini.

TDC ini dianggap sebagai pintu gerbang keluar masuknya dokument Engineering. TDC lah yang

mengontrol pendistribusion dokument ke seluruh departemen di Engineering maupun ke Divisi

lain, sekaligus juga bertanggung jawab akan penyimpanan dokumen untuk keperluan konstruksi

nantinya dilapangan maupun untuk dokumentasi project dan perusahaan.

Page 16: Proposal Usaha Fix

Secara organisasi Project, grup Technical Document Control ini berada dibawah pengawasan

Engineering Manager.

Hal ini adalah wajar mengingat hampir seluruh dokumen yang ditangani oleh grup TDC ini

adalah merupakan produk dari Divisi Engineering, disamping dokumen dari Vendor yang juga

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan tugas dan tanggung jawab Divisi Engineering.

Dari gambaran diatas dapat dlihat secara umum nama-nama departemen yang biasa terdapat di

Divisi Engineering sebuah perusahaan EPC.

Walaupun demikian, masih ada beberapa divisi lain yang juga berada didalam struktur

perusahaan EPC dan ikut terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung didalam

menjalankan sebuah Project.

Grup-grup ini disebut juga dengan grup non-engineering, yang dalam pembahasan kali ini hanya

disebutkan secara sekilas saja, mulai dari berikut ini.

ProcurementIni adalah divisi yang mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam hal pembelian

barang-barang, baik barang yang sudah didisain, dihitung dan dituliskan oleh Divisi Engineering

dalam dokumen pembelian.Dalam menjalankan tugasnya, Divisi Procurement selalu berpijak

kepada upaya untuk mendapatkan barang-barang yang berkualitas, harga murah dan mempunyai

jangka waktu yang cukup untuk dihantarkan ke lapangan atau Site.

Divisi Procurement ini terdiri atas beberapa departemen seperti Purchasing, Expediting, Trafffic

dan lainnya.

ConstructionDivisi ini, sesuai dengan namanya, adalah divisi yang menjadi andalan didalam

menterjemahkan tarikan garis dan gambar dari sebuah disain dan kalkulasi kedalam bentuk yang

nyata dari sisi fisik bangunan.

Divisi ini termasuk mempunyai banyak anggota, dan biasanya mulai beroperasi ketika tahapan

Engineering sudah atau sedang berjalan.

Project Control

Divisi ini mempunyai tugas mengontrol jalannya Project, utamanya adalah dalam hal skedul dan

dari sisi keuangan, agar sesuai dengan kontrak dan budget yang sudah ditanda tangani dan

disetujui oleh Client atau pemilik project.

Dalam divisi Project Control ini terdapat dua grup, yaitu Schedule dan Cost Control.

Quality Control

Disain dan kalkulasi yang dilakukan oleh Engineering dan pembelian barang oleh Procurement

Page 17: Proposal Usaha Fix

haruslah sesuai dengan kaidah mutu yang sesuai dengan standard yang berlaku dan telah

disetujui penggunaanya oleh Client.

Untuk menjaga agar proses disain, kalkulasi, dan pembelian barang serta termasuk juga proses

konstruksinya, maka divisi Quality Control akan melakukan pemeriksaan dalam semua aspek

yang besinggungan dengan quality.

Tahapan pekerjaan mereka umumnya sudah dimulai pada tahapan Engineering sampai pada

tahapan Construction. Bahkan, ketika akan dilakukan pembelian equipment yang bersifat critical,

QC Engineer sudah terlbat sejak awal pemilihan, testing sampai pada saat memutuskan apakah

equipment tersebut sudah layak untuk di kirim ke lapangan (site).

Untuk beberapa Project tertentu, disamping mempunyai Quality Control grup, biasanya juga ada

grup yang dikenal dengan nama Quality Assurance grup. Grup ini secara organisasi Home Office

satu atap dengan Quality Control.

Hanya saja , pada Project Office, Quality Assurance sering ditempatkan terpisah dari Quality

Control.

Tugas utamanya adalah meyakinkan bahwa segenap Project Tim telah bekerja dengan benar

dengan menggunakan standard quality yang telah ditetapkan.

Untuk itu, secara berkala dilakukan audit atau pemeriksaan terhadap setiap Departemen dan

Divisi untuk mengecek dan mengetahui sejauh mana aplikasi dari Standard Mutu telah

diterapkan didalam melakukan pekerjaan mereka masing-masing.

Pada prinsipnya, Quality Assurance grup adalah menjamin kepada Client bahwa Project yang

sedang dilakuka proses Engineering, Procurement, dan Construction adalah dilakukan sesuai

dengan standard mutu yang baku dan diakui oleh dunia Internasional.

Selain keempat divisi diatas, masih ada beberapa divisi lainnya dalam suatu Perusahaan EPC

yang bersifat menujang dan membantu pelaksaan dan jalannya perusahaan.

Beberapa Divisi lainnya tersebut adalah seperti Divisi Keuangan (Finance Division), Divisi

Hukum (Legal Division) dan Divisi Pengembangan Bisnis (Bisnis Development Division),

Divisi HRD (Human Resources Development Division), dan divisi lainnya, yang tidak akan

disampaikan disini.