proposal seminar fix

48
ANALISIS PENGARUH PENETAPAN LOKASI DAN TATA LETAK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI KASUS : SUNCITY FESTIVAL MADIUN) PROPOSAL PENELITAN OLEH : NAMA : Erni Puspitasari NIM : 51413015 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Upload: erni-puspitasari

Post on 15-Apr-2017

201 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROPOSAL SEMINAR FIX

ANALISIS PENGARUH PENETAPAN LOKASI DAN TATA LETAK

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(STUDI KASUS : SUNCITY FESTIVAL MADIUN)

PROPOSAL PENELITAN

OLEH :

NAMA : Erni Puspitasari

NIM : 51413015

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA MADIUN

2016

Page 2: PROPOSAL SEMINAR FIX

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................4

C. Tujuan Penelitian.......................................................................................4

D. Manfaat Penelitian.....................................................................................5

E. Sistematika Penulisan...................................................................................6

BAB II : TELAAH PUSTAKA...............................................................................7

A. Landasan Teori..........................................................................................7

1. Pemasaran..............................................................................................7

2. Retail mix...............................................................................................8

3. Lokasi....................................................................................................9

4. Tata Letak (Layout).............................................................................11

5. Keputusan Pembelian..........................................................................12

B. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis...............................14

C. Model Penelitian......................................................................................17

BAB III : METODE PENELITIAN......................................................................18

A. Desain penelitian.....................................................................................18

Page 3: PROPOSAL SEMINAR FIX

B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel...............................18

1. Populasi................................................................................................18

2. Sampel.................................................................................................19

3. Teknik Pengambilan Sampel...............................................................19

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel..........................20

1. Variabel Independen............................................................................20

2. Variabel Dependen..............................................................................20

3. Definisi Operasional Variabel.............................................................21

D. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data.........................................23

1. Sumber Data........................................................................................23

2. Teknik Pengumpulan Data..................................................................23

E. Teknik Analisis Data...................................................................................24

1. Statistik Deskriptif...............................................................................24

2. Uji Kualitas Data.................................................................................24

3. Uji Asumsi Klasik................................................................................25

4. Analisis Regresi Bertingkat (Hierarchical Regression)......................27

5. Uji Goodness of Fit..............................................................................27

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................29

Page 4: PROPOSAL SEMINAR FIX

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini perusahaan di tuntut untuk mengenal pasar atau

konsumennya, sebaiknya mungkin agar mendapatkan kesuksesan dalam

persaingan yang semakin ketat, dimana semakin banyak produsen yang

terlibat dalam pemenuhan dan keinginan konsumen. Persaingan yang semakin

ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk mampu memaksimalkan kinerja

perusahaannya agar dapat bersaing di pasar. Perusahaan harus berusaha keras

untuk mempelajari dan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggannya.

Dengan memahami kebutuhan, keinginan dan permintaan pelanggan, maka

akan memberikan masukan penting bagi perusahaan untuk merancang strategi

pemasaran agar dapat menciptakan kepuasan bagi pelanggannya (Kotler dan

Armstrong, 2001) dalam Ardhana (2010).

Lokasi dan tata letak merupakan poin penting dalam keputusan

manajemen operasi yang mendukung misi untuk tercapainya visi sebuah

perusahaan. Apabila penerimaan pelanggan terhadap strategi perusahaan baik

maka akan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan dan pada akhirnya akan

mempengaruhi keputusan pembelian. Keputusan pembelian yang dilakukan

oleh pelanggan ini akan sangat berpengaruh terhadap tindakan pasca

pembelian. Apakah pelanggan akan kembali untuk melakukan pembelian

ulang atau malah beralih ke toko lain sebagai respon atas ketidakpuasan yang

mereka rasakan. Konsumen dalam berbelanja, juga mempertimbangkan dan

Page 5: PROPOSAL SEMINAR FIX

memilih lokasi yang akan dikunjungi. Lokasi yang strategis dan tepat akan

lebih menguntungkan, karena sebagian konsumen akan lebih menyukai yang

dapat dijangkau dengan mudah. Lokasi usaha yang strategis dan dekat dengan

tempat tinggal konsumen dan tata letak yang baik secara tidak langsung akan

mempengaruhi minat konsumen untuk berkunjung.

SunCity Festival merupakan kawasan perbelanjaan modern yang

terintegrasi dengan hotel, pertokoan serta waterpark. Pembangunannya

ditujukan untuk memanfaatkan potensi pasar serta meningkatkan

pertumbuhan ekonomi di kota Madiun, yang merupakan salah satu sentra

perekonomian di Provinsi Jawa Timur. Dalam proses pembangunannya

tentunya tidak terlepas dari perencanaan mengenai penentuan lokasi serta

desain tata letak bangunan yang strategis dan ekonomis. Penetapan lokasi dan

desain tata letak yang tepat akan sangat berpengaruh pada penilaian dan

kenyamanan calon konsumen sehingga mempengaruhi tingkat kepuasan yang

mereka rasakan. Peranan lokasi dalam menyalurkan suatu barang atau jasa

kepasar adalah sangat penting bagi suatu perusahaan karena bagaimanapun

baik mutu maupun rendahnya harga barang yang di hasilkan bila lokasi yang

ditetapkan kurang tepat sasaran maka perusahaan tidak akan mencapai tujuan

yang efektif dan efisien.

Oleh karena itu SunCity Festival dituntut untuk dapat menentukan

lokasi yang strategis dan tepat sehingga diharapkan dapat menjadi salah satu

pendorong konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Kelangsungan

usaha eceran sangat dipengaruhi oleh kemampuan dalam memberikan

Page 6: PROPOSAL SEMINAR FIX

pelayanan secara memuaskan terhadap kebutuhan konsumen. Selain itu,

SunCity Fesival Madiun juga harus menetapkan desain layout atau tata letak

yang menarik, agar konsumen tertarik untuk berkeliling di lokasi agar

membeli lebih banyak produk dari yang sebelumnya mereka rencanakan dan

menyeimbangkan antara memberikan ruang yang cukup bagi konsumen

untuk berbelanja dan secara produktif menggunakan sumber daya tata letak

itu sendiri. Dengan demikian tata letak yang baik dan tepat akan membantu

konsumen mencari dan memutuskan untuk membeli barang. Store layout

dimaksudkan agar toko tersebut tetap memiliki daya saing dengan

menciptakan perbedaan dengan toko retail lainnya yang menjual produk

dengan jenis yang sama. Hal-hal yang dapat dilakukan dengan menambahkan

ide-ide menarik dengan desain yang unik, menarik dan berbeda, namun tetap

fungsional dan menciptakan suasana belanja yang nyaman bagi konsumen.

Karena dengan store layout yang dibentuk sesuai dengan suasana toko yang

hangat dan nyaman, dapat menciptakan emosi untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen atas barang yang dijual (Levy & Weitz, 2001) dalam

Stiefi (2012).

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai masalah penetapan lokasi dan

tata letak yang ada di SunCity Festival Madiun. Untuk itu pada penelitian ini

penulis mengambil judul “ANALISIS PENGARUH PENETAPAN

LOKASI DAN TATA LETAK TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN (STUDI KASUS : SUNCITY FESTIVAL MADIUN)”.

Page 7: PROPOSAL SEMINAR FIX

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang muncul seperti yang dikemukakan di

atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian di SunCity

Festival Madiun?

2. Bagaimana pengaruh tata letak terhadap keputusan pembelian di

SunCity Festival Madiun?

3. Bagaimana pengaruh lokasi dan tata letak terhadap keputusan

pembelian di SunCity Festival Madiun?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Mengetahui pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian di SunCity

Festival Madiun.

2. Mengetahui pengaruh tata letak terhadap keputusan pembelian di

SunCity Festival Madiun.

3. Mengetahui pengaruh lokasi dan tata letak terhadap keputusan

pembelian di SunCity Festival Madiun.

Page 8: PROPOSAL SEMINAR FIX

D. Manfaat Penelitian

1. Kegunaan teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu membawa kontribusi positif

untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang

manajemen pemasaran.

2. Kegunaan praktis

a. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat memberikan masukan kepada

perusahaan untuk membantu memecahkan masalah dan

mengentisipasi masalah yang ada pada obyek yang diteliti di

SunCity Festival Madiun.

b. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan

perusahaan kedepan agar dapat lebih bersaing dan terus

berkembang.

c. Penulis dapat memperoleh pengalaman meneliti dan

mengaplikasikan teori-teori yang di dapat dari bangku kuliah ke

dalam kenyataan sesungguhnya di lapangan.

d. Sebagai salah satu media pengujian dan perbandingan bagi peneliti

mengenai materi perkuliahan yang di dapat dengan dunia kerja

sesungguhnya.

Page 9: PROPOSAL SEMINAR FIX

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang; rumusan masalah; tujuan penelitian; manfaat

penelitian; dan sistematika penulisan.

BAB II : TELAAH PUSTAKA

Bab ini berisi landasan teori; penelitian terdahulu dan pengembangan

hipotesis; dan model penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisi desain penelitian; populasi, sampel dan teknik pengambilan

sampel; variabel penelitian dan definisi operasional variabel; data dan

prosedur pengumpulan data; dan teknik analisis data.

Page 10: PROPOSAL SEMINAR FIX

BAB II

TELAAH PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pemasaran

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana

seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan

inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai dengan

pihak lain (Kotler, 2010). Manajemen Pemasaran terjadi bilamana

setidak-tidaknya salah satu pihak dalam pertukaran potensial

mempertimbangkan sasaran dan sarana untuk memperoleh tanggapan

yang diinginkan dari pihak lain.

Pemasaran bukan hanya sekedar berakhir dengan kegiatan

penjualan. Kegiatan-kegiatan dalam pemasaran saling berhubungan satu

sama lain. Kegiatan pemasaran dimulai jauh sebelum kegiatan produksi

dan tidak hanya berakhir dengan penjualan. Apabila pemasar

menginginkan produknya laku di pasaran dan bertahan bahkan

berkembang, maka pemasar harus memikirkan produk apa yang ingin

mereka buat agar sesuai dengan kebutuhan konsumen. Setelah produk

tersebut dibuat kemudian pemasar memikirkan bagaimana cara

mengkomunikasikan produk tersebut atau mengiklankan produknya

tersebut. Produk yang telah dibeli konsumen tidak lantas membuat

pemasar berhenti memikirkan kegiatan selanjutnya, pemasar harus bisa

memastikan konsumen merasa puas akan produk yang kita jual dan

Page 11: PROPOSAL SEMINAR FIX

melakukan pembelian ulang. Pemasaran sebagai suatu sistem dari

kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, sehingga konsumen

mendapatkan kebutuhan dan keinginan serta kepuasan.

2. Retail mix

Menurut Bob Foster (2008:34) dalam Tiyas (2013), “Ritel

merupakan salah satu rantai saluran distribusi yang memegang peranan

penting dalam penyampaian barang dan jasa kepada konsumen akhir”.

Menurut Kotler (2000:592) dalam Dewiasih, dkk. (2014) retailing

adalah kegiatan yang melibatkan penjualan barang dan jasa secara

langsung kepada konsumen akhir untuk pengguna pribadi bukan untuk

bisnis. Munculnya berbagai jenis usaha ritel mengakibatkan adanya

persaingan yang semakin ketat oleh karena itu perusahaan perlu

merancang suatu strategi pemasaran untuk memenangkan persaingan.

Salah satu unsur strategi pemasaran yang bisa diterapkan oleh usaha

ritel yaitu bauran pemasaran eceran (retailing mix).

Retailing mix adalah kombinasi dari faktor-faktor ritel yang

dipergunakan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan

mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli (Ma’ruf, 2006:113)

dalam Dewiasih, dkk. (2014). Suatu aktifitas pemasaran dari suatu

produk dapat dilihat dari banyaknya pengunjung yang berbelanja. Jika

ingin mempertahankan dan bersaing serta ingin mengembangkan

bisnisnya perusahaan eceran harus mampu menerapkan strategi yang

Page 12: PROPOSAL SEMINAR FIX

tepat untuk dapat menarik lebih banyak pengunjung sehingga dapat

meningkatkan pembelian.

3. Lokasi

Menurut Swastha (2002:24) dalam (www.landasanteori.com)

lokasi adalah tempat dimana suatu usaha atau aktivitas usaha dilakukan.

Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran ritel

(retailing mix). Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses

dibandingkan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun

keduanya menjual produk yang sama. (Ma’ruf, 2005:114) dalam fadly

(2014). Lokasi berpengaruh terhadap dimensi-dimensi strategik, seperti

fleksibilitas, competitive positioning, manajemen permintaan, dan focus

strategic (Fitzsimmons, 1994) dalam Ardhana (2010). Fleksibilitas

sebuah lokasi merupakan ukuran sejauh mana sebuah jasa mampu

bereaksi terhadap situasi perekonomian yang berubah. Keputusan

pemilihan lokasi berkaitan dengan komitmen jangka panjang terhadap

aspek-aspek yang sifatnya kapital intensif, karena itu penyedia jasa

harus mempertimbangkan, menyeleksi dan memilih lokasi yang

responsif terhadap kemungkinan perubahan ekonomi, demografis,

budaya, persaingan dan peraturan di masa mendatang. Competitive

Positioning adalah metode-metode yang digunakan agar perusahaan

dapat mengembangkan posisi relatifnya dibandingkan dengan para

pesaing.

Page 13: PROPOSAL SEMINAR FIX

Menurut Tjiptono dan Chandra (2005) dalam Ardhana (2010),

pemilihan lokasi fisik memerlukan pertimbangan cermat terhadap

faktor-faktor berikut :

a. Akses, yaitu lokasi yang dilalui mudah dijangkai sarana

transportasi umum.

b. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas

dari jarak pandang normal.

c. Lalu lintas, menyangkut dua pertimbangan utama, yaitu (1) Banyak

orang yang berlalu lalang bisa memberikan peluang besar

terjadinya impulse buying dan (2) Kepadatan dan kemacetan lalu

lintas bisa juga menjadi hambatan.

d. Tempat parkir yang luas, nyaman dan aman.

e. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan

usaha di kemudian hari.

f. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang

ditawarkan.

g. Kompetisi, yaitu lokasi pesaing. Dalam menentukan lokasi sebuah

usaha, perlu dipertimbangkan apakah di jalan atau daerah tersebut

telah terdapat banyak usaha yang sejenis atau tidak.

h. Peraturan Pemerintah yang berisi ketentuan untuk mengatur lokasi

dari sebuah usaha-usaha tertentu.

Page 14: PROPOSAL SEMINAR FIX

4. Tata Letak (Layout)

Menurut Triyono (2006) dalam Supariyani dan Sahala (2016)

Layout atau tata letak didefinisikan sebagai “pengaturan bagian selling

dan non-selling, lorong, rak pajangan, serta pemajangan barang dan

alat-alat yang saling berhubungan dan menjadi elemen yang menyatu

dalam struktur bangunan”. Menurut Bermans & Evans (2010) dalam

Stiefi (2012) strore layout direncanakan sesuai dengan program ruang

yang biasanya disusun berdasarkan observasi mengenai kebutuhan

ruang. Tiap bangunan memiliki luas lantai yang berbeda. Namun yang

terpenting adalah bagaimana melakukan pembagian antara alokasi

ruang lantai, klasifikasi yang diberikan bangunan, penentuan arus lalu

lintas, penentuan kebutuhan ruang, pemetaan lokasi di dalam bangunan,

dan penataan produk secara individu.

Ada beberapa macam layout yang sering digunakan diantaranya sebagai

berikut:

a. Gridiron Layout : Pola lurus (pola gridiron atau pola grid) Pola

lurus menguntungkan/efisien, lebih banyak menampung barang

yang dipamerkan, mempermudah konsumen untuk berhemat waktu

berbelanja, dan kontrol lebih mudah.

b. Modified Grid Layout Pola yang diterapkan di toko adalah tata

letak panggangan, yang mana jauh lebih baik untuk diterapkan

dalam suatu kenyamanan toko.

Page 15: PROPOSAL SEMINAR FIX

c. Free Flow Layout Untuk gerai besar seperti department store tata

letak ini disebut juga sebagai tata letak lengkung dengan potongan

berupa gang (aisle) yang memungkinkan pengunjung gerai bebas

berbelok-belok sama bebasnya dengan gerai kecil yang memakai

free flow layout.

d. Boutique lay out Tata letak butik merupakan versi yang sama

dengan tata letak arus bebas, kecuali bahwa bagian-bagian atau

masing-masing departement diatur seolah-olah toko specialty yang

berdiri sendiri.

e. Guided shopper flows Tata letak ini membuat pelanggan dapat

digiring melalui jalan yang diciptakan sehingga salah satu

kerugiannya adalah kelelahan sebagian pelanggan. Tetapi,

keuntungan bagi pelanggan mereka mendapatkan suguhan pilihan

produk dalam ragam dan jumlah item yang besar.

5. Keputusan Pembelian

Menurut Kanuk (2004, 547) dalam Stiefi (2012) Keputusan

pembelian adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan

keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat

keputusan, apabila tersedia beberapa alternatif pilihan. Menurut Kotler

dan Amstrong (2001:196) dalam Fadly (2014) merupakan salah satu

tahapan proses keputusan pembelian dimana konsumen pada akhirnya

membeli suatu produk. Secara umum konsumen mengikuti suatu proses

atau tahapan dalam pengambilan keputusan. Kotler (2009:184) dalam

Page 16: PROPOSAL SEMINAR FIX

Munir (2011) mengemukakan bahwa proses pengambilan keputusan

pembelian dapat dibagi menjadi lima tahapan sebagai berikut :

Pengenalan Kebutuhan (Problem Recognation)

Kebutuhan dapat timbul ketika pembeli merasakan adanya

rangsangan eksternal atau internal yang mendorong dirinya untuk

mengenali kebutuhan. Rangsangan internal timbul dari dalam diri

manusia itu sendiri, sedangkan dorongan eksternal berasal dari luar

diri manusia atau lingkungan.

Pencarian Informasi (Information Search)

Konsumen yang merasakan rangsangan akan kebutuhannya

kemudian akan terdorong untuk mencari dan mengumpulkan

informasi sebanyak-banyaknya.

Evaluasi Alternatif (Evaluation Of Alternatif)

Setelah menerima banyak informasi, konsumen akan

mempelajari dan mengolah informasi tersebut untuk sampai pada

pilihan terakhir.

Keputusan Pembelian (Purchase Decision)

Jika keputusannya adalah membeli, maka konsumen harus

mengambil keputusan menyangkut merek, harga, penjual,

kuantitas, waktu pembelian dan cara pembayaran.

Perilaku Pasca Pembelian (Postpurchase Behavior)

Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami

kepuasan atau ketidakpuasan, hal ini akan mempengaruhi tindakan

Page 17: PROPOSAL SEMINAR FIX

setelah pembelian. Apabila konsumen memperoleh kepuasan maka

sikap konsumen terhadap produk tersebut menjadi lebih kuat,

demikian pula sebaliknya.

B. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis

1. Hubungan lokasi terhadap keputusan pembelian

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Surono (2010) menyatakan

bahwa variabel lokasi berpengaruh secara signifikan terhadap

keputusan pembelian. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ibrahim

Imaduddin Islam, Rr. Rieka F. Hutami dan S.m.b. (2012) juga

menyatakan bahwa secara parsial Lokasi berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian. Dalam penelitian yang dilakukan oleh

Safaruddin (2013) menyatakan bahwa variabel lokasi memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Dewa Ayu Dewiasih, Made Ary

Meitrian dan Anjuman Zukhri (2014) menunjukan bahwa secara parsial

lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Mini

Market Indomaret Dewi Sartika Utara. Dalam penelitian yang

dilakukan oleh Roki Pariyanto (2016) menyatakan bahwa Variabel

Lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen

Indomaret di Kota Semarang.

Page 18: PROPOSAL SEMINAR FIX

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut :

H1 : Lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian di SunCity Festival Madiun.

2. Hubungan tata letak terhadap keputusan pembelian

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Noviyanti dan Asra (2016)

menyatakan bahwa Tata Letak berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian konsumen. Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Cindy Juwita Dessyana (2013) menunjukkan bahwa

Store Atmosphere berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian konsumen. Sedangkan Berman dan Evan (2007:604) dalam

Dessyana (2013) membagi elemen-elemen Store atmosphere kedalam

empat elemen, yaitu : Exterior, General Interior, Store Layout, dan

Interior Display. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Desri

Noviyanti, Yunelly Asra dan Rosmida (2016) menyatakan bahwa

Layout toko berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian konsumen. Artinya layout toko merupakan salah satu hal

yang sangat dipertimbangkan konsumen dalam mengambil keputusan

pembelian pada Centermart. Dalam penelitian yang dilakukan oleh

Ibrahim Imaduddin Islam, Rr. Rieka F. Hutami dan S.m.b. (2012) juga

menyatakan bahwa secara parsial tata letak berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian.

Page 19: PROPOSAL SEMINAR FIX

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut :

H2 : Tata letak berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian di SunCity Festival Madiun.

3. Hubungan lokasi dan tata letak terhadap keputusan pembelian

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ibrahim Imaduddin Islam,

Rr. Rieka F. Hutami dan S.m.b. (2012) menunjukkan bahwa lokasi, tata

letak Astra Biz-Center dan citra PT. Astra International Tbk. secara

bersama-sama mempengaruhi keputusan pembelian secara signifikan

sebesar. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Tiyas Wahyuningrum

(2013) menyatakan bahwa terdapat pengaruh lokasi dan store design

secara bersama-sama terhadap keputusan berbelanja. Hasil penelitian

yang dilakukan oleh Dewa Ayu Dewiasih, Made Ary Meitrian dan

Anjuman Zukhri (2014) menunjukan bahwa Bauran pemasaran eceran

(retailing mix) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap

keputusan pembelian pada Mini Market Indomaret Dewi Sartika Utara.

Hal ini berarti bauran pemasaran eceran (retailing mix) yang berisi

produk, harga, pelayanan, lokasi dan suasana toko secara serempak

berperan dalam mempengaruhi konsumen dalam memutuskan membeli

pada Mini Market Indomaret Dewi Sartika Utara.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut :

Page 20: PROPOSAL SEMINAR FIX

H3 : Lokasi dan Tata Letak berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian di SunCity Festival Madiun.

C. Model Penelitian

Model penelitian yang diadaptasi dari beberapa penelitian terdahulu

digambarkan sebagai berikut :

Berdasarkan model penelitian tersebut diketahui bahwa Lokasi dan Tata

Letak merupakan variabel bebas yang diprediksikan berpengaruh signifikan

terhadap Keputusan Pembelian konsumen SunCity Festival Madiun. H1

menguji signifikansi pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian

Konsumen. H2 menguji signifikansi pengaruh tata letak terhadap keputusan

pembelian Konsumen. H3 menguji signifikansi pengaruh lokasi dan tata letak

terhadap keputusan pembelian konsumen.

Page 21: PROPOSAL SEMINAR FIX

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi

atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang

berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang

tengah berlangsung Budiman (2011) dalam Dessy (2014). Tujuan utama

penelitian deskriptif ialah untuk menggambarkan situasi atau objek dalam

fakta yang sebenarnya, secara sistematis dan karakteristik dari subjek dan

objek tersebut diteliti secara akurat, tepat dan sesuai kejadian yang

sebenarnya (Wikipedia). Sifat data yang dikumpulkan dalam penelitian ini

adalah cross-sectional, yaitu yang diambil dengan melakukan survey pada

waktu tertentu.

Desain penelitian ini adalah penelitian kausal dimana penelitian ini

berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan

variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel

lainnya (Umar, 2000) dalam Dessy (2014).

B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya

berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk

Page 22: PROPOSAL SEMINAR FIX

mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003) dikutip

oleh dessy (2014). Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek yang

karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto, 2000:107) dalam Wendi

Ardiawan (2009). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

pengunjung SunCity Festival Madiun.

2. Sampel

Menurut Djarwanto (2000:108) dalam Wendi Ardiawan (2009),

sampel adalah bagian dari populasi yang karakteristiknya hendak

diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi

(jumlahnya lebih sedikit daripada jumlah populasinya). Sampel dari

penelitian ini adalah 88 orang pengunjung SunCity Festival Madiun

yang datang untuk melakukan pembelian.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan penarikan sampel dengan metode

nonprobabilitas sampling dengan teknik pengambilan sampel

purposive. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel untuk

tujuan tertentu saja dan dilakukan berdasarkan criteria tertentu yang ada

pada responden (Sugiyono, 2005) dalam Stiefi (2012). Kriteria yang

ditetapkan pada penelitian ini adalah responden harus berusia 18 – 45

tahun, pernah atau sedang mengunjungi SunCity Festival Madiun dan

akan melakukan pembelian suatu produk. Penentuan ukuran sampel

dalam penelitian ini menggunakan teknik rumus Slovin. Berdasarkan

rumus Slovin maka dihasilkan jumlah sampel penelitian yang

Page 23: PROPOSAL SEMINAR FIX

digunakan adalah 88 orang yang merupakan konsumen atau

pengunjung yang datang ke SunCity Festival Madiun.

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari objek,

orang atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang di tetapkan oleh

peneliti untuk di pelajari dan di tarik kesimpulannya ( Sugiyono, 2004 )

dalam Naryawan (2011). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yakni

variabel independen dan variabel dependen.

1. Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang dapat

mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai

hubungan yang positif ataupun yang negatif bagi variabel dependen

nantinya (Kuncoro, 2003) dalam Dessy (2014). Penelitian ini

menggunakan Lokasi dan Tata Letak sebagai variabel independennya.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen atau terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabe bebas

(Sugiyono, 2004 ) dalam Naryawan (2011). Pada penelitian ini variabel

dependennya adalah Keputusan Pembelian konsumen di SunCity

Festival Madiun.

Page 24: PROPOSAL SEMINAR FIX

3. Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari kesalahan dalam mengertikan variabel-

variabel yang akan diteliti maupun menimbulkan pengertian

ganda/biasa bagi responden saat pengumpulan data seperti yang telah di

identifikasikan dengan berbagai indikator yang menyertai haruslah

didefinisikan dengan jelas. Definisi operasional masing-masing variabel

tersebut sebagai berikut :

a. Lokasi

Lokasi merupakan tempat dilaksanakannya suatu usaha dan

merupakan faktor penting dalam keberhasilan usaha. Menurut

Foster (2008:52) dalam Tiyas (2013), Lokasi akan mempengaruhi

jumlah dan jenis konsumen yang akan tertarik untuk datang ke

lokasi yang strategis, mudah di jangkau oleh sarana transportasi

yang ada, serta kapasitas parkir yang cukup memadai bagi

konsumen. Lokasi adalah tempat atau letak gerai dimana produk

yang ditawarkan tersebut berada. Lamb et al (2001) dalam

M.Misbakhul Munir (2011). Indikator dari lokasi adalah :

• Keamanan lokasi terjamin

• Sarana tempat parkir yang memadai

• Lokasi yang mudah dijangkau

b. Tata Letak

Tata letak merupakan pengaturan penempatan seluruh

barang atau bangunan dalam suatu lokasi yang ditujukan agar

Page 25: PROPOSAL SEMINAR FIX

konsumen tertarik untuk berkunjung dan mengarahkan mereka ke

berbagai ruang atau bangunan yang terdapat di lokasi tersebut.

Serta memudahkan konsumen dalam menemukan barang atau

ruangan yang mereka cari. Indikator dari tata letak adalah :

Alokasi ruang lantai

Klasifikasi yang diberikan bangunan

Penentuan arus lalu lintas

Penentuan kebutuhan ruangan

Pemetaan didalam lokasi bangunan

Penataan produk secara individu

c. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan proses atau tahapan

pembelian pelanggan yang dimulai ketika pelanggan mengenali

kebutuhan yang tidak terpuaskan. Kemudian pelanggan mencari

informasi tentang bagaimana cara mencukupi kebutuhan itu,

mengevaluasi berbagai sumber alternatif barang dagangan.

Setelah itu pelanggan dapat membuat suatu keputusan pembelian

atau memutuskan untuk pergi ke tempat lain untuk

mengumpulkan lebih banyak informasi terlebih dahulu.

Keputusan pembelian merupakan sebuah pendekatan

penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli

barang/jasa dalam memenuhi kebutuhan atau keinginannya.

Indikator dari keputusan pembelian adalah:

Page 26: PROPOSAL SEMINAR FIX

• Pilihan mengenai toko.

• Kecocokan terhadap produk.

• Pembelian produk.

D. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

2. Sumber Data

Sumber data penelitian yaitu :

a. Data primer adalah data yang diperoleh melalui penelitian

lapangan dengan cara angket. Data primer pada penelitian ini

diperoleh dari hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh

responden yaitu para pengunjung atau konsumen yang pernah

berkunjung di SunCity Festival Madiun (Indriantoro dan Supomo,

1999) dalam Naryawan (2011).

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung,

dalam arti bahwa data ini diperoleh dari buku-buku dan literatur.

Data sekunder pada penelitian ini adalah dokumentasi, buku,

jurnal, skripsi, internet dan perangkat lain yang berkaitan dengan

penetapan Lokasi, Tata Letak dan keputusan pembelian

(Indriantoro dan Supomo, 1999 ) dalam Naryawan (2011).

3. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dengan

menggunakan 3 metode, yaitu :

Page 27: PROPOSAL SEMINAR FIX

a. Wawancara, Yaitu metode pengumpulan data dengan tanya jawab

langsung dengan pihak terkait dalam hal ini pengunjung SunCity

Festival Madiun yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

b. Angket, Yaitu metode pengumpulan data dengan cara menyusun

serangkaian pertanyaan yang diberikan langsung kepada

responden untuk diisi.

c. Observasi, Yaitu Menggunakan pengamatan langsung terhadap

obyek yang diteliti, dalam penelitian ini pada SunCity Festival

Madiun.

E. Teknik Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan

gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata, standar

deviasi, variance, maksimum, minimum, kurtosis dan, skewness

(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2005). Statistik deskriptif

mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan

mudah dipahami. Pengujian dibantu dengan menggunakan program

Statistical Product and Service Solution for Windows version 17.0

(SPSS versi 17.0)

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) atau

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

Page 28: PROPOSAL SEMINAR FIX

pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang

akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dihitung dengan

membandingkan nilai r hitung (correlated item-total correlation)

dengan nilai r tabel. Jika r hitung > r tabel dan nilai positif maka

butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2005).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu

kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu. Kehandalan yang menyangkut kekonsistenan jawaban jika

diujikan berulang pada sampel yang berbeda. SPSS memberikan

fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach

Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika

memiliki statistik Cronbach Alpha (α) > 0,60 (Nunnally dalam

Ghozali, 2005).

3. Uji Asumsi Klasik

Penggunaan uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui dan

menguji kelayakan atas model regresi yang digunakan pada penelitian

ini. Tujuan lainnya adalah untuk memastikan bahwa di dalam model

regresi yang digunakan mempunyai data yang terdistribusikan secara

normal, bebas dari autokorelasi, multikolinieritas, dan

heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).

Page 29: PROPOSAL SEMINAR FIX

a. Uji normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel bebas dan variabel terikat memiliki distribusi

normal dan tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki

distribusi data secara normal atau mendekati normal (Ghozali, 2005).

b. Uji multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Multikolinieritas dapat dilihat dengan Variance

Inflation Factor (VIF), bila nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10

maka tidak terdapat gejala multikolinieritas (Ghozali, 2005).

c. Uji autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi akan dilakukan pengujian

Durbin-Watson (DW test).

d. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas merupakan suatu pengujian untuk

mengetahui apakah variabel-variabel yang dioperasikan telah

mempunyai varians yang sama (homogen) atau sebaliknya

(heterogen). Untuk mendeteksi adanya gejala heteroskedastisitas

Page 30: PROPOSAL SEMINAR FIX

digunakan uji Glejser. Metode ini dilakukan dengan meregresikan

variabel bebasnya terhadap nilai absolut residual. Model regresi tidak

mengandung heteroskedastisitas apabila nilai signifikansi variabel

bebasnya terhadap nilai absolut residual statistik di atas α = 0,05

(Ghozali, 2005).

4. Analisis Regresi Bertingkat (Hierarchical Regression)

Model analisis yang digunakan adalah dengan analisis regresi

linear sederhana dan analisis regresi linier berganda.

5. Uji Goodness of Fit

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual

dapat dinilai dengan godness of fit-nya. Goodness of fit terdiri dari

koefisien determinasi, uji nilai statistik F, uji nilai statistik t, dan

analisis jalur/path analysis.

a. Uji koefisien determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa baik

kemampuan model dalam menjelaskan variance terhadap variabel

dependen. Nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1, jadi jika nilai R2 lebih

mendekati 0, berarti kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Namun sebaliknya

jika nilai R2 lebih mendekati 1, maka diartikan bahwa variabel

independen hampir memberikan semua informasi terkait dengan

variance variabel dependen.

b. Uji statistik F (F-Test)

Page 31: PROPOSAL SEMINAR FIX

Uji statistik F merupakan uji model yang menunjukkan apakah

model regresi fit untuk diolah lebih lanjut. Uji statistik F pada

dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-

sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005). Pengujian

dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%).

c. Uji statstik t (t-Test)

Pengujian ini pada dasarnya menunjukkan seberapa besar

pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2005). Pengujian

dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%).

Page 32: PROPOSAL SEMINAR FIX

DAFTAR PUSTAKA

Arvinci Stiefi, Deswitha. 2012. Pengaruh Store Layout Terhadap Minat Beli

(Studi Pada Toko Sepatu Payless di Margocity). Skripsi. http://

Ibrahim I, F Rieka, dan S.m.b. 2012. Pengaruh Penetapan Strategi Lokasi dan

Konsep Tata Letak Terhadap Citra Perusahaan dan Keputusan Pembelian

(Studi Kasus : Astra Biz-center Bandung). http://

Ifrina Nuritha, Bukhori Saiful, dan Eka Windi. 2013. Identifikasi Pengaruh Lokasi

Usaha Terhadap Tingkat Keberhasilan Usaha Minimarket Waralaba di

Kabupaten Jember dengan Sistem Informasi Geografis. Jurnal Sainstek

UNEJ. Vol I, No. 1.

Indriyatni, Lies . 2013. Analisis Faktor Faktor yang Berpengaruh Terhadap

Keberhasilan Usaha Mikro dan Kecil. Jurnal STIE Semarang. Vol 5, No. 1.

Kotler, philip. Manajemen pemasaran, Edisi 1 penerbit Linda Karya, Bandung.

2010.

Noviyanti, Desri, Yunelly Asra, dan Rosmida. 2016. Pengaruh Layout Toko

Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus Pada Konsumen

Centermart Bengkalis) http://

Safaruddin, 2013. Analisis Pengaruh Word Of Mouth, Kualitas Pelayanan, dan

Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Distro Fashion Anak

Muda “X” Kota Medan). Jurnal EKSIS. Vol 1, No. 3.

Sumarwan, Ujang. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapan Dalam Pemasaran .

PT.Ghalia Indonesia. Jakarta. 2008

Page 33: PROPOSAL SEMINAR FIX

Surono. 2010. analisos Pengaruh Penetapan Harga, Lokasi dan Promosi Terhadap

Keputusan Pembelian (Studi pada Alfa Mart Rempoa Sandratex). Skripsi.

http://

Wahyuningrum ,Tiyas dan Lestari, Anik. 2013. Pengaruh Lokasi Dan Store

Design Terhadap Keputusan Berpembelian. Jurnal Ilmu Manajemen .Vol 1,

No. 2.

www.landasanteori.com

www.skyscrapercity.com