proposal ctl fix
TRANSCRIPT
JUDUL PENELITIAN
“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui
Pendekatan (CTL)”
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV MI Ciloa Kabupaten Bandung
Barat)
A. Latar Belakang Masalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam implementasinya antara lain
mengandung sinyal adanya penggunaan strategi pembelajaran dengan menekankan
pada aspek kinerja siswa yang dikenal dengan CTL ( Contextual Teaching
Learning) atau pembelajaran kontekstual. Mata pelajaran IPS sebagai bagian dari
KTSP memiliki kewajiban untuk menjadi wahana bagi pengembangan strategi
pembelajaran tersebut.
Dalam dunia pendidikan, permasalahan selalu muncul bersaman dengan
berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan
yang ada, pengaruh informasi dan kebudayaan, serta berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Sehingga dibutuhkan pendekatan pembelajaran yang dekat dengan konteks
kehidupan keseharian anak. Munculnya gagasan pembelajaran kontekstual bukan
merupakan suatu konsep baru. Penerapan pembelajaran tersebut di kelas Amerika
pertama - tama diusulkan oleh John Dewey pada tahun 1916 yang dipengaruhi oleh
kemajuan industri di negeri Inggris.
Prinsip Dewey adalah kegiatan pembelajaran dilakukan secara mandiri,
setiap individu mernperhatikan hubungan antara konteks pembelajaran dengan
realita di masyarakat. Dan untuk kepentingan pemahaman, pengkajian dan
penerapan strategi.
Seorang guru sebagai pihak yang bertanggung jawab dengan proses
pengajaran akan sangat menentukan keberhasilan proses pengajaran. Artinya
dalam hal ini seorang guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam melakukan
pengajaran secara efektif, efisien dan relevan. Salah satu tuntutan kemampuan
yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu dalam menetapkan metode dan teknik
pengajaran yang akan digunakan dalam pengajarannya. Metode dan teknik ini
1
berperan sebagai alat yang dapat digunakan untuk mempermudah seorang guru
dalam menyampaikan materi yang akan diajarkannya. Seorang guru harus
memiliki keterampilan dalam menetapkan metode dan teknik yang relevan dengan
karakteristik materi dan kondisi siswa yang ada. Ketepatan guru dalam menetapkan
metode dan teknik pengajaran akan memberikan kemudahan bagi siswa untuk
menangkap materi yang disampaikan.
Beranjak dari permasalahan yang dirasakan, maka penulis selaku peneliti
menguji cobakan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) untuk
meningkatkan kecakapan generik siswa adapun judul yang penulis pilih “Upaya
Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Konsep Mengenal Sumber
Daya Alam ,Kegiatan Ekonomi Dan Kemajuan Teknologi Melalui Pendekatan
Contextual Teaching And Learning (CTL)”
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV MI Ciloa Kabupaten
Bandung Barat)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penggunaan Pendekatan Contextual Teaching And Learning
(CTL) pada pembelajaran IPS di kelas IV MI Ciloa Kabupaten Bandung
Barat ?
2. Bagaimana pemahaman siswa Kelas IV MI Ciloa Kabupaten Bandung Barat
pada Pembelajaran IPS Dengan menggunakan Pendekatan Contextual
Teaching And Learning (CTL) Pada setiap Siklus ?
C. Tujuan Penelitian
2
Adapun tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa kelas IV MI Ciloa Kabupaten Bandung Barat. Adapun secara khusus,
penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui penggunaan Pendekatan Contextual Teaching And
Learning (CTL) terhadap pembelajaran IPS di kelas IV MI Ciloa
Kabupaten Bandung Barat.
2. Mengetahui pemahaman siswa kelas IV MI Ciloa Kabupaten Bandung
Barat terhadap pembelajaran IPS dengan menggunakan Pendekatan
Contextual Teaching And Learning (CTL) .
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai
penggunaan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)
terhadap pembelajaran IPS di kelas IV MI Ciloa Kabupaten Bandung Barat.
2. Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan kesempatan kepada siswa
untuk memahami IPS dengan mernperhatikan hubungan antara konteks
pembelajaran dengan realita di masyarakat.
3. Bagi guru, Untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sehingga
memantapkan keprofesinalan guru di Madrasah yang dapat dijadikan bahan
atau alat untuk perubahan pengajaran yang akurat, praktis dan dapat
dipertanggung jawabkan
E. Kerangka Berfikir
Agar tidak terjadi perbedaan pemahaman tentang istilah-istilah yang
digunakan dalam melaksanakan penelitian ini, maka beberapa istilah terlebih
dahulu perlu didefinisikan secara operasional, yaitu sebagai berikut:
1. Pendekatan Contextual Teaching Learning ( CTL
Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep
belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
3
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil
pembelajaran dihadapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran
berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami,
bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi penibelajaran lebili
dipentingkan daripada hasil. (Eveline Siregar,2010 : 117)
2. Pembelajaran 1PS
Pembelajaran IPS adalah bagaimana membina kecerdasan sosial
siswa yang mampu berpikir kritis, analitis, kreatif, inovatif, berwatak dan
berkepribadian luhur, bersikap ilmiah dalam cara memandang, menganalisa
serta menelaah kehidupan nyata yang dihadapinya. Oleh karena itu para
guru IPS dituntut untuk mampu merangsang dan merencanakan
pembelajaran IPS sedemikian rupa dengan memperhatikan prinsip dan
karakteristik IPS itu sendiri sehingga tujuan pembelajaran IPS dapat
tercapai. ( Sapriya, 2006: 9)
3. Pemahaman merupakan hasil belajar yang indikatornya adalah individu
belajar memahami suatu, konsep hasilnya dapat menjelaskan atau
mendefenisikan dan menginterprestasikan suatu informasi dengan
kemungkinan yang terkait menggunakan kata-kata sendiri. Pemahaman
adalah tingkat yang paling rendah dalam aspek kognitif yang berhubungan
dengan penguasaan atau mengerti tentang sesuatu. Dalam tingkat ini siswa
diharapkan mampu menggunakan beberapa kaidah yang relevan tanpa perlu
menghubungkan dengan ide-ide lain dengan segala implikasinya.
F. Hipotesis Tindakan
“Dengan Digunakannya CTL Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Pembelajaran IPS Kelas IV Pada Materi Mengenal Sumber daya alam dan
kemajuan teknologi”
G. Metodologi Penelitian
4
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif analitik
dengan model Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan Mc. Taggart yang
berusaha mengkaji dan merefleksi suatu pendekatan pembelajaran dengan tujuan
untuk meningkatkan proses dan prosedur pengajaran di kelas.
Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai guru yang melaksanakan
pengajaran dengan menggunakan pendekatan CTL. Model penelitian ini
dilaksanakan melalui empat kegiatan yang pelaksanaannya dilakukan secara
berulang - ulang siklus Keempat kegiatan itu adalah perencanaan, tindakan,
observasi dan refleksi.
Adapun teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan datanya adalah sebagai
berikut.
1. Setting Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan
oleh guru di kelasnya secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga prestasi belajar siswa dapat
meningkat. Dengan kata lain, penelitian tindakan kelas bertujuan untuk
memecahkan masalah-masalah setempat suatu sekolah atau lebih khusus lagi pada
pernbelajaran tertentu dan di suatu kelas tertentu dengan menggunakan metode
ilmiah. Penulis memilih tempat penelitian di tempat penulis mengajar dengan
tujuan untuk memudahkan proses Penelitian Tindakan Kelas, serta hasil yang
diperoleh akan berhasil guna secara langsung.
Menurut Arikunto (2006: 20), "Penelitian Tindakan Kelas tidak pernah
merupakan kegiatan tunggal tetapi harus berupa rangkaian kegiatan yang akan
kembali ke asal sehingga membentuk sualu siklus". Oleh sebab itu model penelitian
tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian yang
dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart yaitu model penelitian yang
menggunakan sistem spiral refieksi yang terdiri dari beberapa siklus. Tiap siklus
dimulai dari rencana (planning), kemudian tindakan (acting), dilanjutkan dengan
observasi (observing) dari tindakan yang telah dilakukan, dan yang terakhir adalah
refleksi (reflecting). Setiap tahapan tersebut berfungsi saling menguraikan karena
5
pada masing-masing tahapan meliputi proses penyempumaan yang harus
dilaksanakan secara terus menerus sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan.
Adapun dalam penelitian ini, peneliti akan melaksanakan tiga siklus yang
mencakup satu pokok bahasan utuh dalam mata pelajaran IPS kelas IV MI . Secara
skematis, siklus pembelajaran yang peneliti laksanakan dalam penelitian tindakan
kelas ini adalah seperti pada gambar 3.1 berikut:
(Diadaptasi dari Arikunto, 2006 : 16)
6
Rencana Siklus I
Pelaks. Tindakan Siklus I
Observasi Pelak. Siklus I
Refleksi Siklus I Refleksi Siklus III
Observasi Pelak.Siklus II
SSiklus Siklus II
Pelak. Tindakan Siklus II
Renc. Yg Direvisi Siklus II
HASIL PTK
Renc. yang Direvisi Siklus III
Pelak. Tindakan Siklus III
Observasi Pelak. Siklus III
KESIMPULAN
Untuk menunjang kelancaran proses pembelajaran di kelas. dalam
penelitian ini peneliti menggunakan prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas yaltu:
(a) Tidak mengganggu kornitmen mengajar, (b) Pelaksanaan penelitian tidak
mengubah jadwal yang sudah ada sebelumnya di sekolah, (c) permasalahan yang
diangkat berorientasi pada pemecahan masalah guru dalam tugas keseharian.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip tersebut diharapkan penelitian ini dapat
berjalan dengan lancar dan dapat menghasilkan perbaikan. terhadap proses
pembelajaran sebelumnya.
1. Sasaran Penelitian
Yang menjadi subyek dalam penelitian adalah siswa kelas Kelas IV MI Ciloa
Kab.Bandung Barat
2. Prosedur Penelitian
Prosedur yang ditempuh dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
A. Tahap Persiapan
1) Menetapkan pokok bahasan yang akan dipergunakan dalam penelitian. Hal
ini dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam menyusun instrumen
penelitian.
2) Merancang dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan
dilakukan sehingga proses pembelajaran dapat lebih terarah untuk mencapai
tujuan dari pembelajaran.
3) Menyusun instrumen penelitian. Instrumen penelitian berfungsi untuk
merekam semua data-data yang dibutuhkan sehingga instrumen penelitian
harus disusun secara baik.
7
4) Konsultasi instrumen kepada dosen pembimbing. Hal ini dilakukan agar
instrumen yang dibuat memiliki kualitas yang baik.
5) Merevisi instrumen jika diperlukan
B. Tahap Pelaksanaan
1) Melaksanakan pernbelajaran dengan menggunakan Model CTL
(Constextual Teaching And Learning)
2) Melakukan tes formatif pada akhir pembelajaran setiap siklus. Untuk
mendapatkan data tentang pemahaman yang didapat siswa dalam
pembelajaran dalam setiap siklus yang terdiri dari beberapa kali perternuan
maka dilakukan tes formatif.
3) Melakukan tes subsumatif setelah semua siklus berakhir. Untuk melengkapi
data pemahaman yang diperoleh siswa hasil tes formatif maka di akhir
semua pelajaran yang telah ada semua proses pembelajaran pada semua
siklus.
C. Analisis dan Refleksi
Data yang diperoleh dianalisis sesegera mungkin berdasarkan kriteria -
kriteria yang telah ditetapkan. Setelah dianalisis kemudian direfleksikan sebagai
bahan evaluasi dan koreksi untuk memperbaiki siklus berikutnya
D. Membuat kesimpulan hasil penelitian
E. Pengumpulan Dan Pengolalan Data
Data yang diperoleh melalui instrumen yang telah dikumpulkan sebelumnya
diolah secara kuantitatif.
8
1) Kuantitatif
Data kuantitatif berasal dari tes formatif yang dilakukan pada akhir siklus
dan tes subsumatif. Hal ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan
dan pemahaman siswa dalam IPS. Perhitungan data kuantitatif dalam penelitian ini
meliputi:
1) Menghitung Nilai rata-rata kelas dengan rumus:
X = ∑ N
n
Keterangan:
∑N = total nilai yang diperoleh siswa
n = Jumlah Siswa
X = nilai rata-rata kelas
2) Menghitung daya serap dengan rumus
Daya Serap = Jumlah Nilai Total Subyek × 100%
Jumlah Skor Total Maksimum
3) menghitung Persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dengan
rumus:
TB = ∑ S ≥ 65 = X 100 %
Keterangan
∑ S ≥ 65 = Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama
dengan 6,5
n = Banyak Siswa
100% = Bilangan Tetap
TB = Ketuntasan Belajar
9
No KegiatanJanuari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 Pembuatan Proposal
2 Revisi Proposal
3 Pembuatan Instrumen Penelitian
4 Judgement Penelitian
5 Pengumpulan Data
6 Pengolahan Data
7 Penyusunan Bab I
8 Penyusunan Bab II
9 Penyusunan Bab III
10 Penyusunan Bab IV
11 Penyusunan Bab V
12 Penyusunan Draft PTK
H. JADWAL PELAKSANAAN
10
I. Daftar Pustaka
Siregar Eveline (2010) Teori Belajar dan Pembelajaran Bogor : GHALIA
INDONESIA
Aqib, Zainal. (2007). Penelidan Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung :
YRAMA WIDYA
Krismawati Sri, Sisilia. et. al ( 2007 ). Ilmu Pengetahuan Sosial SD Untuk
Kelas IV. Jakarta:Empiris.
Departemen Pendidikan Nasional. ( 2007 ). Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: BP. Cipta Jaya
Johnson, B. Elaine. 2007. Contextual Teaching & Learning. Penerjemah : Ibm
Setiawan. Jakarta: MLC
Muslich, Masnur. ( 2007 ). KTSP Pembelajaran Berbasis Konspetensi dan
KontekstuaL Malang: BUMI AKSARA.
Sukirman, Dadang. et. al. 2008 ). Perencanaan Pembelajaran. Bandung : UPI
PRESS.
Sumaatinadja, Nursid. ( 1984 ).. Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial IPS). Bandung: Alumni
Syarnsuddin, Abin. ( 2007 ). Psikologi Kependidikan. Bandung : PT. Remaja
Rosda Karya.
11
PROPOSAL PENELITIANUPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KONSEP MENGENAL SUMBER DAYA ALAM ,KEGIATAN EKONOMI DAN KEMAJUAN TEKNOLOGI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV MI Ciloa Kabupaten Bandung Barat)
PENELITI
Nama : Wildan SaepudinNim : 208204269
UNIVERRSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2012
12