produk susu dan kesehatan - frieslandcampinainstitute.com · sapi bervariasi, namun kebanyakan anak...
TRANSCRIPT
Produk Susu dan KesehatanPertanyaan & Jawaban
2 | Susu dan kesehatan
Tentang publikasi iniSusu merupakan bagian pola makan sehat dan
beragam di seluruh dunia. Susu merupakan
sumber alami nutrisi penting seperti protein,
kalsium, kalium, fosfor, yodium, vitamin B2
(riboflavin), dan vitamin B12. Berbagai produk
susu seperti yoghurt dan keju dibuat dari susu.
Diskusi mengenai manfaat susu banyak dilakukan,
terutama mengenai pengaruh susu terhadap
kesehatan. Informasi dalam publikasi ini akan
membantu anda mengetahui lebih banyak tentang
produk susu, nutrisi dan kesehatan.
Publikasi ini telah dikembangkan oleh
FrieslandCampina Institute untuk para ahli gizi
dan kesehatan profesional dan didasarkan pada
kesepakatan ilmiah dan panduan diet resmi.
www.frieslandcampinainstitute.com
Indonesia
www.frieslandcampinainstitute.co.id
Susu dan kesehatan | 3
Daftar IsiApa peran produk susu dalam panduan diet di
seluruh dunia? 4
Apa perbedaan antara produk susu full cream dan
susu skim? 6
Apakah produk susu juga berguna untuk orang dewasa? 7
Bisakah orang dengan intoleransi laktosa
mengkonsumsi produk susu? 8
Bisakah anak-anak mengatasi alergi protein susu sapi? 9
Apa peran susu dalam kesehatan tulang? 10
Mengapa orang dewasa membutuhkan kalsium? 12
Apakah suplemen kalsium merupakan alternatif
yang baik dibandingkan dengan minum susu? 13
Apa pengaruh kalsium pada asupan zat besi? 14
Apakah minum susu berpengaruh terhadap
keseimbangan asam pada tubuh? 15
Apakah susu berpengaruh terhadap kesehatan
jantung dan pembuluh darah? 16
Apakah susu berpengaruh pada berat badan? 17
Apakah minum susu merangsang produksi lendir
di dalam mulut? 17
Apakah jerawat dapat timbul karena minum susu? 18
Apa peran produk susu pada nutrisi yang
berkelanjutan dan sehat? 19
Apa perbedaan nutrisi antara susu dan minuman soya? 21
Referensi 22
4 | Susu dan kesehatan
Apa peran produk susudalam panduan diet diseluruh dunia?
Susu secara global ditemukan
dalam banyak panduan diet
dan dianggap sebagai makanan
penting di semua tahap
kehidupan, mulai dari yang
sangat muda hingga orang tua.
Ini akan menjadi jelas ketika
melihat panduan diet berbasis
makanan secara lebih dekat.
Susu secara alami mengandung
nutrisi penting, seperti protein,
kalsium, kalium, fosfor, yodium,
vitamin B2 (riboflavin)
dan vitamin B12.
Beberapa contoh
Amerika Serikat2-3 porsi susu, yoghurt atau keju
Meksiko2 porsi susu, yoghurt atau keju
Susu dan kesehatan | 5
Produk susu, seperti susu, yoghurt dan keju, merupakan
bagian diet sehat di seluruh dunia. Produk susu yang berbeda
direkomendasikan sesuai dengan budaya dan kebiasaan
makan tertentu. Di banyak negara orang dewasa disarankan
untuk mengkonsumsi dua sampai tiga porsi susu setiap hari.
Namun, ukuran porsi berbeda antar negara. Misalnya, di
Belanda satu porsi susu atau yoghurt biasanya setara dengan
150 ml. Di Amerika Serikat, pemberian susu atau yoghurt
adalah 'cangkir', yang setara dengan 240 ml.
Belanda2-3 porsi susu, yoghurt atau quark
40 gram keju
Belgia2-3 porsi susu atau yoghurt
20 gram keju
Inggris 2-3 porsi susu, yoghurt atau keju
Yunani2 porsi susu, yoghurt atau keju
Jerman200-250 gram susu atau yoghurt
50-60 gram keju
Singapura3 porsi susu
40 gram keju
Thailand1-2 porsi susu atau yoghurt
Malaysia1-3 porsi susu, yoghurt atau keju
Indonesia2-3 porsi susu atau yoghurt
Cina2 porsi susu atau yoghurt
Saudi Arabia2-3 porsi susu, produk susu fermentasi
atau keju
Nigeria2-3 porsi susu, yoghurt atau keju
6 | Susu dan kesehatan
Apa perbedaan antaraproduk susu full creamdan susu skimPerbedaan utama antara susu
full cream dan susu skim adalah
kandungan lemak dan kandungan
kalori. Tingkat nutrisi dalam susu
tidak tergantung dari kandungan
lemaknya, dan setara antara susu
full cream dan skim.
Susu skim atau semi-skim adalah susu yang sebagian lemaknya
telah dipisahkan. Hasilnya adalah kandungan lemak yang lebih
rendah dan persentase karbohidrat dan protein yang relatif
sedikit lebih tinggi pada susu semi skim dan skim. Kandungan
lemak susu mungkin berbeda antar negara dan tunduk pada
undang-undang setempat. Secara keseluruhan, susu skim
mengandung sekitar 0,5% lemak, susu semi skim 1,5% lemak
dan susu full cream mengandung sekitar 3,5% lemak. Sebagian
besar nutrisi terkadung dalam bagian susu yang bukanlah lemak,
sehingga tidak akan terpengaruh oleh proses skimming susu.
Susu full cream, semi skim, dan susu skim mengandung jumlah
protein, vitamin B2 dan B12 yang sebanding serta mineral
seperti kalsium, fosfor, kalium dan yodium. Namun, ada satu
pengecualian. Lemak susu mengandung vitamin A. Dengan
melakukan skimming susu kandungan vitamin A akan menurun.
Karena persentase lemaknya relatif lebih tinggi, keju merupakan
sumber vitamin A yang baik.
Keju
Keju khas jenis Belanda terbuat dari susu full cream. Kandungan
lemak dalam keju dinyatakan sebagai persentase bahan kering
yang merupakan semua bahan keju, tanpa air. Dalam hal keju
full-fat sekitar 48% bahan kering keju ini adalah lemak. Namun,
karena keju juga mengandung air, persentase lemak pada keju
secara keseluruhan akan lebih rendah. Persentase lemak pada
keju rendah lemak juga lebih rendah, karena keju ini terbuat dari
susu semi-skim.
Susu dan kesehatan | 7
6.500 tahun yang laluEkonomi produk susu yang berkembang dengan baik di Eropa.
7.500 tahun yang laluManusia mengembangkan kemampan mencerna laktosa selama masa dewasa.
8,000 tahun yang laluMasyarakat pertanian dan peternakan sapi perah mencapai Balkan.
8,400 tahun yang laluMasyarakat pertanian menyebar ke Yunani
11,000 - 10,000 tahun yang laluMasyarakat pertanian dan peternakan sapi perah berkembang di Timur Tengah.
Apakah produk susu jugaberguna untuk orangdewasa? Secara alami, susu sapi dimaksudkan
untuk anak sapi. Namun, sama seperti
orang-orang menemukan bahwa biji-bijian
dan telur bernilai gizi dan memiliki rasa
yang lezat, mereka juga menemukan
khasiat susu berabad-abad yang lalu.
Mulanya susu diberikan hanya kepada
anak-anak, namun ternyata juga
merupakan sumber gizi yang baik untuk
orang dewasa.
Pada awalnya, manusia adalah pemburu dan pengumpul
makanan. Namun hal ini berubah seiring dengan bangkitnya
pertanian sekitar 10.000 tahun yang lalu. Peralihan dari
masyarakat nomaden ke masyarakat pertanian menyebar dari
Timur Tengah melalui Yunani dan Balkan ke Eropa Tengah.
Seiring pergantian abad, nenek moyang kita menemukan bahwa
produk-produk seperti apel, telur, biji-bijian,
dan kubis dapat dimakan, bernilai gizi dan
rasanya juga lezat. Mereka juga menemukan
bahwa susu dari unta, kuda, kambing, domba,
dan sapi merupakan sumber nutrisi yang
berharga bagi manusia.
Orang Dewasa
Awalnya, susu diberikan kepada anak-anak,
namun ternyata susu juga merupakan sumber
nutrisi yang baik untuk orang dewasa.
Akibatnya semakin banyak orang dewasa
mengembangkan kemampuan mencerna
laktosa dalam susu. Ini menawarkan manfaat
evolusioner, adaptasi genetik untuk mencerna laktosa telah
tumbuh selama berabad-abad sampai sepertiga dari populasi
dunia. Hal ini terutama terjadi di Eropa Tengah dan Utara, di
mana peternakan sapi perah mengalami pertumbuhan yang
substansial dan lebih dari 90% populasi dapat mencerna laktosa.
Nutrisi
Tubuh membutuhkan energi, zat gizi mikro, dan vitamin serta
mineral setiap hari agar dapat berfungsi dengan baik. Makanan
yang beragam dengan sayuran, buah, biji-bijian, kacang-
kacangan, kacang polong, daging atau ikan dan susu
memberikan tubuh sejumlah energi dan nutrisi penting. Susu
secara alami mengandung protein, kalsium, kalium, fosfor,
yodium dan vitamin B2 (riboflavin) dan B12.
Bacalah di halaman 12 mengapa orang dewasa membutuhkan
kalsium juga.
10% 100%
8 | Susu dan kesehatan
Banyak orang Eropa dan beberapa
populasi di Afrika, Timur Tengah dan
Asia Tenggara dapat mencerna laktosa
berkat adanya enzim laktase di usus
halus. Hal ini disebut persistensi
laktase. Kebanyakan orang yang tidak
dapat mentoleransi laktosa dapat
mencerna sekitar 12 gram laktosa per
hari. Ini sama dengan segelas besar
(250 ml) susu. Yoghurt mengandung
sedikit laktosa dan keju semi-keras
hampir tidak mengandung laktosa.
Bisakah orang denganintoleransi laktosamengonsumsi produksusu?
Laktase mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa di usus
halus. Sebagian populasi dunia tidak lagi memproduksi enzim
laktase atau memproduksi pada tingkat yang lebih rendah setelah
masa kanak-kanak. Hal ini menyebabkan laktosa yang tersisa di usus
besar sebagian belum tercerna. Bakteri di usus besar kemudian
memfermentasi laktosa yang menyebabkan perut kembung dan juga
dapat menyebabkan ketidaknyamanan gastrointestinal.
Pengobatan intoleransi laktosa terdiri dari menghilangkan laktosa
dari makanan. Biasanya tidak perlu menghentikan konsumsi laktosa
secara total. Sejumlah kecil laktosa biasanya tidak menyebabkan
ketidaknyamanan dan tidak berbahaya. Meskipun beberapa orang
memiliki keluhan dengan asupan kurang dari 6 g laktosa kebanyakan
orang dengan intoleransi laktosa yang terdiagnosis dapat mencerna
sekitar 12 g laktosa per hari (sekitar 250 ml susu) dengan sedikit
atau tanpa gejala sedikit pun. Hal ini terutama terjadi jika konsumsi
sepanjang hari, dengan asupan makanan dan menggunakan produk
dengan kadar laktosa rendah. Karena laktosa sebagian dikonversi
oleh bakteri asam laktat, produk susu fermentasi, misalnya yoghurt,
mengandung lebih sedikit laktosa. Keju semi-keras, seperti keju dan
cheddar tipe Belanda, hampir tidak mengandung laktosa setelah
enam minggu masa pemeraman.
GAMBAR 1 Sebaran populasi orang dewasa denganpersistensi laktase.
Warna muda = di area ini prevalensi intoleransi laktosa lebih
tinggi. Umumnya, populasi ini memiliki produksi laktase lebih
rendah dan pencernaan laktosa menjadi lebih sulit.
Warna gelap = di area ini prevalensi persisten laktase lebih tinggi.
Umumnya, populasi ini dapat mencerna laktosa sepanjang hidup
karena adanya enzim laktase.
Source Itan, Y et al (2009)
Susu dan kesehatan | 9
Alergi Protein Susu Sapi (CMPA – Cow’s Milk Protein Allergy)
didefinisikan sebagai reaksi yang tidak diinginkan terhadap
protein susu yang disebabkan oleh reaksi abnormal pada sistem
kekebalan tubuh. Alergi terhadap protein susu sapi adalah alergi
makanan yang paling sering didiagnosis pada bayi dan balita.
Pemulihan sering terjadi secara alami dan kebanyakan anak
sembuh dari alergi mereka. Durasi alergi terhadap protein susu
sapi bervariasi, namun kebanyakan anak mengatasi alergi
tersebut sebelum mencapai usia 2 atau 3 tahun. Meskipun hanya
sedikit bukti yang menyatakan bahwa prevalensi CMPA menjadi
lebih sering terjadi, persentase orang tua yang percaya bahwa
anak mereka memiliki CMPA (atau alergi makanan lainnya)
berkisar antara 5% sampai 20%. Sebelum saran diet apapun
diberikan, diagnosis yang memadai harus dilakukan oleh ahli
medis profesional.
Bisakah anak-anakmengatasi alergi proteinsusu sapi?
Diagnosis
Diagnosis alergi protein susu sapi dimulai dengan pemeriksaan
gejala klinis yang terkait dengan alergi makanan, seperti
masalah dermatologis, keluhan gastrointestinal dan / atau
masalah pernafasan. Kelainan pada kurva pertumbuhan anak
juga dapat menjadi indikasi alergi makanan. Setelah
pemeriksaan fisik, pola makan anak bisa diperiksa, khususnya
asupan susu. Langkah selanjutnya adalah eliminasi diet
(setidaknya empat minggu), yang mana semua produk
makanan yang mengandung susu sapi dihilangkan. Penurunan
keluhan mungkin mengindikasikan alergi protein susu sapi.
Namun, jika keluhan tidak menurun, susu sapi bisa dimasukkan
kembali ke dalam pola makan. Hal ini juga harus dilakukan bila
ada indikasi alergi protein susu sapi, karena peningkatan
keluhan setelah dimasukkannya kembali susu sapi ke dalam
diet menegaskan diagnosis alergi protein susu sapi. Metode ini
disebut tes provokasi. Setelah diagnosis, dokter umum atau
ahli diet dapat memberikan saran diet yang sesuai.
Sebanyak 2-7% balita dan 0.1-0.5%
orang dewasa alergi terhadap protein
dalam susu sapi. Durasi alergi
terhadap protein susu sapi bervariasi,
namun kebanyakan anak akan sembuh
dari alergi ini pada usia dua sampai
tiga tahun. Meskipun sering
dinyatakan bahwa jumlah anak-anak
dengan alergi protein susu sapi
meningkat, tidak ada bukti ilmiah
untuk mendukung hal ini.
10 | Susu dan kesehatan
Apa peran susudalam kesehatantulang?
Tulang terdiri dari matriks protein, yang diisi dengan kalsium
fosfat dan mineral lainnya, seperti natrium, magnesium, kalium
dan seng. Jaringan tulang terus menerus dipecah (resorpsi
tulang) dan dibentuk (formasi tulang) untuk pemulihan setelah
'kerusakan' ringan dan untuk menyesuaikan kekuatan tulang
dengan beban yang diberikan. Formasi tulang yang melebihi
resorpsi tulang terjadi sejak lahir hingga usia sekitar 30 tahun.
Selama periode ini, kepadatan tulang meningkat, mengakibatkan
massa tulang puncak. Sekitar 95% kerangka tulang dewasa telah
dikembangkan pada akhir masa remaja. Masa remaja berjalan
dengan pertumbuhan tulang yang cepat dan sekitar 40-60%
jaringan tulang dewasa dikembangkan pada periode kehidupan
ini. Anak perempuan mengalami momen puncak ini pada usia
sekitar 12.5 tahun dan anak laki-laki saat berusia sekitar 14.0
tahun. Dari usia 50 tahun, resorpsi tulang mulai melebihi
pembentukan tulang, sehingga terjadi penurunan kepadatan
mineral tulang. Pada wanita, proses ini berjalan lebih cepat
karena perubahan hormon. Pada usia 80, massa tulang puncak
pada wanita akan mengalami penurunan rata-rata 40-45%,
sedangkan untuk pria penurunannya sekitar 30%.
Genetika
Genetika menyumbang 60 sampai 80% variasi massa tulang
puncak. Faktor-faktor seperti olahraga dan makanan yang sehat
dan bervariasi dengan jumlah kalsium, vitamin D dan protein
sangat penting untuk kesehatan tulang. Hormon (jenis kelamin
dan hormon pertumbuhan), etnisitas, jenis kelamin, penggunaan
obat-obatan, IMT, merokok dan penggunaan alkohol juga dapat
mempengaruhi massa tulang.
Kalsium
Kalsium merupakan blok pembangun penting bagi tulang.
Karena 99% kalsium di dalam tubuh tersimpan di tulang. Di
samping kalsium, protein, fosfor, seng, magnesium, dan vitamin
K dan D berkontribusi pada pemeliharaan tulang normal. Nutrisi
ini adalah bagian dari matriks tulang, atau dalam hal vitamin D
berkontribusi terhadap penyerapan kalsium dan fosfor.
Sekitar satu dekade yang lalu sejumlah publikasi ilmiah
menyatakan bahwa peningkatan asupan protein dapat memiliki
efek buruk pada kesehatan tulang sebagai akibatnya, dari
Genetika merupakan penentu utama tulang kuat dan menyumbang60 sampai 80% variasi massa tulang puncak, yaitu kepadatantulang maksimum. Nutrisi dan olahraga juga memainkan peranpenting dalam pengembangan tulang saat tumbuh (anak-anak)dan fase pemeliharaan jaringan tulang untuk orang dewasa danorang lanjut usia. Otoritas kesehatan setuju bahwa kalsium, proteindan fosfor antara lain dari susu akan mendukung pengembangandan pemeliharaan massa tulang.
Susu dan kesehatan | 11
peningkatan jumlah kalsium dalam urin (hypercalciuria) dan
penurunan kalsium di tulang. Namun, hal ini tidak
dikonfirmasikan oleh penelitian ilmiah terbaru. Hanya dalam hal
asupan protein yang sangat tinggi, yang dikombinasikan dengan
asupan kalsium rendah, dimungkinkan ada efek buruk pada
kesehatan tulang. Dalam prakteknya hal ini hampir tidak pernah
terjadi ketika susu merupakan bagian dari makanan. Diketahui
bahwa konsumsi berlebihan kafein, minuman berkarbonasi,
alkohol dan garam dapat memiliki efek buruk pada
keseimbangan kalsium tubuh.
Produk Susu
Susu secara alami mengandung protein, kalsium dan fosfor.
Nutrisi ini berkontribusi pada pemeliharaan massa tulang. Hal ini
juga terlihat dalam tinjauan literatur terkini tentang intervensi
dan observasi. Para peneliti menyimpulkan bahwa produk susu
dikaitkan dengan peningkatan perkembangan massa tulang pada
anak-anak dan remaja (2-19 tahun). Menurut peneliti, asosiasi ini
ditemukan karena jumlah kalsium dan fosfor secara alami
terkandung dalam susu.
GAMBAR 2 Rangkaian massa tulang selama hidup pada wanita
Mass
a t
ula
ng
Umur
Pembentukantulang
Pencapaian MassaTulang Puncak
PermulaanMenopause
Kehilangantulang
10 20 30 40 50 60 70 80
Sumber: Dawson-Hughes et al, 2013
resorpsi> formasi
formasi> resorpsi
12 | Susu dan kesehatan
Kalsium adalah mineral yang paling
umum di tubuh kita. Ada bukti ilmiah
bahwa kita memerlukan cukup banyak
kalsium di dalam nutrisi. Kalsium
relevan untuk setiap fase kehidupan,
baik tua maupun muda. Kalsium
mendukung pembentukan massa
tulang pada anak-anak dan pada orang
dewasa mineral berkontribusi pada
pemeliharaan tulang, pembekuan
darah normal dan berfungsinya otot
dan saraf.
Kalsium adalah blok pembangun penting untuk tulang, karena
99% kalsium di dalam tubuh tersimpan di tulang. Jaringan tulang
terus menerus dipecah (resorpsi tulang) dan dibentuk (formasi
tulang) untuk pemulihan setelah 'kerusakan' ringan dan untuk
menyesuaikan kekuatan tulang dengan beban yang diberikan
padanya. Diet yang bervariasi dengan cukup kalsium, fosfor, protein
dan vitamin K dan vitamin D berperan dalam pemeliharaan tulang
yang kuat. Kalsium berkontribusi pada perkembangan tulang saat
tumbuh (anak-anak) dan fase pemeliharaan jaringan tulang untuk
orang dewasa dan orang lanjut usia.
Tulang, otot dan saraf
Selain kontribusi yang diberikan oleh kalsium terhadap
pemeliharaan massa tulang, kalsium juga mendukung fungsi
tubuh lainnya, seperti pembekuan darah yang tepat dan fungsi
normal otot dan saraf. Bila tubuh membutuhkan lebih banyak
kalsium daripada yang dikonsumsi melalui nutrisi, kalsium
yang tersimpan dalam tulang dapat digunakan untuk
mempertahankan tingkat kalsium yang sesuai di dalam darah.
Nutrisi
Produk susu, seperti susu, yoghurt dan keju, secara alami
mengandung kalsium. Kacang polong, sayuran dan kacang-
kacangan mengandung kalsium juga, namun dalam jumlah yang
lebih kecil. Dalam pola makan yang bervariasi, susu sebagian
besar berkontribusi pada asupan kalsium. Segelas susu (200 ml)
secara alami mengandung sekitar 240 mg kalsium. Ini lebih
dari 30% rekomendasi asupan kalsium harian. Diet yang
mengandung cukup kalsium dapat disusun tanpa susu, tapi ini
tidak akan mudah. Seporsi besar (200 gram) brokoli rebus
mengandung sekitar 70 mg kalsium. Pakcoy (200 gram)
menyediakan sekitar 190 mg kalsium.
Rekomendasi kalsium* Umur Jenis kelamin Rekomendasi kandungan kalsium makanan (mg)1-3 tahun ♂ 700 ♀ 700
4-8 tahun ♂ 1000 ♀ 1000
9-18 tahun ♂ 1300 ♀ 130019-50 tahun ♂ 1000 ♀ 100051-70 tahun ♂ 1000 ♀ 1200> 70 tahun ♂ 1200 ♀ 1200
* Rekomendasi Kandungan Kalsium makanan Sumbe: Institute of Medicine (2011). Otoritas kesehatan lokal terkadangmenerbitkan panduan khusus untuk setiap negara. Oleh karena itu, asupankalsium yang disarankan bisa berbeda antar negara.
Mengapa orang dewasa membutuhkan kalsium?
Diet yang bervariasi dan sehat dengan banyak
makanan pokok secara umum mengandung
seluruh nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Suplemen dapat dianggap sebagai tambahan
makanan dan asupan nutrisi, namun tidak bisa
menggantikan pola makanan sehat. Susu
secara alami menyediakan nutrisi seperti
protein, vitamin B2 dan B12 dan mineral
termasuk kalsium, fosfor, kalium dan yodium.
Oleh karena itu suplemen kalsium bukanlah
pengganti susu dan produk susu olahan yang
memadai.
Tingkat pemenuhan rendah
Penelitian pada suplemen kalsium
menunjukkan rendahnya pemenuhan asupan
kalsium dengan penggunaan suplemen. Hal ini
dapat dikaitkan dengan ukuran tablet kalsium
dan efek samping gastrointestinal yang
berhubungan dengan penggunaan suplemen.
Orang yang tidak mengonsumsi makanan
sehat dan beragam bisa saja mempercayai
bahwa tablet atau suplemen kalsium dapat
berfungsi sebagai pengganti diet seimbang
dan gaya hidup sehat.
Susu dan kesehatan | 13
Apakah suplemen kalsiummerupakan alternatif yang baikdibandingkan dengan minumsusu?
Fosfor190 mg (28%*)
Yodium 30 mcg (20%*)
Kalium320 mg (16%*)
Kalsium240 mg (30%*) Vitamin B12
0.8 mcg (32%*)
Vitamin B2(riboflavin)0.38 mg (28%*)
* DRI: (Daily Reference Intake): Referensi Asupan Harian
GAMBAR 3 Vitamin dan mineral dalam segelas susu (200 ml)
Susu menyediakan berbagai nutrisi penting seperti protein, vitamin B2 dan B12
dan mineral termasuk kalsium, fosfor, kalium dan yodium. Karena itu, susu secara
alami mengandung lebih banyak kalsium. Suplemen kalsium bisa dilihat sebagai
tambahan jumlah kalsium yang didapat dari makanan, namun bukan sebagai
pengganti pola makan sehat dan beragam.
Nilai gizi telah ditentukan berdasarkan database komposisi makanan EFSA dan databasekomposisi makanan Belanda (NEVO-online 2016). Nilai gizi rata-rata bisa berbeda antarnegara. Silakan lihat database komposisi makanan khusus untuk setiap negara.
14 | Susu dan kesehatan
Penelitian jangka panjang telah
menunjukkan bahwa kalsium tidak
memiliki atau hanya berpengaruh
sedikit terhadap penyerapan zat besi
dalam tubuh. Diet dengan berbagai
macam produk makanan mungkin
mengandung makanan dengan
faktor yang mendorong atau juga
menghambat penyerapan zat besi.
Orang dengan status zat besi rendah atau ibu hamil kadang
disarankan untuk minum susu di sela waktu makan, bukan saat
makan, karena diperkirakan kalsium di dalam susu menghambat
penyerapan zat besi. Ilmu pengetahuan menunjukkan pandangan
yang berbeda dan asosiasi bergantung pada metode penelitian.
Penelitian jangka panjang tidak menunjukkan efek buruk kalsium
pada penyerapan zat besi. Hal yang sama berlaku untuk susu.
Metode penelitian
Penyerapan zat besi oleh tubuh dapat diteliti melalui penelitian
makanan tunggal atau penelitian jangka panjang. Dalam
penelitian makanan tunggal penyerapan nutrisi ditentukan
langsung setelah konsumsi satu kali makan, yang menunjukkan
serapan satu nutrisi yang dikombinasikan dengan nutrisi lainnya.
Namun, bisa dipertanyakan seberapa relevan wawasan ini
mengingat diet lengkap melibatkan makanan yang berbeda. Oleh
karena itu, penelitian jangka panjang lebih disukai untuk
mendapatkan lebih banyak wawasan tentang dampaknya dalam
jangka panjang.
Penyerapan zat besi bergantung pada beberapa faktor makanan.
Penelitian makan tunggal menunjukkan bahwa asam askorbat
(vitamin C) memiliki efek yang menguntungkan pada asupan zat
besi, sedangkan fitat, polifenol dan kalsium memiliki efek yang
menghambat. Namun, penelitian yang melibatkan suplementasi
kalsium jangka panjang menunjukkan bahwa kalsium tidak
berpengaruh pada penyerapan zat besi.
Penelitian makanan ganda dengan berbagai macam produk
makanan dan berbagai konsentrasi inhibitor dan enhancer
lainnya menunjukkan bahwa kalsium tidak memiliki atau hanya
berpengaruh terbatas pada penyerapan zat besi.
Susu
Prediksi pengaruh susu terhadap penyerapan zat besi telah
dibuat berdasarkan kandungan kalsium pada susu. Efek susu
terhadap serapan zat besi hanya diteliti pada beberapa
penelitian saja, namun hasilnya menunjukkan bahwa minum susu
tidak memiliki atau hanya memiliki pengaruh terbatas pada
asupan zat besi. Meskipun penelitian ini tidak melibatkan wanita
hamil, namun saran bagi wanita hamil untuk tidak mengonsumsi
susu ketika makan sejauh ini belum terbukti secara ilmiah.
Apa pengaruh kalsiumpada asupan zat besi?
Zat besi yang dienkapsulasi
Beberapa produk makanan telah diperkaya dengan zat besi
untuk meningkatkan asupan zat besi. Untuk merangsang
penyerapan zat besi di dalam tubuh, kadang-kadang zat
besi dienkapsulasi, misal zat besi dengan lapisan pelindung
ekstra yang digunakan. Sebagai akibatnya, serapan zat besi
kurang bergantung pada faktor makanan lainnya. Inilah
salah satu kemungkinan teknis untuk meningkatkan
penyerapan zat besi.
Susu dan kesehatan | 15
Menurut teori dasar keseimbangan asam, protein serta fosfat di
dalam makanan meningkatkan keasaman darah. Sebagai akibat
dari keasaman yang sedikit lebih rendah (dalam darah yang lebih
asam) kalsium diambil dari tulang saat tubuh mencoba
menetralisir darah.
Tidak ada efek pada keseimbangan kalsium
Meskipun asupan protein yang lebih tinggi menyebabkan tingkat
asam yang lebih tinggi dalam urin dan ekskresi kalsium lebih
banyak melalui urin, namun hal ini tidak berpengaruh pada
keseluruhan keseimbangan kalsium dalam tubuh, yaitu
perbedaan antara asupan kalsium makanan dan ekskresi kalsium
melalui urin dan feses. Dengan asupan protein yang lebih tinggi,
tubuh menyerap lebih banyak kalsium dari makanan. Demikian
pula, kandungan fosfat yang meningkat tidak memiliki efek pada
keseimbangan kalsium.
Nutrisi sehat
Diet dengan protein yang cukup dapat membantu menjaga
tulang. Berdasarkan keseluruhan penelitian ilmiah, panel ilmiah
European Food Safety Authority (EFSA) menyimpulkan bahwa
ada hubungan sebab dan akibat antara asupan protein, fosfor
dan kalsium, dan pemeliharaan massa tulang. Hanya asupan
protein yang sangat tinggi yang dikombinasikan dengan asupan
kalsium rendah yang dapat memiliki pengaruh buruk pada
kesehatan tulang. Namun, ini sangat jarang terjadi saat susu
dimasukkan dalam pola makan. Selain itu, diketahui bahwa
konsumsi tinggi kafein, minuman berkarbonasi, alkohol dan
garam dapat berdampak negatif terhadap keseimbangan
kalsium.
Dalam sejumlah penelitian ilmiah
yang dilakukan lima belas tahun
yang lalu, dinyatakan bahwa
asupan protein yang
meningkat akan berpengaruh
negatif pada kesehatan
tulang sebagai akibat
kandungan kalsium yang
meningkat dalam urin dan
berkurangnya pasokan kalsium
di tulang. Temuan ilmiah terbaru
tidak mendukung pengaruh ini.
Apakah minum susu berpengaruh terhadapkeseimbangan asampada tubuh?
16 | Susu dan kesehatan
Otoritas kesehatan menyarankan
untuk mengkonsumsi susu skim atau
semi- skim dan produk susu, karena
kandungan energi dan lemak jenuh.
Penelitian ilmiah terbaru menunjukkan
bahwa hubungan antara susu dan
jantung dan pembuluh darah
tampaknya lebih kompleks daripada
yang diperkirakan sebelumnya.
Di seluruh dunia, susu dan produk susu adalah bagian dari
rekomendasi pola diet. Lemak susu terdiri dari dua per tiga
lemak jenuh. Mengganti lemak jenuh dalam makanan dengan
lemak tak jenuh direkomendasikan untuk tingkat kolesterol yang
sehat dan menjaga kesehatan pembuluh darah dan jantung.
Namun, susu mengandung lebih dari sekedar lemak jenuh.
Penelitian ilmiah terbaru menunjukkan bahwa asupan susu dan
produk susu secara teratur memiliki efek netral terhadap
kesehatan jantung dan pembuluh darah. Hubungan antara susu,
dan produk susu, dan kesehatan kardiovaskular nampaknya lebih
kompleks dari yang diperkirakan sebelumnya.
Apakah susu berpengaruhterhadap kesehatanjantung dan pembuluhdarah?
Susu dan kesehatan | 17
Aktivitas fisik dan diet yang sehat dan
beragam penting dalam menjaga berat
badan yang sehat. Orang yang makan
dan minum lebih banyak daripada
energi yang mereka keluarkan akan
mendapatkan tambahan berat badan,
terlepas dari apa yang mereka makan
atau minum. Beberapa orang percaya
bahwa makanan seperti susu, yoghurt
dan keju bersifat menggemukan.
Namun sains tidak mendukung hal ini.
Penelitian menunjukkan bahwa produk susu, seperti susu,
yoghurt dan keju bahkan bisa berperan dalam menjaga berat
badan yang sehat. Penelitian yang melibatkan pembatasan
energi ('diet penurunan berat badan') pada orang dewasa yang
melibatkan susu dalam makanan membantu memperbaiki
komposisi tubuh dan rasio lemak terhadap massa bebas lemak
dalam jangka pendek. Penelitian jangka panjang, tanpa
pembatasan energi, menunjukkan bahwa konsumsi susu dan
produk susu memiliki pengaruh netral terhadap berat badan. Hal
ini bisa dijelaskan dengan nutrisi pada susu, seperti protein dan
kalsium. Protein berkontribusi terhadap pertumbuhan dan
pemeliharaan massa otot.
Konsumsi susu sebagai bagian dari diet yang bervariasi juga
berkontribusi pada tubuh sehat bagi anak-anak dan remaja.
Keseimbangan energi positif dalam jangka panjang adalah
penyebab utama kenaikan berat badan. Tidak peduli apa yang
Anda makan atau minum. Dengan diet yang sehat Anda tidak
akan menjadi gemuk dengan mengkonsumsi susu.
Apakah susu berpengaruhpada berat badan?
Meningkatnya produksi lendir setelah minum susu
belum terbukti secara ilmiah. Kendati demikian,
beberapa orang merasakan sensasi yang tidak enak
di dalam mulutnya setelah minum susu, karena
susu secara cepat membentuk lapisan di bagian
dalam mulut dan tenggorokan. Lapisan susu ini
hanya bertahan dalam waktu sangat singkat dan
tidak sama dengan produksi lendir.
Apakah minum susumerangsang produksi lendir di dalam mulut?
Lapisan tipis yang sementara dibentuk oleh
susu di dalam mulut sering kali keliru dipahami
sebagai peningkatan produksi lendir. Penelitian
ilmiah tidak menguatkan adanya hubungan
apapun antara produksi lendir dan susu.
Bahkan pada saat sukarelawan yang menderita
flu diminta minum susu, ini tidak berpengaruh
pada produksi lendir. Jika seseorang merasa
minum susu tidak enak, mereka bisa mencoba
yoghurt atau keju. Produk susu ini memiliki
rasa yang berbeda di dalam mulut.
18 | Susu dan kesehatan
Tidak ada bukti ilmiah yang meyakinkan
untuk hubungan antara susu dan bintik-
bintik pada kulit. Ini tidak hanya berlaku
untuk susu, tapi juga untuk semua
makanan. Bintik-bintik pada kulit lebih
mungkin disebabkan oleh genetika,
lingkungan, hormon dan tipe kulit.
Asosiasi ahli dermatologi profesional
tidak memberikan saran nutrisi khusus
untuk perawatan bintik-bintik pada kulit.
Jerawat adalah kondisi kulit yang ditandai dengan banyak bintik
merah yang meradang. Jerawat disebabkan oleh hormon
testosteron, yang memprovokasi kelenjar di kulit untuk
menghasilkan sebum. Bila terdapat produksi sebum yang
berlebihan di kulit, pori akan diisi dengan sebum, bakteri, dan sel
mati, yang mengakibatkan terbentuknya jerawat. Penyebab
jerawat nampaknya adalah faktor seperti jenis kulit, genetika,
hormon dan polutan lingkungan.
Tidak ada bukti ilmiah yang ditemukan untuk pengaruh diet
tertentu atau nutrisi khusus terhadap pembentukan jerawat atau
menyebabkan kondisi jerawat menjadi lebih buruk. Penelitian
ilmiah yag ada, didasarkan pada metode penelitiannya, dapat
dipertanyakan kualitasnya. Oleh karena itu, sangat sulit untuk
menentukan korelasi yang jelas. Menurut American Academy of
Dermatology, ada indikasi bahwa makanan dengan indeks
glikemik tinggi dapat dikaitkan dengan prevalensi jerawat. Dalam
beberapa penelitian ini para peserta mengubah pola diet mereka
(menurunkan indeks glikemik) dan menurunkan berat badan,
yang bisa menyebabkan jerawat. Susu (terutama susu skim)
kadang disebut-sebut memiliki kaitan dengan timbulnya jerawat,
namun hanya ada sedikit bukti ilmiah tentang hal tersebut.
American Academy of Dermatology merekomendasikan untuk
mengobati jerawat dengan obat-obatan, karena adanya bukti
ilmiah yang tersedia. Perubahan diet bukan bagian dari
pengobatan.
Apakah jerawat dapat timbul karena minum susu?
Susu dan kesehatan | 19
Apa peran produk susupada nutrisi yangberkelanjutan dan sehat?Sebagai akibat dari pertumbuhan
populasi dunia dan meningkatnya
kemakmuran, permintaan nutrisi yang
baik yang memberikan asupan gizi
optimal semakin meningkat. Hal ini akan
berdampak pada lingkungan.
Menyediakan makanan untuk populasi
dunia yang sedang tumbuh dengan cara
yang bertanggung jawab memerlukan
nutrisi yang berkelanjutan dan sehat,
atau dengan kata lain, merupakan diet
yang berkelanjutan. Sebagai produk
makanan pokok, susu sesuai untuk
makanan sehat dan berkelanjutan.
Menurut FAO, produksi pangan global harus meningkat 70%
antara tahun 2009 dan 2050 agar dapat memenuhi permintaan
pangan pada tahun 2050. Peternakan sapi perah dapat
berkontribusi pada ketahanan pangan jika perhatian diberikan
pada keberlanjutan keseluruhan proses produksi. Produk susu
secara global dianggap kaya akan nutrisi dan karena itulah
produk susu merupakan bagian dari makanan sehat dan
berkelanjutan. FAO menyatakan bahwa nutrisi yang
berkelanjutan dan sehat tidak hanya diwakili oleh makanan sehat
yang memiliki dampak lingkungan rendah dan menawarkan
nutrisi yang cukup, namun juga harus sesuai dengan budaya
makanan yang ada, melindungi keanekaragaman hayati dan
lingkungan dan, selain itu, dapat diakses, terjangkau dan aman.
Dampak lingkungan
Produksi makanan berdampak pada lingkungan (penggunaan
lahan, air, energi, bahan baku). Ini juga berlaku untuk peternakan
sapi perah. Mengurangi dampak ini adalah tantangan dan
membutuhkan pendekatan yang dipertimbangkan dengan baik
dan kompeten. Metode untuk menunjukkan dampak lingkungan
adalah tindakan pengukuran emisi gas rumah kaca. Tindakan ini
juga disebut sebagai jejak karbon (setara CO2). Sektor
peternakan sapi perah secara global bertanggung jawab atas
2,7% dari total jejak karbon.
Dampak lingkungan dari rantai produk susu secara umum dapat
dibagi menjadi dampak lingkungan karena produksi susu mentah
oleh sapi, pengangkutan susu ke pabrik dan pengolahan susu
menjadi produk susu. Dalam rantai susu Belanda, produksi susu
mentah memberikan kontribusi paling banyak (sekitar 70%)
terhadap emisi gas rumah kaca. Karena sektor peternakan sapi
perah Belanda adalah salah satu sektor peternakan sapi perah di
dunia yang paling produktif dan paling ketat dalam peraturan
lingkungannya, jejak karbon susu mentah Belanda relatif rendah
dengan rata-rata 1,27 kg setara CO2 per kg susu dibandingkan
dengan sekitar 2,4 kg setara CO2 per kg susu di seluruh dunia.
Pengaturan penggunaan pupuk kandang dan peningkatan
produktivitas telah mengurangi dampak lingkungan pada rantai
20 | Susu dan kesehatan
produksi susu Belanda. Jejak karbon sektor peternakan sapi
perah menurun 19% antara tahun 1990 dan 2013.
Penggunaan lahan dan pakan sapi
Jejak karbon dari produk pangan merupakan salah satu cara
untuk mengungkapkan dampak lingkungan suatu produk. Dari
perspektif pola makanan yang sehat dan berkelanjutan beberapa
faktor disertakan, seperti perlindungan keanekaragaman hayati
dan lingkungan sekitar, kesehatan dan kesejahteraan hewan,
tetapi juga hal-hal seperti pemberian nutrisi yang cukup.
Sebenarnya, 14,8% lahan Belanda yang digunakan untuk
peternakan sapi perah tidak bisa digunakan untuk pertanian. Di
tanah ini, misalnya lahan gambut, hanya rumput yang tumbuh.
Sapi mengubah rumput yang tidak dapat dicerna oleh manusia
menjadi susu dengan banyak nutrisi dan protein berkualitas
tinggi yang sesuai untuk dikonsumsi oleh manusia.
Aspek lainnya adalah pakan sapi. Seekor sapi Belanda setiap hari
makan rata-rata 55 kg (75%) rumput dan jagung (25%) yang
ditanam di lahan di Belanda, dilengkapi dengan konsentrat 5 kg.
Konsentratnya terdiri dari produk jagung, kedelai, buah sitrus, biji
palem, biji kol, bit, gandum dan produk residu lainnya dari industri
makanan. Kurang dari 10% pakan sapi yang sesuai untuk
dikonsumsi manusia, sisanya hanya sesuai untuk hewan. Jumlah
protein yang dihasilkan oleh sapi adalah 4,38 kali jumlah protein
yang ditambahkan melalui pakan, dihitung berdasarkan produksi
susu pertama. Pakan kacang kedelai yang kaya protein juga
digunakan untuk pakan ternak yang mewakili kurang dari 5%
pakan sapi perah.
Susu dan kesehatan | 21
Kualitas protein makanan bergantung pada daya cerna protein
dan kadar asam amino esensial yang sebanding dengan
kebutuhan asam amino. Meskipun kualitas protein minuman
soya dapat dianggap cukup, protein susu mengandung lebih
banyak asam amino esensial dan oleh karena itu kualitasnya
lebih baik. Menurut laporan tahun 2013 dari FAO yang merinci
metode baru untuk menentukan kualitas protein (dikenal dengan
metode DIAAS), protein susu memiliki nilai 10% -30% lebih
tinggi daripada isolat protein kedelai kualitas tertinggi.
Dua pertiga lemak dalam susu adalah lemak jenuh, sedangkan
untuk kedelai proporsinya hanya 15%. Untuk mencapai tingkat
kolesterol yang sehat dan dengan demikian menjaga sistem
kardiovaskular yang sehat, dianjurkan agar lemak jenuh diganti
dengan lemak tak jenuh. Namun susu tidak hanya terdiri dari
sekedar lemak jenuh. Penelitian ilmiah terbaru menunjukkan
bahwa konsumsi susu dan produk susu secara normal memiliki
efek netral terhadap kesehatan kardiovaskular. Jadi, hubungan
antara susu dan kesehatan kardiovaskular tampaknya lebih
ringan dibandingkan dengan yang diperkirakan sebelumnya.
Meskipun beberapa komponen kedelai (lesitin dan isoflavon)
kadang-kadang dikaitkan dengan pengurangan kolesterol,
European Food Safety Authority (EFSA) menganggap bukti
tersebut tidak mencukupi. Ada juga perbedaan dalam hal
mikronutrien. Susu secara alami kaya akan kalsium dan vitamin
B12, dan merupakan sumber vitamin B2, fosfor, yodium dan
kalium. Kedelai memiliki profil mikronutrien yang berbeda, dan
merupakan sumber magnesium. Karena minuman soya sering
digunakan untuk menggantikan susu sapi, banyak produsen
menambahkan nutrisi ke dalam minuman soya. Pilihan spesifik
mereka berbeda antar negara. Di Belanda, minuman soya sering
diperkaya dengan kalsium dan vitamin B2 dan B12 di AS, dengan
kalsium dan vitamin A dan D.
Nutrisi tunggal pada produk susu dapat diganti dengan produk
lain, misalnya minuman soya yang diperkaya dengan kalsium dan
vitamin B12. Namun, tetap ada perbedaan, misalnya yang
berhubungan dengan pengaruh kesehatan. Oleh karena itu,
seluruh otoritas kesehatan dunia merekomendasikan untuk
mengkonsumsi 2-3 porsi susu per hari.
Susu dan minuman soya sering
dibandingkan satu sama lain, namun
sebenarnya produknya sangat berbeda
dari segi asal, rasa dan nilai gizi. Susu
adalah produk yang secara alami
mengandung nutrisi penting: protein
kaya akan asam amino esensial dan
vitamin B2, vitamin B12, kalsium, fosfor,
yodium dan kalium. Minuman soya
terbuat dari kedelai (biasanya berasal
dari Amerika Selatan), dan merupakan
sumber protein dan magnesium.
Banyak minuman soya yang diperkaya
dengan kalsium dan vitamin B2 dan
B12, membuat nilai nutrisinya lebih
mendekati nutrisi susu.
Apa perbedaan nutrisi antarasusu dan minuman soya?
22 | Susu dan kesehatan
Apa peran produk susu dalam panduan diet di seluruh dunia?
Food and Agriculture Organization (2017). Food-based dietary
guidelines. Retrieved via http://www.fao.org/nutrition/education/
food-dietary-guidelines/home/en/ (visited April 2017).
Apa perbedaan antara produk susu full cream dan susu skim?
NEVO-online versie 2016/5.0
Apakah produk susu juga berguna untuk orang dewasa?
Dunne, J. et al (2012). First dairying in green Saharan Africa in
the fifth millennium BC. Nature, 2012; Vol. 486.
Itan, Y. et al (2009). The origins of lactase persistence in Europe.
PLoS Computational Biology, 2009: Vol 5 (8).
Bisakah orang dengan intoleransi laktosa mengkonsumsi
produk susu?
EFSA Panel on Dietetic Products, Nutrition and Allergies (NDA);
Scientific Opinion on lactose thresholds in lactose intolerance
and galactosaemia. EFSA Journal 2010;8(9):1777.
Heyman M.B. (2006). Lactose intolerance in infants, children,
and adolescents. Pediatrics 2006;118:1279-86.
Itan, Y. et al (2009). The origins of lactase persistence in Europe.
PLoS Computational Biology, 2009: Vol 5 (8).
Suchy F.J. et al (2010). National Institutes of Health Consensus
Development Conference: lactose intolerance and health. Ann
Intern Med 2010;152:792-6.
Shaukat A. et al (2010). Systematic review: effective
management strategies for lactose intolerance. Ann Intern Med
2010;152:797-803.
Wilt T.J. et al (2010). Lactose intolerance and health. Evid Rep
Technol Assess (Full Rep) 2010:1-410.
Bisakah anak-anak mengatasi alergi protein susu sapi?
Agostoni C. et al (2011). Is cow’s milk harmful to a child’s health?
J Pediatr Gastroenterol Nutr;53:594-600.
Bhatia J. and Greer F. (2008). Use of soy protein-based formulas
in infant feeding. Pediatrics 2008;121:1062-8.
Chafen J.J. et al (2010). Diagnosing and managing common food
allergies: a systematic review. JAMA;303:1848-56.
Crittenden R.G. et al (2005). Cow’s milk allergy: a complex
disorder. J Am Coll Nutr 2005;24:582S-91S.
Dupont C. et al (2012) Dietary treatment of cows’ milk protein
allergy in childhood: a commentary by the Committee on Nutrition
of the French Society of Paediatrics. Br J Nutr;107:325-38.
Host A. (2002). Frequency of cow’s milk allergy in childhood.
Ann Allergy Asthma Immunol 2002;89:33-7.
Host A. et al (2002). Clinical course of cow’s milk protein
allergy/intolerance and atopic diseases in childhood. Pediatr
Allergy Immunol 2002;13 Suppl 15:23-8.
Kneepkens C.M. and Meijer Y. (2009). Clinical practice. Diagnosis
and treatment of cow’s milk allergy. Eur J Pediatr 2009;168:891-6.
Tuokkola J. et al (2008). Agreement between parental reports
and patient records in food allergies among infants and young
children in Finland. J Eval Clin Pract 2008;14:984-9.
Vandenplas Y. et al (2007). Guidelines for the diagnosis and
management of cow’s milk protein allergy in infants. Arch Dis
Child 2007;92:902-8.
Apa peran susu dalam kesehatan tulang?
Bischoff-Ferrari, H.A., et al (2011). Milk intake and risk of hip
fracture in men and women: a meta-analysis of prospective
cohort studies. J Bone Miner Res, 2011. 26(4): p. 833-9.
Bonjour, J.P. et al (2013). Dairy in adulthood: From foods to
nutrient interactions on bone and skeletal muscle health.
Journal of the American College of Nutrition, 2012; Vol. 32,
No. 4, pp. 251–263.
Bonjour, J.P. (2005). Dietary protein: an essential nutrient for
bone health. J Am Coll Nutr, 2005. 24(6 Suppl): p. 526S-36S.
Dawson-Hughes, B., et al (2013). Bone care for the
postmenopausal woman. International Osteoporosis Foundation
2013. Zwitserland, Nyon.
Dror, D.K. en Allen, L.H. (2013). Dairy product intake in children
and adolescents in developed countries: trends, nutritional
contribution, and a review of association with health outcomes.
Nutrition Reviews. doi:10.1111/nure.12078.
Golden, N.H. et al (2014). Optimizing Bone Health in Children and
Adolescents. American Academic of Pediatrics, 2014.
doi:10.1542/peds.2014-2173.
Heaney, R.P., Dairy and bone health. J Am Coll Nutr, 2009. 28
Suppl 1: p. 82S-90S.
Referensi
Susu dan kesehatan | 23
Hooven, van den, E.H. et al (2015). Infant dietary patterns and
bone mass in childhood: the Generation R Study. Osteoporos Int,
2015; 26:1595–1604.
ILSI (1999). Calcium in nutrition. ILSI Europe Concise Monograph
Series. International life sciences institute, Brussel, België, 1999.
International Osteoporosis Foundation (2001). Invest in your
bones. How diet, life style and genetics affect bone development
in young people. International Osteoporosis Foundation, 2001.
Zwitserland, Nyon.
International Osteoporosis Foundation (2013). Bone care for
the postmenopausal woman. International Osteoporosis
Foundation 2013. Zwitserland, Nyon.
Kerstetter, J.E., A.M. Kenny, and K.L. Insogna, Dietary protein and
skeletal health: a review of recent human research. Curr Opin
Lipidol, 2011. 22(1): p. 16-20.
Rizzoli. R. et al (2010). Maximizing bone mineral mass gain
during growth for the prevention of fractures in the adolescents
and the elderly. Bone, 2010; Vol. 46, pp. 294-305.
Wu, X.P., et al (2003) A comparison study of the reference
curves of bone mineral density at different skeletal sites in
native Chinese, Japanese, and American Caucasian women.
Calcif Tissue Int, 2003. 73(2): p. 122-32.
Mengapa orang dewasa membutuhkan kalsium?
Dawson-Hughes, B. et al (2013). Bone care for the
postmenopausal woman. International Osteoporosis Foundation
2013. Zwitserland, Nyon.
Heaney, R.P. (2009). Dairy and bone health. J Am Coll Nutr,
2009. 28 Suppl 1: p. 82S-90S.
ILSI (1999). Calcium in nutrition. ILSI Europe Concise Monograph
Series. International life sciences institute, Brussel, België, 1999.
Institute of Medicine (US) Committee to Review Dietary
Reference Intakes for Vitamin D and Calcium; Ross AC, Taylor CL,
Yaktine AL, et al, editors. Washington (DC): National Academies
Press (US); 2011.
Apakah suplemen kalsium merupakan alternatif yang baik
dibandingkan dengan minum susu?
Bonjour J.P., (2011). Calcium and phosphate: a duet of ions
playing for bone health. J Am Coll Nutr 2011;30:438S-48S.
Foote J.A. et al (2004). Dietary variety increases the probability
of nutrient adequacy among adults. J Nutr 2004;134:1779-85.
Heaney R.P., (2009). Dairy and bone health. J Am Coll Nutr
2009;28 Suppl 1:82S-90S.
Miller G.D., et al (2001). The importance of meeting calcium
needs with foods. J Am Coll Nutr 2001;20:168S-185S.
Reid I.R., et al (2011).. Calcium supplementation: balancing the
cardiovascular risks. Maturitas 2011;69:289-95.
Weaver CM (2010). Role of dairy beverages in the diet. Physiol
Behav 2010;100:63-6.
Weinsier RL, Krumdieck CL (2000). Dairy foods and bone health:
examination of the evidence. Am J Clin Nutr 2000;72:681-9.
Apa pengaruh kalsium pada asupan zat besi?
Buclin et al (2001). Diets acids and alkalis influence calcium
retention in bone. Osteoporos int 2001, 12: 493-499.
Calvez, J. et al (2012). Protein intake, calcium balance and health
consequences. European Journal of Clinical Nutrition (2012) 66,
281–295.
Fenton T.R., et al (2009). Meta-analysis of the effect of the acid-
ash hypothesis of osteoporosis on calcium balance. J Bone Miner
Res 2009, 24: 1835-1840.
Fenton T.R., et al (2009). Phosphate decreases urine calcium and
increases calcium balance: a meta-analysis of the osteoporosis
acidash hypothesis. Nutr J 2009, 8: 41.
Fenton, T.R. et al (2011). Casual assessment of dietary acid load
and bone disease: a systematic review & meta-analysis applying
Hill’s epidemiologic criteria for causality. Nutrition Journal 2011,
10:41
Heaney R.P. and Rafferty K (2001). Carbonated beverages and
urinary calcium excretion. Am J Clin Nutr 2001, 74: 343-347.
Spence L.A. et al (2005). The effect of soy protein and
isoflavones on calcium metabolism in postmenopausal women: a
randomized crossover study. Am J Clin Nutr 2005, 81:916-922.
Apakah minum susu berpengaruh terhadap keseimbangan
asam pada tubuh?
Ames, et al (1999). .Effects of high compared with low calcium
intake on calcium absorption and incorporation of iron by red
blood cells in small children. AJCN 70, 44-48
Bendich (2001). Calcium supplementation and iron status of
females. Nutr. 17, 46-51
Grinder-Pederson et al (2004). Calcium from milk or calcium-
fortified foods does not inhibit nonheme-iron absorption from a
whole diet consumed over a 4-d period. AJCN 80, 404-40.
Hallberg (1998). Does calcium interfere with iron absorption?
AJCN 68, 3-4
Hurrell and Egli (2010). Iron bioavailability and dietary reference
values. AJCN 91, 1461S–7S
Ilich-Ernst et al (1998). Iron status, menarche, and calcium
supplementation in adolescent girls. AJCN 68, 880-887
Gaitán et al (2011). Calcium does not inhibit the absorption of 5
milligrams of nonheme or heme iron at doses less than 800
milligrams in nonpregnant women. J Nutr 141, 1652-1656
Lynch (2000). The effect of calcium on iron absorption. Nutr.
Res. Rev 13(2), 141-158
Mølgaard et al (2005). Long-term calcium supplementation does
not affect the iron status of 12-14-y-old girls. AJCN 82, 98-102
Rıos-Castillo M.S et al (2014). One-month of calcium
supplementation does not affect iron bioavailability: A
randomized controlled trial. Nutrition 30 (2014) 44–48.
Scholz-Ahrens et al (2004). Iron-fortified milk can improve iron
status in young women with low iron stores. Milchwissenschaft
59, 253-257
Sokoll & Dawson-Hughes (1992). Calcium supplementation and
plasma ferritin concentrations in premenopausal women. AJCN
56, 1045-1048
Apakah minum susu berpengaruh pada kesehatan jantung
dan pembuluh darah?
Drouin-Chartier et al (2016). Systematic review of the
association between dairy product consumption and risk of
cardiovascular-related clinical outcomes. Advances in Nutrition,
2016; 7: 1026-1040.
Lamarche, D. et al (2016). Review: does milk consumption
contribute to cardiometabolic health and overall diet quality.
Canadian Journal of Cardiology, 2016 (32); 1026 – 1032.
Mozaffarian, D. (2016). Dietary and policy priorities for
cardiovascular disease, diabetes, and obesity. Circulation. DOI:
10.1161/CIRCULATIONAHA.115.018585
Thorning, T. K. et al (2016). Milk and dairy products: good or bad
for human health? An assessment of the totality of scientific
evidence. Food and nutrition research, 2016, 60: 32527.
Apakah susu berpengaruh pada berat badan?
Abargouei A.S. et al (2012).Effect of dairy consumption on
weight and body composition in adults: a systematic review and
meta-analysis of randomized controlled clinical trials. Int J Obes
(Lond). 2012 Jan 17.
Booth A.O. et al (2015). Effect of increasing dietary calcium
through supplements and dairy food on body weight and body
composition: a meta-analysis of randomised controlled trials. Br
J Nutr 2015; 114(7): 101325.
Chen M. et al (2012). Effects of dairy intake on body weight and
fat: a meta-analysis of randomized controlled trials. Am J Clin
Nutr. 2012 Oct;96(4):735-47.
Dror DK. (2014) Dairy consumption and pre-school, school-age
and adolescent obesity in developed countries: a systematic
review and meta-analysis. Obes Rev 2014; 15(6): 51627.
Josse, A.R. et al (2011). Increased consumption of dairy foods
and protein during diet- and exercise-induced weight loss
promotes fat mass loss and lean mass gain in overweight and
obese premenopausal women. Nutr. 2011 Sep;141(9):1626-34.
Lu, L. et al (2016). Long-term association between dairy
consumption and risk of childhood obesity: a systematic review
and meta-analysis of prospective cohort studies. Eur J Clin Nutr
2016; 70(4): 414.
Manios, Y. et al (2009). Changes in body composition following a
dietary and lifestyle intervention trial: the postmenopausal
health study. Maturitas. 2009 Jan 20;62(1):58-65
Apakah minum susu merangsang produksi lendir di dalam
mulut?
Arney W.K., Pinnock CB (1993); The milk mucus belief: sensation
associated with the belief and characteristics of believers.
Appetite 20:53-60.
Pinnock C.B. (1993): The milk mucus belief: sensory analysis
comparing cow’s milk and a soy placebo. Appetite 20:61-70.
24 | Susu dan kesehatan
Pinnock CB. et al (1990) Relationship between milk intake and
mucus production in adult volunteers challenged with
Rhinovirus-2. American Review of Respiratory Diseases; 141(2)
352-356.
Wühtrich et al (2005) Milk consumption does not lead to mucus
production or occurrence of asthma. Journal of the American
College of Nutrition, Vol. 24, No. 6, 547S-555S.
Apakah jerawat dapat timbul karena minum susu?
Boelsma et al (2011). Nutritional skin care: health effects of
micronutrients and fatty acids. Am J Clin Nutr. Vol. 73 no.5
853-864.
Fiedler, F. et al (2017). Acne and Nutrition: A Systematic Review.
Acta Dermato- Venereologica. 2017 Jan 4;97(1):7-9.
Magin et al (2005). A systematic review of the evidence for
‘myths and misconceptions’ in acne management: diet, face-
washing and sunlight. Doi: 10.1093/fampra/cmh715.
Zaenglein, A.L. et al (2016). Guidelines of care for the
management of acne vulgaris. Journal of the American
Academy of Dermatology. 2016 May;74(5):945-73.e33
Apa peran produk susu pada nutrisi yang berkelanjutan
dan sehat?
Coenen P.W.H.G. et al (2014). National Inventory report 2014,
Greenhouse Gas Emission in the Netherlands 1990-2012
Dijkstra, J. et al (2013), Production efficiency of ruminants: feed,
nitrogen and methane. In: Sustainable animal agriculture. Ed.
E.Kebreab, CABI.
FAO (2009) High Level Expert Form, How to feed the world
2050, Rome 12-13 October 2009
FAO (2010). Animal Production and Health Division, Greenhouse
Gas Emissions from the Dairy Sector, A Life Cycle Assesment,
2010
FAO (2011). World Livestock 2011 Livestock in food security World,
Rome 2011
FAO (2012). Sustainable Diets and Biodiversity, directions and
solutions for policy, research and action, 2012
FAO (2013). Milk and dairy products in human nutrition, 2013
www.cbs.nl/nl-NL/menu/methoden/classificaties/overzicht/nso/
default.htm Feb 2015 (121 hectare veengrond in gebruik voor
melkveehoudery/830 hectare grond voor melkveehouderij=
14.8%)
www.duurzamezuivelketen.nl
Apa perbedaan nutrisi antara susu dan minuman soya?
Astrup A. et al (2010). The role of reducing intakes of saturated fat
in the prevention of cardiovascular disease: where does the
evidence stand in 2010. Am J Clin Nutr. 2011 April; 93(4): 684–688.
EFSA Journal 2012;10(2):2555.
Elwood P.C. et al (2010). The consumption of milk and dairy
foods and the incidence of vascular disease and diabetes: an
overview of the evidence. Lipids. 2010 Oct;45(10):925-39.
FAO (2013) Food and Nutrition Paper 92, Dietary Protein quality
evaluation in human nutrition: Report of an expert
consultation. Rome: FAO. Calculated from data included in the
Sub-committee report “The assessment of amino acid
digestibility in foods for humans and including a collation of
published ileal amino acid digestibility data for human foods”
based on rat ileal digestibility.
Givens D. (2012). Milk in the diet: good or bad for vascular
disease?; Proc Nutr Soc. 2012 Feb;71(1):98-104.
FAO (2010). Fats and fatty acids in human nutrition. Report of an
expert consultation. FAO 2010.
Oliveira Otto M.C. et al (2012); Dietary intake of saturated fat by
food source and incident cardiovascular disease: the Multi-Ethnic
Study of Atherosclerosis. Am J Clin Nutr. 2012 Aug;96(2):397-404.
Rice B.H. et al (2011). Dairy components and risk factors for
cardiometabolic syndrome: recent evidence and opportunities
for future research; Adv Nutr. 2011 Sep;2(5):396-407.
Soedamah-Muthu S et al (2010) Milk and dairy consumption and
incidence of cardiovascular diseases and all-cause mortality:
doseresponse meta-analysis of prospective cohort studies.,
Am J Clin Nutr doi: 10.3945/ajcn.2010.29866.
Susu dan kesehatan | 25
Pola makan yang bervariasi danseimbang adalah prasyarat untukkesehatan yang baik. Sebagaisumber nutrisi alami, susuberkontribusi pada diet sehatdalam semua tahap kehidupan.
Pertanyaan?
FrieslandCampina Institute menyediakan informasi lengkap
mengenai produk susu, nutrisi, dan kesehatan berdasarkan
pada perkembangan ilmiah termuktahir bagi para ahli
perawatan kesehatan profesional. Informasi ini semata-
mata ditujukan untuk para profesional dan bukan untuk
konsumen, klien atau pasien. Apakah Anda seorang ahli
kesehatan profesional yang ingin mengetahui lebih jauh
mengenai susu, nutrisi, dan kesehatan? Silakan hubungi
FrieslandCampina Institute.
www.frieslandcampinainstitute.com
Indonesia
www.frieslandcampinainstitute.co.id
Ikuti kami di media sosial:
Twitter: @FCInstitute_Int
Facebook: /FrieslandCampinaInstitute
© FrieslandCampina 2018Meskipun FrieslandCampina telah mengambil tindakan sebaikmungkin dalam mempersiapkan dokumen ini, informasi yangdiberikan dan / atau ditampilkan dalam dokumen ini mungkin tidaklengkap atau tidak benar. FrieslandCampina Institute tidakbertanggung jawab atau berkewajiban atas setiap percetakan, ejaan,tipografi atau kesalahan serupa lainnya dalam bentuk apapun yangditerbitkan olehnya.
Versi Mei 2018