processing technology_wahyu ardi k

7
1 TOPIKAL PAPER Processing Technology PENGGUNAAN LEMAK TRANS DALAM INDUSTRI MAKANAN CEPAT SAJI Pengajar: Prof. Zuprizal, Ph.D Wahyu Ardi Kurniawan 13/360892/PEK/19173 EKSEKUTIF B 27A PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA JAKARTA 2015

Upload: wahyu-ardi

Post on 02-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Processing Tehcnonolgy that affect corporate business strategy

TRANSCRIPT

  • 1

    TOPIKAL PAPER

    Processing Technology

    PENGGUNAAN LEMAK TRANS

    DALAM INDUSTRI MAKANAN CEPAT SAJI

    Pengajar:

    Prof. Zuprizal, Ph.D

    Wahyu Ardi Kurniawan

    13/360892/PEK/19173

    EKSEKUTIF B 27A

    PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

    UNIVERSITAS GADJAH MADA

    JAKARTA

    2015

  • 2

    I. INTRODUCTION

    Penggunaan teknologi pemrosesan khususnya dalam industri makanan dan

    minuman mengalami perkembangan yang amat pesat selama abad ke 20. Beberapa

    diantara perkembangan teknologi dimaksud termasuk pengolahan makanan cepat saji

    yang dimotori oleh beberapa perusahan di Amerika, yang kemudian tren ini diikut oleh

    beberapa negara-negara di Asia, dan Indonesia adalah salah satunya. Perubahan dan

    kemajuan dalam teknologi pemrosesan makanan juga diikuti pengelolaan bisnis /

    menejemen secara modern pada basis bisnis restoran, hal ini seperti apa yang

    diungkapkan oleh Bartono (2005:2) dalam bukunya Perubahan restoran pada zaman

    kini, bukanlah konsep-konsep ekonomisnya, tapi pada wilayah bisnisnya yang sudah

    global dan heterogenitas menunya yang selalu menyesuaikan keinginan konsumen di

    mana restoran itu berada.

    Makalah ini akan mengulas pemikiran penulis tentang dampak dan isu

    pemrosesn teknologi dalam makanan cepat saji yang terhadap perusahaan di Indonesia

    yang bergerak di restoran ayam goring. Makalah ini bertujuan untuk memberi

    pandangan dan sisi lain dari indikator bisnis makanan cepat saji sehingga industri ini

    dapat tetap kompetitif dan terus berkontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia.

    II. LATAR BELAKANG

    Bisnis makanan cepat saji khususnya restoran yang menyajikan menu spesial

    ayam goreng dan burger di Indonesia marak berkembang pada awal tahun 1990-an,

    dimana beberapa merek mulai muncul di pasaran antara lain Kentucky Fried Chicken,

    California Fried Chicken, Texas Fried Chicken, Burger King, Mc Donnald dan A&W.

    Hingga saat ini beberapa merek tersebut masih eksis berkompetisi dengan jenis

    makanan dan restoran cepat saji lainnya, namun sebagian mulai lambat laun tidak

    terdengar lagi namanya bahkan gulung tikar karena ketatnya kompetisi.

    Yang menarik dari bisnis makanan cepat saji ini adalah pasang surut komentar

    masyarakat yang terkadang diiringi dengan tingkat konsumsi / jumlah penjualan karena

    respon masyarakat akan isu kesehatan. Selain hidangan yang mayoritas diolah dengan

  • 3

    proses penggorengan, yang dipandang tidak lebih sehat dibandingkan hidangan rebus /

    kukus, proses pengolahannya sendiri pun mulai mendapat perhatian masyarakat baik

    masyarakat dunia maupun kesadaran konsumen lokal pada restoran cepat saji di

    Indonesia.

    Salah satu yang menarik adalah penggunaan lemak trans dalam proses persiapan

    produk atau pra produksi. Trans Fat adalah nama umum untuk lemak tak jenuh dengan

    trans-isomer asam lemak. Lemak trans bisa terdiri dari tak jenuh tunggal atau

    polyunsaturated tetapi tidak pernah jenuh. Lemak tak jenuh adalah molekul lemak yang

    mengandung satu atau lebih ikatan rangkap antara atom karbon. Karena karbon adalah

    dua-terikat satu sama lain, ada sedikit ikatan yang terhubung ke hidrogen, jadi ada atom

    hidrogen lebih sedikit, maka disebut tak jenuh. Cis' dan trans adalah istilah yang

    mengacu pada susunan rantai atom karbon di seluruh ikatan rangkap. Setiap molekul

    lemak memiliki tiga rantai hidrokarbon.

    Sejauh ini, jumlah terbesar lemak trans yang dikonsumsi berasal dari industri

    makanan olahan sebagai efek samping dari sebagian hidrogenasi lemak tak jenuh

    tanaman (biasanya minyak nabati). Proses pembuatan lemak trans dengan memadatkan

    minyak cair (biasanya minyak sayur/vegetable oil) dengan gas hidrogen dalam proses

    yang dikenal dengan nama Hidrogenisasi (yakni dengan menambahkan hidrogen ke

    dalamnya). Pengolahan ini dilakukan untuk meningkatkan stabilitas oksidatif agar tak

    mudah mengalami proses oksidasi. Sebagian besar lemak trans disintesiskan secara

    buatan (artificial) melewati proses kimia yakni dengan menambahkan hidrogen ke

    dalam minyak sayur. Dalam bahasa sederhana, itu artinya mengubah minyak cair

    menjadi lemak padat. Lemak ini telah terhidrogenasi sebagian dan telah menggantikan

    lemak padat alam dan minyak cair, terutama dalam makanan cepat saji.

    Minyak terhidrogenasi parsial telah digunakan dalam makanan karena berbagai

    alasan. Hidrogenasi parsial meningkatkan daya tahan produk makanan olahan dan

    menurunkan persyaratan pendinginan. Banyak makanan panggang semi-padat

    membutuhkan lemak untuk menangguhkan padatan pada suhu kamar.

  • 4

    Hasil hidrogenasi ini adalah produk murah dengan jangka penyimpanan lebih

    panjang dan sifatnya memperpanjang umur penyimpanan makan dan menambah rasa

    gurih. Lemak trans dapat membuat lezat french fries, kentang goreng di restoran

    cepat saji yang disukai banyak orang. Dengan lemak ini biskuit dapat bertahan lebih

    dari 1 tahun.

    Menarik pula untuk disimak bahwa sebagian minyak terhidrogenasi memiliki

    konsistensi yang tepat untuk menggantikan lemak hewani seperti mentega dan lemak

    babi dengan biaya lebih rendah. Mereka juga merupakan alternatif murah untuk

    mengganti peran minyak kelapa sawit

    Tidak seperti lemak makanan lain, lemak trans tidak penting, dan mereka

    berkontribusi tidak baik untuk kesehatan manusia. Konsumsi lemak trans meningkatkan

    risiko penyakit jantung koroner dengan meningkatkan kadar kolesterol "jahat" LDL dan

    menurunkan kadar kolesterol "baik" HDL.

    III. ANALISIS

    Meskipun penggunaan lemak trans dalam industri makanan cepat saji memberi

    banyak keuntungan antara lain mudah dalam penyimpanan, makanan lebih awet, rasa

    makanan yang lebih gurih dan renyah serta memangkas ongkos produksi (lebih efisien),

    namun hingga tulisan ini dibuat penggunaan lemak trans masih menuai kontroversi.

    Otoritas kesehatan di seluruh dunia merekomendasikan bahwa konsumsi lemak trans

    dikurangi untuk melacak jumlah. Lemak trans dari minyak terhidrogenasi sebagian

    karena memiliki efek / dampak yang lebih berbahaya daripada minyak alami.

    Lemak trans dianggap sebagai jenis lemak yang paling berbahaya bagi manusia

    karena menaikkan LDL (kholesterol jahat) dan menurunkan HDL (kholesterol baik).

    Lemak trans dianggap lebih berbahaya dari lemak jenuh karena lemak jenuh hanya

    menaikkan LDL namun tidak mempengaruhi HDL. Akibatnya, lemak trans menambah

    resiko penyakit jantung koroner (PJK) dengan penyumbatan pembuluh darah. Sebagai

    informasi, PJK merupakan salah satu pembunuh no 1 di Indonesia. Dengan hanya

  • 5

    mengkonsumsi harian lemak trans sebesar 1-3% sudah dapat memunculkan serangan

    jantung bagi dewasa.

    Lemak itu harus dihindari karena menurut laporan yang dibuat Harvard School

    of Public Health dan Wageningen University (William J. Cromie, 2007), bisa mencegah

    antara enam hingga 19 persen serangan jantung dan kematian yang berkait dengannya

    setiap tahun. Lemak trans merupakan salah satu penyebab obesitas (kelebihan berat

    badan) masa kini yang juga memicu penyakit kronis seperti penyakit jantung. Tak heran

    jika kini di negara maju sudah banyak restoran yang mengurangi penggunaan lemak

    trans dalam proses pemasakannya.

    Industri makanan cepat saji di Indonesia sebaiknya segera memperhatikan apa

    yang sudah menjadi perbincangan dan kepedulian masyarakat dunia akan pentingnya

    mengkonsumsi makanan sehat. Tim peneliti yang dipimpin oleh Walter Willett dari

    Epidemiology and Nutrition at the Harvard School of Public Health menunjukkan

    bahwa lemak trans sebaiknya dikurangi atau dihilangkan dari makanan yang dijual di

    toko-toko dan restoran. Argumen yang dilontarkan oleh produsen makanan dan restoran

    adalah dengan mengatakan bahwa ini akan meningkatkan biaya dan rasa yang lebih

    rendah. Pengalaman baru-baru ini di Eropa menunjukkan bahwa kekhawatiran tersebut

    berlebihan, kata para peneliti . Mereka menyebutkan Denmark sebagai contoh utama, di

    negara itu semua minyak dan lemak yang digunakan dalam makanan lokal atau impor

    harus mengandung kurang dari 2 persen lemak trans.

    Kepedulian masyarakat Indonesia juga sebaiknya dipertimbangkan oleh para

    produsen dan pewaralaba mekanisme dimana bisnis gerai makanan cepat saji ini

    biasanya beroperasi apabila porsi dan pangsa pasar mereka di industri makanan dan

    restoran ingin terus dipertahankan. Masyarakat Indonesia saat ini yang lebih kritis,

    terbuka dan memiliki akses informasi (yang jauh lebih baik dari beberapa dekade

    sebelumnya dimana makanan cepat saji ini mulai diperkenalkan) tentunya akan

    memiliki preferensi dalam jenis makanan yang akan dikonsumsinya.

    Selain perhatian, selera dan preferensi masyarakat yang mulai berubah,

    pengusaha makanan cepat saji juga sepatutnya mempertimbangkan penggantian sumber

  • 6

    bahan dengan olahan lemak trans ke sajian yang lebih sehat sebagai keunggulan

    kompetitif produk mereka sendiri. Dalam persaingan bisnis restoran khususnya

    waralaba yang ada saat ini, penulis belum melihat kampanye hidup sehat yang

    didengungkan sebagian aktifis kesehatan ditanggapi positif oleh para pebisnis.

    Sesungguhnya peluang bagi salah satu pewaralaba makanan cepat saji yang

    sudah ada saat ini untuk menjadi pionir dalam penggunaan bahan olahan yang lebih

    sehat. Menurut Phillip Kotler dan Kevin Lane Keller, perusahaan yang mampu

    memasarkan produknya untuk dapat bersaing dengan kompetitornya adalah mereka

    yang mampu menciptakan permintaan (creating demand).

    IV. STRATEGI

    Persaingan yang cukup tinggi untuk restoran cepat saji semacam Kentucky Fried

    Chicken, A&W, Mc Donnald, Texas Fried Chicken dan perusahaan lokal seperti

    California Fried Chicken, sebaiknya mulai mengkampanyekan pola hidup sehat dengan

    menyediakan makanan dengan pemrosesan makanan sebagaimana dilakukan oleh

    Kentucky Fried Chicken di Amerika Serikat dan menyusul rantai waralabanya di eropa

    dan benua amerika yang mengurangi kadar lemak trans dalam makanannya serta

    menggantinya dengan minya kedelai linoleat yang lebih rendah kandungan lemaknya.

    Khusus untuk California Fried Chicken sebagai pionir dalam pewaralaba lokal

    makanan cepat saji di Indoneisa, menurut opini penulis, perusahaan ini dapat

    mengambil langkah cepat mengingat saat ini perusahaan sedang memperbanyak konten

    lokal khususnya hidangan asli dengan menu nusantara seperti nasi goreng yang tidak

    disediakan oleh pewaralaba asing. Ini saatnya pewaralaba lokal menunjukkan

    kepeduliannya terhadap kesehatan masyarakat sekaligus mengambil hati konsumennya

    dan menciptakan peluang yang lebih besar untuk meningkatkan market share. Saat ini

    California Fried Chicken disuplai oleh penyedia bahan baku mentah yang sama dengan

    Kentucky Fried Chicken dan Mc Donnald untuk kebutuhan ayam potong, hal ini berarti

    kualitas bahan mentah utama yang digunakan dari sumber yang sama bukan menjadi

    halangan dalam persaingan kualitas.

  • 7

    V. REFERENSI

    Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. 2012. Marketing Management Global Edition,

    14/E, Pearson.

    Bartono, P.H., et al (2005), How To Win Customers in Competitive Market : Strategi

    Jitu Menarik Pelanggan di Bisnis Restoran, PT.Elex Media Komputindo

    Apakah Lemak Trans. (Online). Tersedia: http://www.news-medical.net/health/What-

    is-Trans-Fat-(Indonesian).aspx. diakses 30 Maret 2015

    Apakah Itu Lemak Trans?. (Online). Tersedia

    http://habibi.staff.ub.ac.id/2013/11/12/apa-itu-lemak-trans-trans-fat/. Diakses 30

    Maret 2015

    Lemak Trans Dalam Makanan. (Online). Tersedia: http://www.news-

    medical.net/health/Trans-Fat-in-Food-(Indonesian).aspx. diakses 30 Maret 2015

    Cromie, William J. (2007). Fatty foods feed heart attacks, researchers say : Doughnuts

    are dandy in Denmark, but a heart attack in the U.S. (Online). Tersedia:

    http://news.harvard.edu/gazette/2006/04.20/01-transfat.html. diakses 30 Maret

    2015

    KFC Menghentikan Menggunakan Lemak Trans Untuk Beberapa Menu. Tersedia :

    http://www.nbcnews.com/id/15474488/ns/health-diet_and_nutrition/t/kfc-

    stop-using-trans-fats-some-items/#.VRtGCPmUeSo. Diakses 18 Maret 2015

    VI. LAMPIRAN

    -