daskimkot ardi ilmi sais hene

Stasiun kereta api bojong gede

250 m

500 m

750 m

1000 m

1250 m

1500 m

1750 m

Bojong Depok Baru I

Villa Asia

Radius Perumahan

dengan TOD

Bojong Depok Baru I

Villa Asia

Akses Perumahan

Menurut Hamid Shirvani, terdapat 8 elemen pembentuk karakteristik suatu kawasan, yakni:

1. Land Use2. Building form and massing3. Circulation and Parking4. Pedestrian Ways5. Open Space6. Signage7. Activity Support8. Preservation

SITE CHARACTER

Permasalahan Utama :

-Perumahan padat penduduk

- Kemacetan lalu lintas

- Sempitnya jalan

- Kurangnya lahan parkir

- Sangat minimnya pedestrian

- Tidak memiliki open space yang optimal

FAKTA EXISTING

Villa Asia

Bojong Depok Baru

Bojong Depok Baru Villa Asia

Kawasan lebih terawat dan teratur

Kawasan padat dan kurang tertata

Merupakan kawasan yang sedikit penduduk

Merupakan kawasan yang padat penduduk

Memiliki akses yang cukup baik khushsnya bagi kendaraan

Pencapaian ke dalam perumahan sulit karena banyak terdapat lahan kosong

Memiliki jalur sirkulasi kendaraan yang cukup baik

Memiliki jalur kendaraan yang kurang memadai akibat pembangunan yang tertunda

Lingkungan perumahan yang saling berdekatan menyebabkan kurangnya open space

Memiliki banyak open space karena masih terdapat lahan yang kosong

LAND USE

VILLA ASIA

BOJONG DEPOK BARU I

BUILDING MASS BUILDING FORM

TEORI- TEORI MENGENAI BENTUK & MASSA BANGUNAN :1. PENENTUAN BENTUK DAN MASA BANGUNAN DILAKUKAN UNTUK

MENJAMIN KEHARMONISAN HUBUNGAN ANTARA BANGUNAN, LINGKUNGAN, DAN KESELURUHAN KOTA.

2. BENTUK DAN MASSA BANGUNAN PADA AWALNYA MENYANGKUT ASPEK-ASPEK BENTUK FISIK KARENA SETTING (RONA) SPESIFIK YANG MELIPUTI KETINGGIAN, PEMUNDURAN, (SETBACKS), PENUTUPAN (CONVERAGE). SELANJUTNYA LEBIH LUAS MENYANGKUT JUGA PENAMPILAN DAN KONFIGURASI BANGUNAN, YAITU KETINGGIAN, KEPEJALAN, WARNA, MATERIAL, TEKSTUR, FASADE, SKALA DAN GAYA. (SHIRVANI, 1984)

3. DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PRINSIP-PRINSIP DASAR PERANCANGAN KOTA, (SPREIREGEN, 1965) MENYATUKAN MASALAH BENTUK DAN MASSA BANGUNAN DENGAN PRINSIP-PRINSIP SKALA, RUANG KOTA (URBAN SPACE) DAN MASSA KOTA (URBAN MASS).

4. SKALA MELIPUTI PANDANGAN/PENGLIHATAN MANUSIA, SIRKULASI, BANGUNAN BERDAMPINGAN, DAN UKURAN LINGKUNGAN.

5. RUANG KOTA MENYANGKUT ARTIKULASI RUANG OLEH BENTUK KOTA, PEMBATAS, DAN TIPE RUANG KOTA.

6. MASSA KOTA MENYANGKUT BANGUNAN, PERMUKAAN TANAH, SERTA OBYEK-OBYEK YANG DAPAT MENYUSUN BENTUK KOTA DAN MENENTUKAN POLA AKTIFITAS.

7. PENGENDALIAN BENTUK DAN MASSA BANGUNAN HARUS MEMPERHATIKAN KONFIGURASI DAN PENAMPILAN.

8. KONFIGURASI MENYANGKUT KETINGGIAN BANGUNAN, PENUTUPAN TAPAK, PERANGKAT PENGENDALIAN INTENSITAS PAMBANGUNAN (KLB, GSB, KDB), KEPEJALAN BANGUNAN, DAN LINGKUNGAN ALAM.

9. PENAMPILAN MENYANGKUT KONTEKS DAN KONTRAS

KAWASAN BOJONG GEDE YANG DIDOMINASI PEMUKIMAN, MAKA DALAM LINGKUP BENTUK DAN MASA BANGUNAN HARUS SESUAI DENGAN PERATURAN TATA RUANG KOTA, SUB SEKTOR USAHA PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN , YANG DIATUR OLEH ;

A. UNDANG-UNDANG NO. 4 TAHUN 1992 TENTANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN.B. KEPUTUSAN MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH SELAKU KETUA BADAN KEBIJAKSANAAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN NASIONAL (BKP4N) NO. 217/KPTS/M/2002 TANGGAL 13 MEI 2002 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN (KSNPP).

KEBIJAKAN PERATURAN TATA KOTA GUNA MENERTIBKAN PEMUKIMAN, MAKA DIWAJIBKAN UNTUK MEMATUHI KETENTUAN-KETENTUAN SEBAGAI BERIKUT ;• GSB (GARIS SEMPADAN BANGUNAN)• KLB (KOEFISIEN LUAS BANGUNAN)• KDB (KOEFISIEN DASAR BANGUNAN)

KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN (KSNPP).

PEMBANGUNAN PERUMAHAN SEDERHANATIDAK BERSUSUN

PEMBANGUNAN RUMAH SANGAT SEDERHANA

PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA, RUMAH MENENGAH DAN RUMAH MEWAH

PERATURAN TATA-KOTA

BERDASARKAN KETENTUAN GSB, KLB, KDB

SEBAGAI CONTOH, ADALAH KAWASAN PEMUKIMAN, BANYAK PEMUKIMAN YANG MELANGGAR KETENTUAN TATA-KOTA, MENDIRIKAN BANGUNAN MELEBIHI GSB (GAMBAR 1,2) , MELEBIHI LANTAI YANG SEHARUSNYA (GAMBAR 3).

MASIH BANYAK BANGUNAN-BANGUNAN NON-FORMAL LEGAL DAN ILEGAL. BANGUNAN NON FORMAL LEGAL SEPERTI POS JAGA, KEBERADAANNYA TIDAK SESUAI DENGAN PERATURAN DAN KETENTUAN TATA KOTA (GAMBAR 1), BANGUNAN NON-FORMAL ILEGAL SEPERTI BANGUNAN LIAR SEMENTARA (GAMBAR 2,3), TIDAK MEMILIKI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DAN KEBERADAANNYA JUGA TIDAK SESUAI DENGAN PERATURAN TATA-KOTA

BERDASARKAN FUNGSI BANGUNANANNYA

MASJID

HOME INDUSTRY

LAPANGAN FUTSAL

HUNIAN

TAMAN PENDIDIKAN

DENGAN KARAKTERISTIK TYPOLOGI MASJID, DENGAN KUBAH SEBAGAI

IDENTITASNYA, SEHINGGA SEBAGAI SARANA PUBLIK MASJID TERSEBUT

SESUAI DENGAN TIPOLOGINYA

HOME INDUSTRY , HUNIAN MERANGKAP FUNGSI KOMERSIL (BARANG / JASA) BIASA DISEBUT RUKO, MENGAMBIL RUANG DI HALAMANNYA KEMUDIAN DIBERI PENANDA

LAYAKNYA LAPANGAN FUTSAL DENGAN AREA LAPANGAN

INDOOR DAN PENANDA, MAKA MUDAH

MENGIDENTIFIKASINYA

HUNIAN PADA KAWASAN INI TERBILANG SELARAS, DENGAN MAYORITAS TIPE YANG SAMA

TAMAN PENDIDIKAN, JIKA TIDAK DIBERI PENANDA, MAKA BANGUNAN SULIT DI IDENTIFIKASIKAN SEBAGAI TAMAN PENDIDIKAN, BAHKAN TAMPAK SEPERTI HUNIAN MEWAH

FORMAL

BERDASARKAN FUNGSI BANGUNANANNYA

INFORMALPETERNAKAN SAPI

POS JAGA

PANGKALAN OJEG

BANGUNAN LIAR SEMENTARA

BANGUNAN TUA YANG DI ALIH FUNGSIKAN MENJADI PETERNAKAN

SAPI, SECARA TIPOLOGI TIDAK SESUAI, LETAKNYA YANG BERADA DI

SEPANJANG BANTARAN KANAL JUGA MEMILIKI KECENDERUNGAN

MENCEMARI KANAL

KEBERADAAN POS JAGA DIANGGAP PENTING, MAKA PEMBANGUNANYA PUN SEHARUSNYA PERLU DI ATUR PEMERINTAH DAERAH SETEMPAT, SEHINGGA DAPAT BERFUNGSI SECARA OPTIMAL.

BANGUNAN LIAR SEMENTARA BANYAK DIJUMPAI DALAM BENTUK GUBUK DAN TENDA, MAYORITAS BERFUNGSI SEBAGAI WARUNG, KEBERADAANNYA MENGURANGI ESTETIKA KAWASAN, KARENA TERLIHAT KUMUH

SERUPA DENGAN BANGUNAN LIAR LAINNYA, TIDAK TERORGANISIR

DALAM SEGI BENTUK DAN JUMLAHNYA, SEHINGGA

MENCIPTAKAN VIEW YANG KURANG ESTETIS

BERDASARKAN KARAKTERISTIK BENTUK DAN MASA NYA

BEBERAPA BANGUANAN HUNIAN, MEMILIKI KARAKTERISTIK KONTEMPORER, GAYA ARSITEKTUR KHAS DENGAN PENGGUNAAN MATERIAL PABRIKAN, BENTUK ATAP YANG SAMA, SEHINGGA MENCIPTAKAN HARMONISASI SEPERI PADA GAMBAR 1 DAN 2.

PADA GAMBAR 3, TINGGI BANGUNAN TIDAK SELARAS DENGAN BANGUNAN DISAMPINGNYA, MENCIPTAKAN SKYLINE YANG KURANG HARMONIS,

HUNIAN BERTINGKAT PADA KAWASAN CENDERUNG TIDAK SELARAS DENGAN LINGKUNGAN SEKITARNYA, DENGAN KECENDURANG LEBAR JALAN YANG SEMPIT KEMUDIAN DIBUAT TERKESAN MEWAH DAN MEGAH DENGAN KETINGGIAN BANGUNAN YANG SENGAJA DIBUAT TINGGI (GAMBAR NO 1), PAGAR YANG DIBUAT TINGGI MENEGASKAN KESENJANGAN SOSIAL.

KAWASAN PEMUKIMAN MASIH DIDOMINASI BANGUNAN HUNIAN KONVENSIONAL, DENGAN KECENDERUNGAN TINGGI BANGUNAN YANG RENDAH, MATERIAL KONVENSIONAL, PAGAR YANG RENDAH ; BEBERAPA DIANTARANYA TIDAK MENGGUNAKA PAGAR (GAMBAR 3)

HUNIAN DENGAN KARAKTERISTIK SEPERTI DIATAS, MENCIPTAKAN HARMONISASI HISTORIKAL KAWASAN TERSEBUT, SELARAS DENGAN LEBAR JALANNYA.

1 2 3 1

2

3

Villa Asia

Bojong Depok Baru

CIRCULATION & PARKING

Luasan jalan untuk sirkulasi ke stasiun cukup sempit

(sekitar 7m), karena memang banyak kendaraan

yang melintasi jalan ini. Pada jam sibuk (pagi sore)

akan terlihat kemacetan yang sangat parah.

Sirkulasi VILLA ASIA

Jalan Primer

Jalan Sekunder

Sirkulasi BOJONG DEPOK BARU I

Jalan Sekunder

Jalan Primer


Luasan jalan di kawasan bojong depok 1 ini bervariasi. Ada yang jalannya

cukup besar (2 arah mobil), tapi ada juga yang seperti gang, sehingga hanya

bisa dilalui oleh 1 arah mobil.

Bahan material untuk jalan pun

bervariasi, ada yang pengerasan,

conblock, ataupun hanya kerikil saja.


Banyak sekali angkutan umum yang

melintasi bojong depok baru 1 ini,

karena memang mayoritas

penduduknya menggunakan

angkutan umum (angkot, kereta api,

ojek, becak)

Tidak semua rumah mempunyai tempat

untuk menampung kendaraan pribadinya,

akibatnya banyak penghuni kawasan

bojong depok baru ini, memarkirkan

kendaraannya di sembarang tempat


Sirkulasi di kawasan villa asia pun bervariasi, sesuai dengan fungsinya. Tetapi jalan kecil di kawasan villa asia

ini lebih kecil dibandingkan dengan kawasan bojong depok baru 1.

Keadaan dan kebersihan di jalur sirkulasi ini pun tidak terjaga, sehingga akan membahayakan bagi

pengemudi pada malam hari

Ada juga jalur sirkulasi yang belum siap, masih beralaskan tanah,

namun tetap dapat digunakan oleh para pengguna jalan. Kerugiannya

adalah saat hujan turun, maka tanah merah itu akan mengotori mobil

yang melewati jalan ini.


Material jalannya pun berbeda-beda sesuai dengan tujuan dan fungsinya. Namun banyak tempat

yang memang belum layak untuk menjadi sirkulasi kendraan atau pejalan, karena sangar rusak,

sehingga akan membahayakan

Parkir di sembarang tempat pun

terjadi di villa asia, karena kurangnya

lahan untuk menyimpan

kendaraannya.

Villa Asia

Bojong Depok Baru

PEDESTRIAN WAYS

Pedestrian ways belum diperhatikan di

kawasan ini, meskipun jalan ini adalah jalan

utama, namun tidak ada space untuk

pejalan kaki agar bisa aman.

Terlihat ada bekas pelebaran jalan, tetapi

bukan diperuntukan untuk pejalan kaki,

sehingga keamanan dan kenyamannya blm

diperhatikan

PEDESTRIAN WAYS

Dikawasan bojong depok baru 1 ini sangat

tidak memperhatikan pedestrian ways.

Bagi pejalan kaki yang berada di jalan ini,

maka akan merasa terganggu dengan

jalan yang sempit dan kendaraan.

PEDESTRIAN WAYS

Separator

Di kawasan villa asia pun, banyak beberapa tempat yang belum memakai pedestrian, namun beberapa tempat

masih sudah mulai menggunakan separator sebagai pembatas jalan.

Keadaan jalan yang tidak baik, maka akan semakin menambah ketidaknyamanan pejalan kaki

Sebagai pembatas jalan terdapat separator dan area hijau, sehingga area hijau itu akan lebih digunakan oleh

para pejalan.

PEDESTRIAN WAYS

Beberapa spot di villa asia sudah terdapat fasilitas pedestrian ways, namun keadaannya belum

memenuhi kenyamanan para pengguna.

Dan penyalah gunaan pedestrian ways pun terjadi di kawasan ini, seperti menaruh kursi dan bangunan

nonpermanen diatas pedestrian ways, keadaan ini akan membingungkan para pejalan kaki karena

tidak ada space untuk mereka

Villa Asia

Bojong Depok Baru

PEDESTRIAN WAYS

Pedestrian ways belum diperhatikan di

kawasan ini, meskipun jalan ini adalah jalan

utama, namun tidak ada space untuk

pejalan kaki agar bisa aman.

Terlihat ada bekas pelebaran jalan, tetapi

bukan diperuntukan untuk pejalan kaki,

sehingga keamanan dan kenyamannya blm

diperhatikan

PEDESTRIAN WAYS

Dikawasan bojong depok baru 1 ini sangat

tidak memperhatikan pedestrian ways.

Bagi pejalan kaki yang berada di jalan ini,

maka akan merasa terganggu dengan

jalan yang sempit dan kendaraan.

PEDESTRIAN WAYS

Separator

Di kawasan villa asia pun, banyak beberapa tempat yang belum memakai pedestrian, namun beberapa tempat

masih sudah mulai menggunakan separator sebagai pembatas jalan.

Keadaan jalan yang tidak baik, maka akan semakin menambah ketidaknyamanan pejalan kaki

Sebagai pembatas jalan terdapat separator dan area hijau, sehingga area hijau itu akan lebih digunakan oleh

para pejalan.

PEDESTRIAN WAYS

Beberapa spot di villa asia sudah terdapat fasilitas pedestrian ways, namun keadaannya belum

memenuhi kenyamanan para pengguna.

Dan penyalah gunaan pedestrian ways pun terjadi di kawasan ini, seperti menaruh kursi dan bangunan

nonpermanen diatas pedestrian ways, keadaan ini akan membingungkan para pejalan kaki karena

tidak ada space untuk mereka

OPEN SPACE

Villa Asia

Bojong Depok Baru

BOJONG DEPOK BARU

Karena tidak ada lahan yang memenuhi, halaman masjdpun dijadikan sebagai open space area bermain..

Activities in open space (Jahn Gehl)

a. Necessary Activities :

Aktivitas yang sering dilakukan, seperti bekerja, melakukan pekerjaan rumah tangga

b. Optional Activities : Aktivitas pilihan merupakan aktivitas yang sesuai dengan keinginan. Biasanya dalam bentuk aktivitas rekreasional dllc. Social Activities : Merupakan aktivitas interaksi antar warga

OPEN SPACE

Open space yang tidak digunakan secara optimal, sehingga hanya menjadi lahan yang kosong

Banyaknya lahan yang kosong, sampai membuat jalan dan open space tidak memiliki batasan

Anak-anak yang kehilangan lapangan bermain memanfaatkan lahan kosong untuk arena bermain

Kondisi lapangan sebagai tempat bermain sangat minim dan kotor

VILLA ASIA

Jalan dipenuhi oleh signage suatu bangunan

Spanduk mendominasi sebagai sign age di jalanSebagai jalan utama Bojong Gede tidak dilengkapi dengan

Signage jalan sehingga membingungkan bagi pengguna jalan

Villa Asia

Bojong Depok Baru

SIGNAGE

Tidak memiliki gerbang sebagai signage dari suatu kawasan perumahan

Tidak memiliki signage sebagai penanda jalan

VILLA ASIA BOJONG DEPOKBARU

Signage untuk nama jalan berukuran kecil sehingga sulit terlihat

Karena tidak memiliki signage yang jelas maka Masjid dijadikan signage atau penanda suatu kawasan

SIGNAGE

Bojong Depok Baru 1

ACTIVITY SUPPORT

Banyaknya wiraswasta di sekitar perumahan

Masjid sebagai penunjang kegiatan shalat

ACTIVITY SUPPORT

Villa Asia

Lapangan olah raga menunjang kegiatan

outdoor penghuni

“PRESERVASI MERUPAKAN SALAH SATU UPAYA UNTUK MEMPERTAHANKAN WARISAN FISIK BUDAYA MASA SILAM YANG BERNILAI SEJARAH DAN ESTETIS. UPAYA TERSEBUT MEMBERIKAN BANYAK MANFAAT DAN SANGAT BERARTI BAGI PERKEMBANGAN KOTA ANTARA LAIN DALAM BIDANG EKONOMI”

Departemen Teknik Planologi-ITB

PRESERVASI

KAWASAN INI TIDAK MEMILIKI WARISAN FISIK BUDAYA YANG BERNILAI SEJARAH DALAM BENTUK BANGUNAN MAUPUN MONUMEN, MAKA PRESERVASI YANG DAPAT DI APLIKASIKAN PADA KAWASAN INI ADALAH MELESTARIKAN DAN MEMBINA AREA YANG MEMILIKI POTENSI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KAWSAAN TERSEBUT SECARA EKONOMI

TAMAN PENDIDIKAN DAPAT MENINGKATKAN KUALITAS KAWASAN, SECARA TIDAK LANGSUNG MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN MASAYRAKATNYA,

LAPANGAN FUTSAL, MENINGKATKAN KUALITAS SOSIAL KAWASAN TERSEBUT DISAMPING DAPAT MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN MASYARAKATNYA

AREA NON-TERBANGUN (UNDEVELOPED AREA), KAWASAN YANG DIANGGAP PALING POTESIAL, KARENA BELUM MEMILIKI FINGSI DAN KEGUNAAN, MAKA DAPAT DIBINA MENJADI OPEN SPACE DALAM BENTUK TAMAN, ATAU DIBANGUN SARAN PUBLIK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SOSIAL MASYARAKATNYA

daskimkot ardi ilmi sais hene

Documents