presus fix dhella.docx

28
PRESENTASI KASUS GANGGUAN NYERI SOMATOFORM MENETAP Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa RSUD Dr TjitroWardojo Purworejo Disusun Oleh: Rizki Assri Nurfadhilah 20100310149 Diajukan Kepada : dr Y. Kristianta, Sp.KJ

Upload: dhella

Post on 02-Feb-2016

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: presus fix dhella.docx

PRESENTASI KASUS

GANGGUAN NYERI SOMATOFORM MENETAP

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik

Ilmu Kedokteran Jiwa RSUD Dr TjitroWardojo Purworejo

Disusun Oleh:

Rizki Assri Nurfadhilah

20100310149

Diajukan Kepada :

dr Y. Kristianta, Sp.KJ

SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UMY

RSUD Dr TJITROWARDOJO PURWOREJO

2015

Page 2: presus fix dhella.docx

Halaman Pengesahan

Telah diajukan dan disahkan, presentasi kasus dengan judul

GANGGUAN NYERI SOMATOFORM MENETAP

Disusun Oleh:

Nama : Rizki Assri Nurfadhilah

NIM : 20100310149

Telah diajukan

Hari/ Tanggal : 13 Oktober 2015

Disahkan Oleh:

Dosen Pembimbing,

dr Y. Kristianta, Sp.KJ

ii | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a

Page 3: presus fix dhella.docx

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan presentasi kasus yang

berjudul ”Gangguan Nyeri Somatoform Menetap”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. Ardi Pramono, SpAn., selaku Dekan FK UMY.

2. dr. Y. Kristianta, Sp. KJ., selaku Kepala Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa RSUD Dr Tjitro

Wardojo Purworejo sekaligus pembimbing pada pembuatan presentasi kasus ini.

3. Seluruh staf, medis dan paramedis yang bertugas di bagian Kedokteran Jiwa RSUD Tjitro

Wardojo Purworejo.

4. Semua pihak yang telah membantu selama penulisan laporan ini.

Penyusun menyadari bahwa di dalam presentasi kasus ini masih jauh dari sempurna,

karena keterbatasan pengetahuan serta pengalaman, walaupun demikian penulis telah berusaha

sebaik mungkin. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun diharapkan guna penyusunan

dan kesempurnaannya.

Purworejo, Oktober 2015

Penyusun

iii | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a

Page 4: presus fix dhella.docx

BAB I

LAPORAN KASUS

A. IDENTITAS

Nama : Ny. S

Usia : 54 tahun

No.RM : 00075974

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Desa Trimulyo, Grabag Purworejo

Pekerjaan : Petani

Agama : Islam

St. Pernikahan : Menikah

Pendidikan : SD

Tanggal periksa : 8 Oktober 2015

B. ANAMNESIS

Data didapatkan melalui autoanamnesis dan alloanamnesis dengan suami yang menemani dan mengantarkan pasien saat periksa. Wawancara dilakukan pada hari Kamis, 8 Oktober 2015 pada pukul 13. 10 WIB.

Nama Ny S Tn S

Usia 54 tahun 58 tahun

Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki

Alamat Desa Trimulyo, Grabag Desa Trimulyo, Grabag

Pekerjaan Petani Petani

Agama Islam Islam

St. Pernikahan Menikah Menikah

Pendidikan SD SMA

Hubungan dg pasien Istri Suami

iv | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a

Page 5: presus fix dhella.docx

1. Keluhan utama : Nyeri perut

2. Riwayat Perjalanan Penyakit :

Pada tahun 1992

Pasien mengandung anak kedua. Pasien memeriksa kehamilan rutin di bidan dan

menurut bidan, janinnya tidak ada kelainan dan baik-baik saja. Saat setelah melahirkan

ternyata detak jantung bayi tidak ada, diduga meninggal sejak didalam perut (IUFD).

Bayi berjenis kelamin laki-laki. Pasien sangat terkejut dengan keputusan bidan karena

setiap kontrol keadaan janin baik-baik saja. Hal ini membuat pasien menyesali dan

kecewa terhadap pemeriksaan bidan. Pasien merasa terpukul karena kehamilan ini sangat

diharapkan. Pasien sangat menginginkan anak laki-laki yang sedang dikandung, karena

anak pertama perempuan. Sejak itu pasien mulai menutup diri, sering menyalahkan diri

sendiri, merasa tidak berguna, nafsu makan berkurang, dan merasa mudah lelah.Satu

bulan kemudian, pasien mengeluh nyeri perut di seluruh lapang perut, seperti ada yang

berjalan-jalan di dalam perut, keluhan ini datang tiba-tiba, dirasakan hilang timbul, pasien

mengeluh nyeri ini sangat menyiksa sehingga pasien tidak bisa beraktivitas. Pasien belum

pernah merasakan keluhan sebelumnya. Keluhan ini semakin terasa berat ketika banyak

pikiran dan banyak pekerjaan, dan terasa ringan bila dibawa menyendiri. Selain itu pasien

juga merasa sering pusing bila keletihan. Kemudian pasien memeriksa keluhan ke dokter

kandungan dan hasilnya tidak ditemukan kelainan. Namun, pasien menyangkal keputusan

dokter kandungan tersebut. Hal ini membuat pasien memeriksakan kembali keluhannya

ke dokter penyakit dalam dan hasilnya tetap tidak ditemukan kelainan.Dokter penyakit

dalam mengatakan keluhan ini merupakan dampak dari masalah psikologis yang sedang

dialami pasien. Namun hal tersebut sangat disangkal pasien. Akhirnya pasien juga

berobat ke mantri dan orang-orang pintar dan tidak mendapat hasil yang memuaskan.

Menurut suami, dia dan keluarga sering menasehati pasien untuk tidak stress atas

kematian bayinya, karena faktor psikis yang membuat pasien sering merasakan nyeri

perut. Namun, nasihat itu diabaikan pasien.

Pada tahun 1993

Pasien mengandung anak ketiga. Kondisi kehamilan baik dan merupakan

kehamilan yang diinginkan. Anak lahir secara spontan dan berjenis kelamin

v | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a

Page 6: presus fix dhella.docx

perempuan.Menurut pasien dan suami, pasien kembali normal seperti sebelum tahun

1992, jadi tidak keluhan apa-apa.

Pada tahun 1994

Pasien mengeluhkan lagi nyeri perut seperti tahun 1992. Bila nyeri perut pasien

menjadi tidak bisa tidur. Pasien memeriksakan ke dokter penyakit dalam. Hasil

pemeriksaan tidak ditemukan kelainan.

Pada tahun 1995

Pasien masih mengeluhkan tidak bisa tidur. Dan pasien mulai merasa sering

bingung. Saat ingin melakukan aktivitas namun pasien tiba-tiba bingung, melamun, dan

menyendiri. Kemudian pasien menjadi malu bila bertemu orang lain. Dan pasien merasa

tidak berguna, selalu bertanya-tanya akan sakitnya. Tetangga menyarankan untuk periksa

ke dokter spesialis kejiwaan, akhirnya pasien pun berobat ke RSUD Saras Husada

Purworejo. Menurut suami, dokter spesialis jiwa mengatakan pasien terlalu banyak

memikirkan sesuatu hal sehingga timbul keluhan-keluhan yang sering dialami. Pasien

mendapat obat yang harus diminum secara rutin.

Pada tahun 1996-2000

Pasien tidak ada keluhan lagi. Pasien sudah bisa tidur seperti biasa dan sudah

tidak bingung. Menurut pasien dan suami, pasien sudah kembali normal seperti sebelum

tahun 1992. Pasien memutuskan berhenti minum obat sendiri tanpa seizin dokter.

Pada tahun 2001

Pasien melahirkan anak ke 4 berjenis kelamin laki-laki. Tidak ada masalah dan

keluhan saat itu.Pasien merasa senang atas kelahiran anak laki-lakinya. Karena kehadiran

anak laki-laki sangat diharapkan pasien.

Pada tahun 2001-2012

Keluhan muncul kembali seperti susah tidur, nyeri perut berat, dan sering bingung

(seperti sepanjang tahun 1995). Sejak tahun 1996 pasien tidak minum obat dikarenakan

sudah merasa tidak ada keluhan. Dan akhirnya pasien berobat kembali ke dokter jiwa

karena merasa cocok dengan pengobatannya.

Pada tahun 2013-2014

Pasien masih dalam pengobatan dan kontrol rutin. Pasien masih mengeluh nyeri

perut dan sekarang disertai keluhan nyeri pinggang. Keluhan susah tidur dan sering

vi | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a

Page 7: presus fix dhella.docx

bingung masih dirasakan pasien.Suami pasien mengaku keadaaan pasien semakin parah

dibanding tahun 1992 dan 1995. Nyeri perut semakin hebat, pasien semakin menarik diri,

makin sering sulit tidur, dan tidak bersemangat melakukan hal apapun.Pada awal tahun

2013 suami pasien mengalami bangkrut/collapsdan mengalami kehilangan uang dalam

jumlah banyak. Selain itu, pasien juga memikirkan kedua anaknya yang merantau. Pasien

terlalu khawatir bila anaknya tidak memberi kabar. Keadaan ini membuat pasien menjadi

selalu kepikiran. Ketika sedang memikirkan hal itu, pasien juga merasakan nyeri perut

dan nyeri pinggang yang hebat. Suami pasien mencoba memeriksa pasien ke dokter

penyakit dalam. Disana pasien mendapat beberapa obat untuk mengurangi nyeri perut dan

nyeri pinggangnya. Dokter mengatakan tidak ada masalah kesehatan fisik yang serius

yang dialami pasien. Suami menguatkan pasien dan mengatakan jangan menjadi beban

pikiran atas masalah yang sedang dihadapi keluarga karena ditakutkan akan berakibat ke

fisik pasien. Namun, pasien tidak mempercayai keluhan fisik pasien berhubungan dengan

masalah yang dihadapi.

Pada tahun 2015

Saat dilakukan autoanamnesa dan alloanamnesa pada pasien, pasien tampak

tenang. Pasien mengeluhkan tidak bisa tidur dan bingung. Nyeri perut kadang-kadang

masih timbul. Pasien masih bisa beraktivitas. Namun pasien masih kontrol rutin ke dokter

spesialis jiwa.

vii | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a

Page 8: presus fix dhella.docx

Grafik Perjalanan Penyakit

1992 1993 1994 1995 1996-2001 2001-2012 2013-2014 20150

2

4

6

8

10

12

Grafik Perjalanan Penyakit

3. Riwayat Keluarga

a) Pola Asuh Keluarga

Pasien merupakan anak ketiga dari 9 bersaudara. Pasien diasuh oleh kedua

orang tuanya di Aceh. Namun, pada usia 1 tahun pasien dibawa orang tuanya ke

Desa Trimulyo dan diasuh oleh neneknya. Kedua orang tua kembali ke Aceh.

Neneknya selalu memanjakan dan tidak pernah marah atau memukul.

b) Riwayat Penyakit Keluarga

Pada keluarga tidak memiliki keluhan seperti pasien. Riwayat keluarga

dengan gangguan jiwa disangkal.

c) Hubungan Keluarga

Hubungan pasien dengan kedua orang tua, nenek, kakak dan adik sangat

baik, saling berkomunikasi, saling membantu, dan saling menyanyi. Bila ada

suatu masalah diselesaikan dengen kekeluargaan.

viii | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a

: Penurunan Fungsi: Gejala

Page 9: presus fix dhella.docx

d) Silsilah Keluarga

Keluarga Ny Sarimpi 8 Oktober 2015

Pasien Perempuan Gangguan Jiwa

Meninggal Laki-laki

4. Riwayat Pribadi

a) Riwayat Prenatal dan Perinatal

Pasien merupakan anak yang diharapkan kedua orangtuanya. Sewaktu

hamil, ibu pasien dalam keadaan sehat, ibu tidak mengkonsumsi alkohol dan tidak

merokok. Tidak ada penyulit dan komplikasi selama hamil, persalinan, maupun

masa nifas.

b) Riwayat 0 – 3 tahun (masa kanak – awal)

Pasien diasuh oleh kedua orang tua hingga usia 1 tahun. ASI diberikan

selama 1 tahun usia pasien. Selebihnya menggunakan minuman/makanan

pendamping. Pertumbuhan dan perkembangan baik, seperti anak sebayanya.

ix | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a

Ny. S

54thn

Tn. S

58 thn

Page 10: presus fix dhella.docx

c) Riwayat 3 – 11 tahun (masa kanak pertengahan)

Pasien bersekolah SD di Desa Trimulyo. Prestasi di sekolah biasa-biasa

saja. Pergaulan dengan teman-temannya baik. Pertumbuhan dan perkembangan

baik seperti anak sebayanya.

d) Riwayat kanak akhir (pubertas – remaja)

Pasien tidak melanjutkan pendidikan ke SMP.

5. Dewasa

a) Riwayat Pendidikan

Pasien hanya bersekolah sampai kelas 6 SD. Pasien tidak melanjutkan

pendidikan ke SMP. Hal tersebut dikarenakan lingkungan rumah yang selalu

banjir, jauh dari perkotaan, dan tidak memiliki kendaraan.

b) Riwayat Pekerjaan

Setelah lulus SD pasien tidak bekerja hanya membantu nenek dan

orangtuanya di rumah.

c) Riwayat Pernikahan

Menikah pada tahun 1987 dan memiliki empat orang anak. Selama

menikah tidak memiliki masalah yang serius dan selalu diselesaikan secara

musyawarah.

d) Riwayat Militer

Tidak ada riwayat kegiatan kemiliteran

e) Aktivitas Keagamaan

Pasien beragama islam dan masih percaya akan mitos dan orang-orang

pintar.

f) Aktivitas Sosial

Pasien tidak pernah mengikuti kegiatan organisasi selama di sekolah

maupun di lingkungan rumah.Pasien juga jarang menghadiri acara-acara di

lingkungan rumah karena merasa malu.

x | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a

Page 11: presus fix dhella.docx

g) Riwayat Hukum

Pasien tidak pernah terlibat masalah hukum dengan siapapun.

h) Situasi Kehidupan Sekarang

Pasien saat ini tinggal bersama suami dan anak bungsunya. Hubungan

dengan semua anggota keluarganya dekat dan harmonis. Kedua anak yang lainnya

merantau untuk bekerja. Komunikasi baik dan anak pulang dari rantauan bila ada

libur. Sumber keuangan berasal dari suami yang bekerja sebagai petani. Keadaan

ekonomi keluarga saat ini sedang menurun. Pasien merasa nyaman tinggal di

rumahnya saat ini, namun bila hujan rumah terkena banjir dan harus mengungsi.

6. Riwayat Psikoseksual

Pasien mulai memiliki ketertarikan dengan lawan jenis sejak berumur 14

tahun.

7. Persepsi Pasien tentang Diri dan Kehidupan

Pasien merasa bingung dan seperti ada yang dipikirkan. Pasien merasa

khawatir dan kepikiran bila anaknya tidak mengangkat telfon atau membalas

pesan singkatnya. Pasien merasa tidak berguna dengan keadaannya yang selalu

merasa sakit-sakitan dan merasa malu bila bertemu orang-orang. Pasien

menyadari mengeluh adalah perbuatan tidak baik karena tidak akan

menyelesaikan masalah. Pasien menyadari bahwa apa yang dialaminya

mengganggu aktivitas dan berharap cepat sembuh.

C. KESIMPULAN ANAMNESA

- Seorang perempuan berusia 54 tahun, menikah, ibu rumah tangga, tinggal bersama suami

dan anak bungsunya. Pasien merupakan anak ketiga dari 9 bersaudara. Pendidikan terakhir

SD. Datang ke RS dengan keluhan utama nyeri perut.

- Keluhan berawal pada tahun 1992 karena masalah psikis, berupa nyeri perut berat,

menyiksa dan menetap, sulit tidur, nyeri pinggang,menutup diri dan mudah bingung.

Keluhan kambuh bila pasien sedang memikirkan sesuatu.

- Pasien berobat ke dokter kandungan, dokter penyakit dalam, mantri, dan orang pintar

dengan hasil tidak ditemukan kelainan.

xi | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a

Page 12: presus fix dhella.docx

- Keluhan gejala fisik terjadi berulang-ulang ketika stressor datang, namun pasien

menyangkal dan menolak keputusan dokter maupun suami mengenai hubungan keluhan

fisik dengan konflik kehidupan yang sedang dialami. Didapatkan gejala-gejala depresi.

- Faktor predisposisi : kepribadian intovert, pola asuh yang permisif, perekonomian yang

rendah, kematian anak kedua di dalam kandungan, kedua anak yang sedang merantau.

- Faktor presipitasi : Kekhawatiran terhadap anak yang merantau

D. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Tenang, Compos mentis

Tekanan darah : 130/80 mmHg

Nadi : 78x/menit

Pernafasan : 18x/menit

Suhu : Afebris

E. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

Subjektif : nyeri perut, bingung, sulit tidur

Objektif

No Pemeriksaan Hasil Keterangan

1 Kesan umum Seorang perempuan, sesuai umur, tidak kurus,

kulit agak gelap, cara berpakaian rapi,

berjilbab, tenang, dan tampak merawat dirinya

dengan baik.

2 Kesadaran Kuantitas : GCS E4V5M6 Pasien sadar penuh, dan

tidak diperlukan

rangsangan untuk

berkomunikasi

Kualitatif : Compos mentis

3 Pembicaraan Kuantitas : relevan, koheren Pembicaraan pasien baik,

mudah dimengertiKualitas : intonasi dan artikulasi baik

Kecepatan produksi :spontan

4 Perilaku dan aktivitas

psikomotor

Sikap : Kooperatif Pasien dapat diajak

kerjasama dengan baik.Perilaku : tenang, tidak ditemukan gangguan

perilaku dan aktifitas psikomotor

5 Mood dan Afek Mood : Bingung (+), rasa khawatir (+), rasa

bersalah (+), rasa tidak berguna (+), rasa putus

asa (+)

xii | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a

Page 13: presus fix dhella.docx

Afek

Kualitatif : Serasi

Kuantitatif : normal

6 Berpikir Bentuk pikir : realistic

Isi Pikir :

Waham curiga(-)

Waham kejar (-)

Waham kebesaran (-)

Waham bersalah (-)

Waham cemburu (-)

Siar pikir (-)

Sedot pikir (-)

Kendali pikir (-)

Sisip pikir (-)

7 Persepsi Halusinasi auditorik (-)

Halusinasi visual (-)

Halusinasi olfaktorik (-)

Pasien tidak pernah

mendengar suara berbisik

dan tidak pernah melihat

suatu sosok yang

mengajak nya berbuat

buruk.

Ilusi (-)

8 Fungsi sensori dan

intelektual

Orientasi orang : baik

Orientasi tempat : baik

Orientasi waktu : baik

Orientasi situasi : baik

Pasien dapat mengetahui

diri sendiri, anak, dan

pemeriksa. Dapat

membedakan tempat, hari,

tanggal, dan pasien dapat

bersikap sesuai situasi.

Konsentrasi dan perhatian : baik Saat bercerita pasien focus

kepada pemeriksa

9 Daya Nilai Baik Pasien menyadari bahwa

memilki masalah dalam

waktu tidurnya dan selalu

bingung.Pasien tidak

memiliki waham mau

halusinasi.

10 Hubungan Jiwa Baik Mudah membina

hubungan dengan

xiii | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a

Page 14: presus fix dhella.docx

pemeriksa

11 Insight Baik Merasa sakit dan harus

minum obat dan kontrol

rutin

F. Sindrom yang Didapat

Sindrom Depresi :

Rasa tidak berguna, rasa putus asa, rasa bersalah

Sindrom Cemas :

Rasa khawatir

G. DIAGNOSIS BANDING

- Gangguan nyeri somatoform menetap (F 45.4)

- Episode depresif berat tanpa gejala psikotik (F32.2)

- Gangguan somatisasi (F45.0)

H. PEDOMAN DIAGNOSIS

Gangguan Somatoform (F45)

No Kriteria Diagnosis Keterangan

Ciri utama gangguan ini adalah adanya keluhan-

keluhan gejala fisik yang berulang-ulang disertai

dengan permintaan pemeriksaan medis, sudah

dijelaskan oleh dokternya bahwa tidak ditemukan

kelainan yang menjadi dasar keluhannya.

Penderita juga menyangkal dan menolak untuk

membahas kemungkinan kaitan antara keluhan

Terpenuhi

xiv | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a

Page 15: presus fix dhella.docx

fisiknya dengan problem atau konflik dalam

kehidupan yang dialaminya, bahkan meskipun

didapatkan gejala-gejala anxietas dan depresi.

Tidak adanya saling pengertian antara dokter dan

pasien mengenai kemungkinan penyebab keluhan-

keluhannya menimbulkan frustasi dan kekecewaan

pada kedua belah pihak.

Gangguan Nyeri Somatoform Menetap (F45.5)

No Kriteria Diagnosis Keterangan

Keluhan utama adalah nyeri berat, menyiksa dan

menetap, yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya atas

dasar proses fisiologik maupun adanya gangguan

fisik

Terpenuhi

Nyeri timbul dalam hubungan dengan adanya konflik

emosional atau problem psikososial yang cukup

Terpenuhi

xv | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a

Page 16: presus fix dhella.docx

untuk dapat dijadikan alasan dalam mempengaruhi

terjadinya gangguan tersebut

Dampaknya adalah meningkatnya perhatian dan

dukungan, baik personal maupun medis, untuk yang

bersangkutan.

Terpenuhi

Episode depresif berat tanpa gejala psikotik (F32.2)

No Kriteria Diagnosis Keterangan

Semua 3 gejala utama depresi harus ada Terpenuhi

Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya,

dan beberapa diantaranya harus berintensitas berat

Terpenuhi

Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardai

psikomotor) yang mencolok, maka pasien mungkin

tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkan

banyak gejala secara rinci.

Dalam hal demikian, penilaian secara menyeluruh

terhadap episode depresif berat masih dibenarkan.

Tidak terpenuhi

Episode depresif biasanya harus berlangsung

sekurang-kurangnya 2 minggu, akan tetapi jika gejala

amat berat dan beronset sangat cepat, maka masih

dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam kurun

waktu dari 2 minggu

Tidak terpenuhi

Sangat tidak mungkin pasien akan mampu

meneruskan kegiatan social, pekerjaan atau urusan

rumah tangga, kecuali pada taraf yang sangat terbatas

Tidak terpenuhi

xvi | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a

Page 17: presus fix dhella.docx

Gangguan somatisasi (F45.0)

No Kriteria Diagnosis Keterangan

Diagnosis pasti memerlukan semua hal berikut :

a. Adanya banyak keluhan-keluhan fisik yang

bermacam-macam yang tidak dapat dijelaskan

atas dasar adanya kelainan fisik, yang sudah

berlangsung sedikitnya 2 tahun;

b. Tidak mau menerima nasehat atau penjelasan

dari beberapa dokter bahwa tidak ada

kelainan fisik yang dapat menjelaskan

keluhan-keluhannya;

c. Terdapat disabilitas dalam masyarakat dan

keluarga, yang berkaitan dengan sifat

keluhan-keluhannya dan dampak dari

perilakunya

Terpenuhi

I. DIAGNOSIS

Axis I : Gangguan nyeri somatoform menetap (F 45.5)

Insomnia

Axis II : Tipe kepribadian introvert

Axis III : Tidak ditemukan

Axis IV : Masalah “primary support group” (keluarga) (Komunikasi yang kurang

dengan anak yang merantau)

xvii | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a

Page 18: presus fix dhella.docx

Masalah ekonomi (pemenuhan kebutuhan sehari-hari terbatas)

Axis V : GAF 60 – 51 ( gejala sedang, moderate, disabilitas sedang)

J. PENATALAKSANAAN

Farmakologi

- Clobazam 1x10 mg

- Fluoxetin 1x20 mg (Pagi)

Psikoterapi

- Terapi suportif : ventilasi, sugesti

- Terapi keluarga

- Terapi perilaku kognitif (CBT, Cognitive Behaviour Therapy)

Edukasi

- Edukasi tentang gangguan somatoform

- Edukasi keluarga pentingnya minum obat rutin dan tepat waktu sesuai dosis dan

anjuran

- Edukasi keluarga tentang pentingnya dukungan terhadap pasien

K. PROGNOSIS

No Indikator Premorbid Pada pasien Prognosis

1 Faktor keturunan Tidak ada Baik

2 Pola asuh anak Permisif Jelek

3 Tipe kepribadian Introvert Jelek

4 Riwayat pendidikan SD Jelek

xviii | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a

Page 19: presus fix dhella.docx

5 Status pernikahan Menikah Baik

6 Faktor presipitasi Jelas Baik

7 Sosial Ekonomi Rendah Jelek

xix | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a

Page 20: presus fix dhella.docx

No Indikator Morbid Pada pasien Prognosis

1 Onset Dewasa Jelek

2 Kronologi perjalanan penyakit Kronis Jelek

3 Percobaan bunuh diri Tidak ada Baik

4 Respon terapi Baik Baik

5 Aktivitas sosial Menarik diri Jelek

6 Dukungan keluarga Semua keluarga

mendukung

Baik

Prognosis : Dubia at malam

20 | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a

Page 21: presus fix dhella.docx

21 | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a