presentasi kasus fam
DESCRIPTION
Presentasi Kasus FAMTRANSCRIPT
Presentasi KasusFIBROADENOMA MAMMAEOleh :
Fathiya Juwita Hanum
Bp. 04923035Pembimbing :
Dr. Nawazir, Sp.B
BAGIAN ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RSUP DR. ACHMAD MUCHTAR BUKITTINGGI2008BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fibroadenoma mammae (FAM) adalah tumor jinak yang terdapat di payudara dan merupakan penyebab kedua tersering yang menimbukan benjolan di payudara. Penyebab pastinya masih belum dapat diungkapkan sampai sekarang, namun diketahui bahwa peranan hormonal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan FAM. FAM biasanya terjadi pada wanita usia muda, yaitu pada usia sekitar 20 tahun. Berdasarkan laporan NSW Breast Cancer Institute, FAM umumnya terjadi pada wanita dengan usia 21-25 tahun, kurang dari 5 % terjadi pada usia di atas 50, sedangkan prevalensinya lebih dari 9 % populasi wanita terkena fibroadenoma. Kejadian FAM dapat pula terjadi pada wanita dengan usia yang lebih tua atau bahkan setelah menopause tetapi dengan jumlah kejadian yang lebih kecil.FAM dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu dengan pemeriksaan fisik, dengan mammography atau ultra sound, dan Biopsi Aspirasi Jarum Halus (BAJAH).Tumor ini dapat diterapi dengan operasi pengangkatan tumor (ekstirpasi), biasanya dilakukan dalam general anastesi. Tumor ini dapat semakin besar oleh karena itu harus diangkat. Operasi ini tidak akan merubah bentuk payudara, tetapi hanya akan meninggalkan luka atau jaringan parut yang akan diganti oleh jaringan normal secara perlahan.1.2 Batasan Masalah
Presentasi kasus ini membahas tentang tinjauan pustaka Fibroadenoma mammae (FAM) , diagnosis serta penatalaksanaannya.
1.3 Metode PenulisanBahan presentasi kasus ini diperoleh dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium pasien serta berbagai kepustakaan dan literatur.1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan kasus ini adalah untuk menambah pengetahuan penulis tentang Fibroadenoma mammae (FAM), diagnosis, serta penatalaksanaannya.TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi PayudaraPayudara terletak pada hemithoraks kanan dan kiri dengan batas-batas sebagai berikut :
1. Batas - batas payudara yang tampak dari luar :
Superior: iga II atau III
Inferior: iga VI atau VII
Medial
: pinggir sternum
Lateral
: garis aksilaris anterior
2. Batas batas payudara yang sesungguhnya :
Superior: hampir sampai ke klavikula
Medial
: garis tengah
Lateral
: m. latissimus dorsiStruktur payudara
Payudara terdiri dari berbagai struktur :
Parenkim epitelial
Lemak, pembuluh darah, saraf dan saluran getah bening
Otot dan fasciaVaskularasi payudara
1. Arteri
Payudara mendapat perdarahan dari :
a. Cabang cabang perforantes a. mammaria interna
Memberi perdarahan tepi medial glandula mamma.
b. Rami pektoralis a. thorako akromialis
Mendarahi glandula mamma bagian dalam (deep surface)
c. A. thorakalis lateralis (a. mammaria eksterna)
Mendarahi bagian lateral payudara
d. A. thorako dorsalis
Mendarahi m. latissimus dorsi dan m. serratus magnus. Pada tindakan radikal mastektomi perdarahan yang terjadi akibat putusnya arteri ini sulit dikontrol, sehingga daerah ini dinamakan the bloody angle2. Vena
Pada daerah payudara, terdapat tiga grup vena :
a. Cabang cabang perforantes v. mammaria interna
Merupakan vena terbesar yang mengalirkan darah dari payudara.
b. Cabang cabang v. aksilaris
c. Vena vena kecil yang bermuara pada v. interkostalisSistem limfatik payudara
1. Pembuluh getah bening
a. Pembuluh getah bening aksila
Mengalirkan getah bening dari daerah daerah sekitar areola mamma, kwadran lateral bawah dan kwadran lateral atas payudara.
b. Pembuluh getah bening mammaria interna
Saluran limfe ini mengalirkan getah bening dari bagian dalam dan medial payudara.
c. Pembuluh getah bening di daerah tepi medial kwadran medial bawah payudara.
2. Kelenjar kelenjar getah bening
a. KGB mammaria eksterna
KGB ini dibagi dalam 2 kelompok :
Kelompok superior : terletak setinggi interkosta II III
Kelompok inferior : terletak setinggi interkosta IV V VI
b. KGB skapula
c. KGB sentral (central nodes)
Terletak di dalam jaringan lemak di pusat ketiak, merupakan KGB yang relatif paling mudah diraba. KGB ini adalah kelenjar aksila yang terbesar dan terbanyak jumlahnya.
d. KGB interpektoral (rotters nodes)
e. KGB v. aksilaris
f. KGB subklavikula
Merupakan kelenjar aksila yang tertinggi dan termedial letaknya.
g. KGB prepektoral
KGB ini merupakan kelenjar tunggal yang kadang kadang terletak di bawah kulit atau di dalam jaringan payudara kwadran lateral atas disebut prepektoral karena terletak di atas fasia pektoralis.
h. KGB mammaria interna
Fibroadenoma Mammae
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang terdapat di payudara. Benjolan berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur (mix tumor). Tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau oval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya tidak nyeri tapi terkadang dirasakan nyeri bila ditekan. Fibroadenoma ini dapat digerakkan dengan mudah karena tumor ini berkapsul, sering disebut sebagai breast mouse.
Etiologi dan Epidemiologi
Penyebab pasti FAM masih belum dapat diungkapkan sampai sekarang, namun diketahui bahwa peranan hormonal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan FAM. Ukuran FAM dapat berubah pada siklus menstruasi atau pada saat kehamilan. Pertumbuhannya bisa cepat sekali selama kehamilan dan laktasi atau menjelang menopause, saat rangsangan estrogen meninggi. Pada masa adolesens, FAM bisa terdapat dalam ukuran yang besar.
Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda, yaitu pada usia sekitar 20 tahun. Berdasarkan laporan NSW Breast Cancer Institute, FAM umumnya terjadi pada wanita dengan usia 21-25 tahun, kurang dari 5 % terjadi pada usia di atas 50, sedangkan prevalensinya lebih dari 9 % populasi wanita terkena fibroadenoma. Kejadian FAM dapat pula terjadi pada wanita dengan usia yang lebih tua atau bahkan setelah menopause tetapi dengan jumlah kejadian yang lebih kecil.
Diagnosis
Fibroadenoma dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu dengan pemeriksaan fisik, dengan mammography atau ultra sound, dan Biopsi Aspirasi Jarum Halus (BAJAH). Pada pemeriksaan fisik dokter akan memeriksa benjolan yang ada dengan mempalpasi pada daerah tersebut, dari palpasi dapat diketahui apakah mobil atau tidak, konsistensi yang kenyal, dll. Mammography digunakan untuk membantu diagnosis, sangat berguna untuk mendiagnosis wanita dengan usia tua sekitar 60 atau 70 tahun. Wanita usia muda digunakan ultrasound karena FAM pada wanita muda tebal, sehingga tidak terlihat dengan baik bila menggunakan mammography.Terapi
Terapi untuk FAM tergantung dari beberapa hal sebagai berikut : ukuran, terdapat rasa nyeri atau tidak, usia pasien, hasil biopsi. Fibrodenoma mammae dapat diterapi dengan operasi pengangkatan tumor (ekstirpasi) terutama kalau besarnya lebih dari 2 cm, biasanya dilakukan general anastesi. Tumor ini dapat semakin besar oleh karena itu harus diangkat. Operasi ini tidak akan merubah bentuk payudara, tetapi hanya akan meninggalkan luka atau jaringan parut yang akan diganti oleh jaringan normal secara perlahan.LAPORAN KASUS
Seorang pasien wanita umur 19 tahun dirawat di bangsal bedah RS. Ahmad Muchtar Bukit Tinggi sejak tanggal 8 Desember 2008 dengan :
Keluhan utama : Nyeri pada benjolan di payudara kanan sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat penyakit sekarang :
Nyeri pada benjolan di payudara kanan sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit.
Awalnya benjolan dirasakan sebesar kacang hijau, lalu semakin lama semakin membesar dan sekarang benjolan tersebut berukuran sebesar kelereng. Benjolan bisa digerak - gerakkan dan teraba kenyal Benjolan terasa semakin nyeri saat haid Benjolan teraba semakin besar saat haid
Benjolan di daerah lain tidak ada.
Puting susu tertarik ke dalam tidak ada.
Riwayat keluar lendir, darah atau nanah dari puting susu tidak ada.
Riwayat demam saat muncul benjolan disangkal.
Riwayat trauma pada payudara tidak ada.
Riwayat terkena radiasi tidak ada.
Riwayat menstruasi : haid pertama umur 14 tahun, siklus haid teratur, frekuensi 1 x sebulan, lamanya 3-5 hari.
Pasien belum menikah.
Sesak nafas tidak ada, batuk tidak ada.
Nyeri kepala tidak ada, nyeri tulang tidak ada. Nafsu makan berkurang (+), mual (+), muntah tidak ada.
Penurunan berat badan (+) sejak 2 bulan yang lalu, lebih kurang 5 kg.
BAB dan BAK tidak ada keluhan.
Riwayat penyakit dahulu : Pasien tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya.
Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini atau penyakit tumor lainnya.Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran
: CMC, GCS 15 (E4M5V6)
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 82 x / menit
Nafas
: 20 x / menit
Suhu
: 37,2 (C
Status Generalis :
Kepala
: Tidak ditemukan kelainan
Mata
: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Leher
: Tidak ditemukan pembesaran KGB
Thorak
: Jantung :I: iktus tidak terlihat
Pa: iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Pk: Batas jantung dalam batas normal
Au: Irama teratur, bising (-) Paru :I : simetris kiri dan kanan Pa : Fremitus sama kiri dan kanan
Pk : sonor
Au: Ronki (-), wheezing (-) Abdomen: I: distensi (-)
Pa: supel
Pk : timpani
Au: Bising usus (+) normal Ekstremitas: Akral hangat, perfusi baikStatus Lokalis :
Regio mammae dekstra
Inspeksi: Tidak tampak adanya benjolan, tanda radang (-), retraksi papilla mammae (-), peau de orange (-), ulserasi (-), pus (-), darah (-)
Palpasi: Teraba massa dengan ukuran 1,5 x 1,5 cm. Permukaan rata, konsistensi kenyal padat, mobile (tidak terfiksir), berbatas tegas, nyeri tekan (-)
KGB Regional
Regio Axilla
: Tidak ada pembesaran KGB
Regio Infraklavikula
: Tidak ada pembesaran KGB
Regio Supraklavikula
: Tidak ada pembesaran KGB
Diagnosa Kerja : Tumor mammae dekstra suspek jinak
Pemeriksaan penunjang :
Darah:Hb
: 13 gr/dl
Leukosit: 9700/mm3
Trombosit: 242.000/mm3
Ht
: 38,6%
Hasil BAJAH (PA) : Fibro Adenoma Mammae (FAM), tidak ditemukan sel-sel tumor ganas.
Diagnosa : Fibro Adenoma Mammae (FAM)Rencana terapi : Eksisi tumor Tindakan : Inform consent dan izin tindakan bedah
Puasa
Konsul anastesiLaporan Operasi
D/ Pre bedah: Tumor mammae dekstra
D/ Pasca bedah: Tumor mammae dekstra
Indikasi operasi: Tumor mammae dekstra
Nama operasi: Eksisi tumor
Laporan
:
1. Posisi supine dalam anastesi umum
2. Aseptik dan antiseptik prosedur
3. Insisi subareola dekstra identifikasi massa tumor dan jaringan sekitar
4. Rawat perdarahan
5. Jahit luka operasi lapis demi lapis
6. Operasi selesai
Follow up Tanggal 10 Desember 2008Dilakukan eksisi tumorTanggal 11 Desember 2008 (hari ke-2 post operasi)
S: nyeri (-), sekret (-), demam (-)
O: KU
Kes TD Nadi Nafas Suhu
Sakit sedang CMC 110/70 81x/mnt 18x/mnt 36,8 (C
Status lokalis
Regio mammae dekstra
I: Terpasang perban di kuadran lateral bawah dengan baik
Pa: Massa (-)D/: FAM post eksisi
Th/: Ciprofloxacin 2 x 500 mg
As. Mefenamat 3 x 500 mg
DISKUSI
Telah dilaporkan pasien perempuan berumur 19 tahun dengan diagnosis tumor mammae dekstra suspek jinak. Diagnosis ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Dari anamnesis diketahui adanya benjolan pada payudara kanan yang terasa nyeri. Benjolan dirasakan kenyal dan mudah digerakkan yang mengarah diagnosis kepada suatu tumor jinak. Nyeri yang semakin dirasakan saat haid diikuti dengan perubahan ukuran sesuai dengan karakteristik fibroadenoma mammae. Hal ini semakin didukung dengan pemeriksaan fisik, dimana pada palpasi teraba massa bulat, kenyal padat, mobil, dan tidak nyeri. Pada pasien ini telah dilakukan pemeriksaan PA yaitu Biopsi Aspirasi Jarum Halus (BAJAH) dengan hasil fibroadenoma mammae.
Terapi pada pasien ini adalah eksisi tumor, biasanya dilakukan dalam general anastesi. Operasi ini tidak akan merubah bentuk payudara, tetapi hanya akan meninggalkan luka atau jaringan parut yang akan diganti oleh jaringan normal secara perlahan.