askep fam revisi

21
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER FORMAT PENGKAJIAN KOMPREHENSIF II Nama Mahasiswa : Nuriyah Halida NIM :112310101050 Tempat Pengkajian : Ruang Dahlia Tanggal : 14 April 2014 I. Identitas Klien Nama : Ny. R No. RM : 647*** Umur : 30 tahun Pekerjaan : Ibu rumah tangga Jenis Kelamin :Perempuan Status Perkawinan : Kawin Agama :Islam Tanggal MRS : 13 April 2014 Pendidika n :SD Tanggal Pengkajian : 14 April 2014 Alamat :Prajekan, Bondowoso Sumber Informasi : Anamnesis pasien, anamnesis keluarga, memantau hasil Lab, PF dan rekam medis II. Riwayat Kesehatan 1. Diagnosa medik: Post operasi Fibro Adenoma Mammae (FAM) dekstra 2. Keluhan utama: pasien mengeluh ada benjolan pada payudara kanan namun tidak sakit dan sedikit nyeri setelah dilakukan operasi 3. Riwayat penyakit sekarang: Pasien mengatakan bahwa pada awal mulanya pasien saat merasa ada benjolan pada payudara kanan dan tidak merasa sakit langsung diperiksakan ke puskesmas, kemudian di beri pengobatan, dikompres hangat dan saran dari puskesmas untuk menunggu perkembangan benjolan tersebut selama 3 bulan. Namun saat 3 bulan berlalu, namun tidak kunjung membaik, pasien segera periksa ke rumah sakit 4. Riwayat kesehatan terdahulu:

Upload: mohammad-rifqi-wibowo

Post on 13-May-2017

245 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Askep FAM Revisi

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS JEMBER

FORMAT PENGKAJIAN KOMPREHENSIF II

Nama Mahasiswa : Nuriyah HalidaNIM :112310101050Tempat Pengkajian : Ruang DahliaTanggal : 14 April 2014

I. Identitas KlienNama : Ny. R No. RM : 647***Umur : 30 tahun Pekerjaan : Ibu rumah tanggaJenis Kelamin :Perempuan Status Perkawinan : KawinAgama :Islam Tanggal MRS : 13 April 2014Pendidikan :SD Tanggal Pengkajian : 14 April 2014Alamat :Prajekan, Bondowoso Sumber Informasi : Anamnesis pasien,

anamnesis keluarga,memantau hasil Lab, PF dan rekam medis

II. Riwayat Kesehatan

1. Diagnosa medik: Post operasi Fibro Adenoma Mammae (FAM) dekstra2. Keluhan utama: pasien mengeluh ada benjolan pada payudara kanan namun

tidak sakit dan sedikit nyeri setelah dilakukan operasi3. Riwayat penyakit sekarang:

Pasien mengatakan bahwa pada awal mulanya pasien saat merasa ada benjolan pada payudara kanan dan tidak merasa sakit langsung diperiksakan ke puskesmas, kemudian di beri pengobatan, dikompres hangat dan saran dari puskesmas untuk menunggu perkembangan benjolan tersebut selama 3 bulan. Namun saat 3 bulan berlalu, namun tidak kunjung membaik, pasien segera periksa ke rumah sakit

4. Riwayat kesehatan terdahulu:a. Penyakit yang pernah dialami: Pasien tidak pernah mengeluh sakit seperti

sekarang ini, yaitu adanya benjolan pada payudara. Pasien hanya sakit panas dan kepala sakit

b. Alergi (obat, makanan, plester, dll): pasien tidak ada alergi pada obat, makanan ataupun plester

c. Imunisasi: Pasien mengatakan pernah imunisasi tapi pasien tidak tau jenis imunisasi yang pernah didapatkan

d. Kebiasaan: pasien mengatakan bukan perokok dan kebiasaan setiap f=hari hanya sibuk menjadi ibu rumah tangga

e. Obat-obat yang digunakan: pasien mengatakan jika sakit panas pasien mengkonsumsi obat penurun panas

5. Riwayat penyakit keluarga: tidak ada penyakit keluarga yang menurun, tetapi pasien mengatakan bahwa ibunya pernah sakit paru-paru dan sudah meninggal sekarang

Page 2: Askep FAM Revisi

Genogram:

Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Menikah

: Anak

: Pasien

: Meninggal

: Tinggal 1 rumah

Page 3: Askep FAM Revisi

III. Pengkajian Keperawatan1. Persepsi & pemeliharaan kesehatan:

Sebelum MRS Saat MRSPasien mengatakan bahwa sehat menurut dirinya tidak sakit dan bisa melakukan kegiatan sehari-hari dan sakit menurut pasien itu badannya tidak enak dan kalau sakit nantinya biasa dibawa ke puskesmas dan kalau hanya pusing biasa bisa beli obat di warung Pasien mengatakan benjolan yang ada dipayudaranya hanya di kompres hangat dengan botol seperti disarankan ketika periksa ke puskesmas

Pasien mengatakan bahwa sehat sangat mahal, kalau sakit seperti ini tidak nyaman, badan terasa tidak enak. Pasien mengatakan hanya istirahat dan mematuhi anjuran dokter untuk dioperasi supaya cepat sembuh

2. Pola nutrisi/ metabolik:Sebelum MRS Saat MRS

Pasien mengatakan bahwa selera makan pasien enak, makan 2-3x/ hari 1 porsi habis, kalau merasa lapar pasien baru makanPasien mengatakan bahwa minum setiap harinya setelah makan pasien minum sebanyak 1 gelas biasa

Pasien mengatakan bahwa selera makan dan minum pasien enak sebelum dipuasakan

3. Pola eliminasi:Sebelum MRS Saat MRS

1. BAB: Pasien mengatakan bahwa BAB 1 X/hari dengan konsistensi feses padat

2. BAK: Pasien mengatakan bahwa BAK 6-7x/hari dengan konsistensi kuning bening, pasien kalau ingin kencing, baru akan kencing

1. BAB: Pasien mengatakan bahwa pasien belum BAB saat dirumah sakit

2. BAK: Pasien mengatakan bahwa pasien saat dirumah sakit pasien hanya kencing 3-4 kali dari pasien masuk rumah sakit

Page 4: Askep FAM Revisi

4. Pola aktivitas & latihan:c.1. Aktivitas harian (Activity Daily Living) Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4Makan / minum XToileting XBerpakaian XMobilitas di tempat tidur XBerpindah XAmbulasi / ROM X

Ket: 0= tergantung total; 1=bantuan petugas dan alat; 2= bantuan petugas; 3= bantuan alat; 4 mandiri

5. Pola tidur & istirahat:Sebelum MRS Saat MRS

Pasien mengatakan bahwa tidur kurang lebih 7 jam/hari dengan tidur nyenyak dan perasaan pasien setelah tidur merasa badan kembali enak

Pasien mengatakan tidurnya kurang lebih 5 jam/hari, kurang nyenyak, mudah terbangun karena merasakan sedikit sakit setelah dioperasi pada payudaranya

6. Pola kognitif & perceptual:Sebelum MRS Saat MRS

Pasien dan keluarga sudah mengerti tentang penyakit yang dialami oleh Ny. R yaitu adanya benjolan atau tumor pada payudara, karena sebelumnya sudah diperiksakan ke puskesmas, namun karena tidak kunjung sembuh jadi diperiksakan ke rumah sakit

Pasien dan keluarga lebih mengerti tentang penyakit yang dialami oleh Ny. R yaitu hernia adanya benjolan atau tumor pada payudara dan harus dilakukan operasi

7. Pola persepsi diri:Sebelum MRS Saat MRS

1. Identitas diriPasien bernama Ny. R dengan jenis kelamin perempuan

2. Ideal diriPasien mengatakan bahwa pasien cepat sembuh setelah periksa ke puskesmas

1. Identitas diriPasien bernama Ny. R dengan jenis kelamin perempuan

2. Ideal diriPasien mengatakan bahwa pasien berharap ingin cepat sembuh dari benjolan yang ada

Page 5: Askep FAM Revisi

3. Peran diriPasien mengatakan bahwa pasien dirumah menjaga ada dan bersih-bersih rumah sebagai ibu rumah tangga

4. Harga diriPasien mengatakan bahwa pasien senang bila pekerjaan rumah tangga bisa diselesaikan

5. Gambaran diriPasien mengatakan bahwa pasien tidak merasa malu dengan adanya benjolan pada payudaranya

dipayudaranya dan bisa beraktivitas seperti biasanya

3. Peran diriPasien mengatakan bahwa pasien tidak bisa menjaga anak dan melakukan pekerjaan ibu rumah tangga seperti biasanya

4. Harga diriPasien mengatakan bahwa pasien tidak nyaman kalau tidak melakukan kegiatan seperti biasanya

5. Gambaran diriPasien mengatakan bahwa pasien biasa saja, tidak malu kepada orang lain ketika benjolan pada payudaranya dioperasi

8. Pola seksualitas & reproduksi:Sebelum MRS Saat MRS

Pasien mengatakakan suami dan keluarga saya selalu memberikan kasih sayang, perhatian dan support saat saya sakit sebelum dibawa ke rumah sakit

Pasien mengatakan bahwa suami dan keluarga saya selalu memberikan kasih sayang, perhatian dan support saat saya sakit saat dibawa ke rumah sakit dan banyak keluarga yang lain yang menjenguk saya

9. Pola peran & hubungan:Sebelum MRS Saat MRS

Pasien mengatakan bahwa, pasien adalah ibu dari anak tunggalnya dan ibu rumah tangga yang mengurus rumah

pasien mengatakan bahwa saat ini pasien tidak dapat mengurus rumah dan menjaga anaknya saat opname dirumah sakit, dan ketika selesai operasi, harus lebih banyak beristirahat

Page 6: Askep FAM Revisi

10. Pola manajemen koping-stress:Sebelum MRS Saat MRS

Pasien mengatakan bahwa pasien tidak merasa stres atau cemas terhadap penyakitnya

Pasien mengatakan bahwa pasien tidak cemas lagi, apalagi sudah di operasi dan ingin cepat sembuh sehingga pasien patuh terhadap terapi yang diberikan

11. System nilai & keyakinan:Sebelum MRS Saat MRS

Pasien mengatakan sebelum MRS pasien rajin untuk sholat dan berdoa supaya penyakitnya cepat sembuh dan berusaha untuk diperiksa ke puskesmas

Pasien mengatakan bahwa pasien beranggapan penyakit ini sudah takdir dari Allah swt. Pasien mencoba sabar untuk menghadapinya

IV. Pemeriksaan FisikKeadaan umum: lemasGCS: 4-5-6 composmentisTanda vital:-TD:110/80 mmHg-N: 89 x/menit-S: 36,4OC-RR: 22 x/menit1. Kepala

I: bentuk simetris, tidak terdapat jejas, , rambut bersih, distribusi rambut merata, warna rambut hitam,dan tidak mudah rontok

P: tidak terdapat nyeri tekan tekstur rambut halus dan tidak terdapat benjolan2. Mata

I: palpebra tida edema, sclera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis, pupil isokor, posisi mata simetris dan penglihatan tidak kabur

P: tidak terdapat nyeri tekan3. Telinga

I: posisi telinga normal, aurikel normal, bentuk simetris dan tidak menggunakan alat bantu pendengaran

P: tidak terdapat nyeri tekan4. Hidung

I: posisi hidung normal, bentuk hidung simetris, tidak ada cairan atau sekret P: tidak terdapat nyeri tekan

5. MulutI: gigi bersih, tidak memakai gigi palsu, gusi merah muda, lidah bersih, bibir

tidak pucat, basah, dan kemampuan berbicara kancarP: tidak terdapat nyeri tekan mulut

6. LeherI: kelenjar tiroid tidak membesar

Page 7: Askep FAM Revisi

P: tidak teraba kelenjar tiroid, kelenjar limfe tidak membesar, idak terdapat nyeri tekan

7. DadaI: tidak terdapat jejas, terdapat benjolan pada payudara kanan atas, ukuran

payudara kanan lebih besar dari payudara kiri, retraksi dada +/+P: tidak terdapat nyeri tekan, vocal premitus +/+, tidak terdapat kardiomegaliP: sonor +/+ (paru), pekak (jantung)A: vaskuler +/+ (paru), BJ 1 BJ 2 tunggal (jantung)

8. AbdomenI: perut tidak membuncit, tidak ada lukaA: bising usus 15x/menitP: tidak terdapat nyeri tekan abdomen dan sekitarnya, tidak terjadi hepatomegali, hepar dan lien tidak terabaP: timpani

9. UrogenitalI: terpasang kateter, tidak terdapat jejasP: tidak terdapat nyeri tekan

10. EkstremitasI: tidak terdapat jejas, tidak terdapat benjolanP: tonus otot (5,5,5,5)

11. Kulit dan kukuI: tidak terdapat sianosis dan kuku pendek bersihP: tugor kulit baik dan CRT< 2 menit

12. Keadaan lokal:

V. TerapiTerapi mulai diberikan pada tanggal 13 April 2014

1. Ampicilin 3x1 gr 2. Metamizol 3x1 gr3. Ranitidin 2x50 mg

VI. Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium

Page 8: Askep FAM Revisi

Pemeriksaan laboratorium pada: 13 April 2014

Pemeriksaan Hasil pemeriksaan Nilai Normal SatuanLaju Endap Darah 1 jam

25 0-20 mm

Hemoglobin 13,5 12-15 g%Leukosit 9.800 4.000-10.000 ‘/mmHematokrit 40 37-48 %Trombosit 416.000 150.000-900.000 mmGula darah sewaktu 100 Mgr%SGOT 23 31 U/ISGPT 24 32 U/I

Bondowoso, 14 April 2013Pengambil Data,

Nuriyah HalidaNIM 112310101050

Page 9: Askep FAM Revisi

ANALISA DATA

NO. DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH1. DS:

Pasien mengatakan bahwa” terasa sedikit nyeri ini setelah dilakukan operasi tadi”DO:Tekanan darah: 110/80 mmHgSuhu: 36,4Nadi: 89 x/menitPernafasan: 22 x/menitWajah pasien terlihat sayu

Nyeri akut

2. DS:Pasien mengatakan bahwa” terasa sedikit nyeri ini setelah dilakukan operasi tadi”DO:Tekanan darah: 110/80 mmHgSuhu: 36,4Nadi: 89 x/menitPernafasan: 22 x/menitAda luka setelah operasi pada payudara kanan

Resiko tinggi infeksi

Fibro Adenoma Mamae (FAM)

Penatalaksanaan operasi pengangkatan tumor

Insisi pada payudara

Terputusnya kontinuitas jaringan

Nyeri akut

insisi pada payudara

Terputusnya kontinuitas jaringan

Adanya luka operasi

Pemajanan mikroorganisme

Resiko tinggi infeksi

Page 10: Askep FAM Revisi

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Tanggal Muncul No. Diagnosa KeperawatanNama Terang dan

Tanda TanganSenin, 14 April 2014

1 Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan yang ditandai dengan pasien mengatakan bahwa” terasa sedikit nyeri ini setelah dilakukan operasi tadi”, tekanan darah: 110/80 mmHg, suhu: 36,4, nadi: 89 x/menit, pernafasan: 22 x/menitdan wajah pasien terlihat sayu

Senin, 14 April 2014

2 Resiko infeksi dengan adanya pemajanan terhadap mikroorganisme yang ditandai dengan pasien mengatakan bahwa” terasa sedikit nyeri ini setelah dilakukan operasi tadi”, tekanan darah: 110/80 mmHg, suhu: 36,4, nadi: 89 x/menit, pernafasan: 22 x/menitdan ada luka setelah operasi pada payudara kanan

Page 11: Askep FAM Revisi

RENCANA TINDAKAN PERAWATAN

Tgl No Diagnosa RENCANA TINDAKAN PERAWATAN

Nama Perawat/Mhs

14 April 2014/ DX 1

Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan

Tujuan NOC: Setelah dilakukan askep 3x24 jam, nyeri pasien berkurang atau dapat teratasiKriteria hasil:1. Menunjukkan tingkat nyeri2. Menunjukkan teknik secara individual yang

efektif untuk mencapai keamanan3. Tampak rileks, mampu tidur atau istirahat

dengan tenangRencana tindakan NIC:1. Kaji nyeri yang komprehensif, catat lokasi

karakteristik, beratnya (skala 0-10, 0=tidak nyeri, 1-3= nyeri ringan, 4-6=nyeri sedang, 7-10=nyeri berat)

2. Kaji pola tidur pasien3. Observasi reaksi non verbal4. Beri posisi nyaman5. Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi

(relaksasi, distraksi)6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian

analgesik

14 April 2014/ DX 2

Resiko infeksi dengan adanya pemajanan terhadap mikroorganisme

Tujuan NOC: Setelah dilakukan askep selama 7 x 24 jam, infeksi pada luka operasi tidak terjadiKriteria hasil:1. Faktor resiko infeksi akan hilang dengan

dibuktikan dengan status imun pasien, pengetahuan pengendalian infeksi dan secara konsisten menunjukkan perilaku deteksi resiko dan pengendalian resiko

Rencana keperawatan NIC:1. Pantau tanda dan gejala infeksi (misal, suhu

tubuh, penampilan luka)2. Instruksikan untuk menjaga higiene pribadi

untuk melindungi tubuh terhadap infeksi3. Tekankan teknik aseptik dalam perawatan4. Pantau hasil laboratorium5. Kolaborasi pemberian antibiotik

Page 12: Askep FAM Revisi
Page 13: Askep FAM Revisi

CATATAN PERKEMBANGAN

Diagnosa 1WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI

Senin, 14 April 2014Jam: 12.00 wib

1. mengkaji nyer yang komprehensif, catat lokasi karakteristik, beratnya (skala 0-10, 0=tidak nyeri, 1-3= nyeri ringan, 4-6=nyeri sedang, 7-10=nyeri berat)Respon: lokasi: payudara kanan, skala: 3, frekuensi: kadang-kadang

2. mengkaji pola tidur pasienRespon: pasien belum tidur

3. mengobservasi reaksi non verbalRespon: ekspresi wajah pasien sayu dan sedikit meringis

4. memberikan posisi nyamanRespon: pasien nyaman dengan posisi tidur terlentang saja

Jam: 13.50 wibS: Pasien mengatakan” Masih sedikit

terasa nyeri ini pada luka operasi saya”

O: Tekanan darah: 120/70 mmHg, Nadi: 72 x/menit, Suhu: 36.9, dan pernafasan: 22 x/menit, ekspresi wajah pasien yang masih sayu. Terkadang sedikit meringis

A: Masalah keperawatan nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi:1. Kaji nyeri yang komprehensif, catat

lokasi karakteristik, beratnya (skala 0-10, 0=tidak nyeri, 1-3= nyeri ringan, 4-6=nyeri sedang, 7-10=nyeri berat)

2. Kaji pola tidur pasien3. Observasi reaksi non verbal4. Beri posisi nyaman

Page 14: Askep FAM Revisi

Diagnosa 2WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI

Senin, 14 April 2014Jam: 12.00 wib

1. Memantau tanda dan gejala infeksi (misal, suhu tubuh, penampilan luka)Respon: luka ada jahitan pada payudara kanan dan tertutup kasa

2. Menginstruksikan untuk menjaga higiene pribadi untuk melindungi tubuh terhadap infeksiRespon: Pasien dapat memahami penjelasan pentingnya kebersihan diri dan lingkungan

Jam: 13.50 wibS: Pasien mengatakan”sudah

operasi agak terasa sakit, nyeri ini”.

O: luka ada jahitan, tertutup kasa, tekanan darah: 120/70 mmHg, Nadi: 72 x/menit, Suhu: 36.9, dan pernafasan: 22 x/menit, ekspresi wajah pasien yang masih sayu dan terkadang sedikit meringis

A: Masalah keperawatan resiko infeksi b.d pemajanan terhadap mikroorganisme

P: Lanjutkan intervensi1. pantau tanda dan gejala infeksi

(misal, suhu tubuh, penampilan luka)

2. Instruksikan untuk menjaga higiene pribadi untuk melindungi tubuh terhadap infeksi

3. Tekankan teknik aseptik dalam perawatan

4. Pantau hasil laboratorium5. Kolaborasi pemberian antibiotik

Page 15: Askep FAM Revisi

Diagnosa 1WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI

Selasa, 15 April 2014Jam: 09.00 wib

1. mengkaji nyeri, catat lokasi karakteristik, beratnya (skala 0-10, 0=tidak nyeri, 1-3= nyeri ringan, 4-6=nyeri sedang, 7-10=nyeri berat)Respon: lokasi: payudara kanan, skala: 3, frekuensi: kadang-kadang

2. mengkaji pola tidur pasienRespon: Pasien mengatakan” selaman tidur saya lumayan nyenyak”

3. mengobservasi reaksi non verbalRespon: ekspresi wajah pasien sayu dan sedikit meringis

4. memberikan posisi nyamanRespon: pasien nyaman dengan posisi tidur terlentang saja

Jam: 10.00 wibS: Pasien mengatakan” payudara

saya setelah operasi masih terasa sedikit nyeri ini”

O: Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi: 79 x/menit, pernafasan: 22 x/menit, dan suhu: 36,8, ekpresi wajah menahan rasa nyeri

A: Masalah keperawatan nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi:1. Kaji nyeri, catat lokasi

karakteristik, beratnya (skala 0-10, 0=tidak nyeri, 1-3= nyeri ringan, 4-6=nyeri sedang, 7-10=nyeri berat)

2. Kaji pola tidur pasien3. Observasi reaksi non verbal4. Beri posisi nyaman

Page 16: Askep FAM Revisi

Diagnosa 2WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI

Selasa, 15 April 2014Jam: 09.00 wib

1. memantau tanda dan gejala infeksi (misal, suhu tubuh, penampilan luka)Respon: luka ada jahitan pada payudara kanan dan tertutup kasa

2. menginstruksikan untuk menjaga higiene pribadi untuk melindungi tubuh terhadap infeksiRespon: Pasien dapat memahami penjelasan pentingnya kebersihan diri dan lingkungan

Jam: 10.00 wibS: Pasien mengatakan” luka habis

operasi masih terasa sedikit nyeri dan sakit”

O: Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi: 79 x/menit, pernafasan: 22 x/menit, dan suhu: 36,8, ekpresi wajah menahan rasa nyeri

A: Masalah keperawatan resiko infeksi b.d pemajanan terhadap mikroorganisme

P: Lanjutkan intervensi1. pantau tanda dan gejala infeksi

(misal, suhu tubuh, penampilan luka)

2. Instruksikan untuk menjaga higiene pribadi untuk melindungi tubuh terhadap infeksi

3. Tekankan teknik aseptik dalam perawatan

4. Pantau hasil laboratorium5. Kolaborasi pemberian antibiotik