pr case i

19
1. Apa perbedaan malaria dan demam dengue? Bagaimana gaya hidup nyamuknya? Demam Dengue Malaria Demam bersifat awitan akut, tinggi dan bersifat continue berlangsung dua hingga tujuh hari Malaria infeksi tunggal pada pasien non imun : terdiri atas beberapa serangan demam dengan interval tertentu dan diselingi periode bebas demam Malaria infeksi majemuk : demam terus menerus tanpa interval. Gaya hidup nyamuk malaria : suka hidup di batang rumput, di alam atau luar rumah, tempat lembab dan terhindar dari sinar matahari. Nyamuk anopheles berkembang biak di tempat yang ada genangan air seperti sawah dan irigasi air yang tidak ada air mengalir. Gaya hidup nyamuk aedes aegypti : bersifat diurnal atau aktif pada pagi hingga siang hari, dan habitatnya di perumahan tempat air bersih, biasanya di bak mandi. 2. Perbedaan tonsilofaringitis pada virus dan bakteri? Bakteri Virus

Upload: devuandre-naziat

Post on 09-Jul-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ini adalah sebuah PR

TRANSCRIPT

Page 1: PR Case I

1. Apa perbedaan malaria dan demam dengue? Bagaimana gaya hidup nyamuknya?

Demam Dengue Malaria

Demam bersifat awitan akut, tinggi dan bersifat continue berlangsung dua hingga tujuh hari

Malaria infeksi tunggal pada pasien non imun : terdiri atas beberapa serangan demam dengan interval tertentu dan diselingi periode bebas demam

Malaria infeksi majemuk : demam terus menerus tanpa interval.

Gaya hidup nyamuk malaria : suka hidup di batang rumput, di alam atau luar rumah, tempat lembab dan terhindar dari sinar matahari. Nyamuk anopheles berkembang biak di tempat yang ada genangan air seperti sawah dan irigasi air yang tidak ada air mengalir.

Gaya hidup nyamuk aedes aegypti : bersifat diurnal atau aktif pada pagi hingga siang hari, dan habitatnya di perumahan tempat air bersih, biasanya di bak mandi.

2. Perbedaan tonsilofaringitis pada virus dan bakteri?

Bakteri Virus

Tidak ada batuk Ada batuk

Lymphadenopathy anterior cervical

Tidak ada lymphadenopathy

Eksudasi lebih banyak Eksudasi sedikit atau tidak ada

Page 2: PR Case I

Terdapat bercak putih pada tonsil Tidak terdapat bercak putih

Dapat juga menggunakan kriteria centor sccore :

3. Indikasi Kultur Apusan Tenggorok (throat swab culture)?

Page 3: PR Case I

Skor Resiko infeksi streptokokus Tatalaksana

<0 1-2,5% Kutur tidak dilakukan, antibiotic (-)

1 5-10% Kultur tidak dilakukan, antibiotic (-)

2 11-17% Kultur dilakukan, antibiotic bila kultur (+)

3 28-35% Kultur dilakukan, antibiotic bila kultur (+)

>4 51-53% Kultur dilakukan, antibiotic empiris atau sesuai kultur

Lama pembiakkan kultur:

Bakteri: 18-20 jam

Jamur: + 7 hari

4. diagnosis banding sakit kepala?

Berdasarkan pola:

Akut

Akut rekuren

Kronik progressif

Kronik non-progressif

Berdasarkan tempat nyeri:

Page 4: PR Case I

Tidak terlokalisir

Terlokalisir

Akut

episode tunggal nyeri kepala tanpa riwayat episode serupa

pada anak pola ini biasanya disebabkan oleh penyakit demam yang berhubungan dengan infeksi saluran respiratori atas.

Penyebab lain: meningitis, ensefalitis, Perdarahan, kerusakan ventricular shunt, episode awal dari migrain

Akut rekuren

pola serangan nyeri kepala terpisah oleh interval bebas gejala, sindrom sakit kepala primer, misalnya migren atau tension-type headache, biasanya menyebabkan pola ini.

Tension type headache: Sakit kepala karena kelelahan atau emosional stres, yang muncul dengan kualitas denyutan di area “perban kepala”. Muncul dari ringan sampai sedang berlangsung 30 menit untuk beberapa hari dan tidak diperburuk oleh aktivitas fisik rutin. Kegiatan mereka juga tidak disertai dengan mual dan muntah.

Jenis sakit kepala Cluster: Sakit kepala ini jarang terjadi pada anak-anak, memiliki prevalensi yang lebih besar pada remaja laki-laki yang ditandai dengan berulang, unilateral peri-orbital, nyeri dalam tidak berdenyut ekstrim yang memancar ke sisi yang sama dari wajah dan yang berlangsung kurang dari 3 jam.

Kronik progresif

ditandai dengan frekuensi dan derajat sakit kepala yang bertambah secara bertahap.

Penyebab patologiknya adalah peningkatan tekanan intrakranial. Penyebab lainnya yaitu tumor otak, hidrosefalus, meningitis kronik, abses otak, dan higroma subdural.

Kronnik non progresif atau kronik non harian

pola sakit kepala yang sering atau terus-menerus. Sakit kepala kronik harian secara umum didefinisikan sebagai riwayat sakit kepala > 15

Page 5: PR Case I

kali/bulan, masing-masing serangan berlangsung >4 jam yang sudah terjadi selama >4 bulan.

DD nyeri kepala Berdasarkan lokalisasi nyeri:

Tidak terlokalisir/ nyeri kepala menyeluruh;

Alergi

Nyeri kepala setelah aktivitas fisik (tension headache)

Demam

Hipertensi

Nyeri kepala yang terlokalisir

Nyeri kepala di bagian parietal atau vertex:

Nyeri kepala setelah aktivitas fisik (tension headache)

Ice pick headache

Cough headache

Exertional headache

Nyeri kepala di bagian oksipital:

Nyeri kepala setelah aktivitas fisik (tension headache)

Cervigonic headache

Cough headache

Nyeri kepala di bagian temporal:

Migrain

Ice pick headache

Nyeri kepala karena stimulus dingin (brain freeze)

Hemicrania paroksismal

Page 6: PR Case I

Nyeri kepala di bagian frontal:

Tension type headche

Migraine

Eye strain

Sinusitis

Nyeri kepala di bagian retroaurikular dan sekitarnya:

Sakit kepala cluster

Hemikrania paroksismalkronik,

Sakit kepala karena stimulus dingin

SUNCT ((Short-lasting, Unilateral, Neuralgiform headache attacks with Conjunctival injection and Tearing)

5. Diagnosis banding demam >7 hari dan <7 hari?

Demam <7 hari:

- Malaria

- Demam dengue

- Demam berdarah dengue

- Infeksi saluran kemih

- ISPA

- Campak

- Gastroenteritis

Demam >7 hari

- Demam tifoid

- TBC

- Malaria

- Demam rematik akut

Page 7: PR Case I

- Endokarditis infektik

- Infeksi virus yang berkepanjangan (HIV, CMV, hepatitis)

6. Apa saja penyakit yang ditandai dengan penurunan trombosit?

- Infeksi virus : HIV, cacar air, hepatitis C, DBD

- Keganasan pada darah : limfoma, leukemia limfoblastik akut

- Purpura trombositopenik trombotik

- Idiophatic thrombocytopenic purpura

- Penyakit autoimmune : lupus, rheumatoid arthritis

- Bakteri dalam darah (bakteremia)

- Sindrom uremik hemolitk

7. Perbedaan TDBD, DBD, DD?

Demam Dengue

Demam 2-7 hari yang timbul mendadak, tinggi, dan terus menerus

Disertai dengan 2 atau lebih gejala berikut :

- Nyeri kepala

- Nyeri retroorbital

- Nyeri otot dan tulang

- Ruam kulit

- Manifestasi perdarahan

- Leucopenia <4000/mm

- Uji HI > 1280 atau IgM/IgG Positif

Tidak ditemukan plasma leakage (hemokonsentrasi, efusi pleura, asites, hipoproteinemia)

Demam berdarah dengue

Page 8: PR Case I

1. Klinis

Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus menerus selama 2-7 hari

Terdapat manifestasi perdarahan yang ditandai dengan:

- Uji bendung positif

- Petekie, ekimosis, purpura

- Perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi

- Hematemesis dan atau melena

Pembesaran hati

Syok, ditandai nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba, penyempitan tekanan nadi (≤ 20 mmHg), hipotensi sampai tidak terukur, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, CRT memanjang (>2 detik) dan pasien tampak gelisah

2. Laboratorium

Trombositopenia (100 000/μl atau kurang)

Adanya kebocoran plasma karena peningkatan permeabilitas kapiler, dengan manifestasi sebagai berikut :

- Peningkatan hematokrit ≥ 20% dari nilai standar

- Penurunan hematokrit ≥ 20%, setelah mendapat terapi cairan

- Efusi pleura/perikardial, asites, hipoproteinemia.

Dua kriteria klinis pertama ditambah satu dari kriteria laboratorium (atau hanya peningkatan hematokrit) cukup untuk menegakkan Diagnosis Kerja DBD.

Tersangka DBD

Dinyatakan tersangka Demam Berdarah Dengue apabila demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus menerus selama 2-7 hari disertai manifestasi perdarahan ( sekurang-kurangnya uji Torniquet positif ) dan atau trombositopenia ( jumlah trombosit * 100.000/*1 )

7. Fungsi DDR?

Page 9: PR Case I

Pemeriksaan apusan darah tebal/DDR (drike drupple) untuk menentukan ada tidaknya parasit malaria.

8. Diagnosis banding nyeri epigastrik?

Gastritis Akut

Anamnesis :

1) rasa pedih, kadang rasa berdenyut- denyut di perut atas, hubungan dengan makanan. 

2) Keluhan timbul mendadak segera setelah makan makanan/minum minuman yang iritatif.

3) Keluhan yang diajukan umumnya berat. 

Pemeriksaan fisis

1) Sakit pata daerah epigastrium

2) nyeri pada perabaan (palpasi) di bawah prosesus xiphoideus atau perut atas kiri.

Gastritis Kronis

Anamnesis :

1) Keluhan bersifat ringan

2) Dirasakan sudah berbulan-bulan

3) Rasa tidak enak di perut atas

4) Cepat kenyang

5) Mual

6) Rasa pedih sebelum atau sesudah makan

7) kKadang-kadang mulut terasa masam. 

Pada pengamatan fisis:

1) Tidak nampak kesakitan,

Page 10: PR Case I

2) Pada perabaan perut bagian atas kadang-kadang terasa sakit. 

Ulkus Ventrikuli (Tukak lambung)

Anamnesis :

1) rasa nyeri, pedih di daerah perut atas disekitar garis mediana mengarah ke kiri

2) Terutama timbul beberapa saat (½ — 1 jam) setelah makan.

3) Rasa panas atau rasa seperti terbakar di ulu hati, mual, timbul rasa masam di mulut

4) Penderita dapat menunjukkan tempat rasa nyeri/pedih yang terberat, yang umumnya di sekitar garis mediana atau agak ke kiri.

5) Keluhan berkurang sesudah muntah dan kembali bila diisi makanan.

6) Kadang-kadang disertai konstipasi, perut kembung, dan berat badan penderita dirasakan menurun.

7) Keluhan bisa dirasakan sudah berbulan-bulan

Kanker lambung

1) Keluhan mirip dengan tukak lambung

2) Disertai nafsu makan dan berat badan menurun

3) Beberapa penderita merasakan adanya benjolan di perut atas, yang nyeri tekan.

4) Defekasi dengan bentuk tinjanya lembek hitam pekat, yang menunjukkan adanya perdarahan.

Pada pengamatan fisis:

1) tampak penderita yang kurus, anemik

2) Pada perabaan perut atas terasa suatu massa ireguler yang nyeri tekan

3) Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

1) Gejala umum :

1) rasa panas dalam perut

Page 11: PR Case I

2) Regurgitasi

3) disfagia.

4) rasa asam dalam batuk

2) Gejala atipikal

1) nyeri dada noncardiac

2) Asma

3) Pneumonia

4) suara serak dan aspirasi.

Biasanya mengalami episode refluks harian berbagai gejala, termasuk pyrosis,, aspirasi, pneumonia atau pneumonitis, bronkospasme, dan radang tenggorokan dan suara berubah, termasuk suara serak.

Duodenitis

1) Rasa pedih, nyeri, panas di perut atas agak ke kanan.

2) Mual

3) Hilangnya nafsu makan

4) Ditemukannya darah dalam tinja.

Kholedokholitiasis

1) Rasa nyeri hebat seperti diperas-peras di perut kanan atas

2) Menjalar ke epigastrium, punggung dan bahu kanan.

3) Timbul rasa nyeri pada tengah malam atau pagi hari, umumnya rasa nyeri tersebut terjadi setelah penderita makan banyak atau setelah makan makanan berlemak.

4) Timbul rasa panas, dan mual.

5) Rasa nyeri kolik merupakan penanda adanya batu pada saluran empedu, sehingga nyerinya hilang timbul.

Pada pengamatan fisis:

1) tampak penderita gelisah

Page 12: PR Case I

2) Kesakitan, kadang-kadang skiera mata ikterik

3) nyeri tekan di perut kanan atas

4) Murphy Sign (+)

Kelainan jantung

Anamnesis :

1) Rasa nyeri menjalar ke dada, ke tenggorokan, kemudian disusul nyeri dada yang hebat seperti ditekan, membuat penderita sukar bernafas.

2) Timbul pegal di lengan kiri dan berkeringat.

Pada pengamatan fisis

1. tampak penderita gelisah

2. sakit berat

3. berkeringat dingin

4. nadi ireguler

10. Kapan LED meningkat?

Infeksi

trauma

Kerusakan jaringan

Keganasan

Luka bakar

Kondisi pasca operasi

Setiap kondisi yang meningkatkan fibrinogen (kehamilan, diabetes mellitus, stadium akhir gagal ginjal, penyakit jantung, penyakit pembuluh darah kolagen, keganasan).

Kenaikan laju endap darah mengikuti kenaikan suhu tubuh dan jumlah sel darah putih, memuncak setelah beberapa hari, dan biasanya bertahan lebih lama daripada suhu tubuh yang meninggi atau peningkatan jumlah sel darah putih.

Page 13: PR Case I

11. Penyebab Sakit Kepala pada Anak

• Photosensitif

• Posisi tubuh yang salah

• Psikosomatis

• Infeksi telinga, sinus, peradangan pada gigi

• Infeksi yang menimbulkan gejala sistemik

• Nyeri abdomen

• Makanan dan minuman tertentu. Bahan tambahan pada makanan monosodium glutamate (MSG), diketahui dapat memicu sakit kepala. Juga kafein, pada soda, cokelat, kopi dan teh dapat menyebabkan sakit kepala.

12. Gejala Kholedokolitiasis, Kolesistisis, dan Pancreatitis

• Kholedokolitiasis

– Adanya batu di dalam saluran empedu sehingga menyebabkan berbagai manifestasi klinis di sebut koledokolitiasis

– Keluhan yang diajukan penderita, antara lain: timbulnya rasa nyeri hebat seperti diperas-peras di perut kanan atas, menjalar ke epigastrium, punggung dan bahu kanan. Biasanya timbulnya rasa nyeri pada tengah malam atau pagi hari. Pada umumnya rasa nyeri tersebut terjadi setelah penderita makan banyak, setelah makan makanan berlemak. Di samping rasa nyeri juga timbul panas, dan rasa mual. Rasa nyeri kolik merupakan penanda adanya batu pada saluran empedu, sehingga nyerinya hilang timbul.

Kholesistitis

– Kolesistitis adalah radang kandung empedu yang merupakan inflamasi akut pada dinding kandung empedu disertai nyeri perut kanan atas, nyeri tekan dan panas

– Keluhan yang agak khas untuk serangan kolesistitis akut adalah kolik perut di sebelah kanan atas epigastrium dan nyeri tekan, takikardia serta kenaikan suhu tubuh. Keluhan tersebut dapat memburuk secara progresif. Kadang – kadang rasa sakit menjalar

Page 14: PR Case I

ke pundak atau skapula kanan dan dapat berlangsung sampai 60 menit tanpa reda. Berat ringannya keluhan sangat bervariasi tergantung dari adanya kelainan inflamasi yang ringan sampai dengan gangren atau perforasi kandung empedu

• Pancreatitis

– Pankreatitis adalah radang pada kelenjar pankreas yang terjadi dengan dua bentuk yang sangat berbeda yaitu akut dan kronis. Radang akut terjadi setelah simtoma iskemia dan gangguan sirkulasi mikro pada pankreas. Radang kronis pada pankreas ditandai dengan atrofi grandular, perubahan duktular dan fibrosis yang ekstensif.

– Gambaran yang khas dari pankreatitis akuta ialah, rasa nyeri di epigastrium yang hebat. Sifat nyeri timbulnya mendadak dan terus menerus, seperti ditusuk-tusuk dan rasa terbakar. Karena sangat nyeri di perut, penderita menjadi gelisah. Perasaan nyeri tersebut mulai di epigastrium kemudian menjalar kepunggung. Beberapa jam kemudian perasaan nyeri tersebut menjalar keseluruh perut dan perut menjadi tegang. Timbul rasa mual, kadang-kadang muntah

– Sedangkan penderita pankreatitis kronika juga mengeluh rasa nyeri di perut bagian atas. Rasa nyeri juga seperti ditusuk-tusuk atau diperas-peras, menjalar kepunggung, disertai mual-mual dan muntah. Sering penderita mempunyai keluhan semacam yang sifatnya hilang timbul, sehingga tidak jarang dibuat diagnosa sakit lambung. Pada pankreatitis kronika tidak ada keluhan rasa pedih, melainkan disertai tanda-tanda diabetes millitus atau keluhan steatorrhoe.

13. Dosis, cara kerja, dan efek samping ranitidine

• Ranitidine Ranitidine bekerjasecaraantagoniskompetitifpadareseptor H-2 histaminpadasel parietal gaster. Inhibisisecarakompetitifakanmengurangisekresiasamlambung basal dan nocturnal. Ranitidine jugamenurunkanjumlahasamlambung yang dikeluarkansaatmerespon stimuli asamlambungsepertimakanan.

Indikasi: Ulkus duodenum, ulkuslambung, tatalaksanadanprofilaksissekresiasamlambungtinggi, gastroesophageal reflux

Page 15: PR Case I

Dosis: 2-4 mg/kgBB, dengandosismaksimalsehari 300mg. Diberikan 2 kali seharisecara oral, tidakuntukpengobatanlebihdari 6-8 minggu.UntukGERD : 2-8mg/kgBB, 3 kali sehari

Efeksamping: takikardi, bradikardi, konstipasi, diare, gangguanpadahepar, ginekomasti