ppt blok 19 skenario 1
DESCRIPTION
ppt dvtTRANSCRIPT
Deep Vein Trombosis
Jovianto Reynold Andika Hidayat10.2012.313
Seorang laki-laki 65th dengan keluhan betis kirinya sakit disertai bengkak kemerahan sejak 4 jam yang lalu. Diketahui pasien menjalani operasi penggantian sendi panggul kiri 2 hari yang lalu.
Rumusan Masalah
Anamnesis dilakukan dengan dasar sacred seven
(lokasi, onset, kualitas, kuantitas, kronologis, faktor
memperberat dan memperingan, dan keluhan
penyerta), fundamental four (penyakit sekarang,
riwayat penyakit terdahulu, riwayat keluarga, dan
riwayat pribadi/ sosial). Pasien dengan trombosis
vena dalam biasa mengeluh kaki bengkak dan
nyeri.
Anamesis
Pada pemeriksaan fisik, tanda-tanda klinis yang
klasik tidak selalu ditemukan. Gambaran klasik
DVT adalah edema tungkai unilateral, eritema,
hangat, nyeri, dapat diraba pembuluh darah
superfisial, dan tanda Homan yang positif.
Pemeriksaan Fisik
Venografi
Sampai saat ini venografi masih merupakan pemeriksaan
standar untuk trombosis vena. Akan tetapi teknik
pemeriksaanya relatif sulit, mahal dan bisa menimbulkan
nyeri dan terbentuk trombosis baru sehingga tidak
menyenangkan penderitanya. Prinsip pemeriksaan ini adalah
menyuntikkan zat kontras ke dalam di daerah dorsum pedis
dan akan kelihatan gambaran sistem vena di betis, paha,
inguinal sampai ke proksimal ke v iliaca.
Pemeriksaan Penunjang
Flestimografi impendansPrinsip pemeriksaan ini adalah mengobservasi perubahan volume darah pada tungkai. Pemeriksaan ini lebih sensitif pada tombosis vena femrlis dan iliaca dibandingkan vena di betis.
Ultra sonografi (USG) Doppler
Pada akhir abad ini, penggunaan USG
berkembang dengan pesat, sehingga adanya
trombosis vena dapat di deteksi dengan USG,
terutama USG Doppler. Pemeriksaan ini
memberikan hasil sensivity 60,6% dan
spesifity 93,9%.
Deep Vein Trombosis
adalah suatu keadaan yang ditandai dengan
ditemukannya bekuan darah di dalam vena
dalam.
Working Diagnosis
Cellulitis
Cellulitis adalah kondisi peradangan akut
pada kulit yang ditandai dengan nyeri lokal,
eritema, bengkak, dan heat. Cellulitis dapat
disebabkan oleh flora normal yang
berkolonisasi pada kulit (misalnya, S. aureus
dan S. pyogenes) atau dengan berbagai
bakteri eksogen.
Diffrential Diagnosis
Lymphedema
Lymphedema ekstremitas bawah, awalnya
melibatkan kaki, secara bertahap naik sehingga
seluruh anggota gerak bawah menjadi edematous.
Pada tahap awal, terdapat edema yang lembut dan
mudah lubang dengan tekanan. Pada tahap kronis,
anggota gerak bawah memiliki tekstur kayu, dan
jaringan menjadi mengeras dan fibrosis.
Superficial Thrombophlebitis
Sebuah benang merah menyakitkan adalah
tanda yang jelas dari tromboflebitis
superfisial. Ini adalah satu-satunya jenis
trombosis vena yang dapat didiagnosis tanpa
pemeriksaan imaging.
Chronic venous insufficiency
Insufisiensi vena kronis dapat terjadi akibat deep vein
thrombosis. Oleh karena deep vein thrombosis, daun katup
yang seharusnya halus berangsur-angsur menjadi menebal dan
mengkerut sehingga mereka tidak dapat mencegah aliran balik
darah sehingga vena menjadi kaku dan berdinding tebal.
Pasien dengan chronic venous insufficiency sering mengeluh
rasa nyeri di tungkai yang memburuk dengan berdiri terlalu
lama dan membaik dengan menaikan tungkai.
Melisiskan atau membuang bekuan darah
(trombektomi) dan mencegah disfungsi vena
atau sindrom pasca trombosis (post
thrombotic syndrome) di kemudian hari
Penatalaksanaan non medika mentosa
Antikoagulan
Unfractioned Heparin (UFH) merupakan antikoagulan
yang sudah lama digunakan untuk penatalaksanaan
DVT pada saat awal. Mekanisme kerja utama heparin
adalah meningkatkan kerja antitrombin III sebagai
inhibitor anti pembekuan dan melepaskan tissue
factor pathway inhibitor (TFPI) dari dinding pembuluh
darah. Terapi ini diberikan dengan bolus 80 IU/kg
BB/jam
Secara umum DVT dapat sembuh spontan
tanpa komplikasi. Mortalitas dari DVT
disebabkan oleh emboli paru yang massif.
Prognosis
Trombosis vena adalah suatu deposit intra vaskuler yang terdiri dari fibrin, sel darah merah dan beberapa komponen trombosit dan lekosit.Patogenesis terjadinya trombosis vena adalah sebagai berikut :1. Stasis vena.2. Kerusakan pembuluh darah.3. Aktivitas faktor pembekuan.
Patogenesis
Ditemukan 3 faktor yang berperan dalam terjadinya trombosis
vena dalam:
Cedera pada lapisan vena
Meningkatnya kecenderungan pembekuan darah: Cedera atau
pembedahan mayor juga bisa meningkatkan kecenderungan
terbentuknya bekuan darah
Melambatnya aliran darah di dalam vena: terjadi pada pasien
yang menjalani tirah baring dalam waktu yang lama karena otot
betis tidak berkontraksi dan memompa darah menuju jantung.
Etiologi
Orang tersebut menderita Deep Vein Trombosis.
Kesimpulan