pp lapkas kulit
DESCRIPTION
ppt lapkas kulitTRANSCRIPT
LAPORAN KASUSTINEA CORPORIS
OLEH :MEUTIA ELFITRI
111001176
PEMBIMBING :dr. Widya Pasca Amir, Sp. KK
TINEA CORPORIS
• Tinea korporis adalah penyakit dermatofitosis.
• Dermatofitosis adalah infeksi jamur superfisial yang disebabkan genus dermatofita, yang dapat mengenai kulit, rambut dan kuku, pada kulit glabrosa.
PENYEBAB :
Golongan jamur dermatofita, yang
tersering adalah genus Tricophyton ,
Microsporum dan Epidermophyton.
LOKALISASI :
- Wajah- Badan
- Lengan bagian atas
- Kaki bagian atas
EPIDEMIOLOGI
• Angka insidensi dermatofitosis pada tahun 1998 yang tercatat melalui Rumah Sakit Pendidikan Kedokteran di Indonesia sangat bervariasi, dimulai dari presentase terendah sebesar 4,8 % (Surabaya) hingga presentase tertinggi sebesar 82,6 % (Surakarta) dari seluruh kasus dermatomikosis.
GEJALA KLINIS
• Gejala subjektif : keluhan gatal, terutama jika berkeringat
• Gejala objektif : makula hiperpigmentasi dengan tepi yang lebih aktif.
• Kadang-kadang terlihat erosi dan krusta akibat garukan.
PATOGENESIS
Hifa & Spora Kulit Kolonisasi hifa
Produksi enzim keratolitik
Merusak keratinosit
Timbul ringworm sebagai respon terhadap infeksi
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
KOH 10%
Dijumpai hifa
DIAGNOSIS BANDING
1. Tinea Corporis2. Ptiriasis rosea3. Psoriasis
PENATALAKSANAAN
UMUM :- Hindari garukan- Menghindari
pakaian yang tidak menyerap
keringat
KHUSUS :- Sistemik :
- Antihistamin- Griseofulvin - Itrakonazol - Ketokonazol
LAPORAN KASUS
• Nama : Ny. R• Usia : 61 tahun• Jenis kelamin :Perempuan• Status :Menikah• Suku/bangsa : Batak/Indonesia• Agama :Kristen• Pekerjaan :Ibu rumah tangga• Alamat : Jl. Gereja - Percut
• Ny. R datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSU Haji Medan pada tanggal 1 Desember 2015 dengan keluhanan timbulnya gelembung berisi air berukuran kecil, disertai rasa gatal pada kedua lengan atas.
• Awalnya penderita mengeluhkan rasa gatal pada lengan atas sebelah kanan, lalu karena di garuk, menyebar ke lengan atas sebelah kiri.
• Penderita sudah berobat ke Puskesmas sebelumnya dan diberi CTM, Prednisolon, dan Vitamin C namun tidak ada perbaikan, kemudian penderita periksa ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSU Haji Medan.
• Penderita baru pertama kali mengalami hal seperti ini. Keluarga penderita tidak ada yang mengalami hal yang sama dengan penderita ataupun menderita penyakit kulit lainnya.
PEMERIKSAAN FISIK• Keadaan umum : Kompos mentis, TB: 165cm, BB: 75Kg• Tanda vital : TD : 130/90mmHg, nadi 22x/menit, RR: 21x/menit,
suhu: 36,8 ℃• Kepala : bentuk mesosefal• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)• Tenggorokan : Tidak dilakukan pemeriksaan• Leher dan aksila : Tidak dilakukan pemeriksaan• Toraks : Tidak dilakukan pemeriksaan• Abdomen : Tidak dilakukan pemeriksaan• Genital : Tidak dilakukan pemeriksaan• Ekstremitas : Lihat status dermatologikus
Status Dermatologik• Lokasi : Regio brachii anterior• Ruam Primer : Vesikel, eritema, central
healing• Ruam Sekunder : Skuama
• DIAGNOSIS BANDING– Tinea Corporis– Ptiriasis Rosea– Psoriasis
• DIAGNOSIS SEMENTARA : TINEA CORPORIS
PENATALAKSANAAN
• UMUM : - Hindari garukan– Menghindari pakaian yang tidak menyerap
keringat• KHUSUS :– Sistemik : - Cetirizin 1x10mg• Ketokonazole 1x200mg
– Topikal : - Ketokonazole krim 2% dioleskan 2kali/hari
PEMBAHASAN
• Studi kasus pada Ny.R, 61 tahun datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RS Haji Medan dengan diagnosis klinis Tinea korporis. Tinea korporis adalah penyakit dermatofitosis. Dermatofitosis adalah infeksi jamur superfisial yang disebabkan genus dermatofita, yang dapat mengenai kulit, rambut dan kuku, pada kulit glabrosa.
• Dari anamnesis didapati bahwa penderita mengeluh timbulnya gelembung berisi air berukuran kecil, disertai rasa gatal pada kedua lengan atas. Tidak disertai rasa nyeri, tetapi rasa gatal dirasakan terus menerus.
• Sesuai dengan literatur bahwa gejala klinis tinea corporis dengan gejala subyektif yaitu gatal, dan terutama jika berkeringat.
• Gejala obyektif yaitu efloresensi, terlihat makula atau plak yang berwarna merah atau hiperpigmentasi dengan tepi aktif dan daerah bagian tengah lebih tenang (central healing).
• Predileksi tinea korporis banyak ditemukan pada wajah, badan, lengan dan kaki bagian atas.
• Pada kasus ini penderita mengalami keluhan pada lengan bagian atas.
• Diagnosis banding dengan ptiriasis rosea dapat disingkirkan karena distribusi dari kelainan kulitnya simetris dan terbatas, pada bagian proksimal anggota badan.
• Diagnosis banding banding dengan psoriasis dapat disingkirkan karena psoriasis dikenal dari kelainan kulit dari tempat predileksi, yaitu ekstensor, misalnya lutut, siku dan punggung.
RINGKASAN• Telah dilaporkan sebuah kasus tinea corporis pada
seorang wanita 61 tahun dengan keluhan timbulnya gelembung berisi air berukuran kecil, disertai rasa gatal pada kedua lengan atas. Tidak disertai rasa nyeri, tetapi rasa gatal dirasakan terus menerus. Awalnya penderita mengeluhkan rasa gatal pada lengan atas sebelah kanan, lalu karena di garuk, menyebar ke lengan atas sebelah kiri. Gambaran klinis berupa vesikel, central healing dan skuama. Lokasi kelainan pada regio brachii anterior. Penderita mendapat terapi cetirizin 1x10mg, ketokonazol 1x200mg, dan ketokonazol krim 2% dioleskan 2kali/hari.
TERIMA KASIH