slide lapkas kulit

23
DERMATITIS ATOPIK Oleh: Yessy Ayudica Adinda Sucy Lestary Pembimbing dr.Fitria Salim M.Sc., Sp.KK

Upload: sucy-lestary

Post on 30-Jan-2016

28 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

dermatitis

TRANSCRIPT

Hubungan akne vulgaris terhadap kualitas hidup penderitanya

DERMATITIS ATOPIKOleh:

Yessy Ayudica AdindaSucy Lestary

Pembimbing dr.Fitria Salim M.Sc., Sp.KK

PENDAHULUAN

Di Amerika Serikat sekitar 17% anak-anak mengalami dermatitis atopik.Di negara-negara industri prevalensi dermatitis atopik meningkat dua sampai tiga kali lipat, yaitu 15%-30% pada anak-anak dan 2%-10% pada dewasa. Namun di negara-negara pertanian seperti Cina, Afrika, Eropa Timur, dan Asia Tengah jauh lebih rendah.Tahun 2012 di Indonesia terdapat 1,1 % pasien DA berusia 13-14 tahun. Sedangkan tahun 2013 dari laporan 5 rumah sakit yang melayani dermatologi anak tercatat sejumlah 261 kasus diantara 2356 pasien baru (11,8%). TINJAUAN PUSTAKADermatitis atopik merupakan penyakit inflamasi pada kulit yang bersifat kronik, berulang disertai dengan rasa gatal dapat terjadi pada anak-anak dan dewasa. DEFINISIEPIDEMIOLOGIETIOLOGITerdapat 2 faktor yang berperan:1. Faktor Intrinsik2. Faktor EkstrinsikDermatitis atopik masih menempati peringkat pertama (23,67%) dari 10 besar penyakit kulit anak. Dari sepuluh rumah sakit besar yang tersebar di Indonesia pada tahun 2005 kejadian DA mencapai 36% dari keseluruhan diagnosis Dermatitis dan terus meningkat setiap tahunnya. Patofisiologi

MANIFESTASI KLINISPada DA keluhan yang sangat khas dan utama adalah rasa gatal (pruritus), dapat sangat berat sehingga mengganggu tidur.PENCETUS1. Iritan2. Alergen kontak dan aeroalergen3. Mikroba4. Lain-lainEFLORESENSILesi akut ditandai keluhan gatal intens, papul eritem disertai ekskoriasi, vesikel di atas kulit eritem, dan eksudat serosa. Lesi subakut ditandai papul eritem, ekskoriasi, skuamasi. Dermatitis atopik kronik ditandai oleh plakat kulit tebal, likenifikasi (accentuated skin markings), dan papul fibrotik (prurigo nodularis)8PENEGAKAN DIAGNOSISDiagnosis didasarkan pada temuan klinis oleh Hanifin & Rajka . Diagnosis DA ditegakkan bila mempunyai minimal 3 kriteria mayor dan 3 kriteria minor.DIAGNOSIS BANDING1. Dermatitis kontak (alergik dan iritan)2. Dermatitis seboroik3. Skabies4. Psoriasis 5. Iktiosis vulgaris6. Dermatofitosis7. Eczema asteatotik8. Liken simplek kronikus9. Dermatitis numularisPEMERIKSAAN PENUNJANG1.Uji klinis white dermographysm2.Atopic patch tes dan prick test3.Pemeriksaan darah tepi : eosinofilia 4.Pemeriksaan level serum IgETATALAKSANAPrinsip terapi :1.Hindari paparan antigen2.Cegah timbulnya ikatan antigen dengan IgE3.Hambat sekresi mediator radang yang disekresi mastosit dan eosinofil4.Cegah infeksi berarti mencegah kekambuhanA. Pengobatan TopikalHidrasi KulitKortikosteroid TopikalB. Imunomodulator TopikalTrakolimusPreparat TerAntihistaminC. Pengobatan SistemikKortikosteroidAntihistaminD. Terapi Sinar LAPORAN KASUSIdentitas PasienNama: An. ARUmur : 72 TahunJenis Kelamin: Laki-lakiAlamat: Sama duaPekerjaan: PetaniStatus Pernikahan: MenikahHP/ Telp: 085297491238Nomor CM: 1-03-79-09Tanggal Periksa: 9 Februari 2015AnamnesisKeluhan Utama: Gatal di kedua kaki

Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien mengeluh rasa gatal pada kedua kaki sejak lebih kurang 1 tahun ini yang muncul secara tiba-tiba dan dirasakan menetap. Awalnya muncul bengkak pada kedua kaki yang disertai dengan rasa gatal. Saat gatal muncul pasien selalu menggaruk di bagian tersebut akan tetapi gatal terasa semakin memberat. Setelah pasien menggaruk keluar cairan bening dari hasil garukan. Pasien juga mengatakan permukaan kulit terasa kering dan bersisik.

Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien pernah mengalami hal yang sama sebelumnya dalam satu tahun ini.

Riwayat Penyakit Keluarga: Dikeluarga tidak ada yang pernah mengalami hal yang sama dengan pasien, tidak ada riwayat atopi pada keluarga.

Riwayat Kebiasaan Sosial : Pasien merupakan seorang petani yang sering terkena tanaman rumput di kebun sehingga menimbulkan gatal-gatal pada kulit. Pasien tidak memiliki riwayat alergi pada suhu dan makanan apapun,saat ini pasien mandi menggunakan sabun bayi.

Pemeriksaan Fisik KulitStatus DermatologisRegio : Dorsum pedis dextra et sinistra.Deskripsi Lesi: Tampak patch hiperpigmentasi berbatas tegas, dengan tepi irreguler, ukuran lentikuler sampai dengan plakat disertai squama halus dan disebagian tempat terdapat erosi yang ditutupi krusta kekuningan, distribusi simetris.

Pemeriksaan Fisik Kulit

PENEGAKAN DIAGNOSISPemeriksaan Fisik Hanifin & Rajka A. Kriteria Mayor - Pruritus - Morfologi dan distribusi khas - Dermatitis kronik dan berulang B. Kriteria Minor - Xerosis (kulit kering) - Gatal bila berkeringat - Perjalanan penyakit dipengaruhi faktor lingkungan (suhu)DIAGNOSIS BANDINGUji klinis white dermographysm : Dilakukan. Negatif, didapatkan adanya triple phenomena Lewis .PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Dermatitis Atopik2. Tinea Pedis3. Dermatitis Kontak Alergika4. Impetigo Krustosa5. Dermatitis NumularisDIAGNOSISDERMATITIS ATOPIKSistemik: Cetirizine 10 mg tablet 2x1 selama 5 hariMetilprednisolon 8 mg tablet 3x1 selama 5 hariTopikal: NaCl 0,9% (kompres di tempat luka selama 10 menit)Tiamfenikol 2% + Desoximethasone oint ( malam, oles di kaki) Sodium fusidat cream ( pagi, oles di kaki) TATALAKSANAEDUKASIPROGNOSISMenjelaskan mengenai penyakit yang diderita.Menggunakan sepatu boat setiap kali bertaniMemakai pelembab untuk mencegah kulit agar tidak kering. Menghindarkan suhu yang terlalu panas. Mandi menggunakan sabun yang pH yang sama dengan pH kulit.Jangan menggaruk di tangan atau kaki yang gatal.Gunakan obat secara teratur.Quo ad vitam : dubia ad bonamQuo ad sanactionam: dubia ad bonamQuo ad functionam : dubia ad bonam DISKUSITemuan KlinisTeoriPada pasien didapatkan lesi yang gatal dan berulang selama 1 tahun ini.

Status Dermatologis:Lesi polimorf berupa makula, skuama, krusta, erosi dan likenifikasi serta lokasi lesi yang khas pada dewasa yaitu di permukaan ekstremitas bawah dan distribusinya simetris.Dermatitis Atopik adalah keadaan peradangan kulit kronis dan residif, disertai gatal.

Lesi pada DA berupa makula atau patch, papula, bisa disertai skuama, krusta, erosi dan likenifikasi. Pada lesi yang kronis, bentuk polimorf dan distribusi khas simetris.

Pasien memiliki 3 kriteria mayor serta 3 kriteria minor sehingga dapat didiagnosis dengan dermatitis atopik.

Terapi sistemik pada pasien berupa antihistamin oral yaitu Ceterizine dan kortikosteroid oral yaitu Metilprednisolon.

Diagnosis DA ditegakkan bila mempunyai minimal 3 kriteria mayor dan 3 kriteria minor.

Cetirizine diberikan sebagai antihistamin yang dapat mengurangi rasa gatal pada pasien sehingga resiko untuk timbulnya ekskoriasi karena garukan berkurang, dan resiko infeksi juga berkurang. Metylprednisolon diberikan sebagai antiinflamasi yang bertujuan untuk mengendalikan eksaserbasi akut, dalam jangka pendek dan dosis yang rendahTemuan KlinisTeoriTerapi topikal pada pasien berupa Tiamfenikol 2% + Desoximethason krim, Sodium fusidat krim dan Kompres NaCl 0,9%.Desoximethasone adalah jenis kortikosteroid potensi tinggi (golongan II) dan dapat diberikan pada penderita dermatitis atopik dewasa. Sodium fusidat krim sebagai antibiotik topikal dapat diberikan bila terdapat tanda infeksi sekunder oleh kolonisasi Staphylococcus aureus (madidans, krusta, pustul, pus).Kompres NaCl 0,9% bertujuan untuk membersihkan kulit, menghilangkan krusta, skuama, obat lama dan mampu meningkatkan penetrasi transepidermal kortikosteroid topikal20Diagnosis BandingDefinisiTipe LesiDistribusi LesiDermatitis Atopik

Penyakit inflamasi kulit kronis dan residif yang gatal dan ditandai dengan eritema dengan batas tidak tegas, edema, vesikel, dan madidans pada stadium akut dan penebalan kulit (likenifikasi) pada stadium kronikLesi berupa makula ataupatch, papula, bisa disertai skuama, krusta, erosi, dan likenifikasi. Pada lesi yang kronis, bentuk polimorf dan distribusi khas simetris.

Pada dewasa biasanya pada anggota gerak fleksor.Tinea PedisInfeksi dermatofit pada kaki, mengenai sela jari kaki dan telapak kaki.Kulit mengelupas, maserasi dan pecah-pecah, tertutup epidermis dan debris mati, putih, maserasi, khas hiperhidrosis serta bau khas tidak enak.tersering diantara jari kaki IV dan V atau III dan IV, meluas ke telapak kaki, tumit, dan dorsum pedis.Dermatitis Kontak Alergika

Inflamasi pada kulit melalui mekanisme imunologi, akibat paparan allergen eksogen.Lesi berupa papula, vesikel, makula, atau patch, disertai skuama, krusta, likenifikasi bentuk polimorf berbatas tegas sesuai alergen kontak.Lesi muncul di bagian tubuh yang kontak dengan bahan alergen.Impetigo KrustosaPenyakit infeksi pyiogenik kulit yang disebabkan oleh staphylococcus aureus dan atau streptococcus superficial pada epidermisVesikel atau bula berdinding tipis diatas kulit eritematous yang cepat pecah, sehingga terlihat bentuk khas berupa krusta tebal berwana kuning kecoklatan atau seperti madu.Muka, sekitar hidung dan mulut, anggota gerak, dan badanDermatitis NumularisDermatitis yang idiopatik.Efloresensi berupa papul dan vesikel, dengan dasar eritematous, berbentuk mata uang, berbatas tegas, umumnya mengenai tungkai bawah.Lesi pada tangan dan lengan, pada tungkai dan badan, lesi kering. TERIMAKASIH