slide lapkas polip

7/25/2019 Slide Lapkas Polip

1/32

LAPORAN KASUS

POLIP CAVUM NASI SINISTRA

Pembimbing :

dr. H. Farid Wajdi, Sp. THT-KL

dr. Rangga R. Syarie, Sp. THT-KL, M. Ke!

Disusun Oleh:

Fe!a K"rnia U#a$%&$%$'(

K)PANIT)RAAN KLINIK S)NIOR *KKS+ SMF ILMU THT-KL

RSU R. SO)KARO KOTA TASIKMALAA

FAKULTAS K)OKT)RAN UNIV)RSITAS MALAHAATITAHUN /%$0


2/32

IDENTITAS PASIEN

Na1a 2 Tn. Aa3

U!ia 2 '4 3a5"n

A#a1a3 2 Ci6a#7ng , Ta!i81a#ayaeni! Ke#a1in 2 La8i-#a8i

S3a3"! 2 Meni8a5

Pe8erjaan 2 Wira!9a!3aTangga# peri8!a 2 $& Ag"!3"! /%$0


3/32


4/32

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Os datang ke poli THT dengan keluhan Hidung sebelah

kiri mampet, dirasakan sudah 1 tahun.

Os mengatakan hidung mampet diperparah bila malam

hari .

Keluhan disertai keluar cairan sebelah kiri berwarna

bening, cairan tidak berbau.

Os mengatakan penciuman hidung sebelah kiri

berkurang.

Os mengatakan kadang bersin-bersin pada malam hari,

pagi dan cuaca dingin.


5/32

Keluhan neri pada hidung disangkal, keluhan hidung

keluar darah disangkal. Keluhan neri pada kepala

disangkal

Keluhan neri pada telinga disangkal

keluhan neri pada tenggorokan dan neri menelan

disangkal.


6/32

Ri9aya3 Penya8i3 a5"#"

Tidak ada keluhan seperti ini sebelumna

Ri9aya3 Penya8i3 Ke#"arga :Tidak ada ang mengeluh ge!ala seperti ini dikeluarga

Ri9aya3 A#ergi 2

Os sering mengeluhkan bersin-bersin pada

malam hari,pagi dan cuaca dingin.


7/32

:agian Ke#ainan e;3ra Sini!3ra

Preaurikula Kelainan kongenital

"adang dan tumor

Trauma

#-$

#-$

#-$

#-$

#-$

#-$

%urikula Kelainan kongenital

"adang dan tumor

Trauma

#-$

#-$

#-$

#-$

#-$

#-$

"etroaurikula &dema

Hiperemis

'eri tekan(ikatriks

)istula

)luktuasi

#-$

#-$

#-$#-$

#-$

#-$

#-$

#-$

#-$#-$

#-$

#-$

S3a3"! L78a#i!

T)LIN


8/32

:agian Ke#ainan e;3ra Sini!3ra

*analis acustikus

e+terna

Kelainan kongenital

Kulit

(ekret

(erumen

&dema

aringan granulasi

assa

kolesteatoma

#-$

D'

#-$

#/$sebagian

#-$

#-$

#-$

#-$

#-$

D'

#-$

#-$

#-$

#-$

#-$

#-$

embran timpani 0arna

ntak

cahaa

Putih mutiara

#/$

am 2

Putih mutiara

#/$

am 3

T)LIN


9/32

Tes Pendengaran :

Pemeriksaan%uris

De+tra (inistra

Tes "inne #/$ #/$

Tes 0ebber Tidak %da 4ateralisasi

Kesan :

)ungsi pendengaran %D( dalam batas normal


10/32

Pe1eri8!aan Nare! e;3ra Nare! Sini!3ra

Keadaan #"ar :en3"8 dan "8"ran D' D'

"hinoskopi %nterior ukosa

(ekret

Krusta

Konka in5erior

(eptum

Polip6tumor

Pasase udara

erah muda

-

-

D'

D'

-

/

erah muda

/

-

D'

D'

/

/#berkurang$

"hinoskopi posterior ukosa

Koana

(ekret

Torus tubarius

)ossa rosenmuller

%denoid

(ulit dinilai

(ulit dinilai

-

(ulit dinilai

(ulit dinilai

(ulit dinilai

PEMERIKSAAN

HIDUNG


11/32

STATUS LOKALIS 2Pe1eri8!aan M"#"3, T7n!i#, Faring, dan Laring

agian Kelainan Keterangan

ulut

ukosa ulut erah muda 4idah D'

Palatum olle D'

7igi 7eligi8 3 9 2 ; < 1 1 < ; 2 9 3 8

D' D'

=>ula D'

Halitosis # - $

Tonsil

De+tra (inistra

ukosa erah muda erah muda

esar T1 T1

Kripta D' D'

Dentritus # - $ # - $ Perlengketan # - $ # - $

)aring

ukosa urah muda erah muda

7ranulasi - -

Post 'asal Drip - -


12/32

agian Kelainan Keterangan

4aring

&piglotis (ulit Dinilai

Kartilago %ritenoid (ulit Dinilai

Plika %riepiglotika (ulit Dinilai

Plika ?estibularis (ulit Dinilai

Plika ?okalis (ulit Dinilai

"ima 7lotis (ulit Dinilai

Trakea (ulit Dinilai

STATUS LOKALIS 2

Pe1eri8!aan M"#"3, T7n!i#, Faring, dan Laring

Ma8!i#7a!ia#

entuk : D'

Parase '. Kranial: # - $

4eher : D'


13/32

Re!"1e

%namnesaHidung : hidung mampet nasal sinistra #/$

"hinorea nasal sinistra #/$

*airan bening tidak berbau #/$

Hiposmia nasal sinistra #/$

ersin pada malam, pagi#/$

Telinga : otalgia #-$Tenggorokan : Odino5agia #-$

Dis5agia #-$


14/32

Pemeriksaan 5isik

(tatus generalis

Keadaan umum : Tampak sakit ringan

(tatus lokalis

%D( : D'

*' : sekret nasal sinistra #/$

Polip nasal sinistra #/$'POP : D'

) : D'

4eher : D'


15/32

iagn7!i! 6anding

polip ca>um nasi sinistra

Papilloma in>erted sinistra

iagn7!i! 8erja

Polip ca>um nasi sinistra


16/32

U!"#an pe1eri8!aan 2 1. "ontgen 0aters


17/32

Opera3i

Polipektomi

Pr7gn7!i!

Auo ad >itam : %d bonam

Auo ad 5unctionam: dubia %d bonam


18/32

TINAUAN PUSTAKA


19/32

ANATOMI HIUN


20/32


21/32

DEFINISI POLIP NASI

masa lunak ang mengandung cairan di dalam

rongga hidung, berwarna putih keabu-abuan, ang

ter!adi akibat in5lamasi mukosa.


22/32


23/32

EPIDEMIOLOGI

Di %merika (erikat pre>alensi polip nasi

diperkirakan antara 1-B.

Di ndonesia studi epidemiologi menun!ukkan

bahwa perbandingan pria dan wanita alensi C,


24/32

ETIOLOGI

%dana peradangan kronik ang berulang pada

mukosa hidung dan sinus.

%dana gangguan keseimbangan >asomotor.

%dana peningkatan tekanan cairan intersisisaldan edema mukosa hidung.


25/32

PATOGENESIS

Teori ernstein:

Ter!adi perubahan mukosa hidung akibat

peradangan atau aliran udara ang berturbulensi,

terutama di daerah sempit di kompleksosteomeatal.

Teori lain

ketidakseimbangan sara5 >asomotor ter!adi

peningkatan permeabilitas kapiler dan gangguan

regulasi >ascular


26/32

GEJALA KLINIS

Hidung rasa tersumbat dari ringan sampai berat

"inorea !ernih sampai purulen

Hiposmia atau anosmia

ersin-bersin "asa neri pada hidung

"asa sakit kepala di daerah 5rontal

ila disertai in5eksi sekunder mungkin didapati post

nasal drip dan rinore purulen (uara sengau, halositosis, gangguan tidur.


27/32


28/32

erdasarkan stadium menurut akca dan 4und

a. (tadium 1 : polip masih terbatas di meatus

medius

b. (tadium


29/32

3. Pemeriksaan Penunjang

a. Nasoendoskopi

b. Pemeriksaan "adiologi


30/32

PENATALAKSANAAN

Tu!uan utama pengobatan pada kasus polip basi ialah

menghilangkan keluhan-keluhan, mencegah komplikasi

dan mencegah rekurensi polip.

Pemberian kortikoseroid untuk mengilangkan polip nasi

disebut !uga polipektomi medikamentosa

Kasus polip ang tidak membaik dengan terapimedikamentosa atau polip ang sangat massi5 dapat

dipertimbangkan untuk terapi bedah. Dapat dilakukan

ekstraksi polip #polipektomi$


31/32

PROGNOSIS

Polip hidung sering tumbuh kembali, oleh

karena itu pengobatanna !uga perlu ditu!ukan

kepada penebabna, misalna alergi. Terapi

ang paling ideal pada rinitis alergi adalahmenghindari kontak dengan alergen penebab

dan eliminasi.


32/32

T&"% K%(H

slide lapkas polip

Documents