powerpoint kelompok 9 repro
DESCRIPTION
Powerpoint Kelompok 9 ReproTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN “SUBINVOLUSI UTERI”
kelom
KELOMPOK 9-EVA SULASTIKA-FRAKSISKA APRIYANTI-ISFAN ALRIK SUGANDA-NURGA HELMIANSYAH
DEFINISI Subinvolusi adalah kegagalan uterus untuk
mengikuti pola normal involusi/proses involusi rahim tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga proses pengecilan uterus terhambat. Subinvolusi merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan kemunduran yang terjadi pada setiap organdan saluran reproduktif,kadang lebih banyak mengarah secara spesifik pada kemunduran uterus yang mengarah ke ukurannya.
MENURUT AHLISubinvolusi uteri adalah proses kembalinya
uterus ke ukuran dan bentuk seperti sebelum hamil yang tidak sempurna (Adelle Pillitteri, 2002)
Subinvolusi uteri adalah kegagalan uterus untuk mengikuti pola normal involusi, dan keadaan ini merupakan salah satu dari penyebab umum perdarahan pascapartum. (Barbara, 2004)
Subinvolusi uteri adalah kegagalan rahim untuk kembali ke keadaan tidak hamil. Penyebab paling umum adalah infeksi plasenta. (Lowdermilk, perry. 2006)
ETIOLOGITerjadi infeksi pada endometrium Terdapat sisa plasenta dan selaputnya
dalam uterus sehingga proses involusi uterus tidak berjalan dengan normal atau terlambat
Terdapat bekuan darahMioma uteriStatus gizi ibu nifas burukParietasTerjadi infeksi pada endometriumTerdapat sisa plasenta dan selaputnya
PATOFISIOLOGI Kekurangan darah pada uterus. Kekurangan darah ini
bukan hanya karena kontraksi danretraksi yang cukup lama, tetapi disebabkan oleh pengurangan aliran darah yang pergi keuterus di dalam maa hamil, karena uterus harus membesar menyesuaikan diri dengan pertumbuhan janin. Untuk memenuhi kebutuhannya, darah banyak dialirkan keuterus dapat mengadakan hipertropi dan hiperplasi setelah bayi dilahirkan tidak diperlukan lagi, maka pengaliran darah berkurang, kembali seperti biasa. Demikian dengan adanya hal-hal tersebut uterus akan mengalami kekuran
gan darah sehingga jaringan otot-otot uterus mengalami atrofi kembali ke ukuran semula.Subinvolusi uterus menyebabkan kontraksi uterus menurun sehingga pembuluh darah yanglebar tidak menutup sempurna sehingga pendarahan terjadi terus menerus.
MANIFESTASI KLINIS Biasanya tanda dan gejala subinvolusi tidak tampak,sampai kira-kira 4-6 minggu postpartum:
Fundus uteri letaknya tetap tinggi didalam abdomen/pelvis dari yang diperkirakan/penurunanfundus uteri lambat dan tonus uterus lembek.
Keluaran kochia seringkali gagal berubah dari bentuk rubra ke bentuk serosa,lalu kebentuk kochia alba.
Lochia bisa tetap dalam bentuk rubra dalam waktu beberapa hari postpartum/lebih dari 2minggu postpartumd.
Lochia bisa lebih banyak daripada yang diperkirakane. Leukore dan lochia berbau menyengat,bisa terjadi jika
ada infeksi. Pucat,pusing,dan tekanan darah rendah.
PATHWAY
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIKUSG Radiologic.Laboratorium (Hb.golongan
darah, eritrosit, leukosit, trombosit, hematokrit, CT, Bloodingtime)
TERAPIPemberian Antibiotika Pemberian Uterotonikac.Pemberian Tansfusid.Dilakukan kerokan bila
disebabkan karena tertinggalnya sisa placenta
ASUHAN KEPERAWATAN“SUBINVOLUSI UTERI”
A.PENGKAJIAN 1. Identitas klien2. Riwayat kesehatan
-Riwayat kesehatan sekarang
-Riwayat kesehatan dahulu-Riwayat penyakit keluarga-Riwayat menstruasi-Riwayat perkawinan
-Riwayat hamil -Riwayat kehamilan sekarang
A. Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum ibu 2) Tanda-tanda vital meliputi: suhu, nadi, tekanan darah,
pernafasan 3) Kulit : dingin, berkeringat, pucat, capilary refil memanjang,
kering, hangat, kemerahan. 4) Kandung kemih : distensi, produksi urin menurun/berkurang. Pemeriksaan khusus Uterus
Meliputi: tinggi fundus uteri dan posisinya serta konsistensinya. Lochia
Meliputi: warna, banyaknya dan baunya. Perineum
Diobservasi untuk melihat apakah ada tanda infeksi dan luka jahitan Vulva
Dilihat apakah ada edema atau tidak Payudara
Dilihat kondisi aerola,konsistensi dan kolostrum
DIAGNOSA KEPERAWATANGangguan perfusi jaringan
berhubungan dengan perdarahan pervaginan
Infeksi berhubungan dengan adanya sisa plasenta dan selaput ketuban.
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan pervaginaan.
1.Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan perdarahan pervaginan
INTERVENSI RASIONAL
1. Monitor tanda-tanda vital 2. Catat perubahan warna kuku,mukosa bibir,gusi dan lidah,suhu kulit. 3. Evaluasi tingkat kesadaran 4. Kolaborasi (Monitor kadar gas darah dan PH)
5. Berikan terapi oksigen
1.Perubahan perfusi jaringan menimbulkan perubahan pada tanda vital2. Dengan adanya perdarahan maka volume darah disirkulasi menjadi berkurang sehingga sirkulasi di jaringan perifer pun berkurang hal inilah yang menyebabkan cyanosis dan kulit yang dingin.3. Perubahan tingkat kesadaran merupakan salah satu indikator peningkatan/penurunan gangguan perfusi jaringan4. Perubahan kadar gas darah dan PH darah merupakan tanda hipoksia jaringan)5. Oksigen diperlukan untuk menurunkan hipoksia.
2.Infeksi berhubungan dengan adanya sisa plasenta dan selaput ketuban.
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji tanda-tanda vital. 2. Catat karakteristik lochia. 3. Berikan perawatanperineal,pertahankan agar tetap bersih dan kering.
4. Kolaborasi Pemberian Antibiotika
5. Tindakan kerokan pada uterus
1. Tanda vital menandakan adanya perubahan di dalam tubuh2. Untuk mengetahui / mengidentifikasi indikasi kemajuan atau penyimpangan dari lochia yang normal.3. Untuk menjaga kebersihan dan membatasi pertumbuhan bakteri.4. Untuk membasmi kuman penyebab infeksi5. Untuk mengeluarkan sisa plasenta dan selaput ketuban yang tertinggal.
3.Kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan pervaginaan.
INTERVENSI RASIONAL
1.Tidurkan pasien dengan posisi kaki lebih tinggi sedangkan badannya tetap terlentang.2. Monitor tanda-tanda vital3. Monitor intake dan output 4. Evaluasi kandung kencing5. Lakukan masase uterus6. Kolaborasi :a. Pemberian Infus/cairan intravena b. Pemberian uterotonikac. Pemberian Transfusi whole blood (bila perlu)
1.Dengan kaki lebih tinggi akan meningkatkan venous return dan memungkinkan darah ke otak dan organ lain.2. Perubahan tanda vital terjadi bila perdarahan semakin hebat3. Perubahan output merupakan tanda adanya gangguan fungsi ginjal. 4. Kandung kencing yang penuh menghalangi kontraksi uterus5. Masase uterus merangsang kontraksi uterus6.a Cairan intravena dapat meningkatkan volume intravaskular6.b Uterotonika merangsang kontraksi uterus dan mengontrol perdarahan6.c Whole blood membantu menormalkan volume cairan tubuh
SEKIAN DAN TERIMAKASIH