pola komunikasi organisasi pengelolaan atm dalam...

196
POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM MENERAPKAN JATIDIRI PERUSAHAAN DI PT UG MANDIRI REGIONAL BINTARO SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.) oleh: HANIFAH DWI UTAMI NIM: 11140510000134 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M/ 1440H  

Upload: others

Post on 26-Dec-2019

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

1

POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM

DALAM MENERAPKAN JATIDIRI PERUSAHAAN

DI PT UG MANDIRI REGIONAL BINTARO

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)

oleh:

HANIFAH DWI UTAMI

NIM: 11140510000134

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M/ 1440H

 

Page 2: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

2

 

Page 3: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

i

 

Page 4: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

ii

 

Page 5: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

iii

iii

 

Page 6: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

iv

 

Page 7: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

v

v

 

Page 8: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

vi

 

Page 9: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

i

ABSTRAK

Hanifah Dwi Utami

Pola Komunikasi Organisasi Pengelolaan ATM dalam

Menerapkan Jatidiri Perusahaan di PT UG Mandiri Regional

Bintaro

PT Usaha Gedung Mandiri Regional Bintaro adalah

sebuah perusahaan jasa bergerak di bidang Cash Management,

setiap harinya senantiasa bersentuhan dengan uang. Maka, perlu

memagari setiap insan sumber daya manusia dengan jatidiri

perusahaan sehingga tidak melakukan tindak kecurangan dalam

organisasi. Bukan hanya kejujuran, prinsip jatidiri lainnya yaitu

disiplin, kompeten, bertanggung jawab dan bekerjasama juga

harus ditanamkan dan diterapkan. Proses komunikasi penting

dilakukan agar berjalan optimum mencapai tujuan organisasi.

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah

dalam penelitian yaitu: 1) Bagaimana pola komunikasi organisasi

yang terjadi di PT UG Msandiri Regional Bintaro? 2) Bagaimana

kebijakan prosedur operasional standar PT UG Mandiri Regional

Bintaro dalam menerapkan jatidiri perusahaan pada karyawan?

Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan

pendekatan penelitian deskriptif. Penelitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata dengan memusatkan perhatian

pada masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian

berlangsung. Paradigma yang digunakan ialah paradigma

konstruktivis yaitu memahami dan mengkonstruksikan sesuatu

yang menjadi pemahaman subjek yang akan diteliti.

Teori penelitian mengacu pada teori Joseph A. Devito di

antaranya memiliki lima pola yaitu pola lingkaran, pola roda,

pola rantai, pola Y, dan pola semua saluran atau bintang. Hal ini,

berguna mengetahui bentuk arah aliran informasi dari komunikasi

ke bawah, ke atas, sejajar dan komunikasi lintas saluran.

Pola komunikasi organisasi yang digunakan PT UG

Mandiri Regional Bintaro adalah pola roda dan pola semua

saluran. Pola roda digunakan ketika pemimpin menyampaikan

pesan kepada anggota organisasi dan mengadopsi pola semua

saluran ketika praktik kegiatan operasional. Hal ini, menciptakan

komunikasi yang efektif sehingga tujuan organisasi dapat berhasil

dan menghindari hambatan komunikasi yang ada.

Kata kunci: Pola, komunikasi, organisasi, Regional, perusahaan.

 

Page 10: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

ii

 

Page 11: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

iii

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil’alamin, puji dan syukur penulis

panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah dilimpahkan rahmat

dan karunia-Nya, serta shalawat dan salam senantiasa

dilimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pola

Komunikasi Organisasi Pengelolaan ATM dalam Menerapkan

Jatidiri Perusahaan di PT UG Mandiri Regional Bintaro”.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, tentunya tidak sedikit

mengalami hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi. Mulai

dari waktu, curahan tenaga dan pikiran serta usaha dalam

mendapatkan, mengumpulkan dan mengelola data dari

narasumber yang telah dilakukan. Selanjutnya penulis menyadari

bahwa selesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak yang selama ini telah banyak

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini sampai akhir.

Dengan ini, maka penulis ucapkan terimakasih kepada:

1. Suparto, M. Ed, Ph. D, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Terima kasih juga kepada Dr. Siti Napsiah sebagai

Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Rulli Nasrullah

sebagai Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum,

serta Dr. Cecep CastraWidjaya M.Si yaitu sebagai Wakil

Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Dr.

Armawati Arbi, M. Si dan Dr. H. Edy Amin, M.A,

 

Page 12: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

iv

Sekretaris Program Studi Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam.

3. Dr. Armawati Arbi, M. Si. Dosen Pembimbing

Akademik yang telah memberikan arahan dan nasihat

selama perkuliahan.

4. Kiky Rizky, M. Si. Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan,

arahan, dan pemikirannya kepada penulis. Penulis

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada beliau, semoga Allah SWT senantiasa

memberikan keberkahan kepada beliau dan keluarga.

5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi beserta staf tata usaha dan karyawan yang

tak kenal lelah memberikan ilmu yang bermanfaat dan

pengalaman selama perkuliahan.

6. Seluruh Staf Perpustakaan Utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah membantu

penulis untuk mencari bahan referensi penelitian ini.

7. Bapak M. Subagyo Manager PT UG Mandiri Regional

Bintaro dan Bapak Rinaldi (Koordinator Cash

Replenishment/ CR) yang memberikan data dan

informasi guna menunjang dan menyempurnakan

penulisan tugas akhir sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

8. Kedua Orang Tuaku tercinta Bapak Saidi dan Ibu

Suyatmi yang tak pernah lelah dan hentinya mendoakan,

 

Page 13: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

v

v

mendidik serta memberikan dorongan berupa semangat

baik moril maupun materil. Selain itu juga kepada kakak

penulis Ami Astuti dan Aries Tejo Mulyono, tak lupa

Faris Arsyad Al-farizi dan Raffael Aditya Kasyafani

adik-adikku yang selalu memberikan keceriaan dan

kebahagiaan sehingga penulis semangat dalam

menyusun skripsi.

9. Kepada Sahabat “The Burons” seperjuanganku yang

dengan tulus menemani dan memberikan warna dalam

masa perkuliahanku. Yaitu, Rizka Maftuhah, Ayu

Rahmawati, Larasati Satitiputri, Bella Putri Dwi

Anggraeni, Sulistiyaningsih, Puput Safinatunnajah,

Amalia Assyifa Rahman, Filza Itqiya, Azkiyaul Umami.

10. Kepada sahabat yang tidak pernah luput dalam

menyemangati, memberi motivasi, doa, dukungan

kepada penulis. Yaitu Ghaida Fathihatu Sabila, Lolia

Kusumawati, Canya Naomi, Andra Elfitasari, Vidya

Oktaviana, Nurasiah Jamil, Atika Indah Fitriani, Dahlia.

11. Kepada semua teman-teman KPI C 2014 dan rekan-

rekan mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

angkatan 2014.

12. Seluruh teman- teman KKN AURUM 083, Jelupang

Tangerang Selatan yang telah menjadikan KKN sangat

berkesan, memberi pengalaman, tempat berbagi canda

tawa, Tartila Aryani, Chusnul Chotimah, Fazaky Putra

 

Page 14: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

vi

Rahardian, Muhammad Fachri, Andika Khoirul Huda,

Muhammad Yasir, dkk.

13. Kepada teman-teman 1001 yang selalu memberikan

dukungan, doa dan motivasi kepada penulis.

14. Semua pihak yang telah membantu demi kelancaran

penyusunan skripsi ini.

Dengan segala kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini,

penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi

penulis dan pembaca, dalam bidang akademik maupun praktis.

Jakarta, 08 Mei 2019

Hanifah Dwi Utami

NIM: 11140510000134

 

Page 15: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

vii

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................ iii

DAFTAR ISI .............................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................. xi

DAFTAR TABEL .................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Batasan Masalah................................................................. 5

C. Rumusan Masalah .............................................................. 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 6

E. Tinjauan Kajian Terdahulu ................................................ 7

F. Metode Penelitian............................................................... 9

G. Sistematika Penulisan ....................................................... 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................... 17

A. Komunikasi Organisasi .................................................... 17

B. Pola Aliran Informasi dalam Organisasi .......................... 19

C. Komunikasi ke Bawah (Downward Communication) ..... 25

D. Komunikasi ke Atas (Upward Communication) .............. 26

E. Komunikasi Sejajar (Lateral Communication) ................ 27

 

Page 16: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

viii

F. Komunikasi Lintas Saluran .............................................. 28

G. Jatidiri Perusahaan ........................................................... 29

1. Kejujuran ...................................................................... 30

2. Disiplin .......................................................................... 31

3. Kompeten ...................................................................... 34

4. Bertanggung Jawab ....................................................... 37

5. Bekerja sama ................................................................. 38

BAB III GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN ....... 43

A. Cikal Bakal PT Usaha Gedung Mandiri .......................... 43

B. Sekilas Tentang PT Usaha Gedung Mandiri .................... 44

C. Visi dan Misi PT Usaha Gedung Mandiri ........................ 47

D. Logo PT Usaha Gedung Mandiri...................................... 48

E. Media Sosial PT Usaha Gedung Mandiri ......................... 49

F. Struktur Organisasi PT Usaha Gedung Mandiri ............... 50

G. Cash Management ............................................................ 50

H. Tugas dan Fungsi Unit Kerja Cash Management ............. 52

I. Struktur Organisasi Cash Management Regional Bintaro55

J. Jatidiri Cash Management Regional Bintaro ................... 56

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ..................... 59

A. Pola Komunikasi Organisasi Pengelolaan ATM dalam

Menerapkan Jatidiri di PT UG Mandiri Regional Bintaro ...... 59

 

Page 17: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

ix

ix

1. Pola Komunikasi .......................................................... 59

2. Komunikasi ke Bawah (Downward Communication) .. 61

3. Komunikasi ke Atas (Upward Communication) .......... 67

4. Komunikasi Sejajar (Lateral Communication) ............ 70

5. Komunikasi Lintas Saluran .......................................... 72

B. Kebijakan Prosedur Operasional Standar PT UG Mandiri

Regional Bintaro dalam Menerapkan Jatidiri Perusahaan pada

Karyawan ................................................................................. 73

1. Jatidiri ........................................................................... 73

2. Kejujuran ...................................................................... 74

3. Disiplin ......................................................................... 76

4. Kompeten ..................................................................... 79

5. Bertanggung Jawab ...................................................... 81

6. Bekerja sama ................................................................ 82

BAB V PEMBAHASAN ........................................................... 85

A. Pola Komunikasi Organisasi Pengelolaan ATM dalam

Menerapkan Jatidiri di PT UG Mandiri Regional Bintaro ...... 85

1. Pola Komunikasi .......................................................... 85

2. Komunikasi ke Bawah (Downward Communication) .. 87

3. Komunikasi ke Atas (Upward Communication) .......... 93

4. Komunikasi Sejajar (Lateral Communication) ............ 95

5. Komunikasi Lintas Saluran .......................................... 97

 

Page 18: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

x

B. Kebijakan Prosedur Operasional Standar PT UG Mandiri

Regional Bintaro dalam Menerapkan Jatidiri Perusahaan pada

Karyawan ................................................................................. 98

1. Jatidiri ........................................................................... 98

2. Kejujuran .................................................................... 100

3. Disiplin ........................................................................ 104

4. Kompeten .................................................................... 108

5. Bertanggung Jawab ..................................................... 111

6. Bekerja sama ............................................................... 114

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN .............. 119

A. Simpulan ......................................................................... 119

B. Implikasi ......................................................................... 122

C. Saran ............................................................................... 123

DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 125

LAMPIRAN ............................................................................. 131

 

Page 19: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

xi

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Pola Lingkaran ............................................................ 21

Gambar 2.2 : Pola Roda .................................................................... 22

Gambar 2.3 : Pola Rantai .................................................................. 23

Gambar 2.4 : Pola Y .......................................................................... 23

Gambar 2.5 : Pola Semua Saluran atau Bintang .................... ........... 24

Gambar 3.1 : Perencanaan dan Pemancangan Tiang Pertama oleh

Presiden Pertama Ir. Soekarno .................................. 44

Gambar 3.2 : Logo PT Usaha Gedung Mandiri ................................ 48

Gambar 3.3 : Media Sosial PT Usaha Gedung Mandiri .................... 49

Gambar 3.4 : Tim Pengisian ATM Cash Management ..................... 51

Gambar 3.5 : Cash Management ............................................ ........... 54

Gambar 3.6 : Sebaran Kantor Cash Management PT UG Mandiri

di Sejumlah Wilayah Indonesia ....................... ........... 57

Gambar 4.1 : Agenda Kerja dan Kinerja SLA UP Time Regional

Bintaro ............................................................. ........... 62

Gambar 4.2 : Briefing Membahas Kegiatan Harian Operasional

Kerja dan Mengingatkan Jatidiri dipimpin oleh

Manajer ............................................................ ........... 63

Gambar 4.3 : Komunikasi yang dilakukan Antarunit Membahas

Kegiatan Kerja Cash Replenishment ............... ........... 65

Gambar 4.4 : ATM NET Komunikasi Berbasis Web ............ ........... 67

Gambar 4.5: Karyawan Melakukan Komunikasi ke Atas dengan

Manajer Ketika Memberikan Laporan Hasil

Kegiatan ............................................................. ........... 69

 

Page 20: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

xii

Gambar 4.6: Karyawan Melakukan Komunikasi ke Atas dengan

Meminta Tanda Tangan Laporan ....................... ........... 69

Gambar 4.7: Komunikasi dilakukan Antarsesama Karyawan . ........... 70

Gambar 4.8: Pengawalan Polisi Saat di Lapangan .................. ........... 72

Gambar 4.9: Pamflet Kelima Prinsip Jatidiri........................... ........... 74

Gambar 4.10: Surat Teguran dalam Pelanggaran Disiplin ...... ........... 78

Gambar 4.11: Surat Teguran dalam Pelanggaran Disiplin ...... ........... 79

Gambar 4.12: Kekompakkan Tim Anggota Organisasi .......... ........... 84

 

Page 21: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

xiii

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Struktur Organisasi PT. Usaha Gedung Mandiri ....... 50

Tabel 3.2 : Struktur Organisasi Cash Management Regional

Bintaro ........................................................................ 55

Tabel 4.1 : Hasil Rekrutmen Karyawan Melalui Tes Psikotes ..... 80

 

Page 22: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

xiv

 

Page 23: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penelitian ini menggambarkan bentuk arah aliran informasi

yang terpola, pada PT Usaha Gedung Mandiri Regional Bintaro

(PT UG Mandiri Regional Bintaro) terkait dengan pengelolaan

bidang jasa Cash Management Anjungan Tunai Mandiri (ATM)

dalam menerapkan jatidiri perusahaan. Komunikasi yang sangkil

dan mangkus terjadi di antara para anggota organisasi yang

membentuk arah aliran pesan dan informasi di PT UG Mandiri

Regional Bintaro. Di antara anggota organisasi dari atasan hingga

bawahan saling terjadi pertukaran pesan. Pertukaran pesan itu

melalui jalan tertentu yang dinamakan pola aliran informasi atau

jaringan komunikasi.1 Dalam mengalirkan arah informasi

terdapat lima pola yang dijumpai dalam suatu organisasi. Kelima

pola tersebut adalah pola lingkaran, pola roda, pola Y, pola rantai,

dan pola semua saluran atau bintang.2 Pola lingkaran

memungkinkan semua anggota berkomunikasi satu dengan yang

lainnya hanya melalui sejenis sistem pengulangan pesan.3 Pola

lingkaran tidak mempunyai pemimpin dan di antara para anggota

organisasi bebas untuk memiliki kewenangan untuk dapat

1 Abdullah Masmuh, Komunikasi Organisasi dalam Prespektif Teori

dan Praktek (Malang: UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang,

2008), h. 56. 2 Masmuh, Komunikasi Organisasi dalam Prespektif Teori dan

Praktek, h. 57-58. 3 Pace dan Faules, Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan

kinerja (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 175.

 

Page 24: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

2

berkomunikasi dengan lini manapun. Pola Y memiliki pemimpin

yang jelas, hal ini seperti diumpamakan sudut dari huruf ”Y”

yang memiliki dua titik arah aliran yakni berupa menerima dan

mengirimkan pesan dari dua orang sumber. Pola rantai yaitu para

anggota organisasi hanya dapat berkomunikasi dengan satu orang

saja dan pemimpin berada di pusat. Selanjutnya, pola semua

saluran atau bintang yakni memiliki wewenang tanpa batas untuk

berkomunikasi mencakup semua saluran. PT UG Mandiri

Regional Bintaro menerapkan pola roda yakni, pemimpin jelas

dalam mengalirkan informasi kegiatan operasional. Seorang

pemimpin dengan jelas mengalirkan informasi kepada bawahan

dengan mengirimkan pesan yang di dalamnya terdapat prinsip-

prinsip jatidiri perusahaan kepada karyawan dan komunikasi

timbal balik pun terjadi di dalamnya. Kemudian, dalam

penerapan praktik kegiatan operasional kerja mengadopsi pola

semua saluran atau bintang yakni semua anggota karyawan yang

terlibat dalam proses kegiatan saling memiliki kekuatan untuk

mengirimkan dan berbagi informasi kepada semua saluran untuk

tujuan organisasi.

Setiap perusahaan memiliki prinsip yang harus dipegang

teguh oleh anggota organisasi untuk meraih tujuan visi dan misi.

Tak lain halnya, PT UG Mandiri Regional Bintaro memiliki visi

dan misi. Dalam mewujudkan visi dan misi, ada hal yang harus

diterapkan dan dijalankan yakni prinsip jatidiri. Prinsip jatidiri PT

UG Mandiri Regional Bintaro adalah jujur, disiplin, kompeten,

 

Page 25: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

3

bertanggung jawab, dan bekerja sama.4 Kelima prinsip jatidiri

tersebut sama halnya seperti yang terkandung dalam nilai-nilai

Islam. Dalam hal ini, untuk dapat mencapainya setiap anggota

organisasi harus menerapkan dan menanamkan dalam diri prinsip

jatidiri. Jatidiri merupakan sebuah budaya perusahaan yang

sifatnya abstrak tetapi harus dituangkan dan diaplikasikan dalam

kehidupan berorganisasi. Prinsip-prinsip jatidiri ini, harus benar-

benar ditanamkan, dipelihara dan dijalankan oleh seluruh

karyawan tanpa terkecuali mulai dari atasan hingga bawahan

sekalipun ketika melaksanakan tugas dalam organisasi. Setiap

karyawan harus memelihara prinsip jatidiri tersebut karena tugas

dan pekerjaan dalam bidang pengelolaan ATM yang riskan

terhadap risiko. Semua kembali lagi kepada prinsip jatidiri yang

merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan untuk

terbangunnya sebuah organisasi yang sempurna.

Dalam konteks pengelolaan ATM, unit kerja yang

memiliki tanggung jawab adalah Cash Replenishment (CR), First

Level Maintenance (FLM), serta unit lain di luar PT UG Mandiri

yang memiliki ikatan kerja sama. Maka, secara langsung unit-unit

tersebut harus memahami dan menerapkan prinsip jatidiri. Jika,

semua anggota organisasi menjalankan prinsip jatidiri dengan

benar maka perusahaan dapat dikatakan berhasil. Sebaliknya,

apabila tidak berhasil maka adanya kegagalan-kegagalan

komunikasi atau gangguan terhadap perusahaan. Sebagai sebuah

perusahaan jasa dalam pengelolaan uang, adanya peluang untuk

4 Wawancara pribadi dengan Muslam Subagyo selaku Manajer PT

UG Mandiri Regional Bintaro, Tangerang Selatan 09 Mei 2018.

 

Page 26: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

4

berlaku tidak jujur dapat terjadi. Seperti pada kasus tahun 2017

silam, ada karyawan yang tidak meneguhkan prinsip jatidiri

mengenai tidak jujurnya dengan mengambil sejumlah uang milik

perusahaan karena dorongan suatu faktor.5 Dalam hal ini,

berdampak bagi perusahaan yakni mengalami kerugian, dan

kegagalan dalam menjalankan visi dan misi perusahaan. Hal ini,

tentunya menjadi contoh perbuatan tercela dengan tidak

menanamkan dan menerapkan dengan sunguh-sungguh dalam

hati. Setiap anggota organisasi sebaiknya tidak hanya

menanamkan dan menerapkan hanya untuk kepentingan sebuah

organisasi, namun dibulatkan tekad untuk diri sendiri sebagai

bentuk melatih diri dari perbuatan tidak terpuji.

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran Surah At-Taubah

ayat 119:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian

kepada Allah SWT, dan hendaklah bersama orang-orang yang

benar.”

Apabila seluruh karyawan memegang teguh prinsip jatidiri

perusahaan maka, dalam Islam mereka akan ditempatkan di sisi

bersama dengan orang-orang yang beriman. Bekerja harus

bersungguh-sungguh meniatkan dari dalam diri untuk

berpedoman prinsip jatidiri perusahaan agar terhindar dari hal-hal

yang dapat merugikan diri sendiri maupun perusahaan.

5 Wawancara Pribadi dengan M. Subagyo.

 

Page 27: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

5

Jika setiap karyawan sudah benar-benar menanamkan dan

menerapkan baik untuk dirinya sendiri maupun organisasi, ia

tidak akan tergoda untuk melakukan tindak kecurangan. Bukan

hanya kejujuran saja yang dibutuhkan dalam bekerja di PT UG

Mandiri Regional Bintaro, prinsip lain seperti memiliki sikap

bertanggung jawab dalam pekerjaan dengan menerima apapun

risiko yang terjadi. Bertanggung jawab ketika melaksanakan

kegiatan oganisasi yakni menanggung segala sesuatunya tanpa

terkecuali dimulai dari awal hingga tuntasnya pekerjaan tersebut.

Membangun dan menaati disiplin dalam bekerja seperti disiplin

taat peraturan, waktu, kehadiran, taat asas dengan mematuhi

segala prosedur operasional standar yang berlaku di perusahaan.

PT UG Mandiri Regional Bintaro yang memiliki sumber daya

manusia (SDM) yang berkompeten di bidangnya, serta

melibatkan rasa kerja sama yang tinggi antarsesama karyawan

untuk tercapainya tujuan perusahaan.

Maka dari itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

melihat bagaimana pola komunikasi organisasi yang dilakukan

PT UG Mandiri Regional Bintaro dalam menerapkan jatidiri

perusahaan dan mengetahui bagaimana kebijakan prosedur

operasional standar dalam menerapkan jatidiri perusahaan.

B. Batasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya permasalahan dalam penelitian

ini, maka penulis akan membatasi permasalahan pola aliran

informasi pada PT UG Mandiri Regional Bintaro yakni dalam

bagian: komunikasi ke bawah (downward communication),

 

Page 28: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

6

komunikasi ke atas (vertical communication), komunikasi sejajar

(lateral communication, dan komunikasi lintas saluran (diagonal

communication) serta dalam menanamkan jatidiri perusahaan

atau budaya perusahaan.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, rumusan masalah

pada penelitiam ini adalah

1. Bagaimana pola komunikasi organisasi yang terjadi di PT

UG Mandiri Regional Bintaro?

2. Bagaimana kebijakan prosedur operasional standar PT UG

Mandiri Regional Bintaro dalam menerapkan jatidiri

perusahaan pada karyawan?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penulisan penelitian ini selain bertujuan sebagai tugas akhir

kuliah, juga bertujuan untuk:

a. Mengetahui pola komunikasi organisasi yang terjadi di

PT UG Mandiri Regional Bintaro melalui bentuk arah

aliran informasi dari komunikasi baik ke bawah,

komunikasi ke atas, komunikasi sejajar, dan komunikasi

lintas saluran.

b. Mengetahui kebijakan prosedur operasional standar di

PT UG Mandiri Regional Bintaro dalam menerapkan

jatidiri pada karyawan.

 

Page 29: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

7

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademik

Penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan

pengembangan dalam keilmuan komunikasi, khususnya

dalam ilmu komunikasi organisasi.

b. Manfaat Praktis

Penulisan skripsi ini diharapkan dapat mengetahui

bentuk arah aliran informasi dalam komunikasi organisasi

PT Usaha Gedung Mandiri sehingga dapat meningkatkan

komunikasi organisasi baik antara atasan –bawahan,

antarkaryawan dan lintas saluran. Selain itu, dapat berguna

bagi PT UG Mandiri pada bidang usaha utama, yaitu jasa

Cash Management dalam mengembangkan komunikasi

organisasi yang sangkil dan mangkus. Di sisi lain juga,

diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat atau publik.

E. Tinjauan Kajian Terdahulu

Penelitian ini mengacu pada buku, jurnal, dan skripsi yang

sebelumnya membahas tentang ilmu komunikasi khususnya

komunikasi organisasi. Maka dalam hal ini, mengacu pada

skripsi-skripi sebelumnya seperti di bawah ini:

a. “Pola Komunikasi Organisasi pada Perusahaan Pialang

Asuransi Mikro Syariah PT. Asyki Sarana Sejahtera.”

Yang ditulis oleh Annisa Dyana mahasiswi jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun

2014. Dalam penelitiannya ia menemukan bahwa pola

 

Page 30: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

8

komunikasi yang terbentuk dalam lingkungan kerja pada

perusahaan tersebut adalah pola roda, dimana memiliki

pemimpin yang jelas ketika menyebarkan informasi kerja

dalam perusahaan adalah direksi. Perbedaan dengan penelitian

milik Annisa Mahasi Dyana adalah subjek yang akan dijadikan

penelitian. Subjek pada penelitian terdahulu adalah PT. Asyiki

Sarana Sejahtera yang bergerak dalam bidang asuransi, maka

pada penelitian kali ini adalah PT Usaha Gedung Mandiri

bidang jasa Cash Management atau pengelolaan ATM.6

b. “Pola Komunikasi Organisasi Bintal TNI AU Atang

Sendjaja Bogor” penelitian milik M. Saddam Husein

mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, tahun 2016. Dalam penelitiannya ia menemukan pola

komunikasi organisasi yaitu pola roda dan rantai yang cukup

efektif dalam pelaksanaan bintal. Perbedaan dengan penelitian

milik Husein adalah pada subjek yang akan dijadikan

penelitian. Subjek yang akan dijadikan penelitian terdahulu

adalah Pembinaan Mental TNI AU Atang Sendjaja, maka

penelitian kali ini adalah PT. UG Mandiri dalam bidang jasa

Cash Management atau pengelolaan ATM.7

6 Annisa Dyana, “Pola Komunikasi Organisasi pada Perusahaan

Pialang Asuransi Mikro Syariah PT. Asyki Sarana Sejahtera.” (Skripsi S1

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri

Jakarta, 2014) 7 M. Saddam Husein, “Pola Komunikasi Organisasi Bintal TNI AU

Sendjaja Bogor”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Universitas Islam Negeri Jakarta, 2016)

 

Page 31: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

9

c. “Pola Komunikasi Organisasi Antara Pimpinan Dan

Staff PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. Palagisang

Estate Di Desa Tamatto Kecamatan Ujung Loe Kabupaten

Bulukumba” penelitian milik Ita Apriani mahasiswa jurusan

Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN

Alauddin Makassar, tahun 2014. Dalam penelitiannya ia

menemukan pola komunikasi organisasi antara pimpinan dan

staff serta hambatan komunikasi dari segi perbedaan bahasa

pada PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. Palagisang

Estate Di Desa Tamatto Kecamatan Ujung Loe Kabupaten

Bulukumba. Perbedaan dengan penelitian milik Ita adalah

subjek yang akan dijadikan penelitian. Subjek yang akan

dijadikan penelitian terdahulu adalah PT. PP. London Sumatra

Indonesia, Tbk. Palagisang Estate Di Desa Tamatto

Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba. Maka,

penelitian kali ini adalah PT. UG Mandiri dalam bidang jasa

Cash Management ATM atau pengelolaan ATM.8

F. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,

pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau

menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat

8 Ita Apriani, “Pola Komunikasi Organisasi Antara Pimpinan Dan

Staff PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. Palagisang Estate Di Desa

Tamatto Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba”, (Skripsi S1 Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Alauddin

Makassar, 2014)

 

Page 32: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

10

mengenai faktor-faktor, sifat serta hubungan fenomena yang

diteliti.9 Metode penelitian yang digunakan pada skripsi ini

yaitu menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif.

Bogdan dan Taylor mendefinisikan metode kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku

yang dapat diamati.10

Untuk mendapatkan hasil penelitian

yang diharapkan, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif

dengan metode deskriptif yaitu berupa kata-kata, gambar, dan

bukan angka-angka. Maka, peneliti akan menggunakan

pendekatan model kualitatif dengan metode yang bersifat

deskriptif.

2. Paradigma Penelitian

Paradigma merupakan prespektif penelitian yang digunakan

peneliti, yang berisi bagaimana peneliti melihat realita.

Bagaimana mempelajari fenomena, cara-cara yang digunakan

dalam menginterpretasikan temuan.11

Sebagai pedoman

pengerjaan skripsi ini, peneliti menggunakan paradigma

konstruktivisme. Secara sederhana paradigma ialah proses

bagaimana kita berfikir terhadap sesuatu. Paradigma

konstruktivisme berusaha memahami dan mengkonstruksikan

9 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2005), h. 121. 10

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2000), h.4. 11

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), h. 25.

 

Page 33: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

11

sesuatu yang menjadi pemahaman subjek yang akan diteliti.12

Berdasarkan uraian tersebut dapat menunjukkan bahwa hasil

karya dari peneliti sehingga dapat memberikan kesimpulan

dan saran sesuai dengan data dan fakta yang ada di lapangan.

3. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah PT Usaha Gedung Mandiri

Regional Bintaro yang bergerak pada bidang usaha utama

yaitu jasa Cash Management atau pengelolaan ATM di

antaranya bagian Cash Replenishment (CR) dan First Level

Maintenance (FLM) dan pihak satuan terkait bagian

operasional kegiatan.

b. Objek penelitian

Objek penelitian ini adalah pola komunikasi organisasi

yang digunakan dalam PT. UG Mandiri Regional Bintaro,

khususnya pada Cash Management ATM.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode

penelitian kualitatif dan bersifat deskriptif, maka akan

melakukan pengumpulan data membagi menjadi :

1. Observasi

Observasi adalah kemampuan seorang untuk

menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja

12

Maryaeni, Metodologi Penelitian Budaya (Jakarta:Bumi Aksara,

2005), h. 7.

 

Page 34: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

12

pancaindra mata serta dibantu dengan panca indra

lainnya.13

Dalam penelitian ini, peneliti turut

berpartisipasi mengamati secara langsung menggunakan

panca indra ke dalam organisasi yang terdapat dalam PT

Usaha Gedung Mandiri Regional Bintaro guna

mendapatkan data-data penelitian secara valid dan konkrit

untuk menunjang penulisan penelitian ini.

2. Wawancara

Wawancara atau interview adalah sebuah proses

memperoleh sebuah keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

pewancara dengan responden atau orang yang

diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan (guide)

wawancara.14

Dalam hal ini peneliti melakukan

wawancara langsung dengan Muslam Subagyo sebagai

manager PT. Usaha Gedung Mandiri Regional Bintaro

dan Renaldi sebagai Koordinator Cash Replenishment

(CR) di PT Usaha Gedung Mandiri Regional Bintaro.

3. Dokumentasi

Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data

yang menghasilkan catatan-catatan penting yang

berhubungan dengan masalah yang akan diteliti, sehingga

13

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,

Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2007), h. 118. 14

Bungin, Metode Penelitian Kualitatif, h. 126.

 

Page 35: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

13

akan memperoleh data yang lengkap, sah, dan bukan

berdasarkan perkiraan.15

Metode ini hanya mengambil

data-data yang sudah ada dan tersedia dalam catatan

dokumen. Pengumpulan data berdasarkan tulisan-tulisan

berbentuk catatan, laman resmi, buku katalog keluaran PT

UG Mandiri, jadwal yang berada di PT UG Mandiri

Regional Bintaro, arsip-arsip penting milik PT. Usaha

Gedung Mandiri, dokumen pribadi yang diambil secara

langsung di lapangan dan semua tulisan yang memberikan

informasi yang akurat mengenai PT UG Mandiri.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif dalam penelitian komunikasi

berangkat dari sebuah fenomena. Pada penelitian ini data

diperoleh dari berbagai sumber dengan memanfaatkan

teknik pengumpulsn data yang bermacam-macam

(triangulasi) dan dilakukan terus-menerus hingga tidak

ditemukan data baru.16

Melalui data yang diperoleh,

penulis kemudian melakukan pengolahan, analisis dan

dinterpretasikan. Adapun metode yang digunakan untuk

menganalisis data adalah analisis deskriptif, di mana

penulis melaporkan data dengan menerangkan dan

memberikan gambaran mengenai data yang terkumpul

dilapangan sesuai fakta kemudian data tersebut

disimpulkan.

15

Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta:

PT. Rineka Cipta, 2008), h. 158. 16

Andi Prastowo, Memahami Metode-metode Penelitian: Suatu

Tinjauan Teoritis & Praktis (Yogyakarta: Aar-Ruzz Media, 2011), h. 13.

 

Page 36: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

14

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini berdasarkan SK Rektor UIN

Syarif Hidayatulaah Jakarta Tentang Pedoman Penulisan Karya

Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) tahun 2017. Adapun

sistematikanya adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang

masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan penelitian, metodologi penelitian, dan

sistematika penulisan.

Bab II Kajian Teoritis

Pada bab ini, akan membahas tentang landasan teoritis yang

akan digunakan dalam penelitian ini yaitu teori pola komunikasi

organisasi. Di dalamnya berisi definisi-definisi serta teori yang

mendasar untuk penelitian dari berbagai sumber.

BAB III Gambaran Umum Latar Penelitian

Dalam bab ini, akan menampilkan gambaran umum mengenai

objek penelitian yakni PT Usaha Gedung Mandiri Regional

Bintaro. Gambaran umum, visi dan misi, logo perusahaan, media

sosial, struktur organisasi, serta tugas dan fungsi unit kerja.

Informasi digali lebih dalam dan akurat oleh peneliti melalui

media seperti buku, website, jurnal maupun artikel.

BAB IV Data dan Temuan Penelitian

Pada bab ini, berisikan tentang uraian penyajian data dan

temuan penelitian terkait pola komunikasi organisaasi PT UG

 

Page 37: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

15

Mandiri dan kebijakan prosedur operasional standar jatidiri

perusahaan.

BAB V Pembahasan

Bab ini berisi uraian yang mengaitkan latar belakang, teori

dan analisis peneliti terkait pola komunikasi organisasi

pengelolaan ATM dalam menerapkan jatidiri perusahaan di PT

UG Mandiri Regional Bintaro.

BAB VI Simpulan, Implikasi dan Saran

Dalam bab ini, peneliti akan memberikan kesimpulan,

saran dan implikasi berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan

oleh peneliti.

 

Page 38: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

16

 

Page 39: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

17

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Komunikasi Organisasi

Menurut Istilah kata organisasi yakni berasal dari bahasa

Latin yaitu organize, yang secara harfiah berarti paduan dari

bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung

1 Organisasi Komunikasi merupakan sistem aliran yang

menghubungkan dan membangkitkan kinerja antar bagian dalam

organisasi sehingga menghasilkan sinergi.2 Sedangkan menurut

Wright yang kemudian dikutip oleh Onong Uchana, organisasi

adalah suatu sistem bentuk terbuka dan aktifitas yang

dikoordinasikan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu

tujuan bersama.3 Maka, disimpulkan menurut peneliti pengertian

organisasi adalah sebuah bagian-bagian yang terbentuk menjadi

sistem yang kuat dan saling berkaitan satu dan lainnya sehingga

bekerjasama untuk tujuan bersama.

Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan

berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun

informal dari suatu organisasi.4 Menurut Dian Wijayanto dalam

bukunya pengantar manajemen dikatakan bahwa komunikasi

organisasi adalah proses pertukaran informasi yang berlangsung

pada organisasi. Berdasarkan arahnya, komunikasi dalam

1 Khomsahrial Romli, Komunikasi Organisasi Lengkap (Jakarta: PT

Grasindo, 2011), h. 1. 2 Redi Panuju, Komunikasi Organisasi: dari Konseptual-Teoritis ke

Empirik (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), h. 1-2. 3 Onong Uchana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2002), h. 7. 4 Romli, Komunikasi Organisasi Lengkap, h. 2.

 

Page 40: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

18

organisasi dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

Komunikasi ke bawah (downward communication), komunikasi

ke atas (upward communication), dan komunikasi horizontal

(lateral communication).5 Deddy Mulyana menjelaskan

komunikasi organisasi terjadi dalam suatu jaringan yang lebih

besar dari pada komunikasi kelompok. Komunikasi formal adalah

komunikasi menurut struktur organisasi, yakni komunikasi ke

bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal.

Sedangkan, komunikasi informal tidak tergantung pada

organisasi, seperti komuniasi antar sejawat.6

Menurut peneliti dapat ditarik kesimpulan bahwa

komunikasi organisasi adalah proses pertukaran pesan atau

infomasi yang dilakukan oleh satu orang anggota organisasi

kepada anggota lain. Komunikasi yang dilakukan baik secara

formal yaitu mengalirkan arah komunikasi ke bawah yang

dilakukan pimpinan atau manajer kepada bawahannya dalam

memberikan pesan informasi pekerjaan, komunikasi ke atas

sebagai umpan balik yang diberikan oleh atasannya kepada

bawahan berupa laporan kerja, komunikasi secara sejajar yakni

yang dilakukan oleh sesama anggota karyawan dalam

membagikan informasi dan komunikasi lintas saluran sebagai

pelengkap dalam organisasi yakni orang yang memiliki

kewenangan berkomunikasi dengan semua saluran di dalam

organisasi. Di sisi lain tidak terlepas dari komunikasi informal

5 Dian Wijayanto, Pengantar Manajemen (Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2012), h. 153. 6 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung:

PT.Remaja Rosdakarya, 2001), h. 75.

 

Page 41: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

19

yang hakikatnya memang terjadi di dalam organisasi oleh semua

lapisan organisasi baik membicarakan masalah organisasi atau di

luar konteks dari pekerjaan sehingga terjalin hubungan sosial.

B. Pola Aliran Informasi dalam Organisasi

Djamarah menyatakan bahwa pola komunikasi dapat

dipahami sebagai pola hubungan antara dua orang atau lebih

dalam pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat

sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.7 Organisasi

adalah komposisi sejumlah orang-orang yang menduduki posisi

atau peranan tertentu. Diantara orang-orang ini saling terjadi

pertukaran pesan. Pertukaran pesan itu melalui jalan tertentu yang

dinamakan pola aliran informasi atau jaringan komunikasi.

Komunikasi keorganisasian mempunyai suatu pola atau jaringan.

Dalam suatu organisasi dengan beberapa sumber (orang-orang

pada berbagai tingkat) pesan-pesan yang dikirimkan dan diterima

dapat mengikuti suatu pola tetap.8 Pola komunikasi merupakan

kegiatan yang dilakukan orang-orang di dalam organisasi ketika

mereka saling berbagi informasi mengikuti arah aliran yang tetap

dan dilakukan secara terus menerus. Katz dan Kahn menunjukkan

bahwa pola atau keadaan urusan yang teratur mensyaratkan

bahwa komunikasi di antara para anggota sistem tersebut

7 Syaiful Bahri Djamarah, Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak

dalam Keluarga (Jakarta: PT. Reneka Cipta, 2004), h. 1. 8 Udai Pareek, Perilaku Organisasi: Pedoman ke Arah Pemahaman

Proses Komunikasi Antar Pribadi dan Motivasi Kerja (Jakarta: PT Ikrar

Mandiriabadi, 1996), h. 100.

 

Page 42: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

20

dibatasi. Sifat asal organisasi mengisyaratkan pembatasan

mengenai siapa yang berbicara dengan siapa.9

Dalam buku karangan Khomsahrial Romli, menurut Joseph

A. Devito dalam kaitannya dengan ini ada lima pola aliran

informasi yang dapat dijumpai dan diaplikasikan umumnya pada

komunikasi organisasi, di antaranya sebagai berikut:

1. Pola Lingkaran

Pola lingkaran tidak memiliki pemimpin. Semua anggota

posisinya sama. Mereka memiliki wewenang atau kekuatan

yang sama untuk memengaruhi kelompok. Setiap anggota

bisa berkomunikasi dengan dua anggota lain disisinya.10

Pola

lingkaran memungkinkan semua anggota berkomunikasi satu

dengan yang lainnya hanya melalui sejenis sistem

pengulangan pesan. Tidak seorang anggotapun yang dapat

berhubungan langsung dengan semua anggota lainnya,

demikian pula tidak ada anggota yang memiliki akses

langsung terhadap seluruh informasi yang diperlukan untuk

memecahkan persoalan.

Ada beberapa kombinasi berbeda yang mungkin: A

dapat berkomunikasi dengan B dan E tetapi tidak dapat

berkomunikasi dengan C dan D; B dapat berkomunikasi

dengan A dan C tetapi tidak dapat berkomunikasi dengan D

dan E; C dapat berkomunikasi dengan B dan D tetapi tidak

9 R. Wayne Pace dan Don F. Faules, Komunikasi Organisasi: Strategi

Meningkatkan Kinerja Perusahaan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010),

h. 174 10

Abdullah Masmuh, Komunikasi Organisasi dalam Prespektif Teori

dan Praktek (Malang: UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang,

2008), h. 57.

 

Page 43: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

21

dapat berkomunikasi dengan A dan E; D dapat

berkomunikasi dengan C dan E tetapi tidak dengan A dan

B; dan E dapat berkomunikasi dengan D dan B tetapi tidak

dengan B dan C. Bila D ingin berkomunikasi dengan A,

informasi harus disampaikan melalui E atau C dan B.11

Gambar 2.1

Pola Lingkaran

2. Pola Roda

Pola roda adalah orang yang mengarahkan seluruh

informasi kepada individu yang menduduki posisi sentral.

Orang dalam posisi sentral menerima kontak, informasi dan

memecahkan masalah dengan sasaran atau persetujuan

anggota lainnya. Struktur roda memiliki pemimpin yang

jelas, yaitu yang posisinya di pusat. Orang ini merupakan

satu-satunya yang dapat mengirim dan menerima pesan dari

semua anggota. Oleh karena itu, jika seseorang anggota

11

Pace dan Faules, Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan

Kinerja Perusahaan, h. 175.

 

Page 44: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

22

ingin berkomunikasi dengan anggota lain, maka pesannya

harus disampaikan melalui pemimpinnya.12

Pola roda adalah jaringan yang paling tersentralisasi

dengan satu orang yang berada di posisi tengahnya. Setiap

anggota lainnya hanya berkomunikasi pada kepada orang

tersebut dan tidak pada anggota lainnya dari kelompok

tersebut. A memegang posisi sentral sebagai sumbu roda

dengan semua saluran yang menghubungkan ke A dan para

anggota lainnya ditempatkan di lingkaran luar roda itu.

Saluran itu lalu Nampak sebagai jari-jari yang membentang

keluar dari A ke B, A ke C, A ke D, A ke E, dan

seterusnya.13

Jadi, menurut peneliti pengertian pola roda

memiliki pusat yakni A sebagai memimpin dapat

membagikan informasi atau dapat berkomunikasi ke

saluran lainnya seperti kepada B, C, D dan E.

Gambar 2.2

Pola Roda

12

Joseph A Devito, Komunikasi Antarmanusia (Tangerang Selatan:

Karisma Publishing Groupedisi ke-5, 2011), h. 383 13

Aubrey B. Fisher, Teori-Teori Komunikasi (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1978), h. 183.

 

Page 45: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

23

3. Pola Rantai

Pola rantai sama dengan pola lingkaran kecuali bahwa

anggota yang paling ujung hanya dapat berkomunikasi

dengan satu orang saja. Keadaan terpusat juga terdapat di

sini. Orang yang berada di posisi tengah lebih berperan

sebagai pemimpin daripada mereka yang berada di posisi

lain.

Gambar 2.3

Pola Rantai

4. Pola Y

Pola Y relatif kurang tersentralisasi dibanding dengan

pola roda, tetapi lebih tersentralisasi dibanding dengan pola

lainnya. Pada pola Y juga terdapat pemimpin yang jelas.

Anggota ini dapat mengirimkan dan menerima pesan dari

dua orang lainnya. Ketiga anggota lainnya komunikasinya

terbatas hanya dengan satu orang lainnya.

Gambar 2.4

Pola Y

 

Page 46: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

24

5. Pola semua saluran atau Bintang

Pola semua saluran atau pola bintang hampir sama dengan

pola lingkaran dalam arti semua anggota adalah sama dan

semuanya memiliki kekuatan yang sama untuk memengaruhi

anggota lainnya. Akan tetapi, dalam struktur semua saluran,

setiap anggota bisa berkomunikasi dengan setiap anggota

lainnya. Pola ini memungkinkan adanya partisipasi anggota

secara optimum14

. Pola semua saluran atau bintang yakni

semua anggota organisasi dapat turut andil dalam

berkomunikasi dan membagikan atau berbagi informasi

kepada semua saluran. Misalnya A dapat berkomunikasi

dengan B, B dapat membagikan informasi kepada E.

Selanjutnya C dapat terhubung dengan A, semua saluran

dapat berhubungan satu dengan yang lainnya dalam proses

pengkoordinasian tugas kerja dalam organisasi.

Gambar 2.5

Pola Semua Saluran atau Bintang

Sumber: (Joseph A. Devito, 1997: 334-345)

14

Abdullah Masmuh, Komunikasi Organisasi dalam Prespektif Teori

dan Praktek (Malang: UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang,

2008), h. 56-58.

 

Page 47: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

25

C. Komunikasi ke Bawah (Downward Communication)

Informasi mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi

kepada mereka yang berotoritas lebih rendah.15

Informasi atau

pesan yang mengarah dari manajemen atas kemudian manajemen

tengah dan berakhir pada manajemen bawah. Informasi yang

diturunkan dalam perusahaan berasal dari dewan direksi menuju

manajer dan berakhir pada seluruh lapisan karyawan. Pesan yang

diterima dari manajemen atas mengarah kepada manajemen

bawah. Pengertian komunikasi ke bawah menurut Arni

Muhammad ialah menunjukkan arus pesan yang mengalir dari

para atasan atau para pimpinan kepada bawahannya. Pesan

tersebut biasanya berhubungan dengan pengarahan, tujuan,

disiplin, perintah, pertanyaan, dan kebijaksanaan umum.16

Bentuk

paling umum dari komunikasi adalah instruksi kerja, memo

resmi, pernyataan kebijakan perusahaan, prosedur, manual kerja,

atau publikasi perusahaan.17

Komunikasi dari atas ke bawah

merupakan aliran komunikasi dari tingkat atas ke tingkat bawah

melalui hierarki organisasi. Bentuk aliran komunikasi dari atas ke

bawah berupa prosedur organisasi, instruksi tentang bagaimana

melakukan tugas, umpan balik terhadap prestasi bawahan,

penjelasan tentang tujuan organisasi, dan lain sebagainya. 18

Hal

ini, dapat disimpulkan bahwa komunikasi ke bawah adalah

15

Pace dan Faules, Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan

Kinerja Perusahaan, h. 184. 16

Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2009), h. 108. 17

Jhon M. Ivancevich, dkk., Perilaku dan Manajemen Organisasi

Jilid 2 (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 121. 18

Irham Fahmi, Perilaku Organisasi: Teori, Aplikasi dan Kasus

(Bandung: Alfabeta, 2013), h. 149.

 

Page 48: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

26

bentuk komunikasi yang dilakukan oleh jenjang atas kemudian

mengarahkan informasi kepada jenjang bawah. Pimpinan atau

manajer dalam perusahaan menyampaikan pesan atau informasi

kepada para seluruh anggota organisasi tanpa terkecuali

mengenai pengkoordinasian tugas kerja, informasi atau pesan

tentang organisasi, tujuan organisasi, kebijakan organisasi,

peraturan perusahaan, prosedur operasional standar organisasi.

Informasi yang diterima melalui lisan secara langsung ataupun

lewat media tulis seperti memo, surat atau pun media sosial.

D. Komunikasi ke Atas (Upward Communication)

Pesan yang mengalir dari bawahan kepada atasan atau

dari tingkat yang lebih rendah kepada tingkat yang lebih tinggi.

Semua karyawan dalam suatu organisasi kecuali yang berada

pada tingkatan yang paling atas mungkin berkomunikasi ke atas.

Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk memberikan balikan,

memberikan saran dan mengajukan pertanyaan.19

Informasi atau

pesan yang diberikan dari bawahan atau karyawan kepada tingkat

atasan mereka dalam organisasi. Komunikasi dari bawah ke atas

dirancang untuk menyediakan umpan balik tentang seberapa baik

organisasi telah berfungsi. Bawahan diharapkan memberikan

informasi tentang prestasinya, praktik serta kebijakan organisasi.

Komunikasi dari bawah ke atas dapat berbentuk laporan tertulis

maupun lisan, kotak saran, pertemuan kelompok dan lain

19

Muhammad, Komunikasi Organisasi, h. 116.

 

Page 49: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

27

sebagainya.20

Umpan balik sebagai bentuk reaksi yang diberikan

oleh bawahan kepada jenjang di atasnya dalam bentuk laporan

atau hasil kerja baik secara lisan maupun melalui media tulis.

Menurut peneliti dapat disimpulkan bahwa komunikasi ke atas

yakni informasi yang diturunkan dari kedudukan yang paling

bawah kepada kedudukan yang paling atas dalam organisasi. Para

anggota karyawan memberikan umpan balik akibat dari

komunikasi ke bawah yang diberikan oleh pihak atasan.

Informasi yang disampaikan yakni berupa tanggapan yang

diperoleh kembali dari bawahan kepada atasannya mengenai

penerapan kebijakan dan peraturan suatu organisasi. Umpan balik

diberikan berupa laporan atau informasi mengenai kegiatan tugas

kerja yang dilakukan oleh para bawahannya dalam bentuk media

tulis, buku laporan atau secara lisan dalam organisasi internal.

E. Komunikasi Sejajar (Lateral Communication)

Komunikasi horizontal merupakan aliran komunikasi

kepada orang-orang yang memiliki hierarki yang sama dalam

suatu organisasi, misalnya komunikasi yang terjadi antara

manajer bagian pemasaran dengan manajer bagian produksi atau

antara karyawan bagian produksi dengan karyawan bagian

keuangan.21

Komunikasi horizontal adalah pertukaran pesan

diantara orang-orang yang sama tingkatan otoritasnya di dalam

organisasi. Pesan yang mengalir menurut fungsi dalam organisasi

20

Sopiah, Perilaku Organisasi (Yogyakarta: Andi Offset, 2008), h.

149. 21

Romli, Komunikasi Organisasi Lengkap, h. 188.

 

Page 50: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

28

diarahkan secara horizontal. Pesan ini biasanya berhubungan

dengan tugas-tugas atau tujuan kemanusiaan, seperti koordinasi,

pemecahan masalah, penyelesaian konflik dan saling memberikan

informasi.22

Metode yang paling umum dari komunikasi

horizontal menurut Muhammad arni adalah melalui rapat-rapat

komite, informasi informal pada waktu jam istirahat, percakapan

telepon, memo dan nota, aktivitas sosial.23

Jadi, dapat ditarik

kesimpulan dari uraian di atas bahwa komunikasi horizontal

merupakan komunikasi yang saling membagikan dan bertukar

informasi dalam pertemuan dilakukan oleh orang-orang dalam

organisasi yang mempunyai kedudukan yang sejajar. Metode

yang digunakan mencakup semua kontak antarpesona baik

melalui komunikasi secara langsung, obrolan, interaksi pribadi,

media tulis seperti catatan, laporan, memo atau melalui media

komunikasi seperti telepon, sms, e-mail, daring media sosial.

Dalam hal ini, mereka saling bergantung, berdiskusi, berkaitan

satu sama lain, bekerjasama, membantu tim mereka, dan

menyelesaikan permasalahan dalam organisasi.

F. Komunikasi Lintas Saluran

Menurut Keith Davis pada tahun 1967 dalam buku

Komunikasi Organisasi karya Pace dan Faules, dikatakan bahwa

komunikasi lintas saluran biasanya terjadi di dalam organisasi,

hal ini muncul karena keinginan pegawai untuk berbagi informasi

melewati batas-batas fungsional dengan individu yang tidak

22

Muhammad, Komunikasi Organisasi, h. 121. 23

Muhammad, Komunikasi Organisasi, h. 123.

 

Page 51: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

29

menduduki posisi atasan maupun bawahan mereka. Mereka

melewati jalur fungsional dan berkomunikasi dengan orang-orang

yang diawasi dan yang mengawasi tetapi bukan atasan dan

bawahan mereka. Mereka tidak memiliki otoritas lini untuk

mengarahkan orang-orang yang berkomunikasi dengan mereka

dan terutama harus mempromosikan gagasan-gagasan mereka.

Namun, mereka memiliki mobilitas tinggi dalam organisasi.

Mereka dapat mengunjungi bagian lain atau meninggalkan kantor

mereka hanya untuk terlibat dalam komunikasi informal.24

Komunikasi lintas saluran termasuk bagian dalam organisasi dan

memiliki akses untuk berkomunikasi serta membagikan pesan

kepada semua saluran dalam organisasi.

G. Jatidiri Perusahaan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata jatidiri

memiliki arti ciri-ciri, gambaran, atau keadaaan seseorang atau

suatu benda, atau kata lain mencerminkan identitas.25

Menurut

Soemarno dalam buku karangannya yaitu Character Building

Membentuk Watak, mendeskripsikan jatidiri adalah siapa diri

anda sesungguhnya. Jatidiri adalah sifat dasar manusia, diri kita

yang asli dari Tuhan.26

Dalam jatidiri perusahaan atau dapat

dikatakan sebagai budaya perusahaan yang memiliki lima prinsip

kemudian ditanamkan dan diimplementasikan dalam kehidupan

24

Pace dan Faules, Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan

Kinerja Perusahaan, h. 197. 25

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 26

Soemarno Soedarsono, Character Building: Membentuk Watak

(Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2002), h. 57.

 

Page 52: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

30

beroganisasi di antaranya adalah kejujuran, disiplin, kompetensi,

bertanggung jawab dan bekerja sama.

Berikut ini merupakan penjelasan konsep dari masing-

masing karakter jatidiri perusahaan:

1. Kejujuran

Kejujuran bekerja adalah ketulusan dan kelurusan hati,

tidak berbohong, dan tidak curang terhadap organisasi. Berbagai

perilaku organisasi dan berbagai perilaku kejujuran dalam bekerja

saling berdampak positif dan berbagai perilaku organisasi hanya

berdampak positif terhadap perilaku kejujuran bekerja di

organisasi. Di pihak yang berlawanan terdapat bermacam

perilaku organisasi yang saling menghambat bekerja dengan jujur

di organisasi.27

Terdapat perilaku organisasi dan perilaku

kejujuran bekerja saling berdampak postif di antaranya

berpengaruh pada kedisiplinan. Kedisiplinan dalam bekerja

cenderung membangun kejujuran dalam pekerjaan untuk

organisasi dan kejujuran sendiri membangun disiplin kerja di

organisasi dan berakumulasi. Jadi, ketaatan pada peraturan dan

tata tertib organisasi membangun ketulusan dan kelurusan hati,

tidak berbohong dan tidak curang terhadap organisasi. Semakin

tulus dan lurus hati, semakin tidak berbohong dan tidak curang

akan semakin taat pada peraturan dan tata tertib organisasi.

Kejujuran merupakan sifat dasar manusia yang sangat disukai

oleh Allah.

27

Bob Waworuntu, Perilaku Organisasi: Beberapa Model dan

Submodel (Jakarta: Yayasan Pusaka Obor Indonesia, 2016), h. 1.

 

Page 53: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

31

Sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an surat At-

Taubah ayat 119:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian

kepada Allah SWT, dan hendaklah bersama orang-orang yang

benar.”

Sebaliknya organisasi yang lemah cenderung para sumber

daya manusia (SDM) memiliki kedisiplinan yang lemah. Tidak

adanya disiplin cenderung SDM menjadi tidak jujur di pekerjaan.

Ketidakjujuran dengan kerja semakin para pekerja tidak disiplin.

Jadi, ketidaktaatan pada peraturan dan tata tertib organisasi

semakin tidak terdapat ketulusan dan kelurusan hati, banyak

berbohong, dan curang terhadap organisasi. Semakin banyak

ketidaktulusan dan ketidaklurusan, kian banyak berbohong dan

curang di pekerjaan akan semakin tidak taat pada peraturan dan

tidak ada tata tertib organisasi. Hal ini berlanjut dan berakumulasi

menghancurkan organisasi.28

Berdasarkan uraian di atas peneliti

dapat menyimpulkan bahwa kejujuran dalam organisasi yakni

memiliki ketulusan, bertutur kata dan berperilaku apa adanya. Hal

ini, juga memiliki keterkaitan jika sumber daya manusianya tidak

jujur maka, akan memiliki tingkat disiplin yang rendah pula.

2. Disiplin

Dalam kehidupan sehari-hari penempatan sikap disiplin

sama halnya sebagaimana dengan nilai-nilai yang terkandung

dalam Islam. Sifat Disiplin juga merupakan sikap para umat

28

Waworuntu, Perilaku Organisasi: Beberapa Model dan Submodel,

h. 5.

 

Page 54: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

32

muslim dalam menaati peraturan dan apabila melanggarnya

terdapat ganjaran yang setimpal bagi yang melakukannya. Hal ini

seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an Surat Al-Asr ayat 3:

Artinya: “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan

kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling

menasehati untuk kesabaran”.

Disiplin merupakan tindakan manajemen untuk

mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai

ketentuan tersebut. Dengan perkataan lain, pendisiplinan pegawai

adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan

membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan sehingga

para karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara

kooperatif dengan para karyawan yang lain serta meningkatkan

prestasi kerjanya. Terdapat dua jenis disiplin dalam organisasi,

yaitu bersifat preventif dan bersifat korektif. Pendisiplinan

preventif adalah tindakan yang mendorong para karyawan untuk

taat kepada berbagai ketentuan yang berlaku dan memenuhi

standar yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, artinya melalui

kejelasan dan penjelasan tentang pola sikap, tindakan, dan

perilaku yang diinginkan dari setiap anggota organisasi

diusahakan pencegahan jangan sampai para karyawan berperilaku

negatif.29

Tujuan dasar dari pendisiplinan preventif adalah untuk

menggerakkan pegawai berdisiplin diri. Dengan cara preventif,

29

Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta:

PT Bumi Aksara, 2008), h. 305.

 

Page 55: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

33

pegawai dapat memelihara dirinya terhadap peraturan-peraturan

perusahaan.30

Pendisiplinan preventif mendorong agar para

karyawan mematuhi prosedur operasional standar yang berlaku.

Selanjutnya, pendisiplinan korektif, jika ada karyawan

yang nyata-nyata telah melakukan pelanggaran atas ketentuan-

ketentuan yang berlaku atau gagal memenuhi standar yang telah

ditetapkan, kepadanya dikenakan sanksi disipliner. Berat atau

ringannya suatu sanksi tentunya tergantung pada bobot

pelanggaran yang telah terjadi. Pengenaan sanksi biasanya

mengikuti prosedur yang sifatnya hierarki.31

Dalam hal ini,

pemberian sanksi kepada para anggota organisasi yang melanggar

peraturan dan ketentuan yang diberlakukan di dalam organisasi.

Pengenaan sanksi tersebut diberikan oleh pimpinan yang

memiliki wewenang. Prosedur tersebut ditempuh dengan dua

maksud, yaitu bahwa pengenaan sanksi dilakukan secara objektif

dan bahwa sifat sanksi sesuai dengan bobot pelanggaran yang

telah dilakukan. Di samping faktor objektivitas dan kesesuaian

bobot hukuman dengan pelanggaran, pengenaan sanksi harus pula

bersifat mendidik dalam arti agar terjadi perubahan sikap dan

perilaku di masa depan dan bukan terutama menghukum

seseorang karena tindakannya di masa lalu. Pengenaan sanksi pun

harus mempunyai nilai pelajaran dalam arti mencegah orang lain

melakukan pelanggaran serupa.

30

Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), h.129. 31

Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 306.

 

Page 56: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

34

Pengenaan sanksi korektif diterapkan dengan

memperhatikan paling sedikit tiga hal. Pertama, karyawan yang

dikenakan sanksi harus diberitahu pelanggaran atau kesalahan

apa yang telah diperbuatnya.32

Pemberian sanksi yang dilakukan

oleh organisasi harus terlebih dahulu memberikan peringatan

kepada anggota organisasi yang melanggar disiplin kerja.

Pegawai yang melanggar disiplin kerja perlu diberikan surat

peringatan pertama, kedua, dan ketiga. Tujuan pemberian

peringatan adalah agar pegawai yang bersangkutan menyadari

pelanggaran yang telah dilakukannya. Di samping itu pula, surat

peringatan tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam

memberikan penilaian kondite pegawai.33

Kedua, kepada yang

bersangkutan diberi kesempatan membela diri. Ketiga, dalam hal

pengenaan sanksi terberat, yaitu pemberhentian, perlu dilakukan

“wawancara keluar” pada waktu yang dijelaskan. Dengan

wawancara seperti itu, karyawan diharapkan memahami

meskipun barangkali tetap tidak dapat menerima tindakan

manajemen terhadapnya. Di samping itu karyawan tersebut

meninggalkan organisasi dengan perasaan antipasti sekecil

mungkin terhadap organisasi.34

3. Kompeten

Kompetensi ialah perpaduan keterampilan, pengetahuan,

kreativitas, dan sikap positif terhadap pekerjaan tertentu yang

32

Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 307. 33

Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, h.

131. 34

Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 307.

 

Page 57: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

35

diwujudkan dalam kinerja. Kompetensi merupakan karakter

seorang pekerja yang mampu menghasilkan kinerja terbaik di

banding orang lain. Kinerja orang yang memiliki kompetensi

dalam diri sumber daya manusia dapat dilihat dari sudut pandang:

a) Kesuksesan, yaitu orang yang selalu sukses dalam bidang

pekerjaan tertentu

b) Kreativitas, yaitu orang yang selalu berpikir alternatif dalam

memecahkan masalah dan setiap masalah yang dihadapi dapat

dipecahkan

c) Inovatif, yaitu orang yang mampu menemukan sesuatu yang

baru, misalnya alat kerja baru, metode kerja baru, produk baru

dan sebagainya.

Orang kompeten bukanlah orang yang serba bisa, tetapi

orang yang ahli dalam bidang pekerjaan tertentu. Mereka adalah

orang yang mempunyai keahlian khusus dalam bidang pekerjaan

tertentu dan selalu sukses dalam melaksanakannya.35

Kompetensi

dapat diartikan kemampuan merealisasikan bakat, pengetahuan,

dan kreativitas dalam suatu pekerjaan tertentu yang dilandasi oleh

sikap yang positif terhadap pekerjaan. Sikap positif merupakan

landasan dalam pekerjaan, karena sikap merupakan langkah awal

dalam melaksanakan pekerjaan. Jika seseorang memiliki sikap

negatif terhadap pekerjaan yang akan dikerjakan, mereka tidak

akan berkinerja baik walaupun ia memiliki kompetensi tinggi.

35

Darsono P dan Tjatjuk Siswandoko, Manajemen Sumber Daya

Manusia Abad 21 (Jakarta: Nusantara Consulting, 2011), h. 123-124.

 

Page 58: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

36

Dalam Islam seorang yang berakhlak yang bekerja keras

pasti memiliki rasa giat dalam kegiatan etos kerja dan mengasah

kemampuan yang dimiliki dalam bidangnya sehingga dapat

menyelesaikan pekerjaannya dan membantu orang lain yang

membutuhkan. Sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an surat

Al-Qashash ayat 26:

Artinya: “Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya

bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita),

karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil

untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat

dipercaya".

Standar kompetensi merupakan kesepakatan tentang

kompetensi yang diperlukan untuk suatu bidang pekerjaan oleh

seluruh stakeholder di bidangnya. Dengan dikuasainya standar

kompetensi tersebut oleh seseorang, yang bersangkutan akan

mampu: (1) mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan; (2)

mengelola pekerjaan tersebut agar dapat dilaksanakan; (3)

mengetahui apa yang harus dilakukan jika terjadi sesuatu yang

berbeda dengan rencana semula; dan (4) menggunakan

kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau

melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda.36

36

Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya

Manusia untuk Perusahaan: dari Teori ke Praktik (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2009), h. 318.

 

Page 59: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

37

4. Bertanggung Jawab

Tanggungjawab sejati berarti memelihara dengan baik

segala sesuatu di sekeliling kita, siap sedia melakukan segala

sesuatu yang perlu dilakukan. Ini berarti bahwa kita memikul

tanggungjawab bukan atas kewajiban tertentu saja, melainkan

atas setiap aspek dari kehidupan.37

Pekerjaan memberi kita

kesempatan untuk membentuk diri kita sendiri, menyerap nilai-

nilai yang lebih luhur melalui pengalaman kita sehari-hari.

Dengan melakukan pekerjaan dengan sepenuh hati, dengan

pengabdian seutuhnya kepada pekerjaan, kita dapat menghayati

hakekat tanggungjawab. Sebab kita diserahi tanggungjawab

untuk bekerja, mengamalkan bakat, mengabdikan enersi kepada

masyarakat Indonesia.38

Jadi, menurut peneliti tanggungjawab

adalah sesuatu pekerjaan yang dilakukan dengan hati dan siap

menanggung segala risiko apa yang sudah dikerjakan.

Para manajer ditugasi untuk mengupayakan agar tugas-

tugas khusus dilaksanakan secara berhasil. Mereka biasanya

dievaluasi sehubungan dengan betapa baiknya mereka

melaksanakan tugas-tugas demikian. Di samping itu para manajer

juga bertanggung jawab terhadap tindakan-tindakan pihak

bawahan mereka. Sukses atau kegagalan para bawahan

merupakan suatu refleksi langsung tentang keberhasilan atau

kegagalan sang manajer yang bersangkutan. Sesungguhnya

semua anggota suatu organisasi, termasuk di dalammya mereka

37

O.P. Simorangkir, Kesadaran, Pikiran, dan Tanggung Jawab

(Jakarta: Yagrat, 1987), h. 155. 38

Simorangkir, Kesadaran, Pikiran dan Tanggung Jawab, h. 157.

 

Page 60: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

38

yang tidak merupakan manajer (para non-manajer), bertanggung

jawab terhadap tugas mereka masing-masing. Adapun perbedaan

adalah para manajer diminta pertanggungjawaban mereka bukan

saja atas pekerjaan mereka sendiri, tetapi pula untuk pekerjaan

pihak lain.39

Pemimpin dalam organisasi memiliki kewajiban

dalam mempertanggungjawabkan segala perbuatan yang

dilakukan oleh para karyawan dalam perusahaan.

Tanggungjawab juga merupakan nilai-nilai yang terkandung

dalam Islam. Sikap tanggungjawab yang semestinya dilakukan

oleh umat manusia dalam bersedia menanggung segala risiko

yang dilakukan atas apa yang diperbuatnya. Sebagaimana yang

tercantum dalam Al-Qur’an surat surat An-Nisa ayat 58

menjelaskan menjalankan sebuah amanah bagi umatnya:

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan

amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu)

apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu

menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi

pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah

adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

5. Bekerja sama

Dalam Islam menganjurkan untuk melakukan kerjasama

dalam kebajikan dan tidak dianjurkan bekerjasama dalam hal

39

J. Winardi, Manajemen Perilaku Organisasi ( Jakarta: Prenada

Media Group, 2004), h. 5-6.

 

Page 61: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

39

keburukan. Allah sudah menerangkan sebagaimana yang

tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 2:

Artinya: “...Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)

kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam

berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada

Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

Kerjasama dapat didefinisikan dalam kaitan dengan

seseorang yang bekerja dengan seorang lain atau lebih untuk

mencapai suatu tujuan yang dianggap dapat dibagi. Jika

tujuannya dianggap dapat dibagi, bekerja dengan orang lain untuk

mencapai tujuan itu merupakan perilaku kerjasama. Jika

tujuannya dianggap tidak dapat dibagi, yakni jika dua orang

terlibat tetapi hanya satu yang dapat mencapai tujuan itu, bekerja

untuk pencapaian ekslusif dari tujuan itu.40

Dalam setiap

organisasi dibutuhkan kerja sama antar individu untuk mencapai

suatu tujuan. Setiap aktivitas ataupun kegiatan yang dilakukan

oleh individu maupun organisasi yang didasarkan pada

40

Pareek, Perilaku Organisasi: Pedoman ke Arah Pemahaman

Proses Komunikasi Antar Pribadi dan Motivasi Kerja, h. 188.

 

Page 62: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

40

perencanaan yang matang atas seluruh input dan proses yang ada

dalam organisasi merupakan titik awal untuk meraih output yang

optimal.41

Kerjasama dapat ditegaskan berkenaan dengan

keinginan untuk memaksimumkan hasil bagi semua orang yang

terlibat, berkenaan dengan pemerolehan kepuasan atas prestasi

menyeluruh, dan gabungan antara kepuasan prestasi perorangan

dengan kepuasan prestasi bersama.42

Fungsi-fungsi kerjasama di antaranya mengembangkan

kebersamaan, ide-ide penyelesaian alternative, saling mendukung

dan memperkuat, sinergi, tindakan kolektif, dan menambah

keahlian.43

Peran kerjasama di antaranya dalam membantu

pembinaan hubungan kebersamaan dan pengakuan atas kekuatan

masing-masing (sumbangan yang dapat diberikan oleh orang

lain), penerimaan sumbangan ini, dan memaksimumkan

sumbangan orang-orang. Hubungan seperti itu membantu

organisasi dan orang-orang untuk mengembangkan rasa saling

hormat, dan saling menerima dalam konteks kerja.44

Dalam suatu

hubungan kerjasama, orang-orang saling merangsang

pembentukan ide-ide, pemikiran masalah, dan ancangan-

ancangan serta pemecahan alternative. Pengambilan putusan

dipermudah jika tersedia beberapa alternatif. Hubungan

kerjasama memainkan peran emosional yang berarti. Hubungan

41

Ida Nuraida, Manajemen Administrasi Perkantoran (Yogyakarta:

Kanisius, 2008), h. 17. 42

Pareek, Perilaku Organisasi: Pedoman ke Arah Pemahaman

Proses Komunikasi Antar Pribadi dan Motivasi Kerja, h. 187. 43

Pareek, Perilaku Organisasi: Pedoman ke Arah Pemahaman

Proses Komunikasi Antar Pribadi dan Motivasi Kerja, h. 188. 44

Pareek, Perilaku Organisasi: Pedoman ke Arah Pemahaman

Proses Komunikasi Antar Pribadi dan Motivasi Kerja, h. 192.

 

Page 63: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

41

itu memperkuat usaha para anggota untuk saling membantu.

Dalam hubungan kerjasama menghasilkan sinergi. Ini merupakan

pelipatgandaan bakat dan sumber daya yang tersedia dalam

kelompok itu. Karena rangsangan terus-menerus, ide-ide yang

dihasilkan dalam kerjasama mungkin jauh lebih besar daripada

jumlah ide yang masing-masing dapat disumbangkan secara

perorangan. Selanjutnya fungsi mengembangkan tindakan

kolektif yakni jika orang-orang bekerja sama dalam suatu

kelompok atau suatu tim, keikatan mereka kepada tujuan akan

meningkat, dan keberanian mereka untuk mempertahankan tujuan

itu dan mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan jauh lebih

tinggi lagi. Seseorang merasakan adanya kekuatan beberapa

orang yang mendukungnya jika ia hendak mengajukan segi

pandangannya. Hal ini membangkitkan kekuatan dan keberanian

yang lebih besar, dan meningkatkan tindakan kolektif.

Cartwright dan Zander, dalam meringkas penelitian milik Deutch

memberikan kesimpulan pokok bahwa kerjasama memberikan

hasil yang jauh lebih tinggi kepada organisasi dibenarkan dalam

kebanyakan telaah dalam survei. Kerjasama meningkatkan

komunikasi jadi lebih baik dan koordinasi usaha, meningkatkan

suasana persahabatan jadi lebih hangat dan kebanggaan atas

kelompok sendiri.45

45

Pareek, Perilaku Organisasi: Pedoman ke Arah Pemahaman

Proses Komunikasi Antar Pribadi dan Motivasi Kerja, h. 195.

 

Page 64: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

42

 

Page 65: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

43

BAB III

GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN

A. Cikal Bakal PT Usaha Gedung Mandiri

Sejarah pendirian Gedung Wisma Mandiri sebelumnya

bernama Gedung Bank Dagang Negara ditandai dengan

perjalanan yang cukup penting yaitu perencanaan dan

pemacangan tiang pertama dilakukan oleh presiden Republik

Indonesia pertama, Ir. Soekarno pada tanggal 25 Maret 1964 dan

peresmian gedung dilaksanakan oleh presiden ke-dua Republik

Indonesia, Soeharto pada tanggal 30 Agustus 1969.

Gedung Wisma Mandiri didirikan dalam 2 tahap, awalnya

pada tahun 1964, pembangunan Wisma Mandiri dimulai diatas

lahan 8.400 m2 yang struktur dan kerangka betonnya diselesaikan

11 lantai dari rencana 17 lantai. Kemudian tahun 1968

dilanjutkan dengan pekerjaan pengadaan fasilitas mekanikal,

elektrikal dan interior hingga selesai pada tahun 1969.

Beberapa tahun kemudian, pada tanggal 11 April 1984

bangunan perkantoran ini diperluas dengan sebuah gedung baru

berlantai 26 dengan total luas 21.000 m2. Dengan selesainya

pembangunan gedung yang baru, maka gedung yang pertama

diberi nama Gedung Wisma II.1 Sampai saat ini, kantor pusat ini

pun tetap berdiri kokoh dan masih beroperasi yang berlokasi di

jalan MH. Thamrin No. 5, Jakarta Pusat.

1 https://www.ptugmandiri.com/prod/company/#our-history diakses

pada 05 Juli 2018 pukul 07:35 Wib.

 

Page 66: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

44

Gambar 3.1

Perencanaan dan Pemancangan Tiang Pertama oleh Presiden

Pertama Ir. Soekarno

Sumber: www.ptugmandiri.com

B. Sekilas Tentang PT Usaha Gedung Mandiri

PT Usaha Gedung Mandiri sebelumnya bernama PT

Usaha Gedung Bank Dagang Negara didirikan pada tanggal 29

oktober 1971 dengan bidang usaha Property khususnya Office

Rental. Pada awalnya merupakan perusahaan Penanaman Modal

Asing (PMA) Joint Venture dengan AMCO ASIA yang didirikan

pada tahun 1964. Sejak tahun 1971 berubah menjadi perusahan

Penanaman Modal Dalam Negeri karena seluruh sahamnya di

miliki PT Bank Dagang Negara (Persero).

 

Page 67: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

45

Gedung pertama yang dimiliki dikenal dengan nama

Gedung Bank Dagang Negara. Setelah berubah nama menjadi PT

Usaha Gedung Mandiri pada tahun 2012, bisnis perusahaan

dikembangkan pada jasa penunjang bisnis Bank, dengan tetap

konsisten dan fokus pada bidang usahanya. Dengan upaya

konsolidasi internal perusahaan dan mengembangkan market,

diperoleh pertumbuhan signifikansi aset perusahaan yang dimulai

pada tahun 2011 dengan kenaikan rata-rata per tahun sebesar

26,4%. Sebelumnya tercatat pertumbuhan asset sepanjang tahun

2004 s.d 2011 rata-rata per tahun hanya sekitar 4,2%

Ruang lingkup bisnis PT. Usaha Gedung Mandiri terdiri

atas 4 bidang usaha utama yaitu:

1. Building Management

2. Construction dan Interior

3. Property dan Rental

4. Cash Management

Persaingan usaha yang semakin kompetitif telah

mendorong PT Usaha Gedung Mandiri mulai mengembangkan

bisnis jasa lainnya yang terkait dengan industri perbankan.

Berikut adalah bisnis yang dikembangkan sejak tahun 2011:

1. Jasa Cash Replenisment (CR)

2. Jasa First Level Maintenance (FLM)

3. Jasa Second Level Maintenance (SLM)

 

Page 68: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

46

4. Pengembangan System Integrator, Document Management,

dan ATM Leasing

5. Cash In Transit (CIT)

Keberhasilan pengembangan bisnis baru tidaklah terlepas

dari perhatian PT Usaha Gedung Mandiri dalam penyiapan

sumber daya manusia yang kompeten. Dalam menghadapi trend

jasa penunjang bisnis Bank yang berbasis Information

Technology, PT UG Mandiri telah mengambil langkah strategis

yakni dengan melakukan Transformasi Organisasi dan sumber

daya manusia yang dimulai pada bulan September 2016.

Pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan menjadi perhatian

utama jajaran manajemen dengan menjalankan kebijakan

operasional perusahaan berdasarkan “Prinsip Kehati-hatian” dan

“Tata Kelola Perusahaan yang Baik”.

Saat ini kantor Regional Bisnis Cash Management dan

Building Management PT Usaha Gedung Mandiri telah tersebar

di beberapa kota besar di seluruh wilayah Indonesia. Di

antaranya adalah Jakarta, Bekasi, Bintaro, Depok, Bogor,

Serang, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, Sidoarjo, Gresik,

Malang, Denpasar, Medan, Pangkal Pinang, Jambi, Palembang,

Bandar Lampung, Batam, Balikpapan, Samarinda, Makassar,

dan Gorontalo.Bisnis terbaru yang dikembangkan oleh

perusahaan pada tahun 2017 adalah Mandiri Mansion, yaitu

Apartment Service yang dikombinasikan dengan ruang

perkantoran di Jalan Kertajaya, Surabaya.2

2 Buku Panduan Company Profile

 

Page 69: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

47

C. Visi dan Misi PT Usaha Gedung Mandiri

Visi perusahaan yang berpengalaman di bidang jasa

penunjang operasional perbankan, PT Usaha Gedung Mandiri

mengutamakan jasa dan layanan kepada costumer utamanya

yaitu, Bank Mandiri dan anak-anak perusahaan terkait. Dalam

rangka memberikan arah perusahaan mencapai tujuannya,

perseroan telah menetapkan visi, yakni “Menjadi perusahaan

penyedia jasa penunjang operasional perbankan yang handal dan

terkemuka di Indonesia”. Misi PT Usaha Gedung Mandiri

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akselerasi bisnis ke depan

ynag menuntut kecepatan dan kehandalan dalam segala aspek,

selain kewajiban perusahaan terhadap kepedulian kepada

masyarakat dan lingkungan. Misi perusahaan yang berkembang

dengan “bisnis driven” untuk memberikan keuntungan bagi

stakeholder dan manfaat bagi lingkungan dengan:

1. Menyediakan “One Stop Bank Shared Service” dengan

mengedepankan profesionalisme dan Good Corporate

Governance.

2. Mengadopsi metode dan teknologi baru yang relevan untuk

menjamin kecepatan layanan dan jawaban tantangan di masa

depan,

3. Menyediakan infrastruktur yang handal dengan

memperhatikan keamanan dan kenyamanan.

 

Page 70: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

48

4. Mendukung program pemerintah di dalam membangun

kesejahteraan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup

melalui program Corporate Sosial Responsibility (CSR).

D. Logo PT Usaha Gedung Mandiri

Gambar 3.2

Sumber: www.ptugmandiri.com

Logo PT UG Mandiri memiliki bentuk segi empat sama sisi

yang bermakna sebagai sebuah bangunan, di sisi atas bertuliskan

UG yang memiliki histori berawal dari pengelolaan Gedung dan

Mandiri sebagai bentuk kerjasama antara PT Usaha Gedung dan

Bank Mandiri, Usaha Gedung (UG) ini tidak dapat dipisahkan.

Sejak awal pembangunan gedung para karyawan Bank Mandiri

baik yang masih bekerja maupun yang sudah pensiun tetap

memiliki keterkaitan dengan sahamnya. Selogan Serve you Better

memiliki arti sebagai sebuah perusahaan jasa akan memberikan

pelayanan yang terbaik bagi konsumennya.

 

Page 71: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

49

E. Media Sosial PT Usaha Gedung Mandiri

Gambar 3.3

Website Resmi PT. UG Mandiri

Sumber: www.ptugmandiri.com

E-mail : [email protected], [email protected]

[email protected]

 

Page 72: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

50

F. Struktur Organisasi PT Usaha Gedung Mandiri

Tabel 3.1

Struktur Organisasi PT Usaha Gedung Mandiri

Sumber: Company Profile PT UG Mandiri

G. Cash Management

PT. Usaha Gedung Mandiri memulai bisnis di bidang

Cash Management ATM pada tahun 2011 yaitu bisnis di bidang

jasa Cash Replenishment (CR) dan First Level Maintenance

(FLM) ATM. Seiring dengan berjalannya waktu, bisnis di bidang

 

Page 73: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

51

Cash Management terus berkembang, kemudian pada saat ini

telah mengelola lebih dari 2500 mesin ATM dan didukung oleh

25 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pada tahun 2015 PT UG Mandiri telah melakukan

ekspansi usaha yang masih terkait dengan pengelolaan ATM,

yaitu di bidang Second Level Maintenance ATM khusus untuk

ATM merek Diebold. Pada saat ini, telah mengelola sebanyak

1.782 Mandiri ATM merek Diebold dengan didukung oleh

layanan call center 24 jam dan 25 service point yang tersebar di

seluruh Indonesia.3

Gambar 3. 4

Tim Pengisian ATM Cash Management

Sumber: www.ptugmandiri.com

3 Buku Panduan Company Profile

 

Page 74: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

52

H. Tugas dan Fungsi Unit Kerja Cash Management

1. Cash Replenishment (CR)

CR Merupakan jenis layanan yang meliputi pengisian uang

di mesin ATM, monitoring cash remain, forecasting cash

replenishment dan cash processing (penyortiran uang). Layanan

Cash Replenishment, didukung dengan tenaga profesional yang

secara berkala mengikuti pelatihan, baik yang diadakan oleh

internal maupun yang diadakan oleh pihak ketiga, seperti yang

diadakan oleh Bank Indonesia. Layanan Cash Replenishment juga

ditunjang oleh peralatan mesin sortir dan mesin hitung uang yang

sesuai dengan standar Bank Indonesia, serta sistem & prosedur

yang tepat sehingga memberikan jaminan untuk pencapaian SLA

Up Time yang ditentukan oleh Bank pemberi jasa. Pada tahun

2012 mendapatkan Best Third Party Cash Forecasting ATM dari

Bank Mandiri.

2. First Level Maintenance (FLM)

FLM Merupakan jenis layanan pengelolaan ATM yang

meliputi monitoring problem ATM, perawatan serta perbaikan

mesin ATM tingkat pertama. Untuk menjawab tuntutan SLA Up

Time 100%, secara berkesinambungan tenaga FLM mengikuti

training maintenance ATM, baik yang diselenggarakan oleh

internal maupun yang diselenggarakan oleh Bank Mandiri atau

oleh vendor mesin ATM, sehingga memiliki tenaga-tenaga FLM

yang handal dan profesional. Pada tahun 2012, mendapatkan Best

Third Party Performance ATM dari Bank Mandiri.

 

Page 75: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

53

3. Second Level Maintenance (SLM)

SLM Merupakan jenis layanan untuk penanganan

perbaikan mesin ATM tingkat lanjut yang didukung dengan

layanan call service 24 jam dan engineer yang sudah

berpengalaman, sehingga dapat memberikan layanan yang prima

untuk mendukung pencapaian SLA Up Time 100%. Beroperasi

awal tahun 2014, dalam menjalankan operasionalnya SLM PT.

UG Mandiri didukung oleh engineer yang berpengalaman dan

layanan call center 24 jam. PT. UG Mandiri didukung oleh

principle ATM untuk jaminan ketersediaan Genuine Sparepart

maupun pengembangan atau upgrade Software ATM.

Wireless Connection merupakan jenis layanan jaringan

komunikasi data nirkabel yang meliputi pemasangan dan

pemeliharaan perangkat untuk mesin ATM, Banking Mobile Unit,

Mobile Kios, E-toll Server, dan Backup Link Kantor Cabang.

Perangkat tersebut mempunyai tingkat reliabelitas dan

fleksibilitas yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai solusi

alternatif untuk pengganti jaringan komunikasi yang telah ada

seperti V-SAT dan Leased Line. Document Management

merupakan jenis layanan pengelolaan dokumen yang meliputi

alih media dokumen fisik ke dokumen digital sampai dengan

pengelolaan penyimpanan dokumen. Berikut jenis layanan

pengelolaan dokumen:

1. Indexing (klasifikasi / pengelompokan data)

2. Digitizing (perekaman data dokumen fisik dan alih media

menjadi digital)

3. Storage (Penyimpanan data)

 

Page 76: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

54

4. Retrieval (Penemuan data kembali )

5. Disposal (Pemusnahan dokumen yang telah memasuki masa

retensi)

Dengan didukung sistem aplikasi berbasis web, client

dapat dengan mudah mengakses file yang diinginkan melalui PC

dengan tingkat akses yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan

client. Seluruh pemrosesan dokumen mulai dari indexing,

digitizing hingga storage dilakukan dengan berpedoman secara

sistemik dan dengan SOP yang baik sehingga dapat memberikan

Quality Assurance kepada client dalam hal keamanan,

kerahasiaan dan kerapihan pengelolaan dokumen.4

Gambar 3.5

Cash Management

Sumber: www.ptugmandiri.com

4

https://www.ptugmandiri.com/prod/company/#our-history diakses

pada 16 November 2018 pukul 19.00 Wib.

 

Page 77: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

55

I. Struktur Organisasi Cash Management Regional Bintaro

Tabel 3.2

Struktur Organisasi PT UG Mandiri Regional Bintaro

Sumber: Data PT UG Mandiri Regional Bintaro

 

Page 78: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

56

J. Jatidiri Cash Management Regional Bintaro

Prinsip-prinsip jatidiri dalam organisasi PT UG Mandiri

Regional Bintaro yang di antaranya adalah kejujuran, disiplin,

kompeten, bertanggung jawab dan kerjasama. Prinsip-prinsip

jatidiri tersebut merupakan hasil turunan budaya perusahaan yang

berasal dari kantor pusat yang berlokasi di Wisma Mandiri II,

Lantai 12 Jl. MH. Thamrin No.5, Jakarta Pusat. Sebagaimana

dalam kutipan wawancara dengan Manajer Regional Bintaro

“Jatidiri perusahaan yakni turunan dari pusat dan sama seperti

Regional lainnya. Jadi jatidiri itu jatidirinya UG Mandiri, sebagai

budaya perusahaan. Budaya perusahaannya itu beriman yaitu

bersih, ramah, aman dan nyaman. Jatidiri yaitu insan dari UG

Mandiri”.5 Maka, PT UG Mandiri tercermin dari budaya

perusahaan yang di dalamnya pemimpin dan para karyawannya

mengedepankan prinsip kejujuran, disiplin, kompeten,

bertanggung jawab dan kerjasama sehingga di dalamnya tercipta

suasana yang bersih, ramah, aman dan nyaman.

Sebagaimana prinsip jatidiri atau budaya perusahaan juga

diterapkan disemua cabang Cash Management Offices yang

tersebar disejumlah wilayah di Indonesia. Di antaranya Regional

Jakarta, Regional Surabaya, Regional Bandung, Regional Medan,

Regional Bogor, Regional Semarang, Regional Palembang,

Regional Denpasar, Regional Makassar, Regional Batam,

Regional Balikpapan, Regional Solo, Regional Pangkal Pinang,

5

Wawancara pribadi dengan Muslam Subagyo Manajer PT UG

Mandiri Regional Bintaro, Tangerang Selatan 19 Oktober 2018.

 

Page 79: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

57

Regional Kendari, Regional Bekasi, Regional Gresik, Regional

Samarinda, Regional Depok, Regional Serang, Regional

Gorontalo. Regional Sidoarjo, Regional Lampung, Regional

Malang, Regional Jambi.

Gambar 3.6

Sebaran Kantor Cash Management PT UG Mandiri

di Sejumlah Wilayah Indonesia

Sumber: www.ptugmandiri.com

 

Page 80: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

58

 

Page 81: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

59

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Pola Komunikasi Organisasi Pengelolaan ATM dalam

Menerapkan Jatidiri di PT UG Mandiri Regional Bintaro

1. Pola Komunikasi

Pola komunikasi yang diterapkan di PT UG Mandiri

Regional Bintaro dalam bidang jasa Cash Management

menerapkan pola roda dan pola semua saluran atau bintang. Pada

PT UG Mandiri Regional Bintaro melakukan pola roda ketika

pemimpin atau seorang manajer menyampaikan informasi atau

pesan kepada seluruh anggota organisasi tanpa terkecuali. Seperti

prinsip jatidiri dengan cara menyampaikan informasi hanya dari

pusat yakni dari seorang pemimpin dan mengadopsi pola semua

saluran atau bintang saat pengaplikasikan kegiataan kerja. Pola

semua saluran atau bintang ini dilakukan ketika anggota

organisasi melakukan tugasnya saat menyampaikan pesan kepada

tim pengisian ATM atau anggota lain yang memiliki keterkaitan

dalam penugasan sebagai kekompakkan organisasi.

Pada pola roda pemimpin memiliki fungsi mengirimkan

pesan dan menerima umpan balik kembali informasi yang

disampaikan kepadanya. Dalam pola roda yakni seorang manajer

atau pemimpin sebagai pusat dalam membuat rencana, mengatur,

memimpin, mengendalikan pelaksanaan kegiatan dan sebagai

pengawasan suatu kinerja tim para anggota organisasi. Manajer

PT UG Mandiri Regional Bintaro menyampaikan tugas yang

 

Page 82: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

60

akan dilakukan hari ini untuk pengisian ATM sektor kawasan

Regional Bintaro di antaranya Bintaro, Pamulang, Ciputat, Ceger,

Ciledug, Karawaci, Balaraja, Mauk, Poris, Bandara, dan ada

sekitar 21 lainnya. Memberikan informasi atau pesan kepada para

koordinator masing-masing divisi dan menyeluruh kepada

anggota para organisasi kemudian mengadakan evaluasi kinerja

hari kemarin. Ketika A menjadi pusat atau pemimpin dan

mengalirkan informasi kegiatan rencana kerja, kinerja SLA

(Standar Level Agreement) Up Time atau target waktu yang

diharuskan dalam mengisi sebuah ATM baik dalam kondisi

normal atau sedang dalam keadaan gangguan. Kemudian

pemberian tugas agar tidak terjadi selisih dalam bekerja. Artinya,

data yang dimiliki oleh mesin ATM sama besar dan memiliki

kecocokan dengan data yang dimiliki oleh tim verifikator.

Penugasan instruksi kerja, infomasi, dan kelima prinsip jatidiri

yang harus ditanamkan serta diterapkan. Kebijakan dan aturan

tersebut disampaikan kepada seluruh anggota atau divisi seperti

ke anggota B, C, D dan E. Hal demikian juga dapat dilakukan

umpan balik oleh anggota B, C, D dan E dapat bertukar informasi

kepada si A atau manajer.

Berbeda dalam praktiknya secara teknis penyampaian

pesan atau informasi kepada anggota lainnya mengadopsi pola

semua saluran atau bintang yaitu semua anggota organisasi dapat

mempengaruhi anggota lainnya dalam menyampaikan dan

berbagai informasi sehingga kegiatan tatakelola perusahaan dapat

berjalan secara optimum sesuai dengan target SLA yang

 

Page 83: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

61

ditentukan oleh perusahaan. Ketika mendapatkan instruksi kerja,

arahan, memerlukan bantuan divisi lainnya saat tidak dapat

ditangani atau dikerjakan oleh tim itu sendiri, memiliki kendala

masalah maka anggota B dapat berinteraksi dengan mengirim

pesan kepada anggota E, atau anggota A dapat berkomunikasi

dengan anggota C, D dapat bertukar infomasi dengan B. Hal, ini

sebagaimana seperti halnya dalam pola saluran bintang yakni

semua anggota organisasi dapat saling terhubung dan

mempengaruhi satu sama lainnya untuk satu tujuan bersama.

2. Komunikasi ke Bawah (Downward Communication)

Komunikasi ke bawah yang dilakukan berisi informasi

atau pesan mengenai hal apa saja yang harus dilakukan misalkan

mengatur jadwal pengisian ATM sehingga berjalan dengan

teratur, berapa banyak uang yang harus diambil dari Bank

Indonesia dan mengisikan saldonya ke masing-masing sektor

ATM yang berada di Regional Bintaro sesuai dengan prediksi-

prediksi dapat dilihat dari statistik yang dimiliki mereka. Prediksi

ini nantinya juga dapat berpengaruh pada jumlah uang yang akan

lebih banyak dipenempatan hari-hari besar seperti saat Hari Raya

Idul Fitri, Hari Raya Natal, Tahun baru Masehi, Tahun Baru

Imlek, dan hari besar lainnya. Maka, dibutuhkan perkiraan uang

yang akan diisi ke masing-masing sektor ATM. Hal ini memiliki

tujuan agar tidak terjadi cash out atau uang habis dikarenakan

dapat merugikan perusahaan seperti dikenakan denda dan

mengalami pinalti. Kemudian, cara tatakelola kerja seperti

 

Page 84: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

62

kaidah-kaidah tentang kinerja kerja yang harus dicapai agar

memenuhi target SLA yang telah ditentukan.

Gambar 4.1. Agenda Kerja dan kinerja SLA Up Time

Regional Bintaro

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Para anggota organisasi yang bekerja sesuai dengan SLA

Up time yang berlaku, apabila dapat menjaga SLA dan

meningkatkannya dapat memperoleh timbal balik bagi para

pekerja seperti pemberian insentif sehingga karyawan merasa

dihargai dan memiliki semangat kerja yang tinggi. Pembayaran

tunjangan sebagai insentif yakni kenaikan gaji yang diberikan

perusahaan kepada seorang karyawan berdasarkan pada

 

Page 85: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

63

kinerjanya sendiri.1 Insentif yang didapat jika memenuhi standar

SLA yang ditetapkan dan dapat dicapai oleh Regional Bintaro

maka akan mendapatkan Rp. 5.000.000,00 peregional hal ini

sebagai tanda bahwa keberhasilan suatu cabang dalam

pencapaian target kerja. Jadi, melalui komunikasi anggota

organisasi mampu memahami akan kesadaran-kesadaran fungsi

dan perannya masing-masing karyawan. Selanjutnya, sadar akan

hak dan kewajiban yang dituangkan dalam jatidiri. Jadi, kalau

jatidiri itu sudah dilaksanakan akan berdampak pada kinerja atau

produktivitas dari Regional.

Gambar 4.2. Briefing membahas kegiatan harian operasional

kerja dan mengingatkan jatidiri dipimpin oleh Manajer

Sumber: Dokumen Pribadi

1 Supriyanto, Manajemen Sumber Daya Manusia: Edisi Kesembilan

Jilid 2 (Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia, 2005), h. 124.

 

Page 86: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

64

Informasi yang disampaikan pemimpin melalui surat yang

berasal dari pusat atau manajemen puncak disampaikan kembali

oleh manajer melalui forum komunikasi kepada para pegawai

pada saat briefing yang dilaksanakan tiga hari dalam sepekan

yakni hari senin, rabu dan jumat. Selanjutnya, hari selasa dan

jumat dilakukan komunikasi formal seperti pertemuan antarunit

divisi membahas lebih tajam dan detail mengenai bahasan

tatakelola pekerjaan dan pemecahan masalah yang tidak bisa

diatasi oleh tim maka, dapat dikonsultasikan kepada Manajer.

Briefing dilakukan pada hari senin, rabu dan jumat

dilakukan setiap pagi saat akan memulai pekerjaan. Diawali

dengan doa dan dipimpin langsung oleh manajer, para

koordinator masing-masing divisi seperti koordinator Cash

Replenishment, First Level Maintenance, koordinator Security,

dan anggota organisasi lainnya yang ditugaskan setiap harinya.

Komunikasi ke bawah yang dilakukan di antaranya absensi

karyawan pada setiap hari kerja. Tujuannya mengetahui jumlah

bagian pada hari itu. Maka, manajer dapat mengambil langkah-

langkah apabila ada karyawan yang tidak hadir dengan

melakukan tindakan penggantian karyawan. Sehingga, tim

pengisian ATM selalu komplet saat terjun ke lapangan.

Komunikasi yang dilakukan antarunit seperti Manajer

melakukan pertemuan dan rapat dengan tim Cash Replenishment

dan dihadiri juga tim scheduler karena ada keterkaitannya

kemudian memberikan kertas panduan yang berisi tentang

operasional kerja seperti membicarakan mengenai langkah-

 

Page 87: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

65

langkah yang harus dilakukan saat mentransaksi jumlah saldo

uang. Urutan tata kerja yang harus dilakukan Cash Replenishment

dalam mengambil data dari sebuah ATM, bagaimana harus

mengisi ATM, mengambil EJ (Elektrik Jurnal) atau rekaman dari

transaksi nasabah. Informasi tersebut sudah dilakukan dengan

lisan secara berulang dan didukung juga oleh media tulis seperti

catatan, lembaran kertas, memo, buku panduan. Sehingga, dengan

mudah dipraktekkan di lapangan dan tidak mudah lupa.

Gambar 4.3 Komunikasi yang dilakukan Antarunit

membahas kegiatan kerja Cash Replenishment

Sumber: Dokumen Pribadi

Komunikasi yang terjadi selain tatap muka baik dan

melalui media secara lisan maupun tertulis seperti surat, catatan,

memo, buku panduan yang dilakukan oleh para anggota

 

Page 88: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

66

organisasi, di era digitalisasi PT UG Mandiri Regional Mandiri

didukung oleh alat komunikasi yang bernama “cup”. Alat

komunikasi ini, diberikan kepada anggota organisasi dan dapat

dipergunakan sebagai penghubung ke antarsesama anggota

organisasi. Cup sebagai satu layanan provider yang jika

dilakukan komunikasi oleh sesama anggota yang sudah

terhubung tidak dibebankan biaya atau tidak berbayar. Tidak

hanya layanan telepon bebas pulsa, layanan pesan singkat pun

juga diperlukan dalam komunikasi. Selain itu, komunikasi

dilakukan melalui daring media sosial seperti whatsapp, e-mail,

semua dapat saling terhubung satu sama lain. Semua alat

komunikasi yang digunakan sebagai bentuk mengendalikan

kegiatan kerja dan agar semakin mudah dalam berkomunikasi.

Di sisi lain, penghubung komunikasi lainnya yang juga

sama pentingnya bernama ATM Net yakni laman web yang

dimiliki vendor ATM dan diberikan oleh pihak Bank Mandiri.

Hal demikian, menunjang dan mempermudah pekerjaan anggota

organisasi dan dapat mengaksesnya melalui jaringan telepon

seluler sehingga dapat memantau kondisi ATM setiap waktunya.

ATM Net berfungsi menggambarkan secara langsung apakah

mesin ATM itu berfungsi dengan baik atau tidak, mengetahui

berapa jumlah saldo terakhir, dapat mengetahui penyebab ATM

dalam keadaan online atau pun offline, dan mengetahui apakah

memiliki gangguan atau tidak. Masalah gangguannya dapat

seperti uang tersangkut, mati listrik sehingga menyebabkan

keadaan down atau buruk. Semua keadaan ATM terkini dapat

 

Page 89: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

67

tergambar dengan jelas melalui ATM Net. Hal ini, tentu dapat

mempermudah tim First Level Maintenance atau anggota

organisasi yang saat itu bertugas untuk dapat terjun langsung ke

lokasi sehingga dapat segera diperbaiki.

Gambar 4.4 ATM NET Komunikasi Berbasis Web

Sumber: Laman Resmi PT UG Mandiri Regional Bintaro

3. Komunikasi ke Atas (Upward Communication)

Dalam komunikasi ke atas, yang dilakukan jika ada

kekurangan dalam bekerja, Manajer melakukan pemanggilan

kepada anggota karyawan sebagai perbaikan mental diri agar

lebih baik. Pemanggilan yang dilakukan biasanya seputar sumber

 

Page 90: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

68

daya manusia (SDM) para karyawan terhadap pekerjaan dalam

menerapkan jatidiri. Misalnya, ada kekurangan di dalam

melaksanakan jatidiri perusahaan seperti tidak disiplinnya

anggota organisasi mengenai masalah kehadiran atau absensi

dalam menjalankan pekerjaan maka, akan dilakukan pemanggilan

dan diberikan arahan yang membangun untuk para karyawan.

Jika ada para karyawan yang mulai membandel maka juga akan

dipanggil untuk membicarakan hak dan kewajiban dalam bekerja.

Hal ini, tentu merupakan umpan balik dari komunikasi ke atas

yang dilakukan oleh para anggota organisasi. Selain itu

komunikasi yang dilakukan Manajer kepada Direksi pemimpin

perusahaan dalam mengatur tatakelola pekerjaan juga

dilaksanakan minimal satu kali sehari dalam memantau kegiatan.

Direksi melakukan komunikasi kepada Manajer melalui media

telepon. Bahkan jika perusahaan sedang dalam keadaan posisi

terpuruk tingkat SLAnya maka, akan selalu diingatkan melalui

komunikasi dan tak lupa melakukan pengawasan secara langsung

untuk memberikan arahan-arahan tiap Regional. Selain itu,

komunikasi ke atas yang dilakukan oleh para karyawan adalah

memberikan umpan balik kepada atasan dengan menyerahkan

hasil laporan kerja, memberikan pendapat atau masukkan kepada

sebuah permasalahan, dan kepentingan lainnya yang mendukung

pekerjaaan seperti meminta tanda tangan atasan untuk pekerjaan.

Media atau sarana yang dilakukan para karyawan untuk

menyampaikan komunikasi ke atas dengan lisan atau verbal

maupun dengan media sosial seperti memberikan hasil laporan

kegiatan melalui grup whatsapp, telepon, atau jaringan pribadi.

 

Page 91: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

69

Berikut merupakan dokumentasi yang diambil saat

karyawan melakukan komunikasi kepada Manajer

Gambar 4.5 Karyawan melakukan komunikasi ke atas

dengan Manajer ketika memberikan laporan hasil kegiatan

Sumber: Dokumen Pribadi

Gambar 4.6. Karyawan melakukan komunikasi ke atas

dengan meminta tanda tangan laporan

Sumber: Dokumen Pribadi

 

Page 92: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

70

4. Komunikasi Sejajar (Lateral Communication)

Gambar 4.7 Komunikasi dilakukan antarsesama karyawan

Sumber: Dokumen Pribadi

Para anggota organisasi saling bekerjasama membutuhkan

satu sama lain dalam proses pekerjaan. Komunikasi horizontal

bersifat koordinatif di antara mereka yang memiliki posisi

sederajat, baik di dalam satu departemen maupun di antara

beberapa departemen.2 Misalnya seperti ketika ingin

mengkomunikasikan tentang pengisian uang ke dalam mesin

ATM maka tim Cash Replenishment akan selalu memiliki

keterkaitan dengan tim Scheduler. Memimpin bagaimana orang

lapangan melakukan pekerjaannya seperti tim Scheduler yang

berada di kantor berkomunikasi dengan tim Cash Replenishment

yang ada di lapangan dalam mentransaksikan uang melalui media

telepon atau media sosial. Saat akan mentransaksikan uang tim

2 Purwanto, Komunikasi Bisnis Edisi Ketiga, h. 42.

 

Page 93: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

71

Cash Replenishment meminta persetujuan dengan tim Scheduler

berapa jumlah saldo yang ingin ditransaksikan. Kemudian, tim

Scheduler menghubungkan data ke komputer ATM yang akan

diisi oleh tim CR, kemudian ketika status transaksi sudah sukses,

berarti pengisian ATM sudah berhasil dilakukan. Kemudian, jika

mengalami masalah dalam mesin ATM, maka pengkoordinasian

kerja kepada unit First Level Maintenance yang bertugas

menanganinya akan segera tiba di sektor ATM tersebut.

Selain memberikan informasi kegiatan dan rencana

kegiatan kesesama anggota organisasi, fungsi dari komunikasi

tingkat horizontal ini memiliki peran dalam pengkoordinasian

penugasan kerja. Misalnya, saat penjadwalan kerja sudah

ditentukan di antaranya satu tim terdiri dari petugas Cash

Replenishment, First Level Maintenance, Petugas Keamanan,

Pengemudi dan Satuan Kepolisian. Jika salah satu dari tim

anggota pengisian ATM ada yang tidak bisa hadir seperti petugas

keamanan atau security. Maka, anggota organisasi dari security

tersebut melapor terhadap koordinatornya sehingga dengan

kesigapan segera mengambil langkah anggota security lainnya

yang sedang berlibur dapat digantikan posisinya sementara.

Sehingga, tim pengisian komplet sesuai dengan prosedur

operasional standar yang berlaku di PT UG Mandiri Regional

Bintaro. Contoh lainnya, jika ada satuan kepolisian yang tidak

bisa hadir saat hari kerja maka dilakukan pengamanan ganda oleh

tim security. Hal ini, merupakan peran komunikasi tingkat sejajar

dalam mengkomunikasikan informasi kegiatan, rencana tugas

kerja, dan pengkoordinasian pekerjaan dalam komunikasi formal.

 

Page 94: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

72

5. Komunikasi Lintas Saluran

Sesuai dengan ketentuan yang diwajibkan Bank Indonesia

yaitu melakukan pengawalan pengisian ATM harus didampingi

oleh petugas satuan keamanan yang bersenjata aktif.

Berkewajiban mengawal jalannya tugas agar menghindari dari

hal-hal yang tidak diinginkan. Jika, polisi berhalangan hadir

karna ada tugas Negara maka, pengamanan ganda akan dilakukan

oleh petugas Security. Komunikasi lintas saluran ini menjalankan

tugas pengkoordinasian kerja dan apabila keadaan mendesak

mereka dapat meninggalkan kantor dan mengunjungi bagian lain

seperti menjalankan kewajiban tugas Negara.

Gambar 4.8. Pengawalan Polisi saat di lapangan

Sumber: Dokumen milik karyawan

 

Page 95: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

73

B. Kebijakan Prosedur Operasional Standar PT UG

Mandiri Regional Bintaro dalam Menerapkan Jatidiri

Perusahaan pada Karyawan

1. Jatidiri

Jatidiri sebagai bentuk budaya organisasi yang harus

ditanamkan dan diimplementasikan dalam kehidupan

berorganisasi. Sama halnya dengan dalam budaya organisasi

terjadi sosialisasi nilai-nilai dan menginternalisasi dalam diri para

anggota, menjiwai orang per orang di dalam organisasi.3 Jatidiri

perusahaan merupakan sifat bawaan dari faktor lingkungan kerja

yang lambat laun dapat membentuk karakter setiap insan anggota

organisasi. Prinsip jatidiri yang sebenarnya juga sudah ada dalam

kehidupan sehari-hari sehingga dapat lebih terlatih dan

diimplementasikan saat melaksanakan pekerjaan. Keberhasilan

jatidiri itu dilihat dari sejauh mana para anggota organisasi dapat

memaknai, mengimplementasikan dan dilaksanakan oleh setiap

insan sumber daya manusia itu sendiri agar kegiatan operasional

berjalan lancar dan terhindar dari hal-hal yang dapat merugikan

para karyawan dan perusahaan. Berikut jatidiri organisasi PT UG

Mandiri yang harus ditanamkan dan dilaksanakan dalam kegiatan

operasional di antaranya Kejujuran yakni tidak melakukan tindak

kecurangan atau mencuri yang dapat merugikan perusahaan,

disiplin terhadap peraturan perusahaan, kompeten dalam

bidangnya masing-masing, bertanggung jawab atas segala sesuatu

yang dilakukan dan dibutuhkan kerja sama yang kuat dalam tim.

3 Edy Sutrisno, Budaya Organisasi (Jakarta: Prenada Media Group,

2010), h. 2.

 

Page 96: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

74

Gambar 4.9. Pamflet Kelima Prinsip Jatidiri

Sumber: Dokumen Pribadi

2. Kejujuran

Manajer tak henti-hentinya selalu mengingatkan kepada

seluruh karyawan agar selalu berbuat jujur. Menasehati dan

menyentuh rohani para karyawan dengan mengadakan kajian

ceramah di berbagai acara yang selalu mengingatkan jika para

pekerja hendak melalukan kecurangan maka, harus mengingat

bahwa Allah subhanahu wa taala selalu melihat apa yang kita

lakukan dan kerjakan. Ketika seseorang mendengarkan suara hati

nuraninya, maka pada saat melakukan penyimpangan, seperti

korupsi atau berbohong, suara hatinya akan mengingatkannya

untuk kembali kepada kebenaran dan kejujuran. Selain itu, kita

 

Page 97: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

75

harus mengasah keyakinan iman bahwa Tuhan senantiasa melihat

apa yang kita lakukan.4

Ada pun diberlakukan sanksi yang akan diterima oleh

karyawan bila diketahui melakukan penyimpangan dalam

perusahaan seperti mengambil uang, baik dalam jumlah sedikit

maupun banyak. Jika tindakan kecurangan ini berupa material

yang tergolong kecil dapat dilakukan negosiasi seperti

mengembalikan sejumlah uang yang diambil dan pemutusan

hubungan kerja sesuai dengan prosedur operasional standar.

Pemutusan hubungan kerja ialah apabila ikatan formal antara

organisasi selaku pemakai tenaga kerja dan karyawannya

terputus.5 Apabila tindak kecurangan bersifat material yang

sangat banyak dan merugikan perusahaan mendapatkan sanksi

yang berat. Sanksi yang diberikan yakni selain diberhentikan

kontraknya atau tidak diperpanjang lagi dari perusahaan

selanjutnya akan diserahkan kepada pihak yang berwajib untuk

diproses. Buruh atau pegawai dapat diberhentikan oleh

perusahaan dari pekerjaannya, jika buruh atau pegawai tersebut

ditahan oleh alat-alat Negara.6 Namun, hal ini juga dibutuhkan

tindakan langkah yang hati-hati dan terutama harus

mengedepankan saksi dan barang bukti seperti rekaman cctv.

4 Eko Jalu Santoso, Good Ethos: 7 Etos Kerja Terbaik dan Mulia

(Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2012), h. 42. 5 Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta:

PT Bumi Aksara, 2008), h. 175.

6 M. Manulang, Management Personalia (Jakarta: Balai Aksara,

Yudhistira dan Pustaka Saadiyah, 1981), h. 134.

 

Page 98: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

76

3. Disiplin

Peraturan perusahaan mengenai kewajiban akan disiplin di

antaranya adalah disiplin kehadiran, disiplin taat asas, dan

disiplin kinerja. Pertama, disiplin kehadiran yakni sudah jelas

bahwa para karyawan dituntut agar memenuhi peraturan yang

dibuat oleh perusahaan seperti kehadiran absensi setiap harinya

sesuai jadwal yang sudah diberlakukan serta teratur pada saat

datang dan pulang tepat waktu. Di sisi lain, jika karyawan tidak

bisa hadir maka harus segera melapor kepada atasannya atau

masing-masing koordinatornya, sehingga dapat dilakukan

penggantian karyawan lain dengan cepat dan tidak menggangu

jalannya aktivitas pekerjaan. Kedua, disiplin taat asas yaitu setiap

langkah dalam pekerjaan senantiasa memiliki tahap-tahap yang

harus runtut dilakukan. Disiplin taat asas dalam hal ini yakni

bekerja sesuai dengan runtutan yang benar seperti, ketika akan

melakukan pengisian di lokasi ATM ada tata cara yang diberikan

dan langkah-langkahnya sesuai urutan dan harus benar tidak

boleh ada yang terlewat atau dilakukan secara acak. Sebab, jika

terlewati akan ada hubungan dengan data yang akan diambil.

Disiplin taat asas lainnya adalah para karyawan bekerja sesuai

dengan perintah manajer atau masing-masing koordinator divisi

misalnya Cash Management, First Level Maintenance dan

Security, maka diperlukan komunikasi agar tidak terjadi

kesalahan. Disiplin taat kepada atasan, juga termasuk disiplin

kepada pekerjaannnya. Selanjutnya, berpakaian seragam yang

rapi, tertib dan teratur juga termasuk ke dalam disiplin taat asas.

 

Page 99: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

77

Misalnya, ketika para karyawan bertugas ke dalam lokasi

pengisian ATM menggunakan seragam yang sesuai dengan

prosedur operasional standar yang telah ditetapkan.

Ketiga, disiplin kinerja yakni setiap kegiatan dalam

pekerjaan dibutuhkan cekatan dalam setiap langkahnya. Hal ini,

bertujuan untuk mencapai hasil yang terbaik. Apabila para

karyawan disiplin dalam mengisi ATM seperti tidak melewati

batas durasi SLA maka, hal ini dapat dikatakan berhasil dan para

karyawan memiliki produktivitas yang baik akibat dari hasil

disiplin tinggi yang mereka ciptakan. Selanjutnya, pendekatan

pendisiplinan korektif, jika ada karyawan yang nyata-nyata telah

melakukan pelanggaran atas ketentuan-ketentuan yang berlaku

atau gagal memenuhi standar yang telah ditetapkan, kepadanya

dikenakan sanksi disipliner. Berat atau ringannya suatu sanksi

tentunya tergantung pada bobot pelanggaran yang telah terjadi.

Pengenaan sanksi biasanya mengikuti prosedur yang sifatnya

hierarki.7 Maksudnya dari pendisiplinan korektif ini adalah jika

ada anggota pekerja yang gagal memenuhi atau melanggar

peraturan perusahaan maka, sanksi disipliner akan diberikan

kepadanya sesuai dengan tindakan pelanggaran yang dikerjakan.

Berikut merupakan contoh surat teguran yang diberikan Manajer

kepada para karyawan yang melakukan tindak indisipliner. Surat

peringatan ini, berisi pelanggaran yang dilakukan karyawan

dengan keterangan waktu serta membubuhkan kalimat pernyataan

7 Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 306.

 

Page 100: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

78

tegas atas bentuk tindak indispliner dan arahan agar tidak

mengulangi kesalahan yang dilakukan.

Gambar 4.10. Surat Teguran dalam Pelanggaran Disiplin

Sumber: Dokumen Resmi PT UG Mandiri Regional Bintaro

 

Page 101: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

79

Gambar 4.11. Surat Teguran dalam Pelanggaran Disiplin

Sumber: Dokumen Resmi PT UG Mandiri Regional Bintaro

4. Kompeten

Kegiatan di awali dari proses rekrutmen, sebelumnya

manajemen perusahaan telah mempercayakan kepada lembaga

psikologi yang ada di Jakarta. Langkah awal sebelum karyawan

dipekerjakan melewati tahap psikotes. Hasil yang diberikan dari

psikotes terlihat secara rinci para calon karyawan yang disarankan

dan ada pula yang tidak disarankan. Melalui psikotes dapat dilihat

sejauh mana potensi kompetensi yang dimiliki calon tenaga kerja.

 

Page 102: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

80

Manajemen perusahaan juga dapat mengambil keputusan dari

hasil psikotes jika disarankan maka proses rekrutmen akan

diterima, lain hal bila tidak disarankan maka tidak akan diterima.

Selanjutnya, pengerahan calon tenaga kerja apabila kuota dari

bidang tersebut masih ada maka akan diterima. Kompetensi

secara awal nanti dapat dilihat para calon tenaga kerja ini, lebih

spesifik masuk kriteria dalam bidang tertentu. Misalnya, mungkin

calon karyawan yang diterima dapat menguasai komputer dengan

baik maka akan ditempatkan pada bidang yang bersangkutan,

semua ini kembali kepada keputusan dari pihak manajemen

perusahaan.

Tabel 4.1. Hasil rekrutmen karyawan melalui Tes Psikotest

Sumber: Dokumen Resmi PT UG Mandiri Regional Bintaro

Setelah proses rekrutmen berhasil, kompetensi akan lebih

diasah dengan mengikuti pelatihan dan pendidikan yang diberikan

oleh perusahaan. Pada awal pertama masuk para karyawan

mendapatkan pelatihan kompetensi yang dibentuk dalam

organisasi internal. Setiap divisi seperti Cash Processing, Cash

Replenishment, First Level Maintenance, admin, monitoring,

scheduler, security mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari

 

Page 103: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

81

perusahaan. Setelah kompetensi dibentuk dalam organisasi

internal, para senior-senior dari setiap divisi akan mendapatkan

pelatihan dari OJT (On The Job) training dan kemudian

mempraktikkan kepada organisasi internal. Kerap kali dilakukan

pendidikan dan pelatihan yang diberikan oleh kantor pusat.

Misalnya, ada pelatihan dalam bidang monitoring maka

dikumpulkan dari satu cabang perwakilan dalam kawasan

Regional untuk diberikan arahan. Contohnya, ada program baru di

bidang monitoring dalam hal ATM NET ada perubahan dalam

cara mengaplikasikannya maka para karyawan datang dan

berkumpul di pusat dan mendengarkan pembicara dalam

pendidikan dan pelatihan tersebut. Karyawan ditugaskan

perusahaan untuk mengikuti pendidikan atau latihan, baik yang

dilakukan perusahaan maupun yang dilaksanakan oleh lembaga-

lembaga pendidikan atau pelatihan.8 Setelah mendapatkan ilmu

dari pelatihan kemudian menyebarkan dan diimpilkasikan kepada

organisasi internal guna perubahan kualitas kerja karyawan.

5. Bertanggung Jawab

Bertanggung jawab seperti melaksanakan tata laksana

perusahaan sesuai ketentuan agar kegiatan cabang Regional

berjalan dengan baik. Melakukan tugas-tugas dalam pencapaian

tujuan perusahaan seperti target-target SLA. Menjalankan tugas

perusahaan dengan baik setiap Regional karna PT UG Mandiri

mempunyai tanggung jawab terhadap kantor pusat PT UG

8 Malayu S.P Hasibuan, Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah

(Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 73.

 

Page 104: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

82

Mandiri dan juga Bank Mandiri karena keduanya melakukan

MOU atau kerjasama pengelolaan. Seorang manajer bertanggung

jawab atas lancar tidaknya pekerjaan yang dilakukan

bawahannya. Beberapa kegiatan bersangkutan langsung dengann

kepemimpinannya pada semua tahap manajemen, penentuan

kebijakasanaan, perencanaan, pengorganisasian, penggerkana,

pengawasan dan penilaian.9 Manajer dalam hal sebagai pusat

menjaga kegiatan operasional tata laksana perusahaan agar

berjalan dengan lancar. Peran manajer perusahaan sangat penting

dalam menjaga dan memantau kegiatan operasional agar tidak

terjadi underSLA dalam pengisian ATM. Manajer juga

mempertanggungjawabkan ulah para karyawan yang melakukan

tindak kesalahan atau kecurangan dalam perusahaan dengan

memberikan sanksi sebagai keputusan manajemen perusahaan. Di

sisi lain, Manajer juga memberikan penghargaan kepada para

karyawan yang melakukan tugasnya dengan baik sebagai bentuk

apresiasi agar para karyawan lebih giat dalam bekerja. Jadi,

Manajer mempertanggungjawabkan kegiatan terlaksana dengan

baik, operasional dengan baik dan mempertanggungjawabkan

karyawan itu sendiri. Manajer dan para karyawan saling

mengingatkan satu sama lain akan kewajiban bertanggung jawab

dalam pekerjaan agar terlaksana tujuan perusahaan.

6. Bekerja sama

Komunikasi yang efektif juga harus dilakukan agar tidak

terjadi kesalahan informasi. Maka, pola saluran bintang sebagai

9 Riswandi, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Graha Ilmu, 2009), h. 147.

 

Page 105: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

83

bentuk aktualisasi kegiatan kerja, karna semua anggota karyawan

memiliki wewenang yang sama dalam menyampaikan informasi

dan mempengaruhi anggota lainnya. Selanjutnya, Cash

Replenishment memberikan surat perintah jalan kepada CPC

untuk mensetujui permintaan pengisian. Kemudian, CR dan tim

segera menuju lokasi pengisian ATM di antaranya ada petugas

kepolisian yang mengawal, petugas satpam dan pengemudi. Bila

telah sampai lokasi pengisian, dan mendapatkan permasalahan

dengan mesin ATM. Maka, Monitoring yakni orang bertugas

mengawasi mesin atm apakah dalam keadaan rusak atau tidak.

Jika mengalami kerusakan, tim Monitoring menugaskan kepada

petugas FLM agar turun ke lapangan segera mengatasi

permasalahan yang ada di ATM. Jika, permasalahan tidak dapat

diselesaikan dengan cepat maka akan mengurangi nilai SLA. Hal-

hal ini yang seperti itu sangatlah dihindari, maka dibutuhkan

kerjasama tim yang baik. Bagian antar unit masing-masing

memiliki peran yang sangat penting dalam bekerja sama. Maka,

pengkoordinasian harus jelas dan tegas sehingga tidak

menimbulkan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi. Kegiatan

kerja yang dilakukan seperti itu, terkoneksi dengan berbagai tim

di dalamnya, tinggal bagaimana insan sumber daya manusianya

itu bekerja apakah ia cekatan atau tidak. Kerjasama

meningkatkan komunikasi jadi lebih baik dan koordinasi usaha,

meningkatkan suasana persahabatan jadi lebih hangat dan

kebanggaan atas kelompok sendiri.10

Pengkoordinasian tim

10

Udai Pareek, Perilaku Organisasi: Pedoman ke Arah Pemahaman

Proses Komunikasi Antar Pribadi dan Motivasi Kerja (Jakarta: PT Ikrar

 

Page 106: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

84

menjadikan suasana kekeluargaan organisasi semakin erat.

Dijadikan dalam satu tim yang berbeda-beda setiap harinya

memperkuat hubungan persaudaraan antar karyawan yang harus

mengesampingkan ego masing-masing dalam tugas kerja. Dalam

hal ini pelaku organisasi pun akan mampu menyelesaikan

pekerjaan dengan baik bila merealisasikan prinsip jatidiri

perusahaan atau budaya perusahaan ini dengan sepenuh hati.

Gambar 4.12. Kekompakan Tim Anggota Organisasi

Sumber: Dokumen Resmi PT UG Mandiri Regional Bintaro

Mandiriabadi, 1996), h. 195.

 

Page 107: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

85

BAB V

PEMBAHASAN

A. Pola Komunikasi Organisasi Pengelolaan ATM dalam

Menerapkan Jatidiri di PT UG Mandiri Regional Bintaro

1. Pola Komunikasi

Pola komunikasi terdiri dari kata pola dan komunikasi.

Pola dikatakan sebagai model, yaitu cara untuk menunjukkan

sebuah objek yang mengandung unsur kompleksitas proses di

dalamnya dan hubungan antara unsur-unsur pendukungnya.1 Pola

komunikasi dapat dipahami sebagai pola hubungan antara dua

orang atau lebih dalam pengiriman dan penerimaan pesan dengan

cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.2

Jadi, pola komunikasi dalam organisasi adalah arah aliran

komunikasi yang dilakukan secara berulang berupa pertukaran

pesan yang terjadi di antara satu orang anggota organisasi dengan

yang lainnya sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima

dengan jelas kepada komunikan melalui berbagai media baik

secara verbal maupun media tulis.

Dalam kehidupan berorganisasi komunikasi tidak dapat

dilepaskan dari tatanan manajemen perusahaan. Pola komunikasi

yang dilakukan PT Usaha Gedung Mandiri Regional Bintaro

sudah berjalan dengan optimal, sehingga pesan yang mengalir

dari manajemen atas atau direksi kepada anggota organisasi

1 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2008), h. 1. 2 Syaiful Bahri Djamarah, Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak

dalam Keluarga (Jakarta: PT. Reneka Cipta, 2004), h. 1.

 

Page 108: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

86

terealisasikan dan diimplementasikan dengan teratur. Komunikasi

yang dilakukan tingkat manajer sebagai seseorang yang dapat

berkomunikasi dua arah yakni mengirim pesan, baik kepada

manajemen atas maupun kepada bawahannya yakni, para anggota

organisasi dan menerima pesan atau umpan balik dari seluruh

anggota organisasi. Manajer sebagai top management

menyampaikan pemberitahuan berupa informasi, pesan dan

gagasan mengenai tatakelola pekerjaan pengelolaan Anjungan

Tunai Mandiri (ATM) dalam penugasan dan arahan kepada para

anggota organisasi. Hal, tersebut sesuai dengan yang disampaikan

oleh Manajer PT UG Mandiri Regional Bintaro M. Subagyo:

“Komunikasi itu sebagai ujung tombak di mana

komunikasi dilakukan melalui komunikasi pembinaan

dari manajemen kepada manajer. Kesimpulan saya,

melalui komunikasi itu baik dari manajemen itu dia sudah

tertulis dan surat dari pusat itu ada. Melalui forum

komunikasi itu kita sampaikan ada tidak yang dari

manajemen pusat itu karna itu berlaku jurnal umum”.3

Hal yang sama juga disampaikan oleh Bapak Renaldi sebagai

koordinator Cash Replenishment (CR):

“Sama tim harus ada komunikasi buat semua divisi.

Komunikasi untuk mengkoordinasikan kegiatan kerja

sehari-hari, mengkomunikasikan semua divisi”.4

Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan

bahwa pola komunikasi yang diterapkan di PT UG Mandiri

3 Wawancara pribadi dengan Muslam Subagyo selaku Manajer PT

UG Mandiri Regional Bintaro, Tangerang Selatan 19 Desember 2018. 4

Wawancara pribadi dengan Renaldi selaku Koordinator Cash

Replenishment PT UG Mandiri Regional Bintaro, Tangerang Selatan 19

Desember 2018.

 

Page 109: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

87

Regional Bintaro dalam bidang jasa Cash Management

menerapkan pola roda dan pola semua saluran atau bintang. Pola

roda digunakan saat menyampaikan informasi yang berasal dari

Direksi melalui surat kemudian disampaikan kembali oleh

Manajer kepada seluruh karyawan seperti tujuan dari organisasi

yakni menjaga agar selalu stabil SLA-Up Time, kebijakan

prosedur operasional standar, peraturan dan tata tertib kelola

perusahaan, dan jatidiri perusahaan. Pola roda yang dilakukan

pemimpin perusahan melalui brifieng yang dilakukan tiga kali

dalam sepekan tak henti-hentinya mengingatkan akan jatidiri

yang harus diterapkan oleh para karyawan tanpa kecuali.

Kemudian, pola semua saluran atau bintang diaplikasikan ketika

praktik kerja guna mencapai tujuan dari organisasi.

2. Komunikasi ke Bawah (Downward Communication)

Komunikasi organisasi berdasarkan jaringannya terdiri

dari komunikasi formal dan komunikasi informal. Komunikasi

formal di antaranya meliputi komunikasi ke bawah (downward

communication) atau vertikal ke bawah, yaitu komunikasi yang

dilakukan pihak atasan kepada anggota bawahannya dalam

menyampaikan pesan dan informasi yang berasal dari perusahaan

atau top management. Komunikasi yang dilakukan pemimpin

mengalir dari manajemen atas kemudian mengarah kepada

manajemen menengah dan berakhir kepada manajemen bawah.

Komunikasi ke bawah yakni pemimpin atau manajer yang diberi

perintah oleh perusahaan atau manajemen atas untuk memenuhi

kewajibannya menyampaikan tugas atau informasi baik melalui

 

Page 110: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

88

surat direksi atau perintah langsung kepada para anggota

organisasi dan terjadi hubungan timbal balik (feedback) diantara

keduanya. Menurut Arni Muhammad pengertian komunikasi ke

bawah (downward communication) adalah:

“Pesan yang diterima dari manajemen atas mengarah

kepada manajemen bawah. Komunikasi ke bawah

menunjukkan arus pesan yang mengalir dari para atasan

atau para pimpinan kepada bawahannya. Pesan tersebut

biasanya berhubungan dengan pengarahan, tujuan,

disiplin, perintah, pertanyaan, dan kebijaksanaan umum.”5

Dalam komunikasi ke bawah (downward communication),

pemimpin atau manajer memberikan arahan atau perintah yang

berasal dari top management yakni perusahaan untuk

disampaikan kepada seluruh pekerja tanpa kecuali baik yang

berada di lapangan maupun yang menetap di kantor. Informasi

yang disampaikan melalui media yakni verbal atau face to face

dan non verbal seperti surat, memo resmi untuk menunjang

kinerja para pegawai, instruksi kerja, uraian tugas yang harus

dilaksanakan setiap harinya kepada para pegawai, serta evaluasi

yang dilakukan pemimpin atau manajer guna melihat kesalahan

tempo hari agar dikemudian hari para pekerja lapangan

setidaknya tidak mengulanginya atau meminimalisir perihal salah

yang terjadi. Komunikasi ke bawah (downward communication)

yang dilakukan di PT UG Mandiri Regional Bintaro pada bidang

jasa Cash Management, terjadi komunikasi formal di antaranya

komunikasi ke bawah.

5

Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2009), h. 108.

 

Page 111: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

89

Seperti yang diungkapkan oleh Manajer PT UG Mandiri

Regional Bintaro Muslam Subagyo:

“Apa yang disampaikan oleh pimpinan atau direksi

melalui surat-surat saya laksanakan melalui kegiatan

briefing sampaikan juga ke semua karyawan yang ada

bagian dari manajemen.”6

Hal yang sama rupanya juga disampaikan oleh

koordinator Cash Replenisment (CR) PT UG Mandiri Regional

Bintaro:

“Seperti saya kepada tim saya itu formal. Saya sudah

melakukan koordinator dilevel mereka, sudah melakukan

komunikasi dengan bawahan saya itu sekitar ada sepuluh-

sebelas tim untuk membagi tugas sudah saya lakukan baik

secara formal maupun secara tertulis”.7

Komunikasi ke bawah (downward communication)

merupakan hal pokok utama yang dilakukan secara struktural.

Setiap hari komunikasi yang terjadi di PT UG Mandiri Regional

Bintaro dilakukan baik formal maupun informal. Pelaksanaan

kerja seluruh karyawan agar berjalan dengan lancar maka

memerlukan jadwal yang tersusun teratur. Agenda sudah

dirancang dan karyawan menjalankan sesuai dengan tabel

kegiatan. Jadwal yang sudah tertera juga berisi nama-nama

anggota organisasi yang beroperasi setiap harinya terdiri dari 5-6

tim di antaranya petugas Cash Replenishment, First Level

Maintenance, Anggota petugas keamanan, pengemudi dan satuan

kepolisian sebagai pengamanan ketika bertugas di lapangan.

Penempatan lokasi dan tim pengisian ATM pun sudah tersebar di

6 Wawancara pribadi dengan Muslam Subagyo.

7 Wawancara pribadi dengan Renaldi.

 

Page 112: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

90

seluruh sektor Regional Bintaro dan para karyawan bekerja sesuai

dengan yang ditentukan kemudian mengikuti arahan agar

menjaga stabilitas kinerja SLA. Setiap harinya ada level atau nilai

yang harus dipenuhi dan memiliki batas waktu dalam pengisian

ATM yakni 99.30. Tujuannya agar selalu berada digaris hijau

artinya sudah memenuhi standar operasional prosedur yang

berlaku dan menjaga agar tidak berada pada garis merah yang

menandakan adanya keterlambatan atau kurangnya cekatan dalam

penanganan permasalahan atau kinerja yang seharusnya. Para

anggota organisasi pun harus melibatkan prinsip jatidiri saat

bekerja agar selalu produktivitas.

Fungsi komunikasi ke bawah di antaranya adalah

evaluasi. Hal, serupa juga dilakukan PT UG Mandiri Regional

Bintaro saat dalam kegiatan pengarahan. Mengevaluasi kegiatan

baik dihari sebelumnya, secara mingguan atau beberapa hari

selama seminggu. Tentu saja, memiliki tujuan yakni mengoreksi

kesalahan-kesalahan yang terjadi saat penugasan kerja. Sehingga,

kesalahan atau kekurangan yang dilakukan selama bekerja tidak

akan terjadi dikemudian hari atau dapat diperbaiki di hari

berikutnya agar lebih baik lagi dikarenakan adanya laporan

kinerja harian yang harus dicapai sesuai dengan standar SLA.

Selanjutnya komunikasi ke bawah yakni mengemukakan tujuan

organisasi yang dilakukan manajer di dalam forum diskusi saat

briefing. Pengarahan yang dilakukan tiga kali dalam sepekan

selain berbicara tentang informasi tugas, kiat-kiat dalam bekerja,

prosedur operasional standar, juga membahas prinsip jatidiri yang

 

Page 113: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

91

mesti para anggota organisasi libatkan dalam keseharian. Agar

dapat mencapai kinerja yang baik maka dibutuhkan tim yang

kompak sehingga dibutuhkan komunikasi yang baik dari manajer

dan juga para anggota organisasi. Peran manajer sangat

dibutuhkan sehingga tujuan dari perusahaan dapat berhasil. Suatu

organisasi yang berhasil tentu diukur dengan sejauhmana

organisasi tersebut dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.8

Manajer melakukan komunikasi ke bawah kepada para pegawai

agar semua tim baik yang berada di kantor maupun yang di

lapangan saling membantu. Semua anggota organisasi harus

mengedepankan sikap kehati-hatian dalam melaksanakan

pekerjaan dan tujuan organisasi.

Melalui briefing semua kegiatan operasional dapat

berjalan dengan baik dan sebaliknya risiko terhadap anggota

organisasi yang tidak mengikuti briefing serta kurangnya

komunikasi dapat menimbulkan permasalahan. Seperti, apabila

Cash Replenishment membuat kesalahan pengisian pecahan

denom, hal tersebut dengan cepat membuat rugi perusahaan dan

tidak boleh terjadi. Melalui komunikasi yang dilakukan baik

secara lisan dengan adanya morning briefing yang setiap hari

dilaksanakan tak lupa selalu disampaikan dan diingatkan oleh

Manajer kepada seluruh anggota organisasi tentang kelima

prinsip jatidiri di antaranya kejujuran, juga disentuh oleh doa atau

rohaninya. Hal ini, selalu terpola dan dilakukan secara berulang

8

Dydiet Hardhito, Teknik Organisasi dan Teknik Pengorganisasian

(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2001), h. 62.

 

Page 114: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

92

agar melekat dalam hati dan pikiran para anggota organisasi

ketika melaksanakan pekerjaan.

Komunikasi vertikal ke bawah yang dilakukan manajer

kepada antarunit atau lebih mempertajam kepada unit-unit yang

menangani bagian tertentu dalam PT UG Mandiri Regional

Bintaro. Misalnya seorang manajer, para anggota Cash

Replenishment, tim Fisrt Level Maintenance mengadakan forum

diskusi tujuannya memberikan arahan yang belum diketahui dan

juga pesan tugas. Pesan tugas ini maksudnya adalah pesan-pesan

yang berkenanaan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi

oleh anggota organisasi. Pesan ini mencakup pemberian

informasi kepada para karyawan untuk melakukan tugas mereka

secara efisien.9 Informasi yang diberikan manajer kepada para

bawahannya bertujuan agar lebih paham atas pesan tugas yang

disampaikan dan lebih rinci. Komunikasi ke bawah yang

dilakukan manajer pada hari selasa dan jumat seperti diskusi

antarunit ini tujuannya supaya informasi yang disampaikan lebih

detail, sehingga pesan mudah diterima dan dipahami oleh para

anggota organisasi. Media yang digunakan tidak hanya lisan saja

sebab ada anggota organisasi yang bisa cepat tanggap dan juga

lamban dalam menerima, maka dibuat secara sederhana dengan

media tulisan sehingga para karyawan lebih memahami.

9

Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2009), h. 100.

 

Page 115: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

93

3. Komunikasi ke Atas (Upward Communication)

Komunikasi ke atas yakni komunikasi yang dilakukan

tingkat bawah menuju kepada jenjang atas. Komunikasi yang

mengalir ke atas ini dilakukan oleh para anggota organisasi atau

para pegawai kepada pemimpin perusahaan. Komunikasi ini

berbentuk sebagai umpan balik yang diberikan para karyawan

kepada atasannya. Di antaranya umpan balik yang diberikan

adalah laporan kerja yang dilakukan oleh para anggota organisasi,

mengusulkan pendapat atau saran seputar pekerjaan, menjelaskan

permasalahan pekerjaan yang tidak dapat ditangani sendiri oleh

para anggota organisasi, menyatakan keluhan yang dirasakan di

dalam perusahaan. Umpan balik tersebut didengar dan ditanggapi

dengan respons yang baik oleh Manajer dalam menampung

segala aspirasi, harapan dan keluhan para anggota organisasi

tujuannya agar berjalan sesuai dengan visi dan misi PT UG

Mandiri Regional Bintaro. Seperti kutipan Arni Muhammad

dalam pengertian komunikasi ke atas:

“Pesan yang mengalir dari bawahan kepada atasan atau dari

tingkat yang lebih rendah kepada tingkat yang lebih tinggi.

Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk memberikan

balikan, memberikan saran dan mengajukan pertanyaan.10

Informasi atau pesan yang dikirimkan karyawan kepada

atasannya yakni sebagai bentuk hubungan yang diperoleh dari

komunikasi ke bawah. Ketika manajer melakukan komunikasi ke

bawah yakni menyampaikan pesan tugas yang harus dilakukan

para anggota organisasi, maka memberikan tanggapan kembali

10

Muhammad, Komunikasi Organisasi, h. 116.

 

Page 116: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

94

terhadap komunikasi ke atas yakni karyawan memberikan

laporan hasil kerja terhadap apa yang sudah dikerjakan kepada

Manajer. Tanggapan balik yang diberikan dapat seperti laporan

kerja, pendapat, keluh kesah, dan menjelaskan hal yang tidak

dapat para anggota organisasi lakukan. Media yang digunakan

dalam menjalankan komunikasi ke atas melalui lisan atau tulisan.

Melalui lisan semua yang ingin diutarakan dapat langsung

diberikan kepada para koordinator masing-masing divisi dan

Manajer. Sedangkan, melalui media tertulis seperti berkas

laporan hasil kerja para karyawan.

Hal ini, didukung oleh pernyataan Manajer PT UG Mandiri

Muslam Subagyo:

“Jika ada keperluan datang, ya artinya formal dan

informal itu kita lakukan. Seperti pemanggilan, coaching

untuk perbaikan mentalnya, ada keluhan apa atau

sebagainya supaya ada titik temu dan clear supaya untuk

mengingatkan.”11

Hal tersebut, juga disampaikan oleh Koordinator Cash

Replenishment Renaldi:

“Saling komunikasi saja si ke atasan. kalau ada masalah di

bawah komunikasi ke atasan dulu. Kalau saran yang baik

sih, kalau saya bisa kasih saran ya saya kasih. Kalau bisa

memberi saran buat atasan ya saya kasih gitu.”12

Komunikasi vertikal ke atas sebagai wujud hubungan

timbal balik yang dilakukan para karyawan kepada atasannya

atau manajer. Dengan adanya komunikasi ke atas ini sebagai

sarana dalam melihat apa yang karyawan butuhkan untuk saling

11

Wawancara pribadi dengan Muslam Subagyo. 12

Wawancara pribadi dengan Renaldi.

 

Page 117: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

95

melengkapi. Para karyawan memberikan umpan balik seperti

hasil laporan kerja. Dengan adanya laporan kerja, manajer juga

dapat memantau kegiatan para karyawan. Komunikasi ke atas

yang dilakukan para karyawan seperti jika memiliki kepentingan

langsung menemui para koordinator masing-masing divisi dan

datang kepada Manajer. Seperti memberikan hasil laporan kerja,

kemudian meminta tanda tangan keperluan kerja, memberikan

pendapat atau saran yang baik dan mendukung kepada atasan,

menjelaskan perihal pekerjaan yang sulit dan tidak dapat

ditangani oleh para karyawan itu sendiri. Kemudian, jika ada

keluhan para anggota organisasi dalam bekerja Manajer

melakukan diskusi untuk menemukan titik temu. Misalnya,

seperti anggota Cash Replenisment yang memiliki permasalahan

maka melapor kepada koordinatornya secara langsung ataupun

melalui daring media sosial seperti aplikasi Whatsapp dan jika

belum juga bisa diatasi maka dapat menemui Manajer untuk

memecahkan permasalahan.

4. Komunikasi Sejajar (Lateral Communication)

Komunikasi sejajar merupakan komunikasi yang

dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kedudukan yang sama

di dalam organisasi. Para anggota organisasi yang mempunyai

kedudukan yang setingkat membagikan informasi dengan

anggota lainnya dalam tingkat yang sama. Memberikan informasi

mengenai tugas kerja, saling bekerja sama dalam hal pekerjaan,

memecahkan kesulitan dalam bekerja, dan saling bertukar

informasi. Komunikasi horizontal atau yang biasa disebut

 

Page 118: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

96

komunikasi lateral adalah komunikasi yang terjadi antara bagian-

bagian yang memiliki posisi sejajar atau sederajat dalam

organisasi. Tujuan komunikasi sejajar antara lain adalah untuk

melakukan persuasi, mempengaruhi, dan memberikan informasi

kepada bagian, atau departemen yang memiliki kedudukan

sejajar.13

Komunikasi horizontal yang dilakukan oleh para

anggota organisasi dalam level yang sejajar ketika menyerap dan

membagikan informasi kerja atau pengkoordinasian penugasan

kerja mereka saling bergantung dan membutuhkan satu sama lain

agar berjalan sesuai tujuan visi dan misi perusahaan.

Hal tersebut didukung oleh pernyataan Koordinator Cash

Replenishment:

“Ya dilakukan kalau ke sesama divisi sih sudah,

ngomong-ngomong gitu udah kalau masalah kerjaan.14

Komunikasi sejajar yang dilakukan di PT UG Mandiri

Regional Bintaro para anggota organisasi sudah berjalan dengan

baik. Para anggota organisasi sudah berkoordinasi dengan baik di

level mereka dalam menyampaikan informasi kerja. Pesan tugas

dilakukan kepada sesama anggota divisi atau lintas divisi yang

sederajat, karena dalam praktiknya menganut pola semua saluran

atau bintang yaitu para anggota organisasi dapat memengaruhi

dan berkomunikasi kepada anggota lainnya. Pesan disampaikan

secara langsung ketika pertemuan tatap muka atau ketika jarak

yang tidak memungkinkan karena sifatnya tugas di lapangan

13

Djoko Purwanto, Komunikasi Bisnis Edisi ketiga (Jakarta:

Erlangga, 2006), h. 42. 14

Wawancara pribadi dengan Renaldi.

 

Page 119: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

97

maka memerlukan media telepon atau daring media sosial seperti

aplikasi Whatsapp sebagai penghubung kelancaran komunikasi.

5. Komunikasi Lintas Saluran

Komunikasi lintas saluran biasanya terjadi di dalam

organisasi, hal ini muncul karena keinginan pegawai untuk

berbagi informasi melewati batas-batas fungsional dengan

individu yang tidak menduduki posisi atasan maupun bawahan

mereka.15

Komunikasi lintas saluran adalah orang-orang yang

tidak menduduki posisi atasan maupun bawahan, mereka bebas

membagikan informasi kepada semua saluran. Para anggota yang

dikategorikan sebagai komunikasi lintas saluran ini,

mengumpulkan data laporan dan kegiatan koordinasi tugas kerja

kepada manajer. Namun, mereka memiliki mobilitas tinggi dalam

organisasi, mereka dapat mengunjungi bagian lain atau

meninggalkan kantor mereka hanya untuk terlibat dalam

komunikasi informal. Fayol (1916-1940) menunjukkan bahwa

komunikasi lintas saluran merupakan hal yang pantas, bahkan

perlu pada suatu saat, terutama bagi pegawai tingkat lebih rendah

dalam suatu saluran.16

Hal ini, di dukung oleh pernyataan

Manajer PT UG Mandiri Regional Bintaro dalam pengertian

komunikasi lintas saluran:

“Pengawalan untuk pengisisan ATM itu dia harus

didampingi petugas keamanan yang bersenjata. Nah,

bilamana pak polisi berhalangan, polisi itu kan kadang-

15

Pace dan Faules, Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan

Kinerja Perusahaan, h. 197. 16

Pace dan Faules, Komunikasi Organisasi, h.197-198.

 

Page 120: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

98

kadang ada tugas Negara jadi dia tidak hadir sehingga kita

kawal sendiri oleh double security.”17

Dalam organisasi PT UG Mandiri Regional Bintaro memiliki

arah aliran komunikasi yaitu lintas saluran. Ketika para anggota

organisasi bertugas menyampaikan informasi kegiatan kerja dan

pengkoordinasian tugas kepada yang bukan atasan atau bawahan

mereka tetapi tetap terikat dalam prosedur operasional standar.

Petugas keamanan polisi memiliki mobilitas tinggi dalam

menyampaikan informasi kegiatan, rencana kerja,

pengkoordinasian pelaksanaan kerja.

B. Kebijakan Prosedur Operasional Standar PT UG Mandiri

Regional Bintaro dalam Menerapkan Jatidiri Perusahaan

pada Karyawan

1. Jatidiri

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata

jatidiri memiliki arti ciri-ciri, gambaran, atau keadaaan seseorang

atau suatu benda, atau kata lain mencerminkan identitas.18

Jatidiri

melambangkan keadaaan sesuatu yang dimiliki atau ciri khas

yang dibangun oleh suatu badan organisasi/perusahaan. Jatidiri

perusahaan merupakan budaya atau cerminan daripada organisasi

tersebut. Menggambarkan karakter dan nilai-nilai budaya yang

melekat dan diterapkan oleh orang-orang yang berkecimpung di

dalam organisasi tersebut. Ketika jatidiri itu sudah berhasil

diimplementasikan kepada setiap insan anggota organisasi, maka

17

Wawancara pribadi dengan Muslam Subagyo. 18

Kamus Besar Bahasa Indonesia.

 

Page 121: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

99

tujuan dari organisasi tersebut berhasil dan kegiatan berjalan

dengan lancar. Organisasi akan selalu menunjukkan eksistensinya

apabila seluruh anggota organisasinya memiliki rasa untuk

mempertahankan jatidiri yang melekat di dalam dirinya.

Sebagaimana hal ini diungkapkan oleh Manajer PT UG Mandiri:

“Jadi jatidiri itu jatidirinya UG Mandiri, sebagai budaya

perusahaan. Budaya perusahaannya itu beriman yaitu

bersih, ramah, aman dan nyaman”.19

Di dalam PT UG Mandiri menganut lima prinsip jatidiri

perusahaan yang harus diterapkan dan dilakukan oleh para

karyawan tanpa terkecuali. Kelima prinsip jatidiri tersebut

sebagai sebuah cerminan bagaimana organisasi tersebut berada.

Budaya organisasi PT UG Mandiri mencerminkan perusahaan

yang beriman yakni bersih, ramah, aman dan nyaman. PT UG

Mandiri Regional Bintaro yakni sebuah perusahaan jasa yang

bergerak dibidang Cash Management yang setiap harinya

bersentuhan dengan uang. Dengan hal ini, seluruh karyawan

harus dipagari dengan jatidiri perusahaan yang sudah disepakati

agar terwujudnya perusahaan jasa yang bersih, ramah, aman dan

nyaman. Pola komunikasi yang dilakukan Manajer dalam

membicarakan jatidiri tak hentinya selalu mengingatkan secara

terus-menerus setiap kali briefing. Selanjutnya, lewat media

tertulis pun kelima prinsip jatidiri sudah tertampang jelas di

tengah sudut perkantoran yang selalu dilewati oleh para

karyawan. Hal ini, berguna untuk mengingatkan seluruh pegawai

agar selalu melekat dan tidak lupa kewajiban yang dilakukan.

19

Wawancara pribadi dengan Muslam Subagyo.

 

Page 122: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

100

2. Kejujuran

Sifat jujur merupakan sifat lahiriah yang sejatinya manusia

miliki. Kejujuran dalam agama Islam sudah Nabi ajarkan dan

terapkan kepada umatNya sejak dari jaman dahulu. Sifat jujur

adalah sifat positif yang dimiliki oleh manusia. Apabila sejak dini

sifat jujur sudah ditanamkan dan dimiliki oleh manusia, maka

ketika dewasa dapat lebih melatihnya. Dalam kehidupan sehari-

hari pun prinsip jatidiri sebenarnya sudah tak asing, tinggal

bagaimana dapat melatih dan dimplikasikan dalam etos kerja.

Dengan memilki sifat as-shidiq yakni orang yang amanah atau

dapat dipercaya. Artinya, memikul rasa kepercayaan yang

dibebankan oleh orang lain terhadap para karyawan sehingga

dapat lebih bertanggung jawab atas apa yang dikerjakan.

Kejujuran merupakan sifat yang sangat disukai oleh Allah

Yang Mahasuci lagi Mahatinggi. Selain itu, kejujuran merupakan

perbuatan mulia yang akan mengantarkan kepada kebajikan.

Sebaliknya, orang yang berkata tidak benar atau berbohong baik

kepada diri sendiri maupun orang lain adalah perbuatan tercela

yang dapat membawa keburukan. Ketika manusia itu sudah

melakukan kejujuran pada diri sendiri dan lingkungannya maka,

ia termasuk kepada golongan orang-orang yang beriman dan

bertakwa. Sehingga, bagi mereka yang melakukan perbuatan

jujur, merasa takut untuk melakukan perbuatan berbohong.

Karena mereka tahu bahwa dalam Islam, setiap kata dan

perbuatan yang dilakukan akan dimintai pertanggujawabannya

kelak. Sedangkan dalam Al-Qur’an secara terang Allah telah

 

Page 123: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

101

menyebutkan tetaplah kita umat manusia selalu dalam kejujuran,

karna akan mengantarkan kepada keselamatan.

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surah At-

Taubah ayat 119:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian

kepada Allah SWT, dan hendaklah bersama orang-orang yang

benar.”

Maksudnya, berbuatlah jujur dan tetaplah dalam

kejujuran, niscaya kalian termasuk golongan orang-orang yang

berbuat jujur dan akan selamat dari berbagai kebinasaan. Allah

SWT akan memberikan keberuntungan kepada kalian dalam

segala urusan kalian, serta memberikan jalan keluar.20

Bob Waworuntu dalam bukunya menjelaskan pengertian

kejujuran dalam bekerja:

“Kejujuran bekerja adalah ketulusan dan kelurusan hati, tidak

berbohong, dan tidak curang terhadap organisasi.”21

Sifat jujur berkata dan berperilaku apa adanya dan transparan

kepada organisasi. Kejujuran sangat diperlukan ketika para

karyawan memulai suatu pekerjaan. Dengan adanya kejujuran

anggota organisasi dapat lebih bersungguh-sungguh dalam

bekerja dan menjadi orang yang amanah. Dalam dunia bekerja

kejujuran adalah kunci utama seorang karyawan untuk

20

Ibnu Katsir, Lubaabut Tafsiir Min Ibni katsiir. Penerjemah M.

Abdul Ghoffar (Bogor: Pustaka Imam asy-Syafi’I, 2003), h. 226. 21

Bob Waworuntu, Perilaku Organisasi: Beberapa Model dan

Submodel (Jakarta: Yayasan Pusaka Obor Indonesia, 2016), h. 5.

 

Page 124: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

102

mendapatkan kepercayaan dari atasan.22

Ketika anggota

organisasi bertindak dan berkata benar maka, ia akan selalu

dipercaya dan dipertahankan di organisasi tersebut karena

memiliki akhlak terpuji. Namun, sebaliknya apabila anggota

organisasi ketika bekerja ternyata kedapatan bertindak curang.

Maka, akibatnya mendapatkan sanksi yang tegas berupa

peringatan atau bahkan diberhentikan sepihak dari organisasi.

Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Manager PT UG Mandiri:

“Sentuh dengan rohaninya gitu ya bahwa kita harus jujur

karna kalau kita tidak jujur walaupun di lapangan tapi ada

Allah, jadi itu selalu kita ingatkan bahwa ketika dia ingin

melakukan suatu ke khilafan itu ingat kita, ingat Allah.”23

PT UG Mandiri memiliki prinsip jatidiri salah satunya

kejujuran. Hal ini merupakan budaya perusahaan yang

disosialisasikan melalui Manajer setiap briefing pagi

dilaksanakan tak hentinya selalu diingatkan agar dapat

diinternalisasikan ke dalam hati para karyawan dan

iimplementasikan dalam kegiatan kerja. Salah satunya sifat

kejujuran yang memang sifat yang semestinya ada di mana pun

orang berada dan tidak ada tempat bagi seorang yang tidak jujur

seharusnya begitu dalam organisasi. Di PT UG Mandiri Regional

Bintaro yang setiap hari bersentuhan dengan uang, maka

kejujuran harus dinomersatukan oleh seluruh pegawai mulai dari

petugas penyortir uang sampai pada saat akan ditransaksikan ke

22

Veny Eriska, Kerja Bukan untuk Uang (Sukabumi: CV Jejak,

2017), h. 52. 23

Wawancara pribadi dengan Muslam Subagyo.

 

Page 125: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

103

dalam mesin ATM. Dalam hal ini, ada saja kesempatan pegawai

untuk melakukan tindak kecurangan yang dapat merugikan diri

sendiri dan perusahaan. Namun, kesalahan ini juga bisa timbul

dari pihak administrasi, maka dibutuhkan laporan kegiatan harian

yang diberikan karyawan kepada Manajer sehingga, dapat

memantau dan mengawasi jalannya tugas kerja.

Dengan hal ini, jika sudah diinternalisasi dalam hati maka

akan selalu mengingat Allah dan mengurungi niat buruknya

untuk tidak melakukan tindak kecurangan. Yang membuat rasa

takut seseorang menggelora sehingga hatinya tentram adalah

murabaqah (merasa di awasi oleh Allah) dalam kondisi

sembunyi-sembunyi atau terang-terangan. Ini karena anda sadar

bahwa Allah melihatmu, dan tidak ada sedikitpun dari gerak-

gerikmu yang tidak dilihat Allah, baik lahir atau batin. Pada saat

itulah kedudukan Allah menjadi sangat mulia bagimu dalam

setiap gerakmu, lahir atau batin. Anda menjadi berhati-hati agar

Allah tidak melihat sesuatu dalam hatimu yang tidak diridhai-

Nya.24

Jika sudah mampu menanamkan sifat kejujuran maka,

para karyawan akan selalu takut dan berhati-hati dalam bertindak

karena merasa selalu di awasi oleh Allah subhanahu wa taala.

Allah Ta’ala menganggungkan kejujuran, dan menggantungkan

kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat pada

kejujuran. Allah tidak menyelamatkan seseorang melainkan

24

Sa’id Abdul Azhim, Jujurlah dan Allah Mencintaimu (Jakarta: Fikr

Rabbani Group, 2007), h. 29.

 

Page 126: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

104

dengan kejujurannya, dan Allah tidak membinasakan seseorang

melainkan karena kebohongannya.25

3. Disiplin

Perilaku disiplin merupakan asas dari setiap pekerjaan.

Peraturan yang dibuat oleh organisasi dan dipatuhi oleh

anggotanya merupakan bagian dari sikap disiplin. Apabila

anggota organisasi telah memenuhi semua peraturan dan prosedur

opersasional standar yang berlaku di organisasi maka, dapat

dikatakan ia telah berlaku disiplin. Disiplin membangun karakter

yang diinginkan oleh organisasi dalam pemerolehan tujuan dan

visi misi organisasi. Disiplin membentuk dan memperbaiki diri

para karyawan dalam meningkatkan kinerja prestasinya. Semakin

disiplin diri seorang anggota organisasi semakin baik dalam

produktivitas kerja tersebut. Disiplin juga berarti sadar akan

tanggung jawabnya dalam mengerjakan pekerjaan tugasnya.

“Pendisiplinan pegawai adalah suatu bentuk pelatihan yang

berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap

dan perilaku karyawan sehingga para karyawan tersebut

secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan

para karyawan yang lain serta meningkatkan prestasi

kerjanya.”26

Ketika karyawan memulai suatu pekerjaan di dalam

perusahaan, maka semua kewajiban dan peraturan haruslah

dipenuhi sesuai prosedur operasional standar. Hal demikian,

merupakan bagian dari sikap disiplin yang karyawan berikan

25

Sa’id Abdul Azhim, Jujurlah dan Allah Mencintaimu, h. 8. 26

Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 305.

 

Page 127: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

105

kepada perusahaan. Ketaatan para pegawai dalam melaksanakan

tatakelola perusahaan tidak lain agar terwujudnya tujuan

perusahaan. Disiplinnya seorang pegawai juga menggambarkan

bahwa ia menciptakan produktivitas yang baik. Berbanding

terbalik, orang yang tidak disiplin yakni melakukan pelanggaran

dengan sadar dan dapat menghasilkan produktivitas kerja yang

hasilnya merugikan karyawan tersebut dan perusahaannya.

Hal ini serupa, dengan yang dikatakan Manager PT UG Mandiri

Regional Bintaro Muslam Subagyo:

“Disiplin dapat melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan

fungsinya sehingga tujuan maupun juga tujuan dari

organisasi itu pun bisa berjalan dengan lancar dan agar

aman.”27

Prinsip-prinsip jatidiri yang di antaranya disiplin merupakan

bentuk suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh seluruh

karyawan PT UG Mandiri Regional Bintaro. Disiplin yakni para

karyawan melakukan tugasnya sesuai dengan bagian-bagian

peran dalam perusahaan. Agar tujuan dari Cash Management

berhasil, maka dibutuhkan disiplin dan cekatan dalam setiap

langkah pekerjaannya. Terdapat dua jenis disiplin dalam

organisasi, yaitu bersifat preventif dan bersifat korektif.28

Disiplin

yang bersifat preventif adalah mengajak seluruh pegawai untuk

mematuhi segala kewajiban dan prosedur operasional standar

sesuai ketentuan perusahaan. Dengan kata lain, pendisiplinan

preventif adalah tindakan yang mendorong para karyawan untuk

27

Wawancara pribadi dengan Muslam Subagyo. 28

Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 305.

 

Page 128: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

106

taat kepada berbagai ketentuan yang berlaku dan memenuhi

standar yang telah ditetapkan.29

Maksudnya, adalah Para

karyawan melakukan pendisiplinan diri mulai dari sikap dan

perbuatan selaras dengan tatanan perusahaan dan diusahakan

pencegahan agar para karyawan tidak berperilaku menyimpang.

Bentuk peringatan dalam pelanggaran disiplin berupa surat

teguran di antaranya berisi pelanggaran atas ketidakhadiran para

karyawan yang melakukan mangkir dari pekerjaan dan

melakukannya lebih dari satu kali. Di dalam surat tersebut

selanjutnya diimbuhi kalimat penegasan yang menyatakan

apabila tidak melakukan perubahan atau perbaikan maka, akan

diberikan sanksi sesuai ketentuan perusahaan yang kemudian

untuk lebih lanjut dilakukan pemutusan hubungan kerja. Maka,

dengan adanya kalimat penegasan tersebut diharapkan dapat

membuat jera karyawan sehingga tidak melakukan indisipliner

mangkir dari pekerjaan. Pengenaan sanksi pun harus mempunyai

nilai pelajaran dalam arti mencegah orang lain melakukan

pelanggaran yang serupa.30

Jika pelanggaran kecil diikuti dengan

peringatan lisan, tidak selalu perlu diperlukan tindak lanjut. Akan

tetapi, jika hal itu terjadi berulang-ulang misalnya sering mangkir

atau terlambat. Anda perlu memberi tahu karyawan yang

bersangkutan bahwa selanjutnya akan diadakan pembicaraan

dengannya untuk mencegah berulangnya pelanggaran.31

Jika, ada

29

Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 305. 30

Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 306. 31

Agus Dharma, Manajemen Supervisi: Petunjuk Praktis Bagi Para

Supervisor (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2000), h. 186.

 

Page 129: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

107

anggota karyawan yang melakukan pelanggaran seperti berulang

kali terlambat datang bekerja, maka akan dilakukan pemanggilan

atau peringatan secara lisan oleh audit internal.

Dalam Islam Allah terang menjelaskan pentingnya sikap

disiplin dalam kehidupan. Begitupun dalam etos kerja pentingnya

mematuhi peraturan tata kelola perusahaan agar berjalan dengan

lancar dan baik. Sebagai muslim yang beriman, melaksanakan

dan mematuhi peraturan dengan baik dapat membawa kebajikan

bagi yang melakukannya dan sebaliknya apabila tidak

meneguhkan sikap disiplin maka, akan mendapatkan keburukan

dan balasannya atas sikap yang dikerjakannya. Sebagaimana

tercantum dalam Al-Qur’an Surat Al-Asr ayat 3:

Artinya: “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan

kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling

menasehati untuk kesabaran”.

Apabila buruh sering mangkir sehingga tidak melakukan

tugasnya, atau pun ia tidak cakap melakukan pekerjaannya atau

kalau ia berkelakuan buruk, perusahaan dapat memberhentikan

buruh atau pegawai yang demikian.32

Apabila para karyawan

melakukan tindak indispliner yang berkala dan diberlakukan

pemutusan hubungan kerja maka dapat merugikan pihak

perusahaan secara langsung karna untuk dapat merekrut para

karyawan mengeluarkan biaya yang besar. Sebab, fungsi utama

32

M. Manulang, Management Personalia, h. 134.

 

Page 130: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

108

dari prinsip disiplin adalah para karyawan dapat melaksanakan

tugas sesuai dengan fungsinya sehingga dapat membuat tujuan

perusahaan berhasil dan tidak menciptakan kerugian yang dapat

dirasakan pula oleh karyawan itu sendiri atau pun perusahaan.

4. Kompeten

Ketika berkecimpung dalam organisasi kecakapan dan

kemahiran dalam suatu bidang pekerjaan sangat dibutuhkan.

Kemampuan kompetensi yang dimiliki para anggota menjadi

modal dalam mengembangkan tujuan organisasi. Kompetensi

meliputi pengetahuan, bakat, dan keterampilan seseorang dalam

bidang yang ditekuninya. Kemampuan anggota organisasi ini bila

terus dikembangkan, dapat memberikan kinerja yang optimal.

Perusahaan juga kerap menyediakan tempat pelatihan bagi para

anggota organisasi sesuai dengan peran dan fungsinya masing-

masing. Hal ini, karena organisasi membutuhkan sumber daya

manusia yang berkompeten dan meningkatkan kualitas pegawai.

Hal ini sebagaimana bentuk pengertian dari kompeten menurut

Darsono P dan Tjatjuk Siswandoko adalah:

“Orang yang mempunyai keahlian khusus dalam bidang

pekerjaan tertentu dan selalu sukses dalam

melaksanakannya.”33

Di dalam perusahaan setiap divisi masing-masing yang

berbeda mengharuskan agar sumber daya manusia memiliki

33

Darsono P dan Tjatjuk Siswandoko, Manajemen Sumber Daya

Manusia Abad 21 (Jakarta: Nusantara Consulting, 2011), h. 123-124.

 

Page 131: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

109

kompetensi. Memiliki kepandaian dalam pekerjaanya sehingga

senantiasa terwujud tujuan dari organisasi. Jika hanya satu atau

dua orang yang memiliki kompetensi, maka akan mengalami

kesukaran dan menghambat jalannya tugas pekerjaan. Oleh

karena itu, pelatihan yang diberikan oleh perusahaan sebaiknya

dimanfaatkan sebaik mungkin dan berkemauan keras untuk

mempelajari, menghayati dan menerapkannya dalam pekerjaan.

Hal ini, di dukung oleh pernyataan Manajer PT UG Mandiri

Regional Muslam Subagyo:

“Kompetensi kan dibentuk dalam organisasi internal ini,

yang diberikan training malah senior-seniornya, internal

gitu. Nah, dari internal itu dia bisa kan sambil praktek”33

Prinsip jatidiri yang selanjutnya adalah kompeten. Dalam

melakukan kegiatan pekerjaan yang berhubungan dengan ATM

diperlukan pengetahuan dan kemampuan yang mumpuni.

Sebelum menjadi bagian dari perusahaan, calon pekerja yang baru

akan melewati tahap awal yakni proses rekrutmen atau penarikan

karyawan. Rekrutmen (penarikan) adalah proses mendapatkan

sejumlah calon tenaga kerja yang kualifikasi untuk jabatan atau

pekerjaan utama (produk lini dan penunjangnya) di lingkungan

suatu organisasi atau perusahaan.34

Penarikan karyawan akan

diterima apabila sesuai dengan keahlian yang diperlukan disetiap

bidang dalam perusahaan.

33

Wawancara pribadi dengan Muslam Subagyo. 34

Hadari Nawari, Manajemen Sumber Daya Manusia: untuk Bisnis

yang Kompetitif (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2005), h. 169.

 

Page 132: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

110

Kompeten merupakan salah satu nilai-nilai Islam yang

terkandung dalam jatidiri perusahaan. Seseorang yang melakukan

pekerjaan dengan tekun dan ulet dalam bidang pekerjaannya

maka, karyawan itu dapat disebut kompeten dalam tugasnya.

Melakukan pekerjaannya dengan baik dan tidak kikir membagi

ilmu yang dimilikinya terhadap orang lain yang membutuhkan.

Saling tolong menolong dan membantu dalam bidang pekerjaan

yang dilakukan sehingga pekerjaan dapat dituntaskan dengan

mudah. Sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-

Qashash ayat 26:

Artinya: “Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya

bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita),

karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil

untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat

dipercaya".

Dalam hal ini, dapat dilihat dalam OTJ (On The Job)

Training yang dilakukan masing-masing Regional, senior yang

mengikuti pelatihan mengajarkan kepada yang lebih muda dan

jika ada program-program baru dari kantor pusat maka akan

disosialisasikan dan dilakukan pendidikan dan pelatihan dari

pihak Bank Mandiri. Membentuk kompetensi keras karyawan

adalah mutu pelatihan kerja yang diperoleh karyawan. Hal ini

mudah dipahami, karena pada dasarnya pelatihan kerja ditujukan

untuk meningkatkan keterampilan kerja karyawan dan

 

Page 133: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

111

menjalankan pekerjaan.35

Dalam hal peningkatan kemampuan

para karyawannya Bank Mandiri akan memberikan pelatihan

khusus kepada setiap Regional misalnya, program baru seperti

masalah keamanan sehingga tidak kena pembajakan data ATM

oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Para karyawan sudah

mendapatkan pendidikan dan pelatihan baik dari dalam organisasi

internal maupun kegiatan training khusus yang diadakan Bank

Mandiri tujuannya meningkatkan kompetensi dan kualitas diri

bagi karyawan serta perusahaan.

5. Bertanggung Jawab

Setiap perbuatan yang dilakukan para anggota organisasi

yang berkaitan dengan organisasi haruslah mengedepankan sikap

tanggung jawab. Memelihara dan menjaga sikap tanggung jawab

juga bukan hanya anggota organisasi saja namun pemimpin

perusahaan juga mempunyai tanggung jawab yang besar atas

semua yang terjadi terhadap perusahaan. Hasil pekerjaan yang

diberikan anggota organisasi dan hasilnya sesuai dengan yang

diharapkan memenuhi tujuan organisasi hal ini merupakan

cerminan dari pemimpin perusahaan. Maka, peran pemimpin

perusahaan harus cakap mengkomunikasikan sikap tanggung

jawab yang dilakukan para anggota organisasi. Seluruh anggota

organisasi yang bertugas baik di dalam perusahaan maupun di

lapangan harus mengedepankan sikap kehati-hatian dalam setiap

langkah pekerjaan. Melaksanakan kewajiban pekerjaan sampai

35

Aris Wijayanto, dkk., “Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Kompetensi Kerja Karyawan” Manajemen IKM Vol. 6 No. 2 (September

2011): h. 86.

 

Page 134: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

112

selesai merupakan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan

fungsi para anggota organisasi tersebut. Hal ini, serupa dengan

pengertian pendapat menurut Simorangkir:

“Tanggungjawab sejati berarti memelihara dengan baik

segala sesuatu di sekeliling kita, siap sedia melakukan segala

sesuatu yang perlu dilakukan.”36

Bertanggung jawab atas semua hal yang dilakukan anggota

organisasi dimulai dari datang hingga selesai pekerjaan. Bila,

anggota organisasi tidak cakap akan tanggung jawab

pekerjaannya maka akan menimbulkan permasalahan besar.

Seperti, pekerjaan tidak selesai dan gagalnya memenuhi tujuan

organisasi. Hal ini, akan merugikan perusahaan dan juga anggota

organisasi yang tidak bertanggung jawab akan mendapatkan

teguran atau peringatan dari atasannya. Maka, seluruh karyawan

yang berada di perusahaan memiliki sikap tanggung jawab atas

pekerjaaannya guna melaksanakan kegiatan operasional agar

memenuhi tujuan instruksional. Seperti yang dikatakan Manajer

PT UG Mandiri Regional Bintaro Muslam Subagyo:

“Bertanggung jawab di dalam job description itu kan

bertanggung jawab pada direksi terhadap kelangsungan tata

laksana daripada Regional”37

Menjalankan prinsip jatidiri yakni sikap tanggung jawab

terhadap semua pekerjaan yang dilakukan. Melaksanakan amanah

36

O.P. Simorangkir, Kesadaran, Pikiran, dan Tanggung Jawab

(Jakarta: Yagrat, 1987), h. 155. 37

Wawancara pribadi dengan Muslam Subagyo.

 

Page 135: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

113

yang diberikan atasan kepada para bawahannya. Dengan bersikap

tanggungjawab atas segala hal yang pekerja lakukan.

Bertanggung jawab dilakukan pada saat dimulainya sebuah

pekerjaan hingga tuntasnya tugas tersebut. Jika para karyawan

lalai dalam menjalankan tanggungjawab hal itu merupakan

perbuatan yang tercela dan harus dihindari. Karena di sini dapat

belajar secara dewasa bagaimana sikap tanggungjawab yang

dilakukan oleh para karyawan dan juga pemimpin perusahaan

dalam menjalankan amanah sehingga tercapai tujuan organisasi.

Sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 58

menjelaskan menjalankan sebuah amanah bagi umatnya:

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan

amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu)

apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu

menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi

pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah

adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Dalam perusahaan jasa yang bergerak di pengelolaan dan

pengisian ATM, sikap kehati-hatian seluruh anggota karyawan

mesti diutamakan. Bertanggung jawab atas apapun yang

dilakukan harus cermat dan teliti dalam pekerjaan. Misalnya,

ketika Cash Replenishment dan tim mulai mengisi di sektor ATM

pastikan agar tidak terjadi kesalahan denom saat pengisian. Hal

 

Page 136: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

114

ini, dapat merugikan perusahaan dan terasa sangat cepat. Maka,

dibutuhkan komunikasi yang baik dari atasan kepada bawahan,

mengikuti arahan saat briefing karna selalu diingatkan oleh atasan

mengenai jatidiri perusahaan, dan menerapkan prinsip jatidiri

dengan benar. Tanggung jawab (responsibility) adalah keharusan

untuk melakukan semua kewajiban atau tugas-tugas yang

dibebankan kepadanya sebagai akibat dari wewenang yang

diterima atau dimilikinya.38

6. Bekerja sama

Dalam organisasi penting bagi para anggota organisasi untuk

saling bahu-membahu ketika melaksanakan pekerjaan tugas

organisasi. Bekerja sama artinya seseorang saling membantu

pekerjaan dengan orang lainnya untuk tujuan bersama. Sebagai

sebuah organisasi atau perusahaan, tidak bisa bekerja secara

individual. Apalagi organisasi yang bergerak dalam bidang jasa

membutuhkan tim yang kuat di dalamnya. Bekerja sama artinya

tidak ada individu yang saling menonjol dan tidak

mengedepankan ego, semua sama rata dalam organisasi guna

saling gotong royong agar jalannya aktifitas pekerjaan lancar

sesuai tujuan organisasi. Bekerja sama sebagai suatu proses

konsep yang sudah dibuat di dalam organisasi dan dijalankan

sesuai rancangan dengan mengikuti sejumlah aturan yang berlaku

agar menghasilkan perolehan yang baik.

38

Malayu S.P Hasibuan, Manajemen: Dasar, Pengertian dan

Masalah, h. 70.

 

Page 137: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

115

Sebagaimana kutipan pengertian Bekerjasama menurut Ida

Nuraida adalah:

“Setiap aktivitas ataupun kegiatan yang dilakukan oleh

individu maupun organisasi yang didasarkan pada

perencanaan yang matang atas seluruh input dan proses

yang ada dalam organisasi merupakan titik awal untuk

meraih output yang optimal.”39

Kekompakkan tim organisasi sangat diperlukan dari

berbagai bagian unit-unit kerja yang menunjang di dalamnya.

Seperti tim CVC, Cash Replenishment, Verifikator, Scheduler,

First Level Maintenance, Security, dan satuan pihak polisi. Para

masing-masing unit saling membantu dan bekerja sama. Dalam

organisasi, satu bagian dengan bagian lainnya saling terhubung

dan ini memerlukan komunikasi yang baik keduanya. Kerja sama

tim terdapat unit-unit kerja di dalamnya yang saling bergantung

dan keterkaitan sesuai dengan peran masing-masing fungsi.

Saling mengingatkan dan bekerja baik dalam tim agar tidak

terjadi kesalahan. Pelaku organisasi, membutuhkan komunikasi

yang baik antarsesama unit yang berkaitan agar tidak terjadi

ketimpangan informasi. Dibutuhkan koordinasi yang baik

antarsesama divisi agar komunikasi berjalan efektif dan semangat

antar pegawai. Perencanaan yang baik dari dalam organisasi

internal dan mengikuti arahan rencana yang sudah diatur agar

pekerjaan yang dihasilkan dapat berjalan dengan lancar.

39

Ida Nuraida, Manajemen Administrasi Perkantoran (Yogyakarta:

Kanisius, 2008), h. 17.

 

Page 138: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

116

Lebih lanjut, sama seperti yang diutarakan Manajer PT UG

Mandiri Muslam Subagyo:

“Kerjasama itu kan ada fungsi-fungsi telah dilakukan antara

unit kerja.”40

Dalam PT UG Mandiri ketika melakukan tugas dan agar

tujuan perusahaan terlaksana maka, dibutuhkan kerjasama tim

yang baik. Dimulai dari koordinasi bagian-bagian tugas satu dan

lainnya saling memerlukan dan ketergantungan. Ketika memulai

pengisian ATM, petugas Scheduler atau yang bertugas

memprediksi besarnya jumlah pengisian setiap harinya dan

memiliki standar pengisian yang ditentukan melakukan

komunikasi dan memberikan perintah dengan bagian Cash

Processing (CPC) yang bertugas mengambil uang dari kantor

pusat. CPC berfungsi sebagai bagian yang memeriksa uang

dengan cara mensortir dan meneliti kembali apakah uang tersebut

mengalami kerusakan, tidak layak edar, cacat, atau mendeteksi

uang palsu. Setelah itu, CPC memiliki peran dalam menyortir

uang untuk dimasukkan dalam masing-masing bag dengan

jumlah pengisian yang berbeda setiap ATM tergantung

kebutuhan. Maka, dari itu hubungan kerja sama antarunit ini,

sangat memerlukan ketelitian dan kecermatan.

Dalam Islam Allah terang menjelaskan agar para umat

muslim saling bekerjasama dan tolong- menolong dalam

kebajikan karena akan membawa syafaat bagi orang yang

40

Wawancara pribadi dengan Muslam Subagyo.

 

Page 139: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

117

beriman. Kemudian, Allah sangat tidak menyukai apabila

manusia tolong- menolong dalam keburukan. Sebagaimana yang

tercantum dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 2:

Artinya: “…..Dan tolong-menolonglah kamu dalam

(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-

menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan

bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat

siksa-Nya.

Tolong menolong dan berkerjasama dalam hal kebaikan

sangat disukai Allah. Dalam etos kerja yang dilakukan PT UG

Mandiri ketika mewujudkan tujuan organisasi dalam

menstabilkan nilai SLA-UpTime sangat dibutuhkan kerjasama

yang baik antarsesama karyawan. Hal ini, dengan

mengedepankan pencapaian organisasi dan mengesampingkan

sikap ego di antara para karyawannya. Begitupun, sebaliknya

Allah sangat tidak menyukai sikap yang dilakukan manusia

tolong-menolong dalam berbuat keburukan yang dapat membawa

dampak kerugian bagi yang melakukannya.

 

Page 140: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

118

 

Page 141: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

119

BAB VI

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

1. Pola Komunikasi Organisasi PT Usaha Gedung Mandiri

Dari temuan hasil penilitian dapat ditarik kesimpulan bahwa

pola komunikasi yang diterapkan di PT Usaha Gedung Mandiri

Regional Bintaro adalah pola roda dan pola semua saluran atau

bintang. Pada pola roda Manajer menjadi pusat fokus perhatian

dan ia sebagai orang yang punya kendali penuh baik dalam

melakukan komunikasi dua arah. Manajer dapat menyampaikan

informasi dan mendapatkan umpan balik dari semua anggota

organisasi. Manajer menyampaikan pesan kepada para

koordinator pada masing-masing bidang dan seluruh karyawan

untuk dapat dilaksanakan. Manajer menyampaikan informasi

yang berasal dari Direksi perusahaan yakni kebijakan prosedur

operasional, tugas kerja, pengkoordinasian kerja dan prinsip

jatidiri sebagai pertahanan sumber daya manusia dalam kegiatan

kerja operasional melalui media lisan secara langsung atau

tertulis,. Dalam pola roda pemimpin perusahaan mempunyai

kuasa dalam membagikan pesan ke semua saluran. Hal ini, dapat

terlihat arah bentuk aliran komunikasi ke bawah yang dilakukan

Manajer dalam menyampaikan pesan berupa tugas kerja dalam

kegiatan operasional dan menyampaikan prinsip jatidiri yang

selalu dilakukan dan mengingatkan kepada semua anggota

organisasi melalui kegiatan briefing. Selain itu, dalam

menanamkan dan menerapkan jatidiri dapat dimulai dari pribadi

 

Page 142: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

120

pemimpin itu sendiri yang mencontohi. Kemudian, ketika

pemimpin mencontohkan kepribadian yang sesuai dengan jatidiri

maka, seluruh anggota organisasi akan mengikuti perlahan.

Media lain yang digunakan untuk menanamkan dan menerapkan

prinsip jatidiri yakni media tulis seperti pamflet yang ditempel di

dalam sudut kantor. Hal, ini membuat anggota organisasi selalu

mengingat dan menerapkannya dalam hati setiap insan.

Komunikasi ke atas pun dilakukan sebagai upaya umpan balik

yang diberikan dalam pemberian penugasan kerja dan kebijakan

prosedur operasional. Dalam komunikasi sejajar juga saling

berbagi informasi kepada anggota lain dan mengingatkan prinsip

jatidiri sebagai budaya perusahaan yang memang sejatinya harus

diimplementasikan dalam kegiatan operasional kerja. Komunikasi

lintas saluran yakni satuan pengamanan polisi yang juga

merupakan bagian dari tatakelola perusahaan mempunyai tugas

kerja dan dapat menjalankan kewajiban tugas Negara sebagai

urusan lain di luar pekerjaan.

Di sisi lain, dalam teknis pengaplikasian dalam kegiatan

operasional kerja yang berada di PT UG Mandiri Regional

mengadopsi pola semua saluran atau bintang. Para anggota

organisasi bebas melakukan komunikasi dengan siapa pun

anggota organisasi dan memiliki kekuatan yang sama untuk

memengaruhi anggota lainnya. Dalam penugasan kerja seperti

pengisian ATM maka, dibutuhkan kerjasama kekompakkan tim

dari masing-masing divisi yang punya kekuatan sama untuk

memenuhi tujuan bersama. Ketika A ingin berkomunikasi ke B,

C dapat berkomunikasi dengan D, D dapat meminta konfirmasi

 

Page 143: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

121

informasi tugas kerja ke A, A dapat berkomunikasi dengan E dan

seterusnya. Kedua pola komunikasi organisasi sangat optimal

digunakan dalam kegiatan tugas kerja di PT Usaha Gedung

Mandiri Regional Bintaro. Media dalam menyampaikan

informasi selain tatap muka secara langsung baik melalui briefing

dan komunikasi antarunit dapat melalui media yakni sms,

telepon, dan grup whatsapp atau jaringan pribadi lainnya.

Hubungan komunikasi yang efektif terjadi di antara kedua yakni

komunikator dan komunikan sehingga menghasilkan umpan balik

seperti pertukaran informasi, mengingatkan kepada semua

anggota organisasi agar selalu menanamkan dan menerapkan

jatidiri perusahaan sehingga adanya perubahan perilaku anggota

sesuai dengan harapan dari jatidiri, dan kerjasama dalam tim

pengisian yang di dalamnya berisi anggota secara acak setiap

harinya menciptakan rasa kekeluargaan organisasi yang hangat.

2. Kebijakan Prosedur Operasional Standar PT UG

Mandiri Regional Bintaro Dalam Menerapkan Jatidiri Pada

Karyawan.

PT UG Mandiri Regional adalah perusahaan jasa bergerak

di bidang Cash Management yang setiap harinya bersentuhan

dengan uang, maka dibutuhkan sikap kehati-hatian dalam diri

insan seluruh anggota organisasi dan memagarinya dengan

prinsip jatidiri. Oleh karena itu harus dipagari dengan jatidiri atau

budaya perusahaan. Jatidiri yang dimiliki oleh PT UG Mandiri

adalah prinsip kejujuran, disiplin, kompeten, bertanggung jawab,

 

Page 144: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

122

dan bekerjasama. Selanjutnya, jatidiri perusahaan adalah bentuk

cerminan dari orang-orang yang mengabdi di dalamnya.

Kebijakan prosedur operasional standar operasional PT UG

Mandiri Regional Bintaro dalam menanamkan dan menerapkan

prinsip jatidiri sudah efektif ketika menyampaikan prinsip-prinsip

tersebut. Dengan adanya kejujuran maka seluruh anggota

organisasi diwajibkan menjaga amanah masyarakat dengan tidak

melakukan tindak kecurangan. Selain itu, menjalankan sikap

disiplin mematuhi peraturan, kompeten dalam melakukan tugas

kerja, bertanggungjawab atas apa yang dilakukan dalam setiap

langkah pekerjaan serta bekerjasama dalam tim sebagai bagian

dari bentuk operasional kegiatan. Dalam setiap prinsip jatidiri ada

peraturan dan hukuman timbal balik bagi yang tidak

mematuhinya seperti diberhentikan sepihak dari perusahaan atau

bahkan ditampuh melalui jalur hukum apabila melakukan tindak

kecurangan. Hal ini, dapat memacu anggota organisasi untuk

tidak melakukan kesalahan dalam organisasi yang dapat

merugikan karyawan dan perusahaan itu sendiri.

B. Implikasi

Pola komunikasi organisasi yang dilakukan di PT UG

Mandiri Regional Bintaro menggunakan pola roda dalam

menyampaikan kebijakan prosedur operasional, peraturan tata

kelola perusahaan, penerapan prinsip jatidiri yang diantaranya

terdapat lima prinsip yaitu kejujuran, disiplin, kompeten,

bertangggungjawab dan bekerjasama, selain itu juga koordinasi

kerja dan tugas masing-masing divisi yaitu Cash Replenishment,

 

Page 145: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

123

First Level Maintenance, Security, CVC, dan pihak satuan polisi

dengan melalui pola roda maka, pesan yang disampaikan kepada

seluruh komunikan atau para pegawai dapat terlaksana secara

langsung baik melalui media verbal maupun tertulis sehingga

dapat tercapai dengan optimum tujuan dari organisasi yaitu

menjaga stabilitas SLA-Up Time. Di sisi lain, dalam praktik

kerja menggunakan pola semua saluran atau bintang saat

pelaksanaan kerjasama antarsesama karyawan sehingga semua

lini saluran dapat melakukan komunikasi tanpa adanya hambatan.

C. Saran

Seorang peneliti dalam melakukan penelitian tentu saja

akan melakukan sebuah kekhilafan atau kesalahan. Seperti

penelitian ini pastilah memiliki kekurangan di dalamnya. Hal

tersebut, membuat peneliti memiliki beberapa saran untuk

dijadikan sebuah renungan bersama agar ke depannya lebih baik.

1. Pertahankan pola roda dalam menyampaikan pesan dan

informasi tugas kerja kepada seluruh anggota organisasi dan

pola semua saluran atau bintang ketika dalam praktik

penugasan kerja karena memang sudah efektif dilaksanakan

Cash Management PT UG Mandiri Regional Bintaro.

2. Ketika Manajer menyampaikan informasi secara lisan kepada

anggota organisasi melalui briefing atau internal hendaknya

para karyawan lebih fokus dan tenang sehingga komunikasi

berjalan lancar antara perintah dengan pelaksanaannya

akibatnya tidak terjadi kesalahan informasi atau hambatan

dalam bekerja.

 

Page 146: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

124

 

Page 147: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

125

DAFTAR PUSTAKA

A. Devito, Joseph. Komunikasi Antarmanusia. Tangerang

Selatan: Karisma Publishing Groupedisi ke-5, 2011.

Abdul Azhim, Sa’id. Jujurlah dan Allah Mencintaimu. Jakarta:

Fikr Rabbani Group, 2007.

Apriani, Ita. “Pola Komunikasi Organisasi Antara Pimpinan Dan

Staff PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. Palagisang

Estate Di Desa Tamatto Kecamatan Ujung Loe Kabupaten

Bulukumba.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar,

2014.

Aris Wijayanto, dkk., “Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Kompetensi Kerja Karyawan”. Manajemen IKM Vol. 6 No.

2. September 2011.

B. Fisher, Aubrey. Teori-Teori Komunikasi. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 1978.

Buku Panduan Company Profile

Djamarah, Syaiful Bahri. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak

dalam Keluarga. Jakarta: PT. Reneka Cipta, 2004.

Basrowi dan Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta:

PT. Rineka Cipta, 2008.

Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2005.

 

Page 148: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

126

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,

Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2007.

Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2008.

Darsono P dan Tjatjuk Siswandoko. Manajemen Sumber Daya

Manusia Abad 21. Jakarta: Nusantara Consulting, 2011.

Dharma, Agus. Manajemen Supervisi: Petunjuk Praktis Bagi

Para Supervisor. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2000.

Dyana, Annisa. “Pola Komunikasi Organisasi pada Perusahaan

Pialang Asuransi Mikro Syariah PT. Asyki Sarana

Sejahtera.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2014.

Eriska, Veny. Kerja Bukan untuk Uang. Sukabumi: CV Jejak,

2017.

Fahmi, Irham. Perilaku Organisasi: Teori, Aplikasi dan Kasus.

Bandung: Alfabeta, 2013.

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek.

Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013.

Hardhito, Dydiet. Teknik Organisasi dan Teknik

Pengorganisasian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2001.

Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen: Dasar, Pengertian dan

Masalah. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Http://www.ptugmandiri.com

 

Page 149: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

127

Husein, M. Saddam. “Pola Komunikasi Organisasi Bintal TNI

AU Sendjaja Bogor”. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2016.

Jhon M. Ivancevich, dkk., Perilaku dan Manajemen Organisasi

Jilid 2. Jakarta: Erlangga, 2007.

Katsir, Ibnu. Lubaabut Tafsiir Min Ibni katsiir. Penerjemah M.

Abdul Ghoffar. Bogor: Pustaka Imam asy-Syafi’I, 2003.

Kamus Bahasa Indonesia

Mangkunegara, Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya

Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2000.

Manulang, M. Management Personalia. Jakarta: Balai Aksara,

Yudhistira dan Pustaka Saadiyah, 1981.

Maryaeni. Metodologi Penelitian Budaya. Jakarta: Bumi Aksara,

2005.

Masmuh, Abdullah. Komunikasi Organisasi dalam Prespektif

Teori dan Praktek. Malang: UPT Penerbitan Universitas

Muhammadiyah Malang, 2008.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2000.

Muhammad, Arni. Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2009.

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung:

PT.Remaja Rosdakarya, 2001.

Nawari, Hadari. Manajemen Sumber Daya Manusia: untuk Bisnis

yang Kompetitif. Yogyakarta: Gajah Mada University

Press, 2005.

 

Page 150: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

128

Nuraida, Ida. Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta:

Kanisius, 2008.

Panuju, Redi. Komunikasi Organisasi: dari Konseptual-Teoritis

ke Empirik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.

Pareek, Udai. Perilaku Organisasi: Pedoman ke Arah

Pemahaman Proses Komunikasi Antar Pribadi dan

Motivasi Kerja. Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi, 1996.

Prastowo, Andi. Memahami Metode-metode Penelitian: Suatu

Tinjauan Teoritis & Praktis. Yogyakarta: Aar-Ruzz Media,

2011.

Purwanto, Djoko. Komunikasi Bisnis Edisi ketiga. Jakarta:

Erlangga, 2006.

R. Wayne Pace dan Don F. Faules, Komunikasi Organisasi:

Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2010.

Riswandi. Ilmu Komunikasi. Jakarta: Graha Ilmu, 2009.

Romli, Khomsahrial. Komunikasi Organisasi Lengkap. Jakarta:

PT Grasindo, 2011.

Santoso, Eko Jalu. Good Ethos: 7 Etos Kerja Terbaik dan Mulia.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2012.

Siagian, Sondang P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:

PT Bumi Aksara, 2008.

Simorangkir, O.P. Kesadaran, Pikiran, dan Tanggung Jawab.

Jakarta: Yagrat, 1987.

Soedarsono, Soemarno. Character Building: Membentuk Watak.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2002.

Sopiah. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi Offset, 2008.

 

Page 151: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

129

Supriyanto. Manajemen Sumber Daya Manusia: Edisi

Kesembilan Jilid 2. Jakarta: PT Indeks Kelompok

Gramedia, 2005.

Sutrisno, Edy. Budaya Organisasi. Jakarta: Prenada Media

Group, 2010.

Uchana, Onong. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2002.

Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala. Manajemen Sumber

Daya Manusia untuk Perusahaan: dari Teori ke Praktik.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009.

Wawancara Pribadi dengan Muslam Subagyo. Tangerang

Selatan, 19 Desember 2018

Wawancara Pribadi dengan Renaldi. Tangerang Selatan, 19

Desember 2018

Waworuntu, Bob. Perilaku Organisasi: Beberapa Model dan

Submodel. Jakarta: Yayasan Pusaka Obor Indonesia, 2016.

Wijayanto, Dian. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2012.

Winardi, J. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Prenada

Media Group, 2004.

 

Page 152: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

130

 

Page 153: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

131

LAMPIRAN

 

Page 154: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

132

 

Page 155: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

 

Page 156: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

134

 

Page 157: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

 

Page 158: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

136

 

Page 159: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

 

Page 160: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

138

 

Page 161: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

Foto penulis saat wawancara dengan Bapak Muslam Subagyo

Manajer Cash Management PT UG Mandiri Regional Bintaro

Foto penulis dengan narasumber Bapak Muslam Subagyo sebagai

Manajer dan Bapak Renaldi sebagai koordinator Cash

Replenishment (CR) di PT UG Mandiri Regional Bintaro

 

Page 162: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

Manajer dan anggota karyawan berada di lapangan

Briefing yang dilakukan pagi hari sebelum memulai aktivitas

kerja di PT UG Mandiri Regional Bintaro dipimpin oleh Manajer

dan koordinator masing-masing divisi.

 

Page 163: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

Pedoman Wawancara

A. Pertanyaan Umum diajukan untuk seluruh narasumber

1. Menurut Bapak/Ibu apa yang dimaksud dengan

komunikasi dalam perusahan atau organisasi?

2. Apa saja yang dikomunikasikan dalam perusahaan ini?

3. Bagaimana pola komunikasi organisasi yang terbentuk di

perusahaan ini?

4. Apakah komunikasi formal terjadi di perusahaan ini?

Bagaimana terjadinya?

5. Apakah komunikasi informal terjadi di perusahaan ini?

Bagaimana terjadinya?

6. Adakah hambatan dalam berkomunikasi yang dialami oleh

Bapak/Ibu selama berada di perusahaan ini? Apa saja

hambatannya?

7. Bagaimana harapan Bapak/Ibu untuk komunikasi yang

berlangsung dalam perusahaan ini di masa mendatang?

B. Pertanyaan khusus yang diajukan untuk atasan kepada

bawahan

8. Menurut Bapak/Ibu bagaimana komunikasi antara atasan

dengan bawahan yang terjadi di perusahaan selama ini?

9. Bagaimana teknik yang Bapak/Ibu lakukan dalam

memberikan informasi, pengarahan, dan perintah kepada

para karyawan?

10. Media apakah yang digunakan Bapak/Ibu dalam

memberikan informasi?

 

Page 164: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

11. Apakah Bapak/Ibu memberikan informasi mengenai

kebijakan prosedur operasional standar dari perusahaan?

12. Apakah Bapak/Ibu memberikan informasi mengenai

kinerja pegawai?

13. Apakah Bapak menerima saran atau gagasan yang

diberikan bawahan kepada atasan?

14. Menurut Bapak/Ibu apa yang dimaksud dengan jatidiri

perusahaan? Bagaimana cara menanamkan dan

menerapkannya kepada para seluruh karyawan? Media apa

saja yang diberikan kepada para karyawan untuk

memberikan informasi seputar jatidiri?

15. Salah satu prinsip jatidiri adalah kejujuran. Menurut

Bapak/Ibu bagaimana konsep kejujuran ini harus

diterapkan? Bagaimana terjadinya? Apakah sanksi yang

diberikan jika melanggar?

16. Menurut Bapak/Ibu bagaimana terjadinya konsep disiplin

dalam perusahaan ini?

17. Terdapat dua pendekatan disiplin, pertama disiplin

preventif dan disiplin korektif? Bagaimana terjadinya?

18. Bagaimana menurut Bapak/Ibu tentang aspek-aspek untuk

menjadi pribadi yang disiplin? Pertama, karyawan

didorong untuk rasa memiliki organisasi. Kedua, diberi

kejelasan tentang ketentuan dan kewajiban yang harus

dijalankan. Ketiga, karyawan menentukan sendiri cara-cara

disiplin mereka.

19. Apakah tujuan dari konsep disiplin?

 

Page 165: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

20. Bagaimana prosedur operasional standar atau sanksi yang

diberikan oleh perusahaan bagi karyawan yang tidak

melanggar peraturan?

21. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana konsep kompetensi dalam

perusahaan ini? Apakah setiap karyawan harus memiliki

kompetensi individu? Bagaimana dengan kompetensi

kelompok dan organisasi?

22. Apakah perusahaan ini mempunyai standar kompetensi

yang ditentukan?

23. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana konsep bertanggung jawab

di dalam organisasi perusahaan ini? Bagaimana terjadinya?

Para manajer selain dimintai pertanggung jawaban juga,

bertugas bertanggung jawab pada para anggota organisasi?

24. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana konsep kerjasama

karyawan yang dilakukan dalam organisasi ini? Bagaimana

terjadinya?

C. Pertanyaan khusus ditunjukkan untuk bawahan kepada

atasan

25. Menurut Bapak/Ibu bagaimana komunikasi antara

bawahan dengan atasan yang terjadi diperusahaan selama

ini?

26. Media apakah yang Bapak/Ibu pilih dalam memberikan

infomasi kerja dari atasan kepada bawahan?

27. Apakah Bapak/Ibu melibatkan atasan anda jika ada

persoalan kerja yang belum dapat dipecahkan?

 

Page 166: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

28. Apakah Bapak/Ibu memberikan saran atas gagasan untuk

perbaikan kinerja kepada atasan?

29. Bagaimana Bapak/ibu menanamkan dan menerapkan

prinsip jatidiri?

D. Pertanyaan khusus ditunjukkan antar karyawan

30. Apakah terjadi komunikasi horizontal antar sesama

karyawan di dalam perusahaan ini? Bagaimana terjadinya?

31. Apakah komunikasi horizontal memiliki tujuan dalam

pemberian informasi kegiatan dan rencana kerja?

32. Apakah komunikasi horizontal memiliki fungsi dalam

pengkoordinasian penugasan kerja?

E. Pertanyaan khusus ditunjukkan lintas saluran

33. Apakah terjadi komunikasi lintas saluran dalam

perusahaan ini? Bagaimana terjadinya?

34. Apakah komunikasi lintas saluran memiliki tujuan dalam

pemberian informasi kegiatan dan rencana kerja?

 

Page 167: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

Transkrip Hasil Wawancara dengan Manajer Regional

PT UG Mandiri Regional Bintaro

Peneliti : Hanifah Dwi Utami

Narasumber : Muslam Subagyo

Hari/Tanggal : 19 Desember 2018

Waktu Wawancara : Pukul 09.30 WIB

Tempat Wawancara : PT UG Mandiri Regional Bintaro

Tipe Wawancara : Wawancara Tatap Muka

A. Pertanyaan Umum diajukan untuk seluruh narasumber

1. Menurut Bapak/Ibu apa yang dimaksud dengan

komunikasi dalam perusahan atau organisasi?

Jawab: Jadi, komunikasi itu sebagai ujung tombak di mana

komunikasi dilakukan melalui komunikasi pembinaan dari

manajemen kepada manajer dalam hal ini itu kita lakukan secara

formal itu di hari senin, rabu dan jumat jadi briefing atau

morning briefing. Ya, itu diikuti oleh seluruh karyawan dan

tujuannya adalah di dalam briefing itu adalah pertama, untuk

mengetahui jumlah bagian-bagian karyawan pada hari itu.

Karena, dengan kita mengetahui jumlah karyawan yang hadir dan

tidak hadir kita dapat mengambil langkah-langkah. Misalkan ada

kekosongan bisa ambil langkah-langkah backup. Oh di sana

kosong di sana tidak boleh kosong, kita harus isi cari dari mana

gitu dari yang misalkan libur kita harus panggil gitu supaya

 

Page 168: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

kegiatan berjalan lancar. Kemudian, yang kedua dalam

komunikasi briefing itu adalah kita mengevaluasi kegiatan hari

kemarin gitu, mingguan, atau harian kegiatan-kegiatan apa yang

secara mingguan itu atau harian itu kita ada kekurangan kita

perbaiki di hari berikutnya. Jadi, istilahnya melalui komunikasi

kita bisa mengevaluasi kemarin tuh terjadi apa kurangnnya apa

kita perbaiki lagi hari ini harus lebih bagus karna kita kan ada

laporan kinerja harian. Jadi, yang kemarin kita lakukan itu baik

pengisian atau kegiatan Maintenance ATM itu ada SLAnya. SLA

itu Standar Level Agreement yaitu nilai kinerja. Jadi, setiap

harinya ada levelnya seharusnya nilai kita itu harian atau Uptime.

Setiap hari ada nilai per regional, batas uptimenya 99.30 jika di

bawah itu dia merah. Merah itu berarti menggambarkan ATM itu

banyak gangguan dan durasinya tidak cepat sesuai yang

diharapkan gitu. Kalau yang hitam berarti sudah sesuai yakni

cepat penanganannya. SLA itu ada dua menggambarkan bahwa

mesin itu dia kalau 1x24 jam tidak ada gangguan itu hitam tapi

kalau yang ada gangguan itu segera di solve yang kedua

mengenai hasil. Ketiga, komunikasi kita mengajak teman-teman

semua karena kita kan bekerja di lapangan 1x24 jam baik mobil

dengan kekuatan penuh ada CR, ada drivernya, ada securitynya,

ada polisinya begitu yang pengisiannya itu meliputi Bintaro,

Pamulang, Ciputat, Ceger, Ciledug, kemudian Karawaci,

Balaraja, Mauk, Poris, Bandara, dan ada sekitar 21 sektor itu

harus kita isi. Melalui komunikasi itu kita semua saling

membantu semua tim harus mengedepankan kehati-hatian,

tujuan, melalui komunikasi dengan morning briefing itu

 

Page 169: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

diingatkan oleh atasannya sehingga ditutup dengan doa, selain

berbicara tentang kinerja, juga kita sentuh dengan rohaninya gitu

ya bahwa kita harus jujur karna kalau kita tidak jujur walaupun di

lapangan tapi ada Allah, jadi itu selalu kita ingatkan bahwa ketika

dia ingin melakukan suatu ke khilafan itu ingat kita, ingat Allah.

Jadi, itu yang dilakukan setiap tiga hari dalam satu minggu yaitu

senin, rabu, jumat. Kalau tiap harinya face to face gitu, yang agak

bandel itu dipanggil kita bicara hak dan kewajiban jadi seperti itu.

Kesimpulan saya, melalui komunikasi itu baik dari manajemen

itu dia sudah tertulis dan surat dari pusat itu ada. Melalui forum

komunikasi itu kita sampaikan ada tidak yang dari manajemen

pusat itu karna itu berlaku jurnal umum. Tapi, untuk lokal kita

regional menyampaikan briefing itu bagaimana supaya cabang

kita itu berhasil ya memperoleh kinerja yang terbaik. Bagaimana

berkontribusi kepada induk perusahaan itu melalui controlling.

Melalui komunikasi itu bisa membuat perusahaan itu berhasil.

Artinya, karyawan melakukan pekerjaan sesuai dengan standar

operasional prosedur. Ya, itu sangat penting kalau kita diam saja

itu susah nanti. Saya, ambil contoh: waktu saya mengisi ke

Bandara itu kan ada crew dari Bandara, crew dari salah satu

penerbangan itu. Mereka sedang berkelompok sedang briefing

dalam keadaaan hening. Sebelum mereka terbang itu ada suatu

morning briefing. Ya, itu tentu lebih safety lagi tiap hari setiap

mau berangkat. Tujuannya semua crew yang sudah dibagi-bagi

unit kerja, dia harus melakukan suatu kegiatan yang benar gitu

dan memiliki suatu peran dan fungi yang tidak membuat

kesalahan. Soalnya, kita kalau membuat kesalahan itu

 

Page 170: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

kerugiannya cepat dirasakan. Seperti CR harusnya mengisi ATM

disuatu mesin denom pecahannya seratus tapi diisi dengan yang

lima puluh atau misalnya yang lima puluh diisi dengan yang

seratus yang harusnya biru jadi merah itu kita kerugiannya

langung dirasakan dan rugi perusahaan itu kitalah yang harus

bertanggung jawab. Itu namanya salah denom tidak boleh terjadi.

Risikonya terhadap orang-orang yang tidak mengikuti briefing,

kurangnya komunikasi antara hal-hal yang harus dilakukan

Standar Operasional Prosedur (SOP) ataupun anjuran-anjuran

dari manajemen itu tidak disampaikan. Bahkan jika kita lihat

Bank-bank itu setiap hari briefing dengan doa, nah itu

manfaatnya komunikasi. Maka, itu dianjurkan setiap senin, rabu

dan jumat briefing.

2. Bagaimana pola komunikasi organisasi yang terbentuk

di perusahaan ini?

Jawab: Ya, jadi saya mengambil strategi begini secara umum

hari senin, rabu dan jumat itu kita all secara general komunikasi

kepada semua karyawan. Nah, pada hari selasa dan kamis biasa

kita lakukan komunikasi antar unit. Seperti kemarin tanggal tiga

belas saya khusus komunikasikan kepada CR iniloh dihadiri

connectingnya ke scheduler. Memimpin bagaimana orang

lapangan itu mentransaksikan uang, itukan komunikasi tuh. Lalu,

scheduler orang yang menghubungkan data ke computer ATM ini

diisi. Misalnya, tim scheduler saya mau mentransaksikan uang

saldonya berapa, ijin. “Oh ya. Sudah selesai nih, sudah

ditransaksikan dari Admin satu milyar dengan status sukses”. Itu

komunikasi melalui handphone yaitu sampai dibelikan alat

 

Page 171: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

komunikasi “Cup”. Cup itu sesama anggota cup itu dia tidak

berbayar. Jadi kita berlangganan ke salah satu provider, misal kita

beli 20 nomer dan nanti kita isi pulsa kan. Jika komunikasi antar

anggota ini gratis atau nol. Kita udah ada berapa ratus, kita beli

banyak per regional. Komunikasi sangat penting mengandung

unsur dalam mengendalikan kegiatan. Baik di awal mau

berangkat maupun juga di lapangan dikendalikan. Selain itu Aada

komunikasi yang sudah canggih seperti FLM, ATM itu

diperintahkan oleh Net jika mesin ada problem nanti disampaikan

ke lapangan, nah ini jika terlambat hasilnya akan merah.

3. Apakah komunikasi formal terjadi di perusahaan ini?

Bagaimana terjadinya?

Jawab: Jika komunikasi formal saya mengartikannya dengan

briefing tadi, itu formal banget kan forum yang mulia. Forum di

mana face to face dan komunikasi dua arah, itu dilakukan.

4. Apakah komunikasi informal terjadi di perusahaan ini?

Bagaimana terjadinya?

Jawab: Jika ada keperluan datang, ya artinya formal dan

informal itu kita lakukan. Sebagai wujud jika ada kekurangan di

yang formal tentu harus ada yang informal gitu. Seperti

pemanggilan, coaching untuk perbaikan mentalnya, ada keluhan

apa atau sebagainya supaya ada titik temu dan clear supaya untuk

mengingatkan.

5. Adakah hambatan dalam berkomunikasi yang dialami

oleh Bapak/Ibu selama berada di perusahaan ini? Apa saja

hambatannya?

 

Page 172: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

Jawab: Hambatannya itu, mungkin tidak semua apa yang

disampaikan itu bisa di receive ya. Komunikasi itu kan SIM ya,

sistem informasi manajemen itu transmit kemudian direceive dan

ada feedbacknya. Kalau alat komunikasi ini kan transmit nih,

baru dari antenna provider ini disampaikan kemari dan direceive,

setelah receive dia balik lagi. Makanya setiap kita transmit

melakukan suatu perintah atau informasi, dia juga harus

mengirim kembali berupa laporan. Jadi, dari hasil kegiatan ini

nanti direport gitu kan. Nah, kalau kendalanya adalah kemasalah

SDM atau sumber daya manusianya saja. Kalau SDM tadi itu,

kembali lagi kepada jatidiri tadi. Jadi kalau misalkan jatidiri tadi

kan ada jujur, kemudian disiplin, bertanggungjawab,

bekerjasama, dan kompeten. Nah, kalau jujur nih bisa iya bisa

tidak nih. Kalau disiplin masalah perilaku nih, perilaku orang

kalau udah dikomunikasikan makanya diperlukan komunikasi

yang informal, secara formal sih sudah disampaikan kepada

semua. Tapi kembali lagi, ada yang nyangkut ada yang tidak, ada

yang dengerin saja. Kalau bekerja sama karena mereka satu tim

ya sudah dilakukan gitu. Kemudian, bertanggungjawab juga

sama. Kompeten, lalu supaya kompetensi juga dilakukan

komunikasi melalui edukasi-edukasi. Seperti semalam saya juga

dengan orang CR juga, bagaimana kita mengambil data dari

sebuah ATM gitu kan sudah dikomunikasikan dengan lisan tapi

kok kayaknya tidak mempan, ada yang bisa ada yang tidak. Maka

dari itu, dibuat sederhana edukasi gini loh “Bapak, bawa nih nanti

bisa dipraktekkan di lapangan”, supaya mereka semua itu bisa,

kalau mereka semua bisa kita tuh ringan kalau hanya yang bisa

 

Page 173: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

dua atau tiga kita repot. Jadi melalui komunikasi itu, mereka atau

kita yaitu semangatnya adalah semuanya bisa, semua itu bisa

dilakukan dengan hasil yang bagus. Jadi, nanti denda-denda yang

timbul itu, karna nanti si CR ini harus mengisi ATM, mengambil

EJ (Elektrik Jurnal) yaitu rekaman dari transaksi nasabah, itu

harus dibawa pakai flashdisk atau CD gitu ya, nah ini langkah-

langkahnya. Misalkan, kita isi tanggal 1 kemudian kita isi lagi

tanggal 5, itu kan ada sisanya. Kita isi Rp.1.000.000.000 kita

bawa balik Rp.200.000.000 nah yang Rp.800.000.000 tergambar

di elektrik jurnal direkaman dari sistem itu mesin. Menceritakan

bahwa nasabah mengambil uang dari tanggal 1 sampai sekian-

sekian terekam di elektrik jurnal. Misalkan, dia setoran, tapi kalau

di elektrik jurnal itu dia sudah menawarkan bahwa ini loh

Rp.800.000.000 sudah diambil oleh nomer rekening sekian-

sekian. Jadi diambil Rp.800.000.000 sisanya Rp.200.000.000 jadi

klop kan, dan rekamannya harus diambil. Nah, bagaimana supaya

ada yang berhasil itu harus diberikan pembinaan diberikan

training. Kalau sampai tidak berhasil kita kena denda oleh

Mandiri, dan denda kita banyak. Terlambat mengisi kena denda,

kemudian terlalu lama menangani juga, durasinya kurang cepat

datang ke lokasi sehingga merah juga denda, kurangnya cepatnya

CR juga kena denda. Banyak denda-dendanya makanya kita itu

banyak denda, karena kita itu perusahaan jasa dimana memenuhi

kriteria daripada Bank Mandiri punya aturan. Jadi, kita vendor

jasa perusahaan ATM namanya CR&FLM. Jadi, vendor ATM,

satu mengelola cash management itu uang yang kita ambil dari

Mandiri itu kita bagaimana mengatur jadwal pengisiannya,

 

Page 174: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

ambilnya berapa, jadi mengambil itu benar-benar ada scheduler

itu mengitung forcasting-forcasting atau prediksi-prediksi dia

punya statistik-statistik bahwa hari ini perlu sekian, besok perlu

sekian, lebaran perlu sekian, tahun baru perlu sekian. Nah, kalau

saya itu tinggal mengisi saja nanti diperintahkan oleh scheduler.

Kalau seperti ini bisa berapa persen itu komunikasi. Akhirnya,

semuanya melalui komunikasi. Dimulai dengan lisan, surat

tertulis, kemudian didukung komunikasi dengan ATM Net. ATM

Net ini semua kantor dikasih dari Mandiri. Jadi, menggambarkan

di situ secara live gitu ya ATM itu berfungsi atau tidak, ada

gangguan apa tidak, gangguannya apa bisa uang nyangkut juga

tergambar, mati listrik juga down tergambar, ya pokoknya yang

menyebabkan mesin itu online/offline itu tergambar, mesin itu

saldonya mau habis itu tergambar, mesin itu sudah canggih dan

bisa diakses di handphone. Begitu disamperin kunjungannya

cepat berapa menit, sekian menit itu udah solved itu ada nilainya

diakhir hari. “Oh.. mesin ini dikunjungin sekian menit” ada

batasnya, bila mana dikunjungi kurang dari 20 menit atau 30

menit warnya tetap hijau kalau lewat ya merah seperti itu.

6. Bagaimana harapan Bapak/Ibu untuk komunikasi yang

berlangsung dalam perusahaan ini di masa mendatang?

Jawab: Komunikasi kita satu, Saya selalu semangat dan berharap

agar komunikasi terbangun ini agar baik formal maupun informal

ya itu semua karyawan itu paham. Setelah paham dan mereka

sadar, gitu ya sadar dengan akan kewajibannya. Jadi, dengan

kesadaran-kesadaran memahami terhadap fungsi dan perannya

kemudian melalui komunikasi itu diharapkan dia itu mampu

 

Page 175: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

memahami terhadap fungsi dan peran masing-masing karyawan.

Selanjutnya, sadar akan hak dan kewajiban yang dituangkan

dalam jatidiri. Jadi, kalau jatidiri itu sudah dilaksanakan itu akan

berdampak pada kinerja atau produktivitas dari Regional.

Makanya, jika Regional yang paling atas atau juara satu nih, dia

dapat Rp.5.000.000 seperti Denpasar. Kita sudah mau akhir bulan

nih, setiap bulan yang bagus nih dikasih Rp. 5.000.000 mungkin

untuk insentif, karena sudah berhasil gitu. Menjaga ATM itu satu,

menjaga SLA atau kinerja tadi, kemudian yang kedua, menjaga

selisih jangan sampai jatidiri tadi dirusak dengan ketidakjujuran.

B. Pertanyaan khusus yang diajukan untuk atasan kepada

bawahan

7. Menurut Bapak/Ibu bagaimana komunikasi antara

atasan dengan bawahan yang terjadi di perusahaan selama

ini?

Jawab: Saya punya atasan itu baik dalam arti, tentu memberikan

amanah kepada kita manajer dengan harapan memberikan

kepercayaan penuh agar supaya kegiatan operasional tata laksana

daripada operasional perusahaan Regional Bintaro itu bisa

menjadi yang terbaik, terbaik dari sisi SLAnya atau kinerjanya

atau dari sisi selisih yang seharusnya zero. Karena perusahaan

yang bergerak di bidang cash management ini peluang

kesempatan orang mencuri selalu ada. Makanya diback up

dengan jatidiri agar benar-benar diterapkan kemudian

implementasikan dalam semua insan CMOS Bintaro ini. Menaruh

 

Page 176: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

harapan memberikan kepercayaan, harapan itu harusnya nyata di

dalam operasional. Karena di Regional ini ada biaya PTCash

untuk membiayai kegiatan operasional. Pertama, untuk membeli

bensin roda empat roda dua kemudian untuk konsumsi dan lain-

lain membeli air, bayar listrik, itu kan biaya. Listrik cukup mahal

satu hari bisa Rp.9.000.000 sekarang, belum air. Nah, itu biaya

yang harus disiapkan untuk setiap Regional untuk pembiayaan.

Maka, pertanggungjawaban kita ya harus benar. Nah, itulah

harapan-harapan itu dikomunikasikan melalui petunjuk-petunjuk,

surat-surat. Baik semua segi operasional itu ada surat-suratnya

tentang petunjuk masalah pengenaan sanksi bilamana ada

karyawan yang mencuri. Kemudian, petunjuk bagaimana cara

meningkatkan SLA kinerja dan semua, itu komunikasi-

komunikasi yang melalui surat. Tapi, komunikasi yang by phone

itu minimal satu hari dilakukan “bagaimana, Bintaro blablabla..”

dan termasuk ketika posisi kita lagi down terus menerus

diingatkan, itu komunikasi. Kedua, bisa juga dia datang ke sini

langsung untuk control bagaimana ini dan itu dilakukan langsung

oleh Direktur, keliling untuk mengadakan arahan-arahan. Jadi,

Direktur itu dari Top Manajemen, kemudian melakukan

komunikasi arahan-arahan disetiap Regional. Dia datang

misalkan kemarin di Palembang, Bogor.

8. Bagaimana teknik dan media yang Bapak/Ibu lakukan

dalam memberikan informasi, pengarahan, dan perintah

kepada para karyawan?

Jawab: Komunikasi satu dengan lisan kemudian dengan tertulis

melalui petunjuk teknis. Kemudian komunikasi dilakukan dengan

 

Page 177: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

melalui ATM Net atau Internet/Media Sosial yang online secara

nasional. Jadi ATM Net komunikasi yang digunakan vendor

ATM atau Regional itu untuk mengetahui kondisi daripada saldo

ATM, mengetahui ATM itu online atau tidak dan komunikasi alat

ini untuk mengetahui ATM tersebut terjadi problem atau tidak

jadi itu di sini udah lengkap semua. Jadi, ada tiga itu kegiatan

melalui briefing baik formal maupun infomal sudah, tertulis

sudah seperti ini, komunikasi supaya tidak mengoceh-ngoceh saja

harus ada dokumentasinya. Seperti bisa memo, surat, itu

komunikasi dari top ke sini itu ada. Dari situ kita komunikasikan

melalui lisan, kalau dibaca iya kemudian diresume. Jika kurang

jelas lagi kita bikin lagi untuk edukasi-edukasi”..ini loh, cara-

caranya seperti ini”. Kemudian juga ada secara umum sudah yang

diikuti oleh unit-unit kerja misalnya 100 sekian orang , namun

secara khusus “wah, ini kurang tajam nih” penajamannya itu

melalui komunikasi langsung seperti kita kuliah dahulu seperti

presentasi “gini loh tanggal sekian, segini-segini saldo sekian

harus outputnya apa. Kemudian connectingnya dengan CR

dengan scheduler kaitannya ketika mentransaksikan uang kamu

harus lapor misalkan, jangan sampai tidak lapor nanti

transasksinya gagal atau tidak, sukses atau tidak karena

berhubungan dengan kerugian”. Kemudian, ini apa-apa saja yang

harus dilakukan dan apa-apa yang tidak boleh dilakukan dan

sebagainya, itu sampai tugasnya berhasil. Ini kalau di forum

mungkin tidak khusus, tapi kalau di forum yang kecil itu lebih

penajaman lagi. “bagaimana nih, bicara-bicara kemudian

sarannya apa, kita ingin begini-begini, SOPnya begini”. Itu,

 

Page 178: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

sebenarnya sudah detail sih nantinya kan kita lihat hasilnya, kalau

penanganan problem itu yang tercermin di sini, kalau yang

pengisian ATM CR itu, apakah uangnya sudah habis. Kira-kira

itu yang dilakukan di sini kaitannya dengan komunikasi ya sudah

cukup, semuanya itu 90% dilakukan dengan komunikasi.

Komunikasi juga ada cuplaknya ada notenya gitu.

9. Apakah jatidiri itu merupakan turunan dari pusat dan

berlaku untuk seluruh Regional di Indonesia? Apakah yang

dimaksud dengan jatidiri?

Jawab: Jatidiri perusahaan yakni turunan dari pusat dan sama

seperti Regional lainnya. Jadi jatidiri itu jatidirinya UG Mandiri,

sebagai budaya perusahaan. Budaya perusahaannya itu beriman

yaitu bersih, ramah, aman dan nyaman. Jatidiri yaitu insan dari

UG Mandiri. Jatidiri yaitu pertama budaya dan jatidiri insannya

sendiri insan dari UG Mandiri terutama CMOS memang bekerja

di cash management bersentuhan dengan uang setiap hari.

Makanya, dipagari dengan jatidiri, ini yang dieluk-elukan yang

harus diimplementasikan kepada seluruh ksaryawan agar supaya

melaksanakan. Sejauh mana jatidiri itu dilaksanakan dan

diimplementasikan dan melekat diinsan daripada SDM itu

sendiri. Kalau ini dilaksanakan otomatis aman dan nyaman

hasilnya bagus. Tanggung jawab dan jujur tidak mencuri,

memiliki kompetensi sesuai dengan masing-masing tugasnya.

10. Salah satu prinsip jatidiri adalah kejujuran. Menurut

Bapak/Ibu bagaimana konsep kejujuran ini harus

diterapkan? Bagaimana terjadinya? Apakah sanksi yang

diberikan jika melanggar?

 

Page 179: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

Jawab: Hubungannya dengan kejujuran itu, ketika tidak jujur itu

sanksinya itu kan kita hubungannnya dengan kelola uang nih.

Jadi, mengelola uang kepada yang bersentuhan langsung dengan

uang, itu di sini ada CPC menyortir uang, CR juga bersentuhan

dengan uang. Maka, kejujuran di nomer satukan. Kedua,

kesalahan itu bisa timbul dari administrasi ada posting-posting,

tentu kegiatan harian fisik ini kan nanti ada dokumentasinya.

Jadi, seperti ini kan nanti ada kegiatan hariannya misalkan ED

sekian, ini juga ada controlling saya. Saya juga tidak percaya

begitu saja karena ada amanah tadi itu kita juga tidak bisa masa

bodoh biarkan dia bekerja tetapi kita juga punya pola sendiri

untuk mengontrol mereka biar tidak bisa dibodohi sama mereka

gitu, istilahnya tidak dikadali gitu jadi “oh, gitu…” walaupun kita

kalem tapi kita membandingkan data gitu atau ini kita juga harus

paham juga jadi yang namanya pimpinan tidak boleh

dikendalikan oleh bawahan jadi kita harus lebih tau gitu. Nah,

kalau memang sanksinya ya

Itu pertama ya diberhentikan kalau memang itu sangat material

kemudian dipolisikan. Nah, itu kembali lagi didalam kita

menindak terhadap kejujuran itu juga harus hati-hati jadi harus

mengedepankan saksi, kemudian barang bukti dan rekaman cctv

dan sebagainya. Ya,kita walaupun dia performancenya orang

bagus ya kalau tidak jujur ya kita berhentikan, kita berhentikan

kontraknya, tidak diperpanjang atau diberhentikan secara

langsung juga bisa atau kita polisikan. Kalau material gitu kita

laporkan kepolisi kalau misalkan yang kecil-kecil tergolong

ketidakjujuran kita berhentikan. Karena kan kalau kita laporkan

 

Page 180: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

polisi nanti kita timbang-timbang aspek dari reputasi kepada PT

UG Mandiri. Komunikasi yang terbuka itu kan bisa menimbulkan

image reputasi daripada Bank Mandiri karena kan kita itu sebagai

vendornya Bank Mandiri. Jadi, kita harus hati-hati dalam

melaksanakan tata kelola daripada brandnya Bank Mandiri. ATM

ini kan brandnya Mandiri kita yang kelola, kita panjang

tangannya yang kelola. Artinya, masuk ke lokasi juga harus

pakaiannya rapi, mobilnya, segala macem, jangan pakai sandal

seharusnya nanti kalau dilihat nasabah itu vendor siapa itu pakai

sandal pakai celana levis padahal ada seragamnya. Itu baru aspek

performance, belum aspek kejujuran kalau kedapatan mengambil

uang kalau ketahuan ya kita hentikan. Jadi, ya tidak ada tempat

orang yang tidak jujur seharusnya aturannya gitu.

11. Menurut Bapak/Ibu bagaimana terjadinya konsep

disiplin dalam perusahaan ini?

Jawab: Disiplin itu setiap suatu kegiatan keberhasilan daripada

suatu kegiatan itu diawali oleh disiplin seperti disiplin kehadiran,

disiplin taat asas. Misalnya untuk mengisi ATM kan urut-

urutannya itu ada harus disiplin tidak boleh dilewati. Nah, ketika

dilewati akan berhubungan dengan data yang akan diambil tadi,

kan kita harus urut. Disiplin terhadap kehadiran juga sudah jelas,

karyawan sudah hadir tepat waktu pulang tepat waktu. Misalkan,

ada schedulenya itu harus disiplin. Kedua, disiplin taat asas apa

yang harus dia lakukan menjadi kewenangannya. Kerja itu kan

harus disiplin, melakukan sesuatu masuk taat kepada flow

daripada mungkin dari manajer, bawah lagi ada koordinatornya

dan koordinator ada bawahannya. Disiplin dan taat kepada atasan,

 

Page 181: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

juga disiplin kepada pekerjaannya. Makanya, disiplin itu luas,

disiplin itu menggambarkan daripada karakter orang itu. Disiplin

itu bukan hanya datang tepat waktu pulang tepat waktu, tetapi

juga disiplin menggambarkan terhadap kinerjanya dia.

12. Terdapat dua pendekatan disiplin, pertama disiplin

preventif dan disiplin korektif? Bagaimana terjadinya?

Jawab: Kemarin, saya sudah bikin konsep dalam bentuk teguran

jadi itu untuk yang terlambat-terlambat kita juga diaudit oleh

audit internal kita. Konsep saya waktu di Jakarta, seperti ini surat

tidak hadir merupakan ketidakhadiran. Nah, konsep itu

disempurnakan oleh assessment saya dikoreksi selanjutnya

ditambahkan di point sini “Selanjutnya jika saudara tidak

melakukan perubahan/perbaikan atas perilaku disipliner tersebut

maka, kepada saudara akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan

perusahaan yang berlaku kemudian untuk pemutusan hubungan

kerja”. Jadi, ini menunjukkan bahwa ada progress yang

berhubungan dengan disiplin kehadiran. Nanti ada beberapa yang

ingin kita berikan, karena ada hubungannya dengan disiplin

kehadiran. Ini koreksinya, nanti saya tambahkan ke dalam kalau

ini kan sepertinya kurang tegas maka ditambahkan oleh itu tadi.

Kalau itu tadi kan hanya diberi teguran nah, selanjutnya ini tuh

apa makanya ini mau ditambahin. Sekarang kalau hanya ecek-

ecek gitu sepertinya kurang tajam makanya ditambah “sudah ada

pemutusan hubungan kerja”.

13. Menurut Bapak/Ibu apakah tujuan dari pendisiplinan

pegawai?

 

Page 182: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

Jawab: Ya, itu supaya dia dapat melaksanakan tugas-tugasnya

sesuai dengan fungsinya sehingga tujuan maupun juga tujuan dari

organisasi itu pun bisa berjalan dengan lancar dan agar aman.

Kemudian, bisa menghasilkan produktivitas bagus kalau orang

tidak disiplin produktivitasnya rendah. Kalau rendah ia akan

menghasilkan sebuah jasa atau sebuah produk yang dihasilkan

akan jelek. Seperti lelet, atau durasinya lama, kemudian

menghasilkan SLA yang jelek,

14. Bagaimana prosedur operasional standar atau sanksi

yang diberikan oleh perusahaan bagi karyawan yang

melanggar peraturan?

Jawab: Ya, itu berikan sanksi sesuai dengan peraturan yang

berlaku. Hal itu, bisa di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), yang

berlaku berarti dari situasionalnya dia itu melakukan apa gitu ya

kalau merugikan perusahaan ke polisi karena kan kalau sudah

pencuriannya di luar itu biasanya kita lapor polisi. Kalau

pencuriannya di luar kita tidak bisa, tapi kalau pencuriannya di

sini kita bisa dinegokan. Pencurian di luar berarti itu kan dia

sekongkol, melibatkan orang lain, kalau di outdor kita harus siap-

siap melapor polisi. Karena, polisi itu yang akan menyelidik tapi

kalau misalnya, di sini sudah ada barang bukti dan sebagainya itu

kan bisa dinegokan. Bisa mengganti atau bagaimana atau apa

segala macam, kalau yang tidak bisa ketemu kenapa dilaporkan

kepolisian. Misalnya, uangnya dicuri yang mengejar itu bukan

kita, jadi polisi yang bersenjata. Nah, itu kita menggunakan

tenaga bantuan polisi. Polisi itu kan kemana saja dia seluruh bumi

nusantara punya kewenangan, kalau kita kan terbatas. Jadi, tetap

 

Page 183: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

kita berikan sanksi sesuai aturan yang berlaku, berlakunya

gimana ya itu daripada kebijakan perusahaan. Karena, jika ada

kejadian kan pasti kita lapor, memohon petunjuk kira-kira mau

diapakan gitu apakah mau dibawa ke kantor polisi atau kita

tangani sendiri kan SOP gitu kalau “yes” berarti ditangani

sendiri, kalau “no” butuh bantuan polisi atau lapor polisi. Tapi,

kita melapor dahulu karena kembali lagi lapor kepada pimpinan

karena membawa dampak image reputasi Bank Mandiri atau

tidak. Karena, kita yang mengelola Bank Mandiri. Jadi, secara

detail tidak ditulis kata-kata polisi. Diberikan sanksi sesuai

dengan aturan yang berlaku, ini nanti terserah daripada

manajemen. Jadi, kira-kira nanti kalau ditangani polisi

dampaknya apa, bisa ditangani sendiri tidak. Kalau kerugiannya

kecil tidak sebanding, kalau kita lapor polisi tidak semudah itu.

15. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana konsep kompetensi

dalam perusahaan ini? Apakah setiap karyawan harus

memiliki kompetensi individu? Bagaimana dengan

kompetensi kelompok dan organisasi?

Jawab: Jadi, pada awal dia masuk pertama kompetensi dibentuk

oleh training yakni ojt training jadi pada masing-masing fungsi.

Kan di sini ada CPC, CR, FLM, admin, scheduler, security itu

kan ada diklatnya gitu kan. Nah, setelah itu kompetensi kan

dibentuk dalam organisasi internal ini, yang diberikan training

malah senior-seniornya, internal gitu. Nah, dari internal itu dia

bisa kan sambil praktek. Karena, belum memiliki traning yang

khusus gitu. Sekali-kali ada training gabungan yang dilaksankan

oleh pusat. Misalnya, ada training di bidang monitoring, jadi dari

 

Page 184: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

Mandiri ada training khusus yang sifatnya urgent gitu ya

maksudnya mengumpulkan Regional cabang satu perwakilan

diberikan arahan. Contohnya, ada program baru nih di bidang

monitoring ada IMS nih apa ATMNET nih ada perubahan di

dalam cara mengaplikasikannya nanti nih dia datang dan

berkumpul di pusat dan diundang mendengarkan pembicara. Itu

kalau ada program-program atau produk-produk baru itu kita

diundang di sana. Nah, kita baru sebarkan ke masing-masing

“iniloh ada program-program baru”. Jadi, otj traning yang

dilakukan masing-masing Regional, senior mengajarkan yang

junior, kemudian yang sifatnya menyangkut program-program

baru dari Mandiri jadi nanti ada training yang diadakan oleh

Mandiri. Misalnya ada program baru dari Mandiri seperti

masalah keamanan supaya tidak kena hacker yaitu kejahatan

internasional yang terjadi makanya ATM itu harus dikerangkeng.

Sistem informasi ATM ada yang namanya modem. Jadi, sistem

informasi ATM begini suatu mesin ATM itu dia ada antenna kan

jadi mesin itu satu ada vendor mesin kemudian dia ada parabola

ini namanya jarkom (jaringan komunikasi) ini dia ada servernya

bank Mandiri. Modem itu kan untuk menyambungkan internet,

dari modem dia ada kabel LAN. Nah, ini yang menghidupkan

mesin supaya berfungsi. Modem ini sekarang dikerangkeng rapat

supaya tidak kena hacker dengan kejahatan dia membuat dami

dengan mencolok ke sini dia sudah menggerakkan mesin dan

mengeluarkan uang ratusan juta itu. Jadi, ini sekarang

dikerangkeng tadinya tidak. Nah, jadi dia seperti ini

komunikasinya dari servernya Mandiri ini adalah sebuah server

 

Page 185: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

yang disambungkan dengan nasabah. Bank Mandiri punya

monitoring dan dibagikan ke masing-masing vendor. Seluruh UG

kan nasional nih nanti bisa akses juga. Nah, untuk ATM ini yang

dikelola UG ini bisa memantau kondisi online atau tidak online

dengan dikelolanya, melalui jaringan intenet tadi itu. Jadi, ATM

yang dikelola ini yang tadi saldo berapa ketahuan, ATMnya mati

listrik atau down. Nah, itu tugas kita kalau memang uangnya

habis ya diisi, ATMnya ada gangguan disamperin supaya online

kembali.

16. Apakah perusahaan ini mempunyai standar kompetensi

yang ditentukan?

Jawab: Kegiatan diawali dari rekrutmen itu tentu manajemen

telah mempercayakan ke lembaga psikologi yang ada di Jakarta,

setiap karyawan sebelum dipekerjakan kan dipsikotes. Melalui

psikotes itu hasilnya kan ada yang disarankan ada pula yang tidak

disarankan. Itu kompetensinya dinilai di situ. Nah, kalau yang

tidak disarankan ya tidak kita terima. Kalau yang disarankan

selagi kuotanya masih ada ya kita terima. Kompetensi secara

awal nanti setelah diterima dapat dilihat keahliannya nih di

bidang mana. Misalnya, mungkin dia bisa komputer nanti

manajer yang menentukan. Rekrutmen awal ada psikotes

17. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana konsep bertanggung

jawab di dalam organisasi perusahaan ini? Bagaimana

terjadinya? Para manajer selain dimintai pertanggung

jawaban juga, bertugas bertanggung jawab pada para

anggota organisasi?

 

Page 186: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

Jawab: bertanggung jawab di dalam job description itu kan

bertanggung jawab pada direksi terhadap kelangsungan tata

laksana daripada Regional. Jadi, melaksanakan agar kegiatan

cabang Regional itu berjalan dengan baik dalam melaksanakan

tata laksana perusahaan sesuai ketentuan. Kan ada target-target

SLA kemudian dengan pencegahan-pencegahan dilakukan.

Dikemas dalam bahas melaksanakan tata laksanakan kegiatan

operasional agar berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan

target-target SLA atau standar kinerja yang ditetapkan oleh

kantor pusat dan juga Bank Mandiri. Jadi, kita ada dua nih dari

Bank Mandirinya juga ada target yang harus dipenuhi dan PT UG

sendiri juga punya target. Bank Mandiri dan PT UG ada MOU

atau kerjasama pengelolaan. Kinerja ATM itu harus sekian-

sekian, supaya tidak merah itu harus 99.30 nah kalau di bawah itu

berarti underSLA kalau itu berhasil kita berarti tercapai dan kita

berhasil. Jadi, selain itu juga menjaga SLA kemudian jagain

jangan sampai terjadi selisih. Intinya bagaimana menjaga

kegiatan operasionalnya itu dengan baik, sebagai manajer juga ia

agar mempertanggungjawabkan karyawan yang melakukan suatu

kegiatan atau kecurangan-kecurangan atau mau dikeluarkan atau

diPHK segala macem termasuk memberikan reward kepada

karyawan yang baik yang the best gitu. Jadi

mempertanggungjawabkan kegiatan terlaksana perusahaan

dengan baik, operasional dengan baik dan

mempertanggungjawabkan karyawan itu sendiri. Kan karyawan

kita rekrut biaya itu kalau tidak bagus ya kita realisasi atau kita

hentikan. Karna apa kalau suatu karyawan melakukan tindakan

 

Page 187: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

kecurangan yang disalahkan kita berarti butuh pembinaan dan

melalui komunikasi itu dia tidak berhasil. Kita tarik kesimpulan,

bahwa melalui komunikasi itu karyawan bisa kompetensinya

meningkat, kemudian bisa jujur, tanggungjawabnya dia ada,

kemudian imannya kuat tidak melakukan kecurangan dan bisa

jujur, kerjanya bagus, kinerjanya meningkat, SLAnya hijau, nah

tentu yang diharapkan. Kalau kita komunikasinya bagus, terukur

dan terpadu, terpadu itu bukan saya saja yang melaksanakan

tetapi para koordinator pun melaksanakan dengan satu komando.

Jadi, jangan sampai ada membuat kekuatan tandingan maksudnya

saya perintahkan A ya harus laksanakan A. Jangan sampai saya

perintahkan A dilaksanakan B, itu berarti komunikasinya tidak

lancar. Nah, hasilnya bagaimana supaya lancar yaitu kita cek dari

hasil yang terakhir ya berangkat dengan bismillahirahmanirrahim,

kemudian melaksanakan dengan kegiatan komunikasi tuganya

begini-begini, training sudah, implentasi sudah, berarti dia kan

punya modal kan nah tinggal dia mampu tidak dia untuk

melaksanakan tugas-tugas tadi nah komunikasi harus dilakukan

secara kontinu, karena manusia kalau tidak diingatkan kan bisa

lupa. Karena faktor manusia itu kan dia males, masa bodoh.

Kesimpulannya kita saling menghargai terhadap tata krama

maupun juga akan kewajiban kita sebagai karyawan.

18. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana konsep kerjasama

karyawan yang dilakukan dalam organisasi ini? Bagaimana

terjadinya?

Jawab: kerjasama itu kan ada fungsi-fungsi telah dilakukan

antara unit kerja, seperti CR dia kan mengisi uang harus

 

Page 188: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

bertanggungjawab komunikasi dengan scheduler”saya udah di

ATM sini nih, bisa gak mengisi uang tolong dibantu” jadi proses

autorisasinya nanti ada “oh yah nanti diketik segala macem

dimintakan” itu dia kerjasama antara scheduler dengan CR, CR

sendiri juga sudah bekerjasama dengan drivernya, ada

securitynya, ada polisinya ditambah scheduler ada lima. Jadi,

lima unit itu bekerjasama tuh untuk mengisi ATM saja.

Kemudian, connectingnya CR itu juga dengan FLM misalkan ada

gangguan dan dia tidak bisa mengatasi dia kontak nih tapi lapor

dahulu ke monitoring. Jadi, sudah ada scheduler, monitoring,

FLM “tolong monitoring saya tidak bisa mengatasi nih ATM

tidak bisa hidup, oke baik” di respon receive gitu ya kemudian

diperintahkan FLM sektor, kita kan udah ada sektor-sektor nih

kalau ada di Pamulang ya di Pamulang “tolong ini CR tangani bla

bla bla” karena dia sudah kompetensi untuk memperbaiki mesin,

supaya mesin itu online dari keadaan mati. Jadi, faktor kerjanya

itu seperti itu dia sudah terkoneksi dengan baik tinggal kepada

orangnya itu lambat atau cepat gitu saja. Kemudian, dia pulang

CR tadi itu mengisi sudah disambut dengan security dari buka

pintu kemudian dihitung, uang yang masuk kemudian diceklist

lagi. Kita itu melaksanakan kegiatan operasional melalui

pembinaan melalui komunikasi secara terukur dan rutin. Jadi,

dilakukan baik mempresentasikan audit masing-masing unit ini

loh kerjanya sesuai dengan SOP seperti ini, itu sudah dilakukan

kemudian apa-apa yang menjadi concern dari manajemen melalui

surat-surat yang masuk baik intruksi maupun juga apa-apa yang

dilaksanakan itu sudah disampaikan semua pada seluruh

 

Page 189: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

karyawan. Kaitannya dengan monitoring ya monitoring,

kaitannya dengan scheduler ya scheduler, kaitannya dengan CPC

yaitu untuk prosesing uang ya sudah disampaikan. Informasi-

informasi dari Bank Indonesia juga sudah kita sampaikan nah itu

dengan harapan semoga kerja kita itu membuat Bank Mandiri itu

puas, karena sebagai user itu adalah Bank Mandiri. ATMnya itu

misalkan tidak ada uang palsu, tidak ada uang rusak, kemudian

cepat. Kemudian penarikannya tidak offline, sehingga nasabah

jika ingin melakukan transaksi itu tidak ada masalah, nah

kegiatan itu dilaksankan oleh maintenance. Fungsi kita di bidang

pengisian itu kita membuat strategi-strategi teman-teman itu yang

terkait itu kalau gajian harus melakukan apa, mungkin

pengisiannya harus lebih banyak, kemudian lebih cepat, supaya

tidak cash out yaitu habis uang. Kalau habis uang itu kita finalti

kena denda jadi kira-kira begitu. Upaya itu kita kemas dalam

suatu komunikasi yang terpadu, terarah. Jadi semua itu

dikomunikasi yaitu melalui komunikasi bahkan kita itu

sebenernya bisnis kita itu ada upaya-upaya untuk melakukan

pencegahan-pencegahan komunikasikan melalui tanda tangan

komitmen, bagaimana supaya kita tidak selisih, dalam tanda

tangan kan kita terangkan komunikasi kita kepada semua orang

semua koordinator, nah sehingga dia mau menandatangi karena

tajamnya komunikasi kan di sini dengan ini kan berarti dia

memiliki tanggungjawab saya harus berkomitmen. Jadi, dituang

dalam konseptual.

 

Page 190: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

 

Page 191: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

Transkrip Hasil Wawancara dengan koordinator Cash

Replenishment

PT UG Mandiri Regional Bintaro

Peneliti : Hanifah Dwi Utami

Narasumber : Renaldi

Hari/Tanggal : 19 Desember 2018

Waktu Wawancara : Pukul 09.30 WIB

Tempat Wawancara : PT UG Mandiri Regional Bintaro

Tipe Wawancara : Wawancara Tatap Muka

A. Pertanyaan Umum diajukan untuk Seluruh Karyawan

19. Menurut Bapak/Ibu apa yang dimaksud dengan

komunikasi dalam perusahan atau organisasi?

Jawab: Sama tim harus ada komunikasi buat semua divisi.

Komunikasi untuk mengkoordinasikan kegiatan kerja sehari-hari,

mengkomunikasikan semua divisi. Kayak CR buat ke Scheduller,

kalo dari divisi FLM itu ke tim Monitoring.

20. Apa saja yang dikomunikasikan dalam perusahaan ini?

Jawab: Ya paling seputar pekerjaan ini si, seperti saya kan

pengisian paling saya komunikasi ke tim scheduler. Tim

scheduler itu yang memantau saldo-saldo ATM yang dikelola

pengisian ini. Kalau dari FLM itu dia komunikasinya sama tim

monitoring yang menyangkutkan problem-problem setiap mesin.

 

Page 192: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

21. Apakah komunikasi formal terjadi di perusahaan ini?

Bagaimana terjadinya?

Jawab: Komunikasi formal dilakukan melalui kegiatan briefing

seperti face to face, 3 hari dalam satu minggu yaitu senin, rabu

dan jumat. Hmm, itu kan formal face to face, dari pemimpin ke

anak buahnya. Seperti saya kepada tim saya itu formal. Saya

sudah melakukan koordinator dilevel mereka, sudah melakukan

komunikasi dengan bawahan saya itu sekitar ada sepuluh-sebelas

tim untuk membagi tugas sudah saya lakukan baik secara formal

maupun secara tertulis.

22. Apakah komunikasi informal terjadi di perusahaan ini?

Bagaimana terjadinya?

Jawab: Kalau informal itu, saya rasa itu hal-hal yang biasa

artinya secara sosial seperti itu dengan hubungan silahturahmi

saya rasa itu dilakukan seperti “Say hello”.

23. Adakah hambatan dalam berkomunikasi yang dialami

oleh Bapak/Ibu selama berada di perusahaan ini? Apa saja

hambatannya?

Jawab: Ya paling miss komunikasi gitu sama semua divisi. Apa

kayak saya nih sama tim ada yang miss komunikasi atau apa itu

hambatannya gitu doang.

24. Bagaimana harapan Bapak/Ibu untuk komunikasi yang

berlangsung dalam perusahaan ini di masa mendatang?

Jawab: Ya, harapannya komunikasinya biar lancar aja semua

divisinya dan tidak ada hambatan-hambatan seperti yang tadikan.

Untuk komunikasi yang mendatang yaitu komunikasi yang

terpadu, komunikasi yang lancar antara perintah dan

 

Page 193: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

pelaksanaannya itu dan pelaporannya itu berjalan baik gitu, jadi

kedepannya begitu, komunikasi dibantu berbasis dengan WA

(WhatsApp). Sekarang kan kita berkomunikasi dibantu dengan

WA gitu, komunikasi di masa sekarang dan di masa yang akan

datang. Dulu kan dengan HP yang begitu sekarang kan sudah

tidak terpakai lagi gitu nah sekarang lewat media sosial.

B. Pertanyaan khusus ditunjukkan untuk bawahan kepada

atasan

25. Menurut Bapak/Ibu bagaimana komunikasi antara

bawahan dengan atasan yang terjadi diperusahaan selama

ini?

Jawab: Saling komunikasi saja si ke atasan. kalau ada masalah di

bawah komunikasi ke atasan dulu. Misalnya, anggota CR nih ada

masalah atau apa nih lapor dulu ke koordinatornya ke saya

misalnya gitu. Nanti kalau misalnya saya belum bisa buat

mengatasinya saya bilang ke bapak manajernya langsung.

26. Media apakah yang Bapak/Ibu pilih dalam memberikan

infomasi kerja dari atasan kepada bawahan?

Jawab: Kalau itu saya bikin grup buat divisi Cash Replenisment

(CR) di sana semua ada anak-anak CR yang melapor keluhannya

mereka via wa, nanti kalau sudah yang dilaporin dia saya

sambung untuk dilaporin ke Bapak Manajer

27. Apakah Bapak/Ibu melibatkan atasan anda jika ada

persoalan kerja yang belum dapat dipecahkan?

Jawab: Ya pastilah, kalau belum selesai nih dan saya memang

tidak sanggup ya pasti saya lempar ke atasan saya

 

Page 194: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

28. Apakah Bapak/Ibu memberikan saran atas gagasan

untuk perbaikan kinerja kepada atasan?

Jawab: Kalau saran yang baik sih, kalau saya bisa kasih saran ya

saya kasih. Kalau bisa memberi saran buat atasan ya saya kasih.

29. Bagaimana Bapak/ibu menanamkan dan menerapkan

prinsip jatidiri?

Jawab: Kalau saya sih belum, kalau masalah disiplin. Saya

masih suka telat dan soal pakaian belum rapih itu kalau dari saya.

Kalau yang lain sih, itu menurut dari Bapaknya. Kalau saya

pribadi sih masih belum sempurna dan usaha untuk sempurna ke

sana ya ada.

C. Pertanyaan Khusus ditunjukkan antar Karyawan /

Horizontal

30. Apakah terjadi komunikasi horizontal antar sesama

karyawan di dalam perusahaan ini? Bagaimana terjadinya?

Jawab: Ya dilakukan kalau ke sesama divisi sih sudah,

ngomong-ngomong gitu udah kalau masalah kerjaan. Kayak

kalau ada permasalahan di tim CR anak-anak pada ngomong

sama saya bagaimana nih enaknya yauda nanti sama omongin ke

Bapak manajer. Kalau ada perlu japri-an kalau ada perlu biasanya

jaringan pribadi.

31. Apakah komunikasi horizontal memiliki tujuan dalam

pemberian informasi kegiatan dan rencana kerja?

Jawab: Ada sih, misalnya gimana nih enaknya. Apalagi kalau

misalnya ada yang belum paham banget.

 

Page 195: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

32. Apakah komunikasi horizontal memiliki fungsi dalam

pengkoordinasian penugasan kerja?

Jawab: Ada, misalnya permasalahan jadwal misalnya libur nih

nah di sini kurang orang ya disuruh masuk saya komunikasikan

ke anak buah tadinya libur terus saya suruh masuk.

D. Pertanyaan khusus ditunjukkan lintas saluran

33. Apakah terjadi komunikasi lintas saluran dalam

perusahaan ini? Bagaimana terjadinya?

Jawab: itu berawal dari polisi yang angkut uang sebagai unsur

yang tidak dapat dipisahkan dari SOP yang kaitannya dengan.

Semua ini kan di asuransikan uang-uang ini, CIT adalah Cash in

Transit kalau kita ambil uang dari Bank Mandiri. Kalau yang di

dalam ini namanya Cash In Save (CIS) ini juga harusnya dijaga

juga oleh polisi, perjalanan juga diasuransikan, pengalamannya

sesuai dengan perizinannya semua vendor dikawal oleh polisi.

Bilamana ada kelonggaran dari asuransi itu akan dilakukan

double security. Tapi agar lebih safety CIT harus dikawal oleh

petugas yang bersenjata. Nah, kenapa security tidak bersenjata

karena tidak diizinkan oleh mabespolri tidak boleh diizinkan

menggunakan senjata karena orang sipil tidak boleh

menggunakan senjata harus cakap dan melalui pendidikan yang

terlatih karena tingkat dari pengendalian emosional itu orang

biasa dirasa masih kurang.

34. Apakah komunikasi lintas saluran memiliki tujuan dan

fungsi dalam pemberian informasi kegiatan dan rencana

kerja?

 

Page 196: POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PENGELOLAAN ATM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47070/1/HANIFAH DWI... · A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggambarkan

Jawab: Kita itu di dalam SOP (standar operasional prosedur),

yang diwajibkan oleh Bank Indonesia itu harus dikawal oleh

polisi dalam perizinannya selain kantor gitu kan harus ada

clausenya artinya clause uang. Kemudian, kantor itu dia harus

dijaga gitu kan dan hubungannya dengan CR tadi atau cash

replenishment pengisisan ATM itu dia SOPnya harus dikawal

oleh petugas security maupun juga polisi yang bersenjata aktif.

Jadi senpi itu dia di dalam SOPnya itu harus demikian. Kalau

memang tidak ada polisi dia dapat dikawal oleh double security.

Nah ini, selain juga di dalam SOP itu memang ada dianjurkan dan

memang itu tujuannya untuk claim asuransi jadi disebutkan itu

clausenya Cash In Transit (CIT). Kemudian pengawalan untuk

pengisisan ATM itu dia harus didampingi petugas keamanan

yang bersenjata. Nah, bilamana pak polisi berhalangan, polisi itu

kan kadang-kadang ada tugas Negara jadi dia tidak hadir

sehingga kita kawal sendiri oleh double security. Nah, bilamana

nanti terjadi suatu klaim kita sih tidak mengharapkan klaim

terjadi juga jadi itu clause-clause diasuransikan itu sih dianjurkan

supaya nanti itu klaim mudah ada penggantiannya. Kita ada lima

polisi untuk jadwal tergantung yang datang duluan. Jadi selain

petugas pengawalan untuk mendampingi CR tadi, satu polisi juga

mengamankan dalam pengambilan uang di cash pull innya Bank

Mandiri. Jadi, kan uang-uang yang kita isi kan ambil dulu di sana

di Bank Mandiri kan di sana di Jakarta, nah itu dikawal jadi itu

kegunaaan polisi di situ.