atm orang kaya

Upload: yanuar-satriya-wijaya

Post on 09-Mar-2016

238 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Bagaimana bisa lebih kaya dengan 5 prinsip pola orang kaya.

TRANSCRIPT

  • A.T.M ORANG KAYA

    BAGAIMANA BISA LEBIH KAYA DENGAN 5 PRINSIP POLA ORANG KAYA

    disusun oleh:

    Charly Buchari www.charlybuchari.web.id

    twitter: @charlybuchari

    facebook: facebook.com/charly.buchari

  • www.charlybuchari.web.id

    ATM

    Saat awal-awal bekerja di Jakarta, saya begitu suka pergi ke ATM. Menu pertama

    yang saya pilih setelah memasukan PIN ke mesin ATM adalah Saldo Rekening

    Apalagi waktu setelah slip gaji berada di atas

    meja kerja saya.

    Tapi, saya juga bisa sedih saat ke ATM, terutama

    seminggu hingga 1 hari sebelum tanggal gajian.

    Saya berharap digit yang tertera pada saldo

    rekening tersebut dalam Ribuan Rupiah,

    sehingga walaupun tertera angka 2.000 artinya 2

    Juta (ngarep mode: ON).

    ATM yang ini kita kenal dengan Anjungan Tunai Mandiri atau Automatic Teller

    Machine.

  • www.charlybuchari.web.id

    Lain lagi dengan prinsip ATM, ATM

    yang ini bukan ATM tempat transaksi

    keuangan tersebut, melainkan

    singkatan dari Amati Tiru Modifikasi.

    Dengan prinsip ini, Anda dapat

    mencapai tujuan yang dibuat dan juga

    dapat menyelesaikan permasalahan

    yang sedang dihadapi.

    Langkah-langkahnya hanya 3 saja,

    Amati, Tiru lalu Modifikasi.

    Prakteknya, Anda harus mengamati pola dan prinsip dari orang-orang yang sudah

    berhasil menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan yang mirip dengan yang

    sedang Anda hadapi.

    Lalu, selanjutnya meniru pola dan prinsip tersebut. Jika, terdapat perbedaan

    kondisi yang dihadapi, Anda dapat memodifikasinya.

  • www.charlybuchari.web.id

    Jika Anda memiliki permasalahan atau ingin lebih banyak mengetahui tentang

    manajemen keuangan pribadi, maka Anda perlu mengamati pola dan prinsip dari

    orang-orang yang sukses menyelesaikan masalah manajemen keuangan

    pribadinya, lalu menirunya dan menyesuiakan hal-hal kecil yang mungkin berbeda

    dari orang yang Anda tiru tersebut.

    Anda mungkin tidak mengenal banyak orang-orang yang sukses menyelesaikan

    masalah manajemen keuangan pribadi tersebut. Jikalaupun ada, mungkin akan

    perlu waktu lebih banyak untuk mewawancarai dan mendengarkan langsung dari

    mereka.

    Jadi, ebook ini memang dibuat untuk membantu Anda menemui pola dan prinsip

    orang-orang yang sukses dan berhasil mengatasi masalah terkait Manajemen

    Keuangan Pribadi. Saya menyusunnya dengan mengambil dari banyak referensi,

    studi kasus dan penyelesaian efektif dari para perencana keuangan keluarga.

  • www.charlybuchari.web.id

    Ebook yang Anda baca ini tidak lengkap.

    Benar, Anda tidak salah baca.

    Namun apa yang ada di dalam ebook ini lebih dari cukup untuk memandu Anda

    MENGATASI permasalahan dan MENCEGAH permasalahan lebih lanjut terkait

    manajemen keuangan pribadi Anda saat ini.

    Anda tinggal menerapkan pola dan prinsipnya saat berurusan dengan manajemen

    keuangan pribadi. Maka, kemajuan dan perbaikan atas kesalahan yang selama ini

    terjadi akan berangsur hilang. Otomatis tujuan keuangan Andapun akan tercapai.

  • www.charlybuchari.web.id

    Ada 5 pola dan prinsip dalam manajemen keuangan pribadi yang akan berdampak

    positif bagi keuangan pribadi Anda. Dengan menerapkannya, Anda akan

    mengalami perbaikan kondisi keuangan dan mencapai tujuan keuangan Anda dan

    keluarga.

    Pola dan prinsip manajemen keuangan

    keluarga tersebut, terdiri dari:

    1. Miliki Aset Produktif Sebanyak Mungkin

    2. Jangan Besar Pasak Daripada Tiang

    3. Hati-hati dengan Hutang

    4. Persiapkan Masa Depan

    5. Siapkan Strategi Menghadapi Resiko

    Bagaimana caranya, Anda dapat segera memulainya dengan membaca sekarang

    di halaman berikutnya.

    Selamat membaca dan menerapkan.

  • www.charlybuchari.web.id

    POLA 1: MILIKI ASET PRODUKTIF SEBANYAK

    MUNGKIN

    Untuk langkah awal, ambilah kertas dan

    pensil atau alat tulis lainnya. Tidak harus

    kertas dan alat tulis sih, Anda bisa

    menggunakan aplikasi NOTE atau pencatat di

    handphone, tablet dan gadget yang Anda

    miliki.

    Buatlah daftar sebanyak mungkin barang-

    barang yang Anda miliki saat ini, misalnya:

    televisi, handphone, tablet, notebook,

    headphone, kursi, meja, perabot rumah, sofa, perangkat makan, hiasan kaligrafi,

    peralatan masak, pakaian, koleksi komik, DVD, perhiasan, koleksi action figures,

    buku, rumah, motor, mobil, sepeda dan lainnya.

    Lalu catat juga kepemilikan lain seperti tabungan di bank A, deposito di bank

    syariah B, reksadana pendapatan tetap X, saham Z, obligasi retail, logam mulia

    ANTAM, dinar emas, dan lainnya. Sudah?

  • www.charlybuchari.web.id

    Kalau sudah, kita akan meninggalkan sebentar catatan yang barusan Anda susun

    tersebut. Nanti kita akan kembali ke catatan tersebut.

    Selanjutnya kita akan membahas sedikit teori tentang aset. Definisi sederhana

    tentang aset adalah kepemilikan atau singkatnya harta. Segala sesuatu yang

    anda miliki saat ini disebut sebagai aset. Barang-barang yang anda catat tadi

    semuanya adalah aset Anda.

    Aset tersebut dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu Aset Konsumtif dan Aset

    Produktif. Pengertian masing-masing aset tersebut adalah sebagai berikut:

    - Aset Konsumtif adalah harta yang tidak memberikan penghasilan buat Anda.

    Anda tidak menerima penghasilan bulanan dari aset tersebut, atau Anda

    cenderung tidak mendapatkan keuntungan bila barang-barang itu dijual jika

    dibandingkan saat membelinya.

    - Aset Produktif adalah kebalikan dari aset konsumtif, dimana harta itu

    memberikan penghasilan buat Anda. Anda menerima penghasilan bulanan,

    tahunan atau waktu rutin tertentu dari aset tersebut, atau bisa juga Anda akan

    mendapatkan keuntungan jika barang-barang tersebut dijual jika

    dibandingkan dengan harga belinya.

    Selanjutnya, Anda bisa melihat kembali catatan Anda. Lihatlah masing-masing

    aset tersebut, lalu pastikan apakah termasuk Aset Konsumtif atau Aset Produktif.

  • www.charlybuchari.web.id

    Misalnya, perangkat makan yang Anda miliki tersebut tidak memberikan

    penghasilan karena hanya digunakan untuk peralatan makan sehari-hari,

    walaupun dijual saat ini harganya pun akan lebih rendah dibandingkan saat

    membelinya. Jadi, perangkat makan

    termasuk Aset Konsumtif.

    Contoh lain adalah deposito di bank

    syariah B, yang memberikan

    penghasilan bulanan berupa bagi hasil,

    otomatis deposito ini termasuk

    golongan Aset Produktif.

    Oke, bagaimana dengan rumah?

    Jika rumah tersebut ditempati oleh

    Anda dan keluarga, berarti termasuk

    dengan Aset Konsumtif karena tidak

    menghasilkan pendapatan dalam waktu tertentu, dan jika dijual rumah itu akan

    berkurang nilainya.

    Ah, naik kok! Buktinya harga rumah terus naik sepanjang waktu.

    Sabar

  • www.charlybuchari.web.id

    Yang naik itu sebenarnya harga

    tanahnya, tapi harga bangunannya

    terus turun karena penyusutan nilai

    ekonomi barangnya. Karena kenaikan

    tanahnya begitu besar, walaupun

    harga bangunan rumahnya turun bisa

    ditutupi oleh kenaikan harga

    tanahnya.

    Kasus lainnya adalah jika rumah

    tersebut disewakan, maka status

    asetnya berubah menjadi Aset

    Produktif karena memberikan pendapatan dalam waktu tertentu berupa hasil

    sewa.

    Bagaimana dengan tabungan? Jika tabungan hanya digunakan sebagai

    penyimpan sementara biaya untuk keperluan sehari-hari, maka tabungan tersebut

    termasuk Aset Konsumtif. Sebaliknya, jika tabungan tersebut tidak pernah diambil

    maka dapat digolongkan sebagai Aset Produktif.

  • www.charlybuchari.web.id

    Oke, selanjutnya Anda lihat daftarnya, berapa banyak yang masuk sebagai Aset

    Produktif dan berapa banyak yang termasuk Aset Konsumtif. Jika, Anda

    menemukan jumlah Aset Produktif lebih banyak Aset Konsumtif. SELAMAT! Anda

    sudah pada jalan yang SANGAT BENAR

    Tetapi, jika jumlah Aset

    Produktif Anda hanya 3 atau

    kurang bahkan tidak ada.

    Maka, langkah selanjutnya

    adalah Memiliki Aset Produktif

    Sebanyak Mungkin.

    Kenapa sebanyak mungkin?

    Karena ada nasehat investasi

    dari pakar mengatakan:

    jangan tempatkan seluruh telur dalam satu keranjang. Artinya dengan

    melakukan penyebaran Aset Produktif akan mengecilkan resiko yang tidak

    diinginkan pada salah satu jenis Aset Produktif saja, tidak pada seluruh Aset

    Produktif yang dimiliki.

  • www.charlybuchari.web.id

    Anda perlu memperbanyak Aset Produktif, bentuknya dapat berupa:

    1. Produk investasi, contohnya: tabungan, deposito, reksadana, saham,

    obligasi, logam mulia dan lainnya.

    2. Bisnis, misalnya: waralaba/franchise, penyertaan dana di usaha lain,

    peternakan kambing, dan sejenisnya.

    3. Harta yang disewakan: rumah sewa, kos-kosan, tanah yang disewakan, ruko

    dan sejenisnya.

    4. Hak cipta yaitu produk buatan anda yang didaftarkan hak ciptanya, misalnya

    lagu, paten dan lainnya.

    Bagaimana masing-masing karakteristik dari jenis Aset Produktif tersebut, Anda

    dapat mendalaminya sesuai dengan preferensi ataupun kondisi Anda masing-

    masing. Beberapa blog, buku dan tulisan artikel majalah banyak membahas hal-

    hal teknisnya.

  • www.charlybuchari.web.id

    POLA 2: JANGAN BESAR PASAK DARI PADA TIANG

    Jika pengeluaran Anda lebih besar dari

    pemasukan maka kondisi inilah yang

    disebut dengan defisit keuangan. Kondisi ini

    yang perlu dihindari. Pepatah lama yang

    juga nasehat penting dalam manajemen

    keuangan keluarga adalah Jangan besar

    pasak dari pada tiang.

    Orang yang mengalami defisit biasanya akan menutupi defisitnya dengan

    mengambil kekurangan dari tabungan atau simpanan uang yang dimilikinya. Jika,

    defisit terus terjadi maka pilihan yang biasanya diambil adalah dengan berhutang.

    Jika gaya hidupnya tidak berubah, maka biasanya hutang-hutang itu akan semakin

    banyak dan tidak mungkin lagi dia menambah hutangnya. Pilihan selanjutnya

    adalah dengan menjual barang atau aset yang dimilikinya.

  • www.charlybuchari.web.id

    Nah, jika barang dan asetnya habis? Tidak jarang kita menemui rumah tangga

    yang retak dan cek cok gara-gara hal ini, perceraian tidak bisa dihindari, anak-

    anak terlantar, perselisihan muncul entah itu dengan keluarga dan juga pihak yang

    menjadi pemberi hutang kita.

    Lebih parahnya lagi, Anda akan kehilangan konsentrasi untuk menyelesaikan

    masalahnya karena dikejar-kejar oleh pihak lain yang menuntut untuk

    menyelesaikan hutang tersebut, bisa-bisa berujung kepada tuntutan hukum.

    Harga diri Anda semakin turun dan menyebabkan kredibilitas Anda di mata orang

    lain semakin turun, dan Anda butuh waktu lebih lama untuk memulihkannya dan

    mendapatkan kepercayaan dari orang lain lagi.

    Oke, Anda sepakat dengan saya bahwa kita harus menghindari yang namanya

    defisit. Lalu bagaimana triknya?

  • www.charlybuchari.web.id

    Untuk menghindari defisit, ada beberapa hal mendasar yang perlu dilakukan,

    yaitu:

    1. Bedakan antara Kebutuhan (Needs) dan Keinginan (Wants)

    Kebutuhan (NEEDS) biasanya hal-hal yang tidak dapat ditunda dan memang

    dibutuhkan, misalnya saja makanan, pakaian dan tempat tinggal. Sifatnya

  • www.charlybuchari.web.id

    lebih mendasar dan tidak berlebih-lebihan. Sedangkan Keinginan (WANTS)

    biasanya tambahan atas Kebutuhan tersebut. Misalnya:

    o Makan; Anda lapar dan butuh makan, ini kebutuhan. Tetapi, makan di

    restoran mahal adalah keinginan.

    o Pakaian; Anda butuh pakaian untuk pergi bekerja, ini termasuk

    kebutuhan. Tetapi, pakaian keluaran desainer Italia yang dijual terbatas

    karena edisi mewah dunia, maka ini termasuk keinginan.

    o Tempat tinggal; Anda butuh rumah 3 kamar untuk keluarga, ini termasuk

    kebutuhan. Tetapi, rumah gaya mediterania dengan fasilitas lift dan

    perangkat hiburan lengkap, maka ini termasuk keinginan.

    Semakin banyak Keinginan yang

    direalisasikan, maka Anda akan mendekati

    kondisi defisit. Jadi, Anda perlu memastikan

    tidak begitu banyak Keinginan yang dipenuhi.

    Anda boleh memiliki Keinginan, tetapi jangan

    sampai mengantarkan diri Anda mendekat ke

    kondisi defisit.

  • www.charlybuchari.web.id

    2. Memprioritaskan pengeluaran

    Setelah Anda memahami antara Kebutuhan

    dan Keinginan, Anda tinggal konsisten menilai

    apakah termasuk kebutuhan atau keinginan.

    Setelah dinilai maka prioritaskanlah

    pengeluaran untuk yang sifatnya kebutuhan

    dibandingkan keinginan. Beberapa penasehat

    keuangan keluarga memberikan masukan

    tentang pembagian pos-pos pengeluaran yang

    ideal dengan urutan sebagai berikut:

    1. Utamakan pengeluaran zakat, infak,

    sedekah dan wakaf (ZISWAF) atau derma sosial terlebih dahulu sebelum

    mengeluarkan yang lain. Ini adalah perintah yang dianjurkan agama dan

    memberikan manfaat banyak secara sosial dan pribadi. Jika Anda ingin

    memahami lebih banyak tentang perintah dan manfaatnya, anda bisa

    mempelajari dari literatur dan bacaan lainnya.

    2. Setelah mengeluarkan ZISWAF atau derma sosial, selanjutnya Anda perlu

    memenuhi kewajiban hutang Anda. Biasanya pos hutang tidak banyak dan

    jika Anda tidak memenuhinya tentu akan ada denda ataupun bunga

    tambahan yang lebih besar. Selain itu kredibilitas Anda sebagai

  • www.charlybuchari.web.id

    penghutang akan menurun karena tidak konsisten membayar cicilan

    hutang.

    3. Setelah itu, Anda perlu mengalokasikan pengeluaran Anda untuk

    membayar iuran asuransi, ini dibutuhkan untuk memastikan hak

    penggantian (jika terjadi resiko) Anda dibayar. Karena bila Anda

    menunggak membayar premi/iuran asuransi, maka bisa-bisa klaim Anda

    tidak dibayarkan.

    4. Investasi, dana

    cadangan, tabungan

    adalah komponen

    selanjutnya yang perlu

    Anda alokasikan. Ini

    terkait dengan POLA

    PERSIAPAN MASA

    DEPAN dan POLA

    ASET PRODUKTIF.

    5. Setelah keempat pos tersebut sudah direalisasikan, maka sisanya boleh

    DIHABISKAN untuk biaya hidup Anda dan keluarga.

  • www.charlybuchari.web.id

    3. Kreatif untuk tujuan berhemat

    Oke, ini membutuhkan

    keahlian yang sifatnya

    khusus. Intinya adalah Anda

    perlu kreatif dan memahami

    tentang pos pengeluaran

    yang akan dilakukan untuk

    tujuan berhemat. Misalnya,

    Anda sudah merencanakan

    liburan bersama keluarga.

    Anda dapat menghemat biaya pengeluaran tiket dengan membeli tiket

    pesawat jauh-jauh hari, memesan penginapan bukan di peak season dan

    lainnya.

    Ini terkait kreatifitas dari pengalaman Anda sendiri atau orang lain. Contoh

    lainnya, adalah membeli kebutuhan secara bulanan akan lebih hemat jika

    membeli satuan. Karena membeli dalam jumlah besar biasanya memiliki

    potongan diskon yang cukup besar. Anda bisa bekerja sama dengan keluarga

    adik atau kakak Anda untuk membeli dalam jumlah besar dan membaginya.

  • www.charlybuchari.web.id

    POLA 3: HATI-HATI DENGAN HUTANG

    Anda bukan dilarang untuk

    berhutang, tetapi berhati-hati

    saat berhutang. Ada beberapa

    kondisi yang memperbolehkan

    Anda untuk berhutang, yaitu

    sebagai berikut:

    1. Anda boleh berhutang jika

    terkait dengan hal-hal yang

    produktif.

    Misalkan saja Anda ingin

    mengembangkan bisnis

    pembuatan kue kering rumahan karena permintaan yang meningkat. Peralatan

    masak yang lebih canggih dan kapasitas lebih besar dibutuhkan, dan Anda bisa

    membelinya dengan menggunakan fasilitas hutang. Pembayaran cicilan hutang

    dapat diambil dari hasil usaha yang dijalankan tersebut.

    2. Anda bisa berhutang untuk membeli barang yang nilainya cenderung terus naik.

  • www.charlybuchari.web.id

    Lahan properti seperti rumah, ruko, sawah, kebun, logam mulia, dinar emas dan

    sejenisnya adalah contoh barang-barang yang cenderung naik harganya.

    Dengan memanfaatkan hutang untuk membeli barang-barang tersebut, masih

    diperbolehkan karena harga-harga barang tersebut cenderung memang di atas

    beban bunga hutang.

    3. Anda juga boleh berhutang membeli barang yang nilainya terus turun dengan

    kondisi tertentu.

    Anda sedang tidak memiliki uang, tapi saat itu

    juga memerlukan kompor untuk memasak

    harian keluarga. Maka, Anda masih diizinkan

    untuk membelinya dengan hutang. Jadi, untuk

    barang-barang yang sifatnya mendesak untuk

    keperluan pemenuhan kebutuhan pokok dan

    pada saat yang sama TIDAK MEMILIKI uang

    sama sekali, maka Anda bisa berhutang.

    Untuk kondisi saat anda memiliki uang untuk

    membelinya secara tunai, maka Anda tidak

    boleh berhutang untuk membeli barang-

    barang yang nilainya terus turun.

  • www.charlybuchari.web.id

    Saat akan berhutang, Anda perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

    1. Kepada siapa Anda akan berhutang.

    Sumber tempat berhutang bisa banyak, misalnya saja rentenir, perusahaan

    leasing, bank, pegadaian, ke kantor tempat bekerja, koperasi, ke teman,

    saudara, orang tua, mertua atau bahkan ke pasangan Anda sendiri.

    Semuannya memiliki kelebihan dan

    kekurangan. Fleksibelitas terhadap

    pembayaran hutannya juga berbeda,

    lakukan pertimbangan kepada siapa

    Anda akan berhutang dan juga

    kemampuan orang-orang yang akan

    memberikan hutang tersebut.

    2. Besaran cicilan yang harus Anda

    bayar

    Sebagian besar perencana keuangan

    keluarga menganjurkan untuk besaran

    cicilan hutang bulanan adalah maksimal

    30% dari total pendapatan Anda. Jika

    jumlah cicilan hutang Anda sudah

  • www.charlybuchari.web.id

    melebihi, maka Anda akan kesulitan untuk mengimbangi dan memenuhi

    kebutuhan pengeluaran lainnya.

    3. Prosedur dan skema pembayaran hutang

    Anda perlu memastikan cara prosedur pembayaran hutang, apakah langsung

    dipotong, disetor tunai dan lainnya. Anda juga perlu memastikan tanggal terakhir

    membayar cicilan, karena keterlambatan membayar cicilan berarti denda. Jika

    Anda gajian tanggal 25 setiap bulannya, maka usahakan batas pembayaran

    cicilan setelah tanggal tersebut, minimal sama dengan tanggal gajian, agar

    Anda tidak kerepotan mengatur pengeluaran Anda.

    Anda juga perlu mengetahui dan paham konsekuensi jika Anda melunasi hutang

    lebih cepat, apa saja yang harus dipersiapkan dan lainnya.

    Kalau kondisi saat ini Anda sudah punya hutang, apa yang harus dilakukan?

    Berikut tips yang perlu Anda pastikan:

    1. Periksa kembali berapa komposisi cicilan

    hutang Anda, apakah sudah di atas 30% dari

    pendapatan Anda atau belum. Jika sudah di

    atas 30% maka komposisi itu sudah cukup

    memberatkan. Anda perlu memilah lagi mana

    hutang yang perlu dilunasi dan

    direkstrukturisasi.

  • www.charlybuchari.web.id

    2. Jalinlah hubungan yang baik dengan pihak pemberi hutang. Ini akan

    mempermudah diri Anda untuk menegosiasikan dengan pihak tersebut di saat

    Anda memiliki permasalahan saat membayar hutang.

    Jika kasusnya Anda tidak sanggup membayar karena

    cicilan bulannya sudah cukup berat, maka Anda bisa

    menegosiasikan untuk memperpanjang periode

    pinjaman dengan harapan dapat menurunkan besaran

    cicilan hutang Anda setiap bulan.

    3. Melunasi hutang dengan mengambil hutang baru

    dapat dilakukan, tetapi dengan kondisi yang tertentu,

    yaitu:

    - Bunga pinjaman baru lebih rendah dibandingkan

    bunga pinjaman yang akan dilunasi. Misalnya, Anda

    punya pinjaman dengan bunga pinjaman sebesar 3% per bulan, dan Anda

    ditawarkan pinjaman hutang baru dengan bunga lebih rendah yaitu 1,5%.

    Maka ambilah pinjaman baru tersebut untuk melunasi hutang lama berbunga

    lebih tinggi tersebut.

    - Anda susah untuk menegosiasikan kepada kreditor pinjaman Anda, tetapi ada

    pihak kreditur baru yang lebih fleksibel, maka kondisi ini bisa mendorong Anda

    agar melunasi hutang lama dengan hutang baru. Misalnya saja sebelumnya

  • www.charlybuchari.web.id

    Anda berhutang di bank lalu ada orang tua yang mau memberikan hutangan

    kepada Anda yang tentu saja lebih fleksibel dibandingkan bank.

    - Kondisi terakhir adalah kondisi mendesak dimana sudah waktunya bayar

    hutang, tetapi tidak memiliki aset ataupun uang untuk membayarnya. Mau

    tidak mau Anda perlu mengambil hutangan baru. Tetapi, kondisi ini hanya

    untuk keadaan mendesak. Selanjutnya, Anda harus melakukan langkah

    restrukturisasi ataupun langkah-langkah seperti disampaikan di atas.

  • www.charlybuchari.web.id

    POLA 4: MEMPERSIAPKAN MASA DEPAN

    Anda tidak hidup untuk saat ini saja, ada masa depan yang perlu Anda jalani. Anda

    memiliki keluarga, anak-anak, pasangan dan keluarga besar Anda yang lain juga

    ingin Anda bahagiakan.

    Tetapi, tidak banyak juga orang yang mengantisipasi masa depan mereka.

    Kebanyakan orang tidak mau bersusah payah menyiapkan kebutuhan masa

    depannya, karena:

    - Mereka cenderung melihat hal

    itu belum mendesak. Misalnya

    saja pendidikan anak Anda

    yang masih berusia 1 tahun.

    Anda merasa tidak mendesak

    untuk mempersiapkannya saat

    ini, karena masih sekitar 4

    hingga 5 tahun lagi untuk

    mempersiapkan masuk SD, 8

    tahun lagi untuk masuk SMP, 11

  • www.charlybuchari.web.id

    tahun lagi masuk SMA dan sekitar 14 tahun lagi untuk kuliah.

    Karena merasa waktu itu masih cukup lama, maka masih ada cukup waktu

    nantinya untuk mempersiapkan biaya tersebut.

    - Mereka juga cenderung merasa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi segera

    dengan mengacu kepada kondisi saat ini. Saat ini mereka mampu memenuh

    kebutuhannya karena saat ini sudah memiliki cukup dana, penghasilan dari

    pekerjaan yang besar dan seterusnya.

    Mereka berasumsi bahwa kehidupan mereka akan seperti saat ini, dan tidak

    ada hal-hal besar yang akan mengganggu kemampuan mereka untuk

    memenuhi kebutuhan masa depan mereka.

    - Ada juga orang yang hidupnya santai dan pasrah saja. Walaupun mereka

    tidak tahu akan terjadi apa besok, mereka pokoknya hanya hidup untuk saat

    ini saja dan beranggapan apapun yang terjadi besok terjadilah.

    Anda perlu memastikan bahwa pengeluaran masa depan perlu untuk

    dipersiapkan, karena apapun bisa berubah. Ada ungkapan yang menyatakan

    bahwa: Semua pasti berubah dan bergerak.

  • www.charlybuchari.web.id

    Anda mungkin pede terhadap kondisi

    saat ini, tetapi masa depan itu masih

    misteri dan tentu saja mengandung

    resiko. Hal-hal yang tidak

    diperhitungkan bisa saja terjadi, dan

    saat Anda tidak memiliki strategi untuk

    mengatasi resiko itu, maka seketika itu

    pula Anda akan segera mengalami

    masalah.

    Anda akan menekan segala resiko masa depan tersebut, jika Anda sudah

    mempersiapkannya saat ini. Toh, jika Anda sudah memulainya saat ini, maka

    Anda tidak akan begitu berat lagi di kedepannya saat kebutuhan itu datang.

    Anda dapat mempersiapkan pengeluaran masa depan itu berupa Aset Produktif

    Anda dengan menyisihkan dari pendapatan gaji bulanan Anda dan bonus-bonus

    yang Anda terima. Adapun pengeluaran masa depan yang perlu disiapkan adalah:

    Pendidikan anak, Pensiun, Properti tambahan, Bisnis, perjalanan ibadah seperti

    haji, umroh dan lainnya, serta kebutuhan liburan bersama keluarga.

  • www.charlybuchari.web.id

    POLA 5: SIAPKAN STRATEGI MENGHADAPI

    RESIKO

    Seperti yang disinggung pada pola 4 tentang

    mempersiapkan masa depan, Anda akan dihadapi

    dengan resiko yang menyebabkan hambatan

    terhadap pencapaian tujuan keuangan Anda.

    Anda juga perlu menangkalnya dengan

    mempersiapkan strategi untuk menghadapi resiko

    yang tidak diinginkan tersebut. Pada ilmu manajemen

    resiko, Anda memiliki pilihan saat menghadapi resiko,

    yaitu:

    1. Menghadapinya & menerima konsekuensinya

    2. Menghindarinya

    3. Mengalihkannya kepada pihak lain

    4. Mencegahnya dengan usaha tertentu

  • www.charlybuchari.web.id

    Resiko-resiko yang mungkin Anda hadapi di masa depan dapat berupa: Kematian,

    Kecelakaan, Sakit, Musibah pada rumah, mobil dan aset berharga Anda yang lain,

    atau bahkan Pemutusan hubungan kerja.

    Usaha pencegahan terhadap resiko biasanya dilakukan, misalnya saja Anda akan

    berhati-hati dalam berkendaraan dan berolah raga untuk menghindari resiko

    kematian dan sakit. Anda juga akan menjalankan prosedur pengamanan rumah,

    kendaraan dan menyimpan aset berharga Anda di

    tempat yang aman untuk mencegah kebakaran,

    pencurian dan lainnya.

    Itu adalah salah satu usaha Anda untuk mencegah

    resiko tersebut datang. Biasanya, sebagai tindakan

    selanjutnya Anda perlu menghadapinya jika resiko

    itu terjadi, tetapi kerugian atas resiko tersebut bisa

    ditekan dengan cara mengalihkan resiko tersebut

    sepenuhnya atau sebagian ke pihak lain, yaitu

    dengan cara:

  • www.charlybuchari.web.id

    1. Memiliki asuransi

    Asuransi kendaraan, asuransi rumah, asuransi jiwa dan asuransi kesehatan

    adalah contoh produk asuransi yang akan menekan kerugian atas terjadinya

    resiko yang tidak diinginkan. Kompensasinya adalah Anda perlu membayar

    premi/iuran.

    2. Memiliki dana cadangan

    Anda perlu memiliki dana cadangan

    keluarga sebesar 5 hingga 6 kali

    pengeluaran rutin keluarga Anda. Ini

    artinya Anda memiliki waktu 5 hingga

    6 bulan untuk mencari sumber

    pendapatan baru atau pekerjaan

    baru saat ada resiko PHK terjadi

    kepada Anda dan keluarga.

    3. Memiliki sumber penghasilan selain

    gaji yang sifatnya rutin

    Dengan memiliki sumber penghasilan selain gaji yang sifatnya rutin akan

    mempermudah dan menekan resiko buruk hilangnya pendapatan utama

    Anda. Anda bisa menjadikannya sebagai pengganti sumber pendapatan

    Anda yang hilang, atau sebagai pendapatan sementara sebelum

    mendapatkan pekerjaan baru.

  • www.charlybuchari.web.id

    SELANJUTNYA

    Oke, kita rekap kembali prinsip-prinsip yang sudah disampaikan di atas:

    1. Untuk mencapai tujuan, terapkan prinsip ATM (Amati, Tiru, Modifikasi).

    2. Untuk sukses dalam mengatur keuangan pribadi, ada 5 prinsip atau pola yang

    perlu di-Amati, di-Tiru dan di-Modifikasi, yaitu:

    a. Memiliki aset produktif sebanyak mungkin

    b. Jangan besar pasak dari pada tiang

    c. Hati-hati dengan hutang

    d. Persiapkan masa depan

    e. Siapkan strategi menghadapi resiko

  • www.charlybuchari.web.id

    Anda sudah melewati proses AMATI, dan tinggal maju melangkah kepada dua

    proses sederhana lainnya, yaitu TIRU dan MODIFIKASI (jika diperlukan).

    Pada perjalanan menuju dua proses selanjutnya tersebut (Tiru & Modifikasi), Anda

    mungkin perlu melakukan proses AMATI lagi untuk melengkapi data-data yang

    Anda kumpulkan sebelumnya, sehingga dalam proses TIRU & MODIFIKASI akan

    lebih baik lagi.

    Jadi, segeralah lakukan dan terapkan apa yang sudah Anda dapatkan dari ebook.

    Segera!

    Saya doakan Anda mendapatkan manfaat dari ebook sini, sehingga memberikan

    perbaikan dan peningkatan kondisi keuangan pribadi Anda & keluarga.

    Jika Anda mendapatkan manfaat dan inspirasi dari ebook sederhana ini dan

    memiliki sedikit waktu luang untuk mengekspresikannya, Anda dapat

    menyampaikannya ke:

    blog: www.charlybuchari.web.id

    email: [email protected]

    twitter: @charlybuchari

    facebook: facebook.com/charly.buchari