plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · siswa-siswi kelas xi iis sma stella duce bantul tahun...

135
i PENINGKATAN MINAT MENGIKUTI KEGIATAN BIMBINGAN KLASIKAL MELALUI GAME EDUKATIF DENGAN MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS XI IIS SMA STELLA DUCE BANTUL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun oleh: Yosef Fajar Aji Pamungkas 111114065 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: nguyenkhanh

Post on 12-Aug-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

i

PENINGKATAN MINAT MENGIKUTI KEGIATAN BIMBINGAN KLASIKAL

MELALUI GAME EDUKATIF DENGAN MEDIA PUZZLE

PADA SISWA KELAS XI IIS SMA STELLA DUCE BANTUL

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh:

Yosef Fajar Aji Pamungkas

111114065

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam

doa (Roma 12:12)

Ketika terjatuh dan mampu bangkit lagi, itu adalah kuat yang sesunggunya.

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

1. Tuhan Yesus Kristus

2. Ibu dan Ayah

3. Kakak-kakakku (mb Ambar, mb Beti, mb, Chisna, mb Dyna, mas Elan, mas Agung, mas

Bernard, mas Novianto, mas Dave)

4. Dosen Pembimbing (Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si)

5. Sahabat-sahabatku (Bokir, Rydamn, Aap, dan Sigit)

6. Teman-teman Prodi BK USD angkatan 2011

Terimakasih atas semangat, dorongan, bantuan dan doa dalam penyelesaian skripsiku ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

vii

ABSTRAK

PENINGKATAN MINAT MENGIKUTI KEGIATAN BIMBINGAN KLASIKAL

MELALUI GAME EDUKATIF DENGAN MEDIA PUZZLE

PADA SISWA KELAS XI SMA STELLA DUCE BANTUL

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Yosef Fajar Aji Pamungkas

Universitas Sanata Dharma

2015

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK). PTBK dapat

diartikan sebagai proses pengkajian masalah pemberian layanan bimbingan di dalam kelas dan

upaya memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang sesuai.

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan minat siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan

klasikal melalui metode game edukatif dengan media puzzle.

Penelitian ini dilakukan di SMA Stella Duce Bantul. Populasi penelitian ini adalah siswa

kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul dengan jumlah 32 siswa. Penelitian ini dilakukan dalam 3

siklus. Setiap siklus beralokasi waktu 1x45 menit, setiap siklus terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh

dengan observasi, skala minat, dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif

kuantitatif.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah minat siswa dalam mengikuti kegiatan

bimbingan klasikal melalui penerapan game edukatif dengan media puzzle meningkat dari

kondisi awal sebelum diberi tindakan adalah 53, menjadi 61,9 pada siklus I, meningkat menjadi

63,5 pada siklus II, dan pada siklus III menjadi 64. Dari hasil uji t, peningkatan minat dari

kondisi awal dan siklus I menunjukkan signifikasi 0,000<0,05 yang berarti bahwa minat siswa

dalam mengikuti kegiatan bimbingan klasikal melalui penerapan game edukatif dengan media

puzzle mengalami peningkatan secara signifikan. Pada uji t minat siswa siklus I dan siklus II

menunjukkan signifikasi 0,368>0,05 yang berarti bahwa minat siswa dalam mengikuti kegiatan

bimbingan klasikal melalui penerapan game edukatif dengan media puzzle tidak mengalami

peningkatan secara signifikan. Pada siklus II dan siklus III menunjukkan signifikasi 0,737>0,05

yang berarti bahwa minat siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan klasikal melalui penerapan

game edukatif dengan media puzzle tidak mengalami peningkatan secara signifikan. Hal ini

terjadi karena capaian skor minat pada siklus I telah mencapai skor maksimal, sehingga

meskipun terdapat peningkatan skor di siklus I ke siklus berikutnya tidak mengalami

peningkatan yang signifikan.

Kata kunci: minat, game edukatif, dan media puzzle.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

viii

ABSTRACT

THE IMPROVEMENT OF INTEREST FOLLOWING THE GUIDANCE OF

CLASSICAL ACTIVITY THROUGH EDUCATIVE GAME WITH PUZZLE AS THE

MEDIA IN STUDENT GRADE XI IIS STELLA DUCE HIGH SCHOOL, BANTUL

ACADEMIC YEAR 2014/2015

Yosef Fajar Aji Pamungkas

Sanata Dharma University

2015

This study is an action research Counseling (PTBK). PTBK can be interpreted as an

assessment process guidance service delivery problem in the classroom and attempts to solve the

problem by doing a variety of appropriate action. The research objective is to increase students'

interest in participating classical guidance activity through the methods of educative game with

puzzle as the media.

This research was conducted at Stella Duce High School in Bantul. The population in this

research is student of grade XI IIS Stella Duce High School in Bantul with a number of 32

students. This research was conducted in three cycles. Each cycle takes 1x45 minutes, consisting

of planning, implementation, observation, and reflection. Data collection technique in this

research is obtained by observation, scale of interest, and interviews. The data which has

obtained is analyzed by descriptive quantitative.

The result obtained from this research is the interest of the students in participating

classical guidance activity through the methods of educative game with puzzle as the media

which increase from the beginning conditions before the given action is 53 becomes 61,9 in the

first cycle, 63,5 in the second cycle and in the third cycle becomes 64. From the result of the t

test, the increasing of interest from the beginning condition and the first cycle show significance

0.0005 <0.05, which means that students' interest in participating the classical guidance activity

through the implementation of an educative game with a puzzle media has increased

significantly. In the t test, students` interest in the first and second cycle show significance

0,368>0,05 which means that students' interest in participating classical guidance activity trough

the implementation of an educative game with a puzzle media are not increased significantly. In

the second and third cycle show the significance 0.737 >0.05, which means that students' interest

in participating the classical guidance activity through the implementation of an educative game

with a puzzle media are not increased significantly. It happens because the score attainment of

interest in the first cycle has reached a maximum score, therefore, even though there is an

increasing of score in the first cycle to the next cycle, there is no increase significantly.

Keywords: interest, educative game and puzzle media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

ix

KATA PENGANTAR

Penulis mengucap syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan berkatNya yang

dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi (Penelitian Tindakan

Bimbingan dan Konseling) ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat

menyelesaikan pendidikan di Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini berjudul

“Peningkatan Minat Mengikuti Kegiatan Bimbingan Klasikal Melalui Game Edukatif

Dengan Media Puzzle Pada Siswa Kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul Tahun Pelajaran

2014/2015”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini terselesaikan tidak hanya dari usaha dan kerja keras

penulis sendiri, melainkan berkat adanya dukungan, bimbingan, bantuan, dan doa dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata

Dharma.

2. Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Kepala Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma dan juga selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu, memberi

masukan, motivasi, semangat, serta membantu, membimbing, dan mendampingi penulis

dalam proses penyusunan skripsi ini.

3. Drs. Fr. Yuni Wantoro selaku Kepala Sekolah SMA Stella Duce Bantul yang telah memberi

ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

4. Dewi Wahyuningsih, S.Pd selaku guru Bimbingan dan Konseling SMA Stella Duce Bantul

yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

5. Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah

bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam proses pengumpulan data yang

digunakan untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Orangtua dan keluarga yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi, semangat dan doa

kepada penulis.

7. Stefanus Pryatmoko selaku petugas di sekretariat BK yang banyak membantu peneliti

mengurus berbagai administrasi dan persyaratan untuk menyelesaikan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………………..

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………….

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………….

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………………………...

ABSTRAK………………………………………………………………..

ABSTRACT………………………………………………………………

KATA PENGANTAR……………………………………………………

DAFTAR ISI……………………………………………………………...

DAFTAR TABEL………………………………………………………...

DAFTAR GRAFIK……………………………………………………….

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………..

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………...

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masala…………………………………………...

B. Rumusan Masalah………………………………………………...

C. Tujuan Penelitian…………………………………………………

D. Manfaat Penelitian………………………………………………..

E. Definisi Operasional Variabel….………………………………...

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

xi

xiv

xv

xvi

xvii

1

3

4

4

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

xii

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Hakikat Minat

1. Pengertian Minat……………………………………………....

2. Macam-Macam Minat………………………………………....

3. Ciri-ciri Minat………………………………………………....

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat…………………….

5. Aspek-Aspek Minat…………………………………………....

B. Hakekat Bimbingan Klasikal

1. Pengertian Bimbingan…………………………………............

2. Bimbingan Klasikal……………………..……………………..

3. Tujuan Bimbingan Klasikal…………………….………..........

4. Manfaat Pelayanan Bimbingan Klasikal………………............

C. Game Edukatif

1. Pengertian Game Edukatif…………………...…………...........

2. Fungsi Game Edukatif……….…………………………...........

3. Manfaat Game………………………………….………...........

4. Memilih Permainan Edukatif…………………….....................

D. Media Puzzle

1. Pengertian Media……………………………………………....

2. Penegrtian Permainan Puzzle………………………………….

3. Tujuan Permainan Puzzle………………………………...........

4. Manfaat Permainan Puzzle…………………………………….

5. Game Edukatif Dengan Menggunakan Media Puzzle…………

E. Kerangka Pikir Penelitian………………………………………..........

F. Hipotesis Tindakan…………………………………………………….

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian………………………………….................................

B. Subjek Penelitian……………………………………………………....

C. Setting Penelitian……………………………………………………....

D. Prosedur Penelitian…………………………………………………….

6

7

8

10

11

14

15

17

18

20

20

22

28

37

38

39

39

40

41

42

43

43

43

44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

xiii

E. Langkah/Tahapan Penelitian………………………………………

F. Teknik Pengumpulan Data………………………………………..

G. Instrumen Penelitian……………………………………………....

H. Teknik Analisa Data……………………………………………....

I. Indikator Keberhasilan………………………………………….....

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian……………………………………………………

1. Proses Pelaksanaan Penelitian………………………………...

2. Hasil Observasi Perilaku Siswa……………………………….

3. Hasil Pengolahan Skala Minat Siswa………………………....

B. Pembahasan…….……………………………….…………………

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan………………………………………………………...

B. Saran……………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………

46

49

50

53

60

61

61

72

74

89

93

93

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kisi-kisi Panduan Observasi Perilaku Siswa………………………

Tabel 2 Kisi-kisi Skala Minat Siswa………………………………….……

Tabel 3 Wawancara Tidak Terstruktur…………………………………......

Tabel 4 Kriteria Kategori Subjek dan Butir-butir Minat…………………...

Tabel 5 Rekapitulasi Hasil Kopetensi Validitas Skor Minat….……………

Tabel 6 Kriteria Kategori Skor Minat Siswa…………….…………..……..

Tabel 7 Kriteria Keberhasilan………………………………………………

Tabel 8 Penggolongan Capaian Skor Minat Subjek Data Awal……….…...

Tabel 9 Penggolongan Capaian Skor Butir-butir Skala Minat Data Awal…

Tabel 10 Penggolongan Capaian Skor Minat Subjek Siklus I……………...

Tabel 11 Penggolongan Capaian Skor Butir-butir Skala Minat Siklus I…..

Tabel 12 Penggolongan Capaian Skor Minat Subjek Siklus II…….………

Tabel 13 Penggolongan Capaian Skor Butir-butir Skala Minat Sklus II…..

Tabel 14 Penggolongan Capaian Skor Minat Subjek Siklus III……………

Tabel 15 Penggolongan Capaian Skor Butir-butir Skala Minat Siklus III....

Tabel 16 Capaian Skor Minat antar Siklus………………………………...

Tabel 17 Hasil Uji-t pretest hingga Siklus III………………………………

51

52

53

54

56

58

60

74

75

77

78

80

81

82

83

86

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

xv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Hasil Observasi Perilaku Siswa Kurang Berminat………………

Grafik 2 Hasil Observasi Perilaku Siswa Berminat……………………….

Grafik 3 Hasil Pengolahan Data Skala Minat Siswa Data Awal………….

Grafik 4 Hasil Pengolahan Data Skala Minat Siswa Siklus 1…………….

Grafik 5 Hasil Pengolahan Data Skala Minat Siswa Siklus 2…………….

Grafik 6 Hasil Pengolahan Data Skala Minat Siswa Siklus 3…………….

Grafik 7 Perkembangan Butir Minat Siswa antar siklus………...……….

Grafik 8 Perkembangan Jumlah Rata-rata Skor Minat Siswa antar siklus..

72

73

76

78

81

84

85

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Model Hopkins…………... 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus………………………………………………………….

Lampiran 2 Satuan Pelayanan Bimbingan…………………………………..

Lampiran 3 Lembar Observasi……...……………………………………….

Lampiran 4 Kuesioner Minat Siswa ………………………………………...

Lampiran 5 Tabulasi Pengolahan Data Kuesioner………………………….

Lampiran 6 Hasil Uji Validitas Kuesioner………………………………….

Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian…………………………………………….

Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian……………………………………

Lampiran 9 Dokumentasi………………...………………………………….

97

98

104

106

107

111

114

115

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan definisi operasional variabel penelitian.

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan siswa dipengaruhi oleh orang dan lingkungan di sekitarnya yaitu

keluarga, karena keluarga adalah tempat pertama untuk berkembang, bertumbuh, dan

belajar. Di keluarga orangtualah yang sangat memberikan pengaruh dalam perkembangan

anak, karena kedekatan emosional dan pola asuh. Selain keluarga, sekolah adalah tempat

kedua yang berpengaruh dalam perkembangan siswa, di mana siswa berinteraksi dengan

cara guru mendidik, pola kepemimpinan guru, sikap-sikap perlakuan guru terhadap siswa,

dan pengaruh pergaulan teman sebaya.

Pengaruh sekolah sangat signifikan pada tahap awal pembentukan konsep diri

siswa, karena selain di rumah, siswa menghabiskan lebih banyak waktu di sekolah

daripada di tempat lainnya. Kegiatan di sekolah lebih diprioritaskan untuk meningkatkan

nilai akademik siswa. Di sekolah guru adalah panutan para siswa untuk berkembang,

seperti kata pepatah Jawa mengatakan “guru digugu lan ditiru” artinya nasehat guru itu

ditaati dan perilakunya diteladani. Guru memang menjadi model bagi siswa untuk ditiru,

oleh sebab itu guru selayaknya bisa bersifat baik dan kreatif dalam memberikan layanan,

khususnya guru BK yang mengajarkan nilai-nilai karakter.

Sekolah Menengah Atas (SMA) Stella Duce Bantul merpakan sekolah yang

mengutamakan nilai kehidupan karena mengajarkan nilai-nilai karakter dalam mendidik

siswa. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pendampingan dalam

mengembangakan kepribadian siswa secara lebih mendalam dan intensif. Keikutsertaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

2

siswa secara aktif dalam kegiatan bimbingan klasikal diharapkan dapat memberikan

banyak manfaat bagi para siswa, secara khusus dalam hal pengembangan kepribadian.

Dalam layanan bimbingan kelas yang berfokus pada pengembangan nila-nilai

karakter atau kepribadian, guru BK harus mengusahakan strategi penyampaian yang

menyenangkan, konstruktif, dan kreatif melalui pendekatan belajar menggunakan

pengalaman (experiential learning). Layanan bimbingan kelas akan menjadi kegiatan

yang membosankan dan tidak menarik bagi siswa jika cara penyampaiannya monoton

dan mengandalkan ceramah. Bimbingan klasikal yang menggunakan metode ceramah

cenderung diabaikan siswa dan membosankan. Siswa kehilangan minat antara lain

ditandai dengan perilaku siwa yang membolos, mengantuk, cenderung ngobrol dengan

temannya, dan main HP (hand phone).

Penelitian ini mencoba menggunakan strategi baru, yaitu bimbingan klasikal

dengan menggunakan game edukatif. Bermain merupakan salah satu kata yang cukup

akrab di telinga kita. Bermain sangat efektif digunakan dalam kegiatan belajar mengajar

maupun bimbingan klasikal karena dunia siswa masih akrab dengan aktivitas bermain.

Dengan bermain diharapkan siswa bisa meningkatkan minat dan termotivasi untuk

meningkatkan aktivitas dalam mengikuti bimbingan klasikal. Dunia bermain tidak lepas

dari siswa. Vygotsy (Tedjasaputra, 2007) menyatakan bahwa bermain mempunyai peran

langsung terhadap perkembangan kognisi siswa. Salah satu cara bermain dengan

menggunakan game edukatif. Game edukatif sangat penting bagi perkembangan

seseorang, karena game memiliki banyak manfaat bagi siswa maupun guru.

Modus game edukatif sangat beragam, salah satunya ialah menggunakan media

puzzle. Metode game edukatif ini memberikan daya tarik untuk anak, karena

permainannya yang unik dan menuntut anak untuk lebih aktif. Permainan puzzle juga

bermanfaat untuk mengasah otak anak, membangun kreatif, dan belajar memecahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

3

masalah. Diperlukan kreativitas dalam menyusun kepingan-kepingan puzzle untuk

menjadi sebuah bentuk yang bermakna sehingga anak terlibat aktif dan mengembangkan

kemampuan emosionalnya. Game edukatif dapat menjadi salah satu metode yang efektif

dan menarik bagi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal.

Penerapan game edukatif menggunakan media puzzle merupakan salah satu cara

untuk menarik minat siswa agar lebih aktif dalam mengikuti bimbingan klasikal. Fungsi

dari permainan puzzle adalah meningkatkan daya kreatif dan melatih kesabaran secara

emosional. Selain itu, siswa juga mudah menangkap isi materi bimbingan klasikal.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian tindakan

Bimbingan dan Konseling mengenai Peningkatan Minat Mengikuti Kegiatan Bimbingan

Klasikal Melalui Game Edukatif dengan Media Puzzle, diharapkan dengan cara ini minat

siswa mengikuti bimbingan klasikal dapat meningkat.

B. Rumusan Masalah

Berangkat dari beberapa kondisi yang melatarbelakangi penelitian ini, dirumuskan

permasalahan yang menjadi fokus sorot PTBK sebagai berikut:

1. Apakah minat siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan klasikal dapat ditingkatkan

melalui game edukatif bermedia puzzle pada siswa kelas XI IIS SMA Stella Duce

Bantul?

2. Seberapa tinggi peningkatan minat siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan

klasikal melalui metode game edukatif bermedia puzzle pada setiap siklusnya?

3. Apakah terdapat peningkatan yang signifikan minat siswa dalam mengikuti kegiatan

bimbingan klasikal melalui metode game edukatif bermedia puzzle antar siklus?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

4

C. Tujuan Penelitian

1. Meningkatkan minat siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan klasikal dapat

ditingkatkan melalui game edukatif bermedia puzzle pada siswa kelas XI IIS SMA

Stella Duce Bantul.

2. Membandingkan hasil ukur peningkatan minat siswa dalam mengikuti kegiatan

bimbingan klasikal melalui metode game edukatif bermedia puzzle pada setiap

siklusnya.

3. Mengetahui ada tidaknya peningkatan yang signifikan minat siswa dalam mengikuti

kegiatan bimbingan klasikal melalui metode game edukatif bermedia puzzle antar

siklus.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan dan

mengembangkan kreatifitas dalam memberikan bimbingan klasikal.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru BK

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh guru BK sebagai dasar

untuk memberikan layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan game

edukatif dengan menggunakan media puzzle.

b. Bagi peneliti

Prosedur penelitian ini memberi kesempatan kepada peneliti untuk berlatih

mengaplikasikan prosedur penelitian tindakan dalam Bimbingan dan

Konseling guna meningkatkan minat siswa dalam mengikuti bimbingan

klasikal melalui penerapan metode game edukatif dengan menggunakan

media puzzle.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

5

c. Bagi siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan minat siswa dalam

mengikuti bimbingan klasikal.

d. Bagi peneliti lain

Prosedur penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti lain untuk

mengaplikasikan metode game edukatif dengan media puzzle untuk

meningkatkan minat siswa mengikuti suatu kegiatan.

E. Definisi Operasional Variabel

1. Bimbingan klasikal adalah salah satu pelayanan dasar bimbingan yang dirancang

menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung dengan para peserta didik

dikelas, cara dimana konselor memberikan pelayanan bimbingan ini kepada

seluruh peserta didik.

2. Minat mengikuti layanan bimbingan klasikal adalah suatu rasa lebih suka dan rasa

ketertarikan pada kegiatan bimbingan klasikal, tanpa ada yang menyuruh.

3. Game edukatif adalah permainan yang mengajarkan nilai-nilai pendidikan yang

berguna dalam merangsang pengembangan daya pikir. Bahasa sederhannya game

edukatif yaitu permainan yang mempunyai unsur mendidik untuk perkembangan

peserta didik.

4. Puzzle adalah kepingan-kepingan gamabar/foto sesuatu yang di design menjadi

permainan teka-teki atau bongkar pasang, yang digunakan sebagai media

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

6

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Bab ini memuat mengenai hakikat minat, game edukatif, dan media puzzle,

kerangka pikir penelitian, dan hipotesis tindakan.

A. Hakikat Minat

1. Pengertian Minat

Djamarah (2011:166) menjelaskan bahwa minat adalah kecenderungan

yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas.

Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan

aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang.

Slameto (2010:180) menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih

suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang

menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan

antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat

hubungan tersebut, semakin besar minat. Menurut Ahmadi (2003:151)

minat adalah sikap jiwa orang seorang termasuk ketiga fungsi jiwanya

(kognisi, konasi, emosi), yang tertuju pada sesuatu, dan dalam hubungan

itu unsur perasaan yang terkuat.

Hurlock (1993:113) menjelaskan bahwa:

Minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk

melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas memilih. Ketika

seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka ia akan

menjadi berminat, kemudian hal tersebut akan mendatangkan

kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan

menurun. Sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi minat

bersifat sementara atau dapat berubah-ubah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

7

Berdasarkan beberapa pengertian minat menurut para ahli di atas,

dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan psikologis yang

berlangsung secara terus menerus dan didasari rasa senang, suka atau

tertarik terhadap suatu objek atau aktivitas yang mendatangkan suatu

kepuasan bagi dirinya.

2. Macam-macam Minat

Menurut Surya (dalam Siva, 2012:2) macam-macam minat adalah

sebagai berikut:

a. Minat volunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa tanpa

adanya pengaruh dari luar.

b. Minat involunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa

dengan adanya pengaruh situasi yang diciptakan oleh guru.

c. Minat nonvolunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa

secara paksa atau diharuskan.

Secara konseptual, Krap (dalam Siva, 2012:2) mengkategorikan minat

siswa menjadi tiga dimensi:

a. Minat personal

Minat personal terkait erat dengan sikap dan motivasi siswa atas

mata pelajaran tertentu, apakah dia tertarik atau tidak, apakah dia

senang atau tidak senang dan apakah dia memiliki dorongan yang

keras dari dalam dirinya untuk menguasai mata pelajaran tersebut.

Minat personal menjurus kepada minat siswa yang lebih permanen dan

stabil serta dapat dikategorikan sebagai karakteristik khas dari diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

8

siswa. Minat personal identik dengan minat intrinsik siswa yang

mengarah kepada minat khusus pada mata pelajaran seperti: olahraga,

sains, musik, kesusateraan, komputer, akuntansi, ekonomi, dan lain

sebagainya.

b. Minat Situasional

Minat situasional menjurus kepada minat siswa yang tidak stabil

dan relatif berubah-ubah tergantung pada faktor rangsangan dari luar

dirinya. Misalnya, suasana kelas, cara mengajar guru, dorongan

keluarga. Jika berkelanjutan secara jangka panjang, minat situasional

akan berubah menjadi minat personal atau minat psikologis, tergantung

kepada dorongan dan rangsangan yang ada.

c. Minat Psikologikal

Minat psikologikal erat kaitannya dengan adanya sebuah interaksi

antara minat personal dan minat situasional yang terus menerus dan

berkesinambungan. Jika siswa memiliki pengetahuan yang cukup

tentang suatu mata pelajaran, dan mempunyai peluang untuk

mendalaminya dalam aktivitas yang terstruktur (di kelas), atau pribadi

(di luar kelas) serta punya penilaian yang tinggi atas mata pelajaran

tersebut maka dapat dinyatakan bahwa siswa memiliki minat

psikologikal.

3. Ciri-ciri Minat

Menurut Hurlock (1978:115) ciri-ciri minat adalah sebagai berikut.

a. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

9

Minat di semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan

mental. Pada waktu pertumbuhan terlambat dan kematangan dicapai,

minat menjadi lebih stabil. Mereka yang lambat matang akan menghadapi

masalah sosial karena minat mereka masih berupa minat anak, sedangkan

minat teman sebaya mereka sudah termasuk dalam minat remaja.

b. Minat bergantung pada kesiapan belajar.

Anak-anak tidak dapat mempunyai minat sebelum mereka siap

secara fisik dan mental.

c. Minat bergantung pada kesempatan belajar

Kesempatan untuk belajar bergantung pada lingkungan, baik anak-anak

maupun dewasa, yang menjadi bagian dari lingkungan anak.

d. Perkembangan minat mungkin terbatas

Ketidakmampuan fisik dan mental serta pengalaman sosial yang

terbatas akan membatasi minat anak. Misalnya, pada anak yang memiliki

cacat fisik, anak tersebut tidak mungkin mempunyai minat yang sama

seperti dengan teman sebayanya yang memiliki perkembangan fisik

normal.

e. Minat dipengaruhi budaya

Kelompok budaya di sekitar anak-anak memberikan kesempatan

kepada anak untuk menekuni minat yang sesuai bagi mereka dan tidak

diberi kesempatan untuk menekuni minat yang dianggap tidak sesuai bagi

mereka.

f. Minat berbobot emosional

Bobot emosional merupakan aspek afektif dari minat yang

menentukan kekuatannya. Bobot emosional yang tidak menyenangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

10

akan melemahkan minat seorang siswa. dan sebaliknya, jika bobot

emosional seorang siswa menyenangkan maka akan memperkuat minat

seorang siswa tersebut.

g. Minat egosentris

Minat itu egosentris. Minat akan menuntun anak ke arah tujuannya.

Misalnya, minat anak pada kegiatan ekstrakurikuler, kemampuan mereka

dalam suatu kegiatan ekstrakurikuler menjadi langkah penting untuk

menuju kedudukan yang baik dan menguntungkan dalam kehidupan

sehari-hari.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat

Slameto (2010:54) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi

minat siswa, yaitu:

a. Faktor Intern

1) Faktor jasmaniah, seperti faktor kesehatan dan cacat tubuh.

2) Faktor psikologis, seperti intelegensi, perhatian, bakat, kematangan,

dan kesiapan.

b. Faktor Ekstern

1) Faktor keluarga, seperti cara orangtua mendidik, relasi antar anggota

keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian

orangtua, dan latar belakang kebudayaan.

2) Faktor sekolah, seperti metode mengajar, kurikulum, relasi guru

dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat

pelajaran, waktu sekolah, standar penilaian di atas ukuran, keadaan

gedung, dan tugas rumah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

11

5. Aspek-aspek Minat

Menurut Hurlock (1978:116) aspek-aspek minat adalah sebagai

berikut.

a. Aspek kognitif

Konsep yang dikembangkan siswa mengenai bidang yang berkaitan

dengan minat. Misalnya, aspek kognitif dari minat anak terhadap sekolah.

Mereka menganggap sekolah sebagai tempat mereka dapat belajar tentang

hal-hal yang telah menimbulkan rasa ingin tahu mereka dan tempat mereka

mendapat kesempatan untuk bergaul dengan teman sebaya yang tidak

didapat pada masa prasekolah. Minat mereka terhadap sekolah akan sangat

berbeda dibandingkan bila minat itu didasarkan atas konsep sekolah yang

menekankan frustasi dan pengekangan oleh peraturan sekolah dan kerja

keras untuk menghafal pelajaran.

Konsep yang membangun aspek kognitif minat didasarkan atas

pengalaman pribadi dan apa yang dipelajari di rumah, di sekolah, dan di

masyarakat, serta dari berbagai jenis media massa. Dari sumber tersebut

anak belajar apa saja yang akan memuaskan kebutuhan mereka dan yang

tidak.

b. Aspek afektif

Bobot emosional konsep yang membangun aspek kognitif minat

dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan oleh minat.

Seperti halnya apek kognitif, aspek afektif berkembang dari pengalaman

pribadi, dari sikap orang yang penting (yaitu orangtua, guru, dan teman

sebaya) terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut, dan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

12

sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa

terhadap kegiatan itu.

Kedua aspek, yang kognitif dan yang afektif, penting perannya dalam

menentukan apa yang akan dikerjakan dan yang tidak dikerjakan oleh

anak, dan jenis penyesuaian pribadi dan sosial mereka, aspek afektif lebih

penting daripada aspek kognitif karena dua alasan. Pertama, aspek afektif

mempunyai peran yang lebih besar dalam memotivasi tindakan daripada

aspek kognitif. Suatu bobot emosional positif dari minat memperkuat

minat itu dalam tindakan. Kedua, aspek afektif minat, sekali terbentuk,

cenderung lebih tahan terhadap perubahan dibanding dengan aspek

kognitif. Oleh sebab itu, mengingat pengaruh minat pada perilaku dan

pada penyesuaian pribadi dan sosial dalam perkembangan minat,

perhatian yang lebih besar harus diberikan pada pengembangan bobot

emosional positif dari minat ini, ketimbang pada aspek kognitifnya. Minat

adalah sebuah aspek psikologis yang dipengaruhi oleh pengalaman afektif

yang berasal dari minat itu sendiri.

Aspek-aspek minat dijelaskan oleh Pintrich dan Schunk (1996:304)

sebagai berikut:

a. Sikap umum terhadap aktivitas (general attitude toward the activity),

yaitu perasaan suka tidak suka, setuju tidak setuju dengan aktivitas,

umumnya terhadap sikap positif atau menyukai aktivitas.

b. Kesadaran spesifik untuk menyukai aktivitas (specific conciused for or

living the activity), yaitu memutuskan untuk menyukai suatu aktivitas

atau objek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

13

c. Merasa senang dengan aktivitas (enjoyment of the activity), yaitu individu

merasa senang dengan segala hal yang berhubungan dengan aktivitas

yang diminatinya.

d. Aktivitas tersebut mempunyai arti atau penting bagi individu (personal

importence or significance of the activity to the individual).

e. Adanya minat intrinsik dalam isi aktivitas (intrinsic interes in the content

of the activity), yaitu emosi yang menyenangkan yang berpusat pada

aktivitas itu sendiri.

f. Berpartisipasi dalam aktivitas (reported choise of or participant in the

activity) yaitu individu memilih atau berpartisipasi dalam aktivitas.

Aspek-aspek minat menimbulkan daya ketertarikan dibentuk oleh dua

aspek yaitu kognitif dan afektif berupa sikap, kesadaran individual, perasaan

senang, arah kepentingan individu, adanya ketertarikan yang muncul dari

dalam diri, dan berpartisipasi terhadap apa yang diminati. Hal di atas sesuai

dengan apa yang dikemukakan Slameto (2010:180) bahwa:

Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang

menunjukkan bahwa anak didik lebih menyukai suatu hal daripada hal

lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu

aktivitas. Anak didik memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung

untuk memberi perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Dari

berbagai aspek yang dikemukakan oleh para ahli di atas, dapat

disimpulkan bahwa aspek minat terdiri dari adanya kesadaran dalam diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

14

individu, adanya kemauan, adanya ketertarikan, dan adanya perhatian

terhadap objek yang diminati.

B. Hakekat Bimbingan Klasikal

1. Pengertian Bimbingan

Menurut Wijaya (1988: 90) bimbingan adalah suatu proses pemberian

bantuan kepada orang perorangan atau kelompok yang dilakukan secara terus

menerus supaya mereka dapat memahami dirinya dan sanggup mengarahkan

diri serta bertindak wajar, sesuai dengan keadaan dan tuntunan sekolah,

keluarga, dan masyarakat. Winkel (1997) mengartikan bimbingan sebagai

proses membantu orang perorangan atau kelompok unuk memahami dirinya

sendiri dan lingkungannya. Proses menunjuk pada gejala, bahwa sesuatu

berubah-ubah secara berangsur-angsur selama kurun waktu tertentu.

Prianto dan Erman Amti (2004:99) mengemukakan bahwa bimbingan

adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada

seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun

dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuannya

dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatannya dan sarana yang ada, dengan

berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Djumhur dan Surya (1975:5) berpendapat bahwa bimbingan adalah

suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada

individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinnya, dan dalam berusaha

untuk semakin memahami dirinya (self understanding), menerima dirinya (self

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

15

acceptance), mengarahkan dirinya (self direction) dan merealisasikan dirinya

(self realization) sesuai dengan potensi atau kemampuannya.

Winkel dan Hastuti (2004: 29) mendefinisikan bimbingan sebagai

proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara

berkesinambungan, supaya individu yang bersangkutan dapat memahami

dirinya, sehingga individu sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak

wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat.

Yusuf (2009: 39) mengartikan bimbingan sebagai proses pemberian

bantuan konselor kepada konseli seara berkesindambungan agar mampu

memahami potensi diri dan lingkungannya, menerima diri, mengembangkan

dirinya secara optimal, dan menyesuaikan diri secara positif dan kontruktif

terhadap tuntutan norma kehidupan sehingga mencapai kehidupan yang

bermakna, baik secara personal maupun sosial.

Bimbingan di sekolah merupakan usaha bersama antara guru

pembimbing atau konselor dengan siswa. Konselor membantu siswa untuk

mengenal, memahami, menerima dirinya dan mengembangkan ketrampilan-

ketrampilan yang dibutuhkan agar mampu menyesuaikan diri dan melihat

dirinya, mampu mengambil keputusan sendiri dalam berbagai hal sehingga

dapat mengarahkan dan mengaktualisasikan dirinya sendiri.

2. Bimbingan Klasikal

Menurut Winkel (1997: 519) bimbingan klasikal merupakan sarana

untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa, yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

16

diharapkan dapat mengambil manfaat dari pengalamannya di sekolah bagi

dirinya sendiri. Bimbingan klasikal dilaksanakan dengan mengadakan

sejumlah kegiatan bimbingan dengan topik-topik bimbingan yang relevan dan

sejalan dengan kebutuhan siswa.

Pada dasarnya bimbingan klasikal merupakan bentuk dan sarana

pelayanan bimbingan yang diberikan konselor di dalam kelas dengan

menyediakan materi yang telah disiapkan sebelumnya untuk menunjang

perkembangan optimal masing-masing siswa, yang diharapkan dapat

mengambil manfaat dari pengalaman pendidikan bagi dirinya sendiri (Winkel

dan Hastuti, 2004).

Pelayanan bimbingan klasikal yang diberikan kepada siswa meliputi

berbagai bidang bimbingan. Menurut Prayitno (1997:65-68) bidangbidang

bimbingan klasikal adalah sebagai berikut:

a. Bidang bimbingan Pribadi

Pelayanan bidang bimbingan pribadi bertujuan membantu siswa untuk

dapat mengenal, memahami dan mengembangkan dirinya sendiri

menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya dan memiliki pribadi

yang teguh dan beriman serta bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha

Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani.

b. Bidang Bimbingan Sosial

Pelayanan bimbingan bidang ini bertujuan membantu siswa untuk

dapat berkomunikasi yang baik dengan orang lain, hidup bersosialisasi

terhadap lingkungan sekitar dengan mengikuti etika pergaulan sosial

yang berdasarkan budi pekerti luhur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

17

c. Bidang Bimbingan Belajar

Pelayanan bimbingan di bidang ini bertujuan membantu siswa untuk

dapat melakukan kegiatan dan kebiasaan belajar yang baik, dan

menjadi lebih percaya diri dalam menghadapi ujian dengan baik

sehingga dapat mengembangkan diri untuk mempersiapkan masa

depan.

d. Bidang Bimbingan Karier

Pelayanan bimbingan di bidang ini bertujuan membantu siswa untuk

dapat mengenal berbagai macam sekolah lanjutkan dan pekerjaan

dalam rangka mengembangkan karier di masa depan.

3. Tujuan Bimbingan Klasikal

Pelayanan bimbingan klasikal bertujuan membantu siswa supaya

berkembang seutuhnya dan semaksimal mungkin. Tujuan bimbingan

klasikal menurut Djumhur (1975: 30) adalah sebagai berikut:

a. Membantu siswa untuk semakin memahami dirinya seperti bakat,

minat, sifat, sikap, kemampuan, kebiasaan, perasaan, tingkah laku,

dan lain sebagainya.

b. Membantu siswa dalam proses bersosialisasi terhadap lingkungan

sekitar.

c. Membantu siswa untuk mengembangkan keinginan atau minat

dalam belajar, sehingga tercapai kemajuan belajar yang berarti

baginya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

18

d. Memberikan dorongan dan bantuan kepada siswa dalam

memecahkan masalah, mengambil keputusan dan merencanakan

kegiatan yang dilakukan dalam hidupnya.

e. Mengembangkan nilai dan sikap secara menyeluruh, serta perasaan

sesuai dengan penerimaan diri.

f. Membantu siswa dalam memahami tingkah laku manusia.

g. Membantu siswa dalam pemilihan karier atau dalam

mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depannya.

Jadi bimbingan klasikal bertujuan untuk mendampingi

siswa dalam mengenal diri dan lingkungannya, dalam

mempersiapkan kariernya, dalam mengatur kehidupannya sendiri

dan berani menanggung sendiri kibat atau konsekuensi dari segala

tindakan (Winkel, 1991:84)

4. Manfaat Pelayanan Bimbingan Klasikal

Bimbingan klasikal merupakan sarana untuk menunjang

perkembangan yang optimal bagi siswa. Siswa diharapkan dapat

mengambil manfaat yang sebanyak mungkin dari pelayanan bimbingan

klasikal. Manfaat bimbingan klasikal menurut Djumhur (1975:30) antara

lain :

a. Siswa semakin memahami diirinya sendiri seperti bakat, minat,

sifat, sikap, kemampuan, kebiasaan, perasaan, tingkah laku, dan

lain sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

19

b. Siswa semakin bersikap baik dan berhasil dalam proses

bersosialisasi terhadap orang lain atau lingkungannya.

c. Siswa semakin tertarik, termotivasi dan berminat untuk belajar,

lebih giat sehingga hasil belajarnya menjadi baik.

d. Siswa semakin mampu menyelesaikan masalahnya dan mengambil

keputusan sendiri dalam hidupnya, serta mampu merencanakan

kegiatan-kegiatan yang berguna untuk pengembangan hidupnya.

e. Siswa semakin mampu mengembangkan nilai dan sikap secara

menyeluruh, serta perasaan sesuai dengan penerimaan diri.

f. Siswa semakin mampu menerima dan memahami tingkah laku

manusia.

g. Siswa semakin mampu untuk mempersiapkan diri dalam

menghadapi masa depannya.

Manfaat pelayanan bimbingan klasikal dapat berbeda antara siswa

yang satu dengan yang lainnya. Bisa jadi ada siswa yang sangat merasakan

manfaat pelayanan bimbingan klasikal yang diterimanya, ada juga yang

kurang kerasakan manfaatnya. Ini tergantung pada pengalaman siswa

sendiri dalm mengikuti pelayanan bimbingan klasikal di sekolahnya.

Pelayanan bimbingan klasikal yang diberikan di sekolah sangatlah

penting bagi siswa karena siswa yang mengikuti pelayanan bimbingan

klasikal diharapkan memperoleh manfaat atau mengalami perubahan-

perubahan positif dalam bidang kehidupan pribadi, bidang sosial, bidang

belajar dan bidang karier.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

20

C. Game Edukatif

1. Pengertian Game Edukatif

Game edukatif adalah permaian yang dirancang atau dibuat untuk

merangsang daya pikir termasuk meningkatkan konsentrasi dan memecahkan

masalah (Handriyantini, 2009). Game Edukatif adalah salah satu jenis media

yang digunakan untuk memberikan pengajaran, menambah pengetahuan

penggunanya melalui suatu media unik dan menarik dan mempunyai unsur

mendidik. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan game edukatif

adalah salah satu bentuk game yang dapat berguna untuk menunjang proses

belajar-mengajar secara lebih menyenangkan dan lebih kreatif, dan digunakan

untuk memberikan pengajaran atau menambah pengetahuan penggunanya

melalui suatu media yang menarik

2. Fungsi Game Edukatif

Dunia bermain tidak lepas dari anak. Vygotsy (2007) menyatakan

bahwa bermain mempunyai peran langsung terhadap perkembangan kognisi

anak. Selanjutnya, dijelaskan bahwa ada beberapa anak tidak mampu berfikir

abstrak karena bagi mereka, meaning (makna) dan objek berbaur menjadi satu.

Akibatnya, anak tidak dapat berfikir. Hal ini berarti dibutuhkan cara agar

makna dan objek bisa menjadi satu kesatuan, sehingga anak memahami suatu

objek, baik secara konkret maupun abstrak.

Menurut Andang Ismail (2009), fungsi permainan edukatif adalah

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

21

a. Memberikan ilmu pengetahuan kepada anak melalui proses

pembelajaran bermain sambil belajar.

b. Merangsang pengembangan daya pikir, daya cipta, dan bahasa agar

mampu menumbuhkan sikap, mental, serta akhlak yang baik.

c. Menciptakan lingkungan bermain yang menarik, memberikan rasa

aman, dan menyenangkan.

d. Meningkatkan kualitas pembelajaran anak. Bermain memiliki peranan

yang penting dalam perkembangan anak pada hampir semua bidang

perkembangan fisik-motorik, bahasa, intelektual, moral, social, maupun

emosional. Berikut uraian selengkapnya:

1) Kemampuan motorik. Bermain memungkinkan anak bergerak

secara bebas sehingga mampu mengembangkan kemampuan

motoriknya. Saat bermain, anak berlatih menyesuaikan antara

pikiran dan gerakan menjadi suatu keseimbangan.

2) Kemampuan kognitif. Menurut Piaget (2001), anak belajar

memahami pengetahuan dengan berinteraksi melalui objek yang

ada di sekitarnya. Bermain memberikan kesempatan kepada anak

untuk berinteraksi dengan objek.

3) Kemampuan afektif. Setiap permainan memiliki aturan. Aturan

diperkenalkan oleh teman bermain sdikit demi sedikit dan tahap

demi tahap sampai setiap anak memahami aturan permain. Oleh

karena itu, bermain bisa melatih anak menyadari adanya aturan

dan pentingnya memahami aturan. Hal itu merupakan tahap awal

dari perkembangan moral (afeksi).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

22

4) Kemampuan bahasa. Ketika, bermain anak dapat menggunakan

bahasa, baik untik berkomunikasi bersama temannya maupun

sekedar menyatakan pikirannya (thinking around).

5) Kemampuan social. Saat bermain, anak bisa berinteraksi dengan

yang lain. Interaksi tersebut mengajarkan anak cara merespons,

memberi dan menerima, serta menolak atau setuju dengan ide dan

perilaku anak lain.

3. Manfaat Game

Pentingnya game bagi perkembangan seseorang meurut Iva Rifa

(2012:14), tidak akan terlepas dari manfaat game itu sendiri, baik secara

pribadi maupun bagi orang lain. Game memiliki banyak manfaat bagi siswa

maupun guru. Beberapa manfaat tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

a. Melatih Kemampuan Motorik

Banyak game yang menuntut seseorang menggunakan fisiknya

secara penuh, baik itu berlari, mengigit, menunduk, dan lain

sebagainya. Seringnya, segala yang dilakukan secra rutin, sehingga

mampu melatih kemampuan motorik, baik motorik halus maupun

kasar. Motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan

gerakan tangan, sedangkan motorik kasar ialah kemampuan yang

berhubungan dengan mengerakan tubuh secara penuh. Adapun contoh

motorik halus adalah menjumput, mengambil benda kecil, senam jari,

meraba, memegang, dan lain sebagainya. Sedangkan, contoh motorik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

23

kasar ialah berlari, memanjat, melempar, melompat, dan lain-lain.

Kemampuan ini bisa dilatih sejak anak masih kecil.

b. Melatih Konsentrasi

Game edukatif mampu melatih konsentrasi anak dalam

berbagai kegiatan. Saat bergerak, mengambil barang, atau yang

lainnya, anak dituntut fokus pada sesuatu yang sedang ia kerjakan.

Anak tidak memikirkan hal lainnya hanya yang sedang ia hadapi.

Selain itu, ketika anak bermain lainnya secara individu, misalnya

mengerjakan soal mtematika, IPS, atau bermain Puzzle, mereka juga

dituntut dapat berkomunikasi penuh pada yang dikerjakan tersebut.

c. Kemampuan Sosialisasi Meningkat (Termasuk Berkompetisi)

Bermain bersama dengan anak lainnya bisa meningkatkan

kemampuan sosialisasi pada diri anak. Kemampuan sosialisasi tersebut

penting dimiliki sebagai bekal menuju kedewasaan. Anak yang

memiliki kemampuan sosialisasi baik dan diterima oleh

masyarakatnya, cenderung mempunyai sikap optimis, penuh percaya

diri, dan menyenangkan. Anda dapat membayangkan saat anak hanya

berdiam diri tanpa bergaul dan bersosialisasi dengan teman lainnya.

Hal yang mungkin terjadi, ia minder/tidak percaya diri, merasa tidak

memiliki teman, menyalahkan diri sendiri, perasaan tidak diterima, dan

bisa berujung pada keadaan membenci dirinya sendiri hingga stress

berkepanjangan. Tentunya, ini dapat berimbas tidak baik bagi

perkembangan anak yang lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

24

Selain itu, pada usia remaja (puber), anak cenderung lebih

mempercayai teman sebayanya dibandingkan orangtuanya, sehingga

bila ia memiliki kemampuan sosialisasi yang baik, maka ia akan

mampu melewati tugas perkembangan usia remaja dengan baik pula.

d. Melatih Ketrampilan Berbahasa

Proses komunikasi dan kebahasaan penting untuk dilatih dan

dikembangkan. Sebagai medium proses komuinikasi, bahasa tidak bisa

dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Apabila seseorang memiliki

ketrampilan bahasa yang baik, maka ia dapat semakin mudah

berkomunikasi dengan orang lain.

Terdapat empat ketrampilan berbahasa, yaitu ketrampilan

menyimak (mendengarkan), membaca, berbicara, dan menulis.

Keempat ketrampilan tersebut bisa dilatih melalui permainan-

permainan bahasa, baik secara individual maupun kelompok.

Kemampuan menyimak dilatih ketika guru memberikan instruksi dan

siswa menerima instruksi sekaligus melaksanakannya. Ketrampilan

membaca dilatih bila ada permainan yang berhubungan dengan

kegiatan membaca. Ketrampilan berbicara dilatih ketika siswa

berusaha untuk menjawab pertanyaan maupun bertanya. Sementara itu,

ketrampilan menulis dilatih ketika siswa harus menuliskan kalimat-

kalimat baru atau permainan lain yang berhubungan dengan

kemampuan tersebut.

Selain ketrampilan berbahasa, permainan juga bermanfaat bagi

siswa untuk mengetahui cara mengungkapkan pendapat dengan baik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

25

menerima pendapat orang lain, memakai kata-kata sopan,

menggunakan ekspresi-ekspresi tertentu untuk suasana tertentu, dan

lain sebagainya. Hal ini penting diajarkan sejak dini.

e. Menambah Wawasan

Banyak sekali permainan edukatif yang berisi wawasan dan

pengetahuan baru. Wawasan dan pengetahuan yang dimaksud adalah

yang tidak tersampaikan pada kegiatan pembelajaran di dalam kelas,

misalnya pengetahuan umum. Contohnya, menanyakan nama museum

terbesar di dunia, nama ibu kota Negara Afrika Selatan, nama bunga

terbesar di dunia, nama Perdana Mentri Inggris, dan lain-lain.

Pengetahuan tersebut memang cenderung sepele, namun bisa

menambah wawasan siswa. Jadi, mereka tidak hanya mengetahui ilmu

pasti, tetapi pengetahuan umum pun diketahui.

f. Mengembangkan Kemampuan untuk Problem Solving

Memecahkan masalah atau Problem solving merupakan salah

satu kemampuan yang penting dimiliki oleh setiap orang, tidak

terkecuali anak. Sebab, seseorang yang memiliki kemampuan problem

solving dapat menggunakannya untuk menyelesaikan masalah dengan

cepat dan tepat. Ia dapat menentukan strategi yang matang,

menganalisis hambatan, berfikir sebab akibat, memberikan alternatif

penyelesaian masalah, serta mampu berfikir secara kreatif dan kritis.

Dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas, siswa sudah banyak

diajar menggunakan metode problem solving. Dalam praktik di luar

kelas, kemampuan ini pun harus dikembangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

26

Dalam kegiatan bermain, kemampuan ini biasa dikembangkan

ketika siswa diberi suatu permasalahan yang menuntut mereka untuk

menyelesaikannya dengan cepat dan tepat. Tidak harus permainan

secara kelompok, permainan individual pun dapat digunakan untuk

mengembangkannya. Hal yang terpenting adalah cara guru

mengemasnya, sehingga mereka berusaha untuk menyelesaikan

permainan dengan baik sekaligus meningkatkan kemampuan problem

solving.

g. Mengembangkan Jiwa Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi

perilaku seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan

tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan tidak hanya penting

dalam hubungan dengan orang lain, melainkan juga pribadi. Dalam

kaitanya dengan diri sendiri, kemampuan ini berguna dalam

menentukan pilihan, menguasai diri sendiri, tidak egois, bersikap

empati dan simpati, serta sikap-sikap lain yang penting. Oleh karena

itu, kemampuan ini penting dikembangkan.

h. Mengembangkan Pengetahuan tentang Norma dan Nilai

Pengetahuan norma dan nilai dalam kegiatan pembelajaran,

umumnya menjadi tanggung jawab dari mata pelajaran pendidikan

kewarganegaraan (PKN) dan pendidikan agama. Meskipun demikian,

dalam kegiatan sehari-hari, pengetahuan tentang norma dan nilai

harus dikembangkan. Nilai ialah ukuran yang menyatakan hal baik

atau buruk, sedangkan norma adalah standar untuk menentukan suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

27

baik atau buruk. Misal, perilaku bohong. Bohong merupakan

perbuatan yang tidak baik berdasarkan norma kesopanan, kesusilaan,

agama, maupun hukum. Namun, ada juga orang yang berpendapat

bohong merupakan perbuatan yang baik berdasarkan norma

kesusilaan. Hal ini berarti standar penentuan baik atau tidak harus

benar-benar dipahami oleh siswa.

Dalam konteks ini, permainan bisa membantu siswa

memahami tentang nilai-nilai kejujuran, kesopanan, menghargai

orang lain, cinta kasih, hormat-menghormati, rela berkorban, dan lain-

lain. Hal yang terpenting, guru mesti memberikan penekanan pada

hal-hal tertentu yang berkaitan dengan norma dan nilai agar paham

dengan hal tersebut.

i. Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Siswa yang banyak bersosialisasi, diterima oleh kelompoknya,

memiliki banyak teman, berhasil dalam kegiatan-kegiatannya, dan

mempunyai rasa percaya diri yang tinggi. Bila siswa bermain dengan

teman-teman yang menghargai pendapatnya, menerimanya sebagai

bagian dari kelompok, serta diberi kesempatan untuk

mengekspresikan dirinya sendiri, maka hal itu dapat meningkatkan

rasa kepercayaan dirinya.

j. Meningkatkan Minat Belajar

Game edukatif dapat meningkatkan minat siswa dalam

belajar. Siswa tertarik dengan sebuah permainan yang bersifat

menarik, unik, dan kreativ.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

28

4. Memilih Permainan Edukatif

Seorang guru, membutuhkan berbagai persiapan yang harus dilakukan

sebelum kegiatan bermain dilakukan. Persiapan tersebut meliputi persiapan

fisik dan mental. Persiapan fisik adalah persiapan yang harus dilakukan oleh

guru untuk menyiapkan berbagai peralatan, tempat bermain, kondisi lapangan,

siswa, dan lain sebgainya. Sementara itu, persiapan mental perlu dilakukan

dari pelaku permainan, baik dari guru maupun siswa. Guru dan siswa

sebaiknya berada dalam kondisi yang sehat atau memungkinkan untuk

melakukan permainan. Untuk kegiatan di dalam kelas, kemungkinan besar

tidak masalah bila ada anak yang sakit batuk atau flu (sakit ringan). Tetapi,

jika kegiatan belajar ada di luar kelas, sebaiknya siswa yang sakit tidak perlu

mengikuti kegiatan agar tidak memperpuruk kondisi kesehatannya. Oleh

karena itu, sebaiknya guru memiliki batasan dan patokan kegiatan yang cocok

untuk diterapkan sesuai keadaan siswa.

Memilih jenis kegiatan bermain yang cocok dengan keadaan siswa,

menurut Iva Rifa (2012:26) guru harus mampu menentukan bentuk permainan

yang dikategorikan edukatif maupun tidak.

a. Kategori Permainan Edukatif

Sebagai seorang guru, mengaplikasikan berbagai permainan

dalam kegiatan belajar-mengajar merupakan hal yang wajib dilakukan.

Suatu kegiatan belajar-mengajar dapat berjalan efektif apabila ada

berbagai strategi yang digunakan, baik berupa metode, model,

pendekatan, maupun teknik. Salah satunya adalah permainan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

29

Permainan atau game, akrab dijadikan sebagai salah satu aplikasi

dalam strategi pembelajaran aktif.

Mel Silberman (1996), mengungkapkan berbagai macam

strategi pembelajaran aktif, di antaranya ialah dengan game. Dalam

penggunaan game, Mel Silberman (1996) menganjurkan agar

menggunakan lathan lucu atau permainan kuis guna mendapatkan ide-

ide, pengetahuan, atau ketrampilan siswa. Oleh karena itu, gunakan

permainan yang membangkitkan energy dan keterlibatan. Permainan

juga sangat berguna untuk membentuk poin-poin dramatis yang jarang

siswa lupakan.

Tidak semua permainan dapat dikatagorikan sebagai permainan

atau game edukatif. Nilai edukatif itu bisa didapatkan bila ada hal-hal

yang bermanfaat bagi penggunanya, misalnya mampu merangsang

daya pikir, kemampuan problem solving (memecahkan masalah),

meningkatkan konsentrasi, dan lain sebagainya.

Berikut ialah beberapa hal yang dapat menjadi acuan

permainan yang digunakan bersifat edukasi atau tidak:

1) Sesuai dengan Sasaran

Bila sasaran dari permainan adalah untuk mengembangkan

kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa, maka permainan tersebut

bisa dikategorikan sebagai permainan edukatif.

2) Multifungsi

Jika permainan itu tidak hanya mengembangkan kognitif,

afektif, ataupun psikomotorik, melainkan pengembangan dari dua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

30

atau seluruh ranah tersebut, maka permainan itu dapat

dikategorikan sebgai permainan edukatif

3) Sesuai dengan Tujuan

Sebuah permainan dikategorikan sebagai permainan edukati

apabila tujuan dari permainan tersebut jelas dan memiliki nilai

edukatif. Misalnya, mengembangkan kemampuan problem solving,

mengklarifikasi nilai, melatih kepemimpinan, ketangkasan,

kemampuan berfikir cepat, mengasah berfikir kreatif, dan lain

sebagainya.

4) Melatih Konsep-Konsep Dasar

Banyak permainan edukatif yang merangsang konsep tentang

operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan

pembagian), memilih strategi, menghargai pendapat, serta konsep

yang lainnya. Bila permainan itu melatih konsep dasar, maka

permainan itu dapat disebut permainan edukatif.

5) Merangsang Kreativitas

Permainan yang mampu mendorng anak berfikir kreatif, bisa

dikatakan sebagai permainan edukatif. Ice breaking (memecahkan

es) adalah salah satu jenis game yang dilakukan untuk

memecahkan kebosanan peserta (dalam hal ini siswa). Ciri utama

game ini ialah dilakukan dalam waktu yang relative singkat, tidak

membutuhkan banyak persiapan, alat, dan bahan, serta berfungsi

mengembalikan semangat siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

31

b. Faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Bermain

Anak lebih menyukai berbagai kegiatan yang bersifat aktif,

bukan yang pasif. Agar tujuan dari kegiatan bermain dapat tercapai dan

jalannya permainan bisa berlangsung dengan baik, maka ada berbagai

faktor yang mempengaruhi kegiatan bermain yang dilakukan oleh

siswa dan guru. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan

bermain menurut Tedjasaputra (2007) adalah sebagai berikut:

1) Kesehatan

Anak yang memiliki fisik sehat akan mengikuti kegiatan

bermain dengan lebih aktif bila dibandingkan dengan anak

yang tidak sehat. Energi yang dimiliki anak dan remaja sangat

banyak, sehingga perlu disalurkan dengan berbagai kegiatan

permainan. Mereka ingin menyalurkan energy tersebut melalui

kegiatan permainan yang sesuai dengan minat mereka.

2) Penerimaan sosial dari Kelompok Bermain

Jika anak diterima oleh kelompok bermainnya, maka ia

cenderung akan menyukai permainan ini. Sebaliknya, bila ia

merasa tidak diterima, diacuhkan, bahkan dibenci oleh

kelompok bermainnya, maka ia cenderung tidak mau bermain

dan terlibat aktif

3) Tingkat kecerdasan

Kecerdasan setiap anak berbeda-beda, sehingga cenderung

menikmati permainan yang sesuai dengan tingkat

kecerdasannya. Tingkat kecerdasan itu juga bisa disesuaikan

dengan tingkat perkembangan bahasa, moral, kognitif, maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

32

fisik. Biasanya, anak yang pandai cenderung lebih aktif

ddibandingkan dengan anak yang kurang pandai. Anak yang

pandai juga lebih kreatif dan penuh rasa ingin tahu, sehingga

kegiatan bermain secara lebih banyak dinikmati oleh anak yang

pandai.

4) Jenis Kelamin

Dalam Susana di dalam kelas, umumnya guru membuat

permainan yang dapat dinamakan secara bersama-sama, yaitu

antara siswa putra dan putri secara bersama-sama, yaitu antara

siswa putra dan putri secara bersamaan. Namun, terkadang, ada

sekolah yang membatasi perbedaan gender tersebut, terutama di

sekolah berbasis keagamaan. Maka, guru juga harus

menyesuaikan hal itu dengan keadaan siswa, asalkan masih

berada dalam batas-batas yang sewajarnya dan tidak

menyinggung sara.

Umumnya, anak laki-laki menyukai kegiatan yang sifatnya

aktif dan membutuhkan gerak seluruh anggota tubuh, seperti

berlari, memanjat, berkejaran, dan lain sebagainya. Sementara

itu, anak perempuan cenderung menyukai kegiatan yang

konstruktif dan yang lebih tenang. Meskipun demikian, tidak

menutup kemungkinan anak laki-laki dan perempuan memiliki

perbedaan kesukaan. Oleh karena itu, guru perlu

menyeimbangkan agar mereka memiliki porsi permainan yang

sama dalam mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki

melalui kegiatan permainan edukatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

33

5) Alat Permainan

Tidak semua alat permainan bisa didapatkan dengan mudah

di lingkungan sekolah. Ketersediaan alat permainan juga

penting agar kegiatan bermain berjalan lancer dan tepat

sasaran. Oleh karena itu, guru dapat memilih permainan yang

perlengkapannya mudah di peroleh di lingkungan sekolah

ataupun rumah. Bila memungkinkan, guru juga bisa meminta

setiap siswa untuk membawa sendiri peralatan bermain,

sehingga tidak memperberatkan guru. Selain itu, guru harus

kreatif mengganti barang yang tidak ada dengan benda yang

dapat digunakan untuk bermain, sehingga permainan berjalan

dengan baik.

6) Lingkungan

Sesuaikan lingkungan yang akan digunakan bermain

dengan lingkungan yang tersedia. Jika memamang tidak

memungkinkan untik dilakukan maupun untuk dimodifikasi,

sebaiknya guru tidak menggunakan permainan tersebut.

Lingkungan yang medukung membuat kegiatan bermain lebih

menyenangkan dan maksimal.

c. Memilih Menurut Jenis Kelamin

Sebagaimana sudah diuraikan dalam pembahsan sebelumnya,

anak laik-laki dan perempuan memiliki tingkat ketertarikan bermain

yang berbeda. Tedjasaputra (2007), menyebutkan bahwa penelitian

yang telah dilakukan oleh para ahli menunjukan perbedaan tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

34

terjadi secara alamiah dan ditentukan secara genetik. Jadi, apabila ada

sesorang anak laki-laki memang lebih tertarik bermain bola basket,

sedangkan anak perempuan lebih senang bermain monopoli, maka hal

itu merupakan suatu kewajaran.

Meskipun demikian, ada juga penemuan yang menyatakan

bahwa perbedaan tersebut muncul akibat adanya perbedaan perlakuan

yang diterima oleh anak perempuan dan laki-laki sejak bayi. Orang tua

memang membedakan perlakuan kepada anak laki-laki dan

perempuan. Misal, apabila anak laki-laki diberi mainan bola, maka

anak perempuan diberi mainan boneka, meskipun tidak ada yang

mewajibkannya. Hal itu berjalan sebagai sebuah kewajaran. Padahal,

orang tua yang memberikan anak perempuan sebuah bola, sebenarnya

hal itu juga wajar. Hanya saja, menurut masyarakat, ini termasuk tidak

wajar, sehingga bisa jadi orang tua dicap sebagai orang tua yang tidak

bisa mendidik anak.

Hal tersebut berdampak pada konsep dasar siswa tentang

perbedaan gender, bahwa antara laki-laki dan perempuan memiliki

perbedaan yang mencolok. Sering hal itu terbawa ke dalam kegiatan

pembelajaran di dalam kelas. Misal, siswa laki-laki dengan siswa laki-

laki berkelompok sendiri, sedangkan siswa perempuan juga

berkelompok sendiri. Dalam kegiatan bermain pun, antara siswa laki-

laki dan perempuan tidak mau bermain bersama. Bila sampai bermain

bersama, siswa biasanya dianggap tidak wajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

35

Oleh karena itu, seorang guru dituntut untuk menyediakan

permainan yang tidak membatasi gender. Permainan akan berjalan

dengan baik jika antara laki-laki dan perempuan saling membaur, tentu

saja masih dalam batas sewajarnya.

Sebenarnya, kegiatan bermain bisa dilakukan secara bersama-

sama antara laki-lahi dan perempuan. Tidak ada permainan yang secara

khusus dibuat untuk laki-laki maupun perempuan. Namun, ada siswa

yang cenderung sudah memiliki pandangan bahwa mainan ini untuk

laki-laki dan mainan itu untuk perempuan, sehingga ia tidak mau

memaikannya. Aktifitas fisik kadang juga membuat perempuan tidak

imbang dengan laki-laki sehingg permainan fisik yang cenderung

berlebihan hanya untik laki-laki. Selain itu, norma pada agama

tertentu, terkadang membatasi interaksi antara laki-laki dan

perempuan, sehingga hal iti harus diperhatikan oleh guru.

Cara terbaik yang harus dilakukan guru adalah melihat keadaan

dan latar belakang siswa. Sesuaikan jenis permainan yang akan

dimainkan dengan keadaan siswa, siswa merasa tidak bermasalah

dengan perbedaan gender atau tidak. Bila siswa memiliki perbedaan

dengan perbedaan gender, guru dapat memodifikasi permainan,

misalnya dengan meminimalisir aktivitas fisik, tidak ada kontak fisik

berlebihan, dan membagi kelompok secara homogen (satu jenis). Tidak

ada permainan yang tidak bisa dilakukan oleh guru, jadi usahakan agar

guru menjembatani perbedaan gender dengan bijaksana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

36

d. Memilih Menurut Usia

Usia seorang siswa mencerminkan perkembangan yang telah

dilaluinya. Perkembangan tersebut meliputi perkembangan sosial,

fisik, emosi, intelek (kognitif), bahasa, moral, maupun kepribadian.

Karakteristik dan tugas perekembangan setiap usia berbeda-beda. Bila

satu tugas perekmbangan telah terlaksana, maka dilanjutkan dengan

tugas selanjutnya. Hal ini menuntut guru mampu menentukan

permainan yang sesuai dengan karakteristik siswa dalam masa

perkembangannya itu. Antara siswa SD, SMP, dan SMA, memiliki

karakteristik perkembangan yang berbeda-beda, sehingga guru harus

menyesuaikannya dengan jenis permainan yang akan dilakukan.

Beberapa hal berikut ini perlu dilakukan oleh guru dalam

memilih permainan yang tepat sesuai usia siswa:

1) Permainan harus menyenangkan

Usia anak sekolah, terutama siswa SD cepat mengalami

kebosanan. Oleh karena itu, guru harus mengemas permainan

dengan efektif, terencana, dan tepat waktu, sehingga mereka

tidak cepat bosan. Jangan menggunakan permainan yang sama

berulang kali agar tidak bosan. Sebaiknya, gantilah permainan,

atau buat permainan berselang-seling dari waktu ke waktu agar

lebih menarik.

2) Tingkat kesulitan

Siswa yang merasa permainan tersebut mudah, cenderung

menyepelekan atau merasa tidak tertarik. Jadi, guru pun harus

menyesuaikan dengan tingkat kesukarannya. Bila terlalu sulit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

37

atau terlalu mudah, siswa bisa cepat bosan dan tidak tertarik.

Sebaiknya, tingkat permainan yang dilakukan sedang-sedang

saja; tidak mudah dan tidak sulit.

3) Perkembangan

Perkembangan inteligensia antara siswa SD, SMP, dan

SMA berbeda. Oleh karena itu, kita tidak menggunakan

permainan untuk SD kepada anak SMA. Sebab, mereka akan

cenderung menganggapnya mudah, sehingga bosan dan tidak

tertarik. Jika pun digunakan, sebaiknya dimodifikasi dan

disesuaikan dengan kondisi siswa.

4) Keselamatan

Beberapa permaian ada yang cukup aman untuk dimainkan

siswa SMA, namun tidak aman untuk siswa SD. Hal ini

disebabkan perkembangan inteligensia yang berbeda. Siswa SD

kadang tidak tahu sesuatu itu berbahaya atau tidak, berbeda

dengan siswa SMA yang cenderung sudah tahu akibat dari hal

yang piperbuatnya.

D. Media Puzzle

1. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari

medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Banyak

batasan yang diberikan oleh orang tentang media. Asosiasi Teknologi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

38

Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication

Technology/AECT) di Amerika misalnya, mendefinisikan media sebagai

segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan

pesan/informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai

jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk

belajar. Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala

alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.

Buku, film, kaset, film bingkai adalah contoh-contohnya.

Agak berbeda dengan itu semua adalah batasan yang diberikan oleh

Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA).

Dikatakan bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak

maupun audio visual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi,

dapat dilihat, didengar dan dibaca.

Dari bergabai batasan yang diberikan, ada persamaan-persamaan di

antaranya yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat

merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa

sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

2. Pengertian Permainan Puzzle

Menurut Tedjasaputra (2001:60) permainan adalah kegiatan yang ditandai

oleh aturan serta persyaratan- persyaratan yang disetujui bersama dan

ditentukan dari luar untuk melakukan kegiatan dalam tindakan yang bertujuan

lebih lanjut. Menurut Hidayati (2009) permainan merupakan kebahagiaan bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

39

anak-anak untuk mengekspresikan berbagai perasaan serta belajar

bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungannya.

Menurut Yudha (2007:33), puzzle adalah suatu gambar yang dibagi

menjadi potongan-potongan gambar yang bertujuan untuk mengasah daya

pikir, melatih kesabaran, dan membiasakan kemampuan berbagi. Sedangkan

menurut Kamus Bahasa Indonesia puzzle berarti mencengangkan, teka-teki,

membingungkan, mengaduk, mengacau, mengganggu, memperkusut, heran

tercengang, kebuntuhan, dan kesandung

3. Tujuan Permainan Puzzle

Menurut Nisak (2011: 110), permainan puzzle memiliki tujuan sebagai berikut

a. Membentuk jiwa bekerjasama pada siswa, karena permainan ini akan

dikerjakan secara berkelompok.

b. Peserta dapat lebih konsisten dengan apa yang sedang dikerjakan.

c. Melatih kecerdasan logika peserta.

d. Menumbuhkan rasa solidaritas dan rasa kekeluargaan anatar siswa.

e. Menumbuhkan rasa saling menghormati dan menghargai anatar siswa.

4. Manfaat Permainan Puzzle

Menurut Suciaty (2010:78), manfaat dari permainan puzzle sebagai berikut:

a. Mengasah otak, puzzle adalah cara yang bagus untuk mengasah otak.

b. Melatih koordinasi mata dan tangan, puzzle dapat melatih koordinasi

tangan dan mata, mereka harus mencocokkan keping-keping puzzle

dan menyusunnya menjadi satu gambar.

c. Melatih nalar, ini akan membantu sesorang menyimpulkan dimana

letak kepala, tangan, kaki, dan lain-lain sesuai dengan logika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

40

d. Melatih kesabaran, puzzle juga dapat melatih kesabaran siswa dalam

menyelesaikan suatu tantangan.

5. Game Edukatif Dengan Menggunakan Media Puzzle

Metode game edukatif dengan menggunakan media puzzle sangat efektif

untuk meningkatkan minat siswa, terutama dalam bimbingan konseling.

Metode ini sangat cocok digunakan agar siswa tertarik untuk mengikuti

bimbingan klasikal.

Puzzle adalah media yang sangat menarik karena mempunyai unsur yang

edukatif. Dengan bermain puzzle anak bisa mendapatkan ilmu pengetahuan,

melalui proses pembelajaran bermain sambil belajar. Guru juga dituntut lebih

kreatif untuk menyajikan media puzzle dalam memberi bimbingan klasikal,

gambar/foto dalam puzzle harus sesuai dengan umur dan tingkat pemahaman

siswa. Penggunaan puzzle dalam game edukatif bertujuan merangsang

perkembangan daya pikir, daya cipta, dan bahasa agar mampu menumbuhkan

sikap, mental, serta aklak yang baik. Game edukatif dengan menggunakan

puzzle juga bisa meningkatkan peran sosial karena bisa dilakukan dalam

kelompok, sehingga siswa dapat berinteraksi dan komunikasi sehingga bisa

membentuk relasi anatar siswa yang satu dengan yang lainnya.

Bentuk pelaksanaan game edukatif dengan media puzzle adalah

gambar/foto dalam puzzle harus sesuai dengan topik bimbingan yang akan

dilaksanakan, sehingga siswa bisa memperoleh makna dan nilai dari

gambar/foto puzzle tersebut.

Guru menyiapkan media puzzle yang akan digunakan dalam memberi

bimbingan klasikal. Sebenarnya puzzle bisa disiapkan oleh guru atau siswa itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

41

sendiri, tapi jika siswa yang menyiapkan harus di bentuk kelompok terlebih

dahulu sebelum pelaksanaan bimbingan klasikal. Misalnya topik bimbingan

yang akan dibawakan oleh guru adalah tentang kerjasama, jadi guru bisa

meminta siswa menyajikan gambar yang ada kaitannya dengan kerjasama, dan

misalnya dalam satu kelas itu ada lima kelompok, guru bisa meminta

bertukaran puzzle antar kelompok dan mengerjakan puzzle dalam kelompok.

Ini point positif untuk siswa agar lebih aktif dan kreatif dengan puzzle hasil

karyanya sendiri, siswa akan merasa bangga karena puzzle mempunyai nilai

seni yang indah.

Dalam pelaksanaan kegiatan game edukatif dengan media puzzle, guru

dapat meminta siswa untuk menceritakan apa yang didapat dalam

mengerjakan puzzle dan apa kaitanya dengan topik bimbingan, khususnya saat

mengerjakan puzzle dalam kelompok apa saja hambatannya. Di sini siswa bisa

belajar dari permainan puzzle untuk lebih aktif dan kreatif.

E. Kerangka Pikir Penelitian

Penyajian materi kegiatan bimbingan klasikal dengan strategi/metode

ceramah yang tidak efektif menyebabkan siswa bosan, jenuh, dan lelah.

Akibatnya, implementasi kegiatan bimbingan klasikal menjadi kurang menarik;

tidak mampu menggugah minat siswa. Siswa menjadi berfikir bahawa kegiatan

bimbingan klasikal hanyalah sebagai formalitas saja.

Bertolak dari masalah ini, perlu diupayakan penerapan metode game

edukatif sebagai salah satu strategi dalam pemberian materi kegiatan bimbingan

klasikal. Metode game edukatif meningkatkan kualitas pembelajaran siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

42

Bermain memiliki peran yang penting dalam perkembangan siswa pada hampir

semua bidang perkembangan fisik-motorik, bahasa, intelektual, moral, sosial,

maupun emosional. Dengan cara ini diharapkan minat siswa mengikuti kegiatan

bimbingan klasikal akan meningkat.

Peneliti memilih penggunaan metode game edukatif dengan media puzzle

sebagai upaya meningkatkan minat siswa kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul

dalam mengikuti kegiatan bimbingan klasilal. Dengan harapan siswa dapat

mengikuti kegiatan bimbingan klasikal dengan hati yang riang dan memperolah

makna sesudah mengikuti kegiatan bimbingan klasikal.

F. Hipotesis Tindakan

Mengingat penelitian ini adalah penelitian tindakan maka dirumuskan

hipotesis sebagai berikut. Hipotesis alteranatif minat siswa kelas XI IIS SMA

Stella Duce Bantul dalam mengikuti kegiatan bimbingan klasikal dapat

ditingkatkan melalui penggunaan metode game edukatif dengan media puzzle

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

43

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini memuat tentang jenis penelitian, subjek penelitian, setting penelitian, prosedur

penelitian, tahapan penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK).

Penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling dapat diartikan sebagai proses pengkajian

masalah pemberian layanan bimbingan di dalam kelas dan upaya memecahkan masalah

tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang sesuai.

Penelitian ini tergolong dalam PTBK karena penelitian ini mengkaji masalah minat

siswa yang masih rendah dalam mengikuti kegiatan bimbingan klasikal. Kemudian

diberikan tindakan berupa penerapan metode game edukatif dengan media puzzle dalam

upaya meningkatkan minat siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan klasikal di

sekolah.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun

2014/2015, siswa berjumlah 32 orang. Peneliti memilih kelas ini karena minat siswa

yang rendah dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal.

C. Setting Penelitian

1. Tempat : Ruang kelas dan ruang aula SMA Stella Duce Bantul

2. Waktu : Bulan Januari-Febuari 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

44

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling yang

dilakukan untuk meningkatkan minat siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan

klasikal. Proses pelaksanaan tindakan dilaksanakan secara bertahap sebanyak 3 siklus.

Prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti mengadakan kegiatan sebagai berikut.

a. Mengamati proses penyajian layanan bimbingan klasikal terutama pada aspek

teknik atau metode yang digunakan dalam menyampaikan materi sebelumnya.

b. Mengidentifikasi permasalahan yang muncul, yaitu kurangnya minat siswa

dalam mengikuti kegiatan bimbingan klasikal.

c. Merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan sebagai upaya untuk

meningkatkan minat siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan klasikal yaitu

penggunaan metode game edukatif dengan media puzzle.

d. Menyusun rancangan pelaksanaan layanan bimbingan klasikal metode dengan

game edukatif mengunakan media puzzle.

Rancangan pelaksanaan layanan bimbingan klasika dengan game edukatif

mengunakan media puzzle ini meliputi :

1) Menyiapkan Satuan Pelayanan Bimbingan (SPB) yaitu kerjasama,

komunikasi, dan kreativitas.

2) Mempersiapkan lembar observasi kegiatan bimbingan, lembar catatan

lapangan yang akan digunakan untuk mengetahui dan sebagai catatan

aktivitas siswa selama proses bimbingan klasikal berlangsung.

3) Menyiapkan lembar evaluasi untuk evaluasi persiklus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

45

4) Menyusun dan mempersiapkan angket dan lembar observasi minat untuk

mungukur peningkatan minat siswa dalam mengikuti layanan bimbingan

klasikal mengunakan game eduatif dengan media puzzle.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan kelas

menurut Hopkins (1993) yang pelaksanaan tindakannya terdiri atas beberapa

siklus. Setiap siklus terdiri atas beberapa tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan

tindakan, observasi/monitoring, dan refleksi. Tahap-tahap dalam penelitian

tersebut membentuk spiral. Tindakan penelitian yang membentuk spiral tersebut

dengan jelas digambarkan oleh Hopkins (1993) sebagai berikut.

Gambar 1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Model Hopkins

Jika tidak ada peningkatan kualitas, cari penyebab, rumuskan alternatif

pemecahan, lakukan tindakan baru (revisi dari tindakan I), observasi hasil, analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

46

data, refleksi, dan seterusnya sampai ditemukan peningkatan kualitas yang berarti

(signifikan).

3. Observasi (observation) atau pengamatan

Observasi dilakukan ketika peneliti melaksanakan tindakan. Peneliti juga

sebagai observer melakukan pengamatan terhadap tindakan yang diterapkan

peneliti. Peneliti mengamati respon siswa terhadap tindakan bimbingan.

Observasi dilakukan oleh observer sesuai dengan pedoman observasi yang telah

dibuat.

4. Refleksi (reflection)

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan dan menganalisis data yang

diperoleh selama observasi, yaitu data yang diperoleh dari lembar observasi.

Kemudian peneliti mendiskusikan dengan guru dari hasil pengamatan yang

dilakukan, baik kekurangan maupun ketercapaian bimbingan dari siklus pertama

sebagai pertimbangan perencanaan bimbingan pada siklus selanjutnya

E. Langkah/Tahapan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam tiga siklus.

Siklus I

1. Tahap Perencanaan

a. Mempersiapkan materi layanan bimbingan klasikal dengan topik “kerjasama”

b. Mempersiapkan puzzle yang akan digunakan.

c. Mempersiapkan instrumen penelitian (lembar observasi, kuesioner minat siswa),

menetapkan waktu dan cara pelaksanaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

47

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

a. Introduksi tujuan dan garis besar kegiatan bimbingan.

b. Menyampaikan panduan instruksi pelaksanaan kegiatan.

c. Melaksanakan metode game edukatif dengan media puzzle sesuai tahapan.

3. Tahap Monitoring

Pada tahap ini mitra kolaborator melakukan pengamatan proses selama kegiatan

pelayanan ini berlangsung sebagai data rekam proses tindakan untuk mengukur

tingkat efektifitas tindakan yang dilaksanakan.

4. Tahap Refleksi dan Evaluasi

Pada tahap ini peneliti dan mitra kolaborator melaksanakan diskusi reflektif

untuk menganalisis data hasil observasi untuk mengetahui efektifitas tindakan yang

telah dilaksanakan. Hasil refleksi dari tindakan pada siklus 1 digunakan untuk

menentukan langkah-langkah pada siklus berikutnya.

Siklus II

1. Tahap Perencanaan

Berdasarkan hasil observasi, refleksi dan penilaian pada siklus I maka pada siklus

II direncanakan upaya perbaikan penyajian layanan dan proses kegiatan untuk

diintensifkan pelaksanaannya, meningkatkan keterlibatan siswa untuk lebih berperan

aktif.

a. Mempersiapkan materi layanan bimbingan klasikal dengan topik

“komunikasi”.

b. Mempersiapkan puzzle yang akan digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

48

c. Mempersiapkan instrumen penelitian (lembar observasi, kuesioner minat

siswa), menetapkan waktu dan cara pelaksanaan

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Melaksanakan metode game edukatif dengan media puzzle dengan materi layanan

“komunikasi” (dengan puzzle yang lebih variatif).

a. Introduksi tujuan dan garis besar kegiatan bimbingan

b. Menyiapkan panduan intruksi pelaksanaan kegiatan.

c. Melaksanakan metode game edukatif dengan media puzzle sesuai tahapan

3. Tahap Monitoring

Pada tahap ini pelaksanaan sama pada siklus I. Mitra kolaborator melakukan

pengamatan dengan cermat terhadap proses layanan, aktivitas siswa dan peneliti.

4. Tahap Refleksi dan Evaluasi

Pada tahap ini peneliti dan mitra kolaborator melaksanakan diskusi reflektif untuk

menganalisis data hasil observasi untuk mengetahui efektivitas tindakan yang telah

dilaksanakan pada siklus II.

Siklus III

1. Tahap Perencanaan

Berdasarkan hasil observasi, refleksi dan penilaian pada siklus II maka pada siklus

III direncanakan upaya perbaikan penyajian layanan dan proses kegiatan untuk

diintensifkan pelaksanaannya, meningkatkan keterlibatan siswa untuk lebih berperan

aktif.

a. Mempersiapkan materi layanan bimbingan klasikal dengan topik “kreativitas”.

b. Mempersiapkan puzzle yang akan digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

49

c. Mempersiapkan instrument penelitian (lembar observasi, kuesioner minat

siswa), menetapkan waktu cara pelaksanaan.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Melaksanakan metode game edukatif dengan media puzzle dengan materi layanan

“Kerjasama” (dengan puzzle yang lebih variatif).

a. Introduksi tujuan dan garis besar kegiatan bimbingan.

b. Menyampaikan panduan instruksi pelaksanaan kegiatan.

c. Melakukan metode game edukatif dengan media puzzle sesuai tahapan.

3. Tahap Monitoring

Pada tahap ini pelaksanaan sama pada siklus II. Mitra kolaborator melakukan

pengamatan dengan cermat terhadap proses layanan, aktivitas siswa dan peneliti.

4. Tahap Refleksi dan Evaluasi

Pada tahap ini peneliti dan mitra kolaborator melaksanakan diskusi reflektif untuk

menganalisis data hasil observasi untuk mengetahui efektifitas tindakan yang telah

dilaksanakan pada siklus III.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Observasi oleh mitra kolaboratif

Penelitian ini menggunakan satu pedoman observasi yaitu observasi

pelaksanaanlayanan bimbingan klasikal dengan metode game edukatif dengan media

puzzle. Observasi pelaksanaan metode game edukatif dengan media puzzle dilakukan

oleh mitra kolaboratif dan difokuskan pada pengamatan aktivitas/kegiatan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

50

dilakukan oleh siswa selama kegiatan berlangsung. Pengamatan yang belum terdapat

pada pedoman observasi dituliskan pada lembar catatan lapangan.

2. Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara tidak terstruktur digunakan untuk memperoleh informasi dari siswa

tentang penggunaan metode game edukatif dengan media puzzle. Wawancara tidak

terstruktur ini dilakukan kepada siswa di akhir kegiatan.

3. Skala Minat Siswa (Kuesioner)

Skala minat dibagikan dan diisi oleh siswa yang fungsinya untuk mengetahui

ukuran peningkatan minat siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan klasikal pre-

test (dari salah satu penyajian layanan sebelum menggunakan metode game edukatif

dengan media puzzle) dan post-test (setiap akhir pemberian layanan) pada setiap

siklus.

4. Dokumentasi

Dokumentasi diperoleh dari foto-foto selama proses pembelajaran.

G. Instrumen Penelitian

1. Lembar Observasi

Untuk mengamati perubahan-perubahan langsung menyangkut ada tidaknya

indikasi perubahan perilaku minat siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan

klasikal, maka dalam penelitian ini digunakan satu lembar observasi yaitu lembar

observasi perilaku berminat siswa selama pelaksanaan layanan bimbingan klasikal

dengan metode game edukatif menggunakan media puzzle di kelas. Lembar

observasi digunakan sebagai pedoman peneliti dalam melakukan observasi

pelaksanaan metode tersebut termasuk di dalamnya aktivitas siswa pada saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

51

kegiatan berlangsung sehingga kegiatan tidak terlepas dari konteks permasalahan dan

tujuan penelitian.

Tabel 1

Kisi-Kisi Panduan Observasi Perilaku Siswa

No Aspek Indikator Item Jumlah

1.

Responsi

siswa

a. Perilaku

siswa yang

menunjuka

n kurang

berminat

dalam

mengikuti

kegiatan

bimbingan

klasikal

b. Perilaku

siswa yang

menunjuka

n berminat

dalam

mengikuti

kegiatan

bimbingan

klasikal

1) Mengobrol.

2) Bercanda.

3) Membuat keributan.

4) Sering izin keluar kelas.

5) Tiduran.

6) Main handphone.

7) Melamun.

8) Menganggu teman.

9) Sering melihat keluar kelas.

10) Berteriak/mengeluh minta pulang.

11) Mondar-mandir di dalam kelas.

12) Terlambat masuk kelas.

13) Tidak terlibat.

14) Mengerjakan hal lain (gambar, kerjakan

tugas lain).

15) Berkemas-kemas sebelum jam pulang.

1) Terlibat aktif.

2) Antusias.

3) Memperhatikan.

4) Berpartisipasi.

5) Tampak gembira.

6) Tenang.

7) Fokus/konsentrasi.

8) Semangat.

9) Mendengarkan.

10) Bertanya.

11) Mengerjakan tugas yang diberikan.

12) Menanggapi.

13) Menjalankan perintah.

14) Sharing.

15) Tampak serius.

15 butir

15 butir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

52

2. Skala Minat

Skala yang akan digunakan adalah kuesioner tertutup dengan alternatif jawaban yaitu

Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS). Berikut kisi-

kisi Kuesioner minat siswa:

Tabel 2

Kisi-Kisi Skala Minat Siswa dalam Mengikuti Kegiatan Bimbingan Klasikal

No. Aspek Indikator Item

Favorable

Item

Unfavorable

Jumlah

1. Kesadaran

yang timbul

pada diri siswa

saat mengikuti

kegiatan

bimbingan

klasikal

a. Mengetahui

tujuan yang

ingin dicapai

b. Mengetahui

manfaat

mengikuti

kegiatan

1,2

4,5

3

6

3

3

2. Kemauan yang

dimiliki siswa

dalam

mengikuti

kegiatan

bimbingan

klasikal

a. Niat yang

mendasari

perilaku

b. Keinginan

untuk

mengikuti

kegiatan

7

9,10

8

11

2

3

3. Perhatian dan

aktivitas siswa

selama

mengikuti

kegiatan

bimbingan

klasikal

a. Pemahaman

terhadap

materi yang

diberikan

b. Partisipasi

pada saat

kegiatan

berlangsung

c. Keaktifan

dalam

mengikuti

kegiatan

12,13

15

17,18

14

16

19

3

2

3

4. Ketertarikan

siswa dalam

mengikuti

kegiatan

bimbingan

klasikal

a. Kesukaan

terhadap

kegiatan

20

-

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

53

3. Wawancara tidak terstruktur

Tabel 3

Pertanyaan Wawancara Tidak Terstruktur untuk Siswa

No. Pertanyaan

1 Bagaimana menurut pendapatmu tentang kegiatan hari ini dengan

menggunakan puzzle?

2 Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti kegiatan hari ini?

3 Apakah kamu menangkap pesan-pesan yang ada dalam gambar/foto

yang dibawakan dalam bentuk puzzle tadi?

4 Apa saranmu untuk kegiatan berikutnya?

4. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah foto-foto selama proses

kegiatan berlangsung.

H. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan ialah analisis deskriptif. Analisis

deskriptif adalah suatu teknik pengolahan data yang bertujuan untuk menggambarkan

atau melukiskan kelompok data dari populasi yang diamati. Berikut rincian teknik analisis

data dalam penelitian ini.

1. Data observasi perilaku siswa pada saat pelaksanaan metode game edukatif dalam

kegiatan bimbingan klasikal, dihitung jumlah turusnya kemudian dipersentasekan.

Jumlah siswa (%) = (Jumlah turus/Jumlah seluruh siswa)x100%

2. Analisis Data Kuesioner Minat Siswa

Kuesioner minat siswa terdiri dari 20 butir pernyataan. Penskoran Kuesioner

untuk butir (+) adalah 4 untuk jawaban sangat setuju, 3 untuk jawaban setuju, 2 untuk

jawaban kurang setuju dan 1 untuk jawaban tidak setuju. Untuk butir (-) adalah 1

untuk jawaban sangat setuju, 2 untuk jawaban setuju, 3 untuk jawaban kurang setuju

dan 4 untuk jawaban tidak setuju. Mengkategorikan skor subjek dan butir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

54

berdasarkan pada kriteria kategori (Azwar, 2010: 106). Dengan demikian, rentang

minimumnya diambil dari rata-rata skor total terendah yaitu 20/20 = 1 dan sampai

rentang maksimumnya diambil dari rata-rata skor total tertinggi yaitu 100/25 = 4.

Luas jarak sebarannya adalah 4-1 = 3. Satuan deviasi standarnya (σ) adalah (skor

maksimal teoritis – skor minimal teoritis)/6= (4-1)/6= 0,5. Mean teoritisnya (µ) adalah

(skor maksimal + skor minimal)/2= (4+1)/2= 2,5. Penggolongan subjek dimasukan

ke dalam 3 kategori diagnosis minat siswa. Keenam satuan deviasi standar dibagi

menjadi 3 bagian sebagai berikut :

Tabel 4

Kriteria Kategori Subjek dan Butir-butir Minat

No Formula Kriteria Rerata Skor Kategori

1. X < [µ-1,0. σ ] 0-1,99 Rendah

2. [µ-1,0. σ ] < X < [µ+1,0. σ ] 2,00-2,99 Sedang

3. [µ+1,0. σ ] < X 3,00-4,00 Tinggi

Keterangan :

X : Skor Butir Minat dan Skor Subjek

µ : Mean Teoritis

σ : Standar Deviasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

55

3. Uji Validitas Skala Minat

Menurut Wina (2009:41), pada penelitian tindakan kelas, validitas itu adalah

ketePATAN alat ukur sebagai instrumen dalam proses penelitian. Uji validitas dalam

penelitian ini dilakukan pada kuesioner minat. Penelaah butir-butir pada instrumen

(expert judgment) dilakukan oleh dosen pembimbing skripsi yaitu, Dr. Gendon Barus,

M.Si. Hasil yang diperoleh setelah ditelaah ahli yaitu perlu dilakukan perbaikan pada

butir-butir instrumen agar setiap butir instrumen menjadi kalimat yang efektif

sehingga mudah dipahami dan butir instrumen juga secara logis sesuai dengan kisi-

kisi kuesioner. Dari hasil penelaah ahli, berdasarkan kesesuaian butir pernyataan

dengan kisi-kisi instrumen maka kuesioner dinyatakan siap untuk digunakan dalam

penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling ini. Data hasil uji validitas dan tabel

perbaikan item disajikan pada lampiran. Pengujian validitas dilakukan dengan uji

coba terpakai. Teknik uji yang digunakan melalui pendekatan analisis korelasi

Pearson Product Moment.

Formula; XYr=

2222 YYNXXN

YXXYN

Keterangan :

XYr = korelasi skor-skor total kuesioner dan total butir-butir

N = jumlah subyek

X = skor item kuesioner

Y = skor total butir-butir kuesioner

XY = hasil perkalian antara skor X dan skor Y

Tahap pelaksanaannya menggunakan program komputer SPSS 21. Biasanya

syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,300

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

56

Sugiyono (2010:188). Bila harga korelasi di bawah 0,300 maka dapat

disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus

diperbaiki atau dibuang Sugiyono (2010:179).

Pelaksanaan uji coba terhadap instrumen (uji empirik) dilakukan pada

bulan Januari-Febuari 2015. Hasil uji coba kemudian dihitung menggunakan

rumus Pearson Product Moment dengan jumlah subjek (N) 32 siswa. Berikut

adalah hasil keputusan pengujian validitas konstruk.

Tabel 5

Rekapitulasi Hasil Kompetensi Validitas Skor Minat

Nomor

item

r hitung Signifikansi Keterangan

1 0,351 .049 Valid

2 0,502 .003 Valid

3 0,577 .001 Valid

4 0,444 .011 Valid

5 0,442 .011 Valid

6 0,688 .000 Valid

7 0,458 .008 Valid

8 0,533 .002 Valid

9 0,505 .003 Valid

10 0,432 .013 Valid

11 0,432 .013 Valid

12 0,416 .018 Valid

13 0,351 .049 Valid

14 0,604 .000 Valid

15 0,375 .034 Valid

16 0,662 .000 Valid

17 0,490 .004 Valid

18 0,500 .004 Valid

19 0,477 .006 Valid

20 0,416 .018 Valid

21 0,229 .208 Tidak Valid

22 0,258 .154 Tidak Valid

23 0,149 .415 Tidak Valid

24 0,162 .376 Tidak Valid

25 -0,008 .965 Tidak Valid

Berdasarkan penghitungan dengan menggunakan bantuan SPSS 21,

diperoleh 5 item yang tidak valid dari total 25 item.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

57

4. Uji Reliabilitas Skala Minat

Reliabilitas berarti alat ukur menunjuk pada ketepatan dan kemantapan hasil

pengukuran yang dilakukan terhadap suatu subyek penelitian. Suatu intrumen

dikatakan reliabel jika instrumen tersebut mempunyai ketepatan hasil walaupun

digunakan berulang-ulang. Maksudnya intrumen tersebut akan memberikan hasil yang

sama.

Instrumen yang akan diuji dalam penelitian ini berupa angket yang skornya

dari 1 sampai 4, maka untuk menghitung reliabilitas menggunakan rumus alpha,

yaitu :

rii = [ n ](1- ) (Arikunto, 2005 :109)

r ii = koefisien reliabilitas

n = banyaknya item yang valid

= jumlah varians skor item

= jumlah varians skor total

Berikut adalah hasil hitung reliabilitas minat siswa mengikuti kegiatan

bimbingan klasikal dengan game edukatif bermedia puzzle.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.873 20

∑ѳ12

n-1

∑ѳ12

∑ѳ12

∑ѳ12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

58

5. Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul berupa hasil observasi, hasil wawancara, skala, dan

dokumentasi bimbingan. Data yang diperoleh dianalisi secara deskriptif untuk

mengetahui pelaksanaan dan hambatan-hambatan yang terjadi selama bimbingan

klasikal. Analisis data dalam PTBK dilakukan secara langsung sejak data pra tindakan

diperoleh dari hasil observasi. Hal ini bermanfaat untuk mempertimbangkan rencana

perbaikan bimbingan pada siklus berikutnya. Adapun secara lebih rinci analisis

datanya adalah sebagai berikut:

a. Analisis Data Skala Minat

Analisis data dilakukan untuk mengetahui peningkatan minat siswa kelas XI

IIS SMA Stella Duce Bantul tahun ajaran 2014-2015. Terdapat tiga kategorisasi

yang digunakan dalam mengukur capaian minat dalam penelitian ini yaitu tinggi,

sedang, dan rendah. Kategorisasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6

Kriteria Kategori Skor Minat Siswa

dalam Mengikuti Layanan Bimbingan Klasikal

No Formula Kriteria Rerata Skor Kategori

1. X < [µ-1,0. σ ] 0-1,99 Rendah

2. [µ-1,0. σ ] < X < [µ+1,0. σ ] 2,00-2,99 Sedang

3. [µ+1,0. σ ] < X 3,00-4,00 Tinggi

Keterangan :

X : Skor Butir Minat dan Skor Subjek

µ : Mean Teoritis

σ : Standar Deviasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

59

b. Analisis Data Observasi

Data hasil observasi dianalisis dengan mendeskripsikan aktivitas siswa dalam

kegiatan layanan bimbingan klasikal yaitu menggunakan lembar observasi minat

siswa. Penilaian dapat dilihat dari skor pada lembar observasi yang digunakan.

Persentase perolehan skor lembar observasi dikualifikasi untuk menentukan

seberapa besar minat siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal. Setiap

siklus persentase diperoleh dari rata-rata persentase minat siswa pada tiap

pertemuan bimbingan. Berdasarkan pedoman penskoran yang telah dibuat, maka

dalam menghitung persentase skor hasil observasi digunakan cara sebagai

berikut:

q = r x100%

t

q = persentase skor hasil observasi minat siswa

r = jumlah keseluruhan skor yang dipeoleh

t = skor maksimal

c. Analisis data dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari hasil

observasi, angket, wawancara dan tes. Dokumentasi dilakukan untuk melihat

catatan-catatan atau arsip-arsip yang dilakukan dalam penelitian. Data hasil

dokumentasi dianalisis dengan mendiskripsikan sesuai gambar yang diambil.

d. Analisis data hasil wawancara

Data hasil wawancara dianalisis dengan mendiskripsikan atau merangkum

hasil wawancara dengan berpedoman pada pedoman wawancara yang digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

60

I. Indikator Keberhasilan

Penyusunan indikator keberhasilan yang digunakan peneliti ini adalah pencapaian

kriteria keberhasilan yang peneliti tentukan pada setiap akhir siklus. Tindakan dalam

penelitian ini dikatakan berhasil jika hasil yang dicapai oleh siswa melebihi kriteria yang

dihasilkan pada data awal. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 7

Kriteria Keberhasilan

No Peubah Indikator

Kriteria Keberhasilan

Pre-

test

Siklus

I

Siklus

II

Siklus

III

1 Minat

mengikuti

kegiatan

bimbingan

klasikal

melalui metode

game edukatif

dengan media

puzzle

a. Rata-rata skor

total skala

minat siswa

b. Persentase

observasi

perilaku siswa

yang

menunjukkan

berminat

53

24%

60

70%

61

85%

62

90%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

61

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian dan pembahasan.

A. Hasil Penelitian

1. Proses Pelaksanaan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling

a. Data Awal Penelitian (Pra Tindakan)

Sebelum tindakan dilaksanakan, peneliti mengumpulkan data awal

(pra tindakan) pada hari Sabtu, 17 Januari 2015, pukul 10.15-11.00

WIB. Subjek yang digunakan adalah siswa kelas XII IIS SMA Stella

Duce Bantul. Jumlah siswa yang hadir pada saat itu sebanyak 32

orang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi perilaku siswa

yang dilakukan oleh dua orang mitra kolaboratif sebagai observer dan

skala minat siswa yang diisi oleh siswa.

Topik yang diberikan pada saat pre-test yaitu “Simbol Diri”.

Metode yang digunakan oleh guru pembimbing adalah ceramah dan

tanya jawab. Siswa diberi tugas untuk membuat gambar simbol diri

yang mecerminkan tentang dirinya. Beberapa siswa diminta maju ke

depan kelas untuk menceritakan gambar yang sudah dibuat kepada

teman-teman lainnya. Suasana kelas pada saat kegiatan berlangsung

kurang kondusif dan ada beberapa siswa yang menunjukkan perilaku

kurang berminat mengikuti kegiatan bimbingan klasikal, misalnya

membolos, sering izin keluar kelas, tidak memperhatikan pembimbing

saat menyampaikan materi, mengobrol dengan teman-teman yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

62

lain, bermain telepon genggam, pasif ketika ditanya oleh pembimbing,

enggan mengerjakan tugas yang diberikan, dan lain-lain.

Setelah materi selesai diberikan, peneliti membagikan skala minat

mengikuti kegiatan bimbingan klasikal kepada siswa. Kemudian

peneliti melakukan evaluasi dan refleksi dengan dua orang mitra

kolaboratif yang bertindak sebagai observer untuk mencari penyebab

siswa kurang berminat mengikuti kegiatan bimbingan klasikal.

b. Siklus I

1) Tahap Perencanaan

Sebelum melaksanakan tindakan siklus I, terlebih dahulu

disusun rencana kegiatan berupa Satuan Pelayanan Bimbingan

(SPB). Metode yang digunakan untuk menyampaikan materi

bimbingan yaitu game edukatif dengan menggunakan media

puzzle. Peneliti yang juga bertindak sebagai guru pembimbing

dalam kelas menyiapkan media puzzle yang dibutuhkan. Topik

yang diberikan yaitu “Kerjasama”. Topik ini diberikan karena

sesuai dengan kebutuhan siswa yang diungkapkan oleh siswa pada

saat pra tindakan.

Selain menyiapkan SPB dan media, peneliti juga menyiapkan

pedoman observasi perilaku siswa yang akan diisi oleh dua orang

observer dan juga menyiapkan skala minat siswa yang akan diisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

63

oleh para siswa. Pedoman observasi dan skala minat siswa akan

digunakan selama kegiatan bimbingan klasikal berlangsung.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus I berlangsung pada hari Sabtu,

24 Januari 2015, pukul 10.15-11.00 WIB di ruang kelas XI IIS.

Jumlah siswa yang hadir pada saat siklus I sebanyak 32 orang.

Pada pelaksanaan tindakan siklus I, peneliti membuat rincian

kegiatan sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal, peneliti membuka kegiatan dengan

salam pembuka dan memberikan pengantar tentang metode

serta materi yang akan diberikan. Peneliti juga menjelaskan

tugas yang harus dikerjakan siswa selama kegiatan

berlangsung.

b) Kegiatan Inti

Pada siklus I, peneliti memberikan materi mengenai

“Kerjasama” menggunakan media puzzle. Sebelum memulai

kegiatan, peneliti memberikan pengantar singkat tentang

kegiatan hari ini. Peneliti membagi siswa yang berada di kelas

menjadi 4 kelompok, peneliti membagi secara acak agar siswa

mampu berbaur, berkerjasama, dan tidak memilih-milih teman.

Peneliti membagikan puzzle kepada setiap kelompok lalu

menjelaskan aturan dan waktu bermain, masing-masing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

64

kelompok diperbolehkan memulai menysun puzzle setelah ada

aba-aba dari pembimbing. Waktu menyusun puzzle adalah 25

menit, stelah ada aba-aba bahwa waktunya habis maka setiap

kelompok harus berhenti menysun puzzle.

c) Kegiatan Penutup

Peneliti menyimpulkan keseluruhan kegiatan, melakukan

presensi, meminta siswa menuliskan refleksi pribadi dan

mengisi skala minat siswa.

3) Tahap Monitoring

Observasi perilaku siswa dilakukan oleh mitra kolaboratif

yaitu 2 orang rekan peneliti. Kedua observer ini bertugas

mengamati dan menuliskan hasil observasi terhadap perilaku siswa

selama proses penelitian di dalam kelas berlangsung. Hasil

observasi pada siklus I menunjukkan bahwa masih ada beberapa

siswa yang masih menunjukkan indikasi perilaku kurang berminat

mengikuti kegiatan bimbingan klasikal. Beberapa siswa masih ada

yang mengobrol, membuat keributan, terlambat masuk kelas dan

enggan mengerjakan tugas yang diberikan. Namun, sebagian siswa

lainnya nampak antusias, bersemangat dan mengerjakan puzzle.

Jumlah siswa yang menunjukkan perilaku kurang berminat ini

berkurang dibandingkan dengan perilaku siswa sebelum diberikan

tindakan menggunakan game edukatif bermedia puzzle.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

65

4) Tahap Refleksi dan Evaluasi

Pada tahap ini dilakukan pengolahan data hasil observasi

perilaku siswa dan skala minat siswa untuk memperoleh data yang

akurat dan dapat dijadikan acuan untuk penelitian tindakan siklus

selanjutnya. Hasil refleksi dan evaluasi dengan mitra kolaboratif

pada siklus I ini adalah peneliti kesulitan manajemen kelas, dan

masih ada beberapa siswa yang masih kurang aktif dan bermain

telepon genggam maka untuk siklus berikutnya peneliti membuat

perubahan dan sebaiknya mengajak siswa ikut terlibat aktif dalam

menyusun puzzle, pada siklus selanjutnya level puzzle akan peneliti

tingkatkan dan mencoba membuat aturan yang menarik. Ada

beberapa butir item minat siswa yang terindikasi rendah, yaitu butir

pada indikator keaktivan siswa dan antusias siswa, maka untuk

siklus berikutnya peneliti akan memberikan layanan yang lebih

menarik minat siswa.

c. Siklus II

1) Tahap Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pada penelitian

tindakan siklus I yaitu ada beberapa siswa yang kurang aktif

sehingga menimbulkan suasana yang kurang kondusif di dalam

kelas, peneliti mengadakan pemantapan kembali pada penelitian

tindakan siklus II. Peneliti menyusun Satuan Pelayanan Bimbingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

66

(SPB) yang berisi materi dengan topik “Komunikasi”. Topik ini

diberikan berdasarkan hasil wawancara dengan siswa dan hasil

observasi yang dilakukan peneliti selama memberikan tindakan di

siklus I, masih ada beberapa siswa yang bermain telepon genggam

sehinga mengganggu aktifitas teman lain yang sedang menyusun

puzzle.

Peneliti menyiapkan media yang dibutuhkan yaitu puzzle.

Pada penelitian tindakan siklus II ini, peneliti mebuat aturan baru,

sesuai dengan topik SPB “Komunikasi” pada siklus II ini siswa

diminta menyusun puzzle tetapi tidak diperbolehkan menggunakan

bahasa verbal, dan hanya diperbolehkan menggunakan bahasa non

verbal. Cara ini diharapkan dapat meningkatkan butir-butir item

yang menurun pada hasil pengolahan data skala minat siswa pada

penelitian tindakan siklus I.

Selain menyiapkan SPB dan media, peneliti juga

menyiapkan pedoman observasi perilaku siswa yang akan diisi oleh

dua orang observer dan juga menyiapkan skala minat siswa yang

akan diisi oleh para siswa. Pedoman observasi dan skala siswa akan

digunakan selama kegiatan bimbingan klasikal berlangsung.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus II berlangsung pada hari Sabtu,

tanggal 31 Januari 2015, pukul 10.15-11.00 WIB di ruang kelas XI

IIS. Jumlah siswa yang hadir pada saat siklus II sebanyak 32 orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

67

Pada pelaksanaan tindakan siklus II, peneliti membuat rincian

kegiatan sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal peneliti membuka kegiatan dengan

salam pembuka dan memberikan pengantar tentang metode serta

materi yang akan diberikan. Peneliti juga menjelaskan tugas

yang harus dikerjakan siswa selama kegiatan berlangsung.

b) Kegiatan Inti

Pada siklus II, peneliti memberikan materi mengenai

“Komunikasi” menggunakan media puzzle. Sebelum memulai

kegiatan, peneliti memberikan pengantar singkat tentang

kegiatan hari ini. Seperti pada siklus I peneliti membagi siswa

yang berada di kelas menjadi 4 kelompok, peneliti membagi

secara acak agar siswa mampu berbaur, berkerjasama, dan

tidak memilih-milih teman. Peneliti membagikan puzzle kepada

setiap kelompok lalu menjelaskan aturan dan waktu bermain,

disini aturan bermain berbeda dengan siklus yang I masing-

masing kelompok tidak diperbolehkan menggunakan bahasa

verbal saat menyusun puzzle dan hanya diperbolehkan

menggunakan bahasa non verbal saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

68

c) Kegiatan Penutup

Peneliti menyimpulkan keseluruhan kegiatan,

melakukan presensi, meminta siswa menuliskan refleksi

pribadi dan mengisi skala.

3) Tahap Monitoring

Observasi perilaku siswa dilakukan oleh mitra kolaboratif

yaitu 2 orang rekan peneliti. Kedua observer ini bertugas

mengamati dan menuliskan hasil observasi terhadap perilaku siswa

selama proses penelitian di dalam kelas berlangsung. Hasil

observasi pada siklus II menunjukkan bahwa jumlah siswa yang

menunjukkan indikasi perilaku kurang berminat mengikuti

bimbingan klasikal sudah berkurang. Sebagian besar siswa nampak

antusias, bersemangat dan menyusun puzzle dalam kelompoknya.

Namun, masih ada beberapa siswa yang menganggu temannya dan

bermaian telepon genggam di dalam kelas saat kegiatan sudah

dimulai.

4) Tahap Refleksi dan Evaluasi

Pada tahap ini dilakukan pengolahan data hasil observasi

perilaku siswa dan skala minat siswa untuk memperoleh data

yang akurat dan dapat dijadikan acuan untuk penelitian tindakan

siklus selanjutnya. Hasil refleksi dan evaluasi dengan mitra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

69

kolaboratif pada siklus II ini adalah puzzle lebih rumit dan

potongannya lebih kecil. Minat siswa pada siklus ke II meningkat

walaupun level puzzle lebih rumit daripada siklus I. Minat siswa

mengalami kenaikan karena jeda waktu antara siklus I dan siklus

II sangat ideal yaitu 1 minggu, dan tampilan puzzle lebih menarik

sehingga siswa tertarik.

d. Siklus III

1) Tahap Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pada penelitian

tindakan siklus II yaitu hampir seluruh aspek minat siswa

mengalami peningkatan, peneliti mengadakan pemantapan kembali

pada penelitian tindakan siklus III. Peneliti menyusun Satuan

Pelayanan Bimbingan (SPB) yang berisi materi tentang

“Kreativitas”. Topik ini diberikan berdasarkan hasil observasi dan

masukan dari guru BK.

Peneliti menyiapkan media yang dibutuhkan yaitu puzzle. Pada

penelitian tindakan siklus III ini, peneliti memberikan puzzle

dengan ukuran yang lebih kecil dari siklus I dan siklus II namun

jumlah puzzle lebih banyak, tiap kelompok diharapkan bisa

menyelesaikan 3 puzzle dengan gambar yang berbeda.

Selain menyiapkan SPB dan media, peneliti juga menyiapkan

pedoman observasi perilaku siswa yang akan diisi oleh dua orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

70

observer dan juga menyiapkan skala minat siswa yang akan diisi

oleh para siswa. Pedoman observasi dan skala minat siswa akan

digunakan selama kegiatan bimbingan klasikal berlangsung.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus III berlangsung pada hari Sabtu

tanggal 7 Februari 2015, pukul 10.15-11.00 WIB di ruang aula.

Jumlah siswa yang hadir pada saat siklus III sebanyak 32 siswa..

Pada pelaksanan tindakan siklus III, peneliti membuat rincian

kegiatan sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal peneliti membuka kegiatan dengan

salam pembuka dan memberikan pengantar tentang metode

serta materi yang akan diberikan. Peneliti juga menjelaskan

tugas yang harus dikerjakan siswa selama kegiatan

berlangsung.

b) Kegiatan Inti

Peneliti membagi kelompok menjadi 3, setiap kelompok

mendapatkan 3 puzzle dan setiap puzzle berbada gambarnya.

Siklus III ini lebih unik di badingkan siklus I atau siklus II

karena kelompok diharapkan bisa menyelesaikan 3 puzzle, ini

melatih ketepatan dan kreativitas siswa agar bisa lebih terlibat

dalam kegiatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

71

Setelah puzzle dibagikan, peneliti yang bertindak sebagai

guru kelas mengajak siswa untuk memulai menyusun puzzle.

c) Kegiatan Penutup

Peneliti menyimpulkan keseluruhan kegiatan, melakukan

presensi, meminta siswa menuliskan refleksi pribadi dan

mengisi skala.

3) Tahap Monitoring

Observasi perilaku siswa dilakukan oleh mitra kolaboratif yaitu

2 orang rekan peneliti. Kedua observer ini bertugas mengamati dan

menuliskan hasil observasi terhadap perilaku siswa selama proses

penelitian di dalam kelas berlangsung. Hasil observasi pada siklus

III menunjukkan bahwa hampir semua siswa sudah menunjukan

indikasi perilaku berminat. Jumlah siswa yang menunjukan

perilaku berminat ini mencapai 94% dari jumlah siswa dalam

kelas. Siswa nampak antusias dan aktif ketika diadakan diskusi

terbuka mengenai topik yang diberikan.

4) Tahap Refleksi dan Evaluasi

Pada tahap ini dilakukan pengolahan data hasil observasi

perilaku siswa dan skala minat siswa untuk memperoleh data yang

akurat. Hasil evaluasi dan refleksi pada siklus III ini adalah siswa

nampak bergembira dan bersemangat karena topik dan media yang

diberikan sangat menarik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

72

0

5

10

15

20

25

30

35

Jum

lah

Sis

wa

PreTest

Siklus 1

Siklus 2

Siklus 3

2. Hasil Observasi Perilaku Siswa

Peneliti meminta dua orang mitra kolaboratif sebagai observer untuk

mengobservasi perilaku siswa selama kegiatan bimbingan klasikal saat

berlangsung. Hasil observasi perilaku siswa tersebut kemudian dihitung dan

dianalisis. Hasil analisis antarsiklus digunakan untuk melihat

perkembangan perilaku siswa selama diberi tindakan. Berikut ini disajikan

grafik observasi perkembangan perilaku siswa selama penelitian

berlangsung.

Grafik 1.Hasil Obsevasi Perilaku Siswa

yang Menunjukan Kurang Bermiinat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

73

0

5

10

15

20

25

30

35

Jum

lah

Sis

wa

Pre Test

Siklus 1

Siklus 2

Siklus 3

Grafik 1 menunjukkan indikator-indikator perilaku siswa yang

menunjukkan kurang berminat mengikuti kegiatan bimbingan klasikal.

Perilaku-perilaku tersebut diamati oleh observer. Data grafik 1 nampak

jelas menggambarkan jumlah siswa yang kurang berminat mengikuti

kegiatan bimbingan klasikal menjadi semakin berkurang pada setiap

siklusnya.

Grafik 2. Hasil Observasi Perilaku Siswa yang Menunjukan Berminat

Grafik 2 menunjukkan indikator-indikator perilaku siswa yang

menggambarkan peningkatan keberminatan mengikuti kegiatan bimbingan

klasikal. Perilaku-perilaku yang diamati oleh observer tersebut kemudian

dicatat dan dianalisis hasilnya. Grafik 2 menggambarkan jumlah siswa

yang menunjukkan perilaku berminat mengikuti kegiatan bimbingan

klasikal semakin meningkat pada setiap siklusnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

74

3. Hasil Pengolahan Skala Minat Siswa

Peneliti mengumpulkan data minat siswa dengan menyebarkan

skala minat siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan klasikal yang

diisi oleh siswa yang berjumlah 32 siswa. Data yang diperoleh

kemudian dianalisis hasilnya sehingga dapat memaparkan secara jelas

peningkatan minat siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan klasikal

dengan menggunakan metode game edukatif dengan media puzzle.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa minat siswa mengikuti

kegiatan bimbingan klasikal mengalami peningkatan setelah diberikan

tindakan. Berikut ini dipaparkan secara rinci perkembangan minat

siswa mengikuti kegiatan bimbingan klasikal.

a. Data Awal Penelitian (Pra Tindakan)

Data ini dikategorikan atas tiga (3) kategori penggolongan

minat siswa dan butir-butir minat mengikuti kegiatan bimbingan

klasikal berdasarkan dari jumlah skor total, yaitu kategori tinggi,

kategori sedang, dan kategori rendah.

Tabel 8

Penggolongan Capaian Skor Minat Subjek pada Data Awal

No Rentang

Skor

Kategori No Subjek Jumlah

Subjek

Persentase

1. 0-1,99 Rendah 13, 16, 17, 20 4 12,5%

2. 2,00-

2,99

Sedang 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15,

18, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28,

29, 31, 32

24 75%

3. 3,00-

4,00

Tinggi 1, 2, 19, 30 4 12,5%

Jumlah 32 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

75

Berdasarkan dari perhitungan rata-rata skor tersebut dapat

disimpulkan bahwa minat siswa mengikuti kegiatan bimbingan

klasikal sebagian besar termasuk pada kategori sedang yaitu 2,00-2,99

dengan jumlah sebanyak 24 siswa.

Selain pengkategorian terhadap skor minat siswa, peneliti juga

melakukan pengkategorian terhadap butir capaian skor skala minat

siswa. Berikut ini disajikan tabel penggolongan butir-butir item skala

minat siswa mengikuti kegiatan bimbingan klasikal.

Tabel 9

Penggolongan Capaian skor Butir-butir Sekala Minat

pada Data Awal

No Rentang

Skor

Kategori No Item Jumlah

Item

Persentase

1. 0-1,99 Rendah - - -

2. 2,00-

2,99

Sedang 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,12,13, 14,

15, 16, 17, 18, 19, 20

18 90%

3. 3,00-

4,00

Tinggi 1, 2 2 10%

Jumlah 20 100%

Berdasarkan dari perhitungan rata-rata skor tersebut dapat

disimpulkan bahwa capaian skor butir minat mengikuti kegiatan

bimbingan klasikal sebagian besar termasuk pada kategori sedang

yaitu 2,00-2,99 dengan jumlah 18 item.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

76

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Sko

r R

ata

-rat

a

Item

Pretest

Hasil pengolahan item skala minat siswa mengikuti kegiatan

bimbingan klasikal yang diisi oleh siswa menunjukkan jumlah rata-rata

sebesar 53. Berikut disajikan grafik line untuk mengetahui hasil

pengolahan data skala skala minat siswa.

Grafik 3. Hasil Pengolahan Data Skala Minat Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

77

b. Siklus I

Pada penelitian tindakan siklus I ini semua siswa masuk

dengan jumlah 32. Berikut ini disajikan tabel penggolongan minat

subjek pada saat penelitian tindakan siklus I dalam tiga (3)

kategori.

Tabel 10

Penggolongan Skor Minat Subjek pada Siklus I

No Rentang

Skor

Kategori No Subjek Jumlah

Item

Persentase

1. 0-1,99 Rendah - - -

2. 2,00-

2,99

Sedang 1, 2, 3, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 14,

15, 16, 17, 21, 22, 25, 28, 30, 31

19 59,4%

3. 3,00-

4,00

Tinggi 4, 5, 7, 12, 18, 19, 20, 23, 24,

26, 27, 29, 32

13 40,6%

Jumlah 32 100%

Berdasarkan dari perhitungan rata-rata skor tersebut dapat

disimpulkan bahwa minat siswa mengikuti kegiatan bimbingan

klasikal pada penelitian tindakan siklus I sebagian besar termasuk pada

kategori sedang yaitu 2,00-2,99 dengan jumlah 19 siswa.

Selain pengkategorian terhadap skor minat siswa, peneliti juga

melakukan pengkategorian terhadap butir-butir item skala minat siswa.

Berikut ini disajikan tabel penggolongan butir-butir item skala minat

siswa mengikuti kegiatan bimbingan klasikal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

78

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Sko

r R

ata

-rat

a

Item

Pretest

Siklus 1

Tabel 11

Penggolongan Capaian Skor Butir-butir Skala Minat pada Siklus I

No Rentang

Skor

Kategori No Item Jumlah

Item

Persentase

1. 0-1,99 Rendah - - -

2. 2,00-

2,99

Sedang 7, 9, 10, 14, 15, 16, 18 7 35%

3. 3,00-

4,00

Tinggi 1, 2, 3,4, 5, 6, 8, 11, 12, 13, 17,

19, 20

13 65%

Jumlah 20 100%

Berdasarkan dari perhitungan rata-rata skor tersebut dapat

disimpulkan bahwa capaian skor butir-butir skala minat mengikuti

kegiatan bimbingan klasikal pada penelitian tindakan siklus I sebagian

besar termasuk pada kategori tinggi yaitu 3,00-4,00 dengan jumlah 13

item.

Skala minat siswa yang diisi oleh siswa menunjukkan adanya

peningkatan dari data awal (pra tindakan). Jika data sebelumnya

menunjukkan jumlah rata-rata 53, pada penelitian tindakan siklus I

rata-rata meningkat menjadi 61,9. Berikut disajikan grafik line untuk

mengetahui hasil pengolahan item skala minat siswa.

Grafik 4. Hasil Pengolahan Data Skala Minat Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

79

Grafik menunjukkan bahwa ada 3 butir item yang capaian skornya

mengalami penurunan yaitu, item nomor 7, 8 dan 13. Item nomor 7

dan 8 merupakan item dari indikator niat yang mendasari perilaku,

sedangkan item nomor 13 merupakan item pemahaman terhadap

materi yang diberikan.

Hasil pengolahan data di atas, dijadikan acuan untuk penelitian

berikutnya, yaitu dengan memperbaiki capaian skor item yang masih

belum ada peningkatan atau bahkan menurun. Item skala tersebut

antara lain:

1) Item nomor 7: Aku berminat untuk mempraktekkan pengalaman

yang kudapat melalui kegiatan dalam hidupku.

2) Item nomor 8: Aku merasa terpaksa mengikuti kegiatan bimbingan

ini karena tidak ada suatu yang aku dapatkan.

3) Item nomor 13: Isi/kandungan materi yang diberikan dapat

kupahami dengan baik.

Untuk memperbaiki capaian skor pada tiga item yang

teridentifikasi menurun, yaitu nomor 7, 8 dan 13 maka peneliti

mengajak siswa untuk ikut aktif dalam bermain puzzle. Penelitian

tindakan pada siklus I menunjukkan peningkatan skor yang cukup

signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

80

c. Siklus II

Pada penelitian tindakan siklus II ini semua siswa masuk dengan

jumlah 32. Berikut ini disajikan tabel penggolongan capaian minat

subjek pada saat penelitian tindakan siklus II dalam tiga (3) kategori.

Tabel 12

Penggolongan Capaian Skor Minat Subjek pada Siklus II

No Rentang

Skor

Kategori No Subjek Jumlah

Subjek

Persentase

1. 0-1,99 Rendah - - -

2. 2,00-

2,99

Sedang 5, 10, 11, 13, 14, 18, 23, 24, 28,

29, 30, 31

12 37,5%

3. 3,00-

4,00

Tinggi 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 12, 15, 16, 17,

19, 20, 21,22, 25, 26, 27, 32

20 62,5%

Jumlah 32 100%

Berdasarkan dari perhitungan rata-rata skor tersebut dapat

disimpulkan bahwa minat siswa mengikuti kegiatan bimbingan

klasikal pada penelitian tindakan siklus II sebagian besar termasuk

pada kategori tinggi yaitu 3,00-4,00 dengan jumlah 20 siswa.

Selain pengkategorian terhadap skor minat siswa, peneliti juga

melakukan pengkategorian terhadap butir-butir item skala minat siswa.

Berikut ini disajikan tabel penggolongan butir-butir item skala minat

siswa mengikuti kegiatan bimbingan klasikal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

81

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Sko

r R

ata-

rata

Item

Siklus 1

Siklus 2

Tabel 13

Penggolongan Capaian Skor Butir-butir Skala Minat pada Siklus II

No Rentang

Skor

Kategori No Item Jumlah

Item

Persentase

1. 0-1,99 Rendah - - -

2. 2,00-

2,99

Sedang 7, 10 2 10%

3. 3,00-

4,00

Tinggi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 11, 12, 13,

14, 15, 16, 17, 18, 19, 20

18 90%

Jumlah 20 100%

Berdasarkan dari perhitungan rata-rata skor tersebut dapat

disimpulkan bahwa butir-butir minat mengikuti kegiatan bimbingan

klasikal pada penelitian tindakan siklus II sebgaian besar termasuk

pada kategori tinggi yaitu 3,00-4,00 dengan jumlah 18 item.

Skala minat siswa yang diisi oleh siswa menunjukkan adanya

peningkatan dari data siklus I. Jika data sebelumnya menunjukkan

jumlah rata-rata 61,9 pada penelitian tindakan siklus II rata-rata

meningkat menjadi 63,5. Berikut disajikan grafik line untuk

mengetahui hasil pengolahan item skala minat siswa.

Grafik 5. Hasil Pengolahan Data Skala Minat Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

82

Pada grafik menunjukkan bahwa ada 1 butir item yang mengalami

penurunan yaitu item nomor 2. Item nomor 2 merupakan butir item

dari indikator mengetahui tujuan yang ingin dicapai.

Hasil pengolahan data diatas, dijadikan acuan untuk penelitian

berikutnya, yaitu dengan memperbaiki butir-butir item yang masih

belum ada peningkatan atau bahkan menurun. Butir item yang

mengalami penurunan merupakan, aku sadar bahwa kegiatan

bimbingan ini dapat membantuku dalam membangun perilaku positif

Untuk memperbaiki penurunan pada item nomor 2 maka peneliti

mengajak siswa untuk lebih kreatif dalam bermain puzzle. Penelitian

tindakan pada siklus II menunjukkan peningkatan yang tidak

signifikan.

d. Siklus III

Pada penelitian tindakan siklus II ini semua siswa masuk semua

dengan jumlah 32. Berikut ini disajikan tabel penggolongan minat

subjek pada saat penelitian tindakan siklus I dalam tiga (3) kategori.

Tabel 14

Penggolongan Capaian Skor Minat Subjek pada Siklus III

No Rentang

Skor

Kategori No Subjek Jumlah

Subjek

Persentase

1. 0-1,99 Rendah -

2. 2,00-

2,99

Sedang 1, 6, 8, 14, 17, 20, 21, 24, 30,

31

10 31,2%

3. 3,00-

4,00

Tinggi 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 12, 13,

15, 16, 18, 19, 22, 23,25, 26,

27, 28, 29, 32

22 68,8%

Jumlah 32 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

83

Berdasarkan dari perhitungan skor total tersebut dapat disimpulkan

bahwa minat siswa mengikuti kegiatan bimbingan klasikal pada

penelitian tindakan siklus III sebagian besar termasuk pada kategori

tinggi yaitu 3,00-4,00 dengan jumlah 22 siswa.

Selain pengkategorian terhadap skor minat siswa, peneliti juga

melakukan pengkategorian terhadap butir-butir item skala minat siswa.

Berikut ini disajikan tabel penggolongan butir-butir item skala minat

siswa mengikuti kegiatan bimbingan klasikal.

Tabel 15

Penggolongan Capaian Skor Butir-butir Skala Minat pada Siklus III

No Rentang

Skor

Kategori No Item Jumlah

Item

Persentase

1. 0-1,99 Rendah - - -

2. 2,00-

2,99

Sedang 10 1 5%

3. 3,00-

4,00

Tinggi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12

,13 ,14, 15, 16 ,17, 18, 19, 20

19 95%

Jumlah 20 100%

Berdasarkan dari perhitungan skor total tersebut dapat

disimpulkan bahwa butir-butir minat mengikuti kegiatan bimbingan

klasikal pada penelitian tindakan siklus III termasuk pada kategori

tinggi yaitu 3,00-4,00 dengan jumlah 19 item.

Skala minat siswa yang berupa kuesioner diisi oleh siswa,

menunjukkan adanya peningkatan dari data pada penelitian tindakan

siklus II. Jika data sebelumnya menunjukkan jumlah rata-rata 63,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

84

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Sko

r R

ata

-rat

a

Item

Siklus 2

Siklus 3

pada penelitian tindakan siklus III rata-rata meningkat menjadi 64.

Berikut disajikan grafik hasil pengolahan item skala minat siswa.

Grafik 6. Hasil Pengolahan Data Skala Minat Siswa

Pada grafik menunjukkan bahwa ada 1 butir item yang mengalami

penurunan yaitu item nomor 17. Hasil pengolahan data diatas

menunjukkan bahwa ada peningkatan dari siklus sebelumnya.

Penelitian berakhir pada siklus III dengan pertimbangan bahwa

dari hasil skor rata-rata keseluruhan penelitian tindakan siklus I hingga

siklus III sudah menunjukkan berada diatas skor rata-rata data pra

tindakan atau data awal sebelum dilakukan penelitian. Untuk

memperoleh gambaran jelas secara keseluruhan mengenai

perkembangan minat siswa, berikut disajikan grafik perkembangan

minat siswa antarsiklus dan juga grafik perkembangan jumlah rata-rata

skor minat siswa antar siklus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

85

53

61.9 63.5 64

0

10

20

30

40

50

60

70

Pretest Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

Rata-rata

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Sko

r R

ata-

rata

Item

Pretest

Siklus 1

Siklus 2

Siklus 3

Grafik 7. Perkembangan Butir Minat Siswa Antar Siklus

Grafik 8. Perkembangan Jumlah rata-rata Skor Minat Siswa antar Siklus

Pada grafik diatas dapat terlihat peningkatan minat siswa mengikuti

kegiatan bimbingan klasikal dengan menggunakan metode game

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

86

edukatif dengan media puzzle. Pada masing-masing siklus mengalami

kenaikan jumlah rata-rata minat siswa setelah diberi tindakan lebih

meningkat dibandingkan jumlah rata-rata minat siswa sebelum diberi

tindakan.

Berikut ini disajikan tabel ketercapaian skor minat siswa

berdasarkan kriteria keberhasilan yang ditentukan sebelumnya.

Tabael 16

Capaian Skor Minat Antar Siklus

Indikator

Kriteria Keberhasilan

Pre-

test

Target

Siklus

I

Capaian Target

Siklus

II

Capaian Target

Siklus

III

Capaian

Minat a. Rata-rata skor

total skala

minat siswa

b. Persentase

observasi

perilaku siswa

yang

menunjukan

berminat

53

24%

60

70%

61,9

76%

61

85%

63,5

91%

62

90%

64

97%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

87

e. Hasil Uji t Minat Siswa

Tabel 17

Hasil Uji-t Minat pre-test hingga Siklus III

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig.

(2-tailed) Mean Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of

the Difference

Lower Upper

Pair 1 Pretest - Siklus1 -.44063 .53256 .09414 -.63263 -.24862 -4.680 31 .000

Pair 2 Pretest - Siklus2 -.52188 .55270 .09770 -.72114 -.32261 -5.341 31 .000

Pair 3 Pretest - Siklus3 -.54688 .51242 .09058 -.73162 -.36213 -6.037 31 .000

Pair 4 Siklus1 - Siklus2 -.08125 .50350 .08901 -.26278 .10028 -.913 31 .368

Pair 5 Siklus1 - Siklus3 -.10625 .54872 .09700 -.30408 .09158 -1.095 31 .282

Pair 6 Siklus2 - Siklus3 -.02500 .41775 .07385 -.17562 .12562 -.339 31 .737

Jika dilihat dari tabel diatas, nilai uji-t minat pre-test dengan

minat siklus I adalah sebesar -0.44063. Artinya ada peningkatan minat

siswa sesudah diberi tindakan dengan rata-rata peningkatan sebesar

44063. Nilai t hitung sebesar -4.680 dengan Sig 0,000. Karena Sig <

0,05 maka dapat disimpulkan rata-rata minat siswa pada pre-test dan

siklus I terdapat perbedaan. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa

tindak yang di lakukan dapat meningkatkan minat siswa secara

signifikan.

Nilai uji-t berpasangan perbedaan rata-rata minat siswa pada

siklus I dengan minat siklus II adalah sebesar -0.08125. Nilai t hitung

sebesar -.913 dengan Sig 0.368. Karena Sig > 0,05 maka dapat

disimpulkan rata-rata minat siswa pada siklus I dan siklus II tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

88

terdapat perbedaan. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa

perlakuan tidak memengaruhi minat siswa secara signifikan.

Nilai uji-t berpasangan perbedaan rata-rata minat siswa pada

siklus II dengan minat siklus III adalah sebesar -0.02500. Artinya ada

peningkatan minat siswa sesudah diberi tindakan dengan rata-rata

peningkatan sebesar 2500. Nilai t hitung sebesar -0.339 dengan Sig

0.737. Karena Sig > 0,05 maka dapat disimpulkan rata-rata minat

siswa pada siklus II dan siklus III tidak terdapat perbedaan. Dengan

demikian, dapat dinyatakan bahwa perlakuan tidak memengaruhi

minat siswa secara signifikan.

Pada akhir siklus, peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur

mengenai penggunaan metode game edukatif dengan media puzzle.

Peneliti kemudian menyimpulkan dan mencantumkan pendapat

beberapa siswa.

Pendapat siswa tersebut adalah:

Siswa 1:

“Permainan puzzle sungguh sangat menarik, rasa ingin tahu dan

dapat berdiskusi dengan teman kelompok adalah hal yang asik dan

menyenangkan”

Siswa 2:

“Senang bisa bermain puzzle dengan teman-teman da nada manfaatnya

saya bisa berkomunikasi, bekerjasama, dan saling mengerti saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

89

bermain puzzle. Topiknya juga seru dan sesuai dengan kebutuhan

saya.”

Siswa 3:

“bermain puzzle membuat kita bisa berfikir bersama-sam dalam

kelompok dan menyatukan hati.”

B. Pembahasan

Pengumpulan data dilakukan pada awal sebelum penelitian

dilaksanakan yaitu pada tanggal 17 Januari 2015. Pada pengumpulan data

awal (pra tindakan) ini dilakukan pengamatan minat siswa dengan

observasi saat guru BK memberikan layanan bimbingan klasikal, setelah

itu peneliti menyebarkan skala minat kepada siswa. Ketika kegiatan

berlangsung, ada beberapa siswa yang aktif berinteraksi dengan guru di

dalam kelas, namun sebagian besar siswa terlihat bosan, mengantuk,

bermain handphone, malas, ribut, dan ada juga yang mengobrol dengan

teman yang lain. Keadaan tersebut disebabkan karena guru dalam

menyampaikan materi dengan metode cramah, sehingga sebagian siswa

merasa bosan. Hal ini terbukti dari hasil pengamatan minat siswa,

diperoleh rata-rata minat seluruh siswa pada keadaan awal adalah 53 dan

jumlah siswa yang menunjukkan perilaku berminat sebesar 24%.

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2015. Pada siklus I, minat

siswa sudah mengalami peningkatan. Hal ini terlihat pada saat kegiatan

berlangsung, siswa nampak antusias dan aktif saat bermain puzzle dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

90

kelompok. Siswa lebih tertarik pada penggunaan metode game edukatif

dengan menggunakan media puzzle. Siswa dapat bekerjasama dalam

kelompok untuk menyusun puzzle, atusias dan rasa ingin tahu akan teka-

teki puzzle sangatlah tinggi. Sebagian besar siswa juga menuliskan refleksi

bahwa merasa sangat senang dan lebih dapat menyerap materi yang

diberikan dengan menggunakan puzzle. Pada siklus I ini, rata-rata minat

siswa meningkat menjadi 61,90 dan jumlah siswa yang menunjukkan

perilaku berminat meningkat menjadi 76%.

Pada siklus II yang dilaksanakan tanggal 31 Januari 2015, terjadi

peningkatan jumlah rata-rata minat siswa menjadi 63,53 jumlah siswa

yang menunjukkan perilaku berminat meningkat menjadi 91%.

Peningkatan tersebut terjadi karena peneliti menggunakan variasi yang

lebih menarik, sehingga siswa tidak bosan dan monoton saat menyusun

puzzle.

Siklus III yang dilaksanakan tanggal 7 Februari 2015, terjadi

peningkatan jumlah rata-rata minat siswa menjadi 64,03 jumlah siswa

yang menunjukkan perilaku berminat meningkat menjadi 97%.

Peningkatan tersebut terjadi karena peneliti menggunakan hal baru dan

berdasarkan evaluasi, peneliti menyuguhkan gambar seni yang menarik

dan berbeda sehingga siswa tidak bosan. Menggunakan cara dan aturan

main berbeda pada setiap sklusan akan membuat anak merasakan hal baru

setiap siklus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

91

Minat siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan klasikal ini dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti yang telah dikemukakan oleh

Slameto (2010:54) yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis, faktor

keluarga dan faktor sekolah. Faktor jasmaniah meliputi keadaan fisik

siswa saat mengikuti kegiatan bimbingan klasikal.

Peneliti juga melakukan pengkategorian minat siswa dan butir-butir

minat mulai dari pengumpulan data awal (pra tindakan) hingga pada siklus

III. Pada keadaan awal, terdapat 4 siswa termasuk kategori memiliki minat

tinggi. Pada siklus I meningkat menjadi 13 orang, pada siklus II menjadi

20 orang dan pada siklus III menjadi 22 orang. Pada siklus terakhir,

sebagian besar minat siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan klasikal

sudah termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan untuk pengkategorian

butir-butir minat mengukuti kegiatan bimbingan klasikal, pada data awal

terdapat 2 item termasuk kategori tinggi. Pada siklus I meningkat menjadi

13 item, pada siklus II menjadi 18 item dan pada siklus III menjadi 19

item. Hal tersebut membuktikan bahwa penggunaan metode game edukatif

dengan media puzzle dapat meningkatkan minat siswa dalam mengikuti

kegiatan bimbingan klasikal.

Bimbingan klasikal menggunakan game edukatif dengan media puzzle

menyebabkan siswa terlibat aktif dan kreatif dalam berdinamika bersama

siswa-siswa yang lainnya, sehingga siswa berada dalam situasi yang

nyaman yaitu belajar sambil bermain. Bimbingan dengan media puzzle

membantu siswa menjadi lebih semangat, bergembira dan berani untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

92

menungkapkan pendapat. Siswa juga lebih mengenal nilai-nilai hidup

seperti kerjasama, kejujuran, kreativitas, komunikasi, dan kepercayaan

terhadap teman. Minat mengikuti layanan bimbingan klasikal

menggunakan game edukatif dengan media puzzle dapat meningkat sebab

menarik, menyenangkan, dan krearif. Pada setiap sklus minat siswa

mengikuti layanan bimbingan klasikal meningkat karena pada stiap sklus

peneliti menyajikan sesuatu yang baru seperti cara bermain, kelompok,

dan puzzle yang baru dan lebih menarik sehingga siswa tidak bosan dan

terkesan monoton siswa juga merasa penasaran dan ingin memecahkan

teka-teki yang ada pada puzzle.

Peningkatan minat siswa menggunakan game edukatif dengan

media puzzle sangat bagus untuk cara menyampaikan sebuah materi

layanan bimbingan klasikal. Pada penelitian ini setiap siklus mengalami

peningkatan tetapi siklus I – siklus II, siklus I- siklus III, dan siklus II –

siklus III tidak signifikan, karena tidak ada peningkatan yang berarti dan

kecil peningkatanya. Hal ini disebabkan karena minat siswa di kelas XI IIS

SMA Stella Duce Bantul sudah mencapai maksimal pada siklus I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

93

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memuat kesimpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya, peneliti menyimpulkan bahwa:

1. Siswa kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul Tahun Pelajaran 2014/2015

dapat ditingkatkan minat mengikuti kegiatan bimbingan klasikal dengan

penerapan metode game edukatif menggunakan media puzzle.

2. Terdapat peningkatan minat siswa mengikuti kegiatan bimbingan klasikal

melalui penerapan game edukatif dengan media puzzle antar pra tindakan

siklus I, II, maupun III, hal tersebut dapat dilihat dari adanya peningkatan

skor minat siswa antar siklus.

3. Tidak terdapat peningkatan yang signifikan antara siklus I – II, siklus I –

III, dan siklus II – III, Hal ini disebabkan karena minat siswa di kelas XI

IIS SMA Stella Duce Bantul sudah mencapai maksimal pada siklus I.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, berikut ini dikemukakan saran-saran untuk

beberapa pihak :

1. Bagi guru pembimbing

Guru pembimbing dapat memberikan bimbingan dengan

mempertimbangkan hasil penelitian ini, sehingga dapat menyampaikan

materi bimbingan di kelas dengan lebih variatif dan menyenangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

94

2. Bagi siswa

Siswa dapat lebih kreatif dan aktif mengikuti kegiatan bimbingan klasikal

dengan metode game edukatif dengan media puzzle.

3. Bagi peneliti lain

Penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti lain untuk mengaplikasikan

metode game edukatif dengan media puzzle untuk meningkatkan minat

siswa mengikuti suatu kegiatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

95

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 2011. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Andang Ismail. 2009. Education Games. Yogyakarta: Proumedia

Ahmadi, Abu. 2003. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Arif S. Sadiman. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali.

Ahmadi, Abu. 2003. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Ed. Revisi

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djumhur.I & Surya.M. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah.

Bandung: Ilmu Bandung.

Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta:

Erlangga.

Hurlock, Elizabeth B. 1989. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Hurlock, Elisabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

Iva Rifa. 2012. Koleksi Game edukatif di Dalam dan Luar sekolah.

Jogjakarta: FlashBooks

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (edisi ketiga).2001. Jakarta : Balai

Pustaka

Moleong, Lexy. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Nisak, Raisatun. 2011. Lebih Dari 50 Game Kreatif Untuk aktifitas

Belajar-Mengajar. Yogyakarta: Diva Press.

Pintrich, R. P dan Schunk. D. H. 1996. Motivation in Education, Theory

Research and Application. New Jesney: Prentice Hall.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

96

Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.

Jakarta: Ikrar Mandiri Abadi.

Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Kencana.

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Silberman, Mel. 2002. Active Lerarning: 101 Strategi Pembelajaran aktif.

Yogyakarta: YAPPENDIS.

Siva, Putri Tiara. 2012. Bab II Minat.

(http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pea_0705631_chapter

2.pdf). Diunduh pada 01 November 2012 pukul 20:47 WIB

Suciaty Al Azizy, 2010. Ragam Latihan khusus Asah Ketajaman Otak

Anak Plus Melejitkan Daya Ingatanya. Yogyakarta: Diva Press

Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Kencana.

Tedjasaputra, Mayke S. 2007. Bermain, Mainan, dan Permainan. Jakarta:

Grasindo.

Wijaya, J. 1988. Psikologi Bimbingan. Bandung: Eresco

Winkel, W.S dan Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi

Pendidikan (Revisi). Yogyakarta: Media Abadi.

Yusuf, S.L.N. 2009. Program Bimbingan & Konseling di Sekolah.

Bandung: Rozqi Press

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

97

SILABUS

Satuan Pendidikan : SMA Stella Duce Bantul Kelas/ Semester : XI/2 Waktu : 1x45 menit

No Tugas

Perkembangan

Bidang

Bimb

Kompetensi Dasar Materi

Pengembangan

Layanan Penilaian Sumber Belajar

1 Membangun

kerjasa dengan

orang disekitar

lingkungan

Sosial

Siswa mampu

bekerjasama dengan

orang lain

diskitarnya

Kejasama Bimb. klasikal

Laiseg

Laijapen

Media: Puzzle, Lembar Kerja

Sumber:

Iva Rifa. 2012. Koleksi Game

edukatif di Dalam dan Luar

sekolah. Jogjakarta:

FlashBooks

2 Membangun

hubungan

komunikasi yang

efektif

Pribadi

Sosial

1.Siswa mampu

menghargai teman

yang sedang

berbicara

2.Siswa mampu

menjaga relasi

dengan teman-

temannya

1. Menghargai

orang lain dalam

berkomunikasi

2. Persahabatan

dalam

berkreativitas

Bimb. Klasikal

Bimb. Klasikal

Laiseg

Laijapen

Laiseg

Media: Puzzle, Lembar Kerja

Sumber: Iva Rifa. 2012.

Koleksi Game edukatif di

Dalam dan Luar sekolah.

Jogjakarta: FlashBooks

Media: Puzzle, Lembar Kerja

Sumber: Iva Rifa. 2012.

Koleksi Game edukatif di

Dalam dan Luar sekolah.

Jogjakarta: FlashBooks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

98

SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN

SIKLUS I

A. Pokok Bahasan : Kerjasama

B. Bidang Bimbingan : Bimbingan Sosial

C. Jenis Layanan : Bimbingan Klasikal

D. Fungsi Bimbingan : Pemahaman dan pengembangan

E. Tugas Perkembangan: Membangun kerjasa dengan orang disekitar

F. Standart Kompetensi: Siswa memiliki pemahaman tentang dirinya sehingga bisa

bekerjasama dengan orang lain disekitarnya

G. Kompetensi Dasar: Siswa mampu bekerjasama dengan orang lain diskitarnya

H. Indikator : a. Siswa dapat menyebutkan bentuk-bentuk kerjasama

b. Siswa dapat menyebutkan bekerjasama yang baik

I. Sasaran : Siswa kelas XI

J. Materi Pelayanan : Kerjasama

K. Metode : Game edukatif menggunakan puzzle, sharing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

99

L. Kegiatan dan Langkah

Sesi

Kegiatan

Waktu

Guru Pembimbing Siswa

1 a. Membuka kegiatan dengan salam

b. Memberikan pengantar materi dan

pengantar cerita.

a. Mendengarkan

b. Mendengarkan

5 menit

2

a. Bermain dalam kelompok dengan

menggunakan media puzzle.

b. Meminta siswa untuk menjelaskan

sharing

a. Berdinamika

b. Sharing

25 Menit

5 Menit

3

a. Memberikan soal evaluasi dan

refleksi

b. Menutup kegiatan

a. Mengerjakan

b. Presensi, doa

10 menit

Total 45 menit

M. Tempat Penyelenggaraan : Ruang kelas

N. Waktu : 1 x 45 menit

O. Penyelenggara Pelayanan : Praktikan

P. Alat dan bahan : puzzle, kertas evaluasi.

Q. Evaluasi : a. Nilai apa yang kamu dapatkan setelah bermain dengan

game puzzle?

b. Tuliskan 3 hal konkret yang akan kamu lakukan untuk

lebih bisa bekerjasama dengan orang lain disekitarmu.

R. Rencana tindak lanjut : Konseling bagi yang membutuhkan.

S. Daftar Pustaka : Iva Rifa. 2012. Koleksi Game edukatif di Dalam dan Luar

sekolah. Jogjakarta: FlashBooks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

100

SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN

SIKLUS II

A. Pokok Bahasan : Komunikasi

B. Bidang Bimbingan : Bimbingan Pribadi-Sosial

C. Jenis Layanan : Bimbingan Klasikal

D. Fungsi Bimbingan : Pemahaman dan pengembangan

E. Tugas Perkembangan: Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya

F. Standart Kompetensi : Siswa memiliki hubungan yang baik dengan teman

1.G. Kompetensi Dasar : Siswa mampu menghargai teman yang sedang berbicara

H. Indikator : Setelah mengikuti kegiatan ini, siswa mampu:

1. Menjelaskan pengertian komunikasi dengan teman

2. Menyebutkan cara-cara komunikasi yang baik

I. Sasaran : Siswa kelas XI

J. Materi Pelayanan : Komunikasi yang baik dengan teman

K. Metode : Puzzle, sharing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

101

L. Kegiatan dan Langkah

Sesi

Kegiatan

Waktu

Guru Pembimbing Siswa

1 a. Membuka kegiatan dengan salam

b. Memberikan pengantar materi

a. Mendengarkan

b. Mendengarkan

1. menit

2

a. Bermain dalam kelompok dengan

menggunakan media puzzle dengan

bahasa non verbal.

b. Meminta siswa untuk menjelaskan

gambar dalam puzzle

a. Berdinamika

b. Berperan aktif

25 Menit

10 menit

3

a. Memberikan soal evaluasi dan

refleksi.

b. Menutup kegiatan.

a. Berperan aktif

b. Mendengarkan

a. menit

Total 40 menit

M. Tempat Penyelenggaraan : Ruang kelas

N. Waktu : 1 x 45 menit

O. Penyelenggara Pelayanan : Praktikan

P. Alat dan bahan : Puzzle, lembar evaluasi.

Q. Evaluasi : a. Nilai apa yang kamu dapatkan setelah bermain dengan

game puzzle?

b. Cara-cara apa yang akan kamu lakukan agar tercipta

komunikasi lebih efektif?

R. Rencana tindak lanjut : Konseling bagi yang membutuhkan.

S. Daftar Pustaka : Iva Rifa. 2012. Koleksi Game edukatif di Dalam dan

Luar sekolah. Jogjakarta: FlashBooks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

102

SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN

SIKLUS III

A. Pokok Bahasan : Kreativitas

B. Bidang Bimbingan : Bimbingan Pribadi-Sosial

C. Jenis Layanan : Bimbingan Klasikal

D. Fungsi Bimbingan : Pemahaman dan pengembangan

E. Tugas Perkembangan: Memiliki kreativitas yang inovatif

F. Standart Kompetensi : Siswa mempunyai kemampuan kreativitas dalam belajar

G. Kompetensi Dasar : Siswa mampu mengembangkan dirinya dengan optimal

H. Indikator : Setelah mengikuti kegiatan ini, siswa mampu:

Menyebutkan cara-cara krativitas dalam belajar

I. Sasaran : Siswa kelas XI

J. Materi Pelayanan : Kreativitas dalam belajar

K. Metode : Puzzle, sharing, tanya jawab, diskusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

103

L. Kegiatan dan Langkah

Sesi

Kegiatan

Waktu

Guru Pembimbing Siswa

1 a. Membuka kegiatan dengan salam

b. Memberikan pengantar materi

a. Mendengarka

b. Mendengarkan

5 menit

2

a. Bermain dalam kelompok dengan

menggunakan media puzzle

sebanyak 3 puzzle setiap kelompok

b. Memandu tanya jawab dan sharing

pengalaman siswa.

a. Bermain dan

berdinamika

b. Berperan aktif

20 menit

15 menit

3

a. Memberikan soal evaluasi dan

refleksi.

b. Menutup kegiatan.

a. Berperan aktif

b. Mendengarkan

5 menit

Total 50 menit

M. Tempat Penyelenggaraan : Ruang aula

N. Waktu : 1 x 45 menit

O. Penyelenggara Pelayanan : Praktikan

P. Alat dan bahan : Puzzle

Q. Evaluasi : a. Nilai apa yang kamu dapatkan setelah bermain dengan

game puzzle?

b. Sebutkan cara-cara yang akan kamu lakukan untuk

mengembangkan krativitasmu dalam belajar?

R. Rencana tindak lanjut : Konseling bagi yang membutuhkan.

S. Daftar Pustaka : Iva Rifa. 2012. Koleksi Game edukatif di Dalam dan Luar

sekolah. Jogjakarta: FlashBooks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

104

LEMBAR OBSERVASI

Tanggal :

Observer :

ASPEK : RESPONSI SISWA

Indikator 1 : Aktivitas siswa yang menunjukkan kurang berminat.

Perilaku siswa Waktu

10’ 20’ 30’ 40’ 50’

1. Mengobrol.

2. Bercanda.

3. Membuat keributan.

4. Sering izin keluar kelas.

5. Tiduran.

6. Memainkan handphone.

7. Melamun.

8. Menganggu teman.

9. Sering melihat keluar kelas.

10. Berteriak/mengeluh minta

pulang.

11. Mondar-mandir di dalam

kelas.

12. Terlambat masuk kelas.

13. Tidak terlibat.

14. Mengerjakan hal lain

15. Berkemas-kemas

Indikator 2 : Aktivitas siswa yang menunjukkan berminat.

Perilaku siswa Waktu

10’ 20’ 30’ 40’ 50’

1. Terlibat aktif.

2. Antusias.

3. Memperhatikan.

4. Berpartisipasi.

5. Tampak gembira.

6. Tenang.

7. Fokus/konsentrasi.

8. Semangat.

9. Mendengarkan.

10. Bertanya.

11. Mengerjakan tugas

12. Menanggapi.

13. Menjalankan perintah.

14. Sharing.

15. Tampak serius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

105

Pedoman wawancara mengenai metode game edukatif dengan media puzzle.

1. Apakah kamu menyukai metode yang diberikan? Mengapa?

2. Apakah metode yang diberikan membuatmu lebih bersemangat dalam mengikuti

kegiatan ini? Mengapa?

3. Apakah kamu lebih mudah menangkap inti materi jika materi disampaikan

dengan menggunakan metode tersebut?

4. Apa harapanmu untuk penyajian metode selanjutnya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

106

ANGKET MINAT SISWA

Nama (panggilan) :

No. Absen :

Petunjuk Pengisian:

Teman-teman, kegiatan bimbingan klasikal yang sedang atau baru saja kalian ikuti ini tentu menimbulkan

berbagai perasaan dalam diri kalian. Ada yang merasa suka dengan kegiatan ini, senang, puas, tetapi ada

juga yang merasa biasa-biasa saja, bahkan mungkin juga ada yang merasa bosan. Nyatakanlah

sikap/persetujuanmu secara jujur dengan memberi penilaian pada setiap butir pernyataan dalam daftar

ini dengan cara memberi tanda √ pada kolom.

Keterangan : SS=SANGAT SETUJU S=SETUJU KS=KURANG SETUJU TS=TIDAK SETUJU

NO PERNYATAAN SS S KS TS

1 Seusai kegiatan ini, aku akan lebih memperbaiki sikap-sikapku.

2 Aku sadar bahwa kegiatan bimbingan ini dapat membantuku dalam membangun perilaku positif.

3 Kegiatan ini tidak kubutuhkan.

4 Kegiatan ini membantuku untuk lebih mengenal diriku sendiri.

5 Kegiatan ini bermanfaat bagiku dalam mengembangkan karakter yang baik.

6 Kegiatan ini tidak bermanfaat bagiku

7 Aku berniat untuk mempraktekkan pengalaman yang kudapat melalui

kegiatan ini dalam hidupku.

8 Aku merasa terpaksa mengikuti kegiatan bimbingan ini karena tidak ada suatu yang aku dapatkan

9 Jika ada kesempatan, aku ingin sekali mengikuti kegiatan ini lagi di lain

waktu.

10 Aku menantikan saat-saat layanan bimbingan seperti ini.

11 Aku ingin membolos dari kegiatan ini.

12 Materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhanku.

13 Isi/kandungan materi yang diberikan dapat kupahami dengan baik.

14 Materi yang diberikan membingungkan bagiku.

15 Aku memperhatikan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh saat menyampaikan materi.

16 Aku kurang konsentrasi dalam mengerjakan tugas yang diberikan dalam kegiatan bimbingan ini.

17 Aku berusaha untuk terlibat aktif di dalam kegiatan ini.

18 Aku kurang dengan sungguh-sungguh untuk mengikuti setiap langkah/tahap dalam kegiatan bimbingan ini.

19 Aku kehilangan gairah/malas mengikuti kegiatan bimbingan ini.

20 Hatiku senang sekali saat mengikuti kegiatan ini.

21 Kegiatan ini sangat menarik bagiku.

22 Aku merasa bosan saat kegiatan berlangsung.

23 Aku merasa tertantang jika diberikan tugas, sehingga segera ingin menyelesaikannya.

24 Aku menyimak penjelasan guru yang diberikan dengan penuh semangat.

25 Aku memilih untuk mengerjakan hal lain daripada mengikuti kegiatan bimbingan seperti ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah Rata-rata1 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 65 3.252 3 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 4 3 63 3.15

3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 1 2 1 49 2.45

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 54 2.7

5 3 3 3 2 2 3 4 3 2 3 1 2 1 2 4 2 3 2 2 3 50 2.5

6 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 4 3 2 4 3 4 3 4 3 2 64 3.2

7 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 51 2.55

8 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 1 2 46 2.39 3 3 3 3 4 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 1 3 4 52 2.6

10 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 1 60 311 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 1 2 2 2 3 2 3 2 1 1 45 2.25

12 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 2 4 3 2 2 62 3.113 3 1 3 3 3 2 1 2 2 1 2 1 3 2 2 2 1 2 2 1 39 1.95

14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 2 64 3.215 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 4 4 50 2.5

16 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 3 2 1 1 1 1 39 1.95

17 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 2 3 2 2 39 1.95

18 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 4 4 2 2 3 3 3 3 3 2 53 2.65

19 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 64 3.2

20 1 2 3 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 3 2 39 1.95

21 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 52 2.6

22 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 52 2.6

23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 59 2.9524 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 58 2.925 3 4 3 1 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 52 2.6

26 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 1 2 2 48 2.427 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 2 2 2 3 2 3 3 2 1 55 2.75

28 4 4 4 4 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 55 2.75

29 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 57 2.85

30 3 3 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 61 3.05

31 4 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 51 2.55

32 3 4 3 1 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 51 2.55

Jumlah 96 99 95 81 86 91 84 86 82 82 87 77 84 76 89 83 91 75 81 74 1699 67.96

Rata-rata 3 3 3 3 3 2.8 2.6 2.69 2.56 2.56 2.72 2.406 2.63 2.38 2.78 2.6 2.84 2.34 2.53 2.3 53.09375 2.12375

Subjek

NO ITEM

pre test /Pra Tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah Rata-rata1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 57 2.85

2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 58 2.9

3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 57 2.85

4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 73 3.65

5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 2 3 4 61 3.056 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 54 2.7

7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 3

8 3 3 3 2 4 3 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 2.9

9 3 4 3 3 3 4 2 4 2 2 4 2 3 3 3 2 3 2 3 4 59 2.95

10 2 2 3 2 2 3 1 4 2 3 3 2 3 4 2 3 1 3 3 3 51 2.55

11 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 60 3

12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 76 3.8

13 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 53 2.65

14 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 57 2.85

15 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 57 2.85

16 4 4 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 3 52 2.617 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 2 57 2.85

18 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 62 3.1

19 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 63 3.15

20 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 72 3.621 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 73 3.65

22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 58 2.9

23 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 2 65 3.2524 3 4 4 3 4 4 3 4 3 2 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 70 3.5

25 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 2 3 2 2 2 58 2.9

26 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 69 3.4527 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 4 69 3.4528 3 4 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 4 2 4 2 53 2.65

29 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 4 2 2 2 62 3.130 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 58 2.9

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80 432 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 3 2 4 3 3 3 3 4 4 69 3.45

Jumlah 106 110 108 96 102 111 94 107 93 92 105 93 97 94 96 88 102 89 98 100 1981 79.24

Rata-rata 3.3 3.44 3.4 3 3.2 3.5 2.9 3.3 2.9 2.88 3.3 2.9 3 2.9 3 2.8 3.2 2.8 3.1 3.1 61.90625 2.47625

Subjek

NO ITEM

Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah Rata-rata

1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 32 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 4 3 62 3.1

3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 66 3.3

4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 4 4 66 3.3

5 2 2 3 3 3 2 2 3 2 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 52 2.6

6 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 60 3

7 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 71 3.55

8 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 72 3.6

9 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 2 2 4 64 3.2

10 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 58 2.911 3 3 2 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 2 59 2.95

12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80 4

13 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 56 2.8

14 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 58 2.9

15 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 4 67 3.35

16 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 1 4 4 73 3.6517 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 58 2.918 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 75 3.75

19 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 75 3.75

20 3 4 3 2 3 4 4 3 2 2 3 2 3 3 2 3 4 3 2 2 57 2.8521 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 70 3.522 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 76 3.8

23 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 55 2.7524 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 59 2.95

25 3 3 4 3 3 4 2 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 68 3.426 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 66 3.3

27 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 71 3.55

28 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 56 2.829 2 2 3 2 2 3 2 4 2 2 3 2 2 4 2 2 2 3 3 3 50 2.5

30 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 57 2.8531 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 55 2.75

32 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 63 3.15

Jumlah 105 107 111 99 102 112 94 110 101 92 107 94 98 99 97 98 106 98 100 105 2035 81.4

Rata-rata 3.3 3.3 3.5 3.1 3.2 3.5 2.9 3.4 3.16 3 3.34 2.94 3.1 3.09 3.03 3.063 3.31 3.06 3.13 3.281 63.5938 2.54375

Subjek

NO ITEM

Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah Rata-rata

1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 53 2.65

2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 62 3.1

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 60 3

4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 60 3

5 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 3.75

6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 59 2.95

7 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 64 3.28 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 59 2.959 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 64 3.2

10 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 66 3.311 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 64 3.212 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80 4

13 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 4 3 61 3.0514 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 59 2.95

15 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 76 3.8

16 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 63 3.1517 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 57 2.85

18 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 70 3.5

19 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 72 3.6

20 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 2.85

21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 59 2.9522 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79 3.95

23 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 67 3.3524 4 4 3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 54 2.725 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 75 3.75

26 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 63 3.1527 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 57 2.85

28 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 71 3.55

29 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 62 3.1

30 3 4 4 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 58 2.9

31 3 3 3 2 3 3 2 4 3 2 3 2 4 4 3 2 2 3 3 3 57 2.85

32 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 66 3.3

Jumlah 104 106 112 104 102 110 95 107 98 94 113 95 99 100 98 98 102 101 108 103 2049 81.96

Rata-rata 3.3 3.3 3.5 3.3 3.19 3.4 2.97 3.3 3.06 2.94 3.53 2.969 3.09 3.13 3.063 3.063 3.2 3.16 3.4 3.219 64.03125 2.56125

Subjek

NO ITEM

Siklus III

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

111

Hasil Uji Validitas Kuesioner Minat

Correlations

VAR00026

1 Pearson Correlation .351*

Sig. (2-tailed) .049

N 32

2 Pearson Correlation .502**

Sig. (2-tailed) .003

N 32

3 Pearson Correlation .577**

Sig. (2-tailed) .001

N 32

4 Pearson Correlation .444*

Sig. (2-tailed) .011

N 32

5 Pearson Correlation .442*

Sig. (2-tailed) .011

N 32

6 Pearson Correlation .688**

Sig. (2-tailed) .000

N 32

7 Pearson Correlation .458**

Sig. (2-tailed) .008

N 32

8 Pearson Correlation .533**

Sig. (2-tailed) .002

N 32

9 Pearson Correlation .505**

Sig. (2-tailed) .003

N 32

10 Pearson Correlation .432*

Sig. (2-tailed) .013

N 32

11 Pearson Correlation .432*

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

112

Sig. (2-tailed) .013

N 32

12 Pearson Correlation .416*

Sig. (2-tailed) .018

N 32

13 Pearson Correlation .351*

Sig. (2-tailed) .049

N 32

14 Pearson Correlation .604**

Sig. (2-tailed) .000

N 32

15 Pearson Correlation .375*

Sig. (2-tailed) .034

N 32

16 Pearson Correlation .662**

Sig. (2-tailed) .000

N 32

17 Pearson Correlation .490**

Sig. (2-tailed) .004

N 32

18 Pearson Correlation .500**

Sig. (2-tailed) .004

N 32

19 Pearson Correlation .477**

Sig. (2-tailed) .006

N 32

20 Pearson Correlation

.416*

Sig. (2-tailed) .018

N 32

21 Pearson Correlation

.229

Sig. (2-tailed) .208

N 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

113

22 Pearson Correlation .258

Sig. (2-tailed) .154

N 32

23 Pearson Correlation

.149

Sig. (2-tailed) .415

N 32

24 Pearson Correlation

.162

Sig. (2-tailed) .376

N 32

25 Pearson Correlation

-.008

Sig. (2-tailed) .965

N 32

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

115

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

Yang bertandatangan dibawah ini

Nama : Drs. Fr. Yuni Wantoro

Jabatan : Kepala Sekolah

Unit Kerja : SMA Stella Duce Bantul

Nama : Dewi Wahyuningsih, S.Pd

Jabatan :Guru BK

Unit Kerja :SMA Stella Duce Bantul

Dengan ini menerangkan bahwa mahasiswa dibawah ini.

Nama :Yosef Fajar Aji Pamungkas

NIM :111114065

Prodi :Bimbingan dan Konseling

Jurusan :Ilmu Pendidikan

Fakultas :Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas :Sanata Dharma Yogyakarta

Telah melakukan penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling di SMA Stella Duce Bantul

dalam rangka menyelsaikan tugas akhir/skripsi, pada bulan Januari-Februari 2015.

Skripsi tersebut berjudul :

PENINGKATAN MINAT MENGIKUTI KEGIATAN BIMBINGAN KLASIKAL

MELALUI GAME EDUKATIF DENGAN MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS XI IIS

SMA STELLA DUCE BANTUL TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Demikian surat keterangan ini dibuat, agar digunakan sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 5 Januari 2015

Mengetahui, Mengetahui,

Kepala Sekolah SMA Stella Duce Bantul Guru BK SMA Stella Duce Bantul

(Drs. Fr. Yuni Wantoro) (Dewi Wahyuningsih, S.Pd)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

116

DOKUMENTASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu penulis dalam

118

Beberapa foto yang diambil saat peneliti melakukan tindakan siklus I, II, dan III.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI