manfaat program pembinaan menjadi pribadi … fileasrama sma stella duce 1 supadi 5 yogyakarta yang...

135
i MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI AGUNG (BELAJAR PADA HIDUP ELISABETH GRUYTERS) BAGI PENGHUNI ASRAMA SMA STELLA DUCE I SUPADI 5 YOGYAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH YUSTINA NGATINI O41114029 PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

Upload: lythuy

Post on 30-Jun-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

i

MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI AGUNG

(BELAJAR PADA HIDUP ELISABETH GRUYTERS)

BAGI PENGHUNI ASRAMA SMA STELLA DUCE I SUPADI 5

YOGYAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

OLEH

YUSTINA NGATINI

O41114029

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

Page 2: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

ii

Page 3: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

iii

Page 4: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Seluruh harapanku berdasarkan ayat pertama Credo

“Aku percaya akan Allah yang Mahakuasa”

(EG. 23)

-

Jika „ya‟, hendaklah kamu katakan „ya‟,

jika „tidak‟ hendaklah kamu katakan „tidak‟

apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

(Mat 5:37)

Hasil karya ini kupersembahkan kepada:

Kongregasi Suster-suster Santo Carolus Borromeus tercinta.

Bapak, ibu, kakak-kakak dan adik tercinta.

Seluruh Penghuni Asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5.

Almamater.

Page 5: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

v

ABSTRAK

Manfaat Program Pembinaan Menjadi Pribadi Agung

(Belajar Pada Hidup Elisabeth Gruyters)

Bagi Penghuni Asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta

Yustina Ngatini

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2009

Penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 sekarang ini dari kalangan

ekonomi menengah ke atas. Padahal asal mula didirikannya asrama tersebut oleh

suster CB adalah untuk menampung para siswi yang tidak mampu. Tingkat ekonomi

menengah ke atas membuat mereka cenderung bersikap hedonis dan materialistis.

Agar mereka tidak hanyut dengan gaya hidup yang demikian maka asrama

memberikan pembinaan kepada penghuninya yaitu:“Menjadi Pribadi Agung (belajar

pada hidup Elisabeth Gruyters)” pendiri Kongregasi Suster-suster Cintakasih Santo

Carolus Borromeus. Program pembinaan yang diberikan adalah empat kecerdasan

secara integral yaitu kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, kecerdasan mental,

dan kecerdasan fisik.Tujuan penelitian ini ingin mengetahui manfaat program

pembinaan tersebut bagi penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5.

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh penghuni asrama SMA Stella Duce 1

Supadi 5 Yogyakarta mulai angkatan tahun I, II dan III yang berjumlah 50 siswi. Alat

pengumpul data dalam penelitian ini adalah kuesioner Manfaat Program Pembinaan

Menjadi Pribadi Agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni

Asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji

reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and Brown yang

menghasilkan reliabilitas sebesar 0,94.

Hasil pengolahan data diperoleh mean dalam tiap-tiap aspek adalah kecerdasan

spiritual 30, kecerdasan emosional 24, kecerdasan mental 17, dan kecerdasan fisik 30.

Untuk mengetahui manfaat program pembinaan tersebut peneliti menggunakan

patokan norma kelompok (mean) baik secara keseluruhan maupun tiap-tiap aspek.

Dan manfaat program pembinaan tersebut bagi penghuni asrama dapat

dikelompokkan dalam dua kategori yaitu: Tinggi dan rendah. Hasilnya: aspek

kecerdasan spiritual 31 siswi (62%) dalam kategori tinggi dan 19 siswi (38%) dalam

kategori rendah, kecerdasan emosional 29 siswi (58%) dalam kategori tinggi dan 21

siswi (42%) dalam kategori rendah, kecerdasan mental 32 siswi (64%) dalam kategori

tinggi dan 18 siswi (36%) dalam kategori rendah, kecerdasan fisik 27 siswi (54%)

dalam kategori tinggi dan 23 siswi(46%) dalam kategori rendah. Secara keseluruhan

dapat disimpulkan bahwa Program Pembinaan “Menjadi Pribadi Agung (belajar pada

Hidup Elisabeth Gruyters)” bagi penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5

memiliki manfaat yang tinggi.

Page 6: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

vi

ABSTRACT

The Advantages of Guidance Program “Being Great Person

(learning on Elisabeth Gruyters Life)

for the Inhabitans of Stella Duce 1 Senior High School

Dormitory Supadi Street no 5 Yogyakarta

Yustina Ngatini

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2009

The students live in dormitory in Stella Duce 1 Senior High School, Supadi street

no 5 Yogyakarta now are coming from middle economic class to high class. The early

reason why sisters CB build the dormitarian was to help poor students. High

economic level makes the student become a hedonic and materialistic person. Sister

in Dormitory give them a guidance program “Being Great Person (learning on

Elisabeth Gruyters Life)” to those life styles. The purpose of this researth is to know

the advantages of guidance program which was given by sisters for the inhabitans of

Stella Duce 1 Senior High School dormitory Supadi street no 5 Yogyakarta. Guidance

programs consisted of 4 types of intelligence, spiritual intelligence, emotional

intelligence, mentally intelligence and physically intelligence.

The subject of this research was inhabitans of Stella Duce 1 Senior High School

dormitory, Supadi street no 5 Yogyakarta, from first second and third grade. The

subject consisted of female students. The instrument used The advantages of

guidance program “Being Great Person (learning on Elisabeth Gruyters Life)” for the

in habitans of Stella Duce 1 Senior High School dormitory Supadi street no 5

Yogyakarta Quationare. The Quationare constructed by researcher. Reliability test

(Spearman and Brown) showed 0,94.

From data processing get mean for each aspect, they were 30 for spiritual

intelligence, 24 for emotional intelligence, 17 for mentally intelligence and 30 for

physically intelligence. Researcher used mean to know in habitans advantages and

those advantages could be grouping become 2 categories, they were: high and low

level. To know inhabitans advantages, researcher used mean. From all data could be

take a resume that guidance program “Being Great Person (learning on Elisabeth

Gruyters Life)” for the in habitans of Stella Duce 1 Senior High School dormitory,

Supadi street no 5 Yogyakarta have good advantages.

Page 7: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis hunjukkan kehadirat Allah Tritunggal, Bapa, Putera dan

Roh Kudus atas segala berkat, karunia dan rahmat-Nya yang senantiasa membimbing

dan menyertai penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini

diberi judul “Manfaat Program Pembinaan Menjadi Pribadi Agung (belajar pada

Hidup Elisabeth Gruyters) bagi Penghuni Asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5

Yogyakarta”.

Penulis menyadari, bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari

keterlibatan berbagai pihak baik semenjak proses persiapan, penulisan hingga

penyelesaian. Untuk itu dari lubuk hati yang terdalam penulis mengucapkan limpah

terima kasih kepada:

1. Sr.Sesilia Widiastari CB berserta staf Dewan Pimpinan Provinsi Indonesia

yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada penulis dalam

menjalani tugas perutusan studi serta berbagai pengarahan yang menunjang

tugas perutusan selama ini.

2. Sr.Krispiani CB selaku suster pendamping para suster yunior dan suster studi

dengan pengarahan, kesabaran dan pengertiannya dalam membimbing penulis

selama menyelesaikan studi.

Page 8: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

viii

3. Sr. Secunda CB dan para suster komunitas Ganjuran yang telah membantu

penulis dalam proses mempersiapkan diri untuk studi.

4. Sr.Lusi Mulyani CB dan para suster komunitas Maria Regina Samirono yang

telah mendukung penulis dengan saling mengingatkan, menemani dalam

mengerjakan tugas-tugas.

5. Sr. Henricia CB, Sr.Petra CB, dan para suster komunitas Pakuningratan yang

dengan setia mendukung melalui doa-doa dan senantiasa memberi spirit

sehingga skripsi ini terselesaikan.

6. Bapak, ibu, kakak-kakak dan adik tercinta yang senantiasa memberi semangat

dan dukungan doa-doa dalam menjalani tugas perutusan studi.

7. Para Siswi SMA Stella Duce 1 asrama Supadi 5 atas kesediaannya mengisi

kuesioner penelitian skripsi ini.

8. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti,M.Si Kepala Program Studi Bimbingan dan

Konseling.

9. Ibu Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum yang dengan penuh kesetiaan dan

ketelitian telah membimbing penulisan skripsi ini.

10. Bapak Drs. Wens Tanlain, M.Pd yang dengan kerelaan membimbing

pengolahan data penelitian.

11. Bapak Drs. Y.B. Adimassana, M.A. dosen Pembimbing Akademik selama

penulis menjalani studi di Program studi Bimbingan dan Konseling.

Page 9: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

ix

12. Teman-temanku (Sepri, Pikal, Priska, Asa, Sr.Evarista ADM, Sigit, Irna,

Franciska Dwi Yuniarti, Ardi, Anting) dan seluruh mahasiswa BK angkatan

04 yang telah mendukung penulis selama studi.

Page 10: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

x

Page 11: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

xi

Page 12: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………… ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………......................... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………… iv

ABSTRAK ………………………………………………………………………… v

ABSTRACT ……………………………………………………………………….. vi

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………………….. ix

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ………….. x

DAFTAR ISI ………………………………………………………........................ xi

DAFTAR TABEL …………………………………………………........................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………… xvi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang ………………………………………………………… 1

B Rumusan Masalah ……………………………………………………… 7

C Tujuan Penelitian ………………………………………......................... 7

D Manfaat Penelitian ……………………………………………............... 7

E Batasan Istilah dan Variabel …………………………………………… 8

1. Batasan Istilah ……………………………………….......................... 8

2. Variabel ……………………………………………………………… 9

BAB II KAJIAN TEORITIS 10

A. Asrama Stella Duce 1 Supadi 5 ………………………………………… 10

B. Program Pembinaan Bimbingan Kelompok di Asrama “Stella Duce” ... 12

1. Bimbingan kelompok .......................................................................... 12

2. Perencanaan program bimbingan kelompok ........................................ 13

C. Pribadi Agung ………………………………………………………….. 14

Page 13: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

xiii

1. Pribadi Agung menurut Teori Stephen R.Covey ……………………. 14

2. Contoh Pribadi Agung menurut Stephen R.Covey ………………….. 17

D. Empat Kecerdasan yang Diwujudnyatakan Elisabeth Gruyters ……….. 20

1. Kecerdasan spiritual …………………………………………………. 23

2. Kecerdasan emosional ………………………………………………. 25

3. Kecerdasan mental ………………………………………………....... 26

4. Kecerdasan fisik …………………………………………………….. 29

E. Pelayanan Suster-Suster CB di Indonesia ……………………………… 31

F. Program Pembinaan Menjadi Pribadi Agung di Asrama Stella Duce 1

Supadi 5 ………………………………………………………………..

33

1. Pembinaan kecerdasan spiritual : hormat terhadap Yesus Sang

Tersalib ………………………………………………………………

34

2. Pembinaan kecerdasan emosional : belarasa ………………………. 38

3. Pembinaan kecerdasan mental : ketekunan ……………….......... 41

4. Pembinaan kecerdasan fisik : disiplin ……………………...... 43

BAB III METODE PENELITIAN 48

A. Jenis Penelitian ………………………………………………………… 48

B. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………………. 48

C. Subjek dan Objek Penelitian ……………………………………............ 49

1. Subjek Penelitian ……………………………………………………. 49

2. Objek Penelitian ……………………………………………………... 49

D. Populasi …………………………………………………………............ 50

E. Instrumen Penelitian ……………………………………………............ 50

F. Teknik Pengumpulan Data …………………………………………….. 51

1. Tahap Persiapan ……………………………………………………... 51

2. Tahap Pelaksanaan ………………………………………………….. 51

G. Validitas dan Reliabilitas ……………………………………………… 52

1. Validitas …………………………………………………………….. 52

Page 14: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

xiv

2. Reliabilitas …………………………………………………………... 53

3. Skoring ……………………………………………………………… 54

4. Kategori tingkat manfaat program pembinaan menjadi pribadi

agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni

asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta …………………..

55

H. Teknik Analisi Data ……………………………………………………. 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 59

A. Hasil Penelitian ………………………………………………………… 59

B. Pembahasan Hasil Penelitian …………………………………………... 63

1. Berdasarkan data hasil penelitian ......................................................... 63

2. Berdasarkan proses kegiatan bimbingan .............................................. 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 72

A. Kesimpulan …………………………………………………………….. 72

B. Saran …………………………………………………………………… 76

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kisi-kisi kuesioner Manfaat Program Pembinaan Menjadi Pribadi Agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi Penghuni Asrama …………

51

Tabel 2 Koefisien Validitas dan Reliabilitas ……………………………………… 54

Tabel 3 Klasifikasi Koefisien Korelasi Alat Ukur .................................................... 54

Tabel 4 Skor Penilaian Kuesioner ....................................................................... 54

Tabel 5 Rincian responden dari 50 orang penghuni asrama ...................................... 59

Tabel 6 Tinggi-Rendahnya Manfaat Program Pembinaan Menjadi Pribadi Agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama pada

masing-masing aspek ...................................................................................

60

Tabel 7 Tanggapan Manfaat Program Menjadi Pribadi Agung (belajar pada Hidup

Elisabeth Gruyters) bagi Penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5

Yogyakarta secara keseluruhan ....................................................................

61

Tabel 8 Manfaat Program Pembinaan Menjadi Pribadi Agung (belajar pada hidup

Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama yang tinggi dan rendah pada

semua aspek .................................................................................................

66

Tabel 9 Manfaat Program Pembinaan Menjadi Pribadi Agung (belajar pada hidup

Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama yang tinggi dan rendah pada

aspek tertentu ...............................................................................................

67

Page 16: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Manfaat Program Pembinaan Menjadi Pribadi Agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi Penghuni Asrama

SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta.

Lampiran 2 Tabulasi Skor Manfaat Program Pembinaan Menjadi Pribadi

Agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi Penghuni

Asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta.

Lampiran 3 Tabel Pengelompokan Skor Ganjil – Genap.

Lampiran 4 Tabel Penghitungan Skor Ganjil – Genap.

Lampiran 5 Penghitungan Koefisien Korelasi Ganjil – Genap.

Lampiran 6 Penghitungan Koefisien Reliabilitas – Validitas.

Lampiran 7 Hasil Penghitungan Mean Keseluruhan dan Mean Per Aspek.

Lampiran 8 Tabel Manfaat Program Pembinaan Menjadi Pribadi Agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi Penghuni Asrama

SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta pada Aspek

kecerdasan Spiritual.

Lampiran 9 Tabel Manfaat Program Pembinaan Menjadi Pribadi Agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi Penghuni Asrama

SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta pada Aspek

kecerdasan Emosional.

Lampiran 10 Tabel Manfaat Program Pembinaan Menjadi Pribadi Agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi Penghuni Asrama

SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta pada Aspek

kecerdasan Mental.

Lampiran 11 Tabel Manfaat Program Pembinaan Menjadi Pribadi Agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi Penghuni Asrama

SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta pada Aspek

Page 17: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

xvii

kecerdasan Fisik.

Lampiran 12 Tabel Manfaat Program Pembinaan Menjadi Pribadi Agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi Penghuni Asrama

SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta Angkatan Tahun I

Lampiran 13 Tabel Manfaat Program Pembinaan Menjadi Pribadi Agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi Penghuni Asrama

SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta Angkatan Tahun II

Lampiran 14 Tabel Manfaat Program Pembinaan Menjadi Pribadi Agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi Penghuni Asrama

SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta Angkatan Tahun III.

Lampiran 15 Surat Ijin Penelitian.

Lampiran 16 Surat Keterangan Penelitian.

Lampiran 17 Program Kegiatan Pembinaan Menjadi Pribadi Agung

Lampiran 18 Foto-foto Kegiatan Pembinaan

Page 18: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah mengapa peneliti

tertarik dengan topik yang akan diteliti, permasalahan yang ditanyakan dan diajukan

oleh peneliti, tujuan penelitian ini dilakukan, manfaat dari hasil penelitian yang akan

diperoleh serta batasan istilah dan variabel.

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia modern dengan segala kemajuan Ilmu dan teknologinya

membuat orang berusaha untuk mencapai taraf kehidupan yang lebih baik. Untuk

mencapai taraf kehidupan yang lebih baik orang berusaha menempuh pendidikan

yang tinggi dan memilih sekolah-sekolah yang bermutu. Untuk mewujudkan

keinginannya itu, orang tidak segan-segan untuk pergi jauh dari daerahnya ke daerah

lain, dengan biaya yang tinggi. Bahkan orang tua berani mengirimkan putri-putrinya

ke luar kota untuk menempuh Sekolah Menengah Atas (SMA). Siswa-siswi SMA

yang meninggalkan daerahnya ke daerah lain khususnya ke kota Yogyakarta ini, tentu

membutuhkan tempat tinggal selama mereka menempuh pendidikannya. Salah satu

tempat tinggal yang mereka pilih adalah asrama.

Asrama dipilih sebagai salah satu tempat tinggal selama menempuh pendidikan di

SMA karena alasan keamanan dan rasa nyaman. Rasa aman dan nyaman menjadi

penting agar siswi yang bersangkutan dapat belajar dengan baik.

Page 19: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

2

Pada tahun 1973, banyak siswi yang berasal dari luar kota Yogyakarta juga luar

Provinsi yang bersekolah di SMA Stella Duce 1. Hal tersebut mendorong Sr.

Bernadia. CB (almarhumah) untuk mendirikan asrama bagi mereka. Setelah beberapa

bulan mencari lokasi maka diperolehlah rumah di Jl.Supadi 5 (Provinsi Indonesia,

1987:214). Pemilihan lokasi rumah tersebut dengan pertimbangan supaya para siswi

tidak mengeluarkan biaya untuk transportasi sebab SMA Stella Duce berada dekat

dengan lokasi rumah tersebut. Asrama tersebut kemudian diberi nama “Asrama SMA

Stella Duce 1”. Seiring dengan perkembangan SMA Stella Duce 1 yang mayoritas

siswinya dari kalangan ekonomi menegah ke atas maka berpengaruh pula dengan

penghuni asrama jaman sekarang.

Para penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta jaman sekarang

rata-rata dari kalangan ekonomi menegah ke atas. Dengan tingkat ekonomi menengah

ke atas maka mereka cenderung bersikap hedonis dan materialistis. Selama mereka

tinggal di asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta, para suster Cintakasih

Santo Carolus Borromeus (CB) berusaha membina mereka untuk memiliki visi hidup

yang jelas: tidak berorientasi pada kenikmatan semata melainkan memiliki perspektif

demi membantu orang lain sebagaimana telah dilakukan oleh Elisabeth Gruyters

(Pendiri Kongregasi CB) (Dewan, 2004:28). Elisabeth berasal dari keluarga kalangan

ekonomi menengah ke atas namun ia memiliki hati untuk orang lain yang tidak

mampu. Itu sebabnya ada program pembinaan yang wajib diikuti oleh semua

penghuni asrama supaya mereka memiliki hati seperti Elisabeth. Pembinaan yang

Page 20: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

3

diprogramkan dimaksudkan supaya penghuni asrama dapat menjadi pribadi

agung/menjadi pribadi utuh: tidak hanya cerdas secara mental saja melainkan juga

cerdas secara spiritual, dapat memiliki kepekaan sosial (kecerdasan emosional) dan

cerdas secara fisik. Oleh karena itu program pembinaan menjadi pribadi agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) diberikan kepada penghuni asrama SMA

Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta. Melalui program pembinaan ini diharapkan agar

para siswi sebagai komunitas asrama ikut ambil bagian dalam kerasulan awam

(Riberu,1983:315)

Program pembinaan yang diberikan oleh asrama termasuk ke dalam kategori

bimbingan kelompok. Bimbingan kelompok adalah pelayanan bimbingan yang

diberikan kepada lebih dari satu orang pada waktu yang bersamaan (Winkel,

2004:563). Oleh karena penghuni asrama terdiri dari 3 tahun angkatan maka

pembinaan diberikan dalam bentuk kelompok-kelompok sesuai dengan tahun

angkatan masing-masing dengan didampingi oleh team pembimbing.

Semenjak tahun 1973 penghuni asrama Stella Duce 1 diberi pembinaan yang

tujuannya supaya mereka dapat berkembang menjadi pribadi utuh maksudnya cerdas

secara intelektual maupun emosional. Terbukti ada beberapa alumni yang jika

diundang ke asrama untuk memberikan kesaksian tentang manfaat pembinaan di

asrama dapat mensharingkan nilai-nilai positif yang telah diperoleh dan sekarang ini

tetap dihidupinya. Berikut adalah sharing pengalaman alumni asrama yang

Page 21: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

4

membagikan manfaat program pembinaan yang diberikan oleh asrama bagi

penghuninya.

Seorang alumni yang berprofesi sebagai Jaksa, berdomisili di Surabaya

membagikan manfaat program pembinaan yang dialaminya ia merasa bersyukur

memiliki kebiasaan hidup doa yang baik. Akibatnya nuraninya senantiasa terasah

untuk memperjuangkan keadilan saat menghadapi persoalan dalam persidangan

kendati resikonya sangat besar. Melalui kebiasaan doa ia tergerak untuk memiliki visi

membela yang benar, berempati dengan orang yang menghadapi masalah. Alumni

yang lain berprofesi sebagai Kepala Sekolah di Jakarta mengungkapkan bahwa

pembinaan ditelah diterimanya selama tinggal di asrama telah menumbuhkan dan

membentuk jiwa kepemimpinannya. Sebagai seorang kepala sekolah ia menerapkan

menjadi seorang pemimpin yang berpikir ke depan demi kemajuan anak-anak

didiknya. Kemudian seorang alumni calon dokter gigi ia mengungkapkan bahwa

pembinaan yang dijalani di asrama sangat membantunya untuk berdisiplin.

Kedisiplinan dan ketekunan sangat dia rasakan sewaktu menjalani Koas untuk tidak

datang terlambat walau satu menit. Dan ia dapat menjalani masa Koas dengan baik

berkat pembinaan yang dialaminya selama tinggal di asrama.

Dalam konteks sekarang ini pembinaan yang diberikan di asrama adalah menjadi

pribadi agung/menjadi pribadi utuh sesuai dengan semangat pendiri Suster-suster

cintakasih Santo Carolus Borromeus: Elisabeth Gruyters. Menurut Stephen R. Covey

(Covey, 2006:9,33) yang dimaksud dengan pribadi yang agung adalah pribadi yang

Page 22: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

5

mampu menemukan suara panggilan dalam jiwanya dan mengilhami orang lain

untuk menemukan kemerdekaan jiwa mereka serta mampu mengembangkan empat

kecerdasan secara integral. Pribadi agung dalam konteks bimbingan konseling berarti

individu yang bersangkutan menjadi pribadi utuh.

Keempat kecerdasan yang dimaksud adalah kecerdasan spiritual, kecerdasan

emosional, kecerdasan mental, dan kecerdasan fisik (Covey, 2006:34). Elisabeth

adalah pribadi yang agung/utuh, ia telah mengembangkan empat kecerdasan tersebut

secara integral sepanjang hidupnya.

Keempat kecerdasan itu, telah dihidupi oleh Elisabeth sebagai pendiri Kongregasi

Suster-suster Cintakasih Santo Carolus Borromeus (CB) dan diteladani oleh semua

suster CB. Asrama Stella Duce 1 yang dikelola suster-suster CB berusaha

menanamkan keempat kecerdasan tersebut kepada para penghuninya melalui

program-program pembinaan. Stella Duce berasal dari bahasa Latin “Bintang

Pembimbing”. Istilah ini digunakan dengan maksud agar penghuni asrama

mendapatkan pembinaan menjadi pribadi agung sehingga dapat menampilkan

kualitas hidup yang baik dalam bermasyarakat (Asrama, 2007:01).

Program pembinaan yang diberikan oleh asrama Stella Duce 1 Supadi 5

Yogyakarta meliputi:

a. Pembinaan kecerdasan spiritual: pembinaan ini membantu para siswi untuk

mengasah nurani supaya didayai oleh semangat Yesus Sang Tersalib. Untuk

itu asrama memberikan bentuk kegiatan seperti: Perayaan Ekaristi/Kebaktian

Page 23: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

6

harian dan Mingguan, mengikuti Perayaan Ekaristi di asrama setiap satu bulan

sekali, doa dan renungan harian bersama, doa rosario setiap hari Rabu dan

pada bulan Mei-Oktober didoakan setiap hari, mengikuti Pendalaman Iman,

Sakramen Tobat, Perayaan Natal dan Paska, Perayaan Hari Jadi Kongregasi

CB, dan Pesta Santo Carolus, menyediakan buku-buku bacaan tentang ajaran

agama Buddha, Kristen dan Katolik.

b. Pembinaan kecerdasan emosional: pembinaan ini membantu dan melatih para

siswi untuk memiliki semangat bela rasa. Bentuk kegiatan yang diberikan

adalah analisa sosial, bakti sosial, Home stay/live in.

c. Pembinaan kecerdasan mental: Tujuannya supaya para siswi memiliki

ketekunan dan mempunyai visi-misi hidup yang berorientasi demi menolong

orang lain. Untuk itu asrama mewajibkan para siswi untuk: belajar di sekolah,

di asrama, mengikuti les dan bimbingan belajar, latihan dasar kepemimpinan.

d. Pembinaan kecerdasan fisik: dengan belajar dari organ-organ tubuh yang

memiliki disiplin tinggi dalam menjalankan fungsinya masing-masing. Maka

asrama membantu para siswi agar hidup tertib, teratur dan disiplin dengan

dilatih untuk dapat mengatur waktu dan mengikuti kegiatan outbond.

Peneliti ingin mengetahui manfaat program pembinaan menjadi pribadi agung

tersebut bagi penghuni asrama Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta. Program

pembinaan diadakan supaya mereka dapat meneladan hidup Elisabeth Gruyters

yang selama hidupnya telah menjadi “Bintang Pembimbing” bagi banyak orang.

Page 24: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

7

Peneliti juga menjadi salah satu staf pembimbing di asrama tersebut yang

bertanggungjawab menerapkan pendampingan agar penghuni asrama Stella Duce

1 Supadi 5 dapat menjadi “Bintang Pembimbing”.

Selain sebagai salah satu staf di asrama tersebut peneliti memiliki

keprihatinan terhadap gaya hidup anak asrama yang cenderung hedonis dan

materialistis. Peneliti menyaksikan secara langsung bagaimana penghuni asrama

begitu mudah mengeluarkan uang untuk membeli sesuatu yang kurang

dibutuhkan.

B. Perumusan Masalah

Bagaimanakah Manfaat Program Pembinaan Menjadi Pribadi Agung (belajar

pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi Penghuni Asrama SMA Stella Duce 1 Supadi

5 Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

Mendeskripsikan Manfaat Program Pembinaan Menjadi Pribadi Agung (belajar

pada Hidup Elisabeth Gruyters) bagi Penghuni Asrama SMA Stella Duce 1

Supadi 5 Yogyakarta.

Page 25: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

8

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi:

a. Yayasan Syantikara sebagai lembaga penanggung-jawab asrama: dapat

mengetahui manfaat program pembinaan menjadi pribadi agung bagi

penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5.

b. Bagi pembimbing asrama: mendapatkan informasi pelayanan bimbingan

untuk penghuni asrama berkaitan dengan program pembinaan menjadi pribadi

agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) dengan mengembangkan empat

kecerdasan dalam hidupnya.

c. Bagi para siswi: dapat menyerap betapa pentingnya untuk terus berproses

mengembangkan kebebasan dan kemampuan untuk memilih, prinsip-prinsip

dan empat kecerdasan secara integral.

d. Bagi peneliti: mengetahui sejauhmana respons penghuni asrama dalam

menyerap nilai-nilai pembinaan menjadi pribadi agung (belajar pada hidup

Elisabeth Gruyters) yang sepanjang hidupnya telah berproses menjadi pribadi

agung dengan menggunakan seluruh anugerah penting dari sang pencipta

dengan menemukan suara dalam jiwanya dan mengembangkan empat

kecerdasan secara integral dalam hidupnya.

e. Bagi orang tua: membantu putrinya dalam berproses menjadi pribadi yang

agung/utuh. Baik sewaktu putrinya menjadi penghuni asrama maupun ketika

sudah keluar dari asrama.

Page 26: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

9

E. Batasan Istilah dan Variabel

Agar penelitian ini mudah dipahami, maka perlu dijelaskan definisi operasional

beberapa istilah.

1. Batasan Istilah

a. Asrama adalah tempat tinggal yang dikhususkan untuk kelompok tertentu seperti

suku, jenis kelamin, agama, dan tingkat pendidikan tertentu. Asrama biasanya

dikelola oleh Yayasan tertentu dan memiliki tujuan tertentu pula (Asrama,

2007:01). Dalam penelitian ini asrama yang dimaksud adalah Asrama SMA

Stella Duce 1 Jl. Supadi 5 Yogyakarta yang berada di bawah naungan Yayasan

Syantikara dan dikelola oleh Suster-suster Cintakasih St.Carolus Borromeus.

b. Pribadi Agung adalah pribadi yang mampu menemukan suara panggilan dalam

jiwanya dan mengilhami orang lain untuk menemukan kemerdekaan jiwa

mereka serta mampu mengembangkan kecerdasan spiritual, emosional, mental

dan fisik secara integral dalam hidupnya. Dalam konteks ini dengan cara belajar

pada hidup Elisabeth Gruyters.

2. Variabel

Variabel dalam penelitian ini yaitu manfaat program pembinaan menjadi

pribadi agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama

SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta.

Page 27: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

10

BAB II

KAJIAN TEORITIS

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5,

Program Pembinaan di Asrama dalam Konteks Bimbingan Kelompok “Stella Duce”,

Pribadi Agung menurut teori Stephen R.Covey, Empat Kecerdasan yang

diwujudnyatakan oleh Elisabeth Gruyters, Karya Pelayanan CB di Indonesia,

Program pembinaan menjadi Pribadi Agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters)

di Asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta.

A. Asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5

Asrama Stella Duce 1 Supadi 5 dikelola oleh para suster CB. Asrama ini didirikan

seiring berkembangnya karya pendidikan yang ditangani oleh para suster CB di SMA

Stella Duce 1. Meningkatnya jumlah siswi yang berasal dari berbagai daerah

mendorong para suster CB untuk mendirikan asrama. Selain jumlah siswi yang terus

meningkat juga karena banyaknya siswi yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Karya asrama pertama kali muncul di Ganjuran pada tahun 1939 dengan menerima

siswa-siswi SMP dan SPG (Provinsi Indonesia, 1987:162).

Asrama Stella Duce 1 muncul berkat adanya komunitas Stella Duce setelah

Perang Dunia ke II yaitu pada tahun 1949. Asrama dimulai dengan menampung 11

siswi dengan latar belakang dari keluarga tidak mampu. Asrama ini terletak di Jalan

Page 28: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

11

Kolombo 19 tepatnya di biara Stella Duce. Asrama ini terus berkembang dan jumlah

siswi terus bertambah, sekitar tahun 1959 jumlah siswi asrama menjadi 146 orang,

didampingi oleh 4 orang suster dan 2 orang ibu awam ((Provinsi Indonesia,

1987:207-208).

SMA Stella Duce yang terus berkembang dengan pesat dan jumlah siswi yang

semakin bertambah tak memungkinkan lagi menampung para siswi di asrama Stella

Duce Jalan Kolombo. Pada tanggal 1 Januari tahun 1973, Sr.Bernadia CB

(almahurmah) membuka asrama lagi di Jalan Sabirin 3. Asrama ini diperuntukkan

bagi para siswi yang tidak mampu secara ekonomi sehingga para siswi tidak perlu

lagi mengeluarkan biaya untuk transportasi. Asrama ini memiliki kapasitas/daya

tampung 33 siswi. Akan tetapi karena jumlah siswi yang membutuhkan asrama terus

bertambah maka masih pada tahun yang sama asrama kemudian dipindahkan ke Jalan

Supadi 5 hingga sekarang. Asrama Jalan Supadi 5 ini memiliki daya tampung 52

siswi (Provinsi Indonesia, 1987:214). Asrama ini dinamai asrama SMA Stella Duce 1

Supadi 5 Yogyakarta.

Para penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta jaman sekarang

rata-rata dari kalangan ekonomi menengah ke atas. Dengan tingkat ekonomi

menengah ke atas maka mereka cenderung bersikap hedonis dan materialistis. Selama

mereka tinggal di asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta, para suster CB

berusaha membina mereka untuk memiliki visi hidup yang jelas: tidak berorientasi

pada kenikmatan semata melainkan memiliki perspektif demi membantu orang lain

Page 29: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

12

sebagaimana telah dilakukan oleh Elisabeth Gruyters (Pendiri Kongregasi CB)

(Dewan, 2004:28). Elisabeth berasal dari keluarga kalangan ekonomi menengah ke

atas namun ia memiliki hati untuk orang lain yang tidak mampu. Itu sebabnya ada

program pembinaan dalam bentuk bimbingan kelompok yang wajib diikuti oleh

semua penghuni asrama supaya mereka memiliki hati seperti Elisabeth: cerdas secara

mental dan cerdas secara spiritual, memiliki kepekaan sosial (kecerdasan emosional)

dan disiplin tinggi (cerdas secara fisik). Oleh karena itu program pembinaan menjadi

pribadi agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) diberikan kepada seluruh

penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta. Agar para siswi sebagai

komunitas asrama sedini mungkin turut ambil bagian dalam kerasulan awam

(Riberu,1983:315).

B. Program Pembinaan Bimbingan Kelompok di Asrama “Stella Duce”

1. Bimbingan kelompok

Yang dimaksud dengan bimbingan kelompok adalah pelayanan bimbingan

yang diberikan kepada lebih dari satu orang pada waktu yang bersamaan

(Winkel, 2004:563). Tujuan bimbingan kelompok yaitu supaya orang yang

dilayani menjadi mampu mengatur kehidupan sendiri, memiliki

pandangannya sendiri dan tidak sekadar membebek pendapat orang lain,

mengambil sikap sendiri, dan berani menanggung sendiri efek serta

konsekuensi dari tindakan-tindakannya (Winkel, 2004: 564).

Page 30: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

13

Dalam bimbingan kelompok yang terutama dituju bukanlah

perkembangan kelompok sebagai kelompok, melainkan perkembangan

optimal dari masing-masing individu yang tergabung dalam suatu kelompok

(Winkel, 2004: 565). Tujuan agar masing-masing individu dapat berkembang

secara optimal untuk menjadi pribadi agung dengan meneladani kehidupan

Elisabeth Gruyters dan agar mereka semakin menjadi “Stella Duce” (Bintang

Pembimbing). Di asrama pembinaan yang diberikan mengacu pada konsep

bimbingan kelompok sebagaimana diuraikan di atas.

Agar tujuan pembinaan tercapai, maka kegiatan diberikan dalam bentuk

group guidance model. Pengelompokkan sesuai dengan tahun angkatan

masing-masing, yaitu tahun I, tahun II dan tahun III. Pembimbing asrama

memegang peranan utama, mengambil banyak inisiatif, mengatur inti kegiatan

yang akan dilakukan, dan berperan sebagai fasilitator. Pembimbing asrama

menyajikan banyak informasi dan melibatkan seluruh anggota kelompok

dalam mengolah informasi supaya penghuni asrama mampu mencerna dan

mengambil makna dari kegiatan bimbingan bagi dirinya sendiri dengan cara

memberikan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dalam kelompok

kecil.

Page 31: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

14

2. Perencanaan program bimbingan kelompok

Menurut Winkel (2004: 581) kegiatan bimbingan yang diberikan

pembimbing perlu bersumber pada pengetahuan dan pemahaman

pembimbing, hasil refleksi pembimbing dan persoalan yang dihadapi oleh

yang dibimbing. Dalam konteks kegiatan pembinaan di asrama, maka

program disusun berdasarkan:

a. Bersumber dari pengetahuan dan pemahaman pembimbing asrama di

berbagai bidang ilmu: teologi (dengan memperkenalkan tokoh-tokoh

iman Katolik yaitu Elisabeth Gruyters, Santo Carolus Borromeus dan

Yesus Kristus sebagai pusatnya), psikologi (dengan memperkenalkan

4 kecerdasan yang dicetuskan oleh Stephen R.Covey) dan sosiologi

(dengan memperkenalkan teori analisa sosial).

b. Program disusun berdasarkan hasil refleksi pembina asrama tentang

adanya pergeseran latar belakang penghuni asrama yang semula dari

kalangan tidak mampu menjadi kalangan menengah ke atas yang

cenderung hedonis dan materialistis. Oleh karena itu memunculkan

gagasan untuk memberikan pembinaan “Menjadi pribadi agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters).

c. Isi program pembinaan yang disusun oleh team pembina berdasarkan

aneka masalah yang dihadapi oleh para siswi sebagai komunitas kaum

muda sekarang yaitu: hedonis dan materialistis hendak “dilawan”

Page 32: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

15

dengan menanamkan semangat disiplin tinggi untuk berani hidup

bercukup/ugahari dan berbelarasa.

Berdasarkan gagasan di atas maka peneliti akan menyajikan teori-

teori yang berkaitan dengan landasan psikologis dan teologis tentang

menjadi pribadi yang agung.

C. Pribadi Agung

1. Pribadi agung menurut teori Stephen R.Covey

Seseorang dapat berkembang untuk bersinar cemerlang atau tidak, tergantung

pada orang yang bersangkutan. Mengapa Stephen R.Covey menyebutkan bahwa

manusia dikaruniai anugerah yang begitu luar biasa oleh Pencipta. Anugerah itu

meliputi; 1) kebebasan dan kemampuan untuk memilih, 2) prinsip-prinsip/hukum

alam, 3) empat kecerdasan/kemampuan. Berkaitan dengan tiga anugerah peting di

atas berikut adalah uraian masing-masing anugerah itu mampu membawa

seseorang menemukan titik gemilang atau menjadi pribadi yang agung.

Stephen R.Covey berpendapat: “SETIAP ORANG MEMILIH SATU dari dua

cabang jalan dalam hidupnya. Satu cabang adalah jalan yang lapang, dan banyak

dilalui orang, yaitu jalan ke arah mediokritas, suatu keadaan serba tanggung,

setengah-setengah, atau malah memble. Jalan satunya lagi menuju ke arah

keagungan, kebesaran, atau kehebatan dan pemenuhan makna” (Covey,2006:43).

Page 33: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

16

Jalan ke arah keagungan membebaskan dan mewujudkan potensi manusiawi.

Jalan keagungan adalah suatu proses pertumbuhan bertahap dari dalam ke luar.

Orang yang memilih jalan keagungan disebut juga orang yang memilih jalan atas.

Mereka adalah pribadi yang berani bangkit tegak di atas berbagai pengaruh

budaya yang negatif, dan memilih untuk menjadi kekuatan kreatif bagi

kehidupan. Jalan keagungan dapat dinyatakan dengan SUARA (Panggilan Jiwa).

Orang yang berada di jalan ini menemukan suara mereka, dan mengilhami orang

lain untuk menemukan suara mereka (Covey, 2006:43).

Orang yang memilih jalan keagungan adalah pribadi yang berani bangkit

tegak di atas berbagai pengaruh budaya negatif dan dapat memilih untuk menjadi

kekuatan kreatif bagi kehidupan sebab orang yang demikian adalah orang yang

mampu mendengarkan dan menemukan panggilan jiwanya. Sikap dan tindakan

yang dilakukan berdasarkan panggilan dari dalam hatinya bukan hanya sekedar

mengikuti tren apapun.

Untuk menjadi seorang pribadi agung maka beberapa hal meski ditempuh.

Pertama; menemukan suara dalam jiwa; dengan mengembangkan anugerah yang

dimiliki sejak lahir yaitu kebebasan dan kemampuan untuk memilih, hukum-

hukum alam atau prinsip-prinsip yang universal dan tidak pernah berubah, empat

kecerdasan yaitu spiritual, emosional, mental, fisik. Kedua; menyatakan suara

dalam jiwa dengan memelihara perwujudan tertinggi dari kecerdasan manusia ini:

visi, disiplin, gairah hidup dan nurani (Covey,2006:47). Orang yang demikian

Page 34: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

17

adalah orang yang mampu memilih jalan yang menuju ke titik gemilang. Orang

yang memilih titik gemilang yakni jalan menuju suatu keagungan adalah orang

yang berani memilih sesuatu yang tidak banyak dipilih oleh orang. Berkaitan

dengan keagungan ada tiga jenis keagungan: keagungan pribadi, keagungan

kepemimpinan, dan keagungan organisasi.

Keagungan pribadi ditemukan bila orang menemukan tiga anugerah yang

sudah diterima sejak lahir yaitu pilihan, prinsip, dan empat kecerdasan manusia.

Mengapa sebab ketika orang sudah mampu mengembangkan keempat kecerdasan

itu secara integral maka orang yang bersangkutan mampu menumbuhkan karakter

yang luar biasa, penuh visi, disiplin, dan gairah yang dipandu oleh hati nurani,

pendek kata karakter yang berani sekaligus ramah. Karakter yang demikian

memiliki kontribusi yang signifikan, yang bukan sekedar melayani umat manusia

tetapi memiliki fokus pada “yang satu.” Inilah yang dinamakan keagungan

primer. Sedangkan keagungan sekunder meliputi bakat, reputasi, prestise,

kekayaan, dan pengakuan atau penghargaan.

Keagungan kepemimpinan dicapai oleh orang-orang yang tanpa memandang

posisi atau jabatan mereka, memilih untuk mengilhami orang lain agar

menemukan suara mereka.

Keagungan organisasi dicapai saat organisasi menjalani tantangan terakhir

untuk menerjemahkan peran-peran dan pekerjaan kepemimpinan mereka

(termasuk visi, misi dan nilai-nilai) ke dalam prinsip atau pendorong pelaksanaan

Page 35: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

18

dalam sebuah organisasi, yaitu kejelasan, komitmen, penerjemahan, bantuan yang

memampukan, sinergi, dan akuntabilitas. Pendorong ini juga merupakan prinsip-

prinsip yang universal, abadi, sudah pasti terbukti bagi organisasi. Kesatuan tiga

keagungan yang ada akan menjadikan seseorang mengalami titik gemilang. Di

mana orang berada pada suatu posisi yang tepat yaitu karena energi yang

dilepaskan saat seseorang menemukan suara jiwanya baik sebagai individu, tim

dan organisasi.

Orang yang mampu menemukan suara jiwanya adalah orang yang juga

mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia utuh. Maksudnya adalah bahwa

seseorang telah dikaruniai kemampuan dan bakat-bakat. Kemampuan yang

dimaksud adalah empat kecerdasan yaitu kecerdasan spiritual, emosional, mental

dan fisik (Covey,2006: 416-418, 466-467)

2. Contoh pribadi agung menurut Stephen R. Covey

Sebagaimana diungkapkan oleh Covey dalam pandangannya mengenai

pribadi agung adalah pribadi yang mampu menemukan suara panggilan jiwanya

dan mampu mengilhami orang lain untuk juga menemukan suaranya sendiri.

Selain itu juga Covey mengungkapkan, “Pribadi agung adalah pribadi yang berani

memilih jalan yang sedikit dipilih oleh orang” (Covey, 2006:9,44). Maka tidak

begitu banyak tokoh yang ditampilkannya. Berikut ada dua pribadi sebagai contoh

bahwa mereka dapat dikatakan sebagai pribadi agung.

Page 36: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

19

1. Nelson Mandela, mantan presiden Afrika Selatan, melewatkan hampir dua

puluh tujuh tahun masa hidupnya di dalam penjara karena pembangkangannya

melawan rezim apartheid. Masa hidupnya yang cukup lama di dalam penjara

tidak membuatnya menjadi pribadi lemah sebab Nelson Mandela lebih

membiarkan hidupnya dipimpin oleh angan-angan yang dimilikinya dari pada

ingatannya akan peristiwa yang menimpa hidupnya.

Mandela mampu melihat dengan angan-angannya akan suatu dunia yang

jauh lebih luas daripada batas-batas pengalaman dan ingatannya terhadap

masa hidupnya di penjara, ketidakadilan, perang dan perpecahan suku. Nelson

Mandela mampu mendengarkan suara panggilan dalam jiwanya yang

bergaung sebuah keyakinan terhadap nilai dari setiap warga negara Afrika

Selatan (Covey,2006:101-102).

2. Bunda Teresa dalam hidupnya membaktikan dirinya sepenuh hati, dengan

bebas dan tanpa syarat untuk melayani kaum miskin. Terhadap Ordonya, dia

mewariskan keteguhan yang berpegang pada kaul kemiskinan, kemurnian hati

dan ketaatan. Bunda Teresa melaksanakan ketiga kaul membiaranya dengan

amat berdisiplin. Tak mengherankan jika ordo yang didirikannya tetap kuat

dan berkembang bahkan ketika bunda Teresa sudah meninggal dunia

(Covey,2006:102).

Nelson Mandela dan Bunda Teresa adalah dua orang pribadi agung menurut

pandangan teori Covey. Mereka disebut sebagai contoh pribadi agung karena

Page 37: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

20

mereka mampu menemukan suara panggilan dalam jiwanya dan bahkan apa yang

mereka lakukan memberi inspirasi kepada orang lain untuk melanjutkan apa yang

telah mereka rintis. Selain Nelson Mandela dan Bunda Teresa yang disebutkan

oleh Covey ada seorang tokoh yang juga layak dikatakan sebagai pribadi agung

yaitu Elisabeth Gruyters (Pendiri Kongregasi Suster-suster Cintakasih Santo

Carolus Borromeus).

Elisabeth layak disebut sebagai pribadi agung karena ia juga merupakan

seorang pribadi yang mampu menemukan suara panggilan jiwanya dan karya

yang telah dirintisnya pun menjadi inspirasi bagi penerusnya maupun orang-orang

yang mengalami karya pelayanannya. Selain itu Elisabeth mampu menggunakan

ketiga anugerah penting dalam dirinya yaitu dengan kebebasannya ia mampu

memilih hidup membiara kendati telah banyak biara yang kosong karena

ditinggalkan akibat perang Revolusi Perancis, memasuki kota Mastricth walau

kota tersebut telah menjadi kota yang sangat tertutup, ia memiliki prinsip-prinsip

yang kuat dalam hidupnya yaitu bahwa keselamatan jiwa manusia sangat

dipentingkan dan nama Allah semakin dimuliakan, dan sepanjang hidupnya ia

terus berproses mewujudnyatakan empat kecerdasan secara integral dalam

peristiwa hidup yang dialami sedari ia kanak-kanak hingga dewasa.

Page 38: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

21

D. Empat Kecerdasan yang Diwujudnyatakan Elisabeth Gruyters

Tanggal 1 November 1789 Elisabeth lahir di Belgia, sebagai anak ke empat dari

tujuh bersaudara. Ia berasal dari keluarga Kristiani yang saleh. Ayah dan ibunya

bernama Nicolaas Gruyters dan Maria Borde. Ayahnya bekerja sebagai bendahara di

Puri Leut milik Puteri van Mewen de Felz. Selain itu, ia bekerja sebagai pengurus

gereja Paroki Sint Pieter di Leut. Keluarga Gruyters merupakan keluarga yang cukup

berada dan terhormat bahkan rumah mereka termasuk besar di seluruh Leut

(Soemardilah Magdaleni CB & Soeyarni Afra CB, 2004:12).

Ayah dan ibunya mendidik Elisabeth untuk memiliki hidup doa yang baik. Sedari

kanak-kanak Elisabeth selalu bersikap rendah hati karena senantiasa meluangkan

waktu untuk berdoa dan bermeditasi di hadapan patung Salib Yesus. Akibatnya,

nurani Elisabeth senantiasa didayai oleh semangat belarasa sebagaimana telah

dijalankan Yesus selama hidupnya (Seri Dokumen CB,2004:6). Jadi Elisabeth

memiliki kecerdasan spiritual. Yang dimaksud dengan kecerdasan spiritual adalah

kecerdasan yang membantu orang mencerna dan memahami prinsip-prinsip sejati

hidupnya yang merupakan panggilan dari nuraninya (Covey, 2006:79).

Tahun 1789-1891 situasi sosial-politik di Belgia sedang bergejolak karena

terpengaruh pasca Revolusi Perancis. Masyarakat kelas bawah memberontak terhadap

kalangan atas dengan mengumandangkan: kemerdekaan/liberty; persamaan/equality

di depan hukum, kebebasan berbicara, memilih agama, dan dijaminnya kebebasan

pers; persaudaraan /partenity (Supriatna, 2007:206). Elisabeth dan orangtuanya serta

Page 39: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

22

keluarga Puri Leut dapat merasakan teriakan penderitaan masyarakat kelas bawah

tersebut, maka mereka tergerak untuk menolong masyarakat kelas bawah tersebut.

Bentuk pertolongan yang mereka lakukan yaitu dengan cara memberi tumpangan

agar orang-orang yang tertindas tidak tertangkap oleh penguasa.

Tindakan-tindakan Elisabeth bersama orangtuanya serta keluarga Puri Leut

menunjukkan bahwa ia memiliki kecerdasan emosional. Adapun yang dimaksud

dengan kecerdasan emosional adalah kepekaan untuk melakukan suatu perbuatan

yang luhur. Tindakan-tindakan tersebut didasari oleh semangat berani menghadapi

resiko demi menolong siapa saja tanpa memandang status apapun, inklusif dan

senantiasa bersikap optimis karena yakin tindakan yang dilakukan itu benar (Covey,

2006:99).

Solidaritas yang dilakukan oleh Elisabeth tersebut sekaligus menumbuhkan visi

hidupnya yaitu ingin menolong yang miskin dan tersisih (Dewan, 2004:21). Visi ini

didayai oleh nuraninya yang ingin melakukan semangat bela rasa sebagaimana telah

dijalankan Yesus selama hidupnya. Itu sebabnya ia memiliki misi hidup: ingin

menolong orang yang menderita dan berkesesakan hidup melalui karya sosial,

pendidikan dan kesehatan (Dewan,2004:26-27). Hal-hal inilah yang membuktikan

jika Elisabeth memiliki kecerdasan mental. Yang dimaksud dengan kecerdasan

mental adalah kemampuan untuk merealisasikan visi dan misi hidupnya dengan

penuh pertimbangan demi membantu orang lain (Covey, 2006:99).

Page 40: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

23

Pada tanggal 29 April tahun 1837 Elisabeth mendirikan biara dan diikuti oleh dua

orang perempuan lain di Maastricht Belanda. Mereka bertiga memiliki sikap disiplin

yang tinggi, ulet dan mau bekerja keras dalam menolong orang yang menderita

dengan penuh kegembiraan. Setelah 6 hingga 8 tahun karya mereka menarik banyak

perempuan lain untuk bergabung menjadi pengikutnya. Biara yang didirikan

Elisabeth awalnya disebut suster-suster cintakasih. Namun ketika peraturan dikirim

ke Roma, Sri Paus Pius IX tidak setuju sebab sudah ada suster-suster cintakasih dari

Vinsentius a Paolo dan Paus memberikan alternatif supaya Elisabeth memilih

bergabung dengan Tarekat Suster-suster Vinsentius a Paolo atau menerima Santo

Carolus Borromeus sebagai pelindung. Elisabeth memilih alternatif kedua sebab

biaranya memiliki latar belakang semangat bela-rasa yang sama dengan yang telah

dijalankan oleh Santo Carolus Borromeus. Jadi pada tanggal 14 Desember 1856 biara

tersebut resmi bernama Suster-suster Cintakasih Santo Carolus Borromeus disingkat

Suster-suster CB (Gruyters, 2007:30-31,35-36). Ketekunan dan kedisiplinan

Elisabeth dalam membangun biara mencerminkan bahwa ia memiliki kecerdasan

fisik. Adapun yang dimaksud dengan kecerdasan fisik adalah kemampuan seseorang

untuk terlibat penuh dengan disiplin diri yang tinggi dalam mewujudkan visi dan misi

hidup yang telah dimilikinya (Covey, 2006:99).

Elisabeth Gruyters berasal dari desa Leut Belgia. Elisabeth lahir pada 1

November 1789 dan dibaptis pada hari itu juga. Ayah dan ibunya bernama Nicolaas

Gruyters dan Maria Borde. Elisabeth Gruyters terlahir sebagai anak ke empat dari 7

Page 41: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

24

bersaudara. Ayah Elisabeth bekerja sebagai bendaharawan di Puri Leut dan sebagai

pengurus gereja. Keluarga Gruyters merupakan keluarga terpandang dan rumah

mereka termasuk besar di seluruh Leut (Seri Dokumen CB, 2004:10-11). Kendati

Elisabeth berasal dari keluarga terpandang, dalam seluruh hidupnya ia tidak terlena

dengan kenikmatan material melainkan dapat berproses menjadi pribadi agung

dengan mewujudnyatakan empat kecerdasan secara integral. Sehingga seluruh

hidupnya diabdikan untuk menolong banyak orang.

1. Kecerdasan spritual

Elisabeth Gruyters berasal dari keluarga yang baik dan terpandang bahkan

rumah mereka termasuk besar di seluruh Leut. Ayahnya bekerja sebagai bendahara

di Puri Leut milik Putri van Mewen de Felz. Kendati sebagai seorang bendahara

dan keluarga terpandang namun ayah Elisabeth mendidik dia menjadi seorang

pribadi sederhana. Selain sebagai bendahara Puri Leut Ayah Elisabeth juga bekerja

sebagai pengurus gereja Paroki Sint Pieter di Leut (Seri Dokumen CB, 2004:11).

Tak mengherankan jika Elisabeth dididik oleh ayahnya untuk menjadi pribadi yang

beriman. Iman Elisabeth semakin tumbuh dan matang dengan kebiasaannya berdoa

di muka Salib Yesus. Bahkan dalam doanya di muka Salib Yesus ia mengalami

pengalaman mistik sehingga memiliki kerinduan untuk dipersatukan dengan duka

Ilahi yang tertuang dalam syair doanya:

Page 42: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

25

o... Pencinta hatiku yang manis

ikut sertakan aku dalam duka-Mu.

Semoga hatiku bernyala-nyala karena cinta.

Buatlah aku cakap dalam pengabdian-Mu.

Tetapi tidaklah bermanfaat bagiku saja.

Pun juga bagi keselamatan sesama manusia. Amin. (EG. 39)

Penghayatan iman Elisabeth Gruyters menggerakkan nuraninya untuk memiliki

sikap-sikap: mau melayani orang lain, rendah hati, penuh semangat, penuh belarasa,

bertanggung-jawab, adil dan hormat terhadap hidup orang lain (Lewis, 2004:30, 44,

54, 137). Sikap-sikap itu nampak dalam perilaku hidupnya yang berkelimpahan

dengan mencurahkan tenaganya demi menolong orang lain yang menderita. Hidup

Elisabeth senantiasa didayai oleh nurani dan hasrat semangat belarasa yang

ditimbanya dari relasi pribadi dengan Yesus Sang tersalib dalam hidup doa.

Kepekaan nuraninya semakin terasah karena ia berada di lingkungan yang

berorientasi pada tujuan mulia. Lingkungan yang di maksud adalah keluarganya

sendiri dan keluarga Puri Leut. Ayah Elisabeth bersama keluarganya tinggal di

salah satu rumah megah yang terletak di depan taman Puri. Pemilik Puri Leut

adalah Puteri van Mewen de Felz juga seorang pribadi yang saleh, sederhana dan

murah hati. Dalam lingkungan keluarganya sendiri dan keluarga Putri van Mewen

de Felz, Elisabeth tumbuh menjadi seorang pribadi yang selalu mencari kehendak

Tuhan (Soemardilah, 2004:13).

Ketika beranjak dewasa Elisabeth bekerja di keluarga Nijpels di Mastricht

Belanda dari tahun 1822 hingga tahun 1836. Keluarga tersebut memiliki kehidupan

moral yang rusak, sebab kerap kali terjadi pesta-pora dan mabuk-mabukan.

Page 43: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

26

Elisabeth yang berasal dari lingkungan keluarga yang baik dan selalu mencari

kehendak Tuhan dalam hidupnya ikut bertanggung-jawab untuk membantu

keluarga Nijpels agar kembali ke jalan yang benar (Ratwasih, 1999:39). Semua hal

ini menunjukkan jika Elisabeth memiliki kecerdasan spiritual.

2. Kecerdasan emosional

Ketergerakkan hati Elisabeth untuk membantu mereka yang menderita akibat

ketidakadilan didorong oleh hasrat belarasa yang muncul/tumbuh di dalam hatinya

(Hartono,2000:7-8). Hasrat belarasa inilah yang menjadikan Elisabeth senantiasa

berorientasi membantu orang lain, berbagi dan bekerja sama dengan penuh

optimisme. Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Elisabeth menandakan bahwa

ia memiliki perilaku pro sosial (Crain, 2007:312). Semua itu nampak pada waktu

Elisabeth bersama keluarganya dan keluarga Puri Leut menolong orang-orang yang

menderita di masa perang Revolusi Perancis karena dikejar-kejar pihak penguasa.

Keluarga Elisabeth dan keluarga Puri Leut memberikan tumpangan di ruang bawah

tanah Puri kepada orang-orang tersebut, menunjukkan lorong jalan bawah tanah

sepanjang 1 km terletak mulai dari rumah bendaharawan puri, melewati Puri,

melintasi sungai Maas menuju Maaseik supaya orang-orang tersebut dapat bebas

dari kejaran pihak penguasa.

Hasrat bela rasa Elisabeth bersama keluarganya dan keluarga Puri Leut,

menunjukkan bahwa mereka bersikap inklusif yaitu mau membuka diri untuk

menolong masyarakat dari kalangan bawah. Hal ini menumbuh-kembangkan sikap

Page 44: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

27

empatisitas dalam diri Elisabeth yang akhirnya senantiasa bersedia menolong

orang-orang yang menderita itu kendati ia harus menghadapi tantangan (resiko)

yang tinggi (Hartono, 2000:14-19).

Hasrat belarasa Elisabeth ini juga tumbuh berkat relasinya dengan Tuhan yang

mendorongnya untuk berorientasi pada tujuan mulia: menolong orang lain dengan

semangat belarasa sebagaimana telah dijalankan Yesus selama hidupnya. Semua hal

ini menunjukkan jika Elisabeth memiliki kecerdasan Emosional.

3. Kecerdasan mental

Visi-misi hidup Elisabeth tumbuh dan berkembang karena ia belajar dari teladan

hidup yang diberikan oleh kedua orangtuanya serta keluarga Puri yang selalu

membantu orang lain yang menderita dari kalangan bawah akibat perang Revolusi

Perancis telah membuka wawasan Elisabeth akan perspektif jangka panjang

mengenai kehidupan manusia pada masa yang akan datang. Maka Elisabeth

memiliki orientasi pada tujuan mulia. Situasi pasca Perang Revolusi Perancis

mendorong Elisabeth untuk berpikir strategis guna membantu orang lain agar dapat

keluar dari kotak penderitaan hidup yang telah membelenggu mereka. Peristiwa

yang dialami oleh Elisabeth justru membentuknya menjadi pribadi yang berkualitas

baik dalam sikap maupun tindakan. Kualitas sikap dan tindakan Elisabeth bertumpu

pada visi-misi yang ia miliki.

Visi-misi hidup yang dimiliki Elisabeth yaitu supaya orang-orang yang miskin,

yang tersisih dan yang menderita diselamatkan dan dibebaskan dalam keutuhan

Page 45: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

28

Kerajaan Allah artinya sejak semula Allah menciptakan manusia baik adanya maka

orang-orang yang miskin, tersisih dan menderita perlu dirangkul sehingga dapat

mengalami belaskasih dan kerahiman Allah. (Kapitel Umum dan Kapitel Provinsi,

1999:20). Maka ia berusaha mewujudkan apa yang menjadi visi-misi hidupnya

melalui karya-karya pendidikan, sosial dan kesehatan. Visi-misi hidup Elisabeth itu

didayai oleh nurani dan hasrat semangat belarasa yang ditimbanya dari relasi

pribadinya dengan Yesus Sang Tersalib melalui hidup doanya.

Visi-misi itu mengilhami seluruh hidup Elisabeth untuk mewujudkan

mimpi/cita-citanya supaya martabat hidup manusia sebagai citra Allah kembali

dipulihkan dalam keutuhan Kerajaan Allah. Tak mengherankan kalau Elisabeth

menjadi seorang pionir berdirinya sebuah biara.

Cikal bakal berdirinya biara yang dirintisnya berawal dari kesediaannya untuk

mendidik dan mengajari anak-anak miskin dan terlantar akibat keganasan perang

Revolusi Perancis. Revolusi Perancis yang meletus di Eropa menyisakan banyak

penderitaan sebab banyak anak kehilangan orangtuanya. Keadaan itu

mengakibatkan banyak anak miskin dan terlantar yang tidak bisa menempuh

pendidikan. Elisabeth menerima dan menampung mereka agar tetap dapat

mempersiapkan masa depannya dengan baik.

Karya lainnya adalah kesediaan Elisabeth merawat para penderita di Rumah

Sakit Calvarieberg (Gruyters,2007:32,49). Merawat para penderita di Rumah Sakit

di Calvarieberg merupakan perwujudan mimpinya sewaktu ia masih bekerja di

Page 46: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

29

keluarga Nijpels. Sebelum mendirikan biara Elisabeth sering mengunjungi para

penderita di Rumah Sakit tersebut dan berdoa bersama mereka. Elisabeth merawat

penderita di Rumah Sakit Calvarieberg karena ia berpikir dengan merawat para

penderita ia telah merawat tubuh mistik Kristus yang menderita di Salib.

Selain itu Elisabeth juga tergerak untuk berkarya di Panti Asuhan Katolik. Ia

menjumpai bahwa suasana diantara anak-anak panti diliputi sikap saling mencurigai

satu dengan yang lain, iri hati sehingga tidak ada kedamaian dan kesatuan karena

adanya hasutan dari pengasuh Panti Asuhan.

Elisabeth memilih menolong orang-orang miskin dan menderita melalui karya

pendidikan, sosial dan kesehatan karena memperoleh pengalaman mistik sewaktu ia

berdoa di muka Salib Yesus; ia mendapat penampakkan tubuh mistik Yesus yang

menderita. Sejak itu Elisabeth sangat rindu untuk diikut-sertakan dalam duka Ilahi.

Ia menangkap pesan: Allah sangat berduka jika manusia menderita dan tidak

selamat, padahal Yesus telah mengorbankan hidup-Nya untuk mengangkat kembali

martabat keputeraan manusia yang telah hilang karena dosa.

Untuk mewujudkan keriduannya Elisabeth telah mempertimbangkan secara

matang peraturan biara yang didirikannya pada tahun 1837 dan mempercayakan

pada Pastor Komisaris P.A Van Baer untuk memeriksa. Kemudian ia mengirimkan

peraturan itu kepada Uskup Roermond untuk membaca, menyetujui dan

menandatangani Peraturan itu. Setelah itu ia mengirimkannya ke Roma pada tahun

1851-1856. Dan pada tanggal 14 Desember tahun 1856, Sri Paus Pius IX

Page 47: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

30

mengumumkan biara yang didirikan oleh Elisabeth diakui sebagai biara tingkat

Kepausan dengan nama Kongregasi Suster-suster Cintakasih Santo Carolus

Borromeus (Gruyters, 2007:35-36). Semua upaya ini menunjukkan jika Elisabeth

memiliki kecerdasan mental. Ia dapat mewujudkan Visi-misi hidupnya mendirikan

sebuah biara karena ia memiliki disiplin yang tinggi.

4. Kecerdasan fisik

Elisabeth adalah seorang pribadi yang disiplin. Kedisiplinan hidup Elisabeth

semakin nyata sewaktu ia mengalami berbagai tantangan. Berkat kedisiplinannya,

ia mampu bersikap tegas ketika menghadapi orang-orang yang mencoba

mengoncangkan biaranya seperti diungkapkannya: “Banyak orang mengunjungi

kami di biara yang baru, tetapi bukan menguatkan keberanian kami, melainkan

untuk menggoncangkannya. Tetapi ini tidak kupedulikan. Harapanku ada pada

Tuhan dan tidak seorang pun dapat menggoncangkannya” (Gruyters, 2007:33).

Dapat dipahami jika begitu banyak orang yang mencoba menggoncangkan

usaha Elisabeth sebab ia mendirikan biara dan memulai karya-karyanya pasca

perang Revolusi Perancis. Pada waktu itu sedikit sekali orang yang mau terlibat

dalam kegiatan caritatif dan telah banyak biara yang telah ditinggalkan (Provinsi

Indonesia,1987:10-11). Elisabeth tidak gentar dengan situasi saat itu ia bersedia

berkorban dengan menyerahkan seluruh harta warisannya untuk memulai karya

Page 48: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

31

biaranya demi menolong anak-anak terlantar, miskin dan menderita dan mendidik

mereka.

Disiplin tinggi yang dimiliki oleh Elisabeth semakin teruji ketika anak-anak

terlantar, miskin dan menderita terus bertambah dan karyanya semakin luas

sedangkan Elisabeth hanya bertiga dalam memulai karyanya. Elisabeth dapat

menerima realitas tersebut dan tetap konsisten dengan pilihan hidup yang telah

diambilnya. Ia selalu memohon bantuan kepada Allah dalam doa agar mengirimkan

orang-orang yang bersedia bergabung dengannya.

Elisabeth terus menerus berdisiplin diri baik dalam hidup maupun dalam doa

dan memohon kepada Allah agar mengirimkan bantuan tenaga. Akhirnya jumlah

suster bertambah dan biaranya terus berkembang. Pada tanggal 29 April 1837

berdirilah biara yang pertama di Jalan Lenculen dengan karya menerima dan

mendidik anak-anak miskin dan terlantar, pada tahun 1839 berkarya di Panti

Asuhan Katolik dengan 1 orang suster. Jumlah suster yang terus bertambah

sehingga pada tahun 1840 berdirilah biara yang kedua di lapangan Vrijthof dengan

karya menerima dan mendidik anak-anak miskin dan terlantar, mendidik anak-anak

di Panti Asuhan Katolik, merawat orang sakit di Rumah Sakit Calvarieberg yang

berada di Maastricht diawali dengan 5 orang suster. Suster yang berkarya di Panti

Asuhan bertambah menjadi 5 orang. Dengan terus bertambahnya jumlah suster

maka suster yang berkarya di Rumah Sakit Calvarieberg menjadi 21 orang suster.

Pertambahan jumlah suster dan berkembangnya karya pelayanan mendorong

Page 49: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

32

Elisabeth mendirikan biara yang ketiga pada tahun 1844. Di biara yang ketiga ini

jenis karya bertambah dengan membuka kelompok baru di Sittard. Kedisiplinan

Elisabeth yang konsisten dan terlibat penuh dengan apa yang telah menjadi pilihan

hidup mencerminkan bahwa ia memiliki kecerdasan fisik.

Sepanjang hidupnya Elisabeth terus berproses menjadi pribadi yang mampu

menemukan suara jiwa dan menjadi pribadi agung. Ia telah mewujudnyatakan

kecerdasan spiritual, emosional, mental, fisik secara integral. Elisabeth wafat pada

tanggal 26 Juni 1864 di Maastricht. Walau Elisabeth telah tiada namun

semangatnya tetap hidup dan diteruskan oleh para pengikutnya pada jaman

sekarang yaitu para suster CB.

E. Pelayanan Suster-suster CB di Indonesia

Elisabeth mendirikan Kongregasi CB pasca Perang Revolusi Perancis begitu

pula Kongregasi CB hadir di Indonesia saat Perang Dunia II sedang bergolak.

Tepatnya pada tanggal 7 Oktober 1918. Diawali oleh kehadiran sepuluh orang

suster sebagai misionaris pertama dengan Sr. Alphonsa Groot CB sebagai

pemimpinnya. Kedatangan kesepuluh suster misionaris pertama ialah untuk

memberikan pelayanan karya kesehatan di Rumah Sakit Carolus Batavia untuk

menolong orang-orang yang menderita akibat perang yang terjadi di Indonesia

(Provinsi Indonesia, 1987:10-11).

Page 50: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

33

Kehadiran para suster CB yang semula melayani karya kesehatan, dalam

perjalanan waktu terus berkembang menanggapi kebutuhan masyarakat sehingga

muncul karya pendidikan dan sosial yang tersebar diberbagai Provinsi; salah

satunya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Karya pendidikan mulai dirintis oleh Kongregasi CB pada tahun 1935 dari

tingkat SMP, SKP (Sekolah Keperawatan) dan SPG di Ganjuran. Kemudian pada

bulan Agustus 1948 memulai karya pendidikan SMA Stella Duce di Jalan Sabirin

dengan Sr.Catharinia CB (almarhumah) sebagai kepala sekolah kala itu. Karya

pendidikan yang telah dirintis oleh Kongregasi CB terus berkembang dan banyak

orang menempuh pendidikan yang didirikan oleh para suster CB. Kehadiran karya

pendidikan di Yogyakarya mendorong munculnya karya lain yakni asrama.

Karya asrama Stella Duce muncul satu tahun setelah SMA Stella Duce berdiri

tepatnya pada tahun 1949 di Jalan Kolombo. Asrama tersebut semula menampung

11 siswi. Para siswi ditampung di ruangan semacam barak. Asrama Stella Duce ini

untuk menampung siswi-siswi yang tidak mampu dan untuk memenuhi kebutuhan

hidup mereka akibat Perang Dunia II. Kemudian pada tahun 1973 Sr.Bernadia CB

(almarhumah) membuka asrama di Jalan Supadi 5 Kotabaru. Asrama ini

diperuntukkan bagi para siswi yang tidak mampu maka dipilih lokasi yang

berdekatan dengan sekolah agar mereka tidak perlu mengeluarkan biaya

transportasi. Sekarang ini asrama Stella Duce di Jalan Kolombo 19 tidak ada lagi

sebab telah dipindahkan ke Jalan Kamboja Samirono pada tanggal 28 Juni 1987.

Page 51: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

34

Jaman yang terus berubah mempengaruhi para siswi yang masuk ke asrama.

Saat ini para siswi yang tinggal di asrama Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta

berasal dari kalangan ekonomi menengah ke atas cenderung hedonis dan

materialistis. Kecerderungan tersebut hendak “dilawan” dengan memperkenalkan

kehidupan Elisabeth yang walaupun dari keluarga kalangan menengah ke atas

namun sepanjang hidupnya senantiasa peduli kepada orang-orang yang menderita

(berbelarasa). Oleh karena itu pembinaan “Menjadi pribadi agung (belajar pada

hidup Elisabeth Gruyters)” diberikan di asrama Supadi 5 Yogyakarta agar para

penghuni asrama dapat memiliki semangat disiplin yang tinggi untuk bersedia

hidup ugahari/secukupnya dan solider dengan orang-orang kecil.

F. Program Pembinaan Menjadi Pribadi Agung di Asrama Stella Duce 1

Supadi 5 Yogyakarta

Asrama dalam kongregasi CB masuk bidang karya sosial. Namun karya

asrama ini tidak hanya karya sosial saja sebab di dalamnya juga terdapat karya

pendidikan informal. Unsur pendidikan asrama terwujud dalam bentuk pembinaan.

Program pembinaan yang diberikan belajar pada semangat pendiri suster-suster CB

yaitu Elisabeth Gruyters.

Program pembinaan di asrama disusun supaya mereka dapat mengembangkan

anugerah yang mereka miliki yaitu kebebasan dan kemampuan untuk memilih,

prinsip-prinsip alam dan empat kecerdasan secara integral agar kelak dapat menjadi

Page 52: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

35

“Bintang Pembimbing” bagi banyak orang. Elisabeth bisa menjadi “bintang

pembimbing” bagi banyak orang sebab ia membiarkan hidupnya senantiasa

dibimbing oleh Sang Bintang utama yakni Tuhan Allah sendiri.

Menjadi pribadi agung seperti yang telah diteladankan oleh Elisabeth terus

dikembangkan oleh para penerusnya yaitu suster-suster CB dan oleh para suster CB

coba dibagikan kepada mereka yang didampingi maupun mitra kerja. Mereka yang

didampingi dalam penelitian ini adalah para siswi SMA Stella Duce 1 yang tinggal

di asrama Supadi 5 Yogyakarta. Usaha untuk terus mengembangkan diri menjadi

pribadi agung tersebut terwujud dalam beberapa bentuk kegiatan pembinaan yang

diberikan. Kegiatan pembinaan itu meliputi: aspek kecerdasan spiritual, aspek

sosial (kecerdasan emosional), kecerdasan intelektual (kecerdasan mental) dan

kecerdasan fisik.

1. Pembinaan kecerdasan spiritual: hormat terhadap Yesus Sang

Tersalib

Elisabeth Gruyters senantiasa bersikap rendah hati melalui kesediaannya

meluangkan waktu untuk menjalin relasi dengan Tuhan melalui doa dan meditasi

dihadapan Yesus Sang Tersalib sehingga nuraninya semakin terasah untuk

meneladan semangat belarasa yang telah dijalankan oleh Yesus sepanjang hidup-

Nya hingga wafat di salib. Elisabeth sangat menghormati Yesus Sang Tersalib

sebab melalui pengalaman mistiknya ia menangkap bahwa melalui ketaatan Yesus

pada kehendak Bapa maka martabat keputeraan manusia yang telah hilang karena

Page 53: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

36

dosa dipulihkan kembali. Elisabeth juga menangkap bahwa Allah sangat berduka

jika manusia tidak selamat dan menderita (Humblet, 1987: 28-29). Jadi pentingnya

hidup doa untuk mengasah nurani seseorang yang menjadi tanda bahwa seseorang

dapat memiliki kecerdasan spiritual juga diberikan di asrama SMA Stella Duce 1

Supadi 5 Yogyakarta. Bentuk pembinaan untuk mengembangkan kecerdasan

spiritual itu meliputi:

a. Doa: untuk mengasah kepekaan nurani dan memperdalam relasi dengan

Tuhan maka penghuni asrama dibantu dengan pembinaan rohani.

Pembinaan rohani menjadi penting agar para penghuni asrama memiliki

relasi yang dekat dengan Tuhan sehingga apa yang dilakukan sebagai

wujud cintakasih terhadap sesama (Beding,1989:139-140). Kegiatan

pembinaan yang termasuk doa yaitu: doa harian pagi dan malam, Perayaan

Ekaristi harian dan Mingguan, devosi kepada Bunda Maria.

Kegiatan doa harian dilakukan setiap hari pagi dan malam. Dalam

kegiatan ini bahan doa harian dan completorium (Doa malam kumpulan

Mazmur). Kegiatan ini mempunyai tujuan: mengasah nurani untuk

senantiasa mensyukuri dan berterimakasih atas rahmat kehidupan yang

diterimanya, merefleksikan pengalaman hidup yang disatukan dalam relasi

dengan Tuhan dan sesama.

Perayaan Ekaristi/Kebaktian: kegiatan ini diwajibkan bagi penghuni

asrama pada hari Kamis, Sabtu dan Minggu serta Perayaan Ekaristi

Page 54: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

37

asrama. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengenangkan cinta kasih Allah

dan Karya Penyelamatan Yesus Kristus. Dengan mengenangkan kasih

Allah itu penghuni asrama diajak untuk membagikan kasih Allah dalam

perjumpaan dengan sesama. Selain itu agar penghuni asrama juga terlibat

dengan umat separoki dan mencintai Paroki di mana mereka berada.

Perayaan hari-hari besar gereja (Adven-Natal dan Prapaska-Paska):

kegiatan ini bertujuan untuk membantu penghuni asrama merefleksikan

pengalaman hidup dalam sejarah keselamatan dan Penebusan Tuhan serta

melatih diri dengan merefleksikan hidup rohani, beraskese/matiraga,

pantang dan puasa sebagai wujud solidaritas dan belarasa dengan sesama

yang menderita.

Doa Rosario: kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Rabu malam,

khusus bulan Mei dan Oktober setiap malam. Tujuan kegiatan ini untuk

menanamkan devosi kepada Bunda Maria. Belajar dari Bunda Maria

sebagai figur dari teladan iman yang bersedia mengikuti Yesus dengan

setia sampai salib.

Hari Jadi Kongregasi CB, tujuannya untuk mengenalkan spritualitas

CB yakni Cinta tanpa syarat penuh belarasa dari Yesus Sang Tersalib.

Carolus Days, tujuannya mengenalkan nilai-nilai yang diperjuangan oleh

Santo Carolus yaitu sebagai pembaharu gereja, semangat belarasanya

dalam melayani para penderita pes dan bahkan ia sendiri harus meninggal

Page 55: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

38

karena terjangkit penyakit pes serta kesederhanaan dan kerendahan hati

Santo Carolus (Liedmeier, 1989: 78-80).

b. Pendalaman Kitab Suci: kegiatan ini dilakukan pada malam hari.

Tujuannya mengasah nurani dengan mendengarkan sabda Tuhan sehingga

setiap sikap dan tindakan yang dilakukan bercermin dari ajaran dan

perintah Yesus yang disabdakan melalui Injil.

c. Pembaharuan Hidup: menyadari bahwa manusia mudah jatuh dalam

kesalahan dan dosa maka perlu adanya pembaharuan hidup. Bentuk

kegiatan pembinaan ini yaitu Sakramen Tobat menjelang Natal dan Paska.

Tujuannya agar penghuni asrama memiliki kepekaan nurani dalam

mensikapi setiap tindakan yang telah dilakukan. Menyadarkan penghuni

asrama bahwa sebagai manusia yang lemah, rapuh dan mudah jatuh dalam

kesalahan dan dosa. Menyadari kelemahan dan kerapuhan tersebut maka

membutuhkan pertolongan dari Allah. Dalam kerendahan hati mengalami

kerahiman Tuhan. Dengan semangat hidup yang baru bersedia juga

memaafkan kesalahan orang lain.

Selain sakramen tobat bentuk kegiatan yang membantu penghuni

asrama ke arah pembaharuan hidup adalah perayaan Tahun Baru.

Tujuannya untuk merefleksikan pengalaman hidup selama setahun, saling

meminta dan memberi maaf serta menyosong tahun yang akan datang

Page 56: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

39

dengan penuh harapan. Belajar dari tahun sebelumnya maka ditahun yang

akan datang mencoba memperbaharui hidup agar lebih baik.

d. Rekoleksi: menyadarkan penghuni asrama akan keberadaan dirinya

sebagai citra Allah (misalnya dalam tema “Who Am I”). Dengan demikian

mereka dapat menghargai bakat-bakat/potensi-potensi/talenta yang telah

dikaruniakan Tuhan dalam dirinya dan bersedia memperkembangkannya

demi pelayanan kepada sesama kelak di kemudian hari (misalnya dalam

tema “Belarasa dalam perspektif Elisabeth Gruyters”).

Melalui bentuk-bentuk kegiatan pembinaan di atas diharapkan penghuni asrama

memiliki kesadaran akan pentingnya menjalin relasi dengan Tuhan lewat doa dan

rajin membaca Kitab Suci. Harapannya mereka memiliki kebiasaan untuk

mengikuti Perayaan Ekaristi di luar jadwal yang diwajibkan dan tidak datang

terlambat. Menurut pengakuan seorang alumni asrama yang berprofesi sebagai

Jaksa, tinggal di Surabaya ia merasa bersyukur memiliki kebiasaan hidup doa yang

baik. Akibatnya nuraninya senantiasa terasah untuk memperjuangkan keadilan saat

menghadapi persoalan dalam persidangan kendati resikonya sangat besar.

2. Pembinaan kecerdasan emosional : belarasa

Pembinaan kecerdasan emosional bercermin pada hidup Elisabeth yang hatinya

tergerak oleh semangat belarasa terhadap penderitaan orang lain sehingga hidupnya

senantiasa berorientasi pada tujuan mulia. Kendati Elisabeht berasal dari kalangan

keluarga kelas menengah ke atas namun ia memiliki hasrat untuk menolong orang

Page 57: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

40

lain. Penghuni asrama jaman sekarang juga berasal dari kalangan sosial-ekonomi

menengah ke atas, maka pengelola asrama memiliki tanggung jawab untuk

membantu mereka agar dapat mengembangkan kepekaan hatinya dengan memiliki

semangat belarasa seperti yang telah dihidupi Elisabeth. Untuk menumbuhkan

semangat tersebut maka ada berbagai bentuk pembinaan yang berkaitan dengan

kegiatan sosial yaitu:

a. Analisa Sosial: kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk week end. Dalam

kegiatan ini penghuni asrama dibekali dengan ajaran Sosial Gereja

mengenai manusia itu pada hakikatnya makhluk sosial. Ajaran itu perlu

diwujudkan menjadi kenyataan. Hakekat dari Ajaran Sosial Gereja adalah

ajaran itu kebenaran, sasarannya keadilan, dan daya dorongnya cintakasih.

Patut disayangkan sekarang ini hasrat mencari kenikmatan menghayutkan

banyak orang sehingga beranggapan hidup itu tidak lebih dari keinginan

mengejar kesenangan serta pemuasan nafsu-nafsu manusiawi belaka. Ada

tiga tahapan untuk mempraktekkan ajaran Sosial Gereja: Pertama, orang

mengamati situasi konkret; kedua, ia menilai situasi itu berdasarkan

kebenaran dan keadilan; ketiga, ia memutuskan apa yang dalam keadaan

itu dapat dan harus dilakukan untuk mengamalkan ajaran sosial Gereja

tadi. Itulah tiga tahap yang lazimnya diungkapkan dengan istilah:

mengamati, menilai, bertindak (Hardawiryana, 1999:202).

Page 58: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

41

Setelah itu penghuni asrama diberi kesempatan untuk mengamati

situasi masyarakat kecil, menganalisa, menilai dan bertindak atas realitas

yang mereka jumpai (KWI, 1996:45). Kemudian penghuni asrama terlibat

secara langsung dengan cara berjualan koran bersama dengan anak

jalanan, berjualan di pasar Krangan, pasar Demangan, Kaki Lima dan

Stasiun Lempuyangan. Tujuan kegiatan ini yaitu agar dengan mengalami

secara langsung perjuangan hidup masyarakat kecil dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya penghuni asrama memiliki semangat belarasa dan

empatisitas terhadap orang-orang kecil dan menderita (Lewis,2004:137-

138). Dengan demikian memiliki hasrat dalam hati dan tergerak untuk

membantu mereka yang menderita.

b. Bakti Sosial: dalam weekend ajaran sosial Gereja penghuni asrama

diminta untuk mengamati, menilai dan terlibat maka dalam kegiatan bakti

sosial ini penghuni asrama berusaha mewujudkan ajaran itu dalam

tindakan nyata sebagai wujud membangun cinta persaudaraan dan

solidaritas (Alwisol,2006:156). Kegiatan ini dikoordinir oleh pengurus

asrama. Bentuk kegiatannya yaitu penghuni asrama mengunjungi Panti

Asuhan, Panti Cacat, korban bencana alam. Dalam kunjungan itu

penghuni asrama mengajak anak-anak Panti berkegiatan bersama serta

memberikan kenang-kenangan sesuai kebutuhan anak Panti. Untuk

melaksanakan kegiatan ini penghuni asrama mengumpulkan dana dengan

Page 59: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

42

cara kolekte, mengurangi uang saku yang dimilikinya, membuat kue lalu

menjualnya. Tujuan dari kegiatan ini membantu menumbuhkan dan

mengembangkan kemauan berbagi, kepedulian dalam diri penghuni

asrama sehingga memiliki keberanian berorientasi pada orang lain

(Lewis,2004:39). Home Stay/Live in: kegiatan ini dilaksanakan bersama

dengan program kegiatan sekolah. Dalam kegiatan ini penghuni asrama

tinggal dan mengalami serta menjalin hubungan hidup bersama dengan

penduduk di daerah Sumber (Muntilan), Somohitan (Lereng Merapi), Turi

(Sleman) selama tiga hari (Lewis,2004:347-351). Melalui kegiatan ini

diharapkan agar penghuni asrama semakin sensitif dan tiada takut

menghadapi tantangan hidup, memiliki empatisitas terhadap orang-orang

kecil.

Mengadakan bazaar tanaman hias, pupuk organik olahan sendiri,

makanan, minuman, karya tangan para suster sepuh. Kegiatan ini

dilakukan penghuni asrama bersama dengan para suster CB untuk

menggalang dana peduli pendidikan anak jalanan dan anak tukang becak.

Kegiatan ini menjadi tanda adanya suatu tingkah laku kelompok/group

behavior (Chaplin, 2005:215). Tujuan kegiatan ini agar pendidikan dapat

dinikmati oleh semua kalangan.

Melalui kegiatan pembinaan yang telah dijalani oleh penghuni asrama,

nampak bahwa mereka mulai memiliki perilaku yang tidak hanya

Page 60: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

43

mengikuti gaya hidup semata. Hal itu ditunjukkan oleh penghuni asrama

sewaktu berpergian yang jaraknya tidak terlalu jauh mau berjalan kaki

atau naik sepeda. Mereka juga tidak malu berjualan untuk menggalang

dana bagi anak-anak Panti Asuhan, peduli pendidikan anak jalanan dan

anak tukang becak. Menyisihkan sebagian uang sakunya untuk membantu

orang lain yang berkekurangan sebagai wujud solidaritas kepada sesama

(Kieser,1992:25-26).

3. Pembinaan kecerdasan mental : ketekunan

Elisabeth dalam hidupnya memiliki Visi: “Yang miskin, yang tersisih dan yang

menderita diselamatkan dan dibebaskan dalam keutuhan Kerajaan Allah” (Kapitel

Umum, 1999:20). Dengan visinya itu maka Elisabeth mampu menjadi “Bintang

Pembimbing” bagi banyak orang. Untuk itu asrama juga memberikan pembinaan

yang dapat membantu penghuni asrama agar memiliki perspektif jangka panjang

sehingga menumbuhkan visi-misi hidup yang bermanfaat bagi orang lain. Hal itu

diharapkan terwujud melalui perilaku mau membantu orang lain yang menderita

dalam semangat belarasa sehingga orang yang menderita dapat meraih masa depan

yang lebih baik.

Untuk menumbuhkan visi-misi hidup pada perspektif jangka panjang maka

penghuni asrama harus memiliki ketekunan dalam melakukan visi-misinya. Dapat

berpikir strategis dan penuh pertimbangan dalam mensikapi peristiwa dan situasi

masyarakat di mana pun mereka berada. Penghuni asrama akan dapat berpikir

Page 61: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

44

strategis dan penuh pertimbangan jika mereka memiliki wawasan yang luas. Hal itu

hanya mungkin jika mereka memiliki intelektualitas yang baik dan mampu

memimpin dengan baik. Maka penghuni asrama memiliki perilaku tekun belajar

dan mengerjakan tugas-tugas sekolah baik secara individual maupun dalam

kelompok dan mencari les tambahan (Winkel, 2004:559). Namun diharapkan pula

mereka juga mampu menjadi seorang pemimpin yang handal seperti yang telah

diwujudkan oleh seorang alumni yang berprofesi sebagai Kepala Sekolah di

Jakarta. Oleh sebab itu asrama membagi dalam dua kategori kegiatan pembinaan

yaitu:

a. Intelektual: agar kemampuan intelektual penghuni asrama dapat

berkembang dengan baik sehingga memiliki hidup yang berkualitas dan

dapat berpikir jangka panjang maka seluruh penghuni asrama menempuh

pendidikan formal yang sama yaitu di SMA Stella Duce 1. Sebab SMA

Stella Duce 1 juga sekolah yang dikelola oleh para suster CB. Untuk

mengasah kemampuan intelektualnya mereka juga menempuh pendidikan

informal.

Les/bimbingan belajar: kegiatan ini dilakukan oleh penghuni asrama di

luar kegiatan belajar di sekolah. Tujuannya penghuni asrama

memperdalam materi-materi yang telah diperoleh di sekolah. Dengan

mendalami materi yang diperoleh maka penghuni asrama semakin terasah

kemampuan intelektualnya. Melalui kegiatan ini penghuni asrama juga

Page 62: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

45

belajar mengantisipasi masa depan, menaruh percaya pada orang lain,

sehingga mampu menetapkan harapan.

Belajar di asrama: kegiatan ini wajib bagi seluruh penghuni asrama

baik belajar secara individual maupun kelompok. Kegiatan belajar ini

terbagi dalam dua sesion, pertama mulai pukul 17.00-18.30, kedua pukul

19.30-21.00. Selain waktu belajar yang diwajibkan penghuni asrama

diijinkan untuk menambah waktu belajarnya jika diperlukan. Kegiatan

belajar dengan durasi waktu tertentu ini juga untuk membentuk ketekunan

penghuni asrama.

b. Kepemimpinan: untuk dapat menjadi pemimpin yang handal dan memiliki

visi-misi hidup yang berorientasi pada tujuan mulia maka asrama

membekalinya dengan Latihan Dasar Kepemimpinan. Kegiatan ini

dilaksanakan dalam bentuk week end. Tujuan kegiatan ini yaitu untuk

mempersiapkan kader-kader pemimpin masa depan yang berkualitas, yang

memiliki visi memperjuangkan dan menghargai martabat kehidupan.

Dalam kegiatan ini diperkenalkan visi-misi Kongregasi CB yang didirikan

oleh Elisabeth dan tentang pembinaan yang ditekankan oleh Elisabeth.

Diantaranya pembinaan menjadi pribadi yang visioner, pembinaan kasih

belarasa, pembinaan rekonsiliatif, pembinaan memperjuangkan nilai-nilai

Kerajaan Allah, pembinaan partisipatif dan transformatif (Kapitel Umum,

2006:87).

Page 63: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

46

4. Pembinaan kecerdasan fisik : disiplin

Elisabeth sepanjang hidupnya memiliki disiplin diri yang tinggi sehingga ia

mampu mewujudkan apa yang menjadi visi-misi hidupnya. Kedisiplinannya itu

membuahkan hasil lahirnya sebuah biara yang dapat mewujudkan mimpi/cita-

cita/misinya untuk menolong orang-orang yang menderita. Penghuni asrama juga

dibina dan dilatih untuk hidup tertib agar mampu memiliki disiplin diri yang tinggi.

Ada tiga kategori pembinaan yang diberikan yaitu:

a. Disiplin: seperti Elisabeth yang memiliki disiplin diri tinggi maka

penghuni asrama juga diharapkan memiliki disiplin diri yang tinggi, untuk

itu mereka perlu dibina dan dilatih. Bentuk kegiatan pembinaan untuk

memiliki disiplin diri yaitu: tatatertib asrama, time managemen.

Tatatertib asrama: seluruh penghuni asrama wajib mentaati

peraturan/jadwal asrama. Tujuannya untuk melatih ketertiban,

kedisiplinan dan tanggung jawab penghuni asrama melalui keterlibatannya

secara penuh dalam kehidupan bersama sebagai warga asrama.

Peraturan/jadwal asrama meliputi: waktu bangun pagi, waktu istirahat

(jam tenang) baik sore/malam, waktu kegiatan di luar asrama, latihan

koor, waktu belajar, waktu makan, dan lain-lain.

Time managemen: kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk week end.

Tujuannya membantu penghuni asrama untuk bisa mengatur dan

memanfaatkan waktunya dengan baik. Dalam kegiatan ini penghuni

Page 64: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

47

asrama dibuka wawasannya dengan materi mengenai empat kuadran

waktu, menentukan prioritas dan lain-lain. Setelah itu penghuni asrama

diminta untuk melakukan sejumlah kegiatan yang waktunya sudah

ditentukan. Dengan waktu yang telah ditentukan penghuni asrama

diharapkan mampu memanfaatkan waktu yang ada secara efektif dan

efisien.

b. Kerjasama: penghuni asrama berasal dari berbagai daerah dan latar

belakang hidup yang berbeda-beda sehingga memiliki gaya hidup yang

berbeda pula, untuk itu perlu dibangun suatu kerjasama yang baik agar

perbedaan yang ada tidak menimbulkan permasalahan dan konflik. Untuk

itu asrama memfasilitasi mereka dengan pembinaan yang menunjang

terjadinya kerjasama seperti Out bond, perayaan hari Kemerdekaan

Republik Indonesia, Valentine‟s Day, malam keakraban, piknik dan kerja

bakti asrama.

Out bond: kegiatan ini dilaksanakan dengan cara week end. Tujuan

kegiatan ini adalah mengajak penghuni asrama untuk terlibat penuh dalam

bekerjasama sebagai satu team melalui dinamika kelompok yang

sederhana. Bersedia bekerja keras dan setia sampai akhir dalam

menyelesaikan setiap tugas yang diberikan kepada kelompoknya serta

melatih kemampuan untuk bersedia berkorban demi mencapai tujuan

Page 65: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

48

bersama. Berinteraksi dengan alam dan merefleksikannya sehingga

semakin mencintai Sang Pencipta dan lingkungan (Schultz,1991:66).

Perayaan hari Kemerdekaan: tujuannya meneladan semangat dan

keberanian para pejuang yang telah rela berkorban demi kemerdekaan

bangsa, meningkatkan semangat persaudaraan, paguyuban dan persatuan

antar penghuni asrama yang berasal dari berbagai latar belakang.

Valentine‟s Day: tujuannya sebagai wahana mengekspresikan bakat

dan kreatifitas yang dimiliki oleh para penghuni asrama. Semua bakat,

kreatifikas yang dimiliki oleh tiap-tiap penghuni asrama dipadukan dalam

suatu bentuk atraksi yang terpadu sehingga terjadi kerjasama antar

mereka.

Malam keakraban dan piknik asrama tujuannya untuk mempererat

persaudaraan, kebersamaan, kekompakan sehingga saling membantu satu

dengan yang lain.

Kerja bakti asrama: kegiatan ini dilaksanakan satu kali dalam sebulan.

Dalam kegiatan ini dibentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok

mendapat tugas yang berbeda. Melalui kerja bakti asrama penghuni

asrama belajar menyelesaikan tugas kelompoknya masing-masing. Tugas

tiap kelompok akan dapat terselesaikan dengan baik dan cepat jika terjalin

kerjasama yang baik antar pribadi.

Page 66: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

49

c. Kesehatan: orang bisa hidup berdisiplin yang tinggi jika secara fisik juga

sehat. Supaya penghuni asrama juga sehat secara jasmani dan rohani maka

asrama memberikan pembinaan mengenai hal-hal yang dapat membantu

agar tumbuh secara sehat melalui pembinaan pola hidup sehat. Kegiatan

ini melibatkan perawat Rumah Sakit Panti Rapih. Diberikan dalam bentuk

workshop dan dialog interaktif. Tujuan kegiatan ini untuk membuka

wawasan penghuni asrama sehingga memiliki pola hidup yang sehat

berkaitan dengan kedisiplinan pola makan dan pola tidur.

Dengan pembinaan kecerdasan fisik yang telah diberikan maka diharapkan

penghuni asrama yang masih tinggal di asrama memiliki perilaku hidup yang

disiplin dengan indikasi mampu menghargai setiap waktu yang ada. Dapat

memanfaatkan waktunya untuk kegiatan yang bermanfaat seperti yang telah

dilakukan oleh para alumni asrama. Alumni asrama memberikan kesaksian bahwa

kebiasaan waktu yang serba teratur dan terbatas yang diberikan oleh asrama justru

sangat membantu hidupnya sekarang apalagi dengan profesinya sebagai seorang

calon dokter gigi yang saat ini sedang koas.

Demikianlah isi dari program pembinaan “Menjadi pribadi agung (belajar pada

hidup Elisabeth Gruyters)” yang telah diberikan kepada para penghuni asrama SMA

Stella Duce Supadi 5 Yogyakarta periode tahun 2007-2009. Oleh karena peneliti

(sebagai salah satu team pembina) hendak mengetahui manfaat dari program

tersebut bagi para penghuninya.

Page 67: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

50

BAB III

METODE PENELITIAN

Bahasan metodologi ini mencakup Jenis Penelitian, Tempat dan Waktu

Penelitian, Subjek dan Objek Penelitian, Populasi, Instrumen Pene1itian, Teknis

Pengumpulan Data, Validitas dan Reliabilitas Instrumen, dan Teknik Analisis Data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Menurut

Sevilla penelitian deskriptif dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang

keadaan-keadaan nyata pada saat penelitian dilakukan (Sevilla,1993:71).

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui manfaat program pembinaan

menjadi pribadi agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters)” bagi penghuni

asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta. Informasi dikumpulkan dari

responden dengan menggunakan kuesioner.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta pada

tanggal 15 agustus pukul 20.00 WIB, dengan membagikan 50 kuesioner manfaat

program pembinaan “Menjadi pribadi agung (belajar pada hidup Elisabeth

Gruyters)” bagi penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta.

Kuesioner tersebut peneliti bagikan secara langsung kepada seluruh penghuni

Page 68: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

51

asrama. Kuesioner yang memenuhi persyaratan adalah menjawab semua item

yaitu 30 item. Semua kuesioner yang peneliti bagikan diisi dan dikembalikan oleh

penghuni asrama pada hari yang sama yaitu Sabtu 15 Agustus 2009 pukul 20.30

WIB.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian dalam

hal ini mereka bertindak sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan

penelitian yang dilakukan. Subjek penelitian ini adalah para penghuni asrama

SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta.

Subjek dalam penelitian ini berasal dari tiga keyakinan yang berbeda yaitu

2 orang siswi beragama Buddha, 2 orang siswi beragama Kristen Protestan, 2

orang siswi sebagai Katekumen (Persiapan baptis Katolik) dan 44 orang siswi

beragama Katolik.

Selain itu subjek penelitian juga terbagi dalam tiga tingkatan yakni tahun

pertama, tahun kedua dan tahun ketiga. Tahun pertama adalah para siswi yang

saat ini duduk di kelas X, tahun kedua adalah yang saat ini duduk di kelas XI

dan tahun ketiga adalah yang saat ini duduk di kelas XII.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan dalam

penelitian. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah manfaat

Page 69: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

52

program pembinaan “Menjadi pribadi agung (belajar pada hidup Elisabeth

Gruyters)” bagi penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta.

D. Populasi

Populasi penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto,

1998:115). Populasi penelitian ini adalah para penghuni asrama SMA Stella Duce

1 Supadi 5 Yogyakarta. Penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5

Yogyakarta secara keseluruhan berjumlah 50 orang.

Dasar pertimbangan yang digunakan dalam penentuan populasi yakni:

penghuni asrama SMA Stella Duce 1 seluruhnya mendapat dan wajib mengikuti

program pembinaan menjadi pribadi agung (belajar pada hidup Elisabeth

Gruyters) yang diberikan oleh pihak asrama.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah kuesioner yang mengungkap manfaat program

pembinaan menjadi pribadi agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi

penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta. Kuesioner yang

digunakan adalah kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang disusun dengan

menyediakan pilihan jawaban sehingga responden tinggal memilih dari alternatif

yang ada (Arikunto, 1998:140-141).

Kuesioner ini disusun berdasarkan masalah penelitian, variabel penelitian,

dan isi kajian teoritis. Kuesioner yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah

Page 70: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

53

kuesioner yang terdiri dari empat bagian, yaitu bagian yang pertama berisi

identitas, bagian yang kedua berisi tujuan, bagian yang ketiga petunjuk dan

bagian ke empat berisi 30 pernyataan tentang manfaat program pembinaan

menjadi pribadi agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni

asrama. Kisi-kisi kuesioner terdapat pada tabel III.1 berikut:

Tabel III.1

Kisi-kisi kuesioner manfaat program pembinaan menjadi pribadi

agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters)

bagi penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta.

No Aspek Indikator Nomor Item

1 Kecerdasan Spiritual

“Yesus Sang

Tersalib”

Doa 1,2,3

Pendalaman Kitab

Suci

4,5

Pembaharuan hidup 6,7

Rekoleksi 8,9

2 Kecerdasan

Emosional “Bela

Rasa”

Analisa sosial 10,11,12,13

Bakti sosial 14,15,16

3 Kecerdasan Mental

“Bertekun”

Intelektual 17,18

Kepemimpinan 19,20, 21

4 Kecerdasan Fisik

“Disiplin

Disiplin 22,23,24

Kerjasama 25,26,27

Kesehatan 28,29,30

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Tahap persiapan

a. Membicarakan dengan pimpinan asrama untuk mengadakan penelitian

tentang manfaat program pembinaan menjadi pribadi agung (belajar pada

Page 71: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

54

hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama SMA Stella Duce 1

Supadi 5 Yogyakarta.

b. Menyusun kuesioner tentang manfaat program pembinaan menjadi pribadi

agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama SMA

Stella Duce1 Supadi 5 Yogyakarta.

c. Mengkonsultasikan kuesioner kepada dosen pembimbing.

2. Tahap pelaksanaan

a. Membagikan kuesioner kepada penghuni asrama SMA Stella Duce1

Supadi 5 Yogyakarta untuk diisi.

b. Menarik kembali kuesioner yang telah diisi oleh penghuni asrama SMA

Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta.

G. Validitas dan Reliabilitas

Penelitian selalu bergantung pada pengukuran, alat ukur penelitian digunakan

untuk memperoleh data tentang variabel. Ada dua ciri penting yang harus dimiliki

oleh alat ukur yaitu validitas dan reliabilitas (Furchan, 2005: 293).

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai

validitas yang tinggi. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang hendak diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mengungkapkan

data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 1998:160).

Page 72: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

55

Validitas menunjuk pada “sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang

sebenarnya diukur oleh alat tersebut” (Furchan, 2005: 293). Validitas suatu alat

selalu bergantung kepada situasi dan tujuan khusus penggunaan alat yang

bersangkutan (Furchan, 1982:294). Item-item kuesioner disusun berdasarkan

uraian BAB I dan BAB II mengenai manfaat program pembinaan menjadi pribadi

agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama SMA Stella

Duce I Supadi 5 Yogyakarta.

Kuesioner manfaat program pembinaan menjadi pribadi agung (belajar pada

hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama SMA Stella Duce I Supadi 5

Yogyakarta disusun berdasarkan masalah penelitian, variabel penelitian, dan

kajian teoritis dengan maksud item-item kuesioner mengenai hal-hal yang harus

diukur (valid). Tingkat validitas kuesioner ditunjukan oleh koefisien validitas.

Koefisien validitas kuesioner adalah rt∞ = 0,97

2. Reliabilitas

“Reliabilitas suatu alat pengukur adalah derajat keajegan alat tersebut dalam

mengukur apa saja yang diukurnya (Furchan 2005:310).” Reliabilitas (reliability)

menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah

baik (Arikunto, 1998:170). Suatu tes yang reliabel akan menunjukkan ketepatan

dan ketelitian hasil dalam berbagai ukuran.

Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut

Page 73: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

56

koefisien reliabilitas atau rtt. Reliabilitas ditentukan oleh keadaan sampel dan

jumlah item. Semakin banyak item, semakin luas wilayah pengukuran dan

diharapkan memberikan hasil yang dipercaya. Koefisien reliabilitas dari alat

ukur/tes yang peneliti berikan adalah: rtt = 0,94

Hasil penelitian menunjukan bahwa koefisien validitas dan koefisien

reliabilitas kuesioner manfaat program pembinaan menjadi pribadi agung (belajar

pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi

5 Yogyakarta terdapat pada tabel III.2 berikut:

Tabel III. 2

Koefisien validitas dan reliabilitas

kuesioner manfaat program pembinaan menjadi pribadi agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters)

bagi penghuni asramaSMA Stella Duce 1

.

Koefisien Hasil penelitian

Validitas 0,97

Reliabilitas 0,94

Koefisien validitas dan reliabilitas diinterpretasikan dengan mengacu pada

pedoman yang dikemukakan oleh Garrett (1967:176) dalam tabel III.3 berikut

ini: Tabel III.3

Klasifikasi koefisien korelasi alat ukur

Koefisien Korelasi Klasifikasi

0,70 - ±1,00 Tinggi – sangat tinggi

0,40 - ±0,70 Cukup

0,20 - ±0,40 Rendah

0,00 - ±0,20 Tidak ada – sangat rendah

Page 74: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

57

Jadi dari hasil penelitian, validitas dan reliabilitas kuesioner manfaat

program pembinaan menjadi pribadi agung (belajar pada hidup Elisabeth

Gruyters) bagi penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta

termasuk dalam klasifikasi tinggi-sangat tinggi.

3. Skoring

Pernyataan berisi tentang manfaat program pembinaan menjadi pribadi

agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama SMA

Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta. Skor tiap pilihan jawaban tertuang dalam

tabel berikut.

Tabel III.4

Skor Penilaian Kuesioner

Alternatif

Jawaban

Skor Penelitian

1 Sangat Rendah

2 Rendah

3 Sedang

4 Tinggi

4. Kategori tingkat manfaat program pembinaan menjadi pribadi agung (belajar

pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama SMA Stella Duce 1

Supadi 5 Yogyakarta.

Ada dua kategori tingkat manfaat program pembinaan menjadi pribadi

agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama SMA

Page 75: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

58

Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yaitu tinggi dan rendah. Penentuan

kategori ini berdasarkan pertimbangan :

a. Perkembangan diri setiap penghuni asrama berkaitan dengan hal tertentu:

ada penghuni yang maju seperti yang diharapkan dan ada penghuni yang

belum maju atau mengalami masalah.

b. Pendekatan kuantitatif yang digunakan untuk memahami keadaan variabel

menggunakan nilai-nilai statistik Mean. Mean kelompok populasi dari

penelitian ini adalah M = 101. Selain mean kelompok secara keseluruhan

peneliti juga mencari mean untuk masing-masing aspek. Dalam penelitian

ini masing-masing aspek memiliki mean sebagai berikut: aspek

kecerdasan spiritual M = 30, aspek kecerdasan emosional M = 24, aspek

kecerdasan mental M = 17, dan aspek kecerdasan fisik M = 30.

H. Teknik Analisis Data

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang manfaat

program pembinaan menjadi pribadi agung (belajar pada hidup Elisabeth

Gruyters) bagi penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta.

Informasi diperoleh berdasarkan kuesioner yang diedarkan dan diisi oleh

penghuni asrama. Hitungan manfaat program pembinaan menjadi pribadi agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama menggunakan skor

dari pengolahan data kuesioner yang diberikan.

Page 76: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

59

Menurut Lexy J. Moleong (2000), analisis data adalah proses

mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan

uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja

seperti yang disarankan oleh data. (Hasan, 2004:29-30). Jadi analisis data adalah

pengolahan data hasil penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan kesimpulan

hasil penelitian.

Kemudian data dikategorikan ke dalam kategori penilaian dengan langkah-

langkah analisis deskriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk menjawab

rumusan masalah untuk mengetahui bagaimana manfaat program pembinaan

menjadi pribadi agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni

asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta.

1. Perhitungan koefisien reliabilitas kuesioner dengan teknik belah dua:

a. Menghitung koefisien korelasi skor-skor ganjil dan genap dengan teknik

korelasi product-moment dari Pearson, dengan rumus:

rxy = N∑XY – (∑X)(∑Y)

[N∑X2

– (∑X)2][N∑Y2

- (∑Y)2]

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi ganjil-genap.

N : Jumlah subyek.

X : Skor-skor item belahan ganjil.

Y : Skor-skor belahan genap.

Page 77: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

60

b. Menghitung koefisien reliabilitas (rtt) dengan rumus Spearman and Brown:

rtt = 2rxy (Guilford, 1965:457)

1 + rxy

Keterangan:

rtt : Koefisien reliabilitas

rxy : Koefisien korelasi skor ganjil-genap

2.Perhitungan koefisien validitas kuesioner dengan rumus:

rt∞ = rtt (Guilford, 1965:443)

Keterangan:

rt∞ : Koefisien validitas

rtt : Koefisien reliabilitas

3.Mean

Mean merupakan nilai kelompok yang dipandang konstan dan karena itu

digunakan untuk menetapkan batas tinggi atau rendah suatu skor. Skor yang <

Mean dikategorikan rendah. Skor yang ≥ Mean dikategorikan tinggi.

Perhitungan mean skor total menggunakan rumus:

M = ∑X

N

Keterangan :

M : Mean

∑X : Jumlah skor

N : Jumlah subyek

Page 78: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

61

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dijelaskan Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil

Penelitian mengenai Manfaat Program Pembinaan Menjadi Pribadi Agung (belajar

pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi Penghuni Asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5

Yogyakarta. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian Data ini untuk

menjawab permasalahan dan tujuan dari penelitian yang peneliti ajukan. Analisis

dilakukan terhadap 50 siswi penghuni yang menjawab dan mengisi daftar pernyataan

secara lengkap.

A. Hasil Penelitian

Tabel IV.1

Rincian responden dari 50 orang penghuni asrama

Tahun Jumlah Responden

I 13 Responden dari 13 siswi

II 28 Responden dari 28 siswi

III 9 Responden dari 9 siswi

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah responden yang

memberikan tanggapannya ada 50 siswi penghuni asrama dengan rincian:

a. Tahun I : 13 responden dari 13 siswi.

b. Tahun II : 28 responden dari 28 siswi.

c. Tahun III : 9 responden dari 9 siswi.

Tanggapan yang diberikan oleh 50 siswi penghuni asrama dijadikan data

Page 79: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

62

untuk menganalisis manfaat program pembinaan “Menjadi pribadi agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters)” bagi penghuni asrama SMA Stella

Duce1 Supadi 5 Yogyakarta. Berikut adalah tabel hasil tanggapan yang diberikan

oleh 50 siswi penghuni asrama.

Tabel IV.2

Tinggi-rendahnya manfaat program pembinaan menjadi pribadi agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama SMA Stella

Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta pada masing-masing aspek

Aspek Rendah Tinggi Total

Kecerdasan Spiritual 19 (38 %) 31 (62 %) 50 (100%)

Kecerdasan Emosional 21 (42 %) 29 (58 %) 50 (100%)

Kecerdasan Mental 18 (36 %) 32 (64 %) 50 (100%)

Kecerdasan Fisik 23 (46 %) 27 (54 %) 50 (100%)

80 (40%) 120 (60%) 200 (100%)

Berdasarkan tabel di atas disimpulkan:

1. Pada umumnya tanggapan mengenai manfaat program pembinaan

menjadi pribadi agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi

penghuni asrama pada keseluruhan aspek dalam kategori tinggi lebih

banyak daripada kategori rendah.

2. Urutan tanggapan dalam kategori tinggi pertama aspek kecerdasan

mental, kedua aspek kecerdasan spiritual, ketiga aspek kecerdasan

emosional, dan keempat aspek kecerdasan fisik.

3. Tanggapan para penghuni asrama mengenai manfaat program

pembinaan menjadi pribadi agung (belajar pada hidup Elisabeth

Gruyters) bagi penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5

Page 80: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

63

Yogyakarta mengalami kenaikan pada aspek kecerdasan mental dan

kecerdasan spiritual.

Jika dilihat dari masing-masing aspek jumlah penghuni asrama yang

memberikan tanggapan tinggi akan manfaat program pembinaan menjadi pribadi

agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) lebih banyak dari pada jumlah

penghuni asrama yang memberikan tanggapan rendah. Tabel masing-masing

aspek dapat dilihat pada lampiran.

Setelah mengetahui tanggapan penghuni asrama akan manfaat program

pembinaan menjadi pribadi agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) pada

masing-masing aspek, berikut adalah tabel tanggapan penghuni asrama menurut

lamanya responden tinggal asrama.

Tabel IV.3

Manfaat program pembinaan menjadi pribadi agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters)

bagi Penghuni asrama secara keseluruhan

Aspek Tahun I Tahun II Tahun III

Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi

Kecerdasan

Spiritual

3

(23,08%)

10

(76,92%)

11

(39,29%)

17

(60,71%)

5

(55,56%)

4

(44,44%)

Kecerdasan

Emosional

7

(53,85%)

6

(46,15%)

10

(35,71%)

18

(64,29%)

4

(44,44%)

5

(55,56%)

Kecerdasan

Mental

4

(30,77%)

9

(69,23%)

11(39,29%) 17

(60,71%)

3

(33,33%)

6

(66,67%)

Kecerdasan

Fisik

5

(38,46%)

8

(61,54%)

12

(42,86%)

16

(57,14%)

6

(66,67%)

3

(33,33%)

13 28 9

Page 81: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

64

Berdasarkan tabel di atas disimpulkan:

1. Pada umumnya tanggapan penghuni asrama akan manfaat program

pembinaan menjadi pribadi agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters)

dalam setiap angkatan dalam kategori tinggi lebih banyak daripada

kategori rendah.

2. Urutan tanggapan akan manfaat program pembinaan menjadi pribadi

agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama

dalam kategori tinggi adalah pertama penghuni asrama angkatan tahun II,

kedua angkatan tahun I, dan ketiga angkatan tahun III.

3. Urutan tanggapan akan manfaat program pembinaan menjadi pribadi

agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama

dalam kategori tinggi angkatan tahun I adalah pertama aspek kecerdasan

spiritual, kedua aspek kecerdasan mental, dan ketiga aspek kecerdasan

fisik.

4. Urutan tanggapan akan manfaat program pembinaan menjadi pribadi

agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama

dalam kategori tinggi angkatan tahun II adalah pertama aspek kecerdasan

emosional, kedua aspek kecerdasan spiritual dan aspek kecerdasan mental,

dan ketiga aspek kecerdasan fisik.

5. Urutan tanggapan akan manfaat program pembinaan menjadi pribadi

agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama

Page 82: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

65

dalam kategori tinggi angkatan tahun III adalah pertama aspek kecerdasan

mental, dan kedua aspek kecerdasan emosional.

6. Tanggapan akan manfaat program pembinaan menjadi pribadi agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama dalam

aspek kecerdasan emosional dari tahun I mengalami kenaikan yang sangat

signifikan pada tahun II dan pada tahun III. Sedangkan pada tiga aspek

yang lain dari tahun I tetap stabil artinya tahun II juga tetap tinggi. Akan

tetapi pada aspek kecerdasan spiritual dan kecerdasan fisik pada tahun III

justru mengalami penurunan.

Berdasarkan tabel di atas tanggapan masing-masing angkatan akan manfaat

program pembinaan menjadi pribadi agung (belajar pada hidup Elisabeth

Gruyters) bagi penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta

dalam kategori tinggi kecuali pada angkatan tahun III. Rincian tabel tanggapan

tiap tahun angkatan dapat dilihat pada lampiran.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian mengacu pada dua data yaitu berdasarkan data

hasil penelitian dan proses kegiatan bimbingan. Data hasil penelitian yang

dimaksud adalah data statistik yang peneliti terima berdasarkan kuesioner yang

peneliti bagikan dan diisi oleh responden. Sedangkan data berdasarkan proses

kegiatan bimbingan yaitu bahwa peneliti mengikuti dan membimbing secara

Page 83: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

66

langsung setiap kegiatan pembinaan yang diberikan oleh asrama. Pembahasan ini

mengacu pada dua data karena peneliti memiliki pertimbangan jika hanya

berdasarkan data statistik saja maka pengolahan data akan sangat miskin sehingga

data berdasarkan proses kegiatan bimbingan akan semakin memperkaya dalam

pembahasan ini.

1. Berdasarkan data hasil penelitian

Berdasarkan analisis data hasil penelitian yang telah diuraikan di atas yaitu

untuk mengetahui bagaimana manfaat program pembinaan menjadi pribadi agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama SMA Stella Duce

1 Supadi 5 Yogyakarta, maka di bawah ini akan diuraikan pembahasannya. Dari

data hasil penelitian manfaat program pembinaan menjadi pribadi agung (belajar

pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi

5 Yogyakarta dihitung dengan menggunakan patokan mean pada masing-masing

aspek dan mean dari total keseluruhan dapat diartikan sebagai berikut: pada

masing-masing aspek jumlah penghuni yang memiliki tanggapan tinggi akan

manfaat program pembinaan menjadi pribadi agung (belajar pada hidup Elisabeth

Gruyters) lebih besar dari pada jumlah penghuni yang memberikan tanggapan

rendah.

Dari empat aspek yang diteliti tanggapan tinggi yang diberikan oleh penghuni

asrama paling banyak adalah aspek kecerdasan mental yaitu ada 32 penghuni

(64%), kemudian aspek kecerdasan spiritual yaitu ada 31 penghuni (62%),

Page 84: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

67

selanjutnya aspek kecerdasan emosional yaitu ada 29 penghuni (58%) yang

memiliki tanggapan tinggi dan yang terakhir adalah aspek kecerdasan fisik yaitu

ada 27 penghuni (54%). Apabila dibuat peringkat maka aspek kecerdasan mental

merupakan kegiatan pembinaan yang tingkat kemajuan penghuni asrama paling

tinggi, lalu diikuti aspek kecerdasan spiritual, selanjutnya aspek kecerdasan

emosional dan terakhir aspek kecerdasan fisik.

Jika dilihat dari masing-masing aspek maka dapat dikatakan bahwa jumlah

penghuni yang sudah maju dalam mengikuti kegiatan pembinaan lebih banyak

daripada penghuni yang belum maju. Berdasarkan data hasil penelitian pada

masing-masing aspek manfaat program pembinaan menjadi pribadi agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama SMA Stella Duce 1

Supadi 5 Yogyakarta adalah tinggi.

Sedangkan apabila dilihat berdasarkan tiap-tiap tahun angkatan, angkatan

tahun II adalah angkatan yang jumlah respondennya memiliki tanggapan tinggi

lebih banyak daripada yang memiliki tanggapan rendah. Selain itu angkatan tahun

II juga angkatan yang memiliki tanggapan akan manfaat program pembinaan

menjadi pribadi agung tinggi pada semua aspek. Sedangkan pada angkatan tahun

I yang memiliki tanggapan tinggi lebih banyak daripada yang memiliki tanggapan

rendah ada pada tiga aspek yaitu pada aspek kecerdasan spiritual, aspek

kecerdasan fisik dan aspek kecerdasan mental. Angkatan tahun III yang memiliki

tanggapan tinggi lebih banyak daripada yang memiliki tanggapan rendah yaitu

Page 85: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

68

pada aspek kecerdasan mental dan aspek kecerdasan emosional.

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh angkatan tahun I dan tahun

II yang memiliki tanggapan tinggi justru lebih banyak daripada tahun III padahal

secara logika seharusnya semakin lama seseorang mengalami pembinaan justru

semakin mnegalami kemajuan. Tetapi berdasarkan hasil penelitian justru pada

tahun III mengalami penurunan pada aspek kecerdasan spiritual dan kecerdasan

fisik.

Penurunan yang terjadi pada angkatan tahun III dapat dipahami karena pada

tahun I dan tahun II sistem yang ada di asrama sebagai kontrol namun pada tahun

III mulai terjadi pergeseran bahwa yang menjadi kontrol bagi penghuni asrama

bukan lagi faktor dari luar melainkan faktor dari dalam diri penghuni asrama.

Indikasi bahwa kontrol itu mulai dari dalam diri yakni angkatan tahun III dalam

menggunakan jadwal belajar di asrama tidak tepat waktu karena mereka

mengikuti kegiatan bimbingan belajar di Ganesha Operation dan SSC Intersolusi

sebagai persiapan untuk menghadapi ujian akhir nasional.

Selain berdasarkan masing-masing aspek kecerdasan dan berdasarkan tiap

angkatan lamanya responden tinggal di asrama diketahui bahwa jumlah penghuni

yang memiliki tanggapan tinggi lebih banyak daripada yang memiliki tanggapan

rendah perlu diperhatikan pula bahwa ada penghuni yang cenderung memiliki

tanggapan tinggi dan cenderung memiliki tanggapan rendah pada semua aspek.

Page 86: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

69

Tabel IV.4

Manfaat program pembinaan menjadi pribadi agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters)

bagi penghuni asrama yang tinggi dan yang rendah

pada semua aspek

Aspek Rendah Tinggi

Kecerdasan spiritual 4,27,29,30,

36,37,46,48

6,10,11,12,13,15

,16,17,20,23,28,

32,33,35,38,39,

40,42,43,50

Kecerdasan emosional

Kecerdasan mental

Kecerdasan fisik

Tabel di atas menunjukkan penghuni yang cenderung memiliki tanggapan

tinggi pada semua aspek adalah penghuni nomor 6, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 20,

23, 28, 32, 33, 35, 38, 39, 40, 42, 43 dan 50. Ada 20 (40%) orang penghuni

asrama yang sudah maju dalam semua aspek pembinaan. Dengan tanggapan

tinggi yang mereka miliki maka ke-20 penghuni tersebut tidak mengalami

masalah atau kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembinaan pada semua aspek.

Penghuni asrama yang cenderung memiliki tanggapan rendah pada semua

aspek adalah penghuni nomor 4,27,29,30,36,37,46, dan 48. Ada 8 (16%) orang

penghuni asrama yang cenderung memiliki tanggapan rendah adalah penghuni

yang dapat dikatakan bermasalah dalam mengikuti setiap kegiatan yang diberikan

oleh asrama maka perlu mendapatkan bimbingan supaya mereka dapat keluar dari

masalahnya atau mengalami kemajuan. Tabel penghuni asrama yang sudah maju

dan mengalami masalah pada semua aspek pembinaan dapat dilihat pada

lampiran.

Page 87: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

70

Selain penghuni asrama yang masuk dalam kategori sudah maju dan

mengalami masalah pada semua aspek kegiatan pembinaan penghuni asrama

yang lain pada aspek kecerdasan tertentu sudah maju namun pada aspek

kecerdasan yang lain masih mengalami masalah. Tabel penghuni asrama yang

sudah mengalami kemajuan pada aspek tertentu dan masih mengalami masalah

pada aspek yang lain dapat dilihat pada tabel IV.5.

Tabel IV.5

Tinggi dan rendah manfaat program pembinaan menjadi pribadi agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters)

bagi penghuni asrama pada aspek tertentu

Persepsi Kecerdasan

Spiritual

Kecerdasan

Emosional

Kecerdasan

Mental

Kecerdasan

Fisik

Tinggi 1,2,5,6,7,9,10,11,

12,13,15,16,17,

18,19,20,21,23,

24,27,28, ,32,33,

35,38,39,40,41,

42,43,50

2,6,10,11,12,13,

14,15,16,17,19,

20,22,23,24,26,

28,3233,34,35,

38,39,4042,43,

44,47,50

1,3,6,7,8,10,11,

12,13,15,16,17,

18,20,23,25,26,

28,31,32,33,35,

38,39,40,41,42,

43,44,45,47,50

1,6,7,9,10,11,

12,13,15,16,

17,20,21,23,

24,25,26,28,

32,33,34,

35,38,39,

40,42,43,50

Rendah 3,4,8,14,22,25,

26,27,29,30,31,

34,36,37,44,45,

46,47, 48

1,3,4,5,7,8,9,18,

21,25,27,29,30,

31,36,37,41,45,

46,48,49

2,4,5,9,14,19,

21,22,24,27,29,

30,34,36,37,

46,48,49

2,3,4,5,8,14,1

8,19,22,27,29,

30,31,36,37,4

1,44,45,46,47,

48,49

Tabel di atas menunjukkan bahwa ada penghuni yang sudah maju pada satu

aspek tetapi pada tiga aspek lain belum maju yakni ada 8 orang penghuni,

kemudian penghuni asrama yang mengalami kemajuan pada dua aspek namun

belum maju pada dua aspek lainnya ada 10 orang penghuni, dan penghuni yang

sudah maju pada tiga aspek dalam pembinaan dan masih mengalami masalah

Page 88: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

71

pada satu aspek yang lain ada 4 orang penghuni. Dari tabel di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa pada aspek tertentu penghuni asrama dapat mengikuti kegiatan

pembinaan dengan baik sehingga dapat dikatakan sudah maju namun ternyata

pada aspek yang lain mereka menemui masalah. Dengan hasil tersebut nampak

bahwa pada aspek tertentu penghuni asrama sudah maju namun pada aspek lain

perlu mendapat bimbingan agar dapat mengikuti kegiatan pembinaan dengan baik

dan mengalami kemajuan.

Berdasarkan tanggapan yang diberikan oleh penghuni asrama yang

bervariasi semakin jelas bahwa perkembangan setiap penghuni asrama tidaklah

sama. Artinya ada penghuni asrama yang tidak mengalami masalah sehingga

mereka dapat dikatakan maju namun disisi lain ada penghuni asrama yang

bermasalah sehingga mereka dapat dikatakan belum maju. Adanya dua kelompok

penghuni yang menangkap manfaat program pembinaan menjadi pribadi agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) dalam kategori tinggi atau sudah maju

dan ada pula kelompok yang masih menangkap manfaat program pembinaan

menjadi pribadi agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) rendah atau

mengalami masalah karena patokan yang digunakan untuk mengukur manfaat

program pembinaan menjadi agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi

penghuni asrama adalah nilai kelompok. Dalam suatu kelompok tentu saja ada

yang sudah maju namun ada pula yang belum maju atau mengalami masalah

untuk itu perlunya bimbingan kelompok.

Page 89: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

72

Berdasarkan data statistik ditemukan bahwa penghuni asrama yang

memperoleh manfaat tinggi dari program pembinaan menjadi pribadi agung yang

diberikan oleh asrama lebih banyak daripada yang menangkap manfaat rendah

maka menjadi indikasi bahwa program pembinaan yang diberikan oleh asrama

tetap sejalan dengan maksud dan tujuan dari bimbingan kelompok seperti yang

diuraikan pada BAB II yaitu bahwa bimbingan kelompok merupakan pelayanan

bimbingan yang diberikan kepada lebih dari satu orang pada waktu yang

bersamaa. Sedangkan tujuan dari pelayanan bimbingan kelompok yaitu supaya

orang dalam konteks asrama adalah penghuni asrama menjadi mampu mengatur

kehidupan sendiri, memiliki pandangannya sendiri dan tidak sekedar membebek

pendapat orang lain, mengambil sikap sendiri, dan berani menanggung sendiri

efek dari tindakannya. Maksud dan tujuan itu dapat dikatakan mengenai sasaran

dan hal itu terbukti ada perubahan pola pikir dan perilaku penghuni asrama yang

dalam hal doa, ekaristi tidak lagi tergantung karena adanya kewajiban mereka

tetap berdoa dan mengikuti perayaan ekaristi, kerelaan berbagi dengan orang lain

yang tidak mampu baik secara materi maupun intelektual, dan juga yang telah

tetap dihidupi oleh para alumni.

2. Berdasarkan proses kegiatan bimbingan

Berdasarkan data statistik hasil penelitian ditemukan bahwa tanggapan

penghuni asrama terhadap 4 aspek kecerdasan: spiritual (hormat kepada Yesus

Page 90: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

73

Sang Tersalib), emosional (belarasa), mental (ketekunan) dan fisik (disiplin) yang

diberikan di asrama adalah tinggi (data hasil penelitian lihat pada hal. 61). Maka

untuk mengikis kecenderungan hedonisme dan materialistis perlu menerapkan 4

kecerdasan tersebut secara integral. Latihan disiplin tinggi disertai ketekunan

secara terus menerus untuk hidup secukupnya sehingga dapat “melawan”

kecenderungan materialistis. Hormat kepada Yesus Sang Tersalib dan menghayati

semangat hidupNya sehingga dapat menumbuhkan semangat berbelarasa untuk

dapat “melawan” kecenderungan hedonis.

Dari hasil data statistik diperoleh bahwa angkatan tahun II merupakan

angkatan yang pada semua aspek kecerdasan memiliki tanggapan yang tinggi

(lihat hal. 61). Berarti keempat kecerdasan dapat diserap secara integral oleh

mereka. Oleh karena tahun II masih memiliki waktu 1 tahun lagi untuk tinggal di

asrama, maka team pembina perlu memberikan dukungan agar mereka tetap

tekun dan disiplin mengikuti program pembinaan supaya 4 kecerdasan tersebut

dapat menjadi pola hidupnya. Dengan demikian setelah mereka tidak lagi tinggal

di asrama dapat menjadi Stella Duce “Bintang Pembimbing” bagi orang lain di

sekitarnya.

Pada angkatan tahun I pembinaan perlu ditingkatkan pada aspek kecerdasan

emosional (belarasa) sebab pada aspek kecerdasan ini yang memberikan

tanggapan rendah lebih banyak dari pada yang memberikan tanggapan tinggi.

Berdasarkan hasil angket, mereka masih lemah untuk bersolider dengan orang-

Page 91: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

74

orang kecil, maka program pembinaan yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan

sosial perlu ditingkatkan.

Tahun III yang masih perlu mendapat pembinaan adalah pada aspek

kecerdasan spiritual dan fisik. Berdasarkan hasil angket, pembinaan harus

diprioritaskan untuk: a) menumbuhkan nilai spiritualitas dengan mendorong

tentang pentingnya memiliki kebiasaan doa pribadi. b) meningkatkan kecerdasan

fisik dengan cara memperhatikan keseimbangan untuk mengatur waktu antara

belajar dan istirahat.

Program-program pembinaan yang perlu untuk ditanamkan terus khususnya

untuk angkatan tahun I dan III dimaksudkan supaya penghuni asrama dapat

menjadi “Bintang Pembimbing” bagi orang-orang di sekitar mereka seperti yang

telah dihidupi oleh para alumni.

Page 92: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini merupakan bagian akhir dari penulisan skripsi ini, maka dapat

disampaikan beberapa Kesimpulan dan Saran. Kesimpulan dan saran yang

disampaikan berdasarkan pada bukti-bukti empiris melalui analisis data hasil

penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Adapun kesimpulan, saran, dan

keterbatasan tersebut sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Hasil penelitian ini berdasarkan data dari kuesioner yaitu 50 responden

sebagai populasi dari penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta

dan berdasarkan proses kegiatan bimbingan, maka dapat disimpulkan bahwa

manfaat program pembinaan menjadi pribadi agung (belajar pada hidup Elisabeth

Gruyters) bagi penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta ada

dua kategori yaitu tinggi dan rendah.

Kategori tinggi dan rendah berdasarkan patokan norma yang peneliti gunakan

yakni mengacu pada hasil mean baik mean masing-masing aspek maupun mean

keseluruhan. Perbedaan tinggi-rendahnya manfaat program pembinaan menjadi

pribadi agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) yang dialami dan

ditangkap oleh penghuni asrama dapat dipahami karena penghuni asrama SMA

Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta ada yang sudah maju dan ada pula yang

Page 93: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

76

belum maju.

Berdasarkan dua kategori tersebut maka program pembinaan menjadi pribadi

agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) dapat dikatakan mengenai sasaran

artinya kegiatan pembinaan yang diberikan dapat diterima oleh penghuni asrama

dan bermanfaat bagi mereka. Dari dua kategori yang ditemukan menjadi tanda

pada aspek-aspek mana dan dalam kegiatan yang seperti apa masih ada penghuni

yang memiliki tanggapan rendah akan manfaat dari program pembinaan menjadi

pribadi agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters). Selain itu dengan adanya

dua kategori tinggi dan rendah, peneliti justru mendapatkan informasi tambahan

mengenai penghuni asrama yang bersangkutan berkaitan dengan bagaimana

mereka mampu menggunakan kebebasan dan kemampuan untuk memilih,

prinsip-prinsip dalam hidupnya dan mengembangkan empat kecerdasan dalam

dirinya secara integral sebagai anugerah yang sangat penting dari sang pencipta.

Sebab kendati program pembinaan menjadi pribadi agung (belajar pada hidup

Elisabeth Gruyters) wajib diikuti oleh seluruh penghuni asrama tanpa kecuali

namun mereka tetap memiliki kebebasan dalam menangkap, menanggapi dan

mewujudkannya dalam tindakan nyata sehingga dapat menangkap dan mengalami

manfaatnya.

Sedangkan jika ditinjau dari aspek-aspek yang diteliti dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Manfaat program pembinaan menjadi pribadi agung (belajar pada hidup

Page 94: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

77

Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5

Yogyakarta dalam aspek kecerdasan spiritual, diharapkan penghuni asrama

dalam setiap kata, sikap, tindakan dan perilakunya dibimbing oleh nuraninya.

Diketahui, sebagian besar (62%) penghuni asrama menyatakan tanggapannya

akan manfaat program pembinaan tinggi. Dari analisa hasil tersebut dapat

diketahui bahwa program pembinaan menjadi pribadi agung (belajar pada

hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5

Yogyakarta adalah tinggi. Untuk penghuni asrama yang menyatakan

tanggapannya akan manfaat program pembinaan rendah ada 19 orang

penghuni (38%) untuk itu perlu adanya bimbingan bagi mereka.

2. Manfaat program pembinaan menjadi pribadi agung (belajar pada hidup

Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5

Yogyakarta dalam aspek kecerdasan emosional, sebagian besar penghuni

asrama 29 orang (58%) memberikan tanggapan tinggi. Melalui tanggapan

akan manfaat program pembinaan menjadi pribadi agung (belajar pada hidup

Elisabeth Gruyters) yang mereka tangkap dan alami, diharapkan sebagai

orang yang berasal dari keluarga kelas ekonomi menegah ke atas mereka

memiliki semangat belarasa terhadap orang lain yang menderita sehingga

memiliki rasa empati dan kemurahanhati terhadap orang lain. Penghuni

asrama yang memberikan tanggapan rendah akan manfaat program

pembinaan menjadi pribadi agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) ada

Page 95: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

78

21 orang (42%) maka mereka perlu mendapatkan bimbingan.

3. Manfaat program pembinaan menjadi pribadi agung (belajar pada hidup

Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5

Yogyakarta dalam aspek kecerdasan mental, 32 penghuni asrama (64%)

memberikan tanggapan tinggi. Melalui tanggapan yang mereka miliki

diharapkan penghuni asrama mampu mencapai cita-cita mereka dan dari

mereka muncul seorang pemimpin yang memiliki visi dan misi yang

berorientasi menolong orang lain. Sedangkan penghuni asrama yang

mengalami masalah dan perlu mendapatkan bimbingan ada 18 orang

penghuni (36%) sebab mereka menangkap manfaat program pembinaan

menjadi pribadi agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) rendah.

4. Manfaat program pembinaan menjadi pribadi agung (belajar pada hidup

Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5

Yogyakarta dalam aspek kecerdasan fisik ada 27 orang penghuni (54%)

memberikan tanggapan tinggi. Melalui tanggapan yang mereka berikan

diharapkan bahwa para penghuni asrama memiliki kedisiplinan yang tinggi.

Dengan kedisiplinan yang tinggi diharapkan penghuni asrama mampu

mengerjakan tugas-tugasnya sebagai pelajar tepat pada waktunya dan mampu

terlibat penuh dalam suatu kegiatan yang mereka ikuti serta mampu

membangun kerjasama dengan orang lain. Penghuni asrama yang mengalami

masalah dan perlu diberi bimbingan ada 23 orang penghuni (46%) sebab

Page 96: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

79

mereka menangkap manfaat program pembinaan menjadi pribadi agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi mereka adalah rendah.

Dengan demikian dari antara penghuni asrama yang pernah mendapatkan

dan mengalami pembinaan menjadi pribadi agung (belajar pada hidup

Elisabeth Gruyters) juga muncul pribadi yang mampu menemukan titik

gemilang dalam hidupnya dan mampu mendengarkan suara panggilan dalam

jiwanya sehingga keberadaan mereka juga dapat menjadi “Bintang

Pembimbing” yang mampu mengilhami orang lain disekitarnya. Berdasarkan

data statistik hasil penelitian dan proses kegiatan pembinaan maka semakin

menegaskan bahwa manfaat program pembinaan menjadi pribadi agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama SMA Stella

Duce 1 Supadi 5 diperoleh hasil yang tinggi sejalan dengan maksud dan

tujuan bimbingan kelompok seperti yang diungkapkan pada BAB II.

B. Saran

Menurut hasil penelitian terhadap Manfaat program pembinaan menjadi

pribadi agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama

SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta, terdapat beberapa saran untuk

meningkatkan peran dan tanggung jawab pembina asrama agar dapat membantu

penghuni asrama mampu menggunakan anugerah penting yang telah diterimanya

dari sang pencipta dan mengintegrasikan dalam hidup sehari-hari dalam berproses

Page 97: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

80

mengembangkan kebebasan dan kemampuan untuk memilih, prinsip-prinsip yang

dimiliki dan mengembangkan keempat kecerdasan secara integral sehingga

mampu menemukan titik gemilang dalam dirinya.

1. Pembina asrama perlu memikirkan model kegiatan pembinaan kecerdasan

spiritual selain bernuansa kristiani juga perlu memberi pembinaan spiritual

yang bernuansa agama lain mengingat bahwa penghuni asrama SMA Stella

Duce 1 Supadi 5 tidak semuanya beragama Katolik.

2. Program pembinaan yang diberikan kurang memperhatikan dan menghargai

pertumbuhan penghuni asrama secara pribadi karena semua penghuni asrama

diwajibkan mengikuti kegiatan yang bernuansa iman Katolik.

3. Pembina asrama diharapkan mampu mendampingi penghuni asrama setelah

mereka mengikuti kegiatan pembinaan yaitu perlu adanya tindak lanjut dari

setiap kegiatan pembinaan yang diberikan.

4. Pembina asrama diharapkan mampu membangun sikap keterbukaan penghuni

asrama dalam memberikan evaluasi setelah selesai mengikuti kegiatan

pembinaan agar dapat menemukan bentuk pembinaan yang tepat untuk tiap-

tiap angkatan.

5. Perencanaan program pembinaan perlu tetap memperhatikan tiga hal yaitu: a)

bersumber dari pengetahuan dan pemahaman pembimbing asrama di

berbagai bidang ilmu: teologi, psikologi dan sosiologi, b) program disusun

berdasarkan hasil refleksi pembinaa asrama, c) isi program pembinaan yang

Page 98: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

81

disusun oleh team pembina berdasarkan aneka masalah yang dihadapi oleh

kaum muda.

Page 99: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

82

Daftar Pustaka

Alfian. 1985. Persepsi Masyarakat tentang Kebudayaan, Jakarta: Gramedia.

Alwisol.2006. Psikologi Kepribadian (Edisi Revisi), Malang: Universitas

Muhammadiyah.

Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka

Cipta.

Asrama. Tata Kehidupan Asrama Putri Stella Duce, Yogyakarta: Team Pembina

Asrama.

Beding Marcel. 1989. Para Anggota Awam Umat Beriman Kristus, Jakarta:

Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI.

Chaplin, J.P. 2005. Kamus Lengkap Psikologi (Kartini Kartono, Penerjemah), Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada.

Covey Stephen, R. 2005. The 8 th HABIT Melampaui Efektivitas, Menggapai

Keagungan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Crain, William. 2007. Teori Perkembangan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dewan Pimpinan Umum Kongregasi Suster-suster Cinta Kasih Santo Carolus

Borromeus. 2004. Konstitusi Berserta Direktorium (Edisi Revisi Bahasa

Indonesia), Yogyakarta: Kongregasi Suster-suster Cintakasih St.Carolus

Borromeus.

Furchan,Arief. 2005. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan (Terjemahan, Cetakan

II), Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gruyters Elisabeth. 2007. Pendiri Sebuah Kongregasi, Yogyakarta: Kongregasi

Suster-suster Cintakasih St.Carolus Borromeus.

Hardawiryana, R. (Penerjemah). 1999. Kumpulan Dokumen Ajaran Sosial

Gereja(Edisi Khusus menyambut tahun Yubilium), Jakarta: Departemen

Dokumentasi dan Penerangan KWI.

Page 100: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

83

Hartono, F. (Nihil Obstat). 2000. Para Pengikut Elisabeth Gruyters Mewartakan

Kasih Belarasa Yesus Kristus, Yogyakarta: Suster-suster Cintakasih St.

Carolus Borromeus.

Humblet Pierre & Blommestijn Hein. 1987. Mistik Elisabeth Gruyters, Maastricht:

Dewan Pimpinan Umum.

Kapitel Umum dan Kapitel Provinsi. 2006. Suster CB Murid Perempuan Yesus

Kristus Pengemban Rekonsiliasi dalam Dunia yang Terluka, Yogyakarta:

Dewan Pimpinan Umum.

_____________________________. 1999. Perutusan Kita Sebagai Religius dalam

Gereja dan Masyarakat pada Abad ke-21, Yogyakarta: Kongregasi CB.

Kieser, B. 1992. Solidaritas 100 Tahun Ajaran Sosial Gereja, Yogyakarta: Kanisius.

KWI.Sidang Agung. 1996. Pedoman Gereja Katolik Indonesia, Jakarta: Konferensi

Wali Gereja Indonesia.

Lewis Barbara. A. 2004. Character Building untuk Remaja, Batam Centre: Karisma

Publishing Group.

Liedmeier Catharinia. 1989. Kisah Carolus Putera Borromeus, Maastricht: Dewan

Pimpinan Umum CB.

Provinsi Indonesia. 1987. Komunitas dan Karya Kerasulan Suster-Suster Carolus

Borromeus Provinsi Indonesia, Yogyakarta: Kongregasi CB.

Ratwasih Lisbeth Cicih. 1999. Gerak Kharismatis Elisabeth Gruyters Refleksi

Pneumatologis Dalam Konteks Pelayanan Gereja Dewasa ini, Yogyakarta:

Suster-suster Cintakasih St.Carolus Borromeus Provinsi Indonesia.

Riberu.J. 1983. Tonggak Sejarah Pedoman Arah, Jakarta: Dokpen MAWI.

Schultz Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan Model-Model Kepribadian

Sehat(Cetakan 14), Yogyakarta: Kanisius.

Seri Dokumen CB. 2004. Narasi Historis Elisabeth Gruyters (Terjemahan),

Yogyakarta: Kongregasi CB Provinsi Indonesia.

Sevilla, C.G. dkk. 1993. Pengantar Metode Penelitian, Jakarta: Universitas

Indonesia Press.

Page 101: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

84

Soemardilah Magdaleni, CB & Soeyarni Afra,CB. 2004 “Gedenk Boek” – Bij Het

Honderd-Jarig Bestaan Der Liefde-Zusters Van Den H. Carolus Borromeus.

(Situasi Zaman Masa Muda Elisabeth Gruyters).

Supriatna Nana. 2007. Sejarah untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Sosial,

Bandung: Grafindo Media Pratama.

Winkel, W.S. dan Sri Hastuti, M.M. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi

Pendidikan (Edisi Revisi), Yogyakarta: Media Abadi.

Page 102: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

85

Page 103: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

86

Lampiran 1

KUESIONER

PERSEPSI PENGHUNI ASRAMA SMA STELLA DUCE 1 SUPADI 5

YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2008/2009

TERHADAP PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI AGUNG

(BELAJAR PADA HIDUP ELISABETH GRUYTERS)

A. Identitas

Kelas : .................................

Tanggal Pengisian : .................................

B. Tujuan

Kuesioner ini bertujuan untuk mengukur seberapa tinggi manfaat Program

Pembinaan Menjadi pribadi agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi

penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta. Anda diharapkan

mengisi kuesioner ini secara jujur.

C. Petunjuk:

Di bawah ini ada 30 pernyataan tentang manfaat program pembinaan

menjadi pribadi agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters). Pilihlah

jawaban dengan memberi tanda centang (√) pada kolom yang tersedia.

Tugas Anda, bacalah setiap pernyataan dengan cermat. Jawablah semua

pernyataan jangan sampai ada yang terlewati.

Adapun arti pilihan jawaban Anda adalah:

Bila manfaat dari kegiatan tersebut bagi Anda Sangat Rendah = 1

Bila manfaat dari kegiatan tersebut bagi Anda Rendah = 2

Bila manfaat dari kegiatan tersebut bagi Anda Sedang = 3

Bila manfaat dari kegiatan tersebut bagi Anda Tinggi = 4

Page 104: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

87

D. Item-item

No Pernyataan

Rentangan

Skor

1 2 3 4

1 Melalui kegiatan doa, kesadaran diri saya akan penyertaan Tuhan

Yesus dalam peristiwa hidup sehari-hari semakin terasah.

2 Saya semakin kagum akan pengorbanan Tuhan Yesus yang tersalib

saat mengikuti Perayaan Ekaristi.

3 Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yesus saya menjalin

relasi dengan-Nya lewat doa pribadi.

4 Renungan Kitab Suci mengasah nurani saya untuk menjalankan

ajaran Yesus tentang cintakasih.

5 Sabda Kitab Suci menjadi pedoman hidup saya untuk berbuat baik,

menjauhi yang jahat.

6 Sakramen tobat mendorong saya untuk memperbaharui diri terus-

menerus.

7 Keyakinan tentang kerahiman Allah yang mencintai saya tanpa

batas, saya alami saat menerima sakramen tobat.

8 Kegiatan rekoleksi menumbuhkan rasa syukur dalam diri atas segala

bakat/talenta/potensi yang Tuhan berikan kepada saya.

9 Kepekaan nurani saya untuk ber-bela rasa demi melayani orang lain

ditumbuhkembangkan saat mengikuti rekoleksi.

10 Live in di tengah orang-orang kecil membantu saya untuk

menghilangkan sekat-sekat perbedaan antara kaya dan miskin.

11 Tinggal bersama orang kecil selama tiga hari di daerah Turi (Sleman),

Somohitan (Lereng Merapi), Sumber (Muntilan) menggugah saya untuk

tidak mudah putus-asa dalam menghadapi persoalan hidup.

12 Pengalaman tinggal bersama orang kecil membantu saya untuk

menganalisa penyebab mereka mengalami kesenjangan sosial.

13 Bersosialisasi di tengah orang-orang kecil membangkitkan rasa

solidaritas untuk membantu mereka.

14 Menyisihkan sebagian uang yang saya miliki untuk kegiatan sosial

menumbuhkan semangat bela rasa dalam diri saya.

15 Kegiatan Bazar ”Peduli pendidikan anak-anak jalanan dan anak

tukang becak” dengan cara membuat dan menjual: kue juga pupuk

kompos, menunjukkan realisasi dari semangat bela rasa.

16 Mengunjungi anak-anak di Panti Asuhan (misalnya: Panti Asuhan

Nusa Anak Bangsa, Panti Asih, Panti Asuhan Santa Maria

Ganjuran) mendorong saya untuk bersikap murah hati.

17 Belajar kelompok membantu saya untuk mendengarkan gagasan

yang dimiliki oleh teman.

Page 105: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

88

No Pernyataan

Rentangan

Skor

1 2 3 4

18 Untuk memiliki pengetahuan yang lebih luas saya mempelajari

buku-buku lain di luar buku pelajaran yang diwajibkan.

19 Berkonsentrasi saat belajar dan mengerjakan tugas-tugas sekolah,

merupakan wujud tanggungjawab saya mencapai cita-cita.

20 Mengikuti kegiatan-kegiatan belajar yang sudah terjadwal

memimpin saya untuk berpikir pada perspektif jangka panjang.

21 Fokus memecahkan satu persoalan tertentu membantu saya

memimpin diri sendiri.

22 Mengikuti program-program kegiatan di asrama mengasah nilai

kedisiplinan saya.

23 Saya menjalankan kegiatan yang ada di asrama bukan hanya

sekedar rutinitas, melainkan melatih ketekunan diri.

24 Kedisiplinan di asrama mengkondisikan saya untuk mengerjakan

tugas-tugas apapun secara tepat waktu.

25 Problem Solving saat mengikuti kegiatan out bond menumbuhkan

semangat bekerjasama.

26 Kerja bakti di asrama secara berkelompok membantu saya

bertanggungjawab menjalankan tugas kelompok.

27 Kerja bakti menjelang 17 Agustus dengan masyarakat sekitar

menyadarkan saya untuk tidak bersikap eksklusif.

28 Mengikuti kegiatan workshop ”Pola makan sehat” mendorong saya

selektif memilih makanan, tidak hanya sesuai dengan selera sendiri.

29 Saya memelihara kesegaran tubuh dengan mengikuti jadwal

istirahat (tidur siang dan malam).

30 Memelihara kebersihan lingkungan (kamar) membantu saya dalam

menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain.

Page 106: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

89

Lampiran 2

TABULASI SKOR

MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI AGUNG

(BELAJAR PADA HIDUP ELISABETH GRUYTERS)

BAGI PENGHUNI ASRAMA SMA STELLA DUCE 1 SUPADI 5 YOGYAKARTA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 ∑ Kriteria

1 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 104 T

2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 95 R

3 4 3 4 3 2 2 3 4 4 3 4 3 2 2 1 2 4 1 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 2 3 90 R

4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 75 R

5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 96 R

6 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 106 T

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 106 T

8 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 98 R

9 4 4 4 3 2 3 4 2 3 3 3 2 4 3 4 3 4 2 4 2 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 99 R

10 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 114 T

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 117 T

12 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 101 T

13 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 110 T

14 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 98 R

15 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 109 T

16 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 116 T

17 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 3 109 T

18 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 2 3 99 R

19 3 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 97 R

20 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 107 T

21 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 95 R

22 3 4 3 3 4 2 3 2 2 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 2 2 3 2 3 4 3 4 3 3 3 92 R

23 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 106 T

24 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 110 T

25 3 3 4 4 4 4 1 2 2 3 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 101 T

26 2 4 3 2 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 105 T

27 3 3 4 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 1 2 3 3 3 2 4 2 79 R

28 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 3 108 T

29 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 4 2 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 2 3 93 R

30 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 2 4 3 4 3 88 R

31 3 3 4 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 2 2 95 R

32 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 115 T

33 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 106 T

34 3 3 3 2 4 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 97 R

35 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 109 T

36 3 4 2 2 2 2 2 3 2 4 3 2 4 4 3 1 2 3 2 3 2 3 2 3 4 2 3 3 4 3 82 R

37 4 4 3 3 3 2 3 2 2 3 4 4 2 4 2 3 2 4 3 3 3 4 2 4 4 3 4 2 2 1 89 R

38 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 117 T

39 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 118 T

40 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 118 T

41 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 4 2 4 1 1 1 3 3 4 2 1 4 93 R

42 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 111 T

43 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 110 T

44 3 3 4 2 2 3 4 3 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 1 2 4 3 4 3 4 4 97 R

45 3 2 4 4 4 1 1 3 3 4 4 4 3 2 2 4 3 3 4 4 4 1 1 2 2 2 4 3 2 3 86 R

46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 87 R

47 3 3 4 4 3 1 2 2 2 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 2 3 4 1 3 94 R

48 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 90 R

49 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 1 2 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 4 3 4 4 89 R

50 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 110 T

5036

Page 107: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

90

Lampiran 3

TABEL

PENGELOMPOKAN SKOR GANJIL-GENAP

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 ∑X 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 ∑Y

1 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 52 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 3 4 52

2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 48 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 47

3 4 4 2 3 4 4 2 1 4 4 4 4 2 3 2 47 3 3 2 4 3 3 2 2 1 4 4 4 2 3 3 43

4 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 37 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 38

5 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 49 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47

6 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 54 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 52

7 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 56 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 50

8 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 51 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 47

9 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 53 4 3 3 2 3 2 3 3 2 2 4 4 4 3 4 46

10 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 58 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 56

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 59

12 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 52 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 49

13 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 55 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 55

14 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 49 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 49

15 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 57 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 52

16 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 57 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59

17 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 1 52 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 57

18 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 2 52 3 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 3 47

19 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 47 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 50

20 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 54 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 53

21 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 48 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47

22 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 2 2 4 4 3 47 4 3 2 2 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 45

23 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 3 3 4 4 53 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 53

24 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 57 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 53

25 3 4 4 1 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 49 3 4 4 2 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 52

26 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 53 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 52

27 3 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 3 4 42 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 37

28 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 55 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 53

29 3 4 4 3 2 4 3 4 4 3 3 2 3 4 2 48 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 3 45

30 3 3 2 2 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 46 3 3 2 3 4 2 2 3 2 3 3 4 2 3 3 42

31 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 47 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 48

32 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 57 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 58

33 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 54 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 52

34 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 49 3 2 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 4 48

35 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 54 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 55

36 3 2 2 2 2 3 4 3 2 2 2 2 4 3 4 40 4 2 2 3 4 2 4 1 3 3 3 3 2 3 3 42

37 4 3 3 3 2 4 2 2 2 3 3 2 4 4 2 43 4 3 2 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 1 46

38 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 58

39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 58

40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 59 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59

41 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 1 3 4 1 49 3 4 4 4 3 2 3 4 4 2 1 1 3 2 4 44

42 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 55 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 56

43 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 56 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 54

44 3 4 2 4 2 4 3 3 4 4 3 1 4 4 4 49 3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 3 2 3 3 4 48

45 3 4 4 1 3 4 3 2 3 4 4 1 2 4 2 44 2 4 1 3 4 4 2 4 3 4 1 2 2 3 3 42

46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 44

47 3 4 3 2 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 1 47 3 4 1 2 4 3 4 3 4 3 4 3 2 4 3 47

48 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 49 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 41

49 4 4 4 3 2 1 2 2 3 4 3 2 2 4 4 44 4 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 45

50 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 56 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 54

2550 2486

Page 108: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

91

Lampiran 4

Tabel

Penghitungan skor ganjil-genap

TOTAL ∑X ∑Y X2 Y2 XY

104 52 52 2704 2704 2704

95 48 47 2304 2209 2256

90 47 43 2209 1849 2021

75 37 38 1369 1444 1406

96 49 47 2401 2209 2303

106 54 52 2916 2704 2808

106 56 50 3136 2500 2800

98 51 47 2601 2209 2397

99 53 46 2809 2116 2438

114 58 56 3364 3136 3248

117 58 59 3364 3481 3422

101 52 49 2704 2401 2548

110 55 55 3025 3025 3025

98 49 49 2401 2401 2401

109 57 52 3249 2704 2964

116 57 59 3249 3481 3363

109 52 57 2704 3249 2964

99 52 47 2704 2209 2444

97 47 50 2209 2500 2350

107 54 53 2916 2809 2862

95 48 47 2304 2209 2256

92 47 45 2209 2025 2115

106 53 53 2809 2809 2809

110 57 53 3249 2809 3021

101 49 52 2401 2704 2548

105 53 52 2809 2704 2756

79 42 37 1764 1369 1554

108 55 53 3025 2809 2915

93 48 45 2304 2025 2160

88 46 42 2116 1764 1932

95 47 48 2209 2304 2256

115 57 58 3249 3364 3306

106 54 52 2916 2704 2808

97 49 48 2401 2304 2352

109 54 55 2916 3025 2970

82 40 42 1600 1764 1680

89 43 46 1849 2116 1978

117 59 58 3481 3364 3422

118 60 58 3600 3364 3480

118 59 59 3481 3481 3481

93 49 44 2401 1936 2156

111 55 56 3025 3136 3080

110 56 54 3136 2916 3024

97 49 48 2401 2304 2352

86 44 42 1936 1764 1848

87 43 44 1849 1936 1892

94 47 47 2209 2209 2209

90 49 41 2401 1681 2009

89 44 45 1936 2025 1980

110 56 54 3136 2916 3024

5036 2550 2486 131460 125180 128097

Page 109: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

92

Lampiran 5

1. Hasil penghitungan koefisien korelasi genap-ganjil

rxy = N∑XY – (∑X)(∑Y)

[N∑X2

– (∑X)2][N∑Y

2 - (∑Y)

2]

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi ganjil-genap.

N : Jumlah subyek.

X : Skor-skor item belahan ganjil.

Y : Skor-skor belahan genap.

Diketahui :

N : 50 subyek

X : 2550

Y : 2486

X2 : 131460

Y2 : 125180

XY : 128097

rXY : . . . ?

rxy = 50 X 128097 – (2550 X 2486)

[50 X 131460 – (2550)2] [50 X 125180 – (2486)

2]

rxy = 6404850 – 6339300

[6573000 – 6502500][6259000 – 6180196]

rxy = 65550

[70500][78804]

rxy = 65550

5555682000

rxy = 65550

= 0,879 = 0,88 74536.44746

Page 110: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

93

Lampiran 6

2. Hasil penghitungan koefisien reliabilitas

rtt= 2rxy

1 + rxy

Keterangan:

rtt : Koefisien reliabilitas

rxy : Koefisien korelasi skor ganjil-genap

Diketahui :

rxy : 0,88

rtt : . . . ?

rtt = 2 X 0, 88

1 + 0, 88

rtt = 1, 76

= 0,936

1, 88

rtt= 0,94

3. Hasil penghitungan koefisien validitas

rt∞ = rtt

Keterangan:

rt∞ : Koefisien validitas

rtt : Koefisien reliabilitas

Diketahui :

rtt : 0, 94

rt∞ : . . . ?

rt∞ = 0,94 = 0,969

rt∞ = 0,97

Page 111: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

94

Lampiran 7

4. Hasil penghitungan mean keseluruhan aspek

M = ∑X

N

Keterangan :

M : Mean

∑X : Jumlah skor

N : Jumlah subyek

Diketahui :

∑X : 5036

N : 50

M : . . . ?

M = 5036 = 100,72

50

M = 101

5. Hasil penghitungan mean pada masing-masing aspek adalah:

Aspek kecerdasan spiritual

M = ∑X

N

M = 1504 = 30,08 = 30

50

Aspek kecerdasan emosional

M = ∑X

N

M = 1200 = 24,00 = 24

50

Aspek kecerdasan mental

M = ∑X

N

M = 852 = 17,04 = 17

50

Aspek kecerdasan fisik

M = ∑X

N

M = 1480 = 29,60 = 30

50

Page 112: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

95

Lampiran 8

Tabel IV.6

Manfaat Program Pembinaan menjadi Pribadi Agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters)

bagi Penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta

Subyek

Aspek Kecerdasan Spiritual Total

Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 4 3 4 4 4 4 3 4 3 33 T

2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30 T

3 4 3 4 3 2 2 3 4 4 29 R

4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 24 R

5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30 T

6 3 3 4 4 4 4 4 3 3 32 T

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 T

8 3 4 4 3 3 3 4 3 3 30 T

9 4 4 4 3 2 3 4 2 3 29 R

10 4 4 4 4 4 3 3 4 4 34 T

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 T

12 3 3 4 3 3 4 4 3 3 30 T

13 3 3 4 3 3 3 3 4 4 30 T

14 3 4 3 3 3 3 3 3 3 28 R

15 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34 T

16 4 3 3 4 4 4 4 4 4 34 T

Page 113: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

96

17 4 4 4 4 3 3 3 4 3 32 T

18 4 3 4 3 4 4 4 4 3 33 T

19 3 4 4 4 3 3 2 4 3 30 T

20 4 4 3 4 3 3 3 4 4 32 T

21 4 4 4 3 3 4 3 3 3 31 T

22 3 4 3 3 4 2 3 2 2 26 R

23 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34 T

24 4 3 4 3 4 4 4 3 4 33 T

25 3 3 4 4 4 4 1 2 2 27 R

26 2 4 3 2 3 4 4 2 3 27 R

27 3 3 4 2 2 3 3 3 2 25 R

28 4 4 4 4 4 3 3 3 3 32 T

29 3 3 4 4 4 3 3 2 2 28 R

30 3 3 3 3 2 2 2 3 3 24 R

31 3 3 4 3 3 4 4 2 2 28 R

32 4 4 4 4 4 3 4 4 3 34 T

33 3 4 3 2 3 3 4 4 4 30 T

34 3 3 3 2 4 4 3 3 2 27 R

35 3 4 4 3 4 4 4 3 3 32 T

36 3 4 2 2 2 2 2 3 2 22 R

37 4 4 3 3 3 2 3 2 2 26 R

38 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35 T

Page 114: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

97

39 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35 T

40 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35 T

41 3 3 4 4 4 4 4 4 3 33 T

42 4 3 4 4 3 3 3 4 3 31 T

43 4 4 4 3 4 3 4 3 3 32 T

44 3 3 4 2 2 3 4 3 2 26 R

45 3 2 4 4 4 1 1 3 3 25 R

46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 R

47 3 3 4 4 3 1 2 2 2 24 R

48 3 3 4 2 3 3 4 3 3 28 R

49 4 4 4 4 4 3 3 2 2 30 T

50 4 4 4 4 3 3 3 3 3 31 T

1504

Page 115: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

98

Lampiran 9

Tabel IV.7

Manfaat Program Pembinaan menjadi Pribadi Agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters)

bagi Penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta

No

Subyek

Aspek Kecerdasan

Emosional Total Skor

10 11 12 13 14 15 16

1 3 3 3 3 3 4 4 23 R

2 4 3 4 3 3 4 3 24 T

3 3 4 3 2 2 1 2 17 R

4 3 2 3 2 3 3 3 19 R

5 4 3 3 3 3 4 3 23 R

6 4 3 4 4 3 4 3 25 T

7 4 4 3 3 3 3 3 23 R

8 3 4 3 3 3 3 3 22 R

9 3 3 2 4 3 4 3 22 R

10 3 4 3 4 4 4 4 26 T

11 4 4 4 4 4 4 4 28 T

12 4 4 3 3 3 3 4 24 T

13 4 4 4 4 4 4 4 28 T

14 3 4 4 4 3 4 4 26 T

15 4 4 3 4 3 4 3 25 T

16 4 4 4 4 4 4 4 28 T

Page 116: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

99

17 4 4 3 3 4 4 4 26 T

18 3 3 2 3 3 3 4 21 R

19 4 4 3 3 3 3 4 24 T

20 3 4 4 3 3 3 4 24 T

21 3 3 3 3 3 3 3 21 R

22 3 4 3 3 4 3 4 24 T

23 4 4 4 3 4 3 3 25 T

24 4 4 4 3 4 4 4 27 T

25 3 3 4 4 2 3 4 23 R

26 4 4 4 4 4 4 4 28 T

27 3 3 2 3 3 3 3 20 R

28 4 4 4 4 4 3 4 27 T

29 3 4 2 3 3 4 3 22 R

30 4 3 2 2 2 3 3 19 R

31 3 3 3 3 3 3 3 21 R

32 4 3 4 4 4 4 4 27 T

33 4 4 4 3 3 3 4 25 T

34 3 4 3 4 3 4 4 25 T

35 4 4 3 4 4 4 4 27 T

36 4 3 2 4 4 3 1 21 R

37 3 4 4 2 4 2 3 22 R

38 4 4 3 4 4 4 4 27 T

Page 117: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

100

39 4 4 4 4 4 4 4 28 T

40 4 4 4 4 4 4 4 28 T

41 3 4 2 4 3 3 4 23 R

42 4 4 4 4 4 4 4 28 T

43 4 4 4 3 4 4 4 27 T

44 4 4 3 3 4 3 3 24 T

45 4 4 4 3 2 2 4 23 R

46 3 3 3 3 3 3 3 21 R

47 4 4 3 4 4 4 3 26 T

48 3 4 3 2 3 3 3 21 R

49 3 1 2 2 3 2 2 15 R

50 3 4 4 4 4 4 4 27 T

1200

Page 118: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

101

Lampiran 10

Tabel IV.8

Manfaat Program Pembinaan menjadi Pribadi Agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters)

bagi Penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta

No

Subyek

Aspek Kecerdasan

Mental

Total

Skor

17 18 19 20 21

1 4 2 4 4 3 17 T

2 3 3 3 3 3 15 R

3 4 1 4 4 4 17 T

4 2 2 3 3 2 12 R

5 3 3 4 3 3 16 R

6 3 3 4 3 4 17 T

7 4 3 4 3 3 17 T

8 4 3 4 3 3 17 T

9 4 2 4 2 2 14 R

10 4 3 4 4 4 19 T

11 4 4 4 4 3 19 T

12 4 3 3 3 4 17 T

13 3 3 4 4 4 18 T

14 4 3 3 3 3 16 R

15 4 3 4 4 3 18 T

Page 119: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

102

16 4 4 4 4 4 20 T

17 4 4 4 4 4 20 T

18 4 3 4 4 4 19 T

19 3 3 3 3 4 16 R

20 4 3 4 4 4 19 T

21 3 3 3 3 4 16 R

22 4 3 3 2 2 14 R

23 2 4 4 3 4 17 T

24 3 3 4 3 3 16 R

25 4 3 4 4 4 19 T

26 4 4 4 4 4 20 T

27 2 2 3 2 3 12 R

28 4 4 4 3 4 19 T

29 4 2 3 3 3 15 R

30 3 2 4 3 4 16 R

31 3 4 4 4 3 18 T

32 4 4 4 4 3 19 T

33 4 4 4 3 4 19 T

34 3 2 3 3 3 14 R

35 3 3 4 4 3 17 T

36 2 3 2 3 2 12 R

37 2 4 3 3 3 15 R

Page 120: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

103

38 4 4 4 4 4 20 T

39 4 3 4 4 4 19 T

40 4 4 4 4 4 20 T

41 3 4 4 2 4 17 T

42 4 4 4 3 4 19 T

43 4 3 4 3 4 18 T

44 4 4 4 4 3 19 T

45 3 3 4 4 4 18 T

46 3 3 3 3 3 15 R

47 3 4 3 3 4 17 T

48 4 2 3 3 3 15 R

49 3 3 4 3 3 16 R

50 3 3 4 4 4 18 T

852

Page 121: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

104

Lampiran 11

Tabel IV.9

Manfaat Program Pembinaan menjadi Pribadi Agung

(belajar pada hidup Elisabeth Gruyters)

bagi Penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta

No

Subyek

Aspek Kecerdasan Fisik

Total

Skor

22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 4 3 4 3 3 4 3 3 4 31 T

2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 26 R

3 4 4 4 2 2 3 3 2 3 27 R

4 2 3 2 2 2 2 2 3 2 20 R

5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 R

6 4 4 4 3 3 4 3 3 4 32 T

7 3 3 3 4 3 4 3 4 3 30 T

8 4 3 3 3 3 4 3 3 3 29 R

9 4 4 4 3 4 4 3 4 4 34 T

10 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35 T

11 4 4 4 4 4 4 3 3 4 34 T

12 3 3 3 4 4 4 3 3 3 30 T

13 4 4 4 3 4 4 4 4 3 34 T

14 4 4 3 3 3 3 3 2 3 28 R

15 3 4 3 4 4 4 3 3 4 32 T

16 4 4 4 4 4 4 4 2 4 34 T

Page 122: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

105

17 4 3 4 4 4 4 4 1 3 31 T

18 3 3 3 4 3 3 2 2 3 26 R

19 3 3 3 3 3 3 2 3 4 27 R

20 3 3 3 4 4 4 3 4 4 32 T

21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 R

22 3 2 3 4 3 4 3 3 3 28 R

23 3 3 3 3 3 4 3 4 4 30 T

24 3 4 4 4 3 4 4 4 4 34 T

25 4 4 4 3 3 4 4 2 4 32 T

26 3 3 4 4 3 3 3 4 3 30 T

27 2 1 2 3 3 3 2 4 2 22 R

28 3 3 4 4 2 4 4 3 3 30 T

29 3 2 4 3 4 4 3 2 3 28 R

30 3 3 4 3 2 4 3 4 3 29 R

31 4 3 4 3 3 4 3 2 2 28 R

32 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35 T

33 4 3 4 4 4 4 3 4 2 32 T

34 4 3 3 4 4 4 3 2 4 31 T

35 4 4 4 3 4 4 3 3 4 33 T

36 3 2 3 4 2 3 3 4 3 27 R

37 4 2 4 4 3 4 2 2 1 26 R

38 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35 T

Page 123: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

106

39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 T

40 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35 T

41 1 1 1 3 3 4 2 1 4 20 R

42 4 3 3 4 4 4 4 3 4 33 T

43 4 3 4 3 4 4 3 4 4 33 T

44 3 1 2 4 3 4 3 4 4 28 R

45 1 1 2 2 2 4 3 2 3 20 R

46 3 2 2 3 3 3 3 2 3 24 R

47 4 3 3 4 2 3 4 1 3 27 R

48 3 3 3 3 2 4 2 3 3 26 R

49 3 2 3 2 3 4 3 4 4 28 R

50 3 4 3 4 4 4 4 4 4 34 T

1480

Page 124: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

107

Lampiran 12

Tabel

Tanggapan Responden angkatan tahun I

Responden Aspek

Kecerdasan

spiritual

Kecerdasan

emosional

Kecerdaan

mental

Kecerdasan

fisik

R T R T R T R T

1 √ √ √ √

2 √ √ √ √

3 √ √ √ √

4 √ √ √ √

5 √ √ √ √

6 √ √ √ √

7 √ √ √ √

8 √ √ √ √

9 √ √ √ √

10 √ √ √ √

11 √ √ √ √

12 √ √ √ √

13 √ √ √ √

3 10 7 6 4 9 5 8

13 13 13 13

Page 125: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

108

Lampiran 13

Tabel

Tanggapan Responden angkatan tahun II

Responden Aspek

Kecerdasan

spiritual

Kecerdasan

emosional

Kecerdaan

mental

Kecerdasan

fisik

R T R T R T R T

1 √ √ √ √

2 √ √ √ √

3 √ √ √ √

4 √ √ √ √

5 √ √ √ √

6 √ √ √ √

7 √ √ √ √

8 √ √ √ √

9 √ √ √ √

10 √ √ √ √

11 √ √ √ √

12 √ √ √ √

13 √ √ √ √

14 √ √ √ √

15 √ √ √ √

Page 126: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

109

16 √ √ √ √

17 √ √ √ √

18 √ √ √ √

19 √ √ √ √

20 √ √ √ √

21 √ √ √ √

22 √ √ √ √

23 √ √ √ √

24 √ √ √ √

25 √ √ √ √

26 √ √ √ √

27 √ √ √ √

28 √ √ √ √

11 17 10 18 11 17 12 16

28 28 28 28

Page 127: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

110

Lampiran 14

Tabel

Tanggapan Responden angkatan tahun III

Responden Aspek

Kecerdasan

spiritual

Kecerdasan

emosional

Kecerdaan

mental

Kecerdasan

fisik

R T R T R T R T

1 √ √ √ √

2 √ √ √ √

3 √ √ √ √

4 √ √ √ √

5 √ √ √ √

6 √ √ √ √

7 √ √ √ √

8 √ √ √ √

9 √ √ √ √

5 4 4 5 3 6 6 3

9 9 9 9

Page 128: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

111

Lampiran 15

Page 129: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

112

Page 130: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

113

Lampiran 17

PROGRAM KEGIATAN PEMBINAAN MENJADI PRIBADI AGUNG

(Belajar pada hidup Elisabeth Gruyters)

ASRAMA PUTRI STELLA DUCE

No Tujuan Umum dan khusus Sasaran Bentuk Pembinaan Nara Sumber Tempat -

Waktu

1 TU: Membentuk pribadi

utuh (seimbang intelektual,

emosi/psikologi, fisik,

spiritual) yang beriman

kristiani dan tanggap

terhadap kebutuhan sesama

dan lingkungan.

TK:

a. Menanamkan sikap

Hormat kepada Yesus

Sang Tersalib.

b. Menanamkan sikap

bertekun.

c. Menanamkan semangat

bela rasa.

Warga asrama Pendampingan harian

dalam tata kehidupan

asrama: belajar saling

melayani, doa bersama,

ekaristi, devosi,

refleksi, spiritualitas,

latihan koor, pelayanan

koor di gereja,

konseling pribadi-

kelompok per unit/ per

angkatan, pengurus,

kegiatan

lingkungan/masyarakat,

kerja bakti,

pendampingan belajar

anak kali code, Pola

Tim

pendamping

Unit Asrama

masing-masing

(Samirono,

Supadi,

Trenggono)

Sesuai jadwal

Page 131: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

114

hidup sehat, sex

education, Valentines,

Sunday Morning,

Perayaan Natal,

Paskah, hari

Kongregasi, Tutup

Tahun, Perpisahan,

rekreasi.Pengelolaan

Sampah di tiap unit,

baksos. Home stay di

Postulat CB.

TK: membangun

kekompakan dan

kerjasama, serta

disiplin diri.

Warga asrama

1. Welcome Party,

2. Spiritualitas CB,

3. Malam Keakraban

3 Asrama,

4. Out Bound terpadu,

5. rekoleksi ”Who

Am I,”

6. Time Management,

7. Rekoleksi

Panggilan.

Tim

Pendamping,

Tim Out Bound

KAS, Romo

dan para Frater.

Unit masing-

masing, Juli

Unit masing-

masing, Juli

Syantikara,

Agustus

Wisma Salam,

Agustus

Wisma Maya,

Nopember

Omah Jawi,

Page 132: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

115

Januari

Novisiat-

Postulat CB,

Juni

TK : Mengembangkan

kepekaan sosial dan

semangat bela rasa.

Warga asrama 1.Week end “Ansos”

2.Week end

“Management

Conflic”

3. Kunjungan ke

Pondok

Pesantren,Vihara,

Panti Asuhan, LP

Tim

Pendamping,

Romo dan

Frater

Syantikara,

Agustus

Wisma Maya,

Nopember

Ponpes Nurul

Ummahad Kota

Gede, Vihara

Mendut, Sayap

Ibu, LP

Wirogunan

TK:

1. Mengembangkan

rasa syukur dan

reflektif.

2. Membantu anak

membuat pilihan dan

keputusan sebagai

pribadi yang dewasa

3. Mengembangkan

kegembiraan dan

Warga asrama 1. Week end ”pilihan

dan panggilan

hidup”

Tim

Pendamping,

Pengurus,

alumni asrama,

Romo

Wisma Maya

Kaliurang,

Nopember

Page 133: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

116

kebahagiaan hidup

2. Full fresh

Tim

Pendamping,

Pengurus

Disaster Oasis

Kaliurang,

April

TK

1. Mempersiapkan kader-

kader pemimpin

Warga asrama LDK, Semi Out Bound Tim

Pendamping

LDK

Wisma Maya

Kaliurang,

Oktober dan

Januari

Page 134: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

117

Page 135: MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN MENJADI PRIBADI … fileAsrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas alat dengan menggunakan rumus Spearman and

118