plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · terhadap usul diajukan untuk ... programme...
TRANSCRIPT
DESKRIPSI SISWA KELAS X DAN XI
TAHUN AJARAN 2013/2014 TERHADAP USUL
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGJURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SANATA DHARMA
DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI KELAS X DAN XI SMA MARSUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN IMPLIKASINYA
TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh:Lambertus Karapa Anjuangu
Nim: 091114057
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGJURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2014
i
i
YANG DIALAMI SMA MARSUDI LUHUR YOGYAKARTA
BELAJAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Hal kerajaan Surga itu seumpama seseorang yang menaburkan
benih yang baik diladangnya”
(Matius 13: 24)
“Kita hidup untuk saat ini, kita bermimpi untuk masa depan, dan
kita belajar untuk kebenaran abadi”
(Chiang Kai-shek)
Kupersembahkan karya ini untuk:
Yesus Kristus dan Bunda Maria
Universitas Sanata Dharma
SMA Marsudi Luhur Yogyakarta
Keluargaku tercinta: Bapak Petrus Sia, Mama Naomi T. Mbitu,
Kakak Kristin, Adik Defridus, Irene, Lusia dan Hilde.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI SISWA KELAS X DAN XI SMA MARSUDI LUHUR YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN IMPLIKASINYATERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR
Lambertus Karapa AnjuanguUniversitas Sanata Dharma
2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 dan memberikan usulan topik-topik bimbingan belajar yang sesuai untuk membantu siswa kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta mengatasi kesulitan belajarnya.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Penelitian ini menggunakan sampel. Sampel penelitian adalah siswa kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 31 orang. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa yang disusun oleh peneliti dan terinspirasi kuesioner kesulitan belajar yang disusun oleh Atanus (2013). Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 8 januari sampai 12 januari 2014. Pengolahan data penelitian berpedoman pada Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II (Masidjo, 1995: 157) yang mengelompokkan ke dalam tiga kategori yaitu sangat dialami, dialami, dan cukup dialami.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 2 (4,25%) kesulitan belajar yang sangat dialami, 9 (19,14%) kesulitan belajar yang dialami dan 20 (42,55%) kesulitan belajar yang cukup dialami oleh siswa kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta. Bertolak dari kesulitan belajar yang sangat dialami, dialami, dan cukup dialami peneliti menyusun usulan topik-topik bimbingan belajar untuk siswa kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
DESCRIPTION OF LEARNING DIFFICULTIES ENCOUNTERED BY THE TENTH AND ELEVENTH GRADE STUDENTS AT SMA MARSUDI
LUHUR YOGYAKARTA IN 2013/2014 ACADEMIC YEAR AND ITS IMPLICATIONS TOWARDS THE SUGGESTED TOPICS OF
STUDY GUIDANCE
byLambertus Karapa AnjuanguSanata Dharma University
2014
This research aims at describing the learning difficulties encountered by the tenth and eleventh grade students at SMA Marsudi Luhur Yogyakarta in 2013/2014 academic year and providing the suggested topics of study guidance which are appropriate in order to help the tenth and eleventh grade students at SMA Marsudi Luhur Yogyakarta overcome their learning difficulties.
This research belongs to a descriptive research with survey method which uses a sample. The sample of this research is the tenth and eleventh grade students at SMA Marsudi Luhur Yogyakarta in 2013/2014 academic year which consist of 31 people. The instrument in collecting the data is a questionnaire of the students’ learning difficulties prepared by the researcher and inspired by a questionnaire of the students’ learning difficulties which was compiled by Atanus (2013). The data collection was carried out from January 8th until 12th 2014. The data processing research is based on the standard reference assessment (PAP) type II (Masidjo, 1995: 157) which is classified into tree categories, i.e. highly encountered, encountered, and fairly encountered.
Based on the result, it is found that there are 2 (4.25%) highly encountered learning difficulties, there are 9 (19.14%) encountered learning difficulties and 20 (42.55%) fairly encountered learning difficulties by the tenth and eleventh grade students at SMA Marsudi Luhur Yogyakarta. from this finding, the researcher compiled the topics of study guidance for the tenth and eleventh grade students at SMA Marsudi Luhur Yogyakarta in 2013/2014 academic year.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat yang tak terhingga melalui para pembimbing dan orang-orang yang
membantu penulis dalam menulis skripsi ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan, Program Studi Bimbingan dan Konseling,
Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan, dorongan, dan saran yang
berguna bagi penulis. Oleh karena itu, secara khusus penulis mengucapkan terima
kasih secara tulus kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Dosen pembimbing yang dengan penuh ketulusan hati telah memberikan
motivasi dan meluangkan waktu untuk mendampingi penulis selama proses
penulisan skripsi.
3. Dra. Lies Indriya Handayani, selaku Kepala Sekolah SMA Marsudi Luhur
Yogyakarta yang telah bersedia memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melakukan penelitian.
4. Sr. Fidelis Budiriastuti, CB, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA Stella Duce
Bantul yang telah bersedia memberikan kesempatan kepada peneliti untuk
melakukan uji coba kuesioner.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
5. Dra. Danar Adiati, selaku Koordinator Bimbingan dan Konseling SMA
Marsudi Luhur Yogyakarta yang memperlancar proses pengumpulan data.
6. Siswa kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta yang telah bersedia
meluangkan waktu dan kesediaannya sebagai responden dalam melaksanakan
penelitian.
7. Siswa kelas X SMA Stella Duce Bantul yang telah bersedia meluangkan
waktu dan kesediannya sebagai responden dalam melaksanakan uji coba
kuesioner.
8. Keluargaku tercinta: Bapak Petrus Sia, Mama Naomi T. Mbitu, Kakak Lena
dan Kristin, Adik Defridus, Irene, Lusia serta Hilde yang telah memberikan
biaya, motivasi, nasehat, dan doa bagi penulis.
9. Keluarga besarku yang selalu memberikan perhatian dan doa bagi penulis.
10. Teman “terdekatku” Ninda Hapsari Putri yang selalu memberikan doa,
perhatian, semangat dan kasih sayang bagi penulis.
11. Teman-teman Keluarga Mahasiswa Katolik Sumba Yogyakarta dan “API
Family Yogyakarta” yang selalu memberikan motivasi dan nasehat yang
berguna bagi penulis.
12. Rekan-rekan seperjuangan BK angkatan 2009 yang selalu memberikan
dukungan dan doa.
13. Semua pihak yang sudah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA..............................................................................v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAHUNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...........................................................................vi
ABSTRAK.........................................................................................................................vii
ABSTRACT......................................................................................................................viii
KATA PENGANTAR........................................................................................................ix
DAFTAR ISI......................................................................................................................xii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1A. Latar Belakang Masalah........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian...................................................................................................5
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................5
E. Definisi Operasional ............................................................................................ 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA.............................................................................................. 7A. Belajar .................................................................................................................... 7
1. Pengertian belajar...........................................................................................72. Ciri khas perilaku belajar................................................................................83. Prinsip-prinsip belajar.....................................................................................9
B. Kesulitan Belajar...................................................................................................101. Pengertian kesulitan belajar..........................................................................102. Gejala-gejala kesulitan belajar......................................................................113. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar......................................................124. Dampak kesulitan belajar..............................................................................32
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
5. Kesulitan belajar yang dialami siswa SMA..................................................336. Usaha mengatasi kesulitan belajar................................................................347. Peran guru dalam membantu siswa mengatasi kesulitan belajar..................36
C. Bimbingan Belajar................................................................................................37BAB III METODOLOGI PENELITIAN...........................................................................39
A. Jenis Penelitian......................................................................................................39B. Subjek Penelitian...................................................................................................39C. Instrumen Penelitian..............................................................................................41D. Uji Coba Alat........................................................................................................42E. Validitas dan Reliabilitas......................................................................................42
1. Validitas..........................................................................................................422. Reliabilitas......................................................................................................46
F. Prosedur Pengumpulan Data.................................................................................471. Tahap persiapan..............................................................................................472. Tahap pelaksanaan pengumpulan data...........................................................48
G. Teknik Analisis Data.............................................................................................48BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR..................................................................................................50
A. Hasil Penelitian.....................................................................................................50B. Pembahasan Hasil Penelitian................................................................................53C. Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar................................................................69
BAB V PENUTUP.............................................................................................................75A. Kesimpulan...........................................................................................................75B. Saran......................................................................................................................78
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................79
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Rincian jumlah sampel kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta
tahun ajaran 2012/2013........................................................................... 40
Tabel 2: Kisi-kisi kuesioner kesulitan belajar yang dialami siswa kelas X dan XI
SMA Marsudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.................... 45
Tabel 3: Patokan koefisien reliabilitas, kriteria Guilford...................................... 46
Tabel 4: Jadwal pengumpulan data penelitian siswa kelas X dan XI SMA Marsudi
Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014............................................ 48
Tabel 5: Rentang skor kesulitan belajar siswa kelas X dan XI SMA Marsudi
Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014............................................ 49
Tabel 6: Kesulitan belajar yang dialami siswa kelas X dan XI SMA Marsudi
Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014............................................ 50
Tabel 7: Usulan topik-topik bimbingan belajar kelas X dan XI SMA Marsudi
Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.............................................70
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Hasil perhitungan penentuan jumlah sampel.................................... 84
Lampiran 2: Kuesioner kesulitan belajar (uji coba).............................................. 85
Lampiran 3: Data hasil uji coba kuesioner kesulitan belajar di kelas X SMA Stella
Duce Bantul..................................................................................... 88
Lampiran 4: Data hasil pengujian validitas dengan menggunakan Statistic
Programme for Social Science versi 16.0 kelas X SMA Stella Duce
Bantul............................................................................................... 91
Lampiran 5: Kuesioner kesulitan belajar (final)................................................... 94
Lampiran 6: Hasil pengujian reliabilitas dengan menggunakan Statistic
Programme for Social Science versi 16.0 kelas X SMA Stella Duce
Bantul............................................................................................... 97
Lampiran 7: Data kesulitan belajar yang dialami siswa kelas X dan XI SMA
Marsudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014..................... 98
Lampiran 8: Cara menghitung rentang skor kesulitan belajar berdasarkan
Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II...........................................100
Lampiran 9: Surat ijin uji coba………….............................................................101
Lampiran 10: Surat ijin penelitian........................................................................102
Lampiran 11: Surat keterangan ijin penelitian.....................................................103
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah,
(3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, dan (5) definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hak azasi setiap manusia, dan menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia yang tumbuh dan berkembang
tiada hentinya. Pendidikan dapat dicapai melalui proses belajar baik di
lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Pendidikan bukan
sekedar membuat orang cerdas dan terampil tetapi juga mampu menyadari
kehidupannya dan bertanggung jawab atas dirinya dan orang lain di
lingkungannya.
Dalam dunia pendidikan, belajar dipandang sebagai suatu kegiatan
yang sangat fundamental bagi perkembangan anak didik. Belajar dapat
membentuk pemahaman yang baik, cara berpikir yang baik, perilaku yang
baik, dan mental serta moral yang baik bagi anak didik. Belajar merupakan
suatu hal yang dihadapi oleh setiap manusia. Di mana pun manusia berada, ia
akan belajar mengenai banyak hal, baik hal positif maupun hal negatif.
Belajar pada hakekatnya merupakan proses kegiatan yang
berkelanjutan dalam rangka perubahan perilaku anak didik secara konstruktif.
Hal ini sejalan dengan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor
20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana unuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
anak didik secara aktif mengembangkan potensinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukannya, masyarakat, bangsa, dan
negara (Hanafiah dan Cucu Suhana, 2012: 20).
Bagi anak didik, belajar merupakan hal yang menyenangkan apabila
ia mampu mengatasi berbagai masalah dalam belajarnya. Akan tetapi
kenyataannya, tidak semua anak didik mampu mengatasi masalah dalam
belajarnya. Apabila anak didik tidak mampu mengatasi masalah dalam
belajar, ia akan mengalami masalah dalam proses belajar selanjutnya.
Anak didik yang mengalami hambatan atau kesulitan belajar akan
memperlihatkan gejala-gejala tertentu dalam perilaku sehari-harinya. Menurut
Sudrajat (2011: 6), gejala-gejala yang terlihat dalam perilaku siswa yang
mengalami kesulitan belajar antara lain:
a) Menunjukkan hasil belajar yang rendah dibawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau dibawah potensi yang dimilikinya.
b) Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan. Ada siswa yang sudah berusaha giat belajar akan tetapi nilai yang diperolehnya selalu rendah.
c) Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang disediakan.
d) Menunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar, seperti: acuh tak acuh, menentang, berpura-pura, dusta dan sebagainya.
e) Menunjukkan perilaku yang berkelainan, seperti membolos, datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengganggu didalam kelas maupun diluar kelas, tidak mau mencatat pelajaran, tidak teratur dalam kegiatan belajar, dan sebagainya.
f) Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti: pemurung, mudah tersinggung, pemarah, tidak atau kurang gembira dalam menghadapi situasi tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Menurut Winkel (2004: 148-257) ada lima hal atau faktor yang
mempengaruhi kesulitan belajar. Kelima faktor tersebut yakni pribadi siswa,
pribadi guru, struktur jaringan hubungan sosial di sekolah, sekolah sebagai
institusi pendidikan dan faktor situasional. Lima faktor yang mempengaruhi
kesulitan belajar tersebut dapat digolongkan dalam dua faktor utama yakni
faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) yang meliputi pribadi
siswa sendiri dan faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal) yang
meliputi pribadi guru, struktur jaringan hubungan sosial di sekolah, sekolah
sebagai institusi pendidikan dan faktor situasional. Dapat disimpulkan bahwa
faktor penyebab kesulitan belajar anak didik berasal dari dalam diri anak
didik (internal) dan dari luar diri anak didik (eksternal).
Guru saat ini ditantang untuk kreatif dan terbuka terhadap segala
perubahan dan kemajuan yang ada untuk memajukan pertumbuhan dan
perkembangan anak didik. Di zaman yang semakin berkembang ini
dibutuhkan guru yang bersikap kritis, ingin terus berkembang dan belajar
seumur hidup, berwawasan luas dan mampu membawa perubahan, rasional,
dan berani membela kebenaran serta keadilan. Guru yang demikian akan
mampu melakukan inovasi pendidikan di sekolah. Keberhasilan siswa dalam
belajar di sekolah dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, antara lain
pemberian bimbingan oleh guru. Guru pembimbing bertugas memberikan
bimbingan kepada anak didik agar anak didik semakin mampu
mengembangkan dirinya, mencegah terjadinya masalah dalam dirinya, dan
membantu menemukan alternatif pemecahan masalah anak didik, dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
bekerjasama dengan berbagai pihak yang berkaitan dengan keberhasilan
siswa.
Peneliti melakukan penelitian di SMA Marsudi Luhur Yogyakarta
tahun ajaran 2013/2013/2014. Dari hasil sharing pengalaman dengan guru BK
dan pengamatan selama melaksanakan Program Pengalaman Lapangan
Bimbingan dan Konseling (PPL BK di SMA Marsudi Luhur Yogyakarta),
peneliti memperoleh kesan bahwa siswa di sekolah tersebut mengalami
kesulitan dalam belajar. Guru BK menjelaskan bahwa ada beberapa siswa
atau siswi yang sering membolos, tidak mengerjakan tugas sekolah, tidur di
kelas, membuat gaduh di kelas, tidak mengikuti perintah guru dan ada pula
yang tidak naik kelas. Hal-hal yang dikatakan guru BK sesuai dengan
pengamatan peneliti selama melaksanakan PPL BK. Bertolak dari kesan
tersebut peneliti terdorong untuk melakukan penelian dengan harapan agar
dapat memberikan masukan bagi guru untuk membantu siswa yang
mengalami kesulitan belajar.
B. Rumusan Masalah
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kesulitan belajar yang
dialami siswa kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran
2013/2014. Pertanyaan yang dijawab dalam penelitian ini adalah
1. Kesulitan belajar manakah yang dialami siswa kelas X dan kelas XI
SMA Marsudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Topik bimbingan belajar manakah yang sesuai untuk membantu siswa
kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta mengatasi kesulitan
belajarnya?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah
1. Mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa kelas X dan XI SMA
Marsudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.
2. Memberikan usulan-usulan topik bimbingan belajar yang sesuai untuk
membantu siswa kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta
mengatasi kesulitan belajarnya.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah
1. Bagi guru pembimbing
Guru pembimbing memperoleh gambaran secara jelas mengenai
kesulitan belajar yang dialami oleh anak didiknya. Dengan demikian,
guru pembimbing dapat menyajikan topik bimbingan yang relevan
dengan kesulitan belajar siswa seperti yang diusulkan dalam skripsi ini.
2. Bagi peneliti
Penelitian ini sangat bermanfaat bagi peneliti untuk mengetahui
berbagai kesulitan belajar yang umum dialami anak didik. Dengan
demikian, peneliti mampu mempersiapkan diri dengan lebih baik
sebelum menghadapi dunia pendidikan yang nyata ketika bekerja.
Dengan penelitian ini peneliti memperoleh pengalaman dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
mengungkap kesulitan yang dialami siswa dalam belajarnya, dan dalam
menemukan topik yang relevan untuk siswa.
E. Definisi Operasional
1. Belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan anak didik,
dengan tujuan untuk mengadakan perubahan-perubahan dalam dirinya,
seperti perubahan perilaku, sikap, kebiasaan, pengetahuan, keterampilan
dan lain sebagainya.
2. Kesulitan belajar adalah hambatan atau gangguan dalam belajar yang
dialami oleh siswa kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur tahun ajaran
2013/2014, yaitu hambatan atau gangguan belajar yang dialami anak
didik yang berasal dari dalam diri anak didik itu sendiri (internal) dan
yang berasal dari luar diri atau lingkungan anak didik (eksternal), seperti
yang dimaksudkan dalam butir-butir kuesioner yang digunakan.
3. Bimbingan belajar adalah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar
yang tepat dan mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan
tuntutan-tuntutan belajar di sekolah.
4. Topik bimbingan belajar adalah topik-topik yang disusun berdasarkan
hasil penelitian dan yang diusulkan untuk diberikan dalam pelayanan
bimbingan belajar pada siswa kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi uraian mengenai (1) belajar, (2) kesulitan belajar, dan (3)
bimbingan belajar
A. Belajar
1. Pengertian belajar
Belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan
dari luar. Apa yang sedang terjadi di dalam diri orang yang sedang
belajar, tidak dapat diketahui secara langsung dengan mengamati orang
itu. Bahkan hasil belajar orang itu tidak langsung kelihatan, kecuali kalau
orang yang bersangkutan melakukan sesuatu yang menampakkan
kemampuan yang telah diperoleh melalui belajar. Dengan mengamati
perilakunya yang merupakan hasil belajarlah dapat ditarik kesimpulan
bahwa seseorang telah belajar (Winkel, 2004: 58).
Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis, yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
sejumlah perubahan yang bersifat relatif konstan seperti perubahan dalam
hal pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap (Winkel, 2004: 59).
Marx (Atmaja, 2012: 227) mendefinisikan belajar sebagai
perubahan yang dialami secara relatif abadi dalam tingkah laku yang
pada dasarnya merupakan fungsi dari suatu tingkah laku sebelumnya,
yang sering atau biasa disebut praktik atau latihan. Kimble (Atmaja,
2012: 227) mendefinisikan belajar sebagai suatu perubahan yang relatif
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
permanen dalam potensialitas tingkahlaku yang terjadi pada
seseorang atau individu sebagai suatu hasil latihan atau praktik yang
diperkuat dengan diberi hadiah. Syah (2008: 92) mendefinisikan belajar
sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif
menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
mengakibatkan proses kognitif. Dari beberapa pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu usaha atau kegiatan yang
dilakukan anak didik, dengan tujuan untuk mengadakan perubahan-
perubahan dalam dirinya, seperti perubahan perilaku, sikap, kebiasaan,
pengetahuan, keterampilan dan lain sebagainya
2. Ciri khas perilaku belajar
Ciri khas perilaku belajar menurut Syah (2008: 116) adalah
a. Perubahan intensional.
Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat
pengalaman atau praktik yang dilakukan dengan disengaja dan
disadari, atau dengan kata lain bukan kebetulan. Karakteristik ini
mengandung konotasi bahwa siswa menyadari adanya perubahan
yang dialami atau sekurang-kurangnya siswa merasakan adanya
perubahan dalam dirinya, seperti penambahan pengetahuan,
kebiasaan, sikap, pandangan, dan keterampilan.
b. Perubahan positif dan aktif
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat positif
dan aktif. Positif artinya baik, bermanfaat, dan sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
harapan. Hal ini juga bermakna bahwa perubahan tersebut senantiasa
merupakan penambahan , yakni diperolehnya sesuatu yang baru
(pemahaman dan keterampilan baru) yang lebih baik daripada yang
telah ada sebelumnya. Perubahan aktif artinya tidak terjadi dengan
sendiri tetapi karena usaha individu sendiri.
c. Perubahan efektif dan fungsional
Perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat efektif,
yakni berhasil guna. Artinya, perubahan tersebut membawa
pengaruh, makna, dan manfaat tertentu bagi siswa. Selain itu
perubahan dalam proses belajar bersifat fungsional dalam arti bahwa
perubahan relatif menetap dan setiap saat apabila dibutuhkan,
perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan. Perubahan
yang efektif dan fungsional biasanya bersifat dinamis dan
mendorong timbulnya perubahan-perubahan positif lainnya.
3. Prinsip-prinsip belajar
Mustaqim (2008: 69) menyebutkan prinsip-prinsip belajar sebagai
berikut:
a. Belajar akan berhasil jika disertai kemauan dan tujuan tertentu.
b. Belajar akan lebih berhasil jika disertai berbuat, latihan dan ulangan.
c. Belajar lebih berhasil jika memberi sukses yang menyenangkan.
d. Belajar lebih berhasil jika tujuan belajar berhubungan dengan aktivitas belajar itu sendiri atau berhubungan dengan kebutuhan hidupnya.
e. Belajar lebih berhasil jika bahan yang sedang dipelajari dipahami, bukan sekedar menghafal fakta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
f. Dalam proses belajar memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain.
g. Hasil belajar dibuktikan dengan adanya perubahan dalam diri si pelajar.
h. Ulangan dan latihan perlu akan tetapi harus didahului oleh pemahaman.
B. Kesulitan Belajar
1. Pengertian kesulitan belajar
Djamarah (2011: 235) medefinisikan kesulitan belajar sebagai
kondisi anak didik yang tidak dapat belajar, disebabkan adanya ancaman,
hambatan atau gangguan dalam belajar. Syah (2008: 173) mendefinisikan
kesulitan belajar sebagai menurunnya kinerja akademik atau prestasi
belajar siswa. Kesulitan belajar ditandai dengan munculnya kelainan
perilaku (misbehavior) siswa seperti kesukaan berteriak di dalam kelas,
mengusik teman, berkelahi, sering tidak masuk sekolah, dan sering
minggat dari sekolah.
Abdurrahman (2009: 7) mengatakan bahwa kesulitan belajar
menunjuk pada sekelompok kesulitan yang dimanifestasikan dalam
bentuk kesulitan yang nyata dalam kemahiran dan kemampuan
mendengarkan, bercakap-cakap, membaca, menulis, menalar, atau
kemampuan dalam bidang studi tertentu. Gangguan tersebut intrinsik dan
diduga disebabkan disfungsi sistem saraf. Kesulitan belajar juga terjadi
karena adanya kondisi lain yang mengganggu (misalnya gangguan
sensoris, hambatan sosial dan emosional) dan berbagai pengaruh
lingkungan (perbedaan budaya, dan pembelajaran yang tidak tepat).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Abdurrahman (2009: 9) menjelaskan bahwa kesulitan belajar
sebagai suatu kekurangan dalam satu atau lebih bidang akademik, baik
dalam mata pelajaran yang spesifik membaca, menulis, mengeja,
berhitung; atau dalam berbagai keterampilan yang bersifat lebih umum
seperti mendengarkan, berbicara,dan berpikir. Kesulitan belajar juga
dapat muncul dalam bentuk penyesuaian sosial atau vokasional,
keterampilan kehidupan sehari-hari, atau harga diri.
Dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar adalah hambatan atau
gangguan dalam belajar yang dialami oleh anak didik. Faktor penyebab
timbulnya kesulitan belajar terdiri atas dua macam, yaitu (1) faktor
intern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari
dalam diri siswa sendiri dan (2) faktor ekstern siswa, yakni hal-hal atau
keadaan-keadaan yang datang dari luar diri siswa.
2. Gejala-gejala kesulitan belajar
Menurut Sudrajat (2011: 6) gejala-gejala kesulitan belajar antara lain:
a. Menunjukkan hasil belajar yang rendah dibawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau dibawah potensi yang dimilikinya.
b. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan. Ada siswa yang sudah berusaha giat belajar akan tetapi nilai yang diperolehnya selalu rendah.
c. Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang disediakan.
d. Menunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar, seperti: acuh tak acuh, menentang, berpura-pura, dusta dan sebagainya.
e. Menunjukkan perilaku yang berkelainan, seperti membolos, datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengganggu didalam kelas maupun diluar kelas, tidak mau mencatat pelajaran, tidak teratur dalam kegiatan belajar, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
f. Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti: pemurung, mudah tersinggung, pemarah, tidak atau kurang gembira dalam menghadapi situasi tertentu.
3. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar
Kegagalan siswa mencapai tujuan-tujuan belajar menunjukkan
bahwa siswa mengalami kesulitan dalam belajar. Kesulitan belajar
tentunya disebabkan oleh berbagai faktor. Untuk membantu siswa yang
mengalami kesulitan belajar perlu diketahui terlebih dahulu faktor apa
saja penyebab munculnya kesulitan belajar. Winkel menjelaskan faktor
yang berperan dalam proses belajar-mengajar yakni:
“Keadaan awal” yaitu keadaan yang terdapat sebelum proses belajar dimulai, namun dapat berperanan terhadap proses itu. Keadaan awal itu meliputi pribadi siswa, pribadi guru, struktur jaringan hubungan sosial di sekolah, sekolah sebagai institusi pendidikan, dan faktor-faktor situasional. “Keadaan awal” dipandang sebagai sejumlah hal yang, pada dasarnya, dapat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar. “Keadaan awal” juga dipandang sebagai sejumlah kenyataan yang terdapat pada awal proses belajar mengajar tertentu dan nyata-nyata berpengaruh, selama guru dan siswa berinteraksi (Winkel, 2004: 151-152).
Lima aspek “keadaan awal” yakni pribadi siswa, pribadi guru,
struktur jaringan hubungan sosial di sekolah, sekolah sebagai institusi
pendidikan, dan faktor-faktor situasional, digolongkan dalam dua faktor
utama yakni faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) meliputi
pribadi siswa itu sendiri dan faktor yang berasal dari luar diri siswa
(eksternal) meliputi pribadi guru, struktur jaringan hubungan sosial di
sekolah, sekolah sebagai institusi pendidikan dan faktor situasional.
Masing-masing faktor tersebut diuraikan secara lengkap sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
a. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) yaitu pribadi
siswa, yang mencakup hal-hal sebagai berikut (Winkel, 2004: 154-
217):
1) Fungsi kognitif
Fungsi kognitif terdiri dari (a) taraf inteligensi, (b) bakat, (c)
daya fantasi, (d) gaya belajar, (e) konsentrasi. Masing-masing
diuraikan sebagai berikut:
a) Inteligensi.
Binet (Santrock, 2009: 152) menjelaskan bahwa inti dari
inteligensi terdiri dari proses-proses kognitif yang kompleks,
seperti memori, kemampuan membayangkan, pemahaman, dan
penilaian. Winkel (2004: 155-159) menjelaskan bahwa
inteligensi dalam arti sempit adalah kemampuan untuk mencapai
prestasi di sekolah, yang di dalamnya berpikir memegang
peranan pokok, kerap disebut “kemampuan intelektual” atau
“kemampuan akademik”. Kemampuan intelektual atau
kemampuan akademik memegang peranan besar terhadap
tinggi-rendahnya prestasi belajar siswa di sekolah, siswa yang
memiliki kemampuan akademik, khususnya dalam bidang studi
yang menuntut banyak pemikiran seperti matematika dan bahasa
akan beprestasi di sekolah. Namun tinggi-rendahnya prestasi
belajar tidak hanya ditentukan taraf inteligensi saja, melainkan
faktor-faktor lain seperti motivasi. Suparno (2004: 18-19)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Tinggi rendahnya intelegensi seseorang dapat diukur dengan
menggunakan tes intelegensi (tes IQ). Pengukuran IQ pada
umumnya lebih ditekankan pada intelegensi matematis-logis dan
linguistik.
Binet (Mustaqim, 2008: 104) menjelaskan bahwa
hakekat inteligensi dapat diilustrasikan sebagai berikut.
Pertama, kemampuan memahami sesuatu. Makin tinggi
inteligensi orang, makin cepat pula ia memahami sesuatu yang
dihadapinya. Kedua, kemampuan berpendapat. Semakin cerdas
orang, makin cepat pula ia memiliki ide, dan mampu
mengungkapkan ide dengan cara-cara yang tepat. Ketiga,
kemampuan kontrol dan kritik. Makin cerdas orang makin
tinggi pula daya kontrol dan kritiknya terhadap yang diperbuat,
sehingga frekuensi pengulangan kesalahan kecil.
Dalam intelegensi terdapat apa yang disebut dengan
organisasi kognitif. Organisasi kognitif menunjuk pada cara
materi yang sudah dipelajari disimpan dalam ingatan, cara
materi dipelajari dan diolah; makin mendalam dan makin
sistematis pengolahan materi pelajaran, makin baiklah taraf
organisasi dalam ingatan itu sendiri (Winkel, 2004: 163).
b) Gaya belajar
Gaya belajar merupakan cara belajar yang khas bagi
siswa. Gaya belajar dapat digolongkan menjadi gaya visual,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
gaya auditif dan gaya kinestetik. Siswa yang memiliki gaya
belajar visual cenderung lebih mudah belajar bila materi
pelajaran dapat dilihat atau dituangkan dalam bentuk gambar,
bagan, dan diagram (Winkel, 2004: 164-166). Uno (2010: 181)
menjelaskan bahwa ada beberapa karakteristik yang khas pada
orang yang menyukai gaya belajar visual, yaitu (1) kebutuhan
melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual untuk
mengetahui atau memahaminya, (2) memiliki kepekaan yang
kuat terhadap warna, (3) memiliki pemahaman yang kuat
terhadap masalah artistik, (4) memiliki kesulitan dalam
berdialog secara langsung, (5) terlalu reaktif terhadap suara,
(6) sulit mengikuti anjuran secara lisan, (7) seringkali salah
menginterpretasikan kata atau ucapan.
Siswa yang memiliki gaya belajar auditif cenderung
lebih mudah belajar bila dapat mendengar penjelasan dan
merumuskan yang telah didengar dalam bentuk kata-kata dan
kalimat, yang kemudian disimpan dalam ingatan (Winkel,
2004: 166). Uno (2010: 181) mendefinisikan gaya belajar
auditif sebagai gaya belajar yang mengandalkan pendengaran
untuk memahami dan mengingat. Gaya belajar ini benar-benar
menempatkan pendengaran sebagai alat utama untuk menyerap
informasi atau pengetahuan. Karakter orang yang memiliki
gaya belajar auditif adalah lebih mudah menyerap informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
melalui pendengaran, memiliki kesulitan untuk menyerap
informasi dalam bentuk tulisan, dan memiliki kesulitan
menulis serta membaca.
Menurut Windura (2008: 23) siswa yang memiliki gaya
belajar kinestetik lebih mudah belajar dengan praktik langsung
atau melalui gerakan, dan mengalami kesulitan dalam belajar
jika hanya mendengar dan melihat. Menurut Aunurrahman
(2012: 149) siswa yang modalitas belajarnya kinestetik, dalam
belajarnya suka menggunakan gerakan-gerakan fisik, misalnya,
menggerakan tangan, kaki, dan melakukan eksperimen yang
memerlukan aktivitas fisik.
c) Daya fantasi
Menurut Winkel (2004: 163) daya fantasi merupakan
aktivitas kognitif yang mengandung banyak pikiran dan
sejumlah tanggapan yang bersama-sama menciptakan sesuatu
dalam alam kesadaran. Dalam alam fantasi individu
menghadirkan kembali hal yang pernah diamati dan
menciptakan sesuatu hal baru.
Daya fantasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu fantasi
yang disadari dan tidak disadari. Fantasi yang disadari adalah
fantasi seperti yang dialami seorang sastrawan yang mengarang
kisah roman, dia bergerak dari alam fantasi sadar, sedangkan
anak yang menceritakan sesuatu yang sebetulnya tidak terjadi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
bergerak dalam alam fantasi yang tidak disadari. Suryabrata
(2006: 39) juga mengatakan bahwa fantasi digolongkan
menjadi dua macam yakni pertama, fantasi yang tidak disadari
yakni fantasi yang terjadi melampau dunia riil dengan tidak
disengaja. Misalnya menyampaikan berita yang tidak benar tapi
tidak bermaksud berdusta. Kedua, fantasi yang disadari yakni
fantasi yang terjadi dengan sengaja, dan ada usaha dari subjek
untuk masuk kedalam dunia imajiner.
d) Konsentrasi-perhatian
Winkel (2004: 206) menjelaskan konsentrasi sebagai
pemusatan tenaga dan energi psikis dalam menghadapi suatu
objek, seperti peristiwa belajar di kelas dan yang berkait
dengan itu. Konsentrasi dalam belajar berkaitan dengan
kemauan dan hasrat untuk belajar dan, pada dasarnya, sudah
terkandung dalam motivasai belajar. Namun, konsentrasi dalam
belajar dipengaruhi pula oleh minat siswa dalam belajar. Siswa
yang tidak berminat terhadap materi pelajaran, akan mengalami
kesulitan dalam memusatkan tenaga dan energinya. Sebaliknya
siswa yang berminat, akan mudah berkonsentrasi dalam belajar,
apalagi bila motivasi belajarnya kuat.
Gangguan terhadap konsentrasi belajar dapat timbul
dari dari siswa sendiri (internal) dan luar diri siswa (ekternal).
Konsentrasi dapat terganggu karena sesuatu yang berasal dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dalam diri siswa, misalnya mengalami perasaan tertekan karena
mengalami masalah dalam keluarga atau dengan teman.
Buyarnya konsentrasi siswa dapat juga karena sesuatu yang
berasal dari luar diri siswa misalnya, suara bising, suara keras,
dan perubahan cuaca.
e) Bakat
Soegarda (Mustaqim, 2008: 140) menjelaskan bakat
sebagai benih dari suatu sifat yang baru akan tampak nyata jika
mendapat kesempatan atau kemungkinan untuk berkembang.
Syah (2008: 150) menjelaskan bahwa bakat merupakan
kemampuan individu untuk lebih mudah menyerap informasi
dan melaksanakan tugas-tugas tertentu tanpa banyak
bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Individu yang
memiliki bakat dalam bidang tertentu akan memiliki informasi,
pengetahuan dan keterampilan yang lebih pada bidang tertentu
sesuai bakatnya.
Ellen Winner (Santrock, 2009: 284) mendeskripsikan
tiga kriteria yang menggambarkan anak-anak berbakat:
pertama, perkembangan yang cepat. Kedua, mengikuti
kemajuan mereka sendiri. Ketiga, hasrat untuk menguasai.
Renzuli (Ambarjaya, 2012: 55) menjelaskan bahwa
anak berbakat memiliki tiga sifat dasar sebagai berikut:
kemampuan umum dengan\tingkatnya diatas kemampuan rata-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
rata, mempunyai komitmen yang tinggi terhadap tugas-tugas,
dan mempunyai kreativitas yang tinggi. Anak berbakat adalah
anak yang memiliki kecakapan dalam mengembangkan
gabungan ketiga sifat tersebut dan mengaplikasikan dalam
setiap tindakan yang bernilai.
2) Fungsi konatif-dinamik
Fungsi konatif-dinamik terdiri dari (a) karakter dan (b) motivasi
belajar. Selengkapnya dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Hasrat
Dalam “berhasrat” orang mencari apa yang memberikan
kepuasan menyingkiri yang tidak memuaskan. Siswa yang
berhasrat kuat akan tekun untuk mencapai sesuatu yang
memberikan kepuasan baginya. Siswa yang tidak memiliki
hasrat kuat dalam belajar tampak tidak tekun dan mengalami
kesulitan dalam belajar (Winkel, 204: 168).
b) Motivasi belajar
Winkel (204: 169) menjelaskan motivasi belajar sebagai
keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan
kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar
demi mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar memegang
peranan penting dalam memberikan gairah atau semangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dalam belajar, sehingga siswa yang bermotivasi kuat memiliki
energi yang banyak untuk melakukan kegiatan belajar.
Menurut Dalyono (2010: 235) motivasi berfungsi
menimbulkan, mendasari, mengarahkan perbuatan belajar.
Semakin besar motivasi belajar seseorang, semakin besar pula
kesuksesan belajarnya. Seorang yang besar motivasinya akan
giat berusaha, tampak gigih tidak mudah menyerah, giat
membaca buku-buku untuk meningkatkan prestasinya dan
memecahkan masalahnya. Sebaliknya seseorang yang
motivasinya lemah, tampak acuh tak acuh, mudah putus asa,
perhatian tidak tertuju pada pelajaran, suka mengganggu kelas,
dan sering meninggalkan pelajaran.
Menurut Syah (2008: 136) motivasi dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu: motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari
dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan
tindakan belajar. Termasuk dalam motivasi intrinsik adalah
perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap
materi, untuk kehidupan masa depan.
Sadirman (Dimyati dan Mudjiono, 2009: 31)
menjelaskan bahwa ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi
belajar adalah tekun dalam menghadapi tugas atau dapat
bekerja terus menerus dalam waktu lama; ulet dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak cepat
puas atas atas prestasi yang diperoleh; menunjukkan minat
yang besar terhadap bermacam-macam masalah belajar; lebih
suka bekerja sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain;
tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin; dapat
mempertahankan pendapatnya; tidak mudah melepaskan apa
yang diyakininya; senang mencari dan memecahkan
masalahnya.
Adapun motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan
yang datang dari luar individu yang mendorong melakukan
kegiatan belajar. Pujian dan hadiah, peraturan dan tata tertib
sekolah, suri teladan guru, dan orang tua merupakan contoh
konkrit motivasi ekstrinsik yang dapat menolong siswa untuk
belajar.
3) Fungsi afektif
Fungsi afektif mencakup (a) perasaan, (b) sikap, dan (c)
minat, yang akan diuraikan pada bagian berikut:
a) Minat
Winkel (2004: 212) mendefinisikan minat sebagai
kecenderungan subjek yang menetap, untuk merasa tertarik pada
bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang
mempelajarinya. Djamarah (2011: 166) medefinisikan minat
sebagai kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
mengenang beberapa aktivitas. Dengan kata lain, minat adalah
suatu rasa lebih suka dan rasa tertarik pada suatu hal atau
aktivitas. Anak didik yang berminat terhadap suatu hal
cenderung memberikan perhatian yang lebih terhadap hal yang
bersangkutan dan tidak menghiraukan sesuatu yang lain yang
tidak berhubungan dengan objek perhatiannya.
b) Sikap
Winkel (2004: 118) mendefinisikan sikap sebagai
kemampuan internal yang berperan dalam mengambil tindakan,
dan kemungkinan untuk bertindak. Orang yang memiliki sikap
jelas, mampu untuk memilih secara tegas diantara beberapa
kemungkinan. Kecenderungan orang untuk menerima atau
menolak suatu objek berdasarkan penilaian terhadap objek. Bila
objek dinilai “baik”, orang cenderung bersikap positif, bila
objek dinilai “jelek”, orang cenderung bersikap negatif. Bruno
(Dalyono, 2010: 216) mendefinisikan sikap (attitude) sebagai
kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara
baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu. Pada
prinsipnya sikap dapat disebut suatu kecenderungan bertindak
dengan cara tertentu. Perwujudan perilaku belajar siswa akan
ditandai dengan munculnya kecenderungan-kecenderungan baru
yang telah berubah (lebih maju dan lugas) terhadap suatu objek,
tata nilai, dan peristiwa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Siswa yang memandang belajar di sekolah pada
umumnya, atau bidang studi tertentu, sebagai sesuatu yang
sangat bermanfaat akan memiliki sikap positif. Sebaliknya,
siswa yang memandang belajar sebagai sesuatu yang tidak
berguna, akan memiliki sikap negatif.
c) Perasaan
Perasaan yang dimaksudkan adalah perasaan momentan
dan intensional. “momentan” berarti perasaan timbul pada saat
tertentu; “intensional” bearti reaksi perasaan diberikan terhadap
sesuatu, seseorang atau situasi tertentu. Semua reaksi perasaan
yang momentum dan intensional bervariasi banyak sekali;
namun dapat digolongkan dalam “perasaan senang” dan “tidak
senang”. Kalau perasaan momentan dan intensional berulang
kali telah mengandung penilaian positif maka akan lahir
perasaan senang; perasaan senang tersebut dibawa oleh siswa
sebagai sumber energi dalam belajar lebih lanjut. Sebaliknya,
bila reaksi perasaan momentan dan intensional berulang kali
mengandung penilaian negatif maka lahirnya perasaan tidak
senang; membunuh semangat belajar siswa (Winkel, 2004: 210).
Sukmadinata (2009: 78) mendefinisikan perasaan
sebagai suatu suasana batin atau suasana hati yang membentuk
suatu kontinum atau garis. Kontinum ini bergerak dari ujung
yang paling positif yaitu sangat senang sampai dengan ujung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
yang paling negatif, yaitu sangat tidak senang. Beberapa bentuk
perasaan lain selain senang atau tidak senang adalah suka atau
tidak suka, tegang atau lega, dan terangsang atau tidak
terangsang.
4) Fungsi sensorik-motorik
Winkel (2004: 213) menjelaskan bahwa kemampuan
yang dimiliki siswa di bidang psikomotorik dapat menghambat
dan membantu semua proses belajar-mengajar atau, paling
sedikit, dalam proses belajar yang harus menghasilkan
keterampilan motorik. Perolehan kemampuan yang dimaksud,
antara lain kecepatan menulis; kecepatan berbicara dan
artikulasi kata-kata; menggunakan alat-alat menggunting,
memotong, membuat garis dan lingkaran, dan menggambar.
Kekurangan dalam kemampuan motorik yang sudah nampak
pada siswa sebelum proses belajar, cenderung membuat siswa
merasa kurang percaya diri, agak takut dan gelisah, serta
menggoroti motivasi belajar.
5) Kondisi fisik dan psikis
a) Individualitas biologis
Individualitas biologis mencakup konstitusi dan
habitus. Konstitusi meliputi susunan kimiawi badan,
susunan alat-alat perlengkapan badan, daya tahan terhadap
penyakit, dan daya hidup. Habitus mencakup bentuk badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
yang khas untuk setiap manusia. Yang berperanan dalam
belajar adalah daya tahan terhadap penyakit,daya hidup,
dan alat-alat perlengkapan badan (Winkel, 2004: 214).
b) Kondisi mental
Kondisi ini merupakan akibat dari keadaan psikis
siswa, seperti ketenangan batin, stabilitas dan labilitas
mental. Siswa yang menikmati ketenangan batin, karena
kehidupan keluarganya harmonis dan pergaulan sosialnya
baik, akan jauh lebih mudah berkonsentrasi dalam belajar.
Sebaliknya, siswa yang pikirannya kalut dan mudah
menjadi bingung, cenderung mempertanyakan diri sendiri;
dengan demikian, daya psikisnya kurang terpusat pada
berbagai tugas belajar (Winkel, 2004: 214).
c) Vitalitas psikis
Vitalitas menunjuk pada jumlah dan kekuatan
energi yang dimiliki seseorang. Orang yang badannya
mudah merasa lesu, cepat lelah dan kerap merasa lemah
tidak akan memiliki energi yang banyak (Winkel, 2004:
214).
b. Faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal) meliputi (1)
pribadi guru, (2) struktur jaringan hubungan sosial di sekolah, (3)
sekolah sebagai institusi pendidikan dan (4) faktor situasional.
Masing-masing faktor tersebut diuraikan pada bagian berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
1) Pribadi guru
a) Kepribadian guru
Winkel (2004: 219) menjelaskan bahwa ciri khas
kepribadian orang nampak dalam cara ia melakukan pekerjaan.
Kenyataan ini semakin berlaku dalam pekerjaan seorang guru,
yang mendidik generasi muda di sekolah. Kehadiran guru di
kelas memberikan pengaruh terhadap perkembangan siswa.
Ciri-ciri kepribadian guru yang ideal antara lain luwes
dalam pergaulan, suka humor, mampu menyelami alam pikiran
dan perasaan anak, peka terhadap tuntutan keadilan, mampu
mengadakan organisasi, kreatif dan rela membantu. Menurut
Daradjat (Syah, 2008: 227) ciri guru yang luwes yakni:
menunjukkan perilaku demokratis dan tenggang rasa kepada
semua siswa, responsif terhadap kelas (mau melihat, mendengar,
dan merespon masalah disiplin, dan kesulitan belajar),
memandang siswa sebagai partner dalam proses belajar
mengajar (PBM), menilai siswa berdasarkan faktor-faktor yang
memadai, dan berkesinambungan dalam menggunakan ganjaran
dan hukuman sesuai dengan penampilan siswa.
Guru di sekolah juga berperan sebagai korektor. Guru
sebagai korektor harus berusaha membetulkan sikap dan
tindakan siswa yang tidak sesuai dengan tuntutan kehidupan
manusia. Hal ini berarti, seorang guru harus mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
menggunakan reinforcement dan punishment secara tepat.
Pemberian hukuman atau punishment bertujuan membuat siswa
merasa jera akan perbuatan yang telah dilakukannya dan
bertekad untuk tidak mengulanginya kembali. Pemberian
peneguhan atau reinforcement bertujuan agar siswa mengulang
kembali tindakan yang tepat.
Seorang guru juga dituntut menciptakan suasana yang
memungkinkan siswa untuk belajar. Guru harus mampu
mengelola kelas sedemikian rupa, sehingga guru dapat mengajar
dengan penuh konsentrasi dan siswa dapat belajar dengan tekun.
b) Kemampuan didaktis guru
Winkel (2004: 226) menjelaskan bahwa kemampuan
didaktis guru menyangkut kompetensi yang perlu dimiliki oleh
guru, seperti kemampuan menguasai bahan atau materi,
kemampuan mengelola program belajar-mengajar, kemampuan
mengelola kelas, kemampuan menggunakan media/sumber,
kemampuan mengelola interaksi belajar-mengajar, kemampuan
menilai prestasi siswa, dan kemampuan pengenalan fungsi serta
penyelenggaraan administrasi sekolah. Menurut Winkel (2004:
224) faktor penguasaan keterampilan didaktis sebanyak
mungkin dan menggunakan keterampilan lain yang dimiliki oleh
guru sangat penting dalam proses megajar dikelas. Guru juga
dituntut untuk mampu menggunakan kemampuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dimilikinya, sesuai dengan kondisi kelas serta gaya mengajar
guru sendiri. Beberapa hal yang harus dimiliki oleh seorang
guru adalah Pertama, guru harus mempunyai keahlian dalam
penggunaan prosedur didaktis yang mencakup beberapa hal,
seperti menyadari keuntungan dan kelemahan dari masing-
masing prosedur; memperhatikan kebutuhan siswa. Kedua, guru
harus mempunyai keahlian dalam menguasai materi pelajaran.
Hal ini merupakan syarat bagi penggunaan berbagai prosedur
didaktis. Ketiga, “gaya memimpin kelas” menunjuk pada cara
guru memberikan pengarahan pada proses belajar mengajar.
Keempat, selama proses belajar mengajar berlangsung, guru dan
siswa berinteraksi pula sebagai pribadi; baik guru maupun
siswa, mengkomunikasikan sikap dan berbagai perasaan. Slavin
(2008: 4 ) menjelaskan bahwa guru yang baik bukan hanya
mengetahui permasalahan anak didik, tetapi juga dapat
mengkomunikasikan pengetahuan yang dimilikinya terhadap
anak didik. Kelima, kemampuan guru untuk berbahasa
indonesia yang baik.
2) Sekolah sebagai institusi
a) Sarana dan prasarana
Menurut Winkel (2004: 244) sarana dan prasarana
meliputi hal-hal seperti gedung sekolah (letaknya, luasnya,
dan jumlah ruang kelas), perabot, media pengajaran, ruang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
laboratorium, fasilitas perpustakaan, tempat olahraga,
fasilitas UKS, ruang BK, ruang guru, dan kamar kecil.
Adanya sarana dan prasarana yang lengkap memungkinkan
kelancaran selama proses belajar-mengajar.
b) Suasana di sekolah
Suasana di sekolah menunjuk pada iklim psikologis
yang terdapat pada suatu sekolah seperti bagaimana cara
warga sekolah bergaul satu sama lain; bagaimana tata cara
kesopanan yang berlaku di sekolah; dan bagaimana cara
disiplin sekolah ditentukan serta kemudian dijamin
pelaksanaannya. Suasana di sekolah, untuk sebagian,
dibentuk atau diciptakan oleh seperangkat peraturan
disiplin yang berlaku (Winkel, 2004: 245).
c) Kurikulum sekolah
Istilah kurikulum dapat mempunyai arti yang luas dan
meliputi program pendidikan nasional, program kerja
sekolah, silabi untuk masing-masing bidang studi, petunjuk
pelaksanaan pengajaran dan evaluasi. Istilah kurikulum
juga dapat mempunyai arti yang lebih terbatas yakni
program studi dan silabi setiap bidang studi (Winkel, 2004:
246). Menurut Parkay (2008: 453) kurikulum yang eksplisit
atau tersurat mengacu pada apa yang hendak diberikan
sekolah kepada siswa. Kurikulum terbentuk oleh beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
komponen: (1) sasaran dan tujuan yang disiapkan sekolah
untuk siswa, (2) realisasi pelajaran yang membentuk
rangkaian pelajaran, dan (3) pengetahuan khusus,
keterampilan dan sikap yang guru ingin didapatkan siswa.
Singkatnya, kurikulum eksplisit mewakili harapan sekolah
untuk siswa yang diumumkan secara luas.
d) Pelayanan kepada siswa di luar jam pelajaran
Pelayanan kepada siswa di luar jam pelajaran,
mencakup kegiatan ekstrakurikuler, bimbingan dan
konseling, dan unit kesehatan sekolah. Pelayanan
bimbingan dan konseling akhir-akhir ini menunjukkan
peningkatan yang cukup pesat. Jelaslah kiranya, bahwa
konstelasi pelayanan itu menjadi tanggung jawab sekolah
sebagai institusi; mutu pelayanan yang baik di ketiga
bidang yang disebut di atas, akan mempunyai dampak
positif terhadap proses belajar-mengajar di dalam kelas
(Winkel, 2004: 255).
3) Struktur jaringan hubungan sosial
Menurut Winkel (2004: 235-243) selama proses belajar-
mengajar, terjadi interaksi sosial antara guru dengan para siswa
dan antara siswa yang satu dengan yang lain. Interaksi sosial itu
dipengaruhi oleh sistem sosial yang berlaku dalam kalangan
siswa dan oleh variasi dalam status sosial yang dimiliki para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
siswa. Semua itu merupakan kenyataan yang sudah terdapat
sebelum proses belajar-mengajar dimulai, dan biasanya
mewarnai interaksi sosial dalam proses itu. Misalnya,
pandangan siswa terhadap guru tertentu, menempatkan guru
dalam suatu posisi menyimpang dari kedudukannya yang resmi.
Pandangan itu kerap dituangkan dalam bentuk cap tertentu yang
sering kali bernada negatif, seperti guru A= sombong, guru B=
pilih kasih, dan guru C= kejam. Cap-cap seperti itu belum tentu
sesuai dengan sikap yang mendasari perilaku guru itu, namun
kerap cenderung bertahan dan menjadi tradisi dalam kalangan
siswa.
Seandainya dalam kalangan siswa berlaku sistem sosial
yang merusak suasana sekolah atau memojokkan sejumlah
siswa, sampai konsentrasi belajar terganggu, perlu dipikirkan
usaha supaya sistem itu berubah ke arah sistem sosial yang lebih
mendukung kegiatan belajar. Bila guru meninjau masalah itu
secara bersama dan kemudian bertindak bersama, seyogyanya
dimulai gerakan untuk mempengaruhi siswa atau diambil
ketentuan yang secara perlahan mempunyai dampak positif
terhadap sistem sosial yang dianut oleh siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
4) Faktor-faktor situasional
a) Keadaan ekonomi
Menurut Winkel (2004: 256) guru yang gelisah dan
sulit berkonsentrasi saat mengajar, boleh jadi karena guru
memikirkan cara memperoleh penghasilan tambahan untuk
melengkapi kekurangannya. Siswa gelisah dan sulit
berkonsentrasi saat belajar boleh jadi karena siswa
memikirkan keadaan ekonomi keluarga yang selalu
kekurangan, seperti siswa tidak mendapat uang jajan, uang
sekolah belum lunas, uang buku kurang, uang kegiatan
pribadi kurang, dan uang kontrakan yang belum lunas.
b) Alokasi tempat
Banyak jalan dekat lingkungan sekolah di perlebar
untuk menampung arus lalu-lintas yang semakin padat dan
ramai. Areal kebun atau lapangan kena pemotongan,
sehingga ruang kelas yang semula terletak agak jauh dari
jalan, akhirnya terletak di pinggir jalan yang ramai dan
penghuninya terpaksa “menikmati” polusi udara dan suara.
4. Dampak kesulitan belajar
Kesulitan belajar yang dialami oleh siswa akan memberikan
dampak yang negatif bagi siswa sendiri. Dampak kesulitan belajar siswa
menurut Subini (2011: 49-50) yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
a. Pertumbuhan dan perkembangan siswa terhambat.
b. Siswa menjadi frustrasi.
c. Siswa yang mengalami kesulitan belajar menuding dirinya sebagai
anak yang bodoh, aneh, terbelakang, dan merasa berbeda.
d. Siswa yang mengalami kesulitan belajar biasanya malu, rendah diri,
berperilaku nakal, agresif, menyendiri atau bahkan menarik diri
untuk menutupi kekurangan dirinya.
e. Siswa yang mengalami kesulitan belajar memiliki perasaan kecewa,
marah, putus asa, dan merasa bersalah dengan keadaannya.
f. Terjadi ketidakharmonisan di dalam keluarga.
5. Kesulitan belajar yang dialami siswa SMA
Penelitian mengenai kesulitan belajar di SMA cukup banyak
dilakukan oleh mahasiswa, dan pada dasarnya dalam setiap penelitian
selalu ada perbedaan, seperti sekolah yang di pilih untuk penelitian,
subjek penelitian, dan alasan melakukan penelitian. Contoh hasil
penelitian mengenai kesulitan belajar siswa SMA yakni yang dilakukan
Kabelen (2011) “Deskripsi Kesulitan Belajar yang Dialami Para Siswa
Kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 dan
Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar”.
Hasil penelitian Kabelen (2011) menunjukkan bahwa kesulitan
belajar yang banyak dialami para siswa XI SMA Stella Duce 2
yogyakarta tahun ajaran 2010/2011 adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
1. Kesulitan menjawab soal-soal saat ulangan atau ujian
2. Kesulitan menyesuaikan diri terhadap guru, orang tua dan
lingkungan sekolah.
3. Kesulitan beradaptasi dengan keadaan iklim dan cuaca.
6. Usaha mengatasi kesulitan belajar
Usaha-usaha yang perlu dilakukan dalam rangka mengatasi
kesulitan belajar anak didik antara lain (Djamarah, 2011: 250-255):
a. Pengumpulan data
Untuk menemukan sumber informasi kesulitan belajar
diperlukan banyak informasi. Observasi, interview, dan dokumentasi
dapat digunakan sebagai teknik pengumpulan data yang bertujuan
mengumpulkan informasi. Usaha lain yang dapat dilakukan untuk
mengumpulkan data antara lain: kunjungan rumah, case study, case
history, dan daftar pribadi. Dalam pelaksanaannya, semua metode
tersebut tidak mesti digunakan bersama-sama, tergantung pada
masalah, kompleks atau tidak.
b. Pengolahan data
Data yang telah terkumpul tidak ada artinya jika tidak diolah
secara cermat. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka
pengolahan data adalah sebagai berikut: identifikasi kasus,
membandingkan dengan kasus lain, membandingkan dengan hasil
tes lain, dan menarik kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
c. Diagnosis
Diagnosis adalah keputusan mengenai hasil dari pengolahan
data. Diagnosis dapat berupa hal-hal sebagai berikut: pertama,
keputusan mengenai jenis kesulitan belajar anak didik yakni berat
dan ringannya tingkat kesulitan yang dirasakan anak didik. Kedua,
keputusan mengenai faktor-faktor yang ikut menjadi penyebab
kesulitan belajar anak didik. Ketiga, keputusan mengenai faktor
utama yang menjadi penyebab kesulitan belajar anak didik. Agar
keputusan yang diambil tidak keliru diperlukan kecermatan dan
ketelitian yang tinggi dan juga konsul dengan ahli lain yang
memiliki keahlian di bidang yang bersangkutan.
d. Prognosis
Dalam prognosis dilakukan kegiatan penyusunan program
dan penetapan ramalan mengenai bantuan yang harus diberikan pada
anak untuk membantunya keluar dari kesulitan belajar. Dalam
penyusunan program bantuan terhadap anak didik yang mengalami
kesulitan belajar dapat diajukan pertanyaan-pertanyaan 5W+1H,
yaitu who, what, when, where, which, dan how.
e. Treatment
Treatment adalah perlakuan. Perlakuan di sini dimaksudkan
adalah pemberian bantuan kepada anak didik yang mengalami
kesulitan belajar sesuai dengan program yang telah disusun pada
tahap prognosis. Treatment yang diberikan melalui bimbingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
belajar individual, bimbingan belajar kelompok, dan bimbingan
belajar yang dilakukan oleh orang tua di rumah.
7. Peran guru dalam membantu siswa mengatasi kesulitan belajar.
a. Peran guru mata pelajaran
Guru mata pelajaran memiliki peran yang sangat penting
dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang
dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat
perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan
belajar bagi siswa dan memperbaiki kualitas mengajar. Guru
berperan sebagai pengelola proses belajar mengajar, bertindak
sebagai fasilitator, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik
dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak, serta
menguasai tujuan pendidikan yang harus dicapai (Daryanto & Mulyo
Rahardjo, 2012: 1).
b. Peran guru BK
Peran guru BK yakni memberikan bimbingan dan konseling
terhadap anak didik. Dengan memberikan bimbingan, guru BK
menggunakan berbagai prosedur, cara dan bahan agar anak didik
mampu mandiri dalam memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi. Guru BK juga memberikan layanan bimbingan dan
konseling kepada anak didik melalui layanan bimbingan kelompok,
klasikal, layanan konseling individual dan konseling kelompok guna
membantu mengatasi masalah yang dihadapi anak didik. Peran guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BK pada dasarnya adalah membantu anak didik dan kelompok anak
didik untuk: mengurangi sampai seminimal mungkin dampak
sumber-sumber permasalahan terhadap anak didik dan kelompok
anak didik, mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh anak didik
dan kelompok anak didik, dan membantu anak didik
mengembangkan diri seoptimal mungkin (Prayitno & Erman Amti,
2008: 35).
C. Bimbingan Belajar
Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang diberikan
kepada seseorang (individu) atau sekelompok orang agar dapat berkembang
menjadi pribadi yang mandiri. Pribadi yang mandiri yang di maksudkan yakni
mengenal diri sendiri dan lingkungannya sebagaimana adanya, menerima diri
sendiri dan lingkungannya secara poritif dan dinamis, mengambil keputusan,
mengarahkan diri sendiri, dan mewujudkan diri sendiri (Sukardi & Desak
Kusumawati, 2008: 1-2).
Winkel (2010: 115) menjelaskan bahwa bimbingan belajar adalah
bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat dan mengatasi
kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di sekolah.
Cara belajar yang salah mengakibatkan, materi pelajaran tidak dikuasai
dengan baik, sehingga akan timbul kesulitan dalam mempelajari materi
selanjutnya. Prayitno dan Erman Amti (2008: 279) mengatakan bahwa
kegagalan-kegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu
disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya inteligensi siswa. Seringkali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
kegagalan itu terjadi karena siswa tidak mendapatkan layanan bimbingan
yang memadai. Tugas guru dan konselor membantu mengatasi kesulitan
belajar, mengembangkan cara belajar yang efektif, membantu siswa agar
sukses dalam belajar, dan membantu siswa menyesuaikan diri terhadap semua
tuntutan belajar. Dalam bimbingan belajar konselor berupaya agar
memfasilitasi siswa dalam mencapai tujuan belajar yang diharapkan (Yusuf
dan Nurihsan, 2010: 11).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi uraian mengenai (1) jenis penelitian, (2) subjek penelitian, (3)
insrumen penelitian, (4) prosedur pengumpulan data, dan (5) teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei.
J.W. Creswell (Sangadji dan M.M. Sopiah, 2010: 24) menjelaskan bahwa
penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan
dan menginterpretasikan objek apa adanya. Tujuannya adalah
menggambarkan secara sistematis fakta, objek, atau subjek apa adanya.
Dengan kata lain, menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik
objek yang diteliti secara tepat. Metode survei bertujuan mengumpulkan
informasi tentang variabel penelitian (Furchan, 2007: 450). Penelitian ini
dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang kesulitan belajar yang
dialami siswa kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran
2013/2014.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur
Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan sampel,
yakni bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Penggunaan sampel dikarenakan adanya keterbatasan waktu dan tenaga oleh
peneliti dan pihak sekolah. Peneliti menggunakan sampling insidental, yakni
teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti digunakan sebagai sampel
(Sugiono, 2012: 126).
Dalam menentukan ukuran sampel, peneliti menggunakan rumus
sebagai berikut (Sugiono, 2012: 132):
Jumlah Sampel = jumlah populasi (taraf kesalahan 10%)
Dengan menggunakan tabel 5.1 (tabel penentuan jumlah sampel dari populasi
tertentu dengan taraf kesalahan 10%), bila jumlah populasi kedua kelas 36
dengan taraf kesalahan 10%, maka jumlah sampelnya = 31. Rincian jumlah
sampel kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta dapat dilihat pada
tabel 1. Hasil perhitungan penentuan jumlah sampel dapat dilihat pada
lampiran 1.
Tabel 1.
Rincian Jumlah Sampel Kelas X dan XI
SMA Marsudi Luhur Yogyakarta
Tahun Ajaran 2013/2014
Kelas Jumlah Siswa Sampel X 21 18XI 15 13
Total 36 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang
mengungkap kesulitan belajar yang dialami siswa SMA Marsudi Luhur
Yogayakarta tahun ajaran 2013/2014. Kuesioner ini dibuat oleh peneliti dan
terinspirasi dari item-item kuesioner kesulitan belajar yang disusun oleh
Atanus (2013:114). Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner
tertutup, artinya subjek langsung menjawab pertanyaan yang sudah
disediakan dengan memilih alternatif jawaban yang paling sesuai dengan
dirinya (Taniredja dan Hidayati, 2011: 14). Kuesioner yang digunakan dalam
pengambilan data uji coba di kelas X SMA Stela Duce Bantul dapat di lihat
pada lampiran 2.
Penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial (Sugiono, 2011: 134). Jawaban setiap item yang
menggunakan skala likert ada lima, dari sangat positif sampai sangat negatif.
Peneliti menggunakan empat alternatif jawaban sebagai berikut: sangat
setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. Alasan peneliti menggunakan
empat alternatif jawaban adalah untuk menghindari subjek memilih alternatif
jawaban tengah, karena apabila subjek memilih alternatif jawaban tengah
menunjukkan bahwa subjek ragu-ragu atau belum dapat menentukan pilihan
jawaban yang sesuai dengan dirinya, akibatnya peneliti tidak mendapatkan
jawaban yang pasti. Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert
dapat dibuat dalam bentuk checklist. Penentuan skor untuk masing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
alternatif jawaban sebagai berikut: sangat setuju diberi skor 4, setuju diberi
skor 3, tidak setuju diberi skor 2, dan sangat tidak setuju diberi skor 1.
D. Uji Coba Alat
Kuesioner yang digunakan dalam pengambilan data penelitian
diujicobakan terlebih dahulu di kelas X SMA Stella Duce Bantul. Uji coba
kuesioner dilaksanakan pada tanggal 25 Januari 2014 pada siswa kelas X
yang berjumlah 46 orang. Pada waktu uji coba, delapan orang siswa tidak
dapat mengikuti karena sakit. Total jumlah siswa kelas X untuk keperluan uji
coba yakni 55 orang yang terdiri dari dua kelas (X1 dan X2). Pengumpulan
data uji coba dilaksanakan pada akhir aktivitas belajar-mengajar dan
berlangsung di AULA SMA Stella Duce Bantul, Yogyakarta. Data hasil uji
coba kuesioner kesulitan belajar di kelas X SMA Stella Duce Bantul dapat
dilihat pada lampiran 3.
E. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Instrumen valid berarti instrumen dapat digunakan untuk
mengukur yang seharusnya diukur (Sugiono, 2011: 173). Peneliti
melakukan uji validitas isi yang ditentukan atas dasar pertimbangan
(judgment) dari ahli. Dalam pelaksanaannya, peneliti meminta
pertimbangan dari ahli yakni Drs. R.H.Dj. Sinurat, M.A.
Setelah dilakukan judgment, peneliti melakukan uji coba. Data
hasil uji coba kemudian diuji validitasnya dengan metode Pearson atau
product moment yaitu mengkorelasikan skor-skor setiap item kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dengan skor-skor totalnya (Surapranata, 2009: 64). Adapun rumusnya
sebagai berikut:
rxy = ∑ −∑ ∑
∑ −(∑ ) ∑ −(∑ )Keterangan:rxy : korelasi skor-skor total kuesioner dan skor total item-itemx : skor sub total kuesionery : skor total item-item kuesionern : jumlah respondenxy : hasil perkalian antara skor x dan y
Dalam menentukan validitas item, terlebih dahulu dilakukan
pemberian skor pada masing-masing item (mentabulasi data ke Microsoft
Office Excel 2007) dan menggunakan Statistic Programme for Social
Science versi 16.0 untuk mempermudah peneliti melakukan perhitungan
validitas item. Item yang mencapai koefisien korelasi ≥ 0,30 dapat
diinterpretasikan sebagai item yang valid dan item yang < 0,30 dapat
diinterpretasikan tidak valid (Surapranata, 2009: 64). Berdasarkan hasil
perhitungan statistik terhadap 50 item yang telah di uji coba, terdapat 35
item yang valid. Terdapat 15 item yang tidak valid atau koefisien korelasi
< 0,30. Item-item yang tidak valid diperbaiki oleh peneliti dan meminta
bantuan dosen pembimbing, yang kemudian digunakan dalam
pengambilan data penelitian. Item yang diperbaiki sebanyak 13 item dan
2 item tidak diperbaiki atau dianggap gugur karena ada item lain yang
dapat mewakili item yang gugur. Total item keseluruhan yang digunakan
dalam pengambilan data penelitian yakni 47 item. Data hasil pengujian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
validitas dengan menggunakan Statistic Programme for Social Science
versi 16.0 dapat dilihat pada lampiran 4. Kuesioner yang digunakan utuk
pengambilan data penelitian dapat dilihat pada lampiran 5. Berikut kisi-
kisi kuesioner kesulitan belajar yang digunakan dalam pengambilan data
penelitian (tabel 2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 2.Kisi-kisi Kuesioner Kesulitan Belajar yang Dialami
Siswa Kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur YogyakartaTahun Ajaran 2013/2014
Aspek Indikator Sub indikator Nomor item JumlahKeadaan dari dalam diri yang kurang mendukung
Fungsi kognisi yang kurang mendukung
1. Inteligensi siswa yang kurang mendukung
2. Kurang mampu menggunakan gaya belajar
3. Kurang mampu menggunakandaya fantasi
4. Kurang mampu berkonsentrasi5. Kurang mampu mengembangkan
bakat
1,2,3,4
5,6,7
8,9
10,1112,13
4
3
2
22
Fungsi konasi yang kurang mendukung
1. Kurang memiliki hasrat dalam belajar
2. Kurang memiliki motivasi dalam belajar
14
15,16,17,18
1
4
Fungsi afeksi yang kurang mendukung
1. Kurang menunjukkan minat terhadap belajar
2. Sikap yang kurang baik saat belajar
3. Perasaan yang kurang baik saat belajar
19,20
21,2223,24
2
22
Fungsi sensoris motoris yang kurang mendukung
1. Kurang mampu menulis dengan baik
2. Kurang mampu berbicara dan artikulasi kata-kata
3. Kurang mampu dalam bidang olah raga
25
26
27
1
1
1
Kondisi fisik dan psikis yang kurang baik
1. Kurang memiliki daya tahan terhadap penyakit
2. Kondisi mental yang kurang baik3. Vitalitas psikis yang kurang baik
28
2930,31
1
12
Keadaan dari luar diri yang kurang mendukung
Kurang mampu menerima kepribadian guru yang berbeda-beda
1. Kepribadian guru yang kurang diinginkan siswa
2. Keterampilan didaktis guru yang kurang diinginkan siswa
42,43,45
44,46,47
3
3
Lingkungan sekolah sebagai institusi yang kurang memadai
1. Kurang mampu memanfaatkan sarana dan prasarana
2. Lingkungan sekolah yang kurang nyaman untuk belajar
3. Kurang mampu memanfaatkan kegiatan belajar di luar jam pelajaran
4. Kurang mampu memahami kurikulum sekolah
32
33,34
35,36
37
1
2
2
1
Kurang mampu membangun hubungan sosial di sekolah
1. Kurang mampu berinteraksi dengan siswa lain
2. Kurang mampu berinteraksi dengan guru
38
39
1
1
Faktor-faktor situasional yang kurang mendukung
1. Kurang mampu menyesuaikan diri dengan lokasi sekolah yang kurang nyaman
2. Kurang mampu memahami keadaan ekonomi keluarga yang tergolong rendah
40
41
1
1
Total 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
2. Reliabilitas
Suatu instrumen penelitian disebut reliabel apabila instrumen
konsisten dalam memberikan penilaian terhadap hal yang diukur
(Kountur, 2003:156). Menurut Azwar (2011: 83) reliabilitas dinyatakan
oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentan dari 0
sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati
angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas instrumen. Sebaliknya,
koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin
rendah reliabilitasnya. Patokan koefisien reliabiltas dapat dilihat pada
tabel 3.
Tabel 3.Patokan Koefisien Reliabilitas
Kriteria Guilford (Masidjo, 1995: 209)Koefisien korelasi Kualifikasi
0,91-1,00 Sangat tinggi0,71-0,90 Tinggi0,41-0,70 Cukup 0,21-0,40 RendahNegatif - 0,20 Sangat rendah
`Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan
metode belah dua (Split-half method). Untuk mempermudah perhitungan
reliabilitas, peneliti menggunakan sistem komputasi dengan
menggunakan Statistic Programme for Social Science versi 16.0.
Koefisien korelasi belah dua (Split-half method) setelah dilakukan
perhitungan dengan menggunakan SPSS yakni 0,697. Selanjutnya
koefisien korelasi tersebut dikoreksi dengan menggunakan formula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
koreksi dari Spearman-Brown dengan rumus sebagai berikut (Azwar,
2009: 69):
rxx = 2 ( 1. )+ 1.
= 2 ( ,697)+ ,697
= , 94,697
= 0,8keterangan
rxx : koefisien reliabilitas Spearman-Brown
.2 : koefisien korelasi antara kedua belahan
Hasil perhitungan dengan menggunakan formula koreksi dari Spearman-
Brown diperoleh koefisien reliabilitas instrumen 0,821. Berdasarkan
peninjauan koefisien reliabilitas pada kriteria Guilford (Tabel 3) dapat
disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas instrumen termasuk tinggi. Hasil
pengujian reliabilitas dengan menggunakan Statistic Programme for
Social Science versi 16.0 dapat dilihat pada lampiran 6.
F. Prosedur Pengumpulan Data
1. Tahap Persiapan
a. Mempelajari buku-buku tentang kesulitan belajar, psikologi, dan
buku-buku yang relevan tentang kesulitan belajar.
b. Menyusun kuesioner kesulitan belajar sesuai dengan aspek dan
indikator kesulitan belajar.
c. Pengujian instrumen oleh dosen pembimbing yakni Drs. R.H.Dj.
Sinurat, M.A.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
d. Meminta izin pihak sekolah SMA Stella Duce Bantul untuk
melaksanakan pengambilan data uji coba kuesioner.
e. Melaksanakan uji coba kuesioner di SMA Stella Duce Bantul pada
tanggal 25 Januari 2013/2014.
2. Tahap Pelaksanaan pengumpulan data
a. Menyerahkan surat izin penelitian dan proposal untuk dipelajari
pihak SMA Marsudi Luhur Yogyakarta pada tanggal 31 Januari
2013/2014.
b. Melaksanakan pengumpulan data pada tanggal 8-12 Februari
2013/2014. Jadwal pengumpulan data dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Jadwal Pengumpulan Data Penelitian
Siswa Kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014
Kelas TanggalJumlah siswa yang mengisi
angketX 8 januari-12 januari
2013/201418
XI 8 januari-12 januari 2013/2014
13
Total 31
Penyebaran kuesioner kesulitan belajar dilakukan oleh peneliti dan
dibantu oleh guru BK yakni Dra. Danar Adiati.
G. Teknik Analisis Data
Data-data yang telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
1. Peneliti memberikan skor pada setiap alternatif jawaban. Alternatif
jawaban, sangat setuju= 4, setuju= 3, tidak setuju= 2, dan sangat tidak
setuju= 1.
2. Peneliti membuat tabulasi data dengan menggunakan microsoft exel 2007
dan menjumlahkan skor-skor total masing-masing item. Data kesulitan
belajar yang dialami siswa kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur
Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 dapat dilihat pada lampiran 7.
3. Peneliti menghitung rentang skor kesulitan belajar berdasarkan Penilaian
Acuan Patokan (PAP) Tipe II (Masidjo, 1995: 157). Cara menghitung
rentang skor kesulitan belajar berdasarkan PAP Tipe II dapat dilihat pada
lampiran 8.
4. Peneliti membuat rentang skor kesulitan belajar berpedoman pada
Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II (Masidjo, 1995: 157) yang
mengelompokkan ke dalam tiga kategori yaitu sangat dialami, dialami,
dan cukup dialami.
Tabel 5.Rentang Skor Kesulitan Belajar Siswa
Kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta Tahum Ajaran 2013/2014.
Rentang Skor Kesulitan Belajar100-124 Sangat Dialami82-99 Dialami69-81 Cukup Dialami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN USULAN
TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR
Dalam bab ini disajikan hasil penelitian yang berupa daftar kesulitan
belajar yang dialami siswa kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta tahun
ajaran 2013/2014 dan merupakan jawaban terhadap pertanyaan penelitian yaitu
“Kesulitan belajar manakah yang dialami siswa kelas X dan XI SMA Marsudi
Luhur Yogyakarta ajaran 2013/2014?”. Penyajian hasil penelitian dilanjutkan
dengan pembahasan hasil penelitian, dan usulan topik-topik bimbingan belajar.
A. Kesulitan Belajar yang Dialami Siswa Kelas X dan XI SMA Marsudi
Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014.
Berdasarkan data penelitian yang telah terkumpul dan dianalisis
dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II, tampaklah
kesulitan belajar yang dialami siswa kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur
Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014, seperti yang disajikan pada tabel 6.
Tabel 6. Kesulitan Belajar yang Dialami Siswa Kelas X dan XI SMA Marsudi
Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014.
No.Rentang Skor
Kesulitan Belajar
No. ItemKesulitan Belajar
ItemKesulitan Belajar
(47)
PersentaseKesulitan Belajar
Kesulitan Belajar
1. 100-124 23, 43 2 4,25%Sangat Dialami
2. 82-996, 10, 12,
15,16, 24, 28, 42, 44
9 19,14% Dialami
3. 69-81
1, 3, 7, 8, 11, 13, 14, 17, 20, 25, 26, 30, 31, 32, 33, 37, 39,
45, 46, 47
20 42,55%Cukup
Dialami
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Berdasarkan tabel 6, tampak bahwa:
1. Terdapat 2 (4,25%) kesulitan belajar yang sangat dialami oleh siswa
kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran
2013/2014, yaitu:
a. Kurang menyukai guru tertentu yang memberikan penjelasan
kurang baik saat pelajaran (item nomor 23).
b. Kurang senang dengan sikap guru yang tidak peka dengan
kebutuhan siswa (item nomor 43).
2. Terdapat 9 (19,14%) kesulitan belajar yang dialami oleh siswa kelas X
dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014, yaitu:
a. Sulit memahami materi apabila hanya dijelaskan (item nomor 6).
b. Masalah-masalah yang dialami membuat sulit berkonsentrasi dalam
belajar (item nomor 10)
c. Sulit mengatur waktu belajar (item nomor 12).
d. Kurang rajin membaca kembali materi pelajaran yang sudah
dijelaskan guru (item nomor 15).
e. Kurang tekun mengerjakan tugas sekolah (item nomor 16).
f. Kurang senang apabila suasana gaduh dikelas (item nomor 24).
g. Sulit belajar saat sedang sakit (item nomor 28).
h. Sulit menerima sikap guru yang mengajar dengan pilih kasih (item
nomor 42).
i. Kurang mampu menangkap penjelasan dari beberapa guru saat
mengajar (item nomor 44).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
3. Terdapat 20 (42,55%) kesulitan belajar yang cukup dialami oleh siswa
kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran
2013/2014, yaitu:
a. Kurang mampu mempelajari pelajaran eksakta (matematika, fisika,
kimia) (item nomor 1).
b. Kesulitan dalam mengingat kembali pelajaran yang dijelaskan oleh
guru (item nomor 3).
c. Sulit memahami materi apabila tidak ada latihan (praktek langsung)
(item nomor 7).
d. Kesulitan apabila disuruh guru menjelaskan kembali hal yang telah
dijelaskan guru yang bersangkutan (item nomor 8).
e. Sulit berkonsentrasi dalam belajar apabila keadaan diluar kelas atau
sekolah sangat ramai (item nomor 11)
f. Kurang mampu mencari informasi-informasi terbaru mengenai
belajar (item nomor 13).
g. Kurang berusaha mengikuti pelajaran di sekolah (item nomor 14).
h. Langsung berhenti mengerjakan soal apabila soal atau tugas yang
diberikan guru terasa sulit. (item nomor 17).
i. Kesulitan mempelajari materi atau pokok bahasan tertentu (item
nomor 20).
j. Sulit menulis dengan rapi (item nomor 25).
k. Sulit berbicara dengan lancar sewaktu tampil di depan kelas (item
nomor 26).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
l. Mudah merasa lesu saat belajar (item nomor 30).
m. Cepat lelah saat belajar (item nomor 31).
n. Kurang mampu memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang disediakan di
sekolah (item nomor 32).
o. Belum dapat menaati peraturan di sekolah (item nomor 33).
p. Kesulitan mengikuti bahan pelajaran yang banyak dan padat (item
nomor 37).
q. Sulit membangun hubungan yang baik dengan guru yang pilih
kasih dalam mengajar(item nomor 39).
r. Kurang mampu mematuhi perintah guru untuk menciptakan kelas
yang tenang (item nomor 45).
s. Kesulitan dalam hal mengikuti cara guru mengajar (item nomor
46).
t. Kurang mampu menyesuaikan diri dengan cara guru mengajar
(item nomor 47).
Dari hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa ada berbagai
kesulitan belajar yang dialami oleh siswa kelas X dan XI SMA Marsudi
Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Untuk membatasi pembahasan dan menghindari pengulangan yang
tidak perlu, kesulitan yang sangat dialami, dialami, dan cukup dialami
disatukan menjadi kesulitan belajar yang dialami siswa kelas X dan XI SMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Marsudi Luhur Yogyakarta. Kesulitan belajar yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
1. Kesulitan belajar bersumber dari keadaan dalam diri yang kurang
mendukung.
a. Kesulitan belajar karena fungsi kognisi yang kurang mendukung.
Kesulitan belajar seperti kurang mampu mempelajari
pelajaran eksakta (matematika, fisika, kimia) (item 1) dan kesulitan
dalam mengingat kembali pelajaran yang dijelaskan oleh guru
(item 3) disebabkan oleh inteligensi siswa yang kurang
mendukung. Tinggi-rendahnya inteligensi siswa tampak dalam
perolehan prestasi belajar siswa di sekolah (terutama dalam bidang
eksakta dan bahasa). Siswa yang memperoleh prestasi belajar baik,
kemampuan akademiknya pasti baik. Penting untuk diketahui
bahwa siswa yang mengalami kesulitan (mempelajari pelajaran
eksakta), tidak mengalami kesulitan apabila ia tekun dan memiliki
motivasi yang tinggi dalam belajar. Dalam inteligensi juga ada
yang disebut kemampuan mengingat, yakni kemampuan
menyimpan semua informasi selama proses belajar-mengajar
berlangsung. Siswa yang mampu menyimpan semua informasi
dengan baik, akan mudah mengingat kembali informasi yang telah
disimpan tersebut.
Siswa kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta
yang mengalami kesulitan mempelajari pelajaran eksakta dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
kesulitan dalam mengingat terjadi karena siswa sendiri kurang
belajar mengembangkan kemampuan matematis, kurang
memahami cara menyimpan informasi yang baik, dan kurang
membaca kembali materi pelajaran yang diberikan guru. Akibatnya
siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari pelajaran berhitung
(matematika, fisika, kimia) dan kurang mampu mengingat
pelajaran yang telah dipelajari. Guru pembimbing hendaknya
memberikan bimbingan belajar seperti cara-cara belajar yang
efektif dan efisien, dan menginformasikan persiapan belajar yang
baik. Pemberian tes inteligensi terhadap siswa sangat penting untuk
mengetahui tingkat inteligensi siswa. Dengan mengetahui tingkat
inteligensi setiap siswa, guru mampu merancang pembelajaran
yang lebih kreatif dan inovatif sesuai kondisi siswa.
Kesulitan memahami materi apabila hanya dijelaskan (item
6) dan sulit memahami materi apabila tidak ada latihan (praktek
langsung) (item 7) disebabkan oleh kurang mampu menggunakan
gaya belajar. Kesulitan belajar siswa kelas X dan XI SMA Marsudi
Luhur Yogyakarta disebabkan oleh kurang mampu menggunakan
gaya belajar visual dan kinestetik. Setiap siswa harus mengetahui
gaya belajarnya karena gaya belajar merupakan salah satu faktor
penting dalam belajar. Jika siswa tidak mengetahui dan memahami
gaya belajar yang dimilikinya maka ia akan mengalami kesulitan
dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Siswa yang kurang mampu belajar visual akan kesulitan
belajar bila tidak melihat atau tidak dituangkan dalam bentuk
gambar, diagram, dan bagan, sedangkan siswa yang kurang mampu
belajar kinestetik akan kesulitan belajar bila tidak disertai praktek
langsung. Akibatnya materi yang dijelaskan oleh guru tidak
dipahami siswa dengan baik. Guru harus membantu siswa agar
siswa mampu mengenal gaya belajar yang dimilikinya. Guru juga
harus memahami gaya belajar yang dimiliki setiap peserta didik
dan diharapkan mampu menyampaikan materi secara visual,
audiktif dan kinestetik, dengan kata lain mengkolaborasikan ketiga
gaya belajar tersebut saat mengajar.
Kesulitan apabila disuruh guru menjelaskan kembali hal
yang telah dijelaskan guru yang bersangkutan (item 8) disebabkan
oleh siswa kurang mampu menggunakan daya fantasi. Kesulitan
belajar siswa kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta
disebabkan oleh kurang mampu berfantasi secara sadar. Fantasi
yang disadari yakni fantasi yang terjadi dengan sengaja, dan ada
usaha dari subjek untuk masuk ke dalam dunia imajiner. Apabila
siswa tidak mampu berfantasi secara sadar, siswa sulit memberikan
penjelasan ulang dengan kata-kata sendiri dan bahkan tidak mampu
mengungkapkan pendapat atau ide pikirannya. Untuk membantu
siswa yang kurang mampu berfantasi diperlukan peran serta pihak
sekolah dan orang tua agar melatih anak untuk belajar berfantasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
dari hal yang sederhana seperti memberikan kesempatan
berpendapat dan memberikan kesempatan kepada anak mengkritisi
berbagai hal yang terjadi.
Masalah-masalah yang dialami siswa membuat sulit
berkonsentrasi dalam belajar (item 10) dan keadaan di luar kelas
atau sekolah yang sangat ramai membuat siswa sulit berkonsentrasi
dalam belajar (item 11) disebabkan oleh kurang mampu
berkonsentrasi. Konsentrasi adalah pemusatan tenaga dan energi
dalam menghadapi suatu objek, dalam hal ini proses belajar
mengajar di kelas. Konsentrasi dalam belajar berkaitan dengan
kemauan dan hasrat untuk belajar. Konsentrasi dalam belajar juga
dipengaruhi oleh perasaan dan minat siswa dalam belajar. Siswa
yang berperasaan tidak senang dalam belajar dan tidak berminat
terhadap mata pelajaran, akan mengalami kesulitan dalam
memusatkan tenaga dan energinya.
Kesulitan berkonsentrasi yang dialami siswa kelas X dan
XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta timbul dari dalam diri siswa
dan luar diri siswa. Kesulitan berkonsentrasi yang timbul dari
dalam diri siswa seperti merasa tertekan karena masalah dalam
keluarga, masalah dengan teman (dikucilkan oleh teman, dimusuhi
teman), dan masalah percintaan. Kesulitan berkonsentrasi yang
disebabkan dari dalam diri dapat diatasi dengan membantu siswa
meninjau sikap dan tindakan sendiri. Sedangkan kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
berkonsentrasi yang timbul dari luar diri siswa seperti suara ribut
atau ramai di sekolah saat belajar, suara bising kendaraan dapat
diatasi dengan membantu siswa supaya membuat dirinya lebih
kebal, mengingat setiap manusia memiliki kepekaan untuk
mengontrol hal-hal yang mengganggu dalam dirinya.
Kesulitan mengatur waktu belajar (item 12) dan kurang
mampu mencari informasi-informasi terbaru mengenai belajar
(item 13) disebabkan oleh kurang mampu mengembangkan bakat.
Bakat adalah benih dari suatu sifat yang baru akan tampak nyata
jika ia mendapat kesempatan atau kemungkinan untuk berkembang
(Mustaqim, 2008: 140). Siswa yang memiliki bakat tertentu
biasanya akan memiliki banyak kesempatan untuk mencari
informasi, pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan
dengan bakatnya. Kesulitan belajar yang dialami siswa kelas X dan
XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta yakni belum menyadari bakat
yang ada di dalam dirinya. Apabila siswa menyadari berbagai
bakat yang ada dalam dirinya maka siswa akan memiliki kemauan
mencari informasi, menambah pengetahuan dan mempelajari
keterampilan yang sesuai bakatnya. Untuk membantu siswa yang
belum menyadari bakat dalam dirinya, sebaiknya pihak sekolah
menyelenggarakan tes bakat. Dengan mengetahui bakat dalam
dirinya, siswa dapat belajar mengembangkan bakatnya secara
maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
b. Kesulitan belajar karena fungsi konasi yang kurang mendukung.
Kurang berusaha mengikuti pelajaran di sekolah (item 14)
termasuk kesulitan dalam belajar yang dialami siswa kelas X dan
XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta, disebabkan oleh kurangnya
hasrat dalam belajar. Dalam “berhasrat” orang mencari apa yang
memberikan kepuasan menyingkiri yang tidak memuaskan. Siswa
yang berhasrat kuat akan tekun untuk mencapai sesuatu yang
memberikan kepuasan baginya. Siswa yang tidak memiliki hasrat
kuat dalam belajar tampak tidak tekun dan mengalami kesulitan
dalam belajar (Winkel, 204: 168). Sama halnya dengan belajar,
apabila siswa menyadari bahwa belajar akan memberikan manfaat
atau kepuasan baginya maka siswa akan memiliki hasrat untuk
belajar (hasrat untuk mengikuti pelajaran). Hal lain yang
menunjang siswa berhasrat dan berkendak yang kuat dalam belajar
yakni tersedianya media dan fasilitas yang memadai serta sumber
daya manusia yang sangat berkompeten dalam bidangnya. Apabila
siswa tidak berhasrat dan berkendak yang kuat dalam belajar,
media dan fasilitas memadai serta sumber daya manusia di sekolah
berkompeten akan sia-sia. Untuk membantu mengatasi masalah
siswa yang kurang memiliki hasrat dalam belajar dibutuhkan
kerjasama antara guru, orang tua dan pihak-pihak yang dekat
dengan siswa agar selalu memberikan semangat atau motivasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Kurang rajin membaca kembali materi pelajaran yang
sudah dijelaskan guru (item 15), kurang tekun mengerjakan tugas
sekolah (item 16), dan langsung berhenti mengerjakan soal apabila
soal atau tugas yang diberikan guru terasa sulit (item 17)
disebabkan oleh kurangnya motivasi dalam belajar. Motivasi
belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan
kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu
demi mencapai suatu tujuan.
Siswa kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta
mengalami kesulitan belajar disebabkan kurangnya motivasi,
khususnya motivasi intrinsik, yakni hal atau keadaan yang berasal
dari dalam diri siswa yang mendorong melakukan tindakan belajar.
Untuk menumbuhkan motivasi belajar dalam diri siswa diharapkan
adanya bantuan dari orang lain (seperti guru dan orang tua) untuk
selalu memotivasi siswa dalam belajar. Apabila siswa kelas X dan
XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta memiliki motivasi belajar
maka siswa akan tekun dalam menghadapi tugas belajar, ulet
menyelesaikan kesulitan belajar, tidak mudah putus asa, tidak cepat
puas atas prestasi yang diperoleh, menunjukkan minat yang besar
terhadap bermacam-macam masalah belajar, dan mampu
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Siswa X dan XI
SMA Marsudi Luhur Yogyakarta kurang memiliki motivasi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
dalam diri, hal tersebut menimbulkan kesulitan belajar dan tidak
mampu menjadi penggerak bagi diri sendiri untuk memperoleh
hasil belajar yang maksimal.
c. Kesulitan belajar karena fungsi afeksi yang kurang mendukung.
Kesulitan mempelajari materi atau pokok bahasan tertentu
(item 20) disebabkan oleh siswa kelas X dan XI SMA Marsudi
Luhur yogyakarta kurang menunjukkan minat yang besar terhadap
belajar. Siswa yang menunjukkan minat yang besar dalam belajar
tampak tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan
merasa senang mempelajari materi atau pokok bahasan. Siswa
yang berminat terhadap belajar cenderung memberikan perhatian
yang lebih besar terhadap belajar. Untuk membantu siswa agar
belajar lebih baik, guru dan orang tua harus memberikan tips-tips
belajar yang menyenangkan, sehingga pada akhirnya siswa
berminat dalam belajar.
Kurang menyukai guru tertentu yang memberikan
penjelasan kurang baik saat belajar (item 23) dan kurang senang
apabila suasana gaduh di kelas (item 24) disebabkan oleh perasaan
yang kurang baik saat belajar. Perasaan digolongkan menjadi
“perasaan senang” dan “perasaan tidak senang” terhadap sesuatu,
seseorang maupun situasi. Perasaan senang dibawa oleh siswa
sebagai sumber energi dalam belajar lebih lanjut, sedangkan
perasaan tidak senang; membunuh semangat belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Perasaan tidak senang dalam belajar membuat siswa mengalami
kesulitan belajar. Siswa yang tidak senang dalam belajar terkadang
menunjukkan sikap dan tindakan bahwa ia tidak senang belajar,
tetapi ada juga siswa yang tidak menunjukkan bahwa ia tidak
senang. Oleh karena itu, diperlukan kejelian dari setiap guru di
sekolah agar memperhatikan siswa yang terindikasi kurang senang
dalam belajar dan membantu siswa menjadi berperasaan senang
selama belajar.
d. Kesulitan belajar karena fungsi sensoris-motoris yang kurang
mendukung.
Sulit menulis dengan rapi (item 25) disebabkan siswa kelas
X dan XI SMA Marsudi Luhur yogyakarta kurang mampu menulis
dengan baik. Siswa yang tidak dapat menulis dengan baik atau
dengan rapi cenderung akan kesulitan ketika mempelajari kembali
hal yang telah ditulis. Ada banyak hal lain yang membuat orang
tidak dapat menulis dengan rapi, seperti siswa malas menulis, cacat
fisik, tidak termotivasi dalam belajar, dan kurang tertarik dengan
proses belajar mengajar. Oleh sebab itu, guru harus memberikan
informasi kepada siswa agar mampu menulis dengan rapi sehingga
mudah dibaca dan dipahami ketika dipelajari kembali.
Sulit berbicara dengan lancar sewaktu tampil di depan kelas
(26) disebabkan siswa kurang mampu berbicara dan artikulasi kata.
siswa yang kurang mampu berbicara dan artikulasi kata dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
lancar merupakan hal yang normal dialami setiap manusia,
mungkin karena gugup dan takut berbicara. Akan tetapi, menjadi
tidak normal apabila siswa dalam setiap penampilan di depan kelas
terus-menerus sulit berbicara dan artikulasi kata dengan lancar.
Siswa yamg sulit berbicara dan artikulasi kata dengan lancar
disetiap penampilannya di kelas mungkin mengalami masalah
dengan dirinya. Apabila hal tersebut terindikasi sulit diatasi, referal
ke ahli yang berkompeten menjadi lebih baik. Apabila siswa tidak
dibantu menyelesaikan masalahnya dalam berbicara dan
berartikulasi maka hal tersebut dapat mengganggu dalam proses
belajar siswa.
e. Kesulitan belajar karena kondisi fisik dan psikis yang kurang baik.
Sulit belajar saat sedang sakit (28) disebabkan oleh siswa
kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta kurang memiliki
daya tahan terhadap penyakit. Siswa yang kurang memiliki daya
tahan tubuh yang baik akan mudah terserang oleh berbagai
penyakit. Apabila siswa terserang penyakit maka siswa tidak dapat
belajar dengan baik. Solusinya yakni guru dan orang tua
memberikan informasi atau mensosialisasikan mengenai hidup
yang sehat.
Mudah merasa lesu saat belajar (item 30) dan cepat lelah
saat belajar (item 31) disebabkan vitalitas psikis yang kurang baik
dialami siswa. Vitalitas menunjuk pada jumlah dan kekuatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
energi yang dimiliki seseorang. Siswa yang merasa mudah lesu,
cepat lelah dan kerap merasa lemah dalam belajar tidak akan
memiliki energi yang banyak saat belajar. Pemberian informasi
oleh guru dan orang tua mengenai pentingnya menjaga kebugaran
jasmani sangat penting untuk siswa.
2. Kesulitan belajar karena keadaan dari luar diri yang kurang
mendukung.
a. Kesulitan belajar karena kurang mampu menerima kepribadian
guru yang berbeda-beda.
Sulit menerima sikap guru yang mengajar dengan pilih
kasih (item 42), kurang senang dengan sikap guru yang tidak peka
terhadap kebutuhan siswa (43) dan kurang mampu mematuhi
perintah guru untuk menciptakan kelas yang tenang (45)
disebabkan oleh kepribadian guru yang kurang diinginkan siswa.
Kehadiran guru di kelas memberikan pengaruh yang sangat
signifikan terhadap perkembangan siswa. Sikap guru yang mampu
menunjukkan perilaku demokratis dan tenggang rasa kepada siswa,
responsif terhadap kelas (mau melihat, mendengar dan merespon
masalah belajar siswa), memandang siswa sebagai anak didik,
menilai siswa berdasarkan faktor-faktor yang memadai, dan
berkesinanbungan dalam menggunakan ganjaran serta hukuman,
sangat penting dimiliki oleh setiap guru. Sikap guru demikian
membantu siswa merasa bahwa ia disayangi dan diperhatikan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
guru. Apabila siswa merasa bahwa guru sangat menyayangi dan
memperhatikan serta membantu berbagai kesulitannya, membuat
siswa senang dengan guru bersangkutan. Ketika siswa nyaman
dengan sikap guru maka siswa bersangkutan juga akan senang
mempelajari, mengikuti mata pelajaran guru bersangkutan. Tugas
guru terutama guru BK yakni memberikan pemahaman kepada
siswa mengenai kepribadian guru yang berbeda-beda sehingga
siswa memahami mengenai kepribadian guru yang berbeda-beda
dan akhirnya siswa mampu menerima sikap dan perilaku guru yang
berbeda dalam mengajar.
Siswa kurang mampu menangkap penjelasan dari beberapa
guru saat mengajar (item 44), mengalami kesulitan dalam hal
mengikuti cara guru mengajar (item 46), dan kurang mampu
menyesuaikan diri dengan cara guru mengajar (item 47)
disebabkan oleh keterampilan didaktis guru yang kurang
diinginkan siswa. Kemampuan didaktis seorang guru yakni
kemampuan menguasai bahan/materi, kemampuan mengelola
program belajar mengajar, kemampuan mengelola kelas,
kemampuan menggunakan media/sumber, dan kemampuan
mengelola interaksi belajar mengajar, seperti yang terdapat dalam
kompetensi seorang guru. Apabila siswa tidak suka dengan
kemampuan guru saat mengajar, maka siswa tidak dapat belajar
dengan baik, hal seperti ini yang dialami siswa kelas X dan XI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
SMA Marsudi Luhur Yogyakarta. Untuk membantu siswa kelas X
dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta agar dapat belajar, guru
BK harus memberikan pemahaman yang baik pada siswa mengenai
kemampuan guru yang berbeda-beda, sehingga siswa memahami
dengan baik dan berusaha untuk menyenangi setiap pelajaran. Bagi
guru jaman sekarang dituntut juga agar mampu menyelami siswa
secara utuh sehingga mampu merencanakan strategi belajar
mengajar yang baik bagi siswa.
b. Kesulitan belajar karena siswa kurang memanfaatkan lingkungan
sekolah untuk belajar.
Siswa kurang mampu memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang
disediakan di sekolah (item 32) disebabkan karena siswa kelas X
dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta kurang mampu
memanfaatkan sarana dan prasarana yang terdapat di sekolah.
Sarana dan prasarana yang dimaksud meliputi hal-hal seperti
gedung sekolah, perabot, media pengajaran, ruang laboratorium,
fasilitas perpustakaan dan fasilitas-fasilitas umum lainnya di
sekolah. Adanya fasilitas-fasilitas di sekolah membantu siswa agar
belajar menjadi lebih baik. Apabila siswa belum mampu
menggunakan fasilitas-fasilitas di sekolah, ada kemungkinan
berpengaruh pada hasil belajar siswa rendah dan membuat siswa
mengalami kesulitan belajar. Tugas guru memberikan pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
yang baik kepada siswa bahwa fasilitas-fasilitas yang disediakan
sangat bermanfaat bagi proses belajarnya.
Siswa belum dapat menaati peraturan di sekolah (item 33)
disebabkan oleh suasana sekolah yang kurang nyaman untuk
belajar. Suasana di sekolah merupakan salah satu faktor siswa
berhasil dalam belajar. Suasana sekolah yang kurang kondusif
seperti warga sekolah kurang akrab satu sama lain, tidak
menghargai satu sama lain, dan aturan sekolah yang
pelaksanaannya kurang tegas. Suasana sekolah yang kurang
kondusif, mengakibatkan siswa kesulitan belajar. Kenyataan yang
terjadi pada siswa kelas X dan XI SMA Marsudi luhur yakni
belum dapat menaati peraturan di sekolah. Siswa yang belum dapat
menaati peraturan sekolah, seperti sering bolos, masuk kelas tidak
tepat waktu dan tidur di kelas akan mengalami hambatan dalam
belajar. Solusi agar siswa dapat menaati peraturan yakni penegakan
disiplin dan pemberlakuan aturan yang tegas di sekolah.
Siswa mengalami kesulitan mengikuti bahan pelajaran
yang banyak dan padat (item 37) disebabkan oleh siswa kurang
mampu memahami kurikulum sekolah. Kurikulum yang eksplisit
mengacu pada apa yang hendak diberikan sekolah kepada siswa,
singkatnya harapan sekolah untuk siswa yang diumumkan secara
luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Kurikulum sekolah meliputi program pendidikan nasional,
program kerja sekolah, silabi untuk masing-masing bidang studi,
petunjuk pengajaran dan evaluasi. Kesulitan belajar siswa kelas X
dan XI SMA Marsudi luhur disebabkan karena siswa kurang
memahami silabi yang diberikan guru. Akibat apabila siswa kurang
memahami silabi yang diberikan guru adalah siswa tidak memiliki
arah dan tujuan dalam belajar. Oleh karena itu, penting bagi setiap
guru mata pelajaran menjelaskan sedetil-detil isi dari silabi yang
dibuat sehingga siswa memahami dan mampu mempersiapkan diri
menghadapi proses belajar.
c. Kesulitan belajar karena kurang mampu membangun hubungan
sosial di sekolah.
Siswa sulit membangun hubungan yang baik dengan guru
yang pilih kasih dalam mengajar (item 39) disebabkan oleh siswa
kurang mampu membangun interaksi dengan guru. Adanya
interaksi yang baik antara guru dan siswa maupun sebaliknya
sangat penting di sekolah. Apabila siswa tidak mampu membangun
hubungan yang baik dengan guru, siswa bersangkutan memiliki
persepsi bahwa guru bersangkutan pilih kasih, sombong, egois dan
masih banyak label yang diberikan. Persepsi keliru siswa terhadap
guru dapat mengakibatkan siswa malas dan kurang berhasrat
mengikuti pelajaran guru bersangkutan, pada akhirnya siswa
mengalami kesulitan belajar. Oleh sebab itu, guru sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
pendidik harus berinisiatif untuk berkomunikasi yang baik dengan
peserta didik dan bersahabat dengan peserta didik, layaknya seperti
seorang ayah dan anak.
C. Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar.
Untuk menjawab pertanyaan kedua yakni “Usulan topik bimbingan
manakah yang sesuai untuk membantu siswa kelas X dan XI SMA Marsudi
Luhur Yogyakarta mengatasi kesulitan belajarnya?”, peniliti membuat usulan
mengenai topik-topik bimbingan belajar yang diharapkan dijadikan materi
bimbingan oleh guru BK. Untuk membantu siswa mengatasi kesulitan
belajarnya, topik-topik yang diusulkan ini didasarkan pada kesulitan belajar
yang dialami oleh siswa kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur yang terungkap
dalam penelitian ini. Usulan topik-topik bimbingan belajar yang dimaksudkan
disajikan dalam tabel 7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 7.Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar Kelas X dan XI di SMA
Marsudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014
Standar Kompetensi : Menguasai keterampilan belajar yang baik
Kesulitan Belajar TopikKompetesi
DasarIndikator Materi Metode Sumber
Kurang mampu mempelajari pelajaran eksakta (matematika, fisika, kimia) ( item nomor 1).Mengalami kesulitan dalam mengingat kembali pelajaran yang dijelaskan oleh guru (item nomor 3).
Aku mampu mengingat
Siswa mampu mengingat yang telah dipelajarinya.
a. Menjelaskan arti ingatan
b. Menyebutkan cara-cara mengingat dalam belajar
a. Arti ingatanb. Cara-cara
mengingat dalam belajar
Ceramah singkat, Tanya jawab
Winkel, W. S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
Sulit memahami materi apabila hanya dijelaskan dan tidak ada latihan (item nomor 6).Sulit memahami materi apabila tidak ada latihan (praktek langsung) (item nomor 7).
Gaya belajarku
Siswa mampu menyadari gaya belajarnya.
a. Menyebutkan arti gaya belajar
b. Menjelaskan macam-macam gaya belajar
c. Menjelaskan cara mengenali gayabelajar dalam diri
a. Arti gayabelajar
b. Macam-macam gayabelajar
c. Cara mengenalgaya belajardalam diri
Ceramah singkat dan sharing pengalaman.
Barbara, Prashnig. 2007. The Power of Learning Styles: Memacu Anak Melejitkan Prestasi dengan Mengenali Gaya Belajarnya. Bandung: Kaifa.
Mulyaningtias, B. Renita & Yusuf Purnomo H. 2006. Bimbingan dan Konseling SMA (untuk kelas XI). Jakarta: Erlangga.
Mengalami kesulitan apabila disuruh guru menjelaskan kembali hal yang telah dijelaskan guru yang bersangkutan (item nomor 8)
Berfantasi Siswa mampu berfantasi dalam belajar
a. Menyebutkan arti fantasi
b. Menjelaskan ciri-ciri siswa yang berfantasi dalam belajar
c. Menjelaskan manfaat berfantasi dalam belajar.
a. Arti fantasi b. Ciri-ciri
siswa yang berfantasi dalam belajar
c. Manfaat berfantasi dalam belajar.
Ceramah singkat, Tanya jawab
Abdurrahman, Mulyono. 2009.Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Winkel, W. S. 2004. PsikologiPengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
Masalah-masalah yang dialami membuat siswa sulit berkonsentrasi dalam
Konsentrasi belajar
Siswa mampu berkonsentrasi dalam belajar.
a. Menjelaskan pengertian konsentrasi belajar
a. Pengertian konsentrasi belajar
Ceramah singkat, Tanya jawab, diskusi
Surya, Hendra. 2010. Jadilah Pribadi yang Unggul. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
belajar (item nomor 10).Keadaan diluar kelas atau sekolah yang sangat ramai membuat siswa sulit berkonsentrasi dalam belajar (item nomor 11).
b. Menyebutkan macam-macam gangguan konsentrasi belajar.
c. Menyebutkan tips-tips agar dapat berkonsentrasi dalam belajar
d. Macam-macam gangguan konsentrasi belajar.
b. Tips-tips agar dapat berkonsentrasi dalam belajar
kelompok
Sulit mengatur waktu belajar (item nomor 12).Kurang mampu mencari informasi-informasi terbaru mengenai belajar(item nomor 13)
Sudahkah mengenal bakatmu?
Siswa mampu mengenal bakat dalam dirinya.
a. Menyebutkan arti bakat.
b. Menjelaskan ciri-ciri anak berbakat.
c. Menjelaskan manfaat mengenali bakat
a. Arti bakatb. Ciri-ciri anak
berbakat.c. Manfaat
mengenali bakat
Ceramah singkat, sharing, membuat refleksi.
Eales, Connie. 1986. Mendidik Anak Berbakat. Penerjemah: Supratiknya, A. Yogyakarta: Kanisius.
Munandar. 1984. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah: Petunjuk bagi Guru dan Orang Tua. Jakarta: Gramedia.
Kurang berusaha mengikuti pelajaran di sekolah (item nomor 14)
Berhasrat dalam belajar
Siswa mampu memiliki hasrat dalam belajar
a. Menyebutkan arti hasrat dalam belajar.
b. Menjelaskan ciri siswa yang berhasrat dalam belajar
c. Menjelaskan manfaat berhasrat dalam belajar
a. Arti hasrat dalam belajar.
b. Ciri-ciri siswa yang berhasrat dalam belajar
c. Manfaat berhasrat dalam belajar
Ceramah singkat, sharing, Tanya jawab.
Singer, Kurt. 1987. Membina Hasrat Belajar di Sekolah. Sitorus, Bergman (penerjemah). Bandung: Remadja Karya.
Wlodkowski, Raymond & Jaynes, Judith. 2004. Hasrat untuk Belajar: Membantu Anak-anak Termotivasi dan Mencintai Belajar. Budi Widarto & Narsetyo (penerjemah). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kurang rajin membaca kembali materi pelajaran yang sudah dijelaskan guru (item nomor 15).Kurang tekun mengerjakan tugas sekolah (item nomor 16).Langsung berhenti mengerjakan soal apabila soal atau tugas yang
Motivasi, dasar prestasi.
Siswa semakin termotivasi dalam belajar.
a. Menjelaskan pentingnya motivasi dalam belajar.
b. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dalam belajar
c. Menyebutkan tips-
a. Pengertian motivasi belajar.
b. faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dalam belajar
c. Tips-tips menumbuhka
Ceramah singkat, sharing, Tanya jawab, menonton video motivasi.
Petersen, Lindy. 2004. Bagaimana Memotivasi Anak Belajar. Ismail Isdito (penerjemah). Jakarta: PT.Grasindo.
Mulyaningtias, B. Renita & Yusuf Purnomo H. 2006. Bimbingan dan Konseling SMA (untuk kelas X). Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
diberikan guru terasa sulit(item nomor 17).
tips menumbuhkan motivasi belajar.
d. Menjelaskan cara mempertahankan motivasi belajar.
n motivasi belajar.
d. cara mempertahankan motivasi belajar.
Mengalami kesulitan mempelajari materi atau pokok bahasan tertentu(item nomor 20)
Minatku dalam belajar
Siswa mampu memiliki minat dalam belajar
a. Menjelaskan pengertian minat dalam belajar.
b. Menjelaskan faktor-faktor yang meruntuhkan minat belajar.
a. Pengertian minat dalam belajar.
b. Faktor-faktor yang meruntuhkan minat belajar.
Ceramah singkat, sharing, Tanya jawab
Ekomadyo, Ike Junita. 2010. 22 Prinsip Komunikasi Efektif untuk Meningkatkan Minat Belajar Anak. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Kurang menyukai guru tertentu yang memberikan penjelasan kurang baik saat belajar (item nomor 23).Kurang senang apabila suasana gaduh dikelas(item nomor 20).
Perasaanku saat belajar
Siswa mengenal perasaan yang dirasakan saat belajar
a. Menjelaskan pengertian perasaan positif dan negatif dalam belajar.
b. Menyebutkan kiat-kiat menumbuhkan perasaan positif saat belajar.
a. Pengertian perasaan positif dan negatif dalam belajar.
a. Kiat-kiat menumbuhkan perasaan positif saat belajar.
Ceramah singkat, sharing, Tanya jawab
Ekman, Paul. 2009. Membaca Emosi Orang: Panduan Lengkap Memahami Karakter, Perasaan dan Emosi Orang. Qadir S, Abdul (penerjemah). Yogyakarta: Think Yogyakarta.
Sulit menulis dengan rapi (item nomor 25).
Menulis rapi itu baik
Siswa mampu belajar menulis dengan rapi.
a. Menjelaskan manfaat menulis dengan rapi.
b. Memberikan contoh teknik menulis yang rapi
a. Manfaat menulis dengan rapi.
b. Teknik menulis yang rapi
Ceramah singkat, Tanya jawab
Arsjad, Maidar G dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Sering sulit berbicara dengan lancar sewaktu tampil di depan kelas (item nomor 26)
Jangan malu berbicara
Siswa semakin mampu berbicara dengan lancar
a. Menjelaskan cara berbicara yang baik
b. Menyebutkan pentingnya menjadi pembicara yang baik
a. Cara berbicara yang baik
b. Menyebutkan pentingnya menjadi pembicara yang baik
Ceramah singkat, sharing, latihan berbicara yang baik.
Surya, Hendra. 2010. Menjadi Manusia Pembelajar. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo.
Mulyaningtias, B. Renita & Yusuf Purnomo H. 2006. Bimbingan dan Konseling SMA (untuk kelas X). Jakarta: Erlangga.
Sulit belajar saat sedang Sehat itu Siswa mampu a. Menjelaskan arti a. Arti sehat Ceramah singkat, Cowley, Joy. 2011. Menjaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
sakit (item nomor 28) penting menjaga kesehatan
sehatb. Menjelaskan
pentingnya menjaga kesehatan
c. Menyebutkan usaha-usaha agar tetap sehat
b. Pentingnya menjaga kesehatan
c. usaha-usaha agar hidup sehat
sharing, Tanya jawab
Kesehatan (Keeping Fit). Jakarta: Indeks
Mudah merasa lesu saat belajar (item nomor 30).Cepat lelah saat belajar (item nomor 31)
Kebugaran jasmani adalah penting
Siswa mampu menjaga kebugaran jasmani
a. Menjelaskan pengertian kebugaran jasmani
b. Menyebutkan manfaat kebugaran jasmani bagi keberhasilan belajar
a. Pengertian kebugaran jasmani
b. Manfaat kebugaran jasmani bagi keberhasilan belajar
Ceramah singkat, Tanya jawab
Cholik M, Toho & Rusli, lutan. 2001. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Maulana
Sulit menerima sikap guru yang mengajar dengan pilih kasih (item nomor 42).Kurang senang dengan sikap guru yang tidak peka terhadap kebutuhan siswa (item nomor 43).Kurang mampu mematuhi perintah guru untuk menciptakan kelas yang tenang (item nomor 45).
Menerima kepribadian guru dalam belajar
Siswa mampu menerima pribadi guru yang berbeda-beda
a. Menyebutkan macam-macam sikap guru dalam mengajar.
b. Menjelaskan sikap yang baik terhadap guru yang kurang disenangi
a. Macam-macam sikap guru dalam mengajar.
c. sikap yang baik terhadap guru yang kurang disenangi
Ceramah singkat, Tanya jawab
Tarsito. 1993. Dasar dan Teknik Interaksi Mengajar dan Belajar. Bandung: Remadja Karya.
Winkel, W. S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
Kurang mampu menangkap penjelasan dari beberapa guru saat mengajar (item nomor 44),Mengalami kesulitan dalam hal mengikuti cara guru mengajar (item nomor 46),Kurang mampu menyesuaikan diri dengan cara guru mengajar (item
Menyesuaikan diri dengan cara guru mengajar
Siswa mampu menyesuaikan diri dengan cara guru mengajar
a. Menjelaskan kiat-kiat menyesuaikan diri dengan cara guru mengajaryang berbeda-beda.
b. kiat-kiatmenyesuaikan diri dengan cara guru mengajaryang berbeda-beda.
Ceramah singkat, Tanya jawab
Surya, Hendra. 2009. Menjadi Manusia Pembelajar. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
nomor 47)Kurang mampu memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang disediakan di sekolah (item nomor 32)
Manfaatkan fasilitas sekolahmu!
Siswa mampu memanfatkan failitas di sekolah untuk belajar.
a. Menjelaskan berbagai fasilitas di sekolah
b. Menyebutkan manfaat fasilitas-fasilitas di sekolah
a. Fasilitas di sekolah
b. Manfaat fasilitas-fasilitas di sekolah
Ceramah singkat, Tanya jawab
Djamarah, Syaiful Basri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djaali, H. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Belum dapat menaati peraturan di sekolah (item nomor 33)
Taati peraturan di sekolah
Siswa semakin menyadari akan pentingnya aturan di sekolah
a. Menyebutkan aturan-aturan di sekolah
b. Menyebutkan manfaat adanya aturan di sekolah.
a. Aturan-aturan di sekolah.
b. Manfaat adanya aturan di sekolah.
Ceramah singkat, sharing, Tanya jawab
Khalsa, Sirinam S. 2008. Pengajaran Disiplin dan Harga Diri: Strategi, Adekdot, dan Pelajaran Efektif untuk Keberhasilan Manajemen Kelas. Jakarta: PT. Indeks.
Mengalami kesulitan mengikuti bahan pelajaran yang banyak dan padat (item nomor 37)
Ayo pahami setiap silabi!!
Siswa mampu memahami setiap silabi mata pelajaran
a. Menjelaskan pengertian silabi pelajaran
b. Menjelaskan pentingnya memahami silabi pelajaran.
a. Pengertian silabi pelajaran
b. Pentingnya memahami silabi pelajaran.
Ceramah singkat, Tanya jawab
Nurgiantoro, Burhan. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah. Yogyakarta: BPFE.
Sulit membangun hubungan yang baik dengan guru yang pilih kasih dalam mengajar (item nomor 39)
Membangun komunikasi di sekolah
Siswa mampu membangun komunikasi di sekolah
a. Menjelaskan pengertian komunikasi
b. Menjelaskan tujuan membangun komunikasi di sekolah
c. Menjelaskan pentingnya memiliki keterampilan berkomunikasi
a. pengertian komunikasi
b. Tujuan membangun komunikasi di sekolah
c. Pentingnya memiliki keterampilan berkomunikasi
Ceramah singkat, Tanya jawab
Mulyodiharjo, Sumartono. 2010. The Power of Communication: Komunikasi Kekuatan Dasyat untuk Menjadi Spektakuler. Jakarta: Gramedia.
Mulyaningtias, B. Renita & Yusuf Purnomo H. 2006. Bimbingan dan Konseling SMA (untuk kelas X). Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
BAB V
PENUTUP
Bab ini berisi uraian mengenai (1) kesimpulan dan (2) saran-saran yang
berguna bagi beberapa pihak.
A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada berbagai kesulitan belajar
yang dialami oleh siswa kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta
tahun ajaran 2013/2014. Ada 2 (4,25%) kesulitan belajar yang sangat
dialami, ada 9 (19,14%) kesulitan belajar yang dialami dan ada 20 (42,55%)
kesulitan belajar yang cukup dialami oleh siswa kelas X dan XI SMA
Marsudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014. Secara umum dapat
disimpulkan bahwa ada 31 (65,94%) kesulitan belajar yang dialami siswa
kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.
Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa kelas X dan XI SMA
Marsudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 sebagai berikut:
pertama, kesulitan belajar karena fungsi kognisi yang kurang mendukung
seperti kurang mampu mempelajari pelajaran eksakta (matematika, fisika,
kimia), kesulitan dalam mengingat kembali pelajaran yang dijelaskan oleh
guru, sulit memahami materi apabila hanya dijelaskan, sulit memahami
materi apabila tidak ada latihan (praktek langsung), kesulitan apabila
disuruh guru menjelaskan kembali hal yang telah dijelaskan guru yang
bersangkutan, sulit berkonsentrasi dalam belajar, sulit mengatur waktu
belajar, dan kurang mampu mencari informasi-informasi terbaru mengenai
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
belajar. Kedua, kesulitan belajar karena fungsi konasi yang kurang
mendukung seperti kurang berusaha mengikuti pelajaran di sekolah, kurang
rajin membaca kembali materi pelajaran yang sudah dijelaskan guru, kurang
tekun mengerjakan tugas sekolah, dan langsung berhenti mengerjakan soal
apabila soal atau tugas yang diberikan guru terasa sulit. Ketiga, kesulitan
belajar karena fungsi afeksi yang kurang mendukung seperti kesulitan
mempelajari materi atau pokok bahasan tertentu, kurang menyukai guru
tertentu yang memberikan penjelasan kurang baik saat belajar, dan kurang
senang apabila suasana gaduh dikelas. Keempat, kesulitan belajar karena
fungsi sensoris-motoris yang kurang mendukung seperti sulit menulis
dengan rapi dan sulit berbicara dengan lancar sewaktu tampil di depan kelas.
Kelima, kesulitan belajar karena kondisi fisik dan psikis yang kurang baik
seperti sulit belajar saat sedang sakit, mudah merasa lesu saat belajar dan
cepat lelah saat belajar. Kelima kesulitan tersebut termasuk kesulitan belajar
bersumber dari keadaan dalam diri yang kurang mendukung.
Sedangkan Kesulitan belajar karena keadaan dari luar diri yang
kurang mendukung meliputi: pertama, kesulitan belajar karena kurang
mampu menerima kepribadian guru yang berbeda-beda seperti sulit
menerima sikap guru yang mengajar dengan pilih kasih, kurang senang
dengan sikap guru yang tidak peka terhadap kebutuhan siswa, kurang
mampu menangkap penjelasan dari beberapa guru saat mengajar, kurang
mampu mematuhi perintah guru untuk menciptakan kelas yang tenang,
kesulitan dalam hal mengikuti cara guru mengajar, dan kurang mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
menyesuaikan diri dengan cara guru mengajar. Kedua, kesulitan belajar
karena lingkungan sekolah yang kurang mendukung seperti kurang mampu
memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang disediakan di sekolah, belum dapat
menaati peraturan di sekolah, dan kesulitan mengikuti bahan pelajaran yang
banyak dan padat. Ketiga, kesulitan belajar karena kurang mampu
membangun hubungan sosial di sekolah
Adanya berbagai kesulitan belajar yang dialami oleh siswa kelas X
dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 membuat
peneliti mengusulkan topik-topik yang relevan utuk membantu mengatasi
masalah kesulitan belajar tersebut. Topik-topik bimbingan tersebut antara
lain: aku mampu mengingat, gaya belajarku, berfantasi, konsentrasi belajar,
sudahkah mengenal bakatmu?, berhasrat dalam belajar, motivasi dasar
prestasi, minatku dalam belajar, perasaanku saat belajar, menulis rapi itu
baik, jangan malu berbicara, sehat itu penting, kebugaran jasmani adalah
penting, menerima kepribadian guru dalam belajar, menyesuaikan diri
dengan cara guru mengajar, dan manfaatkan fasiltas sekolahmu!. Usulan
topik-topik tersebut kiranya berguna bagi siswa kelas X dan XI SMA
Marsudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 yang mengalami
kesulitan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
B. Saran
Berikut ini disajikan beberapa saran yang mungkin berguna untuk
berbagai pihak:
1. Guru BK
Konselor sekolah hendaknya membahas topik-topik bimbingan
belajar seperti yang diusulkan dalam skripsi ini. Pemberian bimbingan
topik-topik yang diusulkan dalam skripsi ini diharapkan dapat
membantu siswa mengatasi kesulitan belajarnya.
2. Guru Mata Pelajaran
Alangkah idealnya apabila guru mata pelajaran dan konselor
sekolah membangun kerjasama untuk membantu siswa mengatasi
kesulitan belajarnya. Dengan adanya kolaborasi antara guru mata
pelajaran dan guru BK, siswa-siswi akan terbantu dalam mengatasi
kesulitan-kesulitannya.
3. Peneliti Lain
Yang perlu diperhatikan oleh peneliti lain yakni
a. Bahasa yang digunakan dalam penulisan kuesioner hendaknya
bahasa yang mudah dimengerti oleh subjek penelitian.
b. Setiap item diperiksa sebaik-baiknya agar dapat benar-benar
mengungkap apa yang mau diungkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Dartar Pustaka
Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ambarjaya, Beni S. 2012. Psikologi Pendidikan dan Pengajaran (Teori dan Praktik). Yogyakarta: CAPS.
Atanus, Yuliana M. 2013. Deskripsi Kesulitan Belajar yang Intens Dialami Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Klasikal. Skripsi (diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Atmaja, Prawira Purwa. 2012. Psikologi Pendidikan dalam Perpektif Baru. Yogyakarta; Ar –Ruzz Media.
Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: CV. Alvabeta.
Arsjad, Maidar G dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Azwar, Syaifudin. 2011. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
. 2009. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Barbara, Prashnig. 2007. The Power of Learning Styles: Memacu Anak Melejitkan Prestasi dengan Mengenali Gaya Belajarnya. Bandung: Kaifa.
Cholik M, Toho & Lutan Rusli. 2001. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Maulana.
Cowley, Joy. 2011. Menjaga Kesehatan (Keeping Fit). Jakarta: Indeks.
Dalyono, M. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Daryanto & Mulyo Raharjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djaali, H. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Basri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Eales, Connie. 1986. Mendidik Anak Berbakat. Diterjemahkan oleh Supratiknya, A. Yogyakarta: Kanisius.
Ekman, Paul. 2009. Membaca Emosi Orang: Panduan Lengkap Memahami Karakter, Perasaan dan Emosi Orang. Diterjemahkan oleh Qadir S, Abdul. Yogyakarta: Think Yogyakarta.
Ekomadyo, Ike Junita. 2010. 22 Prinsip Komunikasi Efektif untuk Meningkatkan Minat Belajar Anak. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Furchan, Arief. H. 2007. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. 2012. Kosep Stategi Pembelajaran. Bandung: PT. Refika Aditama.
Kabelen, Erna Kurniaty. 2011. Deskripsi Kesulitan Belajar yang Dialami para Siswa kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 dan Implikasinya pada Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Khalsa, Sirinam S. 2008. Pengajaran Disiplin dan Harga Diri: Strategi, Adekdot, dan Pelajaran Efektif untuk Keberhasilan Manajemen Kelas. Jakarta: PT.Indeks.
Kountur, Ronny. 2003. Metode Penelitian (Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis). Jakarta: PPM.
Masidjo, I. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.
Mulyaningtias, B. Renita & Yusuf Purnomo H. 2006. Bimbingan dan Konseling SMA (untuk kelas X). Jakarta: Erlangga.
. 2006. Bimbingan dan Konseling SMA (untuk kelas XI). Jakarta: Erlangga.
Mulyodiharjo, Sumartono. 2010. The Power of Communication: Komunikasi Kekuatan Dasyat untuk Menjadi Spektakuler. Jakarta: Gramedia.
Munandar. 1984. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah: Petunjuk bagi Guru dan Orang Tua. Jakarta: Gramedia.
Mustaqim, H. 2008. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Nurgiantoro, Burhan. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah. Yogyakarta: BPFE.
Parkay, Forrest W. 2008. Becoming A Teaceher, Menjadi Seorang Guru. Diterjemahkan oleh Dani Daryani. Jakarta: PT. Macanan Jaya Cemerlang.
Petersen, Lindy. 2004. Bagaimana Memotivasi Anak Belajar. Diterjemahkan oleh Ismail Isdito. Jakarta: PT. Grasindo.
Prayitno, H & Erman Amti. 2008. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jalarta: PT. Rineka Cipta.
Sangadji, Etta Mamang dan M.M. Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian (Pendekatan Praktis dalam Penelitian). Yogyakarta: Andi Offset.
Santrock, John W. 2009. Psikologi Pendidikan. Edisi 3, buku 1. Editor, Ria Oktaviani. Jakarta: Salemba Humanika.
Singer, Kurt. 1987. Membina Hasrat Belajar di Sekolah. Diterjemahkan oleh Bergman Sitorus. Bandung: Remadja Karya.
Slavin, Robert E. 2008. Psikologi Pendidikan (teori dan praktik). Edisi kedelapan. Jakarta: PT. Indeks.
Subini, Nini. 2011. Mengatasi Kesulitan Belajar Pada Anak. Jakarta: PT. Buku Kita.
Sudrajat, Akhmad. 2011. Mengatasi Masalah Siswa melalui Layanan Konseling Individual. Yogyakarta: Paramitha Publishing.
Sugiono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
. . 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
Sukardi, Dewa Ketut & Desak P. E. Nila Kusmawati. 2008. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukmadinata, Nana Syaodih.2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suparno, Paul. 2004. Teori Intelligensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Surapranata, Sumarna. 2009. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes, (Inplementasi Kurikulum 2004). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Surya, Hendra. 2010. Jadilah Pribadi yang Unggul. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Suryabrata, Sumadi. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Taniredja, Tukiran dan Hidayati Mustafidah. 2011. Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar). Bandung: Alfabeta.
Tarsito. 1993. Dasar dan Teknik Interaksi Mengajar dan Belajar. Bandung: Remadja Karya.
Uno, Hamzah B. 2010. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Windura, Sutanto. 2008. Be An Absolute Genius: Panduan Praktis How To Learn Sesuai Cara Kerja Alami Otak. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Winkel, W.S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
Wlodkowski, Raymond & Jaynes, Judith. 2004. Hasrat untuk Belajar: Membantu Anak-anak Termotivasi dan Mencintai Belajar. Diterjemahkan oleh BudiWidarto & Narsetyo. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yusuf, Syamsu & Nurihsan Juntika. 2010. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 1
Hasil Perhitungan Penentuan Jumlah Sampel
Jumlah sampel = ℎ ℎ 0%
Jumlah sampel kelas X = 2
6 3 = , kelas X.
Jumlah sampel = ℎ ℎ 0%
Jumlah sampel kelas XI = 56 3 = , kelas XI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 2
KUESIONER KESULITAN BELAJAR(Uji Coba)
Pengantar
Adik-adik yang terkasih,Pada kesempatan ini saya meminta kesediaan anda untuk mengisi kuesioner ini dengan jujur, teliti, dan sesuai dengan pengalaman anda sendiri. Adapun tujuan dari pengisian kuesioner ini adalah untuk mengetahui kesulitan belajar yang adik-adik alami. Atas kesediaan adik-adik, saya ucapkan terima kasih.
Identitas Kelas :Jenis Kelamin :Petunjuk PengisianPada halaman-halaman berikut disajikan sejumlah pernyataan tentang kesulitan belajar. Seberapa setuju anda akan maksud dari masing-masing pernyataan?Berilah tanda centang (√) pada kolom alternatif jawaban yang paling sesuai bagimu. Alternatif jawaban adalah sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju TS : Tidak SetujuSTS : Sangat Tidak SetujuContoh Pengisian Kuesioner
No.Seberapa setuju anda akan maksud dari masing-masing pernyataan berikut?
Alternatif JawabanSS S TS STS
1. Saya kurang mampu mempelajari pelajaran eksakta (matematika, fisika, kimia).
√
Contoh menunjukkan bahwa penjawab memilih alternatif SS atau (sangat setuju), karena penjawab sangat setuju dengan maksud dari pernyataan yang bersangkutan, yaitu penjawab merasa kurang mampu mempelajari mata pelajaran eksakta (matematika, fisika, kimia).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
SS: Sangat Setuju S: Setuju TS: Tidak Setuju STS: Sangat Tidak Setuju
No.Seberapa setuju anda akan maksud dari masing-masing pernyataan sebagai berikut?
Alternatif JawabanSS S TS STS
1. Saya kurang mampu mempelajari pelajaran eksakta (matematika, fisika, kimia).
2. Saya kurang mampu mempelajari pelajaran non-eksakta (IPS, Bahasa).
3. Saya mengalami kesulitan dalam mengingat kembali pelajaran yang dijelaskan oleh guru.
4. Saya kurang mampu memahami inti pembicaraan guru di kelas.
5. Saya kurang mampu memahami materi yang disajikan dalam bentuk gambar, bagan dan diagram.
6. Saya kurang mampu memahami materi pelajaran yang disampaikan secara lisan
7. Saya sulit memahami materi apabila tidak ada latihan (praktek langsung)
8. Saya mengalami kesulitan ketika disuruh menjelaskan ulang penjelasan guru dengan kata-kata sendiri.
9. Saya sulit mengungkapkan sebuah ide atau gagasan.10. Masalah-masalah yang saya alami membuat saya sulit
berkonsentrasi saat belajar.11. Keadaan diluar kelas atau sekolah yang sangat ramai
membuat saya sulit mengikuti pelajaran.12. Saya sulit mengatur waktu belajar.13. Saya kurang mampu mencari informasi-informasi terbaru
mengenai belajar.14. Saya kurang berusaha mengikuti pelajaran di sekolah.15. Saya kurang giat membaca materi pelajaran.16. Saya kurang tekun mengerjakan tugas sekolah.17. Saya langsung berhenti mengerjakan soal apabila soal
atau tugas yang diberikan guru terasa sulit.18. Saya kurang mendapat dukungan dalam belajar dari orang
tua/wali, guru, maupun teman.19. Saya kurang tertarik untuk mempelajari sebagian besar
mata pelajaran di sekolah.20. Saya mengalami kesulitan mempelajari materi atau pokok
bahasan tertentu.21. Saya kurang mampu menghargai atau menghormati guru.22. Saya kurang memahami bahwa materi pelajaran, tugas,
dan praktik sebagai hal yang berguna.23. Saya kurang menyukai suasana kelas yang ribut.24. Saya kurang menyukai guru tertentu yang memberikan
penjelasan kurang baik saat belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
SS: Sangat Setuju S: Setuju TS: Tidak Setuju STS: Sangat Tidak Setuju
No.Seberapa setuju anda akan maksud dari masing-masing pernyataan sebagai berikut?
Alternatif JawabanSS S TS STS
25. Saya kurang senang apabila situasi gaduh26. Saya sulit menulis dengan rapi.27. Saya sulit berbicara dengan lancar di depan kelas.28. Saya sulit menggambar dengan baik.29. Saya sulit mengikuti pelajaran olah raga.30. Saya sulit belajar saat sedang sakit.31. Situasi keluarga saya yang kurang harmonis membuat
saya kurang tenang belajar.32. Saya mudah merasa lesu saat belajar.33. Saya cepat lelah saat belajar.34. Saya kurang mampu memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang
disediakan di sekolah.35. Saya belum dapat menaati peraturan di sekolah.36. Saya kurang mampu bergaul dengan teman-teman
sekolah.37. Saya jarang mengikuti kegiatan BK di sekolah.38. Saya jarang mengikuti kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler
di sekolah.39. Saya mengalami kesulitan mengikuti bahan pelajaran
yang banyak dan padat.40. Saya mengalami kesulitan untuk berteman dengan teman
satu kelas.41. Saya sulit membangun hubungan yang baik dengan guru
yang pilih kasih dalam mengajar.42. Saya sulit belajar apabila letak sekolah berdekatan dengan
pusat keramaian.43. Saya sulit belajar di sekolah karena suara bising
kendaraan di jalan umum.44. Keadaan ekonomi keluarga yang rendah membuat saya
sulit untuk belajar.45. Saya sulit menerima sikap guru yang mengajar dengan
pilih kasih.46. Saya kurang mampu menerima sikap guru yang tidak
peka terhadap kebutuhan siswa.47. Saya kurang mampu menangkap penjelasan dari beberapa
guru saat mengajar.48. Saya kurang mampu mematuhi perintah guru untuk
menciptakan kelas yang tenang.49. Saya mengalami kesulitan dalam hal mengikuti cara guru
mengajar.50. Saya kurang mampu menyesuaikan diri dengan cara guru
mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 3
Data hasil uji coba kuesioner kesulitan belajar
di kelas X SMA Stela Duce Bantul
Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 161 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 2 13 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 4 2 2 2 2 24 1 3 2 2 1 2 2 2 2 3 4 3 2 1 3 25 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 36 3 2 1 4 2 2 3 2 3 3 1 4 4 3 4 37 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 28 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 29 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2
10 4 2 2 4 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 1 111 3 2 3 3 1 2 4 3 3 4 4 2 2 2 3 112 3 2 2 2 2 4 2 2 2 3 4 2 2 2 2 213 4 2 2 2 3 4 2 1 2 2 4 3 3 3 2 214 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 2 2 215 3 3 3 3 4 4 2 2 2 4 4 3 2 4 3 216 3 3 3 4 3 3 2 2 2 4 3 2 3 3 3 317 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 4 2 2 2 318 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 2 2 219 3 4 2 2 2 2 2 2 3 3 4 2 2 2 2 220 3 3 2 2 2 3 2 3 2 4 3 2 2 2 3 121 4 2 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 322 4 2 3 1 1 1 1 4 4 4 3 3 3 3 3 123 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 4 4 3 2 2 324 4 2 3 1 1 2 4 3 2 2 2 4 3 2 3 425 3 2 2 2 1 2 2 3 2 4 3 2 3 1 2 326 3 1 1 2 2 2 1 1 2 4 3 4 3 4 4 427 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 328 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 4 3 2 3 329 2 2 2 2 1 2 1 1 3 4 4 2 2 1 2 230 2 2 3 2 2 2 2 3 3 4 4 3 3 1 1 231 1 3 1 1 2 4 3 3 2 3 4 2 1 3 4 332 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 333 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 234 2 2 2 2 1 3 3 1 2 2 3 2 2 1 2 335 4 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 336 2 3 3 2 1 2 2 3 3 4 4 3 3 2 3 337 3 3 4 3 1 4 3 3 2 4 4 4 1 2 1 138 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 1 2 1 1 1 139 4 3 3 2 2 2 3 4 4 4 3 3 3 2 3 340 3 3 3 2 2 4 3 4 3 1 3 3 3 2 3 341 4 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 242 3 3 1 2 1 2 2 2 2 3 4 3 3 1 3 243 2 2 2 3 4 4 2 3 2 4 4 4 2 1 1 244 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 4 2 2 2 2 245 2 2 2 2 2 3 3 3 2 4 4 2 2 2 3 346 3 3 3 4 4 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3
Total 129 114 112 109 93 121 114 118 112 147 152 130 115 100 113 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 2 1 2 1 1 4 2 3 3 2 3 2 3 3 1 1 2
2 1 2 2 1 1 3 4 4 2 3 2 1 4 3 3 3 2
2 2 1 4 2 2 4 4 4 2 2 2 1 2 4 2 2 2
3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3
2 3 4 2 3 3 3 4 3 4 3 2 1 4 1 2 2 3
2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3
2 1 2 3 2 2 4 3 1 3 4 3 2 4 4 3 3 3
2 2 1 1 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 4 4 4 1 2 2 1 4 1 2 1 3
3 1 2 3 2 1 1 2 1 3 3 2 2 4 2 3 2 1
3 1 2 2 2 2 4 2 4 3 2 3 2 4 1 2 2 2
3 2 2 4 2 3 4 3 4 3 2 3 2 4 4 4 3 4
3 1 2 2 2 2 4 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 2
1 3 2 4 3 2 4 3 4 3 2 3 2 4 4 4 3 4
4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3
3 3 3 2 2 3 2 4 2 2 3 2 2 4 2 4 4 2
3 1 2 2 2 3 4 3 4 1 2 2 3 3 3 2 2 2
3 2 2 3 2 2 4 4 4 2 3 3 3 3 1 1 2 2
1 1 2 4 1 1 4 3 4 2 2 2 2 3 4 2 3 3
4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2
2 1 2 2 3 4 4 3 3 1 2 3 3 3 1 2 2 2
3 2 2 2 1 2 4 3 4 3 2 4 3 4 1 4 4 3
3 3 1 4 2 4 3 4 2 3 4 3 2 1 2 1 2 3
2 1 1 2 1 1 4 1 4 3 3 4 1 2 1 2 2 2
4 1 1 3 2 1 2 3 2 1 2 3 4 3 3 3 3 3
3 1 3 3 3 2 4 4 4 3 2 1 1 3 4 3 3 3
2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 2 3 4 2 2 2
1 1 1 3 1 1 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 2 1
3 1 1 2 1 1 4 3 4 2 4 4 2 4 3 4 4 2
2 1 3 2 2 2 4 3 4 3 2 2 1 4 1 3 3 2
4 1 3 3 2 2 1 4 4 3 3 3 3 4 2 3 2 3
2 1 1 2 2 2 4 2 4 2 3 2 1 3 3 2 1 2
2 2 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1
2 2 2 3 2 3 3 2 4 4 1 3 3 2 2 2 2 1
4 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 1 2 3 3 3 2 2
3 2 2 3 2 1 3 4 3 4 1 3 2 4 3 4 4 3
3 1 1 1 2 2 4 2 4 1 3 1 4 4 1 3 3 2
4 2 2 2 2 2 3 3 2 3 4 3 2 4 4 4 3 4
2 1 1 3 1 1 3 2 3 2 3 3 4 4 1 3 3 2
3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2
2 1 1 2 3 1 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2
4 1 1 2 1 2 4 4 4 1 3 3 2 4 3 4 4 2
3 1 2 2 2 1 1 3 1 2 3 2 1 3 3 2 2 1
2 1 2 2 2 2 4 4 4 2 3 2 2 3 3 3 3 2
4 4 3 3 4 1 4 4 4 3 2 2 1 4 3 3 3 4
120 80 90 117 93 91 154 140 151 115 117 115 100 153 116 127 117 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 Total
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 150
1 2 1 1 3 2 2 2 3 4 4 3 1 1 1 1 101
2 3 2 2 4 1 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 131
2 1 1 1 1 1 4 2 3 2 4 2 3 2 2 2 112
3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 130
4 4 2 1 3 1 4 1 4 1 4 4 4 3 3 4 140
1 1 1 1 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 122
2 2 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 140
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 112
1 2 2 1 3 4 4 1 4 1 4 4 2 2 2 2 117
3 2 1 1 3 2 2 3 4 2 3 2 3 3 2 2 118
2 1 2 1 3 1 1 1 1 1 4 4 3 1 2 3 112
2 2 1 2 4 1 1 1 1 1 4 4 3 1 2 3 130
2 1 2 1 4 2 2 4 4 2 3 3 1 1 2 3 123
2 2 1 2 4 1 1 1 1 4 4 3 1 1 2 3 136
2 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 143
2 4 2 2 4 2 4 2 2 2 4 4 4 2 4 4 142
2 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 125
2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 4 4 3 2 2 2 127
3 2 2 1 3 2 2 2 2 2 4 3 3 2 2 2 120
3 4 2 2 4 3 4 3 3 2 4 4 3 2 3 4 164
1 1 2 1 3 1 2 1 3 1 1 1 2 3 2 2 111
3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 134
2 3 1 1 3 4 3 1 1 1 4 4 3 3 2 4 129
2 1 1 1 3 1 1 1 1 2 3 3 2 1 1 2 100
3 2 2 3 2 1 1 2 2 1 4 3 2 3 2 1 119
3 2 3 2 4 2 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 143
2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 2 2 2 2 117
2 4 3 1 1 3 4 1 1 1 2 3 2 1 1 1 110
1 3 3 2 4 3 4 3 3 2 4 4 2 1 2 3 132
1 1 4 1 3 1 1 4 4 1 4 4 3 2 2 1 121
3 2 3 3 4 3 4 2 4 2 4 3 3 3 3 3 145
1 2 2 1 2 2 2 3 3 2 3 4 2 2 2 2 110
2 2 3 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 96
3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 126
2 1 1 1 3 1 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 122
4 1 3 1 4 1 4 2 2 2 4 4 3 3 3 3 138
2 1 1 1 4 1 2 1 1 1 4 4 3 2 4 4 106
3 2 3 2 4 2 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 149
2 1 3 3 3 4 2 2 2 1 2 2 3 2 3 3 125
2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 130
4 1 2 1 3 1 4 2 2 3 4 4 2 4 3 3 128
2 2 2 3 2 1 4 2 2 1 4 4 3 2 1 2 128
1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 3 3 2 1 1 1 96
3 2 2 2 3 2 2 4 3 3 4 4 2 4 2 2 131
3 2 2 2 4 1 3 2 3 2 4 4 3 4 3 3 143
103 95 95 79 139 88 123 101 116 97 158 150 121 103 109 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 4
Data Hasil Pengujian Validitas dengan Menggunakan SPSS versi 16.0
Kelas X SMA Stella Duce Bantul
No. Item
Koefisien Korelasi r kritis r hitung Keputusan
1. Pearson Correlation ≤ 0,30 .316 Valid 2. Pearson Correlation ≤ 0,30 .257 Tidak Valid3. Pearson Correlation ≤ 0,30 .438 Valid4. Pearson Correlation ≤ 0,30 .439 Valid5. Pearson Correlation ≤ 0,30 .505 Valid6. Pearson Correlation ≤ 0,30 .267 Tidak Valid7. Pearson Correlation ≤ 0,30 .412 Valid8. Pearson Correlation ≤ 0,30 .235 Tidak Valid9. Pearson Correlation ≤ 0,30 .316 Valid10. Pearson Correlation ≤ 0,30 .253 Tidak Valid11. Pearson Correlation ≤ 0,30 .080 Tidak Valid12. Pearson Correlation ≤ 0,30 .437 Valid13. Pearson Correlation ≤ 0,30 .349 Valid14. Pearson Correlation ≤ 0,30 .400 Valid15. Pearson Correlation ≤ 0,30 .287 Tidak Valid16. Pearson Correlation ≤ 0,30 .363 Valid17. Pearson Correlation ≤ 0,30 .469 Valid18. Pearson Correlation ≤ 0,30 .496 Valid19. Pearson Correlation ≤ 0,30 .633 Valid20. Pearson Correlation ≤ 0,30 .324 Valid21. Pearson Correlation ≤ 0,30 .404 Valid22. Pearson Correlation ≤ 0,30 .378 Valid23. Pearson Correlation ≤ 0,30 .029 Tidak Valid24. Pearson Correlation ≤ 0,30 .505 Valid25. Pearson Correlation ≤ 0,30 .024 Tidak Valid26. Pearson Correlation ≤ 0,30 .325 Valid27. Pearson Correlation ≤ 0,30 .273 Tidak Valid28. Pearson Correlation ≤ 0,30 .138 Tidak Valid29. Pearson Correlation ≤ 0,30 .107 Tidak Valid30. Pearson Correlation ≤ 0,30 .343 Valid31. Pearson Correlation ≤ 0,30 .339 Valid32. Pearson Correlation ≤ 0,30 .523 Valid33. Pearson Correlation ≤ 0,30 .530 Valid34. Pearson Correlation ≤ 0,30 .562 Valid35. Pearson Correlation ≤ 0,30 .526 Valid36. Pearson Correlation ≤ 0,30 .476 Valid37. Pearson Correlation ≤ 0,30 .348 Valid38. Pearson Correlation ≤ 0,30 .476 Valid39. Pearson Correlation ≤ 0,30 .611 Valid40. Pearson Correlation ≤ 0,30 .187 Tidak Valid41. Pearson Correlation ≤ 0,30 .480 Valid42. Pearson Correlation ≤ 0,30 .316 Valid43. Pearson Correlation ≤ 0,30 .282 Tidak Valid44. Pearson Correlation ≤ 0,30 .208 Tidak Valid45. Pearson Correlation ≤ 0,30 .333 Valid46. Pearson Correlation ≤ 0,30 .286 Tidak Valid47. Pearson Correlation ≤ 0,30 .471 Valid48. Pearson Correlation ≤ 0,30 .472 Valid49. Pearson Correlation ≤ 0,30 .564 Valid50. Pearson Correlation ≤ 0,30 .640 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Keputusan Item Valid dan Tidak ValidBerdasarkan Hasil Perhitungan Pengujian Validitas dengan
Menggunakan SPSS versi 16.0Kelas X SMA Stella Duce Bantul
NoSeberapa setuju anda akan maksud dari masing-masing pernyataan berikut?
Keputusan
1. Saya kurang mampu mempelajari pelajaran eksakta (matematika, fisika, kimia).
Valid
2. Saya kurang mampu mempelajari pelajaran non-eksakta (IPS, Bahasa).
Tidak Valid
3. Saya mengalami kesulitan dalam mengingat kembali pelajaran yang dijelaskan oleh guru.
Valid
4. Saya kurang mampu memahami inti pembicaraan guru di kelas.
Valid
5. Saya kurang mampu memahami materi yang disajikan dalam bentuk gambar, bagan dan diagram.
Valid
6. Saya kurang mampu memahami materi pelajaran yang disampaikan secara lisan
Tidak Valid
7. Saya sulit memahami materi apabila tidak ada latihan (praktek langsung)
Valid
8. Saya mengalami kesulitan apabila saya disuruh guru menjelaskan kembali hal yang dijelaskan guru dengan kata-kata saya sendiri.
Tidak Valid
9. Saya sulit mengungkapkan sebuah ide atau gagasan. Valid10. Masalah-masalah yang saya alami membuat saya sulit
berkonsentrasi saat belajar.Tidak Valid
11. Keadaan di luar kelas atau sekolah yang sangat ramai membuat saya sulit mengikuti pelajaran.
Tidak Valid
12. Saya sulit mengatur waktu belajar. Valid13. Saya kurang mampu mencari informasi-informasi terbaru
mengenai belajar.Valid
14. Saya kurang berusaha mengikuti pelajaran di sekolah. Valid15. Saya kurang giat membaca materi pelajaran. Tidak Valid16. Saya kurang tekun mengerjakan tugas sekolah. Valid17. Saya langsung berhenti mengerjakan soal apabila soal atau
tugas yang diberikan guru terasa sulit.Valid
18. Saya kurang mendapat dukungan dalam belajar dari orang tua/wali, guru, maupun teman.
Valid
19. Saya kurang tertarik untuk mempelajari sebagian besar mata pelajaran di sekolah.
Valid
20. Saya mengalami kesulitan mempelajari materi atau pokok bahasan tertentu.
Valid
21. Saya kurang mampu menghargai atau menghormati guru. Valid22. Saya kurang memahami bahwa materi pelajaran, tugas, dan
praktik berguna bagi saya.Valid
23. Saya kurang senang apabila suasana di dalam kelas ribut. Tidak Valid24. Saya kurang menyukai guru tertentu yang kurang baik
dalam memberikan penjelasan.Valid
25. Saya kurang senang apabila situasi di sekolah gaduh Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
26. Saya sulit menulis dengan rapi. Valid27. Saya sulit berbicara dengan lancar di depan kelas. Tidak Valid28. Saya sulit menggambar dengan baik. Tidak Valid29. Saya sulit mengikuti pelajaran olah raga. Tidak Valid30. Saya sulit belajar saat sedang sakit. Valid31. Situasi keluarga saya yang kurang harmonis membuat saya
kurang tenang belajar.Valid
32. Saya mudah merasa lesu saat belajar. Valid33. Saya cepat lelah saat belajar. Valid34. Saya kurang mampu memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang
disediakan di sekolah.Valid
35. Saya belum dapat menaati peraturan di sekolah. Valid36. Saya kurang mampu bergaul dengan teman-teman sekolah,
guru, maupun karyawan sekolah.Valid
37. Saya jarang mengikuti kegiatan BK di sekolah. Valid38. Saya jarang mengikuti kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler di
sekolah.Valid
39. Saya mengalami kesulitan mengikuti bahan pelajaran yang banyak dan padat.
Valid
40. Saya mengalami kesulitan untuk berteman dengan teman satu kelas.
Tidak Valid
41. Saya sulit membangun hubungan yang baik dengan guru yang pilih kasih dalam mengajar.
Valid
42. Saya sulit belajar karena letak sekolah berdekatan dengan pusat keramaian.
Valid
43. Saya sulit belajar di sekolah karena suara bising kendaraan di jalan umum.
Tidak Valid
44. Keadaan ekonomi keluarga yang rendah membuat saya sulit untuk belajar.
Tidak Valid
45. Saya sulit menerima sikap guru yang dalam mengajar pilih kasih.
Valid
46. Saya kurang mampu menerima sikap guru yang tidak peka terhadap kebutuhan siswa.
Tidak Valid
47. Saya kurang mampu menangkap penjelasan dari beberapa guru saat mengajar.
Valid
48. Saya kurang mampu mematuhi perintah guru untuk menciptakan kelas yang tenang.
Valid
49. Saya mengalami kesulitan dalam mengikuti cara guru mengajar.
Valid
50. Saya kurang mampu menyesuaikan diri dengan cara guru mengajar.
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 5
KUESIONER KESULITAN BELAJAR
Pengantar
Adik-adik yang terkasih,
Pada kesempatan ini saya mengharapkan kesediaan anda untuk mengisi kuesioner ini dengan jujur, teliti, dan sesuai dengan pengalaman anda sendiri. Adapun tujuan dari pengisian kuesioner ini adalah untuk mengetahui kesulitan belajar yang adik-adik alami. Atas kesediaan adik-adik, saya ucapkan terima kasih.
Identitas Kelas :Jenis Kelamin :
Petunjuk Pengisian
Pada halaman-halaman berikut disajikan sejumlah pernyataan tentang kesulitan belajar. Seberapa setuju anda akan maksud dari masing-masing pernyataan?Berilah tanda centang (√) pada kolom alternatif jawaban yang paling sesuai bagimu. Alternatif jawaban adalah sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju TS : Tidak SetujuSTS : Sangat Tidak SetujuContoh Pengisian Kuesioner
No.Seberapa setuju anda akan maksud dari masing-masing pernyataan berikut?
Alternatif JawabanSS S TS STS
1. Saya kurang mampu mempelajari pelajaran eksakta (matematika, fisika, kimia).
√
Contoh menunjukkan bahwa penjawab memilih alternatif SS atau (sangat setuju), karena penjawab sangat setuju dengan maksud dari pernyataan yang bersangkutan, yaitu penjawab merasa kurang mampu mempelajari mata pelajaran eksakta (matematika, fisika, kimia).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
SS: Sangat Setuju S: Setuju TS: Tidak Setuju STS: Sangat Tidak Setuju
No.Seberapa setuju anda akan maksud dari masing-masing pernyataan sebagai berikut?
Alternatif JawabanSS S TS STS
1. Saya kurang mampu mempelajari pelajaran eksakta (matematika, fisika, kimia).
2. Saya sulit mempelajari pelajaran Non-eksakta (pelajaran yang bukan menghitung).
3. Saya mengalami kesulitan dalam mengingat kembali pelajaran yang dijelaskan oleh guru.
4. Saya kurang mampu memahami inti pembicaraan guru di kelas.
5. Saya kurang mampu memahami materi yang disajikan dalam bentuk gambar, bagan dan diagram.
6. Saya sulit memahami materi apabila hanya dijelaskan.7. Saya sulit memahami materi apabila tidak ada latihan
(praktek langsung).8. Saya mengalami kesulitan apabila disuruh guru
menjelaskan kembali hal yang telah dijelaskan guru yang bersangkutan.
9. Saya sulit mengungkapkan sebuah ide atau gagasan.10. Masalah-masalah yang saya alami membuat saya sulit
berkonsentrasi dalam belajar.11. Keadaan diluar kelas atau sekolah yang sangat ramai
membuat saya sulit berkonsentrasi dalam belajar.12. Saya sulit mengatur waktu belajar.13. Saya kurang mampu mencari informasi-informasi terbaru
mengenai belajar.14. Saya kurang berusaha mengikuti pelajaran di sekolah.15. Saya kurang rajin membaca kembali materi pelajaran
yang sudah dijelaskan guru.16. Saya kurang tekun mengerjakan tugas sekolah.17. Saya langsung berhenti mengerjakan soal apabila soal
atau tugas yang diberikan guru terasa sulit.18. Saya kurang mendapat dukungan dalam belajar dari orang
tua/wali, guru, maupun teman.19. Saya kurang tertarik untuk mempelajari sebagian besar
mata pelajaran di sekolah.20. Saya mengalami kesulitan mempelajari materi atau pokok
bahasan tertentu.21. Saya kurang mampu menghargai atau menghormati guru.22. Saya kurang memahami bahwa materi pelajaran, tugas,
dan praktik sebagai hal yang berguna.23. Saya kurang menyukai guru tertentu yang memberikan
penjelasan kurang baik saat belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
SS: Sangat Setuju S: Setuju TS: Tidak Setuju STS: Sangat Tidak Setuju
No.Seberapa setuju anda akan maksud dari masing-masing pernyataan sebagai berikut?
Alternatif JawabanSS S TS STS
24. Saya kurang senang apabila suasana gaduh dikelas.25. Saya sulit menulis dengan rapi.26. Saya sering sulit berbicara dengan lancar sewaktu tampil
di depan kelas.27. Saya sulit mengikuti pelajaran olah raga.28. Saya sulit belajar saat sedang sakit.29. Situasi keluarga saya yang kurang harmonis membuat
saya kurang tenang belajar.30. Saya mudah merasa lesu saat belajar.31. Saya cepat lelah saat belajar.32. Saya kurang mampu memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang
disediakan di sekolah.33. Saya belum dapat menaati peraturan di sekolah.34. Saya kurang mampu bergaul dengan teman-teman
sekolah.35. Saya jarang mengikuti kegiatan BK di sekolah.36. Saya jarang mengikuti kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler
di sekolah.37. Saya mengalami kesulitan mengikuti bahan pelajaran
yang banyak dan padat.38. Saya mengalami kesulitan untuk berteman dengan teman
satu kelas.39. Saya sulit membangun hubungan yang baik dengan guru
yang pilih kasih dalam mengajar.40. Saya sulit belajar apabila letak sekolah berdekatan dengan
pusat keramaian.41. Saya kekurangan waktu untuk belajar karena saya harus
membantu orang tua mencari nafkah.42. Saya sulit menerima sikap guru yang mengajar dengan
pilih kasih.43. Saya kurang senang dengan sikap guru yang tidak peka
terhadap kebutuhan siswa.44. Saya kurang mampu menangkap penjelasan dari beberapa
guru saat mengajar.45. Saya kurang mampu mematuhi perintah guru untuk
menciptakan kelas yang tenang.46. Saya mengalami kesulitan dalam hal mengikuti cara guru
mengajar.47. Saya kurang mampu menyesuaikan diri dengan cara guru
mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 6
Hasil Pengujian Reliabilitas dengan Menggunakan SPSS versi 16.0
Kelas X SMA Stella Duce Bantul
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Part 1 Value .753
N of Items 25a
Part 2 Value .803
N of Items 25b
Total N of Items 50
Correlation Between Forms .697
Spearman-Brown Coefficient
Equal Length .821
Unequal Length .821
Guttman Split-Half Coefficient .815
a. The items are: VAR00001, VAR00002, VAR00003, VAR00004, VAR00005, VAR00006, VAR00007, VAR00008, VAR00009, VAR00010, VAR00011, VAR00012, VAR00013, VAR00014, VAR00015, VAR00016, VAR00017, VAR00018, VAR00019, VAR00020, VAR00021, VAR00022, VAR00023, VAR00024, VAR00025.
b. The items are: VAR00026, VAR00027, VAR00028, VAR00029, VAR00030, VAR00031, VAR00032, VAR00033, VAR00034, VAR00035, VAR00036, VAR00037, VAR00038, VAR00039, VAR00040, VAR00041, VAR00042, VAR00043, VAR00044, VAR00045, VAR00046, VAR00047, VAR00048, VAR00049, VAR00050.
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 46 100.0
Excludeda 0 .0
Total 46 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7
Data Kesulitan Belajar yang Dialami Siswa Kelas X dan XI SMA Marsudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 241 1 2 2 2 1 3 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 3 42 3 4 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 43 4 2 3 2 2 1 1 3 2 4 1 2 1 1 3 3 1 2 2 2 1 2 1 14 3 2 3 2 2 4 2 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 4 45 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 2 2 3 3 3 2 2 3 1 2 4 46 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 3 1 2 2 2 2 4 27 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 38 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 39 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2
10 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 211 4 1 3 2 3 2 2 4 2 3 2 4 2 3 3 3 4 2 2 2 2 2 4 212 4 1 1 1 1 4 4 3 2 3 3 1 3 3 4 3 2 3 3 3 1 4 4 413 3 2 2 2 1 4 2 2 1 3 2 3 2 3 3 3 2 2 1 3 1 2 3 414 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 2 2 3 3 1 1 1 3 1 2 3 315 3 2 3 3 2 4 2 4 2 4 4 3 3 3 2 2 3 1 2 3 2 2 3 316 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 1 3 3 2 1 2 3 2 1 3 317 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 318 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 2 319 2 2 2 2 3 1 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 2 1 2 4 420 2 2 2 2 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 4 321 1 4 3 2 1 1 4 4 3 1 1 1 1 4 4 4 4 1 4 2 4 4 4 122 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 323 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 324 2 1 4 3 2 4 2 3 2 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 4 425 3 2 2 2 2 4 4 3 2 2 1 4 4 3 3 4 4 1 2 4 1 2 4 426 2 2 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 4 2 3 2 1 2 1 427 2 1 2 3 2 1 2 2 2 4 2 2 1 3 3 3 2 2 2 3 2 2 4 228 2 2 3 2 2 4 3 2 3 4 4 4 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 4 429 3 2 2 2 2 3 1 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 4 430 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 331 3 2 3 3 1 1 3 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 1 2 4 1 3 4 3
Total 79 65 76 68 61 85 77 79 68 86 80 85 75 76 91 87 80 58 68 80 59 68 100 96
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47Total
2 1 3 2 1 1 1 2 2 3 2 1 1 3 3 1 1 3 3 1 1 1 1 883 4 2 2 4 3 4 3 3 2 3 2 2 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 1362 3 1 1 1 2 2 2 2 1 1 3 1 1 2 1 1 4 4 2 2 2 1 892 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 3 3 2 3 2 2 1222 2 2 4 1 2 2 2 3 1 1 1 3 1 3 2 1 3 3 2 2 2 2 1052 1 4 4 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 4 2 2 4 4 3 2 2 2 1052 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 1072 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 952 2 1 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 1042 2 1 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1013 3 1 4 1 4 3 2 2 2 1 3 4 1 4 1 2 4 3 2 2 2 2 1193 1 1 3 3 3 3 2 2 2 1 1 3 2 1 1 1 3 4 3 2 3 3 1162 1 1 3 2 2 3 3 2 1 3 1 3 1 2 2 1 4 4 3 2 3 4 1092 2 1 4 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 4 2 1 2 2 883 3 1 3 2 3 2 2 3 1 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 1213 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 1133 3 1 2 1 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 3 3 3 3 3 1164 2 2 4 1 3 3 2 2 1 3 3 2 1 1 3 1 1 1 3 4 4 3 1313 3 1 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 1 2 1 2 4 4 3 2 2 3 1182 3 1 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 1 3 3 3 4 3 3 3 2 2 1283 2 1 4 4 4 4 2 3 1 4 1 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1343 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1243 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 1252 4 3 4 4 4 3 3 3 2 2 2 3 1 3 4 2 3 3 3 2 3 3 1371 2 1 3 1 1 2 2 3 1 4 4 4 1 2 2 2 4 4 3 3 3 3 1233 2 1 1 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 4 3 2 2 2 1073 2 2 4 1 1 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 1 4 4 4 2 3 3 1114 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 3 2 2 2 1192 2 2 4 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 1 3 3 3 2 2 3 1182 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 1163 2 1 3 1 1 1 3 4 1 2 1 3 1 4 1 1 4 4 3 4 3 3 110
78 73 51 96 64 76 77 71 73 56 67 64 78 52 79 66 58 97 102 86 75 74 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 8
Cara Menghitung Rentang Skor Kesulitan Belajar
Berdasarkan PAP Tipe II
Skor maksimal per item = 4
Jumlah sampel=31
Total skor maksimal = 4x31=124
81%x124= 100,44
66%x124= 81,84
56%x124= 69,44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI