plagiat merupakan tindakan tidak terpuji analisis...

133
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA TIPE HIGH ORDER THINKING PADA POKOK BAHASAN POLA BILANGAN DI KALANGAN SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 5 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 SKRIPSI Disusun Oleh : Widhia Tri Nuragni NIM: 141414060 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: vankien

Post on 18-Aug-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL

MATEMATIKA TIPE HIGH ORDER THINKING PADA POKOK

BAHASAN POLA BILANGAN DI KALANGAN SISWA KELAS VIII E

SMP NEGERI 5 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Disusun Oleh :

Widhia Tri Nuragni

NIM: 141414060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

i

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL

MATEMATIKA TIPE HIGH ORDER THINKING PADA POKOK

BAHASAN POLA BILANGAN DI KALANGAN SISWA KELAS VIII E

SMP NEGERI 5 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh :

Widhia Tri Nuragni (141414060)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

iv

PERSEMBAHAN

“Bersukacitalah dalam pengharapan,

sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!”

- Roma 12:12–

Dengan penuh rasa syukur atas terselesaikannya skripsi ini, saya

persembahkan untuk:

1. TuhanYesusKristusyangselalumenyertaidanmemberkatisayadalamsegala hal.

2. Papa Suwarno dan Mama Muji Triusmaniati atas kasih sayang dan

kepercayaan yang selalu diberikan kepadasaya.

3. Kedua kakaktercintaYudha Perdana dan Arie Nugraha.

4. Saudara-saudari tercinta Persekutuan Mahasiswa Kristen Sanata Dharma.

5. Sahabat-sahabat sayaterkasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang sudah

disebutkan dalam kutipad dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 5 November 2018

Penulis

Widhia Tri Nuragni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PIBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Widhia Tri Nuragni

Nomor Mahasiswa : 141414060

Demi perkembangan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL

MATEMATIKA TIPE HIGH ORDER THINKING PADA POKOK

BAHASAN POLA BILANGAN DI KALANGAN SISWA KELAS VIII E

SMP NEGERI 5 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019

Dengan demikian memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma

hak untuk menyimpan, mengalihkan dalambentuk media lain, mengelolanya

dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 5 November 2018

Penulis

Widhia Tri Nuragni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

vii

ABSTRAK

Widhia Tri Nuragni. 2018. Analisis Kemampuan SiswaDalam Menyelesaikan

Soal Matematika Tipe Higher Order Thinking Pada Pokok Bahasan Pola

Bilangan di Kalangan Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 5 Yogyakarta Tahun

Ajaran 2018/2019. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata DharmaYogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII

E SMP Negeri 5 Yogyakarta dalam menyelesaikan soal matematikatipe Higher

Order Thinking pada pokok bahasan pola bilangan, 2) Mengetahui tingkat kualitas

respon siswa dalam pengerjaan soal matematika tipe Higher Order Thinking pada

pokok bahasan pola bilangan di kalangan siswa kelas VIII E SMP Negeri 5

Yogyakarta.

Penelitian ini menggunakan metode deskripstif. Subjek penelitian ini

adalah siswa kelas VIII E SMP Negeri 5 Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Oktober 2017 dengan objek

penelitian kemampuan menyelesaikan soal matematikatipe Higher Order

Thinking pada pokok bahasan pola bilangan. Data diperoleh dari hasil tes tertulis

dan wawancara dengan beberapa siswa.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentase ketuntasan hasil

belajar siswa kelas VIII E adalah 27,59%. Persentase tersebut diperoleh karena

dari 29 siswa yang mengikuti tes, hanya 8 siswa yang mendapat nilai di atas KKM

(KKM = 80). Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa tersebut tergolong

masih rendah. Dari hasil tersebut jugadiperoleh kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal matematika tipe HOTsmasih rendah untuk tingkat evaluasi

(C5) dan kreasi (C6). Di sisi lain,tingkat kualitas respon siswa dalam

menyelesaikan soaltipe HOTsberdasarkan taksonomi SOLO, dilihat dari uraian

jawaban seluruh siswa menunjukkan bahwa siswa kelas VIII E terdiri dari tingkat

unistructural (13,79%), multistructural (44,83%),dan relational (41.38%).

Sedangkan tingkat kualitas respon siswa berdasarkan hasil wawancara beberapa

siswa menunjukkan bahwa siswa kelas VIII E terdiri dari tingkat multistructural,

relational, dan extended relational. Secara keseluruhan baik berdasarkan uraian

siswa maupun hasil wawancara, tingkat pemahaman siswa kelas VIII E cenderung

pada tingkat multistructural. Tingkatan ini memiliki arti bahwa siswa sudah

memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu

menyelesaikannya dengan baik.

Kata kunci: analisis kemampuan, soal tipe HOTs, hasil belajar, kualitas respon,

pola bilangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

viii

ABSTRACT

Widhia Tri Nuragni. 2018. Analysis on the Students’ Ability in Solving the

Higer Order Thinking Problems Type about Number Pattern of Grade VIII E

Students in State Junior High School 5 Yogyakarta on the 2018/2019 Academic

Year. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and

Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata

Dharma University.

This research aims to find out: 1) the learning outcomes of Grade VIII E students

in State Junior High School 5 Yogyakarta in terms of solving the HOTs problems

about number pattern, 2) the quality of response regarding the steps on solving

the HOTs problems about number pattern among VIII E students in State Junior

High School 5 Yogyakarta.

The method applied in this research is descriptive. The subjects are grade VIII E

students in State Junior High School 5 Yogyakarta on the Academic Year of

2018/2019. The research was conducted on August-October 2018 with students’ ability in solving the HOTs problems about number pattern as the object of study.

The data were collected from the results of written test and interview with some

students.

The result of this research illustrates that the mastery learning’s percentage of

grade VIII E students is 27.59%. This percentage is obtained because with the

total of 29 students taking part of the test, there are only 8 students who got the

score above the minimum criteria of mastery learning(KKM = 80). This reveals

that the students’ ability is still low. From these results also obtained the ability of

students to solve HOTs type questions is still low for evaluation level (C5) and

creation level (C6). On the other hand, the quality of response in solving the

problems based on the SOLO taxonomy, based on all the students’ answers alone

reflect the fact that the grade VIII E students composed of unistructural level

(13.79%), multistructural level (44.83%), and relational level (41.38%).

Meanwhile, the quality of response of grade VIII E students based on the

interview’s result of some students describes that the students consist of

multistructural level, relational level, and extended relational level. Based on the

students’ elucidation and interview, it shows that the understanding of grade VIII

E students tends to fall on the level of multistructural. It means that the students

already understand and are able to plan the solving steps of the problems.

However, they are not yet able to solve the problemwell.

Keywords: ability analysis, HOTs type problems, learning outcomes, quality of

response, number pattern

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, yang telah melimpahkan berkat

danrahmat-Nyakepadapenulissehinggadapatmenyelesaikanskripsidenganjudul

“ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL

MATEMATIKA TIPE HIGH ORDER THINKING PADA POKOK

BAHASAN POLA BILANGAN DI KALANGAN SISWA KELAS VIII E

SMP NEGERI 5 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019”

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

Penulismenyadaribahwadalampenulisanskripsiini,penulismendapatkan

banyak bimbingan dan dorongan dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan IlmuPendidikan Universitas Sanata DharmaYogyakarta.

2. Bapak Beni Utomo, M.Sc., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika Universitas Sanata DharmaYogyakarta.

3. Ibu Niluh Sulistyani, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktu untuk membimbing, memberikan semangat, dan motivasi bagipenulis.

4. Bapak Suharno, S.Pd., S.Pd.T M.Pd, selaku Kepala SMP N 5 Yogyakarta yang

telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan penelitian

disekolah.

5. Bapak Hari Prasetyo, S.Ag, selaku Guru Mata pelajaran Matematika SMP N 5

Yogyakartayangtelahmemberikankesempatandanmembimbingpenulisselama

penelitian.

6. Keluarga tercinta yaitu Papa Suwarno, Mama Muji Triusmaniati, Yudha

PerdanadanArie Nugraha yang mendoakan, memotivasi danmeberikan

pengharapan serta semangat demi kelancaran studi terkhusunya dalam

penyusunan skripsi ini.

7. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

x

suka maupun duka selama menjalani prosesperkuliahan.

8. Teman-teman pendidikan matematika angkatan 2014 yang tidak dapat disebut

satu per satu, yang telah turut serta membantu baik secara langsung maupun

tidak langsung memberikan motivasi, dukungan, dan doa bagi penulis selama

ini terkhususnya dalam proses penyusunan skripsi ini.

9. Semua pihak yang telah memberikan motivasi, semangat dan dukungan bagi

penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna melengkapi

kekurangan dari penulisan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima

kasih dan berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 5 November 2018

Penulis

Widhia Tri Nuragni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................ vi

ABSTRAK .......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................................... 3

C. Batasan Masalah ............................................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ............................................................................................ 4

E. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 4

F. Penegasan Istilah .............................................................................................. 5

G. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 6

BAB IILANDASAN TEORI ................................................................................ 8

A. Pembelajaran Matematika ................................................................................ 8

B. Hasil Belajar ................................................................................................... 10

C. Taksonomi SOLO (Structure of Observed Learning Outcome) ..................... 11

D. Soal Tipe Higher Order Thinking skill (HOTs) ............................................. 14

E. Barisan dan Deret Bilangan ............................................................................ 16

F. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 19

G. Penelitian yang Relevan ................................................................................. 20

BAB IIIMETODE PENELITIAN....................................................................... 22

A. Jenis Penelitian ............................................................................................... 22

B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 22

C. Subjek dan Objek Penelitian .......................................................................... 22

D. Bentuk Data .................................................................................................... 23

E. Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 23

F. Instrumen Penelitian ....................................................................................... 24

G. Metode Analisis Data ..................................................................................... 27

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 32

A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................... 32

B. Analisis Data dan Penyajian Hasil Analisis ................................................... 34

C. Pembahasan .................................................................................................... 73

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 81

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 81

B. Saran ............................................................................................................... 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Dimensi Proses Berpikir................................................................ 14

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Tes Tertulis .................................................................... 25

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara .................................................................... 27

Tabel 3.3 Tingkatan Kemampuan Berdasarkan Taksonomi SOLO .............. 29

Tabel 4.1 Daftar Hasil Tes Tertulis Siswa .................................................... 35

Tabel 4.2 Persentasae Skor Siswa Pada Tiap Soal ........................................ 36

Tabel 4.3 Persentase Ketuntasan KKM ......................................................... 37

Tabel 4.4 Topik Data Kemampuan Dari Hasil Tes Tertulis.......................... 37

Tabel 4.5 Kualitas Respon Siswa Dari Hasil Tes Tertulis ............................ 58

Tabel 4.6 Persentase Kualitas Respon Siswa Dari Hasil Tes Tertulis .......... 59

Tabel 4.7 Persentase Ketercapaian Siswa Dalam Menyelesaikan Per

Nomor Soal Berdasarkan Level Soal ............................................ 60

Tabel 4.8 Rata-Rata Persentase Ketercapaian Pada Tiap Level Soal ............ 60

Tabel 4.9 Hasil Analisis Wawancara Terhadap Kemampuan Siswa

Dalam Menyelesaikan Soal ........................................................... 61

Tabel 4.10 Kualitas Respon Siswa Dari Hasil Wawancara ............................. 71

Tabel 4.11 Kualitas Respon Siswa Dalam Menyelesaikan Soal ..................... 72

Tabel 4.12 Persentase Kualitas Respon Siswa Dalam Menyelesaikan Soal ... 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

xiii

DAFTAR DIAGRAM DAN BAGAN

Diagram 4.1 Persentase Ketuntasan KKM ...................................................... 37

Bagan 4.1 Kategorisasi kemampuan Siswa Untuk Soal No. 1a ................... 51

Bagan 4.2 Kategorisasi kemampuan Siswa Untuk Soal No. 1b .................. 52

Bagan 4.3 Kategorisasi kemampuan Siswa Untuk Soal No. 2 .................... 53

Bagan 4.4 Kategorisasi kemampuan Siswa Untuk Soal No. 3a ................... 54

Bagan 4.5 Kategorisasi kemampuan Siswa Untuk Soal No. 3b .................. 55

Bagan 4.6 Kategorisasi kemampuan Siswa Untuk Soal No. 4 .................... 56

Bagan 4.7 Kategorisasi kemampuan Siswa Untuk Soal No. 5 .................... 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A.1 Surat Ijin Penelitian .................................................................. 86

Lampiran A.2 Surat Selesai Penelitian ............................................................ 87

Lampiran B.1 Lembar Tes Tertulis ................................................................. 88

Lampiran B.2 Pedoman Skor Tes Tertulis ...................................................... 90

Lampiran B.3 Pedoman Wawancara ............................................................... 96

Lampiran B.4 Lembar Validasi Soal Oleh Validator ...................................... 98

Lampiran B.5 Lembar Validasi Pedoman Wawancara Oleh Validator ........... 99

Lampiran B.6 Pengelompokan Siswa .............................................................. 100

Lampiran B.7 Lembar Jawab Siswa ................................................................ 102

Lampiran B.8 Transkip Hasil Wawancara ....................................................... 104

Lampiran B.9 Validitas dan Reliabilitas Soal Tes Tertulis .............................. 115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan di Indonesia selalu mengalami penyempurnaan yang pada

akhirnya menghasilkan suatu produk atau hasil pendidikan yang berkualitas.

Berbagai usaha telah dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu

pendidikan yang ada, sehingga mampu menciptakan generasi penerus bangsa

yang handal yang mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

Perbaikan dan penyempurnaan ini meliputi perbaikan dalam sistem pendidikan

ataupun hal yang langsung dikaitkan dengan praktek pembelajaran. Kebijakan

tentang Kurikulum 2013 yang dicanangkan oleh pemerintah RI melalui Permen

No. 22 tahun 2016 tentang standar proses, tampak jelas bahwa sebagai

rancangan penyempurnaan kurikulum diharapkan siswa dapat mengembangkan

diri dalam berpikir. Siswa dituntut tidak hanya memiliki kemampuan berpikir

tingkat rendah atau LOTs (Lower Order Thinking skill), tetapi juga sampai

pada kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOTs (Higher Order Thinking

skill). Menurut Kratwhwol, & Anderson (2001), menyatakan bahwa indikator

untuk mengukur HOTs meliputi menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan

mencipta (C6).

Pada tahun 2018, Kemendikbud mulai memberlakukan soal yang

membutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau "High Order Thinking

skill" atau HOTs pada Ujian Nasional (UN) 2018.Sistem HOTs akan terus

digunakan karena ini bertujuan mengembangkan daya nalar siswa. Keputusan

tersebut mendapat banyak keluhan dari para siswa mengenai sulitnya soal

Matematika dalam UN tahun 2018. Menurutnya, penggunaan HOTs dalam soal

UN diterapkan untuk mendorong kemampuan berpikir kritis siswa. Didapat

nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) 2018 Sekolah Menengah Pertama (SMP)

mengalami penurunan. Khususnya pada mata pelajaran matematika dan IPA.

Untuk sekkolah negeri rata-rata nilai tahun 2018 adalah 53,42. Sedangkan pada

UNBK tahun 2017 sebesar 56,27(Kemendikbud, 2018).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

2

2

SMP Negeri 5 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah negeri

berkualitas, di kota Yogyakarta yang siswanya berasal dari berbagai daerah di

Provinsi D.I.Yogyakarta (sebelum diberlakukan sistem zonasi). Adanya

passing grade yang tinggi (NUN: 291,5) mengakibatkan siswa yang diterima

di SMP N 5 Yogyakarta adalah siswa-siswi terbaik. Sebagai sekolah

berkualistas, penting bagi peneliti untuk memastikan bahwa siswa telah

mencerminkan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOTs (Higher Order

Thinking skill)seperti berpikir kritis, logis, dan kreatif. SMP Negeri 5

Yogyakarta telah menerapkan Kurikulum 2013 untuk semua tingkat.

Penelitian ini difokuskan pada siswa kelas VIII dilandasi oleh teori

Jean Piaget yang membagi empat tahap perkembangan anak dimana pada tahap

ke empat yakni Formal Operations (11-15 tahun) pada tahap ini anak dapat

memikirkan situasi hipotesis secara penuh dan proses berpikir mereka tak lagi

tergantung hanya pada hal–hal yang langsung dan real. Pemikirannya semakin

logis dan abstrak sehingga sudah dapat menggunakan pola “kemungkinan”

(Hergenhahn, 2012).

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal peneliti selama

pembelajaran dengan guru matematika kelas VIII E SMP N 5 Yogyakarta

didapat informasi sebagai berikut:

1. Dari hasil penilaian akhir semester didapati siswa memiliki nilai yang

beragam dan secara tidak langsung dapat menunjukkan perbedaan

kemampuan menyelesaikan soal matematika yang dimiliki oleh siswa kelas

VIIIE.

2. Mengenai soal-soal HOTs guru mengatakan masih kekurangan

waktudanreferensiuntukmembuat soal–soal matematika HOTs. Soal-soal

yang diberikan oleh guru terbatas pada soal di buku pegangan siswa.

3. Siswa tidak terbiasa dengan soal-soal HOTs dan beranggapan soal-soal

HOTs adalah soal yang memiliki tingkat kesulitan tinggi.

4. Guru belum mengetahui sejauhmana kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal khususnya soal–soal matematika HOTs.

Guru belum mencoba mencari penyebab kesulitan yangdialami siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

kemudian memilih solusi yang tepat untuk permasalahan yangdialami. Salah

satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui penyebab kesulitantersebut

dilakukan dengan cara menganalisis respon(jawaban) yang diberikan siswa dari

pemberian tes. Sementara itu untukmenentukan kualitas respon (jawaban)

siswa dalam menjawab soal dapatdianalisis menggunakan taksonomi SOLO.

Taksonomi SOLO (The Structure of the Observed Learning Outcome)

ataustruktur hasil belajar yang dapat diamati adalah salah satu alat yang mudah

dansederhana untuk mengetahui kualitas respon siswa dan analisis kesalahan,

sebabtaksonomi SOLO mempunyai beberapa kelebihan, yaitu:

1. Alat yang mudah dansederhana untuk menentukan level respon siswa

terhadap suatu pertanyaan matematika.

2. Alat yang mudah dan sederhana untuk pengkategorian kesalahandalam

menyelesaikan soal atau pertanyaan matematika.

3. Alat yang mudahdan sederhana untuk menyusun dan menentukan tingkat

kesulitan ataukompleksitas suatu soal atau pertanyaan matematika.

Taksonomi SOLOmengklasifikasikan lima level berbeda dan bersifat

hirearkis, yaitu prastructural,unistructural, multistructural, relational, dan

extended abstract.

Dari pemaparan yang terurai tersebut, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Kemampuan Siswa Dalam

Menyelesaikan Soal Matematika TipeHigh Order Thinking Pada Pokok

Bahasan Pola Bilangan di Kalangan Siswa Kelas VIIIE SMP N 5 Yogyakarta

Tahun Ajaran 2018/2019”. Penting untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal matematika khususnya soal–soal tipe HOTs, karena dapat

membantu menentukan langkah selanjutnya agar dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat identifikasi

permasalahan sebagai berikut:

1. Kurangnya soal-soal matematika tipe High Order Thinking skill (HOTs),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

padahal pendidikan di Indonesia membutuhkan penguatan High Order

Thinking skill (HOTs).

2. Siswa belum terbiasa dengan soal-soal HOTs dan beranggapan soal-soal

HOTs adalah soal yang memiliki tingkat kesulitan tinggi.

3. Sejauh ini guru melihat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal hanya

didasarkan dari nilai kuantitatifnya saja. Padahal lebih penting untuk

mengetahui kesulitan yangdialami siswa yang dilihat dari bagaimana respon

(jawaban) siswa.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah maka peneliti membatasi masalah

pada kemampuan siswa kelas VIII E SMP N 5 Yogyakarta tahun ajaran

2018/2019 dalam menyelesaikan soal matematika tipe High Order Thinking

skill yang dilihat dari hasil belajar siswa dan kualitas respon siswa dalam

menjawab soal matematika yang didasarkan pada taksonomi SOLO. Soal

matematika dalam penelitian ini dibatasi pada pokok bahasan Pola Bilangan

dan merupakan soal matematika yang disusun dengan memperhatikan level

soal HOTs berdasarkan taksonomi Bloom revisi dan kurikulum 2013.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, permasalahan dalam penelitian

ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan siswa kelas VIII E SMP Negeri 5 Yogyakarta

dalam menyelesaikan soal matematika tipe HOTs pada pokok bahasan Pola

Bilangan ditinjau dari hasil belajar?

2. Bagaimana kemampuan siswa kelas VIII E SMP Negeri 5 Yogyakarta

dalam menyelesaikan soal matematika tipe HOTs pada pokok bahasan Pola

Bilangan ditinjau dari kualitas respon siswa berdasarkan taksonomi SOLO?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

1. Mendekripsikan kemampuan siswa kelas VIII E SMP Negeri 5 Yogyakarta

dalam menyelesaikan soal matematika tipe HOTs pada pokok bahasan Pola

Bilangan ditinjau dari hasil belajar.

2. Mendekripsikan kemampuan siswa kelas VIII E SMP Negeri 5 Yogyakarta

dalam menyelesaikan soal matematika tipe HOTs pada pokok bahasan Pola

Bilangan ditinjau dari kualitas respon siswa berdasarkan taksonomi SOLO.

F. Penegasan Istilah

Adapun batasan-batasan istilah dalam penelitian ini, antara lain:

1. Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Matematika

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), analisis adalah

penyelidikan suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan

sebenarnya.kemampuan menyelesaikan soal matematika adalah

dimengertinya persoalan secara bermakna dalam memecahkan soal yang

digunakan dalam penyelesaian soal matematika. Jadi, penelitian ini

merupakan penyelidikan mengenai pemahaman siswa kelas VIII E SMP N 5

Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 dalam memecahkan soal tipe HOTs

pada materi pokok Pola Bilangan dilihat dari pekerjaan siswa.

2. Taksonomi SOLO

Taksonomi SOLO menemukan bahwa ketika siswa menjawab tugas

yang diberikan, tanggapan mereka tehadap tugas dapat disimpulkan dalam

lima level yang berbeda. Lima level tersebut adalah prastructural,

unistructural, multistructural, relational, dan extendedabstract.

3. Soal Tipe HOTs

Soal tipe HOTs adalah soal yang menuntut kemampuan

menggunakan penalaran dan logika untuk mengambil keputusan (C4),

memprediksi & merefleksi (C5), serta kemampuan

menyusunstrategibaru(C6) untukmemecahkansoalyangtidakrutin.

4. Pola Bilangan

Pola dapat diartikan sebagai sebuah susunan yang mempunyai

bentuk teratur dari bentuk yang satu ke bentuk berikutnya. Sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

bilangan adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan kuantitas

(banyak, sedikit) dan ukuran (berat, ringan, panjang, pendek, luas) suatu

objek. Bilangan ditunjukkan dengan suatu tanda atau lambang yang disebut

angka. Sehingga pola bilangan dapat diartikan sebagai susunan bilangan

yang mempunyai bentuk teratur dari bentuk yang satu ke bentuk berikutnya.

G. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. Bagi Pendidikan

a. Penelitian ini dapat membantu menambah pengetahuan akan pentingnya

pembiasaan soal tipe HOTsagar siswa memiliki kemampuan abad 21.

b. Sebagai referensi di perpustakaan untuk acuan bagi orang lain yang akan

melakukakan penelitian yang sama.

c. Penelitian ini dapat membantu siapa saja yang membutuhkan informasi

mengenai hal-hal yang berkaitan dengan soal tipe HOTs maupun masalah

dalam penelitian.

2. BagiGuru

a. Guru dapat mengunakan soal-soal tipe HOTs sebagai salah satu alat

penilaian alternatif dalam prosespembelajaran.

b. Guru dapat mengetahui tingkat pemahaman materi yang dimiliki siswa

setelah mempelajari materi Pola Bilangan.

c. Guru juga dapat mengetahui kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal

tipe HOTs.

d. Guru juga dapat mengetahui letak kelemahan atau kesulitan siswa dalam

mengerjakan soal-soal tipe HOTs yang diberikan terkait materi Pola

Bilangan.

3. Bagi Siswa

a. Siswa mendapatkan kesempatan untuk mengetahui sampai batas mana

kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal.

b. Penelitian ini dapat memberikan pengalaman menyelesaikan soal

matematika yang dapat mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

4. BagiPeneliti

a. Peneliti dapat mengetahui tingkat respon siswa dalam memecahkan soal-

soal tipe HOTs yang diberikan pada materi Pola Bilangan.

b. Peneliti dapat mengetahui sampai pada tahap apa pemahaman siswa

dalam mempelajari materi Pola Bilangan.

c. Peneliti dapat memperkenalkan soal-soal tipe HOTs sebagai salah satu

alat penilaian alternatif yang dapat digunakan dalam proses penilaian di

dalamkelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pembelajaran Matematika

Matematika merupakan ilmu yang bersifat universal yang mendasari

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, mempunyai peran

penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia

(Kemendikbud, 2014). Agar siswa dapat menguasai matematika dengan baik,

maka upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pembelajaran matematika.

Istilah pembelajaran matematika berasal dari kata pembelajaran dan

matematika. Pembelajaran menurut Moh. Uzer Usman (2008) adalah “suatu

proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar

hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk

mencapai tujuan tertentu”. Sedangkan matematika adalah “prosedur

operasional yang digunakan dalam penyelesaian permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari” (Agasi, 2014).

Dari pengertian istilah-istilah tersebut dapat ditarik suatu pemahaman

bahwa pembelajaran matematika adalah proses interaksi siswa dengan guru

dan sumber belajar lainnya dalam menyelasaikan permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari.Pengenalan dan pemahaman siswa terhadap

pembelajaran matematika berfungsi “mengembangkan kemampuan

berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol juga untuk

mengembangkan ketajaman penalaran yang dapat memperjelas dan

menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari” (Agasi, 2014).

Dalam Kurikulum 2013 (Kemendikbud, 2017), mata pelajaran

matematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan

mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan

tepat dalam pemecahanmasalah.

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

9

gagasan dan pernyataanmatematika.

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika dan menafsirkan solusi yangdiperoleh.

4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media

lain untuk memperjelas keadaan ataumasalah.

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu

memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari

matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Dari fungsi dan tujuan pembelajaran matematika tersebut perlu

mendapatkan perhatian dan kemudian dilaksanakan dalam bentuk

pembelajaran yang kondusif dan efektif dan diharapkan pembelajaran

matematika dapat memperoleh hasil optimal sebagaimana fungsi dan tujuan

pembelajaran matematika diatas. Hasil optimal dalam pembelajaran

matematika tercermin dari hasil belajar siswa, yang salah satunya dapat dilihat

dari bagaimana kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu soal

matematika.

Menurut Ahmad Thonthowi (1993), kemampuan diartikan sebagai

“proses didapatkannya pemecahan, dimengertinya persoalan atau dipahaminya

hubungan- hubungan antara hal-hal secara bermakna”. Menurut Sardiman

(2005), kemampuan diartikan sebagai “menguasai sesuatu dengan pikiran”.

Menyelesaikan adalah “memecahkan (soal, masalah, dan sebagainya)” (KBBI,

2008). Soal berarti “hal yang harus dipecahkan”. Matematika adalah “prosedur

operasional yang digunakan dalam penyelesaian permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari” (Agasi, 2014).

Dari pengertian istilah-istilah di atas dapat ditarik suatu kesimpulan

bahwa kemampuan menyelesaikan soal matematika adalah dimengertinya

persoalan secara bermakna dalam memecahkan soal yang digunakan dalam

penyelesaian permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini,

kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal dianalisis dengan melihat hasil

belajar dan kualitas respon (jawaban) siswa berdasarkan taksonomi SOLO.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

10

B. Hasil Belajar

Setelah suatu proses belajar berakhir, maka siswa memperoleh suatu

hasil belajar. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses

pembelajaran. Hasil belajar digunakan untuk mengetahui sebatas mana siswa

dapat memahami serta mengerti materi yang telah diterima siswa.Nana Sudjana

(2009) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan

tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup

bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006) juga

menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar

dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses

evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya

pengajaran dari puncak proses belajar.

Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan

evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data yang akan menunjukkan

tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Selanjutnya, dalamrangkamembantusiswamencapaihasil belajar

yang seoptimalmungkin, penting untukmengetahuifaktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar siswa.

Hasilbelajaryangdicapaisiswadipengaruhiolehfaktor dari dalam diri siswa

dan faktor yang datang dari luar diri siswa.Faktor dari dalam diri siswa

sepertikemampuansiswamemiliki pengaruh yang besar terhadap

keberhasilan belajar siswa yangdicapai.Faktor yang muncul dari dalam diri

siswa merupakan hal yang logis dan wajar, sebab belajar adalah perubahan

tingkah laku individu yang diniati dan disadarinya, siswa harus merasakan

adanya suatu kebutuhan untuk belajar dan berprestasi. Ia harus

mengerahkan segala daya dan upaya untuk mencapainya.

Di sisi lain, masih ada faktor yang datang dari luar siri siswayang

dapat mempengaruhi hasil belajar yang dicapai. Salah satunya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

11

adalahkualitaspengajaran.Kualitaspengajaran ialah efektif tidaknya proses

pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu, hasil

belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh kamampuan siswa dan

kualitaspengajaran (Djamarah dan Zain, 2002).

C. Taksonomi SOLO (Structure of Observed Learning Outcome)

Taksonomi SOLO pertama kali dikenalkan oleh Biggs dan Collis pada

tahun 1982, taksonomi ini berakar dari teori belajar Piaget. Dimana dalam

teorinya Piaget sebagaimana dikutip oleh Suherman (2003), mengemukakan

bahwa tahap perkembangan kognitif atau taraf kemampuan berfikir seseorang

individu sesuai dengan usianya. Menurut Biggs dan Collis sebagaimana dikutip

oleh Asikin (2002), menyatakan bahwa kualitas respon seorang siswa akan

berbeda antara suatu konsep dengan konsep lainnya, dan perbedaan tersebut

tidak akan melebihi tingkat perkembangan kognitif optimal siswa seusianya.

Biggs dan Collis sebagaimana dikutip oleh Ekawati (2013), menganggap

bahwa klasifikasi yang diberikan oleh Piaget, baru bersifat hipotesis

(Hypothetical Cognitive Structure/HCS). Biggs dan Collis membuat klasifikasi

respon nyata dari anak-anak, dimana klasifikasi ini dinamakan taksonomi

SOLO(Structure of Observed Learning Outcom) atau struktur hasil belajar

yang dapat diamati. Taksonomi SOLO adalah salah satu alat yang mudah dan

sederhana untuk mengetahui kualitas respon siswa dan analisa kesalahan, sebab

taksonomi SOLO mempunyai beberapa kelebihan, yaitu sebagai berikut:

a. Alat yang mudah dan sederhana untuk menentukan level respon

siswaterhadap suatu pertanyaan matematika.

b. Alat yang mudah dan sederhana untuk pengkategorian kesalahan dalam

menyelesaikan soal atau pertanyaan matematika.

c. Alat yang mudah dan sederhana untuk menyusun dan menentukan tingkat

kesulitan atau kompleksitas suatu soal atau pertanyaan matematika.

Taksonomi SOLO menyediakan kerangka klasifikasi respon yang

dapat disimpulkan dari struktur jawaban suatu stimulus. Berdasarkan model

SOLO, respon siswa bergantung pada dua ciri. Pertama, seri lima mode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

12

perkembangan kognitif dan kedua, seri lima respon. Kedua ciri ini dengan jelas

membentuk dasar untuk teori yang diambil oleh Biggs dan Collis dalam

taksonomi SOLO. Deskripsi kedua ciri respon siswa yang diungkapkan oleh

Biggs dan Collis sebagaimana dikutip oleh Ekawati (2013) adalah sebagi

berikut:

a. Model Perkembangan Kognitif

Model taksonomi SOLO berkaitan erat dengan adanya gagasan

tingkat pengembangan kognitif Piaget yang mengusulkan sejumlah tingkat

perkembangan kognitif yang mendesmostrasikan peningkatan abstrak dari

sensori motor (masa pertumbuhan), ikonik, konkret-simbolik, format

melalui post formal. Meskipun rangkaian dari lima tingkat diikuti dari yang

sederhana ke kompleks, itu merupakan pengetahuan umum dimana siswa

tidak selalu berada pada level yang sama karena usia perkembangan mereka

menganjurkan mereka tidak seharusnya menampilkan level secara

konsisten.

b. Stuktur Respon

Taksonomi SOLO menemukan bahwa ketika siswa menjawab tugas

yang diberikan, tanggapan mereka tehadap tugas dapat disimpulkan dalam

lima level yang berbeda. Deskripsi lima level struktur respon siswa tersebut

adalah sebagai berikut:

1) Prastructural, respon menujukkan bahwa pemahaman pokok pertanyaan

secara tidak tepat.

2) Unistructural, respon mewakili kegunaan dari hanya satu aspek yang

relevan

dengan informasi dalam pernyataan.

3) Multistructural, respon fokus terhadap beberapa aspek yang relevan

denganinformasi yang diberikan tetapi diperlakukan secara mandiri,

bertambah atauberurutan.

4) Relational, respon menggabungkan semua bagian yang relevan dari

informasiuntuk membuat sebuah generalisasi atau untuk membentuk

sebuah struktur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

13

5) Extended abstract, respon menerapkan struktur menjadi sebuah situasi

yangbaru dan lebih abstrak. Dalam hal ini mungkin mengijinkan

generalisasiterhadap sebuah topik.

Hasil penelitian Putri & Manoy (2013), mengembangkan deskriptor

tingkatan taksonomi SOLO untuk tingkat prastructural sampai dengan tingkat

extended abstract. Deskriptor tingkatan taksonomi SOLO tersebut antara lain

sebagai berikut:

a. Level prastructural

Pada level ini siswa belum memahami soal yang diberikan, sehingga siswa

cenderung tidak memberikan jawaban.

b. Level unistructural

Pada level ini siswa dapat menggunakan sepenggal informasi yang jelas dan

langsung dari soal sehingga dapat menyelesaikan soal dengan sederhana dan

tepat.

c. Level multistructural

Pada level ini siswa menggunakan dua penggal informasi atau lebih dari

soal yang diberikan untuk menyelesaikan soal dengan tepat, tetapi tidak

dapat menggabungkannya secara bersama-sama.

d. Level relational

Pada level ini siswa berpikir dengan menggunakan dua penggal informasi

atau lebih dari soal yang diberikan dan menghubungkan informasi-informasi

tersebut untuk menyelesaikan soal yang diberikan dengan tepat dan dapat

menarik kesimpulan.

e. Level extended abstract

Pada level ini siswa berpikir induktif dan deduktif, menggunakan dua

penggal informasi atau lebih dari soal yang diberikan dan menghubungkan

informasiinformasi tersebut kemudian menarik kesimpulan untuk

membangun suatu konsep baru dan menerapkannya.

Dalam penelitian ini, peneliti mengadopsi deskriptor tingkatan

taksonomi SOLO tersebut sebagai panduan untuk menentukan kualitas respon

siswa dalammenyelesaikan soal matematika. Selain itu, penentuan level siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

14

dalammerespon suatu soal matematika juga didasarkan pada level soal yang

diberikan, dimana soal tersebut merupakan soal matematika disusun dengan

memperhatikan level soal HOTs berdasarkan taksonomi Bloom revisi dan

kurikulum 2013. Kemudian soal tersebut ditentukan tingkat kesulitan atau

kompleksitas berdasarkan taksonomi SOLO.

D. Soal Tipe Higher Order Thinking skill (HOTs)

Terkait dengan isu perkembangan pendidikan di tingkat internasional,

Kurikulum 2013 dirancang dengan berbagai penyempurnaan. Penyempurnaan

antara lain dilakukan pada standar penilaian, dengan mengadaptasi secara

bertahap model-model penilaian standar internasional. Penilaian hasil belajar

diharapkan dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan kemampuan

berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking skills/HOTs), karena berpikir

tingkat tinggi dapat mendorong peserta didik untuk berpikir secara luas dan

mendalam tentang materi pelajaran (Kemendikbud, 2017).

Soal-soal tipe HOTs umumnya digunakan untuk mengukur

kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu kemampuan berpikir yang tidak

sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa

melakukan pengolahan (recite). Meskipun demikian, soal-soal yang berbasis

HOTs tidak berarti soal yang lebih sulit daripada soalrecall. Anderson &

Krathwohl (2001) mengklasifikasikan dimensi proses berpikir sebagai berikut:

Tabel 2.1 Tabel Dimensi Proses Berpikir

HOTS

Mengkreasi

1. Mengkreasi ide/gagasansendiri.

2. Kata kerja: mengkonstruksi, desain,

kreasi,mengembangkan,

menulis,memformulasikan.

Mengevaluasi

1. Mengambil keputusansendiri.

2. Kata kerja: evaluasi, menilai, menyanggah,

memutuskan, memilih,mendukung.

Menganalisis

1. Menspesifikasiaspek-aspek/elemen.

2. Kata kerja: membandingkan, memeriksa,

mengkritisi,menguji.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

15

MOTS

Mengaplikasi

1. Menggunakan informasi pada domainberbeda

2. Kata kerja: menggunakan, mendemonstrasikan,

mengilustrasikan, mengoperasikan.

Memahami

1. Menjelaskan ide/konsep

2. Kata kerja: menjelaskan, megklasifikasi,

menerima, melaporkan.

LOTS Mengetahui

1. Mengingat kembali

2. Kata kerja: mengingat, mendaftar, mengulang,

menirukan.

Sumber: Anderson & Krathwohl (2001), dikutip dari Kemendikbud (2017)

Soal-soal HOTs pada umumnya mengukur kemampuan pada ranah

menganalisis (analyzing-C4), mengevaluasi (evaluating-C5), dan mengkreasi

(creating-C6). Pada dimensi proses berpikir menganalisis (C4) menuntut

kemampuan peserta didik untuk menspesifikasi aspek-aspek/elemen,

menguraikan, mengorganisir, membandingkan, dan menemukan makna

tersirat. Pada dimensi proses berpikir mengevaluasi (C5) menuntut kemampuan

peserta didik untuk menyusun hipotesis, mengkritik, memprediksi, menilai,

menguji, membenarkan atau menyalahkan. Sedangkan pada dimensi proses

berpikir mengkreasi (C6) menuntut kemampuan peserta didik untuk

merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan,

memperbaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, menggubah.

Soal-soal HOTs tidak selalu merupakan soal-soal sulit.

Ciri-ciri soal HOTs adalah menuntut kemampuan menggunakan

penalaran dan logika untuk mengambil keputusan, memprediksi & merefleksi,

serta

kemampuanmenyusunstrategibaruuntukmemecahkanmasalahkontesktualyangti

dakrutin.Kemampuan menginterpretasi, mencari hubungan antar konsep, dan

kemampuan mentransfer konsep satu ke konsep lain, merupakan kemampuan

yang sangat penting untuk menyelesaiakan soal-soal HOTs (Kemendikbud,

2017).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

16

E. Barisan dan Deret Bilangan

1. Pengertian Pola Bilangan

Pola dapat diartikan sebagai sebuah susunan yang mempunyai

bentuk teratur dari bentuk yang satu ke bentuk berikutnya. Sedangkan

bilangan adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan kuantitas

(banyak, sedikit) dan ukuran (berat, ringan, panjang, pendek, luas) suatu

objek. Bilangan ditunjukkan dengan suatu tanda atau lambang yang disebut

angka. Sehingga pola bilangan dapat diartikan sebagai susunan bilangan

yang mempunyai bentuk teratur dari bentuk yang satu ke bentuk berikutnya.

Berikut macam-macam Pola Bilangan (Arimbi, Amy 2010):

a. Pola Garis Lurus

Penulisan bilangan yang mengikuti pola garis lurus merupakan pola

bilangan yang paling sederhana. Suatu bilangan hanya digambarkan

dengan noktah yang mengikuti pola garis lurus.

b. Pola Persegi panjang

Pada umumnya, penulisan bilangan yang didasarkan pada pola persegi

panjang hanya digunakan oleh bilangan bukan prima. Pada pola ini,

noktah-noktah disusun menyerupai bentuk persegi panjang.

c. Pola Persegi

Persegi merupakan bangun datar yang semua sisinya memiliki ukuran

yang sama panjang. Begitu pula dengan penulisan pola bilangan yang

mengikuti pola persegi.

d. Pola Segitiga

Selain mengikuti pola persegi panjang dan persegi, bilangan pun dapat

digambarkan melalui noktah yang mengikuti pola segitiga.

e. Pola Bilangan Ganjil

Pola bilangan ganjil memiliki aturan sebagai berikut.

1) Bilangan 1 sebagai bilangan awal.

2) Bilangan selanjutnya memiliki selisih 2 dengan bilangan sebelumnya.

f. Pola Bilangan Genap

Pola bilangan genap memiliki aturan sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

17

1) Bilangan 2 sebagai bilangan awal.

2) Bilangan selanjutnya memiliki selisih 2 dengan bilangan sebelumnya.

g. Pola Bilangan Kubus

Pola kubus terbentuk dari bilangan kubik. Pola bilangan kubusadalah

pola bilangan dimana bilangan setelahnya merupakan hasil daripangkat

tiga dari bilangan sebelumnya.

h. Pola Bilangan Segitiga Pascal

Bilangan-bilangan yang disusun menggunakan pola segitiga Pascal

memiliki pola yang unik. Hal ini disebabkan karena bilangan yang

berpola segitiga Pascal selalu diawali dan diakhiri oleh angka 1.

Selainitu, di dalam susunannya selalu ada angka yang diulang. Adapun

aturan-aturan untuk membuat pola segitiga Pascal adalah sebagai berikut:

1) Angka 1 merupakan angka awal yang terdapat di puncak.

2) Simpan dua bilangan di bawahnya. Oleh karena angka awal dan

akhirselalu angka 1, kedua bilangan tersebut adalah 1.

3) Selanjutnya, jumlahkan bilangan yang berdampingan.

Kemudian,simpan hasilnya di bagian tengah bawah kedua bilangan

tersebut.

4) Proses ini dilakukan terus sampai batas susunan bilangan yang

diminta.

i. Pola Bilangan Fibonacci

Pola bilangan fibanocci adalah pola bilangan dimana jumlah

bilangan setelahnya merupakan hasil dari penjumlahan dari dua bilangan

sebelumnya

2. Pengertian Barisan

Suatu barisan adalah suatu fungsi yang domainnya adalah himpunan

bilangan bulat positif (Z+ atau N) atau himpunan bagiannya. Suatu barisan

yang daerah hasilnya (range) adalah himpunan bagian dari himpunan

bilangan real disebut barisan bilangan real atau dengan kata lain: Suatu

barisan bilangan real adalah suatu fungsi f :NR.

Barisan yang mempunyai domain himpunan bilangan asli berhingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

18

{1, 2, 3, … , 𝑛}, untuk suatu bilangan asli 𝑛, disebut barisan berhingga.

Sedangkan barisan yang mempunyai domain himpunan semua bilangan asli {1, 2, 3, … } disebut barisan takberhingga. Setiap bilangan (kawan suatu

bilangan asli) dalam suatu barisan disebut suku barisan tersebut. Suku ke-𝑛(sering disebut juga suku umum) suatu barisan adalah kawan bilangan asli 𝑛, dan biasa ditulis dengan simbol 𝑎𝑛, 𝑢𝑛, 𝑠𝑛, 𝑡𝑛dan sebagainya, sehingga

suatu barisan biasa dinyatakan dengan simbol seperti {𝑎𝑛}. Apabila rentang

nilai 𝑛tidak ditulis, dianggap barisannya takberhingga. (Sahid, 2010)

3. Pengertian Deret

Suatu deret adalah jumlah suku-suku suatu barisan. Apabila barisan

yang dijumlahkan mempunyai tak berhingga banyak suku, maka deretnya

disebut deret tak hingga. Jika banyaknya suku berhingga, maka deretnya

disebut deret berhingga. Hasil jumlahan suatu deret berhingga yang terdiri

atas 𝑛suku biasanya dituliskan dengan simbol 𝑆𝑛, yakni 𝑆𝑛 = 𝑎1 + 𝑎2 + 𝑎3 + ⋯ + 𝑎𝑛.

Deret berhingga tersebut juga dapat dinamakan jumlah parsial ke-𝒏dari deret tak hingga 𝑎1 + 𝑎2 + 𝑎3 + ⋯ + 𝑎𝑛 + 𝑎𝑛+1 + ⋯ , karena

merupakan jumlah 𝑛suku pertamanya saja.(Sahid, 2010)

4. Barisan dan DeretAritmetika

Barisan aritmetika adalah barisan bilangan yang mempunyai suatu

pola tertentu, yakni selisih setiap dua suku berturutan sama atau tetap.

Dengan kata lain, setiap suku kecuali suku pertama pada barisan aritmetika

diperoleh dari suku sebelumnya dengan cara menambah/ menguranginya

dengan suatu bilangan tetap. Bilangan tetap tersebut dinamakan beda atau

selisih (biasanya disimbolkan dengan b). Jadi, jika 𝑎𝑛adalah suku ke-𝑛suatu

barisan aritmetika, maka 𝑎𝑛+1 − 𝑎𝑛 = 𝑏atau 𝑎𝑛+1 = 𝑎𝑛 + 𝑏untuk 𝑛 = 1, 2, 3, …

dengan 𝑏suatu bilangan (konstanta)tertentu. Deret aritmetika adalah jumlah

suku-suku suatu barisan aritmetika. (Sahid, 2010)

5. Barisan dan Deret Geometri

Suatu barisan geometri adalah suatu barisan bilangan yang

mempunyai pola tertentu, yakni tiap suku (kecuali suku pertama) diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

19

dengan cara mengalikan suku sebelumnya dengan dengan suatu bilangan

tetap selain nol. Dengan kata lain, pada suatu barisan geometri hasil bagi

atau rasio setiap suku dengan suku sebelumnya selalu sama. Bilangan

pengali atau hasil bagi tersebut dinamakan pembanding atau rasio atau ada

yang menyebut rasio bersama dan biasanya disimbolkan dengan huruf𝑟.

Jadi, barisan 𝑎1, 𝑎2, 𝑎3, … merupakan suatu barisan geometri apabila

terdapat 𝑟 ≠ 0 sedemikian hingga: 𝑎𝑛+1 = 𝑎𝑛𝑟 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑎𝑛+1𝑎𝑛 = 𝑟𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘𝑛 = 1, 2, 3, …

Sutau deret geometri adalah jumlah suku-suku barisan geometri (Sahid,

2010).

F. Kerangka Berpikir

Terkait dengan isu perkembangan pendidikan di tingkat internasional,

Kurikulum 2013 dirancang dengan berbagai penyempurnaan. Dalam

Kurikulum 2013 pembelajaran matematika memiliki tujuan mendorong siswa

untuk berpikir secara luas dan mendalam (Higer Order Thinking skill) tentang

suatu materi. Kemampuan tersebut penting bagi siswa agar siap menghadapi

tantangan abad 21 (Kemendikbud, 2017). Pemberian soal matematika tipe

HOTs adalah salah satunya karena soal tipe ini umumnya digunakan untuk

mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.

Sesuai hakikat manusia yang unik, pada dasarnya setiap individu

berbeda satu sama lain. Hal ini mengakibatkan kemampuan siswa dalam

menerima pembelajaran matematika berbeda satu dengan yang lain dan cara

berpikir peserta didik yang berbeda-beda juga akan membuat mereka memiliki

kemampuan yang berbeda-beda dalam menyelesaikan atau memecahkan soal-

soal tipe HOTs. Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal-soal tipe HOTs diperlukan analisis. Kegiatan analisis

penting untuk mengetahui siswa mana yang memiliki kemampuan rendah dan

apa penyebab siswa tersebut belum mencapai kemampuan yang diharapkan.

Setelah mengetahui letak kekurangan siswa, guru dapat menentukan langkah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

20

selanjutnya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-

soal tipe HOTs. Kegiatan analisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan

soal-soal tipe HOTs ditinjau dari hasil belajar dan kualitas respon (jawaban)

siswa.

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir

G. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:

1. Penelitian yang dilakukan oleh ZakkinaGaisdanEkasatyaAldilaAfriansyah

yang berjudul “Analisis Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal

High Order Thinking Ditinjau Dari Kemampuan Awal Matematis”. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kemampuan awal

matematis siswa terhadap penyelesaian soal High Order Thinking dalam

segala aspek. Siswa dikategorikan mampu menyelesaikan soal High Order

Thinking. Faktor- faktor yang menyebabkan siswa keliru dalam

menyelesaikan soal diantaranya adalah siswa kurang teliti, kemampuan awal

matematis siswa rendah, proses yang dilalui selama pembelajaran tidak

maksimal, dan kurangnya pemahaman siswa terhadap soal. Persamaan

Pembelajaran Matematika abad ke-21

Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Pengerjaan soal-soal tipe HOTs

Hasil Belajar Kualitas Respon

Berdasarkan Taksonomi SOLO

Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal Matematika

Tipe HOTs

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

21

penelitian terdahulu dengan yang saya teliti adalah terletak pada ingin

mengetahui kemampuan siswa menyelesaikan soal High Order Thinking.

Perbedaannya yaitu penelitian yang dilakukan sebelumnya ditinnjau dari

kemampuan awal matematis, sedangkan peneliti sendiri ingin meninjau dari

hasil belajar dan kualitas respon siswa berdasarkan taksonomi SOLO.

2. Penelitian yang relevan telah dilakukan oleh Veni Setyarini yang berjudul

“Analisis Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika pada

Pokok Bahasan Persamaan Linear Dua Variabel di Kalangan Siswa Kelas

VIII C SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017”. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman dalam

menyelesaikan soal berdasarkan taksonomi SOLO, dilihat dari uraian

jawaban seluruh siswa menunjukkan bahwa secara keseluruhan baik

berdasarkan uraian siswa maupun hasil wawancara, tingkat pemahaman

siswa kelas VIII C cenderung pada tingkat multistructural. Tingkatan ini

memiliki arti bahwa siswa sudah memahami dan dapat merencanakan

penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya dengan baik..

Persamaan penelitian terdahulu dengan yang saya teliti terletak pada ingin

melihat kemampuan siswa menyelesaikan soal ditinjau dari kualitas respon

siswa. Perbedaannya terletak pada instrumen soal yang digunakan peneliti

sebelumnya hanya berdasarkan kurikulum, sedangkan peneliti ingin

menggunakan soal-soal matematika tipe HOTs.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dengan penelitian

deskriptif. Menurut Nazir (2009), metode deskriptif adalah suatu metode dalam

meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu

sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan

dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi gambaran atau

lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat

serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Dalam hal ini adalah bertujuan

untuk mengetahui gambaran tentang hasil belajar dan kualitas respon siswa

kelas VIII E SMP Negeri 5 Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 dalam

menyelesaikan soal matematika tipe HOTs pada materi pokok Pola Bilangan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dan waktu yang akan dilaksanakannya penelitian antara lain:

1. Tempat pelaksanaan

Penelitian akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri

5 Yogyakarta.

2. Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan penelilitian dimulai dari bulan Agustus sampai bulan

Ooktober 2018.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah sebagian siswa kelas VIII E SMP N 5

Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019. Subjek ini dipilih berdasarkan kriteria

kelompok hasil tes tertulis dan kualitas respon berdasarkan taksonomi SOLO.

Sedangakan objek penelitian ini adalah kemampuan menyelesaikan soal

matematika tipe HOTs pada pokok bahasan Pola Bilangan di kalangan siswa

kelas VIII E SMP N 5 Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 yang ditinjau dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

23

hasil belajar dan kualitas respon dalam menghadapi soal-soal matematika tipe

HOTs.

D. Bentuk Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu

data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian. Data ini merupakan data

tertulis dari hasil pekerjaan peserta didik dan hasil wawancara dengan peserta

didik yang menjadi subjek penelitian.

Hasil tes tertulis yang merupakan skor sebagai data Kuantitatif, yaitu

data akan disajikan dalam tabel. Sedangkan data langkah pengerjaan tes tertulis

serta hasil wawancara merupakan data Kualitatif. Data ini digunakan untuk

melihat kualitas respon siswa dalam menghadapi soal-soal HOTs yang akan

disajikan dalam deskripsi dan transkrip.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode tes

yang berupa tes tertulis dan metode non tes yang berupa wawancara.

1. Tes tertulis

Berdasarkan bentuknya, tes yang digunakan dalam penelitian ini

adalah tes subjektif dengan materi soal matematika pokok bahasan Pola

Bilangan. Tes subjektif merupakan tes yang berbentuk soal uraian (essay).

Melalui tes ini, siswa dituntut untuk menyusun jawaban secara terurai dan

menjelaskan atau mengekspresikan gagasannya melalui bahasa tulisan

secara lengkap dan jelas. Uraian hasil pekerjaan siswa digunakan untuk

mengetahui hasil belajar siswa dan melihat kualitas respon siswa dalam

menghadapi soal-soal HOTs.

2. Metode wawancara

Wawancara merupakan metode yang berupa serangkaian

pertanyaan yang dipakai sebagai acuan untuk mendapatkan data/informasi

tertentu tentang keadaan responden dengan cara tanya-jawab. Metode ini

digunakan untuk memperoleh keterangan yang terperinci dan mendalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

24

mengenai pandangan siswa akan langkah atau cara penyelesaian soal pada

tes tertulis yang mereka lakukan. Hal ini dilakukan untuk mengukur atau

mengetahui kualitas respon siswa dalam menyelesaikan soal matematika.

Wawancara dilakukan terhadap beberapa siswa yang dipilih dengan

memperhatikan kelompok berdasarkan ketuntasan KKM, golongan rendah-

sedang-tinggi, dan tingkat pemahaman berdasarkan uraian jawaban siswa.

Wawancara tersebut menggunakan media perekam suara dan pedoman

wawancara yang telah dibuat.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Data tersebut dibutuhkan untuk

menjawab rumusan masalah/pertanyaan penelitian. Dalam penelitian ini,

instrumen yang digunakan antara lain:

1. Lembar tes tertulis

Lembar tes tertulis akan diberikan kepada siswa sesuai dengan

pokok bahasan yang diujikan. Tes ini berupa tes subjektif, yaitu tes yang

berbentuk soal uraian (essay). Sedangkan kisi- kisi soal tes tertulis disusun

sesuai dengan level HOTs dan Kurikulum 2013 yang berkaitan dengan

pokok bahasan Pola Bilangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

25

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Tes Tertulis

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Indikator Soal No Tingkat

Menerapkan pola dan

generalisasi untuk membuat

prediksi

a. Siswa dapat menentukan

suku ke-n dari suatu barisan

bilangan.

b. Siswa dapat menentukan

nilai n bila diketahui Sn dari

sutu deret bilangan.

c. Siswa dapat

menyelidiki/mengurai

informasi untuk mengambil

kesimpulan serta menemukan

alasan yang mendukungnya.

1 C4, C5

Menerapkan pola dan

generalisasi untuk membuat

prediksi

a. Siswa dapat menentukan

nilai Sn dari suatu deret

bilangan.

b. Siswa dapat

menyelidiki/mengurai

informasi untuk mengambil

kesimpulan serta menemukan

alasan yang mendukungnya.

2 C5

Memecahkan masalah yang

berkaitan dengan pola

bilangan, barisa, deret ;

menggunakan untuk

menyelesaikan masalah nyata

a. Siswa dapat menentukan Sn

dari suatu deret bilangan.

b. Siswa dapat menentukan

suku ke-n bila diketahui Sn

dari suatu deret bilangan.

c. Siswa dapat

menyelidiki/mengurai

informasi untuk mengambil

kesimpulan serta menemukan

alasan yang mendukungnya.

3 C4, C5

Melakukan eksperimen untuk

menggeneralisasi pola

bilangan atau konfigurasi

objek.

a. Siswa dapat membentuk

suatu deret bilangan bila

diketahui Sn.

b. Siswa dapat mengkreasi

ide/gagasan sendiri.

4 C6

Siswa dapat menemukan

keterkaitan antarsuku pola

bilangan atau bentuk-bentuk

pada konfigurasi objek.

Siswa dapatmenentukan jumlah

lingkaran pada pola ke-n suatu

konfigurasi objek.

5 C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

26

2. Lembar pedoman wawancara

Pertanyaan yang disusun dalam pedoman wawancara berisi poin-

poin penting saja berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Wawancara

dilakukan sesudah tes tertulis terhadap siswa yang terpilih. Wawancara

dalam penelitian ini merupakan wawancara semi terstruktur di mana peneliti

diberi kebebasan dalam bertanya dalam memilih alur dan setting wawancara

dengan tujuan untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan

hati siswa serta bagaimana pandangannya tentang langkah penyelesaian soal

yang dilakukan. Dalam penelitian ini, wawancara yang dilakukan bertujuan

untuk mengkonfirmasi jawaban dan bagaimana siswa menjawab soal tertulis

yang diujikan. Selain itu, melalui wawancara ini peneliti juga bermaksud

mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang diujikan, terutama

yang berkaitan dengan soal yang dibuat.

Tabel 3.2 Pedoman wawancara

Indikator Pertanyaan Pertanyaan Wawancara

Dapat menemukan keterkaitan

antarsuku pada pola bilangan

atau bentuk-bentuk pada

konfigurasi objek.

1) Apa yang diketahui siswa mengenai unsur-unsur pada

pola bilangan atau bentuk-bentuk pada konfigurasi

objek?

2) Bagaimana langkah penyelesaian soal yang serupa

dengan soal no 3a, 4 dan 5?

Menggunakan konsep

penyelesaian pola bilangan,

barisan dan deret untuk

menentukan maupun menguji

penyelesaian yang sesuai.

3) Bagaimana langkah penyelesaian masalah nyata yang

berkaitan dengan pola bilangan, barisan dan deret

pada tes tertulis no 1, 2 dan 3?

4) Bagaimana cara/langkah yang dapat dilakukan dalam

menyelesaikan soal no 4?

5) Apakah ada kesulitan dalam menyelesaikan soal tes

tertulis no 1, 2, 3 dan 4?

Membuat bentuk kalimat/

model matematika dari

masalah nyata yang berkaitan

dengan pola bilangan, barisan

dan deret.

6) Apa permasalahan yang terdapat pada soal dan

langkah-langkah penyelesaiannya?

7) Bagian yang dirasa sulit bagi siswa saat diminta untuk

memodelkan suatu soal cerita ke bentuk kalimat/

model matematika?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

27

Menyelesaikan model

matematika dari masalah yang

berkaitan dengan pola

bilangan, barisan dan deret.

.

8) Adakah kendala dalam menyelesaikan model

matematika yang berkaitan dengan pola bilangan,

barisan dan deret ?

9) Apakah siswa mengecek kembali langkah maupun

jawabannya?

10) Apakah siswa menginterpretasi soal berkaitan dengan

hasil jawabannya?

Agar data yang diperoleh valid dan sesuai dengan penelitian maka

kedua instrumen perlu diuji terlebih dahulu. Instrumen penelitian diuji oleh ahli

yang berkompeten dalam bidangnya.

G. Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menelaah seluruh data yang telah

diperoleh selama penelitian agar data tersebut dapat memberikan informasi

yang diperlukan guna menjawab rumusan masalah dan menyelesaikan masalah

dalam penelitian. Data yang dianalisis pada penelitian ini adalah hasil tes

tertulis siswa, uraian langkah pengerjaan soal tes tertulis dan hasil wawancara.

Metode analisis pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Analisis hasil tes tertulis

Data yang dianalisis pada tahap ini adalah hasil tes tertulis siswa

yang digunakan untuk melihat hasil belajar siswa. Setelah peneliti mendapat

lembar pekerjaan siswa, peneliti akan mengecek kualitas jawaban siswa

dengan mengoreksi jawaban tersebut menggunakan rubrik penskoran yang

telah dibuat. Untuk melihat kemampuan siswa kelas VIII E dalam

menyelesaikan soal, terlebih mengenai sejauh mana siswa dapat

menyelesaikan soal dengan benar, maka untuk masing-masing soal dapat

dicari persentase jawaban siswa. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara

menjumlahkan skor semua siswa pada masing-masing nomor soal kemudian

dibandingkan dengan skor maksimal masing-masing soal (skor maksimal

dikalikan dengan jumlah siswa).

Selanjutnya adalah melihat ketuntasan dari hasil pekerjaan siswa.

Data nilai siswa yang diperoleh, kemudian diurutkan dari yang terendah

sampai yang tertinggi. Setelah diurutkan akan dikelompokkan siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

28

sudah mencapai KKM ataupun yang belum (nilai KKM = 80). Selain

pengelompokan siswa berdasarkan KKM, siswa juga akan dikelompokkan

berdasarkan kelompok siswa dengan kemampuan rendah, sedang dan tinggi.

Langkah selanjutnya setelah dilakukan pengelompokan siswa berdasarkan

KKM dan tingkat kemampuan maka dipilih masing-masing satu perwakilan

(siswa) secara acak dari masing-masing kelompok untuk melakukan

wawancara.

2. Analisis uraian langkah pengerjaan soal tes tertulis dan hasil

wawancara

Analisis pada tahap ini merupakan analisis yang bertujuan untuk

mengetahui kualitas respon siswa dalam menyelesaikan soal. Peneliti akan

menelaah uraian jawaban siswa dengan memperhatikan langkah-langkah

penyelesaiannya. Dalam menganalisis hal tersebut peneliti membandingkan

uraian jawaban siswa dengan membandingkan uraian jawaban siswa dengan

tingkatan menurut taksonomi SOLO. Analisis dilakukan dengan langkah

Kualitatif.

c. Reduksi data

Reduksi data mengarah pada proses menyeleksi, memfokuskan,

menyederhanakan, mengabstrasikan serta mentransformasikan data

mentah yang ditulis pada catatan lapangan. Pertama, menentukan kualitas

respon jawaban yang diberikan siswa berdasarkan level kemampuan

taksonomi SOLO.

Tabel 3.3 Tingkatan Kemampuan Berdasarkan Taksonomi SOLO

No. Tingkatan Keterangan Jawaban Siswa

1

Pre-

structural

Siswa tidak memberikan jawaban apapun

atau memberikan jawaban tetapi tidak

relevan dengan masalah. Siswa tidak

memahami masalah yang diberikan.

Tidak ada jawaban

Memberikan

jawaban tetapi

tidak relevan

dengan masalah.

2

Uni-

structural

Siswa mencoba menjawab pertanyaan

secara terbatas, dengan cara memilih satu

penggal informasi yang ada.

Memahami soal

dengan

menggunakan

beberapa informasi

namun belum

mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

29

merencanakan dan

menyelesaikan soal

dengan baik.

3

Multi-

structural

Siswa memiliki kemampuan merespon

masalah dengan beberapa strategi yang

terpisah. Banyak hubungan yang dapat

siswa buat, namun hubungan-hubungan

tersebut belum tepat.

Memahami soal

dan dapat

merencanakan

dengan tepat

namun belum

mampu

menyelesaikan soal

dengan baik dan

benar.

4

Relational

Siswa yang merespon suatu tugas

berdasarkan konsep-konsep yang

terintegrasi, menghubungkan semua

informasi yang relevan.

Memahami soal

dengan benar dan

dapat

merencanakan serta

menyelesaikan soal

dengan

baik.

5

Extended

Abstract

Siswa dapat memberikan beberapa

kemungkinan konklusi. Prinsip abstrak

digunakan untuk menginterpretasikan fakta-

fakta konkret dan respon yang tepat yang

terpisah dengan konteks.

Memahami soal

dengan benar,

dapat

merencanakan, dan

menyelesaikan soal

dengan baik serta

siswa mampu

menghubungkan

data dan proses

yang lain sehingga

mampu

memperoleh

generalisasi yang

baru.

Kedua, hasil pekerjaan dari subjek penelitian merupakan data

mentah kemudian ditransformasikan pada catatan sebagai bahan untuk

wawancara. Wawancara dilakukan dengan menggunakan alat perekam

suara. Hasil wawancara disederhanakan menjadi susunan bahasa yang

lebih baik, kemudian ditransformasikan ke dalam sebuah catatan.

Selanjutnya, poin-poin penting hasil wawancara yang sudah dibuat

digunakan sebagai data yang akan diverifikasi untuk disimpulkan

mengenai kualitas respon yang dimiliki siswa dalam menyelesaikan soal.

Kegiatan ini dilakukan dengan mengolah hasil wawancara menjadi data

yang siap untuk digunakan.

Analisis hasil wawancara dilakukan dengan mencermati hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

30

wawancara setelah wawancara dilakukan. Wawancara telah diarahkan

untuk mengkonfirmasi penyelesaian soal tes tertulis dan pemahaman

siswa dalam menyelesaikan soal tersebut. Langkah selanjutnya adalah

peneliti akan mengkombinasi cuplikan wawancara dengan uraian

jawaban siswa dan kemudian menganalisis secara utuh dengan kembali

membandingkan dengan kualitas respon menurut taksonomi SOLO.

d. Penyajian data

Penyajian data dilakukan dengan menunjukkan dan

menampilkan kumpulan data atau informasi yang sudah tersususn dan

terkategori, sehingga memungkinkan suatu penarikan kesimpulan atau

tindakan. Pada tahap ini, hal-hal yang dilakukan sebagai berikut.

1) Menyajikan hasil pekerjaan siswa, dimana hasil pekerjaan tersebut

dijadikan bahan untuk wawancara.

2) Menyajikan hasil wawancara yang telah direkam pada alat perekam

suara, dimana penyajian hasil wawancara disusun dalam sebuah

dialog.

e. Triangulasi

Adapun teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah triangulasi sumber. Triangulasi sumber adalah teknik yang

digunakan dengan cara membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda. Triangulasi sumber ini dapat dilakukan dengan beberapa cara.

Dalampenelitian ini proses triangulasi sumber dilakukandengan cara

membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang berkaitan.

Dokumen yang berkaitan yang digunakan dalam penelitian ini adalah,

hasil analisis kualitas respon siswa yang dilakukan setiap subjek

penelitian.

f. Verifikasi

Verifikasi atau penarikan kesimpulan pada penelitian ini

dilakukan dengan cara membandingkan hasil pekerjaan siswa dan hasil

wawancara. Dari kegiatan ini dapat ditarik suatu kesimpulan level tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

31

siswa dalam merespon atau memberikan suatu jawaban berdasarkan

taksonomi SOLO, dan hasil belajar yang dilakukan oleh siswa, sehingga

permasalahan dan tujuan dari penelitian ini dapat dijawab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini meliputi tahap persiapan dan tahap

pengambilan data yang dimulai dari bulan Juli 2018. Tahap persiapan yang

dilakukan antara lain pengurusan surat ijin, observasi lingkungan sekolah, dan

diskusi dengan guru mata pelajaran matematika. Tahap pengambilan data

berupa tes tertulis terhadap siswa kelas VIII E SMP Negeri 5 Yogyakarta dan

kemudian dilanjutkan dengan wawancara dengan siswa.

Subjek penelitan ini adalah siswa kelas VIII E SMP Negeri 5

Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019. Siswa dalam kelas tersebut sebanyak 32

siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Sedangkan

subjek yang diwawancarai merupakan siswa yang terdiri dari siswa yang

mendapat hasil tes tertulis rendah, sedang, dan tinggi, yang dipilih secara acak.

Pokok bahasan yang dibahas dalam penelitian ini adalah Pola Bilangan yang

diajarkan kepada siswa sekitar pertengahan Juli. Berikut penjabaran proses

persiapan sampai pelaksanaan penelitian.

1. Persiapan penelitian

Penelitian dimulai dari bulan Juli 2017 dengan menyerahkan surat

ijin kepada Kepala SMP Negeri 5 Yogyakarta. Kemudian pihak sekolah

mengkonfirmasi surat tersebut sehingga peneliti diarahkan untuk menemui

guru matematika, selaku guru mata pelajaran matematika kelas VIII B-G.

Berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian, peneliti diskusikan dengan

guru tersebut, seperti mengenai pokok bahasan Pola Bilangan, keadaan

siswa kelas VIII B-G dan hal lainnya yang dapat mendukung terlaksananya

penelitian ini. Didapat kelas VIII E sebagai subjek peniltian dengan dasar

variasi kemampuan siswa dilihat dari hasil Penilaian Akhir Semester T. A.

2017/2018 dan sebagai kelas yang pernah peneliti ampu saat melaksanakan

PPL di SMP N 5 Yogyakarta.

Peneliti telah menyusun instrumen baik tes tertulis maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

33

wawancara sebelum melakukan penelitian. Instrumen-instrumen tersebut

beberapa kali mengalami perubahan setelah dikonsultasikan dosen

pembimbing maupun dengan guru mata pelajaran. Pada tanggal 25 Juli 2018

peneliti melaksanakan diskusi bersama guru terkait pelaksanaan penelitian.

Dari hasil diskusi, disepakati pelaksanaan penelitian dilakukan di bulan

Agustus 2018. Setelah perijinan dan validasi instrumen oleh pakar pada

tanggal 23 Agustus 2018, didapat tes tertulis dapat dilaksanakan pada

tanggal 29 Agustus 2018.

2. Tahap pengambilan data

Pengambilan data dilakukan melalui tes tertulis dan wawancara.

Peneliti bermaksud mengambil sampel penelitian sebanyak 32 siswa dari

kelas VIII E, akan tetapi pada pelaksanaannya hanya diikuti oleh 29 siswa,

karena dua siswa sedang mengikuti lomba dan satu siswa lain sedang sakit.

Tes tertulis dilaksanakan di ruang kelas VIII E, pada saat jam

pelajaran matematika, yaitu jam ketujuh dan kesembilan. Tes tertulis

dilaksanakan pada Rabu, 29 Agustus 2018 yang diikuti oleh 29 siswa kelas

VIII E SMP Negeri 5 Yogyakarta pada pukul 12:30-14:30. Sesuai dengan

rencana peneliti, siswa diberikan waktu untuk menyelesaikan soal selama

100 menit. Berdasarkan pengamatan peneliti pada saat pelaksanaan tes,

waktu yang diberikan kepada siswa untuk menyelesaikan soal sudah cukup

dan sesuai. Hal tersebut dilihat dari siswa yang tidak mengeluhkan masalah

waktu pada saat pengumpulan lembar jawaban. Walau di menit-menit akhir

terlihat beberapa anak tergesa-gesa dalam pengerjaannya, tapi hal itu

menurut pengamatan peneliti dikarenakan siswa tersebut kurang bisa

memanfaatkan waktu dengan baik. Selain itu bila dari hasil pekerjaan siswa

(lampiran B.6), maka menunjukkan bahwa dari lima soal terdapat siswa

yang tidak mengerjakan sama sekali soal nomor 1b ada satu siswa, nomor

3b ada delapan siswa, dan soal nomor 4 ada lima siswa. Melihat dari hasil

ini maka waktu yang diberikan sudah sesuai dengan soal dengan catatan

siswa harus memanfaatkan waktu dengan baik. Pelaksanaan tes tertulis ini

untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

34

tipe HOTs pada pokok bahasan Pola Bilangan. Kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal matematika dianalisis berdasarkanhasil belajar dan

kualitas respon siswa dalam menyelesaikan soal berdasarkan Taksonomi

SOLO.

Selain menggunakan tes, kualitas respon siswa diambil dengan

wawancara. Wawancara dilakukan setelah peneliti mengetahui hasil dari tes

tertulis yang diberikan kepada siswa serta dilakukannya analisis terhadap

hasil pekerjaan siswa, sehingga wawancara dilakukan pada tanggal 3 dan 10

Oktober 2018. Wawancara ini dilakukan untuk mengkonfirmasi tentang

jawaban siswa dalam menyelesaikan soal matematika tipe HOTs. Dengan

wawancara ini, peneliti dapat mengetahui kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal matematika berdasarkan kualitas respon siswa. Peneliti

juga meminta siswa untuk mengerjakan soal setipe apabila dijumpai

jawaban siswa kurang meyakinkan saat menyelesaikan soal matematika

maupun saat wawancara. Hal tersebut dimaksudkan untuk membantu

peneliti dalam menganalisis apakah siswa tersebut dapat menyelesaikan soal

dengan baik atau tidak.

Subjek yang akan diwawancarai merupakan perwakilan dari setiap

kelompok atau golongan yang terbentuk dari pengelompokan hasil tes

(lampiran B.6). Dengan kata lain, sebelum penentuan subjek wawancara

peneliti mengelompokkan subjek dengan memperhatikan hasil tes

tertulisnya kemudian subjek memilih salah satu perwakilan dari tiap

kelompok tersebut.

B. Analisis Data dan Penyajian Hasil Analisis

Setelah melakukan penelitian, peneliti telah memperoleh data-data

yang akan dianalisis.

1. Analisis hasil tes tertulis

Data hasil tes tertulis dilihat dari pengerjaan soal matematika siswa

kelas VIII E SMP Negeri 5 Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019. Dengan tes

ini peneliti dapat mengukur kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

35

matematika tipe HOTs. Berikut ini merupakan hasil tes tertulis siswa kelas

VIII E.

Tabel 4.1 Daftar Hasil Tes Tertulis Siswa kelas VIII E

No Kode

Siswa

Nomor Soal: Tuntas/

Tidak

Tuntas

1 2 3 4 5

Skor Nilai Skor Maksimal

12 9 12 8 9

1 S1 11,5 6 9 3 5 34,5 69,00 TT

2 S2 11,5 8,5 12 6 7 45 90,00 T

3 S3

4 S4 10 9 12 5 7 43 86,00 T

5 S5 10 9 5 6 7 37 74,00 TT

6 S6 10 8,5 9 6 5 38,5 77,00 TT

7 S7 10 9 5 3 4 31 62,00 TT

8 S8 10 8 5 3 9 35 70,00 TT

9 S9 9 9 7 3 4 32 64,00 TT

10 S10

11 S11 10 9 11 6 9 45 90,00 T

12 S12 10 9 6 5 4 34 68,00 TT

13 S13 10 8 6 3 7 34 68,00 TT

14 S14 11 9 7 4 9 40 80,00 T

15 S15

16 S16 9 8,5 4 4 4 29,5 59,00 TT

17 S17 9 6 6,5 3 4 28,5 57,00 TT

18 S18 10 7 8 4 8 37 74,00 TT

19 S19 11 6 9 6 7 39 78,00 TT

20 S20 10 9 5 3 7 34 68,00 TT

21 S21 10 8 6,5 4 9 37,5 75,00 TT

22 S22 10 9 5 9 33 66,00 TT

23 S23 11 8,5 6 3 4 32,5 65,00 TT

24 S24 5 5 5 - 9 24 48,00 TT

25 S25 10 7 6 4 5 32 64,00 TT

26 S26 10 8 6 3 5 32 64,00 TT

27 S27 9 9 6 3 5 32 64,00 TT

28 S28 9 9 10 6 9 43 86,00 T

29 S29 10 8,5 6,5 3 8,5 36,5 73,00 TT

30 S30 10 9 7 3 8,5 37,5 75,00 TT

31 S31 10 9 12 5 9 45 90,00 T

32 S32 10 8,5 5 3 4 30,5 61,00 TT

Rata-Rata 71,21

Keterangan: T = Tuntas TT = Tidak Tuntas

Melihat hasil tes tertulis siswa pada Tabel 4.1 maka diperoleh hasil

persentase skor siswa sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

36

Tabel 4.2 Persentase Skor Siswa Pada Tiap Soal

Nomor Soal 1 2 3 4 5

Skor Maks 12 9 12 8 9

Jumlah Skor 286 237 207,5 110 192

Jumlah Skor Maks 348 261 348 232 261

Persentase (%) 82,18 90,80 59,63 47,41 73,56

Tabel di atas menunjukkan persentase skor siswa pada tiap soal.

Skor maksimum soal nomor 1 adalah 12, sehingga apabila 29 siswa peserta

tes mendapat skor masing-masing 12 maka skor maksimum dari soal

tersebut adalah 12 di kali 29 atau 348. Akan tetapi pada kenyataannya,

jumlah skor maksimum yang diperoleh 29 siswa adalah 286, sehingga

persentase skor jawaban siswa pada soal nomor 1 dari hasil tersebut adalah

82,18%. Hal tersebut menunjukkan bahwa skor jawaban 29 siswa kelas VIII

E dalam menyelesaikan soal nomor 1 baru mencapai 82,18%. Begitupula

untuk soal-soal yang lain, sehingga diperoleh persentase skor jawaban siswa

pada soal nomor 2 sebesar 90,8%, soal nomor 3 sebesar 59,63%, soal nomor

4 sebesar 47,41%, dan soal nomor 5 sebesar 73,56%.

Berdasarkan hasil pada tabel 4.1 juga diperoleh persentase

ketuntasan hasil belajar berdasarkan KKM untuk masing-masing tingkat

kemampuan siswa yang dikelompokkan menjadi 3 (rendah, sedang, tinggi).

Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

37

Tabel 4.3 Persentase Ketuntasan KKM

Tingkat

Kemampuan

KKM Persentase

Tuntas Tidak

Tuntas

Tuntas Tidak

Tuntas

Rendah - 4 - 13,79%

Sedang - 17 - 58,62%

Tinggi 8 - 27,59% -

Jumlah 8 21 27,59% 72,41%

Tuntas

72%

Tidak

Tuntas

28%

Diagram 4.1 Persentase Ketuntasan

(KKM)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

38

2. Analisis uraian pengerjaan soal tes tertulis

Langkah awal analisis uraian pengerjaan siswa adalah dengan mencermati setiap jawaban siswa. Kemudian untuk

masing-masing soal, peneliti mengelompokkan jawaban-jawaban siswa yang memiliki penyelesaian hampir sama/serupa.

Berdasarkan pengelompokan tersebut dibuat rangkuman yang berisikan pola jawaban dalam menyelesaikan soal, sehingga

diperoleh topik-topik data dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.4 Topik Data Kemampuan dari Hasil Tes Tertulis

No

Soal Topik Data Kemampuan

Kode Siswa

yang

mewakili

Lembar Jawaban Siswa

1a

a.Tidak ada jawaban: -

b.Ada jawaban:

Memberikan jawaban tetapi tidak relevan dengan

masalah. -

Memahami soal dengan menggunakan beberapa

informasi namun belum mampu merencanakan dan

menyelesaikan soal dengan baik.

Siswa belum tepat dalam menggunakan informasi pada

soal. Siswa salah dalam memberi nilai suku pertama

(U1/a) . Mengakibatkan dalam perencanaan dan

S16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

39

penyelesaian menjadi tidak tepat.

Memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat

namun belum mampu menyelesaikan soal dengan baik

dan benar.

Siswa sudah tepat dalam penggunaan rumus. Namun,

siswa belum tepat dalam menentukan nilai n dari

informasi yang diberikan pada soal. Mengakibatkan

hasil akhir tidak tepat.

S4

Memahami soal dengan benar dan dapat merencanakan

serta menyelesaikan soal dengan baik.

Walaupun siswa terkesan langsung dalam pengerjaan,

siswa telah tepat dalam penggunaan rumus dan

informasi yang terdapat pada soal.

S1

1b a.Tidak ada jawaban S24

b.Ada jawaban:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

40

Memberikan jawaban tetapi tidak relevan dengan

masalah. -

Memahami soal dengan menggunakan beberapa

informasi namun belum mampu merencanakan dan

menyelesaikan soal dengan baik.

Siswa belum tepat dalam menggunakan informasi pada

soal. Siswa salah dalam memberi nilai suku pertama

(U1/a) . Mengakibatkan dalam perencanaan dan

penyelesaian menjadi tidak tepat.

S16

Memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat

namun belum mampu menyelesaikan soal dengan baik

dan benar.

Siswa sudah tepat dalam penggunaan rumus. Namun,

siswa belum tepat dalam menentukan nilai n dari

informasi yang diberikan pada soal. Mengakibatkan

hasil akhir tidak tepat.

S9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

41

Memahami soal dengan benar dan dapat merencanakan

serta menyelesaikan soal dengan baik.

Siswa tepat dalam penggunaan rumus dan informasi

yang terdapat pada soal. Kesimpulan yang didapat juga

tepat.

S11

2

a.Tidak ada jawaban: -

b.Ada jawaban:

Memberikan jawaban tetapi tidak relevan dengan

masalah. -

Memahami soal dengan menggunakan beberapa

informasi namun belum mampu merencanakan dan

menyelesaikan soal dengan baik.

Siswa belum tepat dalam menyelesaikan salah satu

pilihan jawaban. Siswa hanya menggunakan informasi

pada soal untuk mencari salah satu suku.

S1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

42

Memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat

namun belum mampu menyelesaikan soal dengan baik

dan benar.

Siswa salah dalam menuliskan jawaban akhir.

S6

Memahami soal dengan benar dan dapat merencanakan

serta menyelesaikan soal dengan baik.

Siswa sudah tepat dalam menggunakan rumus dan

mampu menuliskan kesimpulan dengan tepat.

S27

3a

a.Tidak ada jawaban: -

b.Ada jawaban:

Memberikan jawaban tetapi tidak relevan dengan

masalah. -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

43

Memahami soal dengan menggunakan beberapa

informasi namun belum mampu merencanakan dan

menyelesaikan soal dengan baik.

Siswa belum tepat dalam menggunakan rumus.

S16

Memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat

namun belum mampu menyelesaikan soal dengan baik

dan benar.

Siswa sudah tepat dalam menggunakan rumus. Namun,

dalam penyelesaian siswa menghitung sampai baris ke-

tujuh.

S27

Memahami soal dengan benar dan dapat merencanakan

serta menyelesaikan soal dengan baik.

Siswa sudah tepat dalam menggunakan rumus dan

S28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

44

mampu menuliskan kesimpulan dengan tepat.

3b

a.Tidak ada jawaban: S5

b.Ada jawaban:

Memberikan jawaban tetapi tidak relevan dengan

masalah. -

Memahami soal dengan menggunakan beberapa

informasi namun belum mampu merencanakan dan

menyelesaikan soal dengan baik.

Siswa belum tepat dalam menggunakan rumus untuk

menyelesaikan soal.

S8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

45

Memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat

namun belum mampu menyelesaikan soal dengan baik

dan benar.

Siswa belum tepat dalam menggunakan hasil

perhitungan untuk menentukan

kesimpulan/penyelesaian.

S19

Memahami soal dengan benar dan dapat merencanakan

serta menyelesaikan soal dengan baik.

Siswa sudah tepat dalam menggunakan rumus dan

mampu menuliskan kesimpulan dengan tepat.

S31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

46

4

a.Tidak ada jawaban: S24

b.Ada jawaban:

Memberikan jawaban tetapi tidak relevan dengan

masalah. -

Memahami soal dengan menggunakan beberapa

informasi namun belum mampu merencanakan dan

menyelesaikan soal dengan baik.

Siswa memahami ada 10 cangkir yang harus diisi.

Namun, siswa belum mampu menentukan cara untuk

mengisi cangkir dengan tepat.

S9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

47

Memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat

namun belum mampu menyelesaikan soal dengan baik

dan benar.

Siswa belum tepat dalam melakukan perhitungan.

Mengakibatkan hasil akhir salah.

S21

Memahami soal dengan benar dan dapat merencanakan

serta menyelesaikan soal dengan baik.

Siswa sudah tepat dalam menggunakan rumus dan

mampu menuliskan kesimpulan dengan tepat.

S11

5

a.Tidak ada jawaban: -

b.Ada jawaban:

Memberikan jawaban tetapi tidak relevan dengan -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

48

masalah.

Memahami soal dengan menggunakan beberapa

informasi namun belum mampu merencanakan dan

menyelesaikan soal dengan baik.

Siswa belum tepat dalam memilih rumus.

S23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

49

Memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat

namun belum mampu menyelesaikan soal dengan baik

dan benar.

Siswa sudah memakai rumus yang tepat. Namun dalam

penyelesaian ada kesalahan, mengakibatkan hasil akhir

salah.

S17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

50

Memahami soal dengan benar dan dapat merencanakan

serta menyelesaikan soal dengan baik.

Siswa sudah tepat dalam menggunakan rumus dan

mampu menuliskan kesimpulan dengan tepat.

S28

Berikut merupakan bagan kategorisasi yang dibuat oleh peneliti berdasarkan topik-topik diatas dengan

membandingkannya dengan tingkatan kemampuan berdasarkan taksonomi SOLO dan level soal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

51

Bagan 4.1 Kategorisasi Kemampuan Siswa untuk Soal No.1a

Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal No. 1a

Di Bawah Level Soal

Unistructural

Satu siswa memahami soal namun belum

mampu merencanakan dan menyelesaikan

soal

Kode siswa: S16

Multistructural

Dua puluh enam siswa memahami soal, mampu merencanakan, namun

belum penyelesaian soal belum baik dan benar

Kode siswa: S2,S4,S5,S6,S7,S8,S9,S11,S12,S13,S14,S17,S18,S19,S20,S21,S22,S23,S24,S25,S26,S27,S29,S30,S3

1,S32

Sesuai Level Soal

Relational

Dua siswa memahami soal dan dapat

merencanakan serta menyelesaikan soal

dengan baik dan benar

Kode siswa: S1, S28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

52

Bagan 4.2 Kategorisasi Kemampuan Siswa untuk Soal No.1b

Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal No. 1b

Di Bawah Level Soal

Prestructural

Satu siswa tidak memberikan jawaban

Kode siswa: S24

Unistructural

Dua siswa memahami soal namun belum

mampu merencanakan dan menyelesaikan soal

Kode siswa: S16, S17

Multistructural

Tujuhbelas siswa memahami soal,

mampu merencanakan, namun belum

penyelesaian soal belum baik dan benar

Kode siswa: S4,S5,S6,S7,S9,S12,S18,S19,S20,S21,S22,S23,S25,S29,S30,S31,S

32

Sesuai Level Soal

Relational

Sembilan siswa memahami soal dan dapat merencanakan serta menyelesaikan soal dengan baik dan

benar

Kode siswa: S1,S2,S8,S11,S13,S14,

S26,S27,S28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

53

Bagan 4.3 Kategorisasi Kemampuan Siswa untuk Soal No.2

Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal No. 2

Di Bawah Level Soal

Unistructural

Sembilan siswa memahami soal namun

belum mampu merencanakan dan menyelesaikan soal

Kode siswa: S1,S8,S17,S18,S19,S21,S

25,S26,S32

Multistructural

Empat siswamemahami

soal, mampu merencanakan, namun belum

penyelesaian soal belum baik dan

benar

Kode siswa: S6,S16,S23,S29

Sesuai Level Soal

Relational

Satu siswa memahami soal, menyelesaikan

dengan baik tanpa menuliskan

langkah penyelesaian

Kode siswa: S24

Limabelas siswa memahami soal dan dapat merencanakan serta

menyelesaikan soal dengan baik dan benar

Kode siswa: S2,S4,S5,S7,S9,S11,S12,S13,S14

,S20,S22, S27,S28,S30,S31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

54

Bagan 4.4 Kategorisasi Kemampuan Siswa untuk Soal No.3a

Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal No. 3a

Di Bawah Level Soal

Unistructural

Enam siswa memahami soal namun belum

mampu merencanakan dan menyelesaikan soal

Kode siswa: S5,S7,S8,S16,S19,S24

Multistructural

Enam siswa memahami soal, mampu

merencanakan, namun belum penyelesaian soal

belum baik dan benar

Kode siswa: S17,S20,S22,S23,S27,S32

Sesuai Level Soal

Relational

Tujuh siswa memahami soal, menyelesaikan dengan

baik tanpa menuliskan langkah penyelesaian yang

runtut

Kode siswa: S1,S2,S6,S9,S11,S12,S21

Sepuluh siswa memahami soal dan dapat merencanakan

serta menyelesaikan soal dengan baik dan benar

Kode siswa: S4,S13,S14,S18,S25,S26

,S28,S29,S30,S31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

55

Bagan 4.5 Kategorisasi Kemampuan Siswa untuk Soal No.3b

Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal No. 3b

Di Bawah Level Soal

Prestructural

Sepuluh siswa tidak memberikan jawaban

Kode siswa: S5,S7,S13,S16,S17,S21,S22,S25,S27,S32

Unistructural

Sepuluh siswa memahami soal namun belum

mampu merencanakan dan menyelesaikan soal

Kode siswa: S8,S9,S12,S14,S20,S23,S24,S26,S29,S3

0

Multistructural

Dua siswa memahami soal,

mampu merencanakan, namun belum

penyelesaian soal belum baik dan

benar

Kode siswa: S18,S19

Sesuai Level Soal

Relational

Empat siswa memahami soal dan dapat merencanakan serta menyelesaikan soal dengan baik dan

benar

Kode siswa: S2,S4,S11,S31

Tiga siswa paham soal, menyelesaikan dengan baik tanpa

menuliskan langkah yang runtut

Kode siswa: S1,S6,S28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

56

Bagan 4.6 Kategorisasi Kemampuan Siswa untuk Soal No.4

Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal No. 4

Di Bawah Level Soal

Prestructural

Sepuluh siswa tidak memberikan jawaban

Kode siswa: S7,S8,S22,S24,S25,S26,S2

7,S29,S30,S32

Unistructural

Satu siswa memahami soal namun belum mampu

merencanakan dan menyelesaikan soal

Kode siswa: S9

Multistructural

Lima siswa memahami soal, mampu

merencanakan, namun belum penyelesaian soal

belum baik dan benar

Kode siswa: S1,S20,S21,S23,S31

Sesuai Level Soal

Relational

Tigabelas siswa memahami soal dan dapat

merencanakan serta menyelesaikan soal

dengan baik dan benar

Kode siswa: S2,S4,S5,S6,S11,S12,S13,S14,S16,S17,S18,S19,S28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

57

Bagan 4.7 Kategorisasi Kemampuan Siswa untuk Soal No.5

Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal No. 5

Di Bawah Level Soal

Unistructural

Enam siswa memahami soal namul belum mampu

merencanakan dan menyelesaikan soal

Kode siswa: S7,S9,S16,S23,S27,S32

Multistructural

Sebelas siswa memahami soal, mampu

merencanakan, namun belum penyelesaian soal

belum baik dan benar

Kode siswa: S1,S2,S4,S5,S6,S12,S17,S

19,S20,S25,S26

Sesuai Level Soal

Relational

Duabelas siswa memahami soal dan dapat

merencanakan serta menyelesaikan soal dengan

baik dan benar

Kode siswa: S8,S11,S13,S14,S18,S21,S

22,S24,S28,S29,S30,31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

58

Dari hasil yang diperoleh di atas, peneliti membuat tabel yang menunjukkan rekapitulasi dan persentase kualitas

respon siswa dalam menyelesaikan soal tes tertulis yang diberikan berdasarkan taksonomi SOLO.

Tabel 4.5 Kualitas Respon Siswa dari Hasil Tes Tertulis

Berdasarkan

Kode

Siswa

Level Kemampuan Tiap Butir Soal

Kesimpulan Kelompok KKM C4 C5 C5 C4 C5 C6 C4

No.1 a No.1 b No.2 No.3 a No.3 b No.4 No.5

Tinggi Tuntas

S2 III IV IV IV IV IV III Relational

S11 III IV IV IV IV IV IV Relational

S31 III III IV IV IV III IV Relational

S4 III III IV IV IV IV III Relational

S28 IV IV IV IV IV IV IV Relational

S14 III IV IV IV II IV IV Relational

Sedang Tidak

Tuntas

S19 III III II II III IV III Multistructural

S6 III III III IV IV IV III Multistructural

S21 III III II IV I III IV Multistructural

S30 III III IV IV II I IV Relational

S18 III III II IV III IV IV Relational

S5 III III IV II I IV III Multistructural

S29 III III III IV II I IV Multistructural

S8 III IV II II II I IV Uni-structural

S1 IV IV II IV IV III III Relational

S12 III III IV IV II IV III Relational

S13 III IV IV IV I IV IV Relational

S20 III III IV III II III III Multistructural

S22 III III IV III I I IV Multistructural

S23 III III III III II III II Multistructural

S25 III III II IV I I III Multistructural

S26 III IV II IV II I III Relational

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

59

S27 III IV IV III I I II Multistructural

S9 III III IV IV II II II Uni-struktural

S7 III III IV II I I II Uni-structural

Rendah

S32 III III II III I I II Multistructural

S16 II II III II I IV II Uni-structural

S17 III II II III I IV III Multistructural

S24 III I IV II II I IV Multistructural

Keterangan: I = pretructural II = unistructuralIII = multistructural IV = relational V = extended abstract

Persentase kualitas respon siswa dalam menyelesaikan tes tertulis yang diberikan berdasarkan taksonomi SOLO secara

keseluruhan disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.6 Persentase Kualitas Respon Siswa dari Hasil Tes Tertulis

Kualitas respon Jumlah siswa Siswa (%)

Prestructural - -

Unistructural 4 13,79

Multistructural 13 44,83

Relational 12 41,38

Extended Abstract - -

TOTAL 29 100

Persentase ketercapaian siswa dalam menyelesaikan per nomor soal berdasarkan level soal disajikan dalam tabel

berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

60

Tabel 4.7 Persentase Ketercapaian Siswa Dalam Menyelesaikan Per Nomor Soal Berdasarkan Level Soal

Nomor

Soal

Level

Soal HOTs

Level

Soal SOLO

Banyak Siswa Menjawab Persentase Ketercapaian (%)

Di Bawah Level Soal Sesuai Level Soal

1a C4 Multistructural 27 2 6,9

1b C5 Relational 20 9 31,03

2 C5 Relational 13 16 55,17

3a C4 Multistructural 12 17 48,28

3b C5 Relational 22 7 24,14

4 C6 Extended Abstract 16 13 44,83

5 C4 Multistructural 17 12 41,34

Tabel 4.8 Rata-Rata Persentase Ketercapaian Pada Setiap Level Soal HOTs

Rata-Rata Persentase Ketercapaian Pada Setiap Level Soal HOTs (%)

C4 32,18

C5 36,78

C6 44,83

3. Analisis hasil wawancara

Siswa yang diwawancarai merupakan siswa yang dipilih secara acak dengan memperhatikan kriteria ketuntasan

minimal (KKM) dan kualitas respon pada hasil tes tertulis(lampiran B.6). Wawancara yang dilakukan bertujuan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

61

mengklarifikasi dan mengungkap bagaimana siswa menyelesaikan soal yang diberikan. Total siswa yang diwawancarai adalah

6 siswa. Berikut ini adalah hasil analisis hasil wawancara terhadap 6 siswa.

Tabel 4.9 Hasil Analisis Wawancara terhadap Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal

No.

Soal

Kode

Siswa Hasil Tes Analisis Hasil Tes Tertulis Analisis Hasil Wawancara

1

S2

a. Siswa mampu memahami soal

dengan benar dan dapat

merencanakan serta menyelesaikan

soal dengan baik.

b. Kesalahan terjadi pada penulisan

simbol

a. Siswa dapat mengerjakan dan menjelaskan

jawaban soal dengan baik dan benar.

Keterangan:

Siswa memahami hal yang diketahui dan

yang ditanyakan soal. Siswa menjelaskan

soal diselesaikan dengan rumus barisan

aritmatika. Siswa mampu menentukan unsur-

unsur yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

soal. Siswa mampu menuliskan

kesimpulan/jawaban akhir dengan tepat.

b. Siswa tidak mengalami kesulitan untuk

menyelesaikan soal.

c. Siswa menyadari dirinya kurang teliti dalam

menuliskan jawaban.

Keterangan:

Siswa mengatakan terjadi kesalahan dalam

menuliskan U15 menjadi U54. Begitu pula

uuntuk soal 1b.

S8,

S19,

S30

a. Siswa sudah dapat memahami soal

dengan menggunakan beberapa

informasi, namun belum mampu

merencanakan dan menyelesaikan

soal dengan baik.

b. Siswa masih salah dalam

menentukan nilai n.

a. Siswa dapat menjelaskan secara lengkap apa

yang dimaksud dengan barisan aritmatika.

Keterangan:

Siswa S8 menjelaskan barisan aritmatika

adalah barisan bilangan yang memiliki

selisih antarsuku yang sama besar, yang

dilambangkan dengan b.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

62

b. Siswa masih kesulitan menentukan nilai n.

Keterangan:

Setelah diberi contoh sederhana oleh peneliti,

siswa S8 masih salah dalam menentukan

nilai n.

a. Siswa menyadari bahwa jawaban miliknya

ada kekurangan dengan alasan kurang teliti.

Keterangan:

Siswa S19 menganggap soal mudah sehingga

siswa tidak memeriksa kembali jawabannya.

b. Siswa dalam menyelesaikan dan menjelaskan

jawaban sudah benar.

a. Siswa menyadari bahwa jawaban miliknya

ada kekurangan dengan alasan kurang teliti.

Keteranngan:

Siswa S30 menentukan nilai n dengan

menghitung selisih 54 dan 40. Siswa

menyadari seharusnya hasil tesebut ditambah

dengan 1.

b. Siswa dalam menyelesaikan dan menjelaskan

jawaban sudah benar.

S16,

S32

a. Siswa kurang memahami soal

dengan baik.

b. Siswa belum mampu merencanakan

dan menyelesaikan soal dengan

baik.

c. Siswa masih salah dalam

menentukan nilai a dan n.

d. Jawaban yang diberikan tidak sesuai

dengan maksud soal.

a. Siswa salah menjawab soal, akan tetapi

setelah membaca ulang soal tersebut, siswa

menyadari kesalahannya kurang teliti dalam

membaca soal.

Keterangan:

Siswa S16 salah memahami soal yaitu gaji

tahun lalu sama dengan gaji saat usia 40

tahun.

b. Siswa dapat menjelaskan secara lengkap apa

yang dimaksud dengan barisan aritmatika.

Keterangan:

Siswa S16 menjelaskan barisan arimatika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

63

adalah pola bilangan yang punya beda sama.

a. Siswa terlihat masih ragu mengenai apa yang

dimaksud dengan barisan aritmatika.

Keterangan:

Siswa S32 menjelaskan barisan arimatika

adalah urutan bilangan yang teratur. Siswa

belum dapat membedakan dengan barisan

geometri.

b. Meski jawaban salah tetapi siswa menyadari

penyebab kesalahannya.

Keterangan:

Siswa S32 memahami bahwa yang diminta

soal adalah gaji tiap bulan bukan gaji tiap

tahun.

2

S30

a. Siswa mampu memahami soal

dengan benar dan dapat

merencanakan serta menyelesaikan

soal dengan baik.

b. Dalam penyelesaian soal tersebut

siswa dapat menyertakan penjelasan

dan kesimpulan.

Siswa tidak mengalami kesulitan untuk

menyelesaikan soal.

S2,

S16

a. Siswa sudah dapat memahami soal

dan dapat merencanakan dengan

tepat namun belum mampu

menyelesaikan soal dengan baikdan

benar.

b. Kesalahan terlihat pada hasil

perhitungan yang salah pada salah

satu pilihan.

a. Siswa dapat mengerjakan dan menjelaskan

jawaban soal dengan baik dan benar.

Keterangan:

Siswa S2 menjelaskan yang dimaksud soal

dengan “bertambah dua kali lipat setiap

hari” dapat dihitung menggunakan deret

geometri.

b. Siswa menyadari bahwa ada kesalahan

perhitungan pada jawabannya, karena kurang

teliti.

Keterangan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

64

Siswa S2 salah menuliskan 525.000 menjadi

515.000.

c. Siswa mengatakan tidak mengalami

kesulitan dalam menyelesaikan soal.

a. Siswa menyadari bahwa ada kesalahan

perhitungan pada jawabannya, karena kurang

teliti.

Keterangan:

Siswa S16 menghitung gaji sampai hari ke-8

padahal waktu kerja hanya 1 minggu atau

sama dengan 7 hari saja.

b. Siswa mengatakan tidak mengalami

kesulitan dalam menyelesaikan soal.

S8,

S19,

S32

a. Siswa belum memahami soal secara

keseluruhan, terlihat dari siswa

masih keliru dalam rencana

perhitungan pilihan pertama atau

pilihan kedua.

b. Karena pemahaman salah, akhirnya

kesimpulan yang diambil tidak

tepat.

a. Siswa dapat memahami soal secara tepat,

saat kembali membaca soal.

b. Siswa menyadari bahwa ada kesalahan

karena kurang teliti dalam membaca soal.

Keterangan:

Siswa S8 terburu-buru memutuskan soal

pasti diselesaikan dengan deret aritmatika.

Siswa S8 terjebak dengan kata “sama per-

hari”.

Siswa berpendapat soal akan mudah dikerjakan

bila sebelumnya sudah memahami soal dengan

baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

65

a. Siswa masih kesulitan dalam memahami

soal.

b. Agar dapat memahami soal secara tepat, saat

membaca soal siswa melakukannya dengan

pelan-pelan dan diulang.

Keterangan:

Siswa S32 belum memahami penggunaan

barisan dan deret aritmatika dengan tepat.

Siswa S32 memahami gaji yang diperoleh

selama seminggu sama dengan suku ke-7.

3a

S2,

S30

a. Siswa mampu memahami soal

dengan benar dan dapat

merencanakan serta menyelesaikan

soal dengan baik.

b. Jawaban siswa runtut dan jelas.

c. Siswa mampu mengrjakan dengan

penyelesaian pola barisan tingkat

dua.

a. Siswa dapat menjelaskan secara lengkap apa

yang dimaksud dengan pola barisan

artimatika tingkat dua.

Keterangan:

Siswa S2 menjelaskan barisan artimatika

bertingkat dua ini bedanya bertingkat sampai

beda pada tingkatan akhirnya sama.

b. Dari penjelasan siswa terhadap jawabannya,

terlihat siswa memahami dan menyelesaikan

soal dengan baik.

Dari penjelasan siswa terhadap jawabannya,

terlihat siswa memahami dan menyelesaikan

soal dengan baik.

S8

Siswa terlihat kurang memahami

soal. Dalam soal diminta

menentukan jumlah seluruh tempat

duduk, tetapi jabawan siswa hanya

menghitung jumlah kursi baris

keenam.

a. Siswa kurang telilti dalam memahami soal.

Keterangan:

Siswa S8 hanya menentukan satu baris

tempat duduk saja.

b. Siswa sudah memahami langkah menentukan

jumlah seluruh tempat duduk dengan benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

66

S16,

S19

a. Siswa sudah dapat memahami soal,

namun belum mampu menggunakan

beberapa informasi, merencanakan

dan menyelesaikan soal dengan

baik.

b. Dalam jawabannya, siswa

menggunakan deret aritmatika.

a. Siswa menyadari dalam menjawab soal

menggunakan langkah yang salah.

Keterangan:

Siswa S16 memahami pola barisan tempat

duduk membentuk barisan aritmatika.

b. Siswa mengatakan soal dengan pola barisan

bertingkat lebih sulit.

a. Siswa kurang telilti dalam melihat pola

barisan pada soal.

b. Siswa memahami cara menentukan jumlah

seluruh tempat duduk drngan benar.

S32

a. Siswa terlihat kurang teliti dalam

membaca soal. Dalam soal terdapat

enam baris tempat duduk, siswa

hanya mengitung sampai baris

kelima.

b. Siswa belum dapat merencanakan

dan mennyelesaikan soal dengan

baik.

a. Siswa menyadari kurang teliti dalam

membaca soal dan langkah yang digunakan

salah.

Keterangan:

Siswa S32 hanya menghitung sampai suku

ke-5. Siswa S32 menganggap soal hanya bisa

diselesaikan dengan deret aritmatika.

b. Siswa memahami cara menentukan jumlah

seluruh tempat duduk.

3b S2

Siswa mampu memahami soal

dengan benar dan dapat

merencanakan serta menyelesaikan

soal dengan baik.

a. Secara garis besar siswa sudah memahami

maksud dan perintah soal, serta dapat

menyelesaikannya dengan baik.

Keterangan:

Siswa S2 memisalkan harga tiket termurah

dengan simbol n. Siswa memahami

22.500.000 sebagai jumlah seluruh hasil

penjualan tiket.

b. Siswa tidak mengalami kesulitan saat

mengerjakan soal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

67

S8,

S19,

S30

Siswa sudah dapat memahami soal

dengan menggunakan beberapa

informasi, namun belum mampu

merencanakan dan menyelesaikan

soal dengan baik.

a. Siswa kurang teliti dalam membaca soal.

Keterangan:

Siswa S19 keliru dalam memahami kalimat

“harga tiket antara dua baris yang

berdekatan” sebagai “harga setiap dua

baris”.

b. Siswa berpendapat soal akan mudah

dikerjakan bila sebelumnya sudah

memahami soal dengan baik.

Keterangan:

Siswa S8 dan S30 belum tahu ide/rencana

penyelesaian yang tepat.

S16,

S32 Siswa tidak memberikan jawaban

Siswa tidak memberikan jawaban.

Keterangan:

Siswa S16 beranggapan bahwa soal yang

panjang berarti soal tersebut susah.

a. Peneliti mencoba mengarahkan dengan

pertanyaan dan penjelasan, siswa masih

terlihat ragu dalam menyelesaikannya

dengan alasan bingung.

b. Siswa baru bisa mengerjakan dengan benar

bila diarahkan dengan penjelasan secara

berulang.

Keterangan:

Siswa kesulitan dalam mengubah kaliamat

soal menjadi model matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

68

4

S2

a. Siswa mampu memahami soal

dengan benar dan dapat

merencanakan serta menyelesaikan

soal dengan baik.

b. Siswa dalam penyelesaian soal

tersebut telah menyertakan langkah

pengerjaan dan kesimpulan.

c. Siswa memperoleh jawaban dengan

mencoba-coba.

Secara garis besar siswa sudah memahami

maksud dan perintah soal, serta dapat

menyelesaikannya dengan baik.

Keterangan:

Siswa S2 menjelaskan setiap cangkir harus

terisi dan bilangan yang dibilih harus

anggota bilangan bulat positif.

S16,

S19

a. Siswa mampu memahami soal

dengan benar dan dapat

merencanakan serta menyelesaikan

soal dengan baik.

b. Namun siswa masih kurang dalam

menuliskan langkah penyelesaian.

c. Siswa terkesan langsung menuliskan

kesimpulan.

Siswa mampu menjelaskan dan menjawab

pertanyaan dari peneliti dengan baik.

Siswa mampu menjelaskan jawabannya

denganbaik.

Keterangan:

Siswa S19 mennjelaskan dengancara

membuat gambar (representasi visual).

S8

a. Siswa mampu memahami soal

dengan benar.

b. Akan tetapi dalam penyelesaian soal

tersebut tidak menyertakan

penjelasan dan langsung menuliskan

kesimpulan.

Siswa masih ragu dalam menjelaskan

jawabannya.

Keterangan:

Soal no 4 dirasa S8 sebagai soal yang paling

sulit karena siswa tidak memiliki ide untuk

menyelesaikan soal.

S30,

S32

Siswa mampu memahami soal

dengan benar, namun belum mampu

merencanakan dan menyelesaikan

soal dengan baik.

a. Setelah siswa membaca ulang soal dan

diarahkan, siswa dapat memahami apa yang

menjadi maksud dari soal tersebut.

Keterangan:

Siswa S30 mampu menjawab dengan cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

69

membuat gambar (representasi visual).

a. Siswa menyadari ia bingung dan kesulitan

dalam merencanakan penyelesaian soal

nomor 4.

b. Siswa hanya berorientasi pada rumus-rumus

dan tidak mencoba cara lain.

Keterangan:

Siswa S32 mengatakan lupa rumus deret

aritmatika.

5

S8,

S30

Siswa mampu memahami soal

dengan benar dan dapat

merencanakan serta menyelesaikan

soal dengan baik.

Siswa tidak mengalami kesulitan saat

mengerjakan soal.

Siswa mampu menjelaskan degan baik

langkah penyelesaian pola barisan tingkat

dua.

S2,

S19

a. Siswa mampu memahami soal

dengan benar dan dapat

merencanakan dengan baik,namun

dalam menyelesaikan soal belum

tepat.

b. Langkah penyelesaian benar tetapi

ada kesalahan dalam perhitungan

a. Siswa kurang teliti dan tidak memeriksa

jawabannya kembali.

Keterangan:

Siswa S2 salah dalam mensubstitusi nilai a

pada perhitungan selanjutnya.

b. Siswa mampu menjawab dengan cara lain,

yaitu dengan deret aritmatika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

70

sehingga jawaban akhir salah. Siswa menyadari kesalah terjadi pada saat

perhitungan, sehingga jawaban akhir yang

diperoleh tidak tepat.

Keterangan:

Siswa S19 tidak memeriksa kembali

jawabannya.

S16,

S32

Siswa mampu memahami soal

dengan benar, namun belum mampu

merencanakan dan menyelesaikan

soal dengan baik.

a. Siswa mengalami kesulitan saat mengerjakan

soal.

Keterangan:

Siswa S16sudah memahami, namuntidak

ingat langkah penyelesaian pola barisan

bertingkat.

b. Setelah siswa membaca ulang soal, siswa

dapat menyelesaikan soal tersebut.

a. Siswa mengalami kesulitan saat mengerjakan

soal karena belum memahami langkah

penyelesaian pola barisan bertingkat.

b. Siswa hanya berorientasi pada rumus-rumus.

Keterangan:

Siswa S32 belum memiliki pemahaman yang

mendalam tentang materi pola barisan

bertingkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

71

Kualitas respon siswa berdasarkan hasil wawancara adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10 Kualitas Respon Siswa dari Hasil Wawancara

Berdasarkan Kode

Siswa

Level Respon per Butir Soal

Kesimpulan Kelompok KKM C4 C5 C5 C4 C5 C6 C4

No.1 a No.1 b No.2 No.3 a No.3 b No.4 No.5

Rendah Tidak

Tuntas

S16 III III IV IV II V III Multistructural

S32 III III IV IV II II III Multistructural

Sedang

S8 III III IV IV III II V Multistructural

S30 IV IV IV V III II V Relational

S19 IV IV IV IV IV V V Relational

Tinggi Tuntas S2 IV IV IV V V V V Extended Abstract

Keterangan: I = pratructural II = unistructural III = multistructural IV = relational V = extendedabstract

Peneliti melakukan analisis terhadap kualitas respon siswa dalam menyelesaikan soal matematika siswa dengan

membandingkan kualitas respon yang dimiliki baik dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara. Level yang diambil adalah level

yang paling banyak muncul dari kelima soal yang diberikan. Dari analisis tersebut maka diperoleh:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

72

Tabel 4.11 Kualitas Respon Siswa Dalam Menyelesaikan Soal

Berdasarkan Kode

Siswa

Nilai Kualitas respon berdasarkan

taksonomi SOLO

Kelompok KKM Uraian Jawaban Wawancara

Rendah Tidak

Tuntas

S16 59 Unistructural Multistructural

S32 61 Multistructural Multistructural

Sedang

S8 70 Unistructural Multistructural

S30 75 Relational Relational

S19 78 Multistructural Relational

Tinggi Tuntas S2 90 Relational Extended Abstract

Dari hasil yang diperoleh, peneliti menyajikan juga persentase kualitas respon siswa dalam menyelesaikan soal dalam

tabel berikut ini.

Tabel 4.12 Persentase Kualitas Respon Siswa Dalam Menyelesaikan Soal

Tingkatan

Hasil Tes Tertulis Hasil Wawancara

Banyak

Siswa Kode Siswa

Persentase

(%)

Banyak

Siswa Kode Siswa

Persentase

(%)

Pre-

Structural - - - - - -

Uni-

Structural 2 S8,S16 33,33 - - -

Multi-

Structural 2 S19,S32 33,33 3 S8,S16,S32 50

Relational 2 S2,S30 33,33 2 S19,S30 33,33

Extended

Abstract - - - 1 S2 16,67

Total 6 6 100 6 6 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

73

C. Pembahasan

Berdasarkan analisis yang dilakukan maka peneliti dapat menjawab

rumusan masalah yang telah disebutkan dalam BAB I. Kemampuan siswa akan

dilihat dari hasil belajar siswa dan kualitas respon siswa dalam menyelesaikan

soal matematika tipe HOTs yang diberikan. Berikut ini merupakan penjabaran

akan jawaban rumusan masalah yang dimaksud.

1. Pembahasan terhadap hasil belajar siswa

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa rata-rata dari hasil tes

tertulis yang diperoleh siswa kelas VIII E adalah 71,21. Dari hasil tersebut

sebanyak 8 siswa mendapat nilai di atas KKM (80) atau sebesar 27,59%

dari 29 siswa kelas VIII E. Sisanya sebanyak 21 siswa atau sebesar 72,41%

dari seluruh siswa kelas VIII E belum mencapai nilai KKM. Sedangkan

pengelompokan siswa berdasarkan golongan nilai (rendah, sedang, tinggi)

terlihat bahwa kelompok nilai rendah sebanyak 4 orang (13,79 %),

kelompok nilai sedang 17 orang (58,62 %), dan kelompok nilai tinggi

sebanyak 8 orang (27,59%). Kelompok nilai rendah dan sedang yang

dimaksud juga merupakan kelompok siswa yang tidak tuntas KKM. Untuk

kelompok tinggi, kelompok tersebut terdiri dari kelompok siswa

tuntasKKM.

Menurut Ali Hamzah (2014), apabila tingkat ketuntasan hasil

belajar siswa kurang dari 75% dari jumlah total siswa berarti pelajaran yang

telah diberikan oleh guru belum diserap dengan baik oleh siswa.Dalam

penelitian ini, persentase ketuntasan hasil belajar siswa adalah 27,59%.

Disisi lain, apabila melihat kevalidan soal tes tertulis yang digunakan,

meskipun peneliti tidak melakukan uji coba dan uji kevalidan secara

empirik, tetapi hasil uji empirik terhadap hasil tes tersebut menunjukkan

bahwa tingkat validitas soal nomor 1, 2, dan 5 adalah cukup dan soal nomor

3 dan 4 adalah tinggi(lampiran B.9). Hal tersebut menunjukkan soal sudah

valid sehingga berdasarkan data yang ada dapat disimpulan bahwa memang

siswa belum menyerap dengan baik materi Pola Bilangan.

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

74

menyelesaikan soal yang satu dengan yang lain sangat beragam, terutama

berkaitan dengan tingkatan soal. Untuk soal nomor 1 dan 3 yang memuat

soal dengan tingkat analisis (C4) dan evaluasi (C5), persentase skor untuk

seluruh siswa 82,18% dan 59,63%. Bila dirata-rata maka menjadi 70,91%.

Untuk soal nomor 2, 4 dan 5 yang secara berurutan memuat soal dengan

tingkat analisis (C4), kreasi (C6) dan evaluasi (C5) memiliki persentase skor

untuk seluruh siswa 90,8%, 47,41% dan 73,56%. Persentase tersebut

menunjukkan kemampuan siswa untuk menyelesaikan setiap tingkat soal.

Dari hasil yang diperoleh, menunjukkan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal matematika tipe HOTs pada materi Pola Bilangan masih

rendah untuk tingkat evaluasi (C5) dan kreasi (C6). Hal ini disebabkan

karena memang ketiga aspek ini berkesinambungan dan tingkatan yang

tertinggi adalah kreasi (C6). Untuk menyelesaikan soal tingkatkreasi

(C6)diperlukan juga kemampuan analisis (C4) dan evaluasi (C5).

Pada soal tingkat evaluasi (C5)berkaitan dengankemampuan siswa

membuat penilaian terhadap suatu cara atau metode.Indikator untuk

mengukur kemampuan evaluasi ialah kemampuan mengambil keputusan

atau metode agar sejalan dengan tujuan yang diinginkan. Rendahnya

presentase kemampuan siswa menyelesaikan soal tingkat evaluasi (C5)

dapat menunjukkan bahwa siswa tidak yakin dengan jawaban dan cara yang

digunakan dalam menjawab soal. Siswa belum mampumempertimbangkan

analisis awal pada halyang diketahui dan ditanya pada soal,

sertakegunaanya dalam menjawab soal.

Pada soal tingkat kreasi (C6)berkaitan dengankemampuan siswa

merancang cara pengerjaansoal dan membuat langkah pengerjaan

baru.Indikator untuk mengukur kemampuan kreasi ialah dapat

menyelesaikan soaldengan solusi lebih dari satu, merancangsuatu cara untuk

menyelesaikan masalah,dan membuat sesuatu yang baru. Rendahnya

presentase kemampuan siswa menyelesaikan soal tingkat kreasi (C6) dapat

menunjukkan bahwa siswa belum mampu merancangcara pengerjaan untuk

menjawab soaldengan tepat. Selanjutnya, siswa belum mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

75

membuatlangkah pengerjaan baru dengan memadukan langkah-langkah

pengerjaan sebelumnyasecara logis dan teoretis untuk penyelesaian soal.

2. Pembahasan terhadap kualitas respon dalam pengerjaan soal

Penelitimerangkum jenis jawaban siswa yang telah dikelompokkan

berdasarkan langkah penyelesaian dan jawaban siswa. Berdasarkan data

tersebut, kemudian peneliti melakukan analisis terhadap uraian jawaban

siswa yang dapat dilihat dalam tabel 4.4 yang kemudian dikategorisasikan

dalam bentuk bagan.Tabel 4.5 menunjukkan kualitas respon siswa kelas

VIII E dalam menyelesaikan soal matematika secara keseluruhan terdiri dari

3 tingkatan. Tingkatan tersebut antara lain unistructural, multistructural,

dan relational, yang dilihat dari uraian jawaban tes tertulis siswa.

Persentase level unistructural sebesar 13,79% atau sebanyak 4

siswa. Siswa dengan kualitas respon ini sudah dapat memahami soal dengan

menggunakan beberapa informasi namun belum mampu merencanakan

danmenyelesaikan soal dengan baik. Persentase level multistructural

sebesar 44,83% atau sebanyak 13 siswa. Siswa dengan respon tingkat ini,

mereka memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum

mampu menyelesaikan soal dengan baik dan benar. Persentase level

relational sebesar 41,38 % atau sebanyak 12 siswa. Siswa dengan kualitas

respon ini memahami soal dengan benar dan dapat merencanakan serta

menyelesaikan soal dengan baik. Dari hasil yang diperoleh, secara

keseluruhan menunjukkan bahwa respon yang dimiliki siswa kelas VIII E

cenderung berada pada tingkat multistructural, dimana siswa sudah dapat

memahami soal dan merencanakan dengan tepat tetapi belum mampu

menyelesaikan soal dengan baik dan benar.

Bila dilihat berdasarkan pengelompokan siswa (rendah-sedang-

tinggi) maka untuk tiap-tiap kelompok memiliki kecenderungan kualitas

respon yang berbeda. Kelompok siswa rendah memiliki kecenderungan

kualitas respon pada tingkat multistructural dengan persentase sebesar 75%

atau 3 dari 4 siswa. Kelompok siswa sedang memiliki kecenderungan

tingkat multistructural dengan persentase sebesar 61,54%. Sedangkan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

76

kelompok tinggi, kualitas respon siswa memiliki kecenderungan relational

dengan persentase sebesar 75% atau 6 dari 8 siswa.

Tabel 4.10 menunjukkan analisis kualitas respon siswa yang dilihat

dari hasil wawancara terhadap 6 siswa yang merupakan perwakilan dari

setiap kelompok berdasarkan ketuntasan KKM, penggolongan (rendah-

sedang-tinggi), serta perwakilan dari setiap kualitas respon dalam

menyelesaikan soal yang dilihat dari uraian jawaban siswa. Dari analisis

tersebut menunjukkan bahwa kualitas respon pengerjaan soal berdasarkan

hasil wawancara terdiri dari 3 tingkatan, yaitu multistructural, relational,

dan extended abstract. Siswa dengan kualitas respon level multistructural

sebanyak 3 siswa, level relational sebanyak 2 siswa, dan level extended

abstract sebanyak 1 siswa. Dari analisis hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa respon yang dimiliki siswa kelas VIII E cenderung

berada pada tingkat multistructural. Hal tersebut menunjukkan kesamaan

dengan hasil analisis kualitas respon siswa dari uraian jawaban siswa.

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa peneliti membandingkan kualitas

respon siswa berdasarkan uraian jawaban dan hasil wawancara dari 6 siswa

yang mewakili setiap kelompok berdasarkan ketuntasan KKM dan

penggolongan (rendah-sedang-tinggi). Berdasarkan analisis tersebut,

terdapat 2 siswa (S30 dan S32) menunjukkan kualitas respon yang sama dan

4 siswa menunjukkan perbedaan kualitas respon. Perbedaan tersebut

terdapat pada siswa S16 berada pada tingkatan unistructural berdasarkan

uraian jawaban tetapi berada pada tingkatan multistructuralberdasarkan

hasil wawancara. Siswa dengan kode S8 berada pada tingkatan unistructural

berdasarkan uraian jawaban tetapi berada pada tingkatan

multistructuralberdasarkan hasil wawancara. Siswa dengan kode S19 berada

pada tingkatan multistructural berdasarkan uraian jawaban tetapi berada

pada tingkatan relational berdasarkan hasil wawancara. Siswa dengan kode

S2 berada pada tingkatan relational berdasarkan uraian jawaban tetapi

berada pada tingkatan extended abstract berdasarkan hasil wawancara.

Hal tersebut sangat mungkin terjadi karena adanya faktor-faktor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

77

yangmempengaruhi. Pertama, wawancara dilakukan selang beberapa hari

dari pelaksanaan tes tertulis. Hal tersebut memungkinkan siswa sudah

belajar kembali mengenai materi Pola Bilangan. Kedua, siswa tidak terbatas

oleh waktu dan siswa lebih santai dalam menjelaskan jawabannya.

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara

siswamenunjukkan bahwa siswa pada level multistructural:

a. Lemah dalam keterampilan siswa menggunakan rumus barisan dan deret.

b. Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan ataumemasukkan

data kedalam rumus.

c. Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal.

d. Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa.

e. Hanya berorientasi pada rumus tanpa pemahaman yang benar.

Dari hasil analisis jawaban maupun hasil wawancara, subjek S8,

S16, dan S32 memiliki kualitas respon pada level multistructural dimana

siswa sudah dapat memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat

namun belum mampu menyelesaikan soal dengan baik dan benar. Subjek

S32 mampumengidentifikasi ide utama dengan menyatakan hal yang

diketahui dan ditanya padasoal dengan tepat untuk semua soal. Namun,

siswa tersebut belum mampu memberikan alasan teoretis dalam setiap

langkah pengerjaan hingga jawaban akhir dengan baik. Untuk soal nomor

3b siswa tersebut juga tidak mampumemberikan persamaan, perbedaan,

sertakegunaan hal yang diketahui untuk menjawab soal.Subjek pada level

multistructural dapat membuat beberapahubungan dari beberapa informasi

yang didapat sebelumnya, tetapi kesimpulanyang diperoleh tidak tepat.

Kemudian, siswa pada level relational dimana siswa sudah dapat

memahami soal, dapat merencanakan dan mampu menyelesaikan soal

dengan baik dan benar menunjukkan:

a. Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal.

b. Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa.

c. Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yangdikerjakan.

d. Hanya berorientasi pada rumus tanpa pemahaman yang benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

78

Dari hasil analisis jawaban maupun hasil wawancara, subjek S19

memiliki perubahan dari kualitas responpadalevel multistructural menjadi

level relational. Rendahnya level subjek pada tahap analisis jawaban

dikarenakan jawaban yang dituliskan tidak lengkap dan siswa memberikan

langkah pengerjaan yang tidak tepat. Dari hasil wawancara didapat

penyebab utamanya adalah siswa tergesa-gesa dalam mengerjakan soal,

mengakibatkan siswa tidak salah memahami soal. Untuk subjek S30 baik

dari hasil analisis jawaban dan hasil wawancara memiliki kualitas respon

pada level relational. Dari hasil wawancara didapat subjek tergesa-gesa

dalam mengerjakan soal dan tidak meninjau atau memeriksa kembali

jawaban yangdikerjakan.

Secara umum subjek dengan kualitas respon pada level relational

dapat mencari informasitambahan yang tidak diberikan pada soal dan subjek

dapat membuat beberapahubungan dari beberapa informasi yang didapat

sebelumnya, kemudian mengambil kesimpulanyang tepat. Sedangkan untuk

siswa pada level extended abstract:

a. Siswa mampu memahami maksud soal dan mampu merencanakan

penyelesaiannya, tetapi terjadi kesalahan sehingga hasil akhir yang

diperoleh belum tepat (kurang teliti).

b. Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yangdikerjakan.

Dari hasil analisis jawaban dan wawancara diperoleh seorang siswa

dengan kualitas respon level extended abstract yaitu subjek S2. Pada tahap

analisis jawaban subjek S2 berada pada level relational. Perubahan terjadi

ketika tahap wawancara subjek dapat menentukan cara yanglain ketika

diberikan soal serupa. Pada soal nomor 5 subjek S2 dapat menyelesaikan

dengan rumus deret aritmatika. Jawaban ini berbeda dengan jawaban siswa

saat tes tertulis. Kemudian, subjek dapat berpikir secara konseptual dan

dapat menjelaskanketerkaitannya dalam konteks yang lebih umum.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas respon dalam

pengerjaan soal siswa yang paling tinggi berada pada tingkat extended

abstract yakni mampu merespon suatu tugas berdasarkan konsep yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

79

terintegrasi dan menghubungkan semua informasi yang relevan. Sedangkan

tingkat yang terendah adalah multistructural dimana siswa sudah dapat

memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum

mampu menyelesaikan soal dengan baik dan benar. Secara keseluruhan,

kualitas respon siswa kelas VIII E dalam menyelesaikan soal matematika

cenderung berada pada tingkat multistructural, dimana siswa sudah dapat

memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum

mampu menyelesaikan soal dengan baik dan benar.

3. Faktor yang mempengaruhi

Dari hasil yang diperoleh terdapat dua faktor yang paling terlihat

mempengaruhi hasil tersebut, antara lain:

a. Siswa belum terbiasa mengerjakan soal bertipe HOTs.

Dari hasil wawancara didapat pada awalnya siswa beranggapan

soal yang diberikan sulit dan tidak sesuai dengan pengetahuan yang

siswa terima selama pembelajaran. Namun, setelah siswa membaca ulang

soal dan diberi petunjuk melalui pertanyaan yang mengaeahkan siswa

untuk dapat memahami dengan baik, siswa berpendapat soal mudah

dikerjakan bila sudah memahami maksud soal. Kemudian, saat siswa

diberikan soal serupa didapati siswa kurang terampil dalam dalam

menggunakan informasi pada soal untuk mendapat penyelesaian. Dan

masih keliru dalam menggunakan rumus apa yang harus digunakan dan

masih lemah dalam menafsirkan data yang akan dimasukkan ke dalam

rumus.

Hal ini dapat diatasi dengan memberikan latihan secara kontinu

dan dibiasakan memeriksa jawaban dan mendiskusikan kesulitan yang

ditemukan maka siswa akan lebih terampil ketika menemui soal sejenis

dan bahkan menemukan langkah penyelesaian yang lebih efektif.

b. Hanya berorientasi pada rumus tanpa pemahaman yang benar.

Sikap hanya berorientasi pada rumus menunjukkan kemampuan

berpikir siswa masih pada tingkat LOTs. Siswa hanya menghafal rumus

dan masih kurang dalam menginterpretasi soal ke dalam rumus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

80

Kemudian ketika menemui soal-soal yang berbeda atau tidak rutin, siswa

tidak dapat merancang penyelesaian dengan baik dan benar.

Salah satu alternatif untuk memperbaiki hal tersebut adalah guru

dapat lebih menekankan pada penguasaan konsep dalam kegiatan

pembelajaran. Salah satunya dengan memilih pembelajaran aktif yang

memungkinkan konsep bertahan lama dalam ingatan siswa, sehingga

alasan lupa rumus dapat diminimalisir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

81

114

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarakan analisis data, hasil penelitian, dan pembahasan, dapat

ditarik kesimpulan bahwa,

1. Hasil belajar siswa kelas VIII E dalam menyelesaikan soal matematika

tipe HOTs

Ketuntasan hasil belajar seluruh siswa kelas VIII E adalah 27.59%,

menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal tipe

HOTs masih rendah. Hal tersebut disebabkan karena siswa masih

mengalami kesulitan di dalam menyelesaikan soal tingkat evaluasi dan

kreasi dimana untuk menyelesaikan soal tersebut diperlukan kemampuan

penilaian dan kemampuan siswa merancang cara pengerjaansoal dan

membuat langkah pengerjaan baru.

2. Tingkat kualitas respon siswa dalam menyelesaikan soal matematika

tipeHOTs

Berdasarkan analisis uraian jawaban siswa kelas VIII E dan hasil

wawancara 6 siswa yang dibandingkan dengan taksonomi SOLO, tingkat

kualitas respon siswa kelas VIII E dalam menyelesaikan soal matematika

terdiri dari 3 level, yakni unistructural, multistructual, dan relational.

Secara keseluruhan, kualitas respon siswa kelas VIII E dalam

menyelesaikan soal matematika cenderung berada pada tingkat

multistructural, dimana siswa sudah dapat memahami soal dan dapat

merencanakan dengan tepat namun belum mampu menyelesaikan soal

dengan baik dan benar.

B. Saran

1. Untuk guru mata pelajaran matematika

Guru diharapkan mengetahui kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal matematika tipe HOTs pada pokok bahasan Pola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

82

Bilangan sehingga dapat merancang dan melakukan pembelajaran yang

dapat meningkatkan kemampuan tersebut. Selain itu, untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika tipe HOTs maka

guru hendaknya lebih sering memberikan penambahan tugas atau latihan

soal sejenis.

Guru diharapkan melakukan penanaman konsep materi dengan

baik dan secara runtut, begitu pula dalam hal penanaman konsep mengenai

strategi penyelesaian suatu soal matematika. Guru diharapkan membiasakan

siswa mengerjakan soal matematika secara runtut dari memahami soal,

merencanakan penyelesaian soal, melaksanakan rencana tersebut, dan

melihat kembali kebenaran penyelesaian soal. Agar ketika siswa

menemukan berbagai macam soal matematika, siswa dapat

menyelesaikannya dengan baik dan benar.

2. Untuk siswa

Siswa diharapkan berlatih mengerjakan soal-soal matematika tipe

HOTs, teurutama soal dengan level kreasi (C6) dan berupa soal kontekstual

atau soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini dimaksud

agar siswa terbiasa dapat menyelesaikan soal matematika yang beraneka

ragam.Siswa diharapkan membiasakan diri menyelesaikan soal secara runtut

dari memahami soal, merencanakan penyelesaian, melaksanakan rencana

tersebut, dan melihat kembali kebenaran penyelesaian soal.

3. Untuk penelitian selanjutnya

Untuk penelitian seperti ini sebaiknya dilakukan observasi

terhadap pembelajaran di kelas. Hal ini dimaksudkan agar peneliti

mengetahui perkembangan belajar siswa. Akan tetapi apabila tidak dapat

dilakukan, sebaiknya dilakukan wawancara terhadap beberapa siswa

mengenai proses pembelajaran yang telah dilalui maupun meminjam catatan

siswa.Untuk penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini dapat digunakan

untuk merancang model atau strategi pembelajaran yang bertujuan

meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika tipe

HOTs.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

83

DAFTAR PUSTAKA

A.M, Sardiman. 2005. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali

Press.

Agasi, G. R. 2014. Profil kemampuan siswa SMP Beferi 6 Yogyakarta Kelas VIII

B Tahun Ajaran 2013/2014 Dalam Menyelesaikan Soal TIMSS.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Ahmad Thonthowi. 1993. Psokologi Pendidikan.Bandung: Angkasa.

Arimbi, Amy. 2017. Pola Bilangan, Barisan dan Deret. Tersedia di

https://www.slideshare.net/Amyarimbi/bahan-ajar-pola-biliangan-barisan-

dan-deret [diakses 11-7-2018]

Asikin, M. 2002. Pengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam

Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO. Jurnal

Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja.

Biggs, J. & Collis, K.F. 1982. Evaluating the quality of learning: The SOLO

taxonomy. New York: Academic Press; Biggs, J.1995. Assesing for

learning: Some dimensions underlying new approaches to educational

assesment. The alberta Journal of Educational Research 41 (1). Tersedia

di http://www.uq.edu.au/teach/assessment/docs/biggs-SOLO.pdf [diakses

17-6- 2012].Dimyati&Mudjiono. 2006. BelajardanPembelajaran. Jakarta:

RinekaCipta.

Contoh Soal Matematika Higher Order Thinking Skill (HOTS) .2016.

Tersedia di http://www.matematrick.com/2016/09/contoh-soal-

matematika-higher-order.htm [diakses 23-7-2018].

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineke.

Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

84

Ekawati, R. 2013. Studi Respon Siswa dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan

Masalah Matematika Berdasarkan Taksonomi SOLO. Tesis. Semarang:

FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Gais, Zakkina & Alfriansyah, E. A. 2017. Analisis kemampuan siswa Dalam

Menyelesaikan Soal High Order Thinking Ditinjau dari Kemampuan Awal

matematis Siswa. Jurnal STKIP Garut.

Hergenhahn, B. R., & Olson, M. H.2010. Theories of Learning (Teori Belajar).

Jakarta: Kencana.

Kemdikbud. 2014. Matematika Kelas VIII SMP/ MTs: Buku Siswa. Jakarta: Pusat

Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud.

Kemendikbud. 2017. Modul Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skill

(HOTS). Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Moleong, L.J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:

Remaja Rosdakarya Offset.

Nazir, Moh. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Pendidikan Indonesia Butuh Penguatan High Order Thinking Skills. 2018.

Tersedia dihttp://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2018/05/hardiknas-

2018-pendidikan-indonesia-butuh-penguatan-high-order-thinking-skills

[diakses 28-6-2018]

Permendiknas No 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses. Jakarta: Depdiknas.

Purcell, E. P. & Dale Vernerg. 1987. Kalkulus dan Geometri Analitik. Jakarta:

Erlangga.

Putri, L.F. & Manoy, J.T. Identifikasi Kemampuan Matematika Siswa dalam

Memecahkan Masalah Aljabar di Kelas VIII Berdasarkan Taksonomi

SOLO. MATHEdunesa, 2.1. e journal.unesa.ac.id. ISO 690. Tersedia di

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme/article/view/3339 [diakses

11-6-2018]

Sahid. 2010. Kalkulus Lanjut Barisan dan Deret Tak Hingga. Yogyakarta:

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Negeri

Yogyakarta.

Setyarini, Veni. 2017. Analisis Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

85

maatematika Pada Pokok Bahasan Persamaan Linier Dua Variabel di

Kalangan Siswa Kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun

Ajaran 2016/2017. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Sudjana, Nana . 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Sudjana, N. Dan Ibrahim. 2014. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:

Sinar Baru.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Suherman, E , dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Usman Mulbar. 2008. Metakognisi Siswa dalam Menyelesaikan Masalah pada

Pembelajaran Matematika.Surabaya: Seminar Nasional Pendidikan

Matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

86

Lampiran A.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

87

Lampiran A.2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

88

Lampiran B.1

SOAL TES TERTULIS

Mata Pelajaran/Pokok Bahasan : Pola Bilangan

Waktu Pengerjaan : 100 menit

Kelas : VIII

Petunjuk Pengerjaan Soal:

a. Tulislah nama, nomor absen, dan kelas Anda pada lembar jawaban bagian

atas.

b. Jawablah setiap soal dengan langkah-langkah atau uraian penyelesaian

selengkap dan sejelas mungkin.

c. Kerjakan soal-soal berikut dengan benar dan teliti.

d. Periksa kembali jawaban Anda.

Soal:

1. Pak Hadid adalah seorang manajer di sebuah perusahaan asuransi. Tahun lalu

ia mendapat gaji sebesar Rp15.000.000,- per bulan. Karena prestasinya ia

mendapat kenaikan gaji Rp750.000,- sehingga dalam tahun ini ia mendapat

gaji Rp15.750.000,- per bulan. Tahun depan gajinya naik lagi menjadi

Rp16.500.000,- per bulan. Begitu seterusnya ia mendapatkan kenaikan gaji

sebesar Rp750.000,- setiap tahunnya.

a. Jika tahun ini Pak Hadid berusia 40 tahun berapa besar gaji per bulan yang

akan didapatkan pak Hadid ketika berusia 54 tahun?

b. Apabila batas pensiun di perusahaan asuransi adalah 60 tahun dan

diasumsikan Pak Hadid menjabat sebagai manajer sampai ia pensiun,

apakah Pak Hadid pernah mendapat gaji minimal sebesar Rp32.000.000,-

tiap bulannya? Jika iya pada usia berapa ia mendapatkannya? Berikan

penjelasanmu!

2. Andre dikontrak untuk bekerja pada suatu perusahaan selama 7 hari. Sebelum

bekerja, ia diminta memilih antara diberi gaji sebesar Rp75.000,- per hari

selama seminggu, atau diberikan gaji sebesar Rp10.000,- pada hari pertama

dan bertambah dua kali lipat tiap harinya selama seminggu. Manakah pilihan

terbaik yang harus dipilih Andre? Jelaskan jawabanmu!

3. OSIS suatu sekolah mengadakan pentas seni untuk amal yang terbuka untuk

masyarakat umum. Hasil penjualan tiket acara tersebut akan disumbangkan

untuk korban bencana alam. Panitia memilih tempat berupa gedung

pertunjukan yang tempat duduk penontonnya berbentuk sektor lingkaran terdiri

dari enam baris.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

89

Banyaknya kursi penonton pada masing-masing baris membentuk pola barisan

tertentu.

a. Jika pada baris pertama terdapat 25 kursi, baris kedua 35 kursi, baris ketiga

50 kursi, baris keempat 70 kursi, dan seterusnya. Tentukanlah banyaknya

seluruh tempat duduk pada gedung pertunjukan itu. Tuliskanlah langkah

penyelesaiannya.

b. Apabila harga tiket baris pertama adalah tiket yang paling mahal dan selisih

harga tiket antara dua baris yang berdekatan adalah Rp10.000,- dengan

asumsi seluruh kursi penonton terisi penuh, tentukanlah harga tiket yang

paling murah agar panitia memperoleh pemasukan sebesar Rp22.500.000,-

Tuliskanlah langkah penyelesaiannya!

4. Seratus butir kelereng akan diletakkan pada 10 cangkir berbeda. Tiap-tiap

cangkir berisi sejumlah kelereng yang berbeda. Agar jumlah kelereng pada

tiap-tiap cangkir membentuk deret aritmatika berapakah jumlah kelereng

terbanyak yang dapat diletakkan pada salah satu cangkir?

5. Perhatikan pola berikut

Tentukan banyaknya lingkaran pada pola ke-50!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

90

Lampiran B.2

PEDOMAN SKOR

No Soal Jawaban Skor

1 Pak Hadid adalah seorang

manajer di sebuah perusahaan

asuransi. Tahun lalu ia mendapat

gaji sebesar Rp15.000.000,- per

bulan. Karena prestasinya tahun

ini ia mendapat kenaikan gaji

Rp750.000,- sehingga dalam

tahun ini ia mendapat gaji

Rp15.750.000,- per bulan. Tahun

depan gajinya naik lagi menjadi

Rp16.500.000,- per bulan. Begitu

seterusnya ia mendapatkan

kenaikan gaji sebesar

Rp750.000,- setiap tahunnya.

c. Jika tahun ini Pak Hadid

berusia 40 tahun berapa

besar gaji per bulan yang

akan didapatkan pak hadid

ketika berusia 54 tahun?

d. Apabila batas pensiun di

perusahaan asuransi adalah

Dik:

Pak Hadid mendapatkan kenaikan

gaji sebesar Rp750.000,- setiap

tahunnya.

Dit:

a. berapa besar gaji per bulan yang

akan didapatkan pak hadid ketika

berusia 54 tahun?

b. apakah Pak Hadid pernah

mendapat gaji sebesar

Rp32.000.000,- tiap bulannya?

Jika iya pada usia berapa ia

mendapatkannya?

Penyelesaian:

Poin(a) 𝑛 = (54 − 40) + 1 = 15 𝑎 = 15.750.000 𝑏 = 750.000

Poin(b) 𝑥 = 𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑃𝑎𝑘 𝐻𝑎𝑑𝑖𝑑 (𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛)

Poin(a)

1

1

1

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

91

60 tahun dan diasumsikan

Pak Hadid menjabat sebagai

manajer sampai ia pensiun,

apakah Pak Hadid pernah

mendapat gaji minimal

sebesar Rp32.000.000,- tiap

bulannya? Jika iya pada usia

berapa ia mendapatkannya?

Berikan penjelasanmu!

𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏 𝑈15 = 15.750.000+ (15 − 1)750.000 𝑈15 = 15.750.000 + (14)750.000 𝑈15 = 15.750.000 + 10.500.000 𝑈15 = 26.250.000

Poin(b) 𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏 32.000.000 = 15.750.000+ (𝑛 − 1)750.000 32.000.000 = 15.750.000+ 750.000𝑛− 750.000 32.000.000 = 15.000.000+ 750.000𝑛 750.000𝑛 = 32.000.000− 15.000.000 750.000𝑛 = 17.000.000 𝑛 = 17.000.000750.000 = 22,67

Usia Pak Hadid 22,67 = (𝑥 − 40) + 1 21,67 = (𝑥 − 40) 𝑥 = 40 + 21,67 = 61,67

Poin(a) Jadi, gaji per bulan yang akan

didapatkan pak hadid ketika berusia

54 tahun adalah Rp26.250.000,-

Poin(b) Jadi, Pak Hadid tidak pernah

mendapat gaji minimal sebesar

Rp32.000.000,- tiap bulannya karena

usianya melebihi batas pensiun.

Total Skor:

1

1

1

1

1

1

1

1

12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

92

2 Andre dikontrak untuk bekerja

pada suatu perusahaan selama 7

hari. Sebelum bekerja, ia diminta

memilih antara diberi gaji sebesar

Rp75.000,- per hari selama

seminggu, atau diberikan gaji

sebesar Rp10.000,- pada hari

pertama dan bertambah dua kali

lipat tiap harinya selama

seminggu. Manakah pilihan

terbaik yang harus dipilih Andre

agar dia mendapat gaji yang

maksimal? Jelaskan jawabanmu!

Dik: Andre dikontrak bekerja selama

7 hari, ia diminta memilih:

(1) gaji sebesar Rp75.000,- per hari

(2) gaji sebesar Rp10.000,- pada hari

pertama dan bertambah dua kali

lipat tiap harinya

Dit:

Manakah pilihan terbaik yang harus

dipilih Andre agar dia mendapat gaji

yang maksimal?

Penyelesaian: 𝑛 = 7

Pilihan (1) 𝑎 = 75.000

Pilihan (2) 𝑎 = 10.000 𝑟 = 2

Pilihan (1) 𝑆𝑛 = 75.000 × 𝑛 𝑆7 = 75.000 × 7 𝑆7 = 525.000

Pilihan (2) 𝑆𝑛 = 𝑎(𝑟𝑛 − 1)(𝑟 − 1)

𝑆7 = 10.000(27 − 1)(2 − 1)

𝑆7 = 10.000(128 − 1)1 𝑆7 = 10.000(127) 𝑆7 = 1.270.000

Jadi, pilihan terbaik yang harus

dipilih Andre agar dia mendapat gaji

yang maksimal adalah gaji sebesar

Rp10.000,- pada hari pertama dan

bertambah dua kali lipat tiap harinya.

Total Skor:

1

1

1

1

1

1

1

1

1

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

93

3 OSIS suatu sekolah mengadakan

pentas seni untuk amal yang

terbuka untuk masyarakat umum.

Hasil penjualan tiket acara

tersebut akan disumbangkan

untuk korban bencana alam.

Panitia memilih tempat berupa

gedung pertunjukan yang tempat

duduk penontonnya berbentuk

sektor lingkaran terdiri dari enam

baris.

Banyaknya kursi penonton pada

masing-masing baris membentuk

pola barisan tertentu.

a. Jika pada baris pertama

terdapat 25 kursi, baris

kedua 35 kursi, baris ketiga

50 kursi, baris keempat 70

kursi, dan seterusnya.

Tentukanlah banyaknya

seluruh tempat duduk pada

gedung pertunjukan itu.

Tuliskanlah langkah

penyelesaiannya.

b. Apabila harga tiket baris

pertama adalah paling

mahal dan selisih harga tiket

antara dua baris yang

berdekatan adalah

Rp10.000,- dengan asumsi

seluruh kursi penonton terisi

penuh, tentukanlah harga

Dik:

Poin (a)

Baris:1_2_3_4_5_6

Kursi:25_35_50_70_95_125

Poin (b)

Harga tiket baris pertama adalah

paling mahal dan selisih harga tiket

antara dua baris yang berdekatan

adalah Rp10.000,-

Dit:

Poin (a)

banyaknya seluruh tempat duduk

pada gedung pertunjukan

Poin (b)

harga tiket yang paling murah agar

panitia memperoleh pemasukan

sebesar Rp22.500.000,-

Penyelesaian:

Poin (a)

Baris:1_2_3_4_5_6

Kursi:25_35_50_70_95_125

Selisih:10_15_20_25_30

Poin (b) 𝑇𝑖𝑘𝑒𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑚𝑢𝑟𝑎ℎ = 𝑥 (𝑟𝑖𝑏𝑢𝑎𝑛)

Poin (a) 𝐾𝑎𝑝. 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙= 25 + 35 + 50 + 70 + 95 + 125= 400 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘

Poin (b) 125𝑥 + 95(𝑥 + 10) + 70(𝑥 + 20)+ 50(𝑥 + 30)+ 35(𝑥 + 40)+ 25(𝑥 + 50)= 22.500 400𝑥 + 950 + 1.400 + 1.500 + 1.400+ 1.250 = 22.500 400𝑥 + 6.500 = 22.500

1

1

1

1

1

1

1

1

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

94

tiket yang paling murah agar

panitia memperoleh

pemasukan sebesar

Rp22.500.000,-

Tuliskanlah langkah

penyelesaiannya.

400𝑥 = 16.000 𝑥 = 40

Poin (a) Jadi, kapasitas total tempat

duduk adalah 400 kursi

Poin (b) Jadi, harga tiket termurah

adalah Rp40.000,-

Total Skor:

1

1

1

12

4 Seratus butir kelereng akan

diletakkan pada 10 cangkir

berbeda. Tiap-tiap cangkir berisi

sejumlah kelereng yang berbeda.

Agar jumlah kelereng pada tiap-

tiap cangkir membentuk deret

aritmatika berapakah jumlah

kelereng terbanyak yang dapat

diletakkan pada salah satu

cangkir?

Dik:

Seratus butir kelereng akan diletakkan

pada 10 cangkir berbeda.

Dit:

berapakah jumlah kelereng terbanyak

yang dapat diletakkan pada salah satu

cangkir?

Penyelesaian:

Padasoalnomor4,terdapatlebihdarisatu

metodepenyelesaian.Caraprosedural

menggunakanrumusderetaritmatika 𝑆𝑛 = 𝑛2 (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏),

Sehinggadiperolehpersamaan 100 = 5(2𝑎 + 9𝑏), 𝑎 ∈ 𝑁, 𝑏 ∈ 𝑁. 𝑆𝑛 = 𝑛2 (𝑎 + 𝑈𝑛)

𝑆10 = 102 (𝑎 + 𝑈𝑛) 100 = 5(𝑎 + 𝑈𝑛) 20 = (𝑎 + 𝑈𝑛)

Jadi, untuk membentuk deret

aritmatika jumlah suku pertama dan

suku terakhir menghasilkan nilai 20.

Karena masing-masing cangkir harus

terisi maka nilai a terkecil adalah 1.

Sehingga didapat 20 = (1 + 𝑈𝑛) 𝑈𝑛 = 20 − 1 = 19

Total Skor:

1

1

1

1

1

1

1

1

8

5 Perhatikan pola berikut Padasoalnomor5,terdapatlebihdarisatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

95

Tentukan banyaknya lingkaran

pada pola ke-50!

metodepenyelesaian.

Kelihatan:

1 + 2

(Pola 1, ada 2 suku, terakhirnya angka

2)

1 + 2 + 3

(Pola 2, ada 3 suku, terakhirnyaangka

3)

1 + 2 + 3 + 4

(Pola 3, ada 4 suku, terakhirnyaangka

4)

1 + 2 + 3 + 4 + 5

(Pola 4, ada 5 suku, terakhirnyaangka

5) dan seterusnya,

Didapat pola ke-50 dengan mengikuti

pola di atas:

1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 +.........+ 51

(Pola 50, ada 51 suku, terakhirnya

angka 51)

Pada pola ke-50 ini terbentuk deret

aritmetika, ada 51 suku:

1,2,3,4,5,6,........,51

Jadi datanya:

a = 1

b = 1

n = 51

diperoleh rumus jumlah n suku

pertama deret aritmetika diperoleh: 𝑆𝑛 = 𝑛2 (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏

𝑆51 = 512 (2.1 + (51 − 1)1)

𝑆51 = 512 (52) 𝑆51 = 51.26 = 1326

Jumlah lingkaran pada pola ke 50 ada

1326 lingkaran.

Total Skor:

1

1

1

1

1

1

1

1

1

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

96

Lampiran B.3

PEDOMAN WAWANCARA SETELAH PELAKSANAAN TES TERTULIS

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 5 Yogyakarta

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII/1

Materi : Pola Bilangan

A. Tujuan Wawancara

1. Mengkonfirmasi jawaban siswa dalam menyelesaikan soal tipe HOTs

2. Mengetahui pemahaman siswa akan materi yang diujikan, terutama yang

berkaitan dengan soal yang dibuat.

B. Jenis Wawancara

Jenis wawancara yang digunakan peneliti dalah wawancara tidak

terstruktur. Dengan kata lain proses wawancara yang dilakukan dapat

berkembang dan tidak harus sama dengan pedoman wawancara yang telah

disusun. Pedoman wawancara digunakan sebagai garis besar permasalahan

yang akan ditanyakan. Proses wawancara sebagai berikut:

1. Wawancara dikaksanakan secara langsung oleh peneliti dan siswa.

2. Wawancara dilaksanakan setelah ada kesepakatan waktu dan tempat

pelaksanaan wawancara antara peneliti dan siswa.

3. Pertanyaan yang diajukan tidak harus sama, namun memuat pokok

permasalahan yang sama.

C. Pelaksanaan

Siswa megikuti proses pembelajaran bersama guru di kelas terkait

materi Pola Bilangan. Di akhir pertemuan pembelajaran diadakan tes tertulis

untuk mengetehuin kemampuan siswa menyelesaikan soal tipe HOTs terkhusus

pada materi Pola Bilangan. Selesai mengerakan tes tertulis peneliti menentukan

waktu dan tempat yang disepakati bersama sejumlah siswa yang akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

97

diwawancarai terkait pengerjaan tes tertulis tersebut. Adapun garis besar

pertanyaan yang disusun peneliti:

Indikator Pertanyaan Pertanyaan Wawancara

Dapat menemukan

keterkaitan antarsuku

pada pola bilangan atau

bentuk-bentuk pada

konfigurasi objek.

11) Apa yang diketahui siswa mengenai unsur-

unsur pada pola bilangan atau bentuk-bentuk

pada konfigurasi objek?

12) Bagaimana langkah penyelesaian soal yang

serupa dengan soal no 3a, 4 dan 5?

Menggunakan konsep

penyelesaian pola

bilangan, barisan dan

deret untuk menentukan

maupun menguji

penyelesaian yang sesuai.

13) Bagaimana langkah penyelesaian masalah

nyata yang berkaitan dengan pola bilangan,

barisan dan deret pada tes tertulis no 1, 2 dan

3?

14) Bagaimana cara/langkah yang dapat

dilakukan dalam menyelesaikan soal no 4?

15) Apakah ada kesulitan dalam menyelesaikan

soal tes tertulis no 1, 2, 3 dan 4?

Membuat bentuk kalimat/

model matematika dari

masalah nyata yang

berkaitan dengan pola

bilangan, barisan dan

deret.

16) Apa permasalahan yang terdapat pada soal

dan langkah-langkah penyelesaiannya?

17) Bagian yang dirasa sulit bagi siswa saat

diminta untuk memodelkan suatu soal cerita

ke bentuk kalimat/ model matematika?

Menyelesaikan model

matematika dari masalah

yang berkaitan dengan

pola bilangan, barisan

dan deret.

.

18) Adakah kendala dalam menyelesaikan model

matematika yang berkaitan dengan pola

bilangan, barisan dan deret ?

19) Apakah siswa mengecek kembali langkah

maupun jawabannya?

20) Apakah siswa menginterpretasi soal

berkaitan dengan hasil jawabannya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

98

Lampiran B.4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

99

Lampiran B.5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

100

Lampiran B.6

Pengelompokan Siswa Berdasarkan KKM dan Kriteria Kelompok

No. Kode

Siswa

Nomor Soal Nilai Tingkat Respon dalam

Menyelesaikan Soal

Keterangan

1 2 3 4 5 Kriteria KKM

1 S24 5 5 5 9 48 Multi-structural

Rebdah

Tidak

Tuntas

2 S17 9 6 6,5 3 4 57 Multi-structural

3 S16 9 8,5 4 4 4 59 Multi-structural

4 S32 10 8,5 5 3 4 61 Multi-structural

5 S7 10 9 5 3 4 62 Multi-structural

Sedang

6 S9 9 9 7 3 4 64 Uni-struktural

7 S37 10 7 6 4 5 64 Multi-structural

8 S26 9 9 6 3 5 64 Multi-structural

9 S25 10 8 6 3 5 64 Multi-structural

10 S23 11 8,5 6 3 4 65 Multi-structural

11 S22 10 9 5 9 66 Multi-structural

12 S20 10 9 5 3 7 68 Multi-structural

13 S13 10 8 6 3 7 68 Relational

14 S12 10 9 6 5 4 68 Relational

15 S1 11,5 6 9 3 5 69 Multi-structural

16 S8 10 8 5 3 9 70 Multi-structural

17 S29 10 8,5 6,5 3 8,5 73 Multi-structural

18 S5 10 7 8 4 8 74 Multi-structural

19 S18 10 9 5 6 7 74 Multi-structural

20 S30 10 9 7 3 8,5 75 Relational

21 S21 10 8 6,5 4 9 75 Multi-structural

22 S6 10 8,5 9 6 5 77 Relational

23 S19 11 6 9 6 7 78 Multi-structural

24 S14 11 9 7 4 9 80 Relational

Tinggi Tuntas 25 S28 9 9 10 6 9 86 Relational

26 S4 10 9 12 5 7 86 Relational

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

101

27 S31 10 9 12 5 9 90 Relational

28 S11 10 9 11 6 9 90 Relational

29 S2 11,5 8,5 12 6 7 90 Relational

Pengelompokan rendah-sedang-tinggi diperoleh dengan perhitungan:

𝑋 = 𝑁𝑚𝑎𝑥 − 𝑁𝑚𝑖𝑛3 = 90 − 483 = 14

Rendah nilai <𝑋 + 𝑁𝑚𝑖𝑛 nilai<62

Sedang 𝑋 + 𝑁𝑚𝑖𝑛 ≤ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 > 2𝑋 + 𝑁𝑚𝑖𝑛 62 ≤ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 > 78

Tinggi 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 ≥ 2𝑋 + 𝑁𝑚𝑖𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 ≥ 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

102

Lampiran B.8

Lembar jaeab S2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

103

Lembar jawab S8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

104

Lampiran B.8 Transkip Wawancara

Transkip 1 Kode

Siswa

Isi Transkip

S2 P Dari soal nomor satu, dapatkah kamu menebukan informasi yang ada dalam soal?

Sebentar ya, mbak.. Aku ga bisa jelasin pakaikata-kata.

Kalau jawaban kamu nomor satu itu bagaimana?

Ya kayak gitu. (siswa melihat lembar jawabnya)

Menurutmu sama soal ini sudah bisa dikatakan benar atau belum?

Kayaknya belum mbak.

Belum. Kenapa?

Itukan harusnya ditulis U15, yang b juga, tapi aku nulisnya gitu. (menunjuk jawabannya)

Lalu (menunjuk jawaban siswa) kenapa bisa menulis seperti ini?

(senyum-senyum) Iya.Emh.. aku kurang teliti.

Tapi sebenarnya, bisa tidak dari soal nomor satu ini?

Bisa mbak. Dua-duanya pakai barisan aritmatika.

Barisan Aritmatika itu yang baimana? Setahu kamu saja coba.

Emh (siswa menuliskan rumus barisan aritmatika)

Dari rumus yang kamu tulis ini, dapatkah kamu menjelaskannya?

Un itu suku yang ke n, terus a itu suku pertama, n itu sama kayak n di Un, terus b itu bedanya.

Selanjutnya, apakah ada ciri khusus dari barisan aritmatika?

Oh, ini mbak (menunjuk tulisannya) b nya tetap. Bilangan-bilangannya punya beda sama.

(peneliti mengakhiri wawancara mengenai soal no 1)

Lanjut ke soal no 2. Apakah ada kesulitan?

Itu soalnya mudah menurutku.

Tapi ini skor kamu masuh kurang. Mengapa?

Kok yang ini salah mbak? (menunjuk penyelesaian pilihan 1)

Coba dihitung lagi, berapa hasil dari 75.000 x 7?

Bentar, mbak. (siswa menghitung)

Bagaimana?

Oh ya, mbak harusnya 525 (maksud siswa 525.000).

Lagi-lagi kurang teliti ya.

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

105

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

Aku emang sukanya gitu mbak, kalau pas ngerjain yakin ngga tak teliti lagi jawabanku.

Kalau sudah tahu seperti itu, harusnya diingat-ingat, sayang sekali nilaimu jadi kurang hanya karena kurang teliti. Padahal

kamu bisa.

Iya, mbak.

Terus kalau yang no 3a dan 5, menurutmu bagaimana?

Menurut saya masih mudah. Ini pakai barisan bertingkat.

Apa itu barsisan bertingkat?

Bertingkat itu bedanya bertingkat sampai beda pada tingkat terakhirnya sama.

Terakhir, untuk soal no 3a dan 4. Dua soal ini kalian banyak yang salah. Menurutmu bagaimana?

Kalau yang 3a aku baca sampai berulang-ulang mbak, baru paham maksud soalnya. Nomor 4 aku awalnya coba-coba baru

pakai rumus.

Pada jawaban kamu ada lambang n ini apa? Lalu mengapa kamu pakai cara ini?

Itu harga tiket yang dicari, mbak. Aku misalin pakai n. Terus kan targetnya 22.500.000 jadi itu hasil jualan tiketnya semua

makanya dijumlah.

Untuk soal no 4?

Itukan diminta pakai deret aritmatika jadi bedanya harus sama. itu aku coba-coba. Tapi pokoknya semua gelas berisi trus

hasilnya nda boleh koma-koma.

Mengapa?

Masa kelerengnya dipecah, mbak.

Baik, wawancaranya sudah cukup. Terima kasih waktunya. Selamat beraktivitas lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

106

Transkip 2

Kode Siswa

Isi Transkip

S8 P

S8

P

S8

P

S8

P

S8

P

S8

P

S8

P

S8

P

S8

P

S8

P

S8

P

S8

P

S8

P

S8

P

S8

Hallo S8. Bagaimana soal kemarin? Coba lihat jawaban no 1 ini.

Iya, ini aku bingung mbak. Kok bisa salah.

Menurutmu sama soal ini sudah bisa dikatakan benar atau belum?

Kan saya sudah pakai barisan aritmatika.

Barisan aritmatika itu yang bagaimana?

Barisan yang punya selisih antarsuku yang sama besar, ditulis b

Ini kamu masih salah menentukan nilai n nya.

Itukan saya kurangi 54 sama 40, bener dapet 14.

Saya beri contoh ya, misal dari usia 40 kemudian ditanya pada usia 43. Coba ada berapa suku itu? Coba tulis 40 sampai 43.

(siswa menulis) Gini mbak? Ada 4 suku.

Tadi yang ditanyakan usia 43, itu suku ke berapa?

Suku ke 4, mbak.

Kalau pakai cara kamu tadi, bagaimana?

(menuliskan 43-40=3) Dapetnya 3 mbak.

Jadi, kesimpulannya?

Hm.. (siswa diam)

(peneliti mengakhiri wawancara mengenai soal no 1)

Soal nomor 2 bagaimana?

Itu mudah mbak. Menurutku yang susah itu nomer 3, 4, sama 5 juga susah.

Untuk nomor 2 kamu masih ada yang salah.

Kok bisa mbak?

Ini pilihan 1 mengapa kamu pakai cara ini?

Ini aku pakai deret aritmatika soalnya sama per hari.

Coba dibaca lagi soalnya.

(siswa membaca soal) bener kan, mbak?

Coba perhatikan diberi gaji 75.000 per hari. Berarti tiap hari gajinya sama tidak?

Sama, mbak. (peneliti memberi waktu untuk siswa menyimpulkan) Oh iya mbak, harusnya dikali 7.

Mengapa 7?

Karena seminggu ada 7 hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

107

P

S8

P

S8

P

S8

P

S8

P

S8

P

S8

P

S8

P

S8

P

S8

P

S8

P

S8

P

S8

P

S8

P

S8

P

Lanjut ke nomor berikutnya. Untuk nomor 3 mengapa menurut kamu sulit?

Kalau yang a mudah mbak.

Coba perhatikan jawaban kamu. Menurutmu sudah benar atau belum?

Hm.. (siswa diam)

Coba perhatikan, yang ditanyakan apa?

Banyak seluruh kursi.

Lalu, mengapa kamu menggunakan cara ini? Ini rumus apa?

Barisan aritmatika.

Mengapa pakai barisan aritmatika? U6 menujukkan apa?

Suku ke-6. Kursi baris ke enam.

Jadi, kamu ini hanya menghitung apa?

Iya, mbak. Harusnya hitung jumlah semua.

Jadi, hasilmu ini adalah?

Banyak kursi di baris ke-6 aja.

Harusnya bagaimana?

Pakai deret aritmatika, mbak.

Mengapa tidak diteliti lagi?

Kemarin aku cepet-cepet mbak, ngerjainnya.

Mengapa teburu-buru?

Aku takut kehabisan waktu. Soalnya lihat soal-soal berikutnya susah semua.

Untuk 3b bagaimana? Apakah kamu memahami maksud soal?

Paham, mbak. Itu aku cuma asal ngitung, mbak. Aku nda tau cara ngitungnya.

Selanjutnya, soal no 4. Kamu tidak menuliskan cara.

Iya, aku nda tau harus nulis apa. Itu aku cuma coba-coba mbak.

Coba tuliskan lagi coret-coretanmu kemarin.

Udah lupa, mbak. Lanjut aja, mbak. Aku mau ngerjain tugas mapel lain?

Ini no 5 kamu sudah benar. Tapi, mengapa kamu bilang sulit?

Soalnya liat angkanya 51 kayak banyak banget. Ternyata bisa pakai barisan bertingkat. Udah kan, mbak? Aku lupa ngerjain

PR, nanti ditumpuk.

Oke, terima kasih sudah bersedia ditanya-tanya. Selamat beraktivitas

kembali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

108

Transkip 3

Kode Siswa

Isi Transkip

S16 P Mulai dari soal no 1 dulu, ya. Bagaimana menurutmu sulit atau mudah?

S16 Sebenarnya mudah, mbak. Kemarin aku salah baca soal.

P Salah bagaimana?

S16 Itu kan ada kata tahun ini usia 40 tahun. Harusnya yang 15.750.000 tapi aku kemarin pokoknya yang pertama muncul. Jadi pakai 15.000.000.

P Berarti kamu sudah tahu letak kekuranganmu. Apakah kamu memahami soal?

S16 Paham, mbak. Cuman kurang teliti aku.

P Mengapa kamu pakai cara ini?

S16 Soalnya kenaikan gajinya tetap 750.000. Jadi pakai barisan aritmatika.

P Barisan aritmatika itu apa?

S16 Barisan aritmatika itu pola bilangan yang punya beda sama.

P Untuk no 2 bagaimana menurutmu?

S16 No 2 gampang.

P Coba perhatikan lagi jawabanmu ini.

S16 Ini ada yang salah, mbak.

P Menurutmu mengapa itu salah?

S16 Aku ngitungnya kelewat.

P Seminggu ada berapa hari?

S16 Iya, ada 7 hari, mbak? Yah, salah deh..

P Lanjut no 3. Coba perhatikan soal 3a dengan jawaban kamu.

S16 (siswa membaca soal dan hasil jawabannya) Jawabanku salah, mbak.

P Menurutmu mengapa itu salah?

S16 Kemarain aku kira pola tempat duduknya barisan aritmatika.

P Bisakah kamu menuliskan jawaban yang benar?

S16 (siswa menulis jawaban)

P Kemudian, untuk 3b mengapa kamu tidak dikerjakan? S16 Baca soalnya udah susah, mbak. Jadi males ngerjain.

P Ok, lanjut ke no 4. Bagaimana menurutmu?

S16 P

Ini juga soalnya susah, tapi asik kayak main-main gitu. Coba-coba. Kamu mendapat a =1 dan b= 2 darimana?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

109

S16 P

S16

Aku coba-coba mbak, yang penting semua gelas terisi trus harus bulat hasilnya. Maksudnya? Kelereng kan utuh mbak, ngga mungkin dibagi-bagi.

P S16

P S16

P S16

P

Terakhir soal no 5. Mengapa kamu menggunakan cara itu? Aku lupa yang barisan bertingkat, mbak. Kalau sekarang sudah ingat? Udah, mbak. Coba tuliskan jawaban yang tepat. (siswa menuliskan jawabannya) Baik, terima kasih wakunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

110

Transkip 4

Kode Siswa

Isi Transkip

S19 P

S19

P

S19

P

S19

P

S19

P

S19

P

S19

P

S19

P

S19

P

S19

P

S19

P

S19

P

S19

P

S19

P

S19

P

S19

Coba lihat soal yang kemarin ini, kira-kira kesulitannya apa?

Apa ya, ini no 3 sama 4.

Dari no 1 dulu, bagaimana?

Emh… kalo yang no 1 itu aku dah ngerti mbak. Eh, ini salah jawabanku.

Oke, jawabanmu salah, coba kenapa salah?

(membaca soal) oh iya mbak, ini kan harusnya 15, tapiaku malah pakai 14.

Berarti sudah tahu ya kesalahannya.

Iya, ngga teliti aku.

Terus yang no 2 bagaimana?

Ini salah ya mbak?

Coba perhatikan, yang ditanyakan apa?

Gajinya paling bersar yang mana.

Lalu, mengapa kamu menggunakan cara ini? Ini rumus apa?

Barisan aritmatika.

Mengapa pakai barisan aritmatika? U7 menujukkan apa?

Suku ke-7.

Jadi, kamu ini hanya menghitung apa?

Iya, mbak. Itu cuma gaji hari ketujuh aja.

Harusnya bagaimana?

Pakai deret aritmatika, mbak.

Mengapa?

Jumlah semua gaji sampai hari ketujuh.

Lanjut no 3 tadi katamu sulit. Dibagian mana?

Bagian b susah, harus mikir ekstra.

Coba perhatikan yang poin a dulu. Menurutmu mengapa salah?

Aku nggak tahu mbak.

Coba dilihat pola tempat duduknya.

Oh ya, ini bukan aritmatika.

Ke soal 3b, mengapa kamu pakai cara ini?

Dijumlah semua sama dengan 22.500.000, terus harga yang dicari aku misalin pakai x.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

111

P

S19

P

S19

P

S19

P

S19

P

S19

P

S19

P

S19

P

S19

P

Mengapa kamu mengurangkan x dengan ini?

Ini si soal kan harga antar dua baris selisih 10.000 jadi setiap dua baris selisihnya 10.000.

Coba ulangi lagi?

Ini lho, mbak kan harga antara dua baris selisihnya 10.000. Jadi, ...

Tunggu, antar dua baris berarti apa? Coba dengan gambar pada soal.

Baris 1, 2 sama baris 3, 4 selisihnya 10.000.

Coba nanti dipahami lagi, ya.

Bener kan, mbak?

Lanjut no 4 ya.. Coba jelaskan jawabanmu ini.

Aku coba-coba mbak.

Coba tuliskan lagi.

(siswa menulis jawaban)

Kalau soal no. 5, coba perhatikan jawabanmu dulu. (siswa membaca jawabannya).

Iya, mbak salah masukin angkanya.

Tapi apakah kamu memahami barisan bertingkat?

Iya, jadi bedanya dicari sampai ketemu yang sama.

Baik, terima kasih wakunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

112

Transkip 5

Kode Siswa

Isi Transkip

S30 P

S30

P

S30

P

S30

P

S30

P

S30

P

S30

P

S30

P

S30

P

S30

P

S30

P

S30

P

S30

P

Coba dari kelima soal ini, bagaimana menurut kamu?

(siswa membaca soal)

Dari no 1 bagaimana?

Mudah, mbak.

Coba perhatikan jawaban kamu.

Ada yang salah, mbak.

Menurutmu bagian mana yang belum tepat?

Aku salah nilai n nya. Kemarin aku hitung selisih 54 dan 40. Seharusnya hasil ditambah 1.

Mengapa ditambah 1?

Soalnya kalau cuma hasil selisih, usia ke 40 jadi ngga kehitung.

Kalau no 2?

No 2 gampang, mbak. Tinggal pilih yang hasilnya terbesar.

Untuk 3b bagaimana? Apakah kamu memahami maksud soal?

Paham, mbak. Tapi ku ngga tau cara ngitungnya pakai apa.

Untuk soal no 4. Di sini kamu tidak menuliskan dengan jelas.

No 4 ini aku udah tau mbak.

Bagaimana? coba tuliskan jawabanmu.

(siswa menuliskan jawaban)

Terakhir untuk no 5. Jawaban kamu sudah benar. Apakah ada kesulitan?

Ngga ada, mbak.

Ok, menurutmu mengapa masih ada jawaban kamu yang salah?

Mungkin saya terlalu tergesa-gesa, mbak. Jadi, aku ngga ngecek lagi jawabanku.

Apa kemarin waktu yang diberikan kurang?

Cukup sebenarnya, mbak. Aku kadang kalau terlalu fokus ke satu soal, lupa waktu.

Baik, terima kasih wakunya. Selamat beraktivitas lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

113

Transkip 6

Kode Siswa

Isi Transkip

S32 P

S32

P

S32

P

S32

P

S32

P

S32

P

S32

P

S32

P

S32

P

S32

P

S32

P

S32

P

S32

P

S32

P

Hallo dek. Coba dilihat hasil pekerjaan kemarin sama soalnya ini.

Iya,mbak.

Lihat soal yang nomor satu. Kemarin kesulitan tidak ngerjainnya?

Engga mbak. Soalnya itu tinggal pakai rumus barisan.

Barisan apa?

(siswa diam)

Ada berapa bentuk barisan?

Ada dua mbak.

Coba sebutkan? Sekalian dengan penjelasan sepemahaman kamu aja.

Aritmatika sama (siswa diam sejenak) geometri. Kalau aritmatika itu barisan yang beraturan kalau geometri itu yang

berlipat-lipat.

Bisa kamu memberi contoh?

Kalau aritmatika misal 1, 4, 7. 10 gitu soalnya bedanya sama, 3. Kalau geometri misal 2, 4, 6, 8 soalnya kelipatan 2.

Barisan geometri bagaimana? coba ulangi lagi.

(siswa menulis 2, 4, 6, 8) pertama kan 1 kali 2, 4 itu 2 kali 2, gitu seterusnya mbak.

Lanjut ke no 2. Mengapa kamu tidak menuliskan cara? Coba jelaskan jawabanmu.

Di soal ditanya banyak gaji jadi pakai rumus ini (menuliskan rumus barisan aritmatika), mbak.

Ini rumus apa?

Rumus Un.

Apakah kamu tahu arti Un?

Bilangan ke-n, mbak.

Berarti kalau dihubungkan dengan soal Un adalah?

(siswa diam)

Kalau Sn apakah kamu tahu?

Sn itu apa mbak?

Coba dipelajari lagi, ya. Materi barisan dan deret aritmatika juga geometri.Lanjut ke soal no 3. Dari poin a, ini kamu

menuliskan Sn. Mengapa tadi tidak tahu Sn?

Aku lupa, mbak. Sn itu jumlah semuanya.

Ini rumus apa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

114

S32

P

S32

P

S32

P

S32

P

S32

P

S32

P

S32

P

S32

P

S32

P

S32

P

S32

P

S32

P

S32

P

S32

P

S32

Rumus Sn

Coba diperhatikan lagi jawaban kamu dengan soal. Perhatikan pola barisan tempat duduknya membentuk barisan apa?

Barisan aritmatika, mbak.

Mengapa ini bedanya sama.

Aku ternyata ngitung sampai baris 5 aja, kurang 1.

Bisa minta tolong tulis jawabanmu lagi dengan tepat?

(siswa menulis jawaban)

Lanjut ke poin b, ya. Kamu tidak mengerjakan, mengapa?

Aku bingung mbak,paham soalnya tapi nda tau langkah selanjutnya apa.

Kamu mau mencoba mengerjakan lagi, tidak?

Boleh, mbak.(siswa menuliskan jawaban). Selisih anatara dua baris itu bagaimana, mbak?

Coba lihat di gambar. Antara dua baris itu yang mana?

1 dengan 2, 3 dengan 4

Kalau 2 dengan 3 bisa, tidak?

Bisa, mbak.

Jadi, kalau ditulis secara matematis bagaimana?

(siswa diam sejenak) ah, nanti aku nyoba sendiri aja, mbak. Lagi nda mood.

Ok, lanjut ke no 4. Apakah kamu memahami maksud soal?

Paham mbak, ini 100 kelereng di bagi ke 10 gelas. Trus harus bentuk deret aritmatika.

Ini kamu hanya menuliskan hal yang diketahui. Tapi, tidak ada penyelesaiannya. Mengapa?

Aku lupa rumus deret aritmatika.

Apakah sekarang sudah ingat?

Belum, mbak. (siswa tertawa)

Dipelajari lagi sungguh-sungguh, ya.

Iya, mbak. Nanti aku baca-baca lagi.

Terakhir ke soal no 5. Kamu sudah memahami maksud soal. Mengapa pakai cara ini?

Itu pakai yang a, b, c itu. Aku sebenernya belum paham yang materi itu.

Oke kalo gitu, makasih ya sudah mau diwawancarai. Belajar lebih giat, ya. Iya mbak, sama-sama. Makasih juga mbak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

115

Lampiran B.9

KODE

SISWA

NOMOR SOAL

Y Y2 1 2 3 4 5

X X2 XY X X2 XY X X2 XY X X2 XY X X2 XY

S1 11,

5 132,25 396,75 6 36 207 9 81 310,5 4 16 138 4 16 138 34,5 1190,25

S2 11,

5 132,25 517,5 8,5 72,25 382,5 12 144 540 7 49 315 6 36 270 45 2025

S4 10 100 430 9 81 387 12 144 516 6 36 258 6 36 258 43 1849

S5 10 100 370 9 81 333 5 25 185 7 49 259 6 36 222 37 1369

S6 10 100 385 8,5 72,25 327,25 9 81 346,5 7 49 269,5 4 16 154 38,5 1482,25

S7 10 100 310 9 81 279 5 25 155 4 16 124 3 9 93 31 961

S8 10 100 350 8 64 280 5 25 175 4 16 140 8 64 280 35 1225

S9 9 81 288 9 81 288 7 49 224 4 16 128 3 9 96 32 1024

S11 10 100 450 9 81 405 11 121 495 7 49 315 8 64 360 45 2025

S12 10 100 340 9 81 306 6 36 204 6 36 204 3 9 102 34 1156

S13 10 100 340 8 64 272 6 36 204 4 16 136 6 36 204 34 1156

S14 11 121 440 9 81 360 7 49 280 5 25 200 8 64 320 40 1600

S16 9 81 265,5 8,5 72,25 250,75 4 16 118 5 25 147,5 3 9 88,5 29,5 870,25

S17 9 81 256,5 6 36 171 6,5 42,25 185,25 4 16 114 3 9 85,5 28,5 812,25

S18 10 100 370 7 49 259 8 64 296 5 25 185 7 49 259 37 1369

S19 11 121 429 6 36 234 9 81 351 7 49 273 6 36 234 39 1521

S20 10 100 340 9 81 306 5 25 170 4 16 136 6 36 204 34 1156

S21 10 100 375 8 64 300 6,5 42,25 243,75 5 25 187,5 8 64 300 37,5 1406,25

S22 10 100 320 9 81 288 5 25 160 0 0 8 64 256 32 1024

S23 11 121 357,5 8,5 72,25 276,25 6 36 195 4 16 130 3 9 97,5 32,5 1056,25

S24 5 25 120 5 25 120 5 25 120 1 1 24 8 64 192 24 576

S25 10 100 320 7 49 224 6 36 192 5 25 160 4 16 128 32 1024

S26 10 100 320 8 64 256 6 36 192 4 16 128 4 16 128 32 1024

S27 9 81 288 9 81 288 6 36 192 4 16 128 4 16 128 32 1024

S28 9 81 387 9 81 387 10 100 430 7 49 301 8 64 344 43 1849

S29 10 100 365 8,5 72,25 310,25 6,5 42,25 237,25 4 16 146 7,5 56,25 273,75 36,5 1332,25

S30 10 100 375 9 81 337,5 7 49 262,5 4 16 150 7,5 56,25 281,25 37,5 1406,25

S31 10 100 450 9 81 405 12 144 540 6 36 270 8 64 360 45 2025

S32 10 100 305 8,5 72,25 259,25 5 25 152,5 4 16 122 3 9 91,5 30,5 930,25

TOTAL 286 2857,5 10260,75 237 1973,5 8498,75 207,5 1640,75 7672,25 138 736 5088,5 163 1032,5 5948 1031,5 37468,25

NO.

SOAL

n(∑XY) (∑X)(∑Y)

[n(∑XY)]-

[(∑X)(∑Y)]

n∑X2 (∑X)2 n∑X2-

(∑ X)2 n∑Y2 (∑Y)2

n∑Y2-

(∑Y)2

[n∑X2-(∑ X)2]-[n∑Y2-

(∑Y)2]

√[n∑X2-

(∑X)2]-

[n∑Y2-

(∑Y)2]

rXY

KETERANGAN

1 2 3=1-2 4 5 6=4-5 7 8 9=7-8 10=6-9 11=√10 12=3/11

1 297561,8 295009 2552,75 82867,5 81796 1071,5 1086579 1063992 22587 24201971 4919,55 0,518899

2 246463,8 244465,5 1998,25 57231,5 56169 1062,5 1086579 1063992 22587 23998688 4898,846 0,407902

3 222495,3 214036,3 8459 47581,75 43056,25 4525,5 1086579 1063992 22587 102217469 10110,27 0,836674

4 147566,5 142347 5219,5 21344 19044 2300 1086579 1063992 22587 51950100 7207,642 0,724162

5 172492 168134,5 4357,5 29942,5 26569 3373,5 1086579 1063992 22587 76197245 8729,103 0,499192

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

116

1. Perhitungan Validitas TesTertulis

a. Perhitungan validasi berdasarkan Product Moment Pearson (Ali Hamzah, 2014) [n(∑XY)] − [(∑X)(∑Y)]√[n∑X2 − (∑X)2] − [n∑Y2 − (∑Y)2] b. Perhitungan validasi berdasarkan tabel

Interpretasi: 𝑑𝑓 = 𝑁 − 𝑛𝑟 dengan sig 5% 𝑑𝑓 = 29 − 2 = 27

Dengan df sebesar 41, diperoleh harga “r” tabel sebagai berikut:

n 25 26 27 28 29

5% 0,3809 0,3739 0,3673 0,3610 0,3550

*Pada taraf signifikan 5%: rt = 0,3673

No. Item Soal

rXY

Keterangan

Berdasar kriteria

Nugrana Berdasarkan tabel (5%)

1 0,518899 Cukup Valid

2 0,407902 Cukup Valid

3 0,836674 Tinggi Valid

4 0,724162 Tinggi Valid

5 0,499192 Cukup Valid

2. Perhitungan Reliabilitas Tes Tertulis

Perhitungan dengan menggunakan Alpha Chrownbath, sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

117

𝑟11 = ( 𝑛𝑛 − 1) (1 − 𝑠𝑖2𝑠𝑡2)

Varians skor item = ∑ 𝑋2−(∑ 𝑋)2𝑁𝑁

Varians skor total = ∑ 𝑌2−(∑ 𝑌)2𝑁𝑁

Keterangan:

n = banyak butir soal

N = banyaknya peserta 𝑠𝑖2= jumlah varians skor tiap soal 𝑠𝑡2= varians skor total

Berikut perhitungannya:

Varians soal no 1 2857,5 − 817962929 = 1,2741

Varians soal no 2 1973,5 − 561692929 = 1,2634

Varians soal no 3 1640,75 − 43056,32929 = 5,3811

Varians soal no 4 736 − 190442929 = 2,7348

Varians soal no 5 1032,5 − 265692929 = 4,0113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS ...repository.usd.ac.id/33032/2/141414060_full.pdf · memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya

118

Sehingga diperoleh 𝑠𝑖2 = 1,2741 + 1,2634 + 5,3811 + 2,7348 + 4,0113 = 14,6647

𝑠𝑡2 = 37468,25 − 10639922929 = 26,8573

𝑟11 = ( 55 − 1) (1 − 14,664726,8573) = 0,5675

Nomor Soal Variansi Variansi Total Reliabilitas Keterangan

1 1,2741

14,6647 0,5675 Sedang

2 1,2634

3 5,3811

4 2,7345

5 4,0113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI