pkm p farmasi

19
i Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Pengembangan Minyak Atsiri bunga cengkeh (Sizygyum Aromaticum) Sebagai Aromaterapi dan Potensi Sebagai Produk Sediaan Farmasi Bidang Kegiatan PKM PENELITIAN (PKM-P) Diusulkan Oleh : Indah C. Kadullah (821312044 / 2012) Nurmaningsi Yunus (821312054 / 2012) Risnawati Usman (821312053 / 2012) Meys Yunus (821312039 / 2012) Serlin Febrianti J. Taib (821312052 / 2012) Universitas Negeri Gorontalo Gorontalo 2014

Upload: indah-c-kadullah

Post on 26-Dec-2015

162 views

Category:

Documents


32 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pkm p Farmasi

i

Program Kreativitas Mahasiswa

Penelitian Pengembangan Minyak Atsiri bunga cengkeh (Sizygyum

Aromaticum) Sebagai Aromaterapi dan Potensi Sebagai Produk Sediaan

Farmasi

Bidang Kegiatan

PKM PENELITIAN (PKM-P)

Diusulkan Oleh :

Indah C. Kadullah (821312044 / 2012)

Nurmaningsi Yunus (821312054 / 2012)

Risnawati Usman (821312053 / 2012)

Meys Yunus (821312039 / 2012)

Serlin Febrianti J. Taib (821312052 / 2012)

Universitas Negeri Gorontalo

Gorontalo

2014

Page 2: Pkm p Farmasi

ii

HALAMAN PENGESAHAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : Penelitian Pengembangan

Minyak Atsiri bunga

cengkeh (Sizygyum

Aromaticum) Sebagai

Aromaterapi dan Potensi

Sebagai Produk Sediaan

Farmasi

2. Bidang Kegiatan : PKM-P

(√ ) PKM-P ( ) PKM-T

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Indah C. Kadullah

b. NIM : 821312044

c. Jurusan : Farmasi

d. Universitas : Universitas Negeri Gorontalo

e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Makasar No 26, Gorontalo,

085298115333

f. Alamat email : Indah CK 37@ Yahoo.com

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 Orang

5. Asisten Pendamping

a. Nama Lengkap : Robert Tungadi, S.Si., M.Si., Apt

b. NIP : 197610252008121003

6. Biaya Kegiatan Total

a. Dikti : Rp. 9.730.000.00

b. Sumber lain : -

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 2 bulan

Page 3: Pkm p Farmasi
Page 4: Pkm p Farmasi

iv

DAFTAR ISI

Halaman Judu ................................................................................................ i

Halaman Pengesahan.. ................................................................................... ii

Daftar Isi ......................................................................................................... iv

BAB 1 Pendahuluan ....................................................................................... 1

A Latar Belakang .................................................................................. 1

B Rumusan Masalah ............................................................................ 1

C Tujuan program ................................................................................ 1

D Luaran Yang Diharapakan ............................................................. 1

E Kegunaan ........................................................................................... 2

F Gambaran Umum Rencana Penelitian ........................................... 2

BAB 2 Tinjauan Pustaka ............................................................................... 3

GTeori Umum ....................................................................................... 3

BAB 3 Metode ................................................................................................ 7

H Tahap Penelitianan .......................................................................... 7

BAB 4 Biaya Dan Jadwal Kegiatan .............................................................. 10

I Rancangan Biaya ............................................................................... 10

J Biaya dan Jadwal Kegiatan ............................................................. 11

Daftar Pustaka ............................................................................................... 12

Lampiran ........................................................................................................ 13

Page 5: Pkm p Farmasi

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aroma terapi dikenal sebagai salah satu cara terapi kesehatan yang aman

dan nyaman dengan menggunakan minyak esensial (sari pati) hasil ekstrak bunga,

daun, buah dan bagian lain tumbuh-tumbuhan.

Aromaterapi sendiri bisa dibilang sebagai pengobatan alternatif yang

materialnya berasal dari tumbuh-tumbuhan. Karena khasiatnya yang sangat baik

untuk tubuh, minyak aromaterapi banyak digunakan untuk pemijatan tubuh.

Hasilnya sangat fantastis, seketika badan yang pegal maupun mood yang jelek

langsung hilang. Selain itu, minyak aroma terapi juga dapat mempermudah dalm

proses pemijatan. Disamping itu, beragam manfaat lain juga dapat dipetik dari

minyak aroma terapi atau yang lazim disebut esensial oil.

Banyak amun belum diketahui oleh masyarakat. Dalam penelitian kali ini

kami mengambil salah satu sampel dari tumbuh-tumbuhan yang banyak

digunakan oleh masyarakat pada umumnya. Bagian tanaman yang akan kami

gunakan adalah bunga cengkeh (sizygium aromaticum).

Cengkeh merupakan saah satu sumber daya yang terdapat didaerah tropis.

Tanaman ini merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi 10-20

m mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya.

Cengkeh digunakan sebagai bahan campuran rokok dan juga penyedap rasa aroma

cengkeh yang khas dihasilkan oleh senyawa eugenol yang merupakan senyawa

utama penyusun minyak atsri. Eugenol memiliki sifat antiseftik dan anestetik

(bius).

Untuk penelitain ini kami menggunakan minyak atsiri dari bunga cengkeh

sebagai bahan utama untuk membuat sediaan kosmetik yaitu aroma terapi yang

diindikasikan sebagai analgesik.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana mengetahui apakah aroma terapi yang dibuat dari tanaman

cengkeh ini bisa bermanfaat bagi masyarakat.

C. Tujuan Program

1. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap tanaman cengkeh

yang belum diketahui oleh masyarakat.

2. Untuk mengetahui manfaat aroma terapi dari minyak atsri bunga cengkeh.

D. Luaran Yang Diharapkan

Produk yang dihasilkan adalah aroma terapi, aroma terapi ini dibuat untuk

mengobati analgesik,. Aroma terapi ini diharapkan nantinya dapat dijalankan

oleh mahasiswa guna untuk menambah wawasan masyarak akan manfaat dari

tanama cengkeh.

Page 6: Pkm p Farmasi

2

E. Kegunaan

1. Kegiatan ini melatih kemampuan bekerja sama dengan tim.

2. Dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang aroma terapi.

3. Dapat meningkatkan manejemen waktu dan pengetahuan mahasiswa.

4. Dapat mengenal sebuah produk aroma terapi.

F. Gambaran Umum Rencana Penelitian

Rencana penelitian ini awalnya memiliki tujuan yang baik untuk penelitian

masa depan. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap

tanaman cengkeh yang belum diketahui oleh masyarakat serta untuk

mengetahui manfaat aroma terapi dari minyak atsri bunga cengkeh.

Page 7: Pkm p Farmasi

3

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

G. Teori Umum

Aromaterapi telah digunakan sebagai sarana obat-obatan alternatif selama

ribuan tahun. Catatan menunjukkan bahwa itu digunakan untuk mengobati

berbagai penyakit di Mesir kuno, Cina dan India selama 2.000 tahun yang lalu.

Meskipun tidak yakin persis bagaimana aromaterapi bekerja, telah terbukti untuk

membantu meringankan tertentu sakit dan nyeri, mengobati kecemasan dan

masalah suasana hati dan masih pilihan pengobatan yang populer untuk banyak

penyakit sampai hari ini.

Aromaterapi adalah penggunaan minyak diekstrak tanaman untuk

pengobatan berbagai penyakit. Minyak ini dapat dihirup atau memijat ke dalam

kulit. Itu tidak sampai awal abad 20 yang "aromaterapi" istilah digunakan untuk

menjelaskan adanya efek penyembuhan minyak pada tubuh tanaman. Seorang ahli

kimia Perancis bernama Rene Maurice Gattefosse menemukan kekuatan

penyembuhan minyak esensial dalam bentuk mentah ketika dia menderita luka

bakar parah selama kecelakaan. Itu tidak sampai Gattefosse sengaja terbakar

tangannya saat bekerja dan secara naluriah dicelupkan ke dalam tong minyak

lavender bahwa dia menemukan kekuatan penyembuhan dari minyak esensial.

Membakar disembuhkan kecepatan yang menakjubkan dan meninggalkan bekas

luka tidak. Sebelum kejadian, Gattefosse hanya menggunakan minyak esensial

untuk tujuan aromatik. Ia kemudian menulis sebuah buku tentang kekuatan

penyembuhan dari aromaterapi, yang merupakan masih di cetak hari ini.

Minyak esensial dapat diambil dari beberapa bagian tanaman, termasuk

kelopak bunga, akar dan daun. Minyak esensial yang digunakan untuk

aromaterapi sangat berharga. Sebagai contoh, dibutuhkan sekitar 440 pound

kelopak bunga lavender segar untuk mengekstrak minyak esensial lavender

sekitar dua setengah pon. Hal ini membuat minyak esensial murni cukup mahal,

tetapi beberapa orang mengatakan it's well worth it.

Minyak tanaman yang berbeda memiliki efek yang berbeda pada tubuh.

Sebagai contoh, Roman chamomile dapat digunakan untuk mengobati gejala-

gejala alergi, sementara spike lavender umumnya digunakan untuk mengobati

sakit punggung. Namun, beberapa minyak memiliki banyak berbeda

mempengaruhi penyembuhan pada tubuh. Minyak peppermint dapat digunakan

untuk mengobati beberapa penyakit, termasuk batuk, sembelit, kemacetan,

demam, gangguan pencernaan, dan banyak lagi. Minyak yang berbeda dapat

digunakan untuk banyak penyakit.

Banyak orang skeptis yang percaya bahwa aromaterapi telah

mempertahankan popularitas karena kepercayaan bahwa ia bekerja, bukan percaya

bahwa ia sebenarnya memiliki beberapa obat mempengaruhi pada tubuh dan

pikiran. Ketika dihirup, minyak esensial tertentu memiliki penyembuhan

mempengaruhi pada pikiran dan jiwa. Hal ini populer digunakan untuk mengobati

Page 8: Pkm p Farmasi

4

masalah emosi, seperti kecemasan, depresi dan suasana hati ayunan. Ketika

memijat ke dalam kulit, minyak ini dapat mempengaruhi berbeda. Beberapa

digunakan untuk mengobati nyeri otot dan nyeri, sementara orang lain yang

digunakan untuk mengobati keluhan perut umum. Beberapa minyak dapat bahkan

dicerna, tetapi hal ini tidak dianjurkan bahwa Anda minum minyak esensial.

Beberapa minyak yang digunakan dalam produksi obat resep dan dapat dicerna

seperti itu.

Minyak esensial untuk tujuan pengobatan dianggap sebagai sedikit dari

lelucon di sebagian besar Amerika Serikat. Hal ini sering digunakan sebagai

pelengkap pengobatan dengan obat resep untuk mengobati berbagai penyakit.

Namun, di Perancis, di mana praktek atau aromaterapi berasal, minyak esensial

yang diresepkan oleh dokter untuk berbagai masalah kesehatan dan keluhan.

( Agusta,2000 ).

Beberapa penelitian ilmiah menunjukkan manfaat dari sentuhan dan

wangi-wangian dalam mempengaruhi jiwa dan tingkat emosional seseorang.

Menurut ahli antropologi, Laurens Van Der Post, bau mampu menembus

alam bawah sadar sehingga dapat membangkitkan daya ingat dan daya khayal

seseorang. John N. Labows, seorang ahli kimia, menunjukkan bahwa wewangian

mempengaruhi sistem saraf pusat di hipotalamus sehingga meningkatkan aktivitas

sel-sel sistem kekebalan tubuh untuk meningkatkan perlindungan tubuh terhadap

penyakit.

Penelitian di Universitas Warwick di Inggris, bau yang dihasilkan bahan

aromatik akan berikatan dengan gugus steroid di dalam kelenjar keringat, yang

disebut osmon, yang mempunyai potensi sebagai penenang kimia alami.

Penelitian Dr. Henry D. Walter terhadap gelombang otak menunjukkan

bahwa bahan-bahan aromatik yang digunakan pada perawatan aromaterapi

merangsang sistem saraf otonom yang mengontrol gerakan sistem pernafasan dan

tekanan darah. Rangsangan ini bermanfaat untuk mencegah timbulnya kelelahan

setelah bekerja berat serta stres fisiologis akibat kerja kelenjar adrenal yang

berlebihan sehingga mengakibatkan gejala mudah tersinggung dan sakit kepala.

William N. Dember dan Joel S. Warm dari Universitas Cincinnati meneliti

pengaruh aromaterapi terhadap stres akibat kerja. Pada ruangan tempat kerja

tersebut disebarkan pengharum aromaterapi yang berasal dari bunga lili, benzoin,

apel, cendana, atau peppermint. Setelah diamati terlihat bahwa tingkat kesigapan

meningkat secara drastis. 88% subjek penelitian menunjukkan jawaban yang

benar dibandingkan hanya 65% yang benar pada ruangan yang tidak diberi

pewangi aromaterapi.

Aromaterapi juga dapat memulihkan daya ingat seseorang, mengurangi

stres dan depresi, meningkatkan produktivitas kerja serta dapat menenangkan

kegelisahan pada anak-anak sebelum dioperasi sebagaimana hasil penelitian

Trygg Engen dari Universitas Brown.

Page 9: Pkm p Farmasi

5

Sifatnya yang mudah menguap menyebabkan minyak esensial sangat baik

digunakan sebagai pencegah penyebaran infeksi. Beberapa rumah sakit di

Melbourne telah mencobanya pada tahun 1987. Aromaterapi juga telah digunakan

secara teratur sebagai obat penenang sebelum dan sesudah operasi di rumah sakit

John Radcliffe dan Churchill di Oxford, Inggris.

Wewangian dapat mempengaruhi kondisi psikis, daya ingat, dan emosi

seseorang. Aromaterapi dapat membantu mencegah dan mengatasi penyakit

dengan cara menjaga sistem daya tahan tubuh agar selalu berada dalam kondisi

prima.

Daya Kerja Aromatherapy

Setiap jenis minyak esensial memiliki tingkat kekuatan yang berbeda-beda.

Umumnya dibagi dalam 3 kelompok :

Top Notes : berasal dari bagian buah, bunga, dan biji. Merupakan minyak

esensial dengan daya kerja tinggi, mudah menguap, bekerja tidak lebih

dari 30 menit. Sangat baik digunakan untuk mengatasi gangguan depresi

dan stres. Contoh : kayu putih, lemon, sereh, limau, peppermint.

Middle Notes : berasal dari daun. Mempunyai daya kerja lebih lambat,

antara beberapa menit sampai 3 jam. Baik digunakan untuk mengobati

gangguan keseimbangan tubuh. Contoh : lavender, mawar, pinus, thyme.

Base Notes : berasal dari akar, kulit dan kayu tanaman. Bekerja lambat dan

mempunyai pengaruh yang dalam dan lama. Sangat baik digunakan

sebagai campuran pada penggunaan top notes sehingga daya kerja minyak

esensial top notes bisa bertahan lebih lama. Jenis ini sangat baik digunakan

untuk relaksasi. Contoh : cedarwood, cendana, akarwangi.

Deskripsi

1. Tanaman Cengkeh

Tanaman cengkeh dalam bahasa latin mempunyai beberapa nama yaitu,

Eugenia Aromatica, Eugenia Caryopyllata Tumb, Jambosa Caryophyllus

Spengel, dan lain sebagainya. Dari tanaman cengkeh yang sering

dimanfaatkan adalah bunga dan daun cengkeh. Bunga cengkeh digunakan

sebagai bahan baku rokok ataupun sebagai rempah-rempah. Sedangkan

daunnya sering didestilasi untuk mendapatkan minyak atsiri.

Sistematika tanaman cengkeh adalah sebagai berikut, Divisi

Spermatophyta, Sub-Divisi Angiospermae, Kelas Dicotyledoneae, Subkelas

Choripetalae, Ordo Myrtales, Famili Eugenia, Spesies Eugenia

Carryophyllus.

Page 10: Pkm p Farmasi

6

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Bangsa : Myrtales

Suku : Myrtaceae

Marga : Syzygium

Jenis : Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry

Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi

10-20 m. Mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-

pucuknya. Tangkai buah pada awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika

bunga sudah mekar.Cengkeh (Syzygium aromaticum) termasuk jenis tumbuhan

perdu yang dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu keras cengkeh

mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun, tingginya dapat

mencapai 20 -30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebat. Cabang-cabang dari

tumbuhan cengkeh tersebut pada umumnya panjang dan dipenuhi oleh ranting-

ranting kecsil yang mudah patah. Mahkota atau juga lazim disebut tajuk pohon

cengkeh berbentuk kerucut. Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat telur

memanjang dengan bagian ujung dan panggkalnya menyudut. Bunga dan buah

cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai pendek serta

bertandan.Pada saat masih muda bunga cengkeh berwarna keungu-unguan,

kemudian berubah menjadi kuning kehijau-hijauan dan berubah lagi menjadi

merah muda apabila sudah tua. Sedang bunga cengkeh kering akan berwarna

coklat kehitaman dan berasa pedas sebab mengandung minyak atsiri. Umumnya

cengkeh pertama kali berbuah pada umur 4-7 tahun Dari sudutbotanis, tanaman

cengkeh adalah termasuk famili Myrtacea dan sekerabat dengan jambu

air(Eugenia Jambos).

Page 11: Pkm p Farmasi

7

BAB 3

METODE PENELITIAN

H. Tahap Penelitian

1. Product (Produk)

Produk ini merupakan pengembangan dari pengolahan bunga cengkeh

sebagai bahan aromaterapy. Keunggulan yang dimiliki produk ini adalah

untuk menghilangkan nyeri serta dapat merelaksasi otot-otot.

2. Price (Harga)

Aromaterapy bunga cengkeh ini dijual dengan harga Rp 15000 per botol.

Penentuan harga Rp 15000 per botol dengan pertimbangan bahwa cocok

untuk semua kalangan menegah kebawah ataupun menengah ke atas.

3. Place (Tempat/Lokasi Produksi)

Tempat produksi di Jalan makassar No.26 dengan pertimbangan bahwa

lokasi tersebut strategis dan dekat dengan pasar tradisional, sehingga

mempermudah dalam mengakses bahan baku.

4. People (Orang)

Aromaterapy bunga cengkeh menggunakan sumber daya manusia untuk

membuat dan memasarkan produk. Tanpa adanya manusia, tidak akan bisa

dibuat dan dipasarkan. Aromaterpy bunga cengkeh dibuat dan dipasarkan

oleh 4 orang yang semuanya merupakan anggota dari pembuatan PKM

Penelitian ini.

5. Physical Evidence (Bukti Fisik)

Aromatherapy bunga cengkeh dalam pemasarannya memiliki beberapa

ciri-ciri. Ciri tersebut adalah bau khas cengkeh karena mengandung minyak

atsiri.

6. Process (Proses)

Proses pembuatan aromaterpy bunga cengkeh dilakukan secara manual.

Penggunaan aromatherapy di pilih karena praktis dan nyaman digunakan

Metode Pelaksanaan Progam

1. Pra Produksi

1. Tahap Perencanaan

Hal pertama yang dilakukan pada saat tahap perencanaan

yaitu survey tanaman yang bisa dijadikan aromaterapy. Tujuan

dilakukannya survei adalah untuk mengetahui tanaman apa yang bisa

dijadikan bahan aktif dari aromatherapy.

Hal kedua yang perlu dilakukan pada saat tahap perencanaan yaitu

melakukan studi kelayakan tanaman yang akan dijadikan sebagai

aromaterapy.

Page 12: Pkm p Farmasi

8

2. Produksi

1. Tahap pelaksanaan kegiatan

Proses produksi merupakan kegiatan inti dari penelitian. kegiatan produksi

memiliki beberapa tahapan, tahapapn tersebut meliputi persiapan bahan

baku, kegiatan pengolahan dan pembuatan produk, pengemasan, dan juga

pemasaran kepada konsumen.

Minyak yang diperoleh dari daun cengkeh disebut minyak cengkeh (clove

leaf oil) dengan cara destilasi uap dari daun cengkeh yang sudah tua atau

yang telah gugur. Kadar minyak cengkeh tergantung kepada jenis, umur,

dan tempat tumbuh tanaman cengkeh, yaitu sekitar 5-6 %. Komponen utama

minyak cengkeh adalah eugenol yaitu sekitar 70-90 % dan merupakan

cairan tak berwarna atau kuning pucat, bila kena cahaya matahari berubah

menjadi coklat hitam yang berbau spesifik. Minyak daun cengkeh berwarna

kuning pucat, bila kena cahaya matahari akan segera berubah menjadi coklat

gelap. Minyak ini dapat larut dalam dua bagian volume etanol 70 %, dapat

larut dalam etanol 90 % dan eter. Sifat-sifat fisikanya adalah sebagai

berikut:

a. Berat Jenis (25°C) : 1,014 -1,054

b. Putaran Optik (20°C) : 0 -15

c. Indeks Bias (20°C) : 1,528 -1,537

Eugenol

Eugenol merupakan cairan tidak berwarna atau berwarna kuning-pucat,

dapat larut dalam alkohol, eter, atau kloroform. Senyawa ini mempunyai

rumus molekul C10H1202 dengan bobot molekul 164,20 dan titik didih 250

-255°C. Rumus bangunnya dapat dilihat pada gambar 1. Eugenol dengan

mudah dapat dipisahkan dari senyawa-senyawa bukan fenolat dengan

mengekstraksi minyak daun cengkeh dengan larutan natrium hidroksida.

Hasil reaksinya adalah garam natrium eugenolat yang larut dalam air dan

berada pada lapisan bawah. Reaksi ini bersifat eksotermis, sehingga

pemisahan garam tersebut dilakukan setelah campuran dingin. Pengasaman

larutan alkali menghasilkan kembali eugenol yang kemudian dimurnikan

dengan destilasi bertingkat dengan pengurangan tekanan.

3. Pasca Produksi

1. Tahap pelaporan

Tahapan akhir yang dilakukan adalah kegiatan pelaporan yang berada pada

tahap pasca produksi. Tahap pelaporan berisikan laporan data kegiatan

mulai dari tahap pasca produksi dan tahap produksi dengan durasi waktu

tertentu. Tahap pelaporan ditujukan untuk mengetahui rangkaian kegiatan

usaha dan keuntungan yang didapat, sehingga diperoleh data yang akurat

sebagai bahan evaluasi.

Page 13: Pkm p Farmasi

9

Rancangan Percobaan

Aroma terapi

pembuatan ekstarak

• Pengunpulan bahan dan determinasi

• Pembuatan ekstrak minyak atsiri bunga cengkeh

penimbangan bahan

• Ditimbang menthol sebanyak 2 g

• Champor sebanyak 0,4 g

• Ditimbang minyak atsiri 10 ml

• Ditimbang esensial oil lemon 1 ml

pencampuran bahan

Page 14: Pkm p Farmasi

10

BAB 4

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

I. Anggaran Biaya

1. Biaya Tetap (Fix Cost)

Harga Jumlah

Satua

n Total harga

Botol Rp. 3.000,00 100 Buah

Rp.

300.000,00

Lumpang dan

alu Rp. 30.000,00 3 Buah Rp. 90.000,00

Gelas ukur Rp. 100.000,00 3 Buah

Rp.

300.000,00

Gelas kimia Rp. 100.000,00 3 Buah

Rp.

300.000,00

Pipet tetes Rp. 2.000,00 10 Buah Rp. 20.000.00

Erlenmeyer Rp. 250.000 3 Buah

Rp.

750.000.00

Batang

pengaduk Rp. 10.000.00 5 buah Rp. 50.000.00

Rp.1.810.000.00 Total biaya

2. Biaya Variabel (per bulan)

Harga Jumlah Satuan total harga

Lemon

Rp.

140.000.00 10 Kg Rp. 1.400.000.00

Mentol Rp. 50.000.00 10 g Rp. 500.000.00

Camphor Rp. 75.000.00 10 g Rp. 750.000.00

Base cengkeh Rp. 25,000.00 100 Kg Rp. 2.500.000.00

Etanol Rp. 85.000.00 10 Liter Rp. 850.000.00

Kemasan (per

bungkus) Rp. 5,000.00 100 Pcs Rp. 500,000.00

Page 15: Pkm p Farmasi

11

CD

Dokumentasi Rp. 10.000.00 2 buah Rp. 20.000.00

Sewa kamera Rp. 50.000.00 1 buah Rp. 250.000.00

Baterai

Rp. 75.000.00 2 buah Rp. 150.000.00

Transportasi Rp. 20.000.00 5 orang Rp. 1.000.000.00

Rp. 7.920.000.00 Total Biaya

J. Jadwal kegiatan

Kegiatan PKM ini direncanakan berlangsung 2 bulan. Rencana program

ini tertera pada tabel dibawah ini :

Tabel 4. Rencana Jadwal Pelaksanaan Program

No Kegiatan Bulan I Bulan II

1.

Pembelian

alat

2.

Pembelian

bahan

3. Riset Lab

4.

Pembuatan

kemasan

5. produksi

6.

Kepuasan

Konsumen

7. Pelaporan

Anggaran Biaya

= Biaya tetap + biaya variabel

= Rp.1.810.000.00 + Rp.7.920.000.00

= Rp 9.730.000.00

Page 16: Pkm p Farmasi

12

DAFTAR PUSTAKA

Agusta, Andria. (2000). Aromaterapi, cara sehat dengan wewangian

alami. Jakarta : Penebar Swadaya.

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik edisi

revisi VI. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. (1998). Metodologi penelitian. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar.

Nasiyanti,dkk. 2004. Budidaya dan penanganan pasca panen cengkeh.

Jakarta : Penerbit Swadaya.

Price, Shirley. (1997). Aromaterapi bagi profesi kesehatan. Jakarta:

EGC.

Roemantyo, S. 1999. Megical Aromatheraphy. Jakarta : Biologi. LIPI.

Page 17: Pkm p Farmasi
Page 18: Pkm p Farmasi
Page 19: Pkm p Farmasi