pkm p revisi.pdf

27
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PEMBENTUKAN GUBAL POGA (GETAH POHON GAHARU) MENGGUNAKAN SERUM NANO ULTRALET (NANO-NANO DAN ULTRAVIOLET) BIDANG KEGIATAN : PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN (PKM-P) Diusulkan Oleh : Ketua : Siti Vera 101620520 2010 Anggota : Tomi 101620487 2010 Yakina 101620136 2010 Atrisman 111620185 2011 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK 2012

Upload: schifer-hitomi-ulquiorra

Post on 03-Jan-2016

369 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: PKM P REVISI.pdf

1

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PEMBENTUKAN GUBAL POGA (GETAH POHON GAHARU) MENGGUNAKAN SERUM NANO ULTRALET (NANO-NANO DAN

ULTRAVIOLET)

BIDANG KEGIATAN :

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN

(PKM-P)

Diusulkan Oleh :

Ketua : Siti Vera 101620520 2010

Anggota : Tomi 101620487 2010

Yakina 101620136 2010

Atrisman 111620185 2011

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PONTIANAK

2012

Page 2: PKM P REVISI.pdf

2

2

LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan : Pembentukan Gubal Poga (Getah Pohon Gaharu) Menggunakan

Serum Nano Ultralet (Nano-Nano dan Ultraviolet) 2. Bidang Kegiatan : ( √ ) PKM-P ( ) PKM-M ( ) PKM-KC

(Pilih salah satu) ( ) PKM-K ( ) PKM-T 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Siti Vera b. NIM : 101620520 c. Jurusan : Pendidikan Kimia d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Muhammadiyah Pontianak e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Sepakat 2, Asrama Putri Kabupaten Sambas

“Muare Ulakkan” dan 085349109692 f. Alamat email : [email protected] 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3orang 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Mahwar Qurbaniah, M.Si b. NIDN : 1129088502 c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jln. Dr.Wahidin Batara Indah 1 Gg.Al Hikmah

2 No.21A Pontianak 6. Biaya Kegiatan Total : a. Dikti : Rp.12.464.000 b. Sumber lain (sebutkan . . . ) : Rp- 6. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan Pontianak, 7 November 2012 Menyetujui Ketua Program Studi Ketua Pelaksana Kegiatan (Dini Hadiarti, M.Sc) (Siti Vera) NIP. 1120058602 NIM. 101620520 Wakil Rektor 1 Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping (Ir. Hendry Yanto, M.Si) (Mahwar Qurbaniah,M.Si) NIP. 0010126711 NIDN. 1129088502

Page 3: PKM P REVISI.pdf

1

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan............................................................................ i

Daftar Isi............................................................................................. ii A. Judul………………………………………………………………………... 1

B. Latar belakang ……………………………………………………………... 1

C. Perumusan masalah………………………………………………………… 3

D. Tujuan……………………………………………………………………… 3

E. Luaran yang diharapkan…………………………………………………… 3

F. Kegunaan………………………………………………………………….. 3

G. Tinjauan pustaka…………………………………………………………… 4

H. Metode penelitian………………………………………………………….. 7

I. Jadwal kegiatan……………………………………………………………. 13

J. Rancangan biaya…………………………………………………………… 14

K. Daftar pustaka……………………………………………………………… 15

L. Lampiran…………………………………………………………………… 18

ii

Page 4: PKM P REVISI.pdf

1

A. JUDUL : Pembentukan Gubal Poga (Getah Pohon Gaharu) Menggunakan Serum Nano Ultralet (Nano-Nano dan Ultraviolet)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan gubal pohon gaharu menggunakan

serum Nano Ultralet (nano-nano dan ultraviolet). Pohon gaharu merupakan komoditi

unggulan Provinsi Kalimantan Barat yang berkualiatas ekspor sehingga kualitasnya

harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan. Upaya meningkatkan kualitas gubal gaharu

salah satunya dengan menggunakan serum Nano Ultralet (nano-nano dan ultraviolet).

Serum Nano Ultralet diambil dari kata permen nano-nano dan ultraviolet karena

mengandung senyawa yang memiliki rasa asam dan manis serta tidak lepas dari sinar

matahari yang terdapat ultraviolet sehingga terbentuk gubal yang berkualitas tinggi.

Keyword : asam format, asam semut, ultraviolet

B. LATAR BELAKANG

Pohon gaharu menghasilkan gubal yaitu substansi aromatik berupa gumpalan yang

terdapat didalam kambium poga dengan berbagai bentuk dan warna yang khas, serta

memiliki. kandungan kadar damar wangi, berasal dari pohon atau bagian pohon gaharu

yang tumbuh secara alami dan telah mati, sebagai akibat dari proses infeksi yang terjadi

baik secara alami atau buatan pada pohon tersebut, dan pada umumnya terjadi pada pohon

Aguilaria sp.daerah : karas, alim, garu dan lain-lain).

Secara alami pohon gaharu bisa menghasilkan gubal jika pohon tersebut disambar

petir, paling cepat usia ≥ 30 tahun. Hal ini akan menghambat penyediaan gaharu, baik

didalam negeri maupun diluar negeri. Faktor lambatnya produksi gubal secara alami

tersebut, maka perlu dilakukan suatu rekayasa untuk pembentukkan gubal yang lebih

cepat dibandingkan secara alami dengan cara inokulasi. Inokulasi dilakukan menggunakan

suatu cairan yang disebut serum. Serum yang akan digunakan pada penelitian ini adalah

yaitu Nano Ultralet. Pohon yang dapat diinokulasi apabila diameternya atau garis

tengahnya sudah mencapai 10cm - 15 cm dengan rata-rata minimal 3 tahun. Selama 1 – 3

tahun setelah inokulasi, pohon sudah siap di panen.

Nano ultralet adalah serum yang dibuat dari beberapa campuran yang berfungsi

sebagai cairan inokulasi pada tanaman gaharu. Serum Nano Ultralet digunakan dalam

inokulasi karena terdapat beberapa senyawa yang sangat berpotensi dapat menghasilkan

Page 5: PKM P REVISI.pdf

2

gubal atau substansi gaharu. Nano ultralet berasal dari kata nano-nano dan ultralet. Nano-

nano adalah salah satu merek produk permen yang memiliki rasa asam dan manis. Rasa

asam tersebut dihasilkan dari senyawa asam format sedangkan rasa manis berasal dari

gula aren yang mengandung glukosa. Selain itu, ada juga bantuan bakteri sebagai

penginfeksi batangnya. Kata Ultralet singkatan dari ultraviolet yaitu salah satu jenis

gelombang cahaya yang memiliki panjang gelombang paling pendek <280, tetapi memiliki

energi terbesar dibandingkan dengan gelombang cahaya yang lain.

Asam format atau asam semut yang terkandung pada Serum Nano Ultralet adalah

turunan pertama asam karboksilat dengan rumus umum HCOOH yang merupakan

senyawa asam karboksilat paling kuat karena memiliki rumus molekul paling pendek

dibandingkan dengan asam karboksilat yang lain. Asam format berasal dari kata Formica

= semut. Terdapat pada semut merah, lebah, jelantang serta sedikit pada urin dan peluh.

Asam format bersifat korosif dan bau yang menyengat. Secara ideal, struktur karbonil

asam format mencerminkan ikatan hidrogen yang kuat antara molekul-molekul asam

karboksilat yang dijumpai dalam bentuk asam karboksilat atau bahan dalam fase uap. Uap

asam tersebut dapat menyebabkan kulit melepuh dan terdapat pembekuan pada sebagian

cairan tubuh makhluk hidup. Hal ini dapat dimanfaatkan dalam rekayasa pembentukan

gubal pohon gaharu. Glukosa merupakan suatu monosakarida yang dapat diperoleh dan

hidrolisis sukrosa (gula tebu) atau polisakarida seperti pati dan amilum yang banyak

terdapat pada ubi, jagung, beras, kentang dan lainnya. Sedangkan Ultraviolet yang terdapat

pada Serum Nano Ultralet merupakan sinar ultraviolet yang sampai ke bumi dapat

menyebabkan kerusakan pada sebagian organ tubuh makhluk hidup karena radiasinya

yang sangat tinggi. Radiasi yang begitu tinggi akan menyebabkan organ yang rusak akan

menjadi terbakar atau hangus. Kondisi ini sangat bermanfaat dalam rekayasa pembentukan

gubal pohon gaharu karena gubal yang terbaik dan termahal diseluruh dunia adalah yang

berwarna hitam pekat atau hangus seperti arang.

Rekayasa ini dilakukan pada pohon gaharu karena gaharu merupakan salah satu

pohon termahal dan terlangka di dunia. Peneliti pohon gaharu se Asia, Yana Sumarna juga

menegaskan bahwa pohon gaharu merupakan pohon langka yang dilindungi oleh badan

dunia. Berhubung tanaman jenis ini hampir punah, maka harganya juga sangat mahal.

Selain memenuhi permintaan dalam negeri, pada saat ini gaharu banyak diperlukan di

Negara Timor Tengah, Thailand, India, China, Jepang, Eropa, Amerika dan Asia. Negara-

negara tersebut lebih menyukai gaharu yang berasal dari Indonesia, khususnya Kalimantan

Barat daripada daerah lain karena aromanya yang khas sehingga nilai jualnya bisa

Page 6: PKM P REVISI.pdf

3

mencapai diatas puluhan juta. Pohon gaharu ini diolah dan digunakan untuk berbagai

aspek kehidupan seperti untuk keagamaan, kecantikan, minuman, kesehatan, dan parfum.

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa

permasalahan,yaitu:

1. Bagaimana proses pembuatan serum Nano Ultrale?

2. Analisis senyawa yang terdapat didalam serum Nano Ultralet?

3. Bagaimana proses inokulasi pohon gaharu?

4. Apa pengaruh Serum Nano Ultralet terhadap pembentukkan gubal pohon gaharu yang

ada di Kalimantan Barat?

D. TUJUAN

Berdasarkan permasalahan yang ada, tujuan yang diharapkan setelah kegiatan ini

adalah:

1. Mengetahui proses pembuatan Serum Nano Ultralet.

2. Menganalisis senyawa yang terdapat didalam serum Nano Ultralet.

3. Mengetahui proses rekayasa pohon gaharu dengan cara inokulasi.

5. Menganalisis pengaruh Serum Nano Ultralet terhadap pembentukkan gubal pohon

gaharu.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Melalui kegiatan ini, masyarakat Kalimantan Barat dapat mengetahui kandungan

serum Nano Ultralet sebagai jawaban bagi masyarakat dalam menyediakan cairan

inokulasi pada kegiatan rekayasa pembentukkan gubal terbaik dari pohon gaharu

sehingga dapat memproduksi dan merekayasa pembentukkan gubal gaharu sendiri. Selain

itu, masyarakat juga dapat memanfaatkan Serum Nano Ultralet sebagai sumber

penghasilan karena harga jualnya juga cukup tinggi.

F. KEGUNAAN

Manfaat yang diperoleh masyarakat Kalimantan Barat setelah diadakannya Program

Kreativitas Mahasiswa ini antara lain :

1. Dapat membuat Serum Nano Ultralet mengggunakan bahan utama yang mudah

didapat dan sesuai dengan nama serum tersebut

Page 7: PKM P REVISI.pdf

4

2. Dapat memanfaatkan Serum Nano Ultralet secara optimal sebagai cairan inokulasi

dalam rangka rekayasa pembentukkan gubal terbaik dari pohon gaharu dalam waktu

yang relatif singkat.

G. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pohon Gaharu

Gubal gaharu atau biasanya orang sebut gaharu saja merupakan substansi aromatic

berupa gumpalan yang terdapat diantara sel-sela kayu dengan berbagai bentuk dan warna

yang khas, serta memiliki kandungan kadar damar wangi, berasal dari pohon atau bagian

pohon gaharu yang tumbuh secara alami dan telah mati, sebagai akibat dari proses infeksi

yang terjadi baik secara alami atau buatan pada pohon tersebut, dan pada umumnya

terjadi pada pohon Aguilaria sp. (nama daerah : karas, alim, garu dan lain-lain). Pohon

Gaharu (Aquilaria spp.) adalah spesies asli Indonesia. Beberapa spesies gaharu komersial

yang sudah mulai dibudidayakan adalah: Aquilaria. malaccensis, A. microcarpa, A.

beccariana, A. hirta, A. filaria, dan Gyrinops verstegi. serta A. crassna asal Kamboja.

Peneliti pohon gaharu se Asia, Yana Sumarna menyatakan bahwa pohon gaharu

merupakan pohon langka yang dilindungi oleh badan dunia(Onny Untung,2004).

Gaharu super tidak menampakkan serat kayunya. Bentuknya seperti bongkahan yang

di dalamnya tidak berlubang. Klasifikasi mutu gaharu ditetapkan ada enam. Berturut-turut

dari yang paling bagus, yaitu kelas super, tanggung, kacangan, teri, kemedangan, dan

cincangan. Kayu yang mengandung damar wangi atau gaharu kategori paling bagus atau

kelas super mencapai harga Rp 50 juta per kilogram. Kelas cincangan merupakan

potongan kecil-kecil dari kayu yang terinfeksi menjadi gaharu. Meskipun tidak berwarna

kehitaman atau tidak mengandung getah gaharu, kelas cincangan masih menunjukkan

aroma khasnya. Biasanya, gaharu ini digunakan untuk pembuatan dupa atau hio (Onny

Untung, 2004).

2. Serum Nano Ultralet

Teknik budi daya gaharu dengan cara penyuntikan serum pembentuk gaharu ke dalam

batang pohon potensial. Kemudian gaharu buatan itu bisa dipetik pada usia satu hingga

tiga tahun. Pohon potensial yang dipilih untuk membentuk gaharu, yang sudah

berdiameter lebih dari 15 sentimeter dan usianya di atas 5-6 tahun. Dalam satu pohon

dapat disuntikkan pada 200 sampai 300 titik pelukaan batang. Dalam kemudian terjadi

Page 8: PKM P REVISI.pdf

5

infeksi jamur yang membentuk warna kehitam-hitaman. Selama tiga tahun, semburat

warna kehitaman itu akan menyebar ke atas dalam jarak hanya 3-4 sentimeter saja.

Semburat warna kehitam-hitaman pada serat kayu itulah yang disebut gaharu. Selama ini

gaharu alam yang paling bagus disebut gaharu super yang berwarna hitam pekat, padat,

keras, mengilap, dan beraroma kuat khas gaharu. Serum secara definisi adalah suatu

cairan tubuh yang mengandung sistem kekebalan terhadap suatu kuman yang apabila

dimasukkan ke dalam tubuh seseorang. Biasanya serum mengandung senyawa asam

format, glukosa dan bakteri (Brown and Nachod, 1955).

Nano ultralet adalah serum yang dibuat dari beberapa campuran yang berfungsi

sebagai cairan inokulasi pada tanaman gaharu. Serum Nano Ultralet digunakan dalam

inokulasi karena terdapat beberapa senyawa yang sangat berpotensi dapat menghasilkan

gubal atau substansi gaharu. Nano ultralet berasal dari kata nano-nano dan ultralet. Nano-

nano adalah salah satu merk produk permen yang memiliki rasa asam dan manis.

Rasa asam tersebut dihasilkan dari senyawa asam format sedangkan rasa manis

berasal dari gula aren yang mengandung glukosa. Selain itu, ada juga bantuan bakteri

sebagai penginfeksi batangnya. Kata Ultralet singkatan dari ultraviolet yaitu salah satu

jenis gelombang cahaya yang memiliki panjang gelombang paling pendek <280, tetapi

memiliki energi terbesar dibandingkan dengan gelombang cahaya yang lain. Oleh sebab

itu, gelombang ini sangat berpotensi terhadap pembentukkan gubal gaharu (Yayan

Yanuri,2008).

Pengertian Asam Formiat Kata formiat berasal dari nama sejenis semut merah

“formica rufa” yang dapat mengeluarkan asam dan terbentuk sebagai asam bebas. Asam

ini banyak dijumpai pada beberapa jenis tumbuhan, pada bulu-bulu jelatang dan hasil dari

fermentasi bakteri pada karbohidrat. Beberapa ilmuwan melakukan penelitian yang

berhubungan dengan Asam formiat dari semut tersebut. Brunfles pada permulaan abad

ke-16 menyelidiki uap dari semut gunung penyebab warna merah dari tumbuh-tumbuhan.

Et-Muller pada tahun 1684 telah mendistilasi sejumlah semut gunung yang menghasilkan

suatu “acid spirit” yang dapat merusak besi. Fisher mendistilasi sejumlah semut dengan

air dan ditemukan pada larutan distilatnya suatu asam menyerupai “spirit of vinegar”.

Asam format (nama sistematis: asam metanoat) adalah asam karboksilat yang paling

sederhana. Asam format secara alami terdapat pada sengat lebah dan semut. Asam format

juga merupakan senyawa intermediet (senyawa dalam) yang penting dalam banyak

sintesis kimia. Rumus kimia asam format dapat dituliskan sebagai HCOOH atau CH2O2

(Riawan, 1990).

Page 9: PKM P REVISI.pdf

6

Sifat Fisika Asam Formiat Asam semut atau asam formiat atau asam metanoat, yang

memiliki rumus molekul HCOOH, merupakan turunan pertama Asam karboksilat yang

paling kuat dengan gugus molekul yang paling pendek dibandingkan dengan asam

karboksilat yang lain. Sifat dari asam formiat ini adalah mudah terbakar, tidak berwarna,

berbau tajam/menusuk dan mempunyai sifat korosif yang cukup tinggi. Asam formiat ini

mudah larut dalam air dan beberapa pelarut organik, tetapi sedikit larut dalam benzene,

karbon tetraklorida dan toluene, serta tidak larut dalam dalam karbon alifatik, dapat

menyebabkan iritasi pada mata, hidung, tenggorokan dan dapat melepuhkan kulit. Asam

formiat dapat melarut sempurna dengan air, aseton,eter, etil asetat, metanol, etanol, dan

gliserin. Asam ini dapat membentuk azeotrop dengan air pada kandungan asam formiat

67% berat (0,1 bar), 78% berat (1 bar), dan 84% berat (3 bar) (Fesenden & Fesenden,

1995).

Asam formiat memiliki banyak kegunaan dan digunakan pada berbagai macam

industri dan reaksi-reaksi. Kegunaan-kegunaan dari asam formiat adalah sebagai berikut

(Elschenbroich and Salzer, 1992):

a. Reagen pada reaksi kimia organik, sebagai sumber gugus formil dan ion hidrogen.

b. Cleaning / disinfection, sebagai bahan produk pembersih komersial dan disinfektan

tong kayu untuk membuat anggur atau bir.

c. Membersihkan logam asam (industri electroplating)

d. Desulfurisasi flue gas, digunakan dalam proses desulfurisasi SHU (Saarberg-

Hoelter-Umwelttlechnik)

e. Sebagai bahan baku dalam industri farmasi

f. Sebagai bahan aditif pada pengeboran minyak

. Glukosa merupakan suatu monosakarida yang dapat diperoleh dan hidrolisis sukrosa

(gula tebu) atau polisakarida seperti pati dan amilum yang banyak terdapat pada ubi,

jagung, beras, kentang dan lainnya. Glukosa mengandung gugus alkohol primer dan

alkohol sekunder yang dapat mengalami oksidasi. Umumnya alkohol primer lebih mudah

teroksidasi dari alkohol sekunder. Oksidasi glukosa dapat terjadi pada beberapa tempat

tergantung pada kondisi reaksi dan jenis oksidator yang digunakan dan menghasilkan

berbagai jenis asam. Berdasarkan sifat glukosa diatas tersebut diatas, maka dalam

penelitian ini ingin dicoba untuk mengoksidasi glukosa dengan oksigen dalam lingkungan

asam formiat. Penggunaan asam formiat disini dimaksudkan yaitu untuk membuka cincin

piranoid (Gates, 1992)

Page 10: PKM P REVISI.pdf

7

Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan distribusi

dari komponen komponen campuran tersebut diantara dua fase, yaitu fase diam (padat

atau cair) dan fase gerak (cair atau gas). Kromatografi juga merupakan pemisahan

campuran senyawa menjadi senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya. Untuk itu,

kemurnian bahan atau komposisi campuran dengan kandungan yang berbeda dapat

dianalisis dengan benar. Tidak hanya kontrol kualitas, analisis bahan makanan dan

lingkungan, tetapi juga kontrol dan optimasi reaksi kimia dan proses berdasarkan

penentuan analitik dari kuantitas material. Teknologi yang penting untuk analisis dan

pemisahan preparatif pada campuran bahan adalah prinsip dasar kromatografi. Pemisahan

senyawa biasanya menggunakan beberapa tekhnik kromatografi. Pemilihan teknik

kromatografi sebagian besar bergantung pada sifat kelarutan senyawa yang akan

dipisahkan.

Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan cara pemisahan campuran senyawa

menjadi senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya yang menggunakan.

Kromatografi juga merupakan analisis cepat yang memerlukan bahan sangat sedikit, baik

penyerap maupun cuplikannya. KLT dapat digunakan untuk memisahkan senyawa –

senyawa yang sifatnya hidrofobik seperti lipida – lipida dan hidrokarbon yang sukar

dikerjakan dengan kromatografi kertas. KLT juga dapat berguna untuk mencari eluen

untuk kromatografi kolom, analisis fraksi yang diperoleh dari kromatografi kolom,

identifikasi senyawa secara kromatografi, dan isolasi senyawa murni skala kecil.

H. METODE PENELITIAN

1. Persiapan

Persiapan yang dilakukan adalah mengumpulkan data dengan cara memfokuskan

masalah rekayasa pembentukkan gubal pohon gaharu dengan menggunakan inokulasi

serum yang tepat dan mudah diproduksi.

2. Menyusun Proposal Kegiatan

Penyusunan proposal ini diharapkan dapat mencapait tujuan yang nyata dan terarah.

Proposal ini disusun dengan mencantumkan segala bentuk permasalahan dan jadwal

kegiatan serta rancangan biaya tertentu, sehingga apa yang tertera pada proposal dapat

terlaksana dengan baik sesuai dengan prosedur yang berlaku.

3. Pelaksanaan Penelitian

Page 11: PKM P REVISI.pdf

8

a) Alat

Pembuatan serum

Baskom

Blender

Pengaduk kayu

Penutup wadah dari besi

Pisau

Wadah tanah liat/tempayan

Kromatografi Lapis Tipis

Batang pengaduk

Bejana KLT (chamber) + tutup

Botol semprot

Erlenmeyer

Gelas kimia

Gelas objek

Isolasi

Masker

Pipa kapiler

Plat KLT

Sarung tangan

Proses inokulasi

Alat suntik

Bor

Genset

Kabel

Pisau

b) Bahan

Pembuatan Serum

Asam format

Page 12: PKM P REVISI.pdf

9

Aquadest

Gula aren

Kentang

Ragi

Kromatgrafi Lapis Tipis

Eter

KI

Kloroform

Sampel

Silika gel

Zat pembanding

Inokulasi

Sampel

c) Cara Kerja

a. Pembuatan Sampel

Kentang dikupas, masukkan kedalam baskom dan dipotong-potong lalu dicuci

bersih. Kemudian masukkan potongan kentang, gula aren dan ragi tape kedalam

blender, lalu dihaluskan. Setelah halus, masukkan campuran tersebut kedalam wadah

yang terbuat dari tanah liat atau tempayan. Masukkan asam format kedalam wadah

tersebut. Lalu dicampur dengan air mineral atau aquadest. Campuran lalu diaduk

menggunakan pengaduk kayu. Setelah campuran sudah merata, tutup wadah tersebut

menggunakan penutup besi. Biarkan selama 1 minggu.

b. Uji sampel

Uji sampel dapat dilakukan dengan metode analisis yaitu dengan kromatografi

lapis tipis. Langkah-langkahnya yaitu :

1. Penyiapan lempeng

1.1 Disiapkan alat dan bahan yang digunakan

Page 13: PKM P REVISI.pdf

10

1.2 Dibersihkan 8 glas objek (25mm x 75mm) dengan larutan asam kromat.

Kemudian asam sulfat, dibilas dengan air dan dikeringkan

1.3 Dibuat bubur, dari 3gram silika gel G dan 6 ml air diaduk dengan mortis.

1.4 Bubur yang sudah jadi dilapiskan pada plat (glas objek) dengan menggunakan

batang pengaduk dengan ketebalan sekitar 0,1mm sampai 0,3mm.

1.5 Dikeringkan, setelah kering dipindahkan glas objek ke oven dan diaktifkan

pada suhu 1000C Selma 1 jam.

1.6 Plat atau lempeng yang sudah diaktifkan disimpan dalam desikator.

2. Penyiapan pengembang kromatografi

2.1 Disiapkan alat dan bahan yang digunakan

2.2 Dipipet 1ml methanol absolute, 18,090 ml asetat glacial, 60,301ml, dietileter,

dan 120,60ml benzene

2.3 Dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dan dihomogenkan

2.4 Dimasukkan ke dalam chamber secukupnya

2.5 Dijenuhkan chamber dengan menutup sambil digoyang kemudian didiamkan.

3. Penotolan sampel

3.1 Disiapkan alat dan bahan

3.2 Sampel dilarutkan dalam kloroform 5-10mg/ml, kemudian ditotolkan pada

ujung lempeng (kurang lebih 1,5cm dari ujung) menggunakan pipet halus (pipa

kapiler untuk penentuan titik leleh). Diameter totolan boleh lebih dari 3cm.

3.3 Dianginkan sampai kering.

4. Eluen dengan larutan pengembang

4.1 Disiapkan alat dan bahan

4.2 Lempeng yang sudah ditotol dengan sampel dimasukkan ke dalam chamber

kemudian ditutup dengan segera.

4.3 Setelah permukaan pelarut naik kurang lebih 5cm atau kira-kira 1cm dari

ujung atas, diangkat lempeng dari chamber.

4.4 Diberi tanda posisi pelarut lalu dikeringkan di ujung

4.5 Dimasukkan ke dalam oven beberapa menit untuk menghilangkan pelarut

organik.

c. Inokulasi Pohon Gaharu

1) Siapkan genset untuk menghidupkan bor

Page 14: PKM P REVISI.pdf

11

2) Lalu pada pohon gaharu di buat lubang menggunakan bor dan dibiarkan

semalaman

3) Dilakukan penyuntikan serum pada sampel pohon gaharu

4. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah Serum Nano Ulralet (Nano-nano dan

ultraviolet)

2. Variabel Terikat

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah jumlah pohon

gaharu yang akan di inokulasi.

5. Model Penelitian

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen Sungguhan

(TrueExperiment Research) karena dalam penelitian ini telah memenuhi duaprinsip yaitu

inokulasi dan perbandingan hasil yang diberi serum dengan yang tidak diberi serum..

Menurut Rofieq (2002) eksperimen sungguhan merupakan suatu penelitian yang

bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara

mengenakan satu atau lebih kelompok eksperimental dan membandingkan hasilnya

dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan itu.

6. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara menganalisis kualitas gubal antara pohon

gaharu yang direkayasa melalui inokulasi menggunakan serum Nano Ultralet dengan

pohon gaharu yang tidak menggunakan serum Nano Ultralet.

7. Analisis data

Data diperoleh dari hasil analisis perbandingan kualitas gubal antara pohon gaharu

yang di inokulasi yang menggunakan serum Nano Ultralet dengan pohon gaharu yang

tidak menggunakan serum Nano Ultralet. Ciri-ciri gaharu asli beraroma harum, Gaharu

super tidak menampakkan serat kayunya. Bentuknya seperti bongkahan yang di dalamnya

tidak berlubang. Klasifikasi mutu gaharu ditetapkan ada enam. Berturut-turut dari yang

paling bagus, yaitu kelas super, tanggung, kacangan, teri, kemedangan, dan cincangan.

Page 15: PKM P REVISI.pdf

12

8. Penafsiran dan Penyimpulan Data

Berdasarkan analisis data yang diperoleh, gubal yang terbentuk dari hasil rekayasa

melalui serum Nano Ultralet hanya memerlukan waktu 4 bulan. Oleh Sebab itu,

pengunaan serum Nano Ultralet merupakan alternatif jawaban bagi petani dalam

menemukan cara untuk mempercepat proses pembentukkan gubal gaharu. Dengan

demikian, penyediaan gaharu dapat terpenuhi baik untuk dalam maupun luar negeri.

9. Menyusun Laporan Hasil Kegiatan

Laporan hasil kegiatan akan disajikan dalam bentuk artikel atau dalam bentuk jurnal

guna memberikan sebuah informasi tepat dan akurat kepada masyarakat. Kemudian

apabila sudah tersaji dengan baik, maka laporan hasil kegiatan ini akan dipublikasikan

kepada masyarakat melalui

Page 16: PKM P REVISI.pdf

1

I. JADWAL KEGIATAN

a. Pelaksanaan Program

Pelaksanaan program ini berlangsung dalam kurun waktu kurang lebih 5 bulan

lamanya. Adapun jadwal pelaksanaan PKM-P ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Table I.a. Jadwal pelaksanaan PKM-P

No Jenis Kegiatan Bulan

1 2 3 4

1 Persiapan X

2 Pengumpulan Data X

3 Pelaksanaan Program Penelitian : X

4 a. pembuatan sampel X

b. uji sampel X

c. Pencarian 1alternative data X

d. proses kromatografi lapis tipis X

e. pengolahan data X

f. analisa data X X

g. pembuatan pemflet-pemflet

informasi

X X

h. Penyuluhan X X

5. Evaluasi X X X X

6. Penyusunan Laporan awal X X X X

7. Pengadaan Laporan Akhir X X X X

Page 17: PKM P REVISI.pdf

2

Dalam melaksanakan penelitian ini, ada beberapa tempat yang dijadikan bahan

penelitian yaitu, Kota Sambas tepatnya Desa Sabung yang mana daerah tersebut banyak

memiliki komoditi agrokultur termasuk pohon gaharu.

J. RANCANGAN BIAYA

1. Bahan Habis Pakai

Tabel J.1. Bahan habis pakai

Uraian Spesifikasi Harga Satuan

(Rp)

Biaya (Rp)

Asam format 6 botol 15.000,00 80.000,00

Kentang 20kg 9.000,00 180.000,00

Gula aren 20kg 10.000,00 200.000,00

Ragi tape 5 kg 7.000,00 35.000,00

Aquadest 20 L 95.000,00 1.900.000,00

Total 2.395.000,00

2. Peralatan Penunjang PKM

Tabel J.2 Peralatan

Uraian Spesifikasi Harga

Satuan

(Rp)

Biaya (Rp)

Pisau dapur 4 7000.00 28.000,00

Blender 5 80.000.00 400.000,00

Wadah dari tanah

liat/tempayan

2 40.000,00 80.000,00

Baskom besar 6 20.000,00 120.000,00

Pengaduk kayu 2 10.000,00 20.000,00

Penutup besi 1 30.000,00 30.000,00

Tinta printer 3 25.000,00 75.000,00

Page 18: PKM P REVISI.pdf

3

Kertas A4 100,00

Sarung tangan 4 6.000,00 20.000,00

Masker 4 5.000,00 20.000,00

Cover 3 7.000,00 21.000,00

Bor 2 550.000,00 1.100.000,00

Genset 1 1.500.00,00 1.500.000,00

Kabel 1 100.000,00 100.000,00

Alat inokulasi 4 25.000,00 75.000,00

Total 3.589.000,00

3. Perjalanan

Tabel J.3. Biaya Perjalanan

Uraian spesifikasi Biaya @ Biaya (Rp)

Pengumpulan informasi awal 8 x 10.000,00 80.000,00

Transportasi penyusunan proposal 4 x 25.000,00 100.000,00

Observasi 2 x 100.000,00 200.000,00

Evaluasi 4 x 25.000,00 100.000,00

Total 480.000,00

4. Biaya Lainnya

Tabel J.4. Biaya Lainnya

Uraian Spesifikasi Biaya @ aktivitas

Biaya (Rp)

Komunikasi Telepon 400.000,00 400.000,00

Perizinan Perizinan lahan 100.000,00 100.000,00

Fotocopy Print out usulan proposal 100.000,00 100.000,00

Sewa internet Penyusunan proposal 100.000,00 100.000,00

Sewa laboratorium Uji sampel 600.000,00 600.000,00

Page 19: PKM P REVISI.pdf

4

5. Total Biaya

Tabel J.5. Total Biaya

No Jenis Biaya Biaya (Rp)

1 Bahan habis pakai 2.395.000,00

2 Peralatan penunjang PKM 3.589.000,00

3 Perjalanan 480.000,00

4 Lain-lainya 6.000.000,00

Total 12.464.000,00

Konsumsi Makan dan minum 1.000.000,00 1.000.000,00

Penyusunan laporan

awal

Print out laporan awal

dan data hard disk

300.000,00

Penyusunan laporan akhir

Print out laporan akhir 400.000,00 400.000,00

Publikasi Seminar 3.000.000,00 3.000.000,00

Total 6.000.000,00

Page 20: PKM P REVISI.pdf

5

DAFTAR PUSTAKA

Brown, H. C. et al., in Braude, E. A. and Nachod, F. C., Determination of Organic Structures

by Physical Methods, Academic Press, New York, 1955.

Elschenbroich, C. and A. Salzer, 1992, Organometallie A Concise Introduction, 2th,Ed.,

Reveised Edition, Newyork, 425 – 427

Fessenden and fessenden, 1982, Kimia Organik 1 dan II, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Gates, B.C., 1992, Catalytic Chemistry, Jhon Wiley And Sons Inc, New York

Lestarika. 2011. Asam Format. http://lestarieka.wordpress.com.

Riawan, S, 1990, Kimia Organik, Binarupa Aksara, Jakarta.

Untung, Onny, 2004, Majalah Trubus, PT. Trubus, Jakarta.

Yanuri, Yayan, 2008, Metode Penanaman Gaharu, Gravista SDA, Bandung.

Page 21: PKM P REVISI.pdf

6

LAMPIRAN

BIODATA

Ketua Pelaksana

Nama Lengkap Siti Vera

NPM 101620520

Jenis Kelamin Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir Sambas, 9 Februari 1991

Alamat Jl. Sepakat 2, Asrama Putri Kabupaten Sambas “Muare

Ulakkan”

e-mail [email protected]

No. Telp./Hp. 085349109692

Jurusan/Program Studi Pendidikan Kimia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Pontianak

Jenjang Tahun Masuk Tahun Kelulusan

SDN 24 Saing Rambi 1998 2004

MTs PPMBI 2004 2007

MAN Sambas 2007 2010

Page 22: PKM P REVISI.pdf

7

BIODATA

Anggota Pelaksana I

Nama Lengkap Tomi

NPM 101620487

Jenis Kelamin Laki-laki

Tempat, Tanggal Lahir Singkawang , 5 september

1991

Alamat Jl . perdamaian kobar

e-mail [email protected]

No. Telp./Hp. 08981387967

Jurusan/Program Studi Pendidikan Kimia

Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan

Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah

Pontianak

Riwayat Pendidikan

Jenjang Tahun Masuk Tahun Kelulusan

SDN 1 Tangaran 1997 2002

SMPN 1 Tangarang 2003 2006

SMAN 1 Teluk Keramat 2007 2010

Page 23: PKM P REVISI.pdf

8

BIODATA

Anggota Pelaksana 2

Nama Lengkap Yakina

NPM 101620136

Jenis Kelamin Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir Suby,14 Juni 1991

Alamat Jl.Karangan no 4 Komp Untan

e-mail [email protected]

No. Telp./Hp. 085765009983

Jurusan/Program Studi Pendidikan Kimia

Fakultas Fkip Kimia

Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Pontianak

Riwayat Pendidikan

Jenjang Tahun Masuk Tahun Kelulusan

SDN 1 Suby (Natuna) 1997 2002

SMPN 1 Suby (Natuna) 2003 2006

SMA 1 Suby (Natuna) 2007 2010

Page 24: PKM P REVISI.pdf

9

BIODATA

Anggota Pelaksana 3

Nama Lengkap Atrisman

NPM 111620185

Jenis Kelamin Laki-laki

Tempat, Tanggal Lahir Boyan tanjung, 12 januari 1991

Alamat gg.sepakat 2, blok d 10

e-mail [email protected]

No. Telp./Hp. 085754022257

Jurusan/Program Studi Pendidikan kimia

Fakultas Fkip

Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Pontianak

Riwayat Pendidikan

Jenjang Tahun Masuk Tahun Kelulusan

SDN 02 boyan tanjung 1998 2005

SMPN muhammadiyah 2 Nanga Pinoh 2005 2008

SMA Muhammadiyah Nanga Pinoh 2008 2011

Page 25: PKM P REVISI.pdf

10

Biodata Dosen Pembimbing

BIODATA PEBGUSUL HIBAH PENGABDIAN DOSEN

IDENTITAS DIRI 1.1 Nama Lengkap Mahwar Qurbaniah, M.Si 1.2 Jabatan Fungsional Tenaga Pengajar 1.3 NIDN 1129088502 1.4 Tempat dan Tanggal Lahir Pontianak, 29 Agustus 1985 1.5 Alamat Rumah Jln. Dr.Wahidin Batara Indah 1 Gg.Al Hikmah 2

No.21A Pontianak 1.6 Nomor Telepon/Fax Rumah - 1.7 Nomor Hp 085750879922 1.8 Alamat Kantor Jln. A. Yani No.111 Pontianak 1.9 Nomor Telepon/Fax Kantor (0561) 764571, 737278/ (0561) 737278 1.10 Alamat Email [email protected] 1.11 Mata Kuliah Yang Diampu 1. Kimia Dasar 2. Kimia Anorganik 3. Manajemen Laboratorium

Pendidikan

:

1) S-2 Program Pascasarjana Magister Biologi Terapan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

2) S-1 MIPA Kimia Universitas Tanjungpura Pontianak 3) MAN 2 Pontianak 4) MTs Negeri 1 Pontianak 5) SD Negeri 40 Pontianak

Pengalaman Penelitian :

Potensi Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit (Elais gueneensis Jacq) sebagai Bahan

Dasar C-aktif untuk Adsorben Logam Perak dalam Larutan (2006)

Adsorpsi Bahan Organik Dalam Air Gambut Oleh Pasir Terlapis Besi Oksida (2007)

Studi Spektrum Ultraungu-Sinar Tampak: Uji Stabilitas Klorofilin Terhadap Penambahan

Kapur Sirih (2009)

Page 26: PKM P REVISI.pdf

11

Pengaruh Nilai Ujian Nasional (UN) SMA/MA Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Pengalaman Pengabdian :

No Judul Tahun 1 Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Menjadi Produk

Yang Bernilai di Kota Pontianak 2011

2 Pemanfaatan Tanaman Kaca Piring (Gardenia Augusta, Merr) Di Kota Pontianak

2012

3 Pembuatan Lulur Dari Tanaman Kaca Piring (Gardenia Augusta, Merr) Di Kota Pontianak

2012

Publikasi:

1. Klorofilin sebagai Antioksidan: Pencegah Radikal Bebas Penyebab Penyakit. Pontianak Post. 15 Oktober 2008

2. Klorofilase: Enzim Kunci dalam Degradasi Klorofil. Prosiding Pengembangan Agroindustri berbasis Sumberdaya Lokal untuk Mendukung Ketahanan Pangan – Seminar Nasional Pangan 2008, Malang, 16 Agustus 2008. Hal 176-186. ISBN: 978-979-1366-28-1.

3. Pengaruh Kapur Sirih Terhadap Stabilitas Panas Klorofilin. Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia 2008, Solo 22 November 2008.

4. Biosintesis Karotenoid pada Mold. Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia 2008, Solo 22 November 2008.

Lomba yang Pernah Diikuti :

1) Finalis Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional dalam Lomba Program Kreativitas

Mahasiswa Tingkat Nasional Tahun 2006 yang berjudul “Pemanfaatan Potensi Tandan Kosong Kelapa Sawit (Elais guineensis Jacq) sebagai Bahan Dasar C-Aktif untuk Adsorpsi Ion Logam Perak dalam Larutan”. Lomba ini diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, oleh Ditjen Dikti Depdikas.

2) Finalis Lomba Karya Tulis Mahasiswa Tahun 2006 Bidang Seni Tingkat Nasional yang berjudul “Seni dan Kimia : Peningkatan Kualitas Kain Corak Insang Melalui Pemanfaatan Senyawa Tanin dari Alang-alang (Imperata cylindrica L.)”. Lomba ini

Page 27: PKM P REVISI.pdf

12

diselenggarakan di Institut Seni Indonesia Denpasar, Bali, oleh Ditjen Dikti Depdiknas.

3) Juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional Tahun 2006 yang berjudul “Pemanfaatan Hasil Samping Pirolisis Batubara sebagai Sumber Minyak Tanah Alternatif”. Lomba ini diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta di Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta, Solo.

4) Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2006 yang berjudul “Diseminasi Teknologi Iradiasi dalam Pengolahan Lateks sebagai Barang Jadi Karet yang Berkualitas di Kalimantan Barat” yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5) Lomba Karya Tulis Mahasiswa Tahun 2005 Bidang Seni yang berjudul “Menggali Potensi Senyawa Tanin dari Alang-Alang (Imperata cylindrica L) Sebagai Zat Pewarna Kain Corak Insang Melayu Kota Pontianak” yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikti Depdiknas.

6) Lomba Presentasi Pemikiran Kritis Mahasiswa Tahun 2004 yang berjudul “Analisis Kebijakan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Lingkungan Hidup dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Dalam Usaha Penegakan Hukum di Kalimantan Barat” yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikti Depdiknas.

7) Lomba Bogasari Nugraha VII Tahun 2004 yang berjudul “Kajian Penghilangan Kandungan Senyawa Glikosida Sianogenik (racun) pada Biji Tanaman Karet (Hevea brasiliensis) Sebagai Tepung Alternatif” yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikti Depdiknas.

8) Lomba Program Kreativitas Mahasiswa Tahun 2004 yang berjudul “Kajian Pemanfaatan Air Gambut Sebagai Bahan Terbuang: Eksplorasi Sifat Antioksidan Asam Fulvat yang Terkandung dalam Air Gambut” yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikti Depdiknas.

9) Lomba Karya Tulis Mahasiswa Tahun 2003 yang berjudul “Kajian Zat Humat Pada Tanah Gambut Sebagai Antioksidan dengan Karakteristik Mengkhelat Ion Logam” yang diselenggarakan oleh Dirjen Dikti Depdikas. Dalam lomba ini penulis mendapatkan Juara II Tingkat Universitas.

10) Lomba Proposal Penelitian Bogasari Nugraha VI Tahun 2003 Bidang Pangan yang berjudul “Pemanfaatan Metabolit Sekunder dari Lateks Umbi Ketela Karet (Manihot glaziovii Muell-Arg) Sebagai Insektisida dan Fungisida Tanaman Gandum”.

11) Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional Tahun 2003 yang berjudul ”Zat Humat: Potensi Tersembunyi Pada Lahan Gambut” yang diselenggarakan oleh Keluarga Besar Mahasiswa Kimia FMIPA Universitas Gajah Mada.