pkm-p
TRANSCRIPT
![Page 1: PKM-P](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081721/55cf9b17550346d033a4b1c3/html5/thumbnails/1.jpg)
i
;
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
UJI TEPUNG DAUN KELOR (Moringa Oleifera) TERHADAP
PERTUMBUHAN PADA TIKUS PUTIH
(Rattus Norvegicus)
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
Muhana Rafika 22030112140108 2012
Ika Amalina Bonita 22030112130056 2012
Ratih Suryaningtyas 22030112130076 2012
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
![Page 2: PKM-P](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081721/55cf9b17550346d033a4b1c3/html5/thumbnails/2.jpg)
ii
![Page 3: PKM-P](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081721/55cf9b17550346d033a4b1c3/html5/thumbnails/3.jpg)
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
RINGKASAN v
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
1.4 Luaran yang diharapkan 2
1.5 Kegunaan 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2
2.1 Karakteristik Kelor 2
2.2 Kandungan Gizi Kelor 2
2.3 Manfaat Daun Kelor 4
BAB III METODE PENELITIAN 5
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 5
3.2 Rancangan Penelitian 5
3.3 Bahan dan Alat Penelitian 6
3.4 Cara Penelitian 6
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 9
4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 9
4.2 Rancangan Penelitian 9
DAFTAR PUSTAKA 10
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
![Page 4: PKM-P](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081721/55cf9b17550346d033a4b1c3/html5/thumbnails/4.jpg)
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Analisis Gizi umbi kelor, daun segar, dan tepung daun per 100 g 1
Tabel 2. Alat dan Bahan 6
Table 3. Rancangan Biaya 9
Tabel 4. Jadwal Penelitian 9
![Page 5: PKM-P](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081721/55cf9b17550346d033a4b1c3/html5/thumbnails/5.jpg)
v
RINGKASAN
Kelor (Moringa Oleifera) merupakan tanaman yang bernilai gizi tinggi, tumbuh
subur di daerah tropis termasuk Indonesia. Setiap bagian tanaman memiliki kandungan
yang sangat penting, seperti mineral, protein, vitamin, beta-karoten, asam amino dan
berbagai phenolics. Tanaman kelor pada umumnya ditanam hanya sebagai tanaman pagar
atau tanaman makanan ternak. Hanya sedikit yang mengkonsumsi sebagai sayuran.
Disamping itu, tanaman kelor lebih dikaitkan dengan dunia mistis sehingga budidaya
secara intensif belum banyak dilakukan oleh masyarakat.
Pemanfaatan daun kelor belum optimal. Publikasi mengenai kandungan gizinya
untuk kesehatan juga perlu ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji tepung
daun kelor terhadap pengaruhnya pada pertumbuhan tikus putih (Rattus Norvegicus). Hal
ini didasarkan pada kandungan protein yang tinggi yaitu setara dengan protein dalam 2
yogurt serta zat gizi lain yang dibutuhkan selama masa pertumbuhan.
Cara penelitian menggunakan analisis protein dengan metode kjeldahl serta
pembuatan tepung dengan cara pengeringan dan penggilingan. Daun kelor kemudian
diujicobakan pada tikus dan diamati aspek visualitas perubahan fisik dan tingkat keaktifan
selama masa pertumbuhan serta utilisasi protein. Perlakuan dibedakan menjadi 3 macam
variasi dengan pemberian pakan standar berupa ransum, pemberian tepung daun kelor
sebanyak 400 mg serta pemberian tepung sebanyak 800 mg dalam 1.5 ml akuades/kg berat
badan tikus. Penelitian dilakukan pada tikus putih selama 4 bulan.
Hasil yang diperoleh dari pengamatan ketiga variabel dibandingkan antara tikus
yang diberi makan standar dengan diberikan tepung daun kelor dosis yang berbeda. Dari
hasil penelitian yang dilakukan, nantinya akan dikembangkan sebuah produk Makanan
Pendamping ASI (MPASI) untuk bayi usia lebih dari 6 bulan. Hal ini juga diharapkan dapat
mengurangi angka kejadian gizi buruk di Indonesia.
![Page 6: PKM-P](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081721/55cf9b17550346d033a4b1c3/html5/thumbnails/6.jpg)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai banyak tanaman
lokal. Salah satu tanaman sumber daya lokal yang dapat dikembangkan adalah
daun kelor. Tanaman kelor merupakan tanaman yang banyak manfaatnya terutama
bagian daun. Tanaman tersebut pada umumnya ditanam hanya sebagai tanaman
pagar atau tanaman makanan ternak. Di samping itu, tanaman ini lebih banyak
dikaitkan dengan dunia mistis. Sehingga tingkat pemanfaatan daun kelor masih
belum optimal.
Mahmood mengatakan dalam sebuah penelitian pada tahun 2011, hasil
perbandingan daun kelor dengan bahan pangan lain dalam jumlah yang sama
(gram) menunjukkan bahwa daun kelor mengandung vitamin A setara dengan
vitamin A pada 4 wortel, kandungan kalsium setara dengan kalsium 4 gelas susu,
vitamin C setara dengan yang terkandung dalam 7 jeruk, kalium setara dengan
kandungan kalium dalam pisang, dan protein setara dengan yang terkandung pada
2 yogurt. Begitupun dengan zat besi, daun kelor mengandung zat besi lebih tinggi
dibanding sayuran lain.
Melihat kandungan gizi tersebut daun kelor sangat potensial dijadikan
makanan untuk menunjang pertumbuhan, terutama dilihat dari proteinnya yang
tinggi. Untuk itu perlu dilakuan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan gizinya
dilihat dari visualitas aspek pertumbuhan tikus serta utilitas protein yag diserap dan
dibuang pada tikus.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah kami paparkan diatas, maka dapat
dirumuskan beberapa permasalahan antara lain :
1.2.1 Bagaimana karakteristik daun kelor ?
1.2.2 Apa kandungan gizi daun kelor ?
1.2.3 Apakah manfaat daun kelor untuk kesehatan?
1.2.4 Bagaimana proses penelitian untuk daun kelor?
![Page 7: PKM-P](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081721/55cf9b17550346d033a4b1c3/html5/thumbnails/7.jpg)
2
1.3 Tujuan
1.3.1 Merumuskan solusi yang dapat diupayakan untuk membantu pertumbuhan
pada tikus Rattus norvegicus.
1.3.2 Menganalisis potensi daun kelor sebagai bahan baku dalam pembuatan
makanan bergizi.
1.3.3 Memberikan alternatif makanan penunjang pertumbahan yang mudah
diperoleh dan bergizi tinggi.
1.4 Luaran yang diharapkan
Pada penelitian ini diharapkan ditemukan suatu alternatif makanan
penunjang pertumbuhan yang mudah diperoleh dan memberikan dampak positif
terhadap pertumbuhan
1.5 Kegunaan
Kegiatan PKM-P ini menjadi bukti kontribusi mahasiswa dalam aspek
pemenuhan nutrisi melalui penelitian daun kelor sebagai sumber zat gizi untuk
pemenuhan kebutuhan masyarakat serta memberikan solusi terhadap pemanfaatan
daun kelor sehingga tidak hanya digunakan untuk tujuan mistis. Kegunaan lainnya
adalah untuk melestarikan tamanan pangan lokal di Indonesia.
![Page 8: PKM-P](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081721/55cf9b17550346d033a4b1c3/html5/thumbnails/8.jpg)
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik Kelor ( Moringa Oleifera )
Kelor (Moringa Oleifera) merupakan famili Moringaceae yang tumbuh di
daerah tropis dan berasal dari India bagian barat. Tanaman kelor memiliki tinggi
sekitar 7 hingga 12 m, akar berumbi, batang berkayu, berongga lunak, batang
pendek (25 cm) dan cabang mudah patah. Daunnya majemuk, menyirip ganda dan
berpinak, daun membundar kecil- kecil. Bunganya berwarna putih kekuningan.
Buahnya panjang dan bersudut – sudut pada sisinya.
2.2 Kandungan Gizi Kelor (Moringa Oleifera)
Kelor merupakan tanaman yang bernilai gizi tinggi. Setiap bagian tanaman
memiliki kandungan yang sangat penting, seperti mineral, protein, vitamin, beta
karoten, asam amino dan berbagai phenolics. Satu sendok makan tepung daun kelor
mengandung sekitar 14% protein, 40% kalsium, 23% zat besi dan mendekati
seluruh kebutuhan bayi maupun balita. Proses pembuatan tepung daun kelor akan
dapat meningkatkan nilai kalori, kandungan protein, karbohidrat, dan serat
Tabel 1. Analisis Gizi dari umbi kelor, daun segar, dan tepung daun per 100 g
Analisis Gizi Umbi Daun segar Tepung daun
Moisture (%) 86.9 75.0 7.5
Kalori 26.0 92.0 205.0
Protein (g) 2.5 6.7 27.1
Lemak (g) 0.1 1.7 2.3
Karbohidrat (g) 3.7 13.4 38.2
Serat (g) 4.8 0.9 19.2
Mineral (g) 2.0 2.3 -
Kalsium (mg) 30.0 440.0 2,003.0
Magnesium (mg) 24.0 24.0 368.0
Fosfor (mg) 110.0 70.0 204.0
Kalium (mg) 259.0 259.0 1,324.0
Tembaga (mg) 3.1 1.1 0.6
Besi (mg) 5.3 7 28.2
Sulfur (mg) 137.0 137.0 870.0
Asam Oksalat (mg) 10.0 101.0 0.0
Vitamin A, ß-karoten (mg) 0.1 6.8 16.3
Vitamin B, kolin (mg) 423.0 423.0 -
Vitamin B1, tiamin (mg) 0.05 0.21 2.6
Vitamin B2, riboflavin (mg) 0.07 0.05 20.5
![Page 9: PKM-P](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081721/55cf9b17550346d033a4b1c3/html5/thumbnails/9.jpg)
4
Vitamin B3, tiamin (mg) 0.2 0.8 8.2
Vitamin C, asam askorbat (mg) 120 220.0 17.3
Vitamin E, tokoferol (mg) - - 113.0
Arginin (mg) 360 406.6 1325
Histidin (mg) 110 149.8 613
Lisin (mg) 150 342.4 1325
Triptofan (mg) 80 107 425
Fenilalanin (mg) 430 310.3 1388
Metionin (mg) 140 117.7 350
Treonin (mg) 390 117.7 1188
Leusin (mg) 650 492.2 1950
Isoleusin (mg) 440 299.6 825
Valin (mg) 540 374.5 1063
Berkaitan dengan protein, berdasarkan penelitian Makkar H.P.S. dan
Becker K. pada tahun 1996 bahwa protein kelor yang dapat dicerna di usus sebesar
50% dan 47% dari total protein kasar daun kelor. Protein yang dapat dicerna pada
daun kelor lebih tinggi daripada suplemen protein buatan seperti makaan dari
kacang dan lain-lain. Seluruh asam amino termasuk sulfur lebih tinggi
konsentrasinya daripada asam amino yang direkomendasikan oleh
FAO/WHO/UNO untuk anak usia 2-5 tahun.
2.3 Manfaat Daun Kelor (Moringa Oleifera)
Disamping memiliki nutrisi yang tinggi, kelor juga sangat penting terkait
dengan fungsi pengobatan. Berbagai bagian seperti daun, akar, biji, kulit, buah,
bunga, polong muda dapat berfungsi sebagai obat jantung dan stimulan peredaran
dara, anti-tumor, anti-pyretic, anti-epileptic, anti-inflammatory, anti-ulcer, anti-
spasmodic, anti-diuretic, anti-hypertensive, menurunkan kolesterol, anti-oxidant,
anti-diabetic, hepatoprotective, anti-bacterial, dan anti-fungal. Adedapo et al pada
tahun 2009 membuktikan bahwa daun kelor aman untuk digunakan baik secara
nutrisi maupun medis. Dari segi parameter hematologis, biokimia, dan histologis
yang diujikan pada tikus, daun kelor tidak menyebabkan kematian bahkan dengan
dosis tinggi 2000 mg/kg.
Kelor dapat digunakan untuk mengatasi gizi buruk, terutama untuk balita
dan ibu menyusui. Daun dapat dikonsumsi dalam kondisi segar, dimasak atau
dismpan dalam bentuk tepung selama beberapa bulan tanpa pendinginan dan tidak
terjadi kehilangan zat gizi. Tepung daun dapat ditambahkan untuk setiap jenis
makanan sebagai suplemen gizi.
![Page 10: PKM-P](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081721/55cf9b17550346d033a4b1c3/html5/thumbnails/10.jpg)
5
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian akan dilangsungkan selama 4 bulan yang dimulai tanggal 1
Maret 2014 hingga tanggal 30 Juni 2014. Tempat pelaksanaan penelitian adalah di
Laboratorium Fisiologi Hewan, Jurusan Biologi, Fakultas MIPA Universitas
Negeri Semarang.
3.2 Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimental murni
dimana kelompok perlakuan diberi tepung daun kelor (Moringa olifera).
Rancangan penelitian menggunakan rancangan eksperimental Randomized Post
Test Only Control Group Design
3.2.1 Penetapan Variabel
a. Variabel bebas : tepung daun kelor (Moringa olifera).
b. Variabel kontrol : hasil pengukuran utilitas zat gizi serta
antropometri tikus putih (Rattus norvegicus)
c. Variabel pengendali :
1. Jenis tikus : tikus putih (Rattus norvegicus) jantan
2. Umur tikus : tikus muda berumur empat minggu
3. Berat tikus : 35-40 gram
4. Makanan tikus : ransum dan dosis pemberian tepung daun kelor
5. Perawatan tikus : tikus ditempatkan dalam kandang secara sendiri-
sendiri dengan suhu lingkungan 21-240C
3.2.2 Populasi, Sampel, dan Besar Sampel
Penelitian ini menggunakan populasi tikus putih (Rattus norvegicus) yang
sehat dengan berat badan 35-40 gram. Sampel dipilih dari populasi dengan
menggunakan teknik simple random sampling (acak sederhana) dengan cara
pengundian. Tikus diperoleh dari laboratorium FMIPA, Universitas Negri
Semarang. Besar sampel ditetapkan dengan menggunakan rumus :
Dimana : t = jumlah perlakuan n = besar ulangan
(t-1)(n-1)≥15
![Page 11: PKM-P](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081721/55cf9b17550346d033a4b1c3/html5/thumbnails/11.jpg)
6
dari rumus tersebut didapatkan sampel sebanyak : (3-1)(n-1)≥15, n≥ 8,5. sampel
diperlebar menjadi 9 ekor tiap kelompok. Jadi jumlah keseluruhan sampel adalah :
9 x 3 = 27 ekor tikus putih (Rattus norvegicus).
3.3 Bahan dan alat Penelitian
Tabel 2. Alat dan Bahan
Jenis Keperluan keterangan
Bahan Pembuatan tepung daun kelor Daun kelor
Perawatan tikus Ransum, akuades
Alat Perawatan tepung dan tikus Lemari pendingin, wadah tepung, wadah
penyimpan tepung, corong, sekop plastik,
kandang tikus, botol penampung urin, tisu, wadah
ransum, wadah akuades
Pembuatan tepung daun kelor Mesin pengering, willey mills, ayakan
Pengukuran antropometri Timbangan, penggaris, meteran
Pengambilan feses dan urin tikus Botol, tissue, plastik, corong, sekop plastik,
Percobaan mikro kjehdahl Satu set bahan instrumen laboratorium
Pencatatan hasil percobaan Bolpoin, buku catatan
3.4 Cara Penelitian
3.4.1 Pembuatan tepung daun kelor
Daun kelor yang akan dijadikan tepung dicuci terlebih dahulu kemudian
direndam menggunakan dalam larutan garam 1% selama 3-5 menit untuk
menghilangkan mikroba. Daun kelor dicuci kembali dan dikeringkan dengan
menggunakan mesin pengering dengan suhu 50-550C. Selanjutnya daun kelor
digiling dengan willey mills dengan diayak (60 mesh) sehingga terbentuk tepung
daun kelor. Tepung daun kelor harus dikeringkan kembali pada suhu 500C selama
30 menit untuk mengurangi kadar air hingga di bawah 7.5%.
3.4.2 Perlakuan
Sampel penelitian sebanyak 27 ekor tikus putih (Rattus norvegicus).
Perlakuan diberikan pada masing-masing kelompok sebagai berikut:
Kelompok I : 9 ekor tikus diberikan aquadest sebanyak 1,5 ml sebagai
kelompok kontrol ditambah pakan standar
Kelompok II : 9 ekor tikus diberikan tepung daun kelor dengan dosis 400 mg/kg
berat badan yang dilarutkan dalam air menjadi sebanyak 1,5 ml
ditambah pakan standar
![Page 12: PKM-P](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081721/55cf9b17550346d033a4b1c3/html5/thumbnails/12.jpg)
7
Kelompok III : 9 ekor tikus diberikan tepung daun kelor dengan dosis 800 mg/kg
berat badan yang dilarutkan dalam air menjadi sebanyak 1,5 ml
ditambah pakan standar.
3.4.3 Proses perlakuan
Tikus diadaptasikan dengan lingkungan selama 1 minggu terlebih dahulu
sebelum diberi perlakuan dengan memperhatikan standar perawatan tikus sebagai
hewan percobaan. Bahan diberikan peroral dengan menggunakan spuit yang telah
dimodifikasi ujungnya. Bahan diberikan satu kali sehari setiap sore hari selama 28
hari berturut-turut. Pengamatan yang dilakukan saat pemberian bahan dan pakan
adalah berat ransum dan hasil ukur berat badan dalam skala gram, begitupun
keperluan minumnya. Pengukuran berat badan dan panjang badan dalam skala
sentimeter pada tikus dilakukan 4 kali selama masa percobaan dengan rentang
waktu yang konsisten (7 hari sekali) dan dilakukan saat pagi hari setelah tikus diberi
makan. Pengukuran berat badan dilakukan dengan timbangan duduk dan
pengukuran panjang badan dilakukan dengan menggunakan meteran.
Pengumpulan feses dan urin dilakukan 10 hari terakhir pemberian intervensi secara
berturut-turut. Botol penampungan urin diberi kurang lebih 1 ml larutan H2SO4
untuk mencegah penguapan amoniak, selanjutnya disimpan dalam refrigerato
selama menunggu akhir percobaan. Analisis rasio protein dan nitrogen yang
digunakan dan dibuang oleh tubuh digunakan metode Mikro kjehdal.
3.4.4 Analisis nitrogen feses dan urin
Pada akhir percobaa dilakukan analisis kadar nitrogen dalam feses dan urin
dengan menggunakan metode Kjehdal. Sejumlah feses yang akan di analisis
dikeringkan dalam oven dan di gerus terlebih dahulu. Sementara itu sejumlah urin
dianalisis tanpa ada perlakuan sebelumnya. Jumlah nitrogen feses diperoleh dengan
mengalikan angka kadar nitrogen dari feses dan urin, jumlah nitrogen feses
diperoleh dengan mengalikan kadar nitrogen feses dengan angka bobot feses.
Jumlah nitrogen urin diperoleh dengan mengalikan angka kadar nitrogen urin
dengan angka volume urin.
![Page 13: PKM-P](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081721/55cf9b17550346d033a4b1c3/html5/thumbnails/13.jpg)
8
3.4.5 Metode Kjehdal
Sampel sebanyak 100-250 mg dimasukan kedalam labu Kjehdal,
ditambah dengan 1,9 ± 0,1 g K2SO4, 40 ± 10 mg HgO dan 3,8 ± 0,1 ml H2SO4 pekat
serta tambahkan batu didih. Sampel di destruksi hingga cairan menjadi jernih.
Setelah dingin, isi labu dipindahkan ke dalam alat destilasi dan dibilas 5-6 kali
dengan air destilata sebanyak 1-2 ml, kemudian ditambahkan 8-10 ml campuran
larutan 60% NaOH-5% Na2S2O3. Labu tersebut disambungkan dengan alat destilasi
dan kondensor yang telah dilengkapi dengan penampung yaitu labu Erlenmeyer 125
ml yang berisi larutan 5 ml H3BO3. Destilasi dilakukan sampai diperoleh volume
destilat sebanyak 15 ml. destilat dalam Erlenmeyer dititrasi dengan HCL 0,02N
sampai larutan berubah bagian 0,2% metal merah dalam etanol dan satu bagian
0,2% metilen biru dalam etanol. Sebelum digunakan, HCL distandardisasi
menggunakan larutan kalium hydrogen ftalat (KHP) denga indicator fenolftalein.
3.4.4 Rancangan Penelitian dan Analisis Data
Data-data parameter yang diperoleh kemudian diolah dengan Analisis one-way
ANOVA. Jika terdapat suatu hal yang menunjukkan perbedaan sangat nyata
(p<0,01), dilakukan uji lanjut yaitu menggunakan uji jarak Duncan pada taraf 1%
(menunjukkan perbedaan sangat nyata). Pengolahan data statistika ini
menggunakan software pengolah data statistika. Sementara itu, data antropometri
tikus percobaan dianalisis secara deskriptif.
![Page 14: PKM-P](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081721/55cf9b17550346d033a4b1c3/html5/thumbnails/14.jpg)
9
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Rancangan Biaya
Tabel 3. Rancangan Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang : Mesin pengering, willey
mills, ayakan, timbangan, lemari pendingin,
kjeldahl, meteran, penggaris, ember kecil, spuit,
botol, tissue, sarung tangan karet, plastik, corong,
sekop plastik, kandang tikus, wadah untuk tepung,
nampan plastik, wadah untuk menyimpan tepung
Rp 5.648.500,00
2 Bahan habis pakai : akuades, daun kelor, ransum,
tikus putih
Rp 3.134.000.00
3 Perjalanan : toko hewan dan peralatan untuk
membeli alat dan bahan Rp 517.500,00
4 Lain-lain : kertas HVS, tinta printer Rp 1.265.500,00
Jumlah Rp 10.565.500,00
4.2 Jadwal Kegiatan
Program Kreatifitas Mahasiswa Penelitian ini direncanakan dalam waktu 4
bulan pada tahun 2013-2014.
No Uraian Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan penelitian.
2. Pembuatan tepung
daun kelor dengan
metode maserasi.
3. Analisis nitrogen
feses dan urin dengan
metode kjeldahl.
4. Penentuan Protein
Efficiency Ratio.
5. Rancangan penelitian
dan analisis data.
6. Penyusunan laporan.
7. Presentasi hasil.
![Page 15: PKM-P](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081721/55cf9b17550346d033a4b1c3/html5/thumbnails/15.jpg)
10
DAFTAR PUSTAKA
Adedapo AA, Mogbojuri OM, Emikpe BO. 2009. Safety evaluation of the aqueous
extract of the leaf of Moringe Oleifera in rats. Departemen of Veterinary Pathology,
University of Ibadan. Nigeria. 3(8): 586-591.
Departemen Kesehatan. 2010. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional.
Jakarta : Departemen Kesehatan.
Fifi Luthfiyah1, Eddy Widjajanto. 2011. The Effect of Leaves Powder Moringa
Oleifera in Physical Recovery of Protein Energy Malnutrition Rat Model. Jurnal
Kedokteran Brawijaya, Vol. 26, No. 3, Februari.
I Nyoman Suarsana, I Nyoman Sadra Dharmawan, I Wayan Gorda, Bambang
Pontjo Priosoeryanto. 2011. Isoflavon-RichedTempe Flour IncreasedThe Plasma
Level of Calcium, Phosphor, and EstrogenOf Normal Female Rats. Jurnal Veteriner
September. Vol. 12 No. 3: 229-234. ISSN : 1411 – 8327.
Jed W. Fahey, Sc.D. 2005. Moringa oleifera: A Review of the Medical Evidence for
Its Nutritional, Therapeutic, and Prophylactic Properties.Trees for Life Journal,
1:5.
Marice Sihombing, Sulistyowati Tuminah. 2011. The Changes on Hematological,
Blood Biochemical Values,Organ and Body Weight of Rats at Different Ages.Jurnal
Veteriner Maret. Vol. 12 No. 1: 58-64. ISSN : 1411 – 8327.
Nurheti Yuliarti. 2010. Keajaiban ASI-Makanan Terbaik untuk Kesehatan,
Kecerdasan dan Kelincahan si Kecil. Yogyakarta : Andi Offset.
Winarti S. 2010.Makanan Fungsional.Yogyakarta: Graha Ilmu.
![Page 16: PKM-P](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081721/55cf9b17550346d033a4b1c3/html5/thumbnails/16.jpg)
Lampiran 1 : Biodata Ketua dan Anggota
Biodata Ketua Pelaksana
1) A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Muhana Rafika
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Ilmu Gizi
4 NIM 22030112140108
5 Tempat dan Tanggal
Lahir
Brebes, 18 Juli 1994
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/hp 085729229609
A. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Linggapura 1 SMPN 1 Tonjong SMAN 1
Bumiayu
Jurusan - - IPA
Tahun masuk-
lulus
2000-2006 2006-2009 2009-2012
B. Pemakalah Seminar Ilmiah
NO. Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1 -
C. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 Juara Harapan 1 LCC
Tingkat kabupaten
Brebes
Dinas Pendidikan
Kabupaten Brebes
2005
2 Juara 1 LCC Umum
Tingkat kecamatan
Tonjong
Dinas Pendidikan
Kecamatan Tonjong
2007
3 Juara 2 LCC Agama
Tingkat kecamatan
Tonjong
Dinas Pendidikan
Kecamatan Tonjong
2009
4 Juara 2 Bulutangkis
tingkat kecamatan
Bumiayu
Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kecamatan
Bumiayu
2011
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
![Page 17: PKM-P](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081721/55cf9b17550346d033a4b1c3/html5/thumbnails/17.jpg)
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah.
Semarang, 21 Oktober 2013
Pengusul,
(Muhana Rafika)
![Page 18: PKM-P](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081721/55cf9b17550346d033a4b1c3/html5/thumbnails/18.jpg)
Biodata Anggota 1
1 Nama Lengkap Ika Amalina Bonita
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Ilmu Gizi
4 NIM 22030112130056
5 Tempat dan Tanggal
Lahir
Surakarta, 18 September 1994
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/hp 085742165445
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Ta’mirul
Islam Surakarta
SMP Al Firdaus
Sukoharjo
SMA Al Islam
1 Surakarta
Jurusan - - IPA
Tahun masuk-
lulus
2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
NO. Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
-
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1. Juara 1 Lomba
Rebana Tingkat
Kecamatan
Surakarta.
Pemerintah Kota
Surakarta
2005
2. Juara 1 Lomba
Rebana Tingkat
Kota Surakarta.
Pemerintah Kota
Surakartaa
2005
3. Juara Harapan
Lomba Rebana
Tingkat Provinsi.
Pemerintah Kota
Surakartaa
2005
4. Peserta Cerdas
Cermat Tingkat
Kabupaten
Sukoharjo.
Dinas Pendidikan 2008
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
![Page 19: PKM-P](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081721/55cf9b17550346d033a4b1c3/html5/thumbnails/19.jpg)
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah.
Semarang, 21 Oktober 2013
Pengusul,
(Ika Amalina Bonita)
![Page 20: PKM-P](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081721/55cf9b17550346d033a4b1c3/html5/thumbnails/20.jpg)
Biodata Anggota 2
1 Nama Lengkap Ratih Suryaningtyas
2 Jenis Kelamin P
3 Profram Studi Ilmu Gizi
4 NIM 22030112130076
5 Tempat dan Tanggal
Lahir
Temanggung, 5 Mei 1993
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/hp 085799193150
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 1 Gondang
Winangun
SMP Muh
3Ngadirejo
SMAN 1
Parakan
Jurusan - - IPA
Tahun masuk-
lulus
1999-2005 2005-2008 2008-2011
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
NO. Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1 -
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1. Juara 2 OSN
KIMIA Tingkat
Kabupaten.
Dinas Pendidikan 2010
2. Juara 2 Debat
Bahasa Inggris.
Tim MGMP Bahasa
Inggris SMA Se-
Temanggung
2009
3. 4 Besar Lomba
Pidato Bahasa
Inggris Se-
Karesidenan Kedu.
Universitas
Muhammadiyah
Purworejo.
2010
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
![Page 21: PKM-P](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081721/55cf9b17550346d033a4b1c3/html5/thumbnails/21.jpg)
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah.
Semarang, 21 Oktober 2013
Pengusul,
(Ratih Suryaningtyas)
![Page 22: PKM-P](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081721/55cf9b17550346d033a4b1c3/html5/thumbnails/22.jpg)
Lampiran 2: Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan Keterangan
Sewa Alat
Laboratorium:
Timbangan, Mesin
pengering, willey
mills, ayakan,
Lemari pendingin,
Kjeldahl
Untuk pembuatan
tepung daun kelor,
pemeriksaan nitrogen
urin dan feses, serta
pengukuran
antropometri
1 set Rp 2.400.000,00 Rp 2.400.000,00
Sewa ruangan
khusus
Untuk tempat pelihara
tikus beserta
perawatannya
1 ruang Rp 500.000,00 Rp 500.000,00
Meteran Untuk antropometri
tikus 3 Rp 12.000,00 Rp 36.000,00
Penggaris Untuk mengukur
panjang 3 Rp 3.000,00 Rp 9.000,00
Timbangan duduk Untuk menimbang
makan tikus 1 Rp 480.000,00 Rp 480.000,00
Spuit Untuk memberi makan
tikus 27 Rp 10.000,00 Rp 270.000,00
Ember Kecil Untuk menampung
tepung daun kelor 2 Rp 20.000,00 Rp 40.000,00
Botol Untuk menampung
urin tikus 54 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00
Sarung tangan
karet
Untuk higenitas
percobaan 6 Rp 10.000,00 Rp 60.000,00
Corong Untuk membantu
memasukkan cairan 27 Rp 2.500,00 Rp 67.500,00
Sekop Plastik Untuk mengambil
makanan tikus 5 Rp 3.000,00 Rp 15.000,00
Kandang tikus Untuk menampung
tikus 27 Rp 30.000,00 Rp 810.000,00
Wadah untuk
tepung
Untuk menampung
tepung daun kelor 27 Rp 8.000,00 Rp 216.000,00
Nampan plastic Untuk meletakkan alat
sementara 3 Rp 15.000,00 Rp 45.000,00
![Page 23: PKM-P](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081721/55cf9b17550346d033a4b1c3/html5/thumbnails/23.jpg)
Wadah untuk
menyimpan tepung
Untuk menyimpan
tepung daun kelor
untuk beberapa hari
4 Rp 25.000,00 Rp 100.000,00
Sub total Rp 5.648.500,00
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
persatuan Keterangan
Akuades Untuk minuman
tikus 100 liter Rp 1.000,00 Rp 50.000,00
Tikus rat putih Hewan
percobaan 27 Rp 10.000,00 Rp 270.000,00
Daun kelor Daun percobaan 50 ikat Rp 2.000,00 Rp 100.000,00
Ransum Untuk makan
tikus
2 karung
(100 kg) Rp 5.500,00 Rp 550.000,00
Tissue
Untuk
membersihkan
alat
15 bks Rp 8.000,00 Rp 120.000,00
Plastik
Untuk
menampung
kotoran tikus
20 bks Rp 7.000,00 Rp 140.000,00
Sapu meja
Untuk
membersihkan
kotoran tikus
3 Rp 15.000,00 Rp 45.000,00
Wadah untuk makan
dan minum tikus
Untuk
menampung
makan dan
minum tikus
27 Rp 7.000,00 Rp 189.000,00
Sewa Set Bahan
Kimia
Untuk
percobaan
mikro kjeldahl
1 set Rp 1.620.000 Rp 1.620.000,00
Buku Tulis Untuk mencatat
hasil percobaan 5 Rp 7.000,00 Rp 35.000,00
Bolpoin Untuk menulis
catatan 1 pak Rp 15.000,00 Rp 15.000,00
Sub Total Rp 3.134.000.00
3. Perjalanan
![Page 24: PKM-P](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081721/55cf9b17550346d033a4b1c3/html5/thumbnails/24.jpg)
No. Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas Harga Satuan Keterangan
1 Sewa transportasi
alat dan bahan
Mobil
carry/pick
up
3 kali Rp 75.000,00 Rp 225.000,00
2
Transportasi ke
laboratorium
Motor
sendiri
45 liter/3
motor Rp 6.500,00 Rp 292.500,00
SUB TOTAL Rp 517.500,00
4. Lain-lain
No. Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas Harga Satuan Keterangan
1 Kertas A4
Administrasi
dan laporan 100 lembar Rp 75,00 Rp 7.500,00
2 Tinta printer
administrasi
dan laporan
3 buah Rp 16.500,00 Rp 50.000,00
3 Penjilidan
Untuk
penyusunan
laporan dll
2 kali Rp 4.000,00 Rp 8.000,00
4 Sewa
tenaga/jasa
Untuk
membantu
memelihara
tikus
percobaan
2 orang Rp
300.000,00/bulan Rp 1.200.000,00
Sub Total Rp 1.265.500,00
Total Keseluruhan Rp 10.565.500,00
![Page 25: PKM-P](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081721/55cf9b17550346d033a4b1c3/html5/thumbnails/25.jpg)
Lampiran 3 : Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
N
o Nama/NIM
Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Uraian Tugas
1 MuhanaRafika/
22030112140108
Ilmu
Gizi Kesehatan 6 jam/minggu
Membuat proposal, edit
proposal, merumuskan
tinjauan pustaka
2
Ika Amalina
Bonita/
22030112130056
Ilmu
Gizi Kesehatan 6 jam/minggu
Membuat proposal,
merancang biaya dan
jadwal kegiatan
3
Ratih
Suryaningtyas/
22030112130076
Ilmu
Gizi Kesehatan 6 jam/minggu
Membuat proposal,
merancang medote
penelitian
![Page 26: PKM-P](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081721/55cf9b17550346d033a4b1c3/html5/thumbnails/26.jpg)