pewarnaan spor1

Upload: indahrazanah

Post on 08-Oct-2015

178 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pewarnaan

TRANSCRIPT

pewarnaan spora0

Adhy Ws|Rabu, September 21, 2011|mikrobiologi

PEWARNAAN SPORA

I.PENDAHULANTeknik pewarnaan diferensial adalah teknik pewarnaan yang memperlihatkan perbedaan diantara sel-sel mikroba atau bagian-bagian sel mikroba. Teknik pewarnaan ini tidak hanya menggunakan satu jenis larutan zat pewarna, berbeda dengan teknik pewarnaan sederhana yang hanya menggunakan satu jenis zat pewarna saja. Pewarnaan diferensial banyak jenisnya, diantaranya ialah pewarnaan gram, pewarnaan spora, pewarnaan tahan asam, pewarnaan giemsa, pewarnaan kapsul, dan pewarnaan flagel. Pada praktikum kali ini, digunakanteknik pewarnaan spora. Secara umum, proses pewarnaan spora ialah: pertama-tama menyediakan pembenihan bakteri, lalu membuat suspensi bakteri dengan penambahan NaCl fisiologis, ditambahkanair fuchsinperbandingannya 1:1, campuran dipanaskan, preparat dibuat dari campuran tersebut, ditambah H2SO4, dan ditetesimethylen blue. Hasilnya spora berwarna merah dan badan vegetatif berwarna biru.

II.MAKSUDDAN TUJUANAdapun maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah sebagai berikut:Untuk memenuhi tugas praktikum mikrobiologi dasar.Untuk mengenal dan mempelajari pewarnaan bakteri secara diferensial.Untuk mengenal, mempelajari, dan mempraktekan pewarnaan gram spora.Untuk mengetahui golongan bakteri pembentk sporaUntuk mengamati macam-macam letak spora pada bakteri.

III.IDENTIFIKASI MASALAHBagaimana hasil pengamatan bakteriBacillus subtilisdanSalmonella typhiimenggunakan teknik pewarnaan spora?Apa perbedaan teknik pewarnaan spora dengan teknik pewarnaan tahan asam?Bakteri apa yang dapat membentuk spora?

IV.TINJAUAN PUSTAKABeberapa spesies bakteri membentuk spora, baik di dalam sel (endospora) maupun diluar sel (eksospora). Spora merupakan suatu tahap hidup bakteri dalam keadaan metabolisme tidak aktif atau dalam keadaan dorman, bila tiba waktunya yang tepat dapat mengadakan germinasi dan tubuh membentuk sel vegetatif kembali.Letak spora ada 3 macam:sentral, yaitu letak spora berada di tengah-tengah sel;terminal, yaitu letak spora ada diujung sel;sub terminal, yaitu letak spora diantara ujung dan di tengah-tengah sel. Bakteri berspora dapat kehilangan kemampuan membentuk spora, keadaan tidak berspora ini dapat bersifat tetap dan dapat pula merupakan reaksi sementara terhadap lingkungan, sebab-sebab lainnnya belum diketahui. Medium pembiakkan mengandung ekstrak tanah umumnya dapat mengembalikan sifat-sifat semula. Dalam spora, sifat-sifat bakteri tetap. Spora dibentuk, jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan baginya misalnya, untuk pertahanan diri. Spora sangat tahan terhadap suhu tinggi dan desinfektan. Hal ini disebabkan karena dinding spora sangat kuat dan tersusun atas 3 lapisan, antara lain:intin(lapisan dalam),ektin(lapisan luar), danlapisan lendiryang terlihat diantara intin dan ektin. Di dalam bentuk spora bakteri akan tahan lama tanpa makanan dan tidak melakukan pembiekan, jika lingkungan di luar telah membaik, maka dinding spora akan pecah dan bentuk vegetatif akan keluar dan bakteri akan aktifkembali.Struktur yang khas bagi bakteri ialah endospora. Ciri utama endospora: dinding teal, sangat refraktil, dan dihasilkan satu untuk tiap sel bakteriClostridium sp., Bacillus sp. , Sporosarcina sp., Thermoactinomyces sp., dan beberapa bakteri yang lainnya. Struktur, bentuk, dan letak endospora dalam sel vegetatifberagam, hal itu bergantung pada spesies bakterinya. Kegiatan metabolisme spora sangat rendah, sehingga bertahan hidup sampai bertahun-tahun tanpa mendapatkan sumber makanan bertahun-tahun dari luar. Endospora biasanya dibentuk oleh sel yang tumbuh dalam medium pembiakan subur, tapi pada saat mendekati akhir pertumbuhan aktif.Endospora tidak tahan panas dan pengeringan, dan tidak mudah diberi pewarnaan. Untuk itu dilakukan spesialisasi pewarnaan pada spora. Pewarnaan diferensial lain selain pewarnaan Gram contohnya ialah pewarnaan spora.Proses secara umum pewarnaan spora: pembenihan bakteri, lalu membuat suspensi bakteri dengan penambahan NaCl fisiologis, ditambahkanair fuchsinperbandingannya 1:1, campuran dipanaskan, preparat dibuat dari campuran tersebut, ditambah H2SO4, dan ditetesimethylen blue. Hasilnya spora berwarna merah dan badan vegetatif berwarna biru.

V.ALAT, BAHAN, DAN PROSEDUR PERCOBAAN5.1.Alat dan Bahan PercobaanAlatAquadesBak pewarnaanBatang OseKapasKertas saringKorekapiMikroskop cahayaObject glassPembakar SpiritusPipet TetesTabung ReaksiTissue

BahanAir fuchsinAlkohol 70 %Air atau aquadesH2SO41%NaCl fisiologisMethylen blueMinyak ImersiSuspensi bakteriEscherichia coli.Suspensi bakteriStreptococcus sp.Xylol

5.2.Prosedur PercobaanProsedur PercobaanPewarnaan SporaMenyediakan pembenihan bakteri umur 48-72 jam Menyediakan pembenihan bakteri umur 48-72 jamMembuat suspensi bakteri dengan penambaha NaCl fisiologis.Menambahkan suspensi karbol fuchsin dnan perbandingan 1:1.Memanaskan campuran di penangas air dengan suhu 80oC.Object glassdibersihkan dengan alkohol 70% sampai bersih agar terbebas dari lemak.Object glassdipanaskan diatas pembakar spirtitus.Kawat ose dipijarkan diatas pembakar spirtitus lalu didinginkan.Kawat ose dicelupkan ke dalam suspensi bakeri..Bakteri di batang kawat ose digoreskan pada kaca preparat.Preparat dikeringkan di atas hawa hangat api kemudian stelah kering difiksasi di atas nyala api sebanyak 3 kali.Preparat didinginkan beberapa detik.Preparat ditetesi H2SO41% selama 2 detik, dicuci dengan airPreparaat ditetesi methylen blue, 5 menitZat pewarna yang berlebih dibuang lalu dicuci dengan air.Preparat dikeringkan dan diatasnya diberi 1 tetes minyak imersi untuk menghindarkan perbedaan indeks bias.Preparat diamati di bawah mikroskop.

VI.HASIL DAN PEMBAHASANPada hasil pengamatan praktikum Pewarnaan Spora kali ini, digunakan suspensi dari bakteriSalmonella typhiidanBacillus subtilis.Suspensi bakteri ini telah disiapkan sebelumnya. Pada saat pembuatan preparat sama halnya dengan pewarnaan Gram waktu yang ditentukan untuk penetesan zat warna danH2SO4sebaiknya tidak lebih ataupun kurang dari waktu yang telah ditentukan,karena hal tersebut dapat mempengaruhi hasil preparat saat dilihat dbawah mikroskop.Perbedaan Pewarnaan tahan asam dan Pewarnaan spora ialah pada pewarnaan tahan asam bertujuan untuk melunturkan pewarnaan bakteri yang tahan asam. Sedangkan pewarnaan spora bertjuan untuk mewarnai spora pada bakteri yang dapat membentuk spora.Berdasarkan pengamatan, yang terlihat ialah bakteriBacillus subtilisdengan spora yangterminal, yaitu letak spora ada diujung sel. Sebenarnya jenis letak spora ada 3 buah:sentral, yaitu letak spora berada di tengah-tengah sel;terminal, yaitu letak spora ada diujung sel;sub terminal, yaitu letak spora diantara ujung dan di tengah-tengah sel. Akan tetapi pada pengamatan ini hanya ada spora terminalis.Warna sporanya merah sedangkan dan warna badan vegetatif adalah ungu. Pada hasil pengamatan juga tidak terlihat adanya spora pada bakteriSalmonella typhii, hal itu dikarenakanbakteriSalmonella typhiitidak memiliki spora dan bakteri ini tergolong bakteri non-spora atau bakteri yang tidak dapat menghasilkan spora. Lain halnya dengan bakteriBacillus subtilisyang merupakan dari familiBacillaceae. Bakteri yang dapat menghasilkan spora diantaranya ialah bakteri berasal darifamiliBacillaceae, genus Bacillus, Clostridium, dan Sporosarcina.Klasifikasi bakteriBacillus subtilisadalah:Kingdom:EubacteriaPhylum:FirmicutesClass:BacilliOrder:BacillalesFamily:BacillaceaeGenus:BacillusSpecies:Bacillus subtilis(Ehrenberg, 1835)Cohn, 1872Sedangkan klasifikasi bakteriSalmonella typhiiadalah:Kingdom:BacteriaPhylum:ProteobacteriaClass:Gamma ProteobacteriaOrder:EnterobacterialesFamily:EnterobacteriaceaeGenus:SalmonellaSpecies:Salmonella typhii

Gambar 6.1 Spora terminal bakteriBacillus subtilis

Gambar 6.2. Salmonella typhii

VII.KESIMPULAN Letak spora ada 3 macam:sentral, yaitu letak spora berada di tengah-tengah sel;terminal, yaitu letak spora ada diujung sel;sub terminal, yaitu letak spora diantara ujung dan di tengah-tengah sel. Dinding spora tersusun atas 3 lapisan, antara lain:intin(lapisan dalam),ektin(lapisan luar), danlapisan lendiryang terlihat diantara intin dan ektin. BakteriBacillus subtilismerupakan bakteri yang dapat membentuk spora. BakteriSalmonella typhiimerupakan bakteri yang tidak dapat membentuk spora. Spora berwarna merah dan badan vegetatif berwarna ungu. Bakteri yang dapat menghasilkan spora diantaranya ialah bakteri berasal darifamiliBacillaceae, genus Bacillus, Clostridium, dan Sporosarcina. Perbedaan Pewarnaan tahan asam dan Pewarnaan spora ialah pada pewarnaan tahan asam bertujuan untuk melunturkan pewarnaan bakteri yang tahan asam. Sedangkan pewarnaan spora bertjuan untuk mewarnai spora pada bakteri yang dapat membentuk spora.

DAFTAR PUSTAKADwidjoseputro, D.2005.Dasar- dasar Mikrobiologi. Jakarta: PT Penerbit Djambatan.Jawetz, E., Joseph Melnick&Edward Aldeberg.1996.Mikrobiologi Kedokteran,diterjemahkan oleh Edi Nugroho dan R. F Maulany.Jakarta: Penerbit Bukukedokteran EGC.Pelczar, M J.dan E.C.S Chan.1986.Dasar- dasar MikrobiologiJilid 1Jakarta: UIPress.Razali, U. 1987.Mikrobiologi Dasar.Jatinangor:FMIPA UNPAD.Volk, W.A dan Margaret Fwheeler.1988.Mikrobiologi Dasar, diterjemahkan oleh:Markham, M.sc.Jakarta: Erlangga.Laporan Praktikum IdentifikasiKumanBAB IPENDAHULUAN1. 1 Tujuan Praktikum1. Mengamati bentuk, sifat, susunan, serta agen penyakit dari kuman dan jamur yang telah diisolasi.2. Mengidentifikasi jenis kuman dan jamur berdasarkan warna kuman, warna dasar, bentuk kuman, serta jenis pengecatan.3. Mengidentifikasi jenis-jenis pengecatan pada kuman dan jamur.1.2 Manfaat Praktikum1. Mahasiswa dapat memahami bentuk, sifat, susunan, serta agen penyakit dari kuman yang telah diidentifikasi.2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi jenis kuman berdasarkan warna kuman dan warna dasar ,bentuk kuman serta, jenis pengecatan pada kuman yang telah diisolasi.3. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis pengecatan pada kuman dan jamur.BAB IIDASAR TEORI2.1Bacillussp.Gambar 2.1Bacillussp. Gram Positif BersporaKingdom :ProcaryotaeDivisi :BacteriaKelas :SchizomycetesBangsa :EubacterialesSuku :BacillaceaeMarga :BacillusJenis :Bacillussp.MorfologiBacillussp. merupakan bakteri berbentuk batang (basil), dan tergolong dalam bakteri gram positif yang umumnya tumbuh pada medium yang mengandung oksigen (bersifat aerobik) sehingga dikenal pula dengan istilah aerobic sporefomers. Kebanyakan anggota genusBacillussp.dapat membentuk endospora yang dibentuk secara intraseluler sebagai respon terhadap kondisi lingkungan yang kurangmenguntungkan, oleh karena itu anggota genusBacillussp. memiliki toleransi yang tinggi terhadap kondisi lingkungan yang berubah-ubah. Beberapa anggotaBacillussp. memiliki S-layer yang merupakan lapisan crystalline dipermukaan subunit protein atau glikoprotein. Bagian kapsul kebanyakan anggotaBacillussp.mengandung D atau L- glutamic acid, sedangkan beberapa lainnya memiliki kapsul yang mengandung karbohidrat. Variasi struktur dinding sel seperti padakebanyakan bakteri gram negatif tidak ditemukan pada genusBacillussp. Dinding sel vegetatif kebanyakan anggotaBacillussp. terbuat dari peptidoglikan yang mengandung Meso-Diaminopimelic Acid(DAP) dengan tipe Glyserol Teichoic Acid sangat bervariasi diantara spesies. Kebanyakan anggota genusBacillussp. merupakan bakteri yang bersifatmotil dan memiliki flagela tipe peritrik.Bacillussp.digolongkan ke dalam kelas bakteri heterotrofik, yaitu protista bersifat uniseluler, termasuk dalam golongan mikroorganisme redusen atau yang lazim disebut sebagai dekomposer. Sebagian besar bakteri laut termasuk dalam kelompok bakteri bersifat heterotrofik dan saprofitik (Rheinheimer, 1980).JenisBacillussp. menunjukkan bentuk koloni yang berbeda-beda pada medium agar. Warna koloni pada umumnya putih sampai kekuningan atau putih suram, tepi koloni bermacam-macam namun pada umumnya tidak rata, permukaannya kasar dan tidak berlendir, bahkan ada yang cenderung kering berbubuk, koloni besar dan tidak mengkilat. Bentuk koloni dan ukurannya sangat bervariasi tergantung dari jenisnya. Selain itu setiap jenis juga menunjukkan kemampuan dan ketahanan yang berbeda-beda dalam menghadapi kondisi lingkungannya, misalnya ketahanan terhadap panas, asam, kadar garam, dan sebagainya(Rheinheimer, 1980).BakteriBacillussp. biasanya banyak ditemukan di tanah. Cara untuk mendapatkan bakteriBacillussp. yaitu dengan mengambil sampel tanah menggunakan sendok yang telah disterilisasikan terlebih dahulu kemudian ambil tanah sekitar kedalaman 3 cm dari permukaan tanah.Bacillussp. merupakan bakteri gram positif dengan sel batang berukuran 0,3-221,27-7 m, sebagian bersifat motil (mampu bergerak), mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel yang jika dipanaskan akan membentuk endospora, yaitu bentuk dorman sel vegetatif sebagai bentuk pertahanan diri yang muncul saat kondisi ekstrim yang tidak menguntungkan bagi bakteri. Kandungan air endospora sangat rendah bila dibandingkan dengan sel vegetatifnya, maka endospora berbentuk sangat padat dan sangat refraktil bila dilihat di bawah mikroskop. Endospora dibentuk dalam sporangium di dalam sel dan dibentuk saat sel masak. Endospora memiliki dinding tebal, reaktif, dan sangat resisten. Letak endospora dalam sel ukuran selama pembentukannya tidak sama antara spesies satu dengan lainnya. Beberapa spesies memiliki spora sentral, terminal, atau letal. Endospora dapat berbentuk oval, silindris, bulat, atau lainnya.Bacillussp. bersifat aerob sampai anaerob fakultatif, metabolisme dengan fermentasi dan respirasi. Isolat-isolat murni tersebut dipelihara dalam medium agar miring.Untuk memastikan bahwa koloni-koloni tersebut adalahBacillus, maka dilakukan serangkaian pengujian yang bersifat spesifik yaitu pengecatan gram, pengecetan negatif dan motilitasnya.Bacillusdibedakan dari anggota familiaBacillaceaelainnya berdasarkan sifat-sifatnya yaitu: keseluruhannya merupakan pembentuk spora, hidup pada kondisi aerob baik sebagai jasad yang sepenuhnya aerob maupun aerob fakultatif, selnya berbentuk batang, dan memproduksi katalase (Priyani, 2006).Distribusi GeografikBacillussp. merupakan bakteri gram-positif yang berbentuk batang,dan secara alami sering ditemukan di tanah dan vegetasi.Bacillussp.tumbuh di berbagai mesofilik suhu berkisar 25-35 derajat Celsius.Bacillussp. juga telah berevolusi sehingga dapat hidup walaupun di bawah kondisi keras dan lebih cepat mendapatkan perlindungan terhadap stres situasi seperti kondisi pH rendah (asam), bersifat alkali, osmosa, atau kondisi oksidatif, dan panas atau etanol Bakteri ini hanya memiliki satu molekul DNA yang berisi seperangkat set kromosom. Beberapa keunggulan dari bakteri ini adalah mampu mensekresikan antibiotik dalam jumlah besar ke luar dari sel (Scetzer, 2006).PengecatanPewarnaan Gram atau metode Gram adalah salah satu teknik pewarnaan yang paling penting dan luas yang digunakan untuk mengidentifikasi kumanBacillussp.Pengecatan gram digunakan untuk mengidentifikasi kumanBacillussp.Bakteri Gram positif akan mempertahankan zat pewarna kristal violet dan karenanya akan tampak berwarna ungu tua di bawah mikroskop. Adapun bakteri gram negatif akan kehilangan zat pewarna kristal violet setelah dicuci dengan alkohol, dan sewaktu diberi zat pewarna tandingannya yaitu dengan zat pewarna air fuchsin atau safranin akan tampak berwarna merah. Perbedaan warna ini disebabkan oleh perbedaan dalam struktur kimiawi dinding selnya.Bakteri gram positif dinding selnya tersusun oleh peptidoglikan dalam jumlah besar (Harley dan Presscot, 2002).Pewarnaan Gram adalah teknik pewarnaan differensial yang paling banyak digunakan dalam bakteriologi. Pewarnaan ini memisahkan bakteri menjadi dua kelompok, yaitu gram positif dan gram negatif. Larutan yang digunakan dalam pewarnaan ini ada 4, yaitu Gram A, Gram B, Gram C dan Gram D. Langkah pertama pewarnaan ini adalah menggunakan larutan Gram A, berupa cat kristal violet (Huckers violet) yang member warna ungu pada sel bakteri. Setelah itu, preparat ditetesi dengan larutan Gram B berupa iodine (Lugul Iodine) yang berfungsi sebagai penguat warna cat sebelumnya. Iodin akan meningkatkan interaksi antara dinding sel bakteri dan pewarna gram A. Selanjutnya preparat akan ditetesi dengan larutan Gram C berupa zat peluntur seperti aseton atau alkohol. Karena perbedaan struktur dinding sel, yaitu ketebalan peptidoglikannya, bakteri gram positif yang memiliki dinding peptidoglikan tebal tidak akan luntur warnanya, sementara bakteri gram positif yang dinding peptidoglikannya tipis, akan luntur warnanya. Selanjutnya, preparat akan diberi larutan Gram D berupa pewarna pembanding yang kontras dengan pewarna utama. Safranin adalah pewarna pembanding yang paling umum digunakan. Safranin akan mewarnai bakteri gram negatif yang tak berwarna, tapi tidak akan mengubah warna bakteri gram positif. Hasil akhirnya adalah bakteri gram positif akan berwarna ungu gelap, sementara bakteri gram negatif akan berwarna dadu atau merah (Harley dan Presscot, 2002).Agen PenyakitBacillussp. merupakan agen penyakit dari beberapa penyakit seperti infeksi kulit, paru, usus, dan selaput otak. Selain itu, beberapa tipeBacillussp. dipastikan sebagai penyebab suatu kasus keracunan makanan, apabila hasil isolasiBacillus sp.menunjukkan bahwa strain-strain dari serotip yang samaditemukan pada makanan yang dicurigai dan dari kotoran atau muntahan pasien, atau hasil isolasi bakteri dari makanan yang dicurigai, kotoran, atau muntahan pasienmenunjukkan adanya sejumlah besar Bacillus cereus dari serotip yang dikenal sebagaipenyebab keracunan makanan. Keracunan pangan yang diakibatkan olehBacillussp. ditunjukkan dari gejala diare, kejang (kram) perut, dan muntah (Akoso, 2009).2. 2Staphylococcussp.Gambar 2.2 BakteriStaphlococcussp.Klasifikasi ilmiah

Kerajaan :Bacteria

Filum :Firmicutes

Kelas :Cocci

Ordo :Bacillales

Famili :Staphylococcaceae

Genus :Staphylococcus

MorfologiStaphylococcussp. adalahbakteri gram positifyang menghasilkan pigmen kuning, bersifat aerob fakultatif, tidak menghasilkansporadan tidak motil, umumnya tumbuh berpasangan maupun berkelompok, dengan diameter sekitar 0,8-1,0 m.Bakteri ini tumbuh dengan optimum pada suhu 37oC dengan waktu pembelahan 0,47 jam (Syarief dan Halid, 1993).Staphylococcusmerupakan bakteri berbentuk bulat yang terdapat dalam bentuk tunggal, berpasangan, tetrad atau berkelompok seperti buah anggur. Nama bakteri ini berasal dari bahasa Staphele yang berarti anggur. Beberapa spesies memproduksi pigmen berwarna kuning sampai oranye. MisalkanStaphylococcusaureus, ini merupakan bakteri yang membutuhkan Nitrogen Organik (Asam Amino) untuk pertumbuhannya dan bersifat fakultatif. Kebanyakan galurStaphylococcus aureusbersifat patogen dan memproduksi enterotoksin yang tahan panas, dimana ketahanan panasnya melebihi sel vegetatifnya. Beberapa galur, terutama yang bersifat patogenik, lipolitik dan betahemolitik (Syarief dan Halid, 1993).PengecatanMetode pengecatan pertama kali ditemukan oleh Christian Gram pada tahun 1884. Dengan metode ini, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bakteri gram positif dan gram negatif yang didasarkan dari reaksi atau sifat bakteri terhadap cat tersebut. Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi dinding selnya sehingga pengecatan gram tidak bisa dilakukan pada mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding sel seperti Mycoplasma sp. (Dwijoseputro, 2003).Pewarnaan Gram termasuk pewarnaan diferensial karena dapat di gunakan untuk membedakan Gram negatif dan Gram positif. Pewarnaan ini sering di gunakan dalam klasifikasi dan identifikasi bakteri. Komposisi dinding sel bakteri Gram positif berbeda dengan Gram negative sehingga reaksi pewarnaan Gram berbeda. Perwarnaan Gram menggunakan Gram A (cat Kristal violet), Gram B (Lyugol iodine), Gram C (etanol : aseton = 1:1), Gram D (cat safranin). Hasil reaksi pewarnaan Gram , bakteri Gram positif berwarna violet dan bakteri Gram negative berwarna merah. Gram-positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop (Dwijoseputro, 2003).Agen PenyakitStaphylococcussp. merupakan bakteri Gram-positif penyebab infeksi (membentuk nanah) dan bersifat toksik bagi manusia. Hal ini menyebabkan berbagai masalah pada kulit seperti bisul, hordeolum, bahkan masalah serius seperti pneumonia, mastitis, meningitis, dan infeksi saluran kemih. MisalnyaStaphylococcus aureusmerupakan penyebab utama infeksi di rumah sakit (nosokomial) yang berasal dari infeksi luka bedah dan infeksi yang terkait dengan perangkat medis yang digunakan. JenisStaphylococcussp.sepertiStaphylococcus aureusmerupakan penyebab keracunan makanan dengan melepaskan enterotoksin pada makanan dan menimbulkan efek yang disebuttoxic shock syndrome(Todar, 2011).Enterotoksin yang bersifat tahan panas ini dikeluarkan pada bahan pangan yang terkontaminasiStaphylococcus aureus. Makanan yang mengandung toksin apabila masuk pencernaan manusia akan menimbulkan efek muntah-muntah, mual, dan diare setelah 1-6 jam (Madiganet al., 2009). Pertumbuhan bakteri ini dalam makanan dapat terjadi jika makanan disimpan pada suhu ruang dalam waktu yang lama menyatakan bahwaStaphylococcus aureusmerupakan mikroflora normal pada permukaan tubuh, rambut, mulut, dan tenggorokan (Salyers dan Whitt, 1994). BakteriStaphylococcus aureusyang mencemari makanan terjadi akibat kurangnya tingkat higienis dalam penanganan pangan. Gejala-gejala biasanya berkembang dalam waktu satu sampai enam jam setelah memakan makanan yang tercemar. Penyakit biasanya berlangsung untuk satu sampai tiga hari dan menghilang dengan sendirinya. Pasien-pasien dengan penyakit ini adalah tidak menular, karena racun-racun tidak ditularkan dari satu orang kelainnya (Rahayu, 1999).2.3 Kuman Bentuk BatangGambar 2.3 Kuman Bentuk BatangMorfologiKuman bentuk batang merupakan bakteri yang berbentuk batang atau silinder.Ukuran bakteri sangat kecil berkisar antara 0,5-5m dan mempunyai variasi sebagai berikut:1.Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua.2.Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai.Struktur permukaan kuman bentuk batang terdiri dari pili dan fimbria, kapsul dan lapisan lender, flagella. Fimbria adalah tabung protein yang menonjol dari membran pada banyak spesies dariProteobacteria. Fimbria umumnya pendek dan terdapat banyak di seluruh permukaan sel bakteri. Struktur pili mirip dengan fimbria dan ada di permukaan sel bakteri namun tidak banyak. Pili berperan dalamkonjugasibakteri. Fimbria hanya ditemukan pada bakteri gram negatif, dimana bakteri tersebut memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis pada dinding selnya. Kapsul adalah bagian asesori dari bakteri berfungsi melindungi bakteri dari suhu atau kondisi lingkungan yang ekstrem. Flagela adalah struktur kompleks yang tersusun atas bermacam-macamproteintermasukflagelinyang membuat flagela berbentuk seperti tabung cambuk dan protein kompleks yang memanjangkan dinding sel dan membran sel untuk membentuk motor yang menyebabkan flagela berotasi. Flagela berbentuk seperti cambuk. Flagela digunakan bakteri sebagai alat gerak (Lay, 1992).Distribusi GeografikBakteri merupakanmikroorganismeubikuotus, yang berarti melimpah dan banyak ditemukan di hampir semua tempat.Habitatnyasangat beragam diantaranya lingkungan perairan, tanah, udara, permukaan daun, dan bahkan dapat ditemukan di dalam organisme hidup. Diperkirakan total jumlah sel mikroorganisme yang mendiami muka bumi ini adalah 51030. Bakteri dapat ditemukan di dalam tubuh manusia, terutama di dalamsaluran pencernaanyang jumlah selnya 10 kali lipat lebih banyak dari jumlah total sel tubuh manusia. Oleh karena itu, kolonisasi bakteri sangatlah mempengaruhi kondisi tubuh manusia (Yannarel, 2006).PengecatanKuman bentuk batang diidentifikasi menggunakan pengecatan gram. Sifat bakteri ini adalah gram negatif. Bakteri gram-negatif adalahbakteriyang tidak mempertahankanzat warnakristal violetsewaktu prosespewarnaan Gramsehingga akan berwarna merah bila diamati denganmikroskop. Ciri-ciri gram negative antara lain struktur dinding selnya tipis, sekitar 10-45mm, berlapis tiga atau multi layer dinding selnya mengandung lemak lebih banyak (11-22%), peptidoglikan terdapat dalam lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit 10% dari berat kering, tidak mengandung asam laktat, kurang rentan terhadap senyawa penisilin, tidak resisten terhadap gangguan fisik (Lay, 1994)2.4 Bakteri Tahan AsamGambar 2.4 Bakteri Tahan AsamMorfologi Bakteri berasal dari kataLatinbacterium(jamak,bacteria) adalah kelompokProkariotaselainArchaeayang berukuran sangat kecil. Bakteri berukuran sangat kecil (mikroskopis) dan kebanyakanuniselular(berseltunggal) dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpanukleus/inti sel,kerangka sel, danorganel-organel lain sepertimitokondriadankloroplas(Jackman dan Joany, 2012).Bakteri dianggap sebagai organisme paling melimpah di bumi. Mereka tersebar dan menghuni hampir semua tempat: ditanah,air, udara atau dalamsimbiosisdengan organisme lain. Banyakpatogenmerupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil dan biasanya hanya berukuran 0,5-5 m, meski ada yangdiameternya menjangkau 0,3 mm (Thiomargarita). Mereka umumnya memilikidinding sel, seperti seltumbuhandanjamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak bakteri yang bergerak menggunakanflagelayang strukturnya berbeda dari flagela kelompok lain. Bakteri Tahan Asam (BTA) adalah bakteri yang mempertahankan zat warna karbol-fuchsin (fuchsin basayang dilarutkan dalam suatu campuran phenol-alkohol-air) meskipun dicuci dengan asam klorida dalam alcohol (Jackman dan Joany, 2012).PengecatanPengecatan Ziehl Neelson juga disebut dengan pengecetan tahan asam. Disebut demikian karena pada beberapa jenis bakteri sukar dilakukan pengecetan. tetapi sekali dapat tercat tidak mudah untuk dilunturkan meskipun dengan menggunakan zat peluntur (decolorizing agent)asam (atau asam-alkohol). Yang termasuk bakteri yang sukar dicat adalah dari genusMycrobacterium (Mycrobacterium tuberculosis, Mycobacterium leprae, Mycobacterium smegmatis). Bakteri tahan asam sangat banyak mengandunglipida, asam lemak,dan kandungan inilah yang mencerminkan sifat tahan asam pada golongan bakteri tersebut antara lainasam mikolat.Cara pengecetannya ialah film bakteri pada kaca objek yang telah difiksasi, disiram dengan karbolfuksin, kemudian dipanaskan sampai keluar uap (tidak sampai mendidih). Pemanasan diulang beberapa kali agar bahan cat tetap hangat kemudian didiamkan selama lima menit. Dekolorisasi dilakukan dengan asam-alkohol dalam waktu yang singkat, kemudian cepat dicuci dengan air. Pengecetan dengan cat kontras dilakukan dengan metil biru dalam larutan KOH 1/10000. Setelah dicuci kembali dengan air preparat dikeringkan di udara (Schlegel dan Hans, 1994). Dengan pewarnaan ini, bakteri dibagi dalam 2 golongan, yaitu:1. Bakteri yang berwarna merah dengan pewarnaan Ziehl neelsen disebut bakteri tahan asam (acid fast).2. Bakteri yang berwarna biru dengan pewarnaan Ziehl Neelsen disebut bakteri tidak tahan asam (non-acid fast).BTA diding selnya dilapisi oleh lilin atau wash dan beberapa helei asam mikolat, lapisan lilin inilah yang menyebabkan BTA tidak dapat diwarnai dengan pengecatan gram. Pengecatan BTA adalah pengecatan Zeihl-Nelsen (ZN) cat ini dari ZN A yaitu karbol fuhsin berwrna merah karbol fuhsin ini dilarutkan dalam fenol kemudian ZN B terdiri dari alkohol asam, ZN C terdiri dari metylen blue. Dalam melakukan pengecatan, bakteri harus dimatikan dulu, karena bakteri yang hidup tidak bisa menyerap warna (Schlegel dan Hans, 1994).2.5Mycobacterium lepraeGambar 2.5Mycobacterium lepraeKlasifikasi ilmiah.Kerajaan :BacteriaFilum :ActinobacteriaOrdo :ActinomycetalesUpaordo :CorynebacterineaeFamili :MycobacteriaceaeGenus :MycobacteriumSpesies :Mycobacterium leprae.MorfologiMycobacterium lepraejuga disebut Basillus Hansen, adalah bakteri yang menyebabkan penyakitkusta(penyakit Hansen). Bakteri ini merupakan bakteri intraselular.M. lepraemerupakangram-positifberbentuk tongkat. Mycobacterium leprae merupakan pathogen intrasel obligat sehingga belum dapat dibiakkan invitro (media tak hidup). Bakteri sering ditemukan pada sel endothelial pembuluh darah atau sel mononuclear (makrofag) sebagai lingkungan yang baik untuk bertahan hidup dan perkembangbiakan. Perkiraan waktu bagi bakteri ini bereplikasi adalah 10-12 hari (Martiny, 2006).Basil lepra ini tahan terhadap degradasi intraseluler oleh makrofag, mungkin karena kemampuannya keluar dari fagosom ke sitoplasma makrofag dan berakumulasi hingga mencapai 1010basil/gram jaringan pada kasus lepratype lepromatus. Kerusakan syaraf perifer yang terjadi merupakan sebuah respon dari system imun Karena adanya basil ini sebagai antigen. Pada lepra type tuberkuloid, terjadi granuloma yang sembuh dengan sendirinya bersifar berisi sedikit basil tahan asam (Martiny, 2006).BakteriMycobacterium lepraeberbentuk batang, langsing atau sedikit membengkok dengan kedua ujung bakteri tumpul, tidak bergerak, tidak memiliki spora dan tidak berselubung. Sel-sel panjang, ada kecenderungan untuk bercabang. Berukuran 1-7 x 0,2-0,5m, bersifat gram positif, tahan asam, letak susunan bakteri tunggal atau sering bergerombol serupa tumpukan cerutu sehingga sering disebut packed of cigarette, atau merupakan kelompok padat sehingga tidak dapat dibedakan antara bakteri yang satu dengan yang lainnya, kadang-kadang terdapat granulaBentuk-bentuk M. leprae yang dapat ditemukan dalam pemeriksaan mikroskopis adalah : (Martiny, 2006).1. Bentuk utuh (solid): dinding sel bakteri tidak terputus, mengambil zat warna secara sempurna. Jika terdapat daerah kosong/transparan ditengahnya juga dapat dikatakan solid2. Bentuk globus: adalah bentuk solid yang membentuk kelompok, dapat dibagi 2, yaitu :A. Globus besar terdiri dari 200-300 bakteriB. Globus kecil terdiri dari 40-60 bakteri3. Bentuk pecah (fragmented): dinding bakteri biasanya terputus sebagian atau seluruhnya, tidak menyerap zat warna secara merata.4. Bentuk berbutir-butir (granuler): tampak seperti titik-titik yang tersusun5. Bentuk clump adalah bentuk granuler yang membentuk kelompok tersendiri, biasanya llebih dari 500 bakteri.PengecatanPewarnaan bakteriMycobacterium lepramenggunakan pengecatan Ziehl-neelsen. Sampel yang diperoleh diapus ke kaca obyek. Dikeringkan Kemudian difiksasi melewati nyala api sebanyak 3 kali. Kaca obyek yang telah difiksasi diletakkan di atas rak pewarnaan. Pertama-tama, karbol fuchsin diteteskan hingga menutupi apusan. Pada kondisi tersebut, api dilewatkan berkali-kali di bawah kaca obyek hingga keluar uap. Pemanasan dihentikan pada saat uap tersebut keluar dan didiamkan selama 5 menit. Apusan kemudian dicuci dengan air mengalir dan kelebihan air dibuang dengan cara memiringkan kaca obyek. Selanjutnya, larutan asam alkohol 3% diteteskan hingga warna menjadi pucat dan kemudian dicuci dengan air mengalir. Setelah itu dilakukan pewarnaan dengan methylene bluem dan dibiarkan selama 10 20 detik, dicuci dengan air dan dibiarkan kering di udara (Minasari, 2009).Agen PenyakitMycobacterium lepramerupakan agen penyakitLepra(penyakit Hansen) adalah infeksi menahun yang terutama ditandai oleh adanya kerusakan saraf perifer (saraf di luar otak dan medulla spinalis), kulit, selaput lendir hidung, buah zakar (testis) dan mata. Untuk mendiagnosa penyakit leprae, maka dilakukan pemeriksaan mikroskopis dari pewarnaan bakteri tahan asam, uji sitologi dari sel kulit yang terinfeksi dan tes kulit lepromin. Sampai saat ini belum dapat dilakukan pemeriksaan kultur terhadap M. leprae(Minasari, 2009).Uji serologi non treponemal terhadap sifilis seperti VDRL dan RPR kadang-kadang menunjukan hasil positif palsu dari sampel penderita lepra. Diagnosis penyakit kusta ditegakkan jika seseorang mempunyai satu atau lebih tanda utama (cardinal sign) kusta yang ditemukan pada waktu pemeriksaan klinis. Cardinal Sign kusta dapat berupa bercak mati rasa, penebalan syaraf dengan gangguan fungsi syaraf serta BTA positif (Minasari, 2009).2.6 MacroconidiaGambar 2.6 MacroconidiaMorfologiMakrokonidiaberukuran 24-60 x 3-5 m dan mempunyai 3-5 septa (Booth,1977). Makrokonidia biasanya terbentuk di hujung monofialid atas cabangkonidiofor dalam sporodokia yang memanjang dari monofialid atas hifa (Burgessetal, 1994). Makrokonidiadihasilkan dengan banyak dan berbentuk sedikitsabit,dinding selnya adalah nipis dan halus dengan sel hujung yang kurus dansel pangkal berbentuk kaki. Pada medium agar-agar daunteluki (CLA),makrokonidia terbentuk dalam warna jingga pucat dan banyaksporodokia. Makrokonidia adalah pendek dan falkat hampir lurus, berdindingnipis dan biasanya tiga septa. Ujungnya biasa menirus dan meruncing (Nelson et al., 1983).PengecatanPengecatan pada macroconidia dilakukan dengan pengecatan LPCB. Pada pewarnaan LPCB (Kapas biru lactophenol), menggunakan cairan LPCB yang memiliki tiga komponen: fenol, yang akan membunuh organisme hidup, asam laktat yang memelihara struktur jamur, dan biru kapas yang member warna/noda chitin pada dinding sel jamur. Hasil yang didapat setelah diamati dibawah mikroskop adalah jamur yang diamati (Rhizopus sp) menjadi berwarna biru, dengan dasar lebih terang sehingga strukturnya terlihat lebih jelas. Pewarnaan LPBC biasanya digunakan untuk mewarnai jamur menjadi biru agar struktur jamur lebih terlihat ketika di amati di mikroskop(Minasari, 2009).Agen PenyakitMacroconidia merupakan agen penyakit dermatitis danParitiasis verticolor.Dermatitis adalah peradangan hebat yang menyebabkan pembentukan lepuh atau gelembung kecil (vesikel) padakulithingga akhirnya pecah dan mengeluarkan cairan. Panu, atau biasa disebutPityriasis versicolor merupakan penyakit kronis yang sering berulang.Panuatau di dunia medis disebut dengan bahasa anehPityriasis versicolor, merupakaninfeksi jamurdi permukaan kulit. Biasanya kumat-kumatan dan tak jarang tanpa keluhan atau asimptomatis (Crespo, 2006).2.7 Yeast Cell

Gambar 2.7Yeast CellMorfologiYeast adalah salah satu mikroorganisme yang termasuk dalam golongan fungi yang dibedakan bentuknya dari mould (kapang) karena berbentuk uniseluler. Mereka tidakmemproduksi miselia. Koloninya biasanya tampak pada piringan dalam waktu 24-48jam. Berbeda dengan bakteri, yeast memiliki ukuran sel lebih besar (sekitar 10x), memiliki organ-organ, memiliki membran inti sel, dan DNA terlokalisasi di dalam kromosom dalam inti sel. Ini menyebabkan yeast bisa melakukan fungsi-fungsi sel yang berbeda-beda di tiap lokasi dalam selnya. Singkatnya, sel yeast lebih mirip sel organisme tingkat tinggi seperti hewan. Dengan kata lain, yeast secara evolusi lebih maju ketimbang bakteri semacamE. coli. Yeast dapat diklasifikasikan berdasarkan pada karakteristik morfologinya namun demikian sifat fisiologi juga dipentingkan bagi para ahli mikrobiologi pangan. Bentuk khamir dapat sperikal sampai ovoid, kadang dapat membentuk miselium semu. Ukuran juga bervariasi. Struktur yang dapat diamati meliputi dinding sel, sitoplasma, vakuola air, globula lemak dan granula(Steinkraus, 1977).Agen PenyakitYeast cell dapat menyebabkan keputihan pada wanita yang berlanjut pada risiko kanker rahim. Keputihan merupakan sekresi vaginal abnormal padawanita. Keputihan yang disebabkan olehinfeksibiasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibirvaginabagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini antara lainbakteri,virus,jamuratau jugaparasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan kesaluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderitabuang air kecil(Priceet.al,. 1994)2.8Penicilliumsp.Gambar 2.8PenicilliumKlasifikasiIlmiah

Kingdom:Fungi

Division:Ascomycota

Class:Eurotiomycetes

Order:Eurotiales

Family:Trichocomaceae

Genus:Penicillium

Morfologi Penicilliumsp.adalah genus fungi dari ordo Hypomycetes, filum Askomycota.Penicilliumsp.memiliki ciri hifa bersepta dan membentuk badan spora yang disebut konidium. Konidium berbeda dengan sporangim, karena tidak memiliki selubung pelindung seperti sporangium. Tangkai konidium disebut konidiofor, dan spora yang dihasilkannya disebut konidia. Konidium ini memiliki cabang-cabang yang disebut phialides sehingga tampak membentuk gerumbul. Lapisan dari phialides yang merupakan tempat pembentukan dan pematangan spora disebut sterigma. Beberapa jenisPenicilliumsp.yang terkenal antara lainP. notatumyang digunakan sebagai produsen antibiotik danP. camembertiiyang digunakan untuk membuat keju biru (Purves dan Sadava, 2003).PengecatanPengecatan jamurPenicillium sp.adalah dengan menggunakan teknik pengecatan LPCB (Lactopenol Conten Blue). Dengan teknik ini, maka jamur yang diamati akan tampak berwarna hijau kebiru-biruan. Hal ini dikarenakan spora secara sederhana bisa dilihat sebagai badan intraseluler pada suspensi. Sel yang tidak diwarnai sebagai area tidak berwarna dalam sel yang diwarnai dengan metode konvensional. Dinding spora relative impermeable tetapi zat pewarna dapat dibuat menembusnya dengan pemanasan preparat. Sifat impermeable ini juga bisa menghambat dekolorisasi spora pada tahap pemberian alkohol yang biasanya cukup untuk dekolorisasi sel vegetative. Bentuk dan warna spora ini dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengidentifikasi jamur (Fardiaz, 1987).Penggunaan Lactophenol Biru Stain dalam memberi warna pada jamur dan memungkinkan spesimen untuk dapat dengan mudah divisualisasikan dengan mikroskop. Lactophenol Cotton Blue (LPCB) adalah metode yang paling banyak digunakan dalam pewarnaan dan mengamati jamur. Komposisi dari Lactophenol Cotton Blue yaitu kristal, cotton blue 0,075 gr berfungsi untuk memberi warna pada sel kapang, asam laktat 20 ml yang berfungsi untuk menjernihkan latar belakang dan mempertajam struktur kapang, gliserol 40 ml berfungsi menjaga fisiologi sel dan menjaga sel terhadap kekeringan, kristal fenol dan air panas 70oC untuk membunuh jamur, serta air suling 40 ml (Astrid dan Leck, 1999)Pengecatan LPCB dilakukan dengan menempatkan alkohol 70% pada objek glass. Merendam spesimen / bahan dalam alkohol. Menambahkan satu atau paling banyak dua tetes mountant lactophenol sebelum alkohol menguap. Memegang coverslip antara jari telunjuk dan ibu jari, menyentuh pada satu sisi dari setetes mountant dengan tepi coverslip dan bawah dengan lembut, menghindari gelembung udara. Sediaan sekarang siap untuk diperiksa. (Astrid dan Leck, 1999).Agen Penyakit Keberadaan kapang dalam rumah dapat berbeda dengan kapang yang tumbuh di luar rumah. Kapang yang paling sering ditemukan dalam rumah umumnya tergolong kapang penerjun (air-borne fungi) dimana spora yang merupakan bibit dari kapang masuk ke dalam lingkungan rumah melalui perantara udara. Beberapa kapang penerjun yang mudah tumbuh dan ditemukan di lingkungan rumah adalah marga Aspergillus dan Penicillium. Pada jumlah yang tinggi paparan spora kelompok kapang tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti alergi, batuk-batuk, dan infeksi saluran pernafasan atas lainnya. Dampak kesehatan yang lebih serius akan lebih dirasakan oleh penderita asma, penderita autoimun, penderita HIV (ODHA), balita, ibu hamil, dan manula. Mengingat banyaknya dampak negatif dari hadirnya kapang di lingkungan rumah, maka diperlukan serangkaian tindakan dan kiat-kiat untuk mencegah datangnya kapang di dalam lingkungan rumah(Martiny, 2006).2.9Aspergilussp.Gambar 2.9Aspergillussp.Klasifikasi IlmiahFilum : AscomycotaKelas : EurotiomycetesOrdo : EurotialesFamily : TrichocomaceaeGenus : AspergillusSpesies :Aspergillus sp.MorfologiAspergillus sp., sepertiPenicillium sp., berasal dari ordo yang sama yaitu Hypomycetes.Aspergillus sp.membentuk badan spora yang disebut konidium dengan tangkainya konidiofor.Aspergillus sp.memiliki ciri khas yaitu memiliki sterigma primer dan sterigma sekunder karena phialidesnya bercabang 2 kali. Salah satu contoh jamur ini adalahAspergillus orizaeyang digunakan untuk pembuatan tempe danAspergillus flavusyang memproduksi aflatoxin, zat karsinogenik terkuat yang pernah ditemukan (Robinson, 2001).KoloniAspergillusbiasanya cepat tumbuh, putih, kuning, kuning-coklat, coklat sampai hitam atau nuansa hijau, dan mereka sebagian besar terdiri dari padat dirasakan dari konidiofor tegak. Konidiofor berhenti dalam sebuah vesikel ditutupi dengan baik satu lapisan palisade-seperti phialides (uniseriate) atau lapisan sel subtending (metulae) yang menanggung whorls kecil phialides (struktur biseriate disebut). Vesikel, phialides, metulae (jika ada) dan konidia membentuk kepala konidia. Konidia yang bersel satu, halus atau kasar-berdinding, hialin atau berpigmen dan basocatenate, membentuk rantai kemarau panjang yang mungkin divergen (memancarkan) atau dikumpulkan dalam kolom kompak (Robinson, 2001)2.10Mucorsp.Gambar 2.10Mucorsp.KlasifikasiIlmiah

Kingdom:Fungi

Division:Zygomycota

Class:Zygomycetes

Order:Mucorales

Family:Mucoraceae

Genus:Mucor

MorfologiMucor adalah genus mikroba dari sekitar 3000 spesies cetakan umumnya ditemukan di tanah, sistem pencernaan, permukaan tanaman, dan materi sayuran busuk. Koloni jamur genus ini biasanya berwarna putih krem atau abu-abu dan tumbuh cepat. Koloni pada medium kultur dapat tumbuh beberapa sentimeter tingginya. Koloni yang lebih tua menjadi abu-abu dalam warna coklat karena perkembangan spora(Madden, 2006).Spora Mucor atau sporangiospores bisa sederhana atau bercabang dan membentuk apikal, sporangia globular yang didukung dan diangkat oleh columella kolom berbentuk. Spesies Mucor dapat dibedakan dari cetakan dari Absidia genera, Rhizomucor, dan Rhizopus oleh bentuk dan penyisipan columella, dan kurangnya rhizoids. Beberapa spesies Mucor menghasilkan chlamydospores(Madden,2006).BAB IIIMETODE PRAKTIKUM3.1 Alat dan Bahan Alat :1. Mikroskop.2. Kertas Gambar ukuran A4.3. Pensil warna.4. Penggaris. Bahan:1. Preparat awetanBacillussp.2. Preparat awetanStaphylococcus.3. Preparat awetan Kuman Bentuk batang gram negatif.4. Preparat awetan Bakteri Tahan Asam (Basil).5. Preparat awetanMycobacterium leprae.6. Preparat awetanMacroconidia.7. Preparat awetanYeast Cell, Pseudohyphae.8. Preparat awetanPenicillium.9. Preparat awetanAspergillussp.10. Preparat awetanMucorsp.3.2 Skema KerjaMempersiapkan alat dan bahan praktikum

Mengamati preparat awetan berupaBacillussp. pada mikroskop.

Membuat gambar hasil pengamatan pada kertas gambar A4

Mewarnai gambar hasil pengamatan pada kertas gambar A4 menggunakan pensil warna.

Mengulangi langkah kerja ke dua sampai empat untuk pengamatan kuman dan jamur lainnya

Selesai

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil PengamatanTabel 4.1. Karakteristik Kuman dan Jamur Berdasarkan Susunan, Bentuk, Sifat, serta Agen Penyakit[1].KumanMaterialBentukPengecatanPerbesaranAgen Penyakit

Bacillussp.KulturBatang tidak beraturanGram10010Infeksi kulit, paru, usus, selaput otak

StaphylococcusKulturBulat berkoloni seperti anggurGram10010Peradangan, nekrosis, abses, keracunan makanan.

KBB Gram positifKulturBatang beraturanGram10010Infeksi saluran kemih, luka.

BTA (Basil)Kultur/ SputumBatang tidak beraturanZN10010TBC paru, tulang.

M.lepraeRies AserumbulatZN10010Lepra, kusta

MacroconidiaKulturpeteLPCB10010Dermatophyta

Yeast Cell, PseudohyphaeKulturOval tidak beraturanGram10010Keputihan

PenicilliumKulturJari-jariLPCB4010Radang tenggorok.

Aspergillussp.KulturMatahari terbitLPCB4010Radang paru-paru

MucorKulturRaketLPCB10010Gatal pada kulit.

Tabel 4.2. Hasil Pengamatan Preparat AwetanBacillussp.KBB Gram Positif Berspora.Bacillus sp.

Material : Kultur

Pengecatan : Gram

DX Kuman :Bacillussp.KBB Gram positif berspora

Agen Penyakit : 1. Infeksi Kulit2. Infeksi paru-paru3. Infeksi usus4. Infeksi selaput otak

Warna Dasar : MerahWarna Kuman : Ungu

Perbesaran : 10010

Tabel 4.3. Hasil Pengamatan Preparat AwetanStaphylococcusStaphylococcus

Material : Kultur

Pengecatan : Gram

DX Kuman :Staphylococcus

Agen Penyakit : 1. Peradangan2. Nekrosis3. Abses4. Keracunan Makanan

Warna Dasar : MerahWarna Kuman : Ungu

Perbesaran : 10010

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Preparat Awetan Kuman Bentuk Batang Gram NegatifKuman Bentuk Batang Gram Negatif

Material : Kultur

Pengecatan : Gram

DX Kuman :Kuman Bentuk Batang Gram Negatif

Agen Penyakit : 1. Infeksi saluran kemih2. Luka3. Infeksi saluran nafas4. Peradangan5. Selaput otak

Warna Dasar : MerahWarna Kuman : Merah

Perbesaran : 10010

Tabel 4.5 Hasil pengamatan preparat awetan Bakteri Tahan Asam (Basil).Bakteri Tahan Asam (Basil)

Material : Kultur

Pengecatan : Ziehl Neelson

DX Kuman :Bakteri Tahan Asam (Basil)

Agen Penyakit : 1. Mycobacterium tuberculosis (TBC)2. TBC Paru3. TBC Tulang

Warna Dasar : BiruWarna Kuman : Merah pink

Perbesaran : 10010

Tabel 4.6. Hasil pengamatan preparat awetanMycobactrium leprae.Mycobactrium leprae

Material : Ries Aserum

Pengecatan : Gram

DX Kuman :Mycobactrium leprae

Agen Penyakit : 1. Lepra2. Kusta

Warna Dasar : BiruWarna Kuman : Merah pink

Perbesaran : 10010

Tabel 4.7. Hasil pengamatan preparat awetanMacroconidiaMacroconidia

Material : Kultur

Pengecatan : LPCB

DX Kuman :Macroconidia

Agen Penyakit : Dermatophyta

Warna Dasar : BiruWarna Kuman : Biru

Perbesaran : 10010

Tabel 4.8. Hasil pengamatan preparat awetanYeast Cell, Pseudohyphae. Yeast Cell, Pseudohyphae

Material : Kultur

Pengecatan : Gram

DX Kuman :Yeast Cell, Pseudohyphae

Agen Penyakit : Keputihan

Warna Dasar : MerahWarna Kuman : Ungu

Perbesaran : 10010

Tabel 4.9. Hasil pengamatan preparat awetanPennicilium.Pennicilium

Material : Kultur

Pengecatan : LPCB

DX Jamur :Penicillium

Agen Penyakit : 1. Radang Tenggorok2. Radang paru

Warna Dasar : BiruWarna Kuman : Biru

Perbesaran : 4010

Tabel 4.10. Hasil pengamatan preparat awetanAspergillussp.Aspergillussp.

Material : Kultur

Pengecatan : LPCB

DX Jamur :Aspergillus sp.

Agen Penyakit : Radang Paru-paru

Warna Dasar : BiruWarna Kuman : Biru

Perbesaran : 4010

Tabel 4.11. Hasil pengamatan preparat awetanMucor.Mucor.

Material : Kultur

Pengecatan : LPCB

DX :Mucor.

Agen Penyakit : Gatal pada kulit

Warna Dasar : BiruWarna Kuman : Biru

Perbesaran : 10010

4.2 Pembahasan4.2.1Bacillussp. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada preparat awetanBacillussp.KBB gram positif berspora dengan perbesaran lensa objektif 100 kali dan perbesaran lensa okuler 10 kali yang dilakukan dengan pengecatan gram melalui material kultur menunjukkan bahwaBacillussp. berwarna dasar ungu dan warna kuman ungu merupakan bakteri bersifat gram positif yang berbentuk batang dengan susunan tidak teratur. Bakteri ini merupakan agen penyakit infeksi kulit, infeksi paru-paru, infeksi usus dan infeksi selaput otak.4.2.2Staphylococcus Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada preparat awetanStaphylococcusberspora dengan perbesaran lensa objektif 100 kali dan lensa okuler 10 kali dilakukan dengan pengecatan gram melalui material kultur menunjukkan bahwaStaphylococcusberbentuk bulatan kecil yang menggerombol seperti buah anggur dengan warna dasar merah dan warna kuman ungu. Bakteri ini merupakan agen penyakit peradangan, nekrosis, abses, dan keracunan makanan.4.2.3 Kuman Bentuk Batang Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada preparat awetanKuman Bentuk Batangdengan perbesaran mikroskop lensa objektif 100 kali dan lensa okuler 10 kali dilakukan dengan pengecatan gram melalui material kultur menunjukkan bahwa Kuman Bentuk Batang berbentuk batang dengan warna dasar merah dan warna kuman merah. Kuman bentuk batang merupakan agen penyakit infeksi saluran kemih, luka, infeksi saluran nafas, peradangan, dan selaput otak.4.2.4 Bakteri Tahan Asam (Basil) Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada preparat awetanBakteri Tahan Asam (Basil)dengan perbesaran mikroskop lensa objektif 100 kali dan lensa okuler 10 kali dilakukan dengan pengecatan Ziehl Neelson melalui material kultur menunjukkan bahwaBakteri Tahan Asam (Basil)berbentuk batang tidak beraturan dengan warna dasar biru dan warna kuman merah pink. Bakteri tahan asam (Basil) merupakan agen penyakitMycobacterium tuberculosis(TBC), TBC paru, dan TBC tulang.4.2.5Mycobactrium leprae Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada preparat awetanMycobactrium lepraedengan perbesaran lensa objektif 100 kali dan lensa okuler 10 kali dilakukan dengan pengecatan Ziehl Neelson melalui material ries aserum menunjukkan bahwaMycobactrium lepraeberbentuk bulatan dengan warna dasar biru dan warna kuman merah pink.Mycobactrium lepraemerupakan agen penyakit lepra dan kusta.4.2.6Macroconidia Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada preparat awetanMacroconidiadengan perbesaran lensa objektif 100 kali dan lensa okuler 10 kali dilakukan dengan pengecatan LPCB melalui material kultur menunjukkan bahwaMacroconidiaberbentuk seperti petai dengan warna dasar biru dan warna kuman biru.Macroconidiamerupakan agen penyakit dermatophyta.4.2.7Yeast Cell, Pseudohyphae Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada preparat awetanYeast Cell, Pseudohyphaedengan perbesaran lensa objektif 100 kali dan lensa okuler 10 kali dilakukan dengan pengecatan gram melalui material kultur menunjukkan bahwaYeast Cell, Pseudohyphaeberbentuk oval dengan warna dasar merah dan warna kuman ungu. Bakteri ini merupakan agen penyakit keputihan.4.2.8Pennicilium Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada preparat awetanPenicilliumdengan perbesaran lensa objektif 40 dan lensa okuler10 kali dengan pengecatan LPCB melalui material kultur. Hasil pengamatan menunjukkan bahwaPenniciliumberbentuk seperti jari-jari dengan warna dasar biru muda dan warna kuman biru tua.Penniciliummerupakan agen penyakit radang tenggorok dan radang paru.4.2.9Aspergillussp. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada preparat awetanAspergillus sp.dengan perbesaran lensa objektif 40 kali dan lensa okuler 10 kali dengan pengecatan LPCB melalui material kultur menunjukkan bahwaAspergillus sp.berbentuk seperti matahari terbit dengan warna dasar biru muda dan warna kuman biru tua.Aspergillussp. merupakan agen penyakit radang paru-paru.4.2.10Mucor Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada preparat awetanMucordengan perbesaran lensa objektif 100 kali dan lensa okuler 10 kali dengan pengecatan LPCB melalui material kultur menunjukkan bahwaMucorberbentuk seperti raket dengan warna dasar biru muda dan warna kuman biru tua.Mucormerupakan agen penyakit gatal-gatal pada kulit.BAB VPENUTUP5.1 Kesimpulan1. Pengecatan yang digunakan pada praktikum ini adalah pengecatan gram untuk kelompok bakteriBacillussp.,Staphylococcus,Kuman Bentuk Batang,Yeast,pengecatan Ziehl Neelson pada bakteri tahan asam (Basil),Mycobacterium lepra,dan pengecatan LPCB pada bakteri macroconidia, mucor, dan jamurPenicilliumsp.sertaAspergillussp.2. BakteriBacillussp. berbentuk batang dengan susunan tidak beraturan berwarna dasar merah dan warna kuman ungu,Staphylococcusberbentuk bulatan kecil yang menggerombol seperti buah anggur dengan warna dasar merah dan warna kuman ungu, Kuman Bentuk Batang berbentuk batang dengan warna dasar merah dan warna kuman merah,Bakteri Tahan Asam (Basil)berbentuk batang tidak beraturan dengan warna dasar biru dan warna kuman merah pink,Mycobactrium lepraeberbentuk bulatan dengan warna dasar biru dan warna kuman merah pink,Macroconidiaberbentuk seperti petai dengan warna dasar biru dan warna kuman biru,Yeast Cell, Pseudohyphaeberbentuk oval dengan warna dasar merah dan warna kuman ungu,Penniciliumberbentuk seperti jari-jari dengan warna dasar biru muda dan warna kuman biru tua,Penniciliumberbentuk seperti jari-jari dengan warna dasar biru muda dan warna kuman biru tua,Mucorberbentuk seperti raket dengan warna dasar biru muda dan warna kuman biru tua.5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas peeenulis menyarankan agar dilaksanakan pengamatan dengan lebih teliti dan cermat sehingga hasil pengamatan bisa lebih terukur dan valid. Pemberian waktu yang cukup dalam masing-masing pengamatan serta kondisi mikroskop yang baik akan sangat mempengaruhi hasil pengamatan selanjutnya.

MAKALAH MIKROBIOLOGI BakteriOleh : Adib Fauzan Dkk. H0712004 Agroteknologi Fakultas Pertanian UNSI. PENDAHULUAN

Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki jumlah spesies mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana-mana mulai dari di tanah, di air, di organisme lain, dan lain-lain juga berada di lingkungan yang ramah maupun yang ekstrim.Dalam tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun penambahan jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti ph, suhu temperatur, kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa metabolisme.Ciri-Ciri Bakteri antara lain : umumnya tidak berklorofil,hidupnya bebas atau sebagai parasit / pathogen,bentuknya beraneka ragam, memiliki ukuran yang kecil rata-rata 1 s/d 5 mikron, tidak mempunyai membran inti sel / prokariot,kebanyakan Uniseluler (memiliki satu sel),bakteri di lingkungan ekstrim dinding sel tidak mengandung peptidoglikan, sedangkan yang kosmopolit mengandung peptidoglikan

II. PEMBAHASANA. Bakteri Menguntungkan1.Rhizobium leguminosaruma. Ciri-ciri- Rhizobium leguminosarum merupakan bakteri gram negative bersifat aerob,organotrof,tidak berspora,plomorf dan- Umumnya ditemukan pada nodul akar tanaman leguminosae dan penambat nitrogen yang hidup di dalam tanah dan berasosiasi simbiotik dengan sel akar legume- Rhizobium leguminosarum adalah bakteri yang bersifat aerob, bentuk batang bulat memanjang, koloninya berwarna putih berbentuk sirkular.- Bersifat host spesifik satu spesies Rhizobium leguminosarum cenderung membentuk nodul akar pada satu spesies tanaman legume saja.b. ManfaatBerperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan2.Azetobacterchlorococcuma.Ciri-ciri-azetobacterchlorococcum termasuk dalam golongan Azotobacteraceae dimana sel berukuran besardengandiameter 2-4 m atau lebih dan berbentuk batang.-hidupbebasdi dalam tanah biasanya polimorfik.-Azotobactermerupakan bakteri Gram negatif, aerob obligat bergerak dengan flagel peritrik, danbersifatkatalase positif. Kisaran pH untuk pertumbuhan dengan adanya nitrogen tambahan adalah 4,5-8,5 sedangkan pH optimal untuk pertumbuhan dan pengikatan nitrogen adalah 7-7,5.-memilikipigmenhitam-coklatb.ManfaatBakteri dari famili Azotobacteraceae merupakan bakteri yang berperan dalam bakteri fiksasi nitrogen yang hidup bebas.3.Lactobacillusbulgaricusa.Ciri-ciriWarna koloni putih susu atau agak krem, bentuk koloni bulat dengan tepian seperti wol.Sel berbentuk batang dan biasanya tetap, berukuran 0,5-1,2 x 1,0-10,0m.Mereka biasanya berbentuk batang panjang tapi kadang-kadang hampir bulat, biasanyabentuk rantai yang pendek,Termasuk bakteri gram positif, tidak motil, oksidase positif, katalase negatif, metil red positif, optimum pada suhu 30-370C dan tumbuh baik pada NaCl 3-7%.b.ManfaatBakteriLactobacillusbulgaricusDimanfaatkan untuk proses pembuatan susu yogurtB. Bakteri Merugikan1.Xanthomonascampestrisa. Ciri-ciriBakteri Xanthomonas campestris pv. Oryzae dye. berbentuk batang pendek m, di ujungnya mempunyai satu flagela polar berukuran (1-2) x (0,8-1) m dan berfungsi sebagai alat bergerak. Bakteri ini berukuran 6-8 bersifat aerob, gram negatif dan tidak membentuk spora. Di atas media PDA bakteri ini membentuk koloni bulat cembung yang berwarna kuning keputihan sampai kuning kecoklatan dan mempunyai permukaan yang licinb. KerugianBakteri Xanthomonas campestris penyebab penyakit hawar daun bakteri khususnya pada tanaman padi2.Pseudomonassolanacearuma.Ciri-ciriPseudomonassolanacearummerupakanbakteri hidrokarbonoklastikyang mampu mendegradasi berbagai jenis hidrokarbon.Terangkut oleh air , melalui tanah dan alat-alat pertanian yang digunakan serta bibit yang di gunakan bila mengandung penyakit dapat juga menular kannya. Menginfeksi bagian-bagian tanaman yang utuh yang berada dalam tanah dan proses infeksinya akan lebih cepat terutama pada bagian-bagian tanaman yang terluka.BakteriPseudomonas solanacearummerupakan penghuni tanah tetap (Soil inhabitat) atau lingkungan air tawar dan air laut.Menginfeksi bagian tanaman yang utuh terlebih pada bagian yang luka akibat serangan nematode.b.KerugianBakteriPseudomonas solanacearummenyebabkan penyakit layu bakteri pada tanaman tomat.3.Pseudomonas cattleyaea. Ciri-ciriTermasuk dalam bakteriGram-negatif.Batang pendek bergerak dan stasioner dari 1 sampai 3 mikron panjang dan ekstrem bulat. Bakteri aerobik, tidak membentuk spora dan menghasilkan asam tetapi bukan gas dalam glukosa, levulosa, sukrosa, manitol dan dulcitol.Pertumbuhan in vitro diperoleh pada 10-45oC.b. KerugianBakteri inimenyebabkanbercak cokelat pada tanaman anggrek

III. KESIMPULAN

Bakteri tidak berklorofildanhidupnya bebas atau sebagai parasit / pathogen.Bakteri di lingkungan ekstrim dinding sel tidak mengandung peptidoglikan. Terdapat bakteri yang menguntungkan dan merugikan.Rhizobium leguminosarum,Azetobacterchlorococcum,Lactobacillus bulgaricusmerupakan bakteri menguntungkan.Xanthomonas campestris,Pseudomonas solanacearummerupakan bakteri yang merugikan.

DAFTAR PUSTAKA

Sutedjo. 1991.Mikrobiologi Tanah. Rineka Cipta: Jakarta.Pelczar, M dan E. C. S. Chan. 1986.Dasar-dasar Mikrobiologi. UI Press: Jakarta.Insaniyah, Siti A. 2009.Laporan Praktikum Mikrobiologi Media Biakan Bakteri. Bandung:Jurusan Pendidikan Biologi UIN BandungSuriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Jakarta:Papas Sinar Sinanti

KARAKTERISTIK BAKTERI : PSEUDOMONAS AERUGINOSA, E. COLI, SARCINA, PROTEUS VULGARIS, BACILLUS SUBTILIS, STAPHYLOCOCCUS AUREUSIrfa Nurzaeni03.21BIOLOGINoNama BakteriKarakteristik

1

Pseudomonas aeruginosaBerbentuk batang dengan ukuran sekitar 0,6 x 2 m.Bakteri ini terlihat sebagai bakteri tunggal, berpasangan, dan terkadang membentuk rantai yang pendek.Termasuk bakteri gram negatif. Bakteri ini bersifat aerob, katalase positif, oksidase positif, tidak mampu memfermentasi tetapi dapat mengoksidasi glukosa/karbohidrat lain, tidak berspora, tidak mempunyai selubung (sheat) dan mempunyai flagel monotrika (flagel tunggal pada kutub) sehingga selalu bergerak. Bakteri ini dapat tumbuh di air suling dan akan tumbuh dengan baik dengan adanya unsur NSuhu optimum untuk pertumbuhanP. aeruginosaadalah 42oC.P. aeruginosamudah tumbuh pada berbagai media pembiakan karena kebutuhan nutrisinya sangat sederhana.Membentuk biofilm untuk membantu kelangsungan hidupnya saat membentuk koloni pada paru-paru manusiaKoloni yang dibentuk halus bulat dengan warna fluoresensi yang kehijau-hijauan.

2E. coliMerupakan bakteri dari kelompok gram negatif, berbentuk batang dari pendek sampai kokus, saling terlepas antara satu dengan yang lainnya tetapi ada juga yang bergandeng dua-dua (diplobasil) dan ada juga yang bergandeng seperti rantai pendek, tidak membentuk spora maupun kapsula, berdiameter 1,1 1,5 x 2,0 6,0 m,Dapat bertahan hidup di medium sederhana dan memfermentasikan laktosa menghasilkan asam dan gas, kandungan G+C DNA ialah 50 sampai 51 mol %.Kecepatan berkembangbiak bakteri ini adalah pada interval 20 menit jika faktor media, derajat keasaman dan suhu tetap sesuai.Tersebar di banyak tempat dan kondisi, bakteri ini tahan terhadap suhu, bahkan pada suhu ekstrim sekalipun.Suhu yang baik untuk pertumbuhan bakteri ini adalah antara 80C-460C, tetapi suhu optimumnya adalah 370C. Oleh karena itu, bakteri tersebut dapat hidup pada tubuh manusia dan vertebrata lainnyaDalam usus besar bersifat patogen apabila melebihi dari jumlah normalnya.Bakteri ini menjadi patogen yang berbahaya bila hidup di luar usus seperti pada saluran kemih, yang dapat mengakibatkan peradangan selaput lendir (sistitis)

3Sarcina

Sarcinaadalahbakterikokus yang bergerombol membentuk kubusKokus terdapat tunggal atau berpasangan, dalam rantai, paket, atau gerombol.Nonmotil.Gram positif.Anaerobic fakultatif atau mikroaerofilik.Heterotrofik.Habitat di tanah, air tawar, kulit, dan selaput lendir pada binatang berdarah panas termasuk manusia.Patogenesitas.Ada yang berwarna, Sarcina lutea berpigmen kuning,

4Proteus vulgaris

Berbentuk batang, gram negatif dan tidak membentuk sporaBergerak sangat aktif dengan menggunakan bulu cambuk yang ada di seluruh tubuhnyaMudah tumbuh pada berbagai pembenihan dalam keadaan anaerobDapat menghasilkan urease, yang mempercepat hidrolisis dari urea denga melepas amoniaSebagian besar hidup bebas dalam air, tanah, dan sampah

5Bacillus subtilis

Bacillus subtilis selnya berbentuk basil, ada yang tebal dan yang tipis.Biasanya bentuk rantai atau terpisah. Sebagian motil dan adapula yang non motil.Semua membentuk endospora yang berbentuk bulat dan oval.Merupakan jenis kelompok bakteri termofilik yang dapat tumbuh pada kisaran suhu 45 C 55 C dan mempunyai pertumbuhan suhu optimum pada suhu 60 C 80 .Bacillus subtilis termasuk jenis Bacillus. Bakteri ini termasuk bakteri gram positif, katalase positif yang umum ditemukan di tanah.Bacillus subtilis mempunyai kemampuan untuk membentuk endospora yang protektif yang memberi kemampuan bakteri tersebut mentolerir keadaan yang ekstrim.Bacillus subtilis diklasifikasikan sebagai obligat anaerob walau penelitian sekarang tidak benar.Bacillus subtilis tidak dianggap sebagai patogen walaupun kontaminasi makanan tetapi jarang menyebabkan keracunan makanan.Sporanya dapat tahan terhadap panas tinggi yang sering digunakan pada makanan dan bertanggung jawab terhadap kerusakan pada roti.

6Staphylococcus aureus

Merupakan bakteri Gram positif berbentuk bulatBiasanya tersusun dalam bentuk menggerombol yang tidak teratur seperti anggur.Staphylococcustumbuh dengan baik pada berbagai media bakteriologi di bawah suasana aerobik atau mikroaerofilik.Tumbuh dengan cepat pada temperatur 20 - 35C. Koloni pada media padatBerbentuk bulat, lambat dan mengkilatStaphylococcusbertambah dengan cepat pada beberapa tipe media dengan aktif melakukan metabolisme, melakukan fermentasi karbohidrat dan menghasilkan bermacam-macam pigmen dari warna putih hingga kuning gelap.Staphylococcuscepat menjadi resisten terhadap beberapa antimikroba mempunyai 4 karakteristik khusus, yaitu faktor virulensi yang menyebabkan penyakit berat padanormal hast, faktor differensiasi yang menyebabkan penyakit yang berbeda pada sisi atau tempat berbeda, faktor persisten bakteri pada lingkungan dan manusia yang membawa gejala karier, dan faktor resistensi terhadap berbagai antibiotik yang sebelumnya masih efektif.Staphylococcus aureusmenghasilkan katalase yang mengubah hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen

BAKTERI10.1 PENDAHULUANBeberapa sifat morfologi bakteri sangat penting dalam hubungannya dengan pertumbuhannya pada makanan dan ketahanannya terhadap pengolahan. Sifat-sifat tersebut misalnya bentuk dan pengelompokan sel, susunan dinding sel, pembentukan kapsul, dan pembentukan endospora. Struktur bakteri serta sifat-sifat lainnya termasuk pembentukan flagela telah dijelaskan dalam Bab di depan, sedangkan dalam Tabel 12.1 disajikan fungsi masing-masing struktur pada bakteri.Bentuk dan Pengelompokan SelBakteri pada umumnya mempunyai ukuran sel 0.5-1.0 mm kali 2.0-5.0 mm, dan terdiri dari tiga bentuk dasar yaitu : (1) bentuk bulat atau kokus (jamak : koki), (2) bentuk batang atau basilus (jamak : basili), dan (3) bentuk spiral. Bakteri ada yang berukuran relatif besar dengan diameter sekitar 5 mm, berukuran sedang seperti bakteri penyebab tifus dan disenteri yang mempunyai ukuran 0.5-1 mm kali 2-3 mm, dan berukuran sangat kecil seperti mikoplasma yang mempunyai ukuran diameter 0.1-0.3 mm.Tabel 10.1 Fungsi struktur permukaan pada sel bakteriStrukturFungsiKomposisi kimia

FlagelaPiliKapsul dan komponenekstraselulerDinding sel gram positifDinding sel gram negatifMembran plasma dan mesosomaPergerakanSaluran konjugasiAdhesi selPelindung (?) Reseptor phage Adhesi selPelindung Reseptor phagePelindung PermeabilitasReseptor phagePermeabilitas BiosintesisProteinProteinPolisakarida, polipeptidaPeptidoglikan,asam teikhoatPeptidoglikan, lipopolisakarida lipid, proteinLipid, protein

Salton (1974)Bakteri berbentuk bulat dapat dibedakan atas beberapa grup berdasarkan pengelompokan selnya, yang merupakan salah satu sifat yang penting dalam identifikasi, yaitu :1. Diplokoki : sel berpasangan (dua sel)2. Streptokoki : rangkaian sel membentuk rantai panjang atau pendek3. Tetrad : empat sel membentuk pesegi empat4. Stapilokoki : kumpulan sel yang tidak beraturan seperti buah anggur5. Sarcinae : kumpulan sel berbentuk kubus yang terdiri dari 8 sel atau lebihGambar 12.1 menunjukkan cara pembelahan bakteri bentuk kokus sehingga membentuk pengelompokan seperti tersebut diatas.Bakteri berbentuk batang mungkin terdapat dalam bentuk berpasangan (diplobasili) atau membentuk rantai (streptobasili). Pengelompokan ini pada beberapa keadaan bukan merupakan sifat morfologinya, melainkan dipengaruhi oleh tahap pertumbuhan atau kondisi kultur.

Gambar 10.1. Cara perkembangbiakan bakteri bentuk kokus (Pelczar et al., 1977)Bakteri pembentuk spiral (tunggal, spirilum; jamak, spirila) terdapat secara terpisah-pisah (tunggal), tetapi masing-masing spesies berbeda dalam panjang, jumlah, dan amplitudo spiralnya, serta ketegaran dinding selnya. Sebagai contoh, beberapa spesies ukurannya pendek dengan spiral yang padat, sedangkan spesies lainnya mungkin sangat panjang dengan bentuk seperti tali berputar (bergelombang). Bakteri yang ukurannya pendek dengan spiral yang tidak lengkap disebut bakteri koma atau vibrio.Bakteri berbentuk bulat pada umumnya lebih tahan terhadap proses pengolahan, misalnya pemanasan, pendinginan dan pengeringan, dibandingkan dengan bakteri berbentuk batang. Demikian pula bakteri yang bergerombol (stapilokoki) lebih sukar dibunuh dengan proses pengolahan dibandingkan dengan bakteri di mana selnya terpisah-pisah atau membentuk rantai.Susunan Dinding SelBakteri dibedakan atas dua kelompok berdasarkan komposisi dinding sel serta sifat pewarnaannya, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Selain perbedaan dalam sifat pewarnaan bakteri gram positif dan gram negatif juga berbeda dalam sensitivitasnya terhadap kerusakan mekanis / fisis, terhadap enzim, disinfektan dan antibiotik. Beberapa perbedaan sifat-sifat bakteri gram positif dan gram negatif dapat dilihat pada tabel 12.2. Bakteri gram positif lebih sensitif terhadap penisilin, tetapi lebih tahan terhadap perlakuan fisik atau enzim dibandingkan bakteri gram negatif. Bakteri gram negatif lebih sensitif terhadap antibiotik lainnya seperti streptomisin.Tabel 10.2 Perbedaan relatif sifat bakteri gram positif dan gram negatifSifatPerbedaan relatif

Bakteri gram positifBakteri gram negatif

Komposisi dinding selKetahanan terhadap penisilinPenghambatan oleh pewarna basa (misalnya violet kristal)Kebutuhan nutrienKetahanan terhadap perlakuan fisikKandungan lipid rendah (1-4%)Lebih sensitifLebih dihambatKebanyakan spesies relatif kompleksLebih tahanKandungan lipid tinggi (1-22%)Lebih tahanKurang dihambatRelatif sederhanaKurang tahan

Pembentukan KapsulPembentukan kapsul oleh bakteri dipengaruhi oleh medium pertumbuhan dan mungkin kondisi lingkungannya. Beberapa spesies bakteri, misalnyaLactobacillus bulgaricusmembentuk kapsul jika ditumbuhkan pada susu, tetapi tidak membentuk kapsul jika ditumbuhkan pada medium laboratorium, misalnya Nutrient Broth. Kapsul terutama terdiri dari polisakarida, dan mungkin polipeptida atau kompleks polisakarida protein. Beberapa macam polisakarida yang mungkin menyusun kapsul adalah dekstran, levan, dan selulosa.Bacillus anthracismemproduksi kapsul polipeptida yang merupakan polimer dari asam D-glutamat. Pneumokoki dibedakan atas 70 tipe yang berbeda berdasarkan perbedaan dalam komposisi kapsulnya.Bakteri pembentuk kapsul jika tumbuh pada suatu medium akan membentuk koloni yang besifat mukoid, sedangkan jika tumbuh pada makanan menyebabkan makanan menjadi berlendir. Pembentukan kapsul oleh bakteri meningkatkan ketahanan bakteri terhadap panas, bahan kimia, maupun sel fagosit jika bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh.Pembentukan EndosporaEndospora bakteri mulai terbentuk pada akhir fase logaritmik. Ciri-ciri endospora bakteri adalah sebagai berikut :1. Dibentuk oleh sel basilus, misalnya yang sering ditemukan pada makanan terutama adalah dari jenisBacillusdanClostridium.2. Endospora bakteri sangat tahan terhadap pemanasan, pengeringan dan desinfektan.3. Endospora sukar untuk diwarnai, tetapi sekali diwarnai sukar untuk dihilangkan.4. Dibentuk pada kondisi yang tidak memungkinkan untuk pertumbuhan sel vegetatif (gambar 12.2.)5.

Gambar 10.2. Bagan pembentukan spora, germinasi, dan pertumbuhan spora germinasi pada bakteri1. Bentuk dan posisi spora di dalam sel mungkin berbeda pada masing-masing spesies (gambar 12.3). Spora mungkin terletak pada ujung atau di tengah sel, dan sel vegetatif yang mengandung spora mungkin mengalami pembengkakan atau ukurannya tetap sama. Sifat-sifat ini dapat digunakan untuk identifikasi bakteri.Gambar 10.3. Berbagai bentuk dan lokasi spora di dalam sel beberapa spesies Bacillus dan Clostridium (Pelczar et al., 1977)Endospora mengandung ion kalsium dan DPA (dipicolinic acid) dalam jumlah relatif tinggi, karena selama pembentukan spora terjadi kenaikan absorbsi ion kalsium dan sintesis DPA. Endospora tidak melakukan aktivitas metabolisme. Oleh karena itu, bersifat dorman. Pada waktu germinasi, sifat dorman endospora hilang, sehingga sudah mulai terjadi aktivitas metabolisme yang mengakibatkan sel dapat tumbuh. Proses germinasi dirangsang oleh perlakuan kejutan panas (heat shock) pada suhu subletal (tidak mematikan), adanya asam amino, glukosa, dan ion-ion magnesium dan mangan. Perbedaan sifat-sifat gel vegetatif dan endospora dapat dilihat pada tabel 12.3.Tabel 10.3 Perbedaan sifat-sifat antara sel vegetatif dengan endospora bakteriSifatSel vegetatifEndospora

StrukturMikroskopisKomposisi kimia : Kalsium Asam dipikolinat Parahidroksi benzoat Polisakarida Protein Asam amino sulfurAktivitas enzimatikMetabolisme (pengambilan O2)Sintesis makromolekulmRNAKetahanan panasKetahanan radiasiKetahanan terhadap bahan kimia dan asamKemampuan untuk diwarnaiHidrolisis oleh lisozimSel bakteri gram positifNonrefraktilRendahTidak adaAdaTinggiLebih rendahRendahTinggiTinggiAdaAdaRendahRendahRendahMudahSensitifKorteks tebal selubung spora eksosporium (beberapa sp.)RefraktilTinggiAdaTidak adaRendahLebih tinggiTinggiRendahRendah atau tidak adaTidak adaRendah atau tidak adaTinggiTinggiTinggiHanya dengan metode tertentutahan

Brock (1974)10.2 PERTUMBUHAN BAKTERI PADA MAKANANBakteri tumbuh dengan cara pembelahan biner, yang berarti satu sel membelah menjadi dua sel (gambar 12.4). Waktu generasi, yaitu waktu yang dibutuhkan oleh sel untuk membelah, bervariasi tergantung dari spesies dan kondisi pertumbuhan. Tabel 12.4 menunjukkan waktu generasi beberapa bakteri yang sering ditemukan di dalam makanan jika ditumbuhkan pada medium dan suhu tertentu.Semua bakteri yang tumbuh pada makanan bersifat heterotropik, yaitu membutuhkan zat organik untuk pertumbuhannya. Dalam metabolismenya bakteri heterotropik menggunakan protein, karbohidrat, lemak dan komponen makanan lainnya sebagai sumber karbon dan energi untuk pertumbuhannya. Beberapa bakteri dapat mengoksidasi karbohidrat secara lengkap menjadi CO2dan H2O, atau memecahnya menjadi asam, alkohol, aldehida atau keton. Bakteri juga dapat memecah protein yang terdapat di dalam makanan menjadi polipeptida, asam amino, amonia, dan amin. Beberapa spesies tertentu dapat memecah lemak menjadi gliserol dan asam lemak. Meskipun bakteri membutuhkan vitamin untuk proses metabolismenya, beberapa dapat mensintesis vitamin-vitamin tersebut dari komponen lainnya di dalam medium. Bakteri lainnya tidak dapat tumbuh jika tidak ada vitamin di dalam mediumnya. Vitamin yang dibutuhkan oleh beberapa bakteri dapat dilihat pada tabel 12.5.Tabel 10.4. Waktu generasi beberapa spesies bakteriBakteriMediumSuhu (oC)Waktu generasi(menit)

Bacillus mycoidesB. thermophilusEscherichia coliLactobacillus acidophilusMycobacterium tuberculosisStaphylococcus aureusStreptococcus lactisBrothBrothBrothSusuSusuSintetikBrothBrothSusu3755373737373737372818.31712.566-87792-93227-304826

Pelczar et al. (1977)Tabel 10.5. Vitamin yang dibutuhkan oleh beberapa bakteriBakteriVitamin yang dibutuhkan

Bacillus anthracisClostridium tetaniBrucella abortusLactobacillus sp.Leuconostoc mesenteroidesProteus morganiiLeuconostoc dextranicumThiamin (B1)Ribovlamin (B2)NiasinPiridoksinKobalaminBiotinAsam pantothenatAsam folat

Pelczar et al. (1977)Gambar 10.4. Pembelahan biner pada bakteri (Pelczar et al., 1977)Jika tumbuh pada bahan pangan, bakteri dapat menyebabkan berbagai perubahan pada penampakan maupun komposisi kimia dan cita-rasa bahan pangan tersebut. Perubahan yang dapat terlihat dari luar misalnya perubahan warna, pembentukan film atau lapisan pada permukaan seperti pada minuman atau makanan cair / padat, pembentukan lendir, pembentukan endapan atau kekeruhan pada minuman, pembentukan gas, bau asam, bau alkohol, bau busuk, dan berbagai perubahan lainnya.10.3 KLASIFIKASI BAKTERIBakteri diberi nama yang terdiri dari nama jenis (genus), spesies dan galur (strain). Nama spesies kadang-kadang menunjukkan sifat, warna atau penemunya. Sebagai contoh,Mycobacterium tuberculosis(penyebab tuberkulosis),Streptococcus albus(berwarna putih),Bacillus stearothermophilus(bersifat termofilik),Clostridium welchii, danPropionibacterium shermanii.Bakteri tergolong dalam kelas Schizomycetes dan tediri dari beberapa ordo, yaitu :1. Pseudomonadales2. Eubacteriales3. Actinomycetales4. Chlamydobacteriales5. Myxobacteriales6. SpirochaetalesAnggota dari ordo Pseudomonadales dan Eubacteriales sering tumbuh pada makanan, dan beberapa penting dalam industri pangan. Hanya beberapa anggota dari Actinomycetales dan Chlamydobacteriales yang penting dalam mikrobiologi pangan, sedangkan anggota dari kedua ordo terakhir yaitu Myxobacteriales dan Spirochaetales tidak umum dijumpai pada makanan.Dalam Bergeys Manual of Systematic Bacteriology, bakteri dikelompokkan berdasarkan grup menurut bentuk, sifat pewarnaan gram, dan kebutuhannya akan oksigen.Jenis bakteri yang dijumpai pada makanan menurut famili dapat dilihat pada tabel 12.6, sedangkan pengelompokannya adalah sebagai berikut :1. Bakteri basili dan koki gram negatif, aerobik2. Bakteri basili gram negatif, anaerobik fakultatif3. Bakteri basili gram negatif, anaerobik4. Bakteri basili dan kokobasili gram negatif5. Bakteri koki gram positif6. Bakteri basili gram positif, tidak berspora7. Bakteri basili gram positif, berspora8. Bakteri dengan sel bercabang atau bertugas10.4 BAKTERI BASILI DAN KOKI GRAM NEGATIF, AEROBIKJenis bakteri yang termasuk dalam kelompok ini adalah :Famili PseudomonadaceaePseudomonasXanthomonasGluconobacterFamili HalobacteriaceaeHalobacteriumHalococcusFamili tidak menentuAlcaligenesAcetobacterBrucellaSemua bakteri dalam kelompok ini bersifat aerobik, dan yang sering ditemukan pada makanan merupakan flora normal pada tanah dan air. Salah satu jenis, yaituBrucella, merupakan patogen pada hewan. Jenis dalam kelompok ini umumnya tumbuh cepat pada makanan.Kebanyakan jenis dalam kelompok ini dapat mengoksidasi gula, tetapiGluconobacterdanAcetobacterdapat mengoksidasi etanol menjadi asam asetat. Oleh karena itu, penting dalam industri asam asetat (cuka). Bakteri dalam kelompok ini dapat mengoksidasi asam amino secara lengkap menjadi CO2dan H2O dengan membebaskan amonia, atau kadang-kadang melepaskan H2S jika asam aminonya mengandung grup sulfihidril. Kebanyakan jenis dalam kelompok ini dapat tumbuh pada medium sederhana yang hanya terdiri dari mineral penting, amonia dan karbohidrat atau asetat sebagai sumber karbon. Suhu optimum, kecuali yang bersifat patogen, adalah 20-30oC, meskipun beberapa jenis dapat tumbuh pada suhu di bawah 0oC.Tabel 10.6. Jenis bakteri yang ditemukan pada makanan menurut familiFamiliJenisFamili tidak menentu

PseudomonadaceaeHalobacteriaceaeEnterobactenaceaeVibrionaceaePseudomonasXanthomonasGluconobacterHalobacteriumHalococcusEscherichiaEdwardsiellaCitrobacterSalmonellaShigellaKlebsiellaEnterobacterHafniaSerratiaProteusYersiniaErwiniaVibrioAeromonasPhotobacteriumlucibacteriumAlcaligenesBrucellaAcetobacterZymomonasFlavobacteriumChromobacterium

BacteroidaceaeNeisseriaceaeMicrococcaceaeStreptococcaceaeBacillaceaeLactobacillaceaeGrup CoryneformMycobacteriaceaeStreptomycetaceaeRickettsieaeSpirochaetaceaeBacteroidesMoraxellaAcinetobacterMicrococcusStraphylococcusStreptococcusLeuconostocPediococcusAerococcusBacillusSporolactobacillusClostridiumDesulfatomaculumLactobacillusCorybacteriumKurthiaMycobacteriumStreptomycesCoxiellaLeptospiraDesulfovibrioBrevibacteriumMicrobacterium

Ayres et al. (1980)PseudomonasPseudomonasmerupakan salah satu jenis dalam kelompok ini yang sering menimbulkan kebusukan makanan. Bakteri ini besifat motil dengan flagela polar. Sifat-sifatPseudomonasyang penting yang mempengaruhi pertumbuhannya pada makanan adalah sebagai berikut :1. Umumnya mendapatkan sumber karbon dari senyawa yang bukan karbohidrat.2. Dapat menggunakan senyawa-senyawa sumber nitrogen sederhana.3. Kebanyakan spesies tumbuh baik pada suhu rendah (bersifat psikrofilik atau mesofilik dengan suhu optimum relatif rendah), kecualiP. aeruginosadanP. fluorescensyang dapat tumbuh pada suhu 37oC.4. Memproduksi senyawa-senyawa yang menimbulkan bau busuk.5. Dapat mensintesis faktor-faktor pertumbuhan dan vitamin.6. Beberapa spesies bersifat proteolitik (memecah protein) dan lipolitik (memecah lemak), atau pektinolitik (memecah pektin).7. Pertumbuhan pada kondisi aerobik berjalan cepat, dan biasanya membentuk lendir.8. Beberapa spesies memproduksi pigmen, misalnyaP. fluorescensmemproduksi pigmen fluoresein yang bersifat fluorecens dan larut air,P. nigrifaciensmemproduksi pigmen hitam, danP. aeruginosamemproduk pigmen piosianin yang berwarna biru.9. KebanyakanPseudomonas, kecualiP. syringe, bersifat oksidase positif, dan akan membentuk warna biru jika ditambahkan senyawa dimetil-p-fenilenediamin dihidroklorida.10. Tidak tahan terhadap panas dan keadaan kering. Oleh karena itu, mudah dibunuh dengan proses pemanasan dan pengeringan.Gluconobacter dan AcetobacterJenisGluconobacter(dulu disebutAcetomonas) danAcetobacterbersifat motil (polar) atau nonmotil, dan memproduksi asam asetat dari etanol. Spesies yang sering digunakan dalam industri asam asetat (cuka) adalahC. suboxydansdanA. aceti.G. oxydanssering menimbulkan masalah pada industri bir karena sering tumbuh pada bir dengan membentuk lendir.A. xylinummemproduksi kapsul secara berlebihan dan digunakan dalam pembuatan nata de coco.Halobacterium dan HalococcusHalobacteriumdanHalococcusadalah termasuk dalam kelompok bakteri yang bersifat halofilik, yaitu dapat tumbuh pada konsentrasi NaCl dengan kisaran 3.5% sampai jenuh. Bakteri ini ditemukan dalam air laut dan garam. Salah satu spesies yaituHalobacterium salinarumbersifat halofilik obligat, kromogenik (memproduksi pigmen), dan sering ditemukan pada ikan asin.AlcaligenesAlcaligenesmerupakan jenis bakteri yang sering menimbulkan masalah pada pendinginan makanan karena bakteri ini bersifat psikrotropik. Kebanyakan spesies bersifat proteolitik, yaitu memecah protein menjadi asam amino, pepton kemudian amonia, sehingga menghasilkan reaksi alkali. Beberapa spesies memproduksi pigmen.A. viscolactis / viscosussering menimbulkan lendir pada susu, sedangkanA. metalcaligenessering tumbuh pada keju.10.5 BAKTERI BASILI GRAM NEGATIF, ANAEROBIK FAKULTATIFJenis bakteri yang termasuk dalam kelompok ini adalah :Famili EnterobacteriaceaeEscherichia Edwardsiella Citrobacter Salmonella Shigella Klebsiella Enterobacter Hafnia Serratia Proteus Yersinia ErwiniaFamili VibrionaceaeVibrio Aeromonas Photobacterium LucibacteriumFamili tidak menentuZymomonas Chromobacterium FlavobacteriumBakteri dalam kelompok ini tumbuh pada kondisi aerobik maupun anaerobik. Pada kondisi aerobik, bakteri ini mengoksidasi asam amino, sedangkan jika tidak terdapat oksigen, metabolisme menjadi bersifat fermentatif, dan energi diproduksi dengan cara memecah gula menjadi asam organik. Hampir semua spesies dalam kelompok ini dapat tumbuh pada medium sederhana pada kisaran pH dan suhu yang luas, yaitu mulai suhu kurang dari 10oC sampai lebih dari 40oC.EnterobacteriaceaeKebanyakan anggota dari famili Enterobacteriaceae mempunyai flagela monotrikat, kecualiShigellayang tidak mempunyai flagela. JenisEscherichia,Enterobacter(dahulu disebutAerobacter) danKlebsielladisebut kelompok baktero koli (koliform), dan sering digunakan dalam uji sanitasi air dan susu. JenisEscherichiahanya mempunyai satu spesies yaituE. coli, dan disebut koliform fekal karena ditemukan di dalam saluran usus hewan dan manusia, sehingga sering terdapat di dalam feses. Bakteri ini sering digunakan sebagai indikator kontaminasi kotoran. SpesiesEnterobactermisalnyaE. aerogenesdisebut koliform nonfekal karena tidak merupakan flora normal di dalam saluran pencernaan, melainkan ditemukan pada tanaman / hewan yang telah mati, dan sering menimbulkan lendir pada makanan. JenisKlebsiellamempunyai kapsul dan sering ditemukan dalam saluran pernapasan dan usus. Salah satu spesiesnya, yaituK. pneumoniaemenyebabkan pneumonia pada manusia.Salmonella,ShigelladanYersiniamerupakan bakteri patogen yang berbahaya.Salmonellaselain dapat menyebabkan gejala gastrointestinal (gangguan perut), juga menyebabkan demam tifus (S. typhi) dan paratifus (S. paratyphi). Spesies-spesies lainnya misalnyaS. pullorum,S. gallinarum, dan banyak spesies lainnya.Shigella, misalnyaS. dysenteriae, dapat menyebabkan disenteri basiler, sedangkanYersinia(dahuluPasteurella), misalnyaY. enterocoliticadapat menyebabkan gejala gastrointestinal.Shigelladapat dibedakan dariSalmonelladanYersiniakarenaShigellatidak mempunyai flagela (non motil), sedangkanSalmonelladanYersiniabersifat motil dengan flagela peritrikat.Proteusmerupakan bakteri proteolitik yang sering menyebabkan kebusukan pada daging, telur dan makanan laut. Beberapa contoh spesies dari jenis ini misalnyaP. vulgariadanP. mirabilis.Serratiajika tumbuh pada makanan menyebabkan timbulnya warna merah karena bakteri ini pada umumnya memproduksi pigmen merah, tetapi beberapa galur koloninya berwarna putih. Bakteri ini bersifat proteolitik dan membentuk kapsul, dan salah satu spesies yang sering ditemukan pada makanan adalahS. marcescens.Erwiniamerupakan patogen pada tanaman. Oleh karena itu, sering ditemukan pada sayur-sayuran. Spesies bakteri ini pada umumnya bersifat pektinolitik, proteolitik, dan beberapa bersifat lipolitik. Salah satu spesies, yaituE. carotovorajika tumbuh pada sayuran, terutama wortel, dapat menyebabkan timbulnya busuk air atau busuk lunak (soft rots).VibrionaceaeAnggota dalam famili Vibrionaceae pada umumnya mempunyai flagela polar, bersifat oksidase positif dan fermentatif. Dua spesies dariVibrio, yaituV. choleraedanV. parahaemolyticusmerupakan bakteri patogen yang berbahaya bagi manusia, di manaV. choleraedapat menyebabkan penyakit kolera dan kolera eltor (olehV. CholeraeEl Tor).V. parahaemolyticussering ditemukan pada makanan-makanan laut, dan pertumbuhannya dirangsang dengan adanya garam.Famili Tidak MenentuFlavobacteriumsering tumbuh pada makanan dan membentuk pigmen kuning, oranye, merah dan cokelat.Zymomonas, misalnyaZ. mobilis, sering tumbuh pada sari buah dan menyebabkan fermentasi seperti khamir, yaitu menghasilkan etanol, CO2dan sedikit asam laktat.10.6 BAKTERI BASILI GRAM NEGATIF, ANAEROBIKJenis bakteri yang termasuk dalam kelompok ini, misalnya :Bacteroides Fusobacterium DesulfovibrioBacteriodes banyak terdapat pada saluran usus manusia, dan telah ditemukan pada daging, susu, dan produk susu.Fusobacteriummenyebabkan infeksi mulut, dan dapat ditularkan melalui alat-alat makan dan ciuman.Desulfovibriomereduksi sulfat menjadi sulfida, dan jika tumbuh pada pikel, sulfida akan bereaksi dengan besi membentuk ferrosulfida yang berwarna hitam.10.7 BAKTERI BASILI DAN KOKOBASILI GRAM NEGATIFBakteri dalam kelompok ini berbentuk batang, tetapi beberapa bentuknya sangat pendek sehingga hampir bulat (kokobasili). Dua dari empat jenis yang termasuk dalam grup ini ditemukan pada makanan, tetapi tidak menyebabkan perubahan cita-rasa, tekstur atau bau, misalnyaMoraxelladanAcinetobacter.10.8 BAKTERI KOKI GRAM POSITIFJenis bakteri yang termasuk dalam kelompok ini adalah :Famili MicrococcaceaeMicrococcus StaphylococcusFamili StreptoccaceaeStreptococcus Leuconostoc Pediococcus AerococcusFamili Micrococcaceae bersifat aerobik dan katalase positif, sedangkan famili Streptoccaceae besifat fermentatif dan tidak membutuhkan oksigen, meskipun tidak akan mati dengan adanya oksigen.Anggota dari famili Streptoccaceae besifat katalase negatif, berbentuk kokus dalam rangkaian membentuk rantai atau tetrad. Bakteri ini tidak mempunyai beberapa atau semua komponen sitokroma. Oleh karena itu, tidak dapat menggunakan oksigen, dan mungkin hanya sedikit sekali menggunakan asam amino untuk energi. Energi diperoleh dengan cara fermentasi gula, dan kebanyakan spesies bakteri ini memproduksi asam berlebihan sehingga menurunkan pH medium sampai di bawah 5.0.MicrococcusMicrococcusmerupakan bakteri berbentuk bulat yang hidup secara menggerombol tidak teratur, atau membentuk paket atau tetrad. Bakteri ini besifat gram positif, aerobik, dan katalase positif. Kebanyakan spesiesMicrococcusmembentuk pigmen berwarna kuning (misalnyaM.Flavus), oranye, merah, atau merah muda (misalnyaM. Roseus). Bakteri ini mempunyai suhu optimum pertumbuhan 25-30oC, masih dapat tumbuh pada suhu 10oC, tetapi tidak dapat tumbuh pada suhu 46oC. Oleh karena itu, dapat dibedakan dari stapilokoki.Micrococcusdapat mengoksidasi glukosa menjadi asam, kebanyakan bersifat proteolitik, tetapi hanya beberapa yang bersifat lipolitik.Sifat-sifat mikrokoki yang menjadikan bakteri ini penting dalam mikrobiologi pangan adalah sebagai berikut :1. Beberapa spesies dapat menggunakan garam amonium atau senyawa nitrogen sederhana lainnya sebagai satu-satunya sumber nitrogen.2. Kebanyakan spesies dapat memfermentasi gula dengan memproduksi sejumlah asam.3. Beberapa besifat proteolitik asam, yaitu memecah protein dengan membentuk asam, misalnyaM. freudenreichii.4. Beberapa spesies sangat tahan garam, dan dapat tumbuh pada substrat dengan nilai aw rendah, misalnya pada proses kuring daging atau fermentasi garam.5. Banyak spesiesMicrococcusyang besifat termodurik, yaitu tahan proses pasteurisasi susu, misalnyaM. varians.6. Banyak spesies yang membentuk warna sehingga jika tumbuh pada makanan dapat menyebabkan perubahan warna makanan.7. Beberapa mikrokoki masih dapat tumbuh pada suhu pendinginan, misalnya 10oC atau kurang.Mikrokoki ditemukan tersebar di alam, dan banyak ditemukan dalam debu dan air. Bakteri ini juga sering ditemukan pada berbagai bahan pangan segar.StaphylococcusStaphylococcusmerupakan bakteri berbentuk bulat yang terdapat dalam bentuk tunggal, berpasangan, tetrad, atau berkelompok seperti buah anggur. Nama bakteri ini berasal dari bahasa Latin staphele yang berarti anggur. Beberapa spesies memproduksi pigmen berwarna kuning sampai oranye, misalnyaS. aureus. Bakteri ini membutuhkan nitrogen organik (asam amino) untuk pertumbuhannya, dan besifat anaerobik fakultatif.Kebanyakan galurS. aureusbersifat patogen dan memproduksi enterotoksin yang tahan panas, di mana ketahanan panasnya melebihi sel vegetatifnya. Beberapa galur, terutama yang besifat patogenik, memproduksi koagulase (menggunakan plasma), bersifat proteolitik, lipolitik, dan betahemolitik. Spesies lainnya, yaituS. epidermidis, biasanya tidak bersifat patogen dan merupakan flora normal yang terdapat pada kulit tangan dan hidung.StreptococcusStreptococcusmerupakan bakteri berbentuk bulat yang hidup secara berpasangan, atau membentuk rantai pendek dan panjang, yaitu tergantung dari spesies dan kondisi pertumbuhannya. Bakteri ini besifat homofermentatif, dan beberapa spesies memproduksi asam laktat secara cepat pada kondisi anaerobik. Oleh karena itu, sering digunakan dalam pengawetan makanan, terutama untuk menghambat pertumbuhan bakteri patogen dan pembentuk racun. Kebanyakan spesies bakteri ini bersifat proteolitik, dan biasanya bersifat lipolitik.Streptokoki dapat dibedakan berdasarkan reaksi serologi menjadi beberapa grup Lancefield, yaitu grup A, B, C, D, dan seterusnya. Tetapi streptokoki yang penting dalam makanan dibedakan atas empat grup berdasarkan sifat fisiologi dan sifat hemolitiknya, yaitu sebagai berikut :1. Grup piogenik2. Grup viridan3. Grup laktat4. Grup enterokokusGrup enterokokus mempunyai beberapa sifat penting yang menjadikan bakteri ini penting dalam mikrobiologi pangan, yaitu :1. Bersifat termodurik sehingga tahan suhu pasteurisasi atau suhu yang lebih tinggi.2. Tahan terhadap garam dengan konsentrasi 6.5% atau lebih.3. Dapat tumbuh pada pH alkali, yaitu pH 9.6.4. Dapat tumbuh pada kisaran suhu yang luas, yaitu mulai dari 5-8oC sampai suhu 48-50oC.Beberapa spesies yang terdapat dalam grup enterokokus misal