pertemuan 5 hukum e-commerce · pdf filehukum e-commerce di indonesia yang terbaru ... didunia...

23
Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE

Upload: dothuy

Post on 06-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE · PDF fileHukum E-Commerce di Indonesia yang terbaru ... didunia baik yang menganut sistem kontinental atau sistem hukum anglo saxon sbg pedoman dalam

Pertemuan 5

HUKUM E-COMMERCE

Page 2: Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE · PDF fileHukum E-Commerce di Indonesia yang terbaru ... didunia baik yang menganut sistem kontinental atau sistem hukum anglo saxon sbg pedoman dalam

Pembahasan

1. Cyber Crime dalam E-Commerce2. Hukum E-Commerce

Page 3: Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE · PDF fileHukum E-Commerce di Indonesia yang terbaru ... didunia baik yang menganut sistem kontinental atau sistem hukum anglo saxon sbg pedoman dalam

Cyber Crime dalam E-Commerce

Cybercrime dalam e-commerce, oleh Edmon Makarimdidefinisikan sebagai segala tindakan yang menghambatdan mengatasnamakan orang lain dalam perdaganganmelalui internet.

Jenis Kejahatan (CyberCrime) berkaitan dengan E-Commerce

1. Pencurian Nomor Kartu Kredit. (Carding)Transaksi e-commerce yang pembayarannya dilakukandengan menggunakan kartu kredit milik orang lain, ataukejahatan penggunaan kartu kredit orang lain secarallegal untuk suatu transaksi

Page 4: Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE · PDF fileHukum E-Commerce di Indonesia yang terbaru ... didunia baik yang menganut sistem kontinental atau sistem hukum anglo saxon sbg pedoman dalam

2. Hacker&CrackerMemasuki, memodifikasi atau merusak homepage.memasuki sistem perbankan dan merusak data basebank.

3. Penyerangan situs atau e-mail melalui virus atauspamming (Virusing & Attacking)

Page 5: Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE · PDF fileHukum E-Commerce di Indonesia yang terbaru ... didunia baik yang menganut sistem kontinental atau sistem hukum anglo saxon sbg pedoman dalam

HUKUM E-CommerceHukum E-Commerce di Indonesia yang terbaru adalah UUNo 11 tahun 2008 tentang Informasi dan TransaksiElektronik (UUITE).Menurut Mas Wigrantoro dalam BisTek No. 10, 24 Juli2000, h. 52 secara garis besar ada lima topic dari cyberlawdi setiap negara yaitu:a. Information security, menyangkut masalah keotentikanpengirim atau penerima dan integritas dari pesan yangmengalir melalui internet. Dalam hal ini diatur masalahkerahasiaan dan keabsahan tanda tangan elektronik.b.On-line transaction, meliputi penawaran, jual-beli,pembayaran sampai pengiriman barang melalui internet

Page 6: Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE · PDF fileHukum E-Commerce di Indonesia yang terbaru ... didunia baik yang menganut sistem kontinental atau sistem hukum anglo saxon sbg pedoman dalam

c. Right in electronic information, soal hak cipta dan hak-hak yang muncul bagi pengguna maupun penyediacontent.

d. Regulation information content, sejauh mana perangkat hukum mengatur content yang dialirkanmelalui internet.

e. Regulation on-line contact, tata karma dalamberkomunikasi dan berbisnis melalui internet termasukperpajakan, retriksi eksport-import, kriminalitas danyurisdiksi hukum.

Page 7: Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE · PDF fileHukum E-Commerce di Indonesia yang terbaru ... didunia baik yang menganut sistem kontinental atau sistem hukum anglo saxon sbg pedoman dalam
Page 8: Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE · PDF fileHukum E-Commerce di Indonesia yang terbaru ... didunia baik yang menganut sistem kontinental atau sistem hukum anglo saxon sbg pedoman dalam

JENIS Kejahatan HUKUM (PASAL)

Carding Pasal 27 UU ITE tahun 2008

Pasal 28 UU ITE tahun 2008

Pasal 29 UU ITE tahun 2008

Pasal 32 UU ITE tahun 2008 ayat (2)

Pasal 35 UU ITE tahun 2008

Hacking Pasal 30 ayat (1), (2) dan (3)

Pasal 31 UU ITE tahun 2008

Craking Pasal 32 ayat (1), (3) UUITE tahun2008

Virusing & Attacking Pasal 33 UU ITE tahun 2008

Kejahatan & Hukumnya

Page 9: Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE · PDF fileHukum E-Commerce di Indonesia yang terbaru ... didunia baik yang menganut sistem kontinental atau sistem hukum anglo saxon sbg pedoman dalam

• Di Indonesia pernah terjadi kasus cybercrime yang berkaitan dengan kejahatan bisnis, tahun 2000 beberapa situs atau web Indonesia diacak-acak oleh cracker yang menamakan dirinya Fabianclone dan naisenodni. Situs tersebut adalah antara lain milik BCA, Bursa Efek Jakarta dan Indosatnet (Agus Raharjo, 2002.37).

Page 10: Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE · PDF fileHukum E-Commerce di Indonesia yang terbaru ... didunia baik yang menganut sistem kontinental atau sistem hukum anglo saxon sbg pedoman dalam

UU ITE tahun 2008pasal 30 ayat 1 di Indonesia. Isinya berbunyi bahwa “mengakses komputer atau sistem elektronik orang lain dengan cara apapun” adalah tindakan kriminal. Apabila dinyatakan bersalah, maka pelaku bisa mendapatkan hukuman penjara paling lama enam tahun dan/atau denda paling besar Rp 600 juta. Ia juga bisa mendapatkan hukuman tambahan untuk tindakan penipuan yang dilakukannya. (Desember 2013 Berita Yahoo)

Page 11: Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE · PDF fileHukum E-Commerce di Indonesia yang terbaru ... didunia baik yang menganut sistem kontinental atau sistem hukum anglo saxon sbg pedoman dalam

Satu lagi kasus yang berkaitan dengancybercrime di Indonesia, kasus tersebutdiputus di Pengadilan Negeri Sleman denganTerdakwa Petrus Pangkur alias Bonny DiobokObok. Dalam kasus tersebut, terdakwa didakwamelakukan Cybercrime. Dalam amarputusannya Majelis Hakim berkeyakinan bahwaPetrus Pangkur telah membobol kartu kreditmilik warga Amerika Serikat, hasilkejahatannya digunakan untuk membelibarang-barang seperti helm dan sarung tanganmerk AGV. Total harga barang yang dibelinyamencapai Rp. 4.000.000,-(Pikiran Rakyat, 31 Agustus 2002).

Page 12: Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE · PDF fileHukum E-Commerce di Indonesia yang terbaru ... didunia baik yang menganut sistem kontinental atau sistem hukum anglo saxon sbg pedoman dalam

Dalamlalu lintas kejahatan cyber dunia, Indonesia berada di peringkat2, sedangkan China sebagai negara yang dianggap paling banyak lalulintas serangan cyber. Posisi ketiga adalah Amerika Serikat denganpersentase 8,3%, sedangkan Indonesia sebagai runner up sebesar 34%.Posisi keempat Turki dan Rusia berada di posisi ke-5. Indonesia tidaksaja dikenal sebagi pusat kegiatan hacking, tetapi juga menjadi sumberdari 21% lalu-lintas kejahatan cyber dunia selama triwulan pertamatahun ini, menurut laporan Akamai Technologies.Dari jenis aktivitas kejahatan yang terpantau di Indonesia, terlihat bahwaserangan botnet atau serangan melalui penyusupan programsangatagresif, menurut penelitian tersebut.Data terakhir menunjukkan terjadinya perubahan yang cepat diIndonesia. Sebelumnya Indonesia tercatat hanya 1% dari lalu-lintasserangan online selama triwulan keempat tahun lalu, menurut Akamaisebagaimana dikutip Bloomberg(23/7/2013),Bisnis-Kepri.com,Juli 2013

Page 13: Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE · PDF fileHukum E-Commerce di Indonesia yang terbaru ... didunia baik yang menganut sistem kontinental atau sistem hukum anglo saxon sbg pedoman dalam

HUKUM E-COMMERCE INTERNASIONAL

Terdapat beberapa peraturan-peraturan yang dapat dijadikan pedoman dalam pembuatan peraturan e-commerce , yaitu :

1. UNCITRAL Model Law on Electronic Commerce.Peraturan ini dibuat oleh Perserikatan Bangsa Bangsaatau United Nation. Peraturan ini dapat digunakan olehbangsa-bangsa didunia ini baik yang menganut sistemkontinental atau sistem hukum anglo saxon.

Page 14: Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE · PDF fileHukum E-Commerce di Indonesia yang terbaru ... didunia baik yang menganut sistem kontinental atau sistem hukum anglo saxon sbg pedoman dalam

2. Singapore Electronic Transaction Act ( ETA)

1. Tidak ada perbedaan antar data elektronik dengan dokumentertulis.

2. Suatu data elektronik dapat menggantikan suatu dokumentertulis

3. Penjual atau Pembeli atau pihak-pihak bisnis dapatmelakukan kontrak secara elektronik.

4. Suatu data elektronik dapat menjadi alat bukti dipengadilan.5. Jika data elektronik telah diterima oleh para pihak-pihak yang

berkesepakatan, maka mereka harus bertindak sebagaimanakesepakatan yang terdapat pada data tersebut.

Terdapat 5(lima) hal yang perlu digaris bawahi yaitu :

Page 15: Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE · PDF fileHukum E-Commerce di Indonesia yang terbaru ... didunia baik yang menganut sistem kontinental atau sistem hukum anglo saxon sbg pedoman dalam

3. EU Direct on Electronic Commerce

1. Setiap negara-negara anggota akan memastikan bahwa sistemhukum negera yang bersangkutan memperbolehkan kontrakdibuat dengan menggunakan sarana elektronik.

2. Para negara anggota dapat pula membuat pengecualianterdapat ketentuan dalam hal :

Peraturan ini menjadi undang-undang pada tanggal 8 Juni2000, terdapat beberapa hal yang perlu digaris bawahi yaitu

a. Kontrak untuk membuat atau mengalihkan hak atas real-estate.

b. Kontrak yang diatur didalam hukum keluarga.c. Kontrak penjaminan.d. Kontrak yang melibatkan kewenangan pengadilan.

Page 16: Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE · PDF fileHukum E-Commerce di Indonesia yang terbaru ... didunia baik yang menganut sistem kontinental atau sistem hukum anglo saxon sbg pedoman dalam

Aspek Hukum terhadap Kejahatan Cyber

Dalam kaitannya dengan penentuan hukum yang berlaku dikenal beberapa asas yang biasa digunakan, yaitu

1. Azas Subjective TerritorialityAzas yang menekankan bahwa keberlakuan hukumditentukan berdasarkan tempat perbuatan dilakukan danpenyelesaian tindak pidananya dilakukan dinegara lain.

2. Azas Objective TerritorialityAzas yang menyatakan bahwa hukum yang berlakuadalah hukum dimana akibat utama perbuatan itu terjadidan memberikan dampak yang sangat merugikan baginegara yang bersangkutan.

Page 17: Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE · PDF fileHukum E-Commerce di Indonesia yang terbaru ... didunia baik yang menganut sistem kontinental atau sistem hukum anglo saxon sbg pedoman dalam

3. Azas NasionalityAzas yang menentukan bahwa Negara mempunyaijurisdiksi untuk menentukan hukum berdasarkankewarganegaraan pelaku.

4. Azas Protective PrincipleAzas yang menekankan jurisdiksi berdasarkankewarganegaraan korban.

5. Azas UniversalityAzas ini menentukan bahwa setiap negara berhak untukmenangkap dan menghukum para pelaku pembajakan.

Page 18: Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE · PDF fileHukum E-Commerce di Indonesia yang terbaru ... didunia baik yang menganut sistem kontinental atau sistem hukum anglo saxon sbg pedoman dalam

6. Azas Protective PrincipleAzas yang menyatakan berlakunya hukum didasarkanatas keinginan negara untuk melindungin kepentingannegara dari kejahatan yang dilakukan diluar wilayahnyayang umumnya digunakan apabila korban adalah negaraatau pemerintah.

Page 19: Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE · PDF fileHukum E-Commerce di Indonesia yang terbaru ... didunia baik yang menganut sistem kontinental atau sistem hukum anglo saxon sbg pedoman dalam

SOAL LATIHAN1. Azas yang menentukan bahwa negara mempunyai jurisdiksi

untuk menentukan hukum berdasarkan kewarganegaraanpelaku pada aspek hukum cyber crime adalah :

a. Zone Teriterotialityb. Azas Objective territoriality c. Azas Passive Nasionalityd. Azas Nasionalitye. Azas Subjective territoriality

2. Pemakaian kartu kredit milik orang lain di dalam cyber crime disebut ........a. Hacking d. Carding b. Joy Computing e. Computing Crackc. Data Didling

Page 20: Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE · PDF fileHukum E-Commerce di Indonesia yang terbaru ... didunia baik yang menganut sistem kontinental atau sistem hukum anglo saxon sbg pedoman dalam

2. Pemakaian kartu kredit milik orang lain di dalam cyber crime disebut ........a. Hacking d. Carding b. Joy Computing e. Computing Crackc. Data Didling

3. Peraturan PBB yang dapat digunakan oleh bangsa-bangsadidunia baik yang menganut sistem kontinental atau sistemhukum anglo saxon sbg pedoman dalam pembuatan peraturane- commerce adalah :a. UNCITRAL Model Law on Electronic Commerce. b. Singapore Electronic Transaction Act ( ETA)c. EU Direct on Electronic Commerce d. Undang-undang No.8 Tahun 1997 e. UNC Of PBB Law International

Page 21: Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE · PDF fileHukum E-Commerce di Indonesia yang terbaru ... didunia baik yang menganut sistem kontinental atau sistem hukum anglo saxon sbg pedoman dalam

3. Peraturan PBB yang dapat digunakan oleh bangsa-bangsadidunia baik yang menganut sistem kontinental atau sistemhukum anglo saxon sbg pedoman dalam pembuatan peraturan e-commerce adalah :a. UNCITRAL Model Law on Electronic Commerce.b. Singapore Electronic Transaction Act ( ETA)c. EU Direct on Electronic Commerced. Undang-undang No.8 Tahun 1997e. UNC Of PBB Law International

4. Jenis Kejahatan Virusing dan Attacking akan di jerat dalam UUITE tahun 2008 dalam pasal :a. Pasal 31b. Pasal 32c. Pasal 33d. Pasal 34e. Pasal 35

Page 22: Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE · PDF fileHukum E-Commerce di Indonesia yang terbaru ... didunia baik yang menganut sistem kontinental atau sistem hukum anglo saxon sbg pedoman dalam

4. Jenis Kejahatan Virusing dan Attacking akan di jerat dalam UU ITE tahun 2008 dalam pasal :a. Pasal 31b. Pasal 32c. Pasal 33 d. Pasal 34e. Pasal 35

5. Jenis Kejahatan Hacking akan di jerat dalam UU ITE tahun 2008 dalam pasal :a. Pasal 31 b. Pasal 32c. Pasal 33 d. Pasal 34e. Pasal 35

Page 23: Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE · PDF fileHukum E-Commerce di Indonesia yang terbaru ... didunia baik yang menganut sistem kontinental atau sistem hukum anglo saxon sbg pedoman dalam

5. Jenis Kejahatan Hacking akan di jerat dalam UU ITE tahun2008 dalam pasal :a. Pasal 31 b. Pasal 32c. Pasal 33 d. Pasal 34e. Pasal 35

1. Azas yang menentukan bahwa negara mempunyai jurisdiksiuntukmenentukan hukum berdasarkan kewarga negaraan pelaku padaaspek hukum cyber crime adalah : a. Zone Teriterotialityb. Azas Objective territoriality c. Azas Passive Nasionalityd. Azas Nasionalitye. Azas Subjective territoriality