perpajakan

19
PERPAJAKAN Pajak Pertambahan Nilai (Ppn) M-8 1 Tony Soebijono

Upload: caspar

Post on 09-Jan-2016

45 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PERPAJAKAN. P ajak Pertambahan Nilai (Ppn) M- 8. Konsep Dasar. Barang Jadi : Nilai: Rp. X Bahan baku: Nilai: Rp. Y Nilai tambah: (Rp. X – Rp. Y) : Rp. Z PPN = 10% x Rp. Z. Definisi:. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PERPAJAKAN

PERPAJAKAN

Pajak Pertambahan Nilai (Ppn)M-8

1Tony Soebijono

Page 2: PERPAJAKAN

Donny Danardono 2

Konsep Dasar

• Barang Jadi : Nilai : Rp. X• Bahan baku : Nilai : Rp. Y• Nilai tambah : (Rp. X – Rp. Y) : Rp. Z

• PPN = 10% x Rp. Z

Page 3: PERPAJAKAN

Definisi:

• Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas setiap pembelian Barang Kena Pajak (BKP) dan pemanfaatan Jasa Kena Pajak baik di dalam wilayah Indonesia maupun dari luar daerah Pabean.

• Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan nilai dari barang atau jasa dalam peredarannya dari produsen ke konsumen. Dalam bahasa Inggris, PPN disebut Value Added Tax (VAT) atau Goods and Services Tax (GST).

• Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi barang atau jasa didalam daerah pabean oleh orang pribadi atau oleh badan

Tony Soebijono 3

Page 4: PERPAJAKAN

PPN adalah pajak yang dikenakan atas :

a. penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh pengusaha;

b. impor Barang Kena Pajak;c. penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh

pengusaha;d. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean

di dalam Daerah Pabean;e. pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah

Pabean;f. ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak;g. ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak; danh. ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak.

Tony Soebijono 4

Page 5: PERPAJAKAN

Donny Danardono 5

DAERAH PABEAN

• Daerah Pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan, dan ruang udara diatasnya serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan Landas Kontinen yang di dalamnya berlaku Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan.

Page 6: PERPAJAKAN

Perihal PPN• PPN termasuk jenis pajak tidak langsung, maksudnya pajak

tersebut disetor oleh pihak lain (pedagang) yang bukan penanggung pajak atau dengan kata lain, penanggung pajak (konsumen akhir) tidak menyetorkan langsung pajak yang ia tanggung.

• Mekanisme pemungutan, penyetoran, dan pelaporan PPN ada pada pihak pedagang atau produsen sehingga muncul istilah Pengusaha Kena Pajak (PKP). Dalam perhitungan PPN yang harus disetor oleh PKP, dikenal istilah pajak keluaran dan pajak masukan.

• Indonesia menganut sistem tarif tunggal untuk PPN, yaitu sebesar 10 %. Dasar hukum Undang-Undang No. 8/1983 berikut revisinya, yaitu Undang-Undang No. 11/1994 dan Undang-Undang No. 18/2000.

Tony Soebijono 6

Page 7: PERPAJAKAN

Ciri khas PPN

Tony Soebijono 7

1. Pengenaan PPN dilaksanakan berdasarkan sistem faktur2. Setiap terjadinya penyerahan BKP / JKP wajib dibuatkan faktur pajak

Faktur pajak merupakan bukti pungutan PPN

Faktur pajak bagi penjual merupakan bukti pajak keluaran

Faktur pajak bagi pembeli merupakan bukti pajak masukan

Page 8: PERPAJAKAN

8

Karakteristik PPN• Pajak tidak langsung

Beban pajak dipikul oleh konsumen akhir. Pengusaha akan menggeser beban pajak kepada Pembeli, sesuai dengan mata rantai produksi dan distribusi hingga ke konsumen akhir melalui pengenaan pajak secara bertingkat. Pengusaha menggeser beban pajaknya melalui pengkreditan pajak.

• Pajak konsumsiPemikul beban pajak berakhir pada konsumen akhir.

• Bersifat NETRALPengenaan PPN didasarkan pada “destination principle” dan hanya dikenakan atas nilai tambahnya saja.PPN dipungut di tempat barang atau jasa tersebut dikonsumsi.

• Pajak ObjektifPPN hanya dikenakan bila terdapat faktor objektif, yaitu:keadaan, peristiwa atau perbuatan hukum yang dapat dikenai pajak. PPN akan mendahulukan Objek, baru kemudian mencari Subjeknya

Page 9: PERPAJAKAN

BARANG DAN JASA YANG TIDAK DIKENAI PPNA. JENIS BARANG YANG TIDAK DIKENAI PPN1. Barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung

dari sumbernya (minyak, gas, batu bara, timah, biji besi dll.)2. Barang-barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat

banyak (sembako).3. Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan,

warung, dan sejenisnya, meliputi makanan dan minuman baik yang dikonsumsi di tempat maupun tidak, termasuk makanan dan minuman yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau katering.

4. Uang, emas batangan, dan surat berharga.

Tony Soebijono 9

Page 10: PERPAJAKAN

B. JENIS JASA YANG TIDAK DIKENAI PPN1. Jasa pelayanan kesehatan medis, meliputi antara lain (dokter umum, dokter

spesialis, psikolog dll.2. Jasa pelayanan sosial meliputi antara lain (panti asuhan, panti jompo, jasa

pemadam kebakaran, jasa penyediaan rumah duka atau jasa pemakaman, termasuk krematorium)

3. Jasa pengiriman surat dengan perangko, meliputi jasa pengiriman surat dengan menggunakan perangko tempel dan menggunakan cara lain pengganti perangko tempel.

4. Jasa keuangan.5. Jasa asuransi.6. Jasa keagamaan, 7. Jasa pendidikan, 8. Jasa kesenian dan hiburan, meliputi semua jenis jasa yang dilakukan oleh pekerja

seni dan hiburan.

Tony Soebijono 10

Page 11: PERPAJAKAN

B. JENIS JASA YANG TIDAK DIKENAI PPN (lanjutan)9. Jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan meliputi jasa penyiaran radio atau televisi

baik yang dilakukan oleh instansi pemerintah atau swasta yang tidak bersifat iklan dan tidak dibiayai oleh sponsor yang bertujuan komersial.

10. Jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa angkutan udara dalam negeri yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jasa angkutan udara luar negeri.

11. Jasa tenaga kerja12. Jasa perhotelan13. Jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan

secara umum, meliputi jenis-jenis jasa yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah seperti pemberian Izin Mendirikan Bangunan (IMB), pemberian Ijin Usaha Perdagangan, pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak dan KTP.

14. Jasa penyediaan tempat parkir yang dilakukan oleh pemilik tempat parkir dan/ atau pengusaha kepada pengguna tempat parkir dengan dipungut bayaran.

Tony Soebijono 11

Page 12: PERPAJAKAN

Sanksi terkait faktur pajak berdasarkan Pasal 14 UU KUP.

1. Faktur Pajak Tidak Dibuat Atau Dibuat Tidak Tepat WaktuPengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP seharusnya menerbitkan faktur pajak ketika melakukan penjualan Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena Pajak (PKP). Kewajiban ini dimuat dalam Pasal 13 ayat (1) Undang-undang PPN. Jika PKP tidak melakukan kewajiban ini maka kepada PKP tersebut dikenakan sanksi berupa denda Pasal 14 ayat (4) KUP sebesar 2% dari Dasar Pengenaan Pajak (DPP). Di samping itu, PKP juga harus menyetorkan PPN yang terutang. Dengan demikian, total yang hatus dibayar oleh PKP tersebut adalah 12% dari Dasar Pengenaan Pajak (DPP).

Tony Soebijono 12

Page 13: PERPAJAKAN

2. Faktur Pajak Diisi Tidak Lengkap

• Dalam faktur pajak yang dibuat oleh PKP, ada ketentuan informasi minimal yang harus dimuat dalam faktur pajak. Ketentuan ini diatur dalam Pasal 13 ayat (5) Undang-undang PPN. Jika PKP membuat faktur pajak yang memuat informasi yang tidak lengkap maka terhadap PKP ini akan dikenakan sanksi Pasal 14 ayat (4) KUP berupa sanksi denda 2% dari DPP.

Tony Soebijono 13

Page 14: PERPAJAKAN

3. Faktur Pajak Dilaporkan Tidak Sesuai Dengan Masa Penerbitannya

• Faktur pajak yang dipungut oleh PKP harus dilaporkan dalam masa pajak diterbitkannya faktur pajak tersebut. Jika faktur pajak dilaporkan dalam masa pajak yang tidak sesuai dengan masa pajak penerbitan faktur pajak, maka atas PKP tersebut dikenakan sanksi denda Pasal 14 ayat (4) UU KUP sebesar 2% dari DPP.

Tony Soebijono 14

Page 15: PERPAJAKAN

Contoh kasus

Sepanjang bulan April 2012, PT Berlian mempunyai transaksi sebagai berikut:

02 April: membeli bahan baku seharga 100 juta (dipungut PPN sebesar 10 juta)

05April: Membeli bahan penunjang produksi seharga 40 juta ( dipungut PPN sebesar 4 juta)

15 April: menjual produknya seharga 200 juta (memungut PPN sebear 20 juta)

Perhitungan PPN:• Jumlah pajak keluaran 20juta• Jumlah pajak masukan 14 juta • PPN kurang bayar 6 juta

Tony Soebijono 15

Page 16: PERPAJAKAN

Tony Soebijono 16

Page 17: PERPAJAKAN

Tony Soebijono 17

Page 18: PERPAJAKAN

Donny Danardono 18

Administrasi

• Melaporkan usaha menjadi PKP• Memungut PPN dan menerbitkan Faktur Pajak• Menyampaikan SPT Masa PPN

Page 19: PERPAJAKAN

• thx