peraturan daerah kota payakumbuh nomor -...

129
PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 07 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2005 – 2025 PAYAKUMBUH, DESEMBER 2012

Upload: buianh

Post on 23-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 07 TAHUN 2012

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)

KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2005 – 2025

PAYAKUMBUH, DESEMBER 2012

Page 2: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH

NOMOR : 07 TAHUN 2012

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)

KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2005 – 2025

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PAYAKUMBUH,

Menimbang : a. bahwa untuk menyelenggarakan pemerintahan, melaksanakan pembangunan daerah dan pelayanan kepada masyarakat disegala bidang agar berjalan efektif, efisien dan tepat sasaran, perlu disusun dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang daerah untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang memuat visi, misi dan arah pembangunan daerah sebagai pedoman dalam pelaksanaannya;

b. bahwa berdasarkan ketentuan pasal 13 ayat (2) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem perencanaan pembangunan nasional dan Pasal 150 ayat (3) huruf e Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa Rencana pembangunan jangka panjang daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu dibentuk Peraturan Daerah Kota Payakumbuh tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2005–2025.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah otonom Kota Kecil dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah jo Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1970 tentang Pelaksanaan Pemerintahan Kotamadya Solok dan Payakumbuh (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 19);

Page 3: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

2. Undang–undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421 )

4. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3848);

7. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

8. Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

Page 4: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

10.Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

11.Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

12.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi danPemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

13.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 48170);

14.Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2005 – 5025 (Lembaran Provinsi Sumatera Barat Tahun 2008 Nomor 7);

15.Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 02 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 02);

16. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 03);

17. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat dan Lembaga Teknis di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 04);

Page 5: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

18. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 05 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 05;

19. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 06 Tahun 2008 tentang Satuan Polisi Pamong Praja Kota payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 06);

20. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 02 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Narkotika Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2009 Nomor 02);

21. Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2009 tentang Struktur Organisasi Tata Kerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2009 Nomor 06).

Dengan persetujuan bersama :

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PAYAKUMBUH

dan

WALIKOTA PAYAKUMBUH

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA

PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)

KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2005 – 2025

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah daerah Kota Payakumbuh.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kota Payakumbuh.

3. Walikota adalah Walikota Payakumbuh.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD

adalah DPRD Kota Payakumbuh.

Page 6: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya

disingkat Bappeda adalah Bappeda Kota Payakumbuh.

6. Rencana Pembangunan Daerah adalah tindakan masa depan yang

tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber

daya yang tersedia yang dilaksanakan oleh semua komponen dalam

rangka mencapai visi, misi dan tujuan yang meliputi Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah, Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah, Rencana Pembangunan

Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah.

7. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Payakumbuh

yang selanjutnya disingkat RPJPD Kota Payakumbuh adalah

dokumen perencanaan untuk Periode 20 (dua puluh) tahun.

8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Payakumbuh

yang selanjutnya disingkat RPJMD Kota Payakumbuh adalah

dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun.

9. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD

adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

10. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan

pada akhir periode perencanaan.

11. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya–upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

12. Arah Kebijakan adalah arah atau tindakan yang diambil oleh

Pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan.

BAB II

PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Pasal 2

(1) Program Pembangunan Daerah Periode 2005 – 2025

dilaksanakan sesuai dengan RPJPD Kota payakumbuh.

(2) Isi dan Rincian RPJPD Kota Payakumbuh dari program

pembangunan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

terdapat pada lampiran Peraturan Daerah ini dan merupakan

satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan

Daerah ini.

Page 7: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

Pasal 3

RPJPD Kota Payakumbuh menjadi pedoman dalam penyusunan

RPJMD Kota Payakumbuh yang memuat visi, misi dan Program

Pemerintah Kota Payakumbuh.

BAB III

PENGENDALIAN DAN EVALUASI

Pasal 4

Pemerintah Daerah melakukan pengendalian dan evaluasi

pelaksanaan RPJPD Kota Payakumbuh.

BAB IV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 5

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran

Daerah Kota Payakumbuh.

Ditetapkan di Payakumbuhpada tanggal 28 Desember 2012

WALIKOTA PAYAKUMBUH

RIZA FALEPI

Diundangkan di Payakumbuhpada tanggal 28 Desember 2012

SEKRETARIS DAERAH KOTA PAYAKUMBUH

IRWANDI

LEMBARAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2012 NOMOR : 07

Page 8: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

LAMPIRAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH NOMOR : 07 TAHUN2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA PAYAKUMBUH 2005-2025

ii

DAFTAR ISIHalaman

PERATURAN DAERAH NOMOR : 07 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA PAYAKUMBUH 2005-2025..................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ............................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .......................................................... 1 – 1

1.2. Pengertian ................................................................ 1 – 2

1.3. Maksud dan Tujuan .................................................. 1 – 2

1.4. Landasan Hukum ....................................................... 1 – 3

1.5. Hubungan RPJPD dengan Dokumen Perencanaan

lainnya ....................................................................... 1 – 4

1.6. Sistematika Penulisan ................................................ 1 – 4

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. Pemerintahan dan Hukum ........................................ 2 – 2

2.1.1 Pemerintahan................................................... 2 – 2

2.1.2 Hukum ............................................................. 2 – 2

2.2. Ekonomi dan Sumber Daya Alam .............................. 2 – 3

2.2.1 Ekonomi .......................................................... 2 – 3

2.2.2 Sumber Daya Alam ......................................... 2 – 7

2.3 Sumber Daya Manusia .............................................. 2 – 9

2.4 Tata Ruang, Prasarana dan Sarana .......................... 2 – 11

2.4.1 Tata Ruang ..................................................... 2 – 11

2.4.2 Prasarana dan Sarana .................................... 2 – 15

2.5 Sosial Budaya ............................................................ 2 – 18

2.5.1 Sosial .............................................................. 2 – 18

2.5.2 Budaya ............................................................ 2 – 21

Page 9: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

LAMPIRAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH NOMOR : 07 TAHUN2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA PAYAKUMBUH 2005-2025

iii

BAB III ISU-ISU STRATEGIS

3.1. Pemerintahan dan Hukum ...................................... 3 – 1

3.2 Ekonomi dan Sumber Daya Alam ............................ 3 – 5

3.2.1 Ekonomi ........................................................ 3 – 5

3.2.2 Sumber Daya Alam ....................................... 3 – 7

3.3 Sumber Daya Manusia ............................................ 3 – 7

3.4 Tata Ruang, Prasarana dan Sarana ........................ 3 – 9

3.5 Lingkungan Hidup .................................................... 3 – 10

3.6 Sosial Budaya .......................................................... 3 – 11

BAB IV PREDIKSI PEMBANGUNAN DAERAH

4.1 Prediksi Pembangunan Pemerintahan dan Hukum . 4 – 1

4.2 Prediksi Pembangunan Ekonomi ............................. 4 – 2

4.3 Prediksi Pembangunan Sumber Daya Manusia ...... 4 – 6

4.4 Prediksi Tata Ruang, Prasarana dan Sarana .......... 4 – 9

4.5 Prediksi Pembangunan Sosial Budaya .................... 4 – 18

BAB V VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

5.1 Visi Pembangunan Daerah ...................................... 5 – 1

5.2 Misi Pembangunan Daerah ..................................... 5 – 3

BAB VI ARAH KEBIJAKAN DAN PENTAHAPAN PEMBANGUNAN DAERAH

6.1 Arah Kebijakan Pembangunan Daerah ................... 6 – 1

6.2 Tahapan Pembangunan Kota .................................. 6 – 22

BAB VII KAIDAH PELAKSANAAN

BAB VIII PENUTUP

Page 10: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

LAMPIRAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH NOMOR : 07 TAHUN2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA PAYAKUMBUH 2005-2025

iv

DAFTAR TABELHalaman

Tabel 2.1 Struktur, Pertumbuhan dan Potensi Pengembangan Ekonomi Kota Payakumbuh 2001-2005......................... 2 – 6

Tabel 2.2 .Pembagian Rencana Tata Ruang Menurut BWK SUB dan BWK di Kota Payakumbuh..................................... 2 14

Tabel 4.1 Proyeksi Pembangunan Ekonomi Kota Payakumbuh Tahun 2005-2025.......................................................... 4 – 6

Tabel 4.2 Prediksi Indikator Pencapaian Pembangunan Sosial dan SDM Kota Payakumbuh......................................... 4 – 8

Tabel 6 Matrik Arah dan Pentahapan Pembangunan Kota Payakumbuh Tahun 2005-2025.................................... 6 - 51

Page 11: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

LAMPIRAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH NOMOR : 07 TAHUN2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA PAYAKUMBUH 2005-2025

v

DAFTAR GAMBARHalaman

Gambar 2.1 Perbandingan Perkembangan IPM Payakumbuh Tahun 1996-2005........................................................................ 2 – 9

Gambar 2.2 Angka Harapan Hidup, 2005............................................ 2 –10

Gambar 2.3 Tingkat Buta Huruf, 2005................................................. 2 –10

Gambar 2.4 Rata-Rata Lama sekolah, 2005....................................... 2 –10

Gambar 2.5 Daya Beli Masyarakat, 2005............................................ 2 –10

Gambar 6 Sistematika Keterkaitan Antara Visi, Misi dan Arah Pembangunan Jangka Panjang Kota Payakumbuh Tahun 2005-2025............................................................ 6 – 2

Page 12: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

LAMPIRAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH NOMOR : 2010TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA PAYAKUMBUH 2005-2025

DAFTAR GAMBARHalaman

Gambar 2.1 Perbandingan Perkembangan IPM Payakumbuh Tahun 1996-2005........................................................................... 2 – 9

Gambar 2.2 Angka Harapan Hidup 2005............................................ 2 –10

Gambar 2.2 Angka Harapan Hidup 2005............................................ 2 –10

Gambar 2.4 Rata-Rata Lama sekolah, 2005......................................... 2 –10

Gambar 2.4 Rata-Rata Lama sekolah, 2005......................................... 2 –10

Gambar 6 Sistematika Keterkaitan Antara Visi, Misi dan Arah Pembangunan Jangka Panjang Kota Payakumbuh Tahun 2005-2025.......................................................... 6 – 2

Page 13: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

BAB I

PENDAHULUAN

engan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kota Payakumbuh yang merupakan bagian integral dari Provinsi Sumatera Barat dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) telah ikut secara aktif

mengisi kemerdekaan sejak proklamasi 17 Agustus 1945 yang lalu. Dalam upaya mengisi kemerdekaan tersebut berbagai kemajuan maupun kesulitan telah dialami oleh masyarakat Kota Payakumbuh sampai menghasilkan pembangunan sebagaimana telah dinikmati dewasa ini oleh masyarakat daerah secara keseluruhan. Namun demikian, tidak dapat disangkal bahwa masih terdapat beberapa kelemahan dan kekurangan yang dialami sehingga belum semua keinginan dan cita-cita kemerdekaan dapat diwujudkan sampai saat ini. Karena itu, upaya untuk melanjutkan proses pembangunan daerah untuk masa dua puluh tahun ke depan dalam bentuk penyusunan Rencana Pembangunan Jangka PanjangDaerah (RPJPD) Kota Payakumbuh 2005-2025 merupakan upaya yang sangat penting sekali dalam rangka mendorong proses pembangunan daerah kearah yang lebih baik dan bermanfaat dalam rangka mewujudkan aspirasi, keinginan dan cita-cita masyarakat untuk mecapai kondisi daerah yang maju, agamais dan sejahtera.

1.1 LATAR BELAKANG

1. Dalam rangka memberikan arah yang jelas tentang pembangunan jangka panjang daerah, Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan agar masing-masing daerah (provinsi, kabupaten dan kota) menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang(RPJP) Daerah untuk masa 20 tahun ke depan. Dalam rangka ini, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan pemerintah Kota Payakumbuh bersama-sama dengan seluruh tokoh dan pemuka masyarakat telah berhasil menyusun Rencana PembangunanJangka Panjang Kota Payakumbuh Tahun 2005-2025.

2. RPJPD Kota Payakumbuh 2005-2025 selanjutnya dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) untuk setiap periode lima tahunan dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) pada setiap tahunnya. Dokumen perencanaan pembangunan ini nantinya akan dijadikan dasar dalam proses penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD).

D

Page 14: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

1 - 2

3. Penyusunan RPJPD Kota Payakumbuh didasarkan pada analisis tentang gambaran umum kondisi daerah, isu-isu strategis, prediksi pembangunan 20 tahun kedepan serta aspirasi dan keinginan masyarakat daerah yang dijaring melalui kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) yang dihadiri oleh pihak eksekutif, berbagai tokoh masyarakat, baik alim ulama, cadiakpandai dan bundo kanduang.

4. Proses penyusunan RPJPD Kota Payakumbuh dilakukan melalui 3(tiga) tahapan, yaitu : (a) penyiapan rancangan awal RPJPD oleh Bappeda, (b) pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk membahas rangcangan awal RPJPD tersebut dengan melibatkan berbagai tokoh masyarakat seperti alim ulama, pemuka adat, cadiak pandai, tokoh masyarakat lainnya, (c) penyusunan rancangan akhir RPJPD Kota Payakumbuh 2005-2025 serta pengesahan dan penetapannya oleh DPRD Kota Payakumbuh.

1.2 PENGERTIAN

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Payakumbuh adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah yang merupakan jabaran dari tujuan dibentuknya Pemerintahan Kota Payakumbuh sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 08 Tahun 1956, Tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Kecil Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 19). RPJPD ini ditampilkan dalam beberapa bab yang mencakup : gambaran kondisi umum daerah, isu-isu strategis, prediksi pembangunan daerah, visi dan misi pembangunan jangka panjang daerah serta arah kebijakan dan pentahapan pembangunan daerah untuk masa 20 tahun ke depan selama kurun waktu mulai tahun 2005 hingga 2025 sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

RPJPD Kota Payakumbuh 2005-2025 sebagai salah satu dokumen perencanaan pembangunan daerah, bertujuan untuk memberikan arah pembangunan jangka panjang daerah untuk periode 20 tahun ke depan. Dokumen ini sekaligus menjadi acuan, bagi seluruh komponen daerah (pemerintah, masyarakat dan dunia usaha) di dalam mewujudkan aspirasi dan cita-cita masyarakat Kota Payakumbuh untuk mewujudkan kehidupan yang lebih maju, agamais dan sejahtera sesuai dengan visi, misi dan arah pembangunan yang telah disepakati bersama. Dengan demikian

Page 15: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

1 - 3

diharapkan seluruh upaya yang dilakukan oleh masing-masing pelaku pembangunan akan bersifat sinergis, koordinatif dan saling melengkapi satu sama lainnya dalam mendorong proses pembangunan daerah Kota Payakumbuh secara keseluruhan.

1.4 LANDASAN HUKUM

Landasan Idiil dari RPJPD Kota Payakumbuh adalah Pancasila danlandasan konstitusionil adalah Undang-Undang Dasar 1945 sesuai dengan revisi terakhir yang telah dilakukan. Sedangkan landasan operasional meliputi seluruh peraturan perundang-undangan berlaku yang berkaitan langsung dengan pembangunan nasional dan daerah. Ketentuan perundang-undangan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

7. Undang-Undang No 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

10. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 4 Tahun 2007tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah PropinsiSumatera Barat Tahun 2006-2010;

11. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2008tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Propinsi Sumatera Barat Tahun 2005-2025.

12. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 18 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Payakumbuh 2003-2013.

Page 16: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

1 - 4

1.5 HUBUNGAN RPJPD DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA

1. RPJPD Kota Payakumbuh disusun dengan mengacu pada RPJP Nasional 2005-2025 sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 dan RPJPD Provinsi Sumatera Barat untuk kurun waktu yang sama;

2. RPJPD disusun dengan mempedomani RTRW sesuai dengan ketentuan pasal 26 ayat (2) UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

3. RPJPD ini selanjutnya merupakan dasar utama bagi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Payakumbuh yang masing-masingnya untuk periode 5 tahun sesuai dengan masa jabatan kepala daerah;

4. RPJPD ini juga menjadi pedoman bagi penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) bagi masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan Kota Payakumbuh sesuai dengan tugas pokok dan fungsi institusinya;

5. RPJPD ini juga menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) untuk setiap tahunnya.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan RPJPD Kota Payakumbuh disusun dan ditetapkan dengan memperhatikan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang RPJP Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Berdasarkan ketiga pedoman tersebut, sistematika dan tata-urut penulisan RPJPD Kota Payakumbuh 2005-2025 adalah sebagai berikut :

Bab I. Pendahuluan

Bab II. Gambaran Umum Kondisi Daerah

Bab III. Isu–Isu Strategis

Bab IV. Prediksi Pembangunan Daerah

Bab V. Visi, Misi Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Bab VI. Arah Kebijakan dan Pentahapan Pembangunan Daerah

Bab VII. Kaedah Pelaksanaan [

Bab VIII. Penutup

Page 17: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

ota Payakumbuh terletak pada jalur tengah Lintas Barat dan Timur yang menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dengan wilayah Sumatera Bagian Tengah. Posisi Kota Payakumbuh ini sangat

strategis karena berada pada titik penghubung Kota Padang sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Barat dan Kota Bukittinggi sebagai pusat pertumbuhan wilayah dengan Kota Pekanbaru sebagai ibu kota Provinsi Riau. Letak geografis Kota Payakumbuh sangat strategis karena merupakan pintu gerbang untuk ke luar masuk Provinsi Riau khususnyauntuk menuju Kota Pekanbaru dan Batam yang akhir-akhir ini berkembang pesat dalam sektor perdagangan. Kota Payakumbuh dengan jarak 124 km dari Kota Padang juga sangat strategis untuk dikembangkan bila dikaitkan dengan jalur transportasi dan perdagangan Sumbar-Riau yang diperkirakan akan meningkat lebih pesat lagi pada masa mendatang.

Luas wilayah administratif adalah 8.043 Ha yang terdiri dari 5 kecamatan yaitu Kecamatan Payakumbuh Utara, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kecamatan Payakumbuh Timur, Kecamatan Payakumbuh Selatan dan Kecamatan Lamposi Tigo Nagori dengan jumlah kelurahan 76 kelurahan.Kondisi topografi Kota Payakumbuh bervariasi antara datar, curam dan sangat curam dengan ketinggian dari permukaan laut berkisar 514 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar (84,24%) atau 6.775 Ha dari luas wilayah tergolong datar, dan sisanya yaitu 371,20 Ha tergolong agak landai 41,61 Ha tergolong curam.

Secara geografis Kota Payakumbuh terletak pada posisi 100° 35` - 100°48` BT dan 0° 10` – 0° 17` LS. Letak Kota Payakumbuh dikelilingi oleh Kabupaten Lima Puluh Kota dengan batas daerah yaitu :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Harau dan Kecamatan Payakumbuh

Sebelah Selatan dengan Kecamatan Luhak dan Kecamatan Situjuah Limo Nagari

Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Payakumbuh dan Kecamatan Akabiluru

Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Luhak dan Kecamatan Harau

Kota Payakumbuh dilalui oleh lima buah sungai yang tergolong besar,yaitu Batang Agam, Batang Sinamar, Batang Lampasi, Batang Pulau dan Sungai Talang. Disamping itu terdapat pula sungai yang agak kecil yaitu Batang Sikali dan Sungai Baih. Batang Lampasi mempunyai anak sungai

K

Page 18: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

2 - 2

yaitu Batang Simantung, Batang Pulau dan Batang Namang yang ketiganya melewati Kecamatan Payakumbuh Utara. Batang Agam, Batang Lampasi, dan Sungai Talang akhirnya bermuara ke Batang Sinamar. Curah hujan di Kota Payakumbuh tergolong sedang yaitu rata-rata 2.210 mm dengan jumlah hari hujan 156 hari setahun. Musim hujan pada umumya terjadi pada bulan Oktober sampai April dan musim kemarau pada bulan Mei sampai September.

2.1 PEMERINTAHAN DAN HUKUM

2.1.1 PEMERINTAHAN

1. Sesuai perkembangan pada tingkat nasional maupun provinsi, Kota Payakumbuh telah melaksanakan proses demokratisasi baik dalam proses pemerintahan daerah. Dalam rangka ini, pada bulan Juli 2007 yang lalu telah dilakukan Pemilihan Langsung Kepala Daerah (PILKADA). Pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah secara langsung ini dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku secara nasional. Pelaksanaan pemilihan Walikota Payakumbuh berlangsung secara aman dan pada tanggal 22 September 2007 yang lalu telah dilantik Walikota dan Wakil Walikota Payakumbuh yang baru hasil dari pelaksanaan PILKADA tersebut.

2. Lokasi perkantoran pemerintahan pada saat ini tersebar pada beberapa kawasan. Kondisi ini kurang efisien sehingga pada masa mendatang perlu dikonsentrasikan pada suatu kawasan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Payakumbuh.

3. Sesuai dengan struktur organisasi tata kerja, berdasarkan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 02, 03, 04, 05 dan 06 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh; Perda Kota Payakumbuh Nomor 6 Tahun 2009 tentang Kantor Perizinan Terpadu, Struktur Organisasi Pemerintahan Kota Payakumbuh terdiri dari Sekretariat Daerah, dengan 2 asisten dan 8 bagian, Sekretariat DPRD, 1 Inspektorat, 3 Badan, 11 Dinas, 6 kantor, 5 kecamatan dengan 76 kelurahan. Perangkat organisasi secara umum telah cukup memadai untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

2.1.2 HUKUM

1. Sesuai dengan sistem hukum dan politik Negara Kesatuan Republik Indonesia, tiap Provinsi, Kabupaten/Kota dan Nagari memiliki kewenangan dalam bingkai peraturan perundang-undangan nasional

Page 19: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

2 - 3

untuk membuat norma-norma yang dirumuskan dalam Peraturan Daerah. Norma-norma dalam Peraturan Daerah atau Peraturan Nagari merupakan bagian dari materi hukum yang berlaku dalam batas-batas wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota atau Nagari yang bersangkutan. Fungsi sistem hukum terdiri atas fungsi penyelesaian sengketa, penghukuman dan perubahan sosial. Fungsi penyelesaian sengketa dilakukan tidak saja oleh lembaga peradilan negara seperti Pengadilan Negeri, tetapi juga oleh lembaga-lembaga yang terdapat dalam masyarakat seperti Kerapatan Adat Nagari.

2. Budaya hukum adalah nilai-nilai atau persepsi masyarakat terhadap norma-norma hukum dan institusi-institusi hukum seperti Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan, Birokrasi pemerintah daerah. Budaya hukum juga berhubungan dengan pemberlakuan norma-norma hukum dan norma-norma adat istiadat dan agama yang berlaku dalam masyarakat. Selain itu budaya hukum juga dikaitkan dengan tingkat kepatuhan penduduk terhadap norma-norma hukum.

3. Dengan semakin meningkatnya pembangunan dan pertambahan penduduk Kota Payakumbuh, maka potensi konflik-konflik juga semakin meningkat. Selain itu, akibat dari peningkatan kesadaran politik dan hak-hak yang dijamin oleh hukum pasca reformasi, warga masyarakat akan semakin kritis dan memiliki keberanian mengemukakan pendapat, berdemonstrasi, menentang kebijakan-kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan mereka. Keadaan seperti itu diperkirakan juga akan dapat menjadi salah satu pemicu munculnya konflik vertikal antara warga dan aparatur pemerintah daerah di masa depan. Untuk menyikapi kemungkinan kondisi tersebut, maka Pemerintah Daerah perlu meningkatkan peran lembaga-lembaga adat, sosial dan agama serta tokoh-tokoh masyarakat, sehingga diharapkan dapat meminimalisir konflik. Jika tidak, maka keadaan tersebut dapat menimbulkan biaya sosial yang tinggi serta dapat menggoyahkan sendi-sendi negara hukum dan kemajemukan masyarakat, disamping tentunya juga mengganggu pembangunan dan sektor-sektor lain.

2.2 EKONOMI DAN SUMBER DAYA ALAM

2.2.1 EKONOMI

1. Sebagaimana lazimnya pada setiap kota, struktur perekonomian Kota Payakumbuh didominasi oleh kegiatan jasa yang meliputi kegiatan perdagangan, perhubungan dan komunikasi, jasa keuangan dan jasa-jasa lainnya. Kondisi ini terlihat dari kontribusi sektor jasa pada tahun 2005 yang mencapai 23,33%, sektor perhubungan dan komunikasi sebesar 21,21% dan sektor perdagangan sebesar

Page 20: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

2 - 4

18,43%, serta sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan 8,72%.Dengan demikian kontribusi sektor jasa secara keseluruhan mencapai 71,70% sehingga cukup beralasan bila Kota Payakumbuh dikatakan sebagai kota jasa. Kontribusi sektor industri dalam arti luas(industri pengolahan, bangunan, listrik dan air minum) baru mencapai sekitar 16,77%. Sedangkan Kontribusi sektor pertanian hanya sebesar 11,52% yang terutama di dominasi oleh subsektor tanaman pangan dan peternakan. Kondisi umum daerah ini memperlihatkan bahwa sampai saat ini, sektor jasa merupakan kegiatan utama tulang punggung perekonomian Kota Payakumbuh.

2. Dalam periode 2001-2005, pertumbuhan rata-rata perekonomian Kota Payakumbuh mencapai 5,02% setiap tahunnya. Laju pertumbuhan yang demikian dapat dikategorikan “sedang”, karena mendekati pertumbuhan rata-rata perekonomian Provinsi Sumatera Barat. Sektor yang bertumbuh sangat cepat adalah sektor listrik dan air minum yang mencapai rata-rata 7,67% setiap tahunnya. Sektor-sektor lainnya yang juga bertumbuh cukup cepat adalah Sektor Industri Pengolahan dan Sektor Perhubungan dan Komunikasi dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 6,47% dan 5,63%. Sektor Jasa secara umum ternyata juga bertumbuh cukup tinggi yaitu Sektor Perdagangan sebesar 4,62%, Sektor Keuangan 4,2% dan jasa-jasa sebesar 4,55%. Sedangkan Sektor Pertanian ternyata hanya bertumbuh rata-rata 4,5% setiap tahunnya. Kondisi pertumbuhan ekonomi daerah ini juga memperlihatkan bahwa sektor jasa merupakan sektor yang bertumbuh cepat dalam perekonomian Kota Payakumbuh.

3. Dengan menggunakan konsep Keuntungan Komparatif antar daerah yang diukur melalui Indek Location Quotient (Indek LQ) dapat diketahui dengan lebih jelas potensi pengembangan ekonomi daerah secara relatif dibandingkan dengan daerah lainnya dalam Provinsi Sumatera Barat. Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1. potensi pengembangan ekonomi Kota Payakumbuh ternyata sebagian besar terletak pada sektor jasa dalam arti luas yang meliputi, sektor perdagangan, perhubungan dan komunikasi, dan jasa-jasa lainnya termasuk jasa pendidikan dan kesehatan karena sektor-sektor ini mempunyai Indek LQ>1. Sektor-sektor tersebut antara lain adalah Perhubungan dan Komunikasi, Jasa dan Keuangan. Sektor lainnya yang juga potensial untuk dikembangkan di Kota Payakumbuh adalah Listrik dan Air Minum Sektor Industri Pengolahan ternyata tidak mempunyai potensi yang cukup besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Kota Payakumbuh. Akan tetapi, walaupun secara keseluruhan potensi sektor pertanian kurang mempunyai potensi pengembangan, tetapi ternyata terdapat 2 (dua) subsektor yang masih cukup berpotensi yaitu tanaman pangan dan peternakan. Ini berarti bahwa sektor-sektor tersebut dapat dikategorikan sebagai

Page 21: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

2 - 5

sektor basis yang menjadi potensi utama dan tulang punggung bagi pengembangan perekonomian Kota Payakumbuh dewasa ini dan juga untuk masa mendatang.

4. Sebagian besar kegiatan ekonomi Kota Payakumbuh dalam bentuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang dikelola secara formal dan informal. Jenis usaha yang banyak dikembangkan adalah kegiatan industri pengolahan dan kerajinan rakyat, perdagangan serta jasa. Kegiatan UMKM ini ternyata merupakan sumber utama penyediaan lapangan pekerjaan dan pendapatan yang cukup besar bagi warga kota. Karena itu, keberadaannya perlu dipertahankan dan dikembangkan dimasa mendatang, tetapi perlu ditata sedemikian rupa agar teratur dan tidak merusak keindahan dan kebersihan Kota Payakumbuh.

5. Kegiatan pariwisata merupakan bidang usaha yang cukup penting di Kota Payakumbuh, namun pengelolaannya belum optimal. Kondisi ini terlihat dari jumlah kunjungan wisata yang terus meningkat, terutama wisatawan domestik, baik yang berasal dari Padang maupun Pekanbaru. Namun demikian, kenyataan menunjukkan pula bahwa potensi pengembangan pariwisata ini kedepan juga cukup besar, baik dalam bentuk wisata alam maupun wisata budaya.

6. Sebagaimana halnya dengan Provinsi Sumatera Barat secara umum, masyarakat Kota Payakumbuh sudah lama dikenal dengan masyarakat yang mempunyai kemampuan wirausaha yang tinggi. Kemampuan wirausaha tersebut terutama dalam kegiatan perdagangan dan jasa dalam skala usaha mikro, kecil dan menengah. Kemampuan ini merupakan potensi yang sangat besar untuk pengembangan kegiatan ekonomi daerah. Kenyataan menunjukkan bahwa sebagian dari wiraswasta kecil tersebut kemudian berkembang menjadi pengusaha yang berdaya saing tinggi. Karena itu, sangat logis kiranya bila ke depan, kemampuan wirausaha ini perlu terus dipelihara dan dikembangkan dalam rangka pengembangan kegiatan ekonomi kerakyatan di Kota Payakumbuh.

7. Daya saing produk di pasaran relatif rendah sebagai akibat dari kegiatan produksi yang kurang efisien, sehingga harga jual dipasaran relatif tinggi. Kurang efisiennya kegiatan produksi disebabkan oleh rendahnya produktivitas tenaga kerja, potensi sumber daya alam yang terbatas, mutu produk yang dihasilkan relatif rendah dan penemuan produk baru sangat jarang sekali, terutama disebabkan oleh tingkat teknologi yang masih tradisional dan kurangnya penelitian dan pengembangan (Research and Development) pada dunia usaha.

Page 22: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

2 - 6

Tabel 2.1. Struktur, Pertumbuhan dan Potensi Pengembangan Ekonomi Kota Payakumbuh 2001-2005

No. Sektor/Sub-sektorStrukturEkonomi2005 (%)

PertumbuhanEkonomi

2001-2005 (%)

PotensiPengembangan

Ekonomi

1. Pertanian 11,06 6,4 0,774

a. Tanaman Pangan 7,20 5,2 1,018b. Perkebunan 0,35 3,5 0,147

c. Perternakan 2,78 6,0 1,528

d. Kehutanan - - -

e. Perikanan 0,73 4,3 0,3402. Pertambangan dan Penggalian 0,46 5,8 0,0433. Industri Pengolahan 6,29 3,7 0,240

4. Listrik dan Air Minum 1,77 4,8 2,125

a. Listrik 1,23 3,6 1,947

b. Air bersih 0,54 3,0 4,879

5. Bangunan 8,72 4,7 1,232

6. Perdagangan 18,43 6,2 1.105

a. Perdagangan besar dan eceran 17,47 6,3 1,271

b. Hotel 0,07 4,5 0,104

c. Restoran 0,89 5,1 0,3977. Pengangkutan dan Komunikasi 21,22 5,4 3,189

a. Pengangkutan 19,00 3,7 4,797

b. Komunikasi 2,22 5,9 1,913

8.Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan

8,72 5,0 1,045

a. Bank 3,55 5,8 1,029

b. Lembaga keuangan tanpa bank 0,58 4,0 0,842

c. Sewa bangunan 4,48 3,8 1,684

d. Jasa perusahaan 0,11 7,6 0,072

9. Jasa-jasa 23,33 5,2 2,701

a. Pemerintahan 15,01 5,4 3,904

b. Swasta 8,32 4,9 1,673

PDRB 100,0 5,1 -Catatan: 1. Struktur pertumbuhan ekonomi dihitung dengan persebtase kontribus

PDRB harga berlaku tahun 2005;2. Pertumbuhan ekonomi dihitung dari laju pertumbuhan rata-rata PDRB

harga konstan tahun 2001-2005;3. Potensi pengembangan ekonomi diukur dengan berdasarkan Location

Quotient Index rata-rata tahun 2001-2005.

Page 23: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

2 - 7

2.2.2 SUMBER DAYA ALAM

1. Sumber Daya Alam sangat berperan dalam pembangunan daerah Kota Payakumbuh, hal ini disebabkan Sumber Daya Alam sebagai modal pertumbuhan ekonomi juga berfungsi sebagai penopang sistem kehidupan. Sampai saat ini sumber daya alam khususnya pertanian tanaman pangan dan hortikultura, peternakan, pekebunan serta perikanan masih sangat berperan sebagai sumber perekonomian daerah bahkan sampai 20 tahun yang akan datang. Hal ini dapat diperkirakan dengan masih cukup tingginya kontribusi sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan yang memberi kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Payakumbuh tahun 2005 sebesar 11,06% dan penyerapan tenaga kerja sektor pertanian sebesar 22,46%. Kontribusi sektor pertanian dan perikanan ini terdiri dari :

Sub sektor tanaman pangan dan hortikultura yang menyumbang terhadap PDRB sebesar 7,20%.

Sub sektor perkebunan menyumbang terhadap PDRB sebesar 0.35%

Sub sektor peternakan memberikan sumbangan kepada PDRB sebesar 2.78%.

Sub sektor perikanan menyumbang tehadap PDRB senilai 0.73%.

2. Komoditi tanaman pangan dan hortikultura yang dibudidayakan di Kota Payakumbuh secara umum ada beberapa komoditi, antara lain padi, jagung, umbi-umbian, kacang tanah, kacang panjang, cabe, pare, terung, mentimun, buah-buahan, buncis dan sayuran lainnya.

3. Perkembangan produksi tanaman pangan dan hortikultura dari tahun 2003-2005 mengalami peningkatan, kecuali padi terjadi penurunan produksi sebesar 8,11%. Hal ini disebabkan antara lain penggunaan bibit unggul bermutu dan penerapan pengendalian hama terpadu serta penerapan panen dan pasca panen yang baik.

4. Penyusutan lahan pertanian akibat pengalihan fungsi lahan pertanian ke fungsi non pertanian. Lahan sawah mengalami penyusutan dari tahun 1995 sampai tahun 2005 sebesar 10,20 % atau rata-rata 0,93 % per tahun.

5. Terdapat beberapa komoditi perkebunan rakyat yang diusahakan oleh masyarakat Kota Payakumbuh diantaranya kelapa, tebu,tembakau, pinang, kopi, cengkeh, kayu manis, aren, lada dankakao.

Page 24: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

2 - 8

6. Dari tahun 2003 sampai tahun 2005 terjadi penurunan area tanam disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena alih fungsi lahan, adanya serangan hama dan penyakit tanaman, penebangan pohon waktu panen, seperti cassia verra serta terjadinya fluktuasi harga pasar yang cukup signifikan sehingga petani beralih ke komoditi lain yang lebih menguntungkan. Namun luas tanam kakao justru mengalami peningkatan yang cukup tajam yakni 500%. Tingginya angka ini disebabkan karena harga komoditas kakao dari waktu ke waktu cenderung naik.

7. Upaya pembangunan peternakan beberapa kurun waktu terakhir ini diarahkan untuk pelayanan kesehatan ternak secara intensif, bimbingan usaha, temu agribisnis dan berbagai bentuk penyuluhan lainnya. Pembangunan peternakan di Kota Payakumbuh mencakup semua kegiatan pembibitan dan budidaya segala jenis ternak, baik dilakukan oleh masyarakat maupun oleh perusahaan peternakan. Jenis ternak yang dikembangkan antara lain sapi, kerbau, kambing, kuda, ayam, itik dan puyuh. Kemajuan pembangunan bidang peternakan salah satunya dapat dilihat pada peningkatan produksi dan populasi ternak, peningkatan produksi daging dan susu serta menurunnya berbagai penyakit ternak. Untuk ternak sapi potong telah terjadi peningkatan populasi dari 6.866 ekor pada tahun 2004 menjadi 7.185 ekor tahun 2005. Peningkatan ini terjadi sebagai akibat meningkatnya permintaan masyarakat konsumen terhadap kebutuhan daging sapi segar di Kota Payakumbuh dan hinterlandnya dengan kontribusi sebesar 31%. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah pemotongan ternak dari 2.855 ekor tahun 2004 menjadi 3.219 ekor tahun 2005. Populasi kambing juga mengalami peningkatan dari 5.332 ekor tahun 2004 menjadi 5.395 ekor tahun 2005.

8. Ternak unggas yang dikembangbiakkan oleh masyarakat antara lain ayam buras, ayam petelur, ayam pedaging dan itik. Ayam buras cenderung mengalami penurunan walaupun tidak begitu banyak, sedangkan ayam petelur, ayam pedaging dan itik mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Daging ayam ras pedaging memberi kontribusi terbesar terhadap produksi daging di Kota Payakumbuh, sebesar 42%. Sedangkan telur ayam ras memberi kontribusi terbesar terhadap produksi telur yaitu sebesar 81%.

9. Produksi ikan Kota Payakumbuh pada tahun 2005 tercatat 872,31 ton yang terdiri dari hasil budidaya perikanan rakyat 757,78 ton dan hasil penangkapan ikan di perairan umum 114,53 ton. Terjadi penurunan produksi ikan Kota Payakumbuh sebesar 20,70%. Sementara itu produksi benih ikan tahun 2005 mengalami peningkatan sebesar 3,39% yaitu dari 59.000 ton tahun 2004menjadi 61.000 ton tahun 2005.

Page 25: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

2 - 9

10.Kota Payakumbuh mempunyai potensi sumber daya kehutanan berupa hutan lindung seluas 346,75 Ha yang harus dijaga kelestariannya dan dipulihkan jika terjadi kerusakan dalam rangka menjaga keseimbangan lingkungan dan memperoleh manfaat optimal bagi kesejahteraan masyarakat.

2.3 SUMBER DAYA MANUSIA

1. Untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan, semenjak tahun 1996 BPS telah berhasil menghitung IPM secara nasional dan ditetapkan IPM Kota Payakumbuh sebesar 71,4. Sejalan dengan perubahan eksternal dan percepatan pembangunan, maka pada tahun 2005 IPM Kota Payakumbuh sudah mencapai 73,5 dan berada padaurutan 54 secara nasional dan urutan 4 di Sumatera Barat setelah Kota Padang, Bukittinggi dan Padang Panjang. Artinya selama kurang lebih 9 (sembilan) tahun pembangunan manusia atau IPM Kota Payakumbuh telah meningkat sebesar 2,1 atau 0,23 poin per tahun. Jika tahun 2015 merupakan batas konsensus pencapaian komponen perbaikan IPM yang sudah ditetapkan (sesuai dengan target MDGs), maka indeks pembangunan manusia diperkirakan menjadi 75,3dengan asumsi trend pencapaian IPM 0,23 poin per tahun,

Gambar 2.1. Perbandingan Perkembangan IPM Payakumbuh Tahun 1996-2005

Sungguhpun demikian, jika dibandingkan antara pencapaian IPM

2. Jika dibandingkan IPM Kota Payakumbuh dengan IPM Kota Padang Panjang dan Bukittinggi, maka pencapaian IPM Kota Payakumbuh masih lebih rendah. Bila dilihat dari komponen pembentuk IPM itu sendiri, maka pencapaian pada komponen angka harapan hidup lebih tinggi dibandingkan Kota Padang Panjang (Gambar 2.2) dan tingkat buta huruf lebih sedikit dibandingkan Kota Bukittinggi dan Padang Panjang (Gambar 2.3). Namun perkembangan rata-rata lama sekolah

62,064,0

66,0

68,0

70,0

72,074,0

76,0

78,0

1996 1999 2002 2004 2005

Payakumbuh Pdg Panjang Bukittinggi

Page 26: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

2 - 10

(Gambar 2.4) dan daya beli masyarakat (Gambar 2.5) lebih rendah dibandingkan dengan Kota Bukittinggi dan Padang Panjang. Dengan memahami perbandingan pencapaian komponen pembentuk IPM, maka dapat disimpulkan bahwa Payakumbuh perlu memberikan prioritas pembangunan pada bidang pendidikan dan peningkatan daya beli masyarakat, sejalan dengan peningkatan pelayanan kesehatan.

Gambar 2.2Angka Harapan Hidup 2005

Gambar 2.3Tingkat Buta Huruf, 2005

Gambar 2.4Rata-Rata Lama sekolah, 2005

Gambar 2.5Daya Beli Masyarakat, 2005

3. Pencapaian pemerataan akses, mutu, dan efisiensi pendidikan di Kota Payakumbuh merupakan refleksi dari konsensus yang sudah ditetapkan oleh Indonesia. Konsensus tersebut adalah Education for All (EFA) dalam pencapaian target Millenium Development Goals(MDGs) yaitu tekad untuk menyelesaikan penyediaan kesempatan pendidikan untuk seluruh segmen masyarakat dan gender. Sedangkan Konsensus Millenium adalah menempatkan pembangunan manusia menjadi tujuan pokok.

4. Aspek pemerataan pendidikan, secara umum telah dapat terlaksana pada semua tingkat, namun bila berpedoman pada data yang ada ternyata pada tahun 2000 Angka Partisipasi Murni (APM) tingkat SD telah mencapai 100%, namun untuk jenjang pendidikan SMP pada

6969,269,469,669,8

7070,270,470,670,8

98

98,2

98,4

98,6

98,8

99

99,2

Payakumbuh Bukittinggi P.Panjang

88,5

99,510

10,5

610615620625630635640645

Page 27: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

2 - 11

tahun 2000 baru sebesar 79% dan pada tahun 2005 masih berkisar 82%.

5. Persoalan mutu pendidikan dihadapi pada relatif timpangnya pencapaian kualitas antar sekolah. Ketimpangan kualitas pendidikan antara sekolah ditandai dengan berbagai faktor, diantaranya adalah mutu tenaga pendidik, fasilitas pembelajaran dan pembangunan kurikulum yang seimbang antara pencapaian ilmu, emosional dan spritual generasi mendatang. Selain dari itu masih tersisa penduduk buta huruf sekitar 1,2% lagi dari penduduk dewasa. Upaya untuk memperbaiki kemampuan baca tulis masih tetap dilanjutkan, agar tidak ada lagi penduduk usia dewasa yang tidak dapat tulis baca. Disertai dengan pengembangan keterampilan dan lifeskill hingga tahun 2025.

6. Untuk merumuskan pencapaian kualitas pendidikan secara spesifik, perlu difokuskan pada peningkatan kualitas antara kognitif, afektif dan psikomotorik secara seimbang yang mengacu kepada pengembangan ‘character building’ anak didik.

7. Pembangunan bidang kesehatan dititikberatkan pada pemerataan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Tingkat keberhasilan Kota Payakumbuh dalam pembangunan kesehatan tahun 2005 terlihat pada indikator perkembangan derajat kesehatan masyarakat, antara lain angka Usia Harapan Hidup telah mencapai 69,8 tahun. Sementara angka kematian bayi relatif masih tinggi mencapai 43,1 per 1000 kelahiran dan angka ini lebih tinggi dibandingkan tingkat Sumatera Barat yang telah dapat menekan angka kematian bayi menjadi 38 per 1000 kelahiran tahun 2005. Sedangkan angka gizi kurang dan buruk sebesar 17,5% tahun 2005 dan menurun menjadi 16,8% pada tahun 2006.

8. Beberapa permasalahan bidang kesehatan seperti, penyakit menular masih ditemui dalam beberapa kasus seperti TBC, ISPA dan kasus diare. Ketiga jenis penyakit ini sangat terkait dengan sanitasi dan kebersihan lingkungan.

2. 4 TATA RUANG, PRASARANA DAN SARANA

2.4.1 TATA RUANG 1. Berdasarkan arahan struktur pemanfaatan ruang di dalam Rencana

Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Barat 2002-2017, Kota Payakumbuh ditetapkan sebagai salah satu Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dengan Kota Padang sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Kota Bukittinggi sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW).

Page 28: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

2 - 12

Sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Kota Payakumbuh berfungsi sebagai :a) Pusat pengumpul dan pemasaran komoditi unggulan lokal yang

berorientasi pasar wilayah dari beberapa kecamatan. b) Simpul jaringan transportasi lokal.c) Pelayanan jasa-jasa pemerintahan dan kemasyarakatan dari

beberapa kecamatan. d) Fungsi khusus dalam mendorong perkembangan sektor strategis

atau kegiatan khusus lainnya di wilayah kabupaten sekitarnya.

2. Dari luas wilayah administratif Kota Payakumbuh 8.043 Ha, maka sebagian besar masih berupa sawah dan ladang. Luas sawah tercatat 3.046 Ha atau 37,9% dan Ladang/Kebun seluas 2.125 Ha atau 24,4% dan Hutan Negara 178 Ha atau 2,21%. Hutan Negara ini mempunyai topografi dengan kemiringan yang tinggi sehingga merupakan kawasan lindung. Luas lahan yang sudah terisi bangunan (lahan terbangun) adalah 1.581 Ha atau 19,7%, yaitu berupa perumahan dan pemukiman, perdagangan dan jasa, pemerintahan dan lain sebagainya.

3. Dengan memperhatikan pola penggunaan lahan yang ada pada saat ini dapat disimpulkan bahwa potensi lahan yang tersedia untuk pembangunan wilayah pada masa mendatang cukup besar. Untuk menjamin kelancaran penyediaan lahan ini diperlukan penyelesaian administrasi pemilikan tanah karena status pemilikan tanah yang ada sekarang sebagian besar masih berupa tanah kaum atau tanah ulayat.

4. Struktur tata ruang Kota Payakumbuh pada saat ini adalah berbentuk monocentric zone, yaitu kota dengan satu pusat pengembangan. Dengan bentuk kota seperti ini pengembangan semua aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat memusat ke satu titik di pusat kota yang berfungsi sebagai Central Business District yang didominasi oleh aktivitas perdagangan dan jasa dan pemerintahan.

5. Di dalam Rencana Umum Tata Ruang Kota Payakumbuh yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2003, struktur tata ruang kota yang akan dituju adalah kota dengan 1 (satu) pelayanan dengan 3 sub pusat pelayanan dengan membangun pasar satelit sebagai fungsi utamanya. Struktur tata ruang kota yang dituju ini adalah sebagai berikut: a) Pusat Pelayanan Utama tetap berada di pusat kota (BWK A)

dengan fungsi utamanya adalah pusat perdagangan dan jasa serta pusat pelayanan sosial lainnya.

b) Sub Pusat Pelayanan Barat dengan pusatnya terletak di Lampasi. Sub Pusat ini dikembangkan dengan membangun pasar satelit untuk melayani kawasan sekitarnya dan ditunjang

Page 29: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

2 - 13

oleh terminal mini serta kawasan perdagangan berbentuk Toko atau Ruko.

c) Sub Pusat Pelayanan Selatan dengan pusatnya terletak Pakan Sinayan Koto Nan Ampek. Sub Pusat ini dikembangkan mengingat pesatnya perkembangan kawasan perumahan baru di kawasan ini. Pengembangan Sub Pusat ini dilakukan dengan membangun pasar satelit untuk pelayanan kawasan sekitarnya serta kawasan perdagangan berbentuk Toko atau Ruko.

d) Sub Pusat Pelayanan Utara dengan pusat terletak di Payolinyam Nan Kodok. Sub Pusat ini dikemabangkan dengan membangun pasar satelit utuk pelayanan kawasan sekitarya yang ditunjang oleh pembangunan Terminal serta kawasanperdagangan berbetuk Toko atau Ruko.

6. Struktur penggunaan lahan pada BWK A yang merupakan Kawasan Pusat Kota (Central Business District) terletak di bagian dalam Jalan Lingkar Utara dan Lingkar Selatan. BWK A terdiri dari 5 Sub BWK dengan kegiatan utama adalah komersial yang didukung oleh adanya terminal, kegiatan pendidikan, pemerintahan, dan pemukiman. Sebagai pusat kegiatan komersial, perdagangan primer berada di kawasan BWK A terkonsentrasi pada kawasan pertokoan di Jalan Ahmad Yani, Jalan Sudirman, Jalan Sukarno Hatta, Pasar Ibuh Barat dan Ibuh Timur. Lokasi kantor pemerintahan yang berada di kawasan ini adalah di Kelurahan Kubu Gadang. Namun pada saat ini kegiatan pemerintahan ini masih tersebar pada beberapa lokasi. Fungsi pemerintahan utama berupa Kantor Walikota, di Bukik Sibaluik yang merupakan kawasan konservasi sehingga keberadaannya untuk masa mendatang perlu ditinjau kembali. Fungsi pemerintahan sekunder berupa kantor badan dan dinas masih terdapat di areal Kantor Balai Kota lama (Jalan Sudirman) dan Kawasan Kubu Gadang. Pemukiman di kawasan ini cukup padat seperti di Kelurahan Parit Rantang, Kelurahan Nunang, Bunian, Parak Betung dan Labuh Baru, dan Koto Baru.

7. BWK B merupakan wilayah transisi yang terletak antara wilayah lingkar dalam dan lingkar luar. BWK B terdiri dari 3 Sub BWK yang penggunaan lahannya disiapkan untuk menampung perkembangan pembangunan yang terjadi pada BWK A. Penggunaan lahan pada kawasa BWK B digunakan untuk kawasan pemukiman skala sedang dan industri dan pasar satelit.

8. BWK C merupakan kawasan pinggiran kota yang terletak di bagian luar jalan Lingkar Utara dan Lingkar Selatan. BWK C masih merupakan kawasan pedesaan (rural) dengan fungsi utama adalah primer pertanian dan didukung oleh fungsi pemukiman dengan kepadatan redah, pariwisata, dan kawasan konservasi. BWK C selanjutnya terdiri dari 4 Sub BWK. Kawasan pertanian di BWK C merupakan areal persawahan yang mempuyai irigasi teknis dan

Page 30: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

2 - 14

setengah teknis sehingga dari segi produksi, angkatan kerja dan lingkungan masih perlu dipertahankan. Kegiatan pariwisata yang dikembangkan adalah di kawasan Ngalau dan Kelurahan Ampangan. Pariwisata di Ngalau adalah wisata alam yang dilengkapi dengan kolam renang dan olah raga. Sedangkan kawasan Ampang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai wisata alam dan Wisata Agro. Kawasan wisata ini sekaligus merupakan kawasan konservasi dan lindung karena memiliki topografi dengan kemiringan cukup tinggi.

Tabel 2.2. Pembagian Rencana Tata Ruang Menurut BWK SUB dan BWK di Kota Payakumbuh

BWK Sub BWK Fungsi

A A 1 CBD Skala Regional dan kawasan pemukiman kepadatan tinggi

A A 2 Pusat perdagangan dan jasa skala lingkungan dan pemukiman kepadatan tinggi.

A A 3 Kawasan perkantoran, pengembangan rumah sakit dan pemukiman kepadatan tinggi.

A 4 Kawasan pemukiman kepadatan tinggi, pusat perdagangan dan jasa skala lingkungan.

A A 5 Kawasan pemukiman kepadatan tinggi, pusat perdagangan dan jasa skala lingkungan.

B B 1 Kawasan pemukiman kepadatan sedang, sub pusat perdagangan atau pasar satelit, kawasan pertanian terbatas dan sebagai kawasan industri.

B B 2 Kawasan pemukiman kepadatan sedang, kawasan pendidikan dan kawasan pertanian terbatas.

B B 3 Kawasan pemukiman kepadatan sedang, sub pusat perdagangan atau pasar satelit, kawasan pertanian terbatas dan sebagai kawasan industri.

C C 1 Kawasan pemukiman kepadatan rendah /pemukiman pedesaan dan kawasan pertanian.

C C 2 Kawasan pemukiman kepadatan rendah/pemukiman pedesaan dan kawasan pertanian.

C C 3 Kawasan pemukiman kepadatan rendah/pemukiman pedesaan, kawasan pertanian, dan kawasan lindung.

C C 4 Kawasan pemukiman kepadatan rendah/pemukiman pedesaan, kawasan pertanian, kawasan lindung, rest area, kawasan wisata dan kawasan sub pusat perdagangan atau pasar satelit.

Page 31: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

2 - 15

2.4.2 PRASARANA DAN SARANA

1. Total panjang jalan di Kota Payakumbuh adalah 237,29 km yang terdiri dari Jalan Aspal 228,04 km (96,10%), Jalan Kerikil 3,71 km (1,56%), dan Jalan Tanah 5,54 km (2,34%). Jalan ini didukung oleh sarana penghubung berupa jembatan sebanyak 96 buah. Dengan selesainya pembangunan Jalan Lingkar Utara dan Jalan Lingkar Selatan sepanjang 22 km maka kondisi prasarana jalan dan jembatan di Kota Payakumbuh dapat dikatakan cukup baik. Jalan Lingkar Utara selanjutnya akan difungsikan sebagai Jalan Arteri Primer sehigga rute kendaraan besar seperti bus dan truk dapat dialirkan ke Jalan Lingkar ini. Jalan Arteri Primer Lama yang melewati Pusat Kota akan berfungsi sebagai jalan arteri sekunder sehingga dapat mengurangi kemacetan di pusat kota.

2. Sumber air bersih Kota Payakumbuh berasal dari 3 (tiga) mata air yang seluruhnya berada di wilayah Kabupaten Limapuluh Kota. Ketiga sumber tersebut adalah Mata Air Batang Tabik, Mata Air Sikamuruncing dan Mata Air Sungai Dareh. Produksi air selama tahun 2009 dari ketiga sumber mata air tersebut, adalah sebagai berikut :

1.Sumber air Batang Tabik : 3.621.600 M3

2.Sumber air Sikamuruncing : 221.662 M3

3.Sumber air Sungai Dareh : 3.137.215 M3

Sistem penyediaan air bersih Kota Payakumbuh pada tiga sumber mata air seluruhnya dialirkan ke daerah pelayanan dengan menggunakan sistem gravitasi.Daerah pelayanan meliputi seluruh kelurahan yang ada di Kota Payakumbuh, namun belum mencapai keseluruhan wilayah permukiman yang ada.Seiring peningkatan jumlah penduduk Kota Payakumbuh, cakupan pelayanan air minum juga meningkat dari tahun ke tahun. dari data PDAM, pada tahun 2007 berjumlah 14.800 sambungan, tahun 2008 berjumlah 15.600 pelanggan dan tahun 2009 mencapai 16.417 sambungan pelanggan atau 87,9% dari jumlah penduduk. Sedangkan penyediaan layanan dari program lain seperti Pamsimas telah menambah cakupan pelayanan mencapai 88,8% dari jumlah penduduk.Kualitas pelayanan yang diberikan PDAM kepada pelanggannya masih belum memadai, hal ini tampak dari jam pelayanan sebagai berikut :

a. 90% pelanggan menikmati air bersih 24 jam/hari.

b. 5% pelanggan menikmati air bersih 20-22 jam/hari.

c. 5% pelanggan menikmati air bersih 18-20 jam/hari.

Page 32: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

2 - 16

Kondisi ini disebabkan kurangnya kapasitas produksi dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat akan air bersih serta kondisi pipa transmisi dan induk distribusi yang umurnya sudah lebih dari 27 tahun.Tingkat kehilangan air ditandai dengan kebocoran, dimana pada tahun 2008 sebesar 30,91% dan tahun 2009 naik menjadi 31,75%.

4. Sumber tenaga listrik berasal dari PLTA Maninjau dan PLTA Singkarak yang didistribusikan melalui gardu induk/kubikel dengan kapasitas tegangan 20 KV dengan daya 200 KVA. Jumlah pelanggan pada tahun 2005 tercatat sebanyak 24.956 pelanggan yag dilayani oleh PLN Kota Payakumbuh. Pola distribusi adalah mengikuti pola jaringan jalan dengan sistem pemasangan memakai kabel terbuka. Sedangkan pemakaian pesawat telepon sebagai sarana telekomunikasi di Kota Payakumbuh tercatat sebanyak 4.378 sambungan atau sekitar 26,70% dari kapasitas terpasang. Berkembangnya pemakaian telepon selular (hand phone) maka diperkirakan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan telekomunikasi ini tidak akan mengalami permasalahan di masa mendatang.

5. Sistem drainase Kota Payakumbuh tergolong baik karena terdapatnya saluran drainase alam dengan memanfaatkan sungai-sungai yang ada yang berfungsi sebagai saluran primer yaitu : (a) Sungai Batang Agam sepanjang 14,6 km dengan lebar 20 meter, (b) Sungai Batang Lampasi dengan panjang 11,6 km dan lebar 15 meter, (c) Sungai Batang Sinamar sepanjang 4,5 km dengan lebar 15 meter dan (d) Sungai Batang Anak Talang.

6. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Kota Payakumbuh ada 2(dua) lokasi, yaitu TPA Kubu Gadang dengan luas 2 (dua) Ha yang saat ini sudah penuh dan tidak dioperasikan lagi dan TPA Ampangan dengan luas 1,8 Ha, yang mulai dioperasikan sejak Januari 2006,pembebasan lahan seluas 17 Ha untuk TPA Baru.Pemilahan sampah rumah tangga dan diproses menjadi kompos dilakukan melalui pilot project kerjasama dengan LPM Karang Taruna, yang lokasinya tersebar di :

a. Kec. Payakumbuh Timur : Kel. Bbalai Jariang Air Tabit, Kel. Padang Tiakar Hilir, Kel. Koto Baru Payobasung, dan Kel. Balai Batimah.

b. Kec. Payakumbuh Barat : Kel. Tanjung Gadang, Kel. Kubu Gadang, Kel. Koto Tangah, dan Kel. Balai Kandi.

c. Kecamatan Payakumbuh Utara : Kel. Balai Kaliki, Kel. Nan Kodok, Kel. Balai Jaring, Kel. Tarok.

Page 33: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

2 - 17

Di Kota Payakumbuh jumlah sampah yang diantar ke TPA setiap tahunnya adalah sebanyak 52.560 m3 dimana 30% dari jumlah tersebut berupa sampah organik dan 70% sisanya adalah sampah non organik dengan waktu pengangkutan dari pukul 08.00 WIB –09.00 WIB dan sore pukul 12.00 WIB. Saat ini Payakumbuh memiliki beberapa sistem pengolahan sampah, yaitu :

a. Tempat pembuangan akhir (TPA) di Kelurahan Ampangan dengan luas areal 1,8 Ha dengan memakai system Control Landfill untuk menampung volume sampah sebanyak 144m3/hari. Dan dengan melakukan daur ulang sampah organic yang terdapat di Pasar Ibuh Timur dengan kapasitas kompos yang dihasilkan 10 ton. Pemilihan sampah organik diproses menjadi kompos dilakukan melalui pilot project kerja sama dengan LPM/Karang Taruna, yang lokasinya tersebar di 12 kelurahan, yaitu: Kelurahan Balai Jaring Air Tabit, Kelurahan Padang Tiakar Hilir, Kelurahan Koto Baru Payobasung, Kelurahan Balai Batimah, Kelurahan Tanjung Gadang, Kelurahan Kubu Gadang, Kelurahan Koto Tangah, Kelurahan Bulakan Balai Kandi, Kelurahan Balai Kaliki, Kelurahan Nan Kodok, Kelurahan Balai Jaring, Kelurahan Tarok.

Penambahan lokasi direncanakan 9 kelurahan lagi. Di TPA Ampangan Kota Payakumbuh dilakukan composting dengan proses lubang ganti, yaitu sampah organik dimasukkan kedalam lubang yang berukuran 2 x 1 x 0,8 m sebanyak 2 buah, disiram dengan M4, dan ditutup dengan tanah penutup. Volume sampah yang dibuat kompos tersebut adalah sebanyak 3,2 meter per kubik perminggu Kompos tersebut kemudian dipasarkan ke Kota Payakumbuh, Kabupaten 50 Kota dan Provinsi Riau.

b. Pengelolaan sampah medis dengan menggunakan metoda pembakaran incinerator. Pengelolaan sampah jenis ini digunakan untuk mengolah limbah medis dari rumah sakit dan puskesmas yang ada di Payakumbuh.

Untuk melakukan pengangkutan sampah dari lingkungan perumahan dan perkotaan menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dibutuhkan prasarana pengangkut.

Kemudian seiring dengan berkembangnya jaringan jalan ring road utara dan selatan dan aksesibilitas antar wilayah, sistem penimbunan tersebut perlu diubah menjadi sistem terpusat, menggunakan pengangkutan dengan truk sampah (dump truck) ataupun menggunakan arm roll truck (dengan container) dan compactor truckmenuju tempat pembuangan akhir di TPA. Kebutuhan terhadap lahan untuk pembangunan TPA saat ini masih dapat disediakan mengingat cukup tersedianya lahan kosong yang dapat dikembangkan di daerah

Page 34: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

2 - 18

TPA Ampangan masih menggunakan sistem pengelolaan Open Dumping.

7. Jaringan Irigasi di Kota Payakumbuh sudah menggunakan beberapa jenis irigasi sebagai pengairan sawah, seperti irigasi teknis, semi teknis, dan juga irigasi sederhana yang masih digunakan. Sumber air dari irigasi tersebut berasal dari Batang lampasi, Sungai Beringin, Batang Agam, Sungai Dareh, dan Batang Tabik. Kelima sumber pengairan tersebut berasal dari Kabupaten 50 Kota.Daerah-daerah irigasi yang dialiri sumber-sumber pengairan tersebut terdiri dari daerah irigasi pemerintah dan daerah irigasi desa. Daerah irgasi pemerintah terdapat sebanyak 12 daerah irigasi yaitu Batang Lampasi, Batang Pulau, Batang Talawi, Batang Agam, Batang Tabik, Sei. Bai, Sei. Talang, Bendung Beringin, Sei. Dareh, Batang Sikali, Bandar Ngalau, dan Bulakan.

2.5 SOSIAL BUDAYA

2.5.1 SOSIAL

1. Aspek demografi merupakan bagian yang penting dijadikan sebagai dasar perumusan strategi dan kebijakan pembangunan Kota Payakumbuh pada masa yang akan datang. Pada tahun 2000 jumlah penduduk sebanyak 97.997 jiwa dan pada tahun 2005 dengan jumlah dan luas wilayah yang sama jumlah penduduk menjadi 103.330 jiwa. Dengan demikian laju pertumbuhan penduduk rata-rata selama tahun yang bersangkutan adalah sebesar 0,77% per tahun, sebuah laju pertumbuhan kota yang relatif rendah bilamana dibandingkan dengan daerah lain. Laju pertumbuhan penduduk Kota Padang dan Kota Solok pada periode yang sama sudah mencapai rata-rata 2,3% per tahun, setinggi laju pertumbuhan penduduk alamiah. Laju pertumbuhan penduduk Kota Payakumbuh telah memberikan konsekuensi terhadap kepadatan penduduk, dimana pada tahun 2000 mencapai sebesar 1.130 jiwa per kilometer meningkat menjadi 1.265 jiwa pada tahun 2005.

2. Relatif rendahnya pertumbuhan penduduk Kota Payakumbuh disebabkan karena berbagai faktor. Diantaranya adalah menurunnya angka kelahiran. Oleh karena antara penurunan kelahiran dengan kematian tidak begitu besar pengaruhnya terhadap percepatan pertumbuhan penduduk kota, migrasi penduduk keluar dan masuk Kota Payakumbuh menjadi penjelas utama. Migrasi penduduk usia muda, khususnya usia 16-24 tahun, usia SMA dan PT cenderung ke luar Kota Payakumbuh. Sebaliknya migrasi netto positif terhadap penduduk perempuan. Persentase penduduk perempuan berusia tua

Page 35: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

2 - 19

cenderung tinggi, sekitar 5,5%. Dengan demikian dinamika kependudukan Kota Payakumbuh cenderung berkurangnya secara signifikan usia pendidikan tinggi, baik karena melanjutkan pendidikan atau angkatan kerja ke daerah lain, sementara jumlah return migration, usia tua cenderung meningkat. Implikasi dari fenomena demografi dalam jangka panjang adalah Kota Payakumbuh akan menjadi salah satu kota untuk orang tua di Sumatera Barat.

3. Kemiskinan adalah salah satu indikasi penting dalam proses pembangunan Kota Payakumbuh. Berdasarkan Data Pendataan Sensus Ekonomi (PSE) Tahun 2005 yang dilakukan oleh BPS diperoleh 5.217 rumah tangga yang dikategorikan sebagai rumah tangga miskin atau sekitar 21,76% dengan penduduk 21.978 jiwa. Dari hasil PSE 2005 ini, sebanyak 3.753 (71,94%) kepala rumah tangga miskin berpendidikan SD/MI ke bawah, 916 (17,56%) berpendidikanSLTP dan 548 (10,50%) berpendidikan SLTA ke atas. Berdasarka jenis lapangan pekerjaan, kepala rumah tangga miskin ini paling banyak bekerja di sektor pertanian, yaitu sebanyak 29,31%, sektor jasa (seperti buruh cuci, kuli pasar, tukang pijit) 18,44%, sektor lainnya (seperti pemulung pengamen, tukang batu atau kayu, pencari kayu di hutan) 15,95% dan sektor perdagangan 9,74%.

4. Perlu ditelusuri persoalan spesifik kemiskinan di Kota Payakumbuh agar program dalam jangka panjang dapat disusun lebih tepat. Data terakhir tahun 2006 menunjukkan yang lebih menonjol persoalan kemiskinan di Kota Payakumbuh adalah kemiskinan yang disebabkan karena kurangnya akses pada sanitasi (21,7%) dan air bersih (27,6%). Selain dari angka kemiskinan juga disebabkan karena rumah tangga tangga memiliki keterbatasan jenjang pendidikan, sekitar dua per tiga dari penduduk miskin berpendidikan maksimum Sekolah Dasar. Tentunya mereka yang miskin perlu dikenali lebih jauh. Jika yang menyebabkannya adalah pekerjaan, maka menumbuhkan keterampilan dan permodalan menjadi salah satu solusi. Jika miskin karena penyandang cacat maka diperlukan kebijakan perlindungan sosial. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana masyarakat yang membutuhkan dapat memperoleh jaminan sosial yang lebih dalam bidang pendidikan, kesehatan dan kelayakan hidup.

5. Aspek kesejahteraan sosial adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang diberikan kepada individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat yang membutuhkan atau mengalami permasalahan sosial baik yang pencegahan, pengembangan maupun rehabilitasi guna mengatasi permasalahan yang dihadapi, sehingga mereka mampu menjalankan fungsi sosialnya. Fokus pelayanan diarahkan kepada kelompok yang beresiko tinggi, ibu dan anak, kelompok usia Manula, anak terlantar, Anak yatim dan keluarga harapan. Persoalan kesejahteraan sosial Kota Payakumbuh perlu didekati melalui sistem

Page 36: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

2 - 20

jaminan sosial yang terbangun, serta proses ‘empowerment’ menjadikan kelompok tersebut menjadi modal dalam jangka panjang.

6. Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu upaya yang perlu ilakukan adalah mengenal akar masalah sosial. Misalnya faktor utama yang menyebabkan kemiskinan untuk Kota Payakumbuh ditemukan menurut hasil Susenas 2006 adalah terutama pada 3 sektor utama. Pertama para penganggur, kedua pekerja berada pada keluarga petani dan palawija yang menggarap lahan sendiri atau lahan orang lain dan mereka yang berusaha pada sektor pertanian.

7. Tekanan ketenagakerjaan merupakan bagian dari aspek sosial yang harus mendapatkan perhatian. Setidaknya dapat dilihat dari angka partisipasi angkatan kerja, tekanan pengangguran dan distribusi tenaga kerja. Hasil Sensus Penduduk 2000 menunjukkan bahwa besarnya angkatan kerja sebanyak 40.628 orang, dengan tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 60,2%. Pada tahun yang sama angka pengangguran baru mencapai sebesar 6,1%, dengan jumlah penduduk usia kerja yang menganggur sebanyak 2.286 orang. Data Supas tahun 2005 memperlihatkan jumlah angkatan kerja meningkat menjadi 45.217 orang. Artinya setiap tahun, terdapat pertambahan angkatan kerja baru sebanyak rata-rata 900 orang di Kota Payakumbuh. Kemudian pada tahun 2005 juga jumlah pencari kerjasebanyak 4.174 orang, dengan angka pengangguran menjadi 9,9%. Sekalipun pertumbuhan ekonomi tahunan semenjak tahun 2000-2005 berkisar antara 4-6%, kelihatannya Kota Payakumbuh tekanan ketenagakerjaan semakin meningkat, walaupun secara keseluruhan kota di Sumatera Barat dimana angka pengangguran sudah mencapai di atas 10%. Bahkan di Kota Padang sudah mencapai 18,1%.

8. Uniknya angka pengangguran di Kota Payakumbuh sekalipun relatif rendah masih didominasi oleh kaum perempuan. Tahun yang sama angka pengangguran lelaki setinggi 6,5% sementara wanita sudah mencapai 15,3%. 67% dari pencari kerja adalah berusia 24 tahun ke bawah, atau masuk kategori pencari kerja baru. Artinya pengangguran berusia muda, terdidik, dan wanita perlu menjadi fokus utama dari program pembangunan. Selanjutnya, tekanan tenaga kerja diikuti oleh daya serap tenaga kerja, dimana sebanyak 15.195 orang dari tenaga kerja berpendidikan SD, atau sekitar sepertiga dari angkatan kerja hanya berpendidikan SD. Kemudian sebanyak 12.674 orang dari tenaga kerja terserap pada pekerjaan penjualan dan sebanyak 14.104 orang bekerja di sektor perdagangan. Artinya pada masa yang akan datang kebijakan peningkatan jenis pekerjaan menjadi penting dilakukan, perluasan dan diversifikasi pekerjaan penting dilakukan.

9. Upaya yang sudah dilakukan selama ini dalam kaitannya dengan pembekalan keterampilan kerja angkatan kerja masih terbatas. Pada masa yang akan datang keterampilan kerja, jaminan peralatan, dan

Page 37: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

2 - 21

modal kerja adalah salah satu yang dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan dan persiapan tenaga kerja. Selain dari itu fokus terhadap perluasan lapangan kerja untuk wanita disertai dengan peningkatan jenis pekerjaan yang dapat meningkatkan produktifitas kerja.

2.5.2. BUDAYA

1. Kota Payakumbuh yang mayoritas didiami oleh suku bangsa Minangkabau, dikenal penganut agama Islam kuat dan pemegang teguh adat dan tradisi mereka. Kedekatan agama Islam dan Adat menjadi karakteristik dan jati diri utama masyarakat Kota Payakumbuh khususnya dan Minangkabau umumnya. Pemantapan pelaksanaan kehidupan sosial dan agama di dalam masyarakat mengacu kepada falsafah “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah”. Ungkapan ini menunjukkan bahwa kehidupan sosial dan budaya masyarakat di kota ini pada dasarnya dilandasi oleh ajaran Agama Islam sebagai prinsip pokok kehidupan.

2. Masyarakat Kota Payakumbuh khususnya dan masyarakat Minangkabau umumnya, secara normatif memiliki keseimbangan prinsip antara Islam dan Adat. Islam memberikan fondasi bagi prinsip kehidupan yang religius, sementara Adat memberikan fondasi bagi kehidupan yang berbudaya. Faktanya pelaksanaan ajaran Islam dan norma adat masih sering dipertentangkan, dan sering menjadi potensi konflik. Sejalan dengan pemahaman yang semakin kuat tentang pentingnya agama dan adat dalam kehidupan, prinsip pelaksanaan ajaran Islam ditransformasikan di dalam praktek adat, mengacu kepada prinsip: ‘syara’ mangato, adat mamakai’. Dengan demikian, masyarakat Minangkabau memahami sekali tentang dinamika penerapan antara ajaran Islam dan praktek adat dalam kehidupan mereka sehari-hari.

3. Pada hakikatnya masyarakat Kota Payakumbuh selalu dinamis dalam menyikapi berbagai perubahan yang terjadi di daerah. Dalam proses yang dinamis tersebut gejala-gejala positif yang menuju pada pencerahan selalu saja berdampingan dengan gejala-gejala negatif yang menyumbangkan masa depan yang suram dalam peradaban masyarakat. Gejala-gejala positif di bidang sosial keagamaan yang tumbuh dalam masyarakat Kota Payakumbuh di antaranya adalah: semakin bertambahnya jumlah rumah ibadah dengan berbagai pengembangannya, tumbuhnya berbagai lembaga zakat dengan berbagai program dan pengembangannya, jumlah masyarakat yang menunaikan ibadah haji dari tahun ke tahun terus meningkat, diajarkannya kembali mata pelajaran budi pekerti dan Budaya Alam Minangkabau pada sekolah-sekolah, mampu membaca Al-Quran

Page 38: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

2 - 22

dijadikan syarat untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, adanya bimbingan dan pengarahan kepada setiap calon penganten, munculnya bimbingan keagamaan untuk tingkat remaja, majelis ta’lim untuk para wanita dan lain-lainnya.

4. Namun demikian, sejalan dengan kemajuan tersebut, terlihat pula gejala-gejala negatif di bidang sosial keagamaan yang tumbuh dalam masyarakat. Gejala-gejala tersebut antara lain adalah meningkatnya angka perceraian, moral kaum remaja terlihat semakin rendah dan adanya pemaksaan kehendak yang dilakukan oleh kelompok radikal baik atas nama agama maupun atas nama kepentingan lainnya. Agama terkesan seakan-akan hanya formalitas dan simbolis. Masyarakat kebanyakan masih mengutamakan seremoni ketimbang melaksanakan makna yang dikandung dalam ajaran agama itu. Pembanguan rumah ibadah terkesan lebih diutamakan ketimbang melaksanakan ajaran agama secara “kaffah”. Pergaulan dan perilaku masyarakat cenderung meninggalkan etika dan budaya agama. Berbagai pihak belum terlalu perhatian terhadap sistem keuangan syariah dan lembaga keuangan mikro yang ada di nagari-nagari. Penyakit masyarakat seperti perjudian, tindakkan asusila, pengedar dan pemakaian obat terlarang masih cenderung menunjukkan peningkatan dan lain-lainnya.

5. Masyarakat Kota Payakumbuh memiliki perkembangan yang sangat dinamis dalam aspek pendidikan, budaya dan mata pencarian hidup. Orientasi pendidikan telah menyerap dan mengadopsi sistem pendidikan nasional dan bahkan internasional. Sistem pendidikan lokal yang berpola pesantren berada pada posisi tidak sentral dalam perkembangan pendidikan secara umum di daerah ini. Sistem pendidikan yang berorientasi ke luar, dipengaruhi juga oleh perubahan orientasi pekerjaan dari sektor pertanian kepada sektor industri, perdagangan, jasa dan pegawai negeri. Dengan demikian, pola ekonomi rakyat sangat berorientasi komersial. Dengan kondisi ini, maka orientasi kehidupan orang Minangkabau yang telah berhasil dari segi pendidikan dan ekonomi cenderung membangun pola budaya baru yang tidak berakar kepada budaya asli mereka.

6. Masyarakat Kota Payakumbuh yang dominan merupakan orang Minangkabau adalah merupakan masyarakat matrilineal. Dari pandangan sistem kemasyarakatan, prinsip matrilineal selain sangat penting, juga unik dan khas, karena ia sangat kuat dalam memberikan karakter budaya suatu masyarakat. Penggarisan keturunan dan pengelompokkan kekerabatan unilineal yang terpusat kepada kedudukan perempuan di dalam sistem sosial mengalahkan kelaziman yang umumnya berpusat kepada filosofi patriaki. Simbolisasi figur perempuan dalam kekerabatan diistilahkan dengan “limpapeh rumah nan gadang, umbun puro pegangan kunci“. Rumah gadang dan Keturunan adalah dua simbol figur kuat perempuan dalam

Page 39: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

2 - 23

menentukan asal usul (procreation) dan arah (orientation) dari keturunan suatu kaum. Walaupun demikian kekuatan mereka barulah berada pada domain domestik, sementara pada domain publik, kedudukan mereka diperkuat dan dijalankan oleh kelompok kerabat laki-laki seketurunan ibu. Mereka ini menjaga dan mempertahankan kesinambungan eksistensi sistem sosial yang bersandar kepada adat dan lembaga (adat diisi, limbago dituang).

7. Salah satu potensi sumber daya manusia Kota Payakumbuh yang banyak memegang kendali ekonomi rumah tangga, ekonomi pasar dan ekonomi ulayat adalah kaum perempuan (bundo kanduang). Sebegitu jauh, posisi mereka masih berada dalam domain privat dan belum termanfaatkan dalam domain publik. Dengan demikian, selama ini posisi mereka belum bersifat penting dan sentral dalam berkontribusi bagi proses pembangunan daerah. Potensi sumber daya perempuan ini semestinya mendapat tempat yang lebih baik dalam kegiatan pembangunan daerah agar keseimbangan kekuatan sumber daya manusia secara keseluruhan dapat dioptimalkan.

8. Keberadaan tanah ulayat merupakan salah satu kharakteristik budaya masyarakat Minangkabau, termasuk masyarakat Kota Payakumbuh. Sebegitu jauh, keberadaan tanah ulayat telah memberikan dampak positif dan juga negatif terhadap proses pembangunan daerah. Dampak positif yang timbul adalah dalam bentuk lebih baiknya distribusi pendapatan dalam masyarakat karena semua kaum dan kelompok masyarakat mempunyai tanah ulayat milik bersama yang juga dapat digunakan secara bersama. Dengan demikian, walaupun terdapat kelompok masyarakat miskin, tetapi paling kurang mereka masih mempunyai tanah kaum yang dapat digunakan untuk menopang kebutuhan hidup. Akan tetapi dampak negatif yang timbul adalah tanah kaum tersebut sukar untuk diperjualbelikan karena harus mendapat persetujuan dari seluruh warga kaum dan harus dengan alasan yang sangat kuat. Akibatnya, bila ada warga masyarakat atau investor dari luar ingin memanfaatkan tanah tersebut, proses jual beli menjadi lebih rumit sehingga seringkali menghambat proses pembangunan daerah. Karena itu, perlu kesepakatan antara pemuka adat, bagaimana tanah ulayat tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendorong proses pembangunan.

9. Kelembagaan adat dalam tradisi Minangkabau adalah cerminan dari bagaimana aturan adat dijaga dan dipraktekkan dalam suatu kesatuan masyarakat hukum adat (nagari). Kelembagaan ini diwakili oleh peran kaum adat, ninik mamak. Eksistensi mereka sejalan dengan keberadaan hukum adat yang dijalankan dan dipatuhi oleh seluruh anggota suatu kaum dan suku. Filofosi aturan adat dalam sejarah atau asal usulnya datang dari nilai ajaran agama Islam. Nenek moyang orang Minangkabau telah memasukkan nilai-nilai agamais menjadi

Page 40: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

2 - 24

bagian dari nilai luhur adat. Identitas orang Minangkabau akhirnya identik dengan keIslaman.

10. Secara konstruktif ideal, masyarakat Minangkabau menjalankan tiga jalinan elemen penting dalam kehidupan yakni adat, agama dan intelektualitas. Secara kelembagaan, tiga elemen tersebut tergambar dalam simbolisasi tali tigo sapilin, tungku tigo sajarangan. Orang Minangkabau sangat menghargai adat, agama dan akal yang dijalin dari nilai agama dan nilai adat. Idealisme ini terpatri semenjak alam minangkabau terbentang. Dapat dikatakan dalam ungkapan lain bahwa, pada satu sisi, keberadaan Minangkabau diwakilkan dengan keberadaan fungsi dan peran dari kaum ninik mamak, alim ulama dan cerdik pandai. Sementara di sisi lain, orang Minangkabau kebanyakan, yang seringkali digambarkan sebagai anak kemenakan, adalah warga dari kesatuan masyarakat hukum adat yang harus patuh menjalankan adat dan ajaran agama. Mekanisme yang terus dipertahankan semenjak masa ninik mamak dahulu, telah membawa kebesaran nilai dan keberadaan orang Minangkabau. Namun dalam perjalanannya, Minangkabau mengalami tantangan besar, oleh karena kehidupan masyarakat semakin beragam dan kompleks.

11. Semenjak masuknya arus globalisasi melalui peran komunikasi dan jalur informasi modern, maka batas-batas sosial kita semakin kabur, meskipun interaksi sosial semakin berkembang. Hal ini dapat dibuktikan dengan berkembangnya komunitas-komunitas baru di luar batas kesatuan identitas sosial yang ada, artinya kesatuan sosial tidak lagi diikat oleh batas-batas nagari, suku atau kaum. Ikatan sosial sudah berkembang kearah kepentingan-kepentingan politik dan ekonomi, atau kepentingan lainnya yang kadang-kadang tak masuk akal. Sementara ini, sejalan dengan perkembangan teknologi, peralatan canggih untuk menopang kehidupan sehari-hari ditengah masyarakat justru melahirkan perilaku sosial yang keluar dari nilai kemuliaan. Anak-anak dan remaja lebih suka permainan elektronik dari pada bermain permainan rakyat seperti, gasing, genggong, dll. Remaja dan orangtua berekreasi dengan penampilan “kota” ke plaza daripada ke kampung atau nagari. Kesemuanya ini menunjukkan bahwa budaya masyarakat Minangkabau mulai berobah menjadi budaya orang modern, seperti gaya hidup kota, walaupunkemampuan finansial mereka masih tergolong lemah.

Page 41: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS

3.1. PEMERINTAHAN DAN HUKUM

1. Pemberantasan Korupsi

a. Pemberantasan korupsi sejak era Reformasi telah melalui beberapa tahapan. Tahapan pertama pada 1998-2002, melaksanakan kebijakan hukum dalam pemberantasan korupsi untuk memenuhi janji reformasi, dan dilanjutkan dengan pembangunan bidang hukum yang meliputi empat bidang, yaitu hukum di bidang ekonomi, keuangan, dan perbankan; hukum di bidang politik; hukum di bidang sosial; serta hukum di bidang hak asasi manusia.

b. Salah satu dampak nyata dari penegakan hukum dalam pemberantasan korupsi adalah refleksi gerakan pemeberantasan korupsi kurang lebih 52 tahun yang lampau sarat dengan tujuan memberikan penjeraan dengan penjatahan hukuman seberat-beratnya kepada para pelaku korupsi disertai keinginan keras untuk sebesar-besarya memberikan kemanfaatan bagi pengembalian keuangan negara yang telah diambil pelakunya.

c. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan penguatan mekanisme internal, berupa transparansi dan komitmen fakta integritas dalam bentuk peraturan daerah, sebagai tindakan preventif serta regulasi perlindungan aparat publik dalam menyelenggarakan pemerintahan yang bersifat represif.

d. Ketiga strategi tersebut diatas dalam hal pemberantasan korupsi dimasa mendatang harus diperlakukan secara seimbang, direncanakan dengan baik dan berkesinambungan, sehingga pencegahan pemberantasan korupsi bukan terletak pada mana yang lebih penting: menghukum atau mengembalikan aset korupsi, melainkan terletak pada efisiensi dan efektivitas penegakan hukum yang memiliki kepastian hukum dan berkeadilan sosial

2. Penegakan Hukum dan HAM

a. Dalam mewujudkan pembangunan nasional maka kita perlu mengadakan sebuah rekronstruksi, dalam pembahasan tulisan ini, rekonstruksi yang dimaksud adalah rekonstruksi dibidang penegakan Peraturan Daerah dan regulasi lainnya yang ada kaitannya dengan daerah. Kita tahu bersama bahwa perda yang

Page 42: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

3 - 2

ada saat ini khususnya yang mengatur tentang ketentraman dan ketertiban serta yang negatur pendapatan asli daerah masih belum terlaksana sebagaimana mestinya. Hal ini disebabkan antara lain rekruitmen aparatur penegakan perda belum sesuai dengan kebutuhan dan ketrampilan sebagai petugas trantib. Kesemuanya ini perlu dilaksanakan melalui program legislasi daerah, dan menindaklanjuti rencana aksi nasional HAM (RAN-HAM) berdasarkan Kepres Nomor 40 Tahun 1999.

b. Pemerataan akses layanan dan perlindungan hukum dan HAM bagi semua masyarakat.

c. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas pemerintah dalam menyelesaikan berbagai kasus hukum di daerah.

d. Peningkatan pemahaman kesadaran dan budaya hukum.

e. Peningkatan prinsip-prinsip hukum dan penegakan supremasi hukum

3. Pemerintahan yang Baik (Good Governance)

Pemberian kewenangan otonomi daerah kepada Daerah (Kabupaten dan Kota) didasarkan asas desentralisasi dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggungjawab. Dengan demikian diharapkan berimplikasi kepada :

1. Adanya keleluasaan daerah untuk menyelenggarakan semua bidang pemerintahan yang diserahkan dengan kewenangan yang utuh mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, dan evaluasi.

2. Adanya perwujudan tanggungjawab sebagai konsekuensi logis dari pemberian hak dan kewenangan tersebut berupa peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, berjalannya proses demokrasi, dan mengupayakan terwujudnya keadilan dan pemerataan.

3. Di sisi lain, kewibawaan pemerintah akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan menyelenggarakan pelayanan publik yang dapat memuaskan masyarakat serta memfasilitasi masyarakat dan dialog publik dalam pembentukan kebijakan negara, sehingga pelayanan pemerintah kepada publik harus transparan, terpercaya, serta terjangkau oleh masyarakat luas.

4. Dewasa ini bangsa Indonesia sedang mengalami perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara secara mendasar, yaitu : pertama, transformasi menuju era masyarakat informasi, dimana kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang demikian pesat serta pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi

Page 43: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

3 - 3

dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Panggunaan media elektonik merupakan faktor yang sangat penting dalam berbagai transaksi baik nasional maupun internasional. Kedua,Perubahan paradigma penyelenggaraan pemerintahan daerah dari sistem sentralistik menjadi desentralistik yaitu penyelenggaraan otonomi daerah untuk memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggungjawab kepada Daerah secara proporsional yang berkeadilan, serta perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setiap pembaharuan dan perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dewasa ini, dimaksudkan dalam rangka menuju terwujudnya pemerintahan yang demokratis guna terwujudnya sistem pemerintahan yang lebih baik dan bertanggungjawab (good governance). Sasaran yang akan dicapai dari good governance adalah diperolehnya birokrasi yang handal dan profesional, efisien, produktif, serta memberikan pelayanan berkualitas kepada masyarakat.

5. Dalam upaya meningkatkan penyelenggaraan otonomi daerah, untuk mewujudkan kemandirian daerah dan pemberdayaan masyaakat, perlu dilakukan dengan tindakan yang meliputi: koordinasi pemerintahan antar urusan pemerintahan; pemberian pedoman dan standar pelaksanaan urusan pemerintahan; pemberian pedoman dan standar pelaksanaan urusan pemerintahan; pemberian bimbingan, supervise dan konsultasi pelaksanaan urusan pemerintahan; pendidikan dan pelatihan; perencanaan; penelitian, pengembangan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan urusan pemerintahan.

6. Paradigma kepemimpinan aparatur pemerintah daerah berpengaruh cukup signifikan terhadap baik-buruk jalannya organisasi pemerintahan pada semua tingkatan. Paradigma kepemimpina daerah dalam dunia yang turbulen, organisasi cenderung mengembangkan nilai-nilai : legitimasi kekuasaan (legitimacy of power), kredibilitas dan sistem (credibility of system), kesejahteraan ekonomi (economic prosperity) dan harmoni sosial (social harmony). Kecenderungan selanjutnya akan mengarahkan pada organisasi dengan karakteristik seperti: visi (vision), sederhana (thrift), focus (focus), efesien dan produktif (effictient and productive). Seiring dengan kecenderungan tuntutan organisasi, tuntutan kepemimpinan akan mengarahkan pada perkembangan kualitas kepemimpinan yang demokratik, kuat dan efektif (democratic, strong, and effective leadership) dengan ciri-ciri yang menonjol, antara lain, visi (vision), misi (mission), nilai (value), keberanian (courage), integritas, dan harmoni (integrity and harmony)

Page 44: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

3 - 4

4. Peningkatan Kinerja Aparatur

Sejak menteri Pemberdayaan Aparatur Negara mengeluarkan Surat Edaran Nomor: SE/28/M.PAN/10/2004 Tanggal 10 Oktober 2004 tentang Penataan Pegawai Negeri Sipil (PNS), setiap instansi baik pusat maupun daerah wajib melaksanakan kegiatan berikut,pertama, melakukan penataan PNS di lingkungan unit kerja mengacu pada Keputusan Men.PAN Nomor: Kep/23.2/M.PAN/2004 Tanggal 16 Februari 2004 tentang Pedoman Penataan Pegawai.

Kedua, setiap instansi wajib melaksanakan analisis jabatan yang mengacu pada Keputusan Men. PANNomor: KEP/61/M.PAN/6/2004 Tanggal 21 Juni 2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan.

Ketiga, setiap instansi pemerintah harus melaksanakan analisis beban kerja berdasarkan/ mengacu pada Keputusan Men.PAN Nomor: KEP/75/M.PAN/7/2004 Tanggal 23 Juli 2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan Formasi PNS.

Tujuan dari penataan tersebut adalah memperbaiki komposisi dan distribusi pegawai, sehingga dapat didayakan secara optimal dalam rangka meningkatkan kinerja pemerintah.

Sasaran yang dicapai antara lain, pertama, terjadinya kesesuaian antara jumlah dan komposisi pegawai dengan kebutuhan masing-masing unit kerja yang telah ditata berdasarkan visi-misi sehingga pegawai mempunyai kejelasan tugas dan tanggung jawab. Kedua, terciptanya kesesuaian antara kompetensi yang dimiliki pegawai dengan syarat jabatan. Ketiga, terdistribusinya pegawai secara proporsional di masing-masing unit kerja sesuai dengan beban kerja masing-masing. Keempat, tersusunnya sistem penggajian yang adil, layak dan mendorong peningkatan kinerja. Dan kelima, terlaksananya sistem penilaian kerja yang obyektif.

Output (keluaran) dari penataan aparatur negara tersebut diharapkan berupa (1) profil jabatan bagi setiap jabatan baik jabatan struktural, jabatan fungsional yang berangka kredit maupun tidak berangka kredit; (2) perkiraan beban kerja untuk individu, jabatan dan unit kerja; dan (3) beban kerja dan profil jabatan bersama-sama digunakan untuk menyusun jumlah kebutuhan pegawai per jabatan dan unit kerja.

Dalam usaha meningkatkan kinerja aparaturnya, pemerintah (c.q. Menpan) menetapkan program manajemen kepegawaian berbasis kinerja. Salah satu peraturan yang dikeluarkan pemerintah untuk tujuan tersebut adalah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Page 45: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

3 - 5

Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah.

Yang dimaksud dengan kinerja instansi pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi dan rencana strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

Dalam pasal 3, peraturan Menpan tersebut, setiap instansi pemerintah wajib menetapkan indikator kinerja utama (Key Performance Indicators). Indikator kinerja utama yang dimaksud adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisai. Penetapan indikator kinerja utama di lingkungan instansi pemerintah harus memenuhi karakteristik spesifik, dapat dicapai, relevan, menggambarkan keberhasilan sesuatu yang diukur dan dapat dikuantifikasi dan diukur (pasal 8). Sebagai contoh, tercapainya pengurangan angka pengangguran 1 juta per tahun dengan memberdayakan 50 investor baik investor dalam negeri maupun investor asing setiap tahunnya.

Dalam pasal 5 dikatakan, indikator kinerja utama instansi pemerintah harus selaras antar tingkatan unit organisai. Indikator kinerja utama pada setiap tingkatan unit organisasi meliputi indikator kinerja keluaran (output) dan hasil (outcome).

Kinerja pegawai dijabarkan langsung dari misi organisai. Penilaian kinerja dilakukan secara transparan dan obyektif. Penilaian kinerja menjadi bahan diagnosis dalam upaya peningkatan kinerja organisasi. Selanjutnya kinerja pegawai juga menjadi istrumen utama dalam pemberian reward and punishment termasuk untuk promosi dan rotasi pegawai.

Dengan demikian, peraturan pemerintah tersebut menunjang dan mendukung upaya pengembangan manajemen kepegawaian berbasis kinerja (berorientasi produk).

3.2. EKONOMI DAN SUMBER DAYA ALAM

3.2.1. EKONOMI

1. Posisi geografis Kota Payakumbuh yang strategis dari sudut ekonomi karena terletak di tengah kabupaten Lima Puluh Kota sebagai wilayah hinterland serta merupakan jalur perlintasan dari dan menuju Kota Pekanbaru Propinsi Riau.

Page 46: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

3 - 6

2. Jumlah UMKM cukup besar mencapai 14.925 Unit usaha pada tahun 2005 dimana sebagian besar masih berskala mikro, yaitu sebanyak 10.878 unit usaha (72,88 %); usaha kecil 3.851 unit usaha (25,8%); usaha menengah 196 unit usaha 1,31%) dan belum ada usaha besar. Potensi ini dalam jangka panjang bisa dikembangkan secara bertahap menjadi usaha menengah dan besar, mengingat Sumatera Barat sudah lama dikenal sebagai daerah dimana masyarakatnya mempunyai kemampuan wirausaha yang tinggi.

3. Potensi wisata Kota Payakumbuh masih cukup banyak untuk bisa dikembangkan guna mendukung Sumatera Barat sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) nasional dan internasional. Namun pengembangannya belum optimal karena masih kurangnya sarana dan prasarana wisata, belum terintegrasi dan sinerginya pariwisata lokal dan regional, serta masih terbatasnya kualitas SDM pengelola pariwisata.

4. Globalisasi Perekonomian Dunia yang diawali dengan kesepakatan pada pertemuan Asia Pacific EconomicCooperation (APEC), bahwa pelaksanaan perdagangan bebas (Free trade) secara menyeluruh, baik negara maju dan berkembang, akan dilakukan pada tahun 2020 nanti. Khusus untuk kawasan ASEAN telah mulai dilaksanakan sejak tahun 2003 yang lalu dengan dilaksanakannya secara resmi AFTA (Asean Free Trade Areas). Ini berarti bahwa proses globalisasi perekonomian dunia secara menyeluruh akan terjadi pada tahun 2020 mendatang. Perobahan ini tentunya akan merupakan peluang dan sekaligus tantangan bagi Kota Payakumbuh untuk mendorong peningkatan kegiatan perdagangan, investasi, pariwisata dan jasa. Karena itu, upaya untuk meningkatkan daya saing Kota Payakumbuh, baik dalam bidang ekonomi maupun sumberdaya manusia merupakan hal yang sangat penting dan strategis dalam jangka panjang.

5. Peluang kerjasama daerah atas dasar prinsip saling menguntungkan terbuka lebar dengan dukungan peraturan perundang-undangan berlaku dalam rangka meningkatkan kapasitas daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama bagi daerah yang berdekatan, baik antara pemerintah daerah dengan swasta, dengan daerah lainnya maupun dengan luar negeri.

Page 47: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

3 - 7

3.2.2 SUMBERDAYA ALAM

1. Luas lahan pertanian semakin lama semakin menurun, sebagai akibat perubahan fungsi (alih fungsi) lahan pertanian ke usaha non pertanian.

2. Ancaman terhadap krisis lingkungan pada masa depan yang diakibatkan oleh tingginya tingkat pencemaran dan degradasi lingkungan. Antisipasi terhadap kondisi ini di masa depan adalah dengan melakukan berbagai tindakan yang tepat serta menjalankan aturan dan kebijakan yang terkait dengan pengelolaan dan pengendalian lingkungan. Selain itu perlu mengembalikan fungsi konservasi kawasan bantaran sungai, perlindungan mata air, sumur resapan dan pengalokasian ruang terbuka hijau (hutan kota) perlu secara bertahap yang dilakukan dengan pendekatan partisipatif.

3. Dengan keterbatasan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup yang dimiliki Kota Payakumbuh serta melihat kondisi yang ada saat ini, tantangan untuk 20 tahun kedepan adalah mengoptimalkan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup, sehingga tercapainya keselarasan, keserasian dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan hidup serta tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup.

4. Keberlanjutan pembangunan pada jangka panjang juga akan menghadapi tantangan akan adanya perubahan iklim dan pemanasan global yang berdampak pada aktivitas dan kehidupan warga kota.

3.3 SUMBERDAYA MANUSIA

1. Pembangunan pendidikan di Kota Payakumbuh dilakukan melalui pemerataan dan perluasan akses, peningkatan mutu pendidikan dan peningkatan tata kelola pendidikan. Ketiga indikator tersebut masih perlu ditingkatkan untuk mencapai standar pelayanan dibidang pendidikan.

2. Pemantapan penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun dan mengembangkan Wajib Belajar 12 Tahun.

3. Peningkatan mutu pendidikan disemua jalur, jenjang dan jenis pendidikan.

Page 48: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

3 - 8

4. Penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas melalui keseimbangan antara pemenuhan pendidikan berbasis keunggulan lokal.

5. Pengembangan satuan pendidikan berstandar nasional, internasional dan satuan pendidikan berbasis keunggulan lokal.

6. Penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan yang mempedomani tata kelola pendidikan, mengharapkan partisipasi masyarakat dan stake holder dalam upaya membantu manajemen pendidikan dalam proses perencanaan danpengontrolan implementasi program pendidikan.

7. Peningkatan kualitas pelayanan serta peningkatan pemerataan pelayanan kesehatan kedepan sangat diperlukan. Hal ini terbukti dengan masih ditemuinya kasus gizi kurang dan gizi buruk terutama pada golongan masyarakat miskin, sehingga masih ditemuinya angka kematian ibu melahirkan dan kematian bayi.

8. Peningkatan budaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih menjadi prioritas, terutama dalam pemantapan sanitasi masyarakat dan penyediaan air bersih yang berkualitas. Dengan demikian pemberantasan penyakit menular berbasis lingkungan dapat dituntaskan pada seluruh masyarakat terutama masyarakat miskin.

9. Peningkatan legalistik aspek dukungan terhadap hubungan kerjasama daerah dalam bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat perlu diperhatikan sehingga pembangunan masyarakat sehat dapat diwujudkan.

10. Peningatan kapasitas RSUD Adnaan WD menjadi Rumah Sakit Daerah yang mampu bersaing dengan standar pelayanan kesehatan nasional dan internasional.

11. Peningkatan penanganan masalah kesehatan yang lebih integratif dengan melibatkan masyarakat, pemerintah dan swasta sehingga penanganan masalah kesehatan lainnya dapat dilakukan secara komprehensif. Hal ini dituntut dengan tersdianya SOP dan standarisasi kualitas pelayanan kesehatan.

12. Peningkatan Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (JPKM) terutama dalam pelayanan kuratif sehingga pelibatan masyarakat dalam penjaminan kesehatan harus diakomodir.

Page 49: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

3 - 9

3.4. TATA RUANG, PRASARANA DAN SARANA

1. Terkait dengan struktur ruang kota, antara lain :

a. Ketergantungan pelayanan pada pusat kota seperti pelayanan perdagangan dan jasa yang bergabung dengan permukiman dengan intensitas yang tinggi sehingga menyebabkan tragedy of common seperti kemacetan lalulintas, ketidaknyamanan beraktifitas dan ketidakamanan beraktifitas.

b. Pusat pelayanan kota yang tidak diturunkan kedalam subpusat pelayanan. Artinya, terdapat kesenjangan antara inti kota dengan kawasan pinggiran kota.

2. Terkait pola penggunaan ruang, antara lain :

a. Fokus kawasan lindung masih terbatas pada kawasan konservasi bangunan tua dan bangunan tradisional,

b. Pengalokasian ruang untuk kegiatan pendidikan tinggi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Payakumbuh belum ada,

c. Kebutuhan ruang yang cukup untuk memindahkan kawasan rumah sakit dari kawasan padat ke kawasan yang lebih luas, sebagai pusat pelayanan kesehatan dengan meningkatkan kelas Rumah Sakit menjadi tipe B dengan skala pelayanan wilayah mencakup Kabupaten Lima Puluh Kota.

d. Perlu mengalokasikan ruang untuk kawasan industri kecil dan rumah tangga karena memiliki potensi yang besar untuk ekspor dan penyerapan tenaga kerja yang besar,

e. Diversifikasi kegiatan seperti pariwisata yang membutuhkan pengalokasian ruang yang lebih luas untuk kegiatan rekreasi dan wisata bagi penduduk Kota Payakumbuh dan dari luar kota untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,

f. Terbatasnya ruang terbuka hijau khususnya publik, membuat kota kurang menarik. Untuk itu perlu dibangun taman-taman kota yang menjadi vokal point untuk meningkatkan image kota dengan memanfaatkan budaya lokal.

g. Pengembangan kawasan olah raga di kawasan Kubu Gadang dan sekitarnya,

h. Membangun kawasan perkantoran pemerintahan secara terpadu untuk efisiensi,

Page 50: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

3 - 10

3. Terkait pengendalian pemanfaatan ruang, antara lain :

a. Tidak konsistennya pelaksanaan RTRW Kota Payakumbuh, seperti pengalihan pemanfaatan ruang kawasan Ngalau dan sekitarnya sebagai kawasan budidaya sedangkan dalam RTRW merupakan kawasan konservasi atau kawasan lindung.

b. Konversi lahan pertanian menjadi non pertanian perlu diatur sehingga tidak menimbulkan permasalahan dikemudian hari.

3.5. LINGKUNGAN HIDUP

Isu lingkungan hidup yang utama dapat dikelompokkan menjadi beberapa isu pokok, yaitu :

a. Kerusakan bantaran sungai akibat banyaknya penambangan galian C, seperti pada Sungai Batang Agam, Batang Sinamar dan Batang Lampasi.Penambangan pasir dan batu di sungai juga sering dilakukan di sekitar jembatan yang bisa menyebabkan terancamnya keselamatan jembatan.

b. Penurunan kualitas air di sungai disebabkan banyaknya aktivitas manusia di sekitarnya.

c. Bencana banjir dibeberapa lokasi sewaktu musim hujan juga sering melanda Kota Payakumbuh, sehingga menyebabkan kerusakan pada lahan pertanian dan jalur transportasi.

d. Kurangnya keberadaan ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai paru-paru kota, sehingga beban pencemaran udara pada masa mendatang akan semakin meningkat.

e. Terjadinya penurunan kuantitas dan kualitas lahan subur sebagai akibat dari terjadinya alih fungsi lahan.

Degradasi atau penurunan kualitas lahan, baik kesuburan tanah secara fisik maupun kimiawi juga terjadi, yang disebabkan oleh :

1. Bentuk pengelolaan lahan pertanian masih belum berorientasi lingkungan, seperti penggunaan pupuk buatan dan pestisida yang beragam, sehingga menyebabkan penurunan tingkatkesuburan tanah dalam jangka panjang sebagai akibat matinya mikroorganisme penyubur tanah.

2. Pengelolaan lahan yang tidak memperhatikan konservasi tanah, terutama untuk lahan lereng, sehingga menyebabkan humus tanah semakin berkurang.

3. Terjadinya alih fungsi lahan sebagai akibat dari perkembangan pembangunan kota, sehingga lahan yang tadinya lahan pertanian berubah menjadi lahan terbangun.

Page 51: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

3 - 11

Isu sumber daya buatan yang cukup menonjol adalah belum adanya penanganan limbah dari berbagai kegiatan rumah tangga dan usaha, seperti :

a. Limbah pertanian berupa pemakaian pupuk dan pestisida yang kurang terkendali, limbah peternakan berupa berkembangnya peternakan unggas yang mencemari lingkungan dengan kotoran dan bau serta adanya limbah RPH yang langsung dibuang ke Batang Agam.

b. Pengembangan pertanian terutama perkebunan rakyat masih ada yang belum memperhatikan kondisi lahan, dimana ada perkebunan yang dikelola di lereng bukit dengan keterjalan yang sebenarnya tidak layak dijadikan perkebunan.

c. Limbah dari kegiatan kesehatan. Masih ada rumah-rumah bersalin yang belum menangani limbah medisnya (limbah B3) dengan incenerator.

d. Belum terkelolanya limbah industri kecil dan rumah tangga, dimana industri-industri tersebut langsung membuang limbah cairnya ke media lingkungan, seperti drainase atau langsung ke tanah.

e. Hotel dan rumah makan juga membuang limbah ke media lingkungan, baik berupa limbah cair atau limbah padat.

f. Limbah cair, seperti detergent dari rumah tangga maupun kegiatan usaha juga membuat penurunan kualitas air di perairan terbuka.

g. Adanya usaha peternakan di areal permukiman dan ada juga yang di tengah kota, sehingga terjadi pencemaran bau dan berkembangnya lalat.

3.6. SOSIAL BUDAYA

1. Peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama.

2. Pemantapan pelaksanaan kehidupan sosial dan agama didalam masyarakat mengacu kepada falsafah “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah”.

3. Mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai luhur, adat dan tradisi yang masih melekat dan tumbuh dalam kehidupan masyarakat sebagai basis ketahanan budaya sekaligus menyaring masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya lokal.

4. Peningkatan jangkauan, mutu dan akses pelayanan sosial dasar.

Page 52: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

3 - 12

5. Pengembangan sistem jaminan sosial masyarakat yang berkelanjutan terutama bagi masyarakat miskin dalam pemberdayaannya.

6. Tersedianya lapangan pekerjaan masyarakat kota sesuai dengan kebutuhan lokal, nasional dan internasional sehingga angka pengangguran dapat ditekan.

7. Peningkatan pelaksanaan sosial budaya dan perilaku normatif masyarakat sesuai dengan kaedah yang berlaku.

Page 53: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

4 - 1

BAB IV

PREDIKSI PEMBANGUNAN DAERAH

ntuk dapat mengetahui gambaran ringkas kondisi umum Kota Payakumbuh pada masa duapuluh tahun kedepan, diperlukan prediksi jangka panjang untuk beberapa indikator pokok

pembangunan daerah secara makro. Indikator pokok pembangunan daerah tersebut meliputi aspek ekonomi, sosial budaya dan fisik tata-ruang wilayah. Proyeksi ini sangat penting dilakukan sebagai dasar untuk merumuskan visi, misi dan arah pembangunan jangka panjang daerah untuk untuk periode 2005-2025 mendatang. Dengan adanya gambaran ringkas masa depan ini, diharapkan perumusan strategi dan kebijakan pembangunan Kota Payakumbuh untuk jangka panjang akan menjadi lebih tepat dan realistis sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang dimiliki daerah. Selanjutnya, agar hasil prediksi pembangunan daerah ini dapat bermanfaat pula bagi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), maka prediksi pembangunan jangka panjang ini dikelompokkan untuk periode lima tahunan.

4.1 PREDIKSI PEMBANGUNAN PEMERINTAHAN DAN HUKUM

Dalam rangka meningkatkan kewibawaan pemerintah pada 20 tahun yang akan datang, dari sisi pemerintahan dan hukum yang diharapkan adalah sebagai berikut :

a. Masyarakat :- Terciptanya masyarakat yang sadar hukum sesuai dengan aturan-

aturan pemerintahan yang berlaku.- Terselesaikannya permasalahan hukum yang dtemui masyarakat

sesuai dengan hukum yang berlaku.- Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam penegakan hukum dan

pemerintahan.

b. Pemerintah :- Melaksanakan aspek pemerintahan sesuai dengan kaidah-kaidah

hukum yang berlaku.- The Law Enforcement yang mengacu pada hukum daerah,

nasional dan hukum internasional- Terwujudnya Good Governance dalam pelaksanaan tata

pemerintahan.- Terpenuhinya aparat pemerintahan yang paham dengan aspek

hukum tata pemerintahan.

U

Page 54: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

4 - 2

- Terlaksananya penegakan hukum yang berkeadilan.- Tesedianya perangkat produk hukum daerah yang kuat.- Terwujudnya komposisi dan distribusi aparatur yang ideal.

c. Swasta :- Terwujudnya kemitraan swasta dan pemerintah daerah dalam

mendukung kesejahteraan rakyat. - Terbangunnya sinergisitas antar pelaku pembangunan.- Tersedianya pihak swasta yang mengerti aturan hukum dan tata

pemerintahan.

4.2 PREDIKSI PEMBANGUNAN EKONOMI

1. Unsur pertama dalam pembangunan daerah Kota Payakumbuh yang perlu diprediksikan untuk masa dua puluh tahun mendatang adalah menyangkut dengan pertumbuhan ekonomi sampai dengan tahun 2025 mendatang dengan menggunakan data 2005 sebagai data dasar (Base-line). Sejalan dengan hal ini, melalui proyeksi pertumbuhan ekonomi daerah tersebut akan dapat pula diperkirakan besarnya kebutuhan investasi yang diperlukan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang telah ditentukan. Di samping itu, dengan diketahuinya pertumbuhan ekonomi tersebut dapat pula dihitung besarnya tingkat pendapatan perkapita yang dapat dicapai untuk masa 20 tahun mendatang yang merupakan indikator kasar dari kemajuan ekonomi yang diperkirakan akan dapat dicapai masyarakat Kota Payakumbuh sampai dengan tahun 2025 nantinya.

2. Prediksi pembangunan ekonomi Kota Payakumbuh untuk periode 2005-2025 dilakukan dengan melihat tendensi perkembangan dan kemampuan di masa lalu. Perkembangan dan kemampuan yang diperhatikan meliputi aspek ketersediaan dana. Sementara itu, berbagai kendala dan keterbatasan juga turut diperhatikan. Ini tidak berarti bahwa prediksi masa datang terlalu pesimis, karena di dalamnya telah termasuk peningkatan yang cukup berarti sebagai hasil dari kebijakan dan terobosan yang diharapkan akan dapat dilakukan oleh Pemerintah Daerah di masa datang. Kesemuanya ini dilakukan agar prediksi yang dihasilkan tidak terlalu berlebihan, tetapi lebih realistis sesuai dengan kondisi daerah Kota Payakumbuh.

3. Prediksi pembangunan ekonomi Kota Payakumbuh ini terutama didasarkan pada laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000. Data tahun 2005 didasarkan pada realisi laju pertumbuhan PDRB harga konstan sesuai dengan data tersedia. Sedangkan prediksi PDRB harga konstan untuk tahun 2005-2025 dilakukan dengan metode Autoregressive. Hasil prediksi yang

Page 55: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

4 - 3

diperoleh menunjukkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi akan meningkat dari 5,78% tahun 2005 adalah menjadi rata-rata 8,10% pada tahun 2025 mendatang. Rincian angka perkiraan masing-masing unsur prediksi untuk periode 2005-2025 adalah seperti terlihat pada Tabel 4.1.

4. Perkiraan koefisien Incremental Capital Output Ratio (ICOR) secara total untuk Kota Payakumbuh tahun 2005 didasarkan pada hasil perhitungan ICOR yang telah dilakukan oleh BPS. Sedangkanproyeksi ICOR kedepan diperkirakan berdasarkan ICOR Komulatif Kota Payakumbuh. Dengan cara demikian, perkiraan ICOR untuk Kota Payakumbuh pada tahun 2005 adalah 3,28 dan pada tahun 2025 mendatang diperkirakan akan lebih tinggi yaitu 3,34,artinya meningkatnya penggunakan barang modal yang cenderung semakin meningkat bilamana kegiatan pembangunan sudah semakin maju.

5. Dengan diketahuinya proyeksi laju pertumbuhan ekonomi dan ICOR, maka dengan menggunkan formula Model Harrod-Domarakan dapat diperkirakan kebutuhan investasi secara total pada tahun 2005 sebesar Rp. 463 milyar dan diperkirakan akan meningkat pada tahun 2010 menjadi Rp. 629 milyar. Berdasarkan data yang tersedia, hanya sekitar sepertiga dari kebutuhan investasi ini yang dapat disediakan oleh Pemerintah Daerah dan selebihnya diharapkan akan diperoleh dari pihak swasta dan masyarakat. Berdasarkan pada pengalaman ini, maka jumlah kebutuhan investasi pemerintah untuk tahun 2005 diperkirakan sebesar Rp. 154 milyar dan sisanya Rp. 309 milyar diharapkan dari pihak swasta dan masyarakat umum.

6. Perkiraan laju pertumbuhan penduduk untuk tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 ditetapkan berdasarkan proyeksi yang telah dilakukan oleh BPS Kota Payakumbuh. Berdasarkan Sensus Penduduk Kota Payakumbuh Tahun 2010 di peroleh jumlah penduduk Kota Payakumbuh tahun 2010 sebanyak 116.910 orang dengan laju pertumbuhan sebesar 1,79%. Sedangkan proyeksi untuk tahun 2011 ke atas dilakukan dengan tetap menggunakan laju pertumbuhan sebesar 1,79 %. Maka jumlah penduduk Kota Payakumbuh sampai tahun 2025 diperkirakan akan terus meningkat sebagai akibat dari semakin tingginya urbanisasi ke Kota Payakumbuh yang didorong oleh pertumbuhan ekonomi kota yang semakin tinggi.

7. Dengan sudah diketahuinya laju pertumbuhan ekonomi dan laju pertumbuhan penduduk, dapat pula diketahui laju pertumbuhan pendapatan perkapita untuk tahun 2009. Kemudian dengan menambahkan perkiraan laju pertumbuhan ekonomi ini dengan proyeksi laju inflasi sebesar 2,05%, diketahui laju pertumbuhan

Page 56: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

4 - 4

PDRB perkapita harga berlaku. Dengan demikian, diperoleh nilai Pendapatan Perkapita harga berlaku untuk tahun yang bersangkutan sebesar Rp. 15,49 juta. Selanjutnya, bila diasumsikan bahwa kurs mata uang dollar adalah Rp. 9.200,00 yaitu sama dengan asumsi APBN tahun 2008, maka nilai pendapatan perkapita Kota Payakumbuh untuk tahun 2009diperkirakan sekitar US$ 1.684.

8. Sebagai hasil dari pertumbuhan ekonomi Kota Payakumbuh yang sudah lebih baik dan ICOR yang lebih tinggi tersebut, diperkirakan kebutuhan investasi total yang diperlukan untuk mencapai laju pertumbuhan tersebut juga akan semakin tinggi, yaitu mencapai sekitar Rp. 517 milyar pada tahun 2009. Dari kebutuhan investasi total ini, Rp. 172 milyar diharapkan akan dapat disediakan oleh pemerintah daerah dan sisanya Rp. 345 milyar diharapkan akan dapat diperoleh dari sektor swasta dan masyarakat.

9. Pada tahun 2014 pertumbuhan ekonomi Kota Payakumbuh diperkirakan akan semakin meningkat menjadi sekitar 7,25% sebagai hasil dari semakin baiknya kondisi ekonomi kota. Dengan mengasumsikan ICOR akan sedikit meningkat menjadi 3,40 pada tahun 2014, maka kebutuhan investasi yang diperlukan untuk mencapai laju pertumbuhan tersebut adalah Rp. 1,145 Triliun. Dari jumlah tersebut Rp. 381,7 milyar diharapkan akan dapat disediakan oleh Pemerintah Kota Payakumbuh dan sisanya Rp. 763,4 milyar dari swasta dan masyarakat. Dengan menggunakan perkiraan laju pertumbuhan penduduk pada tahun tersebut, maka perkiraan pendapatan perkapita dengan harga berlaku pada tahun 2014 akan terus meningkat menjadi Rp. 23,73 juta atau sekitar US$ 2.579 bila kurs mata uang rupiah diasumsikan tetap sebesar Rp. 9.200 untuk setiap US$ 1.

10. Pada tahun 2019 kondisi perekonomian Kota Payakumbuh diperkirakan sudah akan semakin baik, yaitu tumbuh rata-rata 7,75%. Sementara itu teknologi produksi akan semakin berkembang dan penggunaan mesin dan peralatan semakin banyak, sehingga teknologi yang dipergunakan semakin padat modal. Akibatnya, ICOR secara total meningkat menjadi 3,46. Berdasarkan hal ini, maka kebutuhan investasi total yang diperlukan untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut juga meningkat menjadi Rp. 2,224 Triliun dimana Rp. 741,2 milyar diantaranya diharapkan dapat disediakan oleh pemerintah dan sisanya Rp. 1,482 Triliun dari swasta dan masyarakat. Dengan memperkirakan laju pertumbuhan penduduk tetap 1,79 %, maka dengan cara yang sama, diperkirakan pendapatan perkapita Kota Payakumbuh dengan harga berlaku pada tahun 2019 sudah akan mencapai Rp. 40,05 juta atau setara dengan US$ 4.353 bila kurs meningkat menjadi Rp. 9.500 untuk setiap US$ 1.

Page 57: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

4 - 5

11. Pada tahun 2025 perekonomian Kota Payakumbuh akan semakin stabil dan pertumbuhan ekonomi semakin cepat, yaitu sekitar 8,10%. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin padat modal, dan angka ICOR meningkat menjadi 3,52. Dengan demikian, perkiraan kebutuhan investasi yang diperlukan untuk mencapai laju pertumbuhan ekonomi tersebut diperkirakan berjumlah Rp. 4,922 triliun. Dari jumlah ini sekitar Rp. 1,640 Triliunakan diperoleh dari pembiayaan pemerintah dan sisanya Rp. 3,281 Triliun diharapkan dari swasta dan masyarakat. Dengan mengasumsikan bahwa laju pertumbuhan penduduk tetap yaitu 1,79% rata-rata pertahun, maka pendapatan perkapita Kota Payakumbuh dengan harga berlaku diperkirakan akan mencapai Rp. 76,56 juta atau setara dengan US$ 8.322. Perkiraan ini rasanya cukup logis karena RPJP Provinsi Sumatera Barat memperkirakan jumlah pendapatan perkapita rata-rata pada tahun yang sama sebesar US$ 5.090.

Page 58: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

4 - 6

Tabel 4.1 Proyeksi Pembangunan Ekonomi Kota Payakumbuh Tahun 2005-2025

No. Unsur Proyeksi 2005 2009 2014 2019 2025

1PDRB Harga Konstan(Rp. juta)

644.369,03 819.397,15 1.144,292,88 1.664.606,61 2.594.829,98

2 ICOR Total3,28

3,34 3,40 3,46 3,52

3Pertumbuhan Ekonomi (Persentase)

5,78 6.52 7.25 7.75 8.10

4Tingkat Inflasi (Persentase)

20,47 2,05 5,50 5,50 5,50

5PDRB Harga Berlaku(Rp. juta)

951.878,72 1.665.952,00 2.978.312,45 5.493.151,90 11.679.444,02

6∆ PDRB Harga Berlaku (Rp. juta)

141.262,82 154.924,06 336.793,65 642.686,65 1.398.243,30

7Perkiraan Kebutuhan Investasi Total Harga Berlaku (Rp. Miliar)

463.342,05 517.446,36 1.145.098,40 2.223.695,80 4.921.816,41

8Kebutuhan Investasi Pemerintah (Rp. Miliar)

154.447,35 172,482,12 381.699,47 741.231,93 1.640.605,47

9Kebutuhan Investasi Swasta dan masyarakat (Rp. Miliar)

308.894,70 344.964,24 763.398,93 1.482.463,86 3.281.210,94

10Jumlah Penduduk (Orang)

103.080 106.911 125.509 137.151 152.556

11Laju Pertumbuhan Penduduk (%)

0,73 0,87 1,79 1,79 1,79

12Pendapatan Perkapita Harga Konstan (Rp.Juta)

6,25 7,66 9,12 11,99 17,01

13 Pendapatan Perkapita Harga Berlaku (Rp. Juta)

9,23 15,49 23,73 40,05 76,56

14Pendapatan Perkapita Harga Berlaku (US $)

1.004 1.684 2.579 4.353 8.322

15.Laju Pertumbuhan Pendapatan Perkapita Harga berlaku (%)

16,75 9,37 10,77 11,26 11,60

4.3 PREDIKSI PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA

1. Bidang Pendidikan

a. Bidang pendidikan diprediksi dengan mengacu kepada pentahapan 3 (tiga) aspek utama. Pertama adalah pencapaian aspek perluasan kesempatan pendidikan. Kedua adalah pemerataan kualitas pendidikan, dan ketiga adalah pelaksanaan pelayanan pendidikan

Page 59: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

4 - 7

yang mengacu kepada penerapan prinsip Good Education Governance (GEG).

b. Pemerataan kesempatan belajar ditandai dengan pemecahan terhadap persoalan yang terkait dengan akses pendidikan untuk pendidikan SLTP. Tahun 2010 diharapkan sudah menyelesaikan penuntasan wajib belajar pendidikan dasar. Fokus kebijakan perluasan kesempatan pendidikan diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah. Pemerataan pendidikan diupayakan melalui skema silang bantuan pemerintah dan masyarakat, melalui berbagai skema melalui meringankan biaya pendidikan.

c. Fokus pengembangan mutu pendidikan ditujukan kepada bidang yang spesifik, anak didik di Payakumbuh kuat di bidang Matematika, Bisnis dan Humaniora. Hingga pelaksanaan RPJP ke-2, 2010, seluruh instrumen menuju kepada pemerataan mutu sudah disiapkan, termasuk siapnya kapasitas guru, kurikulum berbasis teknologi serta ketersediaan alat pembelajaran secara lengkap. Saat bersamaan, seluruh sekolah dasar dan menengah sudah memiliki fasilitas yang lengkap.

d. Pendidikan di Kota Payakumbuh juga memberikan fokus kepada penyediaan pendidikan kejuruan yang unggul. Pendidikan kejuruan yang unggul pada bidang industri pengolahan hasil pertanian, seperti pangan dan perdagangan, tenaga terampil madya untuk bidang-bidang yang berkembang, seperti pengolahan agribussiness. Pendidikan di Kota Payakumbuh dalam jangka panjang perlu menjaga keseimbangan inteligensia, emosional dan spritual. Masyarakat dan institusi pendidikan dihasilkan dengan memupuk kesolehan sosial dan manusia yang sempurna.

e. Tahun 2015 kualitas pembangunan sistem dan ketersediaan fasilitas dan guru telah menjamin bahwa pendidikan akan menghasilkan anak didik yang memiliki Iman dan Takwa, dimana integrasi antara agama dan pendidikan kurikulum dan tenaganya sudah siap dan layak untuk diimplementasikan.

f. Akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan melalui pentahapan organisasi pendidikan. Tahun 2010 menjamin agar persoalan internal managemen institusi pendidikan dapat diselesaikan saat bersamaan persiapan untuk pemenuhan internal efisiensi. Periode ke-2 tahun 2015 dinyatakan sebagai transisi kepada fokus perbaikan internal efisiensi dan persiapan terhapan pencapaian kualitas. Periode ke-3 2020, pembangunan kualitas pendidikan dimaksudkan untuk mempersiapkan mutu pendidikan yang bertaraf internasional.

Page 60: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

4 - 8

Tabel 4.2 Prediksi Indikator Pencapaian Pembangunan Sosial dan SDM Kota Payakumbuh

Indikator Pendapaian

Baseline Data 2005

2009 2014 2019 2025

IPMIPM a/Ranking nasional

73,557

74,754

7650

78,542

8230

PendidikanAkses universal pendidikan SDSMPb/

Fokus Kualitas Otak (Math, Bisnis, Humaniora)Fokus Spritual dan Social Tata Kelola

94,3%81,9%Mulai

Persiapan

Penataan internal

managemen

97,5%85,7%Pilihan

fokusIntegrasi

Persiapan penataan kualitas

99%90%

Pemantapan

Pemantapan

Penataan Kualitas

99%99%

Terkenal

Emas

ISOnasional

100%99%

Menonjol

Renaisanse

ISOinternasional

KesehatanIMR c/Gizi d/Penuntasan PenyakitPelayanan air minum

43,116,7

ISPA

73%

35,614,2

ISPA,

77%

2812,5

ISPA

80%

209,0

Minim

90%

157,5

Bebas

100%Kemiskinan dan Pengangguran% Penduduk Miskin (e)% Pengangguran (f)

6,1%

9,9%

5,5%

9,0%

5%

8,0%

4%

6,5%

3,0%

5%

Catatan: (a) Baseline 2005; (b) Base line 2005; (c) Baseline 2005; (d) Gizi Kurang dan buruk Baseline 2005, (BPS, 2006); (e) Depsos, 2006, (f) Susenas Tape, 2006.

2. Bidang Kesehatan

a. Dari ketiga komponen IPM, komponen kesehatan, yang diperlihatkan oleh masih tingginya angka kematian bayi, persoalan kesehatan dasar diberikan dengan pelayanan fokus kepada penanganan kuratif, menjadi pemenuhan aspek kuratif dan preventif. Kedua pemenuhan aspek pelayanan kesehatan tersebut diupayakan dalam kerangka sistem pelayanan kesehatan yang sudah dirintis dan dilaksanakan di Sumatera Barat dan secara nasional.

b. Pembangunan sub sektor kesehatan diberikan pada kepastian pengendalian akar masalah kesehatan, berupa kombinasi perbaikan tingkah laku hidup bersih dan penyediaan fasilitas sanitasi dan air minum. Dua jenis penyakit utama ISPA dan Diare serta serta jenis penyakit menular lainnya, baik yang berasal dari manusia, hewan atau berbagai macam virus yang membahayakan,

Page 61: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

4 - 9

menjadi fokus penanganan kebijakan kesehatan. Dan diharapkan Payakumbuh Sehat mulai tercapai pada tahun 2010.

c. Sistem pelayanan kesehatan setidaknya telah berjalan sebagaimana mestinya mulai tahun 2012 dan sistem tersebut dipertahankan dan diperbaiki setiap periode pembangunan kesehatan. Mulai tahun 2009, sistem pelayanan kesehatan sudah menjangkau pada seluruh segmen masyarakat. Sistem pelayanan juga mampu melayani penduduk sesuai dengan segmen usia dan karakter kemampuan.

d. Rumah sakit di Kota Payakumbuh mempersiapkan dan memilih pelayanan pada level kepada pelayanan yang spesifik. Pelayanan manajemen rumah sakit yang dimaksud mesti sudah mampu memperoleh sertifikasi ISO pada tahun 2015 dan pada periode selanjutnya pada tahun 2025 seluruh pelayanan rumah sakit dan rujukan sudah mampu bertarafkan internasional sesuai dengan spesifik pelayanan yang diberikan.

e. Pembangunan sub sektor kesehatan lingkungan perlu menjamin kebutuhan akan sanitasi dan air minum kepada masyarakat. Tahun 2015 diharapkan rumah tangga akses pada air minum dan sanitasi setidaknya mencapai 80%. Sedangkan pembangunan sektor gizi keluarga dimulai dengan memperbaiki tingkah laku gizi dengan mendorong agar sistem sanitasi dan air minum dapat mendorong perbaikan status gizi, khususnya anak balita. Selanjutnya fokus penanganan diberikan pada kelompok keluarga miskin. Pembangunan kesehatan disertai dengan penguatan kelembagaan dan lokasi, termasuk sistem yang dalam jangka panjang handal dalam pelayanan penyakit tertentu. Hingga dapat tercapai pada tahun 2025.

4.4 PREDIKSI TATA RUANG, PRASARANA DAN SARANA

1. Pengembangan Tata Ruang Kota

a. Pengembangan Tata Ruang Kota Payakumbuh secara umum dalam jangka panjang (2005-2025) diarahkan kepada terwujudnya ruang wilayah Kota Payakumbuh yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan yang dapat menciptakan keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan, keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia, dan perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.

b. Berdasarkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, maka pengembangan tata ruang wilayah Kota

Page 62: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

4 - 10

Payakumbuh terbagi atas struktur ruang, pola ruang, penetapan kawasan strategis, arahan pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang.

c. Kebijakan utama struktur ruang Kota Payakumbuh adalah sebagai berikut :

1) Membagi kawasan perkotaan menjadi dua wilayah pengembangan yang terdiri dari Pusat Pelayanan Kota (PPK) dan Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK).

2) Mengembangkan 6 (enam) SPPK dengan arahan pemanfaatan ruang yang lebih spesifik sesuai potensi masing-masing wilayah pelayanan.

3) Mengembangkan pusat-pusat kegiatan sebagai orientasi kegiatan masing-masing wilayah sesuai dengan skala pelayanannya serta menata fungsi dan struktur jaringan jalan yang serasi dengan sebaran fungsi kegiatan primer dan sekunder.

Sub pusat Wilayah Pelayanan Kota Payakumbuh tersebut adalah sebagai berikut :

a) Sub Pusat Pelayanan Pusat Kota Payakumbuh (SPPK I) terdapat di Kawasan Pusat Kota, yang juga berfungsi sebagai Pusat Pelayanan Kota (PPK).

b) Sub Pusat Pelayanan Kota Payakumbuh (SPPK II) terdapat di Kawasan Payobadar.

c) Sub Pusat Pelayanan Timur Kota Payakumbuh (SPPK III) dengan pusat pelayanan terdapat di Payobasung.

d) Sub Pusat Pelayanan Utara Kota Payakumbuh (SPPK IV) dengan pusat terletak di Payolinyam.

e) Sub Pusat Pelayanan Barat Kota Payakumbuh (SPPK V) dengan pusat terletak di Parit Muko Aia.

f) Sub Pusat Pelayanan Selatan Kota Payakumbuh (SPPK VI) dengan pusat terletak di Pakan Sinayan Koto Nan Ampek.

Hierarki atau tata jenjang pusat-pusat kegiatan kota yang akan dikembangkan di wilayah Kota Payakumbuh sampai akhir masa perencanaan tahun 2030 sebagai berikut :

1) Pusat Pelayanan Kota (PPK), dengan skala pelayanan kota dan regional (Pusat Primer). Pusat kota yang ada saat ini di Kota Payakumbuh, dengan fungsi pengembangan sebagai pusat perdagangan dan jasa, yang juga berfungsi sebagai SPPK I.

2) Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK I, SPPK II, SPPK III, SPPK IV, SPPK V dan SPPK VI), dengan skala sub pusat pelayanan kota

Page 63: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

4 - 11

yang mencakup beberapa kelurahan, baik yang berada pada kecamatan yang sama maupun di beberapa kecamatan yang berbatasan.

a) Pusat Pelayanan Kota/Sub Pusat Pelayanan Kota I dengan fungsi utama sebagai Pusat Pemerintahan dan pusat perdagangan dan jasa regional Kota Payakumbuh (CBD). Merupakan kawasan yang merupakan pusat kegiatan utama perkotaan Kota Payakumbuh. Kawasan ini merupakan jantung kegiatan utama Kota Payakumbuh dengan tingkat pelayanan regional. Kawasan ini memiliki karakteristik :

Memiliki tingkat perkembangan penduduk, ekonomi dan guna lahan yang tinggi.

Ketersediaan daya dukung lahan yang terbatas.

Memiliki potensi ekonomi yang tinggi.

Pusat aktivitas perkotaan.

Simpul transportasi regional.

PPK/SPPK I ini mencakup seluruh kawasan pusat kota dengan radius 2 km dari pusat kota yang dibatasi oleh jaringan jalan arteri sekunder lingkar dalam kota (Koridor Jalan Imam Bonjol - Jalan Prof. Hamka - Arah Timur berupa kawasan Balai Gurun - Balai Gadang - Pasir - Ranah - Labuh Basilang dan Koridor Jalan Pahlawan sampai dengan kawasan Tanjung Pauh. Fungsi utama SPPK I ini adalah sebagai pusat kegiatan utama (CBD)/PPK dengan fungsi-fungsi pendukung adalah Perdagangan dan jasa regional, pariwisata perkampungan tradisional, pelayanan umum dan sosial serta permukiman kepadatan tinggi. Didalam kawasan ini terdapat pusat-pusat kegiatan yaitu :

Pusat Kegiatan Primer yang mencakup wilayah pasar Payakumbuh dan Pasar Ibuh.

Pusat Kegiatan Sekunder yaitu pusat pemerintahan (Eks Kantor Bupati Kabupaten Lima Puluh Kota) yang berfungsi sebagai pusat pelayanan umum dan sosial pendukung (Kantor Walikota dan SKPD) dan Islamic Center yang berada di Kawasan Lapangan Poliko serta kawasan Kubu Gadang yang merupakan pusat pelayanan Kota.

PPK/SPPK I meliputi UL 1-1, UL 1-2, UL 1-3, dan UL 1-4.

UL 1-1 : Parit Rantang, Nunang, Labuh Baru, Parak Betung, Bunian, Koto Baru Balai Janggo,

Page 64: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

4 - 12

Kubu Gadang, Ranah, Daya Bangun dan Tanah Mati.

UL 1-2 : Tarok, Balai Gadang, Balai Baru, Balai Kaliki, Balai Gurun dan Balai Cancang.

UL 1-3 : Piliang, Padang Tangah, Padang Tinggi, Balai Nan Duo, Sungai Pinago dan Tanjung Gadang.

UL 1-4 : Ibuh, Labuh Basilang dan Tanjung Pauh.

b) SPPK II Kawasan Barat Kota Payakumbuh dengan fungsi utamanya sebagai salah satu kawasan perkantoran dan jasa serta pengembangan Kawasan Pendidikan. SPPK II ini meliputi :

UL 2-1 : Padang Tangah, Payobadar, Padang Tiakar Hilir, dan Balai Nan Tuo.

UL 2-2 : Sicincin Hilir dan Balai Jaring

UL 2-3 : Sicincin Mudik, Padang Tiakar Mudik dan Sawah Padang

UL 2-4 : Aur Kuning, Kapalo Koto dan Kawasan Ampangan.

c) SPPK III Kawasan Timur Kota Payakumbuh merupakan kawasan pengembangan Bagian Timur Kota Payakumbuh sebagai fungsi pengembangan pertanian lahan basah, pengembangan kawasan perdagangan serta dengan fungsi utama sebagai Pusat Pengembangan Sentra Peternakan Terpadu, SPPK III ini meliputi wilayah :

UL 3-1 : Payobasung, Koto Panjang, Koto Baru dan Taruko.

UL 3-2 : Balai Batimah, Padang Alai dan Bodi

d) SPPK IV Kawasan Utara Kota Payakumbuh merupakan kawasan pengembangan Bagian Utara Kota Payakumbuh dengan fungsi Pengembangan Pertanian Lahan Basah, Pengembangan Kawasan perdagangan, serta dengan fungsi utama sebagai Pusat Pengembangan Tanaman Lahan Kering/Perkebunan, SPPK IV ini meliputi wilayah :

UL 4-1 : Payolinyam, Balai Batuang, Tanjung Anau.

UL 4-2 : Balai Jaring, Nan Kodok, Pasir, Muaro, Balai Cacang dan Kaning Bukik,

UL 4-3 : Payonibung dan Talawi

Page 65: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

4 - 13

UL 4-4 : Tambago, Cubadak Air dan Padang Kaduduk.

e) SPPK V dengan pusat pertumbuhan pada kawasan Parik Muko Aie dengan fungsi sebagai kawasan pengembangan pertanian lahan kering dan lahan basah dengan fungsi utama sebagai kawasan perindustrian Kota Payakumbuh :

UL 5-1 : Sungai Durian, Parambahan, Parik Muko Aie dan Kawasan Padang Sikabu.

UL 5-2 : Koto Panjang Padang dan Kawasan Koto Panjang Dalam

UL 5-3 : Talang dan Koto Tangah

UL 5-4 : Padang Datar, Seberang Betung dan Napar

f) SPPK VI merupakan Urban Gate Kota Payakumbuh dari Kota Bukittinggi, pusat pertumbuhan Kota Payakumbuh Bagian Selatan dengan fungsi sebagai pusat perkantoran dan jasa, pengembangan kawasan pertanian dengan fungsi utama sebagai kawasan pengembangan agrowisata (Rest Area), yang akan dijadikan sebagai pusat pengembangan agribisnis Kota Payakumbuh, SPPK VI ini meliputi :

UL 6-1 : Pakan Sinayan, Koto Tuo, Balai Panjang dan Kubu Gadang

UL 6-2 : Limo kampuang, Limbukan dan Padang Karambia.

UL 6-3 : Payolansek dan Bulakan.

3) Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)

Pusat lingkungan adalah pusat pelayanan ekonomi, sosial dan/atau administrasi lingkungan kota. Pusat lingkungan merupakan pusat pelayanan yang paling terdekat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dan menyentuh langsung kebutuhan sehari-hari penduduk. Berdasarkan hirarki yang telah dibuat, maka pusat lingkungan yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

a) PPK/SPPK I yang terdiri dari 4 (empat) UL, yang meliputi :

UL 1-1, pusat lingkungan pada Kelurahan Daya bangun

UL 1-2, pusat lingkungan pada Kelurahan Balai Gadang

UL 1-3, pusat lingkungan pada Kelurahan Balai Nan Duo

UL 1-4, pusat lingkungan pada Kelurahan Ibuh

b) SPPK II terdiri dari 4 (empat) UL, yang meliputi :

Page 66: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

4 - 14

UL 2-1, pusat lingkungan pada Kelurahan Payobadar

UL 2-2, pusat lingkungan pada Kelurahan Sicincin Hilir

UL 2-3, pusat lingkungan pada Kelurahan Padang Tiakar Mudik

UL 2-4, pusat lingkungan pada Kelurahan Aur Kuning

c) SPPK III terdiri 2 (dua) UL, yang meliputi :

UL 3-1, pusat lingkungan pada Kelurahan Payobasung

UL 3-2, pusat lingkungan pada Kelurahan Balai Batimah

d) SPPK IV terdiri 4 (empat) UL, yang meliputi :

UL 4-1, pusat lingkungan pada Kelurahan Payolinyam

UL 4-2, pusat lingkungan pada Kelurahan Muaro

UL 4-3, pusat lingkungan pada Kelurahan Payonibung

UL 4-4, pusat lingkungan pada Kelurahan Cubadak Air.

e) SPPK V terdiri dari 4 (empat) UL, yang meliputi :

UL 5-1, pusat lingkungan pada Kelurahan Sungai Durian

UL 5-2, pusat lingkungan pada Kelurahan Koto Panjang Padang

UL 5-3, pusat lingkungan pada Kelurahan Koto Tangah

UL 5-4, pusat lingkungan pada Kelurahan Napar

f) SPPK VI terdiri dari 3 (tiga) UL, yang meliputi :

UL 6-1, pusat lingkungan pada Kelurahan Pakan Sinayan

UL 6-2, pusat lingkungan pada Limo Kampung

UL 6-3, pusat lingkungan pada Kelurahan Payolansek

d. Kebijakan dalam pola ruang adalah dengan menetapkan kawasan lindung dan kawasan budi daya.

e. Kawasan lindung adalah kawasan yang harus dipertahankan untuk mewujudkan kelestarian lingkungan hidup dan mencegah timbulnya kerusakan ekosistem dan lingkungan hidup, yang terdiri dari :

1) Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya.

2) Kawasan perlindungan setempat.

3) Kawasan suaka alam dan cagar alam.

Page 67: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

4 - 15

f. Kebijakan dalam pelestarian kawasan lindung adalah :

1) Dengan mempertahankan kawasan yang mempunyai kemiringan tinggi/rawan bencana dan hutan lindung seperti kawasan Hutan Lindung dan kawasan Wisata Ngalau dan Kawasan Wisata Agro Ampangan,

2) Penetapan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Ngalau, bekas perkantoran Bupati Lima Puluh Kota, sempadan sungai, Sabuk Hijau TPA dan Kawasan Industri Padang Sikabu, Pemakaman Umum dan Pemakaman Paguyuban, jalur hijau sepanjang jalan.

3) Mempertahankan daerah persawahan yang mempuyai irigasi teknis untuk lahan pertanian pangan berkelanjutan, sawah-sawah tersebut juga berfungsi sebagai kawasan resapan air untuk mencegah terjadinya banjir dan genangan air pada musim hujan.

4) Mempertahankan kawasan permukiman tradisional yang ditetapkan sebagai cagar budaya dan kawasan monumen bersejarah Patung Ratapan Ibu.

g. Kebijakan Pola Ruang Kawasan Budi Daya bertujuan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna pemanfaatan ruang, sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia untuk menyerasikan pemanfaatan ruang dan kelestarian fungsi lingkungan hidup.Pengembangan jenis pemanfaatan ruang hingga tahun 2030 meliputi :

1) Perumahan/ permukiman perkotaan.

2) Perdagangan dan Jasa.

3) Pemerintahan dan bangunan umum.

4) Perindustrian (kawasan peruntukan industri dan pergudangan).

5) Pariwisata.

6) Kawasan khusus/ Campuran.

7) Kawasan Militer.(Pertahanan Keamanan)

h. Kebijakan Pengembangan Kawasan Strategis bagi kawasan yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, serta pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi. Adapun kawasan strategis yang dapat ditetapkan/dihasilkan di Kota Payakumbuh adalah :

1) Kawasan Strategis Ekonomi, merupakan kawasan yang memiliki potensi dan prospek untuk menjadi pusat aktifitas ekonomi wilayah kota karena memiliki komoditas unggulan yang dapat

Page 68: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

4 - 16

dikembangkan dalam skala besar serta memiliki akses ke jaringan prasarana utama wilayah.

2) Kawasan Strategis Sosial dan Budaya, merupakan kawasan yang memiliki nilai-nilai sosial budaya yang perlu dijaga dan dikembangkan untuk menggambarkan peristiwa dan/atau lokasi sejarah dan budaya yang pernah terjadi juga kawasan yang memiliki nilai-nilai sosial budaya yang perlu dijaga dan dikembangkan untuk menggambarkan peristiwa dan/atau lokasi sejarah dan budaya yang pernah terjadi.

3) Kawasan strategis lingkungan, merupakan kawasan yang di dalamnya mengandung unsur-unsur yang perlu dijaga kelestariannya karena akan berdampak terhadap keberlanjutan pembangunan kawasan dalam jangka panjang, termasuk kawasan rawan bencana alam.

4) Kawasan Strategis Bidang Pertahanan dan Keamanan Negara; merupakan kawasan yang memiliki pengaruh penting dalam pengembangan pertahanan dan keamanan negara.

i. Kebijakan penetapan kawasan strategis Kota Payakumbuh sebagai berikut :

1) Kawasan Strategis Bidang Ekonomi adalah :

a) Kawasan Pusat Kota yang meliputi Kelurahan Koto Baru, Bunian, Parak batung, Parit Rantang, Daya Bangun dan Labuah Baru.

b) Pusat perdagangan hasil-hasil pertanian dan perkebunan yang berlokasi di Pasar Ibuh,

c) Pusat pengembangan peternakan terpadu yang berlokasi dikawasan Koto Panjang Payakumbuh Timur,

d) Pusat pengembangan industri dan pergudangan di koridor Jalan Lingkar Utara Payakumbuh.

2) Kawasan strategis bidang sosial budaya adalah kawasan Pusat Pemerintahan yang juga Kawasan Land Mark Kota dan Kawasan Perkantoran di Kubu Gadang Payakumbuh serta Kawasan Perkampungan Tradisional Balai Kaliki.

3) Kawasan strategis bidang fungsi dan daya dukung lingkungan adalah kawasan Wisata Agro Ngalau.

4) Kawasan Strategis bidang pertahanan keamanan adalah Kawasan Batalyon 131 Braja Sakti di Kelurahan Ranah Payakumbuh Timur.

Page 69: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

4 - 17

2. Prasarana dan sarana

a. Penyediaan tanah untuk lokasi pembangunan di Kota Payakumbuh akan terus meningkat dengan pesat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan aktivitas sosial ekonomi masyarakat serta pembangunan. Salah satu hambatan dalam penyediaan tanah selama ini adalah status pemilikan tanah yang sebagian besar berupa tanah kaum dan/atau tanah ulayat. Untuk pemberian status pemilikan tanah ini dihadapkan pula oleh masih lemahnya administrasi pertanahan terutama dalam pemberian status kepemilikan tanah dan penerbitan sertifikat tanah. Disamping itu diperlukan pula usaha pemerintah untuk meningkatkan penyediaan dana APBD untuk ganti rugi tanah masyarakat yang diperlukan untuk lokasi kegiatan pembangunan, yaitu antara lain :

1. Penyediaan tanah untuk pengembangan kawasan perdagangan dan jasa di pusat kota dan sub pusat pelayanan kota (skala lingkungan);

2. Penyediaan lahan untuk kawasan perkantoran pemerintah dan swasta di kawasan pusat kota;

3. Penyediaan lahan untuk pegembangan fasilitas sosial dan ekonomi, pemukiman dan kesehatan, khususnya untuk perluasan rumah sakit;

4. Penyediaan lahan untuk pengembangan kawasan industri kecil dan menengah di kawasan Padang Sikabu serta pergudangandi kawasan sepanjang Jalan Lingkar Utara;

5. Penyediaan lahan untuk pengembangan kawasan ruang terbuka hijau berupa taman kota dengan lokasi pusat kota yang difungsikan sebagai taman kota, dan RTH disetiap Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK) sesuai tuntutan Undang-undang nomor 26 Tahun 2007, sebanyak 20% dari luas wilayah untuk RTH Publik dan 10 % dari luas wilayah untuk RTH Privat;

6. Penyediaan lahan untuk pengembangan kawasan pemukiman dengan kepadatan tinggi di kawasan pusat kota;

7. Penyediaan lahan untuk lokasi jaringan jalan meliputi jalan arteri sekunder, jalan kolektor primer dan kolektor sekuder;

8. Penyediaan lahan untuk pengembangan utilitas kota meliputi air bersih, listrik, telepon, persampahan, drainase dan sanitasi lingkungan.

b. Wilayah administratif Kota Payakumbuh di kelilingi oleh wilayah kecamatan dalam wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota, sehingga Kota Payakumbuh berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi hinterland wilayah Kabupaten 50 Kota dan sebagian Kabupaten

Page 70: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

4 - 18

Tanah Datar. Fungsi pelayanan ini terutama dalam sektor perdagangan dan jasa, pendidikan, dan kesehatan. Dalam sektor perdagangan misalnya, Kota Payakumbuh berfungsi sebagai pasar bagi komoditi hasil-hasil pertanian dan industri yang dihasilkan di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Tanah Datar.

c. Payakumbuh juga merupakan Kota Pendidikan yang menampung penduduk dari Kabupaten Lima Puluh Kota dan Tanah Datar, baik pada tingkat sekolah menengah maupun perguruan tinggi. Begitu juga di sektor kesehatan dimana peranan Rumah Sakit Adnan WD juga dikenal sebagai rujukan bagi rumah sakit yang ada di kedua kabupaten di atas. Oleh sebab itu kerjasama kedua Pemerintah Daerah dalam sektor pendidikan dan kesehatan ini juga perlu ditingkatkan pada masa yang akan datang.

d. Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional maka diperlukan pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk menampung aspirasi para stakeholder yang ada dalam suatu daerah. Melalui pelaksanaan Musrenbang ini maka pelaksanaan pembangunan, baik antar sektor maupun antar wilayah akan lebih terpadu dan sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat.

e. Untuk mewujudkan fungsi Kota Payakumbuh sebagai salah satu Pusat Pengembangan Lokal di Provinsi Sumatera Barat, diperlukan peningkatan dan perluasan fisik prasarana daerah. Dalam hal ini prasarana daerah tidak hanya untuk melayani masyarakat warga kota tetapi juga untuk melayani wilayah hinterlandnya. Untuk mempercepat terwujudnya fungsi kota tersebut, dalam masa mendatang terdapat beberapa kegiatan strategis yang perlu diprioritaskan pembangunannya yaitu :

1. Pembangunan Pasar-Pasar Pembantu pada setiap Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK), yaitu SPPK II sampai SPPK V,

2. Pembangunan Rumah Potong Hewan dan Sentra Pemasaran Ternak,

3. Penyelesaian Pembangunan Jalan Lingkar Utara dan Lingkar Selatan.

4.5 PREDIKSI PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA

1. Bidang Sosial

a. Memperhatikan analisis internal dan eksternal, maka ditemukan rumusan persoalan utama. Persoalan utama yang ditemukan adalah mengatasi persoalan kemiskinan dan pengangguran, perbaikan mutu pendidikan, menurunkan angka kematian bayi. Dengan demikian, proyeksi kondisi umum daerah mengacu kepada rumusan persoalan utama. Namun demikian rumusan prediksi juga mempedomani

Page 71: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

4 - 19

konseksus pembangunan manusia mengacu kepada konsensus internasional tentang pendidikan Education for All (EFA) serta pembangunan manusia Millenium Development Goals (MDGs), dimana pencapaian konsensus diperkirakan akhir dari RPJP tahap ke-2. Dengan mengacu kepada konsensus dan amanah Undang-undang dasar 1945, Undang-undang yang terkait dengan pendidikan dan kesehatan, maka dirumuskan prediksi pembangunan manusia Kota Payakumbuh pada berbagai aspek.

b. Kota Payakumbuh diperkirakan akan mencapai Konsensus Milenium Development Goals (MDGs) lebih cepat dari yang ditargetkan, dan kondisi ini diharapkan rampung pada tahun 2012. Dengan melihat kondisi awal, maka diperkirakan pada tahun 2025 IPM Kota Payakumbuh akan dapat mencapai 82.

c. Pada kurun pembangunan 5 tahun pertama, maka pembangunan SDM memperkuat dan mempertajam kekhasan kualitas yang lebih lengkap, kesimbangan antara kecerdasan dan emosional, serta spritual masyarakat. Tiga komponen utama IPM, pencapaian pemerataan pendidikan dan perluasan kesempatan pendidikan, pencapaian Payakumbuh sehat 2010, dan peningkatan daya beli masyarakat, fokus utama diberikan pada penyelesaian berbagai aspek yang terkait dengan aspek kesehatan dan meningkatkan daya beli masyarakat. Pembangunan Manusia di Kota Payakumbuh mesti mempercepat penuntasan pendidikan dasar dan menengah disertai pengembangan keterampilan kerja masyarakat.

d. Pada tahun 2015 kebutuhan dasar minimum dalam membangun manusia Kota Payakumbuh direncanakan terpenuhi, sehingga semenjak 5 tahun pertama Kota Payakumbuh dibangun untuk memastikan pemecahkan persoalan kualitas manusia. Kualitas manusia terpilih dan fokus diberikan kepada penguatan bidang penguasaan ilmu dasar (matematika dan bisnis) dengan menghasilkan karakter generasi mendatang yang memiliki dan mempraktekan kesolehan sosial dan agamis dengan sesungguhnya. Pada tahap kedua 2010 pembangunan pendidikan diarahkan kepada memperkuat institusi penyelenggaraan pendidikan, baik pada jenjang dasar, maupun menengah. Dimana fokusnya adalah menyelesaikan persoalan internal efisiensi dan persiapan mutu. Pada tahap pembangunan ke-3 tahun 2015, dinyatakan sebagai kondisi dimana Kota Payakumbuh akan semakin mandiri, dan menghasilkan generasi yang mampu bersaing. Kemudian hingga tahun 2025 dilanjutkan sesuai dengan prestasi yang sudah dicapai sebelumnya.

e. Proyeksi pengurangan kemiskinan didasarkan kepada target MDGs, dimana pada tahun 2015 diharapkan angka kemiskinan tersisa menjadi dua per tiga dibandingkan dengan tahun dasar. Untuk itu mengingat persentase kemiskinan pada kisaran 6,1%, maka dalam

Page 72: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

4 - 20

jangka panjang diharapkan tersisa menjadi 3%. Pengurangan kemiskinan dimaksudkan setidaknya 1% setiap periode pentahapan pembangunan.

f. Sejalan dengan itu proyeksi angka pengangguran mempedomani perkembangan rancangan ekonomi kota. Mengingat pada 5 tahun pertama fokus penanganan kemiskinan telah dijadikan sebagai fokus pembangunan, maka pada tahun 2025 diharapkan angka penganguran tersisa sebesar 5%. Jika rata-rata pertumbuhan ekonomi tercapai sebesar 5%, maka setidaknya dapat mengurangi angka penagngguran sebesar sekitar 2% point per periode tahapan pembangunan. Dari kenyataan kondisi ketenagakerjaan di atas, maka diprediksikan bahwa angkatan kerja akan semakin banyak dimasuki oleh wanita. Partisipasi angkatan kerja wanita dengan berpendidikan menengah akan semakin meningkat. Saat bersamaan diperkirakan setiap tahunnya akan meningkatkan total angkatan kerja.

2. Budaya

a. Terwujudnya kultur masyarakat kota yang mengedepankan penegakan dan penghormatan hukum legal dalam setiap aspek kehidupannya, menjunjung tinggi nilai moral-etika dan toleransi dalam aspek kehidupan bermasyarakat.

b. Terciptanya kesadaran budaya dan nilai-nilai persamaan, anti kekerasan serta nilai-nilai toleransi.

c. Terpeliharanya budaya yang dimiliki Kota Payakumbuh serta terbentuknya budaya inovatif yang berorientasi IPTEK dengan tetap memelihara dan mengembangkan budaya lokal.

d. Terjadi pergeseran nilai-nilai sosial kemasyarakatan di Kota Payakumbuh seiring dengan arus modernisasi dan globalisasi.

e. Terwujudnya kultur masyarakat yang mengedepankan nilai moral-etika dan toleransi dalam aspek kehidupan bermasyarakat.

f. Berkembangnya pariwisata di Kota Payakumbuh melalui kerjasama dengan berbagai pihak yang dapat meningkatkan minat wisata.

g. Permasalahan sosial akan semakin kompleks, meliputi masalah anak jalanan, narkotika dan napza serta penyakit masyarakat lainnya.

Page 73: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

5 - 1

BAB V

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

encana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Payakumbuh 2005-2025 disusun dalam rangka mewujudkan visi dan misi pembangunan kota yang diharapkan dapat dicapai pada

tahun 2027 mendatang. Visi dan misi pembangunan jangka panjang kota ini ditetapkan berdasarkan cita-cita, aspirasi dan keinginan warga kota secara keseluruhan dengan memperhatikan juga prediksi kondisi umum daerah untuk masa 20 tahun mendatang. Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 penyusunan visi dan misi pembangunan jangka panjang daerah ini dilakukan dengan mengacu pada visi dan misi pembangunan nasional sebagaimana ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 17, Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025. Disamping itu, mengingat Kota Payakumbuh merupakan bagian integral dari Provinsi Sumatera Barat, maka penyusunan visi dan misi ini juga mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Barat untuk periode yang sama.

5.1 VISI PEMBANGUNAN DAERAH

1. Visi pembangunan daerah pada dasarnya merupakan kondisi objektifyang diinginkan dapat dicapai oleh warga Kota Payakumbuh pada 20 tahun mendatang. Kondisi yang diinginkan tersebut ditetapkan dengan memperhatikan kondisi umum kota dewasa ini, prediksi untuk 20 tahun mendatang dan keinginan, aspirasi serta cita-cita yang berkembang dalam masyarakat secara keseluruhan. Dengan demikian, visi ini sebenarnya adalah merupakan kondisi realistis yang diharapkan akan dapat dicapai oleh Kota Payakumbuh di masa mendatang.

2. Visi pembangunan diformulasikan dalam bentuk yang ringkas dan singkat, tapi padat, sehingga mudah difahami dan diingat oleh seluruh lapisan masyarakat. Bila masyarakat sudah memahami dan mengingat visi tersebut, maka diharapkan akan dapat mempedomaninya dalam pelaksanaan kegiatan mereka sehari-sehari. Bila hal ini dapat diwujudkan, diharapkan partisipasi masyarakat dalam menggerakkan dan sekaligus mengawasi

R

Page 74: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

5 - 2

kegiatan pembangunan daerah akan dapat pula dioptimalkan sehingga terwujud keterpaduan dan keserasian antara peranan pemerintah daerah, peranan masyarakat, dan dunia usaha dalam menggerakkan proses pembangunan daerah secara keseluruhan.

3. Pembangunan Kota Payakumbuh tidak dapat dilepaskan dari proses pembangunan Provinsi Sumatera Barat secara keseluruhan. Oleh karena itu, dalam merumuskan visi pembangunan jangka panjang Kota Payakumbuh tentunya juga harus mengacu kepada rumusan visi dan misi jangka panjang Provinsi Sumatera Barat untuk periode yang sama (2005-2025). Disamping itu, perlu pula diperhatikan beberapa pertimbangan lainnya, yaitu : (a) potensi sepesifik kota Payakumbuh, (b) kelemahan dan kendala yang dimiliki daerah, (c) perobahan lingkungan strategis yang terjadi, baik internal maupun eksternal dan aspirasi masyarakat setempat. Berdasarkan acuandan pertimbangan tersebut, maka Visi Jangka Panjang Kota Payakumbuh periode 2005-2025 dapat dirumuskan sebagai berikut :

“Terwujudnya Payakumbuh Sebagai Kota Maju denganPengembangan Sentra Usaha Mikro, Kecil dan Menengah”

4. Payakumbuh sebagai kota maju tahun 2025 akan ditandai dengan tingkat pendapatan perkapita masyarakat yang sudah tergolong dalam kategori berpenghasilan menengah. Sejalan dengan hal ini, Kota maju juga berarti masyarakatnya sudah mempunyai kualitas pendidikan dan derajat kesehatan yang cukup tinggi dan telah mampu menerapkan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) tepat guna untuk mendorong kegiatan ekonomi dan pembangunan kota. Disamping itu, kota maju juga berarti bahwa kualitas lingkungan hidup sudah cukup baik, sehat dan menyenangkan dengan pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan.

5. Kota Payakumbuh sebagai Sentra Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berarti bahwa tulang punggung dan kegiatan ekonomi kota adalah dikonsentrasikan pada pengembangan UMKM tersebut, baik dalam bidang pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan, peternakan, industri kerajinan dan rumah tangga, perdagangan dan jasa-jasa perorangan secara umum. Sentra berarti kegiatan tersebut merupakan salah satu penyumbang lapangan kerja dan penghasil utama dalam perekonomian kota. Termasuk dalam UMKM ini adalah usaha koperasi dalam berbagai bentuk yang merupakan kekuatan perekonomi rakyat menghadapi persaingan dengan usaha besar.

Page 75: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

5 - 3

5.2 MISI PEMBANGUNAN DAERAH

1. Misi pada dasarnya adalah merupakan upaya kondisi yang harus dilaksanakan agar visi yang telah ditetapkan di atas dapat dicapai dengan memperhatikan kondisi objektif yang terdapat di daerah dewasa ini. Dengan kata lain misi menunjukkan beberapa upaya utama pembangunan yang perlu dilaksanakan untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan semula. Misi pembangunan daerah dalam RPJPD Kota Payakumbuh sampai dengan tahun 2025 ditetapkan sebagai berikut :

a) Mewujudkan tata kehidupan beragama dan berbudaya berdasarkan falsafah: ”Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”;

b) Mewujudkan tata pemerintahan daerah yang baik, demokratis, berlandaskan hukum dan dilaksanakan secara partisipatif;

c) Mewujudkan sumberdaya manusia berkualitas melalui perbaikan mutu pendidikan, derajat kesehatan masyarakat dan kesejahteraan sosial;

d) Mewujudkan sentra Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang produktif dan efisien serta mampu bersaing di dunia global;

e) Mewujudkan prasarana dan sarana perkotaan yang cukup dan berkualitas baik;

f) Mewujudkan lingkungan hidup kota yang tertata baik, bersih, hijau dengan pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan.

2. Misi untuk mewujudkan tata kehidupan beragama dan berbudaya yang berdasarkan falsafah ”Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” adalah landasan utama kehidupan masyarakat Minangkabau, yang dijadikan sebagai persyaratan utama untuk dapat mewujudkan masyarakat yang agamais dan berbudaya. Landasan filosofis ini sudah dimiliki sejak lama. Sehingga kedepan perlu terus dipelihara dan diterapkan dalam tata kehidupan masyarakat. Ciri-ciri tata kehidupan yang demikian antara lain adalahtaat beragama, berakhlak mulia, jujur, peduli sesama manusia, menerapkan tata kehidupan beragama dan berbudaya yang baik, rukun dengan agama lain serta peduli terhadap masa depan dan keselamatan masyarakat dan bumi ciptaan Tuhan.

3. Misi untuk mewujudkan tata pemerintahan daerah yang baik merupakan persyaratan yang tidak kalah pentingnya untuk dapat mendorong proses pembangunan daerah secara cepat dan merata. Hal ini sesuai dengan harapan seluruh masyarakat. Dalam kondisi demikian, tata pemerintahan berjalan secara demokratis, taat hukum,

Page 76: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

5 - 4

transparan, menerapkan sistem perencanaan, penganggaran dan pengawasan secara terpadu yang berlandaskan pada partisipasi masyarakat serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotime (KKN). Dengan cara demikian diharapkan akan dapat diwujudkan pola pemerintahan daerah yang efektif, efisien, bersih dan berwibawa serta didukung oleh partisipasi aktif masyarakat secara keseluruhan.

4. Misi untuk mewujudkan sumberdaya manusia berkualitas melalui perbaikan mutu pendidikan, derajat kesehatan masyarakat dan kesejahteraan sosial, merupakan prasyarat mutlak untuk dapat mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sumberdaya manusia yang berkualitas tersebut akan dapat diwujudkan melalui tiga pilar utama yaitu pendidikan yang bermutu tinggi disemua strata, pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dan derajat kesehatan yang tinggi dan merata keseluruh pelosok daerah dan lapisan masyarakat. Termasuk dalam kualitas sumberdaya manusia ini adalah adanya disiplin dan etos kerja yang baik sehingga tingkat efisiensi dan produktivitas tenaga kerja menjadi cukup tinggi serta terdapatnya kesetaraan gender.

5. Misi untuk mewujudkan sentra Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah(UMKM) yang produktif dan efisien serta mampu bersaing di duniaglobal merupakan unsur penting untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Payakumbuh dan kemakmuran warga kota secara keseluruhan. Unsur efisiensi dan berdaya saing global menjadi sangat penting mengingat Indonesia segera memasuki era globalisasi dimana tingkat persaingan usaha baik dengan perusahaan yang berasal dari dalam kota ataupun dari luar daerah dan bahkan dari luar negeri akan semakin tajam. Usaha ekonomi yang demikian akan dapat diwujudkan dengan penciptaan persaingan yang sehat dalam dunia usaha, mencegah timbulnya monopoli dan monopsoni serta ketidakadilan dalam berusaha, mengembangkan kewirausahaan daerah dan mewujudkan kepastian hukum dan iklim investasi yang kondusif bagi para investor.

6. Misi untuk mewujudkan prasarana dan sarana perkotaan yang cukup dan berkualitas baik sangat penting artinya bagi sebuah kota. Pertumbuhan ekonomi khususnya dan pembangunan Kota Payakumbuh umumnya akan sangat tergantung pada ketersediaan prasarana dan sarana publik yang cukup dan berkualitas baik. Kedalam prasarana termasuk jalan dan trotoar, terminal, fasilitas drainase serta lingkungan pemukiman yang baik dan menyenangkan. Sedangkan kedalam sarana perkotaan termasuk fasilitas angkutan, perhubungan dan komunikasi listrik dan air minum yang cukup dan berkualitas baik.

Page 77: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

5 - 5

7. Misi untuk mewujudkan lingkungan hidup kota yang tertata baik, bersih, hijau, dengan pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan juga tidak kalah pentingnya untuk dapat mewujudkan kehidupan kota yang menyenangkan. Kualitas lingkungan hidup yang baik dan menyenangkan akan dapat diwujudkan melalui pencegahan polusi udara, pengotoran air, mengupayakan lingkungan yang bersih dan segar serta menerapkan rencana tata-ruang kota secara konsekuen. Termasuk dalam hal ini adalah pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan yang dapat diupayakan dengan memelihara kawasan lindung, mencegah eksploitasi sumberdaya alam secara berlebihan dan memelihara cadangan air dan meningkatkan konservasi alam serta secara teratur dan terus menerus.

Page 78: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

BAB VI

ARAH KEBIJAKAN DAN PENTAHAPANPEMBANGUNAN DAERAH

engingat RPJPD adalah merupakan pedoman bagi rencana pembangunan terkait lainnya, maka penentuan arah pembangunan jangka panjang dan pentahapan pembangunan

untuk periode lima tahunan merupakan bagian penting dalam RPJPDKota Payakumbuh ini. Arah pembangunan jangka panjang menunjukkan sasaran akhir yang ingin dicapai oleh setiap misi pembangunan daerah yang telah ditetapkan semula. Sedangkan pentahapan pembangunan merupakan skala prioritas atau titik berat kegiatan pembangunan kota yang harus dilakukan untuk masing-masing periode lima tahunan dalam mencapai visi pembangunan jangka panjang yang telah ditetapkan semula. Dengan adanya arah dan pentahapan pembangunan daerah ini diharapkan RPJPD Kota Payakumbuh ini akan dapat memberikan gambaran yang jelas dan konkrit tentang peta perjalanan (Road Map) pembangunan kota selama periode 20 tahun kedepan.

6.1 ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH

Sebagaimana dijelaskan pada Bab V bahwa visi pembangunan Kota Payakumbuh tahun 2005-2025 adalah Terwujudnya Payakumbuh sebagai Kota Maju dengan Pengembangan Sentra Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Selanjutnya untuk dapat mewujudkan kondisi yang diinginkan tersebut, RPJPD Kota Payakumbuh telah menetapkan pula 6 misi utama pembangunan kota. Pada bab ini keenam misi pembangunan kota tersebut dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk arah dan sasaran pembangunan yang lebih konkrit untuk masing-masing aspek dan bidang pembangunan kota. Arah pembangunan tersebut pada dasarnya adalah rincian kondisi yang diinginkan dimasa mendatang untuk dapat mewujudkan visi yang telah ditetapkan terdahulu. Gambar 6 memberikan sistematika dan alur pikir tentang kaitan antara visi, misi dan arah pembangunan jangka panjang dalam RPJPD Kota Payakumbuh 2005-2025.

M

Page 79: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 2

Gambar 6 Sistematika Keterkaitan Antara Visi, Misi dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Kota Payakumbuh Tahun 2005-2025

Mewujudkan Tata KehidupanAgama dan Budaya Berdasarkan Falsafah ABS-SBK

Mewujudkan Tata Pemerintahan Daerah Yang Baik, Demokratis, Berlandaskan Hukum dan dilaksanakan secara Partisipatf

Mewujudkan SDM berkualitas melalui perbaikan mutu pendidikan, derajat kesehatan masyarakat dan kesejahteraan sosial

Mewujudkansentra UMKM yg produktif & efisien serta mampuberdaya saing didunia global

1. Terlaksananya Penegakan Hukum yang Berkeadilan dan Demokratis

2. Terbangunnya Sinergitas Antara Pelaku Pembangunan Daerah

3. Terlaksananya Tata Pemerintahan yang Transparan, Akuntabel dan Partisipatif

4. Terwujudnya fungsi Pelayanan Publik yang Prima5. Tersedianya Prasarana dan Sarana Pemerintahan

yang memadai

1. Terbangunnya Industri Pengolahan Pangan Khas Payakumbuh;

2. Terwujudnya Kawasan Industri Kerajinan Rakyat;3. Terlaksananya Pengembangan Usaha Agribisnis

Maju dan Efisien;4. Berkembangnya Kegiatan Pariwisata Alam dan

Kuliner5. Terwujudnya Penataan Lokasi Sektor Informal

Terwujudnya Payakumbuh

Kota Maju dan Sentra

UMKM

1. Terwujudnya Pemerataan Kualitas Pendidikan2. Terwujudnya Institusi Pendidikan Keterampilan

yang Profesional; 3. Terlaksananya Pendidikan Berasrama4. Terbangunnya Rumah Sakit dengan pelayanan

Khusus 5. Berkembangnya Kemampuan IPTEKS Maju dan

Tepat Guna

Mewujudkan lingkungan hidup kota yangtertata baik, bersih, hijau dgn pengelolaan SDA berkelanjutan

Mewujudkan prasarana &sarana perkotaan yang cukup & berkualitas baik

1. Terbangunnya Sistem Jaringan Jalan yang Berkualitas

2. Tersedianya Fasilitas Listrik yang cukup3. Terwujudnya Air Minum yang memadai4. Terwujudnya pengelolaan Air limbah yang

memadai5. Terwujudnya pengelolaan persampahan yang baik6. Terwujudnya sistem drainase yang memadai7. Tersedianya Sarana Perhubungan dan

Komunikasi yang cukup dan berkualitas8. Terwujudnya sistem jaringan irigasi yang baik

1. Terwujudnya Tata Kehidupan Masyarakat Agamais dan Berbudaya

2. Terwujudnya Masyarakat berbudi luhur dan berakhlak mulia

3. Terlaksananya Praktek Ekonomi Menuju Keseimbangan Syariah dan Konvensional

4. Terkelolanya Zakat dan Pendistribusiannya Secara Terarah Pada Kelompok Berhak Menerima

5. Terbentuknya Sistem Pengelolaan Tanah Ulayatdengan kepastian hukum

6. Terciptanya Kehidupan Sosial yang Harmonis dalam Suasana Multikultur

1. Terwujudnya Tata-Ruang yang Serasi, Efektif dan Efisien;

2. Terpeliharanya kawasan lindung, konservasi dan jalur hijau;

3. Terbinanya Perilaku Sadar Lingkungan;4. Terwujudnya Tata Kelola Lingkungan yang Baik;4.

Page 80: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 3

A. Mewujudkan Tata Kehidupan Beragama dan BerbudayaBerdasarkan Falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.

Misi pembangunan ini akan dilaksanakan dengan jalan mewujudkan arah-arah dan sasaran pembangunan kota sebagai berikut :

1. Terwujudnya Tata Kehidupan Masyarakat yang Agamais dan Berbudaya

Agama pada dasarnya merupakan pedoman dan tuntunan hidup bagi manusia agar selamat di dunia maupun di akhirat nanti. Bila hukum dan pesan tersebut dapat diamalkan secara kaffah dalam kehidupan sehari-hari, maka akan tercipta tata kehidupan masyarakat yang agamais dan dapat juga menjadi sinergi dalam mewujudkan proses pembangunan kota. Selanjutnya, pembangunan tidak hanya perlu ditujukan pada terwujudnya tata-kehidupan beragama yang baik, tetapi juga pada terbentuknya hubungan sosial yang harmonis antar berbagai golongan masyarakat. Disamping itu, tata-kehidupan beragama yang baik juga dimaksudkan untuk mengembangkan kegiatan ibadah individual menuju pada ibadah sosial dan spiritual serta berlaku saleh antar sesama individu dan antar kelompok masyarakat. Kenyataan juga menunjukkan bahwa masyarakat Kota Payakumbuh secara umum mengakui dan menganggap penting peran agama dan kebudayaan sebagai penunjang tata kehidupan secara menyeluruh.

2. Terwujudnya Masyarakat Berbudi Luhur dan Berakhlak Mulia

Tendensi dalam beberapa tahun terakhir ini menunjukkan bahwa masyarakat menyadari kembali akan pentingnya peranan moral dan ahklak untuk mendorong pembangunan manusia khususnya dan pembangunan daerah umumnya. Hanya dengan moral dan akhlak yang baik proses pembangunan dapat berjalan secara terarah, berkeadilan dan menghormati hak azasi manusia. Disamping itu, terwujudnya masyarakat yang berbudi luhur dan berakhlak mulia juga diperkirakan akan dapat menjadikan Kota Payakumbuh sebagai salah satu ‘ranah’ yang dapat mempersiapkan generasi yang maju dan mampu bersaing pada tatanan nasional dan internasional. Untuk masa mendatang, pelaksanaan ajaran budaya ditengah masyarakat harus berlandaskan kepada perilaku yang bermoral, menjauhi konflik terbuka yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban sosial, harga menghargai sesama umat beragama dan tingkat toleransi yang semakin tinggi.

Page 81: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 4

3. Terlaksananya Praktek Ekonomi Menuju Keseimbangan antara Syariah dengan Konvensional

Praktek kegiatan ekonomi diharapkan akan semakin mengacu kepada sistem di luar yang selama ini digunakan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kota. Praktek ekonomi syariah ditandai dengan semakin besarnya proporsi masyarakat yang memperoleh pembiayaan dengan praktek syariah dan mudharabah dalam rangka mewujudkan kegiatan ekonomi yang berkeadilan dan lebih memperhatikan golongan penduduk miskin. Dengan demikian dalam jangka panjang diharapkan sekitar 40% praktek ekonomi sistem ini akan terlaksana. Untuk itu diharapkan institusi keuangan syariah diharapkan akan semakin berkembang pesat pada masa yang akan datang.sehingga praktek kegiatan ekonomi kota akan dapat terwujud secara seimbang antara syariah dan konvensional.

4. Terkelolanya Zakat dan Pendistribusiannya Secara Terarah pada Kelompok Berhak Menerima

Salah satu ukuran keberhasilan tata-kehidupan yang berlandaskan agama adalah semakin banyaknya wajib zakat yang melaksanakan kewajibannya sesuai ketentuan dalam agama, selain dari pelaksanaan ibadah sosial lainnya. Dengan demikian potensi pengelolaan zakat ini diharapkan menjadi satu arah yang sangat jelas dalam merumuskan kebijakan untuk menanggulangi kemiskinan dan pengangguran khususnya dan pembangunan kota pada umumnya. Dengan cara demikian, diharapkan akan dapat diwujudkan kehidupan masyarakat yang lebih merata, sejahtera dan bebas dari kemiskinan, pengangguran dan ketidakadilan.

5. Terbentuknya Sistem Pengelolaan Tanah Ulayat dengan Kepastian Hukum

Pemanfaatan tanah ulayat menurut hukum adat adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik yang berada dalam persekutuan nagari, dalam persekutuan suku, maupun yang berada dalam persekutuan kaum. Disamping itu keberadaan tanah ulayat menurut hukum adat adalah sebagai asset yang menjamin keberlangsungan silsilah dalam kekerabatan matrilineal secara turun temurun, sehingga tanah ulayat tidak boleh diperjualbelikan sebab ia akan mengalami penciutan luas dari waktu ke waktu sehingga menyebabkan terjadinya kemiskinan. Berlandaskan kepada kaedah tanah ulayat tersebut, maka ke depan penting sekali dilahirkan suatu dokumen yuridis tentang pemanfaatan tanah ulayat tersebut dengan melahirkan Peraturan Daerah (PERDA) yang diformulasikan dari kaedah hukum adat menjadi hukum positif. Didalam PERDA tanah ulayat tersebut diatur sistem pemanfaatan tanah ulayat sesuai untuk tujuan ekonomi, sosial,

Page 82: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 5

dan pembangunan sesuai hukum adat yaitu tanah ulayat dapat dimanfaatkan oleh masyarakat adat itu sendiri menggunakan modal sendiri (self financing) atau dikerjasamakan (joint venture) dengan sistem bagi hasil (penyertaan modal) atau disewa pakaikan dalam rentang waktu tertentu.

6. Terciptanya Kehidupan Sosial yang Harmonis dalam Suasana Multikultur

Memperhatikan perkembangan beberapa tahun terakhir, diperkirakan dalam jangka panjang masyarakat Kota Payakumbuhberpotensi menjadi masyarakat multikultur, karena kehidupan kota yang sangat terbuka terhadap kedatangan berbagai kelompok sosial lainnya. Seiring dengan meningkatnya pembangunan Kota Payakumbuh, kehadiran masyarakat dari wilayah lain, baik dari dalam Provinsi Sumatera Barat atau dari daerah lain di Indonesia akan terus mewarnai mozaik sosial kota. Masyarakat Kota Payakumbuh 20 tahun mendatang diperkirakan akan semakin heterogen dan majemuk dalam hal keanekaragaman golongan masyarakatnya, akibat perbedaan asal usul, tingkat ekonomi, tingkat pendidikan, dan gaya hidup. Dalam kondisi sosial yang beranekaragam tersebut, sikap toleran antar masyarakat yang multikultur sangat diperlukan. Perbedaan latar belakang agama, kebudayaan, asal usul dan kewarganegaraan perlu disatukan dengan menciptakan kehidupan sosial yang harmonis. Budaya kebersamaan dalam perbedaan merupakan strategi dasar yang diperlukan untuk mewujudkan keharmonisan, toleransi, etika sosial keagamaan diantara anggota masyarakat yang tidak hanya beridentitas Minangkabau dan Islam, tetapi juga beridentitas suku bangsa lainnya yang telah sama-sama berkontribusi bagi pembangunan dan kemajuan daerah.

B. Mewujudkan Tata Pemerintahan Daerah yang Baik, Demokratis dan Berlandaskan Hukum

Misi pembangunan daerah ini dapat dilaksanakan dengan mencapai arah-arah dan sasaran pembangunan daerah sebagai berikut:

1. Terlaksananya Penegakan Hukum yang Berkeadilan

Penegakan hukum, perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) dan penerapan hukum adat lokal perlu terus dilakukan secara sungguh-sungguh guna mewujudkan tata pemerintahan yang baik. Prinsip keadilan dalam penegakan hukum yang efektif, bermakna bahwa setiap ketentuan yang dibuat dan keputusan yang diambil dalam pengadilan haruslah memperhatikan aspek keadilan dengan memperhatikan hak azasi manusia tanpa memandang kepentingan pihak tertentu. Supremasi hukum sebagai salah satu prinsip pokok tata kelola pemerintahan yang

Page 83: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 6

baik, tidak lagi cukup dengan slogan bahwa kita ini hidup pada ”negara hukum” dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam hal ini upaya utama diarahkan pada upaya bagaimana penegakan hukum dapat berjalan tanpa dipengaruhi oleh kepentingan pihak tertentu serta mencegah terjadinya KKN dalammemberikan peluang lahirnya champions (jago-jago) aparat penegak hukum yang dikenal reputasi sebagai tokoh penegak hukum yang bersih, berwibawa dan berani. Selanjutnya, pembangunan bidang hukum juga diarahkan pada upaya mendorong tegaknya aturan pengambilan keputusan pengadilan.Disamping itu, perlu pula mulai diciptakan figur pejabat teladan yang dikenal taat aturan hukum dan secara konsisten dan berkeadilan. Untuk itu, penguatan kapasitas profesionalisme aparat penegak hukum perlu terus dilakukan. Sejalan dengan hal tersebut perlu pula diwujudkan pembinaan dan menghidupkan gerakan sadar dan patuh hukum dalam masyarakat.

2. Terbangunnya Sinergitas Antar Pelaku Pembangunan

Upaya pertama yang perlu dilakukan dalam rangka mewujudkan Tata-Pemerintahan yang baik adalah terbangunnya sinergitas antar pelaku pembangunan yang meliputi: komponen pemerintah daerah; pelaku usaha; dan masyarakat. Dengan terbangunnya sinergitas antara pelbagai komponen tersebut, masalah pembangunan tidak lagi hanya menjadi urusan pemerintah semata, melainkan juga beban dan tangung jawab bersama. Dalam hal ini pemerintah daerah akan lebih berperan sebagai “fasilitator” dalam mendorong terbangunnya sinergi antar-komponen tersebut di atas. Hal ini tidak hanya penting untuk mengubah paradigma lama yang menekankan pendekatan top-down, melainkan juga berbagi tanggung jawab dan akses terhadap proses dan hasil pembangunan daerah. Dengan terbangunnya sinergitas antara pelbagai komponen good governance di atas, maka aspek “pembangunan terpadu” tidak lagi hanya sekedar retorika, tetapi terjamin pelaksanaannya sehingga koordinasi program dan kegiatan makin koheren dan solid. Di samping itu, kondisi tersebut akan dapat pula membuka partisipasi luas dari pelbagai komponen masyarakat, baik pada tingkat perencanaan penganggaran dan implementasi program dan kegiatan.

3. Terlaksananya Tata Pemerintahan yang Partisipatif, Akuntabel, dan Transparan.

Perbaikan manajemen kepemerintahan daerah yang baik akan mengarah pada upaya-upaya perbaikan tata-pemerintahan di daerah yang selanjutnya mendorong terwujudnya capacity building, efisiensi dan efektivitas aparatur dan kelembagaan

Page 84: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 7

daerah. Dalam kaitan dengan hal ini perlu diwujudkan secara terus menerus keterpaduan antara perencanaan dan penganggaran sehingga apa yang direncanakan sejalan dengan apa yang dicantumkan dalam anggaran. Hal ini sangat penting untuk menjamin terlaksanakan kegiatan pembangunan daerah sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan disepakati semula. Disamping itu, proses penyusunan rencana, anggaran dan perumusan kebijakan pembangunan daerah perlu pula dilakukan secara partisipatif agar aspirasi masyarakat dapat diserap secara lebih baik sehingga kegiatan pembangunan dapat dilakukan sesuai dengan keinginan masyarakat umum. Sejalan dengan hal tersebut pengendalian (monitoring), evaluasi dan pengawasan perlu pula lebih ditingkatkan agar proses pembangunan daerah dapat berjalan secara lebih baik sesuai yang diharapkan.

4. Terwujudnya Fungsi Pelayanan Publik yang Prima

Pelayanan yang prima merupakan salah satu fungsi utama dari birokrasi kepemerintahan yang baik. Birokrasi pemerintahan yang baik, efektif dan efesien hanya bisa terwujud apabila terjadi pelayanan yang cepat, murah, ada kepastian dan tidak berbelit-belit. Arah pembangunan dalam hal ini adalah terus diwujudkan aparatur pemerintah daerah yang profesional, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme dan berdedikasi baik. Masalah utama dalam birokrasi kita dewasa ini adalah budaya kinerja birokrasi yang belum berorientasi pada efisiensi dan produktivitas. Sejalan dengan peningkatan kualitas aparatur daerah, perlu pula dilakukan pengadaan dan pemeliharaan ”data-base”, penggunaan instrumen ICT dalam pemerintah (a.l. e-government dan e-procueriment). Disamping itu, perlu pula dilakukan penyediaan lembaga pelayanan dan standar pelayanan minimal dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang sudah harus membangun sistem palayanan prima yang lebih handal. Pelayanan publik yang prima akan berdampak baik, tidak hanya terhadap pencitraan birokrasi yang baik, melainkan juga menyelesaikan urusan dalam waktu dan tenaga lebih cepat. Dengan demikian dalam jangka panjang profesionalisme aparatur daerah menjadi syarat mutlak dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik.

5. Tersedianya Prasarana dan Sarana Pemerintahan yang Memadai

Prasarana dan sarana sebagai salah satu unsur penting dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat harus menjadi perhatian, karena prasarana dan sarana yang memadai pada gilirannya dapat mewujudkan tata pemerintahan daerah yang baik. Masalah yang dihadapi saat ini

Page 85: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 8

adalah balaikota sebagai kantor pusat pemerintahan belum ada, karena kantor yang ditempati saat ini masih bersifat sementara, belum memiliki legalitas sebagai kantor balaikota dan berada pada daerah penyangga. Disamping itu, kantor-kantor SKPD juga ada yang belum definitif atau masih memanfaatkan bekas gedung sekolah bahkan ada yang disewa ke pihak ketiga. Upaya yang dilakukan tentu harus segera melakukan pembangunan kantor balaikota definitif dan beberapa kantor SKPD. Khusus untuk kantor balaikota sebagai pusat pemerintahan diharapkan dapat berada di tengah-tengah kota, sehingga mudah dijangkau masyarakat. Sejalan dengan pembangunan kantor balaikota dan kantor SKPD, yang tidak kalah penting juga adalah melengakapi sarana yang ada, seperti mobilitas, mobiler dan perlengkapan kantor lainnya, karena seiring dengan penambahan personil setiap tahunnya juga harus diikuti penambahan mobiler dan perlengkapan kantor lainnya. Khusus untuk mobilitas, kondisi saat ini sebagian besar kendaraan dinas operasional sudah berusia di atas 5 (lima) tahun atau dikategorikan tidak ekonomis lagi, sehingga perlu dilakukan peremajaan terhadap kendaraan dinas yang ada.

C. Mewujudkan Sumberdaya Manusia yang Berkualitas, melalui perbaikan mutu pendidikan, derajat kesehatan masyarakat dan kesejahteraan sosial

Misi pembangunan ini dapat dilaksanakan dengan mewujudkan arah dan sasaran pembangunan daerah sebagai berikut :

1. Terwujudnya Pemerataan Kualitas Pendidikan

Persoalan utama pendidikan Kota Payakumbuh adalah bagaimana memeratakan kesempatan dan kualitas penyelenggaraan pendidikan ke seluruh pelosok dan warga kota. Untuk itu pembangunan pendidikan diarahkan terutama kepada perbaikan kualitas institusi pendidikan. Beberapa komponen institusi pendidikan yang perlu diperbaiki adalah dengan melengkapi sarana pembelajaran, seperti buku, perpustakaan, alat pembelajaran dan bengkel kerja, disertai dengan perbaikan manajemen sekolah. Upaya memeratakan kualitas pendidikan juga dilakukan dengan memperbaiki penyelenggaraan pendidikan umum dan kejuruan baik yang dilaksanakan oleh pemerintah di bawah yayasan keagamaan, maupun swasta.

Page 86: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 9

2. Terwujudnya Institusi Pendidikan Keterampilan yang Profesional

Agar Payakumbuh memiliki kekhasan dalam menyelenggarakan pendidikan menengah, maka kualitas pendidikan menengah, seperti pendidikan SMEA dan STM juga diarahkan kepada penguatan penyelenggaraan pendidikan yang dapat menghasilkan tenaga yang siap masuk ke pasar kerja, dengan spesifikasi dan keunggulan dibidang manajemen dan industri pengolahan untuk usaha kecil dan menengah. Dengan demikian sistem pendidikan perlu diikuti pula dengan kompetensi guru dan bengkel kerja. Dalam jangka panjang institusi pendidikan kejuruan di Kota Payakumbuh akan menjadi salah satu penyelenggara pendidikan kejuruan terbaik di Sumatera Barat.

3. Terlaksananya Pendidikan Berasrama (Boarding School)

Disamping pendidikan yang diselenggarakan dalam bentuk umum, dalam jangka panjang Kota Payakumbuh juga perlu mencita-citakan terselenggaranya pendidikan dengan sistem berasrama (boarding), yang dilengkapi sarana dan prasarana yang baik. Pendidikan boarding dengan memfokuskan kepada pengintegrasian antara pendidikan umum dan pendidikan moral dan ahklak. Dengan demikian, dalam jangka panjang diharapkan akan dapat dihasilkan penyelenggaraan pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan dengan mutu yang tinggi dan moral yang lebih baik. Untuk itu, perlu diupayakan agar satu dari sekolah berasrama di Kota Payakumbuh merupakan yang terbaik di seluruh Pulau Sumatera.

4. Terbangunnya Rumah Sakit dengan Pelayanan Khusus

Di bidang kesehatan, arah pembangunan utama Kota Payakumbuh adalah dalam bentuk memastikan berfungsinya pelayanan kesehatan dasar secara baik dan merata. Disamping itu, pembangunan kesehatan juga diarahkan pada pemberian pelayanan khusus kepada masyarakat miskin dan kurang mampu. Disamping itu, untuk mendorong peningkatan kunjungan ke kota ini, arah pengembangan pelayanan rumah sakit umum daerahjuga ditekankan pada pelayanan kesehatan spesifik. Karena itu, segala upaya pengembangan tenaga pelayanan medis, dokter dan sanitarian akan diarahkan kepada kekhasan tersebut. Disamping itu, manajemen pelayanan kesehatan juga perlu diperbaiki dan ditingkatkan statusnya sehingga dalam jangka panjang akan dapat terakreditasi dengan predikat ISO.

Page 87: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 10

5. Berkembangnya Kemampuan IPTEKS yang Maju dan Tepat Guna

Masyarakat maju yang diinginkan sesuai dengan visi daerah ditandai dengan adanya kemampuan IPTEKS yang maju dan terpakai. Karena itu IPTEKS perlu dipelajari dan dikembangkan oleh institusi pendidikan menengah dan tinggi yang ada di Kota Payakumbuh. Upaya ini sebaiknya difokuskan untuk peningkatan nilai tambah produksi barang dan jasa melalui perbaikan teknologi produksi dan penciptaan produk-produk baru yang bermanfaat bagi masyarakat kota. Dalam rangka ini dalam jangka perlu diupayakan pendirian Pusat Inovasi dan Pengembangan Bisnisyang merupakan wadah tenaga ahli dan profesional untuk pengembangan dan penerapan IPTEKS untuk mendorong kegiatan ekonomi kota. Dengan demikian diharapkan keberadaan Pusat Inovasi dan Bisnis tersebut akan dapat pula mendorong peningkatan investasi, baik dalam kota, nasional maupun luar negeri, sehingga pertumbuhan ekonomi Kota Payakumbuh dapat ditingkatkan yang selanjutkan akan dapat pula meperbaiki kesejahteraan warga kota.

D. Mewujudkan Sentra Usaha Mikro, Kecil dan Menengah(UMKM) yang produktif dan efisien serta mampu bersaing di dunia global

Misi pembangunan ini dilaksanakan dengan mewujudkan arah-arah dan sasaran pembangunan daerah sebagai berikut :

1. Terbangunnya Industri Pengolahan Pangan Khas Payakumbuh

Dengan menangkap peluang yang ada, dan disertai dengan potensi yang dimiliki oleh Payakumbuh, maka kota ini diharapkan akan dapat berkembang pesat pada bidang kekhasannya seperti galamai, batiah dan makanan lokal lainnya yang dalam jangka panjang akan mendorong pengembangan industri kecil dan rumah tangga dalam pengolahan pangan. Industri kecil yang berkembang ditandai dengan semakin banyaknya tenaga kerja wanita yang masuk ke dalam pasar kerja, khususnya dalam peningkatan nilai tambah yang terkait dengan hasil pertanian, peternakan, dan perikanan. Dengan mengembangkan dan mengaplikasikan ipteks, produk industri ini kemudian diharapkan akan menguasai perdagangan di wilayah Sumatera Bagian Tengah.

2. Terwujudnya Kawasan Industri Kerajinan Rakyat

Sejalan dengan perkembangan dari industri kecil, maka produk-produk yang dihasilkan kemudian mendorong agar tersedianya

Page 88: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 11

salah satu kawasan, yang dikhususkan sebagai sentra produksi kerajinan rakyat bagi mereka yang memerlukan. Khususnya pada calon konsumen yang melintasi Kota Payakumbuh dari Provinsi Riau, Sumatera Utara dan Provinsi Sumatera Barat sendiri. Kawasan sentra industri kerajinan rakyat ini menghasilkan produk-produk khas hasil masyarakat Payakumbuh yang selanjutnya akan mendorong pula pengembangan usaha perdagangan, dengan segala jenis pelayanan dan jasa terkait yang perlu disediakan untuk menampung perkembangan kegiatan ekonomi pada kota ini.

3. Terlaksananya Pengembangan Usaha Agribisnis Maju dan Efisien

Kota Payakumbuh dikelilingi oleh daerah penghasil produk pertanian pangan, peternakan dan perkebunan dalam kabupaten-kabupaten Limapuluh Kota, Agam dan Tanah Datar. Pada umumnya hasil produksi tersebut diolah dan dipasarkan melalui kota ini. Memperhatikan potensi tersebut, dalam jangka panjang Kota Payakumbuh akan dapat dikembangkan sebagai pusat usaha Agribisnis yang meliputi kegiatan pengolahan hasil produk pertanian dan pemasarannya baik dalam daerah Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau maupun Provinsi Sumatera Utara. Untuk keperluan ini perlu dikembangkan industri pengolahan hasil pertanian dan fasilitas pasar dan sarana terkait khusus untuk pengolahan dan pemasaran produk-produk pertanian, peternakan dan perkebunan.

4. Berkembangnya Kegiatan Pariwisata Alam dan Kuliner

Memperhatikan potensi yang dimiliki daerah, Kota Payakumbuhjuga diarahkan pada pengembangan pariwisata, khususnya wisata alam dan kuliner. Wisata alam potensial dikembangkan karena daerah memiliki beberapa kawasan wisata alam yang sangat indah dan menyenangkan seperti Ngalau Indah, Ngalau Sampik dan Panorama Ampangan. Sedangkan wisata kuliner potensial pula dikembangkan karena masyarakat Kota Payakumbuhmempunyai beberapa jenis makanan spesifik daerah yang sangat disukai masyarakat. Disamping itu, pengembangan pariwisata Kota Payakumbuh juga diarahkan untuk menampung limpahan arus pariwisata yang datang ke Kota Bukittinggi yang sudah sangat padat, khususnya dimasa liburan dan akhir pekan. Untuk mendukung pengembangan pariwisata ini, Kota Payakumbuhperlu segera dilengkapi dengan beberapa hotel berkualitas baik untuk menampung wisatawan dari luar daerah maupun luar negeri.

Page 89: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 12

5. Terwujudnya Penataan Lokasi Kegiatan Sektor Informal

Pengembangan kegiatan informal merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Karena fokus pengembangan Kota Payakumbuh adalah pada kegiatan UMKM ini, otomatis akan melibatkan sektor informal di dalamnya. Namun demikian, dalam rangka meningkatkan penyediaan lapangan kerja dan sekaligus untuk menjaga ketertiban dan kebersihan kota, maka Kota Payakumbuhperlu mengupayakan terlaksananya penataan sektor informal secara baik. Untuk keperluan ini, diupayakan agar terdapat beberapa lokasi dan kawasan yang baik sebagai tempat berjualan bagi para pengusaha sektor informal tersebut. Kawasan tersebut sebaiknya dilengkapi dengan fasilitas memadai yang diperlukan oleh para pengusaha sektor informal untuk megembangkanusahanya. Dengan cara demikian, diharapkan pengembangan sektor informal akan dapat didorong tanpa harus mengorbankan ketertiban, keindahan dan kebersihan Kota Payakumbuh.

E. Mewujudkan Prasarana dan Sarana Perkotaan yang Cukup dan Berkualitas Baik.

Peningkatan dan pemeliharaan prasarana dan sarana perkotaan adalah dalam rangka mempercepat perkembangan perekonomian dan pelayanan bagi masyarakat Kota Payakumbuh dan wilayah hinterlandnya. Pembangunan sarana dan prasarana perkotaan diarahkan pada penyediaan prasarana dan sarana perkotaan yang lengkap untuk mendukung aktivitas ekonomi, sosial budaya, dan pemerintahan. Peningkatan prasarana dan sarana perkotaan ini diprioritaskan pada kawasan-kawasan sentra produksi, perdagangan dan pertokoan, kawasan pemukiman baru serta kawasan yang padat. Arah pembangunan prasarana dan sarana ini adalah :

1. Terbangunnya Sistem Jaringan Jalan yang Berkualitas

Pembangunan jalan dilakukan secara terintegrasi antara Jalan Arteri, Jalan Kolektor dan Jalan Lokal dan terpadu dengan pembangunan sistem jaringan drainase, jaringan listrik, air minumdan telekomunikasi. Prioritas pembangunan jalan dan jembatan diutamakan pada jalur transportasi regional yaitu penyelesaian Jalan Lingkar Utara dan Jalan Lingkar Selatan yang disesuaikan dengan standar teknis sebagai Jalan Arteri Primer dan Arteri Sekunder. Standard teknis yang perlu diprioritaskan adalah dengan membangun jalan Lingkar Utara dan Selatan menjadi jalan dua jalur satu arah, pembangunan median jalan, trotoar dan drainage. Peningkatan Jalan Lingkar ini sangat diperlukan untuk menampung lonjakan volume transportasi yang melewati Kota Payakumbuh setelah selesainya pembangunan Fly-over Kelok

Page 90: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 13

Sembilan. Dalam kaitan dengan hal ini, perlu dilakukan relokasi terminal regional ke koridor jalan lingkar utara. Pembangunan Jalan Arteri Primer dan Arteri Sekunder perlu diikuti dengan peningkatan Jalan Kolektor Primer dan Sekunder. Prioritas pembangunan jaringan jalan kolektor dan jalan lokal ini adalah berupa pelebaran jalan-jalan kolektor dan jalan lokal yang masih di bawah standar. Kebijakan pelebaran jalan ini dimulai dengan rencana pembebasan tanah. Salah satu prioritas dalam pembebasan tanah ini adalah menyelesaikan tanah eks PT. KAI yang berada pada koridor Jalan Tan Malaka. Untuk memberikan kemudahan dan kelancaran lalu lintas serta keselamatan penumpang, jaringan jalan ini perlu dilengkapi dengan penataan rute angkutan, manajemen lalu lintas, pemasangan marka dan rambu-rambu jalan.

2. Tersedianya Fasilitas Listrik yang Cukup

Tersedianya fasilitas listrik dan air minum yang cukup merupakan salah satu persyaratan mutlak untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan sosial dalam sebuah kota. Pengembangan jaringan tenaga listrik diarahkan untuk memenuhi kebutuhan industri, rumah tangga, dan pelayanan ekonomi dan sosial masyarakat. Untuk itu dilakukan perluasan jaringan transmisi dan distribusi pada wilayah pemukiman baru serta wilayah yang baru berkembang. Sumber tenaga listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Payakumbuh berasal dari PLTA Maninjau dan PLTA Batang Agam yang didistribusikan melalui Gardu Induk dengan kapasitas tegangan 20 KV dan daya 200 KVA, dengan daya terpasang sebesar 23.529 KWH. Peningkatan daya terpasang ini perlu pula diikuti oleh perluasan jarangan transmisi dan distribusi pada wilayah pemukiman baru dan wilayah yang baru berkembang. Disamping itu perlu pula dilakukan perluasan distribusi lampu jalan dan lampu penerangan umum untuk menunjang aktivitas pada malam hari dan untuk kepentingan keindahan dan keamanan serta ketertiban umum.

3. Tersedianya Fasilitas Air Minum yang Memadai

Kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan air bersih akan terus meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah penduduk dan aktivitas sosial ekonomi masyarakat. Rata-rata kebutuhan terhadap air bersih adalah 120 liter/orang/hari sehingga berdasarkan perkiraan jumlah penduduk Kota Payakumbuh tahun 2025 sebanyak 156.699 jiwa maka kebutuhan air bersih pada tahun tersebut adalah sekitar 18.000 m3 perhari. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih ini maka kapasitas debit yang diperlukan adalah sekitar 208 liter per detik. Dengan kapasitas debit air sekarang yaitu 150 liter perdetik berarti kapasitas produksi per hari

Page 91: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 14

yang mampu dihasilkan adalah 150x60x60x24=14.256 m3 per hari. Bila tingkat kebocoran dapat ditekan menjadi 20% maka produksi yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hanyalah 114.048 m3 per hari. Berarti sumber air yang ada sekarang tidak akan mampu memenuhi kebutuhan penduduk. Peningkatan kapasitas debit air akan dilakukan dengan mengoptimalkan kapasitas debit air pada sumber air Sungai Dareh dan Mata Air Sikamaruncing karena sebagian sumber air ini masih digunakan untuk irigasi pertanian. Untuk dapat memenuhi kebutuhan air bersih bagi penduduk maka debit air pada kedua sumber mata air ini ditargetkan menjadi 300 liter per detik. Sejalan dengan peningkatan debit sumber air ini dilakukan pula perluasan pemasangan pipa distribusi ke daerah produksi dan pemukiman penduduk. Pada akhir tahun 2025 ditargetkan 90% dari kebutuhan air bersih penduduk sudah dapat dilayani oleh PDAM Kota Payakumbuh. Untuk mencapai target pelayanan air bersih ini akan dilakukan perbaikan dalam manajemen PDAM serta usaha untuk mengurangi kebocoran air pada titik minimal.

4. Terwujudnya pengelolaan Air limbah yang memadai

Pengelolaan air limbah merupakan upaya penting untuk menjaga kualitas lingkungan perkotaan. Oleh karena penangannya perlu dilakukan sedini mungkin agar tidak menimbulkan pencemaran. Air limbah dibedakan atas limbah domestik (rumah tangga) dan non domestik perkantoran, fasilitas sosial, dan industri. Mengingat pertambahan penduduk di masa yang akan datang maka penanganan air limbah secara serius menjadi prioritas dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Prioritas penanganan air limbah tersebut dilakukan pada daerah-daerah permukiman dan daerah yang terdapat industri. Kriteria yang dapat digunakan untuk memperkirakan debit air limbah yang harus ditangani yaitu: Jumlah air limbah rumah tangga (domestik) > 70% dari

pemakaian air bersih rumah tangga Jumlah air limbah non rumah tangga (non domestik) > 70%

dari pemakaian air bersih non rumah tangga Proyeksi timbulan air limbah yang diperuntukkan untuk melihat peningkatan kebutuhan IPAL (Instalasi Penganalisis Air Limbah) Kota Payakumbuh, terlihat secara total jumlah timbulan air limbah pada Tahun 2025 yang direncanakan diolah di IPAL adalah sebesar 13,640.72 m³/hari, diharapkan tingkat pelayanan air limbah secara sistem off site (terpusat) ini mencapai 40% penduduk total. Dan bila sistem pengelolaan air limbah dengan sistem perpipaan berjalan optimal maka beban pencemaran air tanah akibat rembesan tinja ataupun beban pencemaran air permukaan akibat buangan bekas mandi dan cuci serta kakus akan semakin berkurang, sehingga kualitas sumber air permukaan

Page 92: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 15

dapat dilestarikan dan beban pengolahan IPA PDAM yang mengambil sumber air dari sungai akan lebih berkurang.

5. Terwujudnya pengelolaan persampahan yang baikPengelolaan sampah di Kota Payakumbuh sudah terorganisir dimana operasional penanganan sampah sudah dimulai dari sistem pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan sampai pada pembuangan. Seperti umumnya pengelolaan sampah di kota-kota besar di Indonesia, pembiayaan merupakan kendala paling besar yang dihadapi Pemerintah Kota Payakumbuh yang berdampak pada belum optimalnya pengadaan sarana dan prasarana persampahan. Tetapi sampai saat ini meskipun dengan keterbatasan sarana dan prasarana tersebut. Payakumbuh memiliki 2 lokasi tempat pembuangan akhir (TPA), yaitu TPA Kubu Gadang dengan luas 2 Ha yang saat ini sudah penuh dan tidak dioperasikan lagi dan TPA Ampangan dengan luas 1,8 Ha, yang mulai dioperasikan sejak January 2006. pembebasan lahan seluas 17 Ha untuk TPA BaruUntuk mengantisipasi permasalahan persampahan di Kota Payakumbuh saat ini dan yang akan datang, maka dihitunglah perkiraan timbulan sampah per hari. Berdasarkan jumlah penduduk sampai dengan tahun rencana tahun 2030 maka diproyeksikan pada Tahun 2030 total jumlah penduduk Kota Payakumbuh adalah 126.303 jiwa. Dan berdasarkan standar estimasi timbulan sampah kota maka diperkirakan pada Tahun 2030 ini total timbulan sampah Kota Payakumbuh adalah 389,42m3/hari. Untuk sarana pengangkut sampah yang dibutuhkan yaitu becak sampah dibutuhkan sebanyak 87 unit, Arm roll truk (6 m3) sebanyak 11 unit, arm roll truk (10 m3) sebanyak 6 unit, Tipper truk sebanyak 32 unit dan compactor truk sebanyak 4 unit.Dengan karakter wilayah yang terdiri atas kawasan perkotaan dan transisi perdesaan menuju perkotaan, maka penanganan sampah ada yang ditangani sendiri oleh masyarakat dan ada yang akan ditangani oleh Pemerintah Kota. Penanganan oleh masyarakat direkomendasikan dengan cara pembakaran; serta perlu ditekankan bahwa pembuangan sampah ke badan air tidak diperkenankan.Penerapan teknologi pengelolaan sampah ini dapat bervariasi mulai dari open dumping, sanitary land-fill, dan mungkin juga dengan teknologi mutakhir seperti insenerator. Penanganan persampahan termasuk pengembangan TPA, TPS, peralatan dan pengangkutan, perlu dikaji secara khusus dan disusun Rencana Induk Pengelolaan Sampah

Page 93: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 16

6. Terwujudnya sistem drainase yang memadai

Perencanaan drainase sangat terkait erat dengan kebutuhan pengelolaan sumber daya air. Dalam konteks pengelolaan sumberdaya air, Kota Payakumbuh memiliki dua beban kepentingan. Kepentingan pertama adalah bagaimana memperkaya imbuhan air tanah sehingga dapat digunakan sampai akhir tahun perencanaan. Kepentingan kedua adalah bagaimana mengendalikan run off berlebih sehingga tidak menambah debit dan volume air pada saat musim penghujan dengan banjir maupun genangan.Sitem drainase Kota payakumbuh tergolong baik karena terdapatnya saluran drainase alam dengan memanfaatkan sungai-sungai yang ada yang berfungsi sebagai saluran .Agar terjamin bekerjanya sistem drainase secara baik, maka harus selalu diusahakan untuk memanfaatkan keadaan topografi wilayah setempat. Selain hal tersebut di atas, perlu juga diperhatikan keseimbangan alam dengan penyediaan ruang terbuka hijau yang luasnya cukup menjamin terjadinya peresapan air yang baik, sehingga debit air hujan yang ada di saluran lebih kecil sehingga dimensi saluran yang dibutuhkan tidak besar. Jaringan drainase yang akan direncanakan di wilayah ini akan mengikuti pola jaringan jalan dan pola aliran air yang ada dengan memperhatikan kemiringan lahan kawasan. Masing-masing daerah drainase memiliki saluran primer, sekunder dan tertier yang di sebut sebagai sub sistem drainase.Kebutuhan sistem drainase Kota Payakumbuh diarahkan untuk pengembangan saluran drainase yang sudah ada dalam mengatasi permasalahan genangan yang sudah dan diprediksikan terjadi. Selain itu pengembangan sistem drainase dilakukan dengan menggunakan konsep dalam rangka re-incharge air tanah. Salah satunya adalah dengan merencanakan kolam -kolam atau danau buatan. Danau atau kolam buatan ini selain diperuntukkan sebagai sarana dalam mengisi kuantitas air tanah juga dapt dipergunakan untuk keperluan konservasi dan rekreasi. Secara garis besar rencana sistem drainase untuk Kota Payakumbuh adalah sebagai berikut :1. Penggunaan saluran - saluran drainase eksisting.2. Pembuatan tanggul di beberapa lokasi yang rawan

banjir/genangan3. Pembuatan saluran-saluran drainase baru di sepanjang jalan-

jalan di lingkungan permukiman yang akan dibangun.4. Penggunaan sungai-sungai utama Kota Payakumbuh sebagai

saluran primer5. Khusus untuk saluran drainase yang sekaligus saluran

samping jalan, yang terletak di pusat kota atau pusat-pusat kegiatan lainnya, dibangun dengan desain saluran tertutup, guna menjaga keamanan bagi pekalan kaki dan menjaga

Page 94: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 17

keindahan kota. Pengembangan sistem drainase wilayah kota ini harus dikaji secara lebih detail, dan disusun Rencana Induk Sistem Drainase Kota Payakumbuh.

7. Tersedianya Sarana Perhubungan dan Komunikasi yang cukup dan Berkualitas

Sektor transportasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan kota, yaitu memberi kemudahan atau meningkatkan interaksi antar kawasan maupun wilayah sekitarnya. Dengan demikian akan diperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan kewilayahan, karena hubungan antar wilayah yang semakin mudah akan mendorong pergerakan penduduk dan barang. Dengan semakin mudahnya aksesibilitas maka kota tersebut akan semakin berkembang, yang pada akhirnya akan meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi. Tujuan pengembangan sistem transportasi darat Kota Payakumbuh adalah diantaranya:

1. Menciptakan aksesibilitas dan mobilitas yang sesuai untuk pertumbuhan aktifitas penduduk dan barang,

2. Meningkatkan kemudahan pergerakan antar lokasi.

3. Menyediakan kegiatan transportasi yang murah, aman, nyaman dan cepat dengan menata sistem transportasi angkutan umum.

4. Meningkatkan fungsi sarana transportasi yang ada dengan memperbaiki dan melengkapi prasarana dan sarana pendukungnya.

5. Menyusun pengelolaan sistem pergerakan di wilayah perencanaan lalu lintas dengan mengintegrasikan tiap elemen transportasi.

Sesuai dengan pengembangan pusat-pusat pelayanan kota, maka jaringan jalan memiliki peran yang sangat penting untuk menghubungkan pusat-pusat pelayanan tersebut. Prinsip pengembangan jaringan jalan adalah dengan mengembangkan jaringan-jaringan jalan sekunder agar dapat melayani pergerakan lalu lintas lokal. Pergerakan yang diakomodasi oleh jaringan jalan sekunder adalah menghubungkan kawasan pemukiman dengan pusat-pusat aktivitas kota.

Untuk masa yang akan datang, pelayanan transportasi tidak dapat lagi mengandalkan kendaraan pribadi karena menimbulkan banyak permasalahan utama yaitu tragedy of common seperti kemacetan dan polusi yang semakin tinggi. Oleh karena itu perlu

Page 95: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 18

dikembangkan pelayanan angkutan umum untuk menghindari permasalahan kemacetan dan meningkatnya polusi. Namun tantangannya apakah pelayanan angkutan umum dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat. Hal ini yang perlu diupayakan.

Rencana penataan rute angkutan umum dalam rangka meningkatkan distribusi pelayanan serta efisiensi penggunaan jalan adalah sebagai berikut : Memisahkan antara moda angkutan dalam kota dan luar

kota. Mengembangkan sistem angkutan umum massal (SAUM)

yang dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar. Mengaktifkan jalur bus perintis dalam kota serta

meningkatkan frekuensi pelayanan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja pelayanan angkutan umum.

Rencana penataan pelayanan angkutan paratransit yang berkualitas dan terpadu dengan pelayanan angkutan umum lainnya.

Selanjutnya untuk mendukung perkembangan Kota Payakumbuh terutama sebagai daerah permukiman, perdagangan dan perkantoran, maka kebutuhan prasarana telekomunikasi sudah merupakan suatu keharusan yang perlu dipenuhi dalam menunjang perkembangan daerah.

Perkiraan kebutuhan sambungan telepon (SST) di Kota Payakumbuh dapat dilakukan dengan pendekatan sebagai berikut; Untuk sambungan langsung Rumah Tangga, kebutuhan

telepon rumah adalah sebesar 1 SST untuk 50 jiwa penduduk. Untuk sarana umum/sosial diasumsikan kebutuhan telepon

adalah 1 SST untuk 250 jiwa penduduk. Untuk sarana komersial dan lainnya diasumsikan kebutuhan

telepon adalah 1 SST untuk 150 jiwa penduduk Untuk melayani kebutuhan fasilitas telepon umum, maka

diasumsikan 1 SST untuk 1000 jiwa.

Berdasarkan jumlah penduduk terkini dan standar teknis bahwa 1 unit rumah dihuni oleh 5 jiwa, maka diperkirakan pada Tahun 2030 dibutuhkan jumlah sambungan telepon rumah (dari Telkom) sebesar 5.684 SST untuk melayani 25.261 unit rumah dengan dibagi kedalam beberapa tipe perumahan, dari mulai tipe rumah berukuran kecil, sedang, hingga tipe rumah berukuran besar di seluruh Kota Payakumbuh

Page 96: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 19

Disamping jaringan telekomunikasi dengan sistem jaringan terestrial, pelayanan telekomunikasi dapat juga diberikan dengan menggunakan sistem jaringan satelit. Dengan perkembangan teknologi maka perkembangan jaringan satelit merupakan pendekatan pelayanan telekomunikasi yang cepat dan murah sehingga terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Hal ini tentunya akan meningkatkan kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat. Dalam pengembangannya saat ini pelayanan telekomunikasi dengan sistem jaringan satelit lebih banyak disediakan oleh swasta.

8. Terwujudnya sistem jaringan irigasi yang baik

Kegiatan usaha pertanian masih merupakan usaha yang digeluti sebagian besar masyarakat Kota Payakumbuh. Hal ini didukung dengan perkembangan fisik kawasan yang sebahagian besar merupakan kawasan pertanian dan kawasan pedesaan. Perkembangan Kota Payakumbuh sebagai salah satu Kota Pertanian mengingat masih besarnya penduduk yang bekerja disektor ini ± 22,46% dan hampir setengah lahan kota adalah lahan pertanianJaringan Irigasi sangat berperan dalam meningkatkan produksi pertanian pada suatu wilayah, di Kota Payakumbuh sudah menggunakan beberapa jenis irigasi sebagai pengairan sawah, seperti irigasi teknis, semi teknis, dan juga irigasi sederhana yang masih digunakan. Sumber air dari irgasi tersebut berasal dari Batang lampasi, Sungai Beringin, Batang Agam, Sungai Dareh, dan Batang Tabik. Kelima sumber pengairan tersebut berasal dari Kabupaten 50 Kota.Daerah-daerah irigasi yang dialiri sumber-sumber pengairan tersebut terdiri dari daerah irigasi pemerintah dan daerah irigasi desa. Daerah irgasi pemerintah terdapat sebanyak 12 daerah irigasi yaitu batang lampasi, batang pulau, batang talawi, batang agam, batang tabik, Sei.Bai, Sei. Talang, Bendung Beringin, Sei. Dareh, Batang Sikali, Bandar Ngalau, dan Bulakan.

F. Mewujudkan lingkungan hidup kota yang tertata baik, bersih, hijau dengan pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan

Misi pembangunan ini akan diwujudkan melalui pelaksanaan arah dan sasaran pembangunan sebagai berikut :

1. Terwujudnya Tata Ruang yang Serasi, Efektif dan Efisien

Tata Ruang yang serasi, efektif dan efisien adalah tata ruang yang dapat menciptakan lokasi pembangunan dalam suatu sistem tata guna lahan dapat saling mendukung aktivitas masyarakat. Keserasian tata ruang diwujudkan melalui kebijakan pemanfaatan

Page 97: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 20

ruang baik atar sektor maupun antar kawasan. Termasuk dalam hal ini adalah keserasian antara kawasan budi daya dengan kawasan lindung. Dari aspek lingkungan hidup pengembangan kawasan budidaya akan diupayakan dengan memelihara kawasan hutan lindung, mencegah eksploitasi sumberdaya alam secara berlebihan, memelihara cadangan air, dan meningkatkan konservasi alam serta reboisasi hutan secara teratur dan terus menerus. Arah dan sasaran ini akan dapat dicapai melalui pembangunan berwawasan tata ruang yaitu pembangunan fisik yang mengacu kepada Rencana Tata Ruang yang ada, baik secara teknis, administratif, prosedural, dan hukum. Untuk itu perlu disusun seluruh dokumen perencanaan tata ruang yang akan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pembangunan kota. Dokumen perencanaan ini meliputi RUTRK, RDTRK, RTRK, dan Rencana Induk masing-masing sektor pembangunan. Termasuk dalam penyusunan dokumen perencanaan ini adalah merevisi dokumen perencanaan yang tidak sesuai lagi dengan perkembangan kota.

2. Terpeliharanya Kawasan Lindung, Konservasi dan Jalur Hijau

Peningkatan jumlah penduduk dan aktivitas sosial ekonomi masyarakat akan meningkatkan kebutuhan tanah untuk pembangunan akan meningkat dengan pesat. Oleh karena lahan yang tersedia semakin berkurang atau terbatas dan penggunaan lahan tidak dikendalikan dengan ketat maka kawasan konservasi akan berubah menjadi lahan budidaya. Untuk mencegah terjadinya eksploitasi terhadap kawasan lindung dan konservasi ini maka diperlukan upaya sebagai berikut : Meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan lahan untuk

mencegah penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Kota.

Mempertahankan sawah beririgasi teknis dan setengah teknis agar tidak beralih fungsi menjadi lahan terbangun.

Meningkatkan pembangunan jalur hijau, pohon pelindung dan taman kota pada jalan utama, pekarangan kantor, sekolah, rumah ibadah dan pemukiman.

Melindungi sumber daya hayati flora dan fauna yang ada di kawasan lindung dan konservasi sehingga plasma nutfah yang ada tidak terganggu kelangsungan hidupnya.

3. Terbinanya Perilaku Masyarakat Sadar Lingkungan

Perilaku masyarakat sangat menentukan kualitas lingkungan hidup. Tingkat kesadaran lingkungan masyarakat yang rendah menyebabkan gangguan terhadap lingkungan yang berujung pada kerusakan lingkungan hidup dan kebersihan kota. Agar kesadaran masyarakat terhadap lingkungan meningkat, perlu dilakukan

Page 98: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 21

upaya sebagai berikut : (a) Pendidikan sadar lingkungan sedini mungkin yang dapat dimulai dari masa kanak-kanak dilingkungan keluarga (pra sekolah), (b) Pendidikan sadar lingkungan bagi anak sekolah yang dapat dilakukan dengan memasukkan mata ajaran tentang lingkungan hidup dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi, (c) Pendidikan sadar lingkungan bagi orang dewasa atau masyarakat umum yang dapat dilakukan dengan melakukan pendidikan non formal seperti penyuluhan tentang kebersihan kota dan lingkungan hidup bagi masyarakat luas secara sistematis dan berkesinambungan. Pendidikan kebersihan dan lingkungan hidup ini, baik formal maupun non formal, bagi seluruh lapisan masyarakat diharapkan akan dapat meningkatkan kesadaran lingkungan. Jika kesadaran masyarakat ini sudah cukup tinggi, maka gangguan terhadap kebersihan kota dan lingkungan hidup akan semakin rendah, sehingga terwujud kondisi yang kondusif bagi kehidupan semua makhluk di permukaan bumi, terutama bagi umat manusia.

4. Terwujudnya Tata Kelola Lingkungan yang Baik

Upaya pengelolaan lingkungan hidup merupakan langkah yang menentukan terhadap kualitas hidup manusia. Pengelolaan lingkunag menyangkut menjaga upaya daya dukung dan daya tampung lingkungan agar tidak melampaui batas lentingnya, sehingga pemanfaatannya dapat mendukung kehidupan antar generasi secara optimal. Agar pengelolaan dan pengendalian lingkungan tepat mengenai sasaran dan efektif, maka seluruh elemen terkait, baik pemerintah maupun swasta dan masyarakat luas harus terlibat secara aktif.Upaya pengendalian lingkungan tidak terlepas dari isu kelembagaan. Idelanya lingkungan hidup di setiap daerah merupakan suatu institusi lingkungan hidup itu sendiri. Peningkatan kesadaran masyarakat, baik lembaga melalui LSM, sekolah, gerakan pemuda dan lain-lain harus diimbangi oleh penegakan hukum. Sebelum penegakan hukum dilaksanakan, perlu dilakukan evaluasi dan interpretasi mengenai peraturan-peraturan yang terkait dengan masalah pengendalian lingkungan.

6.2 TAHAPAN PEMBANGUNAN KOTA

Untuk dapat mewujudkan visi, misi dan arah pembangunan jangka panjang Kota Payakumbuh 2005-2025 secara bertahap, jelas dan konkrit, diperlukan pentahapan pembangunan dan skala prioritas untuk masing-masing periode 5 (lima) tahunan. Pentahapan dan prioritas ditetapkan atas dasar rumusan persoalan utama dan disertai dengan kemungkinan kemampuan keuangan daerah dan kemampuan masyarakat untuk mencapainya. Oleh karena itu, skala prioritas pada masing-masing tahapan pembangunan akan berbeda-beda, tetapi

Page 99: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 22

semuanya itu harus berkesinambungan dari satu periode ke periode berikutnya dalam rangka mewujudkan arah pembangunan jangka panjang yang telah ditetapkan di atas. Pentahapan dan skala prioritas pembangunan tersebut nantinya akan dirinci lebih lanjut dalam prioritas pembangunan jangka menengah pada masing-masing RPJMD. Dengan demikian, akan dapat dilihat dengan jelas peta jalan (Road Map) pembangunan Kota Payakumbuh dalam mencapai arah pembangunan jangka panjang daerah. Atas dasar pertimbangan tersebut, maka pentahapan dan skala prioritas yang diperlukan dalam mewujudkan visi, misi dan arah pembangunan jangka panjang Kota Payakumbuh untuk periode 2005-2025 mendatang adalah sebagai berikut :

RPJMD Ke-1 (2005-2010)

ARAH UMUM

Memperhatikan prestasi pembangunan Kota Payakumbuh yang telah dapat dicapai pada periode sebelumnya, maka secara keseluruhan, skala prioritas pembangunan pada tahap ini ditekankan pada upaya untuk mewujudkan Kota Payakumbuh Sehat melalui pembangunan kesehatan, pendidikan dan perekonomian rakyat sesuai dengan arah yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2008-2012. Upaya untuk mewujudkan Kota Payakumbuh yang Sehat juga sangat penting artinya dalam rangka meletakkan landasan perekonomian kuat dan sekaligus untuk mempersiapkan kota ini menghadapi era globalisasi. Dalam kaitan dengan hal ini, arah dan sasaran utama yang sangat penting untuk diwujudkan pada tahap RPJMD Ke-1 ini adalah mengembangkan dan meningkatkan kualitas prasarana dan sarana yang diperlukan untuk pengembangan Payakumbuh sebagai sentra usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Sejalan dengan hal tersebut diupayakan pula terwujudnya tata-pemerintahan yang baik (Good Governance), demokratis dan transparan yang juga merupakan landasan penting untuk mewujudkan pemerintahan daerah yang amanah efisien dan bebas dari KKN, sehingga dapat mendorong kemajuan ekonomi kota dimasa mendatang. PEMBANGUNAN AGAMA DAN BUDAYA

1. Dalam rangka mewujudkan Tata Kehidupan Masyarakat yang Agamais, maka upaya yang perlu dilakukan dalam RPJMD ke-1 ini adalah melakukan pencerahan pemahaman terhadap Agama Islam merupakan hal yang pokok dilakukan dalam membangun kehidupan masyarakat. Pencerahan ini memerlukan figur dan tokoh penggerak untuk mampu mempengaruhi dan memberikan bimbingan kepada masyarakat. Tokoh dimaksud adalah sudah diakui keberadaannya pada setiap segmen masyarakat seperti

Page 100: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 23

tokoh agama, adat dan budaya, tokoh ormas dan tenaga profesional dan aparatur pemerintah dan lainnya.

2. Dalam mewujudkan masyarakat yang berbudi luhur dan berakhlak mulia, maka pada periode RPJMD ke-1 ini prioritas pembangunan diletakkan pada upaya untuk memasukkan pendidikan moral secara lebih intensif dalam kurikulum pendidikan dasar, SLTP dan SLTA. Sejalan dengan hal tersebut dilakukan pembinaan moral melalui pemberian sangsi yang keras bagi para siswa dan anggota masyarakat yang terbukti melanggar norma nilai moral luhur dan akhlak dalam kegiatan seharí-hari. Sementara itu, bagi siswa dan warga kota yang telah melakukan tindakan-tindakan yang membela perbaikan moral akan diberikan penghargaan moril dan materil oleh Pemerintah Kota.

3. Dalam rangka mewujudkan keseimbangan praktek ekonomi syariah dan konvensional maka pada tahap RPJMD Ke-1 ini prioritas diberikan pada pembangunan lembaga keuangan syariah dan BMT untuk membantu pembiayaan usaha untuk keluarga miskin. Namun demikian, upaya untuk mengembangkan sistem perbankan konvensional seperti bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) terus pula dilakukan agar terwujud keseimbangan. Sejalan dengan hal tersebut, perlu pula dirintis penerapan Ekonomi Syariah untuk kegiatan ekonomi lainnya dalam bentuk bagi hasil dan kemitraan agar masyarakat Kota Payakumbuhterhindar dari pelaksanaan kegiatan ekonomi yang tidak adil dan memihak kepada pemilik modal.

4. Dalam rangka lebih mengoptimalkan pengelolaan zakat dan pendistribusiannya secara baik dan terarah, maka pada tahap RPJMD ke-1 ini perlu dioptimalkan pengumpulan dan pemanfaatan infak, sedekah, zakat, wakaf dan sumbangan lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan mengurangi tingkat kemiskinan dalam masyarakat. Pemanfaatan dana ini perlu diupayakan untuk pengembangan sektor yang bersifat produktif, dan bukan konsumtif. Disamping itu, untuk memperbaiki sistem manajemen pengelolaan dana tersebut perlu pula dilahirkan wadah tunggal yang disepakati secara bersama.

5. Dalam rangka mengupayakan terbentuknya sistem pengelolaan tanah ulayat yang mempunyai kepastian hukum, maka pada RPJMD Ke-1 ini perlu dirintis pemetaan terhadap tanah ulayat sehingga luas dan posisinya diantara tanah milik pribadi dan tanah negara menjadi jelas. Untuk keperluan ini perlu dibentuk suatu wadah tersendiri dimana duduk wakil dari lembaga kerapatan adat dan pemerintah daerah. Hasil pemetaan ini selanjutnya akan dijadikan dasar dalam melakukan perjanjian sewa-menyewa, bagi hasil atau penyertaan modal dengan para investor yang berminat menggunakan tanah ulayat tersebut.

Page 101: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 24

PEMBANGUNAN PEMERINTAHAN DAN HUKUM

1 Dalam rangka mewujudkan Penegakan Hukum yang Berkeadilan dan Demokratis, maka arah pembangunan dalam RPJMD ke-1 ini dipriortaskan pada penguatan kapasitas aparat penegak hukum untuk mendorong percepatan penyelesaian kasus-kasus hukum yang dinilai lamban oleh masyarakat. Arah pembangunan yang perlu diwujudkan pada tahap ini adalah :

a. Melakukan pembaruan komitmen terhadap penegakan hukum yang berkeadilan dan tidak diskriminatif, disamping pembenahan produk-produk hukum daerah untuk menyesuaikannya dengan pembarauan dan perubahan hukum nasional khususnya dalam rangka pemantapan desentralisasi pemerintahan, demokratisasi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM). Dalam rangka ini perlu penyiapan dan penyusunan perangkat hukum daerah yang mengatur peran serta masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan dan perizinan pemanfaatan sumber daya alam sebagai salah satu upaya pencapaian tata pemerintahan yang baik, kredibel, transparan dan akuntabel.

b. Mentransformasikan berbagai nilai-nilai kebajikan Minangkabau ke dalam produk-produk hukum kota sebagai bagian dari pembangunan materi hukum. Upaya ini sejalan dengan prinsip desentralisasi yang memungkinkan tiap daerah untuk merevitalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai dan tradisi masyarakatnya ke dalam produk-produk hukum daerah dengan tetap memperhatikan keberagaman dan hak-hak asasi manusia. Mengingat nilai-nilai atau norma hukum adat pada umumnya tidak tertulis, perlu diupayakan penyusunan norma-norma hukum tertulis sehingga dapat menjamin kepastian hukum dan dipahami secara lebih luas.

c. Membangun kapasitas kelembagaan hukum pemerintahan kota, antara lain, Satuan Polisi Pamong Praja, Satuan Polisi Hutan, Dinas Perhubungan dan Komisi Hak Asasi Manusia dan penyempurnaan pengaturan Pilkada dan lembaga terkait di Kota Payakumbuh. Pembangunan kelembagaan hukum pemerintah kota pada tahap ini diarahkan untuk terwujudnya aparatur pemerintah daerah yang sadar hukum dan menghormati hak-hak asasi manusia.

d. Membangun kapasitas kelembagaan sosial dan masyarakat, khususnya kelembagaan adat dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai sengketa dalam masyarakat. Dalam rangka ini pembangunan bidang hukum Kota Payakumbuhperlu pula diarahkan pada upaya pembentukan kesadaran

Page 102: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 25

dan kemampuan kelompok-kelompok dalam masyarakat untuk menyelesaikan masalah menurut hukum atau secara musyawarah mufakat.

e. Membangun sistem pemantauan dan pengelolaan kerawanan dan konflik-konflik sosial yang timbul karena perebutan sumber daya alam seperti lahan, hutan, dan air maupun karena kesalahpahaman identitas budaya dan agama. Dalam rangka ini, lembaga pemerintahan kota yang terkait perlu membangun sistem pendataan dan pemantauan kerawanan konflik sosial. Disamping itu, upaya ini perlu pula didukung dengan mendayagunakan organisasi atau kelembagaan masyarakat dan adat.

2 Untuk dapat mewujudkan sinergitas antar-pelaku pembangunan di lingkungan pemerintah Kota Payakumbuh, maka prioritas utama pada RPJMD Ke-1 diletakkan pada upaya untuk merumuskan kembali kebijakan dan penguatan kapasitas koordinasi internal antara Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di satu pihak dan koordinasi eksternal dengan masyarakat dan pihak swasta. Sejalan dengan upaya ini perlu pula diupayakan pemantapan koordinasi dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan oleh masing-masing SKPD yang dilakukan melalui pembenahan kapasitas aparatur negara yang bersih dan berwibawa, baik lewat rasionalisasi pegawai maupun formula pengawasan melekat.

3 Guna dapat mewujudkan Tata Pemerintahan yang Partisipatif, Akuntabel dan Transparan, prioritas pembangunan pada periode ini diberikan pada upaya-upaya:

a. Mempersiapkan pola rekruitmen dan pengembangan karir pegawai daerah yang berorientasi sistem mutu (Merit System) agar terwujud aparatur pemerintah yang cakap, bersih dan berwibawa. Aparatur pemerintah yang makin profesional memungkinnya untuk berani bersikap tegas (zakelijk), terbuka dan membuka akses bagi dialog dan keterlibatan yang konstruktif dan interaktif dengan setiap komponen masyarakat warga, termasuk kaum perempuan, dalam setiap tingkat pengambilan keputusan pembangunan;

b. Memantapkan tata administrasi pemerintahan yang akuntabel dan transparan dengan membangun konsesus dan saluran informasi yang bebas dan bertanggung jawab. Ini hanya mungkin apabila pada tahap ini ada ikhtiar untuk mengembangkan kapasitas personalia birokrasi agar dapat menguasai dan mampu mengoperasikan teknologi informasi, (E-government) sebagai langkah awal untuk pembangunan birokrasi pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi guna meningkatkan pelayanan terhadap publik.

Page 103: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 26

Sejalan dengan ini, maka para pengambil keputusan di pemerintahan daerah, swasta dan organisasi-organisasi masyarakat memiliki rasa tanggung jawab, baik kepada masyarakat maupun kepada lembaga-lembaga yang berkepentingan;

c. Memantapkan pelaksanaan reorganisasi birokrasi pemerintah kota sesuai dengan kebijakan provinsi dan nasional untuk mewujudkan birokrasi yang lebih efiesien dan ramping. Kemudian upaya ini diikuti pula oleh penyusunan berbagai prosedur tetap atau memperbarui prosedur tetap yang telah ada untuk disesuaikan dengan perkembangan terbaru sebagai wujud dari pelaksanaan pemerintahan yang transparan, akuntabel, efisien dengan tujuan untuk peningkatan pelayanan birokrasi.

4 Dalam rangka mengupayakan terlaksananya pelayanan publik yang prima, langkah pertama yang perlu dilakukan pada tahap ini adalah setiap SKPD dilingkungan Kota Payakumbuh perlu menyusun stándar pelayanan minimum dan melaksanakannya secara konsisten dan berkelanjutan. Sejalan dengan ini, perlu pula dilakukan sosialisasi dan advokasi, baik melalui diskusi, lokakarya maupun pelatihan tentang metode dan teknik yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan publik agar dapat mewujudkan pelayanan yang prima.

PEMBANGUNAN SUMBERDAYA MANUSIA

1. Dalam rangka mewujudkan Kualitas Pendidikan yang Tinggi danDilandasi Moral Agama, maka prioritas pada periode RPJMDpertama diletakkan pada selesainya infrastruktur dasar kelembagaan pendidikan yang telah ada di Kota Payakumbuh, baik jenjang pendidikan rendah, menengah dan tinggi yangterakreditasi. Internal manajemen institusi pendidikan dan efisiensi organisasi pendidikan dihasilkan. Program pembangunan pendidikan perlu dituntaskan pada penyelesaian kebutuhan informasi dan membiasakan perencanaan berbasiskan analisis evaluasi diri. Pada saat bersamaan institusi pendidikan diharapkan mulai memilih prioritas peningkatan mutu. guru selesai dipetakan kompetensinya.

2. Guna mengupayakan terbangunnya institusi pendidikan keterampilan yang profesional, maka pada tahap awal ini upaya pembangunan diarahkan pada revitalisasi lembaga keterampilan yang telah ada melalui perbaikan manajemen pengelolaannya. Sejalan dengan hal tersebut perlu pula diupayakan perbaikan dan penggantian terhadap peralatan-peralatan pelatihan sesuai

Page 104: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 27

dengan perkembangan kebutuhan pasar akan jenis tenaga terampil.

3. Dalam rangka mewujudkan Derajat Kesehatan dan Gizi yang Tinggi, maka prioritas pada periode pertama ini diletakkan pada tersedianya tenaga kesehatan dan sistem pelayanan kesehatan yang baik pada rumah sakit pemerintah yang terdapat dalam Kota Payakumbuh. Sejalan dengan hal tersebut, mulai pula dirintis pembangunan rumah sakit Kota Payakumbuh yang diprioritaskan pada peningkatan jumlah dan kualitas tenaga medis dan peralatan rumah sakit yang berkaitan dengan pelayanan khusus.

4. Dalam rangka mewujudkan Kemampuan IPTEKS yang Tinggi dan Tepat Guna, maka pada periode RPJMD ke-1 selesai pemetaan antara ketersediaan produk IPTEKS baru dengan kebutuhan masyarakat. Untuk keperluan ini perlu diupayakan suatu wadah khusus untuk pengembangan teknologi dan inovasi guna meningkatkan aplikasi teknologi untuk kegiatan ekonomi yang telah ada dan mewujudkan produk-produk baru sesuai permintaan pasar.

PEMBANGUNAN EKONOMI

1. Dalam rangka mengupayakan terwujudnya industri pengolahan pangan khas Kota Payakumbuh, maka pada periode RPJMD Ke-1 ini prioritas utama diberikan pada pembenahan kegiatan industri yang telah ada sekarang. Dalam kaitan dengan hal ini, perhatian utama diarahkan pada pengembangan manajemen usaha sehingga menjadi lebih berkembang, produktif dan mempunyai daya saing yang lebih baik. Sejalan dengan hal ini, dilakukan pula pengembangan kemampuan modal para pengusaha dengan jalan meningkatkan akses mereka ke dunia perbankan.

2. Dalam rangka mengupayakan terbangunnya Kawasan Industri Kerajinan Rakyat, maka pada tahap RPJMD Ke-1 ini perhatian perlu diarahkan pada penyediaan lahan yang cukup dengan lokasi yang strategis untuk pembangunan kawasan industri kerajinan rakyat tersebut. Dalam kaitan dengan hal ini, kegiatan utama diarahkan pada terlaksananya pembebasan lahan sesuai dengan luas yang direncanakan.

3. Untuk dapat memfasilitasi terlaksananya pengembangan usaha agribisnis maju dan efisien, maka pada periode RPJMD ke-1 ini prioritas diletakkan pada pengembangan prasarana dan sarana yang terkait langsung dengan pengembangan usaha tersebut. Dalam kaitan dengan hal ini, perhatian terutama diberikan pada pembinaan usaha yang telah ada khsusunya menyangkut dengan aspek manajemen dan permodalan sehingga dapat mendorong pengembangan yang lebih cepat.

Page 105: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 28

4. Dalam rangka mengembangkan kegiatan pariwisata daerah, pada periode RPJMD Ke-1 ini perhatian utama perlu diarahkan pada peningkatan kualitas prasarana dan sarana yang terkait dengan kegiatan pariwisata tersebut. Untuk keperluan ini pengembangan objek-objek wisata alam berikut prasarana perhubungan dan sarana pendukungnya perlu terus diupayakan. Sedangkan untuk mendorong pengembangan pariwisata kuliner perlu pula terus dikembangkan prasarana dan sarana pasar dan pertokoan yang dilengkapi dengan fasilitas yang baik dan menyenangkan.

5. Guna dapat mengupayakan penataan lokasi kegiatan informal, maka pada tahap RPJMD ke-1 ini perhatian terutama diberikan pada penyediaan lahan khusus untuk keperluan ini. Selanjutnya dimulai pula pembangunan prasarana dan sarana yang diperlukan untuk pengembangan beberapa pusat kegiatan informal ini seperti fasilitas jaringan jalan masuk, lapangan parkir dan pembangunan kios-kios sederhana tetapi tertata dengan baik dan teratur.

PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA PERKOTAAN

1. Dalam rangka mewujudkan terciptanya sistem jaringan jalan untuk memperlancar lalulintas ke seluruh wilayah kota, maka dalam periode RPJMD ke-1 ini perlu disusun perencanaan sistem jaringan jalan yang terpadu dengan sistem prasarana kota serta terintegrasi antara sistem primer, sekunder dan jalan lokal. Perencanaan sistem jaringan jalan ini harus mengikuti ketentuan teknis dan standar lebar jalan untuk menghindari terjadinya bongkar pasang dalam sistem prasarana dan sarana kota seperti yang terjadi pada drainase, jaringan pipa air bersih, telekomunikasi, dan jaringan tenaga listrik. Penyusunan rencana sistem jaringan jalan terpadu ini perlu diiringi dengan mengalokasikan dana yang lebih besar untuk pembebasan tanah masyarakat.

2. Untuk memenuhi kebutuhan Kota Payakumbuh terhadap tenaga listrik, maka prioritas pembangunan dalam masa RPJMD Ke-1 ini diberikan kepada peningkatan daya terpasang dan penambahan jaringan transmisi dan distribusi yang mampu menjangkau seluruh wilayah kota. Sejalan dengan hal ini, dilakukan pula memperluas pemasangan lampu pada jalan-jalan utama dan di tempat umum di dalam kota. Untuk membantu masyarakat kurang mampu dalam memperoleh sambungan tenaga listrik pertama, akan dibantu dengan mengalokasikan dana dalam APBD Pemerintah Kota.

3. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi penduduk Kota Payakumbuh, maka pada periode RPJMD ke-1 ini, ditingkatkan kapasitas debit air pada sumber air Sungai Dareh dan Sikamaruncing. Peningkatan debit air ini diikuti pula dengan perluasan pemasangan pipa distribusi ke seluruh wilayah kota.

Page 106: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 29

Prioritas lain adalah melakukan perbaikan dan penggantian pipa-pipa distribusi yang sudah rusak dan tua untuk mengurangi angka kebocoran dan kehilangan air.

4. Guna mewujudkan sistem drainase yang representatif maka pembangunan drainase dilakukan secara terpadu dengan sistem prasarana kota yang lain. Pembangunan drainase ini dilakukan pula secara terintegrasi antara sistem primer, sekunder, tersier dan saluran rumah tangga. Prioritas selanjutnya adalah melakukan pemeliharaan dan pengerukan saluran yang mengalami pendangkalan karena tertutup sedimen. Terkait dengan pemeliharaan saluran ini maka perlu dilakukan penyuluhan dan pendidikan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadarannya dalam pemeliharaan saluran yang ada.

PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP

1. Untuk mewujudkan Penataan Ruang yang Serasi, Efektif, dan Efisien, pada periode RPJMD ke-1 ini upaya pembangunan terutama diprioritaskan pada penyusunan dan revisi dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Payakumbuh mulai dari RUTRK. RDTRK, dan RTRK. Penyusunan Rencana Tata Ruang ini ditindaklanjuti dengan penyusunan rencana penunjang berupa Rencana Induk Sektoral. Upaya lain yang diperlukan adalah melakukan pengukuran kota dan merevisi Blad-BladRencana Teknis Ruang Kota yang diprioritasdkan pada kawasan Pusat Kota. Seluruh dokumen perencanaan ini harus disosialisasikan kepada masyarakat melalui kegiatan penyuluhan dan pendidikan. Dalam periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahap I pelaksanaan pembangunan sudah mulai mengacu kepada Rencana Tata Ruang Kota.

2. Dalam rangka mewujudkan Terpeliharanya Kawasan Lindung, Kawasan Konservasi Alam dan Jalur Hijau maka terlebih dahulu perlu diidentifikasi kawasan lindung yang ada melalui pemasangan patok-patok yang jelas di lapangan. Potensi yang dimiliki kawasan konservasi diinventarisasi baik sumberdaya alam, sumberdaya flora dan fauna. Pengendalian kualitas air dan udara diprioritaskan pada penetapan standar baku mutu air dan udara. Lahan kritis yang ada diinventarisir lokasi dan luasnya secara keseluruhan, dilanjutkan dengan analisis jenis lahan/tanah yang kritis tersebut dan statusnya. Penebangan hutan ditertibkan melalui penetapan batas hutan yang jelas dan bisa diterima pihak terkait dengan hutan, terutama masyarakat adat yang memiliki tanah ulayat. Pola penebangan hutan perlu direvitalisasi dan diawasi penerapannya oleh aparatur terkait. Pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan

Page 107: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 30

hutan penting dilakukan sesuai dengan situasi, kondisi, dan daya dukung wilayah setempat termasuk aspek sosial budayanya.

3. Dalam rangka mewujudkan Masyarakat Sadar Lingkungan, maka prioritas pembangunan pada periode RPJMD ke-1 diletakkan pada pelaksanaan pendidikan dan penyuluhan sadar lingkungan yang dilaksanakan untuk memberikan pemahaman dan kesadaran tentang perlunya menjaga kebersihan kota dan lingkungan demi mewujudkan lingkungan kota yang menyenangkan. Pendidikan dan penyuluhan ini dilaksanakan terlebih dahulu terhadap orang dewasa dan dilanjutkan dengan anak–anak usia sekolah dan pra sekolah. Sejalan dengan kegiatan tersebut, mulai dikembangkan pula sistem tanggap darurat ditandai dengan tersusunnya rencana penanganan bencana alam lengkap dengan struktur organisasi dan tata kerjanya. Disamping itu, dilakukan pula penyuluhan masyarakat tentang langkah–langkah praktis dalam menghadapi bencana alam.

RPJMD ke-2 (2011-2015)

ARAH UMUM

Memperhatikan hasil yang dapat diperoleh selama pelaksanaan RPJMD ke-1, maka pada periode RPJMD Ke-2 ini, tekanan pembangunan diberikan lebih banyak pada peningkatan kualitas semberdaya manusia guna mendukung terwujudnya Payakumbuh sebagai sentra usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Peningkatan kualitas sumberdaya manusia ini diprioritas pada 3 hal pokok, yaitu peningkatan mutu pendidikan, peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan pengembangan dan penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Sasaran yang ingin dicapai pada periode RPJMD Ke-2 ini adalah terwujudnya kualitas sumberdaya manusia yang cukup tinggi, khususnya yang terkait dengan kegiatan UMKM. Namun demikian sejalan dengan upaya ini, kegiatan pencapaian upaya untuk mewujudkan tersedianya prasarana dan sarana perkotaan yang baik dan berkualitas dapat terus dilanjutkan untuk menyelesaikan program dan kegiatan yang masih terbengkalai atau belum dapat dilaksanakan.

PEMBANGUNAN AGAMA DAN BUDAYA

1. Guna dapat mewujudkan Tata Kehidupan Masyarakat yang Agamais dan Berbudaya, maka pada periode RPJMD ke 2 ini pendalaman pemahaman keagamaan tetap terus dilanjutkan melalui penyuluhan dan penataran kepada para tokoh-tokoh terutama para penyuluh dan mubaligh. Peningkatan pemahaman

Page 108: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 31

para guru agama juga perlu dilakukan agar nilai-nilai keagamaan dapat terealisir dalam kehidupan keseharian yang nantinya akan manjadi tauladan bagi murid. Untuk memberikan semangat religius dibutuhkan lingkungan yang bernuansa agamais dalam bentuk fisik maupun non-fisik.

2. Untuk mendorong terwujudkan masyarakat yang berbudi luhur dan berahklak mulia, maka pada periode RPJMD ke-2 ini prioritas pembangunan diletakkan pada upaya untuk terus meningkatkan pelaksanaan pendidikan moral secara lebih intensif dalam kurikulum pendidikan dasar, SLTP dan SLTA. Sejalan dengan hal tersebut dilakukan pembinaan moral melalui pemberian sangsi yang keras bagi para siswa dan anggota masyarakat yang terbukti melanggar norma nilai moral luhur dan akhlak dalam kegiatan seharí-hari. Sementara itu, bagi siswa dan warga kota yang telah melakukan tindakan-tindakan yang membela perbaikan moral akan diberikan penghargaan moril dan materil oleh Pemerintah Kota

3. Untuk dapat terkelolanya zakat dan Pendistribuasiannya secara baik, maka pada periode RPJMD Ke-2 ini perhatian terutama diarahkan pada peningkatan kualitas personil organisasi pengelola zakat. Upaya ini dilakukan melalui pelaksanaan pelatihan teknis jangka pendek guna dapat meningkatkan keahlian dan keterampilan para tenaga pengelola zakat.

4. Untuk dapat mengupayakan terbangunnya sistem pengelolaan tanah ulayat yang mempunyai kepastian hukum, pada RPJMDtahap ke-2 ini kebijakan tentang tanah ulayat dilanjutkan lagi dengan mewujudkan pendaftaran hak milik atas tanah ulayat yang meliputi; tanah ulayat nagari, tanah ulayat suku, dan tanah ulayat kaum sesuai dengan hasil inventarisasi dan Peraturan Daerah Tanah Ulayat yang telah ditetapkan di Kota Payakumbuh. Disamping itu, fungsi dan kinerja lembaga Kerapatan Adat juga diperkuat untuk memberikan perlindungan hukum dan penyelesaian persengketaan adat yang berkaitan dengan tanah ulayat. Untuk itu diperlukan keputusan pemerintah melalui penerbitan peraturan daerah tentang sistem pengelolaan tanah ulayat.

5. Dalam rangka mewujudkan kehidupan sosial yang harmonis dalam suasana multikultur, diperlukan pembelajaran tentang multikultur yakni penanaman nilai kesederajatan dalam suasana perbedaan. Pembelajaran ini dilakukan secara terbuka dan sistematis melalui pendidikan formal di semua tingkat pendidikan. Kurikulum dan ekstrakurikuler di lembaga pendidikan harus memasukkan subjek pembelajaran tentang realitas keanekaragaman masyarakat dan multikulturalisme. Di pihak masyarakat, dikembangkan kampanye hidup rukun dan harmonis

Page 109: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 32

dalam suasana perbedaan. Pihak pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan tentang pentingnya hidup rukun dan harmonis bagi seluruh masyarakat yang memiliki berbagai perbedaan. Selain itu, Pemerintah perlu mempersiapkan piranti hukum untuk mengantisipasi persoalan sosial yang mungkin muncul dalam proses pembelajaran tentang multikultur dalam masyarakat.

PEMBANGUNAN PEMERINTAHAN DAN HUKUM

1. Dalam rangka mewujudkan Terbangunnya Sinergitas Antara Pelaku Pembangunan, maka upaya yang perlu dilakukan dalam RPJMD ke-2 ini adalah melanjutkan pengembangan kelembagaan pemerintahan yang ada sekarang di daerah sehingga memungkinkan terwujudnya sinergitas antara SKPD. Sejalan dengan hal tersebut pada tahap ini perlu diwujudkan tata-kelola dan pola kerjasama yang baik antar SKPD guna mewujudkan keterpaduan dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah.

2. Guna dapat mewujudkan Tata Pemerintahan yang Partisipatif, Akuntabel dan Transparan maka arah pembangunan pada periode ini prioritas diletakkan pada pemantapan sistem pembinaan karir yang diikuti dengan peningkatan kualitas aparatur daerah agar menjadi lebih profesional dalam pelaksanaan tugasnya. Di samping itu, pembinaan karier aparatur berdasarkan Merit Systemjuga terus dilanjutkan dan ditingkatkan secara menyeluruh untuk semua dinas dan instansi Pemerintah Daerah.

3. Dalam rangka mewujudkan Penegakan Hukum yang Berkeadilan dan Demokratis, maka arah pembangunan dalam tahap ini diprioritaskan pada pembaruan materi hukum daerah tetap dilanjutkan, tetapi prioritas diarahkan pada pembangunan struktur atau kelembagaan hukum. Pembangunan struktur atau kelembagaan hukum difokuskan pada melanjutkan pembangunan atau penguatan kelembagaan-kelembagaan hukum di daerah. Melaksanakan pendidikan hukum dasar bagi para fungsionaris adat guna memperkuat kapasitas pembuatan peraturan nagari dan penyelesaian sengketa-sengketa adat maupun sengketa-sengketa perebutan sumber daya alam. Kemudian secara bertahap diteruskan pula berbagai upaya untuk melanjutkan dan memantapkan pelaksanaan sistem pemantauan dan pengelolaan kerawanan dan konflik sosial yang telah dimulai sejak RPJMD ke-1. Dalam rangka meningkatkan kesadaran hukum masyarakat, pada periode RPJMD ke-2 ini upaya yang telah dirintis pada RPJMD ke-1 melalui peningkatan kesadaran dan kepatuhan hukum masyarakat pada umumnya dan generasi muda pada khususnya melalui pendidikan formal maupun informal, terutama dalam bidang tertib lalu lintas, pencegahan penyalahgunaan

Page 110: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 33

narkotika dan bahan-bahan berbahaya dan pencegahan main hakim sendiri dan perkelahian massal serta kesadaran akan hak asasi manusia.

4. Guna dapat dapat mewujudkan Pelayanan Publik Prima, pada periode RPJMD ke-2 ini upaya Pemerintah Daerah perlu diprioritaskan untuk meningkatkan penyediaan dan penggunaan fasilitas teknologi informasi untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat. Termasuk di dalamnya pengembangan data-base di setiap SKPD. Melalui penggunaan teknologi informasi tersebut akan dapat diberikan pelayanan secara lebih cepat dan murahtanpa terikat pada jarak antara lokasi instansi pemerintah dengan pemukiman masyarakat.

5. Dalam upaya pemantapan proses otonomi daerah dan desentralisasi pada periode ini prioritas jatuh pada upaya melanjutkan pekerjaan yang terbengkalai selama RPJMD ke-1.Dalam hal ini diarahkan pada upaya penguatan kelembagaan dan kapasitas pesonil pemerintah daerah, di samping pemberdayaan komponen masyarakat warga. Dalam hal ini termasuk penguatan daya saing usaha lokal dan perluasan partisipasi masyarakat warga dalam mengontrol pembangunan, korupsi politik, peredaman konflik sosial, dan efektifitas pendayagunaan modal sosial lokal.

PEMBANGUNAN SUMBERDAYA MANUSIA

1. Dalam rangka mewujudkan pemerataan kualitas pendidikan, maka pada akhir tahapan RPJMD ke-2 diharapkan sudah akan dapat menghasilkan institusi pendidikan yang siap menerapkan kurikulum yang seimbang antara pemenuhan unsur intelijensia, emosional dan spritual. Disamping itu, pada tahap ini tenaga guru yang berkompeten juga sudah tersedia secara lengkap.

2. Guna mengupayakan terbangunnya institusi pendidikan keterampilan yang profesional.maka pada periode RPJMD ke-2 ini diharapkan institusi pendidikan keterampilan juga sudah semakin mantap dan sesuai dengan keperluan masyarakat. Kemantapan ini diantaranya ditandai dengan sudah siapnya sekolah, guru dan sistem dalam menyelenggarakan pendidikan keterampilan yang bermutu dan profesional.

3. Di bidang pelayanan kesehatan, pada akhir periode RPJMD Ke-2 ini diharapkan jenis penyakit utama yang terdapat di Kota Payakumbuh sudah hampir tertangani seluruhnya yang dapat dicapai karena kemajuan sanitasi dan kesadaran masyarakat. Oleh karena itu, fokus penanganan jenis penyakit pada periode ini diarahkan pada jenis penyakit utama dan yang ditimbulkan oleh proses perubahan iklim tropis.

Page 111: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 34

4. Pada akhir periode RPJMD Ke-2 ini, diharapkan pembangunan rumah sakit umum daerah untuk pelayanan khusus sudah dapat diwujudkan. Disamping itu, rumah sakit ini sudah dilengkapi pula dengan tenaga dokter spesialis, disertai peralatan yang diperlukan dan terbangunnya sistem pelayananan yang diperlukan.

5. Dalam rangka mendukung Kota Payakumbuh sebagai sentra UMKM, maka pada periode RPJMD Ke-2, penerapan IPTEK juga sudah mulai berangsur-angsur dilaksanakan untuk memperbaiki mutu produk yang dihasilkan oleh UMKM. Fokus perhatian disini adalah memperbaiki kualitas dan kemasan produk khas Kota Payakumbuh yang telah ada dan sekaligus menciptakan produk-produk baru sesuai dengan aspirasi dan budaya setempat.

PEMBANGUNAN EKONOMI

1. Dalam rangka mewujudkan kegiatan industri pengolahan khas Payakumbuh, maka pada periode RPJMD Ke-2 ini prioritas pengembangan diarahkan pada terwujudnya keterampilan dan kualitas sumberdaya manusia yang terlibat dalam kegiatan ini. Untuk keperluan ini, kegiatan pelatihan teknis jangka pendek, magang dan program inkubasi bisnis perlu dilakukan secara berkala. Sejalan dengan hal ini perlu pula diupayakan pendirian sebuah Politeknik Teknologi dan Tata Niaga untuk dapat menyediakan tenaga terampil kelas menengah.

2. Guna dapat mengupayakan terbangunnya Kawasan Industri Kerajinan Rakyat, maka pada tahap RPJMD Ke-2 ini perhatian perlu diarahkan pada penyediaan prasarana dan sarana untuk pengembangan kawasan industri tersebut. Dalam kaitan dengan hal ini, kegiatan utama diarahkan pada penyediaan fasilitas jalan, penyediaan jaringan lisitrik dan air minum serta sarana telekomunikasi. Disamping itu, kawasan ini dilengkapi pula dengan sarana pergudangan dan pengendalian kualitas lingkungan hidup.

3. Untuk dapat memfasilitasi terlaksananya pengembangan usaha agribisnis maju dan efisien, maka pada periode RPJMD ke-2 ini prioritas diletakkan pada peningkatan keahlian dan keterampilan tenaga teknis dan pengelolaan yang terkait langsung dengan usaha agribisnis tersebut. Dalam kaitan dengan hal ini, perhatian terutama diberikan pada pelaksanaan pelatihan teknis jangka pendek, baik dibidang kegiatan pertanian maupun manajemen usaha serta memberdayakan balai latihan yang telah ada.

4. Dalam rangka pengembangan usaha pariwisata, maka pada periode RPJMD Ke-2 ini perhatian terutama diarahkan pada peningkatan keahlian dan keterampilan tenaga kerja yang terlibat langsung dalam usaha pariwisata alam dan kuliner. Untuk keperluan ini perlu dilakukan secara berkala pelatihan

Page 112: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 35

keterampilan praktis baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta. Sejalan dengan hal tersebut perlu pula terus dikembangkan tenaga pemandu wisata yang mahir menggunakan Bahasa Inggris dan bahasa asing utama lainnya.

5. Guna dapat mengupayakan terbangunnya beberapa lokasi pusat kegiatan sektor informal, maka pada tahap RPJMD ke-2 ini perhatian terutama diberikan pada pembangunan fasilitas kios-kios sederhana untuk para pengusaha sektor informal. Sejalan dengan hal tersebut, dilakukan pembangunan prasarana dan sarana pendukung seperti jalan, parkir, jaringan listrik, dan air minum sehingga terwujud lingkungan yang menyenangkan untuk pengembangan usaha sektor informal.

PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA PERKOTAAN

1. Kebijakan pengembangan sistem jaringan jalan untuk kelancaran lalu lintas akan dilanjutkan dan ditingkatkan dalam periode RPJMDKe 2 ini. Prioritas pembangunan jalan baru diberikan pada lanjutan pembangunan Jalan Lingkar Utara dan Jalan Lingkar Selatan. Setelah itu, dilakukan pula pelebaran dan peningkatan mutu jalan kolektor dan jalan lokal. Untuk pelebaran jalan-jalan kolektor dan jalan lingkungan ini maka penyediaan dana untuk ganti rugi tanah akan ditingkatkan. Dalam periode RPJMD Ke-2 ini ditargetkan seluruh ruas jalan arteri dan jalan kolektor ini sudah dilengkapi dengan sistem drainase yang baik dan perabot jalan (trotoar, marka jalan, jalur hijau dan pohon pelindung. Untuk meningkatkan kelancaran transportasi, pembangunan sistem jaringan jalan perlu pula diiringi dengan perbaikan manajemen lalu lintas dan penataan route angkutan. Perbaikan manajemen ini menyangkut dengan peningkatan kemampuan personil dan peningkatan peralatan Kantor Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya Kota Payakumbuh.

2. Terlaksananya penyediaan prasarana tenaga listrik yag cukup maka dalam masa RPJMD Ke 2 ini kegiatan pembangunan adalah melanjutkan perluasan jaringan distribusi ke seluruh wilayah kota. Disamping itu perluasan pemasangan lampu-lampu penerangan jalan juga dilanjutkan dan diitingkatkan. Dalam periode ini ditargetkan seluruh ruas jalan utama dan jalan penghubung ke pemukiman penduduk sudah dipasang lampu jalan.

3. Guna meningkatkan penyediaan air bersih bagi penduduk Kota Payakumbuh maka prioritas pembangunan dalam periode RPJMDKe-2 ini adalah melanjutkan pemasangan pipa distribusi ke seluruh wilayah kota. Kegiatan lain adalah melanjutkan penggantian pipa-pipa yang sudah tua dan rusak untuk semakin mengurangi kebocoran dan kehilangan air. Disamping itu, peningkatan pelayanan kepada masyarakat pelanggan terus

Page 113: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 36

dilakukan melalui perbaikan manajemen PDAM dan peningkatan kualitas personil melalui pelatihan teknis.

4. Dalam rangka terwujudnya sistem drainase yang representatif maka tekanan pada masa RPJMD Ke-2 ini adalah pada peningkatan partisipasi masyarakat dalam perawatan saluran yang telah ada. Disamping itu pembangunan saluran baru terus dilanjutkan secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

5. Dalam rangka menyediakan sarana perhubungan dan komunikasiyang cukup bagi warga kota, maka pada RPJMD ke-2 ini perhatian diberikan pada penyediaan fasilitas penunjang untuk berfungsinya terminal angkutan kota. Sejalan dengan kegiatan tersebut, dilakukan pula lanjutan perluasan jaringan telepon keseluruh wilayah kota lainnya berikut pembangunan fasilitas telepon umum

6. Dalam rangka menyediakan sarana perhubungan dan komunikasi yang cukup bagi warga kota, maka pada RPJMD ke-1 ini perhatian diberikan pada perencanaan lokasi dan pembebasan tanah yang dilanjutkan dengan pembangunan terminal angkutan kota. Sejalan dengan kegiatan tersebut, dilakukan pula perluasan jaringan telepon ke daerah pemukiman baru dan wilayah kota lainnya.

PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP

1. Untuk dapat mewujudkan Penataan Ruang yang Serasi, Efektif dan Efisien tekanan pembangunan pada periode RPJMD ke-2 ini adalah untuk lebih memantapkan pelaksanaan pembangunan fisik kota yang semakin mengacu kepada Rencana Tata Ruang Kota. Untuk itu akan dilakukan evaluasi dan revisi Rencana Tata Ruang yang ada untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat. Kegiatan pengawasan dan pengendalian tata ruang akan semakin diitensifkan yang diiringi dengan penerapan sanksi yang tegas dan berat kepada setiap pelanggaran ketentuan tata ruang.

2. Agar terpeliharanya kawasan lindung dan konservasi alam dan jalur hijau, maka dalam masa RPJMD Ke 2 ini upaya pembangunan akan ditekankan pada kegiatan penghijauan dan reboisasi. Usaha ini dilanjutkan dengan pembangunan jalur hijau pada semua ruas jalan yang ada dan pembanguan taman-taman kota. Dalam periode ini akan dilaksanakan pula penanaman pohon pelindung dan pembangunan taman-taman lingkungan di pemukiman penduduk.

3. Dalam rangka mewujudkan Masyarakat Sadar Lingkungan, maka prioritas pembangunan pada periode RPJMD ke-2 diletakkan pada penerapan seluruh peraturan dan ketentuan hukum yang

Page 114: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 37

mengatur kebersihan dan lingkungan hidup. Usaha ini diiringi dengan pemberian sanksi yang tegas dan berat terhadap setiap pelanggaran kebersihan dan lingungan hidup. Sejalan dengan kegiatan tersebut, mulai dilanjutkan pula sistem tanggap darurat dengan penekanan kepada peningkatan kualitas dan kemampuan teknis personil dalam penanganan bencana alam.

RPJMD ke-3 (2016-2020)

ARAH UMUM

Memperhatikan hasil yang dapat diperoleh selama RPJMD ke-2, maka pada periode RPJMD Ke-3 ini, tekanan pembangunan diberikan lebih banyak pada peningkatan penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi(IPTEK) untuk mewujudkan Kota Payakumbuh sebagai sentra Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Arah pembangunan kota ini dilaksanakan dengan memanfaatkan kualitas sumberdaya manusia yang sudah meningkat cukup tinggi sebagai hasil dari kegiatan selama periode RPJMD Ke-2. Peningkatan penerapan IPTEK ini akan dilakukan dibawah koordinasi Politeknik Teknologi dan Tata-Niaga yang sudah dapat dibangunan pada periode RPJMD Ke-2. Pengembangan dan penerapan teknologi ini diarahkan pada pengembangan usaha yang berkaitan langsung dengan UMKM dan industri spesifik Payakumbuh. Sejalan dengan hal ini kegiatan penelitian dan pengembangan (R&D) dibidang lain perlu pula terus dikembangkan guna mendorong pengembangan Payakumbuh sebagai kota yang maju dan modern.

PEMBANGUNAN AGAMA DAN BUDAYA

1. Dalam rangka mewujudkan Tata Kehidupan Masyarakat yang Agamais dan Berbudaya. Prioritas pembangunan pada periode RPJMD ke-3 ini diletakkan pada upaya untuk terus melanjutkan pendalaman dan pencerahan pemahaman keagamaan karena upaya ini perlu dilakukan secara berkelanjutan.

2. Untuk mendorong terwujudkan masyarakat yang berbudi luhur dan berahklak mulia, maka pada periode RPJMD ke-3 ini prioritas pembangunan diletakkan pada upaya untuk pemantapan pelaksanaan pendidikan moral secara lebih intensif dalam kurikulum pendidikan dasar, SLTP dan SLTA. Sejalan dengan hal tersebut dilakukan pembinaan moral melalui pemberian sangsi yang keras bagi para siswa dan anggota masyarakat yang terbukti melanggar norma nilai moral luhur dan akhlak dalam kegiatan seharí-hari. Diharapkan peningkaan moral dan akhlak masyarakat, khususnya genarasi muda. Pada periode RPJMD Ke-3 ini

Page 115: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 38

daharapapkan sudah akan jauh lebih baik dari periode sebelumnya.

3. Untuk mewujudkan keseimbangan praktek ekonomi syrariah dan konvesional, maka pada RPJMD ke-3 ini upaya pembangunan dalam bentuk pengembangan penerapan IPTEK tepat guna yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi tersebut. Dalam kaitan dengan hal ini, perbaikan penerapan teknologi produksi dan teknologi informasi guna menunjang kegiatan ekonomi syariah perlu diberikan perhatian utama.

4. Dalam rangka mengoptimalkan pengumpulan dan pengelolaan zakat, maka pada RPJMD ke-3 ini perhatian lebih banyak diberikan pada peningkatan penggunaan teknologi informasi dalam pengelolaan zakat tersebut. Sejalan dengan hal tersebut, perlu pula diupayakan secara terus-menerus pelayanan pada wajib dan penerima zakat sehingga pengelolaan berjalan dengan baik dan pihak pemberi dan penerima zakat menjadi puas.

5. Pada RPJMD tahap ke-3 , dilakukan perwujudan pemanfaatan tanah ulayat sesuai dengan potensi ekonomi ataupun potensi sosial dan sistem pemanfaatan yang mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan kesejahteraan sosial serta mampu menjaga keberadaan tanah ulayat tetap eksis. Untuk terselenggaranya rencana ini dengan baik, maka pemuka adat, baik yang berada dalam KAN, suku, dan kaum dapat didampingi oleh Lembaga Pendamping yang memenuhi persyaratan untuk itu.

6. Dalam rangka mewujudkan kehidupan sosial yang harmonis dalam suasana multikultur, penekanan pembangunan pada periode ini adalah kepada antisipasi gejolak dan dinamika masyarakat karena realitas perbedaan masyarakat yang multikultural. Untuk itu, Pemerintah perlu mengeluarkan secara eksplisit pandangan tentang multikultur kepada masyarakat dan potensi kekuatannya bagi pembangunan daerah. Perwujudannya adalah Pemerintah membuka ruang gerak bagi komunikasi antar budaya dalam tata kehidupan di seluruh wilayah Kota Payakumbuh. Pada tahap ini pembangunan dan pengetahuan masyarakat tentang realitas multikultur dalam berbagai segi kehidupan seperti, ekonomi, pendidikan, agama, budaya, politik dan hukum, sudah terbangun dengan baik. Tujuan akhir pembangunan adalah sikap berkeadilan sosial dan ramah terhadap kelompok sosial yang berbeda asal usulnya.

PEMBANGUNAN PEMERINTAHAN DAN HUKUM

1. Dalam rangka mewujudkan Terbangunnya Sinergitas Antara Pelaku Pembangunan maka prioritas upaya yang perlu dilakukan dalam RPJMD ke 3 ini adalah meningkatkan keterpaduan kegiatan

Page 116: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 39

antara SKPD Kabupaten dan Kota dalam daerah Provinsi Sumatera Barat. Upaya ini sangat penting artinya mengingat pembangunan Provinsi Sumatera Barat memerlukan keterpaduan yang erat pula antara Kabupaten dan Kota. Dengan cara demikian, diharapkan akan dapat diwujudkan pola pembangunan daerah yang terpadu dan efisien sehingga proses pembangunan secara keseluruhan dapat dilaksanakan secara lebih cepat.

2. Untuk dapat mewujudkan Tata Pemerintahan yang Partisipatif, Akuntabel dan Transparan maka arah pembangunan pada periode ini diprioritas dalam bentuk tetap melanjutkan kebijakan pembangunan pada periode sebelumnya, yaitu :

a. Membangun aparatur yang bersih, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, peningkatan profesionalisme aparatur dengan mengkaji ulang berbagai indikator kecakapan dan kriteria penilaian penerimaan, mutasi dan promosi pegawai untuk menyesuaikan dengan perkembangan hukum, sosial, ekonomi dan politik;

b. Memantapkan pembangunan birokrasi yang memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan koordinasi, sinergi antar unit, satuan-satuan kerja dan antara kabupaten atau kota, atau koordinasi dan sinergi secara vertikal antara nagari dengan kabupaten dan provinsi dengan tujuan akhir untuk meningkatkan pelayanan publik prima.

c. Memantapkan pelaksanaan peranserta masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan Pemerintah Daerah sebagai upaya untuk mewujudkan pemerintahan yang demokratis, transparan dan akuntabel.

d. Mengevaluasi kebijakan reorganisasi satuan kerja untuk mengetahui dampak dari reorganisasi satuan-satuan kerja dan melakukan penyesuaian-penyesuaian dengan perkembangan atau kebijakan di tingkat nasional.

3. Untuk dapat mewujudkan Penegakan Hukum Yang Berkeadilan dan Demokratis maka arah pembangunan pada RPJMD ke 3 diprioritas pada: (a) pemantapan sistem pemantauan dan pengelolaan kerawanan dan konflik-konflik sosial; (b) melanjutkan pembangunan kapasitas kelembagaan Pemerintah dan masyarakat dalam penyelesaian sengketa; (c) melanjutkan penyuluhan kesadaran dan kepatuhan hukum masyarakat dan penghargaan terhadap hak asasi manusia.

4. Dalam rangka mewujudkan Pelayanan Publik Yang Prima, pada periode ini, perhatian perlu diarahkan pada peningkatan metode dan teknik yang digunakan oleh aparatur daerah dalam melakukan pelayan publik dengan menggunakan konsultan-konsultan ahli

Page 117: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 40

dalam bidang psikologi dan pelayanan publik. Sejalan dengan hal tersebut upaya untuk lebih memantapkan penyediaan dan pemanfaatan fasilitas teknologi infromasi dan peraltan elektronik terkait lainnya juga terus dilanjutkan dan dikembangkan guna meningkatkan kualitas pelayanan publik.

PEMBANGUNAN SUMBERDAYA MANUSIA

1. Dalam rangka mewujudkan pemerataan kualitas pendidikan, maka periode RPJMD Ke-3 ini diharapkan masing-masing sekolah sudah dapat meningkatkan mutu pendidikannya. Guru yang berkualitas dan alat pembelajaran diharapkan juga sudah tersedia pada seluruh institusi pendidikan. Disamping itu, pada tahap ini pendidikan diharapkan sudah muncul pula beberapa sekolah yang mampu bersaing secara nasional.

2. Pada periode RPJMD tahap ke-3 ini diharapkan institusi pendidikan keterampilan di Kota Payakumbuh seduah semakin berkembang baik dengan kualitas tinggi. Bengkel kerja dan peralatan laboratorium untuk mendukung institusi pendidilan ini semakin lengkap baik kualitasnya. Kesemuanya menyebabkan minat generasi muda akan pendidikan keterampilan yang siap pakai semakin meningkatseasuai dengan perkembangan pasar tenaga kerja.

3. Sebagai hasil pembangunan bidang kesehatan, pada akhir periode RPJMD Ke-3 ini pelayanan kesehatan dasar diharapkan sudah dapat menjangkau hampir keseluruhan pelosok kota dengan kualitas yang baik. Disamping itu, beberapa penyakit utama yang umumnya diderita masyarakat sudah mulai hilang dan konsentrasi pelayanan kesehatan pada periode ini adalah pada kelompok penduduk tua yang jumlahnya sudah semakin meningkat.

4. Pada akhir periode RPJMD Ke-3 ini diharapkan dokter spesialis dan semua perlengkapan medis untuk rumah sakit khusus penyakit tropis sudah tersedia secara lengkap. Karena itu, pada periode ini rumah sakit khusus tersebut sudah harus siap untuk diakreditasi secara nasional sehingga mutunya dapat terjamin.

5. Pada periode RPJMD Ke-3 ini kegiatan pengembangan IPTEK diharapkan sudah akan semakin meningkat melalui pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan (R&D). Disamping itu, produk-produk baru yang dapat diciptakan sudah pula diterapkan oleh masyarakat dalam mendukung pengembangan Payakumbuh sebagai sentra usaha mikro, kecil dan menengah.

Page 118: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 41

PEMBANGUNAN EKONOMI

1. Dalam rangka mewujudkan kegiatan industri pengolahan khas Payakumbuh, maka pada periode RPJMD Ke-3 ini prioritas pengembangan diarahkan pada terwujudnya penerapan teknologi modern dalam kegiatan produksi dan distribusi yang menuju pada peningkatan daya saing produk. Untuk keperluan ini, sasaran utama kegiatan sebaiknya diarahkan pada kegiatan penelitian dan pengembangan (R&D) untuk peningkatan kualitas produk yang telkah ada dan penciptaan produk baru khas Kota Payakumbuh. Semua kegiatan ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan lembaga konsultan dan Polteknik Teknologi dan Tata Niaga yang telah dapat dibangun pada periode sebelumnya.

2. Guna dapat mengupayakan terbangunnya Kawasan Industri Kerjinan Rakyat, maka pada tahap RPJMD Ke-3 ini perhatian perlu diarahkan pada penggunaan teknologi yang lebih baik dan maju untuk mendukung pengelolaan kawasan industri kerajinan tersebut. Dalam kaitan dengan hal ini, perhatian utama diarahkan pada penggunaan peralatan-peralatan baru berteknologi tinggi termasuk pemabfaatan teknologi informasi yang lebih canggih. Penggunaan teknologi yang lebih maju ini sangat poenting artinya untuk meningkatkan daya saing produk dalam menghadapi era globalisasi yang sudah datang pada saat itu.

3. Untuk dapat memfasilitasi terlaksananya pengembangan usaha agribisnis maju dan efisien, maka pada periode RPJMD ke-3 ini prioritas diletakkan pada peningkatan penggunaan teknologi produksi guna dapat meningkatkan produktipitas dan daya saing produk. Dalam hal ini, perhatian terutama diberikan pada penggunaan peralatan dengan teknologi lebih tinggi, termasuk teknologi informasi. Semua ini diperlukan untuk menghadapi persaingan yang sudah akan semakin tajam dengan datangnya era globalisasi.

4. Dalam rangka mengupayakan pengembangan pariwisata, maka pada tahap RPJMD Ke-3 ini, prioritas utama diberikan pada pengembangan penerapan IPTEK tepat guna untuk mendukung kegiatan pariwisata alam dan kuliner. Untuk keperluan ini perlu dibangun sebuah pusat informasi wisata yang telah dilengkapi dengan teknologi informasi yang maju sehingga wisatawan domestik dan mancanegara akan dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan pariwisata di Kota Payakumbuh. Sejalan dengan hal tersebut, fasilitas hotel dan restoran juga seudah dilengkapi pula dengan berbagai peralatan yang menggunakan teknologi maju untuk meningkatkan pelayanan bagi para pelanggan.

5. Guna mengupayakan terbangunnya lokasi pusat kegiatan sektor informal, maka pada tahap RPJMD ke-3 ini perhatian terutama

Page 119: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 42

diberikan pada lanjutan pembangunan fasilitas kios-kios sederhana untuk para pengusaha sektor informal. Sejalan dengan hal tersebut, dilakukan dilanjutnya pula penyediaan tenaga listrik, dan air minum serta penggunaan peralatan yang lebih baik, termasuk fasilitas teknologi informasi sehingga pengusaha sektor informal tersebut akan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik pada para pelanggannya.

PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA PERKOTAAN

1. Dalam rangka meningkatkan sistem jaringan jalan di Kota Payakumbuh, maka kegiatan pembanguanan dalam masa RPJMDke-3 ini adalah bersifat lanjutan dari kegiatan pembangunan yang telah dimulai pada masa RPJMD ke-2. Tekanan yang diberikan pada masa ini adalah peningkatan kualitas dan lebar jalan yang sudah sesuai dengan standar perencanaan. Seluruh ruas jalan yang ada sudah dengan kostruksi aspal beton atau hotmixed.

2. Tahapan pembangunan Tenaga Listrik dalam periode RPJMD ke-3 ini juga bersifat kelanjutan dan pemantapan dari kegiatan yang dilakukan pada masa RPJMD ke-2 yaitu berupa perluasan pemasangan jaringan distribusi yang semakin menjangkau seluruh wilayah kota.

3. Dalam rangka semakin meningkatkan penyediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan penduduk maka perluasan pemasangan pipa distribusi terus ditingkatkan. Dalam pada itu penggantian seluruh pipa-pipa yang sudah tua dan rusak ditarget sudah selesai dilakukan sehingga kebocoran air sudah bisa diatasi.

4. Untuk mewujudkan sistem drainase kota yang memenuhi syarat, maka tekanan pada periode RPJMD ke-3 ini diberikan kepada peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk membangun saluran tersier dan saluran rumah tangga. Untuk itu ditargetkan seluruh rumah tangga yang ada sudah mempunyai sistem saluran drainase yang permanen.

5. Dalam rangka menyediakan sarana perhubungan dan komunikasi yang cukup bagi warga kota, maka pada RPJMD ke-3 ini perhatian diberikan pada penyediaan peralatan yang lebih lengkap dengan teknologi yang lebih tinggi. Sejalan dengan hal tersebut dilakukan pula peningkatan peralatan dan fasilitas telekomunikasi dengan menggunakan teknologi yang lebih tinggi.

PEMBANGUNAN TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP

1. Dalam rangka mewujudkan Tata-Ruang Yang Serasi, Efektif dan Efisien, maka pada RPJMD periode ke-3 ini tekanan diberikan pada pemantapan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan

Page 120: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 43

rencana tata ruang kota. Dalam masa ini akan dilakukan revisi terhadap dokumen RUTRK, RDTRK dan RTRK guna mengantisipasi perubahan yang terjadi di lapangan. Evaluasi dan revisi juga dilakukan terhadap Rencana Induk masing-masing sektor untuk menghasilkan rencana yang lebih realistis dan terpadu. Kegiatan pengawasan dan pengendalian tata ruang juga akan semakin diintensifkan yang diiringi dengan pengenaan sanksi yang tegas dan keras terhadap pelanggaran ketentuan tata ruang.

2. Untuk dapat mempertahankan Kawasan Konservasi Alam yang telah ditetapkan, perlu dilakukan pengembangkan potensi flora dan fauna yang ada di dalamnya. Jika terdapat spesies langka di dalam kawasan tersebut, perlu pula dilakukan penangkaran untuk menambah jumlah populasinya. Dengan cara demikian keragaman flora dan fauna pada kawasan konservasi akan dapat dikembangkan. Kegiatan lain yang dilakukan adalah melanjutkan penanaman pohon pelindung dan pembangunan taman dan jalur hijau sampai ke pemukiman penduduk. Untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan kawasan lindung ini akan diadakan lomba-lomba taman lingkungan.

3. Guna dapat mewujudkan Masyarajat Sadar Lingkungan, prioritas pada periode RPJMD ke-3 ini adalah pada upaya untuk terus melajutkan kegiatan pendidikan dan penyuluhan masyarakat tentang sadar lingkungan untuk seluruh lapisan masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut, dilakukan pula peningkatan kualitas sistem tanggap darurat untuk mengatasi dan menanggulangi dampak negatif bencana alam dengan menggunakan peralatan teknologi yang lebih maju dan modern.

RPJMD ke-4 (2021-2025)

ARAH UMUM

Berdasarkan pada hasil yang dapat diperoleh selama pelaksanaan tiga periode RPJMD sebelumnya, maka pada akhir periode RPJMD ke-4 ini, diharapkan visi yang ditetapkan dalam RPJPD ini yaitu mewujudkan Payakumbuh sebagai sentra Usaha Mikro, Kecil dan Menengah diharapakn sudah akan dapat diwujudkan secara sempurna. Kondisi Kota Payakumbuh yang demikian ditandai oleh berkembangnya kegiatan UMKM dan industri kerajinan khas Payakumbuh yang dipasarkan secara lokal, wilayah Sumatera Bagian Tengah maupun secara nasional. Namun demikian, pengembangan kota ini harus dilandasi pula oleh penerapan ajaran agama dan budaya yang sudah sangat baik sehingga terwujud tata kehidupan masyarakat yang beragama dan berbudaya. Kondisi kota yang demikian juga didukung oleh kualitas sumberdaya manusia cukup tinggi dan tata-pemerintahan

Page 121: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 44

yang baik. Demikian pula halnya dengan kondisi lingkungan hidup yang sudah cukup baik, bersih, bebas polusi, menyenangkan dan berkelanjutan.

PEMBANGUNAN AGAMA DAN BUDAYA

1. Pada tahap RPJMD ke-4 ini upaya yang dilakukan pada periode RPJMD ke-3 masih dapat terus dilanjutkan sehingga terwujud Tata Kehidupan Masyarakat yang Agamais dan Berbudaya. Kondisi ini ditunjukkan oleh sudah terlaksananya penerapan ajaran agama secara baik dan berkualitas yang terlihat dalam tingkah laku dan kehidupan masyarakat seharí-hari.

2. Pada tahap RPJMD ke-4 ini upaya untuk meningkatkan moral danakhlak mulia masyarkat sudah akan dapat terwujud secara sempurna. Kondisi ini ditandai dengan telah terdapatnya tingkat laku masyarakat yang bermoral tinggi dan bermartabat yang dilandasi oleh nilai-nilai agama dan budaya daerah.

3. Pada tahap RPJMD terakhir ini diharapkan keseimbangan praktek ekonomi syariah dan konvensional sudah akan dapat diwujudkan dalam kegiatan seharí-hari warga Kota Payakumbuh. Kondisi ini ditandai dengan terwujudnya keadilan dalam pengelolaan usaha, tidak melakukan penipuan dan pemerasan serta terdapatnya pola pengembangan usaha yang tidak merugikan orang lain. Walaupun kegiatan ekonomi modwern juga berkembang seperti swalayan besar (Mall) dan perusan-perusahaan besar lanilla yang dapat dari luar daerah, namun demikian, keperadaannya tidak merugikan pengusaha kecil milik pribumi.

4. Pada periode RPJMD ke-3 ini diharapkan pengelolaan zakat dan pendistribusiannya sudah dapat dilaksanakan secara baik sesuai dengan ketentuan agama Islam. Kondisi ini ditandai dengan telah tercapainya pengumpulan zakat sebesar 80% dari wajib zakat. Disamping itu, pendistribusiannya sudah dapat dilakukan secara lancar lepada kelompok masyarakat yang berhak menerimanya. Dengan cara demikian, jumlah penduduk miskin sudah tingla hanya sebagian kecil dari warga Kota Payakumbuh dan kesejahteraan masyarakat secara umum sudah jauh meningkat.

5. Pada Tahap RPJMD ke-4 ini diharapkan pengelolaan tanah ulayat sudah dapat terlaksana sesuai dengan Perda yang telah ditetapkan dan tidak terdapat lagi konflik-konflik sosial yang terjadi akibat pelaksanaan sistem tersebut. Dengan demikian, para pemakai tanah baik investor maupun sub-ordinat dari masyarakat adat itu sendiri sudah tidak lagi enggan menanamkan modalnya di Sumatera Barat karena kepastian hukum dalam pemanfaatan tanah ulayat sudah dapat diwujudkan. Namun demikia, jika masih terjadi konflik-konflik yang belum terselesaikan dengan baik, maka

Page 122: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 45

dipersiapkan Kerapat Adat ataupun Lembaga Kerapatan Adat untuk dapat bertindak sebagai Lembaga Arbitrase yang telah di legalkan dalam PERDA tanah ulayat.

6. Pada tahap terakhir ini kehidupan sosial yang harmonis dalam suasana multikultur direncanakan telah terwujud dengan baik. Realitas multikultur dijadikan modal sosial bagi kekuatan pembangunan daerah. Dalam tata kehidupan, realitas multikultural telah dianggap alamiah dan wajar dalam pola pikir dan perilaku masyarakat Kota Payakumbuh. Penekanan pada tahap ini adalah penguatan dan pemanfaatan keanekaragaman sosial budaya melalui berbagai ruang gerak pembangunan. Di tengah masyarakat telah terbiasa dengan model pembangunan dan pengembangan jati diri berdasarkan kebanggaan akan multikultural. Pada tahap ini tidak ada lagi perbedaan persepsi tentang keanekargaman, kecuali membangun kesadaran yang sama bahwa perbedaan adalah kekuatan sosial dan bukan penghalang bagi persatuan daerah.

PEMBANGUNAN HUKUM DAN PEMERINTAHAN

1. Pada periode RPJMD ke-4 ini, upaya pembangunan tata-pemerintahan dan hukum yang baik sudah akan dapat dicapai Kondisi ini ditandai dengan terlaksanya tata pemerintahan yang berlandaskan hukum yang dilaksanakan secara demokratis dan berkeadilan. Dengan demikian, tidak ada lagi warga kota yang merasa tidak terlindungan oleh hukum dan pemerintah juga melandasi semua kegiatannya berdasarkan ketentuan hukum berlaku secara konsekuen.

2. Pada periode RPJMD ke-4 ini diharapkan sudah akan dapat terwujud dengan baik sinergitas antara pelaku pembangunan kota, baik antar SKPD, pemerintah dan swasta serta pemerintah dan masyarakat umum. Kondisi ini ditandai dengan semakin terpadunya proses pembangunan kota sehingga pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan warga kota akan semakin meningkat dan terlaksana secara efisien.

3. Sesuai dengan arah pembangunan yang telah ditetapkan semula, pada Tahap RPJMD ke-4 ini diharapkan sudah akan dapat diwujudkan aparatur daerah yang berkualitas dan profesional. Kondisi ini ditandai dengan semakin meningkatnya produktipitas kerja aparatur dan hampir semua permasalahan Kota Payakumbuh sudah akan dapat dipecahkan oleh aparatur pemerintahan.

4. Pada tahap RPJMD ke-4 ini. tata pemerintahan kota yang partisipatif, akuntabel dan transparan diharapkan sudah akan dapat diwujudkan. Hal ini ditandai dengan terwujudnya proses dan

Page 123: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 46

hasil pembangunan kota yang sesuai dengan aspirasi dan keinginan warga kota secara keseluruhan. Disamping itu, rasa memiliki masyarakat terhadap hasil pembangunan sudah cukup tinggi sehingga mereka secara bersama-sama memelihara dan melindungi hasil pembangunan yang telah dapat dicapai oleh Kota Payakumbuh.

5. Sesuai dengan tugas dan fungsi pemerintah, maka pada tahap RPJMD ke-4 ini diharapkan pelayanan publik yang prima sudah akan dapat diwujudkan. Kondisi ini ditandai dengan terdapatnya pelayanan publik yang cepat, tepat arah dan efisien sehingga dapat memuaskan seluruh lapisan masyarakat. Protes dan ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah Kota Payakumbuh sudah hampir tidak ada sama sekali.

PEMBANGUNAN SUMBERDAYA MANUSIA

1. Sebagai hasil dari pembangunan selama periode RPJMD ke-1 sampai dengan RPJMD ke-3, maka pada akhir periode RPJMDke-4 diharapkan arah pembangunan untuk meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan dasar dan menengah diharapkan sudah akan dapat diwujudkan. Kondisi ini ditandai dengan sudah tercapainya IPM sesuai dengan standar negara maju yang didukung pula oleh menurunnya angka kematian bayi, semakin baiknya kualitas pendidikan dan meningkatnya daya beli masyarakat.

2. Pada periode RPJMD ke-4 ini diharapkan seluruh Institusi pendidikan di Kota Payakumbuh untuk semua jenjang, termasuk pendidikan keterampilan, sudah terakreditasi dengan baik dan memenuhi standar nasional. Khusus untuk institusi pendidikan keterampilan, pada tahap ini diharapkan sudah menghasilkan tenaga yang mampu bekerja dan siap bekerja serta mampun bersaing dimana saja termasuk ke manca negara.

3. Dibidang pelayanan kesehatan masyarakat, pada periode RPJMDke-4 ini diharapkan telah terwujud pelayanan prima untuk segenap lapisan masyarakat. Pada tahap ini pelayanan kesehatan sudah dapat dilakukan oleh tenaga-tenaga dokter dan paramedis yang berkualitas tinggi dan profesional yang didukung oleh peralatan yang lengkap dan berkualitas baik. Disamping itu, rumah sakit dengan pelayanan khusus yang telah dibangun di daerah ini sudah sedemikian berkembang dan menjadi rumah sakit rujukan untuk wilayah Sumatera Bagian Tengah.

4. Sebagai hasil dari sudah semakin meningkatnya kualitas sumberdaya manusia di Kota Payakumbuh, maka pada periode RPJMD ke-4 ini kegiatan penelitian dan pengembangan dalam rangka penerapan teknologi tepat guna dan penciptaan produk-

Page 124: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 47

produk baru sudah semakin meningkat. Disamping itu, hasil dari penerapan teknologi ini sudah semakin banyak pula yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung visi Kota Payakumbuh sebagai sentra kerajinan rakyat dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

PEMBANGUNAN EKONOMI

1. Pada periode RPJMD ke-4 ini arah pembangunan untuk mewujudkan kegiatan industri pengolahan khas Payakumbuh diharapkan sudah akan dapat dicapai. Dengan demikian, diharapkan pula kegiatan industri pengolahan tersebut sudah berkembang dengan baik dan dapat terlaksana secara efisien dengan kualitas yang cukup baik sehingga mampu bersaing baik dalam maupun luar daerah.

2. Pada periode RPJMD ke-4 ini arah pembangunan untuk mewujudkan Kawasan Industri Kerajinan Rakyat yang baik dan berkembang pesat sudah dapat tercapai. Kawasan industri tersebut telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas prnunjang dan teknologi yang baik sesuai dengan kebutuhan pada saat itu. Dengan adanya kawasan tersebut diharapkan pengembanganindustri kerajinan rakyat Kota Payakumbuh akan semakin bertumbuh cepat dan berdasa saing tinggi, tetapi tertata dengan baik sehingga keindahan kota dapat dipertahankan.

3. Pada periode RPJMD ke-4 ini diharapkan pengembangan usaha agribisnis maju dan efisien sudah dapat diwujudkan dengan baik. Dengan demikian, usaha agribisnis yang meliputi pengolahan dan pemasaran produk pertanian sudah akan dapat dilakukan secara optimal, efisien dan mempunyai daya saing global sehingga mampu menempuh pasaran nasional dan internasional.

4. Pada tahap ini diharapkan Kota Payakumbuh sudah berkembang menjadi pusat pariwisata alam dan kuliner yang maju dan berdaya saing tinggi. Kondisi ini ditandai oleh meningkatnya kunjungan wisata ke Kota Payakumbuh baik yang berasal dari nusantara maupun mancanegara dengan lama tinggal yang sudah cukup panjang.

5. Pada periode RPJMD ke-4 ini diharapkan arah pembangunan untuk mewujudkan penataan lokasi sektor informal dengan baik dan berkualitas sudah akan dapat diwujudkan. Dengan demikian, pengembangan sektor informal akan dapat terus didorong untuk meningkatkan penyediaan lapangan kerja dan oendapatan masyarakat, tetapi tertata dengan baik dan tidak merusak kebersihan dan keindahan kota.

Page 125: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 48

PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA PERKOTAAN

1. Pembangunan jaringan jalan dalam periode RPJMD ke-4 ini, adalah bersifat melanjutkan dan meningkatkan pembangunan dalam periode sebelumnya. Dalam periode ini ditargetkan seluruh wilayah kota sudah dapat diakses melalui jaringan jalan yang baik sehingga tidak ada lagi wilayah yang terisolasi. Sementara itu, seluruh jaringan jalan yang ada sudah memenuhi standar yang berlaku secara nasional, baik konstruksi maupun lebarnya sehingga kemacetan yang selama ini terjadi sudah dapat diatasi.

2. Pembangunan tenaga listrik dalam periode RPJMD ke-4 ini difokuskan pada penyempurnaan sistem penerangan jalan dan tempat umum yang sudah mampu melayani seluruh wilayah kota. Pemasangan lampu jalan disamping berfungsi sebagai alat penerangan, juga berfungsi sebagai keindahan kota di malam hari sehingga kegiatan dan keramaian kota masih dapat dilaksanakan pada malam hari.

3. Dalam rangka penyediaan air bersih bagi seluruh warga kota, maka prioritas dalam masa RPJMD ke-4 ini ditekankan pada pemasangan saluran pipa air bersih yang mampu melayani sekitrar 90 % dari penduduk kota dengan layanan air bersih selama 24 jam. Disamping itu pelayanan oleh PDAM Kota Payakumbuh dalam penyediaan air bersih juga sudah dapat terlaksana sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

4. Tahapan pembangunan sistem drainase kota dalam periode RPJMD ke-4 ini adalah bersifat lanjutan dari kegiatan yang telah dilakukan pada periode sebelumnya. Tekanan pembangunan masih diutamakan pada pembangunan saluran tersier dan saluran rumah tangga secara terintegrasi dengan saluran sekunder dan primer.

5. Tahapan pembangunan sarana perhubungan dan komunikasi dalam periode RPJMD ke-4 ini adalah bersifat melanjutkan dan menyempurnakan kegiatan yang belum terlaksana dengan baik dalam periode RPJMD ke-3. Dalam periode ini diharapkan seluruh target-target yang ditetapkan dalam sektor perhubungan dan komunikasi ini sudah dapat direalisasikan.

PEMBANGUNAN TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP

1. Dalam rangka mewujudkan pelaksanaan Tata-Ruang yang Serasi, Efektif dan Efisien, maka pada RPJMD periode ke-4 ini seluruh dokumen Rencana Tata Ruang Kota telah selesai direvisi. Begitu juga dengan Rencana Induk Sektoral juga telah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lapangan. Pelaksanaan pembangunan sudah mengikuti RTRW yang ada. Sedangkan pengawasan dan pengendalian tata-ruang semakin ditingkatkan

Page 126: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 49

sehingga pelaksanaan pembangunan lebih tertib dalam memanfaatkan ruang yang tersedia. Dalam masa ini masyarakat sudah menyadari arti dari pembangunan berwawasan tata ruang. Fasilitas umum dan fasilitas sosial yang menjadi tanggung jawab pemerintah kota sudah terwujud dengan baik dan teratur. Aktifitas pembangunan telah berjalan dengan tertib dan lancar dan penegakan hukum terhadap tata ruang makin konsisten dengan memberikan sanksi dan reward kepada masyarakat.

2. Untuk dapat Mempertahankan Kawasan Konservasi Alam yang telah ditetapkan, pada RPJMD ke-4 ini perlu terus dilakukan pengembangkan potensi flora dan fauna yang ada di dalam kawasan tersebut. Upaya ini sangat penting artinya untuk dapat memperbanyak keragaman flora dan fauna pada kawasan konservasi. Sejalan dengan kegiatan tersebut, perlindungan terhadap kawasan konservasi yang telah ditatapkan dilakukan secara lebih intensif, sehingga tercipta suatu kawasan yang asri dan hijau dengan ekosistem yang terjaga baik. Seluruh kawasan kota sudah dilengkapi dengan jalur hijau, pohon pelindung dan taman sampai ke lingkungan.

3. Dalam rangka mewujudkan Tata Kelola Lingkungan yang Baik, maka fokus pembangunan pada RPJMD ke-4 upaya untuk pengendalian kualitas lingkungan hidup terus dilakukan dan ditingkatkan. Sejalan dengan upaya tersebut, pengendalian terhadap kualitas air dan udara makin ditingkatkan, karena intensitas pembangunan semakin meningkat. Pada tahap ini sarana dan prasarana untuk melakukan pengelolaan lingkungan hidup yang baik sudah terwujud dan dilengkapi dengan peralatan yang lebih mutakhir. Sedangkan sistem penanganan bencana alam dievaluasi untuk kemudian dilakukan penyempurnaan lebih lanjut untuk meningkatkan efektifitasnya. Disamping itu, jumlah dan kualitas aparatur yang bertugas untuk penangulangan bencana alam tersebut sudah semakin banyak dengan kualitas dan keterampilan yang lebih baik.

4. Dalam rangka mewujudkan Masyarakat Sadar Lingkungan, pada periode RPJMD ke-4 ini, upaya untuk melakukan penyuluhan masyarakat tentang sadar lingkungan terus dilakukan dan ditingkatkan untuk seluruh lapisan masyarakat. Pada periode RPJMD ke-4 ini diharapkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan yang sudah baik dan pola penyuluhan disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat yang sudah sadar lingkungan. Hal ini merupakan salah satu unsur penting untuk dapat mewujudkan kualitas lingkungan yang baik sehingga terwujud masyarakat yang sejahtera.

Page 127: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025

6 - 50

Untuk dapat memberikan gambaran lebih rinci, sistematis tapi ringkas bagi para pelaku pembangunan daerah dan unsur lain yang berkepentingan, maka Tabel 6 berikut ini memberikan Matrik Arah dan Pentahapan Pembangunan Jangka Panjang Kota Payakumbuh 2005-2025. Melalui matriks ini dapat dilihat uraian konkrit dan rinci tentang pentahapan pembangunan untuk masing-masing periode pembangunan lima tahunan (RPJMD) dari setiap arah pembangunan jangka panjang daerah.

Page 128: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

7- 1

BAB VII

KAIDAH PELAKSANAAN

1. RPJPD 2005-2025 ini merupakan dasar utama dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Payakumbuh yang masing-masingnya untuk periode 5 tahun sesuai dengan masa jabatan kepala daerah.

2. RPJPD ini juga menjadi pedoman bagi penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) bagi masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan Kota Payakumbuh sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

3. RPJPD ini juga menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) untuk setiap tahunnya.

4. Keberhasilan pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan dalam RPJPD ini sangat ditentukan oleh penguatan peran serta aktif seluruh pelaku/stakeholders Kota Payakumbuh.

5. Dokumen perencanaan RPJPD 2005-2025 ini merupakan dasar dan tolok ukur untuk melakukan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah dan penyusunan laporan kinerja lima tahunan dari Pemerintah Kota Payakumbuh.

Page 129: PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR - …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143784... · Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

BAB VIII

PENUTUP

1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Payakumbuh Tahun 2005-2025 yang berisikan, kondisi umum daerah, prediksi pembangunan kedepan, visi dan misi serta arah pembangunan jangka panjang daerah merupakan pedoman bagi pemerintah kota dan masyarakat secara keseluruhan dalam penyelenggaraan pembangunan daerah untuk masa 20 tahun ke depan. RPJPD ini disusun dengan mengacu pada RPJP Nasional dan RPJP provinsi Sumatera Barat serta aspirasi yang berkembang dalam masyarakat kota. RPJPD ini selanjutnya akan dijadikan acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah(RPJM) Kota Payakumbuh dan Rencana Strategis (RENSTRA) untuk masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Disamping itu, RPJPD ini juga menjadi pedoman bagi calon Walikota dan Wakil Walikota periode berikutnya dalam menyusun visi, misi dan program pembangunan daerahnya.

2. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan kota dalam mewujudkan visi “Kota Payakumbuh yang Maju dengan pengembangan Sentra UMKM” sebagaimana tertera dalam RPJPD ini perlu dilakukan secara sungguh-sungguh, terpadu dan konsisten. Disamping itu, upaya untuk mewujudkan keberhasilan dalam pembangunan jangka panjang kota ini perlu pula didukung oleh hal-hal berikut ini : (a) komitmen dari jajaran kepemimpinan daerah dan pihak legislatif secara bersama-sama dan saling mendukung, (b) konsistensi pelaksanaan kebijakan pemerintah kota baik lintas sektoral maupun lintas wilayah, (c) keberpihakan pemerintah kota kepada kepentingan rakyat banyak dan (d) peran serta masyarakat dan dunia usaha secara aktif dan konstruktif. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkahi upaya yang sedang kita lakukan ini, Amin.

Payakumbuh, Desember 2012WALIKOTA PAYAKUMBUH

RIZA FALEPI