pedoman umum pelaksanaan program kerjasama...

107
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DENGAN UNICEF PERIODE TAHUN 2011-2015 ”UNTUK PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA DINI (SDM DINI)” JANUARI 2013

Upload: tranmien

Post on 07-Mar-2019

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DENGAN UNICEF PERIODE TAHUN 2011-2015

”UNTUK PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA DINI (SDM DINI)”

JANUARI 2013

Page 2: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

Nomor Sifat Lampiran Hal

: : : :

193/1794/III/Bangda 1(satu) eksemplar Penyampaian Pedum Program Kerjasama Pemerintah RI – UNICEF Periode 2011 - 2015

Yth.

Jakarta, 28 Februari 2013 Kepada 1. Sdr. Pejabat Eselon I

Kementerian/Lembaga 2. Sdr. Gubernur Pelaksana

Program Kerjasama Pemerintah RI – UNICEF 2011 – 2015

di tempat

Dalam rangka melaksanakan program kerjasama Pemerintah Republik Indonesia dengan UNICEF untuk Kelangsungan Hidup, Perkembangan, Perlindungan Ibu dan Anak (KHPPIA) periode 2011—2015, dengan ini diminta perhatian Saudara hal-hal sebagai berikut:

1. Dokumen acuan yang digunakan pada program kerjasama RI-UNICEF adalah dokumen rencana kerja program kerjasama atau Country Programme Action Plan (CPAP) Pemerintah RI dengan UNICEF periode 2011-2015 yang ditandatangani pada tanggal 14 Februari 2011.

2. Program kerjasama RI-UNICEF tersebut merupakan kelanjutan dari program kerjasama sebelumnya yang difokuskan pada 5 (lima) komponen program yaitu: a. Kebijakan Sosial dan Pemantauan (Social Policy And Monitoring),

bertujuan untuk mengembangkan kebijakan, penguatan kapasitas kelembagaan, penguatan analisis dan monitoring situasi ibu dan anak di Indonesia, serta menjalin kemitraan dengan media dan institusi lainnya.

b. Kelangsungan Hidup dan Perkembangan Anak (Child Survival And Development), bertujuan untuk memberikan dukungan dalam memecahkan masalah disparitas status kesehatan dan gizi masyarakat.

c. Pendidikan dan Perkembangan Remaja (Education And Adolescent Development), bertujuan memberikan advokasi untuk kebijakan peningkatan sistem pendidikan dan regulasi untuk peningkatan partisipasi pendidikan, termasuk untuk tanggap darurat.

d. Perlindungan Anak (Child Protection), bertujuan untuk mendukung penguatan sistem perlindungan anak yang komprehensif di tingkat nasional dan daerah, yang tediri dari komponen kerangka hukum dan kebijakan; sistem kesejahteraan sosial anak termasuk pencatatan kelahiran; sistem peradilan anak yang ramah anak; serta data dan informasi perlindungan anak

e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication, Resource Mobilization, and Partnership).

3. Sebagai panduan, arahan dan acuan bagi seluruh pelaksana program kerjasama baik di Pusat maupun Daerah dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan ke depan pada periode 2011-2015 telah disusun Pedoman Umum Kerjasama RI – UNICEF. Pedoman umum ini mencakup pengaturan umum tentang pelaksanaan program kerjasama yang meliputi

Page 3: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

- 2 - antara lain latar belakang, gambaran umum program kerjasama, struktur organisasi dan tata kerja, pengelolaan program kerjasama, serta tata cara pengelolaan dana/barang bantuan UNICEF.

4. Sehubungan dengan hal tersebut, disampaikan Pedoman Umum Pelaksanaan Program Kerjasama Pemerintah RI dengan UNICEF dimaksud dengan beberapa penegasan:

a. Pelaksanaan program kerjasama Pemerintah RI dengan UNICEF periode 2011 – 2015 dilandasi oleh kerangka konsep yang disebut Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Dini, yaitu suatu proses membangun manusia sejak dini untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia melalui upaya Kelangsungan Hidup, Perkembangan, Perlindungan Ibu Anak (KHPPIA).

b. Mengingat program kerjasama dimaksud merupakan bagian dari upaya strategis untuk meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia, maka program kerjasama ini hendaknya dilihat sebagai prioritas penting dalam pembangunan (termasuk pembangunan daerah). Meskipun jumlahnya relatif kecil, bantuan UNICEF dipandang sebagai stimulan dan pendukung untuk mendorong dan meningkatkan kualitas program-program pembangunan SDM dini yang dilaksanakan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

c. Guna mendukung tercapainya tujuan program kerjasama Pemerintah RI dengan UNICEF, Pemerintah memfasilitasi pelaksanaan program dengan memberikan pedoman, bimbingan, pelatihan, monitoring dan evaluasi, serta supervisi.

d. Manajemen pelaksanaan program kerjasama di pusat dan daerah dilakukan sesuai pentahapan dalam siklus manajemen, yaitu perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi. Pengorganisasian program kerjasama dilakukan dengan membentuk tim koordinasi di tingkat pusat dan daerah. Mekanisme koordinasi antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah dilakukan melalui Rapat Koordinasi di tingkat pusat dan di tingkat provinsi.

5. Apabila diperlukan penjelasan lebih lanjut dapat menghubungi Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat-Bappenas melalui telepon 021- 31934379 dan faximili 021-3926603 atau Sekretariat KHPPIA-Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri melalui telepon/faksimili 021-7989805 dan 7942648

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terima kasih.

a.n. MENTERI DALAM NEGERI DIREKTUR JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH,

DR. Drs. MUH. MARWAN,M.Si

Pembina Utama (IV/e) NIP. 19551230 198103 1 001

Tembusan Yth.:

1. Menteri Dalam Negeri, sebagai laporan 2. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas; 3. Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan – Kementerian PPN/Bappenas; 4. Bupati/Walikota Lokasi Pelaksana Kerjasama RI – UNICEF 2011 – 2015 ; 5. Ketua DPRD 14 Provinsi Lokasi Kerjasama RI – UNICEF 2011 – 2015; 6. Kepala Bappeda 14 Provinsi Lokasi Kerjasama RI – UNICEF 2011 – 2015; 7. Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia.

Page 4: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,
Page 5: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,
Page 6: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DENGAN UNICEF PERIODE TAHUN 2011-2015

Edisi Penyempurnaan Tahun 2013

Disusun bersama oleh:

Kementerian Negara PPN/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Kementerian Dalam Negeri, dan

UNICEF Indonesia

Page 7: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

ii

DAFTAR ISI

BAB I 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................................................. 1

1.2 Landasan Hukum ............................................................................................................................................. 2

1.3 Tujuan Penyusunan Pedoman......................................................................................................................... 4

1.4 Ruang Lingkup Pedoman ................................................................................................................................ 4

BAB II 5

GAMBARAN UMUM PROGRAM KERJASAMA ............................................................................................... 5

2.1 Tujuan Program Kerjasama ............................................................................................................................. 5

2.2 Ruang Lingkup Program Kerjasama ................................................................................................................ 5

2.3 Lokasi Program Kerjasama dan Perwakilan UNICEF di Daerah ..................................................................... 5

2.3.1 Provinsi................................................................................................................................ 5

2.3.2 Kabupaten/Kota .................................................................................................................. 6

2.3.3 Lokasi lainnya ...................................................................................................................... 6

2.3.4 Perwakilan UNICEF di Daerah ............................................................................................. 6

2.4 Prinsip Program Kerjasama ............................................................................................................................. 6

BAB III 8

STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS TIM KOORDINASI ............................................................................... 8

3.1 Struktur Organisasi Program Kerjasama ......................................................................................................... 8

3.2 Tugas Tim Koordinasi Tingkat Pusat ............................................................................................................... 9

3.2.1 Tim Pengarah ...................................................................................................................... 9

3.2.2 Tim Teknis ........................................................................................................................... 9

3.2.3 Kelompok Kerja (Pokja) ..................................................................................................... 10

3.2.4 Tim Pelaksana Program Tingkat Pusat .............................................................................. 10

3.2.5 Sekretariat Pusat ............................................................................................................... 11

3.3 Tugas Tim Koordinasi Tingkat Provinsi ......................................................................................................... 11

Page 8: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

iii

3.3.1 Tim KHPPIA Provinsi .......................................................................................................... 11

3.3.2 Tim Pelaksana Program Tingkat Provinsi .......................................................................... 12

3.3.3 Sekretariat Provinsi ........................................................................................................... 12

3.4 Tugas Tim Koordinasi Tingkat Kabupaten/Kota ............................................................................................ 12

3.4.1 Tim KHPPIA Kabupaten/Kota ............................................................................................ 12

3.4.2 Tim Pelaksana Program Tingkat Kabupaten/Kota ............................................................ 13

3.4.3 Sekretariat Kabupaten/Kota ............................................................................................. 13

BAB IV 14

PENGELOLAAN PROGRAM KERJASAMA ...................................................................................................... 14

4.1 Perencanaan ................................................................................................................................................. 14

4.1.1 Perencanaan Tingkat Pusat ............................................................................................... 15

4.1.2 Perencanaan Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota ........................................................ 15

4.2 Pelaksanaan .................................................................................................................................................. 15

4.2.1 Pelaksanaan Tingkat Pusat ................................................................................................ 15

4.2.2 Pelaksanaan Tingkat Provinsi ............................................................................................ 16

4.2.3 Pelaksanaan Tingkat Kabupaten/Kota .............................................................................. 16

4.3 Pelaporan ...................................................................................................................................................... 16

4.3.1 Pelaporan Kegiatan ........................................................................................................... 16

4.3.2 Pelaporan Keuangan ......................................................................................................... 19

4.4 Monitoring dan Evaluasi ................................................................................................................................ 20

4.4.1 Monitoring Tingkat Pusat ................................................................................................. 20

4.4.2 Monitoring Tingkat Daerah ............................................................................................... 20

4.4.3 Evaluasi ............................................................................................................................. 20

4.5 Pengawasan .................................................................................................................................................. 20

4.5.1 Pengawasan oleh Pemerintah .......................................................................................... 20

4.5.2 Pengawasan oleh UNICEF ................................................................................................. 21

Page 9: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

iv

5.1 Prinsip dan Jenis Bantuan ............................................................................................................................. 23

5.2 Perencanaan Dana/Barang/Jasa Tahunan .................................................................................................... 23

5.3 Pola Program Kerjasama Dana/Barang/Jasa ................................................................................................ 23

5.4 Penilaian Kemampuan Manajemen Keuangan .............................................................................................. 27

5.5 Tata Cara Administrasi Keuangan ................................................................................................................. 28

5.5.1 Persyaratan Pokok Administrasi ....................................................................................... 28

5.5.2 Mekanisme Permintaan Dana .......................................................................................... 33

5.5.3 Mekanisme Penyaluran dan Administrasi Dana .............................................................. 35

5.6 Pengadaan Barang dan Jasa ........................................................................................................................ 38

5.8 Standar Satuan Biaya .................................................................................................................................... 40

5.9 Program Kerjasama Teknis ........................................................................................................................... 46

BAB VI PENUTUP ........................................................................................................................................ 47

Daftar Lampiran

1. Pedoman Rencana Kerja Multi Tahun/Multi Year Work Plan 2. Format Laporan Triwulan Tingkat Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota 3. Jenis Bantuan UNICEF 4. Formulir Specimen Tanda Tangan 5. Face Form 6. Format Rencana Anggaran Biaya (RAB) 7. Permintaan Dana/Penggantian Dana 8. Surat Pemberitahuan Pengiriman Dana 9. Formulir Tanda Terima Pengiriman Dana 10. Laporan Keuangan Per Mata Anggaran/Jenis Pengeluaran 11. Laporan Kegiatan 12. Proses Mendapatkan Fasilitas Bebas Bea Masuk dan Pajak 13. Standar Satuan Biaya Maksimum Rapat/Seminar/Temukarya/Pelatihan/Orientasi 14. Surat Permintaan Pembayaran (SPP) 15. Surat Perintah Membayar (SPM) 16. Surat Permintaan Pengadaan Barang 17. Daftar Distribusi Pengadaan Barang 18. Surat Permintaan Pengadaan Jasa 19. Berita Acara Serah Terima Barang/Jasa 20. Form Request Reprogramming 21. Surat Keterangan Tanggungjawab Mutlak (SKTM) 22. Peraturan Dirjen Perbendaharaan No. 81/PB/2011 23. Tugas Pokok dan Tanggung Jawab Kepala SKPD, PJOK, PUMK, dan Staf Keuangan 24. SK Menteri PPN tentang Tim Koordinasi Strategis Pengelolaan Program Kerjasama RI-UNICEF 2011-2015

Page 10: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bagan Organisasi Program Kerjasama ............................................................................................. 8

Gambar 2 Siklus Perencanaan Program Kerjasama ........................................................................................ 14

Gambar 3 Bagan Pelaporan .......................................................................................................................... 19

Gambar 4 Pola PP ....................................................................................................................................... 24

Gambar 5 Pola PD ....................................................................................................................................... 24

Gambar 6 Pola DD1 ..................................................................................................................................... 25

Gambar 7 Pola DD2 ..................................................................................................................................... 26

Gambar 8 Pola PCA ..................................................................................................................................... 27

Gambar 9 Keterangan Jenis Mata Anggaran Kegiatan Rapat/Seminar/Temukarya ............................................. 41

Gambar 10 Keterangan Jenis Mata Anggaran Kegiatan Pelatihan/Orientasi ...................................................... 44

Page 11: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

vi

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ASIA : Analisis Situasi Ibu dan Anak BANGDA : Pembangunan Daerah Bappeda : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappenas : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional BNPB : Badan Nasional Penanggulangan Bencana CPAP : Country Program Action Plan (Rencana Kerja Program Kerjasama) DCT : Direct Cash Transfer (Pengiriman Dana Langsung) FACE : Fund Authorization and Certificate of Expenditure HACT : Harmonized Approach to Cash Transfer KHPPIA : Kelangsungan Hidup, Perkembangan, Perlindungan Ibu dan Anak KIE : Komunikasi, Informasi dan Edukasi K/L : Kementerian/Lembaga KAP : Knowledge, Attitude, Practice LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat MDG : Millenium Development Goals MUSRENBANG : Musyawarah Perencanaan Pembangunan MYWP : Multi Year Work Plan OoE : Object of Expenditure (Kode Pengeluaran) PCA : Project Cooperation Agreement (Kesepakatan Kerjasama Proyek) PJOK : Penanggungjawab Operasional Kegiatan POKJA : Kelompok Kerja PT : Perguruan Tinggi PUMK : Pemegang Uang Muka Kegiatan PA : Payment Advice PP : Peraturan Pemerintah Rakor : Rapat Koordinasi Rakorman : Rapat Koordinasi Manajemen Rakorda : Rapat Koordinasi Daerah Rakormanda : Rapat Koordinasi Manajemen Daerah Ratek : Rapat Teknis RENSTRA : Rencana Strategis RKP : Rencana Kerja Pemerintah RKPD : Rencana Kerja Pemerintah Daerah RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional SDM : Sumber Daya Manusia SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah UNDP : United Nations Development Programme UNFPA : United Nations Fund for Population UNICEF : United Nations Children’s Fund

Page 12: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)Tahun 2005-2025 merupakan kelanjutan

pembangunan sebelumnya yang difokuskan pada upaya penataan kembali berbagai langkah strategis di bidang

pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia, lingkungan hidup, serta kelembagaannya agar Bangsa

Indonesia dapat mengejar ketertinggalan dan mempunyai posisi sejajar, serta daya saing yang kuat di dalam

pergaulan masyarakat internasional.

RPJPN memberikan arah yang sangat kuat untuk mewujudkan Bangsa Indonesia yang berdaya saing salah

satunya melalui pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas yang antara lain ditandai dengan

meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan Gender (IPG), serta tercapainya

pertumbuhan penduduk yang seimbang dengan angka kelahiran total (total fertility rate) sebesar 2,1. Peningkatan

kualitas sumber daya manusia tersebut selanjutnya mengamanatkan perlunya peningkatan berbagai prioritas

program di bidang kesehatan, pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak.

Untuk mendukung pencapaian visi dimaksud, misi Bangsa Indonesia untuk dua puluh tahun ke depan

diarahkan salah satunya untuk mewujudkan Bangsa Indonesia yang berdaya saing yang ditandai dengan: a)

meningkatnya kemauan, dan kesadaran untuk hidup sehat, b) meningkatnya kualitas hidup perempuan,

kesejahteraan, perlindungan anak, penurunan kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi, serta penguatan

kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan jender, serta c) meningkatnya kualitas SDM yang bermartabat dan

berakhlak mulia dan mampu bersaing di era global pada semua jenjang dan jenis pendidikan. RPJPN 2005-2025

dijabarkan lebih lanjut oleh Rencana Jangka Menengah Nasional (RPJMN) setiap lima tahun, dan untuk saat ini

pelaksanaan program pembangunan mengacu pada RPJMN periode 2010-2014 sesuai Peraturan Presiden Nomor 5

tahun 2010.

Prioritas RPJMN 2010-2014 diarahkan untuk menjamin agar visi dan misi Bangsa Indonesia selama lima

tahun dapat diimplementasikan dan diukur keberhasilannya. Prioritas pembangunan tersebut meliputi 11 (sebelas)

prioritas nasional yaitu: (1) reformasi birokrasi dan tata kelola; (2) pendidikan; (3) kesehatan; (4) penanggulangan

kemiskinan; (5) ketahanan pangan; (6) infrastruktur; (7) iklim investasi dan usaha; (8) energi; (9) lingkungan hidup

dan bencana; (10) daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan paskakonflik; serta (11) kebudayaan, kreativitas, dan

inovasi teknologi.

Untuk mendukung sebagian pencapaian RPJMN tersebut, Pemerintah RI dan UNICEF sepakat untuk terus

bekerjasama yang dilandasi oleh perjanjian dasar kerjasama (basic cooperation agreement) tanggal 17 November

1966. Untuk periode 2011-2015 telah disepakati dokumen Rencana Kerja Program Kerjasama (Country Program

Action Plans) Pemerintah RI dengan UNICEF yang ditandatangani pada tanggal 14 Februari 2011. Kerjasama

periode 2011-2015 sangat penting mengingat bersamaan dengan upaya Bangsa Indonesia untuk mencapai target

pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) di tahun 2015. Pencapaian target MDGs secara nasional tidak

terlepas dari upaya pencapaiannya di tingkat daerah sehingga program kerjasama RI-UNICEF juga diarahkan untuk

mendukung program-program pembangunan di daerah sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), Rencana

Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), serta Rencana Kerja Satuan Kerja Perangka Daerah (Renja SKPD) di masing-

Page 13: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

2

masing lokasi kerjasama. Dalam kaitan itu, perlu disusun pedoman umum pelaksanaan program kerjasama

Pemerintah RI dengan UNICEF.

1.2 Landasan Hukum

1) Undang-undang Dasar Tahun 1945, telah mengatur dan menjamin hak anak mengenai kelangsungan

hidup, tumbuh kembang anak serta perlindungan anak dari kekerasan dan diskriminasi. Selain itu, secara

implisit juga diatur hak setiap orang atas status kewarganegaraannya, pembentukan keluarga, pemenuhan

kebutuhan dasar, kesempatan kerja, kesejahteraan tempat tinggal, lingkungan hidup, pelayanan kesehatan

dan jaminan sosial serta perlindungan, penegakan dan pemenuhan HAM.

2) Undang-undang (UU) No. 4 Tahun 1974 tentang Kesejahteraan Anak yang mengatur hak dan perlindungan

anak, yang mencakup hak anak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan dan bimbingan berdasarkan kasih

sayang dalam keluarga untuk mencapai tumbuh kembang anak secara optimal; pelayanan untuk

mengembangkan kemampuan dan kehidupan sosial; pemeliharaan dan perlindungan sejak dalam

kandungan sampai dilahirkan; perlindungan terhadap faktor-faktor yang membahayakan di sekitar

lingkungan hidup anak.

3) UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak mengatur hak dan kewajiban anak, kewajiban dan

tanggung jawab negara dan pemerintah, masyarakat, keluarga dan orang tua, kebutuhan anak yang

berkaitan dengan identitas dan hak anak yang dilahirkan dari perkawinan campuran dengan warga negara

asing, kuasa asuh, perwalian, pengasuhan dan pengangkatan anak. Selain itu, penyelenggarakan

perlindungan anak juga mencakup agama, kesehatan, pendidikan, sosial, dan perlindungan khusus anak.

Hal-hal lain juga diatur dalam undang-undang tersebut antara lain peran masyarakat, pembentukan Komisi

Perlindungan Anak Indonesia, ketentuan pidana yang mencakup pengaturan pidana terhadap tindak

diskriminasi, penelantaran, penyimpangan, pengangkatan anak, kekerasan, perdagangan, transplantasi

organ tubuh atau jual beli organ, dan eksploitasi anak.

4) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengatur Pendidikan Anak Usia Dini sebagai

pendidikan yang ditujukan kepada anak usia 0-6 tahun. Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan

sebelum jenjang pendidikan dasar dan dapat diselenggarakan melalui jalur formal dalam bentuk Taman

Kanak-Kanak (TK), Raudatul Athfal (RA) atau bentuk lain yang sederajat; dan jalur pendidikan nonformal

yaitu yang berbentuk Kelompok Bermain (KB) dan Taman/Tempat Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain

yang sederajat; jalur pendidikan informal, yaitu yang dilakukan oleh keluarga dan atau lingkungan.

5) UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Undang-undang ini

merujuk kepada Undang-undang Dasar tahun 1945 bahwa setiap orang berhak atas pelindungan diri

pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan rasa aman. Peraturan tersebut mencakup perlindungan,

pencegahan, serta pemulihan terhadap korban (suami, istri, anak, orang-orang yang mempunyai hubungan

keluarga dan yang bekerja dalam rumah tangga yang dimaksud), kewajiban aparat penegak hukum, tenaga

kesehatan, pekerja sosial, relawan pendamping, pembimbing rohani, serta ketentuan pidana terhadap

pelaku tindak kekerasan.

6) UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah: “Adanya Hak dan kewajiban daerah. Hak daerah

adalah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya, sedangkan kewajiban daerah terkait

dengan antara lain peningkatan pelayanan dasar pendidikan, penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan,

serta mewujudkan keadilan dan pemerataan. Terkait dengan kewajiban daerah tersebut, dinyatakan juga

Page 14: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

3

adanya kewajiban kepala daerah untuk melaporkan hasil penyelenggraan pemerintah daerah kepada

Presiden melalui Mendagri untuk Gubernur, dan kepada Mendagri melalui Gubernur untuk bupati/walikota.”

7) UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembanguan Nasional. Penyusunan perencanaan

pembangunan menggunakan pendekatan partisipatif (melibatkan seluruh pemangku kepentingan

pembangunan daerah), teknokratik (menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah yang didukung

dengan data dan indikator yang akurat), atas-bawah & bawah-atas (dilaksanakan menurut jenjang

pemerintahan yang hasilnya diselaraskan melalui musyawarah nasional, provinsi, kabupaten/kota,

kecamatan, dan desa), konsultatif (dikonsultasikan menurut jenjang pemerintahan sebelum ditetapkan

menjadi perda).”

8) UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengatur antara lain pertumbuhan dan perkembangan anak

sejak dalam kandungan, masa bayi, pra-sekolah dan usia sekolah. Lingkungan yang terdekat dengan anak

diatur dalam kesehatan keluarga termasuk pengaturan kelahiran, kesehatan pra-kehamilan, kehamilan dan

pasca persalinan. Pengaturan ini juga merupakan bentuk perlindungan terhadap keberlangsungan hidup

anak. Di samping itu, undang-undang ini mengatur lingkungan terdekat lainnya dengan anak yang

mencakup sekolah, lingkungan sekitar tempat tinggal, dan masyarakat. Undang-undang ini secara jelas dan

tegas mengatur pola peran, tugas dan tanggung jawab serta kewenangan pemerintah, antara lain

perlindungan ibu dan anak, peran masyarakat, serta sanksi terhadap berbagai pelanggaran.

9) Peraturan Pemerintah (PP) No. 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan

pemerintahan daerah dilakukan oleh pemerintah dibawah koordinasi Menteri Dalam Negeri. Pembinaan

tersebut meliputi koordinasi, pemberian pedoman, bimbingan, supervisi, konsultasi, pendidikan dan

pelatihan, perencanaan, penelitian dan pengembangan, serta monitoring dan evaluasi.

10) PP No. 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Evaluasi

Kemampuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data

secara sistematis terhadap kemampuan penyelenggaraan otonomi daerah yang meliputi aspek

kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah.

11) PP No. 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah. Pemerintah daerah diwajibkan menyusun dokumen Rencana

Pembangunan Daerah yang terdiri dari RPJPD, RPJMD, serta RKPD.

12) PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah, pemerintah provinsi,

dan pemerintah kabupaten/kota.

13) PP No. 10 tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri Dan Penerimaan Hibah. Hibah

terdiri dari Hibah Yang Terencana dan Hibah Langsung. Pelaksanaan hibah dilakukan sesuai mekanisme

APBN.

14) Intruksi Presiden (Inpres) No. 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan. Rencana

Tindak Upaya Pencapaian Tujuan MDGs salah satunya melalui penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD)

yang memuat antara lain sasaran, strategi, tindakan, keluaran, serta pembiayaan daerah dalam rangka

mempercepat pencapaian tujuan MDGs.

15) Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Page 15: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

4

16) Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) No. 57/PMK.05/2007 tentang Pengelolaan Rekening Milik

Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja.

17) Permenkeu No. 196/PMK.05/2008 tentang Tata Cara Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

Belanja Subsidi dan Belanja Lain-Lain Pada Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan

18) Permenkeu No. 191/PMK.05/2011 tentang Mekanisme Pengelolaan Hibah.

19) Permenkeu No. 230/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi Hibah

20) Permenkeu No. 37/PMK.02/2012 Stándar Satuan Biaya Tahun Anggaran 2013

21) Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-81/PB/2011 tentang Tata Cara Pengesahan Hibah

Langsung Bentuk Uang dan Penyampaian Memo Pencatatan Hibah Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat

Berharga.

22) Agreement between The United Nations Children’s Fund and The Government of Indonesia yang

ditandatangani tanggal 17 November 1966.

23) Country Program Action Plan (CPAP) / Rencana Kerja Program Kerjasama tahun 2011-2015 antara

Pemerintah Repulik Indonesia yang ditandatangani oleh UNICEF dan Pemerintah Indonesia pada tanggal

14 Februari 2011.

1.3 Tujuan Penyusunan Pedoman

Pedoman ini bertujuan untuk memberikan acuan bagi pelaksanaan program kerjasama Pemerintah RI

dengan UNICEF periode tahun 2011 s.d 2015 yang dilaksanakan oleh kementerian/lembaga di tingkat pusat, SKPD

di tingkat daerah yang memperoleh hibah UNICEF serta pihak lain yang berkepentingan, seperti Lembaga Swadaya

Masyarakat (LSM) dan Perguruan Tinggi (PT).

1.4 Ruang Lingkup Pedoman

Ruang lingkup pedoman ini mencakup pengaturan umum tentang pelaksanaan program kerjasama yang

meliputi latar belakang, gambaran umum program kerjasama, struktur organisasi dan tugas tim koordinasi,

pengelolaan program kerjasama, serta tata cara administrasi.

Page 16: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

5

BAB II GAMBARAN UMUM PROGRAM KERJASAMA

2.1 Tujuan Program Kerjasama

Tujuan umum program kerjasama antara Pemerintah RI dan UNICEF sebagaimana dituangkan dalam

Piagam Country Program Action Plan (CPAP) 2011-2015 adalah untuk membantu pemenuhan hak-hak anak dan

perempuan melalui kelangsungan hidup, perkembangan, perlindungan ibu dan anak (KHPPIA).

2.2 Ruang Lingkup Program Kerjasama

Untuk mencapai tujuan umum tersebut, ruang lingkup program kerjasama terdiri dari beberapa Komponen

Program (Program Component/PC), yaitu:

1) Pengembangan Kebijakan Sosial dan Monitoring (Social Policy and Monitoring). Program ini bertujuan

untuk mengembangkan kebijakan, penguatan kapasitas kelembagaan, serta penguatan analisis dan

monitoring situasi ibu dan anak di Indonesia.

2) Kelangsungan Hidup dan Perkembangan Anak (Child Survival and Development). Memberikan dukungan

dalam memecahkan masalah disparitas status kesehatan dan gizi masyarakat.

3) Pendidikan dan Perkembangan Remaja (Education and Adolescent Development). Memberikan advokasi

untuk kebijakan peningkatan sistem pendidikan dan regulasi untuk peningkatan partisipasi pendidikan,

termasuk untuk tanggap darurat.

4) Perlindungan Anak (Child Protection). Mendukung penguatan sistem perlindungan anak yang

komprehensif di tingkat pusat dan daerah, yang terdiri dari komponen kerangka hukum dan kebijakan;

sistem kesejahteraan sosial anak termasuk pencatatan kelahiran; sistem peradilan yang ramah anak; serta

data dan informasi perlindungan anak.

5) Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication, Resource Moblisation and

Partnership). Mendukung seluruh area kerjasama melalui Communication for Development (C4D) serta

menjalin kemitraan dengan media dan institusi lain.

2.3 Lokasi Program Kerjasama dan Perwakilan UNICEF di Daerah

2.3.1 Provinsi

Lokasi program kerjasama meliputi 14 (empat belas) provinsi yang dipilih berdasarkan 2 (dua) kriteria yaitu

indikator pencapaian MDGs dan kapasitas fiskal daerah. Provinsi tersebut adalah:

1) Aceh

2) Sumatera Utara

3) Banten

4) Jawa Barat

5) Jawa Tengah

6) Jawa Timur

7) Nusa Tenggara Barat

8) Nusa Tenggara Timur

9) Sulawesi Selatan

Page 17: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

6

10) Sulawesi Barat

11) Maluku

12) Maluku Utara

13) Papua Barat

14) Papua

2.3.2 Kabupaten/Kota

Lokasi kabupaten/kota dipilih oleh pemerintah provinisi, dengan mempertimbangkan:

1) Program dan komitmen pendanaan dari periode 2006-2010 yang masih berlangsung.

2) Indikator MDGs dan kapasitas fiskal daerah.

2.3.3 Lokasi lainnya

Program kerjasama juga dapat meliputi daerah-daerah lain yang tidak disebutkan dalam nomor 2.3.1 dan

2.3.2. Daerah-daerah lain tersebut merupakan daerah yang terkena bencana dan daerah yang karena

kekhususannya menjadi lokasi penelitian atau studi.

2.3.4 Perwakilan UNICEF di Daerah

Untuk mendukung pelaksanaan program kerjasama di daerah, UNICEF memiliki perwakilan sebagai

berikut:

1) Field Office (FO) UNICEF Banda Aceh mencakup wilayah Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.

2) FO UNICEF Surabaya mencakup wilayah Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.

3) FO UNICEF Makassar mencakup wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku Utara, dan

Maluku.

4) FO UNICEF Kupang mencakup wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

5) FO UNICEF Jayapura mencakup wilayah Provinsi Papua Barat dan Papua.

Khusus untuk pemerintah daerah di Provinsi Jawa Barat dan Banten dicakup oleh perwakilan pusat (country

office) UNICEF di Jakarta.

2.4 Prinsip Program Kerjasama

1) Program kerjasama di daerah merupakan satu kesatuan dengan program kerjasama di tingkat pusat yang

didasarkan pada piagam perjanjian kerjasama Pemerintah RI dan UNICEF yang disebut Rencana Kerja

Program Kerjasama atau Country Program Action Plan (CPAP).

2) Program kerjasama Pemerintah RI dan UNICEF harus dilihat sebagai prioritas dalam upaya pembangunan

SDM untuk peningkatan Kelangsungan Hidup, Perkembangan, Perlindungan Ibu dan Anak (KHPPIA). Oleh

karena itu, program kerjasama UNICEF merupakan pendukung atau stimulan bagi program-program

pembangunan SDM yang dilaksanakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah.

3) Program kerjasama UNICEF sebagai salah satu sumber pembiayaan dalam program kerjasama ini,

dipandang sebagai program kerjasama untuk mendukung peningkatan peran provinsi dalam rangka

mengoptimalkan upaya pemerataan pembangunan SDM di daerah melalui fasilitasi program di

kabupaten/kota, dan replikasi program di luar lokasi kerjasama dengan UNICEF.

Page 18: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

7

4) Pola penyelenggaraan Pembangunan SDM diarahkan untuk mendorong prakarsa daerah agar dapat

mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya (resources) daerah itu sendiri. Dalam prosesnya, dituntut

adanya transparansi, akuntabilitas publik, dukungan masyarakat, berkelanjutan, serta berorientasi pada visi

dan misi yang jelas.

5) Dalam program kerjasama ini dibutuhkan interaksi yang positif dan dinamis di antara semua

komponen/pelaku pembangunan di daerah, yaitu eksekutif, legislatif, dan masyarakat pada setiap

keputusan dan pelaksanaan kebijakan program sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

6) Kebijakan-kebijakan operasional berupa materi dalam bentuk pedoman atau petunjuk lainnya yang relevan

dengan pelaksanaan program kerjasama RI-UNICEF agar dipergunakan, dengan tetap mempertimbangkan

kemajemukan etnis dan budaya daerah sejauh tidak bertentangan dengan pedoman ini.

Page 19: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

8

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS TIM KOORDINASI

3.1 Struktur Organisasi Program Kerjasama

Gambar 1 Bagan Organisasi Program Kerjasama

Kedudukan Penanggung Jawab Tim Koordinasi Tim Pelaksana Program

Pusat

Provinsi

Kabupaten/ Kota

Keterangan Gambar:

Secara umum hubungan antar lini adalah garis koordinasi dan konsultasi baik antara Penanggung Jawab, Tim Koordinasi dan Tim Pelaksana Program. Perbedaan utama terletak pada hubungan antara Pusat kepada Provinsi yang merupakan garis Instruksi/Fasilitasi.

Garis Instruksi/Fasilitasi

Garis Konsultasi

Garis Koordinasi dan Konsultasi

Menteri PPN/ Bappenas, Mendagri,

Menteri K/L

Tim Pengarah (Eselon I K/L, Rep. UNICEF)

Tim Teknis (Eselon II K/L, Dep. Rep. &

Head Cluster UNICEF)

Sekretariat

Tim Pelaksana K/L , LSM, PT,

UNICEF

Gubernur

Tim KHPPIA (Kepala SKPD, LSM/PT,

CFO UNICEF)

Sekretariat

Bupati/Walikota

Tim KHPPIA (Kepala SKPD, LSM/PT,

CFO UNICEF)

Sekretariat

Tim Pelaksana SKPD, LSM, PT

Tim Pelaksana SKPD, LSM, PT

Pokja KSM Pokja KHA

Pokja PPR Pokja PA

Pokja Komunikasi

Page 20: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

9

Struktur Organisasi Program Kerjasama Pemerintah RI-UNICEF periode 2011-2015 terdiri dari (1)

Penanggung Jawab Tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota; (2) Tim Koordinasi Tingkat Pusat, Provinsi, dan

Kabupaten/Kota; (3) serta Tim Pelaksana Program Tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota.

Tim Koordinasi Tingkat Pusat dibentuk dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Perencanaan Pembangunan

Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor Kep.51/M.PPN/HK/04/2011 tentang

Pembentukan Tim Koordinasi Strategis Pengelolaan Program Kerjasama Pemerintah RI-UNICEF Periode 2011-

2015. Adapun susunan keanggotaan sebagaimana terlampir (Lampiran 23).

Tim Koordinasi Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota dibentuk berdasarkan surat keputusan (SK) Kepala

Daerah (Gubernur/Bupati/Walikota), dengan penentuan tugas menyesuaikan kebutuhan masing-masing daerah,

berdasarkan dokumen rencana program kerjasama/CPAP 2011-2015. Selain itu, disepakati pula bahwa UNICEF

merupakan bagian dari Tim Koordinasi yang peranannya disesuaikan dengan masing-masing Kelompok Kerja

(Pokja) atau Cluster dan Tim KHPPIA di tingkat pusat dan daerah (provinsi/kabupaten/kota).

3.2 Tugas Tim Koordinasi Tingkat Pusat

Tim Koordinasi tingkat pusat terdiri dari Tim Pengarah, Tim Teknis, Kelompok Kerja (Pokja), Tim Pelaksana

Program, dan Sekretariat Pusat yang memiliki tugas sebagaimana dijelaskan pada pembahasan berikutnya.

3.2.1 Tim Pengarah

Tim Pengarah terdiri dari pejabat Eselon I Kementerian/Lembaga tingkat pusat yang bertugas:

1) Mengarahkan pelaksanaan Koordinasi Strategis kerjasama RI-UNICEF tahun 2011–2015 sesuai dengan

Country Program Action Plan (CPAP) dan kebijakan pembangunan pemerintah seperti yang tertuang dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;

2) Mengarahkan proses perencanaan program rencana kerja multi tahun/MYWP (Multi Year Work Plan) di

tingkat pusat maupun di tingkat daerah;

3) Mengarahkan dan memberi masukan kepada Tim Teknis Kerjasama RI-UNICEF periode 2011-2015

mengenai substansi materi komponen program kerjasama (1) Pengembangan Kebijakan Sosial dan

Monitoring (2) Kelangsungan Hidup dan Perkembangan Anak, termasuk di dalamnya program Kesehatan

dan Gizi serta program Air Minum dan Sanitasi; (3) Pendidikan dan Perkembangan Remaja; (4)

Perlindungan Anak; dan (5) Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan.

4) Mengarahkan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program kerjasama di tingkat pusat dan daerah;

5) Mengarahkan evaluasi pelaksanaan program satu tahunan, tengah program dan akhir program di tingkat

pusat dan daerah;

6) Mengevaluasi pelaksanaan komitmen kerjasama antara pihak Pemerintah Indonesia dengan pihak UNICEF

agar sesuai dengan kesepakatan perjanjian, sebagaimana tertuang dalam Country Program Action Plan.

3.2.2 Tim Teknis

Tim Teknis terdiri dari pejabat Eselon II Kementerian/Lembaga tingkat pusat, dan pimpinan lembaga non-

pemerintah terkait yang bertugas:

1) Membuat jadual dan rencana kerja kegiatan Tim Koordinasi Program UNICEF.

Page 21: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

10

2) Menyusun Pedoman Umum Pelaksanaan Koordinasi Strategis Kerjasama Pemerintah RI-UNICEF tahun

2011-2015 yang meliputi Struktur Organisasi dan Tata Kerja, Pengelolaan Program Kerjasama, dan Tata

Cara Pengelolaan Hibah UNICEF.

3) Menyusun perencanaan program kerja multi tahun (Multi Year Work Plan) yang meliputi: (1)

Pengembangan Kebijakan Sosial dan Monitoring (2) Kelangsungan Hidup dan Perkembangan Anak,

termasuk di dalamnya program Kesehatan dan Gizi serta program Air Minum dan Sanitasi; (3) Pendidikan

dan Perkembangan Remaja; (4) Perlindungan Anak; dan (5) Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan

Kemitraan.

4) Melakukan pemantauan pelaksanaan Koordinasi Strategis Program Kerjasama Pemerintah RI-UNICEF di

tingkat pusat dan daerah;

5) Mengevaluasi pelaksanaan Koordinasi Strategis Kerjasama Pemerintah RI-UNICEF secara periodik.

3.2.3 Kelompok Kerja (Pokja)

Di dalam Tim Koordinasi Tingkat Pusat dibentuk juga kelompok kerja (Pokja) yang terdiri dari (1) Pokja

Kelangsungan Hidup dan Tumbuh Kembang Anak (KHA)/Child Survival and Development (CSD); (2) Pokja

Pendidikan dan Perkembangan Remaja (PPR)/Education and Adolescent Development (EAD); (3) Pokja

Perlindungan Anak (PA)/Child Protection (CP), (4) Pokja Kebijakan Sosial dan Monitoring (KSM)/Social Policy and

Monitoring (SPM); (5) dan Pokja Komunikasi/Communication (Comm). Tugas Pokja diantaranya:

1) Mengkoordinasikan perencanaan program tiga (3) bulanan, enam (6) bulanan, dan tahunan di Pokja

masing-masing;

2) Melaksanakan asistensi dan fasilitasi program yang bersifat lintas kementerian/lembaga kepada provinsi

dan jika diperlukan hingga kabupaten/kota;

3) Melakukan pengkajian dan pengembangan dalam rangka mendukung program kerjasama di Pokja masing-

masing;

4) Melakukan pemantauan dan evaluasi program kerjasama, hasilnya disampaikan kepada Tim Teknis.

3.2.4 Tim Pelaksana Program Tingkat Pusat

Tim pelaksana program tingkat pusat terdiri dari kementerian/lembaga pemerintah anggota Pokja yang

relevan pada masing-masing program. Selain itu, pelaksana program dapat dibentuk langsung oleh pihak UNICEF,

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Perguruan Tinggi (PT), dan organisasi kemasyarakatan lainnya. Tugas Tim

Pelaksana Program Tingkat Pusat yaitu:

1) Menyusun pedoman umum/teknis mengenai program yang relevan;

2) Melakukan advokasi dan kajian pengembangan dalam rangka mendukung program kerjasama;

3) Memberikan fasilitasi dan asistensi kepada pemerintah daerah melalui SKPD yang relevan dengan

pelaksana program;

4) Melaksanakan kegiatan kerjasama sesuai dengan tupoksi masing-masing organisasi;

5) Menyusun laporan kegiatan kerjasama sesuai dengan format monitoring dan evaluasi yang disepakati;

Page 22: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

11

6) Melakukan monitoring dan evaluasi program di tingkat daerah melalui SKPD yang relevan dengan

pelaksana program kerjasama, yang selanjutnya disampaikan dalam forum Pokja.

3.2.5 Sekretariat Pusat

Sekretariat pelaksana program kerjasama RI-UNICEF di tingkat pusat terdiri dari Sekretariat Kerjasama RI-

UNICEF di Kedeputian Bidang Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan c.q Direktorat Kesehatan dan Gizi

Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas, dan Sekretariat KHPPIA di Direktorat Jenderal Bina Pembangunan

Daerah c.q Direktorat Pengembangan Wilayah Kementerian Dalam Negeri. Tugas Sekretariat Pusat yaitu:

1) Membantu tugas Tim Teknis dalam mengkoordinasikan penyusunan rencana, pelaksanaan, monitoring dan

evaluasi program kerjasama RI-UNICEF;

2) Mempersiapkan materi dan jadual kegiatan untuk Tim Pengarah dan Tim Koordinasi Pusat;

3) Mempersiapkan pelaksanaan teknis untuk kegiatan Tinjauan Tengah Tahun, Tinjauan Tahunan, Tinjauan

Tengah Program dan Tinjauan Akhir;

4) Menyusun rumusan laporan pelaksanaan program kerjasama secara nasional;

5) Memberikan dukungan teknis dalam pelaksanaan program kerjasama di tingkat pusat dan daerah.

3.3 Tugas Tim Koordinasi Tingkat Provinsi

Tim koordinasi tingkat provinsi terdiri dari Tim KHPPIA Provinsi, Tim Pelaksana Program Tingkat Provinsi,

dan Sekretariat KHPPIA Provinsi yang memiliki tugas sebagaimana dijelaskan pada pembahasan berikutnya.

3.3.1 Tim KHPPIA Provinsi

Tim KHPPIA Provinsi terdiri dari unit organisasi/instansi terkait di tingkat provinsi, LSM/PT/Organisasi

Profesi/Organisasi Sosial Keagamaan di ibukota provinsi, serta UNICEF, yang dibentuk dengan Surat Keputusan

Gubernur dan diketuai Kepala Bappeda Provinsi. Tim ini bertanggung jawab terhadap koordinasi perencanaan,

pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi program kerjasama di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Tugas Tim

KHPPIA Provinsi yaitu:

1) Mengkoordinasikan penyusunan rencana kerja tingkat provinsi dan kabupaten/kota;

2) Menyelenggarakan forum perencanaan program di daerah;

3) Mengkoordinasikan pemanfaatan seluruh sumber dana termasuk program kerjasama UNICEF untuk

mendukung rencana program pembangunan SDM;

4) Memfasilitasi penyediaan ruang kerja untuk staf perwakilan UNICEF dan ruang kerja dan sarana

pendukung untuk sekretariat termasuk staf pendukung non PNS;

5) Memfasilitasi penyediaan staf PNS atau Non-PNS untuk mendukung kesekretariatan KHPPIA;

6) Memberikan dukungan teknis dalam pelaksanaan program kerjasama di daerah;

7) Menyiapkan laporan pelaksanaan program ke tingkat pusat yang terdiri dari laporan triwulanan / 3 (tiga)

bulanan, tengah tahun, laporan akhir tahun, laporan tengah program, serta laporan akhir program.

Page 23: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

12

3.3.2 Tim Pelaksana Program Tingkat Provinsi

Tim Pelaksana Program Tingkat Provinsi terdiri atas Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD), Lembaga

Swadaya Masyarakat, Perguruan Tinggi, dan organisasi kemasyarakatan lainnya, selama organisasi tersebut

memenuhi kaidah badan hukum sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Tugas Tim Pelaksana

Program Tingkat Provinsi yaitu:

1) Menyusun pedoman umum/teknis mengenai program yang relevan;

2) Melakukan advokasi dan kajian pengembangan dalam rangka mendukung program kerjasama;

3) Memberikan fasilitasi dan asistensi kepada pemerintah daerah melalui SKPD kabupaten/kota yang relevan

dengan tupoksi Tim Pelaksana Program masing-masing;

4) Melakukan pemantauan dan evaluasi program kerjasama selanjutnya disampaikan dalam forum pertemuan

Tim KHPPIA.

3.3.3 Sekretariat Provinsi

Sekretariat Provinsi adalah Sekretariat KHPPIA Tingkat Provinsi di Bappeda Provinsi yang memiliki tugas

yaitu:

1) Membantu tim KHPPIA dalam menyusun rencana kerja, pemantauan dan evaluasi program kerjasama RI-

UNICEF;

2) Mengkonsolidasikan usulan kegiatan provinsi dan kabupaten/kota;

3) Menyiapkan laporan pertanggungjawaban program kerjasama yang bersumber dari UNICEF sesuai dengan

pedoman umum;

4) Mempersiapkan pelaksanaan Rapat Koordinasi, Tinjauan Tengah Tahun, Tinjauan Tahunan, Tinjauan

Tengah Program dan Tinjauan Akhir;

5) Membantu Tim KHPPIA menyiapkan laporan pelaksanaan program kerjasama.

3.4 Tugas Tim Koordinasi Tingkat Kabupaten/Kota

Tim koordinasi tingkat kabupaten/kota terdiri dari Tim KHPPIA Kabupaten/Kota, Tim Pelaksana Program

Tingkat Kabupaten/Kota, dan Sekretariat Kabupaten/Kota yang memiliki tugas sebagaimana dijelaskan pada

pembahasan berikutnya.

3.4.1 Tim KHPPIA Kabupaten/Kota

Tim KHPPIA Kabupaten/Kota adalah tim yang terdiri dari unit organisasi/instansi terkait di tingkat

kabupaten/kota, dan LSM/PT/Organisasi Profesi/ Organisasi Sosial Keagamaan di kabupaten/kota, yang dibentuk

setiap periode country program melalui Surat Keputusan Bupati/Walikota dan secara fungsional berada di bawah

koordinasi Bappeda Kabupaten/Kota. Tugas Tim KHPPIA Kabupaten/Kota yaitu:

1) Menyusun rencana program kabupaten/kota;

2) Mengkoordinasikan pemanfaatan seluruh sumber dana termasuk program kerjasama UNICEF untuk

mendukung rencana program pembangunan SDM Dini;

Page 24: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

13

3) Menyediakan ruang kerja dan sarana pendukung untuk Sekretariat;

4) Menyediakan staf PNS maupun Non-PNS untuk mendukung pelaksanaan kegiatan KHPPIA;

5) Mengkoordinasikan penyusunan rencana kerja kabupaten/kota;

6) Bertanggung-jawab atas koordinasi perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi program

kerjasama di kabupaten/kota;

7) Menyiapkan laporan akhir kerjasama berdasarkan output dan indikator yang tercantum dalam rencana.

3.4.2 Tim Pelaksana Program Tingkat Kabupaten/Kota

Tim Pelaksana Program Tingkat Kabupaten/Kota terdiri dari SKPD, LSM, Perguruan Tinggi, dan organisasi

kemasyarakatan lainnya, selama organisasi tersebut memenuhi kaidah badan hukum sesuai dengan peraturan

perundangan yang berlaku. Tugas Tim Pelaksana Program Tingkat Kabupaten/Kota yaitu:

1) Menyusun pedoman umum/teknis mengenai program yang relevan;

2) Melakukan advokasi dan kajian pengembangan dalam rangka mendukung program kerjasama;

3) Memberikan fasilitasi dan asistensi kepada masyarakat sesuai dengan tupoksi SKPD masing-masing;

4) Melakukan pemantuan dan evaluasi program kerjasama selanjutnya disampaikan dalam forum pertemuan

Tim KHPPIA.

3.4.3 Sekretariat Kabupaten/Kota

Sekretariat Kabupaten/Kota adalah Sekretariat KHPPIA Tingkat Kabupaten/Kota di Bappeda

Kabupaten/Kota yang memiliki tugas yaitu:

1) Mengkoordinasikan penyusunan rencana kerja program kerjasama RI-UNICEF;

2) Menyusun rencana kerja Sekretariat Kerjasama RI-UNICEF;

3) Mempersiapkan materi dan jadual kegiatan untuk Tim KHPPIA;

4) Mempersiapkan pelaksanaan Tinjauan Tahunan, Tinjauan Tengah Tahunan dan Tinjauan Akhir;

5) Menyiapkan laporan pelaksanaan program kerjasama.

Page 25: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

14

BAB IV PENGELOLAAN PROGRAM KERJASAMA

4.1 Perencanaan

Perencanaan program dilakukan melalui perencanaan dua tahunan yang terdiri dari perencanaan program

kerjasama tahun 2011-2012, perencanaan tahun 2013-2014, serta perencanaan tahun 2015. Tujuan dari model

perencanaan tersebut adalah agar proses perencanaan menjadi lebih ringan, lebih fleksibel, dan sesuai dengan

siklus perencanaan dan penganggaran pemerintah. Siklus perencanaan program kerjasama tahun 2011-2015 dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2 Siklus Perencanaan Program Kerjasama

Page 26: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

15

4.1.1 Perencanaan Tingkat Pusat

Pada perencanaan di tingkat pusat, Pokja menyusun draf rencana kerja dua tahunan (multi-year work

plan/MYWP) pada minggu pertama Bulan Januari sampai dengan minggu pertama Bulan Februari. Draft MYWP

Pusat akan disampaikan oleh Bappenas kepada Kementerian Dalam Negeri. Selanjutnya, Kementerian Dalam

Negeri menyampaikan Draf MYWP tersebut kepada Pemerintah Daerah yang kemudian draf tersebut ditinjau oleh

Tim KHPPIA Provinsi. Hasil tinjauan dari provinsi akan menjadi masukan bagi Pokja dan Tim Teknis untuk

memfinalisasi hasil antara (intermediate results) dan kegiatan-kegiatan (milestones), sehingga draft MYWP dapat

difinalkan. MYWP ditandatangani pada minggu ke-3 (tiga) Bulan Februari oleh Bappenas dan UNICEF, dan

selanjutnya MYWP tersebut disampaikan kepada Kementerian Dalam Negeri untuk diteruskan kepada pemerintah

daerah.

4.1.2 Perencanaan Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota

Pada perencanaan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, Tim KHPPIA provinsi dan kabupaten/kota

melakukan proses penyusunan MYWP pada minggu pertama Bulan Februari (bersamaan dengan diterimanya draf

MYWP Pusat) sampai dengan minggu ke-4 (empat). MYWP provinsi/kabupaten/kota hanya difokuskan pada

kegiatan-kegiatan (milestones) yang akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota. Draft MYWP tersebut akan

difinalisasi setelah MYWP ditandatangani. MYWP provinsi/kabupaten/kota ditandatangani oleh Kepala Bappeda

Provinsi dan FO UNICEF pada minggu ke-4 (empat) Bulan Februari.

4.2 Pelaksanaan

Pelaksanaan program kerjasama dilakukan secara mandiri oleh masing-masing instansi/organisasi

pengelola program. Untuk optimalisasi pelaksanaan program, perlu adanya koordinasi program/kegiatan secara

intensif oleh instansi/organisasi terkait di tingkat pusat maupun daerah.

4.2.1 Pelaksanaan Tingkat Pusat

Setiap kementerian/lembaga terkait pengelola program bertanggung jawab atas program kerjasama

UNICEF dengan menetapkan Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PJOK) dan Pemegang Uang Muka Kerja

(PUMK). PJOK bertanggung jawab dalam teknis pelaksanaan program dan bersama PUMK bertanggung jawab

dalam pengelolaan keuangan dana program kerjasama UNICEF. PJOK adalah Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

yang ditunjuk dan/atau diberi kewenangan oleh pejabat setingkat Eselon I untuk bertanggungjawab atas

pelaksanaan program kerjasama dengan UNICEF. PUMK adalah Bendahara Pengeluaran yang ditunjuk dan/atau

diberi kewenangan oleh pejabat setingkat Eselon I untuk bertanggungjawab atas pengelolaan dana program

kerjasama dengan UNICEF. Untuk tingkat pusat, PJOK dijabat minimal oleh Pejabat Eselon IV atau III, dan PUMK

dapat dijabat oleh Staf. Untuk mempertahankan kesinambungan dan kelayakan pelaporan dan pembukuan

keuangan dana dukungan UNICEF, sedapat mungkin PUMK adalah staf yang berpengalaman dan mengerti tata

cara pelaporan keuangan dan dibantu oleh Staf Keuangan. Ringkasan tugas pokok dan tanggungjawab PJOK,

PUMK dan Staf Keuangan dapat dilihat dalam Lampiran 22.

Setiap kementerian/lembaga melaksanakan program/kegiatan sesuai rencana dan anggaran yang telah

disepakati sebagaimana tertuang dalam MYWP. Untuk mengkoordinasikan pelaksanaan program, dilakukan rapat-

rapat rutin seperti rapat Pokja, rapat tim fasilitasi, atau rapat tim teknis yang dikoordinir oleh Bappenas dan

Kementerian Dalam Negeri.

Page 27: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

16

4.2.2 Pelaksanaan Tingkat Provinsi

Pemerintah Provinsi bertanggung jawab atas program kerjasama UNICEF dengan menetapkan

Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PJOK), dan Pemegang Uang Muka Kerja (PUMK) dan dapat dibantu

oleh Staf Keuangan pada masing-masing unit pengelola terkait yang menerima langsung dana program kerjasama

UNICEF.

PJOK bertanggung jawab dalam teknis pelaksanaan program dan bersama PUMK bertanggung jawab

dalam pengelolaan keuangan dana program kerjasama UNICEF. PJOK adalah Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

yang ditunjuk dan/atau diberi kewenangan oleh Gubenur untuk bertanggungjawab atas pelaksanaan program

kerjasama dengan UNICEF. PUMK adalah Bendahara Pengeluaran yang ditunjuk dan/atau diberi kewenangan oleh

Gubenur untuk bertanggungjawab atas pengelolaan dana program kerjasama dengan UNICEF. Untuk

mempertahankan kesinambungan dan kelayakan pelaporan dan pembukuan keuangan dana dukungan UNICEF,

sedapat mungkin PUMK adalah staf yang berpengalaman dan mengerti tata cara pelaporan keuangan dan dibantu

oleh Staf Keuangan. Ringkasan tugas pokok dan tanggungjawab Kepala SKPD, PJOK, PUMK dan Staf Keuangan

dapat dilihat dalam Lampiran 22.

4.2.3 Pelaksanaan Tingkat Kabupaten/Kota

Pemerintah Kabupaten/Kota bertanggung jawab atas program kerjasama UNICEF dengan menetapkan

Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PJOK), dan Pemegang Uang Muka Kerja (PUMK) dan dapat dibantu Staf

Keuangan di Bappeda dan SKPD terkait yang menerima langsung dana program kerjasama UNICEF.

PJOK bertanggung jawab dalam teknis pelaksanaan program dan bersama PUMK bertanggung jawab

dalam pengelolaan keuangan dana program kerjasama UNICEF. PJOK adalah Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

yang ditunjuk dan/atau diberi kewenangan oleh Bupati/Walikota untuk bertanggungjawab atas pelaksanaan program

kerjasama dengan UNICEF. PUMK adalah Bendahara Pengeluaran yang ditunjuk dan/atau diberi kewenangan oleh

Bupati/Walikota untuk bertanggungjawab atas pengelolaan dana program kerjasama dengan UNICEF. Untuk

mempertahankan kesinambungan dan kelayakan pelaporan dan pembukuan keuangan dana dukungan UNICEF,

sedapat mungkin PUMK adalah staf yang berpengalaman dan mengerti tata cara pelaporan keuangan dan dibantu

oleh Staf Keuangan. Ringkasan tugas pokok dan tanggungjawab Kepala SKPD, PJOK, PUMK dan Staf Keuangan

dapat dilihat dalam Lampiran 22.

4.3 Pelaporan

4.3.1 Pelaporan Kegiatan

Pelaporan kegiatan dilakukan dalam rangka mengetahui tingkat capaian pelaksanaan kegiatan program

kerjasama yang berada di tingkat pusat dan daerah. Kegiatan ini dilakukan secara berjenjang dari pemerintah

kabupaten/kota kepada pemerintah provinsi, dan pemerintah provinsi kepada pemerintah pusat. Hal ini dapat

dijelaskan pada pembahasan berikutnya.

4.3.1.1 Pelaporan Kegiatan Tingkat Kabupaten/Kota

1) Laporan Kegiatan Kabupaten/Kota dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Laporan kegiatan disusun oleh tiap SKPD pelaksana di Kabupaten/Kota, sesuai format Lampiran 10.

Page 28: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

17

b) Laporan Kegiatan disampaikan kepada Bupati/Walikota melalui Tim KHPPIA, maksimal 1 minggu

setelah pelaksanaan kegiatan.

c) Laporan Kegiatan ini digunakan untuk: (i) salah satu bahan untuk pengesahan penggunaan dana

hibah; (ii) memantau (monitoring) kemajuan pelaksanaan program di SKPD terkait oleh Ketua Tim

KHPPIA Kabupaten/Kota.

d) Jenis kegiatan yang dilaporkan adalah sebagaimana dijelaskan pada Lampiran 3.

e) Laporan Kegiatan ini dapat juga dikembangkan sesuai kebutuhan dari masing-masing komponen

program.

2) Laporan Triwulan Kabupaten/Kota dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Laporan triwulan atau 3 (tiga) bulanan disusun oleh Tim KHPPIA Kabupaten/Kota sesuai format

Lampiran 2.

b) Laporan ini merupakan kompilasi dari Laporan Kegiatan pada poin (1) di atas dan didiskusikan dalam

forum KHPPIA.

c) Bupati/Walikota menyampaikan Laporan Triwulanan kepada Gubernur melalui Tim KHPPIA Provinsi

dan tembusan disampaikan kepada Tim KHPPIA Pusat.

d) Laporan Triwulan kabupaten/kota disampaikan maksimal 2 minggu setelah dilakukan forum koordinasi

KHPPIA dalam bentuk hardcopy maupun softcopy.

e) Laporan Triwulan kabupaten/kota digunakan untuk menilai (evaluasi) kinerja unit/organisasi pelaksana

program, yang meliputi konsistensi dalam pencapaian Komponen Program / PC (Program Component),

Hasil Komponen Program /PCR (Program Component Result), Hasil Antara/IR (Intermediate Result) ,

dan penggunaan dana. Format Evaluasi disusun sesuai kebutuhan pelaksanaan program.

4.3.1.2 Pelaporan Kegiatan Tingkat Provinsi

1) Laporan Kegiatan Provinsi dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Laporan Kegiatan disusun oleh tiap unit/organisasi pelaksana di provinsi tersebut, sesuai format

Lampiran 10.

b) Laporan Kegiatan ini digunakan untuk: (i) salah satu bahan pengesahan penggunaan dana hibah; (ii)

memantau (monitoring) kemajuan pelaksanaan program di unit/organisasi terkait oleh Ketua Tim

KHPPIA Provinsi.

c) Laporan Kegiatan disampaikan maksimal 1 minggu setelah pelaksanaan kegiatan, dikirim melalui email

kepada:

- Tim KHPPIA Provinsi ;

- Kelompok Kerja (Pokja) yang memfasilitasi kegiatan tersebut;

- Tim Teknis Pusat, e-mail: [email protected] atau [email protected] dan

[email protected].

d) Jenis kegiatan yang dapat dilaporkan seperti tersebut dalam Lampiran 3.

e) Laporan Kegiatan ini dapat dikembangkan sesuai kebutuhan tiap komponen program.

Page 29: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

18

2) Laporan Triwulan Provinsi dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Laporan Triwulan disusun tiap triwulan (3 bulanan) oleh tiap unit/organisasi pelaksana di provinsi

tersebut sesuai format dalam Lampiran 2.

b) Laporan Triwulan merupakan kompilasi dari Laporan Kegiatan, yang disampaikan dalam forum

KHPPIA dengan melampirkan semua Laporan Kegiatan.

c) Ketua Tim KHPPIA Provinsi melakukan kompilasi laporan triwulan dari tiap anggotanya dan laporan

triwulan kabupaten/kota, yang selanjutnya disampaikan secara formal kepada Tim Teknis Pusat.

d) Laporan Triwulan provinsi, disampaikan maksimal 3 minggu setelah bulan terakhir tiga (3) bulanan

tersebut, baik hardcopy maupun softcopy.

e) Laporan triwulan provinsi digunakan untuk menilai (evaluasi) kinerja unit/organisasi pelaksana

program, yang meliputi konsistensi dalam pencapaian Komponen Program/PC (Program Component),

Hasil Komponen Program/PCR (Program Component Result), Hasil Antara/IR (Intermediate Result) ,

dan penggunaan dana. Format Evaluasi akan disusun sesuai kebutuhan pelaksanaan program.

4.3.1.3 Pelaporan Kegiatan Tingkat Pusat

1) Laporan Kegiatan Tingkat Pusat

a) Laporan Kegiatan sesuai format Lampiran 10, disusun oleh tiap unit/organisasi pelaksana anggota

Kelompok Kerja (Pokja).

b) Laporan Kegiatan ini digunakan untuk: (i) salah satu bahan untuk pengesahan penggunaan dana

hibah; (ii) memantau (monitoring) kemajuan pelaksanaan program di unit/organisasi terkait oleh Ketua

Kelompok Kerja (Pokja).

c) Laporan Kegiatan disampaikan maksimal 1 minggu setelah pelaksanaan kegiatan, dikirim melalui e-

mail kepada:

Kelompok Kerja (Pokja) yang memfasilitasi Kegiatan tersebut.

Tim Teknis Pusat, e-mail: [email protected] atau [email protected] dan

[email protected]

d) Jenis kegiatan yang dapat dilaporkan seperti tersebut dalam Lampiran 3.

e) Laporan Kegiatan ini dapat dikembangkan sesuai kebutuhan tiap Komponen Program.

2) Laporan Triwulan Tingkat Pusat

a) Laporan Triwulan disusun tiap triwulan (3 bulanan) oleh tiap unit/organisasi pelaksana yang merupakan

anggota Kelompok Kerja (Pokja) sesuai format Lampiran 2.

b) Laporan Triwulan merupakan kompilasi dari Laporan Kegiatan, yang disampaikan dalam forum

Kelompok Kerja (Pokja) dengan melampirkan semua Laporan Kegiatan.

c) Ketua Kelompok Kerja melakukan kompilasi Laporan tiga (3) bulanan dari tiap anggotanya dan laporan

tiga (3) bulanan kabupaten/kota, selanjutnya disampaikan secara formal kepada Tim Teknis Pusat.

Page 30: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

19

(7) (10)

(4)

(5)

(6)

(9)

(2)

(3)

(8)

(1)

d) Laporan Triwulan Pokja, disampaikan maksimal 4 minggu setelah bulan terakhir tiga (3) bulanan

tersebut, baik hardcopy maupun softcopy.

e) Laporan Triwulan digunakan untuk menilai (evaluasi) kinerja unit/organisasi pelaksana program, yang

meliputi konsistensi dalam pencapaian Komponen Program/PC (Program Component), Hasil

Komponen Program/PCR (Program Component Result), Hasil Antara/IR (Intermediate Result) dan

penggunaan dana. Format Evaluasi akan disusun sesuai kebutuhan pelaksanaan program

4.3.2 Pelaporan Keuangan

4.3.2.1 Pelaporan Keuangan Tingkat Pusat

Instansi pelaksana program kerjasama di tingkat pusat melaporkan status penggunaan dana hibah paling

tidak satu kali dalam satu tahun anggaran kepada Kementerian Keuangan melalui Surat Perintah Pengesahan

Hibah Langsung (SP2HL) yang ditandatangani oleh Pengguna Anggaran (PA) / Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

Untuk mekanisme lengkap pelaporan keuangan, mengacu kepada Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan

Kementerian Keuangan Nomor Per-81/PB/2011 tentang Tata Cara Pengesahan Hibah Langsung Bentuk Uang dan

Penyampaian Memo Pencatatan Hibah Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga. (Lampiran 21).

Gambar 3 Bagan Pelaporan

Keterangan:

Kepala SKPD / PT / LSM / Organisasi Kemasyarakatan/UNICEF melaporkan langsung kepada bupati / walikota tembusan kepada Tim KHPPIA. Tim KHPPIA akan melakukan kompilasi seluruh laporan.

Tim KHPPIA Provinsi

Ketua Pokja

MenteriPPN / Bappenas, Mendagri,

Menteri K/L

Tim

Pengarah Gubernur

Tim Teknis Lintas Pokja

Bupati /

Walikota

Tim

KHPPIA

Kab/Kota

Kepala Dinas, LSM, PT

Kepala Dinas, LSM, PT

Page 31: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

20

(1,2,3,) : Laporan Tiap Triwulan ( 3 bulanan)

(5,6,7,9,10) : Laporan Tiap Semester (6 bulanan)

(4,8,) : Laporan Akhir Tahun

: Tembusan Laporan

4.3.2.2 Pelaporan Keuangan Tingkat Daerah

Pelaporan keuangan tingkat daerah disesuaikan dengan peraturan pemerintah yang berlaku mengenai

Penyaluran Hibah kepada Pemerintah Daerah.

4.4 Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi program dilakukan melalui monitoring program/kegiatan di lapangan dan forum-

forum evaluasi di tingkat pusat dan daerah.

4.4.1 Monitoring Tingkat Pusat

Pemerintah pusat akan melakukan monitoring ke daerah dalam rangka mengukur kinerja pelaksanaan

program kerjasama/kegiatan dan permasalahan-permasalahan di daerah, melalui tinjauan tengah tahun, tinjauan

tahunan, tinjauan tengah program, serta tinjauan akhir program. Monitoring dilakukan pemerintah bersama-sama

dengan UNICEF melalui kunjungan lapangan yang hasilnya digunakan sebagai masukan untuk laporan kemajuan

program yang akan dibahas dalam pertemuan perencanaan/tinjauan tahunan.

4.4.2 Monitoring Tingkat Daerah

Pemerintah provinsi akan melakukan monitoring ke kabupaten/kota dalam rangka mengukur kinerja

pelaksanaan program kerjasama/kegiatan dan permasalahan-permasalahan di daerah, melalui tinjauan tengah

tahun, tinjauan tahunan, tinjauan tengah program, serta tinjauan akhir program. Monitoring dilakukan oleh

pemerintah provinsi bersama-sama dengan pemerintah kabupaten/kota dan UNICEF melalui kunjungan lapangan

yang hasilnya digunakan sebagai masukan untuk laporan kemajuan program yang akan dibahas dalam pertemuan

perencanaan/tinjauan tahunan.

4.4.3 Evaluasi

Untuk memfasilitasi proses koordinasi pelaporan, dilakukan forum-forum evaluasi, yaitu (1) Rapat Kordinasi

Manajemen (Rakorman) tingkat provinsi pada bulan Juni yang dihadiri oleh kementerian/lembaga dan Tim KHPPIA

provinsi, (2) Rakorman tingkat pusat pada bulan Juli yang dihadiri oleh kementerian/lembaga dan Tim Teknis Lintas

Pokja, (3) Tinjuan akhir tahun / Annual Review (AR) tingkat provinsi yang dihadiri oleh Tim KHPPIA provinsi dan Tim

KHPPIA Kabupaten/kota, (4) serta Tinjauan akhir tahun/Annual Review tingkat pusat yang dihadiri oleh

kementerian/lembaga dan Tim KHPPIA provinsi.

4.5 Pengawasan

4.5.1 Pengawasan oleh Pemerintah

Pengawasan akan dilakukan oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) dan badan yang

bertanggung jawab melaksanakan pengawasan di tingkat pusat dan daerah.

Page 32: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

21

4.5.2 Pengawasan oleh UNICEF

Sesuai dengan kerangka kerja Harmonized Approach to Cash Transfer (HACT), UN agencies dalam hal ini

UNICEF diwajibkan untuk melaksanakan pengawasan yang bertujuan untuk memastikan kegiatan program

kerjasama dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan dikelola sesuai dengan ketentuan yang disepakati antara

Pemerintah RI dengan UNICEF. Pengawasan dilakukan oleh Tim Pengawas kepada masing-masing instansi

pelaksana program kerjasama.

4.5.2.1 Spotcheck

Staf UNICEF dan/atau auditor yang ditunjuk akan melaksanakan pemeriksaaan keuangan secara berkala

mengikuti spotcheck checklist sesuai dengan tingkat resiko atas kemampuan pengelolaan dana program kerjasama

dengan UNICEF di setiap instansi pelaksanan program (implementing partner). UNICEF akan mengirim surat

pemberitahuan dan lampiran checklist sebelum kunjungan tim Spotcheck dilaksanakan. Namun apabila dipandang

perlu, staf UNICEF bisa sewaktu-waktu memeriksa pelaksanaan kegiatan ataupun dokumen dan catatan

penggunaan dana UNICEF.

Spotcheck dilakukan pada intansi pelaksana di semua tingkat administrasi serta dititikberatkan pada aspek

tertib administrasi keuangan yang mencakup hal-hal sebagai berikut:

1) Kelengkapan pencatatan penerimaan dan transaksi pengeluaran;

2) Kelengkapan rekening koran bulanan;

3) Kelengkapan dan keabsahan bukti pengeluaran dan persetujuan dari PJOK dan PUMK;

4) Kelengkapan pencatatan buku bank, buku kas, buku pembantu uang muka dan bank rekonsiliasi yang

harus harus ditandatangani oleh PJOK dan PUMK setiap tanggal 5 bulan berikutnya;

5) Kesesuaian sisa uang dalam kas dan bank dengan pembukuan;

6) Kesesuaian pemanfaatan dana antara rencana dan pelaksanaan kegiatan;

7) Kepatuhan penerapan Pedoman Umum (Pedum) dan standar satuan biaya yang ditetapkan.

Instansi pelaksana program wajib memfasilitasi, memberikan tanggapan, membuat rencana tindak lanjut

atas temuan/rekomendasi dan menandatangani laporan spotchek tersebut. Tindak lanjut dari rekomendasi tersebut

harus dilaksanakan paling lambat 1 (satu) bulan dan dilaporkan ke UNICEF.

Apabila rekomendasi tidak ditindaklajuti dan bisa mempengaruhi tingkat resiko instansi pelaksana dan atau

ditemukan hal-hal yang menyimpang dari ketentuan administrasi yang telah ditetapkan, maka UNICEF akan

melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Mengirim surat peringatan pertama kepada instansi pelaksana program;

2) Apabila tidak ada tanggapan atas surat peringatan pertama dalam jangka waktu 2 (dua) bulan, maka

UNICEF akan menghentikan pengiriman uang muka dana program kerjasama dan merubah mekanisme

pendanaan menjadi reimbursement, yaitu penggantian biaya penyelenggaraan yang ditanggung terlebih

dahulu oleh instansi pelaksana program kerjasama;

3) Apabila pada spotcheck kedua tidak ada perubahan atas temuan dari spotcheck sebelumnya, maka akan

segera direkomendasikan untuk dilakukan special audit, yaitu pelaksanaan audit yang lebih mendalam dan

terperinci.

Page 33: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

22

4.5.2.2 Pemantauan Program (Program Monitoring)

Staf UNICEF akan melakukan pemantauan program kegiatan secara berkala sesuai dengan tingkat resiko

atas kemampuan pengelolaan dana program kerjasama dengan UNICEF di setiap instansi pelaksana program.

UNICEF akan mengirim surat pemberitahuan sebelum kunjungan pemantauan program dilaksanakan. Khusus untuk

di daerah, dilaksanakan pula pemantauan lapangan untuk memperoleh gambaran dan kelengkapan informasi

tentang pemanfaatan dana terhadap pelaksanaan program kerjasama UNICEF.

4.5.2.3 Audit Berkala

Auditor yang ditunjuk oleh UNICEF akan melakukan audit program secara berkala apabila diperlukan.

Auditor dimaksud akan memeriksa laporan keuangan dan dokumen pendukung lainnya yang terkait dengan

penerimaan dan pengeluaran dana program kerjasama UNICEF. Pemerintah wajib memfasilitasi pemeriksaan ini.

Page 34: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

23

BAB V TATA CARA ADMINISTRASI

5.1 Prinsip dan Jenis Bantuan

Tata cara administrasi didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

1) Digunakan untuk kegiatan pengembangan yang menunjang peningkatan pelayanan pemerintah bagi

kesejahteraan anak dan perempuan;

2) Dimanfaatkan dalam rangka mendukung penyelenggaraan desentralisasi dan otonomi daerah;

3) Digunakan untuk upaya melembagakan kegiatan-kegiatan KHPPIA secara terus menerus;

4) Disalurkan kepada institusi pelaksana yang mempunyai garis pertanggungjawaban dan pelaporan yang

jelas dalam penggunaan dana serta distribusi barang dan peralatan sesuai ketentuan yang berlaku di

UNICEF.

Jenis program kerjasama terdiri dari dana, barang perlengkapan, jasa, dan program kerjasama teknis

yang disediakan untuk mendukung kegiatan-kegiatan seperti terlihat pada Lampiran 3, yaitu:

1) Manajemen program;

2) Pelatihan dan orientasi;

3) Komunikasi, Informasi, dan Edukasi;

4) Monitoring dan evaluasi;

5) Barang dan jasa yang berkaitan dengan tujuan program;

6) Program kerjasama teknis.

5.2 Perencanaan Dana/Barang/Jasa Tahunan

1) Perencanaan dana/barang/jasa didasarkan pada kegiatan-kegiatan yang tertuang dalam Rencana Kerja

Program Kerjasama (CPAP) melalui Rencana Kerja Multi Tahun atau Multi Year Work Plan (MYWP) di

tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.

2) Dalam keadaaan darurat atau apabila ada kegiatan yang ditangguhkan pelaksanaannya, Pemerintah RI

dan UNICEF sewaktu-waktu dapat melakukan realokasi dana program yang tercantum dalam CPAP

berdasarkan skala prioritas.

5.3 Pola Program Kerjasama Dana/Barang/Jasa

1) Pola Pusat ke Pusat (PP)

Kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh K/L untuk kepentingan pusat/nasional. Pola

penyalurannya diarahkan sesuai dengan ketentuan pemerintah yang berlaku yaitu hibah langsung kepada

kementerian/lembaga.

Page 35: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

24

Gambar 4 Pola PP

2) Pola Pusat ke Daerah (PD)

a) Kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan bersama oleh instansi tingkat pusat dan instansi tingkat

provinsi/kabupaten/kota terpilih untuk kepentingan daerah;

b) Pengelola dana bantuan adalah instansi tingkat pusat atau bersama dengan instansi daerah terkait

sesuai kesepakatan dan mekanisme penyalurannya mengacu kepada peraturan pemerintah yang

berlaku.

Gambar 5 Pola PD

Instansi

Pusat

UNICEF

Jakarta

Ketua Pokja

Sekretariat

RI-UNICEF

Bappenas

: Surat/proposal permintaan dana/barang : Penyaluran dana/barang : Tembusan penyaluran dana/barang : Surat pemberitahuan pengiriman dana

Instansi Pusat UNICEF

Jakarta

Ketua Pokja

Sekretariat

RI-UNICEF

Bappenas

: Surat/proposal permintaan dana/barang : Penyaluran dana/barang : Tembusan penyaluran dana/barang

: Surat pemberitahuan pengiriman dana

Instansi

Prov/Kab/Kota

Page 36: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

25

3) Pola Daerah ke Daerah (DD)

a) Kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh instansi/LSM/badan/lembaga/ organisasi

melalui RKT Daerah baik untuk provinsi maupun kabupaten/kota untuk kepentingan daerah

yang bersangkutan;

b) Kegiatan bisa bersifat standar, rutin atau pengembangan untuk melengkapi kegiatan yang

sumber dananya berasal dari APBN, APBD atau sumber dana lainnya;

c) Pola penyalurannya (funndchanneling) diarahkan sesuai dengan ketentuan pemerintah yang

berlaku mengenai hibah daerah;

d) Pengaturan mengenai fundchanneling pola daerah ke daerah akan diatur lebih lanjut dengan

peraturan tersendiri.

Gambar 6 Pola DD1

Bappeda Provinsi

Sekretariat KHHPIA di Bangda

Sekretatriat

KHPPIA Prov.

Field Office

UNICEF Provinsi

UNICEF

Jakarta

Dinas/Instansi

Provinsi

: Surat/proposal permintaan dana/barang

: Penyaluran dana/barang

: Tembusan penyaluran dana/barang

Page 37: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

26

Gambar 7 Pola DD2

4) Pola Project Cooperation Agreement (PCA)

a) Diperlukan untuk kerjasama dengan LSM, universitas dan atau organisasi profesi.

b) Perencanaan kegiatan PCA di tingkat pusat dikoordinasikan dan disetujui oleh Bappenas dan atau

kementerian/lembaga terkait.

c) Pelaksanaan kegiatan diatur melalui Proyek Perjanjian Kerjasama/PCA antara organisasi bersangkutan

dengan UNICEF, dan diketahui oleh Bappenas dan atau kementerian/ lembaga terkait.

d) Selain aspek hukum, dokumen PCA juga memuat kerangka acuan kegiatan serta tugas, hak dan

kewajiban yang harus dipenuhi oleh pihak organisasi bersangkutan dan UNICEF.

e) LSM/Perguruan Tinggi/Organisasi Profesi yang sah, dan mempunyai akte pendirian dan kantor tetap;

f) Sebelum PCA ditandatangani, pihak LSM/Perguruan Tinggi/Organisasi Profesi bersangkutan harus

menyerahkan fotokopi akte pendirian yang dibuat atau disahkan di kantor notaris ke UNICEF.

g) Perencanaan kegiatan PCA di tingkat daerah dikoordinasikan dan disetujui oleh Bappeda Provinsi dan

atau SKPD terkait.

h) Pelaksanaan kegiatan diatur melalui Perjanjian Kerjasama (PCA) antara organisasi bersangkutan

dengan UNICEF, dan diketahui oleh Bappeda Provinsi dan atau SKPD terkait.

UNICEF

Jakarta

Bappeda Provinsi

Sekretariat KHPPIA

Bappeda/Kab/Kota

Sekretariat KHPPIA

Field Office

UNICEF Provinsi

Instansi Terkait / SKPD

Instansi Terkait / SKPD

Instansi Terkait / SKPD

: Surat/proposal permintaan dana/barang

: Tembusan proposal permintaan dana/barang

: Penyaluran dana/barang

Page 38: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

27

i) PCA dikoordinasikan dengan Sekretariat KHPPIA di setiap tingkat pusat dan atau daerah.

j) Penjelasan lebih lanjut mengenai mekanisme penyaluran program kerjasama tersebut dapat dilihat

dalam bagan berikut:

Gambar 8 Pola PCA

5.4 Penilaian Kemampuan Manajemen Keuangan

Dalam rangka pelaksanaan HACT (Harmonized Approaches to Cash Transfer) oleh Badan PBB, UN

agencies akan melakukan penilaian mikro atas kemampuan manajemen keuangan instansi pelaksana yang akan

menerima dana dari UN Agencies di setiap periode Country Program.

Penilaian mikro akan dilakukan secara transparan oleh UN agencies atau Kantor Akuntan Publik yang

ditunjuk oleh Komisi Eksekutif Badan PBB (UNICEF, UNDP dan UNFPA) dengan melibatkan instansi pelaksana

program terkait. Penilaian tersebut mencakup (i) kemampuan teknis instansi pelaksana sebagai suatu institusi, (ii)

kualifikasi dan jumlah staf keuangan yang menangani dana program kerjasama, (iii) prosedur dan sistem aliran dana,

(iv) prosedur dan sistem akuntansi yang digunakan, (v) hasil laporan audit dari bagian audit instansi bersangkutan,

: Surat/proposal permintaan dana/barang : Penyaluran dana/barang : Tembusan penyaluran dana/barang : Surat pemberitahuan pengiriman dana

LSM / Organisasi Profesin/Universitas

di Tingkat Pusat

UNICEF Jakarta

Ketua Pokja

Sekretariat

RI-UNICEF

Bappenas

UNICEF Provinsi LSM / Organisasi

Profesin/Universitas

di Tingkat Provinsi

Bappeda Provinsi

Sekretariat

KHPPIA

Provinsi

Page 39: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

28

(vi) hasil laporan audit dari badan/perusahaan audit dari luar instansi, (vii) sistem monitoring dan pelaporan, serta

(viii) sistem informasi yang digunakan oleh instansi tersebut;

Tujuan dari penilaian mikro tersebut adalah untuk mengetahui tingkat resiko instansi pelaksana dalam

mengelola dukungan dana UN Agencies, yang kemudian digunakan untuk menentukan mekanisme pendanaan dan

pengawasan yang diperlukan selama program kerjasama berlangsung. Tingkat resiko tersebut bisa berubah sesuai

dengan kinerja instansi pelaksana program kerjasama dalam mematuhi peraturan dan tata administratif yang diatur

dalam Pedum.

Mengingat pentingnya pemahaman yang jelas mengenai tujuan dan proses penilaian, serta informasi yang

diperoleh selama proses penilaian berlangsung, UN agencies akan mengirimkan surat pemberitahuan beserta daftar

pertanyaan dan dokumen pendukung yang diperlukan sebelum proses penilaian dimulai. Hasil dari penilaian mikro

tersebut dapat digunakan oleh semua UN agencies.

5.5 Tata Cara Administrasi Keuangan

5.5.1 Persyaratan Pokok Administrasi

5.5.1.1 Formulir contoh tanda tangan:

a) Merupakan persyaratan administrasi pertama yang harus disiapkan dan diserahkan kepada UNICEF;

b) Secara prinsip, berlaku selama 5 tahun sesuai periode country program. Apabila terjadi pergantian

pejabat selama periode tersebut, formulir contoh tandatangan harus segera diperbaharui;

c) Berisi contoh tanda tangan pejabat yang dikuasakan untuk: 1) mengajukan permintaan, menyetujui

pembayaran dan mempertanggungjawabkan bantuan dana dan barang (PJOK), 2) mengelola

keuangan dana bantuan UNICEF (PUMK), 3) menandatangani pentransferan dana/cek (minimum 2

orang atau lebih, kecuali PUMK), dan 4) staf keuangan yang bertanggungjawab untuk membuat

laporan pembukuan dan rekonsiliasi bank (lihat Lampiran 4) catatan: (i) berdasarkan peraturan internal

UNICEF di mana bagian keuangan (finance) tidak boleh menandatangani dan menguangkan cek (SOP

UNICEF); (ii) berdasarkan indikasi temuan pada kegiatan tertentu di K/L dan daerah sehingga perlu

dilakukan perubahan;

d) Pejabat yang berhak mengajukan permintaan adalah pejabat Penanggung Jawab Operasional

Kegiatan (PJOK) atau pejabat lainnya yang namanya tercantum di bagian A dari formulir contoh tanda

tangan;

e) Pejabat yang bertanggungjawab mengelola dana dan melakukan pembayaran adalah Pemegang Uang

Muka Kegiatan (PUMK);

f) Sesuai dengan prinsip dasar akuntasi dan keuangan yang berlaku umum, pejabat yang mengelola

dana dan melakukan pembayaran seharusnya tidak terlibat dalam penandatangan cek, pencatatan

transaksi keuangan/pembukuan dan pembuatan laporan rekonsiliasi bank. Oleh karena itu, perlu

ditunjuk (i) pejabat lain untuk menandatangani cek dan (ii) staf keuangan lain yang bertanggungjawab

untuk membuat pembukuan dan rekonsiliasi bank;

g) Untuk instansi pemerintah, persyaratan PJOK dan PUMK adalah pegawai negeri sipil yang secara

struktural bertanggungjawab terhadap pelaksanaan program kerjasama;

h) Pejabat yang memberikan wewenang untuk program kerjasama UNICEF adalah:

Page 40: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

29

Tingkat Pusat: Pejabat setingkat Eselon I atau atas nama Pejabat Eselon I;

Tingkat Provinsi: Gubernur atau atas nama oleh Kepala Bappeda Provinsi;

Tingkat Kabupaten/Kota: Bupati /Walikota atau atas nama oleh Kepala Bappeda Kabupaten/Kota;

LSM/Perguruan Tinggi/Organisasi Profesi: Ketua Yayasan/ Rektor;

i) Pejabat yang berhak mengajukan permintaan dana ke UNICEF tidak boleh sama dengan pejabat yang

mengelola dana;

j) Untuk menghindari keterlambatan pengajuan dana karena pejabat yang berwenang berhalangan atau

sedang bepergian keluar kota/negeri, sebaiknya diajukan minimal dua nama pejabat yang berhak

mengajukan permintaan dana;

k) Untuk tertib administrasi, permintaan transfer dan penandatangan cek harus dengan dua tandatangan.

PUMK sebagai pengelola dana tidak diperbolehkan menandatangani pentransferan dana atau cek;

l) Setiap penarikan atau pentransferan dana dari rekening bank, harus didahului dengan penerbitan

dokumen SPP (Surat Permintaan Pembayaran) dan SPM (Surat Perintah Membayar) (Lampiran 13

dan 14) yang disiapkan oleh PUMK. Setelah dokumen SPP diverifikasi oleh PJOK, PUMK kemudian

menerbitkan dokumen SPM yang diserahkan ke Kepala Kantor atau Pejabat yang ditunjuk oleh Kepala

Kantor untuk mendapatkan persetujuan, sebelum perintah transfer bank atau cek dibuat dan

ditandatangani;

m) Nama penandatangan rekening yang ditulis dalam formulir contoh tandatangan harus tepat sesuai

dengan nama yang tercatat di bank;

n) Formulir specimen tandatangan dapat dilihat pada Lampiran 4.

5.5.1.2 Rekening bank khusus

a) Rekening bank yang dipakai adalah bukan rekening pribadi atau rekening tabungan, tetapi rekening

giro yang khusus dibuka untuk program kerjasama UNICEF dan tidak digunakan untuk sumber dana

lainnya;

b) Rekening tersebut dibuka atas nama ”Program KHPPIA Kerjasama Instansi/ Dinas........dengan

UNICEF”; Ketentuan ini berlaku untuk instansi pelaksana baru yang belum pernah mendapat dana

dukungan UNICEF sebelumnya, atau apabila rekening sebelumnya bukan rekening giro seperti yang

disyaratkan dalam Pedum;

c) Penarikan uang dari bank baik melalui cek (cheque) atau perintah transfer harus ditandatangani oleh

dua orang yang nama dan tandatangannya terdaftar di specimen tanda tangan bank dan formulir

contoh tandatangan;

d) Bagi instansi pelaksana yang memiliki dua proyek/komponen program atau lebih, dapat menggunakan

satu nomor rekening bank saja;

e) Dinas/instansi pelaksana di tingkat kabupaten yang menerima dana UNICEF melalui Bappeda juga

diminta untuk membuka rekening giro khusus untuk dana UNICEF dengan persyaratan sama seperti di

atas;

Page 41: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

30

f) Khusus untuk kegiatan yang bersifat jangka pendek dengan jumlah program kerjasama tidak

melampaui Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta Rupiah) per tahun, instansi/organisasi yang bersangkutan

dapat menggunakan rekening instansi yang telah ada;

Catatan: ini merupakan opsi untuk memudahkan penyaluran dana kepada K/L dan Pemda dengan

jumlah dana yang kecil (kesepakatan bersama Bappenas, Bangda dan UNICEF).

g) Untuk pertimbangan keamanan, pengeluaran dana yang melampaui Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta

Rupiah) sebaiknya dilakukan dengan transfer bank (sebaiknya tidak menggunakan uang tunai);

h) Tidak diperkenankan menggunakan rekening pribadi dengan alasan apapun secara langsung atau

tidak langsung dalam melaksanakan seluruh kegiatan transaksi keuangan yang berkaitan dengan

program kerjasama UNICEF;

i) Bunga bank atau jasa giro dana program kerjasama UNICEF yang diterima di rekening

instansi/organisasi pengelola program adalah milik UNICEF dan harus dikembalikan ke UNICEF,

kecuali ada persetujuan tertulis dari pihak UNICEF untuk dipergunakan bagi kepentingan program

KHPPIA;

j) Proses pembukaan dan penggunaan rekening bagi instansi pelaksana di tingkat pusat merujuk kepada

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 57/PMK.05/2007 tentang Pengelolaan Rekening Milik

Kementerian Negara/Lembaga/ Kantor/Satuan Kerja;

k) Proses pembukaan dan penggunaan rekening di daerah disesuaikan dengan peraturan pemerintah

yang berlaku.

5.5.1.3 Persediaan dan penarikan uang tunai

a) Uang tunai yang disimpan untuk biaya operasional sehari-hari maksimum berjumlah Rp. 10.000.000,-

(sepuluh juta Rupiah);

b) Jika terjadi kelebihan penarikan uang tunai dari bank yang tidak akan dipakai dalam waktu 2 x 24 jam

ke depan dan menyebabkan jumlah uang tunai di brankas melampaui jumlah persyaratan di atas,

kelebihan tersebut harus segera dideposit kembali ke bank.

5.5.1.4 Dokumen Administrasi Keuangan

Instansi yang menerima dana program kerjasama UNICEF diharuskan untuk:

a) Membukukan seluruh transaksi penerimaan dan pengeluaran perbankan di Buku Bank, transaksi uang

tunai di Buku Kas Tunai serta transaksi uang muka di buku bantu. Bentuk pembukuan tersebut

disesuaikan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum;

b) Meminta dan menyimpan rekening koran dari bank setiap bulan;

c) Melakukan rekonsiliasi rekening koran dengan buku bank setiap bulan;

d) Menyimpan seluruh dokumen pembukuan, rekening koran serta seluruh bukti dan laporan

pertanggung-jawaban penggunaan dana UNICEF.

Page 42: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

31

e) Khusus untuk kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD Kabupaten/Kota yang dananya tidak diterima

langsung dari UNICEF, tapi dari instansi lain, maka penyimpanan dokumen asli pembayaran seperti

kwitansi/nota pembelian/faktur, dokumen kontrak kerja serta berita acara pengadaan/pembelian/serah

terima barang dan dokumen pertanggungjawaban keuangan lainnya termasuk formulir FACE, diatur

sebagai berikut:

Apabila dananya berasal dari Bappeda Kabupaten/Kota, maka SKPD terkait harus menyerahkan

dokumen asli tersebut ke kantor Bappeda bersangkutan untuk disimpan selama periode yang

disebutkan di atas;

Apabila dananya berasal dari Bappeda/SKPD Provinsi, maka Bappeda/SKPD Kabupaten/Kota

harus menyerahkan dokumen asli tersebut ke Bappeda/SKPD Provinsi bersangkutan. Begitupun

sebaliknya;

Apabila dananya berasal dari Kementerian/Lembaga di tingkat pusat, maka dokumen tersebut

harus diserahkan ke Kementerian/Lembaga tersebut. Begitupun sebaliknya.

f) Untuk mempertahankan kesinambungan, maka pembukuan transaksi keuangan yang dibuat oleh

masing masing SKPD pelaksana kegiatan dan laporan rekening bank tetap harus disimpan oleh SKPD

bersangkutan, minimum selama 7 (tujuh) tahun. Bila diperlukan, sewaktu-waktu staf UNICEF berhak

memeriksa dokumen tersebut.

5.5.1.5 Penyiapan Usulan Permintaan Dana dari UNICEF a) Surat Permintaan

Dana UNICEF digunakan berdasarkan kesepakatan bersama dengan instansi Pemerintah, LSM,

universitas dan organisasi profesi untuk membiayai kegiatan yang sudah dijabarkan di dalam Multi

Year Work Plan (MYWP) untuk :

- sebagian kegiatan, bila dana APBN/APBD/sumber dana lainnya tidak mencukupi; atau

- seluruh kegiatan, bila dana APBN/APBD/sumber dana lainnya tidak tersedia.

Demi kelancaran proses, perencanaan permohonan dana program kerjasama agar disiapkan

bersama antara intansi pelaksana pengelola kegiatan dengan staf UNICEF terkait;

Permohonan tersebut diajukan ke UNICEF dengan mengirimkan:

- FACE (Funding Authorization and Certification of Expenditures) Form untuk seluruh mekanisme

yaitu DCT, Direct Payment maupun Reimbursement. (Lihat Lampiran 5).

- Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang ditandatangani oleh PJOK dan disahkan (certified) oleh

Program Officer (lihat format Lampiran 6).

- Copy dari MYWP sebagai referensi alokasi dana penyusunan RAB;

- Surat “Permohonan Permintaan/Penggantian Dana” yang ditandatangani oleh pejabat yang

berwenang untuk mengajukan permintaan dana yang namanya tercantum dalam formulir contoh

tanda tangan bagian A. Surat tersebut harus menjelaskan hal-hal berikut:

o Nama program (PCR)

o Nama proyek (IR)

o Nomor dan nama output dan kegiatan

o Hasil yang diharapkan dari kegiatan/sub-kegiatan

o Perkiraan biaya yang dibutuhkan

o Dokumen yang dibutuhkan seperti jadual, materi pelatihan, dll.

o Tempat pelaksanaan kegiatan

o Tanggal pelaksanaan kegiatan

Page 43: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

32

o Jumlah dan kategori peserta

o Jumlah dan kategori pelatih (untuk pelatihan)

Bentuk surat permohonan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 6;

Surat permohonan dari instansi pelaksana di tingkat pusat agar dikirim ke UNICEF Jakarta;

Surat permohonan dari instansi pelaksana di tingkat provinsi supaya dikirim ke Bappeda Provinsi

yang selanjutnya akan mengirimkan ke UNICEF Provinsi;

Surat permohonan dari instansi pelaksana di kabupaten/kota dikirim ke Bappeda Kabupaten/Kota

yang selanjutnya Bappeda Kabupaten/Kota mengkonsolidasikan dan mengirimkan surat

permohonan permintaan dana kepada UNICEF Provinsi dengan tembusan kepada Bappeda

Provinsi.

b) Jangka waktu permintaan dan penggunaan dana

Agar kegiatan dapat berlangsung sesuai dengan jadual yang direncanakan, maka instansi

pelaksana/kegiatan harus menyampaikan surat permintaan pencairan dana ke UNICEF minimal

satu bulan sebelum kegiatan berlangsung;

Pengajuan pendanaan dilakukan setiap triwulan untuk semua mekanisme (DCT, Direct payment

dan Reimbursement)

UNICEF dapat memberikan uang muka untuk membiayai kegiatan dalam jangka waktu maksimal

tiga bulan. Namun dana tersebut hanya dapat digunakan sesuai dengan tujuan yang diuraikan

dalam usulan kegiatan yang telah disetujui bersama;

instansi pelaksana harus segera mengembalikan ke UNICEF (Refund) bila ada kelebihan dana

dari kegiatan yang telah selesai dilaksanakan, dan tidak diperkenankan digunakan untuk

membiayai kegiatan lain (kecuali melalui persetujuan UNICEF).

Mekanisme reimbursement hanya dapat dilakukan apabila FACE form pengajuan reimbursement

sudah mendapatkan persetujuan dari UNICEF. Pengajuan FACE form ini harus mendapatkan

persetujuan sebelum pelaksanaan kegiatan.

Dana yang tidak digunakan disebabkan oleh:

- Sisa dana atas kegiatan yang telah dilaksanakan dan tidak memenuhi syarat dilakukan

reprogramming, harus segera dikembalikan ke UNICEF.

- Kegiatan yang dibatalkan dan tidak memenuhi syarat dilakukan reprogramming, harus segera

dikembalikan ke UNICEF.

- Tertundanya kegiatan lebih dari 5 bulan walaupun belum mencapai 6 bulan, harus segera

dikembalikan ke UNICEF.

c) Syarat pengajuan permintaan dana UNICEF

Pengajuan dana dapat dilakukan apabila:

Tidak ada tunggakan yang pertanggungjawaban dana melampaui 6 bulan setelah dana

dikeluarkan oleh UNICEF;

Ada sebagian dari permintaan triwulan sebelumnya minimal 50% sudah dilaporkan ke UNICEF;

Sisa dana dan atau dana kegiatan yang tidak diimplementasikan selama 6 bulan telah

dikembalikan terlebih dulu kepada UNICEF.

Page 44: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

33

5.5.2 Mekanisme Permintaan Dana

1) Tipe permintaan dana

a) DCT (Direct Cash Transfer) – Pengiriman dana langsung.

Penyaluran dana kegiatan dari UNICEF ke intansi pelaksana sebelum kegiatan dimulai.

b) Reimbursement – Penggantian pengeluaran.

Persetujuan atas permintaan dana dilakukan sebelum kegiatan dimulai, persetujuan ini berupa

pengajuan FACE form beserta dokumen pendukung berupa RAB oleh intansi pelaksana dan

harus mendapat persetujuan dari UNICEF yang ditandatangani oleh CFO di tingkat provinsi /Head

Cluster di tingkat pusat.

Dokumen FACE yang telah disetujui menjadi dasar bagi UNICEF untuk melakukan

pengganggaran dana melalui “funds commitment.”

Penggantian dana sesuai LPMA kegiatan kegiatan dari UNICEF ke instansi pelaksana dilakukan

setelah kegiatan selesai dilaksanakan.

Apabila permintaan reimbursement dilakukan tanpa ada persetujuan terlebih dahulu, UNICEF

berhak untuk tidak melakukan penggantian.

c) Direct Payment – Pembayaran langsung.

Persetujuan atas permintaan dana dilakukan sebelum kegiatan dimulai, persetujuan ini berupa

pengajuan FACE form beserta dokumen pendukung oleh intansi pelaksana dan harus mendapat

persetujuan dari UNICEF yang ditandatangani oleh CFO di tingkat provinsi dan atau Head Cluster

di tingkat pusat.

Dokumen FACE yang telah disetujui menjadi dasar bagi UNICEF untuk melakukan

pengganggaran dana melalui “funds commitment.”

Setelah mendapat persetujuan, pembayaran dilakukan secara langsung oleh UNICEF kepada

pihak ketiga atas permintaan instansi pelaksana, dengan melampirkan invoice asli dan/atau

kalkulasi perhitungan per diem untuk perjalanan dinas.

Apabila permintaan Direct Payment dilakukan tanpa ada persetujuan terlebih dahulu, UNICEF

berhak untuk tidak melakukan pembayaran kepada pihak ketiga.

d) Petunjuk pengisian formulir FACE dapat dilihat pada Lampiran 5.

2) Pengajuan Surat Permintaan Dana

Permintaan program kerjasama diajukan ke UNICEF dengan mengirim surat dan melampirkan formulir

permintaan dana, ToR dan RAB. Apabila ada dana sisa dapat diajukan untuk reprogramming/pemrograman

ulang dengan persyaratan sebagai berikut:

a) Permintaan reprogramming hanya dapat dilakukan satu kali untuk setiap FACE Form yang sudah di

setujui sebelumnya.

b) Reprogramming dapat dilakukan dengan pertimbangan bahwa kegiatan dari proposal awal telah

selesai dilaksanakan atau pembatalan kegiatan tetapi tidak tertunda pelaksanaannya. Sisa dana yang

tidak terpakai dari DCT dapat di-reprogram untuk kegiatan serupa dalam proyek yang sama, konsisten

dengan tujuan dan kerangka waktu dari sumber pendanaan. Repograming harus melalui permintaan

Page 45: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

34

resmi dan memerlukan persetujuan dan konsultasi dengan UNICEF (Kepala Program atau Kepala

Perwakilan Daerah).

c) Instansi pelaksana dapat mengindikasikan pada FACE Form bahwa permintaan untuk pemrograman

ulang berasal dari sisa dana. Dalam hal ini tidak perlu untuk melaporkan penyelesaian kegiatan

(refund) melainkan dana tersebut akan di usulkan untuk kegiatan yang lain; persetujuan reprogramming

secara tertulis diharuskan sebelum kegiatan baru dilaksanakan.

d) Di dalam FACE Form likuidasi, instansi pelaksana menunjukkan bahwa kegiatan telah selesai dan

mengajukan untuk permintaan reprogramming dari sisa dana yang tidak terpakai dari DCT aslinya

dengan melampirkan tabel reprogramming, TOR dan RAB/detail mata anggaran yang diajukan.

(Lampiran 19).

3) Amandemen Permintaan Dana (Amendment)

Apabila dipandang perlu, instansi pelaksana dapat mengajukan amandemen permintaan dana dari proposal

permintaan dana yang telah disetujui sebelumnya, dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Permintaan amandemen hanya dapat dilakukan satu kali untuk setiap FACE Form yang sudah di

setujui sebelumnya.

b) Amandemen dapat dilakukan dengan pertimbangan bahwa anggaran yang telah disetujui sebelumnya

masih belum sesuai dengan kebutuhan yang sebenarnya.

c) Amandemen harus melalui permintaan resmi dan memerlukan persetujuan dan konsultasi dengan

UNICEF (Kepala Program atau Kepala Perwakilan Daerah), biasanya dilakukan apabila ada

penyesuaian anggaran (kekurangan dana/kesalahan proposal) dari pengajuan anggaran yang telah

disetujui di dalam proposal permintaan dana sebelumnya.

4) Pernyataan Penyesuaian Dana / Note for the Record

Note for the Record merupakan catatan tambahan berupa surat pernyataan penyesuaian dana dan atau

kegiatan yang ditandatangani oleh PJOK dengan persetujuan diawal dari pihak UNICEF. Intansi Pelaksana

harus melampirkan catatan dimaksud pada saat mengajukan reprogramming dan/atau amendment. (alasan

mengapa dilakukan penyesuaian dana/reprogramming/amendment).

5) Pengembalian Dana (refund) atas sisa dana kegiatan dan atau kegiatan yang dibatalkan.

Apabila ada sisa dana atas kegiatan yang dilaksanakan dan atau kegiatan yang dibatalkan, maka dana

tersebut harus dikembalikan ke UNICEF dengan catatan sebagai berikut:

Melengkapi FACE form sesuai Lampiran 5, dengan persetujuan dari PJOK dan UNICEF.

Pelaporan sisa uang kegiatan dalam satu baris pelaporan kegiatan dalam kolom ”B” sesuai dengan

Lampiran 5.

Melakukan transfer dana ke UNICEF Jakarta hanya bila sudah menerima copy FACE form yang sudah

disetujui oleh UNICEF. Transfer dana harus dilakukan melalui rekening program UNICEF, dan tidak

diperkenankan melakukan transfer melalui rekening pribadi atau transaksi ATM.

Melampirkan bukti transfer asli di pembukuan instansi pelaksana beserta copy FACE form.

Page 46: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

35

Mengirimkan copy bank transfer ke UNICEF.

Apabila ada pengembalian uang atas kegiatan tahun sebelumnya yang belum dilaporkan sebagai biaya,

maka dapat mengikuti mekanisme di atas.

Untuk pengembalian uang hasil rekomendasi audit, dana tersebut agar ditampung terlebih dahulu di

rekening program kerjasama UNICEF, kemudian selanjutnya disetor atau transfer ke rekening UNICEF

Jakarta. Mekanisme pengembalian uang tersebut harus melalui koordinasi dengan staff program UNICEF.

5.5.3 Mekanisme Penyaluran dan Administrasi Dana

1) Usulan permintaan dana untuk DCT, Direct Payment dan Reimbursement

a) Setiap permintaan dana akan diteliti terlebih dahulu oleh pihak UNICEF terkait dengan hal-hal berikut:

FACE form ditinjau atas mekanisme pendanaan dan jumlah dana yang disetujui

RAB ditinjau atas:

- Rincian biaya berdasarkan satuan biaya yang telah dibakukan dan jumlah dana yang telah

disepakati bersama;

- Dana instansi pelaksana yang tersedia;

- Alokasi MYWP atas RAB

Tinjauan Lampiran 6.1 atas:

- Kejelasan uraian kegiatan (latar belakang);

- Sejauh mana kegiatan tersebut menunjang tujuan yang ingin dicapai dalam CPAP;

- Uraian pelaksanaan (input, proses dan output);

- Jadual dan tempat pelaksanaan kegiatan;

- Rencana monitoring dan tindak lanjut;

- Rencana kegiatan yang tercantum dalam MYWP

b) Apabila kegiatan yang diusulkan sesuai MYWP dan RAB, maka Program Officer/Specialist

bersangkutan harus mengesahkan (certify). Selain Program Officer/Specialist bersangkutan,

permintaan tersebut juga harus diperiksa dan ditanda tangani oleh Head Cluster/CFO/DepRep UNICEF

sebelum usulan tersebut diproses lebih lanjut.

c) UNICEF akan mengirim ”Surat Pemberitahuan” apabila terjadi hambatan persetujuan dana atas usulan

yang tidak disetujui kepada intansi pelaksana/kegiatan bersangkutan paling lambat 2 (dua) minggu

setelah proposal diterima oleh UNICEF.

2) Pengiriman dana

a) Penyaluran dana program kerjasama UNICEF ke instansi tingkat pusat dilakukan melalui bank;

b) Penyaluran dana program kerjasama UNICEF ke rekening giro intansi pelaksana tingkat

provinsi/kabupaten/kota dilakukan melalui bank yang memiliki kapasitas on-line dengan bank di

Jakarta;

c) UNICEF harus segera mengirimkan surat pemberitahuan pengiriman dana dan fotokopi Payment

Advice, Fund Commitment (FC), juga menyebutkan nomor FACE dan fotokopi FACE form yang sudah

disetujui dan menyampaikan formulir tanda terima dana kepada instansi pelaksana setelah dana dikirim

ke instansi pelaksana (paling lambat 1 minggu setelah dana dikirim).

Page 47: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

36

d) Intansi pelaksana melengkapi formulir tanda terima dana, sebagai konfirmasi bahwa dana sudah

diterima direkening bank instansi pelaksana. intansi pelaksana wajib mengirimkan dokumen asli ke

UNICEF dan menyimpan fotokopi tanda terima tersebut sebagai dokumen pendukung pembukuan.

3) Pengelolaan dan pemanfaatan dana

a) Semua instansi pelaksana yang mengelola dana program kerjasama UNICEF, baik yang menerima

langsung maupun tidak langsung dari UNICEF harus:

menyimpan tanda bukti/kuitansi pengeluaran dana;

membuat Buku Bank untuk mencatat seluruh transaksi perbankan termasuk penerimaan,

pengiriman, pengembalian serta penarikan uang tunai dari bank;

membuat Buku Kas Tunai untuk seluruh transaksi tunai, termasuk penarikan tunai dari bank,

pemberian uang muka ke staf pelaksana kegiatan, pengembalian uang muka serta seluruh

transaksi pembayaran tunai lainnya;

membuat buku bantu uang muka kegiatan apabila sebagian dana program kerjasama UNICEF

diserahkan oleh PUMK ke staf pelaksana kegiatan untuk melakukan pembayaran selama kegiatan

berlangsung;

mencocokan laporan bulanan bank dengan pembukuan yang ada setiap bulan

b) Dana program kerjasama UNICEF harus digunakan sesuai dengan rencana yang tercantum dalam

pengajuan dana program kerjasama (Kerangka Acuan). Perubahan penggunaan dana diatas 10% per

mata anggaran perlu mendapat persetujuan Kepala Kantor UNICEF setempat. Dan total keseluruhan

tidak melampaui jumlah persetujuan awal. (apabila terjadi, instansi pelaksana harus membuat Note for

the Record)

4) Pertanggung-Jawaban (SPJ)

a) Proses Pertanggung-Jawaban

Setelah kegiatan selesai dilaksanakan, intansi pelaksana yang menerima dana langsung dari

UNICEF harus mengirim FACE Form, Laporan Per Mata Anggaran (LPMA), dan Laporan Kegiatan

(Lampiran 9 dan 10);

Intansi pelaksana dapat membuat dan mengirim SPJ secara bertahap sesuai dengan bagian

kegiatan yang sudah selesai dilaksanakan;

Dalam hal dana UNICEF digunakan untuk kegiatan yang berlangsung lama, seperti pemberian

program kerjasama modal bergulir, pembuatan SPJ dapat dilakukan apabila dana tersebut sudah

dideposit di rekening bank dari lembaga yang mengelola dana;

Dana program kerjasama UNICEF harus dipertanggung-jawabkan selambat lambatnya 4 (empat)

bulan terhitung dari tanggal pengiriman dana yang tercantum dalam Payment Advice;

Jika ada dana program kerjasama UNICEF yang sudah lebih 6 (enam) bulan dan belum

dipertanggung-jawabkan, maka UNICEF akan menunda pengiriman dana berikutnya. Penjelasan

lebih lanjut mengenai hal ini dapat dilihat pada sub bab monitoring.

Page 48: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

37

b) Tanda bukti pengeluaran

Tanda bukti pengeluaran dana harus memenuhi persyaratan akuntansi yang berlaku secara

umum.

Kuitansi yang dianggap sah adalah:

- Kuitansi untuk pembiayaan yang tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya yang disetujui

bersama.

- Nota kuitansi asli yang dikeluarkan oleh pemberi jasa, supplier, hotel yang ditandatangani dan

atau stempel serta dibubuhi alamat. Khusus untuk pemberi jasa/supplier yang tidak

mempunyai cap/stempel, kuitansi ditandatangani oleh pemberi jasa dan dicantumkan alamat

yang jelas

- Kuitansi ditandatangani hanya oleh orang yang berwenang untuk menerima.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada bukti pengeluaran:

- Jumlah uang yang tercantum dalam setiap tanda bukti pengeluaran harus sesuai dengan

jumlah uang yang diterima dan ditandatangani oleh pihak ketiga;

- Apabila sebagian dana lumsum peserta dipakai untuk biaya penginapan dan atau makan

perserta, maka tanda bukti penginapan dan atau makan dibuat terpisah dari daftar

penerimaan sisa lumsum yang diterima/ditandatangani oleh peserta;

- Pembayaran jasa hotel, makan, minum, fotokopi dan jasa lainnya harus dilengkapi dengan

kuitansi atau nota kontan yang dikeluarkan oleh si pemberi jasa;

- Pembayaran untuk pembelian ATK atau barang lainnya juga harus dilengkapi dengan kuitansi

atau nota kontan dari toko atau supplier bersangkutan;

- Tanda bukti pembayaran untuk pembelian ATK, makanan, sewa mobil/gedung/peralatan,

akomodasi peserta rapat/ pelatihan serta pengadaan barang dan jasa lainnya harus

menggunakan kuitansi/nota kontan yang dikeluarkan oleh toko, rumah makan, katering,

tempat penyewaan mobil/ gedung/peralatan atau hotel/penginapan bersangkutan;

- Keterangan mengenai transaksi pembayaran yang tercantum dalam tanda bukti

pembayaran/kuitansi/nota kontan harus jelas, termasuk jenis dan jumlah barang/

makanan/jasa yang dibeli, jenis dan jumlah barang yang disewa, nomor polisi kendaraan yang

disewa, perincian biaya dan nomor kamar hotel yang disewa, tanggal pembayaran dan nama

si penerima uang;

- Jika menggunakan angkutan udara/laut/sungai/kereta api diharuskan melampirkan tiket asli,

boarding pass pesawat udara, Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) dan atau Surat

Perintah Tugas (SPT).

Pembuatan kuitansi gabungan hanya dibenarkan apabila disertai dengan kuitansi/bon setiap

pengeluaran.

Dengan demikian, semua dokumen yang terkait dalam proses pengadaan dan pembayaran atas

transaksi tersebut harus tersedia sebagai bukti pendukung.

Intansi pelaksana yang menerima dana langsung dari UNICEF berkewajiban menyimpan seluruh

tanda bukti penggunaan dana paling sedikit selama 7 (tujuh) tahun yang setiap saat dapat

diperiksa oleh pejabat Pemerintah, staf UNICEF atau auditor yang ditunjuk oleh UNICEF.

Page 49: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

38

5.6 Pengadaan Barang dan Jasa

UNICEF hanya dapat memberi bantuan barang dan jasa /bahan cetakan seperti yang tercantum dalam

Lampiran 15-17.

5.6.1 Pengadaan Barang & Jasa

1) Mekanisme usulan permintaan barang dan jasa adalah sama seperti usulan permintaan dana. Untuk barang yang digunakan secara nasional, usulan permintaan berasal dari instansi di tingkat pusat, sedangkan untuk barang yang digunakan secara lokal, usulan permintaan berasal dari Bappeda Provinsi dan Bappeda Kab/Kota. Usulan juga bisa berasal dari LSM/organisai profesi/organisasi sosial keagamaan yang bekerja sama dengan UNICEF melalui PCA.

2) Batas maksimum pengadaan barang dan jasa yang boleh dilakukan oleh instansi pengelola program adalah hingga Rp. 10.000.000,- Instansi pengelola dapat melakukan pengadan barang dan jasa berdasarkan peraturan pemerintah yang berlaku. Perlu diperhatikan untuk mencegah memecah permintaan dalam hal pengadaan barang dan jasa dengan tujuan menghindari batas maksimum Rp. 10.000.000,-.

Jika menggunakan mekanisme permintaan dana melalui Pengiriman Dana Langsung (DCT-Direct Cash Transfer) atau Penggantian Pengeluaran (Reimbursement) UNICEF akan mengirimkan dana kepada instansi pengelola program atau jika menggunakan mekanisme permintaan dana melalui Pembayaran Langsung (Direct Payment), UNICEF akan mengirimkan dana kepada vendor langsung.

3) Pengadaan barang dan jasa dengan nilai diatas Rp. 10.000.000,- proses pengadaannya akan dilakukan oleh UNICEF melalui tender mengikuti persyaratan yang berlaku di UNICEF. Agar UNICEF dapat mengadakan pengadaan barang dan jasa sesuai waktu yang diminta, instansi pengelola program diminta untuk mengirimkan pengajuannya minimal 2 (dua) bulan sebelum waktu pelaksanaan. Instansi pengelola program harus mengirimkan Surat Permintaan untuk Pengadaan Barang dan Jasa beserta daftar distribusinya (Lampiran No 18) kepada UNICEF Programme Officer untuk diajukan lebih lanjut kepada Bagian Supply di UNICEF untuk diproses.

4) Walaupun UNICEF akan mendukung pengadaan barang dan jasa oleh instansi pengelola program hingga Rp. 10.000.000,- tetapi khusus untuk barang tertentu yang digunakan secara universal seperti vaksin, obat-obatan, alat-alat kedokteran, rantai vaksin dan lain lain, pengadaannya hanya dapat dilakukan oleh UNICEF Copenhagen. Oleh karena itu, usulan permintaan untuk vaksin, obat-obatan, alat-alat kedokteran, rantai vaksin dan lain lain, harus diajukan oleh instansi di tingkat pusat, kecuali ada kesepakatan lain sebelumnya.

5) Berdasarkan usulan yang diterima, UNICEF akan memproses pengadaan barang tersebut mengikuti persyaratan yang berlaku di UNICEF.

6) Instansi Pengelola:

a. Segera membuat Berita Acara Serah Terima Barang (BASTB) dan atau Berita Acara Serah Terima Jasa (BASTJ) apabila telah menerima bantuan berupa barang dan atau jasa dari UNICEF yang didapat melalui pengadaan yang diselenggarakan oleh instansi pengelola dengan format sesuai Lampiran No 20.

b. Menandatangani tanda serah terima barang yang didapat melalui pengadaan yang diselenggarakan oleh UNICEF.

5.6.2 Pengiriman barang

5.6.2.1 Barang dari luar negeri a. Biaya pengiriman barang yang pengadaannya berasal dari luar negeri ditanggung oleh UNICEF

hingga tiba di dermaga pelabuhan Tg. Priok, Bandara Cengkareng, atau pelabuhan lain yang mempunyai sarana kepabeanan;

b. Distribusi barang dari dermaga hingga tujuan akhir ditanggung oleh instansi terkait di tingkat pusat, kecuali ada kesepakatan lain sebelumnya.

Page 50: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

39

5.6.2.2 Barang dan bahan cetakan dari dalam negeri

Distribusi barang yang berasal dari dalam negeri akan ditanggung oleh UNICEF hingga diterima oleh

instansi terkait di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten sesuai kebutuhan.

5.6.3 Inventory

1) Kepemilikan atas barang yang dibeli dengan menggunakan dana dari UNICEF akan diserahterimakan kepada instansi pengelola program terkait pada saat barang tersebut diterima oleh instansi pengelola program tersebut. Barang tersebut harus dicatat dan masuk daftar inventaris sesuai prosedur dan ketentuan pemerintah yang berlaku.

2) Pemeliharaan atas barang yang dibeli dengan menggunakan dana dari UNICEF dan biaya konsumsi lainnya harus diperhitungkan dan menjadi tanggung jawab instansi pengelola program.

5.7 Fasilitas Pembebasan Bea Masuk dan Pajak

1) Pada prinsipnya PP No. 19 Tahun 1955 masih menjadi acuan untuk proses pengadaan barang yang dilakukan oleh badan asing dan lembaga PBB termasuk UNICEF sehingga untuk pengadaan barang tersebut mendapatkan fasilitas bebas bea masuk dan pajak.

2) UNICEF menyampaikan daftar rencana pengadaan barang/jasa (supply plan) tahunan dengan rincian informasi berupa data pihak yang akan menerima barang/jasa (nama lembaga, jabatan, alamat dan nomor telpon), jenis, jumlah dan spesifikasi umum atas barang/jasa kepada Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas selaku Ketua Tim Teknis Tingkat Pusat sebagai salah satu kelengkapan Rencana Kerja Tahunan (Multi year work plan).

3) Daftar rencana pengadaan barang/jasa (supply plan) tidak bersifat tetap tetapi dinamis bergantung kepada kebutuhan sesuai dengan Rencana Kerja. Perubahan terhadap Rencana Kerja akan dilaporkan UNICEF kepada Bappenas.

4) Setelah meneliti dan berkoordinasi dengan Ketua Pokja terkait di Bappenas, Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas selaku Ketua Tim Teknis Tingkat Pusat dapat menerbitkan surat persetujuan atau tanggapan, untuk kemudian disampaikan ke UNICEF dengan tembusan kepada Ketua Pokja terkait di Bappenas dan Biro KTLN Sekretariat Negara.

5) Untuk mendapatkan fasilitas bea masuk bagi barang UNICEF yang berasal dari luar negeri dan bebas pajak bagi pengadaan barang UNICEF yang berasal dari dalam negeri mengikuti proses sebagaimana tercantum dalam Lampiran No 13.

6) Dalam situasi darurat, permintaan fasilitas bebas bea masuk dalam rangka bantuan kemanusiaan berdasarkan PP No. 23 Tahun 2008 bagi barang UNICEF yang berasal dari luar negeri atau fasilitas bebas pajak bagi barang UNICEF yang berasal dari dalam negeri mengikuti proses sbb: a) UNICEF menyampaikan surat perihal pengadaan barang kepada Badan Nasional Penanggulangan

Bencana (BNPB); b) BNPB melakukan penelitian atas surat permintaan pengadaan barang tersebut dan jika tidak ada hal-

hal yang memberatkan dapat memberikan persetujuan yang ditujukan kepada Ditjen Bea dan Cukai untuk mendapatkan fasilitas bebas masuk serta merekomendasikan kepada kantor pelayanan pajak setempat untuk mendapatkan fasilitas bebas pajak bagi non kendaraan bermotor;

c) Hal ini berlaku sama untuk pengadaan barang sesuai pola penyaluran barang Pusat-Pusat, Pusat-Daerah, dan Daerah-Daerah.

7) Standar waktu pengerjaan dokumen untuk setiap pemohonan fasilitas pembebasan bea masuk dan pajak maksimal 3 (tiga) minggu untuk seluruh proses pengerjaan sejak dokumen diterima oleh Bappenas hingga persetujuan terhadap permintaan oleh Ditjen Bea dan Cukai, Kantor Pusat Pajak atau kantor Pelayanan Pajak setempat. Untuk hal tersebut UNICEF harus menyerahkan seluruh dokumen pendukung yang

Page 51: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

40

diperlukan dan terdapat kesesuaian keterangan dan informasi antar dokumen-dokumen pendukung yang disampaikan kepada Instansi Pemerintah serta kecocokan dengan kebutuhan riil yang dirasakan oleh Instansi Pemerintah baik di Tingkat Pusat dan Daerah yang menerima barang/jasa yang diadakan UNICEF.

5.8 Standar Satuan Biaya

1) Standar satuan biaya ditetapkan atas persetujuan UNICEF dengan Pemerintah RI untuk memudahkan

dalam membuat rencana anggaran biaya kegiatan.

2) Sesuai dengan prinsip Program Kerjasama, maka satuan biaya yang digunakan untuk dana dukungan

UNICEF sedapat mungkin mengikuti peraturan pemerintah. Akan tetapi mengingat adanya perbedaan

satuan biaya dari satu daerah dengan daerah lain, maka disusun satuan biaya maksimum (Lampiran 12).

Namun jika dipandang perlu UNICEF dan Tim Teknis Pusat dan Tim KHPPIA Provinsi dapat menyusun

satuan biaya sendiri yang besarannya tidak melebihi satuan biaya maksimum;

3) Tim Teknis Pusat dan Tim KHPPIA Provinsi bersama UNICEF juga perlu menetapkan satuan biaya untuk

transportasi antar kota, kabupaten, kecamatan dan desa di dalam provinsi dan kabupaten berdasarkan

infrastuktur dan modal transportasi yang tersedia, serta biaya transportasi ke bandara PP;

4) Satuan biaya yang diatur dalam Pedum ini adalah satuan biaya per mata anggaran, yaitu:

a) Kegiatan Rapat/Seminar/Temukarya:

Jenis mata anggaran untuk kegiatan rapat/seminar/temukarya yang dapat dibiayai oleh UNICEF adalah

sebagai berikut:

Page 52: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

41

Gambar 9 Keterangan Jenis Mata Anggaran Kegiatan Rapat/Seminar/Temukarya

Kategori Mata Anggaran Keterangan

1.Non-lokal Lumsum Diberikan ke peserta, panitia, narasumber, moderator dan notulen dari luar kota. Biaya transport luar kota

Biaya transport ke airport pp

Biaya representasi Khusus eselon 1 dan 2.

2.Lokal Biaya transport Diberikan ke peserta, panitia, narasumber, moderator dan notulen dari dalam kota untuk kegiatan di luar kantor.

Biaya konsumsi Dikelola panitia

Biaya pembuatan laporan Diberikan ke PJOK, PUMK dan staf keuangan yang harus membuat laporan kegiatan dan keuangan. Penjelasan detail dari biaya ini dapat dilihat pada butir g) di bawah.

3. Umum Narasumber / Pembicara Diberikan ke narasumber non-lokal dan atau lokal yang menyediakan bahan presentasi.

Moderator Diberikan ke moderator non-lokal dan atau lokal per sesi.

Notulen Diberikan ke notulen non-lokal dan atau lokal per hari.

Biaya Profesional Hanya untuk tenaga profesional yang berasal dari instansi / individu diluar Tim KHPPIA. Instansi yang mengundang harus membuat TOR and kontrak kerja, termasuk biaya tenaga professional tersebut.

ATK Untuk peserta berupa map, pensil/ballpoint, block note dan penggaris (pembuatan tas tidak diperbolehkan).

Administrasi Dikelola panitia untuk pembelian kertas dan alat tulis serta biaya surat menyurat, komunikasi, dokumentasi, CD, fotokopi, spanduk, kebersihan tempat rapat dan sewa ruang rapat.

Rincian satuan biaya untuk setiap jenis pengeluaran di atas dapat dilihat pada Lampiran 12, dengan

beberapa penjelasan tambahan berikut:

Kategori Non-Lokal

Kategori Non-Lokal berlaku untuk peserta, panitia, narasumber, moderator dan notulen yang bekerja di

luar kota tempat kegiatan berlangsung.

Lokasi kegiatan adalah tempat kegiatan berlangsung

Cakupan dan proporsi lumsum per hari adalah sebagai berikut:

- Biaya akomodasi sebesar 50% dari total lumsum untuk biaya penginapan/hotel

- Biaya konsumsi per hari sebesar 30% dari total lumsum

- Biaya transport lokal dan uang saku per hari sebesar 20% dari total lumsum

Bagi peserta dari instansi pemerintah, lumsum hanya bisa dibayarkan ke peserta, panitia, narasumber,

moderator dan notulen yang membawa SPT dan atau SPPD.

Apabaila panitia mengelola pembayaran akomodasi dan konsumsi peserta, panitia, narasumber,

moderator dan notulen ke hotel/penginapan tempat kegiatan berlangsung, maka uang lumsum peserta,

Page 53: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

42

panitia, narasumber, moderator dan notulen akan dipotong sebesar biaya nyata yang dikeluarkan

panitia. Namun apabila total biaya per orang melampaui 80%, maka para peserta tersebut tetap akan

menerima 20% dari total lumsum. Ketentuan ini harus tercantum secara jelas di surat undangan.

Prinsip yang sama, juga berlaku apabila panitia hanya menyediakan makan dan minum, yakni para

peserta, panitia, narasumber, moderator dan notulen luar kota akan menerima sisa lumsum setelah

dipotong biaya konsumsi. Apabila biaya konsumsi per orang yang harus dibayar oleh panitia ke hotel

lebih besar dari 30% biaya lumsum, maka para peserta, panitia, narasumber, moderator dan notulen

tetap menerima 70% dari biaya lumsum.

Apabila perjalanan pulang pergi dari kota asal ke kota tujuan dan sebaliknya dapat dilakukan di hari

yang sama, maka peserta, panitia, narasumber, moderator dan notulen luar kota akan menerima 50%

dari biaya lumsum, dipotong biaya konsumsi yang dikeluarkan panitia. Apabila biaya nyata untuk

konsumsi per orang melampaui 30% dari uang lumsum, maka peserta, panitia, narasumber, moderator

dam notulen tersebut akan menerima 20% dari uang lumsum.

Apabila pada hari kedatangan dan keberangkatan, panitia hanya menyediakan akomodasi, maka para

peserta, panitia, narasumber, moderator dan notulen luar kota akan menerima uang lumsum 50%.

Apabila panitia tidak menyediakan akomodasi dan konsumsi pada hari kegiatan berlangsung, maka

para peserta, panitia, narasumber, moderator dan notulen luar kota akan menerima uang lumsum

100%.

Jumlah hari lumsum yang dapat dibiayai UNICEF adalah sesuai dengan jumlah hari kegiatan ditambah

hari kedatangan bila harus datang sehari sebelumnya dan hari keberangkatan bila harus kembali

pada hari berikutnya. Apabila jumlah hari perjalanan dari kota asal ke kota tujuan dan/atau sebaliknya

memerlukan waktu 2 hari, maka jumlah hari lumsum yang diberikan adalah jumlah hari kegiatan

ditambah 2 hari kedatangan dan atau 2 hari keberangkatan.

Biaya transportasi untuk peserta, panitia, narasumber, moderator dan notulen yang berasal dari luar

kota dihitung berdasarkan biaya nyata.

Transport lokal dan uang saku merupakan tunjangan transportasi setempat untuk menuju tempat

pertemuan dan keperluan pribadi.

Instansi pelaksana harus mencantumkan secara jelas di dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang

diserahkan ke UNICEF, biaya mata anggaran yang meningkat karena adanya porsi biaya konsumsi

dan akomodasi yang lebih besar dari 30% dan 50% dari biaya lumsum.

Pertanggungjawaban keuangan untuk biaya akomodasi dan konsumsi ke hotel adalah invoice dan

dokumen bukti bayar yang diterbitkan oleh hotel/penginapan bersangkutan, bukan kuitansi yang dibuat

panitia dan kemudian dimintakan tandatangan dan stempel hotel.

Pertanggungjawaban keuangan untuk pembayaran sisa lumsum adalah kuitansi/dokumen pembayaran

nyata yang ditandatangan oleh setiap peserta, panitia, narasumber, moderator dan notulen.

Untuk menghindari penyalahgunaan tiket pesawat udara, sedapat mungkin semua pengadaan tiket

pesawat udara pp dilakukan oleh panitia kegiatan melalui pembelian e-tiket dan kemudian mengirimnya

melalui e-mail ke masing-masing peserta, narasumber, panitia, moderator dan notulen yang akan

menghadiri kegiatan.

Page 54: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

43

Pertanggungjawaban keuangan untuk tiket udara, harus disertai invoice dan bukti bayar ke travel agent

apabila tiket dibeli di travel agent, atau sesuai jumlah yang tertera di e-ticket apabila dibeli melalui

internet.

Apabila tiket pesawat udara dibeli oleh peserta, panitia, moderator, narasumber dan notulen dari luar

kota, maka selain menyerahkan dokumen tiket, peserta, narasumber, panitia, moderator, dan notulen

tersebut harus menandatangani Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTM) untuk

mendapatkan penggantian biaya tiket tersebut.

Dalam rangka perencanaan penganggaran, bagi peserta yang karena faktor transportasi memerlukan

waktu tambahan untuk berangkat/pulang di luar waktu pelaksanaan kegiatan dapat dialokasikan biaya

penginapan dan uang harian perjalanan dinas sesuai ketentuan yang berlaku, untuk 1 (satu) hari

sebelum dan atau 1 (satu) hari sesudah pelaksanaan kegiatan.

Para peserta luar kota diminta untuk mengirim bukti tiket kembali ke kota asal, boarding pass dan bukti

pembayaran airport tax setelah selesai melakukan perjalanan.

Kategori Lokal

Kategori ini berlaku untuk peserta, panitia, narasumber, moderator dan notulen yang bekerja di kota

yang sama tempat kegiatan berlangsung

Biaya transport lokal hanya bisa diberikan ke peserta, panitia, narasumber, moderator dan notulen

yang berasal dari luar kantor tempat kegiatan berlangsung, termasuk kegiatan yang diselenggarakan di

hotel atau gedung pertemuan.

Biaya konsumsi dikelola oleh panitia dan tidak dibagikan ke peserta, panitia, narasumber, moderator

dan notulen.

Apabila kegiatan berlangsung hingga tengah malam dan para peserta, panitia, narasumber, moderator

dan notulen lokal terpaksa menginap di hotel tempat kegiatan berlangsung, maka biaya akomodasi dan

konsumsi akan dibayarkan ke hotel oleh panitia. Sedangkan para peserta, panitia, narasumber,

moderator dan notulen lokal hanya menerima biaya transport lokal seperti tercantum didalam Lampiran

12. Lumsum tidak dapat dibagikan ke peserta, panitia, moderator, narasumber dan notulen lokal.

Umum

Seorang moderator hanya dapat dihadirkan apabila diperlukan dan disesuaikan dengan sifat

pertemuan;

Apabila seseorang mempunyai dua fungsi atau lebih, misalnya sebagai panitia dan sebagai peserta,

maka lumsum/biaya penyelenggaraan atau biaya transportasi yang dapat diberikan hanya untuk satu

fungsi saja;

Jumlah anggota panitia rapat/seminar/temukarya yang dapat dibiayai oleh UNICEF adalah 20% dari

jumlah peserta, tapi tidak melampaui 10 orang.

b) Kegiatan Pelatihan/Orientasi:

Jenis mata anggaran untuk kegiatan pelatihan/orientasi yang dapat dibiayai oleh UNICEF adalah sebagai

berikut:

Page 55: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

44

Gambar 10 Keterangan Jenis Mata Anggaran Kegiatan Pelatihan/Orientasi

Kategori Mata Anggaran Keterangan

1.Non-lokal Lumsum Diberikan ke peserta, panitia, pelatih / fasilitator dari luar kota

Biaya transport luar kota

Biaya transport ke airport pp

Biaya reprsentasi Khusus eselon 1 dan 2. Tidak untuk eselon 3 yang mewakili eselon 2 atau 1.

2.Lokal Biaya transport Diberikan ke peserta, panitia, narasumber, moderator dan notulen dari dalam kota untuk kegiatan di luar kantor

Biaya konsumsi Dikelola panitia

Biaya pembuatan laporan Diberikan ke PJOK, PUMK dan staff keuangan yang harus membuat laporan kegiatan dan keuangan. Penjelasan detail dari biaya ini dapat dilihat pada poin f di bawah

3. Umum Fasilitator / Pelatih Diberikan ke pelatih / fasilitator non-lokal dan lokal yang melakukan pelatihan, dengan biaya satuan per sesi per orang.

Biaya penyusunan mata pelajaran

Diberikan ke pelatih non-lokal dan lokal untuk biaya pembuatan mata pelajaran per mata pelajaran

ATK Untuk peserta berupa map, pensil/ballpoint, block note dan penggaris (pembuatan tas tidak diperbolehkan)

Administrasi Dikelola panitia untuk pembelian kertas dan alat tulis serta biaya surat menyurat, komunikasi, dokumentasi, CD, fotokopi, spanduk, kebersihan tempat rapat dan sewa ruang rapat.

Penjelasan satuan biaya untuk setiap jenis pengeluaran lumsum, biaya konsumsi dan biaya transportasi

peserta, panitia, pelatih/fasilitator lokal dan non-lokal adalah sama seperti dengan penjelasan untuk

kegiatan rapat/seminar/lokakarya. Untuk kegiatan pelatihan, para pelatih tidak diberikan uang narasumber,

moderator dan notulen, melainkan biaya pelatih/fasilitator, yang besarnya dihitung berdasarkan jumlah

sesi/jam pelatihan per orang.

c) Kegiatan pemantauan

Berikut ini adalah jenis pengeluaran untuk kegiatan pemantauan/pengawasan yang dapat dibiayai oleh

UNICEF (lihat Lampiran 12), yaitu:

Tranportasi darat/laut/sungai/udara ke tempat yang akan dipantau atau disupervisi;

Lumpsum.

Penjelasan biaya satuan untuk jenis pengeluaran di atas adalah sama seperti penjelasan kegiatan lain

seperti tersebut di atas.

d) Operasional Sekretariat

Biaya administrasi bulanan Sekretariat Kerjasama KHPPIA di tingkat pusat dan provinsi didukung

oleh UNICEF. Diharapkan biaya tersebut dapat mendukung pembiayaan sekretariat yang

disediakan oleh APBN atau APBD.

Page 56: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

45

Biaya administrasi sekretariat program kerjasama UNICEF dapat dipergunakan untuk biaya bank,

surat menyurat, penggandaan dokumen, fotokopi, alat tulis menulis, kertas komputer, biaya

telepon, dan lain-lain;

Besarnya satuan biaya administrasi tersebut dapat dilihat pada Lampiran 12.

e) Studi, Pengembangan KIE dan Penelitian

Usulan dana untuk kegiatan rapat/seminar, pelatihan dan pemantauan yang merupakan bagian dari

kegiatan studi, pengembangan KIE dan penelitian harus mengacu pada satuan biaya yang tercantum dalam

Lampiran 12. Sedangkan biaya enumerator dan pemrosesan data hasil penelitian akan ditentukan secara

khusus antara staf UNICEF dan instansi pelaksana sesuai dengan kebutuhan penelitian.

f) Biaya Penyusunan Modul/Jurnal/Panduan/Pedoman/Petunjuk

Usulan dana untuk penyusunan laporan Modul/Jurnal/Panduan/Pedoman/Petunjuk yang merupakan bagian

dari kegiatan harus mengacu pada satuan biaya yang tercantum dalam Lampiran 12. Sedangkan jumlah

anggota tim penyusun dan durasi penyusunan laporan akan ditentukan secara khusus antara UNICEF dan

instansi pelaksana sesuai dengan kebutuhan secara efektif dan efisien. Hasil final dari

Modul/Jurnal/Panduan/Pedoman/Petunjuk dilampirkan sebagai pertanggung-jawaban.

g) Biaya Penyusunan Laporan Keuangan

Biaya penyusunan laporan keuangan dapat diberikan kepada staf yang bertugas untuk menyusun

laporan tersebut. Satuan anggaran untuk biaya ini diatur dengan ketentuan sebagai berikut:

- Lama proses penyusunan maksimal 5 hari kerja

- Jumlah staf yang menyusun laporan maksimal 3 orang

Laporan keuangan yang dimaksud terdiri dari:

- Penyiapan FACE Form

- Laporan Pengeluaran per Mata Anggaran

- Penyusunan Buku Bank dan Rekonsiliasi Bank

- Penyusunan Buku Kas

- Penyusunan Buku Bantu

h) Variance/Penyesuaian Atas Anggaran Kegiatan

Anggaran kegiatan terdiri dari berbagai jenis biaya/pengeluaran. Jenis mata anggaran tersebut

dikelompokkan berdasarkan jenis mata anggaran sebagaimana yang terdapat dalam daftar Standar Satuan

Biaya, yakni:

Lumpsum

Transport lokal

Transport non lokal

Biaya konsumsi

Biaya narasumber

Page 57: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

46

Biaya moderator

Biaya penyusunan modul/mata pelajaran

Biaya pelatih

Biaya profesional

Biaya notulen

Biaya penyusunan laporan kegiatan/keuangan

Biaya administrasi

ATK

Penyesuaian atau variance atas anggaran yang telah disetujui dapat dimungkinkan, jika perubahan

tersebut tidak melebihi 10% dari jenis mata anggaran sebagaimana dijabarkan di atas.

Jika diindikasikan akan terjadi perubahan atas anggaran tersebut yang melebihi 10% dari jenis mata

anggaran, maka instansi pelaksana diharuskan untuk mengajukan permohonan perubahan anggaran

(amendment). Persetujuan tertulis dari UNICEF harus tersedia sebelum kegiatan tersebut

dilaksanakan.

Staf UNICEF yang berwenang untuk menyetujui perubahan anggaran tersebut adalah:

- Kepala Program Cluster (Programme Cluster Head) untuk kegiatan yang dikoordinir oleh

UNICEF Jakarta atau tingkat pusat.

- Kepala Kantor UNICEF Daerah (Chief of Zone Office) untuk kegiatan yang dikoordinir oleh

UNICEF ditingkat provinsi.

Apabila terjadi pengeluaran nyata yang besarannya melebihi 10% dari jenis mata anggaran pada saat

kegiatan berlangsung, atau penyesuaian pengeluaran lainnya (actual cost), maka instansi pelaksana

diharuskan untuk membuat catatan/pernyataan (note for the record) mengenai penyesuaian

pengeluaran dimaksud sebagai lampiran pendukung atas kelengkapan dokumen pertanggungjawaban

dana.

5.9 Program Kerjasama Teknis

1) UNICEF memberikan program kerjasama teknis ke seluruh wilayah Indonesia sesuai dengan kebutuhan.

Salah satu keunggulan UNICEF adalah keberadaan kantor di 5 ibu kota provinsi, yaitu Jayapura, Makassar,

Kupang, Surabaya, dan Banda Aceh. Di samping itu, juga terdapat staf UNICEF di beberapa

kabupaten/kota sebagai kantor pendukung, diantaranya Semarang, Ambon dan Manokwari.

2) Secara umum, UNICEF mempunyai tenaga yang kompeten untuk memberikan program kerjasama teknis

untuk setiap program yang dikembangkan pada periode tahun 2011 s.d 2015.

3) Program kerjasama teknis dapat diberikan oleh tenaga UNICEF maupun tenaga dari lembaga lain yang

dibiayai atau diminta program kerjasamanya oleh UNICEF untuk memberikan program kerjasama teknis ke

wilayah tertentu;

4) Permintaan program kerjasama teknis dapat diajukan ke Kantor UNICEF Indonesia di Jakarta maupun di

ibukota provinsi tersebut. Beban biaya program kerjasama teknis ditanggung oleh UNICEF.

Page 58: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

47

BAB VI PENUTUP

Demikian pedoman ini disusun, maka dengan terbitnya pedoman ini segala ketentuan yang telah

dikeluarkan dan tidak sesuai lagi, dinyatakan tidak berlaku.

Page 59: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

48

Lampiran 1.

Pedoman Rencana Kerja Multi Tahun / Multi Year Work Plan (MYWP)

Pendahuluan

CPAP Pemerintah Indonesia-UNICEF 2011-2015 dioperasionalkan melalui Rencana Kerja Multi Tahun

(MYWP), sedapat mungkin proses penyusunan MYWP diselaraskan dengan proses perencanaan dan

siklus penganggaran pemerintah. Penyelarasan proses tersebut adalah upaya lebih lanjut untuk

menyelaraskan prioritas Pemerintah di tingkat nasional dan sub nasional. Upaya ini juga sejalan dengan

Jakarta Commitment Aid for Development Effectiveness, yang telah diadopsi oleh mitra pembangunan

termasuk di dalamnya badan PBB di bulan Januari 2009.

Hubungan CPAP dan MYWP, adalah sebagai berikut:

CPAP adalah dokumen yang menjabarkan tujuan utama yang akan dicapai selama 5 tahun, di

dalamnya terdapat strategi program utama, struktur, dan modalitas operasional yang mengatur

hubungan kerjasama antara Pemerintah RI dan UNICEF.

Instansi pelaksana mengkonfirmasi komitmen mereka untuk melaksanakan kegiatan yang telah

dirinci dalam MYWP. Selanjutnya UNICEF berkomitmen untuk menyediakan dukungan keuangan,

teknis atau bahan tertentu, sesuai dengan modalitas yang ditetapkan dalam CPAP.

Matriks hasil dalam dokumen CPAP terdiri dari beberapa komponen, yaitu: Program Component

(PC), Program Component Result (PCR), dan Intermediate Result (IR). Komponen tersebut

kemudian diterjemahkan lebih detail ke dalam MYWP.

Definisi Komponen

Program Component (PC): PC menunjukkan capaian hasil dalam CPAP Program Kerjasama RI-UNICEF

yang terkait dengan sektor, isu tematik atau wilayah geografis tertentu. Setiap PC akan memiliki satu atau

lebih Program Component Result (PCR).

Program Component Result (PCR): PCR menjelaskan perubahan yang signifikan yang diharapkan, pada

tingkat outcome. PCR menunjukkan rencana Program Kerjasama ini dalam memberikan kontribusi untuk

mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan bagi hak-hak anak-anak dan perempuan. PCR meliputi

periode siklus Country Programme, 2011-2015.

Intermediate Result (IR): IR menggambarkan kontribusi yang direncanakan untuk pencapaian PCR

masing-masing. IR biasanya pada tingkat outcome/output, tergantung pada konteks hasil yang ingin di

capai. Pencapaian PCR tergantung pada pencapaian masing-masing IR. Program Kerjasama ini sangat

bertanggungjawab dalam pencapaian IR. IR dapat direvisi, diperbarui, atau ditambahkan.

Milestones (optional) : Milestones adalah "penanda" yang menguraikan kemajuan yang diharapkan menuju

pencapaian sebuah IR. Milestone mewakili pencapaian fase kritis atas komponen IR, Milestone

Page 60: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

49

menjelaskan kemajuan yang diharapkan pada akhir rencana kerja. Penggunaan milestone akan membantu

para pengelola program dan mitra untuk lebih baik mengelola kemajuan menuju pencapaian IR. Selain itu,

dapat melakukan tindakan korektif tepat waktu, jika diperlukan.

Indicator: Indikator adalah variabel kuantitatif atau kualitatif yang memungkinkan verifikasi atas perubahan

yang dihasilkan terhadap apa yang direncanakan. Indikator akan memastikan bahwa PCR dan IR

mematuhi prinsip-prinsip manajemen berbasis output, termasuk memastikan tingkat capaian yang

memadai dan terukur. Indikator harus memiliki dasar dan sasaran. Target indikator kuantitatif biasanya

dinyatakan sebagai persentase atau nomor. Indikator harus dipilah menurut jenis kelamin,

global/regional/nasional, pemuda, anak atau karakteristik lain yang terkait dengan sifat dari hasil atau

perubahan yang dicari. Indikator kualitatif digunakan terutama untuk menilai perubahan/perbaikan dalam

proses, seperti pengembangan kapasitas individu atau institusi, pengetahuan, partisipasi, pengurangan

diskriminasi, dan lain-lain.

CPAP dioperasionalkan melalui MYWP yang dikembangkan dengan menggunakan referensi IR yang di

sepakati dalam Result Matrix. MYWP dikembangkan maksimal dua tahun. Untuk memandu

pengembangan MYWP, berikut adalah beberapa poin yang harus dipertimbangkan:

Menggunakan referensi matriks Hasil IR yang telah disepakati dalam CPAP;

Semua informasi harus kegiatan harus dilengkapi, termasuk rincian anggaran, tahun anggaran,

program cluster dan program/kegiatan pemerintah;

menentukan dana yang tersedia, oleh masing-masing IR, baik yang didanai dan tidak didanai;

untuk setiap kegiatan diidentifikasi anggaran yang realistis didasarkan pada perkiraan biaya input

yang diperlukan, dan sumber anggaran (atau indikasi bahwa kegiatan tersebut masih didanai);

mencakup kerangka waktu yang realistis;

mencakup anggaran dengan instansi pelaksana yang sudah dipertimbangkan dan disetujui

bersama;

mencakup semua evaluasi, pengumpulan data, studi, penelitian dan pekerjaan analitis lainnya

untuk tahun yang direncanakan (sebagaimana tercermin dalam IMEP), dan kegiatan

kesiapsiagaan darurat apapun;

Harus dijamin adanya mekanisme koordinasi. Perencanaan dan penelaahan MYWP harus dilakukan

dengan koordinasi secara vertikal dan horizontal. Interaksi antara tingkat nasional dan lokal, dengan sektor

dan instansi Pemerintah.

Proses pengembangan MYWP

Perencanaan dan review merupakan aspek penting dari Program Kerjasama. Beberapa upaya telah

dilakukan secara bertahap untuk dapat beralih dari pendekatan yang murni sektoral kepada

pengembangan perencanaan yang lebih holistik, sinkron dan dengan review yang partisipatif dimana

proses perencanaan dapat menciptakan sinergi program yang melibatkan mitra-mitra yang ada.

Page 61: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

50

Proses pembuatan MYWP ada di dua tingkat: Nasional (Pusat) and Sub Nasional (Daerah), sebagai

berikut:

a) Tingkat Sub Nasional (Provinsi dan Kabupaten/Kota)

1. Pertemuan persiapan, setiap FO akan membahas bersama-sama dengan mitra pemerintah dan

mitra strategis capaian IR MYWP berjalan dan menyepakati dukungan UNICEF untuk MYWP dua

tahun berikutnya (Mei pertengahan Juni).

2. Pertemuan koordinasi di tingkat kabupaten dan di tingkat provinsi di fasilitasi oleh Tim KHPPIA.

Pertemuan tersebut difasilitasi oleh Bappeda Provinsi dan dengan partisipasi dari mitra

kabupaten/kota terpilih dan UNICEF. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pengembangan

MYWP dilakukan dengan berkonsultasi dengan semua instansi sektoral yang terlibat (SKPD) dan

bahwa kegiatan di dalamnya adalah integrasi lintas sektor yang saling melengkapi dalam

perencanaan dan pelaksanaan MYWP. Tim KHPPIA di tingkat provinsi akan mengorganisir

pertemuan ini dengan menggunakan anggaran dukungan dari APBD (Mei- pertengahan Juni).

3. Hasil dari rapat koordinasi individu di tingkat provinsi akan diserahkan kepada Bangda (sekretariat

KHPPIA di Kemendagri) untuk konsolidasi dan analisa. Kemudian, hasilnya akan disajikan dalam

Rapat Koordinasi Manajemen Daerah / Rakormanda (pertemuan kajian pertengahan tahun

daerah) (Mei- pertengahan Juni).

4. Rakormanda diselenggarakan oleh Bangda di 2 (dua) wilayah (wilayah timur dan barat). Diikuti

oleh perwakilan dari provinsi, wakil dari POKJA Nasional, Bangda, BAPPENAS dan UNICEF.

Output dari Rakormanda akan disajikan di dalam Rakorman Nasional (tingkat pusat) yaitu

pernyataan analitis dan indikator kemajuan IR (lihat template yang terlampir A) dan menyusun

prioritas umum Pemerintah RI-UNICEF untuk MYWP tahun berikutnya (lihat template yang

terlampir) (Juni).

a) Tingkat Nasional (Pusat)

1. Pertemuan persiapan, setiap Programme Cluster/Unit akan membahas bersama-sama dengan

mitra pemerintah dan mitra strategis capaian IR MYWP berjalan dan menyepakati dukungan

UNICEF untuk MYWP dua tahun berikutnya (Mei – Juni).

2. Pertemuan koordinasi di tingkat nasional difasilitasi oleh tim POKJA. Hal ini dilakukan untuk

memastikan bahwa pengembangan MYWP dilakukan dengan berkonsultasi dengan semua

instansi sektoral yang terlibat (K/L) dan bahwa kegiatan di dalamnya adalah integrasi lintas sektor

yang saling melengkapi dalam perencanaan dan pelaksanaan (Mei – Juni).

3. Di dalam Rakorman Tingkat Pusat (Nasional), akan dipaparkan hasil capain, pernyataan analitik

dan indikator kemajuan dari masing-masing IR dan Draft MYWP dua tahun berikutnya (minggu

pertama bulan Juli).

4. Masukan dari Sub Nasional (daerah) akan ditinjau dan dibahas di dalam pertemuan masing-

masing POKJA pada bulan Agustus-September. Pertemuan Cross Pokja (Lintas Pokja) akan

diselnggarakan pada bulan Oktober sebagai rapat persiapan sebelum dilaksanakannya rapat

Page 62: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

51

tinjauan tahunan. Hasil dari pertemuaan Lintas Pokja adalah draft final MYWP dua tahun

berikutnya dan indikator pencapaian kemajuan dari MYWP yang berjalan (Oktober).

5. Kemajuan IR dan PCR dari MYWP tahun bersangkutan akan disampaikan dalam tinjauan tahunan

bersamaan dengan penandatanganan MYWP (mencerminkan IR Nasional dan Sub Nasional),

oleh Bappenas dan UNICEF paling lambat minggu pertama bulan Desember. Penandatanganan

MYWP di tingkat nasional akan dilakukan antara Bappenas dan Perwakilan UNICEF, dan

disaksikan oleh Kementerian Dalam Negeri dan instansi pelaksana lainnya (pusat dan atau

daerah)

Review Kemajuan IR

Review Kemajuan IR menggunakan milestones dan indikator dari setiap IR. Setiap Bappeda/Pokja

mengidentifikasi kemajuan IR masing-masing selama proses tinjauan MYWP. Selanjutnya Bappeda/Pokja

akan membuat penilaian terhadap kemajuan didalam pencapaian hasil Intermediate Result dan

memberikan skor kemajuan (warna). Format review IR adalah sebagai berikut:

Page 63: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

52

Intermediate Results (IR) Monitoring Report (Annex 8 ICO monitoring tools)

Colour code indicator (in VISION)

Red No Progress - No progress towards achieving the result

Yellow Constrained - Significant impediments but with some progress having been made

Green On-track - Most activities conducted as planned and there is an excellent expectation of achieving the result

Blue Met - Result has been achieved to the satisfaction of partners and UNICEF

Black Discontinued- UNICEF and partners agree to discontinue further work towards the Result

IR ref and Description Indicator Baseline & Target

Performance Status

Brief Analysis Indicator Status (%)

Colour code Indicator

(see footnote)

Page 64: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

53

Format Multi Year Work Plan

Sebelum penyusunan MYWP, masing-masing Pokja harus merumuskan SMART Intermediate Result

(IR) dengan rentang waktu yang mencakup pelaksanaan sisa siklus CPAP.

RKP Pemerintah dan/atau RKPD dan CPAP digunakan sebagai dokumen referensi, kemudian UNICEF

bersama dengan masing-masing BAPPEDA/POKJA menyepakati prioritas umum yang akan didukung

oleh UNICEF pada dua tahun berikutnya.

Setelah teridentifikasi, prioritas pemerintah yang tepat dan kegiatan strategis diisi ke dalam template

MYWP. Pemerintah dan UNICEF kemudian menentukan dan setuju pada jenis bantuan apa yang akan

diberikan dalam rangka mendukung pencapaian hasil yang diinginkan.

Bantuan dana tunai merujuk pada kontribusi langsung kepada instansi pelaksana. Bantuan teknis

mengacu pada pelayanan yang diberikan atas nama instansi pelaksana, misalnya studi atau ahli teknis

dari konsultan, atau kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga lain/badan non pemerintah. Bantuan

barang yaitu barang dan kontribusi supply yang berkaitan dengan kegiatan tertentu. Setiap jenis

bantuan akan disetujui jumlah anggaran indikatif yang direncanakan. Kurun waktu rencana

pelaksanaan kegiatan akan dibahas dan disetujui bersama-sama dengan instansi pelaksana.

Format MYWP yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

Page 65: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

1

MYWP format for 2013-2014 (contoh)

MULTI YEAR WORK PLAN 2013 – 2014

PCR : 2 By 2015, children and women, especially the most vulnerable, benefit from improved access to and delivery of quality basic services such as nutrition, water, sanitation and hygiene, prevention of mother-to-child transmission, health, including in emergencies.

IR : 2.1.5 By June 2013, maternal and neonatal tetanus elimination is achieved nationally, country has sustained polio eradication and some standards for elimination of measles are met; and 85% children less than 1 year are fully immunized contributing to disparity reduction between richest and poorest quintiles. (OT 104 - High impact preventive and outreach interventions for Health, Nutrition, ECD and WASH).

PLANNED ACTIVITIES GOI Budget 2013

UNICEF support 2013-2014 Timeframe (in months)

Implementing Partner(s)

Cas

h A

ssis

tanc

e

Tec

hnic

al

Ass

ista

nce

Sup

ply

Ass

ista

nce

Plan amount

1-6 7-12 13-18 19-24 2013 2014

Total 2013-2014 Indicative plan budget

RKP/RKPD Priorities: 1. KESEHATAN MASYARAKAT Pelaksanaan upaya kesehatan preventif terpadu yang meliputi: penurunan tingkat kematian ibu saat melahirkan dari 228 (2007) menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup (2014); penurunan tingkat kematian bayi dari 34 (2007) menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup (2014); pemberian imunisasi dasar kepada 90% bayi pada tahun 2014 penyediaan akses sumber air bersih yang menjangkau 67% penduduk dan akses terhadap sanitasi dasar berkualitas yang menjangkau 75% penduduk sebelum tahun 2014 (EN)PUBLIC HEALTH Implementation of an integrated preventive health measures which include: reduction in the maternal mortality rate from 228 (2007) to 118 per 100,000 live births (2014): a reduction in infant mortality rate of 34 (2007) to 24 per 1,000 live births (2014); immunization basis to 90% of infants in 2014 to provide access to clean water sources that reach 67% of the population access to basic sanitation and quality that reach 75% of the population before the year 2014

SIC : 1043 Routine immunization

1 No 1.3 Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina, dan Kesehatan Matra (EN) Development surveillance, immunization, quarantine, and Matra Health – “travel health”.

120,000 30,000 20,000 25,000 25,000 50,000 Ministry of Health Technical assistance – Consultant fos studies

TOTAL in USD 120,000 30,000 20,000 25,000 25,000 50,000

Page 66: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

2

Time line

Jan Feb March April May June July August Sept Oct Nov Dec

Government processes

RKPD guidelines issued to province and district levels

President announces APBN

Provincial Governor announces APBD

Pre-Musembang meeting

MusRem BangNas

PERDA on APBD

Government Annual Working Plan (RKP) Indicative Ceiling (March - April) Ceiling for Government Annual Work Plan (RKP) and Ministry Annual Work Plan (Renja-KL) - Planning with resource constraint Joint Circular Letter (SEB) issued by the Minister of Planning and Minister of Finance Exercise in central gov’t level (Trilateral Meetings) and national government level (Musrenbangnas).

CPAP planning & review process

UNICEF-GOI (sub-national level) Joint Planning - Budgeting discussions (District MusRemBang) *Notification letter from Bangda to Bappedas (April)

CFO + Bappeda joint planning meetings

Detailed Activity Plan & Budget discussions - UNICEF & Partners (SKPD)

* Sub-national Rakorman (venue in 5 FOs, TBC)

National Rakorman

Development of MYWP next two years * Cross Pokja finalised MYWP next two years and Progress of MYWP current year

- Annual Review MYWP current year - Signing MYWP next two year

Pokja meetings at Jakarta level

Page 67: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

3

Lampiran 2.

Format Laporan Triwulan Tingkat Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota

Program Kerjasama Pemerintah RI-UNICEF

Laporan Triwulan I (Januari-Maret 2013)

Contoh Matrik (isinya disesuaikan)

No Kegiatan

Berdasarkan

MYWP /

Activities Based

on MYWP

Instansi

Pelaksana

Program

Nama Kegiatan

yang Dilakukan

Alokasi Dana (Rp) Realisasi s.d saat ini / Disbursement (Rp)

Hasil Kegiatan /

Activity Output

Rencana Tindak

Lanjut / Follow Up

Action

Lain-Lain (Permasalahan

dan Rekomendasi) / Other

Issues (Problems and

Recommendation)

UNICEF

(MYWP

2013-2014)

APBN/

APBD

/Sumber

Lain

UNICEF APBN/ APBD /Sumber Lain

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1 IR 1.1.1.1 Provincial ASIA guideline developed and its implementation in West Sulawesi, Papua province and Aceh (updating) and integration in Musrenbang to support the quality of development planning, budgeting and equity are

supported.

Ditjen Bina

Bangda

Kemendagri

Integrasi ASIA

dalam

Musrenbang

Desa Kab.

Polman

300 juta - 185 juta - Terintegrasinya

ASIA dalam

Musrenbang

Desa di Kab

Polman Prov

Sulbar

Akan dilakukan

monitoring hasil

implementasi

ASIA pada

triwulan III 2013

Permasalahan:

Kurangnya Fasilitator

ASIA di Kab. Polman

Rekomendasi:

Perlu ada tambahan

dukungan Fasilitator ASIA

2 IR …. dst

TOTAL …………. …………. ……….. ………….

Page 68: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

4

Lampiran 3.

Jenis Bantuan UNICEF

JENIS KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN

1. Manajemen Program 1. Pelaksanaan koordinasi

2. Perumusan kebijaksanaan baru

3. Pelaksanaan studi dan penelitian

4. Pelaksanaan studi banding

5. Penyusunan rencana 5 tahun kerjasama RI/ Pemerintah

6. Penyusunan rencana tahunan

7. Advocacy

8. Bantuan jasa konsultan

9. Biaya administrasi

10. Pertemuan konsultasi

2. Pelatihan 1. Perencanaan kebutuhan latihan

2. Pengembangan materi latihan

3. Pelatihan untuk pelatih (TOT)

4. Pelatihan untuk pelatih inti (MOT)

5. Penyediaan bahan pelatihan

6. Penyelenggaraan pelatihan

7. Evaluasi pasca pelatihan

8. Pelatihan untuk meningkatkan kapasitas tim (Pokja)

3. KIE 1. Studi KAP

2. Pengembangan materi KIE

3. Penyediaan bahan KIE

4. Penyelenggaraan KIE

5. Evaluasi KIE

4. Monitoring dan Evaluasi 1. Pengembangan instrumen monitoring dan evaluasi

2. Penyelenggaraan monitoring dan kwartalan

3. Penyelenggaraan monitoring dan tengah tahunan

4. Penyelenggaraan monitoring dan tahunan

5. Penyelenggaraan monitoring dan mid term

6. Penyelenggaraan evaluasi akhir proyek

7. Survei fasilitas kesehatan

5. Penyediaan Barang 1. Penyediaan barang untuk menunjang kegiatan KIA

2. Penyediaan barang untuk menunjang kegiatan imunisasi

3. Penyediaan barang untuk menunjang kegiatan ISPA/diare

4. Penyediaan barang untuk menunjang kegiatan gizi

5. Penyediaan barang untuk menunjang kegiatan PAB/PL

6. Penyediaan barang untuk menunjang kegiatan KIE

6. Bantuan Teknis 1. Penyediaan tenaga ahli UNICEF

2. Penyediaan tenaga ahli perorangan dan lembaga di luar

UNICEF

Page 69: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

5

Lampiran 4. Formulir Specimen Tanda Tangan

DAFTAR PEJABAT YANG BERWENANG MEMINTA, MENYETUJUI PEMBAYARAN, MEMPERTANGGUNG- JAWABKAN, MENGELOLA, MENANDATANGANI CEK DAN TRANSFER DANA SERTA MEMBUAT

PEMBUKUAN DAN REKONSILIASI BANK DANA BANTUAN UNICEF PROGRAM KHPPIA TAHUN 2011-2015

Nama Instansi Pengelola Program: …………………………………………………………………………………………

Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota: …………………………………………………………………………………………….

A. Pejabat yang berwenang mengajukan permintaan, menyetujui pembayaran dan mempertanggungjawabkan bantuan dana dan barang1 Nama Jabatan Specimen tanda tangan

1.

(Direktur/Kepala Kantor/SKPD)

2.

(PJOK)

B. Pejabat yang berwenang mengelola keuangan dana bantuan UNICEF (PUMK)2 Nama Jabatan Nama, alamat & no.rek bank

khusus untuk menerima dana UNICEF3

C. Daftar pejabat yang berwenang menandatangani cek/transfer dana di bank (minimum 2 orang atau lebih)4 Nama Jabatan Specimen tanda tangan

1.

2.

3.

4.

D. Nama staf keuangan yang bertanggungjawab atas pembukuan dan rekonsiliasi bank (minimum 1 orang) Nama Jabatan Specimen tanda tangan

1.

(Pembukuan)

2.

(Rekonsiliasi Bank)

Pejabat yang memberikan wewenang5

Nama:

Jabatan:

Tanggal:

1 Pejabat yang berwenang mengajukan permintaan dan mempertanggungjawabkan penggunaan dana (A) tidak boleh sama dengan pejabat yang mengelola dana (B).. 2 Pejabat yang mengelola dana (B) tidak boleh sama dengan pejabat yang menandatangani cek/transfer dana (C) dan yang melakukan rekonsiliasi bank/pembukuan (D) 3 Rekening bank yang resmi digunakan oleh Instansi/Pengelola Program/SKPD untuk program KHPPIA bantuan UNICEF 4 Pengeluaran dana dari bank minimal dengan 2 tanda tangan yang masuk dalam daftar nama di C. 5 Direktur Jenderal atau setingkat Direktur Jenderal untuk instansi pusat, Kepala Bappeda atas nama Gubernur untuk instansi di tingkat provinsi, serta Bupati/Walikota untuk instansi di tingkat kabupaten/kota

Page 70: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

6

Lampiran 5. FACE FORM – DCT

Formulir FACE (FACE Form) No.Ref.

Persetujuan Dana dan pertanggungjawaban

Funding Authorization and Certificate of Expenditures UN Agency: UNICEF Tanggal (date ):

Negara (Country) : Indonesia Tipe Permintaan Dana (Type of Request):

Kode dan Nama Program (Programme Code & Title ): PCR 1. xxx V DCT/Pengiriman Dana Langsung (Direct Cash Transfer)

Kode dan Nama Proyek (Project Code & Title) : IR 1.1. xxx □ Penggantian Dana (Reimbursement)

Pejabat yang bertanggungjawab (Responsible Officer(s)) : dr.. Xxx -- PJOK □ Pembayaran Langsung (Direct Payment)

Intansi Pengelola Program (Implementing Partner) : BAPPEDA Kab. Xxx

Mata uang (Currency) : ___________________________IDR

Jumlah dana yang

disetujui

(Authorised Amount)

Jumlah pengeluaran

yang dilaporkan

(Actual Project

Expenditure)

Jumlah pengeluaran

yang disetujui UNICEF

(Expenditures accepted

by Agency)

Selisih dana

(Balance)

Permintaan dana baru

dan kurun waktu

(New Request Period &

Amount)

Dana yang disetujui oleh

UNICEF

(Authorised Amount)

Total dana yang masih

harus dipertanggung-

jawabkan (Outstanding

Authorised Amount)

DD-MM YYYY DD-MM YYYY

A B C D = A - C E F G = D + F

100,000,000 100,000,000 100,000,000

Total 0 0 0 0 100,000,000 100,000,000 100,000,000

PENGESAHAN (CERTIFICATION)

Pejabat yang bertanggung-jawab atas Instansi Pengelola Program tersebut di atas membenarkan bahwa (the undersigned authorized officer of the above-mentioned implementing institution hereby certifies that) :

v

Tanda tangan dan stempel (signature and stamp) : Nama (Name) : dr. xxx Jabatan (Title) :

NOTES: * Shaded areas to be completed by the UN Agency and non-shaded areas to be completed by the counterpart.

FOR AGENCY USE ONLY:

Approved by: Account Charges Liquidation Information New Funding Release

Activity 1 0

FC CAG GL: DCT Amount 0

Name: Training (7700120) 0 Less: Activity 2 0

Liquidation

T itle: HO / CFO xxx Others (7700110) 0 Amount 0

Date: Total 0 Balance 0 Total 0

Cash Transfer Reference: FC ref.no.

PA ref. no.

DCT Reference: FC ref.no.

Liquidation ref.no.

Permintaan dana di atas telah sesuai dengan Rencana Kerja Multi Tahun (MYWP) dan Lampiran Perincian Biaya (the funding request shown above represents estimated expenditures as per MYWP and itemized cost estimates attached).

Pengeluaran di atas telah dipergunakan untuk kegiatan sesuai dengan Rencana Kerja Multi Tahun (MYWP) dan Lampiran Perincian Biaya (the actual expenditures for the period stated herein has been disbursed in accordance with the AWP and previously approved

itemized cost estimates). Bukti pengeluaran dana tersebut kami simpan selama lima tahun dan dapat diperiksa sewaktu-waktu ( the detailed accounting documents for these expenditures can be made available for examination, when required, for the period of five years from

the date of the provision of funds).

PJOK BAPPEDA xxx

FOR ALL AGENCIES FOR UNICEF USE ONLY FOR UNFPA USE ONLY

LAPORAN PENGELUARAN (REPORTING)PERMINTAAN/ PERSETUJUAN DANA

(REQUESTS / AUTHORIZATIONS )

Nama Kegiatan sesuai Rencana Kerja Multi Tahun (MYWP) serta kurun

waktu (Activity Description from MYWP with Duration)

Kode untuk

Badan PBB

Lainnya

(Coding for

UNDP,

UNFPA and

WFP)

Sosialisasi, Launching dan lokakarya gugus SIOLA 02/2013-03/2013

Page 71: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

7

Lampiran 5. FACE FORM - Reimbursement Allocation

Formulir FACE (FACE Form) No.Ref.

Persetujuan Dana dan pertanggungjawaban

Funding Authorization and Certificate of Expenditures UN Agency: UNICEF Tanggal (date ):

Negara (Country) : Indonesia Tipe Permintaan Dana (Type of Request):

Kode dan Nama Program (Programme Code & Title ): PCR 1. xxx □ DCT/Pengiriman Dana Langsung (Direct Cash Transfer)

Kode dan Nama Proyek (Project Code & Title) : IR 1.1. xxx V Penggantian Dana (Reimbursement)

Pejabat yang bertanggungjawab (Responsible Officer(s)) : dr.. Xxx -- PJOK □ Pembayaran Langsung (Direct Payment)

Intansi Pengelola Program (Implementing Partner) : BAPPEDA Kab. Xxx

Mata uang (Currency) : ___________________________IDR

Jumlah dana yang

disetujui

(Authorised Amount)

Jumlah pengeluaran

yang dilaporkan

(Actual Project

Expenditure)

Jumlah pengeluaran

yang disetujui UNICEF

(Expenditures accepted

by Agency)

Selisih dana

(Balance)

Permintaan dana baru

dan kurun waktu

(New Request Period &

Amount)

Dana yang disetujui oleh

UNICEF

(Authorised Amount)

Total dana yang masih

harus dipertanggung-

jawabkan (Outstanding

Authorised Amount)

DD-MM YYYY DD-MM YYYY

A B C D = A - C E F G = D + F

100,000,000 100,000,000 100,000,000

Total 0 0 0 0 100,000,000 100,000,000 100,000,000

PENGESAHAN (CERTIFICATION)

Pejabat yang bertanggung-jawab atas Instansi Pengelola Program tersebut di atas membenarkan bahwa (the undersigned authorized officer of the above-mentioned implementing institution hereby certifies that) :

v

Tanda tangan dan stempel (signature and stamp) : Nama (Name) : dr. xxx Jabatan (Title) :

NOTES: * Shaded areas to be completed by the UN Agency and non-shaded areas to be completed by the counterpart.

FOR AGENCY USE ONLY:

Approved by: Account Charges Liquidation Information New Funding Release

Activity 1 0

FC CAG GL: DCT Amount 0

Name: Training (7700120) 0 Less: Activity 2 0

Liquidation

T itle: HO / CFO xxx Others (7700110) 0 Amount 0

Date: Total 0 Balance 0 Total 0

PJOK BAPPEDA xxx

Cash Transfer Reference: FC ref.no.

PA ref. no.

DCT Reference: FC ref.no.

Liquidation ref.no.

FOR UNICEF USE ONLY FOR UNFPA USE ONLY

LAPORAN PENGELUARAN (REPORTING)

Permintaan dana di atas telah sesuai dengan Rencana Kerja Multi Tahun (MYWP) dan Lampiran Perincian Biaya (the funding request shown above represents estimated expenditures as per MYWP and itemized cost estimates attached).

FOR ALL AGENCIES

PERMINTAAN/ PERSETUJUAN DANA

(REQUESTS / AUTHORIZATIONS )

Pengeluaran di atas telah dipergunakan untuk kegiatan sesuai dengan Rencana Kerja Multi Tahun (MYWP) dan Lampiran Perincian Biaya (the actual expenditures for the period stated herein has been disbursed in accordance with the AWP and previously approved

itemized cost estimates). Bukti pengeluaran dana tersebut kami simpan selama lima tahun dan dapat diperiksa sewaktu-waktu ( the detailed accounting documents for these expenditures can be made available for examination, when required, for the period of five years from

the date of the provision of funds).

Nama Kegiatan sesuai Rencana Kerja Multi Tahun (MYWP) serta kurun

waktu (Activity Description from MYWP with Duration)

Kode untuk

Badan PBB

Lainnya

(Coding for

UNDP,

UNFPA and

WFP)

Sosialisasi, Launching dan lokakarya gugus SIOLA 02/2013-03/2013

Page 72: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

8

Lampiran 5. FACE FORM - Reimbursement Request 1

Formulir FACE (FACE Form) No.Ref.

Persetujuan Dana dan pertanggungjawaban

Funding Authorization and Certificate of Expenditures UN Agency: UNICEF Tanggal (date ):

Negara (Country) : Indonesia Tipe Permintaan Dana (Type of Request):

Kode dan Nama Program (Programme Code & Title ): PCR 1. xxx □ DCT/Pengiriman Dana Langsung (Direct Cash Transfer)

Kode dan Nama Proyek (Project Code & Title) : IR 1.1. xxx V Penggantian Dana (Reimbursement)

Pejabat yang bertanggungjawab (Responsible Officer(s)) : dr.. Xxx □ Pembayaran Langsung (Direct Payment)

Intansi Pengelola Program (Implementing Partner) : BAPPEDA Kab. Xxx

Mata uang (Currency) : ___________________________IDR

Jumlah dana yang

disetujui

(Authorised Amount)

Jumlah pengeluaran

yang dilaporkan

(Actual Project

Expenditure)

Jumlah pengeluaran

yang disetujui UNICEF

(Expenditures accepted

by Agency)

Selisih dana

(Balance)

Permintaan dana baru

dan kurun waktu

(New Request Period &

Amount)

Dana yang disetujui oleh

UNICEF

(Authorised Amount)

Total dana yang masih

harus dipertanggung-

jawabkan (Outstanding

Authorised Amount)

DD-MM YYYY DD-MM YYYY

A B C D = A - C E F G = D + F

100,000,000 60,000,000 60,000,000 40,000,000

Total 100,000,000 60,000,000 60,000,000 40,000,000 0 0 0

PENGESAHAN (CERTIFICATION)

Pejabat yang bertanggung-jawab atas Instansi Pengelola Program tersebut di atas membenarkan bahwa (the undersigned authorized officer of the above-mentioned implementing institution hereby certifies that) :

v

Tanda tangan dan stempel (signature and stamp) : Nama (Name) : dr. xxx Jabatan (Title) :

NOTES: * Shaded areas to be completed by the UN Agency and non-shaded areas to be completed by the counterpart.

FOR AGENCY USE ONLY:

Approved by: Account Charges Liquidation Information New Funding Release

Activity 1 0

FC CAG GL: DCT Amount 0

Name: Training (7700120) 0 Less: Activity 2 0

Liquidation

T itle: HO / CFO xxx Others (7700110) 0 Amount 0

Date: Total 0 Balance 0 Total 0

Cash Transfer Reference: FC ref.no.

PA ref. no.

DCT Reference: FC ref.no.

Liquidation ref.no.

PJOK BAPPEDA xxx

LAPORAN PENGELUARAN (REPORTING)PERMINTAAN/ PERSETUJUAN DANA

(REQUESTS / AUTHORIZATIONS )

Nama Kegiatan sesuai Rencana Kerja Multi Tahun (MYWP) serta kurun

waktu (Activity Description from MYWP with Duration)

Kode untuk

Badan PBB

Lainnya

(Coding for

UNDP,

UNFPA and

WFP)

Pengeluaran di atas telah dipergunakan untuk kegiatan sesuai dengan Rencana Kerja Multi Tahun (MYWP) dan Lampiran Perincian Biaya (the actual expenditures for the period stated herein has been disbursed in accordance with the AWP and previously approved

itemized cost estimates). Bukti pengeluaran dana tersebut kami simpan selama lima tahun dan dapat diperiksa sewaktu-waktu ( the detailed accounting documents for these expenditures can be made available for examination, when required, for the period of five years from

the date of the provision of funds).

Sosialisasi, Launching dan lokakarya gugus SIOLA 02/2013-03/2013 -

Sosialisasi, launching

Permintaan dana di atas telah sesuai dengan Rencana Kerja Multi Tahun (MYWP) dan Lampiran Perincian Biaya (the funding request shown above represents estimated expenditures as per MYWP and itemized cost estimates attached).

FOR ALL AGENCIES FOR UNICEF USE ONLY FOR UNFPA USE ONLY

Page 73: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

9

Lampiran 5. FACE FORM - Reimbursement Request 2

Formulir FACE (FACE Form) No.Ref.

Persetujuan Dana dan pertanggungjawaban

Funding Authorization and Certificate of Expenditures UN Agency: UNICEF Tanggal (date ):

Negara (Country) : Indonesia Tipe Permintaan Dana (Type of Request):

Kode dan Nama Program (Programme Code & Title ): PCR 1. xxx □ DCT/Pengiriman Dana Langsung (Direct Cash Transfer)

Kode dan Nama Proyek (Project Code & Title) : IR 1.1. xxx V Penggantian Dana (Reimbursement)

Pejabat yang bertanggungjawab (Responsible Officer(s)) : dr.. Xxx □ Pembayaran Langsung (Direct Payment)

Intansi Pengelola Program (Implementing Partner) : BAPPEDA Kab. Xxx

Mata uang (Currency) : ___________________________IDR

Jumlah dana yang

disetujui (Authorised

Amount)

Jumlah Pengeluaran

yang dilaporkan (Actual

Project Expenditure)

Jumlah pengeluaran

yang disetujui UNICEF

(Expenditures accepted

by Agency)

Selisih dana

(Balance)

Permintaan dana baru

dan kurun waktu

(New Request Period &

Amount)

Dana yang disetujui oleh

UNICEF

(Authorised Amount)

Total dana yang masih

harus dipertanggung-

jawabkan (Outstanding

Authorised Amount)

DD-MM YYYY DD-MM YYYY

A B C D = A - C E F G = D + F

40,000,000 40,000,000 40,000,000 0

Total 40,000,000 40,000,000 40,000,000 0 0 0 0

PENGESAHAN (CERTIFICATION)

Pejabat yang bertanggung-jawab atas Instansi Pengelola Program tersebut di atas membenarkan bahwa (the undersigned authorized officer of the above-mentioned implementing institution hereby certifies that) :

v

Tanda tangan dan stempel (signature and stamp) : Nama (Name) : dr. xxx Jabatan (Title) :

NOTES: * Shaded areas to be completed by the UN Agency and non-shaded areas to be completed by the counterpart.

FOR AGENCY USE ONLY:

Approved by: Account Charges Liquidation Information New Funding Release

Activity 1 0

FC CAG GL: DCT Amount 0

Name: Training (7700120) 0 Less: Activity 2 0

Liquidation

T itle: HO / CFO xxx Others (7700110) 0 Amount 0

Date: Total 0 Balance 0 Total 0

Cash Transfer Reference: FC ref.no.

PA ref. no.

DCT Reference: FC ref.no.

Liquidation ref.no.

PJOK BAPPEDA xxx

LAPORAN PENGELUARAN (REPORTING)PERMINTAAN/ PERSETUJUAN DANA

(REQUESTS / AUTHORIZATIONS)

Nama Kegiatan sesuai Rencana Kerja Multi Tahun (MYWP) serta kurun

waktu (Activity Description from MYWP with Duration)

Kode untuk

Badan PBB

Lainnya

(Coding for

UNDP,

UNFPA and

WFP)

Pengeluaran di atas telah dipergunakan untuk kegiatan sesuai dengan Rencana Kerja Multi Tahun (MYWP) dan Lampiran Perincian Biaya (the actual expenditures for the period stated herein has been disbursed in accordance with the AWP and previously approved

itemized cost estimates). Bukti pengeluaran dana tersebut kami simpan selama lima tahun dan dapat diperiksa sewaktu-waktu ( the detailed accounting documents for these expenditures can be made available for examination, when required, for the period of five years from

the date of the provision of funds).

Sosialisasi, Launching dan lokakarya gugus SIOLA 02/2013-03/2013 -

Lokakarya

Permintaan dana di atas telah sesuai dengan Rencana Kerja Multi Tahun (MYWP) dan Lampiran Perincian Biaya (the funding request shown above represents estimated expenditures as per MYWP and itemized cost estimates attached).

FOR ALL AGENCIES FOR UNICEF USE ONLY FOR UNFPA USE ONLY

Page 74: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

10

Lampiran 5. FACE FORM – Direct Payment Allocation

Formulir FACE (FACE Form) No.Ref.

Persetujuan Dana dan pertanggungjawaban

Funding Authorization and Certificate of Expenditures UN Agency: UNICEF Tanggal (date ):

Negara (Country) : Indonesia Tipe Permintaan Dana (Type of Request):

Kode dan Nama Program (Programme Code & Title ): PCR 1. xxx □ DCT/Pengiriman Dana Langsung (Direct Cash Transfer)

Kode dan Nama Proyek (Project Code & Title) : IR 1.1. xxx □ Penggantian Dana (Reimbursement)

Pejabat yang bertanggungjawab (Responsible Officer(s)) : dr.. Xxx V Pembayaran Langsung (Direct Payment)

Intansi Pengelola Program (Implementing Partner) : BAPPEDA Kab. Xxx

Mata uang (Currency) : ___________________________IDR

Jumlah dana yang

disetujui (Authorised

Amount)

Jumlah Pengeluaran

yang dilaporkan (Actual

Project Expenditure)

Jumlah pengeluaran

yang disetujui UNICEF

(Expenditures accepted

by Agency)

Selisih dana

(Balance)

Permintaan dana baru

dan kurun waktu

(New Request Period &

Amount)

Dana yang disetujui oleh

UNICEF

(Authorised Amount)

Total dana yang masih

harus dipertanggung-

jawabkan (Outstanding

Authorised Amount)

DD-MM YYYY DD-MM YYYY

A B C D = A - C E F G = D + F

100,000,000 100,000,000 100,000,000

Total 0 0 0 0 100,000,000 100,000,000 100,000,000

PENGESAHAN (CERTIFICATION)

Pejabat yang bertanggung-jawab atas Instansi Pengelola Program tersebut di atas membenarkan bahwa (the undersigned authorized officer of the above-mentioned implementing institution hereby certifies that) :

v

Tanda tangan dan stempel (signature and stamp) : Nama (Name) : dr. xxx Jabatan (Title) :

NOTES: * Shaded areas to be completed by the UN Agency and non-shaded areas to be completed by the counterpart.

FOR AGENCY USE ONLY:

Approved by: Account Charges Liquidation Information New Funding Release

Activity 1 0

FC CAG GL: DCT Amount 0

Name: Training (7700120) 0 Less: Activity 2 0

Liquidation

T itle: HO / CFO xxx Others (7700110) 0 Amount 0

Date: Total 0 Balance 0 Total 0

Cash Transfer Reference: FC ref.no.

PA ref. no.

DCT Reference: FC ref.no.

Liquidation ref.no.

PJOK BAPPEDA xxx

LAPORAN PENGELUARAN (REPORTING)PERMINTAAN/ PERSETUJUAN DANA

(REQUESTS / AUTHORIZATIONS )

Nama Kegiatan sesuai Rencana Kerja Multi Tahun (MYWP) serta kurun

waktu (Activity Description from MYWP with Duration)

Kode untuk

Badan PBB

Lainnya

(Coding for

UNDP,

UNFPA and

WFP)

Pengeluaran di atas telah dipergunakan untuk kegiatan sesuai dengan Rencana Kerja Multi Tahun (MYWP) dan Lampiran Perincian Biaya (the actual expenditures for the period stated herein has been disbursed in accordance with the AWP and previously approved

itemized cost estimates). Bukti pengeluaran dana tersebut kami simpan selama lima tahun dan dapat diperiksa sewaktu-waktu ( the detailed accounting documents for these expenditures can be made available for examination, when required, for the period of five years from

the date of the provision of funds).

Sosialisasi, Launching dan lokakarya gugus SIOLA 02/2013-03/2013

Permintaan dana di atas telah sesuai dengan Rencana Kerja Multi Tahun (MYWP) dan Lampiran Perincian Biaya (the funding request shown above represents estimated expenditures as per MYWP and itemized cost estimates attached).

FOR ALL AGENCIES FOR UNICEF USE ONLY FOR UNFPA USE ONLY

Page 75: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

11

Lampiran 5. FACE FORM – Direct Payment Request 1

Formulir FACE (FACE Form) No.Ref.

Persetujuan Dana dan pertanggungjawaban

Funding Authorization and Certificate of Expenditures UN Agency: UNICEF Tanggal (date ):

Negara (Country) : Indonesia Tipe Permintaan Dana (Type of Request):

Kode dan Nama Program (Programme Code & Title ): PCR 1. xxx □ DCT/Pengiriman Dana Langsung (Direct Cash Transfer)

Kode dan Nama Proyek (Project Code & Title) : IR 1.1. xxx □ Penggantian Dana (Reimbursement)

Pejabat yang bertanggungjawab (Responsible Officer(s)) : dr.. Xxx V Pembayaran Langsung (Direct Payment)

Intansi Pengelola Program (Implementing Partner) : BAPPEDA Kab. Xxx

Mata uang (Currency) : ___________________________IDR

Jumlah dana yang

disetujui (Authorised

Amount)

Jumlah Pengeluaran

yang dilaporkan (Actual

Project Expenditure)

Jumlah pengeluaran

yang disetujui UNICEF

(Expenditures accepted

by Agency)

Selisih dana

(Balance)

Permintaan dana baru

dan kurun waktu

(New Request Period &

Amount)

Dana yang disetujui oleh

UNICEF

(Authorised Amount)

Total dana yang masih

harus dipertanggung-

jawabkan (Outstanding

Authorised Amount)

DD-MM YYYY DD-MM YYYY

A B C D = A - C E F G = D + F

100,000,000 60,000,000 60,000,000 40,000,000

Total 100,000,000 60,000,000 60,000,000 40,000,000 0 0 0

PENGESAHAN (CERTIFICATION)

Pejabat yang bertanggung-jawab atas Instansi Pengelola Program tersebut di atas membenarkan bahwa (the undersigned authorized officer of the above-mentioned implementing institution hereby certifies that) :

v

Tanda tangan dan stempel (signature and stamp) : Nama (Name) : dr. xxx Jabatan (Title) :

NOTES: * Shaded areas to be completed by the UN Agency and non-shaded areas to be completed by the counterpart.

FOR AGENCY USE ONLY:

Approved by: Account Charges Liquidation Information New Funding Release

Activity 1 0

FC CAG GL: DCT Amount 0

Name: Training (7700120) 0 Less: Activity 2 0

Liquidation

T itle: HO / CFO xxx Others (7700110) 0 Amount 0

Date: Total 0 Balance 0 Total 0

Cash Transfer Reference: FC ref.no.

PA ref. no.

DCT Reference: FC ref.no.

Liquidation ref.no.

PJOK BAPPEDA xxx

LAPORAN PENGELUARAN (REPORTING)PERMINTAAN/ PERSETUJUAN DANA

(REQUESTS / AUTHORIZATIONS )

Nama Kegiatan sesuai Rencana Kerja Multi Tahun (MYWP) serta kurun

waktu (Activity Description from MYWP with Duration)

Kode untuk

Badan PBB

Lainnya

(Coding for

UNDP,

UNFPA and

WFP)

Pengeluaran di atas telah dipergunakan untuk kegiatan sesuai dengan Rencana Kerja Multi Tahun (MYWP) dan Lampiran Perincian Biaya (the actual expenditures for the period stated herein has been disbursed in accordance with the AWP and previously approved

itemized cost estimates). Bukti pengeluaran dana tersebut kami simpan selama lima tahun dan dapat diperiksa sewaktu-waktu ( the detailed accounting documents for these expenditures can be made available for examination, when required, for the period of five years from

the date of the provision of funds).

Sosialisasi, Launching dan lokakarya gugus SIOLA 02/2013-03/2013 -

Hotel Aston

Permintaan dana di atas telah sesuai dengan Rencana Kerja Multi Tahun (MYWP) dan Lampiran Perincian Biaya (the funding request shown above represents estimated expenditures as per MYWP and itemized cost estimates attached).

FOR ALL AGENCIES FOR UNICEF USE ONLY FOR UNFPA USE ONLY

Page 76: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

12

Lampiran 5. FACE FORM – Direct Payment Request 2

Formulir FACE (FACE Form) No.Ref.

Persetujuan Dana dan pertanggungjawaban

Funding Authorization and Certificate of Expenditures UN Agency: UNICEF Tanggal (date ):

Negara (Country) : Indonesia Tipe Permintaan Dana (Type of Request):

Kode dan Nama Program (Programme Code & Title ): PCR 1. xxx □ DCT/Pengiriman Dana Langsung (Direct Cash Transfer)

Kode dan Nama Proyek (Project Code & Title) : IR 1.1. xxx □ Penggantian Dana (Reimbursement)

Pejabat yang bertanggungjawab (Responsible Officer(s)) : dr.. Xxx V Pembayaran Langsung (Direct Payment)

Intansi Pengelola Program (Implementing Partner) : BAPPEDA Kab. Xxx

Mata uang (Currency) : ___________________________IDR

Jumlah dana yang

disetujui (Authorised

Amount)

Jumlah Pengeluaran

yang dilaporkan (Actual

Project Expenditure)

Jumlah pengeluaran

yang disetujui UNICEF

(Expenditures accepted

by Agency)

Selisih dana

(Balance)

Permintaan dana baru

dan kurun waktu

(New Request Period &

Amount)

Dana yang disetujui oleh

UNICEF

(Authorised Amount)

Total dana yang masih

harus dipertanggung-

jawabkan (Outstanding

Authorised Amount)

DD-MM YYYY DD-MM YYYY

A B C D = A - C E F G = D + F

40,000,000 40,000,000 40,000,000 0

Total 40,000,000 40,000,000 40,000,000 0 0 0 0

PENGESAHAN (CERTIFICATION)

Pejabat yang bertanggung-jawab atas Instansi Pengelola Program tersebut di atas membenarkan bahwa (the undersigned authorized officer of the above-mentioned implementing institution hereby certifies that) :

v

Tanda tangan dan stempel (signature and stamp) : Nama (Name) : dr. xxx Jabatan (Title) :

NOTES: * Shaded areas to be completed by the UN Agency and non-shaded areas to be completed by the counterpart.

FOR AGENCY USE ONLY:

Approved by: Account Charges Liquidation Information New Funding Release

Activity 1 0

FC CAG GL: DCT Amount 0

Name: Training (7700120) 0 Less: Activity 2 0

Liquidation

T itle: HO / CFO xxx Others (7700110) 0 Amount 0

Date: Total 0 Balance 0 Total 0

Cash Transfer Reference: FC ref.no.

PA ref. no.

DCT Reference: FC ref.no.

Liquidation ref.no.

PJOK BAPPEDA xxx

LAPORAN PENGELUARAN (REPORTING)PERMINTAAN/ PERSETUJUAN DANA

(REQUESTS / AUTHORIZATIONS )

Nama Kegiatan sesuai Rencana Kerja Tahunan (AWP) serta kurun waktu

(Activity Description from AWP with Duration)

Kode untuk

Badan PBB

Lainnya

(Coding for

UNDP,

UNFPA and

WFP)

Pengeluaran di atas telah dipergunakan untuk kegiatan sesuai dengan Rencana Kerja Multi Tahun (MYWP) dan Lampiran Perincian Biaya (the actual expenditures for the period stated herein has been disbursed in accordance with the AWP and previously approved

itemized cost estimates). Bukti pengeluaran dana tersebut kami simpan selama lima tahun dan dapat diperiksa sewaktu-waktu ( the detailed accounting documents for these expenditures can be made available for examination, when required, for the period of five years from

the date of the provision of funds).

Sosialisasi, Launching dan lokakarya gugus SIOLA 02/2013-03/2013 -

Travel agent

Permintaan dana di atas telah sesuai dengan Rencana Kerja Multi Tahun (MYWP) dan Lampiran Perincian Biaya (the funding request shown above represents estimated expenditures as per MYWP and itemized cost estimates attached).

FOR ALL AGENCIES FOR UNICEF USE ONLY FOR UNFPA USE ONLY

Page 77: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

13

Lampiran 5. FACE FORM – Refund

Formulir FACE (FACE Form) No.Ref.

Persetujuan Dana dan pertanggungjawaban

Funding Authorization and Certificate of Expenditures UN Agency: UNICEF Tanggal (date ):

Negara (Country) : Indonesia Tipe Permintaan Dana (Type of Request):

Kode dan Nama Program (Programme Code & Title ): PCR 1. xxx V DCT/Pengiriman Dana Langsung (Direct Cash Transfer)

Kode dan Nama Proyek (Project Code & Title) : IR 1.1. xxx □ Penggantian Dana (Reimbursement)

Pejabat yang bertanggungjawab (Responsible Officer(s)) : dr.. Xxx □ Pembayaran Langsung (Direct Payment)

Intansi Pengelola Program (Implementing Partner) : BAPPEDA Kab. Xxx

Mata uang (Currency) : ___________________________IDR

Jumlah dana yang

disetujui (Authorised

Amount)

Jumlah Pengeluaran

yang dilaporkan (Actual

Project Expenditure)

Jumlah pengeluaran

yang disetujui UNICEF

(Expenditures accepted

by Agency)

Selisih dana

(Balance)

Permintaan dana baru

dan kurun waktu

(New Request Period &

Amount)

Dana yang disetujui oleh

UNICEF

(Authorised Amount)

Total dana yang masih

harus dipertanggung-

jawabkan (Outstanding

Authorised Amount)

DD-MM YYYY DD-MM YYYY

A B C D = A - C E F G = D + F

100,000,000 100,000,000 100,000,000 0

Total 0 0 0 0 0 0 0

PENGESAHAN (CERTIFICATION)

Pejabat yang bertanggung-jawab atas Instansi Pengelola Program tersebut di atas membenarkan bahwa (the undersigned authorized officer of the above-mentioned implementing institution hereby certifies that) :

v

v

Tanda tangan dan stempel (signature and stamp) : Nama (Name) : dr. xxx Jabatan (Title) :

NOTES: * Shaded areas to be completed by the UN Agency and non-shaded areas to be completed by the counterpart.

FOR AGENCY USE ONLY:

Approved by: Account Charges Liquidation Information New Funding Release

Activity 1 0

FC CAG GL: DCT Amount 0

Name: Training (7700120) 0 Less: Activity 2 0

Liquidation

T itle: HO / CFO xxx Others (7700110) 0 Amount 0

Date: Total 0 Balance 0 Total 0

Cash Transfer Reference: FC ref.no.

PA ref. no.

DCT Reference: FC ref.no.

Liquidation ref.no.

PJOK BAPPEDA xxx

LAPORAN PENGELUARAN (REPORTING)PERMINTAAN/ PERSETUJUAN DANA

(REQUESTS / AUTHORIZATIONS )

Nama Kegiatan sesuai Rencana Kerja Tahunan (AWP) serta kurun waktu

(Activity Description from AWP with Duration)

Kode untuk

Badan PBB

Lainnya

(Coding for

UNDP,

UNFPA and

WFP)

Pengeluaran di atas telah dipergunakan untuk kegiatan sesuai dengan Rencana Kerja Multi Tahun (MYWP) dan Lampiran Perincian Biaya (the actual expenditures for the period stated herein has been disbursed in accordance with the AWP and previously approved

itemized cost estimates). Bukti pengeluaran dana tersebut kami simpan selama lima tahun dan dapat diperiksa sewaktu-waktu ( the detailed accounting documents for these expenditures can be made available for examination, when required, for the period of five years from

the date of the provision of funds).

Sosialisasi, Launching dan lokakarya gugus SIOLA 02/2013-03/2013

Refund IDR 20,000,000

Permintaan dana di atas telah sesuai dengan Rencana Kerja Multi Tahun (MYWP) dan Lampiran Perincian Biaya (the funding request shown above represents estimated expenditures as per MYWP and itemized cost estimates attached).

FOR ALL AGENCIES FOR UNICEF USE ONLY FOR UNFPA USE ONLY

Page 78: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

14

Penjelasan Pengisian Formulir FACE

1. Bagian atas formulir

- Negara: Indonesia

- Kode dan Nama Program: PCR

- Kode dan Nama Proyek : IR

- Pejabat yang bertanggung jawab : Nama pejabat dari lembaga/instansi/dinas/organisasi yang berwenang

meminta dan melaporkan dana bantuan UNICEF (sebagaimana tercantum dalam formulir contoh

tandatangan, bagian A)

- Instansi Pengelola Program : Nama lembaga/instansi/dinas/organisasi yang menerima kiriman dana dari

UNICEF

- Mata uang : Rupiah

- Tipe permintaan dana :

DCT - Pengiriman Dana Langsung: Penyaluran dana kegiatan dari UNICEF ke instansi pengelola

program sebelum kegiatan dimulai

Reimbursement - Penggantian Dana: Penggantian dana kegiatan dari UNICEF ke instansi pengelola

program setelah kegiatan selesai dilaksanakan

Direct Payment - Pembayaran Langsung: Pembayaran langsung dana kegiatan oleh UNICEF kepada

pihak ketiga atas persetujuan instansi pengelola program

- Tanggal: Tanggal/bulan/tahun pengisian formulir FACE (harus dicantumkan)

- No Referensi: Nomor surat

2. Kolom Nama Kegiatan, MYWP & Kurun Waktu

- Nama-nama kegiatan sesuai dengan MYWP yang akan dilakukan di dalam Kurun Waktu (per triwulan /

Jan–Mar ; Apr–Jun ; Jul–Sept ; Okt–Des).

- UNICEF akan melengkapi No referensi FC (Funds Commitment) dan PA (Payment Advice) pada saat

memroses permintaan dana.

3. Kolom Kode untuk Badan PBB Lain --- Tidak Perlu diisi.

4. Kolom Laporan Pengeluaran (Kolom A – D)

- Kolom A: Jumlah dana kegiatan yang disetujui UNICEF dan di terima oleh instansi pengelola program,

(kurun waktu – per triwulan)

- Kolom B: Jumlah yang dilaporkan, sesuai laporan keuangan dan laporan kegiatan serta harus didukung

oleh bukti pengeluaran aktual yang bisa diperiksa sewaktu-waktu oleh staf UNICEF.

- Kolom C: Jumlah pengeluaran yang disetujui UNICEF, sesuai dengan perincian biaya yang telah disetujui

bersama dan laporan keuangan (diisi oleh UNICEF).

- Kolom D: Selisih dana (diisi oleh UNICEF).

5. Kolom Permintaan/Persetujuan Dana (Kolom E – G)

- Kolom E: Permintaan dana baru. Dana kegiatan sesuai dengan MYWP (kurun waktu– per triwulan) dan

atau perpanjangan kurun waktu kegiatan.

- Kolom F: Dana yang disetujui, jumlah dana baru dari UNICEF sesuai dengan permintaan dari instansi

pengelola (diisi oleh UNICEF).

- Kolom G: Sisa dana lama dan permohonan dana baru yang harus dipertanggungjawabkan. (diisi oleh

UNICEF).

Page 79: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

15

6. Pengesahan:

- Cantumkan tanda (V) pada kotak pertama – pada saat mengajukan permintaan dana dan atau

penggantian dana kegiatan.

- Cantumkan tanda (V) pada kotak kedua – pada saat melaporkan pengeluaran dana kegiatan.

7. Tanda Tangan

- FACE Form harus ditanda-tangani oleh pejabat yang berwenang meminta/melaporkan penggunaan dana

bantuan UNICEF sebagaimana tercantum dalam formulir contoh tandatangan, bagian A.

Cara Pengisian Permintaan Dana:

1. Lengkapi bagian atas formulir.

2. Isi Kolom Nama Kegiatan sesuai dengan MYWP dan Kurun Waktu.

3. Masukan Jumlah permintaan dana di KOLOM E.

4. Pejabat berwenang menanda-tangani dan mengirim formulir FACE dengan dilengkapi surat permintaan

dana dan lampiran perincian biaya.

5. Staf program UNICEF yang bertanggung-jawab akan melengkapi KOLOM F, nomor FC dan nomor PA,

kemudian mengesahkan untuk persetujuan kepala program/kepala perwakilan UNICEF Provinsi.

6. Kemudian UNICEF akan mengirimkan surat pemberitahuan pengiriman dana dan copy formulir FACE yang

sudah di setujui.

Cara Pengisian Pertanggung-jawaban penggunaan dana

1. Lengkapi bagian atas formulir.

2. Isi kolom nama kegiatan sesuai dengan MYWP dan kurun waktu.

3. Cantumkan jumlah dana yang disetujui di KOLOM A (acuan yang digunakan adalah Jumlah dana KOLOM F

dari copy Formulir FACE yang sudah disetujui UNICEF).

4. Cantumkan jumlah pengeluaran dana kegiatan yang dilaporkan di KOLOM B.

5. Pejabat berwenang menanda-tangani dan mengirim formulir FACE dengan dilengkapi Laporan Keuangan

Per Mata Anggaran/Jenis Pengeluaran dan laporan kegiatan.

Catatan: Apabila pada saat melaporkan ada permintaan dana: (lanjutkan tahap 6 atau 7)

6. Apabila ada permintaan dana lanjutan dari kegiatan yang sama. Cantumkan jumlah permintaan dana di

KOLOM E – di baris yang sama.

7. Apabila ada permohonan dana kegiatan baru. Isi kolom nama kegiatan sesuai MYWP di baris yang baru

dan cantumkan jumlah permohonan dana di KOLOM E. Selanjutnya kembali pada tahap No. 5

8. Staf program UNICEF yang bertanggung-jawab akan melengkapi KOLOM C, D, F dan G dan mengesahkan

untuk persetujuan kepala program/kepala perwakilan UNICEF Provinsi.

9. Kemudian UNICEF akan mengirimkan surat pemberitahuan pengiriman dana dan copy formulir FACE yang

sudah di setujui.

Direct Payment

8. Kolom Laporan Pengeluaran (Kolom A – D)

- Kolom A: Jumlah dana kegiatan yang disetujui UNICEF(kurun waktu – per triwulan).

- Kolom B: Jumlah yang dilaporkan, sesuai laporan keuangan dan laporan kegiatan serta harus didukung oleh

bukti pengeluaran aktual yang bisa diperiksa sewaktu-waktu oleh staf UNICEF.

- Kolom C: Jumlah pengeluaran yang disetujui UNICEF dan dibayarkan langsung ke pihak ke-3, sesuai

dengan anggaran biaya yang telah disetujui bersama. (diisi oleh UNICEF).

- Kolom D: Selisih dana (diisi oleh UNICEF).

Page 80: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

16

9. Kolom Permintaan/ Persetujuan Dana (Kolom E – G)

- Kolom E: Permintaan persetujuan dana baru, sesuai dengan MYWP (kurun waktu – per triwulan).

- Kolom F: Jumlah alokasi dana yang disetujui (diisi oleh UNICEF).

- Kolom G: Sisa persetujuan dana lama dan permohonan alokasi baru yang bisa digunakan. (diisi oleh

UNICEF).

10. Pengesahan:

- Cantumkan tanda (V) pada kotak pertama – pada saat mengajukan persetujuan penggunaan dana.

- Cantumkan tanda (V) pada kotak kedua – pada saat permintaan pembayaran secara langsung dana

kegiatan.

11. Tanda Tangan

- FACE Form harus ditanda-tangani oleh pejabat yang berwenang meminta/melaporkan penggunaan dana

bantuan UNICEF sebagaimana tercantum dalam formulir contoh tandatangan, bagian A.

Cara pengisian permintaan alokasi dana:

1. Lengkapi bagian atas formulir.

2. Isi kolom nama kegiatan sesuai dengan MYWP dan kurun waktu.

3. Masukan Jumlah permintaan alokasi di KOLOM E.

4. Pejabat berwenang menanda-tangani dan mengirim formulir FACE dengan dilengkapi dan lampiran

perincian biaya.

5. Staf program UNICEF yang bertanggung-jawab akan melengkapi KOLOM F, Funds Commitment, Payment

Advice kemudian mengesahkan untuk persetujuan kepala program/ kepala perwakilan UNICEF Provinsi.

6. Kemudian UNICEF akan mengirimkan copy formulir FACE yang sudah di setujui.

Cara Pengisian permintaan pembayaran:

1. Lengkapi bagian atas formulir.

2. Isi kolom nama kegiatan sesuai dengan MYWP dan kurun waktu.

3. Cantumkan jumlah dana yang disetujui di KOLOM A (acuan yang digunakan adalah jumlah dana KOLOM F

dari copy Formulir FACE yang sudah disetujui UNICEF).

4. Cantumkan jumlah pengeluaran dana kegiatan yang dilaporkan di KOLOM B.

5. Pejabat berwenang menanda-tangani dan mengirim formulir FACE dengan dilengkapi Laporan Keuangan

Per Mata Anggaran/Jenis Pengeluaran dan laporan kegiatan.

Catatan: Apabila pada saat permintaan pembayaran ada tambahan permintaan alokasi dana: (lanjutkan tahap 6

atau 7)

6. Apabila ada permintaan dana lanjutan dari kegiatan yang sama. Cantumkan jumlah tambahan alokasi

permintaan dana di KOLOM E – di baris yang sama.

7. Apabila ada permohonan dana kegiatan baru. Isi kolom nama kegiatan sesuai MYWP di baris yang baru

dan cantumkan jumlah permohonan dana di KOLOM E. Selanjutnya kembali pada tahap No. 5

8. Staf program UNICEF yang bertanggung-jawab akan melengkapi KOLOM C, D, F dan G dan mengesahkan

untuk persetujuan kepala program/kepala perwakilan UNICEF Provinsi.

9. Kemudian UNICEF akan mengirimkan surat pemberitahuan pengiriman dana dan copy formulir FACE yang

sudah di setujui.

Page 81: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

17

Reimbursement

12. Kolom Laporan Pengeluaran (Kolom A – D)

- Kolom A: Jumlah dana kegiatan yang disetujui UNICEF(kurun waktu – per triwulan).

- Kolom B: Jumlah yang dilaporkan, sesuai laporan keuangan dan laporan kegiatan serta harus didukung oleh

bukti pengeluaran aktual yang bisa diperiksa sewaktu-waktu oleh staf UNICEF.

- Kolom C: Jumlah pengeluaran yang disetujui UNICEF untuk penggantian dana ke pengelola dana, sesuai

dengan anggaran biaya yang telah disetujui bersama. (diisi oleh UNICEF).

- Kolom D: Selisih dana (diisi oleh UNICEF).

13. Kolom Permintaan/ Persetujuan Dana (Kolom E – G)

- Kolom E: Permintaan persetujuan dana baru, sesuai dengan MYWP (kurun waktu– per triwulan).

- Kolom F: Jumlah alokasi dana yang disetujui (diisi oleh UNICEF).

- Kolom G: Sisa persetujuan dana lama dan permohonan alokasi baru yang bisa digunakan. (diisi oleh

UNICEF).

14. Pengesahan:

- Cantumkan tanda (V) pada kotak pertama – pada saat mengajukan persetujuan penggunaan dana.

- Cantumkan tanda (V) pada kotak kedua – pada saat permintaan pembayaran secara langsung dana

kegiatan.

15. Tanda Tangan

- FACE Form harus ditandatangani oleh pejabat yang berwenang meminta/melaporkan penggunaan dana

bantuan UNICEF sebagaimana tercantum dalam formulir contoh tandatangan, bagian A.

Cara pengisian permintaan alokasi dana:

1. Lengkapi bagian atas formulir.

2. Isi kolom nama kegiatan sesuai dengan MYWP dan kurun waktu.

3. Masukan jumlah permintaan alokasi di KOLOM E.

4. Pejabat berwenang menanda-tangani dan mengirim formulir FACE dengan dilengkapi dan lampiran

perincian biaya.

5. Staf program UNICEF yang bertanggung-jawab akan melengkapi KOLOM F, Funds Commitment, Payment

Advice kemudian mengesahkan untuk persetujuan kepala program/ kepala perwakilan UNICEF Provinsi.

6. Kemudian UNICEF akan mengirimkan copy formulir FACE yang sudah di setujui.

Cara Pengisian permintaan penggantian dana:

1. Lengkapi bagian atas formulir

2. Isi kolom nama kegiatan sesuai dengan MYWP dan kurun waktu

3. Cantumkan jumlah dana yang disetujui di KOLOM A (acuan yang digunakan adalah Jumlah dana KOLOM F

dari copy Formulir FACE yang sudah disetujui UNICEF).

4. Cantumkan jumlah pengeluaran dana kegiatan yang dilaporkan di KOLOM B

5. Pejabat berwenang menanda-tangani dan mengirim formulir FACE dengan dilengkapi Laporan Keuangan

Per Mata Anggaran/Jenis Pengeluaran dan laporan kegiatan.

Catatan: Apabila pada saat permintaan penggantian dana ada tambahan permintaan alokasi dana: (lanjutkan

tahap 6 atau 7)

6. Apabila ada permintaan penggantian dana sebagai lanjutan dari kegiatan yang sama. Cantumkan jumlah

tambahan alokasi permintaan dana di KOLOM E – di baris yang sama.

Page 82: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

18

7. Apabila ada permohonan dana kegiatan baru. Isi kolom nama kegiatan sesuai MYWP di baris yang baru

dan cantumkan jumlah permohonan dana di KOLOM E. Selanjutnya kembali pada tahap No. 5

8. Staf program UNICEF yang bertanggung-jawab akan melengkapi KOLOM C, D, F dan G dan mengesahkan

untuk persetujuan kepala program/kepala perwakilan UNICEF Provinsi.

9. Kemudian UNICEF akan mengirimkan surat pemberitahuan pengiriman dana dan copy formulir FACE yang

sudah di setujui.

Page 83: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

19

Lampiran 6. Format Rencana Anggaran Biaya (RAB)

ORANG

(Person )

HARI/KALI

(Day/Freq )

PELATIHAN

(Training)

LAINNYA

(Others) TOTAL

Jakarta, (tanggal/date )

Dibuat oleh, Disetujui oleh,

Prepared by, Approved by,

( PUMK ) ( PJOK )

TOTAL

RENCANA BIAYA (Rp.)KETERANGAN

(Remarks )

Rencana Anggaran Biaya (Budget Plan )

Instansi Pelaksana Program (Implementing Partner ):

Program/Proyek (Program/Project ):

Judul Kegiatan (Activity ):

Periode:

NO.

MATA ANGGARAN /

JENIS PENGELUARAN

(Budget Line/Type of Expenditure )

UNIT SATUAN BIAYA

(Unit Cost)

(Rp.)

Page 84: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

20

Lampiran 7.1 Permintaan Dana/Penggantian Dana Tingkat Pusat

No Surat: ...../...../....

Catatan : Formulir ini harus diisi oleh Kepala Direktorat atau yang setingkat dan disampaikan kepada UNICEF Jakarta dua bulan sebelum dana diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan. Dalam hal kegiatan akan dilaksanakan mendahului pengiriman dana dari UNICEF, formulir ini tetap harus diisi dan dikirimkan minimal sebulan sebelum kegiatan, untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari UNICEF. Penggantian dana oleh UNICEF akan dilakukan setelah semua kelengkapan dan bukti pengeluaran disetujui oleh UNICEF.

1. Nama Program: 2. Nama Proyek: 3. Kegiatan/sub-kegiatan:

No # RKT Keterangan Rencana Keluaran Biaya (Rp) Lokasi kegiatan Kurun

Waktu

Peserta Pelatih/

Narasumber

1 2.2.1 Pengembangan dan revisi

training PAUD

Modul pelatihan ramah

pengguna tersusun

36.000.000 Jakarta dan Bandung Jan-Mar

2013

15 ahli PAUD 2 dari Jakarta, 2 dari

Bandung

4. Harap melampirkan dokumen yang dibutuhkan seperti jadual, materi pelatihan, termasuk rincian biaya dll.

5. Dana tersebut, mohon ditransfer melalui: Nama rekening: Nama bank:

Nomor rekening: Alamat bank:

Tanggal :

Kepala Direktorat atau Pejabat yang berwenang:

( Pejabat yang berwenang mengajukan permintaan pencairan dana)

Tandatangan: / Stempel yang berlaku:

================================================================================================================================= These activities have been reviewed and discussed with the counterparts concerned and are coherent with the annual objectives and outputs of the project. I therefore certify and recommend that the funding for this activity be approved and processed. Ref No:………………………….

Certified by: ………………………………………..…..………………….……… (Project Officer) …………………..…………………………………..……(signature & date)

Approved by: ………………………….……………………………………… (CFO/Chief Section/ Unit) ……………….………………………………………..(signature & date)

Harap dokumen pertanggung-jawaban diserahkan kepada UNICEF, selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah dana diterima

Page 85: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

21

Lampiran 7.2 Permintaan Dana/Penggantian Dana Tingkat Provinsi

No Surat: ...../...../....

Catatan : Formulir ini harus diisi oleh Kepala Direktorat atau yang setingkat dan disampaikan kepada UNICEF Jakarta dua bulan sebelum dana diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan. Dalam hal kegiatan akan dilaksanakan mendahului pengiriman dana dari UNICEF, formulir ini tetap harus diisi dan dikirimkan minimal sebulan sebelum kegiatan, untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari UNICEF. Penggantian dana oleh UNICEF akan dilakukan setelah semua kelengkapan dan bukti pengeluaran disetujui oleh UNICEF.

1. Nama Program: 2. Nama Proyek: 3. Kegiatan/sub-kegiatan:

No # RKT Keterangan Rencana Keluaran Biaya (Rp) Lokasi kegiatan Kurun

Waktu

Peserta Pelatih/

Narasumber

1 3.1 Pelatihan penyegaran

untuk bidan dalam PAUD

20 bidan dilatih ulang 80.000.000 Semarang Jan-Mar

2013

20 bidan 2 dari Jakarta, 4

dari Semarang

4. Harap melampirkan dokumen yang dibutuhkan seperti jadual, materi pelatihan, termasuk rincian biaya dll.

5. Dana tersebut, mohon ditransfer melalui: Nama rekening: Nama bank:

Nomor rekening: Alamat bank:

Tanggal :

Kepala Dinas/Institusi Teknis: Kepala Bappeda/ PJOK: ( Pejabat yang berwenang mengajukan permintaan pencairan dana)

Tandatangan: / Stempel yang berlaku: Tandatangan: / Stempel yang berlaku:

===================================================================================================================================

These activities have been reviewed and discussed with the counterparts concerned and are coherent with the annual objectives and outputs of the project. I therefore certify and recommend that the funding for this activity be approved and processed. Ref No:………………………….

Certified by: ………………………………………..…..………………….……… (Project Officer) …………………..…………………………………..……(signature & date)

Approved by: ………………………….……………………………………… (CFO/Chief Section/ Unit) ……………….………………………………………..(signature & date)

Harap dokumen pertanggung-jawaban diserahkan kepada UNICEF, selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah dana diterima

Page 86: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

22

Lampiran 7.3 Permintaan Dana/Penggantian Dana Tingkat Kabupaten

No Surat: ...../...../....

Catatan : Formulir ini harus diisi oleh Kepala Direktorat atau yang setingkat dan disampaikan kepada UNICEF Jakarta dua bulan sebelum dana diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan. Dalam hal kegiatan akan dilaksanakan mendahului pengiriman dana dari UNICEF, formulir ini tetap harus diisi dan dikirimkan minimal sebulan sebelum kegiatan, untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari UNICEF. Penggantian dana oleh UNICEF akan dilakukan setelah semua kelengkapan dan bukti pengeluaran disetujui oleh UNICEF.

1. Nama Program: 2. Nama Proyek: 3. Kegiatan/sub-kegiatan:

No # RKT Keterangan Rencana Keluaran Biaya (Rp) Lokasi kegiatan Kurun

Waktu

Peserta Pelatih/

Narasumber

1 4.1 Pelatihan penyegaran untuk

kader PAUD

64 Kader PAUD dilatih

ulang

150.000.000 Banyumas Jan-Mar

2013

64 Kader

PAUD

2 dari Semarang, 4

dari Banyumas

4. Harap melampirkan dokumen yang dibutuhkan seperti jadual, materi pelatihan, termasuk rincian biaya dll.

5. Dana tersebut, mohon ditransfer melalui: Nama rekening: Nama bank:

Nomor rekening: Alamat bank:

Tanggal :

Kepala Dinas/Institusi Teknis/Pimpinan LSM Kab: Kepala Bappeda/ PJOK: ( Pejabat yang berwenang mengajukan permintaan pencairan dana)

Tandatangan: / Stempel yang berlaku: Tandatangan: / Stempel yang berlaku:

=================================================================================================================================== These activities have been reviewed and discussed with the counterparts concerned and are coherent with the annual objectives and outputs of the project. I therefore certify and recommend that the funding for this activity be approved and processed. Ref No:………………………….

Certified by: ………………………………………..…..………………….……… (Project Officer) …………………..…………………………………..……(signature & date)

Approved by: ………………………….……………………………………… (CFO/Chief Section/ Unit) ……………….………………………………………..(signature & date)

Harap dokumen pertanggung-jawaban diserahkan kepada UNICEF, selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah dana diterima

Page 87: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

23

Lampiran 7.4 Permintaan Dana/Penggantian LSM/Perguruan Tinggi/Organisasi Profesi/Organisasi Sosial Keagamaan

No Surat: ...../...../....

Catatan : Formulir ini harus diisi oleh Kepala Direktorat atau yang setingkat dan disampaikan kepada UNICEF Jakarta dua bulan sebelum dana diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan. Dalam hal kegiatan akan dilaksanakan mendahului pengiriman dana dari UNICEF, formulir ini tetap harus diisi dan dikirimkan minimal sebulan sebelum kegiatan, untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari UNICEF. Penggantian dana oleh UNICEF akan dilakukan setelah semua kelengkapan dan bukti pengeluaran disetujui oleh UNICEF.

1. Nama Program: 2. Nama Proyek: 3. Kegiatan/sub-kegiatan:

No # RKT Keterangan Rencana Keluaran Biaya (Rp), Lokasi kegiatan Kurun

waktu

Peserta Pelatih/

Narasumber

1 2.1.7 Membangun 77 MCK

permanen di SD Klaten

MCK tersedia di 77 SD

Klaten

308.000.000 Klaten, 77 SD Jan-Mar

2013

- -

4. Harap melampirkan dokumen yang dibutuhkan seperti jadual, materi pelatihan, termasuk rincian biaya dll.

5. Dana tersebut, mohon ditransfer melalui: Nama rekening: Nama bank:

Nomor rekening: Alamat bank:

Tanggal :

Nama Pimpinan LSM:

( Pejabat yang berwenang mengajukan permintaan pencairan dana)

Tandatangan: / Stempel yang berlaku ================================================================================================================================= These activities have been reviewed and discussed with the counterparts concerned and are coherent with the annual objectives and outputs of the project. I therefore certify and recommend that the funding for this activity be approved and processed. Ref No:………………………….

Certified by: ………………………………………..…..………………….……… (Project Officer) …………………..…………………………………..……(signature & date)

Approved by: ………………………….……………………………………… (CFO/Chief Section/ Unit) …………………………………………………..……(signature & date )

Harap dokumen pertanggung-jawaban diserahkan kepada

UNICEF, selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah dana diterima

Page 88: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

24

Lampiran 8.

Surat Pemberitahuan Pengiriman Dana

Tanggal – No surat

Dengan hormat,

Perihal : Pengiriman Dana

Bersama ini diberitahukan bahwa kami telah mengirimkan dana sebesar Rp. Xxx (…… Rupiah)

Proyek Kode di

MYWP Kegiatan PRQ No.

Dokumen Pembayaran

(Payment Advise) Jumlah

No. Tanggal (Rp.)

TOTAL:

sesuai dengan surat permintaan Bappenas No. Pusat/13/PME/Kerjasama RI-UNICEF (Bappenas)/00 melalui :

Bank : Bank XXX

A/C No. : XXX-XXX-XXX

Atas nama :

Guna kelancaran administrasi keuangan, kami mohon agar Bapak/Ibu melengkapi dan mengembalikan segera formulir

"Tanda Terima" transfer dana terlampir serta melampirkan fotokopi nota kredit penerimaan uang dari bank ke:

UNICEF Jakarta (up: XX /Cluster/ Unit)

Gedung Wisma Metropolitan II, Lt. 10-11

Jl. Jend Sudirman Kav. 31, Jakarta 12920

Demikian harap maklum hendaknya.

Hormat kami,

UNICEF

Programme Officer UNICEF

Kepada

PJOK

XXX

Page 89: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

25

Lampiran 9. Formulir Tanda Terima Pengiriman Dana

Formulir tanda terima pengiriman dana

Dengan ini menyatakan bahwa uang yang ditransfer oleh UNICEF untuk:

Nama Kegiatan No. Acuan RKT No. Acuan PRQ

No. Dokumen

Pembayaran

(Payment

Advise)

Sejumlah Rp _____________________ (_______________)

Ke:

Bank :

Rekening No :

Atas Nama :

Alamat :

Telah dikredit oleh pihak bank ke rekening kami di atas pada tanggal .......

(isi tanggal transaksi penerimaan dana yang tertera pada rekening koran)

Demikian pemberitahuan dari kami.

PJOK

____________

Page 90: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

26

Lampiran 10. Laporan Keuangan Per Mata Anggaran/Jenis Pengeluaran

Instansi Pelaksana Program: .........................................................................................................................................................

Program / Proyek: ............................................................................................................................................................................

Nama Kegiatan: ................................................................................................................................................................................

PA No.: FC No. Jumlah: Rp.

Tanggal Laporan:

Mata Anggaran/Jenis

Pengeluaran Jumlah

Rencana

Biaya

(Rp.)

Pengeluaran

(Rp.)

Sisa

(Rp.) Catatan

Orang Hari Frekuensi

Satuan

Biaya

(Rp.)

Total

Diperiksa oleh, Mengetahui, Disiapkan oleh,

Ttd & tgl Ttd & tgl Ttd & tgl

(___________________________) (___________________________) (___________________________)

Page 91: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

27

Lampiran 11. Laporan Kegiatan

LAPORAN KEGIATAN

Program/Proyek : …………………………………………………………………………..

Nama Kegiatan : …………………………………………………………………………..

No. acuan pengiriman dana : No. FC……….. No. PA ………… tanggal……………………….

Jumlah dana :

Rp. ……………….

Pelaksanaan :

Lokasi ………………………………………………………………….

Tanggal ………………………………………………………………..

Proses : …………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………..

Keluaran :

…………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………..

Rencana tindak lanjut : …………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………..

……………..,…….-20….

dittd oleh

Ka. Dinas/PJOK

Instansi pelaksana

Page 92: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

28

Lampiran 12. Proses Mendapatkan Fasilitas Bebas Bea Masuk dan Pajak

1) Untuk mendapatkan fasilitas bebas bea masuk bagi barang UNICEF yang berasal dari luar negeri

mengikuti proses sebagai berikut:

UNICEF menyampaikan surat perihal permintaan pembebasan bea masuk, PPn, PPnbm, dan

pajak lainnya atas pengadaan barang luar negeri dilengkapi dengan dokumen pendukung

seperti: PP19, Bill of Lading/Airway bill, Invoice/Proforma Invoice, dan Packing List kepada

Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas selaku Ketua Tim Teknis Tingkat

Pusat yang kemudian akan mengkoordinasikan dengan Ketua Kelompok Kerja (POKJA)

terkait di Bappenas dengan mengirim permintaan tersebut kepada Ketua POKJA terkait.

Berdasarkan daftar rencana pengadaan barang/jasa (supply plan) tahunan UNICEF yang

sudah disetujui terdahulu oleh Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas selaku

Ketua Tim Teknis Tingkat Pusat, Ketua POKJA terkait di Bappenas akan meneliti surat

permintaan UNICEF tersebut dan jika tidak ada hal-hal yang memberatkan dapat

menyampaikan persetujuan atau rekomendasi atas surat permintaan pembebasan bea masuk,

PPn, PPnBM, dan pajak lainnya atas pengadaan barang luar negeri tersebut langsung kepada

Kepala Biro KTLN Sekretariat Negara serta Kepala Bagian Kerjasama Teknik Multilateral, Bito

KTLN Sekretariat Negara dengan tembusan kepada UNICEF, instansi penerima barang

(instansi pusat maupun instansi daerah), Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas

selaku Ketua Tim Teknis Tingkat Pusat.

Sekretariat Negara kemudian akan mempelajari persetujuan atau rekomendasi tersebut, serta

meneliti kelengkapan dan kesesuaian dokumen-dokumen pendukungnya seperti :

- Formulir PP 19 (sesuai lampiran II KMK 89/2002) yang telah diisi, dicap dan ditandatangani oleh

pejabat UNICEF.

- Bill of Lading (bila barang dan/atau peralatan didatangkan melalui laut) atau Airway Bill (bila barang

dan/atau peralatan didatangkan melalui udara).

- Packing List (daftar barang).

- Invoice/Proforma Invoice.

Dalam hal tidak ada hal-hal yang memberatkan untuk memberikan rekomendasi pemberian

fasilitas kepabeanan, Sekretariat Negara dapat menyampaikan surat rekomendasi kepada

Ditjen Bea Cukai (dengan tembusan ke UNICEF dan Ketua POKJA terkait di Bapennas) untuk

memberikan fasilitas bebas bea masuk, PPn, PPnBM, dan pajak lainnya atas pengadaan

barang UNICEF yang didatangkan dari luar negeri.

Hal ini berlaku sama untuk pengadaan barang sesuai pola penyaluran barang Pusat-Pusat,

Pusat-Daerah, dan Daerah-Daerah.

2) Untuk mendapatkan fasilitas bebas pajak bagi pengadaan barang UNICEF yang berasal dari dalam negeri

mengikuti proses sebagai berikut:

Page 93: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

29

a) Pembelian Kendaraan Bermotor

UNICEF mengajukan surat permintaan Nota Dinas pembelian kendaraan bermotor kepada

Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas, selaku ketua Tim Teknis Tingkat

Pusat dengan melampirkan dokumen sebagai berikut:

i. Surat Pesanan Kendaraan Bermotor dari Dealer yang bersangkutan.

ii. Formulir PP 19 (sesuai lampiran II KMK 89/2002) yang telah diisi, dicap dan

ditandatangani oleh pejabat UNICEF.

iii. Invoice dari dealer kendaraan bermotor terkait.

iv. Pembelian untuk keperluan tenaga ahli/tenaga staf, dilengkapi dengan:

Foto Copy Surat Persetujuan Penugasan dari Biro KTLN, Sekretariat Negara yang

menyebutkan masa tugas minimal 1 tahun.

Foto Copy Paspor.

Surat Pernyataan pembelian kendaraan bermotor yang telah ditandatangani oleh

yang bersangkutan dan pejabat UNICEF terkait (sebelumnya dilakukan prosedur

konfirmasi langsung antara yang bersangkutan dengan pejabat Biro KTLN,

Sekretariat Negara).

v. Pembelian untuk keperluan kantor UNICEF, dilengkapi dengan data kendaraan

bermotor yang telah dimiliki.

vi. Pembelian untuk keperluan program/proyek/kegiatan kerjasama teknik, dilengkapi

dengan :

Data kendaraan bermotor yang telah dimiliki untuk program/proyek/kegiatan

kerjasama teknik terkait.

Dokumen program/proyek/kegiatan terkait.

Biro KTLN, Sekretariat Negara dengan berpegangan pada Keputusan Menteri Keuangan

Nomor 04/89 Tahun 2002 melakukan penelitian terhadap dokumen yang disampaikan.

Dalam hal Biro KTLN, Sekretariat Negara menyetujui, selanjutnya Biro KTLN, Sekretariat

Negara menerbitkan Nota Dinas yang ditujukan kepada dealer kendaraan bermotor

terkait dengan tembusan kepada Dit. Teknis Kepabeanan, Ditjen Bea dan Cukai,

Dep.Keuangan, UNICEF, dan Bapenas. Sedangkan Formulir PP 19 yang sudah disetujui

ditujukan langsung kepada Dit. Teknis Kepabeanan, Ditjen. Bea dan Cukai, Dep.

Keuangan untuk dapat menindaklanjuti proses pembebasan bea masuk dan pajak dalam

rangka impor.

Untuk mendapatkan fasilitas bebas pajak bagi kendaraan bermotor yang jumlahnya

melebihi sebagaimana ditentukan di atas, UNICEF harus menyampaikan permintaan

kepada Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas selaku Ketua Tim Teknis

Tingkat Pusat yang menindaklanjuti langsung kepada Menteri Keuangan, dengan

memberikan alasan dan pertimbangan tertentu.

b) Pembelian Non-Kendaraan Bermotor (Pembebasan PPn dan/atau PPnBM)

UNICEF mengajukan permintaan rekomendasi pembebasan PPn dan atau PPnBM

mengikuti proses seperti tercantum di bagian 5.2.4. mengenai pembelian barang dari luar

negeri, tetapi dengan kelengkapan dokumen sebagai berikut:

I. Proforma Invoice.

II. Faktur Pajak dari supplier.

Page 94: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

30

III. Perjanjian pengadaan barang/jasa dengan pihak Supplier (misalnya : contract

agreement, lease agreement, dsb).

IV. Untuk pejabat/tenaga ahli dilengkapi dengan Surat Persetujuan Pemerintah yang

bersangkutan.

V. Untuk program/proyek/kegiatan kerjasama teknik dilengkapi rekomendasi Direktur

Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas selaku Ketua Tim Teknis Tingkat Pusat dan

persetujuan Ketua Pokja terkait di Bappenas.

Biro KTLN, Sekretariat Negara melakukan penelitian terhadap dokumen yang

disampaikan, dalam hal Biro KTLN, Sekretariat Negara menyetujui selanjutnya Biro KTLN,

Sekretariat Negara menerbitkan Surat Rekomendasi yang ditujukan kepada KPP BADORA

Ditjen Pajak;

Berdasarkan surat rekomendasi tersebut, Biro KTLN, Sekretariat Negara, KPP BADORA

dapat menindaklanjuti persetujuan pembebasan/ restitusi PPn/PPnBm tersebut;

Hal ini berlaku sama untuk pengadaan barang sesuai pola penyaluran barang Pusat-

Pusat, Pusat-Daerah, dan Daerah-Daerah.

Page 95: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

Lampiran 13.

Standar Satuan Biaya Maksimum Rapat/Seminar/Temukarya/Pelatihan/Orientasi (Rupiah)

No. Kategori

Kesepakatan Pemerintah RI

dengan UNICEF

23 Januari 2013

1 Lumsum

Pusat ke daerah (prov/kab/kota) 900.000

Pusat ke daerah (khusus Papua) 1.000.000

Provinsi ke Pusat (Jakarta & Papua) 900.000

Provinsi ke Pusat dan Provinsi Lain (Luar Jakarta dan Luar Papua) 800,000

Provinsi ke Kab/Kec 600.000

Provinsi Papua ke Kab/Kec di Papua 900.000

Kab/Kota ke Pusat (Jakarta) 900.000

Kab/Kota ke Pusat (Luar Jakarta) 800.000

Kab/Kota ke Provinsi 800.000

Kab/Kota ke Kab. Lain (dalam provinsi yang sama) 600.000

Kab/Kota ke Kecamatan (dalam provinsi yang sama) 400.000

2 Biaya Perjalanan (Kegiatan Luar Kota)

Pusat Sesuai SBU Pusat

Provinsi Sesuai SBU Provinsi

Kabupaten Sesuai SBU Kabupaten

Kecamatan Sesuai SBU Kecamatan

3 Biaya Konsumsi Kegiatan Dalam Kantor

150.000 / kegiatan (pusat)

125.000 / kegiatan (provinsi)

100.000/ kegiatan (kab/kota)

75.000 / kegiatan (kec.)

Kegiatan Luar Kantor

Biaya nyata yg dilaksanakan di

Gedung Pertemuan / Hotel di

dalam kota

4 Biaya Transport Lokal 150.000 / kegiatan (pusat)

125.000 / kegiatan (provinsi)

100.000/ kegiatan (kab/kota)

75.000 / kegiatan (kec.)

Page 96: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

No. Kategori

Kesepakatan Pemerintah RI

dengan UNICEF

23 Januari 2013

5 Biaya Narasumber

Pusat/Provinsi/Kabupaten 1.700.000 / sesi (Menteri)

1.400.000 / sesi (Eselon I/

Gubernur)

1.000.000 / sesi (Eselon II /

Bupati/Walikota)

600.000 orang/sesi

6 Biaya Moderator

Pusat/Provinsi/Kabupaten 500.000/sesi

7 Biaya Penyusunan Modul Modul/jurnal/panduan

teknis/pedoman umum

Pusat/Provinsi/Kabupaten 450.000/orang/hari

8 Biaya Pelatih

Pusat/Provinsi/Kabupaten 250.000/sesi

9 Biaya Profesional/Tenaga Ahli

Pusat/Provinsi/Kabupaten 1.400.000/sesi

10 Biaya Notulensi

Pusat/Provinsi/ Kabupaten 225.000/kegiatan

11 Biaya Penyusunan Laporan Kegiatan / Keuangan 300.000 / org/ laporan (pusat)

250.000 / org/laporan

(provinsi)

200.000 / org/laporan

(kab/kota)

12 Biaya Administrasi

Pusat/Provinsi/ Kabupaten Biaya Nyata

Catatan:

1. Standar satuan biaya tersebut merupakan biaya maksimal, sehingga pemanfaatan dana

UNICEF tidak boleh melebihi biaya tersebut meskipun standar yang ditetapkan pemerintah

daerah lebih tinggi.

2. Dalam rangka perencanaan penganggaran, bagi peserta yang karena faktor transportasi

memerlukan waktu tambahan untuk berangkat/pulang diluar waktu pelaksanaan kegiatan

dapat dialokasikan biaya penginapan dan uang harian perjalanan dinas sesuai ketentuan yang

berlaku, untuk l(satu) hari sebelum dan/atau 1 (satu) hari sesudah pelaksanaan kegiatan.

3. 1 sesi= 2-3 jam per kegiatan (rapat/workshop)

4. 1 sesi= 2 jam pelajaran (pelatihan)

Page 97: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

LAMPIRAN 14. Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP)

Nomor: …………….

Nama Instansi Pelaksana/SKPD:

Nasional/Provinsi/Kabupaten/Kota:

Kategori Pembayaran (Contreng salah satu):

o SPP –UP: Uang Persediaan (untuk melaksanakan kegiatan)

o SPP –GU: Ganti Uang Persediaan

o SPP –TU: Tambahan Uang Persediaan (untuk tambahan uang kegiatan)

o SPP – LS: Pembayaran Langsung (Bappeda ke Dinas, hotel, rekanan, dll)

RINCIAN RENCANA PENGGUNAAN TAHUN ANGGARAN: ………………..

No Kode Kegiatan Uraian Jumlah (Rp)

1

2

Jumlah

Terbilang (……………………………………………………………………………………)

Mengetahui ……………, tanggal……………..

PJOK PUMK

(tandatangan) (tandatangan)

(nama lengkap) (nama lengkap)

NIP NIP

Catatan:

1. Dokumen SPP & SPM harus dibuat untuk penarikan/transfer uang dari bank ke instansi lain/hotel/rekanan,dll)

2. SPP supaya dilampiri dengan dokumen surat permintaan dana ke UNICEF

Page 98: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

LAMPIRAN 15. Surat Perintah Membayar (SPM)

SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

TAHUN ANGGARAN …………………

Nama Instansi Pelaksana/SKPD:

Nasional/Provinsi/Kabupaten/Kota:

PUMK/PihakKetiga*):

Nomor Rekening Bank:

Dasar Pembayaran/No.&Tanggal SPP:

Untuk Keperluan/Kegiatan:

Jumlah SPP yang diminta: Rp……………. (terbilang …………………………………..)

……………, tanggal…………………

Direktur/Kepala/PejabatSKPD **)

(tandatangan)

(nama lengkap)

NIP

Catatan: *) Coret salah satu

**) PJOK jika menjabat sebagai Direktur/Kepala SKPD

Page 99: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

Lampiran 16. Surat Permintaan Pengadaan Barang

Surat Permintaan Pengadaan Barang

Catatan: Surat ini harus ditandatangani oleh Kepala BAPPEDA / PJOK atau yang setingkat dan disampaikan kepada

UNICEF Program Jakarta paling lambat 2 bulan sebelum barang tersebut diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan. Surat ini

kemudian akan diajukan lebih lanjut kepada UNICEF Supply Unit.

Tanggal: ……………….....

No. Surat: …./…./…..

Dengan ini kami ingin meminta pengadaan barang berikut untuk kegiatan seperti yang disebutkan di bawah ini

dan untuk didistribusikan sesuai daftar distribusi terlampir. Kegiatan ini telah ditinjau dan dibahas bersama

dengan Programme Officer UNICEF dan sesuai dengan Rencana Kerja Multi Tahun (Multi Year Work Plan) dan

output proyek.

No Spesifikasi Barang Nama

Proyek

Jumlah Satuan Unit

Barang

Perkiraan

Harga Total

(Rp)

Penerima (alamat

lengkap sesuai daftar

distribusi terlampir)

(Mohon berikan sedetil

mungkin spesifikasinya agar

barang yang dibeli sesuai

nantinya)

Permintaan sebelumnya (jika ada): …………….(No. Surat dan tanggal)

Tujuan kegiatan:……………………………………………………..

Dengan Hormat,

(Tandatangan dan Stempel)

Kepala BAPPEDA/ PJOK

Page 100: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

Lampiran 17. Daftar Distribusi Pengadaan Barang

No Nama Barang Jumlah Satuan

Unit

Barang

Alamat Lengkap

Penerima Barang

Nama

Penerima

Barang

Penerima Barang

Telp No. dan HP

Page 101: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

Lampiran 18. Surat Permintaan Pengadaan Jasa

Surat Permintaan Pengadaan Jasa

Catatan: Surat ini harus ditandatangani oleh Kepala BAPPEDA/ PJOK atau yang setingkat dan disampaikan kepada

UNICEF Programme Jakarta paling lambat 2 bulan sebelum barang tersebut diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan. Surat

ini kemudian akan diajukan lebih lanjut.

Tanggal: ……………….....

No. Surat: …./…./…..

Dengan ini kami ingin meminta pengadaan jasa ………………………………………untuk kegiatan

…………….………………………………………………seperti tertera di dalam TOR terlampir. Kegiatan ini telah

ditinjau dan dibahas bersama dengan Programme Officer UNICEF dan sesuai dengan Rencana Kerja Multi

Tahun (Multi Year Work Plan) dan output proyek.

Dengan Hormat,

(Tandatangan dan Stempel)

Kepala BAPPEDA/ PJOK

Catatan:

TOR dilampirkan bersamaan dengan surat ini

Page 102: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

Lampiran 19. Contoh Berita Acara Serah Terima Barang/Jasa

Berita Acara Serah Terima Barang/Jasa (BAST-B/J)

Pada hari ini, kami yang bertandatangan di bawah ini:

I. Nama :

NIP, Jabatan, Instansi :

bertindak untuk dan atas nama …………………….. , untuk selanjutnya disebut dengan PIHAK PERTAMA.

II. Nama :

NIP, Jabatan, Instansi :

bertindak untuk dan atas nama …………………………, untuk selanjutnya disebut dengan PIHAK KEDUA.

Pasal 1

Bahwa PIHAK PERTAMA telah menyerahkan haknya atas Barang/Jasa dengan jumlah, nilai, dan spesifikasi per

satuan sebagaimana tersebut dalam lampiran Berita Acara Serah Terima ini kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 2

Dengan ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima ini, maka tanggung jawab atas pengurusan dan

pengelolaan Barang/Jasa sebagaimana tersebut dalam lampiran ini beralih kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 3

Berita Acara Serah Terima Barang/Jasa ini dibuat rangkap dua dengan materai secukupnya.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

(Materai Rp 6000)

Page 103: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

Lampiran 20. Contoh Form Request Reprogramming

Reprogramming Cluster XX .

IR XXX

Laporan Keuangan Per Mata Anggaran Reprogramming Rencana Kegiatan

Kegiatan (MYWP) RAB (Rp) Pengeluaran ( Rp) Sisa Dana (Rp) Kegiatan (MYWP) Reprogramming

3. Coordination and cross pokja meeting at National Level 18,425,000 17,125,000 1,300,000 1. Coordination of

Country Programme

implementation by

BAPPENAS secretariat

at central level

63,850,000

5. Cross pokja meeting for IR Mid Year Review at national level 190,055,000 127,160,945 62,894,055

Total 208,480,000 144,285,945 64,194,055 Total Reprogramming 63,850,000

Sisa Dana 344,055

Jakarta, MMDDYY Diverifikasi oleh,

PJOK

Page 104: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

Lampiran 21. Surat Keterangan Tanggungjawab Mutlak (SKTM)

SURAT KETERANGAN TANGGUNGJAWAB MUTLAK

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Asal Instansi :

Kegiatan :

Jumlah Penggantian Biaya

Perjalanan Dinas

: RP.

(……………………………………………………………………………………...)

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya:

1. Bertanggungjawab atas penggunaan biaya perjalanan dinas sebagaimana disebut di atas dan

berkewajiban untuk melampirkan bukti fisik pengeluaran dana yang sah berdasarkan tatacara

pertanggungjawaban penggunaan anggaran sebagaimana telah diatur dalam Pedoman Umum

Kerjasama RI-UNICEF 2011-2015; dan

2. Bersedia mengembalikan sisa dana perjalanan dinas apabila dikemudian hari ditemukan adanya

selisih biaya perjalanan dinas yang tidak dilaporkan dan dibuktikan sebagaimana mestinya. Sisa dana

tersebut akan saya serahkan kepada pengelola Program Kerjasama RI-UNICEF.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab.

……………, …………… 20.. Yang membuat pernyataan, Meterai Rp.6.000,- ……………..…………………….

Page 105: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

Lampiran 22. Peraturan Dirjen Perbendaharaan No. 81/PB/2011

Page 106: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

Lampiran 23.

Tugas Pokok dan Tanggung Jawab Kepala SKPD, PJOK, PUMK dan Staf Keuangan

1. Kepala SKPD

- Sebagai Pejabat Pengguna Anggaran.

- Bertanggungjawab atas perencanaan dan pelaksanaan kegiatan program kerjasama yang didukung oleh

dana UNICEF.

- Menyetujui penarikan uang dari bank dengan menanda tangani SPM (Surat Perintah Membayar).

2. PJOK

- Bagi Instansi Pemerintah, PJOK harus Pegawai Negeri Sipil yang secara struktural bertanggungjawab

terhadap pelaksanaan program kerjasama.

- Pejabat yang berhak mengajukan permintaan dan mempertanggung jawabkan bantuan UNICEF.

- Pejabat yang bertanggungjawab atas pelaksanaan teknis kegiatan.

- Pejabat yang berwenang menverikasi permintaan pengeluaran uang dari bank melalui dokumen SPP yang

disiapkan oleh PUMK (SPP).

- Pejabat yang berwenang menyetujui pelaksanaan kegiatan dan penggunaan uang dengan menandatangani

kuitansi pembayaran tunai yang ada di kas tunai.

3. PUMK

- PUMK harus Pegawai Negeri Sipil.

- Bertanggungjawab dalam mengelola keuangan dana bantuan, bukan sekedar juru bayar.

- Menyiapkan dokumen SPP, SPM dan cek/surat transfer bank hanya bila kegiatan akan dimulai.

- Menandatangani kuitansi pembayaran tunai.

- Berkoordinasi dengan KaBag Keuangan instansi bersangkutan.

4. Staf Keuangan

- Non PNS.

- Membuat pembukuan.

- Membuat rekonsiliasi bank.

- Melakukan rekonsiliasi antara pembukuan Dinas dan Bappeda (untuk tingkat kabupaten).

- Membantu PUMK.

Page 107: PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165132... · e. Komunikasi, Mobilisasi Sumberdaya dan Kemitraan (Communication,

Lampiran 24.

SK Menteri PPN tentang Tim Koordinasi Strategis Pengelolaan Program Kerjasama RI-UNICEF 2011-2015